MENGENAL ARRESTER APA FUNGSI DAN BAGAIMANA PRINSIP KERJA SERTA PEMASANGANNYA

Arrester atau dikenal dengan Surge Arrester adalah suatu alat yang berfungsi untuk melindungi instalasi listrik, peralatan listrik, alat elektronik saat terjadi lonjakan tegangan atau tegangan lebih (Over Voltage), Saat terjadi Lonjakan tegangan, maka Surge Arrester akan mengalirkan lonjakan tegangan listrik tersebut menuju bumi, sehingga lonjakan tegangan tersebut tidak sampai merusak berbagai peralatan listrik maupun alat elektronik.
Surge Arrester
Apa yg dimaksud menggunakan Arrester, Surge Arrester, Lightning Arrester?
Apa Fungsi Arrester pada instalasi listrik?
Bagaimana cara kerja Arrester untuk melindungi alat listrik saat terjadi lonjakan tegangan?
Banyak yg menyebut alat ini hanya menggunakan sebutan Arester (Arrester), namun sebenarnya indera ini dianggap dengan Surge Arrester.
Arrester atau Surge Arrester berasal dari bahasa inggris yang dapat diartikan secara sederhana sebagai Penangkap Kejutan.

Apa yang dimaksud dengan Arrester?

Surge Arrester adalah suatu alat yang dipasang dalam suatu instalasi listrik yang berfungsi buat melindungi berbagai alat-alat listrik yang ada dalam instalasi tadi, ketika terjadi lonjakan tegangan (Over voltage) yang melebihi batas toleransi yang diperbolehkan.
Penyebab terjadinya Lonjakan Tegangan
Terjadinya lonjakan tegangan listrik dalam suatu instalasi atau jaringan Listrik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sambaran petir nir langsung, Over Voltage lantaran perseteruan dalam pembangkit, terjadinya hubung singkat (Korsleting), juga lonjakan tegangan listrik ketika terjadi Switching (Penyalaan).
Baca pula: Prinsip kerja Penangkal Petir (Lightning Protection)
Lonjakan tegangan yg disebabkan beberapa faktor diatas akan menyebabkan Tegangan listrik yg mengalir pada suatu instalasi listrik menuju aneka macam peralatan listrik nilainya melebihi tegangan normal, serta akibatnya bisa mengakibatkan kerusakan dalam alat-alat listrik.
Dampak petir dalam instalasi listrik
Seperti kita ketahui, bahwa berbagai peralatan listrik dan indera elektronika yang kita pakai sangat sensitif terhadap lonjakan tegangan, sebagai akibatnya saat terjadi lonjakan tegangan akan menyebabkan kerusakan dalam alat-alat listrik dan elektronika tersebut.
Oleh lantaran itulah, diharapkan suatu indera yang dapat mencegah Lonjakan tegangan tersebut agar tidak sampai merusak aneka macam peralatan listrik yg kita miliki, alat tadi adalah Surge Arrester.
Pemasangan Surge Arrester
Surge Arrester harus dipasang pada sumber listrik utama sebelum dialirkan ke berbagai peralatan listrik agar seluruh peralatan listrik dapat di proteksi dengan baik.

Prinsip kerja Surge Arrester
Saat tegangan yang mengalir pada Instalasi listrik memiliki nilai tegangan normal, maka Surge Arrester belum bekerja.
Kemudian pada saat Tegangan yang mengalir tiba-tiba melonjak dan besar tegangannya melebihi toleransi tegangan normal, maka Surge Arrester akan bekerja secara otomatis mengalirkan tegangan lebih tersebut menuju pentanahan atau Bumi (Arde).
Pemasangan Arde (Grounding) yg benar
Untuk mendaparkan fungsi Arrester bekerja dengan baik maka perlu dipastikan bahwa Grounding atau Arde sudah terpasang dengan benar (tahanan <2ohm).
Cara mengukur tahanan Grounding
Saat Surge Arrester bekerja mengalirkan tegangan lebih menuju Bumi, maka akan terjadi lonjakan arus yang sangat besar, karena peristiwa ini sama halnya dengan kejadian kebocoran arus listrik menuju bumi.
Lonjakan arus yang terjadi karena tegangan lebih dialirkan ke bumi akan mengakibatkan pengaman arus lebih yang terpasang sebelum Surge Arrester akan bekerja memutuskan Aliran listrik utama.
Jadi, saat terjadi Lonjakan Arus listrik dalam suatu instalasi listrik yg sudah terpasang Surge Arrester, maka Pengaman Arus lebih akan bekerja tetapkan Arus listrik eksklusif menurut asal utama, Sehingga Lonjakan tegangan listrik yang terjadi tidak sampai mengalir ke banyak sekali alat-alat listrik pada instalasi listrik tersebut, karena Surge arrester lebih dulu mendeteksinya serta mengalirkannya ke bumi.
Terdapat berbagai jenis, model dan ukuran Surge Arrester yang dapat disesuaikan dengan fungsi, ukuran dan pemasangannya.
Oleh karena itu, kita usahakan melengkapi instalasi listrik kita dengan surge arrester, terutama buat kita yg menggunakan aneka macam peralatan elektronika yg sangat sensitif terhadap lonjakan tegangan, misalnya Komputer, Alat ukur digital, Timbangan listrik digital, dan aneka macam alat elektronika lainnya yg bernilai mahal dan sensitifitas tinggi terhadap lonjakan arus yang nir diinginkan.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGENAL ARRESTER APA FUNGSI DAN BAGAIMANA PRINSIP KERJA SERTA PEMASANGANNYA

Arrester atau dikenal dengan Surge Arrester adalah suatu alat yang berfungsi untuk melindungi instalasi listrik, peralatan listrik, alat elektronik saat terjadi lonjakan tegangan atau tegangan lebih (Over Voltage), Saat terjadi Lonjakan tegangan, maka Surge Arrester akan mengalirkan lonjakan tegangan listrik tersebut menuju bumi, sehingga lonjakan tegangan tersebut tidak sampai merusak berbagai peralatan listrik maupun alat elektronik.
Surge Arrester
Apa yang dimaksud dengan Arrester, Surge Arrester, Lightning Arrester?
Apa Fungsi Arrester pada instalasi listrik?
Bagaimana cara kerja Arrester untuk melindungi alat listrik saat terjadi lonjakan tegangan?
Banyak yg menyebut alat ini hanya menggunakan sebutan Arester (Arrester), tetapi sebenarnya indera ini diklaim dengan Surge Arrester.
Arrester atau Surge Arrester berasal dari bahasa inggris yang dapat diartikan secara sederhana sebagai Penangkap Kejutan.

Apa yg dimaksud menggunakan Arrester?

Surge Arrester merupakan suatu indera yang dipasang pada suatu instalasi listrik yang berfungsi buat melindungi berbagai alat-alat listrik yg ada dalam instalasi tersebut, saat terjadi lonjakan tegangan (Over voltage) yg melebihi batas toleransi yang diperbolehkan.
Penyebab terjadinya Lonjakan Tegangan
Terjadinya lonjakan tegangan listrik dalam suatu instalasi atau jaringan Listrik bisa ditimbulkan sang beberapa faktor, misalnya sambaran petir nir eksklusif, Over Voltage lantaran perseteruan dalam pembangkit, terjadinya hubung singkat (Korsleting), juga lonjakan tegangan listrik saat terjadi Switching (Penyalaan).
Baca juga: Prinsip kerja Penangkal Petir (Lightning Protection)
Lonjakan tegangan yang disebabkan beberapa faktor diatas akan mengakibatkan Tegangan listrik yg mengalir dalam suatu instalasi listrik menuju berbagai peralatan listrik nilainya melebihi tegangan normal, dan akibatnya dapat mengakibatkan kerusakan pada alat-alat listrik.
Dampak petir dalam instalasi listrik
Seperti kita ketahui, bahwa berbagai alat-alat listrik serta indera elektro yang kita pakai sangat sensitif terhadap lonjakan tegangan, sehingga ketika terjadi lonjakan tegangan akan mengakibatkan kerusakan pada alat-alat listrik serta elektronik tersebut.
Oleh lantaran itulah, dibutuhkan suatu alat yang bisa mencegah Lonjakan tegangan tersebut supaya tidak hingga menghambat berbagai peralatan listrik yang kita miliki, indera tadi adalah Surge Arrester.
Pemasangan Surge Arrester
Surge Arrester harus dipasang pada sumber listrik utama sebelum dialirkan ke berbagai peralatan listrik agar seluruh peralatan listrik dapat di proteksi dengan baik.

Prinsip kerja Surge Arrester
Saat tegangan yang mengalir pada Instalasi listrik memiliki nilai tegangan normal, maka Surge Arrester belum bekerja.
Kemudian pada saat Tegangan yang mengalir tiba-tiba melonjak dan besar tegangannya melebihi toleransi tegangan normal, maka Surge Arrester akan bekerja secara otomatis mengalirkan tegangan lebih tersebut menuju pentanahan atau Bumi (Arde).
Pemasangan Arde (Grounding) yang benar
Untuk mendaparkan fungsi Arrester bekerja dengan baik maka perlu dipastikan bahwa Grounding atau Arde sudah terpasang dengan benar (tahanan <2ohm).
Cara mengukur tahanan Grounding
Saat Surge Arrester bekerja mengalirkan tegangan lebih menuju Bumi, maka akan terjadi lonjakan arus yang sangat besar, karena peristiwa ini sama halnya dengan kejadian kebocoran arus listrik menuju bumi.
Lonjakan arus yang terjadi karena tegangan lebih dialirkan ke bumi akan mengakibatkan pengaman arus lebih yang terpasang sebelum Surge Arrester akan bekerja memutuskan Aliran listrik utama.
Jadi, waktu terjadi Lonjakan Arus listrik pada suatu instalasi listrik yang sudah terpasang Surge Arrester, maka Pengaman Arus lebih akan bekerja tetapkan Arus listrik eksklusif menurut asal utama, Sehingga Lonjakan tegangan listrik yg terjadi tidak sampai mengalir ke berbagai peralatan listrik dalam instalasi listrik tersebut, karena Surge arrester lebih dulu mendeteksinya dan mengalirkannya ke bumi.
Terdapat berbagai jenis, model dan ukuran Surge Arrester yang dapat disesuaikan dengan fungsi, ukuran dan pemasangannya.
Oleh karena itu, kita sebaiknya melengkapi instalasi listrik kita dengan surge arrester, terutama untuk kita yg memakai berbagai peralatan elektronik yg sangat sensitif terhadap lonjakan tegangan, misalnya Komputer, Alat ukur digital, Timbangan listrik digital, dan aneka macam indera elektro lainnya yang bernilai mahal serta sensitifitas tinggi terhadap lonjakan arus yg nir diinginkan.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

PETIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP INSTALASI LISTRIK

Energi listrik yang dihasilkan menurut sambaran petir mampu mencapai jutaan Volt, dan hanya mampu di netralkan oleh Bumi.
Seperti yang sama – sama kita ketahui bahwa Sambaran petir dapat mengganggu serta bahkan menghambat sistem instalasi listrik kita.
Kenapa sambaran Petir dapar menghambat instalasi atau peralatan listrik?
Karena Petir merupakan salah satu gejala alam yang pula membuat energi listrik yg sangat besar .
Sebelum kita membahas kenapa petir bisa mengganggu serta bahkan merusak sistem instalasi listrik, perlu kita ketahui apa sebenarnya Petir tersebut?

Apa itu PETIR ?


Petir adalah suatu gejala alam yang acapkali terjadi pada ketika akan turun hujan. Petir bisa menyebabkan tenaga listrik yg sangat akbar, bahkan bisa mencapai jutaan Volt.
Petir biasa pula disebut dengan Halilintar atau kilat.
Energi listrik yang dihasilkan Petir ini terjadi karena adanya konvoi awan secara terus menerus yang menyebabkan bergesekan antara 2 lempengan, baik itu antara lempengan awan dengan awan juga lempengan awan dengan bumi.
Yang masing – masing dari 2 lempengan yg bergesekan tadi mempunyai nilai potensial yang tidak sinkron.
Lempengan awan terdapat yang mempunyai tenaga potensial menggunakan muatan Positif serta ada yang bermuatan Negatif, sedangkan lempengan bumi memiliki energi potensial yang bermuatan negatif.
Petir yg mempunyai energi listrik menggunakan tegangan yg sangat besar ini, bisa menyambar ke segala arah dan bahkan hingga menyambar ke bumi.
Sambaran petir yang menunjuk ke bumi dapat mengenai banyak sekali benda yang terdapat di bumi, gedung, bangunan, pohon – pohon, jaringan listrik, dan lainnya.
2 jenis sambaran petir:
  • Sambaran Petir langsung
  • Sambaran Petir tidak eksklusif

Sambaran petir yg menunjuk ke bumi bisa menyambar jaringan listrik, baik secara eksklusif ataupun nir langsung.
Sambaran petir langsung
Sambaran petir pribadi yaitu ketika sambaran petir tadi langsung menyambar bagian jaringan instalasi listrik ataupun alat-alat listrik yang terdapat pada bumi, misalnya kabel-kabel jaringan, transformer, tiang listrik, dan lainnya.
Dampak dari sambaran petir secara langsung ini memiliki bahaya atau resiko yang sangat akbar serta bahkan bisa menyebabkan ledakan, kebakaran serta kerusakan yang fatal terhadap jaringan listrik yg ada pada bumi.
Karena, sambaran petir langsung menyambar pada bagian jaringan, kabel – kabel, indera alat listrik akan mengalirkan tegangan listrik yg jauh lebih besar melebihi kemampuan hantar perlengkapan listrik yg ada di bumi.
Saat petir menyambar kabel jaringan listrik, kabel tersebut akan di aliri tegangan listrik yang sangat besar bahkan jauh melebihi kemampuan hantar kabel tadi.
Jika kabel tadi tidak sanggup mendapat sambaran petir langsung tersebut, bisa mengakibatkan kabel terbakar dan terputus atau melebur.
Namun saat kabel listrik yang terkena sambaran listrik tadi belum sempat melebur atau terputus, listrik bertegangan yang sangat tinggi berdasarkan sambaran petir tadi akan dialirkan dan diterima oleh peralatan listrik lainnya.
Hal ini juga akan mengakibatkan kerusakan fatal terhadap peralatan-peralatan listrik tadi.
Sambaran petir nir langsung
Sambaran petir nir langsung yaitu, saat sambaran petir yang mengarah ke bumi, namun tidak secara langsung mengenai bagian dari jaringan atau instalasi listrik yang ada di bumi.
Namun induksi berdasarkan tenaga listrik yg dimiliki petir tadi sempat menembus atau di terima sang jaringan kabel listrik atau peralatan listrik pada bumi.
Hal ini jua dapat menyebabkan kerusakan terhadap instalasi listrik dan indera-indera listrik yg menerima induksi petir tadi, meski kerusakan yang diakibatkan sambaran listrik tidak pribadi ini nir separah sambaran listrik eksklusif.
Kenapa sambaran listrik nir langsung juga dapat mengakibatkan kerusakan terhadap jaringan dan indera – alat listrik ?
Petir mempunyai Induksi yg didapatkan menurut tenaga listrik yang sangat besar , apabila induksi ini diterima oleh alat-alat listrik atau alat – indera elektronika, akan mengakibatkan kerusakan.
Karena tegangan listrik yg biasa digunakan peralatan listrik hanya memiliki toleransi tegangan kurang lebih 220 VAC sampai dengan 240 VAC.
Saat terkena induksi berdasarkan sambaran petir akan mengakibatkan meningkatnya tegangan yg mengalir melebihi tegangan listrik yang bisa di toleransi peralatan listrik tadi. Dan pastinya akan menyebabkan kerusakan.
Karena besarnya impak sambaran petir yang bisa menyebabkan kerusakan fatal terhadap banyak sekali alat-alat serta perlengkapan listrik, maka diharapkan sistem pengaman yg berfungsi untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Dengan cara membuang atau mengalirkan tegangan listrik yg berlebih berdasarkan sambaran petir tadi menuju bumi buat pada netralisir.
Sistem pengaman ini biasa disebut dengan Arde, Pentanahan atau Grounding.
Beberapa sistem pengaman petir yang biasa digunakan, antara lain :
Penangkal Petir (Lightning Protection)
Sistem pengaman yang biasa dipakai buat mencegah kerusakan jaringan dan perlengkapan listrik dampak sambaran petir eksklusif adalah menggunakan memasang alat-alat penangkal petir (Ligthning Protection). Cara kerja penangkal petir dan pemasangannya
Penangkal petir akan mendapat tegangan listrik berdasarkan sambaran petir dan mengalirkan tegangan listrik tadi ke tanah atau Bumi, melalui sistem pentanahan atau Grounding yg sudah dipasang.
Surge Arrester
Sistem pengaman yg biasa digunakan buat mencegah kerusakan jaringan serta perlengkapan listrik dampak sambaran listrik tidak pribadi (Induksi) adalah dengan memasang alat-alat Arrester (Surge Arrester). Apa itu Surge Arrester serta cara pemasangannya
Arrester berfungsi buat membuang tegangan listrik yang melebihi batasan normal dan akan mengalirkan tegangan listrik berlebih tersebut menuju Arde, pentanahan atau Grounding.
Kesimpulannya:
Petir memiliki tegangan atau induksi listrik yg sangat tinggi, dan bisa menyebabkan kerusakan fatal terhadap peralatan listrik.
Dan energi listrik berdasarkan Petir tersebut hanya sanggup pada netralisir dengan cara mengalirkannya ke bumi, sang karena itu setiap instalasi listrik wajib dilengkapi menggunakan sistem arde, pentanahan atau Grounding yang baik.
Adapun sistem pentanahan atau Grounding yg baik merupakan harus sahih-sahih terhubung menggunakan Bumi yang mempunyai netral yg sangat baik. Pemasangan Pentanahan (Grounding)
Resistan pentanahan yang baik adalah yang memiliki nilai resistan dibawah 1 Ohm ( < 1 Ohm ), pada ukur dengan memakai alat tester grounding atau Earth Tester.
Cara mengukur Grounding yg benar
Demikianlah artikel tentang Petir dan dampaknya terhadap instalasi listrik, mohon masukan apabila terdapat kesalahan pada artikel ini.
Semoga artikel ini dapat menaruh liputan serta pengetahuan yang berguna buat kita seluruh !
CARA FLEXI
Dikutip berdasarkan berbagai sumber

PETIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP INSTALASI LISTRIK

Energi listrik yg didapatkan berdasarkan sambaran petir bisa mencapai jutaan Volt, dan hanya sanggup di netralkan oleh Bumi.
Seperti yang sama – sama kita ketahui bahwa Sambaran petir dapat mengganggu dan bahkan merusak sistem instalasi listrik kita.
Kenapa sambaran Petir dapar merusak instalasi atau peralatan listrik?
Karena Petir adalah galat satu tanda-tanda alam yg jua menghasilkan tenaga listrik yang sangat akbar.
Sebelum kita membahas kenapa petir bisa mengganggu dan bahkan merusak sistem instalasi listrik, perlu kita ketahui apa sebenarnya Petir tadi?

Apa itu PETIR ?


Petir merupakan suatu tanda-tanda alam yang tak jarang terjadi dalam waktu akan turun hujan. Petir dapat menimbulkan tenaga listrik yg sangat akbar, bahkan mampu mencapai jutaan Volt.
Petir biasa jua diklaim menggunakan Halilintar atau kilat.
Energi listrik yg didapatkan Petir ini terjadi karena adanya konvoi awan secara terus menerus yang mengakibatkan bergesekan antara 2 lempengan, baik itu antara lempengan awan dengan awan maupun lempengan awan dengan bumi.
Yang masing – masing berdasarkan dua lempengan yang bergesekan tadi mempunyai nilai potensial yang berbeda.
Lempengan awan ada yg mempunyai energi potensial dengan muatan Positif dan terdapat yang bermuatan Negatif, sedangkan lempengan bumi memiliki energi potensial yg bermuatan negatif.
Petir yg mempunyai tenaga listrik dengan tegangan yg sangat akbar ini, dapat menyambar ke segala arah dan bahkan sampai menyambar ke bumi.
Sambaran petir yang menunjuk ke bumi bisa tentang banyak sekali benda yang ada di bumi, gedung, bangunan, pohon – pohon, jaringan listrik, dan lainnya.
2 jenis sambaran petir:
  • Sambaran Petir langsung
  • Sambaran Petir nir langsung

Sambaran petir yg menunjuk ke bumi dapat menyambar jaringan listrik, baik secara eksklusif ataupun nir pribadi.
Sambaran petir langsung
Sambaran petir eksklusif yaitu ketika sambaran petir tadi eksklusif menyambar bagian jaringan instalasi listrik ataupun indera-alat listrik yang ada pada bumi, seperti kabel-kabel jaringan, transformer, tiang listrik, dan lainnya.
Dampak menurut sambaran petir secara langsung ini mempunyai bahaya atau resiko yang sangat akbar dan bahkan bisa menyebabkan ledakan, kebakaran serta kerusakan yang fatal terhadap jaringan listrik yang ada pada bumi.
Karena, sambaran petir langsung menyambar pada bagian jaringan, kabel – kabel, indera indera listrik akan mengalirkan tegangan listrik yang jauh lebih akbar melebihi kemampuan hantar perlengkapan listrik yg terdapat pada bumi.
Saat petir menyambar kabel jaringan listrik, kabel tadi akan pada aliri tegangan listrik yg sangat besar bahkan jauh melebihi kemampuan hantar kabel tadi.
Jika kabel tersebut tidak bisa menerima sambaran petir langsung tersebut, bisa menyebabkan kabel terbakar serta terputus atau melebur.
Namun ketika kabel listrik yg terkena sambaran listrik tersebut belum sempat melebur atau terputus, listrik bertegangan yg sangat tinggi dari sambaran petir tadi akan dialirkan dan diterima oleh peralatan listrik lainnya.
Hal ini jua akan menyebabkan kerusakan fatal terhadap alat-alat-peralatan listrik tersebut.
Sambaran petir tidak langsung
Sambaran petir tidak eksklusif yaitu, waktu sambaran petir yang mengarah ke bumi, tetapi nir secara pribadi tentang bagian menurut jaringan atau instalasi listrik yang terdapat pada bumi.
Namun induksi menurut energi listrik yg dimiliki petir tadi sempat menembus atau di terima oleh jaringan kabel listrik atau alat-alat listrik di bumi.
Hal ini pula bisa menyebabkan kerusakan terhadap instalasi listrik serta indera-indera listrik yang mendapat induksi petir tadi, meski kerusakan yang diakibatkan sambaran listrik tidak eksklusif ini tidak separah sambaran listrik langsung.
Kenapa sambaran listrik nir eksklusif jua bisa mengakibatkan kerusakan terhadap jaringan dan indera – indera listrik ?
Petir mempunyai Induksi yg didapatkan menurut energi listrik yang sangat akbar, bila induksi ini diterima sang alat-alat listrik atau indera – indera elektro, akan mengakibatkan kerusakan.
Karena tegangan listrik yang biasa dipakai alat-alat listrik hanya mempunyai toleransi tegangan sekitar 220 VAC hingga dengan 240 VAC.
Saat terkena induksi berdasarkan sambaran petir akan menyebabkan meningkatnya tegangan yg mengalir melebihi tegangan listrik yang dapat di toleransi alat-alat listrik tersebut. Dan pastinya akan mengakibatkan kerusakan.
Karena besarnya pengaruh sambaran petir yg dapat mengakibatkan kerusakan fatal terhadap berbagai alat-alat dan perlengkapan listrik, maka diharapkan sistem pengaman yang berfungsi untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Dengan cara membuang atau mengalirkan tegangan listrik yang berlebih berdasarkan sambaran petir tersebut menuju bumi buat di netralisir.
Sistem pengaman ini biasa disebut dengan Arde, Pentanahan atau Grounding.
Beberapa sistem pengaman petir yang biasa dipakai, antara lain :
Penangkal Petir (Lightning Protection)
Sistem pengaman yang biasa dipakai buat mencegah kerusakan jaringan serta perlengkapan listrik dampak sambaran petir langsung adalah menggunakan memasang peralatan penangkal petir (Ligthning Protection). Cara kerja penangkal petir dan pemasangannya
Penangkal petir akan menerima tegangan listrik berdasarkan sambaran petir dan mengalirkan tegangan listrik tadi ke tanah atau Bumi, melalui sistem pentanahan atau Grounding yang telah dipasang.
Surge Arrester
Sistem pengaman yang biasa dipakai buat mencegah kerusakan jaringan serta perlengkapan listrik akibat sambaran listrik nir langsung (Induksi) adalah menggunakan memasang alat-alat Arrester (Surge Arrester). Apa itu Surge Arrester serta cara pemasangannya
Arrester berfungsi buat membuang tegangan listrik yg melebihi batasan normal dan akan mengalirkan tegangan listrik berlebih tersebut menuju Arde, pentanahan atau Grounding.
Kesimpulannya:
Petir memiliki tegangan atau induksi listrik yang sangat tinggi, serta dapat menyebabkan kerusakan fatal terhadap peralatan listrik.
Dan tenaga listrik dari Petir tadi hanya mampu pada netralisir menggunakan cara mengalirkannya ke bumi, oleh karenanya setiap instalasi listrik wajib dilengkapi dengan sistem arde, pentanahan atau Grounding yang baik.
Adapun sistem pentanahan atau Grounding yg baik merupakan wajib benar-sahih terhubung dengan Bumi yang memiliki netral yg sangat baik. Pemasangan Pentanahan (Grounding)
Resistan pentanahan yang baik merupakan yang mempunyai nilai resistan dibawah 1 Ohm ( < 1 Ohm ), pada ukur dengan menggunakan alat tester grounding atau Earth Tester.
Cara mengukur Grounding yang benar
Demikianlah artikel mengenai Petir dan dampaknya terhadap instalasi listrik, mohon masukan apabila masih ada kesalahan dalam artikel ini.
Semoga artikel ini bisa menaruh berita serta pengetahuan yg berguna buat kita seluruh !
CARA FLEXI
Dikutip berdasarkan aneka macam sumber

CARA MENGUKUR TAHANAN GROUNDING ATAU PENTANAHAN YANG BENAR

Apakah sistem grounding atau pentanahan yg kita pasang telah benar?, dan Bagaimana cara mengukur grounding yang baik dan benar?
Pentanahan atau Grounding umumnya dipasang buat mengamankan Suatu instalasi listrik menurut bahaya sambaran petir.
Namun sebelum kita membahas mengenai Grounding dan bagaimana sebenarnya Grounding yang baik, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal bahaya berdasarkan petir itu sendiri.
Apakah anda mengetahui bahwa Petir mempunyai tenaga listrik yang sangat besar ? Bahkan ada petir yang menghasilkan listrik mencapai seratus ribu lebih bahkan jutaan Volt.
Apakah listrik menggunakan tegangan mencapai seratus ribu lebih volt itu berbahaya, dan seberapa akbar bahaya listrik dari petir tersebut ?
Kita bayangkan saja jika kita tersengat listrik yang terdapat pada rumah kita, listrik yang terdapat dirumah kita saja bisa mengakibatkan bahaya terhadap manusia dan dapat menyebabkan kebakaran.
Padahal tegangan listrik yang biasa kita gunakan pada rumah masih tergolong listrik dengan tegangan rendah yaitu sebanyak 220 Volt.
Apalagi bila tersambar petir yang menghasilkan listrik dengan tegangan hingga seratus ribu lebih volt !!
"Listrik 220 Volt saja mampu membahayakan keselamatan, apalagi Petir menggunakan tegangan listrik ribuan Volt"

Apa itu PETIR?
Petir adalah suatu tanda-tanda alam yg sering terjadi dalam waktu akan turun hujan, Petir biasa pula dianggap menggunakan Halilintar atau kilat, Petir dapat menyebabkan tenaga listrik yg sangat akbar, bahkan mampu mencapai jutaan Volt.
Energi listrik yang didapatkan Petir ini terjadi karena adanya konvoi awan secara terus menerus yg mengakibatkan bergesekan antara dua lempengan, baik itu antara lempengan awan dengan awan maupun lempengan awan menggunakan bumi.
Yang masing-masing berdasarkan dua lempengan yang bergesekan tersebut memiliki nilai potensial yg tidak sinkron.
Lempengan awan ada yang memiliki tenaga potensial yg bermuatan Positif serta terdapat yang bermuatan Negatif, sedangkan lempengan bumi mempunyai tenaga potensial yg bermuatan negatif.
Petir yg memiliki energi listrik dengan tegangan yg sangat akbar ini, bisa menyambar ke segala arah dan bahkan sampai menyambar ke bumi. Dampak petir pada instalasi listrik
Sambaran petir yg menunjuk ke bumi bisa mengenai banyak sekali benda yg terdapat di bumi, gedung, bangunan, pohon – pohon, jaringan listrik, dan lainnya.
Sambaran Petir ini bisa dibagi sebagai 2 jenis, yaitu:
  • Sambaran Petir langsung
  • Sambaran petir tidak langsung

A. Sambaran Petir Langsung
Sambaran petir eksklusif merupakan sambaran petir yang pribadi mengenai benda yg terdapat dibumi, seperti gedung, tower, rumah, pohon, jaringan listrik serta lainnya.
Sambaran listrik langsung memiliki dampak kerusakan yang sangat akbar.
Untuk mencegah bahaya berdasarkan sambaran listrik pribadi ini, umumnya dipasang Penangkal Petir (Lightning Protection) disekitar area atau loka yg ingin dilindungi menurut sambaran petir pribadi.
Penangkal Petir (Lightning Protection)
Sistem pengaman yg biasa dipakai buat mencegah kerusakan jaringan dan perlengkapan listrik akibat sambaran petir eksklusif merupakan dengan memasang alat-alat penangkal petir (Ligthning Protection).
Penangkal petir akan menerima tegangan listrik menurut sambaran petir serta mengalirkan tegangan listrik tersebut ke tanah (Bumi) melalui pentanahan (Grounding).
B. Sambaran Petir nir pribadi.
Selain sambaran petir yang eksklusif menyambar benda yg ada pada bumi, sambaran petir terdapat juga secara nir eksklusif.
Saat terjadi sambaran petir pada dekat rumah kita, terkadang bisa mengakibatkan kerusakan banyak sekali indera listrik atau indera elektro misalnya televisi, personal komputer , serta lainnya.
Padahal petir tadi tidak pribadi tentang tempat tinggal atau peralatan listrik kita.
Lalu bagaimana sambaran petir tadi bisa mengakibatkan kerusakan ?
Ini yang disebut menggunakan sambaran petir nir langsung, sambaran petir tersebut tidak tentang benda-benda yang ada dibumi, namun gelombang induksi berdasarkan listrik yg dibawa petir tersebut mengalir melalui kabel-kabel pada rumah kita serta hingga dalam peralatan listrik yang kita miliki.
Induksi listrik berdasarkan petir inilah yg mengakibatkan kerusakan peralatan listrik tadi.
Dan untuk menghindari kerusakan peralatan listrik menurut sambaran petir nir pribadi ini, instalasi listrik serta alat-alat listrik wajib dilengkapi dengan Surge Arrester.
Surge Arrester
Sistem pengaman yg biasa dipakai buat mencegah kerusakan jaringan serta perlengkapan listrik dampak sambaran listrik tidak pribadi (Induksi) adalah menggunakan memasang peralatan Arrester (Surge Arrester).
Baca juga: Mengenal fungsi dan prinsip kerja Surge Arrester
Arrester berfungsi buat membuang tegangan listrik yang melebihi batasan normal serta akan mengalirkan tegangan listrik berlebih tersebut menuju pentanahan (Grounding).
Bagaimana petir yg memiliki tegangan listrik yg besar bisa dinetralisir atau dinetralkan ?
Bumi adalah sistem netral yang paling baik, serta bisa meredam dan membuang tegangan listrik berdasarkan sambaran petir tadi.
Oleh karena itulah, baik Lightning Protection (Penangkal petir) dan surge Arrester takkan dapat berfungsi menggunakan baik, apabila sistem pentanahan atau Grounding nir terpasang dengan baik serta benar.
Bagaimana sebenarnya system grounding atau pentanahan yg baik dan benar?

Cara Mengukur Tahanan Grounding yang baik dan benar

Untuk menerima suatu sistem grounding, pentanahan (pembumian) yg baik, maka kabel penghantar yang ditanamkan wajib benar-benar terhubung ke bumi.
Untuk mengetahui apakah sistem Grounding atau pentanahan yang kita pasang sudah sahih-sahih terhubung ke bumi, yaitu sebisa mungkin harus tidak mempunyai kendala atau resistan antara kabel grounding menggunakan bumi.
Namun apabila tidak bisa dipastikan benar-benar 100% % terhubung ke bumi, maka dibuatlah nilai baku maksimum dari kendala atau resistan kabel grounding ke bumi, yaitu dibawah 2 ohm atau dibawah 1 ohm.
Sebaiknya Nilai Tahanan Grounding terhadap Bumi adalah < 2 Ohm
Bagaimana caranya kita mengetahui apakah nilai kendala atau resistan pentanahan atau Tahanan grounding yang kita pasang telah mencapai nilai baku, sebagai akibatnya bisa dikatakan sistem grounding yang kita pasang sudah baik serta benar.
Untuk mengetahui hal ini, maka kita harus melakukan pengukuran sistem grounding atau pentanahan (pembumian) yg kita pasang menggunakan menggunakan indera ukur grounding atau pentanahan (pembumian).
Alat ukur ini biasa diklaim menggunakan Grounding Tester atau Earth Tester.
Berbagai jenis tipe, merek dan model alat ukur grounding atau pentanahan yg dijual pada pasaran.
Salah satunya kita bisa memakai Grounding tester atau Earth Tester merek Kyoritsu dengan contoh 4102A.
Bagaimana cara menggunakan indera ukur grounding tester atau earth tester buat mengetahui syarat sistem grounding atau pentanahan (pembumian) yg kita pasang ?
Pengukuran sistem grounding atau pentanahan memang wajib dilakukan dengan benar untuk menerima output pengukuran yg benar.
Cara memakai alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester yg benar

Alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester ini, dilengkapi 3 (3) buah lubang konektor serta 3(3) kabel ukur yang akan digunakan.
Ketiga kabel tersebut yaitu:
  • Kabel berwarna merah (C), dihubungkan ke lubang konektor berwarna merah dalam alat ukur, serta ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah.
Usahakan jeda antara stick atau tongkat besi yang satu dengan yg lainnya sekitar 5m – 10 m.
  • Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan ke lubang konektor berwarna kuning pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jeda antara stick atau tongkat besi yang satu dengan yg lainnya sekitar 5m – 10 m.
Begitu pula jarak antara masing-masing stick / tongkat besi dengan titik grounding atau pentanahan yang diukur juga wajib mempunyai jeda antara 5m – 10 m.
  • Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna Hijau (E), dihubungkan ke lubang konektor berwarna Hijau pada alat ukur (Earth Tester), serta ujung satunya dihubungkan ke kabel penghantar pada titik Grounding atau pentanahan yg sudah kita pasang.


  • Setelah itu putar selektor pada indera ukur (Earth Tester) buat kita arahkan pada pengukuran menggunakan nilai tertinggi (skala 100 Ω) terlebih dahulu, lalu tekan tombol test.
  • Jika jarum ukur belum beranjak atau beranjak tetapi sangat mini , putar selektor buat membarui satuan skala yg lebih kecil (10 Ω).
  • Jika jarum ukur masih berkecimpung hanya sedikit juga, maka sanggup kita coba lagi dengan skala ukur yg lebih mini (1 Ω), buat mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat.

Menghitung output pengukuran:
  • Jika pada skala ukur 1 Ω, jarum ukur bergerak dalam angka 2, maka hasil pengukuran adalah :
2 x 1 Ω = 2 Ω. (Tahanan grounding baik dan sahih memenuhi nilai standar)
  • Jika skala ukur yang kita pakai pada pilihan selektor 10 Ω, serta jarum ukur beranjak menunjuk nomor 2, maka output pengukuran merupakan :
2 x 10 Ω = 20 Ω. (Tahanan Grounding buruk)

  • Jika skala ukur yang kita pakai dalam pilihan selektor 100 Ω, serta jarum ukur beranjak menunjuk angka dua, maka hasil pengukuran adalah :
2 x 100 Ω = 200 Ω. (Tahanan Grounding sangat Buruk, bahkan mungkin tidak terpasang)
Ingat : waktu akan mulai melakukan pengukuran, jangan lupa untuk menekan Tombol test pada alat tadi buat mulai pengukuran.
Demikianlah artikel tentang bagaimana cara mengukur tahanan grounding atau pentanahan (Pembumian) yang sahih.
Semoga dapat menambah pengetahuan yg berguna untuk kita semua !
CARA FLEXI
Dikutip dari aneka macam sumber
Dan sumber : Kyoritsu Earth Tester

CARA MENGUKUR TAHANAN GROUNDING ATAU PENTANAHAN YANG BENAR

Apakah sistem grounding atau pentanahan yg kita pasang telah sahih?, dan Bagaimana cara mengukur grounding yang baik dan benar?
Pentanahan atau Grounding umumnya dipasang buat mengamankan Suatu instalasi listrik dari bahaya sambaran petir.
Namun sebelum kita membahas tentang Grounding serta bagaimana sebenarnya Grounding yang baik, terdapat baiknya terlebih dahulu kita mengenal bahaya menurut petir itu sendiri.
Apakah anda mengetahui bahwa Petir memiliki tenaga listrik yang sangat besar ? Bahkan ada petir yang menghasilkan listrik mencapai seratus ribu lebih bahkan jutaan Volt.
Apakah listrik menggunakan tegangan mencapai ratusan ribu volt itu berbahaya, dan seberapa akbar bahaya listrik dari petir tersebut ?
Kita bayangkan saja apabila kita tersengat listrik yang terdapat di rumah kita, listrik yg ada dirumah kita saja bisa menyebabkan bahaya terhadap insan dan bisa menyebabkan kebakaran.
Padahal tegangan listrik yang biasa kita gunakan di rumah masih tergolong listrik menggunakan tegangan rendah yaitu sebanyak 220 Volt.
Apalagi jika tersambar petir yg membuat listrik dengan tegangan hingga seratus ribu lebih volt !!
"Listrik 220 Volt saja bisa membahayakan keselamatan, apalagi Petir menggunakan tegangan listrik ribuan Volt"

Apa itu PETIR?
Petir adalah suatu gejala alam yang seringkali terjadi dalam ketika akan turun hujan, Petir biasa pula disebut dengan Halilintar atau kilat, Petir bisa menyebabkan energi listrik yang sangat besar , bahkan mampu mencapai jutaan Volt.
Energi listrik yang dihasilkan Petir ini terjadi lantaran adanya konvoi awan secara terus menerus yg mengakibatkan bergesekan antara 2 lempengan, baik itu antara lempengan awan menggunakan awan maupun lempengan awan dengan bumi.
Yang masing-masing menurut 2 lempengan yang bergesekan tersebut mempunyai nilai potensial yang tidak selaras.
Lempengan awan terdapat yang memiliki energi potensial yg bermuatan Positif dan ada yang bermuatan Negatif, sedangkan lempengan bumi mempunyai tenaga potensial yang bermuatan negatif.
Petir yg memiliki energi listrik menggunakan tegangan yg sangat akbar ini, bisa menyambar ke segala arah dan bahkan sampai menyambar ke bumi. Dampak petir dalam instalasi listrik
Sambaran petir yang menunjuk ke bumi dapat mengenai berbagai benda yg terdapat pada bumi, gedung, bangunan, pohon – pohon, jaringan listrik, serta lainnya.
Sambaran Petir ini dapat dibagi sebagai 2 jenis, yaitu:
  • Sambaran Petir langsung
  • Sambaran petir nir langsung

A. Sambaran Petir Langsung
Sambaran petir pribadi adalah sambaran petir yang eksklusif mengenai benda yg terdapat dibumi, misalnya gedung, tower, tempat tinggal , pohon, jaringan listrik dan lainnya.
Sambaran listrik pribadi mempunyai imbas kerusakan yang sangat besar .
Untuk mencegah bahaya dari sambaran listrik langsung ini, umumnya dipasang Penangkal Petir (Lightning Protection) disekitar area atau loka yang ingin dilindungi berdasarkan sambaran petir eksklusif.
Penangkal Petir (Lightning Protection)
Sistem pengaman yg biasa dipakai untuk mencegah kerusakan jaringan dan perlengkapan listrik dampak sambaran petir eksklusif adalah dengan memasang peralatan penangkal petir (Ligthning Protection).
Penangkal petir akan menerima tegangan listrik berdasarkan sambaran petir dan mengalirkan tegangan listrik tadi ke tanah (Bumi) melalui pentanahan (Grounding).
B. Sambaran Petir nir pribadi.
Selain sambaran petir yg eksklusif menyambar benda yg terdapat pada bumi, sambaran petir terdapat pula secara tidak pribadi.
Saat terjadi sambaran petir pada dekat rumah kita, terkadang dapat mengakibatkan kerusakan berbagai alat listrik atau alat elektronika seperti televisi, personal komputer , dan lainnya.
Padahal petir tadi tidak pribadi tentang rumah atau peralatan listrik kita.
Lalu bagaimana sambaran petir tersebut bisa menyebabkan kerusakan ?
Ini yg disebut menggunakan sambaran petir nir langsung, sambaran petir tadi nir tentang benda-benda yang ada dibumi, tetapi gelombang induksi berdasarkan listrik yg dibawa petir tersebut mengalir melalui kabel-kabel pada rumah kita dan sampai dalam alat-alat listrik yg kita miliki.
Induksi listrik menurut petir inilah yg menyebabkan kerusakan peralatan listrik tadi.
Dan buat menghindari kerusakan peralatan listrik dari sambaran petir nir eksklusif ini, instalasi listrik dan peralatan listrik harus dilengkapi dengan Surge Arrester.
Surge Arrester
Sistem pengaman yang biasa digunakan untuk mencegah kerusakan jaringan serta perlengkapan listrik akibat sambaran listrik nir pribadi (Induksi) merupakan dengan memasang peralatan Arrester (Surge Arrester).
Baca pula: Mengenal fungsi serta prinsip kerja Surge Arrester
Arrester berfungsi buat membuang tegangan listrik yang melebihi batasan normal serta akan mengalirkan tegangan listrik berlebih tersebut menuju pentanahan (Grounding).
Bagaimana petir yang mempunyai tegangan listrik yang akbar dapat dinetralisir atau dinetralkan ?
Bumi merupakan sistem netral yg paling baik, dan bisa meredam dan membuang tegangan listrik berdasarkan sambaran petir tadi.
Oleh karena itulah, baik Lightning Protection (Penangkal petir) serta surge Arrester takkan bisa berfungsi menggunakan baik, bila sistem pentanahan atau Grounding tidak terpasang menggunakan baik dan benar.
Bagaimana sebenarnya system grounding atau pentanahan yg baik serta sahih?

Cara Mengukur Tahanan Grounding yg baik dan benar

Untuk menerima suatu sistem grounding, pentanahan (pembumian) yang baik, maka kabel penghantar yang ditanamkan harus benar-sahih terhubung ke bumi.
Untuk mengetahui apakah sistem Grounding atau pentanahan yang kita pasang sudah benar-benar terhubung ke bumi, yaitu sebisa mungkin wajib tidak memiliki hambatan atau resistan antara kabel grounding menggunakan bumi.
Namun apabila tidak bisa dipastikan sahih-benar 100% persen terhubung ke bumi, maka dibuatlah nilai baku maksimum berdasarkan kendala atau resistan kabel grounding ke bumi, yaitu dibawah 2 ohm atau dibawah 1 ohm.
Sebaiknya Nilai Tahanan Grounding terhadap Bumi merupakan < 2 Ohm
Bagaimana caranya kita mengetahui apakah nilai kendala atau resistan pentanahan atau Tahanan grounding yang kita pasang telah mencapai nilai baku, sebagai akibatnya dapat dikatakan sistem grounding yg kita pasang sudah baik serta sahih.
Untuk mengetahui hal ini, maka kita harus melakukan pengukuran sistem grounding atau pentanahan (pembumian) yg kita pasang menggunakan memakai alat ukur grounding atau pentanahan (pembumian).
Alat ukur ini biasa diklaim menggunakan Grounding Tester atau Earth Tester.
Berbagai jenis tipe, merek serta model alat ukur grounding atau pentanahan yg dijual pada pasaran.
Salah satunya kita bisa menggunakan Grounding tester atau Earth Tester merek Kyoritsu menggunakan model 4102A.
Bagaimana cara memakai alat ukur grounding tester atau earth tester buat mengetahui syarat sistem grounding atau pentanahan (pembumian) yg kita pasang ?
Pengukuran sistem grounding atau pentanahan memang harus dilakukan dengan sahih buat mendapatkan output pengukuran yg benar.
Cara menggunakan alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester yang benar

Alat ukur grounding Earth tester atau grounding tester ini, dilengkapi tiga (3) buah lubang konektor dan 3(3) kabel ukur yg akan digunakan.
Ketiga kabel tersebut yaitu:
  • Kabel berwarna merah (C), dihubungkan ke lubang konektor berwarna merah dalam alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia serta telah ditancapkan ke bumi/tanah.
Usahakan jarak antara stick atau tongkat besi yg satu menggunakan yang lainnya lebih kurang 5m – 10 m.
  • Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan ke lubang konektor berwarna kuning pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jarak antara stick atau tongkat besi yg satu menggunakan yang lainnya lebih kurang 5m – 10 m.
Begitu pula jarak antara masing-masing stick / tongkat besi menggunakan titik grounding atau pentanahan yang diukur juga wajib mempunyai jeda antara 5m – 10 m.
  • Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna Hijau (E), dihubungkan ke lubang konektor berwarna Hijau pada indera ukur (Earth Tester), dan ujung satunya dihubungkan ke kabel penghantar dalam titik Grounding atau pentanahan yg sudah kita pasang.


  • Setelah itu putar selektor pada indera ukur (Earth Tester) buat kita arahkan dalam pengukuran dengan nilai tertinggi (skala 100 Ω) terlebih dahulu, lalu tekan tombol test.
  • Jika jarum ukur belum berkiprah atau beranjak namun sangat mini , putar selektor buat mengganti satuan skala yang lebih kecil (10 Ω).
  • Jika jarum ukur masih bergerak hanya sedikit juga, maka sanggup kita coba lagi menggunakan skala ukur yg lebih mini (1 Ω), buat mendapatkan output pengukuran yang lebih akurat.

Menghitung output pengukuran:
  • Jika pada skala ukur 1 Ω, jarum ukur beranjak dalam nomor 2, maka hasil pengukuran merupakan :
2 x 1 Ω = dua Ω. (Tahanan grounding baik serta sahih memenuhi nilai standar)
  • Jika skala ukur yang kita gunakan dalam pilihan selektor 10 Ω, dan jarum ukur berkiprah memilih angka 2, maka hasil pengukuran adalah :
2 x 10 Ω = 20 Ω. (Tahanan Grounding jelek)

  • Jika skala ukur yang kita pakai pada pilihan selektor 100 Ω, serta jarum ukur berkecimpung memilih angka 2, maka output pengukuran adalah :
2 x 100 Ω = 200 Ω. (Tahanan Grounding sangat Buruk, bahkan mungkin nir terpasang)
Ingat : ketika akan mulai melakukan pengukuran, jangan lupa buat menekan Tombol test dalam alat tadi buat mulai pengukuran.
Demikianlah artikel mengenai bagaimana cara mengukur tahanan grounding atau pentanahan (Pembumian) yg sahih.
Semoga dapat menambah pengetahuan yang berguna buat kita seluruh !
CARA FLEXI
Dikutip berdasarkan aneka macam sumber
Dan asal : Kyoritsu Earth Tester

PRINSIP KERJA PENANGKAL PETIR ATAU LIGHTNING PROTECTION DAN CARA PEMASANGANNYA

Fungsi Sistem Penangkal petir atau Lightning Protection, bagaimana prinsip kerjanya serta cara pemasangannya.
Penangkal petir sering disebut juga menggunakan Anti petir atau dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Lightning Protection.
Apa fungsi Lightning Protection?
Bagaimana cara kerja penangkal petir?
Bagaimana Pemasangan Penangkal petir yg sahih?
Penangkal Petir (Lightning Protection)
Penangkal petir atau Lightning Protection merupakan suatu Alat atau sistem rangkaian yang berfungsi buat menangkap sambaran petir dan mengalirkannya ke Bumi.
Penangkal petir atau dianggap dengan Lightning Protection dipasang berfungsi sebagai cara untuk meminimalkan atau mencegah resiko bahaya serta kerusakan yg dapat terjadi saat Petir dengan kekuatan listrik yg sangat besar menyambar ke bumi.
Sambaran petir bisa menyambar gedung-gedung yang tinggi, bangunan, kabel jaringan listrik, Instalasi listrik pada rumah, maupun alat-indera listrik dan alat elektro yang ada didalam bangunan tersebut. Dampak petir terhadap instalasi listrik
Petir
Petir merupakan: fenomena alam yg biasa terjadi ketika akan turun hujan, serta dapat membentuk energi listrik menggunakan tegangan yang sangat akbar.
Energi listrik yang dihasilkan Petir ini terjadi lantaran adanya pergeseran awan sebagai akibatnya menyebabkan terjadinya ukiran antara 2 jenis lempengan yg memiliki muatan yg tidak sama, baik itu lempengan awan menggunakan awan maupun gesekan antara Lempengan awan menggunakan bumi.

2 Jenis Sambaran Petir
Sambaran Petir ke bumi dibagi menjadi dua jenis, yaitu sambaran petir pribadi juga nir eksklusif.
Sambaran petir langsung merupakan saat petir menyambar ke bumi pribadi mengenai aneka macam benda yg ada dibumi, seperti gedung, kabel, jaringan listrik serta sebagainya, Sambaran petir langsung ini mempunyai impak bahaya atau kerusakan yg sangat fatal.
Untuk mencegah bahaya dari sambaran petir langsung ini, maka setiap bangunan, gedung, pabrik serta lainnya dipasang tiang anti petir atau biasa dianggap dengan Lightning Protection, yang pemasangannya dibuat lebih tinggi menurut bangunan yang ada.
Sambaran petir tidak langsung merupakan waktu petir menyambar ke bumi, dan sambarannya nir pribadi tentang benda-benda yg terdapat dibumi, tetapi pengaruh dari sambaran petir nir langsung ini menghasilkan induksi listrik yang bisa mengalir melalui kabel-kabel jaringan listrik, dan mengakibatkan tegangan listrik yg mengaliri jaringan tadi sebagai semakin tinggi atau melonjak sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada alat-alat listrik serta indera elektronik.
Untuk mencegah kerusakan banyak sekali peralatan listrik serta elektronik dampak lonjakan tegangan menurut sambaran petir tidak pribadi, maka setiap instalasi listrik dan peralatan listrik perlu dilengkapi dengan alat pengaman kejutan listrik atau diklaim menggunakan Surge Arrester.

Prinsip kerja Penangkal petir (Lightning Protection)

Penangkal Petir atau Lightning Protection berfungsi buat menangkap sambaran petir langsung yg menyambar ke bumi dan kemudian mengalirkan energi listrik dari sambaran petir tersebut menuju Bumi.
Oleh karena itu, buat mendapatkan sistem penangkal petir atau Lightning Protection yang baik, maka sistem pentanahan harus dipastikan terpasang dengan baik menggunakan nilai tahanan lebih kecil menurut dua Ohm (<2Ω)
Sebenarnya istilah yang lebih tepat buat menyebutkan alat ini adalah Penangkap Petir bukan Penangkal, lantaran prinsip kerjanya merupakan menangkap sambaran petir dan lalu mengalirkannya menuju Bumi untuk dinetralisir.

Pemasangan Penangkal Petir (Lightning Protection)
Komponen-komponen pemasangan Anti petir (Lightning Protection).
Untuk memasang sistem penangkal petir diharapkan beberapa komponen atau material, diantaranya:
  • Head Terminal (Penangkal Petir)
Head Terminal berdasarkan penangkal petir dipasang diatas tiang atau tower penangkal petir menjadi indera buat menangkap sambaran petir.
Bagian Head dipasang pada lokasi serta jarak yang diubahsuaikan dengan radius Penangkal petir yg digunakan, menggunakan tujuan agar seluruh bangunan yg terdapat bisa terlindungi menggunakan baik.
Sebagai contoh: apabila menggunakan penangkal petir Thomas TP 125, maka radiusnya bisa mencapai 125 meter.
Ketinggian pemasangan Head dari atas bangunan diubahsuaikan dengan sudut kemiringan menurut zenit Head penangkal petir sebanyak 45 derajat, supaya perlindungan dapat meliputi seluruh area bangunan yang ada.
  • Kabel penyalur ke bumi (Kabel BC 50mm2)
Kabel BC (Bore Copper) 50mm2 dipasang buat menghubungkan Head Penangkal petir serta dialirkan ke bumi melalu grounding rod.
Panjang kabel diadaptasi dengan jeda ketinggian dari Head Terminal menuju Bumi (Grounding).
  • Grounding Rod (Pentanahan)
Grounding rod merupakan homogen tembaga batangan yg ditanam pada pada tanah buat menerima sistem pentanahan yang baik dengan nilai tahanan <2ohm.
Pemasangan sistem pentanahan (Grounding)
Kedalaman pemasangan Grounding Rod didalam tanah diubahsuaikan dengan nilai tahanan Grounding yg didapat, bila Grounding rod telah ditanam dengan kedalaman yang cukup pada tetapi nilai tahanan masih lebih menurut dua Ohm, maka dapat dilakukan penambahan beberapa titik Grounding Rod dengan dihubungkan secara Paralel hingga didapat tahanan yg baik, yakni <2ohm.
Cara pengukuran tahanan Grounding
Nilai tahanan atau Grounding yg baik menjadi faktor primer Keberhasilan dari penangkal petir yg dipasang.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

PRINSIP KERJA PENANGKAL PETIR ATAU LIGHTNING PROTECTION DAN CARA PEMASANGANNYA

Fungsi Sistem Penangkal petir atau Lightning Protection, bagaimana prinsip kerjanya dan cara pemasangannya.
Penangkal petir seringkali dianggap juga menggunakan Anti petir atau pada bahasa inggris dikenal dengan nama Lightning Protection.
Apa fungsi Lightning Protection?
Bagaimana cara kerja penangkal petir?
Bagaimana Pemasangan Penangkal petir yg benar?
Penangkal Petir (Lightning Protection)
Penangkal petir atau Lightning Protection adalah suatu Alat atau sistem rangkaian yang berfungsi buat menangkap sambaran petir dan mengalirkannya ke Bumi.
Penangkal petir atau diklaim dengan Lightning Protection dipasang berfungsi sebagai cara buat meminimalkan atau mencegah resiko bahaya serta kerusakan yang bisa terjadi waktu Petir menggunakan kekuatan listrik yg sangat besar menyambar ke bumi.
Sambaran petir bisa menyambar gedung-gedung yg tinggi, bangunan, kabel jaringan listrik, Instalasi listrik di rumah, juga alat-indera listrik dan indera elektro yg terdapat didalam bangunan tadi. Dampak petir terhadap instalasi listrik
Petir
Petir merupakan: kenyataan alam yang biasa terjadi saat akan turun hujan, serta dapat membentuk energi listrik dengan tegangan yang sangat akbar.
Energi listrik yg didapatkan Petir ini terjadi lantaran adanya pergeseran awan sehingga menyebabkan terjadinya ukiran antara 2 jenis lempengan yang mempunyai muatan yg tidak selaras, baik itu lempengan awan dengan awan juga goresan antara Lempengan awan dengan bumi.

2 Jenis Sambaran Petir
Sambaran Petir ke bumi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sambaran petir eksklusif juga tidak langsung.
Sambaran petir langsung merupakan saat petir menyambar ke bumi pribadi tentang aneka macam benda yg ada dibumi, misalnya gedung, kabel, jaringan listrik dan sebagainya, Sambaran petir langsung ini mempunyai imbas bahaya atau kerusakan yang sangat fatal.
Untuk mencegah bahaya menurut sambaran petir eksklusif ini, maka setiap bangunan, gedung, pabrik dan lainnya dipasang tiang anti petir atau biasa disebut menggunakan Lightning Protection, yang pemasangannya dibentuk lebih tinggi menurut bangunan yang ada.
Sambaran petir nir langsung merupakan waktu petir menyambar ke bumi, dan sambarannya tidak langsung mengenai benda-benda yg terdapat dibumi, namun dampak dari sambaran petir tidak eksklusif ini membentuk induksi listrik yang bisa mengalir melalui kabel-kabel jaringan listrik, serta mengakibatkan tegangan listrik yang mengaliri jaringan tadi menjadi meningkat atau melonjak sebagai akibatnya dapat mengakibatkan kerusakan dalam alat-alat listrik serta indera elektronik.
Untuk mencegah kerusakan aneka macam alat-alat listrik serta elektronika dampak lonjakan tegangan menurut sambaran petir nir langsung, maka setiap instalasi listrik dan peralatan listrik perlu dilengkapi dengan indera pengaman kejutan listrik atau disebut dengan Surge Arrester.

Prinsip kerja Penangkal petir (Lightning Protection)

Penangkal Petir atau Lightning Protection berfungsi buat menangkap sambaran petir langsung yg menyambar ke bumi dan kemudian mengalirkan energi listrik menurut sambaran petir tersebut menuju Bumi.
Oleh karena itu, buat menerima sistem penangkal petir atau Lightning Protection yg baik, maka sistem pentanahan wajib dipastikan terpasang dengan baik menggunakan nilai tahanan lebih kecil berdasarkan 2 Ohm (<2Ω)
Sebenarnya istilah yg lebih sempurna buat mengungkapkan indera ini merupakan Penangkap Petir bukan Penangkal, karena prinsip kerjanya merupakan menangkap sambaran petir serta kemudian mengalirkannya menuju Bumi buat dinetralisir.

Pemasangan Penangkal Petir (Lightning Protection)
Komponen-komponen pemasangan Anti petir (Lightning Protection).
Untuk memasang sistem penangkal petir dibutuhkan beberapa komponen atau material, diantaranya:
  • Head Terminal (Penangkal Petir)
Head Terminal dari penangkal petir dipasang diatas tiang atau tower penangkal petir menjadi alat buat menangkap sambaran petir.
Bagian Head dipasang pada lokasi serta jeda yg diubahsuaikan menggunakan radius Penangkal petir yang digunakan, dengan tujuan agar semua bangunan yg terdapat bisa terlindungi dengan baik.
Sebagai contoh: bila memakai penangkal petir Thomas TP 125, maka radiusnya bisa mencapai 125 meter.
Ketinggian pemasangan Head dari atas bangunan diadaptasi dengan sudut kemiringan menurut puncak Head penangkal petir sebanyak 45 derajat, supaya perlindungan bisa meliputi seluruh area bangunan yg terdapat.
  • Kabel penyalur ke bumi (Kabel BC 50mm2)
Kabel BC (Bore Copper) 50mm2 dipasang buat menghubungkan Head Penangkal petir dan dialirkan ke bumi melalu grounding rod.
Panjang kabel diubahsuaikan dengan jeda ketinggian dari Head Terminal menuju Bumi (Grounding).
  • Grounding Rod (Pentanahan)
Grounding rod adalah sejenis tembaga batangan yang ditanam di dalam tanah buat mendapatkan sistem pentanahan yang baik dengan nilai tahanan <2ohm.
Pemasangan sistem pentanahan (Grounding)
Kedalaman pemasangan Grounding Rod didalam tanah disesuaikan dengan nilai tahanan Grounding yg didapat, apabila Grounding rod telah ditanam menggunakan kedalaman yang relatif dalam tetapi nilai tahanan masih lebih menurut dua Ohm, maka dapat dilakukan penambahan beberapa titik Grounding Rod dengan dihubungkan secara Paralel sampai didapat tahanan yg baik, yakni <2ohm.
Cara pengukuran tahanan Grounding
Nilai tahanan atau Grounding yg baik sebagai faktor primer Keberhasilan menurut penangkal petir yg dipasang.
Semoga berguna!
CARA FLEXI