SEBERAPA BESAR BAHAYA SENGATAN LISTRIK

Sengatan Listrik bisa menyebabkan berbagai gangguan fungsi organ tubuh bahkan bisa membuahkan sangat fatal terhadap keselamatan manusia
Listrik merupakan sumber energi yg sangat berguna dalam kehidupan kita. Saat ini keberadaan tenaga listrik menaruh banyak kemudahan terhadap kehidupan kita sehari-hari.
Dari mulai energi listrik yg kita gunakan buat menyalakan lampu , menyalakan televisi, lemari es, menyetrika pakaian, mencas batre ponsel, memasak, menyalakan pendingin ruangan serta banyak lagi.
Namun, disamping semua kegunaan listrik tersebut, listrik jua memiliki resiko bahaya bila pemasangannya tidak memenuhi standart pemasangan instalasi listrik. Jika instalasi listrik yang terpasang buruk dapat mengakibatkan kebocoran listrik dan membuahkan hubungan singkat.
Hubungan singkat listrik dapat memicu percikan barah serta menyebabkan kebakaran.
Selain itu instalasi listrik yang buruk juga dapat mengakibatkan kebocoran listrik terhadap indera-alat listrik serta dapat menyebabkan kita terkena sengatan listrik yg biasa kita sebut kesetrum.
Sengatan listrik mampu terjadi lantaran indera listrik kita yg sudah jelek dan menyebabkan adanya kebocoran listrik dalam indera tadi, atau bisa juga sengatan listrik terjadi terhadap kita dampak tersentuh eksklusif menggunakan kabel / penghantar yang bertegangan.
Kenapa kita mampu tersengat listrik ?
Yang menyebabkan kita tersengat listrik adalah karena keliru satu bagian tubuh kita tersentuh eksklusif terhadap asal listrik (Phase) dan bagian tubuh kita yg lainnya bersentuhan dengan bumi, tanah atau netral dari sumber listrik.
Tegangan merupakan beda potensial, maksudnya adalah tegangan ada lantaran ada 2 asal listrik yang memiliki nilai potensial yg tidak sinkron (Phase menggunakan netral, phase menggunakan bumi/ground, phase menggunakan phase yang berbeda dalam asal listrik 3 phase R-S-T )Seberapa besar Bahaya sengatan listrik
Seperti halnya sebuah lampu akan menyala karena pada lampu tadi dialiri 2 asal yang tidak selaras potensial yaitu phase serta netral yg memiliki tegangan (beda potensial) 220 Vac.
Begitu pula ketika kita tersengat listrik tubuh kita sebagai sebuah beban listrik yg dialiri dua sumber yg tidak sinkron serta memiliki beda potensial (Tegangan), baik antara Phase menggunakan netral, phase menggunakan bumi, atau phase dengan phase yang berbeda.
Tubuh kita adalah bahan penghantar yg baik lantaran tubuh kita mengandung cairan yang baik buat meghantarkan listrik.
Saat keliru satu tubuh kita tersentuh listrik namun bagian tubuh yg lainnya tidak menyentuh (terisolasi) menurut asal listrik lainnya (Bumi, Netral , Phase yg tidak selaras). Maka kita bisa terhindar berdasarkan bahaya sengatan listrik.
Oleh karena itu setiap pekerja listrik diharuskan memakai pengaman (Sepatu, sarung tangan, sandang yg memiliki isolasi yg baik) buat menghindari bahaya sengatan listrik tadi.
Kita pasti pernah melihat burung yang bertengger diatas kabel listrik yang tanpa isolasi, namun burung tersebut tidak tersengat listrik , kenapa?
Karena tubuh burung tadi tidak menyentuh bumi atau sumber listrik lainnya, sebagai akibatnya nir terdapat beda potensial yang melewati tubuh burung tersebut.

Apa saja bahaya tersengat arus listrik terhadap keselamatan kita?

  • Luka bakar
  • Kerusakan otot, saraf, serta jaringan tubuh lainnya
  • Henti jantung (Cardiac Arrest)
  • Dan bisa mengakibatkan kematian

Bahaya listrik terhadap keselamatan Manusia bisa dibagi menjadi beberapa tingkat keparahan, menurut seberapa besar arus listrik yg dialami tubuh insan tadi.
Berikut ini strata bahaya tersengat listrik sinkron dengan besaran arus listrik yang melewati tubuh kita:

Keterangan mengenai Bahaya sengatan listrik:
Bahaya Sengatan listrik menggunakan arus bocor sebanyak 0 s/d 0,9 mili Ampere.
(0 - 0,9 mA)
  • Efek : Belum menaruh efek apa-apa

Bahaya sengatan listrik dengan arus bocor sebesar 0,9 mili Ampere hingga 1,dua mili Ampere.
(0,9 - 1,dua mA)
  • Efek : Mulai menyebabkan pengaruh rasa kesetrum namun belum hingga menimbulkan tubuh kejang.

Bahaya sengatan listrik dengan arus bocor sebanyak 1,2 mili Ampere hingga 1,6 mili Ampere.
(1,2 - 1,6 mA)
  • Efek : Mulai terasa memberikan imbas getaran pendek pada tubuh.

Bahaya sengatan listrik menggunakan arus bocor sebanyak 1,6 mili Ampere hingga 6,0 mili Ampere.
(1,6 - 6,0 mA)
  • Efek : Bagian tubuh mulai terasa kesemutan, namun belum hingga menyebabkan kaku.

Bahaya sengatan listrik dengan arus bocor sebanyak 6,0 mili Ampere hingga 8,0 mili Ampere.
(6,0 - 8,0 mA)
  • Efek : Tubuh mulai terasa kaku, rasa kesemutan semakin akbar.

Bahaya sengatan listrik menggunakan arus bocor sebanyak 13 mili Ampere hingga 15 mili Ampere.
(13 - 15 mA)
  • Efek : Bagian tubuh merasakan rasa sakit yg tidak tertahankan, namun pada batas dapat melepaskan diri.

Bahaya sengatan listrik menggunakan arus bocor sebanyak 15 mili Ampere hingga 30 mili Ampere.
(15 - 30 mA)
  • Efek : Bagian otot mulai nir sanggup melepaskan diri.

Bahaya sengatan listrik dengan arus bocor sebesar 30 mili Ampere sampai 50 mili Ampere.
(30 - 50 mA)
  • Efek : Saat tersengat listrik dengan arus sebanyak ini, dapat mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh.

Bahaya sengatan listrik menggunakan arus bocor sebesar 50 mili Ampere hingga 100 mili Ampere.
(50 - 100 mA)
  • Efek : Batasan akbar Arus yg dapat mengakibatkan kematian.

Begitu besarnya bahaya yg diakibatkan listrik terhadap manusia, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Untuk menghindari bahaya yg diakibatkan sengatan listrik terhadap tubuh manusia merupakan menggunakan mengisolasi tubuh kita menggunakan memakai alat pengaman diri (seperti sepatu karet, sarung tangan karet, dll) waktu melakukan kerja listrik.
Salah satu cara yang paling baik adalah dengan melengkapi instalasi listrik kita menggunakan alat anti hubungan (ELCB) yang mempunyai sensitifitas arus < 30 mA.
Seberapa besar Bahaya sengatan listrik
Demikianlah artikel tentang seberapa besar strata bahaya tersengat listrik terhadap keselamatan insan.
Semoga bermanfaat !
Cara flExi
dikutip berdasarkan banyak sekali Sumber

SEBERAPA BESAR BAHAYA SENGATAN LISTRIK

Sengatan Listrik bisa menyebabkan aneka macam gangguan fungsi organ tubuh bahkan dapat berakibat sangat fatal terhadap keselamatan manusia
Listrik merupakan asal energi yg sangat berguna pada kehidupan kita. Saat ini eksistensi energi listrik menaruh poly kemudahan terhadap kehidupan kita sehari-hari.
Dari mulai energi listrik yg kita gunakan buat menyalakan lampu , menyalakan televisi, lemari es, menyetrika sandang, mencas batre ponsel, mengolah, menyalakan pendingin ruangan dan banyak lagi.
Namun, disamping semua kegunaan listrik tadi, listrik jua memiliki resiko bahaya jika pemasangannya tidak memenuhi standart pemasangan instalasi listrik. Apabila instalasi listrik yang terpasang tidak baik bisa menyebabkan kebocoran listrik dan membuahkan hubungan singkat.
Hubungan singkat listrik bisa memicu percikan barah serta mengakibatkan kebakaran.
Selain itu instalasi listrik yang tidak baik juga bisa mengakibatkan kebocoran listrik terhadap alat-alat listrik serta bisa menyebabkan kita terkena sengatan listrik yang biasa kita sebut kesetrum.
Sengatan listrik mampu terjadi karena alat listrik kita yg sudah buruk dan mengakibatkan adanya kebocoran listrik dalam indera tadi, atau bisa jua sengatan listrik terjadi terhadap kita dampak tersentuh eksklusif dengan kabel / penghantar yg bertegangan.
Kenapa kita bisa tersengat listrik ?
Yang mengakibatkan kita tersengat listrik merupakan karena galat satu bagian tubuh kita tersentuh pribadi terhadap asal listrik (Phase) serta bagian tubuh kita yang lainnya bersentuhan menggunakan bumi, tanah atau netral berdasarkan asal listrik.
Tegangan merupakan beda potensial, maksudnya merupakan tegangan ada karena terdapat dua sumber listrik yg mempunyai nilai potensial yg tidak sinkron (Phase dengan netral, phase menggunakan bumi/ground, phase menggunakan phase yang tidak sama dalam sumber listrik 3 phase R-S-T )Seberapa besar Bahaya sengatan listrik
Seperti halnya sebuah lampu akan menyala karena pada lampu tadi dialiri 2 sumber yg tidak sinkron potensial yaitu phase serta netral yang memiliki tegangan (beda potensial) 220 Vac.
Begitu juga saat kita tersengat listrik tubuh kita sebagai sebuah beban listrik yang dialiri 2 sumber yang berbeda dan mempunyai beda potensial (Tegangan), baik antara Phase menggunakan netral, phase menggunakan bumi, atau phase menggunakan phase yg tidak sama.
Tubuh kita adalah bahan penghantar yg baik lantaran tubuh kita mengandung cairan yg baik buat meghantarkan listrik.
Saat salah satu tubuh kita tersentuh listrik tetapi bagian tubuh yg lainnya nir menyentuh (terisolasi) berdasarkan sumber listrik lainnya (Bumi, Netral , Phase yang tidak selaras). Maka kita mampu terhindar dari bahaya sengatan listrik.
Oleh karenanya setiap pekerja listrik diharuskan memakai pengaman (Sepatu, sarung tangan, pakaian yg memiliki isolasi yang baik) buat menghindari bahaya sengatan listrik tersebut.
Kita pasti pernah melihat burung yang bertengger diatas kabel listrik yang tanpa isolasi, tetapi burung tersebut nir tersengat listrik , kenapa?
Karena tubuh burung tadi tidak menyentuh bumi atau sumber listrik lainnya, sehingga tidak ada beda potensial yang melewati tubuh burung tersebut.

Apa saja bahaya tersengat arus listrik terhadap keselamatan kita?

  • Luka bakar
  • Kerusakan otot, saraf, serta jaringan tubuh lainnya
  • Henti jantung (Cardiac Arrest)
  • Dan dapat menyebabkan kematian

Bahaya listrik terhadap keselamatan Manusia bisa dibagi sebagai beberapa taraf keparahan, berdasarkan seberapa besar arus listrik yg dialami tubuh manusia tersebut.
Berikut ini tingkatan bahaya tersengat listrik sinkron menggunakan besaran arus listrik yang melewati tubuh kita:

Keterangan mengenai Bahaya sengatan listrik:
Bahaya Sengatan listrik dengan arus bocor sebesar 0 s/d 0,9 mili Ampere.
(0 - 0,9 mA)
  • Efek : Belum menaruh efek apa-apa

Bahaya sengatan listrik menggunakan arus bocor sebesar 0,9 mili Ampere sampai 1,dua mili Ampere.
(0,9 - 1,2 mA)
  • Efek : Mulai mengakibatkan imbas rasa kesetrum tetapi belum hingga menyebabkan tubuh kejang.

Bahaya sengatan listrik dengan arus bocor sebesar 1,2 mili Ampere hingga 1,6 mili Ampere.
(1,2 - 1,6 mA)
  • Efek : Mulai terasa menaruh pengaruh getaran pendek pada tubuh.

Bahaya sengatan listrik dengan arus bocor sebesar 1,6 mili Ampere hingga 6,0 mili Ampere.
(1,6 - 6,0 mA)
  • Efek : Bagian tubuh mulai terasa kesemutan, namun belum sampai menyebabkan kaku.

Bahaya sengatan listrik menggunakan arus bocor sebanyak 6,0 mili Ampere sampai 8,0 mili Ampere.
(6,0 - 8,0 mA)
  • Efek : Tubuh mulai terasa kaku, rasa kesemutan semakin besar .

Bahaya sengatan listrik menggunakan arus bocor sebanyak 13 mili Ampere sampai 15 mili Ampere.
(13 - 15 mA)
  • Efek : Bagian tubuh mencicipi rasa sakit yg tidak tertahankan, namun pada batas dapat melepaskan diri.

Bahaya sengatan listrik dengan arus bocor sebanyak 15 mili Ampere hingga 30 mili Ampere.
(15 - 30 mA)
  • Efek : Bagian otot mulai tidak bisa melepaskan diri.

Bahaya sengatan listrik menggunakan arus bocor sebanyak 30 mili Ampere sampai 50 mili Ampere.
(30 - 50 mA)
  • Efek : Saat tersengat listrik dengan arus sebesar ini, bisa mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh.

Bahaya sengatan listrik menggunakan arus bocor sebanyak 50 mili Ampere hingga 100 mili Ampere.
(50 - 100 mA)
  • Efek : Batasan akbar Arus yang bisa menyebabkan kematian.

Begitu besarnya bahaya yang diakibatkan listrik terhadap insan, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Untuk menghindari bahaya yg diakibatkan sengatan listrik terhadap tubuh insan merupakan dengan mengisolasi tubuh kita menggunakan memakai alat pengaman diri (seperti sepatu karet, sarung tangan karet, dll) ketika melakukan kerja listrik.
Salah satu cara yang paling baik merupakan dengan melengkapi instalasi listrik kita menggunakan indera anti kontak (ELCB) yang mempunyai sensitifitas arus < 30 mA.
Seberapa besar Bahaya sengatan listrik
Demikianlah artikel tentang seberapa akbar tingkatan bahaya tersengat listrik terhadap keselamatan insan.
Semoga bermanfaat !
Cara flExi
dikutip menurut aneka macam Sumber

BAGAIMANA CARA KERJA ALAT PENGAMAN BAHAYA SENTUHAN LISTRIK

Anti Kontak ELCB sebagai pengaman terhadap bahaya listrik serta keselamatan manusia.
Bagaimana Cara kerja indera pengaman bahaya sentuhan listrik
Listrik merupakan sumber energi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, namun listrik pula memiliki resiko bahaya yang sangat akbar.
Berbagai bahaya listrik, misalnya bahaya terhadap keselamatan insan kesetrum, sengatan listrik dan bahaya terhadap material lain seperti kebakaran, ledakan,dan lainnya.
Penyebab terbesar terjadinya bahaya-bahaya listrik seperti kesetrum serta bahaya lainnya tadi merupakan adanya kebocoran arus listrik dan mengaliri benda lain misalnya manusia, benda-benda lain, bumi, serta lainnya.
Dan kita seluruh tidak menginginkan bahaya listrik ini terjadi terhadap kita.
Oleh karena itu, Untuk menghindari resiko bahaya kesetrum dan bahaya lainnya tadi , dibutuhkan suatu indera untuk mengamankannya.
kita mengenal suatu alat pengaman listrik yang acapkali kita sebut anti hubungan, atau dalam bahasa kelistrikan memiliki beberapa nama, antara lain :

Beberapa nama buat indera pengaman kebocoran listrik

  • ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
  • GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
  • RCD (Residual Current – operated Devices)

Bagaimana sebenarnya prinsip atau cara kerja ELCB atau Anti hubungan pada mendeteksi kebocoran listrik yang terjadi ?
Pada artikel kali ini, kita akan coba mengembangkan bagaimana suatu alat ELCB atau kontak dapat mencegah dan mengetahui terjadinya kebocoran listrik.

Prinsip kerja Anti hubungan pengaman kebocoran listrik

Alat-indera pengaman kebocoran listrik misalnya ELCB, GFCI, RCD memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu menggunakan mendeteksi ketidakseimbangan (Unbalanced) nilai beban/arus yang terjadi diantara beban yg ditanggung kabel phase menggunakan beban arus yg ditanggung kabel Netral.
Ketidakseimbangan beban ini diklaim menggunakan Arus Residu (Residual Current).
Ketidakseimbangan arus inilah yang menandakan bahwa terjadi kebocoran arus listrik ke bumi.
Kebocoran listrik yg terjadi, baik listrik yang mengalir melalui tubuh manusia (Kesetrum) atau benda lain yang bersifat penghantar dan menyentuh atau mengalir ke tanah atau bumi.
  • Jika arus listrik yg bocor mengakibatkan arus listrik tersebut mengalir melalui penghantar melewati tubuh insan yg bersentuhan dengan tanah/bumi, akan mengakibatkan bahaya terhadap keselamatan manusia atau yg biasa kita sebut menggunakan kesetrum. Bahkan hal ini bisa menyebabkan kematian pada manusia hanya pada ketika yang sangat singkat.
Besaran kebocoran arus ke bumi yang mengalir melalui tubuh manusia yg bisa menyebabkan bahaya terhadap keselamatan insan itu sendiri hanya berkisar lebih berdasarkan 30mA.
  • Jika kebocoran arus listrik terjadi dampak arus listrik yg mengalir kebumi melalui benda lain, bisa mengakibatkan bahaya kerusakan peralatan listrik atau kebakaran.

Klasifikasi pengaman kebocoran menurut sensitifitasnya
Berikut beberapa kelas pengaman kebocoran berdasarkan besar arus yang dideteksi serta bahaya yg dapat diproteksinya :
  • ELCB dengan Sensitif tinggi (High sensitivity) 6mA – 30mA
Digunakan buat proteksi interaksi eksklusif dan bahaya keselamatan Manusia
  • ELCB menggunakan Sensitif sedang (Mid-Sensitivity) 100mA – 1000mA
Digunakan untuk proteksi benda-benda terhadap bahaya kebakaran
  • ELCB dengan sensitif rendah (Low sensitivity) 3A – 30A
Digunakan buat proteksi kerusakan terhadap indera-alat listrik
ELCB ini memiliki 2 type ketika operasi (Operating Times) :
  • Fast type (Instantaneous Type)
ELCB/GFCI type ini memiliki respon kerja yang sangat cepat yaitu kurang dari 0,1 dtk saat terdeteksi adanya kebocoran, indera dengan tipe ini yg digunakan buat proteksi keselamatan insan serta kebakaran.
  • Delay Type
Tipe ini biasanya dipakai buat proteksi nilai tertentu. Power distribusi pada umumnya memakai pengaman jenis ini.

Prinsip kerja ELCB :

mencegah bahaya kesetrum atau tersengat listrik
ELCB beroperasi menggunakan mengukur keseimbangan arus listrik antara phase dan netral memakai Differential Current Transformer.
Pengukuran diambil menurut perbedaan atau selisih antara arus listrik yang mengalir melewati kabel phase (+) menggunakan arus yg pulang melalui kabel netral ( - ).
Hasil selisih nilai arus antara kedua kabel tadi harus memiliki nilai Nol pada syarat normal.
Jika nilai selisih arus listrik antara kedua kabel tadi nir sama menggunakan Nol, Hal ini mengindikasikan bahwa adanya kebocoran arus
Maka waktu terjadi ketidaksimbangan nilai arus antara kedua kabel,makaAlat pengaman ELCB akan bekerja serta memutus interaksi listrik.
Besaran selisih Nilai arus listrik antara Kabel Phase serta Kabel Netral yg terdeteksi sang indera ELCB, bisa mengakibatkan ELCB bekerja serta memutuskan asal listrik.
Sensitifitas ELCB memilih seberapa akbar selisih arus listrik yg terjadi antara kabel Phase dan Netral.
Sebagai Contoh :
1. Pada keadaan Normal, pada arti bahwa syarat instalasi listrik tidak mengalami kebocoran, merupakan
Jika arus listrik yg melewati kabel Phase sebanyak 10 Ampere, maka seharusnya Arus listrik yg melewati kabel Netral merupakan sama menggunakan 10 Ampere.
Berarti Selisih arus listrik antara kabel Phase dan Netral merupakan :
10 Ampere - 10 Ampere = 0 Ampere.
2. Saat galat satu kabel mengalami kebocoran listrik, atau kita anggap kabel phase tersentuh oleh insan, maka akan terjadi peningkatan arus listrik pada kabel phase tadi. Tetapi Arus listrik pada kabel Netral tetap 10 Ampere.
Maka hal ini akan menyebabkan terjadinya selisih arus listrik antara kabel Phase serta netral.
Jika arus listrik dalam kabel phase meningkat sebagai 10,03 Ampere.
Berarti Selisih arus listrik antara kabel Phase dan Netral merupakan :
10,03 ampere - 10 ampere = 0,03 Ampere atau 30 mA.
Selisih arus listrik sebanyak 30 mA adalah kebocoran listrik, dan indera ELCB yg memiliki sensitifitas 30 mA akan mendeteksi kebocoran listrik ini, dan dengan cepat akan menetapkan interaksi listrik.
Sehingga insan yang tersentuh kabel phase tadi bisa terlepas dari sengatan listrik.
Oleh karena itulah, menggunakan melengkapi instalasi listrik dengan Anti hubungan ELCB, diharapkan dapat mencegah terjadinya hal-hal yg tidak kita inginkan.
Demikianlah Artikel Bagaimana cara kerja indera pengaman listrik
Semoga Artikel ini bisa bermanfaat !
cara flexi
kutipan menurut berbagai Sumber

BAGAIMANA CARA KERJA ALAT PENGAMAN BAHAYA SENTUHAN LISTRIK

Anti Kontak ELCB sebagai pengaman terhadap bahaya listrik dan keselamatan insan.
Bagaimana Cara kerja indera pengaman bahaya sentuhan listrik
Listrik merupakan asal tenaga yg sangat berguna bagi kehidupan kita, namun listrik juga memiliki resiko bahaya yang sangat besar .
Berbagai bahaya listrik, seperti bahaya terhadap keselamatan manusia kesetrum, sengatan listrik serta bahaya terhadap material lain seperti kebakaran, ledakan,serta lainnya.
Penyebab terbesar terjadinya bahaya-bahaya listrik seperti kesetrum dan bahaya lainnya tersebut merupakan adanya kebocoran arus listrik dan mengaliri benda lain misalnya insan, benda-benda lain, bumi, dan lainnya.
Dan kita seluruh tidak menginginkan bahaya listrik ini terjadi terhadap kita.
Oleh karena itu, Untuk menghindari resiko bahaya kesetrum dan bahaya lainnya tersebut , diharapkan suatu indera buat mengamankannya.
kita mengenal suatu alat pengaman listrik yang acapkali kita sebut anti kontak, atau pada bahasa kelistrikan memiliki beberapa nama, antara lain :

Beberapa nama buat indera pengaman kebocoran listrik

  • ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
  • GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
  • RCD (Residual Current – operated Devices)

Bagaimana sebenarnya prinsip atau cara kerja ELCB atau Anti kontak dalam mendeteksi kebocoran listrik yang terjadi ?
Pada artikel kali ini, kita akan coba mengembangkan bagaimana suatu indera ELCB atau hubungan bisa mencegah dan mengetahui terjadinya kebocoran listrik.

Prinsip kerja Anti hubungan pengaman kebocoran listrik

Alat-alat pengaman kebocoran listrik misalnya ELCB, GFCI, RCD memiliki prinsip kerja yg sama, yaitu dengan mendeteksi ketidakseimbangan (Unbalanced) nilai beban/arus yg terjadi diantara beban yg ditanggung kabel phase dengan beban arus yg ditanggung kabel Netral.
Ketidakseimbangan beban ini disebut dengan Arus Residu (Residual Current).
Ketidakseimbangan arus inilah yg mengindikasikan bahwa terjadi kebocoran arus listrik ke bumi.
Kebocoran listrik yg terjadi, baik listrik yang mengalir melalui tubuh insan (Kesetrum) atau benda lain yang bersifat penghantar dan menyentuh atau mengalir ke tanah atau bumi.
  • Jika arus listrik yg bocor menyebabkan arus listrik tersebut mengalir melalui penghantar melewati tubuh manusia yg bersentuhan menggunakan tanah/bumi, akan menyebabkan bahaya terhadap keselamatan insan atau yg biasa kita sebut menggunakan kesetrum. Bahkan hal ini bisa menyebabkan kematian pada insan hanya dalam ketika yg sangat singkat.
Besaran kebocoran arus ke bumi yg mengalir melalui tubuh manusia yg bisa menyebabkan bahaya terhadap keselamatan insan itu sendiri hanya berkisar lebih berdasarkan 30mA.
  • Jika kebocoran arus listrik terjadi akibat arus listrik yg mengalir kebumi melalui benda lain, bisa menyebabkan bahaya kerusakan peralatan listrik atau kebakaran.

Klasifikasi pengaman kebocoran dari sensitifitasnya
Berikut beberapa kelas pengaman kebocoran dari akbar arus yang dideteksi dan bahaya yang dapat diproteksinya :
  • ELCB dengan Sensitif tinggi (High sensitivity) 6mA – 30mA
Digunakan buat perlindungan interaksi pribadi serta bahaya keselamatan Manusia
  • ELCB dengan Sensitif sedang (Mid-Sensitivity) 100mA – 1000mA
Digunakan untuk perlindungan benda-benda terhadap bahaya kebakaran
  • ELCB menggunakan sensitif rendah (Low sensitivity) 3A – 30A
Digunakan buat proteksi kerusakan terhadap alat-alat listrik
ELCB ini memiliki 2 type ketika operasi (Operating Times) :
  • Fast type (Instantaneous Type)
ELCB/GFCI type ini memiliki respon kerja yg sangat cepat yaitu kurang berdasarkan 0,1 dtk saat terdeteksi adanya kebocoran, indera dengan tipe ini yg dipakai untuk perlindungan keselamatan insan serta kebakaran.
  • Delay Type
Tipe ini umumnya dipakai buat perlindungan nilai eksklusif. Power distribusi pada umumnya menggunakan pengaman jenis ini.

Prinsip kerja ELCB :

mencegah bahaya kesetrum atau tersengat listrik
ELCB beroperasi menggunakan mengukur ekuilibrium arus listrik antara phase serta netral memakai Differential Current Transformer.
Pengukuran diambil berdasarkan disparitas atau selisih antara arus listrik yg mengalir melewati kabel phase (+) dengan arus yang pulang melalui kabel netral ( - ).
Hasil selisih nilai arus antara ke 2 kabel tersebut wajib mempunyai nilai Nol pada syarat normal.
Jika nilai selisih arus listrik antara kedua kabel tadi nir sama dengan Nol, Hal ini menandakan bahwa adanya kebocoran arus
Maka saat terjadi ketidaksimbangan nilai arus antara kedua kabel,makaAlat pengaman ELCB akan bekerja serta memutus hubungan listrik.
Besaran selisih Nilai arus listrik antara Kabel Phase serta Kabel Netral yang terdeteksi oleh alat ELCB, bisa mengakibatkan ELCB bekerja serta memutuskan sumber listrik.
Sensitifitas ELCB memilih seberapa akbar selisih arus listrik yang terjadi antara kabel Phase dan Netral.
Sebagai Contoh :
1. Pada keadaan Normal, pada arti bahwa kondisi instalasi listrik nir mengalami kebocoran, merupakan
Jika arus listrik yang melewati kabel Phase sebanyak 10 Ampere, maka seharusnya Arus listrik yg melewati kabel Netral merupakan sama dengan 10 Ampere.
Berarti Selisih arus listrik antara kabel Phase serta Netral adalah :
10 Ampere - 10 Ampere = 0 Ampere.
2. Saat keliru satu kabel mengalami kebocoran listrik, atau kita anggap kabel phase tersentuh sang manusia, maka akan terjadi peningkatan arus listrik pada kabel phase tersebut. Namun Arus listrik dalam kabel Netral permanen 10 Ampere.
Maka hal ini akan menyebabkan terjadinya selisih arus listrik antara kabel Phase serta netral.
Jika arus listrik pada kabel phase meningkat sebagai 10,03 Ampere.
Berarti Selisih arus listrik antara kabel Phase serta Netral adalah :
10,03 ampere - 10 ampere = 0,03 Ampere atau 30 mA.
Selisih arus listrik sebanyak 30 mA adalah kebocoran listrik, serta indera ELCB yang memiliki sensitifitas 30 mA akan mendeteksi kebocoran listrik ini, serta dengan cepat akan menetapkan interaksi listrik.
Sehingga manusia yang tersentuh kabel phase tersebut dapat terlepas dari sengatan listrik.
Oleh lantaran itulah, dengan melengkapi instalasi listrik dengan Anti hubungan ELCB, diperlukan bisa mencegah terjadinya hal-hal yang nir kita inginkan.
Demikianlah Artikel Bagaimana cara kerja indera pengaman listrik
Semoga Artikel ini dapat berguna !
cara flexi
kutipan menurut berbagai Sumber

BELAJAR MEMASANG INSTALASI LISTRIK DI RUMAH PANDUAN LENGKAP

Panduan bagi anda yang ingin belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik pada rumah.
Bagi anda yang mempunyai hasrat untuk belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik di Rumah, dalam artikel kali ini kita akan coba menyebarkan mengenai Panduan Lengkap Memasang Instalasi Listrik pada tempat tinggal .
Baca jua: Sudah Amankah Instalasi Listrik di tempat tinggal anda
Listrik memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, dan pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal tentunya bisa diubahsuaikan menggunakan aneka macam kebutuhan pemilik rumah itu sendiri.
Oleh karenanya sebelum memasang Instalasi listrik di rumah, hal pertama yg wajib kita lakukan adalah Apa saja kebutuhan indera listrik pada tempat tinggal anda?

Belajar Memasang Instalasi Listrik di rumah


Langkah Pertama
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memasang Instalasi Listrik di rumah, adalah:
A. Ukuran Rumah
Berapa berukuran Panjang serta Lebar rumah anda?
Hal ini perlu diketahui buat menentukan seberapa panjang kabel-kabel yg diperlukan buat jalur primer Instalasi Listrik.
B. Ukuran Ruangan
Berapa ukuran masing-masing ruangan pada dalam tempat tinggal anda?
Baca jua: Cara sederhana menghitung kebutuhan Lampu suatu Ruangan
Ukuran ruangan ini krusial diketahui buat memilih seberapa poly Kabel, Lampu, Fiting serta Saklar yg akan dipasang pada masing-masing ruangan tersebut.
C. Jumlah Ruangan
Berapa poly Ruangan yang terdapat pada pada tempat tinggal anda?
Banyaknya ruangan akan memilih seberapa poly Stop kontak yang dibutuhkan, serta diubahsuaikan dengan seberapa poly stop hubungan yang akan anda pasang di masing-masing ruangan di tempat tinggal , Kebutuhan Stop kontak pada tempat tinggal tentunya bhineka sinkron dengan harapan pemilik tempat tinggal .
D. Daya Listrik terpasang
Berapa daya listrik yang terpasang dirumah anda?
Besar Daya jua krusial diketahui untuk memilih ukuran MCB yang akan digunakan pada dalam tempat tinggal , dan buat memilih ukuran Kabel yg akan dipakai pada Instalasi listrik.
Baca jua: Menentukan Ukuran Kabel
Baca jua: Menentukan Ukuran Ampere MCB
Untuk Rumah bertingkat, atau yang memiliki berukuran cukup luas usahakan Pemasangan Instalasi dibagi menjadi beberapa Grup, dengan memakai beberapa MCB yang dipasang pada satu tempat yang diklaim dengan PHB (Papan Hubung Bagi).
Tujuan Pembagian Instalasi Listrik menjadi beberapa Grup, antara lain:
  • Memudahkan kita melakukan pemugaran serta mengidentifikasi masalah, waktu terjadi gangguan pada Instalasi listrik di rumah.
  • Saat terjadi Gangguan pada dalam rumah, maka yang padam hanya kelompok instalasi yang mengalami gangguan tadi, sedangkan Grup lainnya tetap menyala.

Langkah Kedua
Menghitung Kebutuhan Material buat pemasangan Instalasi Listrik di tempat tinggal .
Baca jua: Contoh perhitungan Material Instalasi Listrik di rumah
Beberapa Material atau Alat listrik yang dipakai pada setiap Instalasi Listrik, diantaranya:
  • Box MCB/ELCB
  • MCB
  • ELCB
  • Saklar tunggal
  • Saklar Ganda
  • Stop kontak (Colokan)" Memilih Stop hubungan yg indah dan aman"
  • Fiting Lampu
  • Lampu
  • Kabel-kabel
  • Isolasi
  • Pipa lima/8” PVC
  • Klem Pipa
  • Kotak Sambungan (Embodus)
  • Wire Nut
  • Tedus
  • dan sebagainya
Berbagai Bahan Instalasi Listrik pada atas, dapat anda sesuaikan jumlahnya menggunakan kebutuhan Instalasi listrik di rumah anda, serta Pastikan Bahan-bahan yg digunakan buat Instalasi Listrik di tempat tinggal , wajib yang mengagumkan dan kondusif.
Baca jua: Berbagai bahan Instalasi Listrik yang bagus serta Aman dan cara memasangnya

Langkah Ketiga
Pemasangan Bahan-bahan instalasi Listrik
Setelah banyak sekali kebutuhan material untuk Instalasi Listrik sudah kita sediakan, selanjutnya adalah mulai melakukan pemasangan Instalasi Listrik tersebut.
Tentunya dibutuhkan aneka macam Alat kerja buat bisa memasang Instalasi Listrik, Alat-alat kerja yan diharapkan antara lain:
Alat membobok dinding untuk tempat pemasangan Saklar, Stop kontak, Pipa-pipa:
  • Palu (Martil)
  • Pahat

Alat Kerja listrik buat pemasangan bahan-bahan Instalasi Listrik:
  • Testpen
  • Tang Kombinasi
  • Tang Potong
  • Obeng plus (+)
  • Obeng Minus (-)
  • Pisau Cutter
  • Pengupas Kabel (Opsional)
Baca jua: Berbagai Alat kerja Tukang Listrik serta kegunaannya
Setelah Alat kerja disediakan, selanjutnya kita sanggup mulai menentukan titik-titik tempat pemasangan Saklar serta Stop kontak yg dipasang di Tembok/dinding, dan pastikan jeda pemasangannya minimal 125cm menurut lantai untuk menghindari jangkauan anak-anak.
1. Membuat Lubang pada dinding buat loka Saklar serta Stopkontak
Pembuatan Lubang (membobok) di dinding ini berfungsi buat loka pemasangan Tedus (Kotak Saklar/Stopkontak), dan jumlah lubang yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan anda.
Pemasangan Saklar buat lampu ada 2 pilihan, yaitu:
  • Saklar Tunggal (untuk 1 butir lampu)
  • Saklar Ganda (buat dua butir lampu)

Pemilihan saklar ini pula dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan anda, jika dalam sebuah ruangan akan dipasang 2 butir lampu, maka usahakan anda menggunakan saklar Ganda, agar lebih ekonomis dan lubang ditembok yang dibuat relatif 1 lubang.
Baca jua: Cara Memasang Saklar Tunggal serta Ganda buat dua buah lampu

2. Membobok dinding buat jalur Kabel serta Pipa
Setelah kita membobok dinding loka pemasangan Saklar serta Stopkontak, selanjutnya kita membobok dinding menurut Lubang Saklar/stopkontak menuju keatas (Plafon), Lubang ini berguna buat loka jalur kabel serta pipa.
Setelah lubang-lubang untuk jalur kabel selesai dibobok, dapat pribadi dipasang Pipa lima/8" PVC serta dijepit memakai klem pipa, Pipa ini berfungi buat pengaman jalur kabel-kabel yan akan dipasang di dalamnya.
3. Pemasangan Box MCB/ELCB
Box MCB umumnya dipasang pada tembok dekat pintu utama serta dekat dengan Sumber listrik dari KWHmeter, hal ini bertujuan buat memudahkan pemasangan kabel dari sumber, dan supaya seluruh Instalasi Listrik terlindungi.
Baca jua: Beda MCB dan ELCB
Sebaiknya setiap instalasi Listrik di rumah dilengkapi jua menggunakan ELCB, buat melindungi anda serta famili berdasarkan bahaya sengatan listrik.
Baca jua: Seberapa besar Bahaya Sengatan Listrik pada Manusia
Untuk lebih mengenal mengenai apa itu ELCB, bisa dilihat pada beberapa artikel ini dia:

4. Pemasangan Kabel jalur Utama
Selanjutnya adalah Pemasangan kabel-kabel pada instalasi listrik, serta pastikan kabel yang digunakan ada 3 jenis kabel, yaitu:
  • Kabel Phase (+) berwarna Merah
  • Kabel Netral (-) berwarna Biru
  • Kabel Arde berwarna Kuning strip hijau
Pastikan Setiap Instalasi dilengkapi dengan Kabel arde, dan dipasang menggunakan baik serta benar agar dapat berfungsi dengan baik.
Panduan mengenai pemasangan serta fungsi Arde pada Instalasi Listrik, dapat anda lihat pada beberapa artikel ini dia:

Pasang terlebih dahulu jalur kabel utama yang terdiri dari 3 kabel (Phase, Netral serta Arde), dari MCB/ELCB utama menuju Instalasi listrik rumah yang posisinya paling ujung, agar memudahkan kita untuk selanjutnya menyambung kabel primer menuju lokasi pemasangan Stopkontak, Saklar serta fiting lampu, serta jangan lupa usahakan seluruh kabel dipasang di pada Pipa PVC.

5. Pemasangan Kabel-kabel instalasi menuju Fiting, Saklar serta Stopkontak
Selanjutnya merupakan pemasangan kabel-kabel yg diharapkan buat Saklar, Fiting lampu serta Stopkontak.
Untuk pemasangan Kabel dari asal menuju banyak sekali indera instalasi listrik lainnya, tentunya memerlukan sambungan-sambungan, serta usahakan setiap sambungan kabel dipasang didalam kotak sambungan (Embodus) serta sambungan kabel memakai Wire Nut agar sambungan lebih kuat, aman dan rapi.
6. Menyambung kabel pada MCB, Saklar, Fiting dan Stopkontak
Setelah kabel-kabel yang dibutuhkan terselesaikan dipasang, selanjutnya adalah memasang/menyambung kabel-kabel tersebut pada masing-masing baut terminal yg ada pada MCB, ELCB, Fiting, Saklar dan Stopkontak, serta lalu kita dapat menempelkan MCB, ELCB, Fiting, Saklar, Stopkontak dalam tempatnya masing-masing.
Petunjuk tentang pemasangannya, bisa dicermati pada beberapa artikel ini dia:

Setelah seluruh Kabel dipastikan terpasang menggunakan sahih, serta indera listrik lainnya (Stopkontak, Saklar) telah ditempelkan dalam tempatnya, selanjutnya merupakan menutup (di semen) balik jalur-jalur kabel yg terdapat pada dinding.
Langkah Keempat
Selanjutnya adalah langkah terakhir yaitu Menyambung kabel berdasarkan Sumber Listrik yang dari berdasarkan MCB primer pada KWH meter.
Matikan MCB Utama, serta Pastikan Aliran Listrik sudah Padam, dengan memakai Tespen, sebelum anda memasang Kabel menurut Sumber menuju MCB di pada tempat tinggal .
Setelah pemasangan kabel sudah selesai, selanjutnya merupakan menyalakan MCB utama, serta mencoba Seluruh Instalasi Listrik yang telah anda pasang.
Menguji Stopkontak
Uji satu persatu kabel yg terdapat dalam Stopkontak menggunakan memakai Tespen, pemasangan yang baik serta sahih, merupakan: Salah satu lubang ditespen akan menyala, lubang lainnya di tespen tidak menyala, dan kabel arde saat ditespen pula tidak menyala.
Baca jua: Cara menggunakan Testpen yang Benar dan aman

Menguji Saklar serta Lampu
Pasang Lampu dalam masing-masing Fiting, dan Coba satu persatu menggunakan memakai saklar yang telah anda pasang. Pastikan Lampu bisa menyala ketika saklar dihidupkan (On), serta Lampu Padam Saat posisi saklar dimatikan (Off).
Menguji Fungsi MCB
Saat MCB Utama dimatikan, Pastikan seluruh Instalasi Listrik di tempat tinggal nir terdapat lagi tegangan listrik yang mengalir, dengan mengujinya memakai Testpen, dan Saat MCB dihidupkan pastikan jua semua Instalasi Listrik menyala serta dapat dipakai dengan baik.
Menguji fungsi ELCB
Untuk menguji fungsi ELCB, dapat dilakukan secara manual atau menggunakan menggunakan Alat Ukur khusus yg dianggap dengan ELCB Tester.
Baca jua: Cara menguji ELCB apakah berfungsi atau tidak
Setelah Semua telah dipastikan berfungsi menggunakan baik serta sahih, berarti pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik telah selesai.
Namun terkadang terdapat kendala yang dijumpai pada Instalasi Listrik, diantaranya:

UTAMAKAN KESELAMATAN
Listrik bisa menyebabkan Bahaya yg sangat Fatal, oleh karena itu jika anda merasa ragu, sebaiknya minta bantuan Teknisi Listrik yang berpengalaman, serta berkompeten.

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BELAJAR MEMASANG INSTALASI LISTRIK DI RUMAH PANDUAN LENGKAP

Panduan bagi anda yg ingin belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik di tempat tinggal .
Bagi anda yg memiliki hasrat buat belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik pada Rumah, pada artikel kali ini kita akan coba menyebarkan tentang Panduan Lengkap Memasang Instalasi Listrik di rumah.
Baca pula: Sudah Amankah Instalasi Listrik di tempat tinggal anda
Listrik mempunyai aneka macam manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, dan pemasangan instalasi listrik pada rumah tentunya bisa diubahsuaikan menggunakan berbagai kebutuhan pemilik tempat tinggal itu sendiri.
Oleh karenanya sebelum memasang Instalasi listrik pada tempat tinggal , hal pertama yg wajib kita lakukan adalah Apa saja kebutuhan alat listrik pada tempat tinggal anda?

Belajar Memasang Instalasi Listrik pada rumah


Langkah Pertama
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memasang Instalasi Listrik pada tempat tinggal , adalah:
A. Ukuran Rumah
Berapa berukuran Panjang dan Lebar rumah anda?
Hal ini perlu diketahui untuk menentukan seberapa panjang kabel-kabel yang diperlukan untuk jalur primer Instalasi Listrik.
B. Ukuran Ruangan
Berapa ukuran masing-masing ruangan pada dalam tempat tinggal anda?
Baca pula: Cara sederhana menghitung kebutuhan Lampu suatu Ruangan
Ukuran ruangan ini penting diketahui buat memilih seberapa banyak Kabel, Lampu, Fiting dan Saklar yg akan dipasang pada masing-masing ruangan tersebut.
C. Jumlah Ruangan
Berapa banyak Ruangan yg terdapat pada dalam rumah anda?
Banyaknya ruangan akan menentukan seberapa banyak Stop kontak yang dibutuhkan, serta diadaptasi menggunakan seberapa banyak stop kontak yg akan anda pasang di masing-masing ruangan di rumah, Kebutuhan Stop hubungan pada rumah tentunya berbeda-beda sesuai dengan impian pemilik rumah.
D. Daya Listrik terpasang
Berapa daya listrik yang terpasang dirumah anda?
Besar Daya juga krusial diketahui buat menentukan ukuran MCB yang akan dipakai pada pada rumah, dan untuk menentukan berukuran Kabel yg akan dipakai pada Instalasi listrik.
Baca pula: Menentukan Ukuran Kabel
Baca pula: Menentukan Ukuran Ampere MCB
Untuk Rumah bertingkat, atau yg mempunyai berukuran cukup luas sebaiknya Pemasangan Instalasi dibagi sebagai beberapa Grup, dengan menggunakan beberapa MCB yang dipasang dalam satu loka yg disebut menggunakan PHB (Papan Hubung Bagi).
Tujuan Pembagian Instalasi Listrik menjadi beberapa Grup, antara lain:
  • Memudahkan kita melakukan pemugaran serta mengidentifikasi perkara, saat terjadi gangguan dalam Instalasi listrik di rumah.
  • Saat terjadi Gangguan pada pada tempat tinggal , maka yg padam hanya grup instalasi yg mengalami gangguan tadi, sedangkan Grup lainnya permanen menyala.

Langkah Kedua
Menghitung Kebutuhan Material buat pemasangan Instalasi Listrik di rumah.
Baca pula: Contoh perhitungan Material Instalasi Listrik pada rumah
Beberapa Material atau Alat listrik yg digunakan pada setiap Instalasi Listrik, diantaranya:
  • Box MCB/ELCB
  • MCB
  • ELCB
  • Saklar tunggal
  • Saklar Ganda
  • Stop hubungan (Colokan)" Memilih Stop kontak yg indah serta aman"
  • Fiting Lampu
  • Lampu
  • Kabel-kabel
  • Isolasi
  • Pipa 5/8” PVC
  • Klem Pipa
  • Kotak Sambungan (Embodus)
  • Wire Nut
  • Tedus
  • dan sebagainya
Berbagai Bahan Instalasi Listrik pada atas, bisa anda sesuaikan jumlahnya dengan kebutuhan Instalasi listrik pada rumah anda, serta Pastikan Bahan-bahan yang dipakai buat Instalasi Listrik di tempat tinggal , wajib yang rupawan dan kondusif.
Baca pula: Berbagai bahan Instalasi Listrik yang mengagumkan serta Aman dan cara memasangnya

Langkah Ketiga
Pemasangan Bahan-bahan instalasi Listrik
Setelah aneka macam kebutuhan material buat Instalasi Listrik sudah kita sediakan, selanjutnya adalah mulai melakukan pemasangan Instalasi Listrik tadi.
Tentunya diharapkan berbagai Alat kerja buat bisa memasang Instalasi Listrik, Alat-indera kerja yan dibutuhkan diantaranya:
Alat membobok dinding untuk tempat pemasangan Saklar, Stop kontak, Pipa-pipa:
  • Palu (Martil)
  • Pahat

Alat Kerja listrik buat pemasangan bahan-bahan Instalasi Listrik:
  • Testpen
  • Tang Kombinasi
  • Tang Potong
  • Obeng plus (+)
  • Obeng Minus (-)
  • Pisau Cutter
  • Pengupas Kabel (Opsional)
Baca pula: Berbagai Alat kerja Tukang Listrik serta kegunaannya
Setelah Alat kerja disediakan, selanjutnya kita mampu mulai memilih titik-titik tempat pemasangan Saklar serta Stop hubungan yang dipasang pada Tembok/dinding, serta pastikan jeda pemasangannya minimal 125cm berdasarkan lantai buat menghindari jangkauan anak-anak.
1. Membuat Lubang pada dinding buat loka Saklar serta Stopkontak
Pembuatan Lubang (membobok) di dinding ini berfungsi buat loka pemasangan Tedus (Kotak Saklar/Stopkontak), dan jumlah lubang yang dibentuk diadaptasi dengan kebutuhan anda.
Pemasangan Saklar buat lampu terdapat 2 pilihan, yaitu:
  • Saklar Tunggal (buat 1 buah lampu)
  • Saklar Ganda (buat 2 buah lampu)

Pemilihan saklar ini juga bisa anda sesuaikan menggunakan kebutuhan anda, jika dalam sebuah ruangan akan dipasang 2 butir lampu, maka sebaiknya anda memakai saklar Ganda, agar lebih ekonomis serta lubang ditembok yang dibentuk relatif 1 lubang.
Baca pula: Cara Memasang Saklar Tunggal serta Ganda buat 2 butir lampu

2. Membobok dinding buat jalur Kabel dan Pipa
Setelah kita membobok dinding tempat pemasangan Saklar serta Stopkontak, selanjutnya kita membobok dinding dari Lubang Saklar/stopkontak menuju keatas (Plafon), Lubang ini bermanfaat buat tempat jalur kabel dan pipa.
Setelah lubang-lubang buat jalur kabel terselesaikan dibobok, dapat eksklusif dipasang Pipa 5/8" PVC serta dijepit menggunakan klem pipa, Pipa ini berfungi buat pengaman jalur kabel-kabel yan akan dipasang pada dalamnya.
3. Pemasangan Box MCB/ELCB
Box MCB umumnya dipasang di tembok dekat pintu primer dan dekat dengan Sumber listrik dari KWHmeter, hal ini bertujuan buat memudahkan pemasangan kabel berdasarkan asal, dan supaya seluruh Instalasi Listrik terlindungi.
Baca pula: Beda MCB serta ELCB
Sebaiknya setiap instalasi Listrik di rumah dilengkapi pula menggunakan ELCB, untuk melindungi anda serta famili menurut bahaya sengatan listrik.
Baca pula: Seberapa akbar Bahaya Sengatan Listrik dalam Manusia
Untuk lebih mengenal mengenai apa itu ELCB, bisa dipandang dalam beberapa artikel berikut adalah:

4. Pemasangan Kabel jalur Utama
Selanjutnya adalah Pemasangan kabel-kabel dalam instalasi listrik, serta pastikan kabel yang dipakai ada 3 jenis kabel, yaitu:
  • Kabel Phase (+) berwarna Merah
  • Kabel Netral (-) berwarna Biru
  • Kabel Arde berwarna Kuning strip hijau
Pastikan Setiap Instalasi dilengkapi menggunakan Kabel arde, dan dipasang dengan baik serta sahih agar dapat berfungsi menggunakan baik.
Panduan mengenai pemasangan serta fungsi Arde pada Instalasi Listrik, dapat anda lihat dalam beberapa artikel berikut ini:

Pasang terlebih dahulu jalur kabel primer yg terdiri menurut tiga kabel (Phase, Netral serta Arde), berdasarkan MCB/ELCB primer menuju Instalasi listrik tempat tinggal yg posisinya paling ujung, supaya memudahkan kita buat selanjutnya menyambung kabel utama menuju lokasi pemasangan Stopkontak, Saklar dan fiting lampu, dan jangan lupa sebaiknya seluruh kabel dipasang di pada Pipa PVC.

5. Pemasangan Kabel-kabel instalasi menuju Fiting, Saklar dan Stopkontak
Selanjutnya adalah pemasangan kabel-kabel yang diharapkan buat Saklar, Fiting lampu serta Stopkontak.
Untuk pemasangan Kabel berdasarkan sumber menuju banyak sekali alat instalasi listrik lainnya, tentunya memerlukan sambungan-sambungan, serta usahakan setiap sambungan kabel dipasang didalam kotak sambungan (Embodus) dan sambungan kabel memakai Wire Nut agar sambungan lebih bertenaga, aman dan rapi.
6. Menyambung kabel pada MCB, Saklar, Fiting serta Stopkontak
Setelah kabel-kabel yang diharapkan selesai dipasang, selanjutnya merupakan memasang/menyambung kabel-kabel tersebut pada masing-masing baut terminal yang terdapat dalam MCB, ELCB, Fiting, Saklar dan Stopkontak, serta lalu kita bisa menempelkan MCB, ELCB, Fiting, Saklar, Stopkontak dalam tempatnya masing-masing.
Petunjuk tentang pemasangannya, dapat ditinjau dalam beberapa artikel ini dia:

Setelah seluruh Kabel dipastikan terpasang menggunakan benar, serta indera listrik lainnya (Stopkontak, Saklar) telah ditempelkan dalam tempatnya, selanjutnya adalah menutup (pada semen) balik jalur-jalur kabel yg terdapat di dinding.
Langkah Keempat
Selanjutnya merupakan langkah terakhir yaitu Menyambung kabel menurut Sumber Listrik yang asal berdasarkan MCB utama pada KWH meter.
Matikan MCB Utama, serta Pastikan Aliran Listrik telah Padam, menggunakan menggunakan Tespen, sebelum anda memasang Kabel menurut Sumber menuju MCB di dalam tempat tinggal .
Setelah pemasangan kabel sudah terselesaikan, selanjutnya adalah menyalakan MCB utama, dan mencoba Seluruh Instalasi Listrik yang telah anda pasang.
Menguji Stopkontak
Uji satu persatu kabel yang ada pada Stopkontak menggunakan menggunakan Tespen, pemasangan yg baik serta sahih, adalah: Salah satu lubang ditespen akan menyala, lubang lainnya di tespen nir menyala, dan kabel arde ketika ditespen jua tidak menyala.
Baca pula: Cara memakai Testpen yang Benar serta aman

Menguji Saklar serta Lampu
Pasang Lampu dalam masing-masing Fiting, dan Coba satu persatu dengan menggunakan saklar yang telah anda pasang. Pastikan Lampu bisa menyala ketika saklar dihidupkan (On), dan Lampu Padam Saat posisi saklar dimatikan (Off).
Menguji Fungsi MCB
Saat MCB Utama dimatikan, Pastikan seluruh Instalasi Listrik di tempat tinggal nir terdapat lagi tegangan listrik yg mengalir, menggunakan mengujinya memakai Testpen, serta Saat MCB dihidupkan pastikan juga semua Instalasi Listrik menyala serta dapat digunakan menggunakan baik.
Menguji fungsi ELCB
Untuk menguji fungsi ELCB, bisa dilakukan secara manual atau dengan memakai Alat Ukur khusus yg dianggap dengan ELCB Tester.
Baca pula: Cara menguji ELCB apakah berfungsi atau tidak
Setelah Semua telah dipastikan berfungsi menggunakan baik dan benar, berarti pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik sudah selesai.
Namun terkadang ada kendala yg dijumpai pada Instalasi Listrik, antara lain:

UTAMAKAN KESELAMATAN
Listrik bisa menyebabkan Bahaya yang sangat Fatal, sang karenanya bila anda merasa ragu, usahakan minta donasi Teknisi Listrik yang berpengalaman, dan berkompeten.

Semoga berguna!
CARA FLEXI