CARA SEDERHANA AGAR LAMPU TETAP MENYALA SAAT LISTRIK PADAM KARENA KELEBIHAN BEBAN

Bagaimana Caranya, supaya Lampu dirumah permanen menyala saat listrik padam karena Pemakaian daya listrik yang berlebihan?
Apa yang terjadi, bila kita terlalu poly menggunakan indera-alat listrik secara bersamaan, sebagai akibatnya melebihi daya listrik yang terpasang?
MCB dirumah akan turun (Jeglek), serta akhirnya listrik dirumahpun padam.
Jika MCB jepret (Trip) ketika malam hari, tentu tempat tinggal anda akan menjadi gelap, hal ini tentu akan menyulitkan kita buat menyalakan balik MCB yg jeglek (jepret) tadi, apalagi umumnya MCB terpasang diluar tempat tinggal .
Bagaimana caranya, supaya lampu permanen dapat menyala, ketika listrik dirumah anda padam karena kelebihan pemakaian indera-alat listrik (Kelebihan daya) dan MCBnya Jepret (Trip)?
Anda tentu pernah mengalami, saat malam hari berkumpul bersama famili di rumah, Tiba-datang tempat tinggal menjadi Gelap karena Listrik di tempat tinggal anda Padam.
Setelah diperiksa, ternyata penyebab padamnya listrik dirumah anda merupakan lantaran kelebihan beban, atau terlalu poly memakai alat-alat listrik dan elektronik secara bersamaan, dan mengakibatkan MCB pada tempat tinggal anda Trip (MCB Jeglek atau jepret).
Peralatan Listrik dirumah yg paling besar porto tagihan listriknya
Tentu hal ini akan membuat anda dan keluarga sebagai sangat terganggu, ditambah lagi suasana tempat tinggal yang gelap mengakibatkan anda sulit buat menyalakan balik MCB yg letaknya berada diluar tempat tinggal .
Bagaimana caranya, meskipun MCB jepret serta listrik dirumah padam, namun Lampu masih menyala?
MCB yang ada dirumah kita memang telah diubahsuaikan menggunakan batas maksimal pemakaian daya listrik, Hal ini bertujuan agar pemakaian indera-alat listrik nir melebihi batasan daya listrik yg telah terpasang.
Cara menentukan berukuran MCB yang dibutuhkan
Jika listrik pada rumah anda terpasang dengan daya aporisma 900watt, maka alat-indera listrik yang sanggup kita nyalakan secara bersamaan tidak boleh melebihi 900watt.
Namun terdapat kalanya, tanpa kita sadari, kita memakai banyak sekali alat-alat listrik secara bersamaan serta melebihi daya maksimalnya, akibatnya MCB akan trip (Jepret) dan listrik di rumah anda pun padam.
Pemakaian daya listrik paling poly umumnya terjadi saat malam hari, disaat yg bersamaan Televisi menyala, Kulkas, AC, Setrika listrik, serta Lampu-lampu.
Jika hal ini terjadi, tentunya akan menyebabkan Listrik dirumah anda padam, serta tentunya Lampu-lampu juga ikut padam, suasana rumah pun menjadi gelap.
Namun, sebenarnya ada cara yg sangat sederhana, bagaimana supaya Lampu tetap menyala, saat Listrik padam karena kelebihan beban.

Cara sederhana agar lampu permanen menyala, ketika listrik padam karena kelebihan beban.

Cara sederhana yang bisa kita lakukan agar ketika Listrik padam karena pemakaian listrik yang hiperbola, namun Lampu-lampu tidak ikut padam, sehingga tempat tinggal anda permanen jelas, serta anda akan lebih gampang buat keluar tempat tinggal dan menyalakan pulang MCB yang jeglek (Jepret) serta mengurangi pemakaian Alat-indera Listrik yg ada.
Memasang MCB terpisah buat Lampu dirumah.
Biasanya Seluruh instalasi dirumah anda terpasang pada satu jalur dan hanya menggunakan satu MCB, sebagai akibatnya waktu MCB tersebut trip atau turun (atau kata lainnya MCB jepret / Jeglek), seluruh alat-alat listrik akan padam termasuk Lampu.
Stop hubungan, saklar serta lampu-lampu umumnya terpasang pada satu rangkaian dan satu MCB.
Oleh karena itu, Kita wajib membuat jalur kabel tersendiri khusus buat saklar serta lampu-lampu, menggunakan menggunakan satu MCB yg terpisah.
Cara ini bisa anda lakukan, menggunakan memisahkan kabel semua lampu-lampu dirumah, atau paling nir buatlah satu lampu khusus menggunakan jalur kabel dan MCB tersendiri.
Untuk lebih jelasnya, anda bisa melihat gambar rangkaian berikut ini:
Membuat instalasi listrik menggunakan lampu terpisah
  • MCB Utama, adalah MCB yg sudah terpasang sebelumnya, biasa terpasang menggunakan KWH meter milik PLN, berukuran MCB diubahsuaikan dengan daya yang sudah terpasang.
  • MCB ke 2, dipasang buat Stopkontak serta seluruh instalasi listrik di pada tempat tinggal , serta pastikan ukuran MCB ke 2 ini lebih rendah amperenya menurut MCB Utama, agar ketika terjadi kelebihan beban listrik, MCB inilah yg Trip atau jepret (Jeglek).
  • MCB ketiga, adalah MCB yg khusus dipasang buat Lampu, anda mampu menambahkan Lampu baru selain lampu-lampu yg sudah ada, supaya lebih gampang dan nir perlu merubah instalasi yg sudah ada. Berukuran MCB buat lampu bisa disesuaikan menggunakan daya lampu yg terpasang, anda dapat memasang MCB 1A.
  • Saat terjadi kelebihan beban, MCB kedua akan jepret lantaran berukuran amperenya lebih rendah dari MCB Utama, namun Lampu permanen menerima tegangan listrik berdasarkan MCB Utama.

Selamat mencoba, dan semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA SEDERHANA AGAR LAMPU TETAP MENYALA SAAT LISTRIK PADAM KARENA KELEBIHAN BEBAN

Bagaimana Caranya, agar Lampu dirumah permanen menyala waktu listrik padam lantaran Pemakaian daya listrik yg berlebihan?
Apa yang terjadi, apabila kita terlalu poly memakai alat-indera listrik secara bersamaan, sehingga melebihi daya listrik yg terpasang?
MCB dirumah akan turun (Jeglek), serta akhirnya listrik dirumahpun padam.
Jika MCB jepret (Trip) ketika malam hari, tentu rumah anda akan menjadi gelap, hal ini tentu akan menyulitkan kita buat menyalakan balik MCB yang jeglek (jepret) tersebut, apalagi umumnya MCB terpasang diluar tempat tinggal .
Bagaimana caranya, supaya lampu permanen bisa menyala, ketika listrik dirumah anda padam karena kelebihan pemakaian indera-alat listrik (Kelebihan daya) dan MCBnya Jepret (Trip)?
Anda tentu pernah mengalami, ketika malam hari berkumpul bersama famili pada rumah, Tiba-datang tempat tinggal menjadi Gelap lantaran Listrik di tempat tinggal anda Padam.
Setelah diperiksa, ternyata penyebab padamnya listrik dirumah anda merupakan lantaran kelebihan beban, atau terlalu banyak memakai indera-alat listrik serta elektronika secara bersamaan, dan menyebabkan MCB pada rumah anda Trip (MCB Jeglek atau jepret).
Peralatan Listrik dirumah yang paling akbar porto tagihan listriknya
Tentu hal ini akan menciptakan anda serta famili sebagai sangat terganggu, ditambah lagi suasana rumah yg gelap menyebabkan anda sulit buat menyalakan pulang MCB yg letaknya berada diluar rumah.
Bagaimana caranya, meskipun MCB jepret serta listrik dirumah padam, tetapi Lampu masih menyala?
MCB yg terdapat dirumah kita memang telah disesuaikan menggunakan batas maksimal pemakaian daya listrik, Hal ini bertujuan supaya pemakaian alat-alat listrik nir melebihi batasan daya listrik yg sudah terpasang.
Cara menentukan berukuran MCB yg dibutuhkan
Jika listrik di rumah anda terpasang dengan daya maksimal 900watt, maka alat-indera listrik yang bisa kita nyalakan secara bersamaan nir boleh melebihi 900watt.
Namun terdapat kalanya, tanpa kita sadari, kita memakai banyak sekali alat-alat listrik secara bersamaan serta melebihi daya maksimalnya, akibatnya MCB akan trip (Jepret) dan listrik pada tempat tinggal anda pun padam.
Pemakaian daya listrik paling poly umumnya terjadi saat malam hari, disaat yg bersamaan Televisi menyala, Kulkas, AC, Setrika listrik, serta Lampu-lampu.
Jika hal ini terjadi, tentunya akan menyebabkan Listrik dirumah anda padam, dan tentunya Lampu-lampu pula ikut padam, suasana tempat tinggal pun sebagai gelap.
Namun, sebenarnya ada cara yang sangat sederhana, bagaimana agar Lampu permanen menyala, waktu Listrik padam karena kelebihan beban.

Cara sederhana agar lampu tetap menyala, waktu listrik padam lantaran kelebihan beban.

Cara sederhana yg dapat kita lakukan agar waktu Listrik padam lantaran pemakaian listrik yg berlebihan, namun Lampu-lampu nir ikut padam, sebagai akibatnya tempat tinggal anda permanen jelas, dan anda akan lebih gampang buat keluar tempat tinggal serta menyalakan pulang MCB yang jeglek (Jepret) serta mengurangi pemakaian Alat-indera Listrik yang terdapat.
Memasang MCB terpisah buat Lampu dirumah.
Biasanya Seluruh instalasi dirumah anda terpasang dalam satu jalur serta hanya memakai satu MCB, sehingga ketika MCB tadi trip atau turun (atau istilah lainnya MCB jepret / Jeglek), semua alat-alat listrik akan padam termasuk Lampu.
Stop kontak, saklar dan lampu-lampu umumnya terpasang dalam satu rangkaian dan satu MCB.
Oleh karenanya, Kita harus menciptakan jalur kabel tersendiri khusus buat saklar serta lampu-lampu, menggunakan memakai satu MCB yg terpisah.
Cara ini dapat anda lakukan, dengan memisahkan kabel semua lampu-lampu dirumah, atau paling tidak buatlah satu lampu spesifik dengan jalur kabel dan MCB tersendiri.
Untuk lebih jelasnya, anda mampu melihat gambar rangkaian ini dia:
Membuat instalasi listrik dengan lampu terpisah
  • MCB Utama, merupakan MCB yg telah terpasang sebelumnya, biasa terpasang menggunakan KWH meter milik PLN, berukuran MCB disesuaikan dengan daya yang telah terpasang.
  • MCB ke 2, dipasang buat Stopkontak serta seluruh instalasi listrik pada pada tempat tinggal , dan pastikan berukuran MCB ke 2 ini lebih rendah amperenya dari MCB Utama, agar ketika terjadi kelebihan beban listrik, MCB inilah yang Trip atau jepret (Jeglek).
  • MCB ketiga, merupakan MCB yang spesifik dipasang buat Lampu, anda sanggup menambahkan Lampu baru selain lampu-lampu yg telah ada, agar lebih gampang dan tidak perlu merubah instalasi yang telah terdapat. Berukuran MCB buat lampu bisa diadaptasi menggunakan daya lampu yang terpasang, anda dapat memasang MCB 1A.
  • Saat terjadi kelebihan beban, MCB ke 2 akan jepret karena ukuran amperenya lebih rendah menurut MCB Utama, namun Lampu tetap mendapatkan tegangan listrik berdasarkan MCB Utama.

Selamat mencoba, dan semoga berguna!
CARA FLEXI

MENGENAL PRINSIP KERJA MAGNETIC CONTACTOR PUSH BUTTON DAN NO/NC

Penjelasan tentang Prinsip Kerja Magnetic Contactor (Kontaktor), serta Terminal kontak (Contact Point), Tipe NO (Normally Open) dan NC (Normally Close), serta contoh penggunaannya
Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor serta terminal NO/NC
Magnetic Contactor adalah salah satu dari sekian poly Komponen-komponen yang dipakai pada Panel Listrik.
Baca pula: Mengenal aneka macam Komponen Panel Listrik
Magnetic Contactor memiliki fungsi yg seperti misalnya saklar yang biasa kita pakai di rumah buat menyalakan serta memadamkan lampu, Saat lampu menyala, berarti Saklar tersebut pada keadaan terhubung dan mengalirkan Listrik menuju Lampu, sebaliknya saat saklar tidak terhubung maka lampu akan padam, lantaran genre listrik tidak mengalir.
Magnetic contactor jua memiliki fungsi buat menghubungkan atau menetapkan genre listrik menurut asal listrik menuju alat-alat listrik lainnya, namun prinsip kerjanya berbeda dengan Saklar yg kita gunakan di rumah, bila Saklar memerlukan bantuan tangan kita supaya dapat bekerja tetapkan ataupun menghubungkan suatu rangkaian listrik, sedangkan Magnetic Contactor membutuhkan Tegangan Listrik buat bisa bekerja menetapkan atau menghubungkan suatu rangkaian.

Mengenal Prinsip kerja Magnetic Contactor dan NO/NC

Prinsip kerja Magnetic Contactor:
Didalam sebuah Magnetic Contactor terdapat Coil (gulungan) yang bisa sebagai Magnet waktu Coil tadi dialiri tegangan, lalu Magnet dari Coil tadi akan menarik Kutub saklar (Contact Point) yg ada pada Magnetic Contactor tadi, serta akan menggerakkan Kutub yang sebelumnya dalam keadaan tidak terhubung (terputus) menjadi terhubung, serta kebalikannya kutub yg sebelumnya terhubung sebagai terputus.
Baca pula: Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga Phase [Panduan Lengkap]
Jadi disini dapat kita ambil konklusi dasar, bahwa Magnetic Contactor merupakan sebuah Alat Listrik yg memerlukan Tegangan Listrik agar bisa bekerja Memutuskan atau menghubungkan Kutub-kutub didalamnya.
Kutub NO dan NC pada Magnetic Contactor
Fungsi Magnetic contactor adalah buat menghubungkan atau memutuskan suatu rangkaian Listrik, serta Kutub Saklar (Contact Point) pada sebuah Magnetic Contactor terdapat 2 jenis, yaitu:
  • Kutub NO (Normally Open)
  • Kutub NC (Normally Close)

Terminal NO (Normally Open)
NO (Normally Open) merupakan Saat Magnetic Contactor belum diberi tegangan Listrik (keadaan Normal), maka Kutub ini pada keadaan tidak terhubung (Terbuka), lalu saat Coil dalam magnetic contactor diberi tegangan maka Kutub ini akan terhubung (tertutup).
Terminal NC (Normally Close)
NC (Normally Close) merupakan Saat Magnetic Contactor belum diberi tegangan Listrik (keadaan Normal), maka Kutub ini dalam keadaan terhubung (Tertutup), lalu saat Coil dalam magnetic contactor diberi tegangan maka Kutub ini akan terputus (terbuka) atau nir terhubung.
Kutub atau Terminal NO dan NC tak hanya terdapat dalam Magnetic Contactor, Kutub atau Terminal NO serta NC dapat pula kita temukan dalam TIMER, RELAY, Thermal Overload Relay, Push Button, Controller, Sensor Electric, serta banyak sekali Komponen-komponen listrik lainnya.
Mengenal Fungsi dan Prinsip Kerja Magnetic Contactor dan NO-NC
Percobaan sederhana:
Persiapkan beberapa bahan ini dia:
  • 1 buah Magnetic Contactor
  • 1 buah MCB
  • Kabel secukupnya
  • 1 butir Pilot Lamp
  • 1 buah Push button On
  • 1 buah Push Button Off

Percobaan pertama, Coba anda buat rangkaian (Seperti gambar diatas).
Pasang kabel dalam terminal yg bertuliskan NO (Normally Open) pada Magnetic Contactor, hasilnya saat Magnetic contactor pada keadaan Normal (Belum diberi tegangan listrik) maka lampu nir menyala lantaran terminal yang digunakan berjenis NO (Normally Open) yg artinya Teminal masih terputus bila Magnetic contactor belum bekerja (Belum dialiri listrik).
Kemudian, Coba Alirkan listrik menuju Coil dalam Magnetic contactor dengan menekan Push Button On, maka Magnetic Contactor akan bekerja, dan mengganti terminal NO menjadi Terhubung, dan mengalirkan listrik menuju Pilot Lamp, sebagai akibatnya lampu pun menyala.
Percobaan Kedua, Coba anda buat rangkaian (Seperti gambar diatas).
Pasang kabel dalam terminal yg bertuliskan NC (Normally Close) dalam Magnetic Contactor, hasilnya ketika Magnetic contactor pada keadaan Normal (Belum diberi tegangan listrik) maka lampu langsung menyala lantaran terminal yg dipakai berjenis NC (Normally Close) yg adalah Teminal sudah pada keadaan terhubung meski Magnetic contactor belum bekerja (Belum dialiri listrik).
Kemudian, Coba Alirkan listrik menuju Coil pada Magnetic contactor menggunakan menekan Push Button On, maka Magnetic Contactor akan bekerja, dan membarui terminal NC yg sebelumnya terhubung sebagai Terputus, dan aliran listrik ke lampu sebagai terputus, sehingga lampu sebagai padam.
Catatan:
Jika anda ingin saat Magnetic Contactor belum bekerja, lampu padam, lalu waktu Magnetic contactor diberi tegangan maka lampu menyala, maka pakai terminal NO, Sebaliknya apabila anda menginginkan sebuah lampu menyala meski Magnetic contactor belum bekerja, serta lampu akan padam saat Magnetic Contactor bekerja (Diberi tegangan), maka gunakan terminal NC.
Contoh prinsip kerja NO, contohnya misalnya Tombol Starter dalam sepeda motor, saat tombol Starter ditekan maka Starter akan menyala, lalu saat Tombol dilepas maka starter berhenti menyala.
Contoh prinsip kerja NC, contohnya lampu Emergency pada rumah, waktu listrik menyala maka lampu padam, kemudian waktu listrik padam, Lampu emergency tersebut akan menyala.
Push Button adalah keliru satu komponen Panel listrik yang memiliki fungsi misalnya saklar, namun bedanya Push button mempunyai pegas pada dalamnya, dan akan balik ke posisi semula waktu tidak ditekan.
Berbicara mengenai Push Button (Tombol), balik lagi kita menemukan Prinsip Kerja NO dan NC pada Push button tadi.
Push Button On, merupakan Tombol jenis NO (Normally Open), saat Push button dalam keadaan Normal (tidak ditekan), maka posisi terminal didalamnya pada keadaan nir terhubung (Terbuka), sebaliknya saat Push Button On pada tekan maka Terminal didalamnya akan terhubung (Tertutup).
Push Button Off, merupakan Tombol jenis NC (Normally Close), saat Push button pada keadaan Normal (nir ditekan), maka posisi terminal didalamnya pada keadaan terhubung (Tertutup), sebaliknya saat Push Button Off di tekan maka Terminal didalamnya akan terputus (Terbuka).
Dari penjelasan diatas, ada pertanyaan mengenai Rangkaian yang kita buat sebelumnya, bila Push Button On ditekan maka Aliran listrik akan mengalir menuju Coil serta Magnetic contactor akan bekerja, selanjutnya ketika Push Button dilepas, maka aliran listrik menuju coil akan terputus dan mengakibatkan Magnetic Contactor balik dalam keadaan normal (Tidak bekerja), lalu pertanyaannya adalah:
Bagaimana caranya agar Magnetic contactor permanen bekerja, meski Push Button On dilepas?, atau Bagaimana Caranya agar Coil Pada Magnetic contactor permanen menerima Aliran Listrik?

"Pengunci" dalam Magnetic Contactor
Oleh karena itu, pada setiap Rangkaian Panel Listrik hal ini biasa disebut menggunakan kata Pengunci, yg berfungsi buat mengalirkan Aliran Listrik menuju Coil dalam Magnetic contactor, dan Magnetic contactor tetap bekerja meski Push Button On sudah dilepas.
Pengunci merupakan kabel bertegangan listrik yg dipasang di terminal NO dalam Magnetic contactor, Tegangan Listrik pengunci dialirkan berdasarkan Terminal Push Button Off.
Prinsip kerja Pengunci dalam Magnetic Contactor
Saat Push Button On ditekan, maka Tegangan Listrik akan mengalir menuju Coil pada Magnetic contactor, serta mengakibatkan Magnetic contactor bekerja.
Saat Magnetic Contactor bekerja, maka semua Terminal NO yang terdapat pada magnetic contactor tersebut akan terhubung.
Karena pada terminal NO juga sudah dipasang kabel yg bertegangan, maka disaat bersamaan, Listrik jua akan mengalir menuju Coil Magnetic Contactor melalui Terminal NO ini.
Kemudian, meski Push Button On telah dilepas, Magnetic Contactor tetap bekerja lantaran Coil tetap menerima Tegangan listrik dari Pengunci yg berasal dari Terminal NO.
Lalu bagaimana cara menetapkan Listrik yg mengalir ke Coil supaya Magnetic contactor berhenti bekerja?
Disinilah fungsi Push Button Off yang bersifat NC (Normally Close), karena pada keadaan belum ditekan, Push Button Off akan mengalirkan Listrik menuju Coil Magnetic contactor, buat menghentikan genre listrik tersebut, kita bisa menekan Push Button Off sehingga rangkaian terputus, dan Magnetic Contactor berhenti bekerja karena Coil tidak mendapatkan Tegangan Listrik lagi.
Dari prinsip dasar Magnetic Contactor, Pengunci, Terminal NO (Normally Open), NC (Normally Close) ini, kita bisa mengembangkannya sebagai berbagai sistem rangkaian Panel Listrik yang lebih bervariasi serta sinkron menggunakan kebutuhan yg diinginkan.
Berbagai Rangkaian Panel lainnya, yg memakai Magnetic contactor, Push Button, NO, NC, Pengunci bisa anda lihat pada:

Semoga berguna!
CARA FLEXI

BERBAGAI BAHAN INSTALASI LISTRIK YANG BAGUS DAN AMAN SERTA CARA MEMASANGNYA

Apa saja Bahan yang dibutuhkan buat pemasangan instalasi listrik yang baik dan kondusif?
Untuk memasang instalasi listrik pada tempat tinggal yg baik dan kondusif, tentunya dibutuhkan aneka macam bahan atau alat-alat listrik yg sempurna, dan cara memasang yang sahih.
Ada beberapa bahan atau material buat pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal yang perlu kita ketahui, serta tentunya harus yg sesuai baik menurut sisi keselamatan dan kehandalannya.
Bahan-bahan instalasi listrik yang biasa kita gunakan, antara lain: MCB, ELCB, Kabel, Saklar, Colokan (Stop hubungan), sekring, serta lainnya.
Namun, menggunakan hanya mengetahui beberapa bahan atau Alat-indera listrik buat pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal tidaklah cukup, tentunya kita harus mengetahui pula apa fungsi menurut indera-alat listrik tersebut, serta bagaimana cara pemasangan yg benar serta kondusif.
Sudah amankah Instalasi Listrik di rumah anda?
Oleh karenanya,kali ini kita akan berbagi mengenai apa saja bahan atau material yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasi listrik yg baik serta Aman, dan cara memasangnya.

Berbagai Bahan Instalasi Listrik serta cara memasang yang sahih dan aman

1. Kabel
Kabel adalah keliru satu bahan primer buat pemasangan Instalasi listrik di tempat tinggal .
Kabel berfungsi sebagai penghantar listrik, buat mengalirkan listrik dari sumber listrik menuju banyak sekali peralatan listrik lainnya yang ada di dalam suatu instalasi listrik dirumah.
Terdapat banyak sekali jenis bahan yang dipakai buat penghantar Listrik, Tetapi bahan penghantar atau Kabel yg baik buat menghantarkan Listrik adalah kabel menggunakan bahan Tembaga, lantaran memiliki daya hantar yang bagus dan tahanan jenis yang mini .
Jenis-jenis bahan penghantar listrik dan tahanan jenisnya (Rho).
Setelah kita menentukan kabel yang berbahan tembaga, selanjutnya kita juga wajib memilih jenis kabel yang sesuai dan kondusif buat digunakan pada Instalasi listrik dirumah.
Mengenal jenis-jenis kabel dan fungsinya.
Ada beberapa jenis Kabel tembaga yang biasa digunakan buat instalasi listrik di rumah, diantaranya:
  • Kabel NYA
Kabel NYA umumnya dipasang didalam Pipa PVC.
Kenapa kabel NYA wajib dipasang didalam pipa?
Kabel jenis NYA hanya mempunyai satu lapisan isolasi yang melindungi inti tembaga pada dalamnya, sehingga dibutuhkan pelindung tambahan yaitu Pipa.
Selain itu Kabel NYA merupakan jenis Kabel tunggal, untuk pemasangan suatu instalasi listrik pada tempat tinggal , memerlukan lebih menurut satu kabel NYA, sebagai akibatnya perlu dimasukkan didalam Pipa buat menyatukan kabel-kabel tadi dan tampak lebih rapi.
  • Kabel NYM
Penggunaan Kabel NYM untuk instalasi listrik dirumah, menaruh beberapa laba dibanding Kabel NYA.
Kabel NYA bisa dipasang tanpa selubung tambahan (Pipa), lantaran Kabel NYM memiliki beberapa lapisan isolasi yang menyelubungi Inti tembaga.
Kabel NYA tersedia menggunakan beberapa inti tembaga didalamnya, sehingga nir perlu banyak kabel buat pemasangan instalasi listrik pada rumah.
Penjelasan Arti Kode alfabet pada Kabel NYA, NYM, serta lainnya.
Hal yg tak kalah penting adalah, menentukan kabel ukuran berapa yang harus kita pakai, agar instalasi listri pada tempat tinggal aman dan tahan lama ?
Cara menghitung ukuran kabel yang dibutuhkan
Kabel yg wajib dipasang terdapat 3 macam, yakni Kabel untuk jalur Fasa (Merah), Kabel buat jalur Netral (Hitam) dan Kabel jalur Arde atau pentanahan (Kuning).
Pastikan Kabel yg anda gunakan telah sinkron baik jenis kabel dan ukurannya

dua. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) merupakan salah satu komponen atau bahan utama pada suatu instalasi listrik.
MCB berfungsi sebagai pengaman instalasi listrik, bila terjadi interaksi singkat (Korsleting) atau kelebihan beban, maka MCB akan secara otomatis tetapkan rangkaian listrik serta listrik pada rumah pun menjadi padam.
Dulu alat yang biasa digunakan buat pengaman instalasi listrik merupakan Sekring (Fuse), tetapi penggunaan sekring belakangan ini mulai tergantikan dengan MCB, karena MCB bisa digunakan berkali-kali saat terjadi gangguan instalasi listrik, sedangkan sekring perlu diganti jika putus.
Meski ada sekring otomatis,dan tidak perlu diganti bila terjadi gangguan listrik, namun penggunaan MCB tetap yg paling diminati.
MCB dipasang pada kabel fase dari asal listrik, sumber listrik (kabel Fase) harus melewati MCB terlebih dahulu sebelum dialirkan menuju instalasi listrik pada tempat tinggal .
Kabel fasa menurut asal listrik primer dipasang pada baut terminal MCB (bagian Atas), dan terminal MCB bagian bawah dipasang menuju instalasi listrik pada pada rumah, sedangkan kabel netral menurut asal pribadi dialirkan pribadi tanpa melewati MCB.
Pastikan Kabel yang terpasang pada MCB adalah Kabel Fase berdasarkan sumber, agar waktu MCB dimatikan nir terdapat lagi tegangan listrik yang mengalir pada Instalasi listrik.
Dan pasanglah MCB dengan menggunakan Box MCB agar lebih terlindung, aman serta rapi.
3. Sekring (Fuse)
Sekring merupakan suatu indera pengaman listrik yg terbuat menurut bahan penghantar yang memiliki batasan kemampuan arus, apabila arus lebih maka sekring akan putus.
Penggunaan sekring pada instalasi listrik telah mulai tergantikan dengan memakai MCB yg lebih simpel.
4. ELCB (Anti hubungan).
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker), adalah suatu alat pengaman yg sangat penting pada suatu instalasi listrik dirumah.
ELCB berfungsi menjadi pengaman bagi kita terhadap resiko kesetrum atau tersengat listrik.
Memilih ELCB yg sahih.
ELCB harus dipasang pada asal listrik primer sebelum instalasi listrik di rumah, Kabel fasa dan kabel Netral harus terpasang terlebih dahulu pada ELCB sebelum dialirkan menuju instalasi listrik di tempat tinggal . Cara memasang ELCB yg benar
Jika instalasi listrik dirumah anda belum terpasang ELCB, segera lengkapi dengan ELCB lantaran keselamatan kita adalah hal yg paling utama.
Anda juga bisa menggunakan ELCB menjadi pengganti MCB.
lima. Stop kontak
Stop kontak biasa jua diklaim menggunakan colokan, loka kita mencolokkan steker menurut banyak sekali peralatan listrik misalnya televisi, kulkas, kipas angin, mesin cuci, serta lainnya.
Stop hubungan (Colokan) berfungsi sebagai loka sumber listrik, serta dipakai buat tempat menyalakan banyak sekali alat-alat listrik.
Stop kontak memiliki tiga terminal kabel di dalamnya, terminal tadi berfungsi buat pemasangan kabel fase , netral serta arde berdasarkan sumber listrik. Memilih Stopkontak yg mengagumkan dan aman
Pastikan instalasil listrik dirumah dilengkapi menggunakan kabel arde, dan terpasang dengan baik dan benar.
6. Saklar
Saklar berfungsi sebagai alat penghubung dan pemutus rangkaian sumber listrik menuju peralatan listrik, serta umumnya dipasang buat menyalakan atau memadamkan Lampu.
Terdapat berbagai jenis saklar, tetapi yang paling acapkali dipakai buat instalasi listrik dirumah merupakan saklar tunggal dan saklar ganda.
Saklar tunggal digunakan buat satu buah lampu, sedangkan saklar tunggal digunakan buat 2 buah lampu.
Saklar tunggal memiliki dua baut terminal, satu terminal buat loka kabel fase langsung berdasarkan asal, serta satu terminal lagi buat loka kabel yg menuju ke lampu.
Pastikan kabel yang terpasang ke saklar adalah kabel fase, agar saat saklar terputus, nir ada tegangan listrik yang masuk ke lampu.

7. Kotak sambungan
Kotak sambungan disebut pula dengan Junction Box, atau biasa diklaim dengan Tedus.
Kotak sambungan (Tedus) ini berfungsi loka kita menyambung kabel-kabel listrik, yang bertujuan agar setiap sambungan kabel bisa terlindung menggunakan baik serta aman.
Pastikan setiap sambungan kabel ditempatkan didalam kotak sambungan (Tedus)

8. Wire Nut.
Wire Nut merupakan alat buat menyambung kabel listrik yang baik dan kondusif, setelah kabel disambung dengan cara dipuntir, lalu kita tutup dengan Wire Nut supaya sambungan terlindungi serta tidak gampang longgar.
Wire nut juga berfungsi pengganti isolasi (Selasiban) yg biasa kita gunakan buat menyambung kabel listrik.
Jika selama ini anda memakai isolasi buat membalut sambungan kabel, maka sebaiknya anda mulai memakai Wire nut yang berfungsi sebagai isolasi sekaligus menjaga sambungan lebih kuat dan tidah gampang longgar.
Gunakan Wire Nut buat menyambung kabel listrik yang bagus dan kondusif.

9. Isolasi (Insulation Tape)
Isolasi berfungsi menjadi isolator (Bahan yg tidak mampu menghantar listrik), buat melindungi kabel-kabel listrik yg terkelupas atau terbuka.
Untuk sambungan kabel bila memungkinkan usahakan memakai Wire Nut.
10. Lampu
Lampu merupakan alat listrik yang berfungsi buat menaruh penerangan.
Terdapat aneka macam jenis lampu yang banyak dipakai dalam instalasi listrik dirumah, antara lain: Lampu TL (Neon),Lampu Pijar, Lampu Hemat tenaga,Lampu LED, dan lainnya.
Tips memilih Lampu
Untuk lampu TL nir membutuhkan fiting lampu, Lantaran Lampu TL sudah dilengkapi menggunakan kotak lampu, sedangkan buat lampu-lampu lainnya wajib menggunakan Fitting loka memasang lampu tadi.
11. Fitting
Fitting berfungsi untuk loka memasang lampu dan sebagai loka sumber listrik untuk menyalakan lampu tadi.
Ada banyak sekali jenis fitting lampu, misalnya: fitting gantung serta fitting tempel (Duduk).
Pada fiting lampu terdapat 2 baut terminal kabel, satu baut terminal dipasang kabel netral langsung dari asal, sedangan terminal lainnya untuk tempat kabel fase yg diambil dari saklar lampu tadi, saat saklar pada posisi terputus maka lampu padam, saat saklar terhubung maka lampu akan menyala.
Cara sederhana agar lampu permanen menyala ketika MCB Trip lantaran kelebihan beban
Pilihlah fiting lampu yang terminalnya berbahan kuningan, agar nir mudah berkarat dan tahan usang.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGENAL PRINSIP KERJA MAGNETIC CONTACTOR PUSH BUTTON DAN NO/NC

Penjelasan mengenai Prinsip Kerja Magnetic Contactor (Kontaktor), serta Terminal kontak (Contact Point), Tipe NO (Normally Open) serta NC (Normally Close), serta contoh penggunaannya
Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor serta terminal NO/NC
Magnetic Contactor merupakan galat satu dari sekian poly Komponen-komponen yg dipakai pada Panel Listrik.
Baca pula: Mengenal berbagai Komponen Panel Listrik
Magnetic Contactor memiliki fungsi yang seperti misalnya saklar yg biasa kita gunakan pada tempat tinggal buat menyalakan serta memadamkan lampu, Saat lampu menyala, berarti Saklar tadi pada keadaan terhubung serta mengalirkan Listrik menuju Lampu, sebaliknya saat saklar nir terhubung maka lampu akan padam, karena genre listrik nir mengalir.
Magnetic contactor juga memiliki fungsi buat menghubungkan atau memutuskan aliran listrik menurut asal listrik menuju alat-alat listrik lainnya, tetapi prinsip kerjanya tidak selaras dengan Saklar yang kita gunakan di rumah, bila Saklar memerlukan bantuan tangan kita supaya dapat bekerja tetapkan ataupun menghubungkan suatu rangkaian listrik, sedangkan Magnetic Contactor membutuhkan Tegangan Listrik buat bisa bekerja memutuskan atau menghubungkan suatu rangkaian.

Mengenal Prinsip kerja Magnetic Contactor serta NO/NC

Prinsip kerja Magnetic Contactor:
Didalam sebuah Magnetic Contactor masih ada Coil (gulungan) yg dapat menjadi Magnet saat Coil tadi dialiri tegangan, lalu Magnet berdasarkan Coil tadi akan menarik Kutub saklar (Contact Point) yg ada pada Magnetic Contactor tadi, dan akan menggerakkan Kutub yang sebelumnya pada keadaan nir terhubung (terputus) sebagai terhubung, serta kebalikannya kutub yang sebelumnya terhubung sebagai terputus.
Baca pula: Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga Phase [Panduan Lengkap]
Jadi disini bisa kita ambil konklusi dasar, bahwa Magnetic Contactor adalah sebuah Alat Listrik yang memerlukan Tegangan Listrik agar bisa bekerja Memutuskan atau menghubungkan Kutub-kutub didalamnya.
Kutub NO dan NC dalam Magnetic Contactor
Fungsi Magnetic contactor adalah buat menghubungkan atau menetapkan suatu rangkaian Listrik, serta Kutub Saklar (Contact Point) pada sebuah Magnetic Contactor terdapat dua jenis, yaitu:
  • Kutub NO (Normally Open)
  • Kutub NC (Normally Close)

Terminal NO (Normally Open)
NO (Normally Open) merupakan Saat Magnetic Contactor belum diberi tegangan Listrik (keadaan Normal), maka Kutub ini pada keadaan tidak terhubung (Terbuka), lalu waktu Coil dalam magnetic contactor diberi tegangan maka Kutub ini akan terhubung (tertutup).
Terminal NC (Normally Close)
NC (Normally Close) merupakan Saat Magnetic Contactor belum diberi tegangan Listrik (keadaan Normal), maka Kutub ini pada keadaan terhubung (Tertutup), lalu ketika Coil dalam magnetic contactor diberi tegangan maka Kutub ini akan terputus (terbuka) atau tidak terhubung.
Kutub atau Terminal NO dan NC tidak hanya ada dalam Magnetic Contactor, Kutub atau Terminal NO dan NC bisa pula kita temukan dalam TIMER, RELAY, Thermal Overload Relay, Push Button, Controller, Sensor Electric, dan aneka macam Komponen-komponen listrik lainnya.
Mengenal Fungsi serta Prinsip Kerja Magnetic Contactor serta NO-NC
Percobaan sederhana:
Persiapkan beberapa bahan berikut ini:
  • 1 buah Magnetic Contactor
  • 1 buah MCB
  • Kabel secukupnya
  • 1 butir Pilot Lamp
  • 1 butir Push button On
  • 1 butir Push Button Off

Percobaan pertama, Coba anda buat rangkaian (Seperti gambar diatas).
Pasang kabel pada terminal yg bertuliskan NO (Normally Open) pada Magnetic Contactor, hasilnya saat Magnetic contactor pada keadaan Normal (Belum diberi tegangan listrik) maka lampu nir menyala lantaran terminal yg dipakai berjenis NO (Normally Open) yang ialah Teminal masih terputus jika Magnetic contactor belum bekerja (Belum dialiri listrik).
Kemudian, Coba Alirkan listrik menuju Coil pada Magnetic contactor menggunakan menekan Push Button On, maka Magnetic Contactor akan bekerja, serta membarui terminal NO sebagai Terhubung, serta mengalirkan listrik menuju Pilot Lamp, sehingga lampu pun menyala.
Percobaan Kedua, Coba anda buat rangkaian (Seperti gambar diatas).
Pasang kabel pada terminal yg bertuliskan NC (Normally Close) pada Magnetic Contactor, hasilnya waktu Magnetic contactor pada keadaan Normal (Belum diberi tegangan listrik) maka lampu pribadi menyala karena terminal yang digunakan berjenis NC (Normally Close) yang adalah Teminal sudah pada keadaan terhubung meski Magnetic contactor belum bekerja (Belum dialiri listrik).
Kemudian, Coba Alirkan listrik menuju Coil pada Magnetic contactor menggunakan menekan Push Button On, maka Magnetic Contactor akan bekerja, serta mengganti terminal NC yang sebelumnya terhubung sebagai Terputus, serta aliran listrik ke lampu menjadi terputus, sebagai akibatnya lampu menjadi padam.
Catatan:
Jika anda ingin waktu Magnetic Contactor belum bekerja, lampu padam, lalu waktu Magnetic contactor diberi tegangan maka lampu menyala, maka gunakan terminal NO, Sebaliknya apabila anda menginginkan sebuah lampu menyala meski Magnetic contactor belum bekerja, dan lampu akan padam ketika Magnetic Contactor bekerja (Diberi tegangan), maka gunakan terminal NC.
Contoh prinsip kerja NO, misalnya misalnya Tombol Starter pada sepeda motor, waktu tombol Starter ditekan maka Starter akan menyala, kemudian saat Tombol dilepas maka starter berhenti menyala.
Contoh prinsip kerja NC, misalnya lampu Emergency pada tempat tinggal , ketika listrik menyala maka lampu padam, kemudian saat listrik padam, Lampu emergency tadi akan menyala.
Push Button merupakan keliru satu komponen Panel listrik yg mempunyai fungsi seperti saklar, namun bedanya Push button mempunyai pegas pada dalamnya, serta akan kembali ke posisi semula waktu nir ditekan.
Berbicara tentang Push Button (Tombol), pulang lagi kita menemukan Prinsip Kerja NO serta NC dalam Push button tadi.
Push Button On, merupakan Tombol jenis NO (Normally Open), waktu Push button pada keadaan Normal (tidak ditekan), maka posisi terminal didalamnya dalam keadaan nir terhubung (Terbuka), kebalikannya saat Push Button On pada tekan maka Terminal didalamnya akan terhubung (Tertutup).
Push Button Off, adalah Tombol jenis NC (Normally Close), waktu Push button dalam keadaan Normal (nir ditekan), maka posisi terminal didalamnya dalam keadaan terhubung (Tertutup), kebalikannya saat Push Button Off pada tekan maka Terminal didalamnya akan terputus (Terbuka).
Dari penerangan diatas, timbul pertanyaan mengenai Rangkaian yg kita buat sebelumnya, bila Push Button On ditekan maka Aliran listrik akan mengalir menuju Coil serta Magnetic contactor akan bekerja, selanjutnya saat Push Button dilepas, maka genre listrik menuju coil akan terputus dan mengakibatkan Magnetic Contactor pulang dalam keadaan normal (Tidak bekerja), kemudian pertanyaannya adalah:
Bagaimana caranya agar Magnetic contactor permanen bekerja, meski Push Button On dilepas?, atau Bagaimana Caranya supaya Coil Pada Magnetic contactor permanen menerima Aliran Listrik?

"Pengunci" pada Magnetic Contactor
Oleh karenanya, pada setiap Rangkaian Panel Listrik hal ini biasa disebut menggunakan kata Pengunci, yg berfungsi buat mengalirkan Aliran Listrik menuju Coil pada Magnetic contactor, dan Magnetic contactor tetap bekerja meski Push Button On sudah dilepas.
Pengunci adalah kabel bertegangan listrik yang dipasang di terminal NO pada Magnetic contactor, Tegangan Listrik pengunci dialirkan berdasarkan Terminal Push Button Off.
Prinsip kerja Pengunci dalam Magnetic Contactor
Saat Push Button On ditekan, maka Tegangan Listrik akan mengalir menuju Coil pada Magnetic contactor, serta menyebabkan Magnetic contactor bekerja.
Saat Magnetic Contactor bekerja, maka semua Terminal NO yang terdapat pada magnetic contactor tadi akan terhubung.
Karena pada terminal NO pula sudah dipasang kabel yang bertegangan, maka disaat bersamaan, Listrik juga akan mengalir menuju Coil Magnetic Contactor melalui Terminal NO ini.
Kemudian, meski Push Button On sudah dilepas, Magnetic Contactor permanen bekerja karena Coil permanen mendapatkan Tegangan listrik berdasarkan Pengunci yang berasal dari Terminal NO.
Lalu bagaimana cara tetapkan Listrik yg mengalir ke Coil agar Magnetic contactor berhenti bekerja?
Disinilah fungsi Push Button Off yang bersifat NC (Normally Close), karena pada keadaan belum ditekan, Push Button Off akan mengalirkan Listrik menuju Coil Magnetic contactor, untuk menghentikan genre listrik tadi, kita bisa menekan Push Button Off sebagai akibatnya rangkaian terputus, serta Magnetic Contactor berhenti bekerja karena Coil tidak menerima Tegangan Listrik lagi.
Dari prinsip dasar Magnetic Contactor, Pengunci, Terminal NO (Normally Open), NC (Normally Close) ini, kita dapat mengembangkannya sebagai aneka macam sistem rangkaian Panel Listrik yg lebih bervariasi dan sinkron dengan kebutuhan yang diinginkan.
Berbagai Rangkaian Panel lainnya, yang memakai Magnetic contactor, Push Button, NO, NC, Pengunci bisa anda lihat pada:

Semoga berguna!
CARA FLEXI

BELAJAR MEMASANG INSTALASI LISTRIK DI RUMAH PANDUAN LENGKAP

Panduan bagi anda yang ingin belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik pada rumah.
Bagi anda yang mempunyai hasrat untuk belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik di Rumah, dalam artikel kali ini kita akan coba menyebarkan mengenai Panduan Lengkap Memasang Instalasi Listrik pada tempat tinggal .
Baca jua: Sudah Amankah Instalasi Listrik di tempat tinggal anda
Listrik memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, dan pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal tentunya bisa diubahsuaikan menggunakan aneka macam kebutuhan pemilik rumah itu sendiri.
Oleh karenanya sebelum memasang Instalasi listrik di rumah, hal pertama yg wajib kita lakukan adalah Apa saja kebutuhan indera listrik pada tempat tinggal anda?

Belajar Memasang Instalasi Listrik di rumah


Langkah Pertama
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memasang Instalasi Listrik di rumah, adalah:
A. Ukuran Rumah
Berapa berukuran Panjang serta Lebar rumah anda?
Hal ini perlu diketahui buat menentukan seberapa panjang kabel-kabel yg diperlukan buat jalur primer Instalasi Listrik.
B. Ukuran Ruangan
Berapa ukuran masing-masing ruangan pada dalam tempat tinggal anda?
Baca jua: Cara sederhana menghitung kebutuhan Lampu suatu Ruangan
Ukuran ruangan ini krusial diketahui buat memilih seberapa poly Kabel, Lampu, Fiting serta Saklar yg akan dipasang pada masing-masing ruangan tersebut.
C. Jumlah Ruangan
Berapa poly Ruangan yang terdapat pada pada tempat tinggal anda?
Banyaknya ruangan akan memilih seberapa poly Stop kontak yang dibutuhkan, serta diubahsuaikan dengan seberapa poly stop hubungan yang akan anda pasang di masing-masing ruangan di tempat tinggal , Kebutuhan Stop kontak pada tempat tinggal tentunya bhineka sinkron dengan harapan pemilik tempat tinggal .
D. Daya Listrik terpasang
Berapa daya listrik yang terpasang dirumah anda?
Besar Daya jua krusial diketahui untuk memilih ukuran MCB yang akan digunakan pada dalam tempat tinggal , dan buat memilih ukuran Kabel yg akan dipakai pada Instalasi listrik.
Baca jua: Menentukan Ukuran Kabel
Baca jua: Menentukan Ukuran Ampere MCB
Untuk Rumah bertingkat, atau yang memiliki berukuran cukup luas usahakan Pemasangan Instalasi dibagi menjadi beberapa Grup, dengan memakai beberapa MCB yang dipasang pada satu tempat yang diklaim dengan PHB (Papan Hubung Bagi).
Tujuan Pembagian Instalasi Listrik menjadi beberapa Grup, antara lain:
  • Memudahkan kita melakukan pemugaran serta mengidentifikasi masalah, waktu terjadi gangguan pada Instalasi listrik di rumah.
  • Saat terjadi Gangguan pada dalam rumah, maka yang padam hanya kelompok instalasi yang mengalami gangguan tadi, sedangkan Grup lainnya tetap menyala.

Langkah Kedua
Menghitung Kebutuhan Material buat pemasangan Instalasi Listrik di tempat tinggal .
Baca jua: Contoh perhitungan Material Instalasi Listrik di rumah
Beberapa Material atau Alat listrik yang dipakai pada setiap Instalasi Listrik, diantaranya:
  • Box MCB/ELCB
  • MCB
  • ELCB
  • Saklar tunggal
  • Saklar Ganda
  • Stop kontak (Colokan)" Memilih Stop hubungan yg indah dan aman"
  • Fiting Lampu
  • Lampu
  • Kabel-kabel
  • Isolasi
  • Pipa lima/8” PVC
  • Klem Pipa
  • Kotak Sambungan (Embodus)
  • Wire Nut
  • Tedus
  • dan sebagainya
Berbagai Bahan Instalasi Listrik pada atas, dapat anda sesuaikan jumlahnya menggunakan kebutuhan Instalasi listrik di rumah anda, serta Pastikan Bahan-bahan yg digunakan buat Instalasi Listrik di tempat tinggal , wajib yang mengagumkan dan kondusif.
Baca jua: Berbagai bahan Instalasi Listrik yang bagus serta Aman dan cara memasangnya

Langkah Ketiga
Pemasangan Bahan-bahan instalasi Listrik
Setelah banyak sekali kebutuhan material untuk Instalasi Listrik sudah kita sediakan, selanjutnya adalah mulai melakukan pemasangan Instalasi Listrik tersebut.
Tentunya dibutuhkan aneka macam Alat kerja buat bisa memasang Instalasi Listrik, Alat-alat kerja yan diharapkan antara lain:
Alat membobok dinding untuk tempat pemasangan Saklar, Stop kontak, Pipa-pipa:
  • Palu (Martil)
  • Pahat

Alat Kerja listrik buat pemasangan bahan-bahan Instalasi Listrik:
  • Testpen
  • Tang Kombinasi
  • Tang Potong
  • Obeng plus (+)
  • Obeng Minus (-)
  • Pisau Cutter
  • Pengupas Kabel (Opsional)
Baca jua: Berbagai Alat kerja Tukang Listrik serta kegunaannya
Setelah Alat kerja disediakan, selanjutnya kita sanggup mulai menentukan titik-titik tempat pemasangan Saklar serta Stop kontak yg dipasang di Tembok/dinding, dan pastikan jeda pemasangannya minimal 125cm menurut lantai untuk menghindari jangkauan anak-anak.
1. Membuat Lubang pada dinding buat loka Saklar serta Stopkontak
Pembuatan Lubang (membobok) di dinding ini berfungsi buat loka pemasangan Tedus (Kotak Saklar/Stopkontak), dan jumlah lubang yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan anda.
Pemasangan Saklar buat lampu ada 2 pilihan, yaitu:
  • Saklar Tunggal (untuk 1 butir lampu)
  • Saklar Ganda (buat dua butir lampu)

Pemilihan saklar ini pula dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan anda, jika dalam sebuah ruangan akan dipasang 2 butir lampu, maka usahakan anda menggunakan saklar Ganda, agar lebih ekonomis dan lubang ditembok yang dibuat relatif 1 lubang.
Baca jua: Cara Memasang Saklar Tunggal serta Ganda buat dua buah lampu

2. Membobok dinding buat jalur Kabel serta Pipa
Setelah kita membobok dinding loka pemasangan Saklar serta Stopkontak, selanjutnya kita membobok dinding menurut Lubang Saklar/stopkontak menuju keatas (Plafon), Lubang ini berguna buat loka jalur kabel serta pipa.
Setelah lubang-lubang untuk jalur kabel selesai dibobok, dapat pribadi dipasang Pipa lima/8" PVC serta dijepit memakai klem pipa, Pipa ini berfungi buat pengaman jalur kabel-kabel yan akan dipasang di dalamnya.
3. Pemasangan Box MCB/ELCB
Box MCB umumnya dipasang pada tembok dekat pintu utama serta dekat dengan Sumber listrik dari KWHmeter, hal ini bertujuan buat memudahkan pemasangan kabel dari sumber, dan supaya seluruh Instalasi Listrik terlindungi.
Baca jua: Beda MCB dan ELCB
Sebaiknya setiap instalasi Listrik di rumah dilengkapi jua menggunakan ELCB, buat melindungi anda serta famili berdasarkan bahaya sengatan listrik.
Baca jua: Seberapa besar Bahaya Sengatan Listrik pada Manusia
Untuk lebih mengenal mengenai apa itu ELCB, bisa dilihat pada beberapa artikel ini dia:

4. Pemasangan Kabel jalur Utama
Selanjutnya adalah Pemasangan kabel-kabel pada instalasi listrik, serta pastikan kabel yang digunakan ada 3 jenis kabel, yaitu:
  • Kabel Phase (+) berwarna Merah
  • Kabel Netral (-) berwarna Biru
  • Kabel Arde berwarna Kuning strip hijau
Pastikan Setiap Instalasi dilengkapi dengan Kabel arde, dan dipasang menggunakan baik serta benar agar dapat berfungsi dengan baik.
Panduan mengenai pemasangan serta fungsi Arde pada Instalasi Listrik, dapat anda lihat pada beberapa artikel ini dia:

Pasang terlebih dahulu jalur kabel utama yang terdiri dari 3 kabel (Phase, Netral serta Arde), dari MCB/ELCB utama menuju Instalasi listrik rumah yang posisinya paling ujung, agar memudahkan kita untuk selanjutnya menyambung kabel primer menuju lokasi pemasangan Stopkontak, Saklar serta fiting lampu, serta jangan lupa usahakan seluruh kabel dipasang di pada Pipa PVC.

5. Pemasangan Kabel-kabel instalasi menuju Fiting, Saklar serta Stopkontak
Selanjutnya merupakan pemasangan kabel-kabel yg diharapkan buat Saklar, Fiting lampu serta Stopkontak.
Untuk pemasangan Kabel dari asal menuju banyak sekali indera instalasi listrik lainnya, tentunya memerlukan sambungan-sambungan, serta usahakan setiap sambungan kabel dipasang didalam kotak sambungan (Embodus) serta sambungan kabel memakai Wire Nut agar sambungan lebih kuat, aman dan rapi.
6. Menyambung kabel pada MCB, Saklar, Fiting dan Stopkontak
Setelah kabel-kabel yang dibutuhkan terselesaikan dipasang, selanjutnya adalah memasang/menyambung kabel-kabel tersebut pada masing-masing baut terminal yg ada pada MCB, ELCB, Fiting, Saklar dan Stopkontak, serta lalu kita dapat menempelkan MCB, ELCB, Fiting, Saklar, Stopkontak dalam tempatnya masing-masing.
Petunjuk tentang pemasangannya, bisa dicermati pada beberapa artikel ini dia:

Setelah seluruh Kabel dipastikan terpasang menggunakan sahih, serta indera listrik lainnya (Stopkontak, Saklar) telah ditempelkan dalam tempatnya, selanjutnya merupakan menutup (di semen) balik jalur-jalur kabel yg terdapat pada dinding.
Langkah Keempat
Selanjutnya adalah langkah terakhir yaitu Menyambung kabel berdasarkan Sumber Listrik yang dari berdasarkan MCB primer pada KWH meter.
Matikan MCB Utama, serta Pastikan Aliran Listrik sudah Padam, dengan memakai Tespen, sebelum anda memasang Kabel menurut Sumber menuju MCB di pada tempat tinggal .
Setelah pemasangan kabel sudah selesai, selanjutnya merupakan menyalakan MCB utama, serta mencoba Seluruh Instalasi Listrik yang telah anda pasang.
Menguji Stopkontak
Uji satu persatu kabel yg terdapat dalam Stopkontak menggunakan memakai Tespen, pemasangan yang baik serta sahih, merupakan: Salah satu lubang ditespen akan menyala, lubang lainnya di tespen tidak menyala, dan kabel arde saat ditespen pula tidak menyala.
Baca jua: Cara menggunakan Testpen yang Benar dan aman

Menguji Saklar serta Lampu
Pasang Lampu dalam masing-masing Fiting, dan Coba satu persatu menggunakan memakai saklar yang telah anda pasang. Pastikan Lampu bisa menyala ketika saklar dihidupkan (On), serta Lampu Padam Saat posisi saklar dimatikan (Off).
Menguji Fungsi MCB
Saat MCB Utama dimatikan, Pastikan seluruh Instalasi Listrik di tempat tinggal nir terdapat lagi tegangan listrik yang mengalir, dengan mengujinya memakai Testpen, dan Saat MCB dihidupkan pastikan jua semua Instalasi Listrik menyala serta dapat dipakai dengan baik.
Menguji fungsi ELCB
Untuk menguji fungsi ELCB, dapat dilakukan secara manual atau menggunakan menggunakan Alat Ukur khusus yg dianggap dengan ELCB Tester.
Baca jua: Cara menguji ELCB apakah berfungsi atau tidak
Setelah Semua telah dipastikan berfungsi menggunakan baik serta sahih, berarti pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik telah selesai.
Namun terkadang terdapat kendala yang dijumpai pada Instalasi Listrik, diantaranya:

UTAMAKAN KESELAMATAN
Listrik bisa menyebabkan Bahaya yg sangat Fatal, oleh karena itu jika anda merasa ragu, sebaiknya minta bantuan Teknisi Listrik yang berpengalaman, serta berkompeten.

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media dibuat menggunakan rancangan yg sistematis melalui banyak sekali langkah pengembangan serta melibatkan berbagai tenaga terampil serta ahli, serta menggunakan aneka macam jenis peralatan. Dengan cara demikian diperlukan media yang didapatkan dapat adalah media yang efektif. Namun demikian betapapun banyak kelebihan suatu media, bila cara menggunakannya nir benar tentulah tidak akan banyak manfaatnya. Lantaran itu yg perlu didesain menggunakan baik bukan hanya pembuatan media itu sendiri melainkan pemanfaatan serta cara penggunaan media itu pun juga perlu diatur dan didesain sebaik¬-baiknya. Lebih-lebih apabila media itu merupakan media pembelajaran. Supaya media pembelajaran itu efektif maka pemanfaatan dan penggunaan media itu harus direncanakan serta dirancang secara sistematik. Berikut ini diuraikan cara-cara penggunaan dari beberapa media serta peralatannya yg paling umum dipakai dan tersedia di forum-forum diklat pada menunjang proses pembelajaran.

1) Buku bahan ajar atau handouts.

Bila handouts yang digunakan mengikuti aktivitas proses pembelajaran, sebaiknya dibagikan pada awal aktivitas. Dan peserta diklat diinstruksikan buat melihat atau mencari halaman-page pada buku yang memuat materi yang dikehendaki bersama-sama. Bisa berupa tabel, kolom-kolom, diagram, gambar, foto, sketsa, bagan, grafik, kartun, disain huruf dan sebagainya. Akan menarik bila masing-masing peserta diberi kesempatan buat mendiskusikan suatu kasus atau membahasnya bersama-sama. Namun jika hanya menjadi surat keterangan saja usahakan dibagikan dalam akhir kegiatan pembelajaran, bila tidak peserta diklat cenderung akan membaca kearah handoutsnya saja.


2) Papan Tulis atau Blackboard.

Penggunaannya selalu dilakukan dalam waktu itu jua, baik menuliskan sesuatu atau membuat sketsa juga gambar-gambar sederhana. Sebaiknya disaat menulis di papan, hindari sambil berbicara.
Untuk memancing curah pendapat dan supaya seluruh peserta melihat pendapat peserta yg lain, setiap pendapat eksklusif dituliskan di papan tulis. Efeknya terdapat perasaan dihargai setiap apa yg diungkapkan peserta. Apalagi bila pendapatnya benar, menciptakan si perserta lebih berbangga hati.
Seandainya pengajar memiliki kemampuan menggambar atau tulisannya cantik, kesempatan ini baik dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena perhatian peserta umumnya akan tercurah kearah proses penggambaran serta akan menyebabkan respek/penghargaan pada guru.
Yang wajib diwaspadai adalah agar tidak terlalu seringkali melewatkan tatap pandang ke arah peserta, ketika menulis, bagi yang nir berbakat menulis indah merupakan kendala, dan biar apapun gambar serta goresan pena tidak sebagus yang diharapkan tampilannya, karena alat tulisnya menurut kapur,dan perlu ketika usang buat membuatnya. Juga waktu menghapus tampilan goresan pena dan gambar akan menyebabkan debu yg relatif mengganggu.


3)White board.

Prinsipnya penggunaan white board ini hampir sama menggunakan papan tulis biasa, hanya berbeda ditampilan papan dan indera tulisnya, dan dampak tampilan gambar serta tulisan yg lebih kelihatan rapih dan buat pemakaian alat tulis yang berwarna-warni. Bisa pula dimanfaatkan buat menempelkan gambar-gambar yg direkati magnit. Hati-hati menggunakan pemeliharaan alat tulisnya, karena mengandung cairan alkohol atau thiner, karena mudah menguap jika lupa memasang tutupnya, sehingga sebagai kering nir bisa dipakai lagi, harganya jadi mahal. Kemungkinan lain indera tulisnya lantaran bentuknya hampir sama dengan yg tintanya permanent bisa tertukar, sebagai akibatnya sulit dihapus. Kalau hanya beberapa coretan masih sanggup diakali menggunakan menggoreskan dalam coretan itu menggunakan spidol yg non permanen selagi basah buru-buru dihapus menggunakan penghapus. Tetapi jikalau poly usahakan memakai cairan alkohol atau thinner.

Alat tulis white board biasa dianggap board marker, namun umumnya menyebutnya menggunakan spidol biarpun kurang sempurna. Sebab spidol merupakan sebuah merk buat board marker yg lebih dahulu populer pada Indonesia. Sama seperti menyebut semua air mineral dalam kemasan botol menggunakan "aqua" padahal merknya lain. Atau "in focus" buat semua LCD (Liquid Crystal Display) proyektor. Juga menyebut "kodak" untuk seluruh kamera foto. Dan masih banyak lagi contoh-model yg lain. Tetapi justru rakyat lebih mendapat yang terlanjur galat.


4) Peta singkap / Flipchart.

Sebaiknya lembar pertama serta kedua dibiarkan kosong atau nir ditulisi, dipakai sebagai epilog pelin¬dung lembaran materi pelajaran yang akan ditampilkan agar tidak terbaca terlebih dahulu oleh peserta diklat.

Usahakan cara menyingkap lembaran kertas flipchart menggunakan melipat menurut sudut bawah berupa segitiga tegak lurus; baru disingkap keatas cukup menggunakan tangan satu agar kelihatan profesional rapih dan tidak berantakan.
Setiap sudut lembaran flipchart yg sudah ada materi pelajarannya diberi code berupa indikasi tulisan kecil saja, buat catatan bagi guru agar waktu menyingkap lembarannya sinkron yg dikehendaki tidak keliru dan berulang-ulang.
Apabila kemampuan menulis atau pun menggam¬bar terbatas, usahakan tidak usah memaksakan diri buat menciptakan tampilan bahan ajar sendiri, minta bantuan orang yg lebih ahli. Atau meman¬faatkan alat-alat OHP buat rnenayangkan goresan pena maupun gambar ke kertas flipchart serta membuat jiplakannya. Jiplakan bisa eksklusif ditulis dengan spidol atau hanya menggunakan pensil saja, dengan maksud nantinya akan ditebalkan disaat presen¬tasi pada depan kelas, sehingga seolah-olah mampu menggambar menggunakan cekatan serta seksama.
Untuk metode curah pendapat, sangat disarankan semua pendapat peserta diklat pribadi dituliskan pada kertas flipchart. Ini menaruh perhatian kepada buah pikiran peserta diklat. Lagi pula coretari-coretan ini sanggup disimpan. Untuk menampilkan juga bisa bervariasi, mau berurutan atau acak, atau diulang-ulang jika dibutuhkan. Lebih mengena lagi jika pada kegiatan diskusi gerombolan memanfaatkan lembaran-lembaran kertas flipchart ini, masalahnya mampu disimpan serta ditempel di dinding atau dimana saja.
Yang perlu diwaspadai keterbatasan berukuran kertas flipchart yg nir begitu lebar, sehingga buat ditampilkan pada depan audience yang besar jumlahnya kurang sempurna. Terlalu kecil.
Flipchart sangat tepat dipakai sebagai media cadangan yg mudah dibawa kemana-mana dengan cara hanya digulung saja, ringan dan tidak begitu makan loka, serta sanggup dipersiapkan di tempat lain dan mungkin juga oleh orang lain yang lebih ahli. Bermanfaat sekali apabila genre listrik padam, sementara media yg lain berupa alat-alat elektronik tidak mampu berfungsi. Juga apabila harus mengajar di daerah terpencil yang belum ada genre listrik atau pada loka terbuka.


5)Film bingkai (slide film) proyektornya,

Bahan bahan ajar sanggup dibentuk berupa foto, baik hitam putih maupun warna sebagai akibatnya lebih meyakinkan bagi para peserta diklat. Lantaran keterbatasan cahaya yg diproyeksikan sebagai akibatnya memerlukan pemadaman lampu ruangan dan membuatnya gelap total. Usahakan buat nir terlalu lama mempresentasikan materi ajar slide ini, buat menghindari peserta malah jatuh tertidur. Kendala yg primer adalah peserta tidak mampu menciptakan catatan lantaran gelap, juga tatap pandang menggunakan para peserta terganggu.
Sebaiknya datang lebih awal sebelum memulai presentasi untuk persiapan pemasangan film bingkainya (slide), serta mencoba tayangannya di layar apakah sudah tepat.
Namun dalam kenyataannya, media ini serta peralatannya sudah sporadis yg menyediakan dan memanfaatkannya lantaran sudah digantikan menggunakan peralatan berteknologi baru yang lebih praktis namun lebih besar kemampuannya.


6) Media Film berkiprah serta proyektornya.

Bila media filmnya sudah ada tinggal memasang¬nya sinkron menggunakan petunjuk praktisnya. Namun buat menghasilkan film berkecimpung ini cukup memakan waktu serta energi yg poly dan porto yang akbar.
Kemarnpuan buat menyampaikan gambar yang latif, nyata, beranjak dan bersuara harus kita manfaatkan semaksimal mungkin. Namun harus diwaspadai lantaran situasi ruangan dibikin gelap total, sehingga tatap pandang ke peserta terganggu, ad interim kemungkinan peserta jatuh tertidur. Lantaran merekapun nir sanggup menciptakan catatan.
Media film menggunakan proyektornya inipun sudah termasuk barang langka, selain kesulitan penampilannya, pada mana nir sembarang ruangan sanggup dimanfaatkan, spare partsnya sulit diperoleh, juga kurang praktis serta fleksibel pemakaiannya, apalagi telah ada alat-alat lain yang prinsipnya sama namun lebih menjanjikan, seperti video cassette; laser disc video atau CD video.


7) Transparerssi serta Overhead Proyektor.

Penggunaan media transparensi menggunakan proyektornya merupakan sangat gampang, praktis serta sederhana. Sebelum memulai pelajaran sebaiknya mengecek dulu    OHP    (Overhead projector) -nya, cari pada mana letak tombol on/off nya terlebih dahulu, coba nyalakan, bila nir menyala periksa kabelnya telah menyambung menggunakan stop kontak, bila nir menyala juga periksa ujung kabelnya apakah ada yang putus, bila masih tidak mampu juga hubungi panitia diklatnya. Bila sudah menyala taruh selembar OHT (overhead transparency) yg bukan berisi bahan ajar, termasuk bingkainya, pada permukaan kaca, posisikan gambar yang tertayang di layar dengan lezat , serta stel ketajaman gambar menggunakan memutar tombol focus. Setelah itu anda siap mempergunakannya.
Setiap mengubah OHT sebaiknya OHP dalam keadaan padam agar tidak mengganggu pandangan peserta waktu mengganti, posisi berdiri saat memasang OHT sejajar dengan OHP, baik pada sebelah kanan atau sebelah kiri, ini pentirig buat menghindari OHT yg dipasang nir terbalik, sebaiknya nir menghalangi pandangan peserta diklat secara holistik. Jika toh demikian pula, usahakan posisi berdiri diubah agar pula tidak menyebabkan kejenuhan pandangan peserta.
Hindari menunjuk tampilan ke arah layar, atau menggunakan penunjuk, relatif meletakkan sesuatu yang runcing, berupa lidi atau pensil, atau ballpoint pada atas lembaran OHT. Juga hindari memilih memakai jari tangan atau benda yg diputar ¬putar pada atas OHT, hal ini mengurangi kenikmatan     pandangan peserta.
OHT yang digunakan sanggup dipersiapkan sebelumnya ditempat lain mampu oleh orang lain yg sanggup supaya tampil bagus serta menarik atau ditulis ketika itu jua sendiri di bagian atas OHT.
Tetap menjaga kontak pandang menggunakan peserta dengan tidak membelakangi peserta di saat membaca kearah tayangan di layar, usahakan membaca ke arah OHT.
Sebaiknya penayangan OHT dibuat lebih variatif agar peserta nir jenuh, hindari sebagai pembantunya alat bantu, agar tampilan lebih rilek.
OHT yg digunakan dapat difotocopy buat bahan handouts bagi para peserta diklat.
Sebaiknya OHT yg sudah digunakan disimpan dengan cermat, menggunakan diberi lapisan plastik atau kertas pelindung supaya motifnya nir tergesek-gesek sehingga mengelupas dan rusak. Untuk lebih amannya serta gampang mencarinya sebaiknya dimasukkan kedalam album clear holder, tentu saja tanpa bingkainya.
Agar para peserta diklat pandangannya lebih terarah pada tampilan OHT yg ditayangkan, pakailah bingkai (frame) khusus OHT dan beri penutup agar nir ada cahaya lampu yg tidak bermanfaat bocor ikut ditayangkan. Di samping itu    bingkai berguna untuk menekan OHT supaya permanen    rata meskipun kena panasnya lampu yg kemungkinan melengkung, jua agar permanen rapih pada tempatnya. Pakailah penutup OHT yg ditempeli pemberat agar nir jatuh ketika pada posisi tepi OHP, atau diterbangkan angin dari kipas angin atau blower AC ruangan. Manfaatkan bingkai maupun epilog OHT menjadi catatan rahasia buat kita sendiri, mungkin berupa istilah asing, singkatan, kata asing, angka-angka surat kepu¬tusan atau undang-undang, urutan utama-utama bahasan atau apa saja, sebagai contekan yang nir akan diketahui sang peserta menurut dalam kita wajib mencarinya menggunakan membuka kitab catatan yg belum tentu segera ketemu, ad interim peserta melihat bahwa kita tidak siap.


8) Video cassette, Laser Video serta Compact Disc (CD) Video menggunakan peralatan penayang Pesawat Televisi atats LCD (Liquid Crystal Display) proyektor.

Sebetulnya media gambar bergerak berupa Video Cassette, Laser video dan Compact Disc (CD) Video pada awalnya adalah asal berdasarkan gambar film bergerak juga, yg di transfer sebagai media video. Namun sesudah itu memang buat pembuatan gambar video nir memakai kamera film lagi tetapi eksklusif menggunakan kamera video, yg lebih menjanjikan segalanya. Misalnya pada proses pengambilan gambar (shooting) dengan kamera telah sanggup disaksikan eksklusif hasil gambarnya, dengan cahaya yg seadanyapun bisa merekam gambar, sementara pita videonyapun sanggup digunakan berulang kali.
Maka dari sini penggunaan media video dengan perangkatnya tidak tidak selaras jauh menggunakan gambar film dengan proyektornya, pada ketika pemutaran ulang. Bedanya ruangan nir perlu digelapkan, seluruh lampu ruangan sanggup dibiarkan tetap menyala. Baik untuk memutar ulang gambar video itu melalui pesawat Televisi ataupun diproyeksikan ke layar dengan memakai LCD proyektor. Sehingga tatap pandang dengan semua peserta diklat nir terganggu.


9) Media Komputer Multi Media menggunakan LCD Proyektor.

Sebaiknya sewaktu mempergunakan media multi media menggunakan LCD proyektor, diusahakan buat datang lebih awal dari para peserta diklat, sebagai akibatnya sewaktu melakukan aktivitas mema¬sang peralatan serta menyambung kabel-kabel yg tidak sedikit jumlahnya itu termasuk setting sound systemnya nir disaksikan oleh peserta diklat. Sehingga begitu proses pembelajaran dimulai semuanya sudah siap dan eksklusif mulai tanpa pengetesan lagi.
Percaya dalam panitia/petugas diklat boleh saja namun curiga jalan terus, maksudnya seseorang Pelatih yang akan mengajar sebaiknya juga selalu siap dengan segala situasi serta kondisi pada kelas. Misalnya dianjurkan buat paling tidak membawa Testpen elektronik, buat mengecek genre sumber daya listrik, juga apabila mungkin kabel republika online listrik minimal 5 meter, sambungan "T" dua buah. Atau multi stop hubungan yang berisi 6 lobang. Karena acapkali terjadi gara-gara memerlukan beberapa stop kontak yg banyak, petugas nir siap. Sehingga menunggu dicarikan dulu, apalagi kalau petugas diklatnya pula datangnya terlambat, sementara peserta diklat sudah mulai hadir. Untuk presentasi menggunakan media komputer dengan LCD proyektornya, sebaiknya memanfaatkan personal komputer Note book atau Laptop karena penyaji mampu permanen tatap pandang menggunakan peserta diklat, meskipun sembari melihat ke layar monitor komputernya. Kalau toh harus menggunakan Desktop komputer ya sanggup saja dari ada. Layar, monitornya yang bisa tampil simultan menggunakan yg ditayangkan di layar, melalui LCD proyektor.
Selalu jangan lupa buat merubah tampiian layar tidak pada posisi. Trapesium (Keystone), atau tayangannya sudutnya nir siku menjadi siku. Sehingga tampilan gambar sesuai menggunakan skalanya, tidak memanjang atau melebar.
Sebaiknya memakai laser pointer buat memilih ke layar agar lebih kentara, tetapi nir semata-mata membelakangi peserta diklat.
Usahakan memposisikan power LCD proyektor ke posisi "Stand by" jika nir dipakai, jadi tidak eksklusif menekan tombol "Off-nya.
Efek suara jika kurang perlu sebaiknya dipelankan atau dimatikan jika mengganggu konsentrasi peserta diklat. Jangan lupa merogoh balik diskette atau CD video pelajaran yang digunakan di komputer bila alat-alat itu bukan bawaan sendiri sebab acapkali tertinggal.
Bila memakai tampilan alfabet yang khas yg di komputer yg digunakan nir ada, sebaikrnya diinstal dulu untuk menghindari tampilannya diubah oleh komputer sehingga tidak selaras sama sekali serta terkesan berantakan.
Cara lain artinya sebelumnya merubah tampilar huruf (text) itu menjadi arsip gambar (curve), atau bitmap. Atau yang paling kondusif artinya menggu¬nakan font atau huruf yg sudah standard dsemua komputer berbasis Microsoft Windows, seperti Arial atau Times New Romans.
Kemungkinan ada kesalahan ejaan atau ada saran perbaikan dari peserta mengenai tampil-annya usahakan proses perbaikannya dilakukan di depan para peserta ketika itu juga, disamping menghindari faktor lupa jua peserta yang meng¬usulkan akan mendapatkan kepuasan tersendiri.


10) Media Audio dan Radio.

Media audio serta radio berkaitan menggunakan alat telinga. Pesan yg disampaikan dituangkan ke pada lambang-lambang auditif, baik ekspresi (ke dalam kata-kata/bahasa verbal) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yg dapat dikelompokkan dalam media audio, diantaranya, radio, alat perekam pita magnetik, kaset audio, cd audio dan laboratorium bahasa. Untuk pelajaran pengenalan bunyi-bunyian misalnya sound effect, atau macam-macam irama musik, serta mengenal bunyi sendiri di saat mengajar di depan kelas, mampu dimanfaatkan alat-alat audio ini. Yaitu menggunakan merekamnya dan memutar ulang. Kita gunakan audio kaset player atau pita reel audio. Sedangkan buat pelajaran bahasa asing bisa memanfaatkan kaset ataupun cd audio. Untuk PH (piringan hitam) mungkm hanya sanggup memutar ulang lagu atau musik jua suara-bunyian.
Sedangkan radio mampu dimanfaatkan siaran-sia¬rannya buat belajar tanpa harus di depan keias, dan sembari tetap mengerjakan pekerjaan yg lain.

11) Benda konkret atau tiruan miniatur.

Manfaatkan benda nyata atau tiruannya sanggup berupa minatur untuk peragaan ataupun aktivitas praktik. Bila memakai benda miniatur sebaiknya hadirkan pembandingnya.

Demikian cara penggunaan media pembelajaran yang dapat dipakai dalam proses belajar mengajar di kelas. Semoga bermanfaat.


Sumber surat keterangan :

Radio NederlandTraining Centre, Handouts OVERHEAD PROJECTOR Alaihi Salam TEACHING AIDS. Hilversum, The Netherland, 1987.

Amir Hamzah Suleiman,MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK PENGAJARAN, PENERANGAN DAN PENYULUHAN. PT. Gramedia Jakarta 1981.

Sayling Wen, FUTUREOF THE MEDIA, Lucky Publishers, P.O.box 238, Batam Centre, 29432: Prof. Dr. AzharArsyad, MA, MEDIA PEMBELAJARAN PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2002.

Lisa Lopuck,DESIGNING MULTIMEDIA, Peachpit Press 2414 Sixth Street Berkeley, CA 94710, USA, 1996

Dr. Arif S. Sadiman, M.sc.(dkk), MEDIA PENDIDIKAN : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta, PT Raja GrafindoPersada 2002.