CARA MEMASANG ARDE YANG BENAR DAN BERFUNGSI UNTUK KESELAMATAN

Apa fungsi arde, dan bagaimana Cara Memasang Arde yang sahih pada instalasi listrik pada rumah
Bagaimana cara memasang arde yang benar dalam instalasi listrik?
Instalasi listrik dirumah kita telah seharusnya dilengkapi dengan kabel arde atau sistem pentanahan yang baik buat memberikan perlindungan terhadap banyak sekali gangguan dan bahaya listrik.
Jika pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal kita dikerjakan sang teknisi listrik yang berpengalaman dan kompeten, pastinya instalasi listrik di rumah kita akan dilengkapi dengan sistem pentanahan atau Arde yg terpasang dengan sahih.
Namun, terkadang instalasi listrik pada tempat tinggal kita dipasang oleh tukang listrik yang kurang berpengalaman serta belum mengerti akan pentingnya sistem pentanahan atau Arde, sebagai akibatnya tak jarang sistem pentanahan atau kabel arde tidak dipasang dan terabaikan.
Ditambah lagi, terkadang kita menjadi pemilik serta pengguna instalasi listrik di tempat tinggal tersebut pula kurang tahu akan pentingnya pemasangan arde, sebagai akibatnya kita tidak merasa keberatan apabila instalasi listrik di rumah kita tidak dipasang kabel arde.
Bahkan sebagian menurut kita justru sebaliknya, meminta tukang listrik untuk tidak perlu memasang kabel arde dengan alasan arde nir begitu penting dan tentu akan lebih hemat apabila tanpa kabel arde.
Oleh karenanya, dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas seberapa krusial sistem pentanahan atau Kabel Arde terpasang dalam instalasi listrik di rumah kita.
Apa sebenarnya fungsi Arde?
Arde atau pentanahan biasa dianggap jua dengan istilah Grounding
Arde adalah suatu jalur kabel tersendiri yg dipasang pada instalasi listrik menuju titik pentanahan (bumi), serta nir berafiliasi langsung dengan kabel-kabel lainnya pada suatu instalasi listrik.
Arde berfungsi buat:
Mengalirkan kebocoran listrik ke bumi, sebagai akibatnya ketika terjadi kebocoran listrik nir hingga mengakibatkan bahaya (kesetrum atau kebakaran)
Misalnya:
Pernahkah anda merasakan tersengat listrik (Kesetrum) waktu menyentuh Peralatan listrik misalnya setrika, CPU, Pemasak air, atau alat listrik lainnya?
Jika pernah, berarti sistem Arde di rumah anda tidak terpasang menggunakan sahih, atau mungkin sama sekali nir terpasang arde.
Contoh insiden diatas seharusnya nir anda alami bila instalasi listrik di tempat tinggal anda dilengkapi dengan sistem pentanahan atau Arde yang terpasang menggunakan sahih.
Dan satu hal lagi yang tidak kalah krusial serta perlu pula kita pastikan selain pemasangan arde pada instalasi listrik, bahwa semua steker dari berbagai alat listrik yang kita gunakan harus dilengkapi dengan kabel arde.
Pada umumnya, setiap produk peralatan listrik yg terstandarisasi, terpasang titik arde dalam Steker masing-masing alat listrik tersebut.

Cara Memasang Arde yang benar


Oleh karenanya buat menerima sistem pentanahan atau Arde yang berfungsi dengan baik, 2 hal yg wajib dipastikan adalah:
  • Pemasangan kabel arde dalam instalasi listrik dengan benar
  • Pastikan setiap Steker berdasarkan alat listrik yg kita pakai pula dilengkapi kabel arde.

Lalu bagaimana cara memasang Arde pada instalasi listrik dirumah?
Jika instalasi listrik pada rumah anda belum dilengkapi menggunakan arde, maka anda sanggup memasang jalur kabel Arde pada instalasi listrik tersebut, dan kemudian menanamkan ujung Kabelnya ke pada tanah.
Baca juga: Kenapa kabel arde wajib ditanam ke tanah?
Cara memasang Arde pada instalasi listrik
  • Pasang Kabel sepanjang instalasi listrik pada tempat tinggal anda serta ujungnya dipasang melewati Box KWH meter dan diturunkan menuju ke tanah
  • Buat lubang pada tanah pada dekat terpasangnya KWH meter, buat loka menanam kabel arde.
  • Tanam ujung kabel arde yg menuju tanah sedalam mungkin, sanggup juga memakai besi pipa yang ditanam ke dalam tanah bersamaan menggunakan Kabel arde tadi.
  • Tujuan kabel arde ditanam ke tanah adalah buat menerima titik pentanahan yg terbaik serta benar-benar terhubung ke bumi, keberhasilan penanaman kabel arde adalah tercapainya nilai tahanan arde ke bumi dibawah lima ohm (<5Ω).
  • Cara mengukur tahanan arde yg baik
  • Sambungkan Kabel arde yang sudah anda pasang pada instalasi listrik menuju terminal arde dalam setiap stop kontak yg ada di rumah anda.
  • Lebih jelasnya dapat dipandang dalam gambar diatas

Hal yg perlu diperhatikan buat menerima sistem pentanahan (Arde) yang berfungsi untuk keselamatan, diantaranya:
  • Pasang kabel arde dalam instalasi listrik anda
  • Tanam kabel arde ke pada tanah, menggunakan nilai tahanan <5ohm
  • Pasang kabel arde pada setiap stopkontak yang terdapat di rumah anda
  • Gunakan Stopkontak yg bagus dan aman (Tips menentukan Stopkontak)
  • Pastikan Steker pada setiap indera listrik dilengkapi menggunakan terminal Arde

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA MEMASANG ARDE YANG BENAR DAN BERFUNGSI UNTUK KESELAMATAN

Apa fungsi arde, serta bagaimana Cara Memasang Arde yg sahih pada instalasi listrik di rumah
Bagaimana cara memasang arde yg benar pada instalasi listrik?
Instalasi listrik dirumah kita telah seharusnya dilengkapi menggunakan kabel arde atau sistem pentanahan yg baik buat menaruh proteksi terhadap berbagai gangguan serta bahaya listrik.
Jika pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal kita dikerjakan oleh teknisi listrik yg berpengalaman dan kompeten, pastinya instalasi listrik pada tempat tinggal kita akan dilengkapi dengan sistem pentanahan atau Arde yg terpasang menggunakan benar.
Namun, terkadang instalasi listrik di tempat tinggal kita dipasang oleh tukang listrik yg kurang berpengalaman serta belum mengerti akan pentingnya sistem pentanahan atau Arde, sebagai akibatnya sering sistem pentanahan atau kabel arde tidak dipasang dan terabaikan.
Ditambah lagi, terkadang kita menjadi pemilik serta pengguna instalasi listrik di rumah tersebut pula kurang tahu akan pentingnya pemasangan arde, sehingga kita tidak merasa keberatan apabila instalasi listrik di tempat tinggal kita nir dipasang kabel arde.
Bahkan sebagian menurut kita justru kebalikannya, meminta tukang listrik buat tidak perlu memasang kabel arde menggunakan alasan arde nir begitu krusial serta tentu akan lebih irit bila tanpa kabel arde.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas seberapa penting sistem pentanahan atau Kabel Arde terpasang dalam instalasi listrik pada tempat tinggal kita.
Apa sebenarnya fungsi Arde?
Arde atau pentanahan biasa diklaim pula menggunakan istilah Grounding
Arde merupakan suatu jalur kabel tersendiri yang dipasang pada instalasi listrik menuju titik pentanahan (bumi), dan nir bekerjasama pribadi dengan kabel-kabel lainnya dalam suatu instalasi listrik.
Arde berfungsi buat:
Mengalirkan kebocoran listrik ke bumi, sehingga saat terjadi kebocoran listrik tidak sampai mengakibatkan bahaya (kesetrum atau kebakaran)
Misalnya:
Pernahkah anda mencicipi tersengat listrik (Kesetrum) ketika menyentuh Peralatan listrik seperti setrika, CPU, Pemasak air, atau alat listrik lainnya?
Jika pernah, berarti sistem Arde di tempat tinggal anda nir terpasang dengan benar, atau mungkin sama sekali nir terpasang arde.
Contoh peristiwa diatas seharusnya tidak anda alami bila instalasi listrik pada tempat tinggal anda dilengkapi menggunakan sistem pentanahan atau Arde yang terpasang dengan sahih.
Dan satu hal lagi yg tak kalah krusial dan perlu jua kita pastikan selain pemasangan arde pada instalasi listrik, bahwa semua steker dari berbagai alat listrik yg kita gunakan wajib dilengkapi dengan kabel arde.
Pada umumnya, setiap produk peralatan listrik yg terstandarisasi, terpasang titik arde pada Steker masing-masing indera listrik tadi.

Cara Memasang Arde yg benar


Oleh karenanya buat mendapatkan sistem pentanahan atau Arde yg berfungsi menggunakan baik, 2 hal yg harus dipastikan adalah:
  • Pemasangan kabel arde dalam instalasi listrik menggunakan benar
  • Pastikan setiap Steker berdasarkan alat listrik yang kita gunakan pula dilengkapi kabel arde.

Lalu bagaimana cara memasang Arde dalam instalasi listrik dirumah?
Jika instalasi listrik di rumah anda belum dilengkapi menggunakan arde, maka anda mampu memasang jalur kabel Arde pada instalasi listrik tersebut, serta kemudian menanamkan ujung Kabelnya ke dalam tanah.
Baca jua: Kenapa kabel arde harus ditanam ke tanah?
Cara memasang Arde pada instalasi listrik
  • Pasang Kabel sepanjang instalasi listrik pada tempat tinggal anda serta ujungnya dipasang melewati Box KWH meter dan diturunkan menuju ke tanah
  • Buat lubang pada tanah pada dekat terpasangnya KWH meter, buat tempat menanam kabel arde.
  • Tanam ujung kabel arde yg menuju tanah sedalam mungkin, sanggup pula memakai besi pipa yang ditanam ke dalam tanah bersamaan dengan Kabel arde tadi.
  • Tujuan kabel arde ditanam ke tanah merupakan buat menerima titik pentanahan yg terbaik dan benar-sahih terhubung ke bumi, keberhasilan penanaman kabel arde merupakan tercapainya nilai tahanan arde ke bumi dibawah 5 ohm (<5Ω).
  • Cara mengukur tahanan arde yg baik
  • Sambungkan Kabel arde yg telah anda pasang pada instalasi listrik menuju terminal arde dalam setiap stop hubungan yang terdapat di rumah anda.
  • Lebih jelasnya bisa ditinjau dalam gambar diatas

Hal yang perlu diperhatikan buat menerima sistem pentanahan (Arde) yg berfungsi untuk keselamatan, diantaranya:
  • Pasang kabel arde dalam instalasi listrik anda
  • Tanam kabel arde ke dalam tanah, dengan nilai tahanan <5ohm
  • Pasang kabel arde dalam setiap stopkontak yang ada di tempat tinggal anda
  • Gunakan Stopkontak yg mengagumkan dan kondusif (Tips memilih Stopkontak)
  • Pastikan Steker dalam setiap indera listrik dilengkapi dengan terminal Arde

Semoga berguna!
CARA FLEXI

PEMASANGAN ARDE ATAU PENTANAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pentingnya pemasangan sistem pentanahan yg baik dalam setiap instalasi listrik
Setiap instalasi listrik, terdapat beberapa bagian penting dan tak boleh kita lupakan. Salah satu bagian yg sangat krusial dalam setiap instalasi listrik tadi merupakan sistem pentanahan, arde atau grounding.
Baca pula: Cara mengukur tahanan Grounding
Istilah pentanahan biasa diklaim jua menggunakan Pembumian, Arde atau pada bahasa inggris diklaim dengan Grounding.

Definisi Pentanahan atau Arde

Suatu kabel penghantar (konduktor) yg terhubung eksklusif menuju tanah (Bumi) serta dihubungkan pada suatu titik tertentu dalam jalur – jalur instalasi listrik atau langsung dipasangkan dalam suatu perlengkapan listrik.

Fungsi pentanahan atau Arde (Grounding)
Secara umum, Pentanahan atau Arde mempunyai fungsi sebagai pengaman suatu instalasi listrik dari berbagai macam gangguan, bahaya atau kerusakan yang ada ditimbulkan banyak sekali faktor, misalnya sambaran petir, kebocoran listrik, lonjakan tegangan, serta lainnya.
Dampak petir pada instalasi listrik
Seperti kita ketahui, Bumi mempunyai netral yang paling baik, dan dapat menetralisir tegangan tinggi yang didapatkan dari sambaran petir.
Penangkal petir (Lightning Protection)
Oleh lantaran itulah, setiap instalasi listrik harus dilengkapi dengan sistem pentanahan yg terhubung dengan baik ke Bumi.
Baca Juga: Perlindungan instalasi listrik dengan Surge Arrester
Pemasangan sistem pentanahan
"Tingkat kehandalan sebuah grounding terdapat pada nilai konduktivitas logam terhadap tanah yg ditancapinya. Semakin konduktif tanah terhadap benda logam, maka semakin baik. Kelayakan grounding harus mampu mendapatkan nilai tahanan sebaran aporisma lima ohm (PUIL 2000 : 68) menggunakan memakai earth ground tester. Tetapi begitu, buat daerah yang resistans jenis tanahnya sangat tinggi, resistans pembumian total semua sistem boleh mencapai 10 ohm (PUIL 2000 : 68).untuk menerima fungsi pentanahan yg maksimal , pemasangan sistem pentanahan pada suatu instalasi atau pelengkapan listrik wajib dipastikan terpasang dengan sahih"
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan sistem pentanahan pada suatu instalasi listrik, diantaranya:
1. Kabel konduktor yg digunakan untuk pentanahan yang baik merupakan berbahan tembaga (Kabel BC / BCC)
2. Untuk kabel pentanahan yang dipasang buat penangkal petir menuju ke titik bumi, diupayakan mempunyai ukuran diameter yang besar (minimal kabel tembaga (BC) diameter 50 mm2).
3. Untuk kabel pentanahan yg dipasang berdasarkan suatu instalasi listrik menuju titik bumi, diupayakan mempunyai ukuran diameter sinkron dengan daya maksimal instalasi tadi.
4. Bahan penghantar yg dipakai buat ditanam di pada bumi / tanah, sebagai penghubung dari kabel pentanahan instalasi listrik pribadi ke titik bumi menggunakan grounding rod lima ohm (berbahan tembaga padu).
5. Apabila pemasangan satu butir grounding rod yg tertanam ke bumi telah menerima nilai tahanan pentanahan yg baik, cukup menggunakan satu titik, tetapi jika nir memungkinkan perlu ditambah penanaman grounding rod pada beberapa titik serta dihubungkan secara paralel hingga nilai resistan pentanahan yg diinginkan tercapai.
6. Nilai resistan pentahanan (grounding) yang baik adalah sebisa mungkin benar – benar terhubung dengan bumi, atau aporisma mempunyai nilai resistan dibawah lima ohm, diukur dengan memakai indera ukur pentanahan (Earth tester atau grounding tester).
"Nilai standar mengacu dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik atau PUIL 2000 (peraturan yang sesuai serta berlaku hingga saat ini) yaitu kurang menurut atau sama menggunakan 5 (5) ohm. Dijelaskan bahwa nilai sebanyak 5 ohm merupakan nilai maksimal atau batas tertinggi dari output resistan pembumian (grounding) yang masih sanggup ditoleransi. Nilai yg berada pada range 0 ohm - lima ohm adalah nilai aman menurut suatu instalasi pembumian grounding. Nilai tersebut berlaku buat seluruh sistem serta instalasi yang terdapat pembumian (grounding) pada dalamnya"
7. Kedalaman penanaman grounding rod dipengaruhi dengan pencapaian nilai resistan pentanahan, umumnya semakin dalam ditanam, semakin kecil nilai resistannya. Dan hal ini pula dipengaruhi sang jenis tanah dan lokasi pemasangan.

8. Pemasangan jalur kabel pentanahan atau arde pada setiap instalasi serta perlengkapan listrik, misalnya halnya pemasangan kabel pentanahan atau arde pada stop kontak, saklar, kwh meter, setrika, steker, serta perlengkapan listrik lainnya. Dipastikan terpasang menggunakan benar pada terminal yang biasanya telah tersedia disetiap peralatan listrik tadi, serta umumnya ditandai dengan simbol atau lambang pentanahan atau arde.
Selain faktor jenis tanah serta lokasi pemasangan, beberapa hal lainnya yang mensugesti keberhasilan suatu sistem pentanahan,
Beberapa faktor berikut jua mempunyai efek yang akbar pada menentukan tercapai atau tidaknya nilai resistan pentanahan yg baik agar sistem pentanahan yang pada pasang sahih – sahih terhubung dengan bumi, antara lain :
1. Kedalaman atau panjang grounding rod tertanam pada tanah
Dikarenakan jenis tanah dan lokasi pemasangan yang tidak sinkron – beda, mengakibatkan tahanan tanah tersebut tidak sama satu sama lain, oleh karenanya kedalaman penanaman grounding rod pada pada tanah juga tidak sama – beda, namun semakin pada penanaman grounding rod tadi, semakin mini juga resitan pentanahan ke bumi. Secara generik, menggandakan panjang elektroda sanggup mengurangi tingkat resistan 40%.
2. Diameter grounding rod
Meski memiliki impak yg nir terlalu besar , namun menambah atau memperbesar diameter penampang grounding rod juga bisa dilakukan buat membantu mencapai nilai resistan pentanahan yg baik.
3. Menanam grounding rod lebih dari satu
Cara ini terbukti efekti, bila dengan menanam satu grounding rod belum menerima nilai resistan pentanahan yg baik, bisa dilakukan menggunakan cara menambah titik penanaman grounding rod, kemudian setiap titik penanaman dihubungkan satu menggunakan lainnya hingga menerima nilai resistan pentanahan yang baik.
Sebagai contoh :
Jika penanaman grounding rod pada satu titik, mendapatkan nilai pengukuran resistansi ke bumi sebanyak 5 ohm, maka bisa dilakukan penambahan titik penanaman grounding rod sebesar 3 titik menggunakan jarak antara titik sedekat-dekatnya berjarak dua meter.
Maka akan dihasilkan nilai resistan total menurut ketiga titik pentanahan tadi sebanyak : 1,6 ohm.

Demikianlah artikel mengenai Sistem pentanahan atau Arde (Grounding) yang benar, semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan serta warta yg berguna buat kita semua.
Mohon maaf bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam artikel ini. Dan dibutuhkan koreksi dan masukannya buat bisa dilakukan pemugaran.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI
Dikutip menurut banyak sekali sumber

PEMASANGAN ARDE ATAU PENTANAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pentingnya pemasangan sistem pentanahan yang baik pada setiap instalasi listrik
Setiap instalasi listrik, terdapat beberapa bagian krusial serta tidak boleh kita lupakan. Salah satu bagian yg sangat penting pada setiap instalasi listrik tadi adalah sistem pentanahan, arde atau grounding.
Baca pula: Cara mengukur tahanan Grounding
Istilah pentanahan biasa disebut pula dengan Pembumian, Arde atau pada bahasa inggris diklaim dengan Grounding.

Definisi Pentanahan atau Arde

Suatu kabel penghantar (konduktor) yg terhubung langsung menuju tanah (Bumi) dan dihubungkan dalam suatu titik eksklusif dalam jalur – jalur instalasi listrik atau eksklusif dipasangkan dalam suatu perlengkapan listrik.

Fungsi pentanahan atau Arde (Grounding)
Secara umum, Pentanahan atau Arde mempunyai fungsi menjadi pengaman suatu instalasi listrik menurut banyak sekali macam gangguan, bahaya atau kerusakan yang timbul disebabkan berbagai faktor, seperti sambaran petir, kebocoran listrik, lonjakan tegangan, serta lainnya.
Dampak petir pada instalasi listrik
Seperti kita ketahui, Bumi mempunyai netral yang paling baik, dan bisa menetralisir tegangan tinggi yg didapatkan dari sambaran petir.
Penangkal petir (Lightning Protection)
Oleh karena itulah, setiap instalasi listrik wajib dilengkapi menggunakan sistem pentanahan yg terhubung dengan baik ke Bumi.
Baca Juga: Perlindungan instalasi listrik menggunakan Surge Arrester
Pemasangan sistem pentanahan
"Tingkat kehandalan sebuah grounding ada pada nilai konduktivitas logam terhadap tanah yg ditancapinya. Semakin konduktif tanah terhadap benda logam, maka semakin baik. Kelayakan grounding harus bisa menerima nilai tahanan sebaran aporisma 5 ohm (PUIL 2000 : 68) menggunakan menggunakan earth ground tester. Namun begitu, buat daerah yg resistans jenis tanahnya sangat tinggi, resistans pembumian total seluruh sistem boleh mencapai 10 ohm (PUIL 2000 : 68).untuk menerima fungsi pentanahan yg aporisma, pemasangan sistem pentanahan dalam suatu instalasi atau pelengkapan listrik harus dipastikan terpasang menggunakan sahih"
Beberapa hal yg perlu diperhatikan buat pemasangan sistem pentanahan dalam suatu instalasi listrik, diantaranya:
1. Kabel konduktor yg dipakai buat pentanahan yang baik merupakan berbahan tembaga (Kabel BC / BCC)
2. Untuk kabel pentanahan yg dipasang buat penangkal petir menuju ke titik bumi, diupayakan mempunyai berukuran diameter yang akbar (minimal kabel tembaga (BC) diameter 50 mm2).
3. Untuk kabel pentanahan yang dipasang dari suatu instalasi listrik menuju titik bumi, diupayakan memiliki ukuran diameter sinkron menggunakan daya aporisma instalasi tersebut.
4. Bahan penghantar yg dipakai buat ditanam pada dalam bumi / tanah, menjadi penghubung menurut kabel pentanahan instalasi listrik eksklusif ke titik bumi menggunakan grounding rod lima ohm (berbahan tembaga padu).
5. Jika pemasangan satu buah grounding rod yang tertanam ke bumi sudah mendapatkan nilai tahanan pentanahan yang baik, relatif memakai satu titik, namun bila nir memungkinkan perlu ditambah penanaman grounding rod pada beberapa titik dan dihubungkan secara paralel hingga nilai resistan pentanahan yang diinginkan tercapai.
6. Nilai resistan pentahanan (grounding) yang baik merupakan sebisa mungkin benar – sahih terhubung menggunakan bumi, atau aporisma memiliki nilai resistan dibawah 5 ohm, diukur menggunakan menggunakan indera ukur pentanahan (Earth tester atau grounding tester).
"Nilai standar mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi Listrik atau PUIL 2000 (peraturan yg sinkron serta berlaku sampai saat ini) yaitu kurang berdasarkan atau sama dengan lima (5) ohm. Dijelaskan bahwa nilai sebanyak 5 ohm adalah nilai maksimal atau batas tertinggi berdasarkan output resistan pembumian (grounding) yang masih sanggup ditoleransi. Nilai yang berada dalam range 0 ohm - lima ohm adalah nilai aman menurut suatu instalasi pembumian grounding. Nilai tadi berlaku buat semua sistem serta instalasi yg terdapat pembumian (grounding) pada dalamnya"
7. Kedalaman penanaman grounding rod ditentukan menggunakan pencapaian nilai resistan pentanahan, umumnya semakin pada ditanam, semakin mini nilai resistannya. Dan hal ini juga dipengaruhi sang jenis tanah dan lokasi pemasangan.

8. Pemasangan jalur kabel pentanahan atau arde pada setiap instalasi dan perlengkapan listrik, misalnya halnya pemasangan kabel pentanahan atau arde dalam stop kontak, saklar, kwh meter, setrika, steker, dan perlengkapan listrik lainnya. Dipastikan terpasang dengan sahih dalam terminal yg umumnya telah tersedia disetiap alat-alat listrik tersebut, serta umumnya ditandai menggunakan simbol atau lambang pentanahan atau arde.
Selain faktor jenis tanah dan lokasi pemasangan, beberapa hal lainnya yg menghipnotis keberhasilan suatu sistem pentanahan,
Beberapa faktor berikut jua memiliki imbas yang akbar dalam memilih tercapai atau tidaknya nilai resistan pentanahan yang baik supaya sistem pentanahan yg di pasang sahih – benar terhubung dengan bumi, diantaranya :
1. Kedalaman atau panjang grounding rod tertanam pada tanah
Dikarenakan jenis tanah serta lokasi pemasangan yang tidak selaras – beda, menyebabkan tahanan tanah tadi tidak sama satu sama lain, oleh karena itu kedalaman penanaman grounding rod di dalam tanah jua tidak sama – beda, tetapi semakin pada penanaman grounding rod tadi, semakin mini juga resitan pentanahan ke bumi. Secara generik, menggandakan panjang elektroda sanggup mengurangi tingkat resistan 40%.
2. Diameter grounding rod
Meski mempunyai dampak yang nir terlalu akbar, tetapi menambah atau memperbesar diameter penampang grounding rod juga dapat dilakukan buat membantu mencapai nilai resistan pentanahan yang baik.
3. Menanam grounding rod lebih dari satu
Cara ini terbukti efekti, apabila menggunakan menanam satu grounding rod belum mendapatkan nilai resistan pentanahan yg baik, bisa dilakukan dengan cara menambah titik penanaman grounding rod, lalu setiap titik penanaman dihubungkan satu dengan lainnya hingga mendapatkan nilai resistan pentanahan yang baik.
Sebagai model :
Jika penanaman grounding rod dalam satu titik, mendapatkan nilai pengukuran resistansi ke bumi sebanyak 5 ohm, maka bisa dilakukan penambahan titik penanaman grounding rod sebanyak 3 titik menggunakan jarak antara titik sedekat-dekatnya berjarak dua meter.
Maka akan didapatkan nilai resistan total dari ketiga titik pentanahan tadi sebesar : 1,6 ohm.

Demikianlah artikel tentang Sistem pentanahan atau Arde (Grounding) yg benar, semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan dan fakta yang berguna buat kita semua.
Mohon maaf jika masih ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini. Dan diperlukan koreksi serta masukannya buat dapat dilakukan perbaikan.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI
Dikutip dari aneka macam asal

SUDAH AMANKAH INSTALASI LISTRIK DIRUMAH ANDA

Bagaimana cara memastikan bahwa pemasangan instalasi listrik pada rumah kita sudah terpasang menggunakan baik serta aman?
Memastikan Instalasi Listrik di tempat tinggal anda terpasang menggunakan baik serta Aman.
Semua orang pastinya menginginkan instalasi listrik yang terpasang pada rumahnya terpasang dengan baik, kondusif, serta sesuai dengan kebutuhan.
Saat kita hendak memasang instalasi listrik pada rumah, baik itu pemasangan instalasi listrik tempat tinggal baru, atau buat penambahan instalasi listrik yg sudah ada, kebanyakan orang akan memakai jasa tukang listrik buat memasang instalasi listrik tersebut.
Namun, bagi sebagian orang yg memang mempunyai pengetahuan mengenai pemasangan Instalasi listrik pada rumah, sanggup memasang instalasi listrik di tempat tinggal sendiri.
Namun, perlu diketahui bahwa pemasangan instalasi listrik yang kurang baik serta tidak aman bisa menyebabkan banyak sekali bahaya misalnya kebakaran, kesetrum serta lainnya.
Mengingat besarnya resiko atau bahaya yang bisa disebabkan berdasarkan pemasangan instalasi listrik yang kurang baik atau nir kondusif, pastinya semua orang menginginkan tempat tinggal tempat tinggalnya dipasang instalasi listrik yang Aman, Rapi serta memenuhi standar instalasi listrik yang baik.
Lalu, apakah kita mengetahui bagaimana sebenarnya pemasangan instalasi listrik yang baik serta aman?
Bagaimana caranya memastikan bahwa pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal kita sudah terpasang dengan baik serta aman?
Pada kesempatan kali ini, kita coba mengembangkan tentang bagaimana sebenarnya pemasangan Instalasi listrik yg baik serta benar sebagai akibatnya aman buat anda serta keluarga dirumah.
Dengan asa, selesainya membaca artikel ini, kita seluruh bisa mengusut sendiri apakah pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal sudah terpasang dengan Aman, baik instalasi listrik yg telah terpasang selama ini, maupun bagi anda yg berencana memasang instalasi listrik di rumah baru.
Apakah pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal anda sudah terpasang dengan baik, sahih serta kondusif?

Periksa Instalasi Listrik di rumah

Beberapa hal yg perlu anda perhatikan pada instalasi listrik pada rumah anda, diantaranya:
1. Pastikan instalasi listrik dirumah anda dilengkapi dengan MCB.
Jika rumah anda menggunakan listrik dari PLN, umumnya pada KWH-Meter sudah dilengkapi dengan MCB.
Berapa Ampere ukuran MCB yg sahih?

Cara mengetahuinya sebenarnya nir terlalu sulit, sesuaikan dengan daya listrik yg terpasang pada tempat tinggal anda.
  • Jika daya listrik yg terpasang adalah 900 Watt, maka MCB yg digunakan adalah MCB 4A.
  • Jika daya listrik yg terpasang adalah 1300 Watt, maka MCB yg digunakan adalah MCB 6A.
  • Jika daya listrik yg terpasang adalah 2200 Watt, maka MCB yg digunakan adalah MCB 10A.
Pastikan berukuran MCB yg dipasang dirumah anda sinkron menggunakan daya listrik yang terpasang. Berstandar SNI serta dipasang pada dalam Box MCB.
Fungsi MCB:
  • Untuk mengamankan instalasi listrik jika terjadi interaksi singkat (Korsleting), MCB akan memutuskan sumber listrik ketika terjadi korsleting dalam instalasi listrik pada rumah anda.
  • Untuk mengamankan menurut kelebihan pemakaian arus listrik, apabila listrik dirumah anda memiliki daya 900 Watt, maka arus maksimalnya merupakan 4 Ampere. Jika anda menggunakan berbagai perlatan listrik yg dayanya melebihi 900 Watt, maka MCB akan menetapkan sumber listrik, serta listrik di rumah anda pun padam.

2. Lengkapi menggunakan Pengaman Anti Kontak
Selain dilengkapi dengan MCB (Pengaman korsleting serta arus lebih), Instalasi listrik dirumah juga harus dipasang pengaman Anti kontak.
Pengaman Anti kontak biasa pula diklaim menggunakan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) atau jika diartikan, ELCB adalah Memutuskan asal listrik apabila terjadi kebocoran listrik ke bumi.
Pastikan juga, ELCB yang digunakan adalah spesifik buat mengamankan insan dari bahaya kesetrum. Cara menentukan Anti hubungan (ELCB) yang benar.
Selain itu, pastikan jua Anti kontak atau ELCB telah terpasang dengan baik serta benar, serta dilengkapi menggunakan Box pengaman. Cara memasang Anti kontak (ELCB)
Lakukan pengujian terhadap fungsi dari ELCB tersebut.
Amankan diri anda serta keluarga menurut bahaya sengatan listrik menggunakan memasang anti kontak (ELCB) pada Instalasi listrik dirumah.

tiga. Periksa Jenis Kabel Listrik yg digunakan
Pemasangan jenis kabel yg nir sesuai, dapat menyebabkan Instalasi listrik dirumah sebagai kurang baik serta tidak Aman.
Oleh karena itu pastikan bahwa Kabel listrik yang digunakan dirumah anda sesuai dengan kebutuhan, serta mempunyai standar SNI serta LMK.
Memilih jenis kabel Listrik.
Gunakan Jenis kabel yang sesuai untuk Instalasi listrik di rumah, serta memiliki Standar SNI & LMK.

4. Periksa ukuran kabel yang digunakan.
Tentunya, ukuran kabel juga suatu hal yang sangat penting untuk anda perhatikan, karena jika ukuran kabel yang digunakan tidak sesuai dengan daya listrik dirumah anda, atau jika kabel listrik yang digunakan ukurannya terlalu kecil dapat menyebabkan kabel tersebut panas, serta terbakar.
Oleh karenanya, perlu anda pastikan bahwa ukuran Kabel listrik yang digunakan buat Instalasi listrik di rumah anda telah sesuai menggunakan Kemampuan Hantar arusnya (KHA).
Cara memilih Ukuran Kabel listrik
Ukuran kabel yang terlalu kecil atau tidak sesuai dengan Daya listrik yang dihantarnya, dapat menyebabkan kabel tersebut panas, serta terbakar.

5. Periksa Stop Kontak serta Saklar yang digunakan.
Pemasangan Stop kontak, Saklar serta Fitting lampu yang tidak benar, dapat menyebabkan Instalasi listrik dirumah anda menjadi tidak aman.
Pemasangan Stop kontak serta Saklar harus memiliki jarak 150 cm dari permukaan lantai, jika dipasang lebih rendah, maka stop kontak yang digunakan harus dilengkapi dengan penutup.
Gunakan Stop kontak, Saklar serta Fitting lampu yang memiliki kualitas baik serta berstandar SNI.
Cara memilih Stop kontak yang bagus serta aman
Pastikan juga Stop kontak dilengkapi dengan terminal Arde, serta terpasang dengan benar untuk mencegah terjadinya kebocoran listrik.
Pastikan Stop kontak, Saklar serta Fitting lampu yang digunakan berkualitas baik, standar SNI, serta dipasang dengan benar.

6. Periksa sambungan kabel
Sambungan Kabel yang terlalu banyak serta tidak tersambung dengan benar, dapat menyebabkan timbulnya percikan api serta kebakaran.
Beberapa penyebab Timbulnya percikan barah pada instalasi listrik

Oleh karena itu, Sebisa mungkin hindari sambungan kabel yang terlalu banyak, serta periksa setiap sambungan kabel yang ada sudah tersambung dengan baik, serta menggunakan Wire Nut serta Junction Box (Kotak sambungan).
Gunakan Wire Nut untuk menyambung kabel serta Junction Box untuk tempat sambungan kabel

7. Lengkapi Instalasi listrik dirumah anda menggunakan Kabel Arde.
Periksa Instalasi listrik dirumah anda, apakah sudah dilengkapi dengan kabel arde, serta apakah kabel arde tersebut sudah terpasang dengan benar.
Pemasangan Arde atau Pentanahan
Serta lakukan pengukuran Grounding (Arde) untuk memastikan Arde sudah terpasang serta terhubung ke bumi. Cara mengukur arde/pentanahan
Kabel Arde yang baik harus terpasang pada setiap peralatan listrik, serta terhubung ke tanah (Bumi).
Kenapa Arde wajib dihubungkan ke tanah?
Semoga berguna!
CARA FLEXI
dikutip dari berbagai asal

SUDAH AMANKAH INSTALASI LISTRIK DIRUMAH ANDA

Bagaimana cara memastikan bahwa pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal kita telah terpasang menggunakan baik serta aman?
Memastikan Instalasi Listrik di tempat tinggal anda terpasang menggunakan baik serta Aman.
Semua orang pastinya menginginkan instalasi listrik yg terpasang pada rumahnya terpasang dengan baik, aman, serta sinkron menggunakan kebutuhan.
Saat kita hendak memasang instalasi listrik di tempat tinggal , baik itu pemasangan instalasi listrik rumah baru, atau buat penambahan instalasi listrik yang telah terdapat, kebanyakan orang akan menggunakan jasa tukang listrik buat memasang instalasi listrik tadi.
Namun, bagi sebagian orang yg memang mempunyai pengetahuan mengenai pemasangan Instalasi listrik di tempat tinggal , sanggup memasang instalasi listrik pada rumah sendiri.
Namun, perlu diketahui bahwa pemasangan instalasi listrik yg kurang baik serta tidak aman dapat menyebabkan berbagai bahaya misalnya kebakaran, kesetrum dan lainnya.
Mengingat besarnya resiko atau bahaya yang bisa disebabkan dari pemasangan instalasi listrik yg kurang baik atau tidak kondusif, pastinya seluruh orang menginginkan tempat tinggal loka tinggalnya dipasang instalasi listrik yg Aman, Rapi dan memenuhi baku instalasi listrik yang baik.
Lalu, apakah kita mengetahui bagaimana sebenarnya pemasangan instalasi listrik yang baik dan aman?
Bagaimana caranya memastikan bahwa pemasangan instalasi listrik pada rumah kita sudah terpasang menggunakan baik dan kondusif?
Pada kesempatan kali ini, kita coba mengembangkan mengenai bagaimana sebenarnya pemasangan Instalasi listrik yg baik serta sahih sehingga kondusif buat anda dan famili dirumah.
Dengan harapan, setelah membaca artikel ini, kita seluruh dapat mengusut sendiri apakah pemasangan instalasi listrik pada rumah sudah terpasang dengan Aman, baik instalasi listrik yg telah terpasang selama ini, juga bagi anda yg berencana memasang instalasi listrik pada rumah baru.
Apakah pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal anda telah terpasang dengan baik, benar dan aman?

Periksa Instalasi Listrik pada rumah

Beberapa hal yg perlu anda perhatikan dalam instalasi listrik pada tempat tinggal anda, antara lain:
1. Pastikan instalasi listrik dirumah anda dilengkapi menggunakan MCB.
Jika tempat tinggal anda menggunakan listrik dari PLN, umumnya pada KWH-Meter sudah dilengkapi menggunakan MCB.
Berapa Ampere berukuran MCB yang sahih?

Cara mengetahuinya sebenarnya tidak terlalu sulit, sesuaikan menggunakan daya listrik yg terpasang pada rumah anda.
  • Jika daya listrik yang terpasang merupakan 900 Watt, maka MCB yang dipakai adalah MCB 4A.
  • Jika daya listrik yang terpasang merupakan 1300 Watt, maka MCB yang dipakai adalah MCB 6A.
  • Jika daya listrik yang terpasang merupakan 2200 Watt, maka MCB yang dipakai adalah MCB 10A.
Pastikan ukuran MCB yg dipasang dirumah anda sinkron menggunakan daya listrik yg terpasang. Berstandar SNI serta dipasang pada pada Box MCB.
Fungsi MCB:
  • Untuk mengamankan instalasi listrik apabila terjadi interaksi singkat (Korsleting), MCB akan menetapkan sumber listrik ketika terjadi korsleting dalam instalasi listrik pada tempat tinggal anda.
  • Untuk mengamankan berdasarkan kelebihan pemakaian arus listrik, bila listrik dirumah anda memiliki daya 900 Watt, maka arus maksimalnya merupakan 4 Ampere. Apabila anda menggunakan berbagai perlatan listrik yg dayanya melebihi 900 Watt, maka MCB akan menetapkan asal listrik, dan listrik di rumah anda pun padam.

dua. Lengkapi menggunakan Pengaman Anti Kontak
Selain dilengkapi dengan MCB (Pengaman korsleting dan arus lebih), Instalasi listrik dirumah juga wajib dipasang pengaman Anti hubungan.
Pengaman Anti kontak biasa juga diklaim menggunakan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) atau bila diartikan, ELCB merupakan Memutuskan sumber listrik apabila terjadi kebocoran listrik ke bumi.
Pastikan jua, ELCB yg dipakai merupakan spesifik buat mengamankan insan menurut bahaya kesetrum. Cara memilih Anti hubungan (ELCB) yang benar.
Selain itu, pastikan pula Anti hubungan atau ELCB telah terpasang menggunakan baik serta sahih, serta dilengkapi menggunakan Box pengaman. Cara memasang Anti hubungan (ELCB)
Lakukan pengujian terhadap fungsi berdasarkan ELCB tersebut.
Amankan diri anda serta keluarga dari bahaya sengatan listrik menggunakan memasang anti hubungan (ELCB) dalam Instalasi listrik dirumah.

tiga. Periksa Jenis Kabel Listrik yang digunakan
Pemasangan jenis kabel yg tidak sesuai, dapat mengakibatkan Instalasi listrik dirumah menjadi kurang baik serta tidak Aman.
Oleh karena itu pastikan bahwa Kabel listrik yg dipakai dirumah anda sinkron dengan kebutuhan, serta mempunyai standar SNI dan LMK.
Memilih jenis kabel Listrik.
Gunakan Jenis kabel yg sesuai buat Instalasi listrik di rumah, dan memiliki Standar SNI & LMK.

4. Periksa ukuran kabel yang digunakan.
Tentunya, ukuran kabel jua suatu hal yg sangat krusial buat anda perhatikan, lantaran bila ukuran kabel yg digunakan nir sinkron dengan daya listrik dirumah anda, atau apabila kabel listrik yang dipakai ukurannya terlalu kecil bisa menyebabkan kabel tadi panas, dan terbakar.
Oleh karena itu, perlu anda pastikan bahwa ukuran Kabel listrik yang digunakan buat Instalasi listrik di rumah anda telah sesuai dengan Kemampuan Hantar arusnya (KHA).
Cara menentukan Ukuran Kabel listrik
Ukuran kabel yang terlalu kecil atau nir sesuai dengan Daya listrik yang dihantarnya, dapat menyebabkan kabel tersebut panas, dan terbakar.

5. Periksa Stop Kontak dan Saklar yang digunakan.
Pemasangan Stop kontak, Saklar dan Fitting lampu yang nir benar, dapat mengakibatkan Instalasi listrik dirumah anda sebagai tidak aman.
Pemasangan Stop hubungan serta Saklar wajib memiliki jarak 150 centimeter berdasarkan permukaan lantai, jika dipasang lebih rendah, maka stop hubungan yang digunakan wajib dilengkapi dengan penutup.
Gunakan Stop kontak, Saklar dan Fitting lampu yang mempunyai kualitas baik dan berstandar SNI.
Cara menentukan Stop hubungan yg bagus dan aman
Pastikan pula Stop hubungan dilengkapi menggunakan terminal Arde, dan terpasang menggunakan sahih buat mencegah terjadinya kebocoran listrik.
Pastikan Stop kontak, Saklar dan Fitting lampu yg digunakan berkualitas baik, baku SNI, serta dipasang menggunakan sahih.

6. Periksa sambungan kabel
Sambungan Kabel yg terlalu poly dan tidak tersambung menggunakan benar, bisa menyebabkan timbulnya percikan api serta kebakaran.
Beberapa penyebab Timbulnya percikan barah dalam instalasi listrik

Oleh karena itu, Sebisa mungkin hindari sambungan kabel yg terlalu banyak, serta periksa setiap sambungan kabel yg ada telah tersambung menggunakan baik, serta menggunakan Wire Nut serta Junction Box (Kotak sambungan).
Gunakan Wire Nut buat menyambung kabel serta Junction Box buat tempat sambungan kabel

7. Lengkapi Instalasi listrik dirumah anda dengan Kabel Arde.
Periksa Instalasi listrik dirumah anda, apakah sudah dilengkapi dengan kabel arde, dan apakah kabel arde tersebut sudah terpasang dengan sahih.
Pemasangan Arde atau Pentanahan
Serta lakukan pengukuran Grounding (Arde) buat memastikan Arde sudah terpasang dan terhubung ke bumi. Cara mengukur arde/pentanahan
Kabel Arde yang baik wajib terpasang dalam setiap alat-alat listrik, serta terhubung ke tanah (Bumi).
Kenapa Arde harus dihubungkan ke tanah?
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip menurut aneka macam asal

CARA MEMBEDAKAN KABEL FASA NETRAL DAN ARDE PADA INSTALASI LISTRIK DI RUMAH

Bagaimana Cara membedakan Kabel Phase, Netral serta Arde dalam Instalasi Listrik pada rumah?
Mungkin banyak diantara anda yang penasaran bagaimana caranya membedakan antara Kabel phase (Positif), Netral (Negatif), dan kabel Arde pada Instalasi Listrik pada rumah.
Baca jua: Sudah Amankah Instalasi Listrik pada rumah anda?
Ingat!, Instalasi Listrik yg baik serta Aman harus terdiri dari tiga jenis kabel, yaitu:
  • Kabel Phase biasa disebut juga menggunakan Kabel Fasa, Kabel Positip (+) atau Kabel api
  • Kabel Netral biasa disebut pula menggunakan Kabel Negatif (-) atau Kabel badan.
  • Kabel arde biasa dianggap jua menggunakan Kabel pentanahan atau Grounding

Mungkin masih banyak pemasangan instalasi listrik yang hanya terdiri dari 2 jenis kabel, yaitu Kabel Phase dan Kabel Netral, maka sebaiknya lengkapi instalasi listrik anda dengan Kabel Arde.
Kembali ke pembahasan semula, yaitu cara membedakan Kabel Phase, Kabel Netral dan Kabel Arde.
Karena Instalasi Listrik terdiri berdasarkan tiga jenis Kabel tentunya harus dibedakan, lalu, bagaimana cara membedakannya?
Oleh karenanya, pada artikel kali ini, kita akan coba membahas tentang bagaimana cara membedakan Kabel Fasa, Netral serta arde pada Instalasi Listrik pada tempat tinggal .

Cara Membedakan Kabel Phase, Netral serta Arde


Pembahasan kali ini meliputi 2 hal tentang cara membedakan Kabel, yaitu:
  1. Cara Membedakan Kabel Fasa (Positif), Netral (negatif) dan Arde, saat hendak memasang Instalasi Listrik di rumah.
  2. Cara Membedakan Kabel Fasa (Positif), Netral (negatif) dan Arde, pada Instalasi Listrik pada rumah yang telah terpasang.

1. Cara Membedakan Kabel Phase, Netral serta Arde, pada pemasangan Instalasi Listrik di rumah.
Saat anda hendak memasang Instalasi Listrik di rumah, maka perlu diketahui bagaimana cara membedakan Ketiga jenis kabel tersebut.
Membedakan Warna Kabel
Ketiga jenis kabel tadi bisa dibedakan menggunakan memakai Kabel dengan Warna yang tidak selaras, serta pemilihan rona kabel yang sahih merupakan:
New Cable Colour Code
  • Kabel Phase: memakai Kabel berwarna Merah, Hitam, Coklat, Abu-abu atau selain warna Biru, Hijau, atau Kuning-Hijau.
  • Kabel Netral: menggunakan Kabel berwarna Biru
  • Kabel Arde: memakai Kabel Kuning-Hijau

Perbedaan Warna Kabel diatas merupakan standar rona kabel yang modern, dan yg waktu ini berlaku, tetapi masih poly instalasi listrik yang masih menggunakan baku rona kabel yg usang, yaitu:
Old Cable Colour Code
  • Kabel Phase: memakai Kabel berwarna Merah, Kuning atau Biru
  • Kabel Netral: memakai Kabel berwarna Hitam
  • Kabel Arde: memakai Kabel Kuning-Hijau

Membedakan Ukuran Kabel
Bagaimana Jika kita hanya memiliki satu warna kabel, contohnya Kabel Warna Merah, bagaimana cara membedakannya?
Ingat, Sebaiknya Pemasangan Instalasi Listrik harus mengikuti mekanisme yg terdapat, tetapi tidak mampu dipungkiri masih banyak diantara kita yang memakai satu warna kabel buat seluruh Instalasi Listrik di tempat tinggal .
Jika kita memang terpaksa menggunakan satu rona kabel, Cara yang paling generik untuk membedakan Kabel Fasa dan Netral adalah menggunakan membedakan Ukuran Kabelnya.
Umumnya Kabel Fasa mempunyai Ukuran yg lebih besar dibanding Kabel Netral.
Baca jua: Cara menentukan ukuran Kabel
Bagaimana menggunakan Kabel Arde?, Untuk Kabel Arde, tetap wajib menggunakan Kabel berwarna Kuning-Hijau, serta ukurannya sama menggunakan Ukuran Kabel Fasa.
Memberi garis/jepitan dalam ujung kabel
Cara terakhir adalah menggunakan memberi Garis di ujung Kabel dengan cara menjepitnya sedikit dengan menggunakan Tang.
Cara ini dilakukan jika Warna serta ukuran Kabel sama, serta Cara ini pula paling seringkali dilakukan sang teknisi Listrik buat mempermudah membedakan Kabel Fasa berdasarkan Sumber, Netral, dan Kabel fasa ke masing-masing Fiting Lampu.

Anda mampu membedakan Masing-masing kabel dengan menjepit Ujung Kabel menggunakan tang, dan jumlah Garis jepitan tadi harus dibedakan pada setiap kabel.
Contoh:
  • Kabel Netral. Tidak terdapat garis/jepitan
  • Kabel Fasa. Satu Garis/jepitan
  • Kabel Fasa ke Lampu. 2 garis/jepitan
  • dan seterusnya

Cara ini pula perlu dilakukan, meski rona Kabel Fasa, Netral dan Arde berbeda, tujuannya adalah buat membedakan mana ujung serta Pangkal dari masing-masing kabel ketika dimasukkan kedalam pipa-pipa.
2. Cara Membedakan Kabel Phase, Netral serta Arde, pada Instalasi Listrik yang sudah terpasang di rumah.
Saat kita memeriksa Instalasi Listrik di tempat tinggal , terkadang kita mengalami kesulitan buat membedakan yang mana Kabel Fasa, Netral dan Arde.
Bagaimana cara membedakannya?
Melihat rona Kabel
Jika Instalasi Listrik pada tempat tinggal dipasang menggunakan benar, serta mengikuti mekanisme yg terdapat, tentunya kita tidak merasa kesulitan buat membedakan, mana Kabel Fasa, Netral atau Arde.
Kita dapat membedakannya dengan melihat Warna-rona Kabel sinkron dengan Penjelasan diatas.
Bagaimana bila rona Kabelnya nir sesuai, atau warna kabelnya sama seluruh?
Menggunakan Testpen
Jika rona Kabel yang digunakan nir sinkron menggunakan Standar Warna Kabel diatas atau rona kabelnya sama seluruh, cara selanjutnya merupakan menggunakan menggunakan Tespen.
Baca jua: Cara Menggunakan Testpen
Dengan memakai Tespen, kita bisa menggunakan mudah membedakan Kabel Fasa dan Netral, Caranya yaitu:
  • Pastikan Posisi MCB utama menyala
  • Kabel Fasa, jika ditespen maka tespen akan menyala
  • Kabel Netral, bila ditespen maka tespen nir menyala
  • Kabel Arde, jua jika ditespen maka tespen tidak menyala.

Jika Kabel Netral serta Arde, sama-sama tidak menyala waktu pada testpen, kemudian bagaimana membedakannya?
Cara Membedakan Kabel Netral serta Kabel Arde
1. Cara membedakan Kabel Netral dan Arde dengan Langsung menelusuri masing-masing kabel tersebut, darimana asal, atau dimana Pangkal Kabelnya.
  • Kabel Netral asal berdasarkan asal listrik (PLN atau Genset).
  • Kabel Arde merupakan jalur tersendiri dan bukan asal dari asal listrik (PLN atau Genset), yg pangkal kabelnya pada hubungkan ke pada tanah, serta ujungnya dipasangkan ke terminal Arde pada setiap Stopkontak.

2. Cara lainnya, adalah menggunakan menggunakan Alat Ukur Multi Tester (AVO-meter).
Baca jua: Cara memakai Multitester
Untuk cara ini, Pastikan MCB Utama sudah dimatikan, dan nir terdapat lagi Listrik yg mengalir pada seluruh Instalasi.

Gunakan Multitester, menggunakan cara mengatur penggunaan dalam selektor pengukuran x1 Ohm (Tahanan), lalu keliru satu ujung probe dihubungkan ke ujung Kabel, dan Probe lainnya dihubungkan ke tanah.
Baca jua: Cara memasang Arde yg benar
Jika jarum ukur Multitester berkecimpung ke kanan, maka Kabel tadi adalah kabel Arde, tetapi jika jarum nir berkecimpung, berarti kabel tersebut merupakan Kabel Netral.
Baca jua: Kenapa Arde harus dihubungkan ke Tanah?
Jika setelah ke 2 Kabel diukur, namun jarum ukur multitester tidak terdapat yang bergerak, berarti Kabel Arde nir tersambung ke tanah.
Baca jua: Cara mengukur Arde/pentanahan

Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MEMBEDAKAN KABEL FASA NETRAL DAN ARDE PADA INSTALASI LISTRIK DI RUMAH

Bagaimana Cara membedakan Kabel Phase, Netral serta Arde pada Instalasi Listrik di rumah?
Mungkin banyak diantara anda yg penasaran bagaimana caranya membedakan antara Kabel phase (Positif), Netral (Negatif), dan kabel Arde dalam Instalasi Listrik di rumah.
Baca pula: Sudah Amankah Instalasi Listrik pada tempat tinggal anda?
Ingat!, Instalasi Listrik yang baik serta Aman harus terdiri dari tiga jenis kabel, yaitu:
  • Kabel Phase biasa disebut pula dengan Kabel Fasa, Kabel Positip (+) atau Kabel api
  • Kabel Netral biasa disebut pula dengan Kabel Negatif (-) atau Kabel badan.
  • Kabel arde biasa disebut jua dengan Kabel pentanahan atau Grounding

Mungkin masih banyak pemasangan instalasi listrik yang hanya terdiri menurut dua jenis kabel, yaitu Kabel Phase dan Kabel Netral, maka usahakan lengkapi instalasi listrik anda dengan Kabel Arde.
Kembali ke pembahasan semula, yaitu cara membedakan Kabel Phase, Kabel Netral serta Kabel Arde.
Karena Instalasi Listrik terdiri berdasarkan tiga jenis Kabel tentunya harus dibedakan, lalu, bagaimana cara membedakannya?
Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kita akan coba membahas tentang bagaimana cara membedakan Kabel Fasa, Netral dan arde pada Instalasi Listrik pada tempat tinggal .

Cara Membedakan Kabel Phase, Netral serta Arde


Pembahasan kali ini mencakup 2 hal tentang cara membedakan Kabel, yaitu:
  1. Cara Membedakan Kabel Fasa (Positif), Netral (negatif) dan Arde, saat hendak memasang Instalasi Listrik pada tempat tinggal .
  2. Cara Membedakan Kabel Fasa (Positif), Netral (negatif) dan Arde, pada Instalasi Listrik pada tempat tinggal yg telah terpasang.

1. Cara Membedakan Kabel Phase, Netral serta Arde, pada pemasangan Instalasi Listrik di rumah.
Saat anda hendak memasang Instalasi Listrik pada tempat tinggal , maka perlu diketahui bagaimana cara membedakan Ketiga jenis kabel tadi.
Membedakan Warna Kabel
Ketiga jenis kabel tersebut bisa dibedakan dengan menggunakan Kabel dengan Warna yg tidak sama, serta pemilihan rona kabel yg benar merupakan:
New Cable Colour Code
  • Kabel Phase: menggunakan Kabel berwarna Merah, Hitam, Coklat, Abu-abu atau selain warna Biru, Hijau, atau Kuning-Hijau.
  • Kabel Netral: memakai Kabel berwarna Biru
  • Kabel Arde: menggunakan Kabel Kuning-Hijau

Perbedaan Warna Kabel diatas merupakan baku warna kabel yang modern, serta yg ketika ini berlaku, tetapi masih poly instalasi listrik yang masih memakai standar warna kabel yg lama , yaitu:
Old Cable Colour Code
  • Kabel Phase: memakai Kabel berwarna Merah, Kuning atau Biru
  • Kabel Netral: menggunakan Kabel berwarna Hitam
  • Kabel Arde: menggunakan Kabel Kuning-Hijau

Membedakan Ukuran Kabel
Bagaimana Jika kita hanya memiliki satu rona kabel, misalnya Kabel Warna Merah, bagaimana cara membedakannya?
Ingat, Sebaiknya Pemasangan Instalasi Listrik harus mengikuti mekanisme yang terdapat, namun tak sanggup dipungkiri masih banyak diantara kita yang menggunakan satu rona kabel buat semua Instalasi Listrik pada tempat tinggal .
Jika kita memang terpaksa memakai satu warna kabel, Cara yg paling umum untuk membedakan Kabel Fasa dan Netral merupakan menggunakan membedakan Ukuran Kabelnya.
Umumnya Kabel Fasa mempunyai Ukuran yang lebih akbar dibanding Kabel Netral.
Baca pula: Cara menentukan ukuran Kabel
Bagaimana dengan Kabel Arde?, Untuk Kabel Arde, permanen wajib menggunakan Kabel berwarna Kuning-Hijau, dan ukurannya sama menggunakan Ukuran Kabel Fasa.
Memberi garis/jepitan dalam ujung kabel
Cara terakhir merupakan menggunakan memberi Garis di ujung Kabel menggunakan cara menjepitnya sedikit menggunakan menggunakan Tang.
Cara ini dilakukan jika Warna dan ukuran Kabel sama, serta Cara ini pula paling tak jarang dilakukan oleh teknisi Listrik buat mempermudah membedakan Kabel Fasa dari Sumber, Netral, dan Kabel fasa ke masing-masing Fiting Lampu.

Anda bisa membedakan Masing-masing kabel menggunakan menjepit Ujung Kabel menggunakan tang, serta jumlah Garis jepitan tersebut harus dibedakan dalam setiap kabel.
Contoh:
  • Kabel Netral. Tidak terdapat garis/jepitan
  • Kabel Fasa. Satu Garis/jepitan
  • Kabel Fasa ke Lampu. 2 garis/jepitan
  • dan seterusnya

Cara ini pula perlu dilakukan, meski warna Kabel Fasa, Netral serta Arde tidak selaras, tujuannya adalah buat membedakan mana ujung serta Pangkal menurut masing-masing kabel ketika dimasukkan kedalam pipa-pipa.
2. Cara Membedakan Kabel Phase, Netral serta Arde, pada Instalasi Listrik yang sudah terpasang di rumah.
Saat kita memeriksa Instalasi Listrik pada rumah, terkadang kita mengalami kesulitan buat membedakan yg mana Kabel Fasa, Netral dan Arde.
Bagaimana cara membedakannya?
Melihat rona Kabel
Jika Instalasi Listrik di rumah dipasang menggunakan benar, serta mengikuti mekanisme yang terdapat, tentunya kita nir merasa kesulitan buat membedakan, mana Kabel Fasa, Netral atau Arde.
Kita bisa membedakannya menggunakan melihat Warna-warna Kabel sinkron dengan Penjelasan diatas.
Bagaimana jika rona Kabelnya nir sinkron, atau warna kabelnya sama semua?
Menggunakan Testpen
Jika rona Kabel yg digunakan nir sesuai dengan Standar Warna Kabel diatas atau warna kabelnya sama semua, cara selanjutnya adalah menggunakan menggunakan Tespen.
Baca pula: Cara Menggunakan Testpen
Dengan memakai Tespen, kita bisa menggunakan gampang membedakan Kabel Fasa serta Netral, Caranya yaitu:
  • Pastikan Posisi MCB utama menyala
  • Kabel Fasa, jika ditespen maka tespen akan menyala
  • Kabel Netral, apabila ditespen maka tespen nir menyala
  • Kabel Arde, juga bila ditespen maka tespen tidak menyala.

Jika Kabel Netral dan Arde, sama-sama nir menyala waktu di testpen, lalu bagaimana membedakannya?
Cara Membedakan Kabel Netral dan Kabel Arde
1. Cara membedakan Kabel Netral dan Arde dengan Langsung menelusuri masing-masing kabel tadi, darimana dari, atau dimana Pangkal Kabelnya.
  • Kabel Netral asal berdasarkan asal listrik (PLN atau Genset).
  • Kabel Arde adalah jalur tersendiri serta bukan berasal dari sumber listrik (PLN atau Genset), yang pangkal kabelnya pada hubungkan ke dalam tanah, dan ujungnya dipasangkan ke terminal Arde dalam setiap Stopkontak.

2. Cara lainnya, merupakan menggunakan menggunakan Alat Ukur Multi Tester (AVO-meter).
Baca pula: Cara menggunakan Multitester
Untuk cara ini, Pastikan MCB Utama sudah dimatikan, serta tidak ada lagi Listrik yang mengalir dalam seluruh Instalasi.

Gunakan Multitester, menggunakan cara mengatur penggunaan pada selektor pengukuran x1 Ohm (Tahanan), kemudian salah satu ujung probe dihubungkan ke ujung Kabel, serta Probe lainnya dihubungkan ke tanah.
Baca pula: Cara memasang Arde yg benar
Jika jarum ukur Multitester beranjak ke kanan, maka Kabel tersebut adalah kabel Arde, namun jika jarum tidak beranjak, berarti kabel tadi adalah Kabel Netral.
Baca pula: Kenapa Arde harus dihubungkan ke Tanah?
Jika sehabis ke 2 Kabel diukur, namun jarum ukur multitester nir ada yang berkiprah, berarti Kabel Arde tidak tersambung ke tanah.
Baca pula: Cara mengukur Arde/pentanahan

Semoga berguna!
CARA FLEXI

PETIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP INSTALASI LISTRIK

Energi listrik yang dihasilkan menurut sambaran petir mampu mencapai jutaan Volt, dan hanya mampu di netralkan oleh Bumi.
Seperti yang sama – sama kita ketahui bahwa Sambaran petir dapat mengganggu serta bahkan menghambat sistem instalasi listrik kita.
Kenapa sambaran Petir dapar menghambat instalasi atau peralatan listrik?
Karena Petir merupakan salah satu gejala alam yang pula membuat energi listrik yg sangat besar .
Sebelum kita membahas kenapa petir bisa mengganggu serta bahkan merusak sistem instalasi listrik, perlu kita ketahui apa sebenarnya Petir tersebut?

Apa itu PETIR ?


Petir adalah suatu gejala alam yang acapkali terjadi pada ketika akan turun hujan. Petir bisa menyebabkan tenaga listrik yg sangat akbar, bahkan bisa mencapai jutaan Volt.
Petir biasa pula disebut dengan Halilintar atau kilat.
Energi listrik yang dihasilkan Petir ini terjadi karena adanya konvoi awan secara terus menerus yang menyebabkan bergesekan antara 2 lempengan, baik itu antara lempengan awan dengan awan juga lempengan awan dengan bumi.
Yang masing – masing dari 2 lempengan yg bergesekan tadi mempunyai nilai potensial yang tidak sinkron.
Lempengan awan terdapat yang mempunyai tenaga potensial menggunakan muatan Positif serta ada yang bermuatan Negatif, sedangkan lempengan bumi memiliki energi potensial yang bermuatan negatif.
Petir yg mempunyai energi listrik menggunakan tegangan yg sangat besar ini, bisa menyambar ke segala arah dan bahkan hingga menyambar ke bumi.
Sambaran petir yang menunjuk ke bumi dapat mengenai banyak sekali benda yang terdapat di bumi, gedung, bangunan, pohon – pohon, jaringan listrik, dan lainnya.
2 jenis sambaran petir:
  • Sambaran Petir langsung
  • Sambaran Petir tidak eksklusif

Sambaran petir yg menunjuk ke bumi bisa menyambar jaringan listrik, baik secara eksklusif ataupun nir langsung.
Sambaran petir langsung
Sambaran petir pribadi yaitu ketika sambaran petir tadi langsung menyambar bagian jaringan instalasi listrik ataupun alat-alat listrik yang terdapat pada bumi, misalnya kabel-kabel jaringan, transformer, tiang listrik, dan lainnya.
Dampak dari sambaran petir secara langsung ini memiliki bahaya atau resiko yang sangat akbar serta bahkan bisa menyebabkan ledakan, kebakaran serta kerusakan yang fatal terhadap jaringan listrik yg ada pada bumi.
Karena, sambaran petir langsung menyambar pada bagian jaringan, kabel – kabel, indera alat listrik akan mengalirkan tegangan listrik yg jauh lebih besar melebihi kemampuan hantar perlengkapan listrik yg ada di bumi.
Saat petir menyambar kabel jaringan listrik, kabel tersebut akan di aliri tegangan listrik yang sangat besar bahkan jauh melebihi kemampuan hantar kabel tadi.
Jika kabel tadi tidak sanggup mendapat sambaran petir langsung tersebut, bisa mengakibatkan kabel terbakar dan terputus atau melebur.
Namun saat kabel listrik yang terkena sambaran listrik tadi belum sempat melebur atau terputus, listrik bertegangan yang sangat tinggi berdasarkan sambaran petir tadi akan dialirkan dan diterima oleh peralatan listrik lainnya.
Hal ini juga akan mengakibatkan kerusakan fatal terhadap peralatan-peralatan listrik tadi.
Sambaran petir nir langsung
Sambaran petir nir langsung yaitu, saat sambaran petir yang mengarah ke bumi, namun tidak secara langsung mengenai bagian dari jaringan atau instalasi listrik yang ada di bumi.
Namun induksi berdasarkan tenaga listrik yg dimiliki petir tadi sempat menembus atau di terima sang jaringan kabel listrik atau peralatan listrik pada bumi.
Hal ini jua dapat menyebabkan kerusakan terhadap instalasi listrik dan indera-indera listrik yg menerima induksi petir tadi, meski kerusakan yang diakibatkan sambaran listrik tidak pribadi ini nir separah sambaran listrik eksklusif.
Kenapa sambaran listrik nir langsung juga dapat mengakibatkan kerusakan terhadap jaringan dan indera – alat listrik ?
Petir mempunyai Induksi yg didapatkan menurut tenaga listrik yang sangat besar , apabila induksi ini diterima oleh alat-alat listrik atau alat – indera elektronika, akan mengakibatkan kerusakan.
Karena tegangan listrik yg biasa digunakan peralatan listrik hanya memiliki toleransi tegangan kurang lebih 220 VAC sampai dengan 240 VAC.
Saat terkena induksi berdasarkan sambaran petir akan mengakibatkan meningkatnya tegangan yg mengalir melebihi tegangan listrik yang bisa di toleransi peralatan listrik tadi. Dan pastinya akan menyebabkan kerusakan.
Karena besarnya impak sambaran petir yang bisa menyebabkan kerusakan fatal terhadap banyak sekali alat-alat serta perlengkapan listrik, maka diharapkan sistem pengaman yg berfungsi untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Dengan cara membuang atau mengalirkan tegangan listrik yg berlebih berdasarkan sambaran petir tadi menuju bumi buat pada netralisir.
Sistem pengaman ini biasa disebut dengan Arde, Pentanahan atau Grounding.
Beberapa sistem pengaman petir yang biasa digunakan, antara lain :
Penangkal Petir (Lightning Protection)
Sistem pengaman yang biasa dipakai buat mencegah kerusakan jaringan dan perlengkapan listrik dampak sambaran petir eksklusif adalah menggunakan memasang alat-alat penangkal petir (Ligthning Protection). Cara kerja penangkal petir dan pemasangannya
Penangkal petir akan mendapat tegangan listrik berdasarkan sambaran petir dan mengalirkan tegangan listrik tadi ke tanah atau Bumi, melalui sistem pentanahan atau Grounding yg sudah dipasang.
Surge Arrester
Sistem pengaman yg biasa digunakan buat mencegah kerusakan jaringan serta perlengkapan listrik dampak sambaran listrik tidak pribadi (Induksi) adalah dengan memasang alat-alat Arrester (Surge Arrester). Apa itu Surge Arrester serta cara pemasangannya
Arrester berfungsi buat membuang tegangan listrik yang melebihi batasan normal dan akan mengalirkan tegangan listrik berlebih tersebut menuju Arde, pentanahan atau Grounding.
Kesimpulannya:
Petir memiliki tegangan atau induksi listrik yg sangat tinggi, dan bisa menyebabkan kerusakan fatal terhadap peralatan listrik.
Dan energi listrik berdasarkan Petir tersebut hanya sanggup pada netralisir dengan cara mengalirkannya ke bumi, sang karena itu setiap instalasi listrik wajib dilengkapi menggunakan sistem arde, pentanahan atau Grounding yang baik.
Adapun sistem pentanahan atau Grounding yg baik merupakan harus sahih-sahih terhubung menggunakan Bumi yang mempunyai netral yg sangat baik. Pemasangan Pentanahan (Grounding)
Resistan pentanahan yang baik adalah yang memiliki nilai resistan dibawah 1 Ohm ( < 1 Ohm ), pada ukur dengan memakai alat tester grounding atau Earth Tester.
Cara mengukur Grounding yg benar
Demikianlah artikel tentang Petir dan dampaknya terhadap instalasi listrik, mohon masukan apabila terdapat kesalahan pada artikel ini.
Semoga artikel ini dapat menaruh liputan serta pengetahuan yang berguna buat kita seluruh !
CARA FLEXI
Dikutip berdasarkan berbagai sumber