BAGAIMANA CARA MENENTUKAN UKURAN KABEL LISTRIK YANG BENAR
Memilih ukuran kabel yang sesuai dengan KHA.
Apa yg dimaksud menggunakan menentukan Kabel listrik sesuai menggunakan KHA?
Kabel listrik memiliki berukuran luas penampangnya masing-masing, semakin akbar penampang kabel tentunya kemampuan hantar arusnya juga semakin besar .
KHA adalah:
Seberapa akbar arus listrik yang bisa dibebankan pada suatu kabel listrik diklaim dengan Kemampuan Hantar Arus atau KHA.
Sebelum kita memasang suatu instalasi listrik, baik itu instalasi listrik 3 (3) phase maupun instalasi listrik 1 (satu) phase, diharapkan berbagai perhitungan yg benar untuk menentukan bahan – bahan listrik yang akan dipakai.
Hal yg paling penting pada suatu instalasi listrik, adalah bagaimana memilih jenis dan ukuran Penghantar kabel listrik yang tepat.
Baca jua: Rumus menghitung daya listrik
Kabel yang masih ada dalam suatu instalasi listrik, memiliki jumlah yg tidak selaras berdasarkan jenis instalasi yang dipasang, baik itu instalasi listrik 1 Phase dan tiga Phase.
Dua jenis Instalasi listrik:
Instalasi listrik 1 phase biasanya yang paling banyak kita gunakan pada instalasi listrik dirumah.
Listrik 1 (satu) phase biasanya memiliki tegangan antara Phase menggunakan Netral sebesar 220 Vac.
Instalasi listrik 3 (3) phase biasanya digunakan khusus untuk kebutuhan suatu usaha, pabrik atau industri, dan memiliki tegangan sebesar 380 Volt
Ingat :
Pastikan disetiap instalasi listrik yang terpasang dilengkapi menggunakan kabel grounding.
Setiap instalasi diperlukan memiliki standarisasi warna kabel penghantar, ini bertujuan buat mempermudah pada pemasangan serta perbaikan nantinya.
Hal yang terpenting dalam pemasangan suatu instalasi listrik, merupakan bagaimana menentukan serta memilih berukuran kabel penghantar listrik.
Kabel listrik yg akan dipakai dalam instalasi listrik tersebut wajib bisa dibebani menggunakan aneka macam daya listrik menurut banyak sekali peralatan listrik yang dipakai.
Mengapa berukuran kabel wajib diadaptasi menggunakan beban yang ada?
Kabel listrik berfungsi buat menghantarkan arus listrik berdasarkan asal listrik menuju beban daya suatu alat listrik.
Semakin akbar daya menurut banyak sekali indera listrik yang dipakai tentunya akan membutuhkan ukuran kabel yg akbar juga.
Karena bila beban arus yg akbar ditanggung sang penghantar yang memiliki ukuran kecil atau melebihi kemampuan hantarnya, ini akan mengakibatkan suhu kabel menjadi panas, bahkan dapat mengakibatkan kabel tersebut terbakar.
Karena itulah dalam menentukan ukuran kabel buat suatu instalasi listrik merupakan hal yang sangat krusial.
Kesalahan pada menentukan ukuran kabel yang terlalu mini dapat menyebabkan resiko bahaya yang fatal (kebakaran).
Baca jua: memilih jenis kabel
Bagaimana bila kabel yang kita pakai memiliki ukuran yang lebih mini dari beban arus yang ditanggungnya ?
Seperti yg kita bahas sebelumnya, jika berukuran kabel terlalu mini bisa mengakibatkan suhu kabel penghantar tersebut menjadi panas serta bahkan bisa terbakar.
Selain itu ukuran kabel yg terlalu kecil pula bisa mengakibatkan kerugian tegangan yang lebih besar (Tegangan Drop).
Bagaimana kalau kita menggunakan kabel yang memiliki ukuran jauh lebih besar , melebihi Total Arus listrik yg terdapat ?
Jika kita memakai kabel penghantar listrik yg lebih besar , serta bahkan jauh melebihi kebutuhan total arus listrik yang akan ditanggung kabel tadi, hal ini memang jauh lebih baik.
Jika kemampuan hantar Arus kabel yang digunakan jauh lebih akbar melebihi beban arus aporisma dalam instalasi tersebut, Kabel tidak akan mengalami peningkatan suhu.
Namun jika ditinjau menurut segi biaya (ekonomi), Harga beli kabel akan sebagai meningkat, dan hal ini menjadi suatu pemborosan porto.
Apa yg dimaksud menggunakan berukuran kabel listrik
Cara menghitung arus listrik dengan Hukum Ohm
Setelah beban arus maksimal diketahui, selanjutnya kita mampu memilih berukuran kabel penghantar sesuai dengan Tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA) di bawah ini :
Tabel Kemampuan Hantar Arus suatu kabel penghantar
Sebagai model :
1. Suatu instalasi listrik 1 phase, mempunyai beban arus listrik aporisma sebesar 100 Ampere, maka kita dapat memakai kabel menggunakan kemampuan hantar arus yg lebih besar lebih kurang 125 % dari 100 Ampere.
125 % x Arus maksimal
125 % x 100 Ampere = 125 Ampere.
Kemudian kita sanggup lihat pada tabel KHA diatas, ukuran kabel yang mampu menghantarkan arus sebesar 125Amp.
Jika pada tabel tidak ada yang 125Amp, kita dapat menentukan akbar arus yang mendekati , tetapi jangan lupa jangan memilih nilai arus yang lebih rendah menurut 125Amp.
Dari Tabel KHA diatas, maka yang mendekati adalah 135 Amp.
Maka kita bisa menentukan kabel yg sanggup menghantarkan arus sebesar 135 Amp, yaitu kabel menggunakan ukuran penampang sebanyak 35 mm2.
Maka sebaiknya kita menggunakan Kabel listrik menggunakan berukuran 35 mm2.
2. Suatu instalasi listrik 3 Phase, memiliki beban maksimal tiap phasenya adalah sebesar 200 Ampere, maka berukuran Kabel listrik yg akan kita gunakan sebaiknya yang memiliki kemampuan Hantar Arus sebesar :
125 % x Arus maksimal
125 % x 200 = 250 Ampere.
Sama halnya menggunakan perhitungan pertama, kita sanggup lihat menurut Tabel KHA diatas, Kabel yang bisa menghantarkan arus sebesar 250 Amp adalah Kabel dengan ukuran penampang 95 mm2.
Maka berukuran kabel yang sinkron untuk Instalasi listrik tersebut merupakan kabel menggunakan berukuran 95mm2.
Demikianlah artikel mengenai bagaimana cara memilih ukuran kabel penghantar listrik yg benar menurut kemampuan hantar arus (KHA) kabel tersebut.
Selain itu, hal yang perlu kita perhatikan juga, merupakan menentukan jenis penghantar yang sesuai dengan kebutuhan suatu instalasi, dan hal ini akan kita bahas pada artikel yang berikutnya.
Jenis-jenis Kabel listrik serta kegunaannya
Semoga berguna !
CARA FLEXI
Dikutip dari berbagai asal
Apa yg dimaksud menggunakan menentukan Kabel listrik sesuai menggunakan KHA?
Kabel listrik memiliki berukuran luas penampangnya masing-masing, semakin akbar penampang kabel tentunya kemampuan hantar arusnya juga semakin besar .
KHA adalah:
Seberapa akbar arus listrik yang bisa dibebankan pada suatu kabel listrik diklaim dengan Kemampuan Hantar Arus atau KHA.
Sebelum kita memasang suatu instalasi listrik, baik itu instalasi listrik 3 (3) phase maupun instalasi listrik 1 (satu) phase, diharapkan berbagai perhitungan yg benar untuk menentukan bahan – bahan listrik yang akan dipakai.
Hal yg paling penting pada suatu instalasi listrik, adalah bagaimana memilih jenis dan ukuran Penghantar kabel listrik yang tepat.
Baca jua: Rumus menghitung daya listrik
Kabel yang masih ada dalam suatu instalasi listrik, memiliki jumlah yg tidak selaras berdasarkan jenis instalasi yang dipasang, baik itu instalasi listrik 1 Phase dan tiga Phase.
Dua jenis Instalasi listrik:
- Instalasi listrik 1 (satu) phase
- Kabel Phase (biasanya memakai kabel berwarna merah)
- Kabel Netral (umumnya menggunakan kabel berwarna hitam)
- Kabel Grounding atau Arde (umumnya memakai kabel berwarna kuning menggunakan garis hijau)
Instalasi listrik 1 phase biasanya yang paling banyak kita gunakan pada instalasi listrik dirumah.
Listrik 1 (satu) phase biasanya memiliki tegangan antara Phase menggunakan Netral sebesar 220 Vac.
- Instalasi listrik 3 (3) phase
Old Cable Colour Code
- Kabel Phase R (biasanya memakai kabel berwarna merah)
- Kabel Phase S (umumnya memakai kabel berwarna kuning)
- Kabel Phase T (umumnya memakai kabel berwarna biru)
- Kabel Netral (umumnya menggunakan kabel berwarna hitam)
- Kabel Grounding atau Arde (umumnya memakai kabel berwarna kuning menggunakan garis hijau)
New Cable Colour Code
- Kabel Phase R (biasanya memakai kabel berwarna Merah)
- Kabel Phase S (umumnya memakai kabel berwarna Kuning)
- Kabel Phase T (umumnya menggunakan kabel berwarna Hitam)
- Kabel Netral (umumnya memakai kabel berwarna Biru)
- Kabel Grounding atau Arde (umumnya memakai kabel berwarna kuning menggunakan garis hijau)
Instalasi listrik 3 (3) phase biasanya digunakan khusus untuk kebutuhan suatu usaha, pabrik atau industri, dan memiliki tegangan sebesar 380 Volt
Ingat :
Pastikan disetiap instalasi listrik yang terpasang dilengkapi menggunakan kabel grounding.
Setiap instalasi diperlukan memiliki standarisasi warna kabel penghantar, ini bertujuan buat mempermudah pada pemasangan serta perbaikan nantinya.
Hal yang terpenting dalam pemasangan suatu instalasi listrik, merupakan bagaimana menentukan serta memilih berukuran kabel penghantar listrik.
Kabel listrik yg akan dipakai dalam instalasi listrik tersebut wajib bisa dibebani menggunakan aneka macam daya listrik menurut banyak sekali peralatan listrik yang dipakai.
Mengapa berukuran kabel wajib diadaptasi menggunakan beban yang ada?
Kabel listrik berfungsi buat menghantarkan arus listrik berdasarkan asal listrik menuju beban daya suatu alat listrik.
Semakin akbar daya menurut banyak sekali indera listrik yang dipakai tentunya akan membutuhkan ukuran kabel yg akbar juga.
Karena bila beban arus yg akbar ditanggung sang penghantar yang memiliki ukuran kecil atau melebihi kemampuan hantarnya, ini akan mengakibatkan suhu kabel menjadi panas, bahkan dapat mengakibatkan kabel tersebut terbakar.
Karena itulah dalam menentukan ukuran kabel buat suatu instalasi listrik merupakan hal yang sangat krusial.
Kesalahan pada menentukan ukuran kabel yang terlalu mini dapat menyebabkan resiko bahaya yang fatal (kebakaran).
Baca jua: memilih jenis kabel
Bagaimana bila kabel yang kita pakai memiliki ukuran yang lebih mini dari beban arus yang ditanggungnya ?
Seperti yg kita bahas sebelumnya, jika berukuran kabel terlalu mini bisa mengakibatkan suhu kabel penghantar tersebut menjadi panas serta bahkan bisa terbakar.
Selain itu ukuran kabel yg terlalu kecil pula bisa mengakibatkan kerugian tegangan yang lebih besar (Tegangan Drop).
Bagaimana kalau kita menggunakan kabel yang memiliki ukuran jauh lebih besar , melebihi Total Arus listrik yg terdapat ?
Jika kita memakai kabel penghantar listrik yg lebih besar , serta bahkan jauh melebihi kebutuhan total arus listrik yang akan ditanggung kabel tadi, hal ini memang jauh lebih baik.
Jika kemampuan hantar Arus kabel yang digunakan jauh lebih akbar melebihi beban arus aporisma dalam instalasi tersebut, Kabel tidak akan mengalami peningkatan suhu.
Namun jika ditinjau menurut segi biaya (ekonomi), Harga beli kabel akan sebagai meningkat, dan hal ini menjadi suatu pemborosan porto.
Apa yg dimaksud menggunakan berukuran kabel listrik
Lalu bagaimana memilih ukuran kabel penghantar yg sahih?
Untuk memilih berukuran kabel yg akan kita pakai buat pemasangan suatu instalasi listrik, baik itu instalasi listrik 1 (satu) phase maupun instalasi listrik 3 (3) phase, wajib diketahui terlebih dahulu seberapa akbar beban arus (Ampere) aporisma yang akan ditanggung kabel penghantar tadi.Cara menghitung arus listrik dengan Hukum Ohm
Setelah beban arus maksimal diketahui, selanjutnya kita mampu memilih berukuran kabel penghantar sesuai dengan Tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA) di bawah ini :
Tabel Kemampuan Hantar Arus suatu kabel penghantar
Sebagai model :
1. Suatu instalasi listrik 1 phase, mempunyai beban arus listrik aporisma sebesar 100 Ampere, maka kita dapat memakai kabel menggunakan kemampuan hantar arus yg lebih besar lebih kurang 125 % dari 100 Ampere.
125 % x Arus maksimal
125 % x 100 Ampere = 125 Ampere.
Kemudian kita sanggup lihat pada tabel KHA diatas, ukuran kabel yang mampu menghantarkan arus sebesar 125Amp.
Jika pada tabel tidak ada yang 125Amp, kita dapat menentukan akbar arus yang mendekati , tetapi jangan lupa jangan memilih nilai arus yang lebih rendah menurut 125Amp.
Dari Tabel KHA diatas, maka yang mendekati adalah 135 Amp.
Maka kita bisa menentukan kabel yg sanggup menghantarkan arus sebesar 135 Amp, yaitu kabel menggunakan ukuran penampang sebanyak 35 mm2.
Maka sebaiknya kita menggunakan Kabel listrik menggunakan berukuran 35 mm2.
2. Suatu instalasi listrik 3 Phase, memiliki beban maksimal tiap phasenya adalah sebesar 200 Ampere, maka berukuran Kabel listrik yg akan kita gunakan sebaiknya yang memiliki kemampuan Hantar Arus sebesar :
125 % x Arus maksimal
125 % x 200 = 250 Ampere.
Sama halnya menggunakan perhitungan pertama, kita sanggup lihat menurut Tabel KHA diatas, Kabel yang bisa menghantarkan arus sebesar 250 Amp adalah Kabel dengan ukuran penampang 95 mm2.
Maka berukuran kabel yang sinkron untuk Instalasi listrik tersebut merupakan kabel menggunakan berukuran 95mm2.
Demikianlah artikel mengenai bagaimana cara memilih ukuran kabel penghantar listrik yg benar menurut kemampuan hantar arus (KHA) kabel tersebut.
Selain itu, hal yang perlu kita perhatikan juga, merupakan menentukan jenis penghantar yang sesuai dengan kebutuhan suatu instalasi, dan hal ini akan kita bahas pada artikel yang berikutnya.
Jenis-jenis Kabel listrik serta kegunaannya
Semoga berguna !
CARA FLEXI
Dikutip dari berbagai asal