BAGAIMANA CARA MENENTUKAN UKURAN KABEL LISTRIK YANG BENAR

Memilih ukuran kabel yg sesuai menggunakan KHA.
Apa yg dimaksud menggunakan memilih Kabel listrik sesuai dengan KHA?
Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampangnya masing-masing, semakin besar penampang kabel tentunya kemampuan hantar arusnya pula semakin akbar.
KHA adalah:
Seberapa akbar arus listrik yg dapat dibebankan dalam suatu kabel listrik diklaim menggunakan Kemampuan Hantar Arus atau KHA.
Sebelum kita memasang suatu instalasi listrik, baik itu instalasi listrik 3 (3) phase juga instalasi listrik 1 (satu) phase, dibutuhkan banyak sekali perhitungan yang benar buat memilih bahan – bahan listrik yg akan digunakan.
Hal yg paling penting pada suatu instalasi listrik, adalah bagaimana menentukan jenis dan ukuran Penghantar kabel listrik yg tepat.
Baca jua: Rumus menghitung daya listrik

Kabel yang terdapat pada suatu instalasi listrik, memiliki jumlah yg tidak sinkron menurut jenis instalasi yg dipasang, baik itu instalasi listrik 1 Phase dan tiga Phase.
Dua jenis Instalasi listrik:
  • Instalasi listrik 1 (satu) phase
Instalasi listrik 1 (satu) phase adalah instalasi listrik yg biasanya memakai jaringan 3 (3) kabel penghantar utama, yaitu:
  1. Kabel Phase (umumnya memakai kabel berwarna merah)
  2. Kabel Netral (umumnya menggunakan kabel berwarna hitam)
  3. Kabel Grounding atau Arde (umumnya memakai kabel berwarna kuning menggunakan garis hijau)

Instalasi listrik 1 phase biasanya yg paling poly kita pakai pada instalasi listrik dirumah.
Listrik 1 (satu) phase umumnya mempunyai tegangan antara Phase menggunakan Netral sebanyak 220 Vac.
  • Instalasi listrik 3 (3) phase
Instalasi listrik 3 (3) phase adalah instalasi listrik dengan menggunakan jaringan 5 (lima) kabel penghantar utama, yaitu:
Old Cable Colour Code
  1. Kabel Phase R (umumnya memakai kabel berwarna merah)
  2. Kabel Phase S (umumnya memakai kabel berwarna kuning)
  3. Kabel Phase T (umumnya memakai kabel berwarna biru)
  4. Kabel Netral (umumnya menggunakan kabel berwarna hitam)
  5. Kabel Grounding atau Arde (umumnya memakai kabel berwarna kuning menggunakan garis hijau)
New Cable Colour Code
  1. Kabel Phase R (umumnya menggunakan kabel berwarna Merah)
  2. Kabel Phase S (biasanya menggunakan kabel berwarna Kuning)
  3. Kabel Phase T (umumnya menggunakan kabel berwarna Hitam)
  4. Kabel Netral (umumnya memakai kabel berwarna Biru)
  5. Kabel Grounding atau Arde (umumnya memakai kabel berwarna kuning menggunakan garis hijau)

Instalasi listrik 3 (3) phase biasanya digunakan khusus untuk kebutuhan suatu usaha, pabrik atau industri, dan memiliki tegangan sebesar 380 Volt
Ingat :
Pastikan disetiap instalasi listrik yg terpasang dilengkapi dengan kabel grounding.

Setiap instalasi diharapkan mempunyai standarisasi warna kabel penghantar, ini bertujuan buat mempermudah dalam pemasangan dan perbaikan nantinya.
Hal yang terpenting pada pemasangan suatu instalasi listrik, merupakan bagaimana memilih dan menentukan ukuran kabel penghantar listrik.
Kabel listrik yg akan digunakan dalam instalasi listrik tersebut wajib bisa dibebani menggunakan banyak sekali daya listrik berdasarkan banyak sekali peralatan listrik yg dipakai.
Mengapa berukuran kabel wajib diadaptasi menggunakan beban yg ada?
Kabel listrik berfungsi buat menghantarkan arus listrik berdasarkan asal listrik menuju beban daya suatu indera listrik.
Semakin akbar daya dari banyak sekali indera listrik yang digunakan tentunya akan membutuhkan ukuran kabel yang akbar juga.
Karena apabila beban arus yg akbar ditanggung oleh penghantar yang memiliki ukuran kecil atau melebihi kemampuan hantarnya, ini akan mengakibatkan suhu kabel sebagai panas, bahkan bisa menyebabkan kabel tadi terbakar.
Karena itulah dalam menentukan berukuran kabel buat suatu instalasi listrik merupakan hal yg sangat penting.
Kesalahan pada menentukan berukuran kabel yang terlalu kecil bisa menyebabkan resiko bahaya yg fatal (kebakaran).
Baca jua: memilih jenis kabel
Bagaimana bila kabel yang kita pakai memiliki ukuran yg lebih mini berdasarkan beban arus yg ditanggungnya ?
Seperti yg kita bahas sebelumnya, bila ukuran kabel terlalu mini dapat mengakibatkan suhu kabel penghantar tadi menjadi panas serta bahkan sanggup terbakar.
Selain itu berukuran kabel yg terlalu kecil pula bisa menyebabkan kerugian tegangan yang lebih besar (Tegangan Drop).
Bagaimana bila kita menggunakan kabel yg mempunyai berukuran jauh lebih akbar, melebihi Total Arus listrik yang ada ?
Jika kita menggunakan kabel penghantar listrik yang lebih besar , dan bahkan jauh melebihi kebutuhan total arus listrik yg akan ditanggung kabel tersebut, hal ini memang jauh lebih baik.
Jika kemampuan hantar Arus kabel yang dipakai jauh lebih besar melebihi beban arus maksimal dalam instalasi tersebut, Kabel nir akan mengalami peningkatan suhu.
Namun apabila dicermati menurut segi porto (ekonomi), Harga beli kabel akan sebagai meningkat, serta hal ini menjadi suatu pemborosan porto.
Apa yg dimaksud dengan ukuran kabel listrik

Lalu bagaimana menentukan berukuran kabel penghantar yg sahih?

Untuk menentukan ukuran kabel yang akan kita gunakan buat pemasangan suatu instalasi listrik, baik itu instalasi listrik 1 (satu) phase juga instalasi listrik 3 (tiga) phase, wajib diketahui terlebih dahulu seberapa besar beban arus (Ampere) aporisma yg akan ditanggung kabel penghantar tersebut.
Cara menghitung arus listrik dengan Hukum Ohm
Setelah beban arus maksimal diketahui, selanjutnya kita bisa memilih ukuran kabel penghantar sinkron dengan Tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA) di bawah ini :
Tabel Kemampuan Hantar Arus suatu kabel penghantar

Sebagai model :
1. Suatu instalasi listrik 1 phase, memiliki beban arus listrik maksimal sebesar 100 Ampere, maka kita bisa memakai kabel dengan kemampuan hantar arus yang lebih akbar kurang lebih 125 % menurut 100 Ampere.
125 % x Arus maksimal
125 % x 100 Ampere = 125 Ampere.
Kemudian kita sanggup lihat di tabel KHA diatas, berukuran kabel yang mampu menghantarkan arus sebesar 125Amp.
Jika pada tabel tidak ada yg 125Amp, kita bisa memilih akbar arus yg mendekati , namun ingat jangan menentukan nilai arus yang lebih rendah berdasarkan 125Amp.
Dari Tabel KHA diatas, maka yang mendekati adalah 135 Amp.
Maka kita mampu menentukan kabel yg mampu menghantarkan arus sebesar 135 Amp, yaitu kabel menggunakan ukuran penampang sebesar 35 mm2.
Maka usahakan kita menggunakan Kabel listrik dengan berukuran 35 mm2.
2. Suatu instalasi listrik 3 Phase, memiliki beban maksimal tiap phasenya merupakan sebesar 200 Ampere, maka berukuran Kabel listrik yg akan kita pakai usahakan yang mempunyai kemampuan Hantar Arus sebesar :
125 % x Arus maksimal
125 % x 200 = 250 Ampere.
Sama halnya menggunakan perhitungan pertama, kita sanggup lihat dari Tabel KHA diatas, Kabel yang bisa menghantarkan arus sebanyak 250 Amp adalah Kabel menggunakan berukuran penampang 95 mm2.
Maka berukuran kabel yg sinkron buat Instalasi listrik tersebut adalah kabel menggunakan berukuran 95mm2.
Demikianlah artikel tentang bagaimana cara memilih berukuran kabel penghantar listrik yang benar dari kemampuan hantar arus (KHA) kabel tadi.
Selain itu, hal yg perlu kita perhatikan jua, merupakan menentukan jenis penghantar yang sinkron dengan kebutuhan suatu instalasi, serta hal ini akan kita bahas pada artikel yg berikutnya.
Jenis-jenis Kabel listrik serta kegunaannya
Semoga berguna !
CARA FLEXI
Dikutip dari banyak sekali sumber

BAGAIMANA CARA MENENTUKAN UKURAN KABEL LISTRIK YANG BENAR

Memilih ukuran kabel yang sesuai dengan KHA.
Apa yg dimaksud menggunakan menentukan Kabel listrik sesuai menggunakan KHA?
Kabel listrik memiliki berukuran luas penampangnya masing-masing, semakin akbar penampang kabel tentunya kemampuan hantar arusnya juga semakin besar .
KHA adalah:
Seberapa akbar arus listrik yang bisa dibebankan pada suatu kabel listrik diklaim dengan Kemampuan Hantar Arus atau KHA.
Sebelum kita memasang suatu instalasi listrik, baik itu instalasi listrik 3 (3) phase maupun instalasi listrik 1 (satu) phase, diharapkan berbagai perhitungan yg benar untuk menentukan bahan – bahan listrik yang akan dipakai.
Hal yg paling penting pada suatu instalasi listrik, adalah bagaimana memilih jenis dan ukuran Penghantar kabel listrik yang tepat.
Baca jua: Rumus menghitung daya listrik

Kabel yang masih ada dalam suatu instalasi listrik, memiliki jumlah yg tidak selaras berdasarkan jenis instalasi yang dipasang, baik itu instalasi listrik 1 Phase dan tiga Phase.
Dua jenis Instalasi listrik:
  • Instalasi listrik 1 (satu) phase
Instalasi listrik 1 (satu) phase merupakan instalasi listrik yg umumnya memakai jaringan tiga (3) kabel penghantar primer, yaitu:
  1. Kabel Phase (biasanya memakai kabel berwarna merah)
  2. Kabel Netral (umumnya menggunakan kabel berwarna hitam)
  3. Kabel Grounding atau Arde (umumnya memakai kabel berwarna kuning menggunakan garis hijau)

Instalasi listrik 1 phase biasanya yang paling banyak kita gunakan pada instalasi listrik dirumah.
Listrik 1 (satu) phase biasanya memiliki tegangan antara Phase menggunakan Netral sebesar 220 Vac.
  • Instalasi listrik 3 (3) phase
Instalasi listrik 3 (3) phase adalah instalasi listrik dengan menggunakan jaringan 5 (lima) kabel penghantar utama, yaitu:
Old Cable Colour Code
  1. Kabel Phase R (biasanya memakai kabel berwarna merah)
  2. Kabel Phase S (umumnya memakai kabel berwarna kuning)
  3. Kabel Phase T (umumnya memakai kabel berwarna biru)
  4. Kabel Netral (umumnya menggunakan kabel berwarna hitam)
  5. Kabel Grounding atau Arde (umumnya memakai kabel berwarna kuning menggunakan garis hijau)
New Cable Colour Code
  1. Kabel Phase R (biasanya memakai kabel berwarna Merah)
  2. Kabel Phase S (umumnya memakai kabel berwarna Kuning)
  3. Kabel Phase T (umumnya menggunakan kabel berwarna Hitam)
  4. Kabel Netral (umumnya memakai kabel berwarna Biru)
  5. Kabel Grounding atau Arde (umumnya memakai kabel berwarna kuning menggunakan garis hijau)

Instalasi listrik 3 (3) phase biasanya digunakan khusus untuk kebutuhan suatu usaha, pabrik atau industri, dan memiliki tegangan sebesar 380 Volt
Ingat :
Pastikan disetiap instalasi listrik yang terpasang dilengkapi menggunakan kabel grounding.

Setiap instalasi diperlukan memiliki standarisasi warna kabel penghantar, ini bertujuan buat mempermudah pada pemasangan serta perbaikan nantinya.
Hal yang terpenting dalam pemasangan suatu instalasi listrik, merupakan bagaimana menentukan serta memilih berukuran kabel penghantar listrik.
Kabel listrik yg akan dipakai dalam instalasi listrik tersebut wajib bisa dibebani menggunakan aneka macam daya listrik menurut banyak sekali peralatan listrik yang dipakai.
Mengapa berukuran kabel wajib diadaptasi menggunakan beban yang ada?
Kabel listrik berfungsi buat menghantarkan arus listrik berdasarkan asal listrik menuju beban daya suatu alat listrik.
Semakin akbar daya menurut banyak sekali indera listrik yang dipakai tentunya akan membutuhkan ukuran kabel yg akbar juga.
Karena bila beban arus yg akbar ditanggung sang penghantar yang memiliki ukuran kecil atau melebihi kemampuan hantarnya, ini akan mengakibatkan suhu kabel menjadi panas, bahkan dapat mengakibatkan kabel tersebut terbakar.
Karena itulah dalam menentukan ukuran kabel buat suatu instalasi listrik merupakan hal yang sangat krusial.
Kesalahan pada menentukan ukuran kabel yang terlalu mini dapat menyebabkan resiko bahaya yang fatal (kebakaran).
Baca jua: memilih jenis kabel
Bagaimana bila kabel yang kita pakai memiliki ukuran yang lebih mini dari beban arus yang ditanggungnya ?
Seperti yg kita bahas sebelumnya, jika berukuran kabel terlalu mini bisa mengakibatkan suhu kabel penghantar tersebut menjadi panas serta bahkan bisa terbakar.
Selain itu ukuran kabel yg terlalu kecil pula bisa mengakibatkan kerugian tegangan yang lebih besar (Tegangan Drop).
Bagaimana kalau kita menggunakan kabel yang memiliki ukuran jauh lebih besar , melebihi Total Arus listrik yg terdapat ?
Jika kita memakai kabel penghantar listrik yg lebih besar , serta bahkan jauh melebihi kebutuhan total arus listrik yang akan ditanggung kabel tadi, hal ini memang jauh lebih baik.
Jika kemampuan hantar Arus kabel yang digunakan jauh lebih akbar melebihi beban arus aporisma dalam instalasi tersebut, Kabel tidak akan mengalami peningkatan suhu.
Namun jika ditinjau menurut segi biaya (ekonomi), Harga beli kabel akan sebagai meningkat, dan hal ini menjadi suatu pemborosan porto.
Apa yg dimaksud menggunakan berukuran kabel listrik

Lalu bagaimana memilih ukuran kabel penghantar yg sahih?

Untuk memilih berukuran kabel yg akan kita pakai buat pemasangan suatu instalasi listrik, baik itu instalasi listrik 1 (satu) phase maupun instalasi listrik 3 (3) phase, wajib diketahui terlebih dahulu seberapa akbar beban arus (Ampere) aporisma yang akan ditanggung kabel penghantar tadi.
Cara menghitung arus listrik dengan Hukum Ohm
Setelah beban arus maksimal diketahui, selanjutnya kita mampu memilih berukuran kabel penghantar sesuai dengan Tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA) di bawah ini :
Tabel Kemampuan Hantar Arus suatu kabel penghantar

Sebagai model :
1. Suatu instalasi listrik 1 phase, mempunyai beban arus listrik aporisma sebesar 100 Ampere, maka kita dapat memakai kabel menggunakan kemampuan hantar arus yg lebih besar lebih kurang 125 % dari 100 Ampere.
125 % x Arus maksimal
125 % x 100 Ampere = 125 Ampere.
Kemudian kita sanggup lihat pada tabel KHA diatas, ukuran kabel yang mampu menghantarkan arus sebesar 125Amp.
Jika pada tabel tidak ada yang 125Amp, kita dapat menentukan akbar arus yang mendekati , tetapi jangan lupa jangan memilih nilai arus yang lebih rendah menurut 125Amp.
Dari Tabel KHA diatas, maka yang mendekati adalah 135 Amp.
Maka kita bisa menentukan kabel yg sanggup menghantarkan arus sebesar 135 Amp, yaitu kabel menggunakan ukuran penampang sebanyak 35 mm2.
Maka sebaiknya kita menggunakan Kabel listrik menggunakan berukuran 35 mm2.
2. Suatu instalasi listrik 3 Phase, memiliki beban maksimal tiap phasenya adalah sebesar 200 Ampere, maka berukuran Kabel listrik yg akan kita gunakan sebaiknya yang memiliki kemampuan Hantar Arus sebesar :
125 % x Arus maksimal
125 % x 200 = 250 Ampere.
Sama halnya menggunakan perhitungan pertama, kita sanggup lihat menurut Tabel KHA diatas, Kabel yang bisa menghantarkan arus sebesar 250 Amp adalah Kabel dengan ukuran penampang 95 mm2.
Maka berukuran kabel yang sinkron untuk Instalasi listrik tersebut merupakan kabel menggunakan berukuran 95mm2.
Demikianlah artikel mengenai bagaimana cara memilih ukuran kabel penghantar listrik yg benar menurut kemampuan hantar arus (KHA) kabel tersebut.
Selain itu, hal yang perlu kita perhatikan juga, merupakan menentukan jenis penghantar yang sesuai dengan kebutuhan suatu instalasi, dan hal ini akan kita bahas pada artikel yang berikutnya.
Jenis-jenis Kabel listrik serta kegunaannya
Semoga berguna !
CARA FLEXI
Dikutip dari berbagai asal

BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART1

Bagaimana cara merakit sebuah Panel untuk Motor Listrik tiga fasa?
Untuk dapat mengoperasikan sebuah Elektro motor (Motor Listrik) 3 fasa tentunya dibutuhkan sebuah Panel yang berfungsi menjadi pusat kendali motor agar dapat dioperasikan dengan gampang, aman dan dilengkapi menggunakan Proteksi yang baik.
Panel Kontrol Motor Listrik tiga Fasa umumnya ditempatkan pada satu buah panel primer dan bisa digunakan buat pengoperasian beberapa Motor Listrik, panel buat beberapa Motor Listrik ini biasa disebut menggunakan MCC (Motor Control Centre).
Lalu, Bagaimana cara merakit sebuah Panel Motor Listrik tiga fasa?

"Panduan Lengkap" Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase


Bagi anda yg ingin belajar cara merakit Panel motor Listrik tiga Phase, supaya lebih mudah dimengerti maka kita akan bagi menjadi beberapa Tahapan/langkah untuk sanggup merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa.
1. Motor Listrik berapa KW?
Langkah pertama yang harus kita ketahui terlebih dahulu sebelum merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa merupakan Berapa Daya Motor Listrik tiga Fasa yang akan dikendalikan oleh Panel tadi.
Hal ini sangat krusial, buat dapat menentukan Komponen-komponen yg akan kita persiapkan untuk membuat Panel Motor Listrik tersebut.
Selain itu, Besar Daya (KW) sebuah Elektro Motor memilih rangkaian apa yang akan kita buat untuk Sistem Starting Motor tersebut.
Baca pula: Beberapa Sistem Starting Motor Listrik 3 phase dan penjelasannya

Sistem Starting Motor
Beberapa sistem starting Motor Listrik 3 phase diadaptasi menggunakan besar Daya Motor, diantaranya:
1. Elektro Motor dengan daya lebih kecil dari lima,5kw memakai sistem Starting Rangkain "Direct On Line" (DOL) .
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian DOL

2. Elektro Motor menggunakan daya lima,5Kw sampai 22Kw memakai sistem Starting "Star Delta".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Star Delta

3. Elektro Motor menggunakan Daya 22Kw hingga 150Kw memakai Sistem Starting "Auto Transformer".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Auto Trafo

Sebagai Contoh: apabila kita ingin membuat Panel buat Elektro Motor lima,5Kw, maka Panel yang akan kita buat memakai Rangkaian Direct On Line (DOL), serta Rangkaian ini adalah Rangkaian yang paling sederhana.
2. Mempersiapkan Komponen Panel
Setelah kita mengetahui bahwa Elektro Motor yg akan kita buatkan Panel adalah Elektro Motor lima,5KW, dan Rangkaian yg dibutuhkan adalah Rangkain DOL, maka selanjutnya kita wajib memilih Bahan-bahan (Komponen) yg dibutuhkan Untuk pembuatan Panel rangkaian DOL, antara lain:
Baca pula: Mengenal Komponen-komponen Panel Listrik tiga phase

Komponen Panel yg diperlukan:
  • Box Panel
  • Kabel Power dari Panel ke Motor
  • Kabel Power untuk Rangkaian pada dalam Panel
  • Kabel buat Rangkaian kontrol pada dalam Panel (Wiring)
  • MCCB
  • MCB
  • Magnetic Contactor
  • Timer (Untuk Rangkaian DOL nir menggunakan Timer)
  • Thermal OverLoad Relay (TOR)
  • Pilot Lamp
  • Push Button
  • Ampere Meter
  • CT
  • Skun kabel
  • Heat Shrink
  • Pembungkus Kabel (Wrapping Band)

3. Menentukan Jenis dan Ukuran Komponen Panel
Setelah kita mengetahui Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan sebuah Panel Kontrol Motor listrik 3 phase, selanjutnya adalah menentukan jenis dan ukurannya.
Hal yg paling krusial kita ketahui sebelum memilih berukuran berbagai Komponen adalah menghitung In (Arus Nominal) berdasarkan sebuah Elektro Motor yg akan dibuatkan Panel.
Menghitung In (Arus Nominal) Elektro Motor tiga phase
In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In: Arus Nominal (Ampere)
  • P: Power atau Daya (Watt)
  • Cosphi: Faktor daya ( 0,80 atau sesuaikan dengan Spesifikasi yang tertera pada Elektro Motor tersebut).
Sebagai contoh: Jika Spesifikasi Elektro Motor yg dipakai merupakan lima,5Kw (5500Watt), 380Volt, Cosphi 0,8 , maka Arus Nominalnya, adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 5500Watt : (380Volt x 0,8 x 1,73)
  • In = 5500Watt : 525,92
  • In = 10,45 Ampere.

Setelah kita mengetahui Elektro Motor lima,5Kw, memiliki Arus Nominal (In) sebesar 10,45 Ampere, maka selanjutnya kita akan menentukan Ukuran Komponen-komponen Panel yang akan kita persiapkan.
Box Panel
Jika kita akan merakit Panel Motor pada sebuah MCC yang telah tersedia, maka kita nir perlu lagi menyediakan Box Panel, tetapi bila kita akan merakit Panel baru serta hanya buat satu panel Motor, maka kita dapat menyesuaikan Ukuran Box Panel ini dengan seberapa poly Komponen yang akan kita rakit, untuk panel motor lima,5Kw sistem DOL, maka berukuran panelnya nir terlalu akbar, relatif menggunakan Box Panel berukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm, dan apabila kita akan memasang panel ini diluar Ruangan, maka pilihlah Panel tipe Outdoor menggunakan IP65.
Baca pula: Mengenal Kode IP sebagai proteksi Listrik

Kabel Power menurut Panel Ke Elektro Motor
Untuk mengalirkan Listrik dari Panel ke Motor Listrik, maka kita membutuhkan Kabel, Kabel jenis apa dan ukuran berapa yang kita butuhkan?
Baca pula: Arti Kode Huruf dalam Kabel Listrik
Jenis Kabel diubahsuaikan menggunakan pemasangan kabel tadi, bila kabel ditanam pada pada tanah dapat memakai Kabel NYRGbY atau NYFGbY, atau apabila dipasang diatas (di dalam Kabel Tray) bisa memakai Kabel NYY.
Baca pula: Bagaimana menentukan Jenis Kabel
Selanjutnya, adalah menentukan Ukuran Kabel yg akan dipakai, cara menghitungnya adalah:
In x 125% (Safety Factor), lalu hasilnya disesuaikan dengan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yang dapat dipandang pada Tabel KHA.
Baca pula: Cara Menentukan Ukuran Kabel
Sebagai contoh: jika sebuah Elektro Motor lima,5Kw memiliki Arus Nominal 10,45Ampere, maka:
10,45Ampere x 125% = 13,06Ampere.
Lihat: TABEL KHA (Lengkap)
Kemudian kita lihat dalam Tabel KHA, berukuran Kabel listrik untuk Arus sebanyak 13,06A, jika nilai 13,06A tidak ada dalam tabel, maka kita bisa menggunakan berukuran yang paling mendekati, yaitu 18A, dengan ukuran kabel 1,5mm².
Sebagai contoh: Kabel Power yang diperlukan buat Elektro Motor lima,5Kw, adalah:
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm² (Jaringan Udara)
  • Kabel NYRGbY 4 x 1,5mm² (Dalam Tanah).

Kabel Power di pada Panel
Untuk merakit Panel, tentunya kita membutuhkan Kabel Power yg akan digunakan buat penghubung menurut MCCB ke Magnetic Contactor, ke Overload Relay, serta sebagainya.
Kabel yang biasa dipakai untuk Power pada dalam Panel merupakan Jenis Kabel NYAF.
Ukuran Kabel diubahsuaikan dengan In (Arus Nominal) motor yg digunakan, bila Elektro Motor yang digunakan adalah lima,5KW menggunakan In 10,45, maka cara menentukannya sama dengan memilih Ukuran Kabel Power ke Motor Listrik.
Jadi, Kabel yang digunakan adalah Kabel NYAF 1,5mm, serta Panjang Kabel diubahsuaikan dengan Kebutuhan Rangkaian panel tadi.
Namun, untuk memilih Kabel Power buat Magnetic Contactor pada Rangkaian Star Delta, bisa memakai berukuran 1/dua dari Kabel Power berdasarkan MCCB.
Kabel buat rangkaian Kontrol (Wiring)
Kabel buat rangkaian kontrol(Wiring), menggunakan Kabel NYAF dengan berukuran yang lebih mini , dapat memakai Kabel NYAF 0,75mm, karena Arus yg dialiri dalam Kabel kontrol ini hanya buat menyalakan Magnetic Contactor, Pilot Lamp, Relay, Timer, bukan buat Power Motor.
Panjang Kabel diubahsuaikan menggunakan Kebutuhan, Panjang kabel buat rangkaian DOL lebih sedikit, dibanding Kabel kontrol buat rangkaian Star Delta juga Auto Trafo.
MCCB
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) adalah suatu Komponen Panel yang berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian berdasarkan Sumber (Power) menuju Komponen-komponen panel berikutnya, serta pula berfungsi sebagai pengaman saat terjadi Arus lebih serta Hubung singkat (Short Circuit).
Baca pula: Beda MCB, MCCB dan ACB
Untuk menentukan Ukuran MCCB dalam sebuah Panel Motor Listrik 3 phase, caranya adalah:
Ukuran MCCB = In x 125persen
Sebagai contoh: apabila Elektro Motor yang digunakan merupakan lima,5Kw, maka Arus Nominalnya adalah: 10,45Ampere, dan untuk memilih berukuran MCCB buat Panel adalah:
  • Ukuran MCCB = In x 125persen
  • Ukuran MCCB = 10,45A x 125persen
  • Ukuran MCCB = 13,06A
Karena ukuran MCCB 13,06A nir ada dipasaran, maka kita dapat memakai MCCB dengan ukuran yang mendekati atau lebih akbar sedikit, yaitu MCCB 15A
MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat pengaman arus lebih, serta dalam panel digunakan untuk pengaman rangkaian kontrol panel (Bukan buat power Motor), jadi berukuran MCB yang diharapkan nir perlu terlalu besar , untuk kebutuhan kontrol Panel umumnya dapat menggunakan MCB 4Ampere.
Magnetic Contactor
Magnetic Contactor merupakan salah satu komponen Panel listrik yg berfungsi seperti seperti saklar, yaitu buat menghubungkan atau menetapkan Aliran Listrik, menggunakan prinsip kerja Magnetik.
Baca pula: Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor, Push Button dan NO, NC
Magnetic Contactor yang dipakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 phase mempunyai banyak sekali jenis serta ukuran.
Untuk jalur listrik primer (power), biasa juga dianggap "Line", bisa menggunakan Magnetic Contactor yg mempunyai 3 Terminal "Line" jenis NO (Normally Opened), serta tambahan terminal (Aksesories) buat kontrol 2 terminal NO serta 2 Terminal NC (Normally Clossed).
Selain itu pastikan jua berapa Tegangan buat Coil yg ada dalam Magnetic Contactor, karena Coil dalam Magnetic Contactor terdapat beberapa jenis Tegangan, terdapat Coil 220V, 380V, 24Vdc, 42Vac, serta sebagainya, sesuaikan Tegangan Coil Magnetic Contactor dengan Tegangan Kontrol yg anda gunakan dalam Panel tersebut, serta Biasanya panel menggunakan Tegangan 220V buat rangkaian Kontrol.
Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Rangkaian DOL:
Selanjutnya memilih ukuran Magnetic Contactor yg sesuai menggunakan Daya Electro motor yang digunakan, buat rangkaian DOL hanya membutuhkan 1 buah Magnetic Contactor, serta rumus memilih Ukuran Magnetic Contactornya sama menggunakan cara memilih ukuran MCCB, yaitu:
Magnetic Contactor (Rangkaian DOL) = In x 125%
Sebagai contoh: apabila Panel yg akan kita buat buat Motor lima,5Kw (Rangkaian DOL), maka ukuran Magnetic Contactornya, merupakan:
  • Magnetic Contactor = In x 125persen
  • Magnetic Contactor = 10,45A x 125%
  • Magnetic Contactor = 13,06A
Karena ukuran Magnetic Contactor 13,06A nir ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan MAgnetic Contactor menggunakan berukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya dapat menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau ekuivalennya).
Ingat: Semakin besar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor akan semakin bagus, namun tentunya kurang Ekonomis.
Menentukan ukuran Magnetic contactor buat Rangkaian Star Delta:
Berbeda menggunakan Rangkaian DOL yg hanya memakai 1 Buah Magnetic contactor, dalam Rangkaian Star Delta kita menggunakan 3 butir Magnetic contactor yg manfaatnya, merupakan:
  • 2 butir Magnetic Contactor untuk Line (Power eksklusif ke Motor)
  • 1 buah Magnetic Contactor untuk Star (Hanya buat menghubungkan Kabel ke terminal Motor secara Bintang/Star, serta nir buat dialiri Tegangan Listrik berdasarkan Sumber).

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Line (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Line) = In : √3

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Star (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Star) = In : 3

Sebagai Contoh: Kita akan merakit Panel buat Motor Listrik 22Kw (22000Watt), maka rangkaian sistem starting yang akan dibentuk adalah Rangkaian Star Delta, magnetic contactor yang diperlukan adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 22000 : (380V x 0,80 x 1,73)
  • In = 22000 : 525,92
  • In = 41,83Ampere

Ukuran Magnetic Contactor buat Line = In : √3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 1,73
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 24,17 Ampere
Karena berukuran Magnetic Contactor 24,17 Ampere tidak terdapat dipasaran, maka kita dapat memakai Magnetic Contactor dengan ukuran yang mendekati atau lebih akbar sedikit, misalnya memakai Magnetic Contactor Mitsubishi SN-25 (Atau Ekuivalennya).
Ukuran Magnetic Contactor buat Star = In : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 13,94 Ampere
Karena berukuran Magnetic Contactor 13,94 Ampere nir ada dipasaran, maka kita bisa memakai Magnetic Contactor dengan ukuran yg mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau Ekuivalennya).
Ingat: Semakin akbar berukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor, akan semakin rupawan, tetapi tentunya kurang Ekonomis.
TIMER
Untuk merakit panel motor dengan sistem starting memakai Rangkaian Direct On Line (DOL), nir memerlukan Timer.
Timer dipakai buat sistem starting Motor menggunakan Rangkaian Star Delta serta Sistem Auto Transformer.
Untuk Rangkaian Panel Motor menggunakan sistem Star Delta, membutuhkan satu butir Timer, dengan pengaturan ketika antara 4-lima dtk atau tergantung aplikasi pemasangan Motor dilapangan.
Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Auto Trafo, membutuhkan beberapa Timer, sesuai menggunakan kebutuhan, serta berapa Step perpindahan Auto Trafo.
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 3 Step, menggunakan 2 buah Timer
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 4 Step, memakai 3 butir Timer
dan pengaturan masing-masing Timer, disesuaikan menggunakan kebutuhan Aplikasi di lapangan
Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay merupakan keliru satu Komponen pada pembuatan Panel Motor listrik 3 phase, serta berfungsi sebagai Proteksi (Pengaman) waktu terjadi Arus Lebih, buat melindungi Motor dari kerusakan karena mengalami beban Lebih.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian DOL
Untuk menentukan Ukuran Thermal Overload Relay yg akan kita pakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu berapa usahakan Settingan Overload buat pengaman Arus Lebih pada Motor listrik (Rangkaian DOL)
Settingan Thermal Overload relay = In x 80persen
Kenapa settingan nya lebih kecil menurut Arus Nominal?
Arus Nominal Motor adalah batasan besar Arus tertinggi waktu Elektro Motor dioperasikan, serta tidak disarankan buat penggunaan secara terus menerus.
Jika Sebuah Elektro Motor dioperasikan terus menerus dalam beban yang maksimal , menggunakan nilai arus sama menggunakan atau mendekati In (Arus Nominal) Motor tersebut, akan menyebabkan suhu Motor menjadi meningkat dan dapat mengakibatkan kerusakan isolasi Gulungan, serta akhirnya Motor rusak (Gulungan Short).
Oleh Karena itu, sebaiknya settingan Overload lebih mini (80%) berdasarkan besar In (Arus Nominal) Motor Listrik, buat menjaga agar Motor nir dioperasikan melebihi Arus Nominal, dan menjaga Suhu motor tetap.
Setelah kita mengetahui settingan Thermal Overload buat pengaman Elektro motor, maka selanjutnya kita mampu memilih ukuran Thermal Overload yg akan kita gunakan.
Sebagai Contoh, Untuk Panel Motor lima,5KW, arus nominalnya 10,45A, serta settingan Overload yg disarankan, adalah:
  • 10,45A x 80% = 8,36 Ampere.
Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yg mempunyai Nilai tengah 8,36 Ampere., misalnya anda bisa menentukan Thermal Overload Relay 7-9A.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian Star Delta
Sebelum Menentukan ukuran Thermal Overload buat Motor Listrik Rangkaian Star Delta, kita terlebih dahulu memilih settingan Overload relay buat Rangkaian Star Delta, yaitu:
Settingan Thermal Overload Relay = 1/2 x In x 80persen
Sebagai contoh: Settingan Thermal Overload Relay untuk Proteksi Motor Listrik 22Kw, menggunakan rangkaian Star Delta, merupakan:
In motor 22Kw = 41,83A
Settingan Overload = 1/2 x 41,83A x 80% = 16,73A
Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yg mempunyai Nilai tengah 16,73 Ampere., misalnya anda bisa menentukan Thermal Overload Relay 12-18A.
Selain itu, buat menentukan ukuran Thermal Overload Relay buat Proteksi Motor Rangkaian Star Delta, bisa pula menggunakan rumus misalnya menentukan ukuran Thermal Overload Relay rangkaian DOL, dengan syarat posisi pemasangan Thermal Overload diletakkan dalam Kabel Power (Line) sesudah MCCB (Sebelum Magnetic contactor Line).
Sampai disini dulu pembahasan mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga phase" Part-1, lantaran pembahasannya relatif panjang serta luas, oleh karenanya kita akan bagi sebagai beberapa Artikel (Bagian), serta lanjutannya akan kita uraikan pada Artikel selanjutnya "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-2".
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART1

Bagaimana cara merakit sebuah Panel buat Motor Listrik tiga fasa?
Untuk dapat mengoperasikan sebuah Elektro motor (Motor Listrik) 3 fasa tentunya diharapkan sebuah Panel yg berfungsi sebagai sentra kendali motor supaya bisa dioperasikan menggunakan gampang, aman dan dilengkapi menggunakan Proteksi yg baik.
Panel Kontrol Motor Listrik tiga Fasa umumnya ditempatkan pada satu butir panel utama serta bisa dipakai buat pengoperasian beberapa Motor Listrik, panel buat beberapa Motor Listrik ini biasa dianggap dengan MCC (Motor Control Centre).
Lalu, Bagaimana cara merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa?

"Panduan Lengkap" Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase


Bagi anda yang ingin belajar cara merakit Panel motor Listrik 3 Phase, agar lebih mudah dimengerti maka kita akan bagi menjadi beberapa Tahapan/langkah untuk sanggup merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa.
1. Motor Listrik berapa KW?
Langkah pertama yg wajib kita ketahui terlebih dahulu sebelum merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa merupakan Berapa Daya Motor Listrik 3 Fasa yang akan dikendalikan sang Panel tadi.
Hal ini sangat krusial, untuk dapat menentukan Komponen-komponen yg akan kita persiapkan buat menciptakan Panel Motor Listrik tersebut.
Selain itu, Besar Daya (KW) sebuah Elektro Motor menentukan rangkaian apa yg akan kita buat untuk Sistem Starting Motor tadi.
Baca pula: Beberapa Sistem Starting Motor Listrik 3 phase serta penjelasannya

Sistem Starting Motor
Beberapa sistem starting Motor Listrik tiga phase disesuaikan menggunakan besar Daya Motor, diantaranya:
1. Elektro Motor dengan daya lebih kecil dari lima,5kw menggunakan sistem Starting Rangkain "Direct On Line" (DOL) .
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian DOL

2. Elektro Motor dengan daya lima,5Kw sampai 22Kw menggunakan sistem Starting "Star Delta".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Star Delta

3. Elektro Motor menggunakan Daya 22Kw sampai 150Kw menggunakan Sistem Starting "Auto Transformer".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Auto Trafo

Sebagai Contoh: Jika kita ingin menciptakan Panel buat Elektro Motor lima,5Kw, maka Panel yang akan kita untuk memakai Rangkaian Direct On Line (DOL), serta Rangkaian ini merupakan Rangkaian yg paling sederhana.
2. Mempersiapkan Komponen Panel
Setelah kita mengetahui bahwa Elektro Motor yg akan kita buatkan Panel adalah Elektro Motor lima,5KW, serta Rangkaian yg diperlukan adalah Rangkain DOL, maka selanjutnya kita wajib memilih Bahan-bahan (Komponen) yg dibutuhkan Untuk pembuatan Panel rangkaian DOL, diantaranya:
Baca pula: Mengenal Komponen-komponen Panel Listrik 3 phase

Komponen Panel yg diperlukan:
  • Box Panel
  • Kabel Power dari Panel ke Motor
  • Kabel Power buat Rangkaian pada pada Panel
  • Kabel buat Rangkaian kontrol pada pada Panel (Wiring)
  • MCCB
  • MCB
  • Magnetic Contactor
  • Timer (Untuk Rangkaian DOL nir memakai Timer)
  • Thermal OverLoad Relay (TOR)
  • Pilot Lamp
  • Push Button
  • Ampere Meter
  • CT
  • Skun kabel
  • Heat Shrink
  • Pembungkus Kabel (Wrapping Band)

3. Menentukan Jenis serta Ukuran Komponen Panel
Setelah kita mengetahui Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan buat pembuatan sebuah Panel Kontrol Motor listrik tiga phase, selanjutnya merupakan memilih jenis serta ukurannya.
Hal yang paling krusial kita ketahui sebelum memilih ukuran berbagai Komponen adalah menghitung In (Arus Nominal) menurut sebuah Elektro Motor yg akan dibuatkan Panel.
Menghitung In (Arus Nominal) Elektro Motor 3 phase
In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In: Arus Nominal (Ampere)
  • P: Power atau Daya (Watt)
  • Cosphi: Faktor daya ( 0,80 atau sesuaikan dengan Spesifikasi yang tertera dalam Elektro Motor tersebut).
Sebagai model: Jika Spesifikasi Elektro Motor yang digunakan merupakan 5,5Kw (5500Watt), 380Volt, Cosphi 0,8 , maka Arus Nominalnya, adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 5500Watt : (380Volt x 0,8 x 1,73)
  • In = 5500Watt : 525,92
  • In = 10,45 Ampere.

Setelah kita mengetahui Elektro Motor lima,5Kw, memiliki Arus Nominal (In) sebesar 10,45 Ampere, maka selanjutnya kita akan menentukan Ukuran Komponen-komponen Panel yang akan kita persiapkan.
Box Panel
Jika kita akan merakit Panel Motor dalam sebuah MCC yg sudah tersedia, maka kita tidak perlu lagi menyediakan Box Panel, namun jika kita akan merakit Panel baru dan hanya untuk satu panel Motor, maka kita dapat menyesuaikan Ukuran Box Panel ini menggunakan seberapa banyak Komponen yang akan kita rakit, buat panel motor lima,5Kw sistem DOL, maka ukuran panelnya nir terlalu akbar, relatif menggunakan Box Panel ukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm, serta jika kita akan memasang panel ini diluar Ruangan, maka pilihlah Panel tipe Outdoor dengan IP65.
Baca pula: Mengenal Kode IP menjadi proteksi Listrik

Kabel Power menurut Panel Ke Elektro Motor
Untuk mengalirkan Listrik menurut Panel ke Motor Listrik, maka kita membutuhkan Kabel, Kabel jenis apa serta berukuran berapa yg kita butuhkan?
Baca pula: Arti Kode Huruf pada Kabel Listrik
Jenis Kabel disesuaikan menggunakan pemasangan kabel tersebut, bila kabel ditanam di pada tanah bisa memakai Kabel NYRGbY atau NYFGbY, atau jika dipasang diatas (di pada Kabel Tray) dapat menggunakan Kabel NYY.
Baca pula: Bagaimana memilih Jenis Kabel
Selanjutnya, merupakan memilih Ukuran Kabel yg akan dipakai, cara menghitungnya merupakan:
In x 125% (Safety Factor), kemudian hasilnya diadaptasi dengan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yg bisa dicermati dalam Tabel KHA.
Baca pula: Cara Menentukan Ukuran Kabel
Sebagai model: jika sebuah Elektro Motor lima,5Kw memiliki Arus Nominal 10,45Ampere, maka:
10,45Ampere x 125% = 13,06Ampere.
Lihat: TABEL KHA (Lengkap)
Kemudian kita lihat dalam Tabel KHA, ukuran Kabel listrik buat Arus sebesar 13,06A, apabila nilai 13,06A tidak ada dalam tabel, maka kita bisa menggunakan ukuran yg paling mendekati, yaitu 18A, dengan berukuran kabel 1,5mm².
Sebagai model: Kabel Power yang diperlukan buat Elektro Motor lima,5Kw, adalah:
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm² (Jaringan Udara)
  • Kabel NYRGbY 4 x 1,5mm² (Dalam Tanah).

Kabel Power pada dalam Panel
Untuk merakit Panel, tentunya kita membutuhkan Kabel Power yang akan dipakai buat penghubung berdasarkan MCCB ke Magnetic Contactor, ke Overload Relay, serta sebagainya.
Kabel yg biasa dipakai buat Power di dalam Panel adalah Jenis Kabel NYAF.
Ukuran Kabel disesuaikan menggunakan In (Arus Nominal) motor yg dipakai, jika Elektro Motor yang dipakai adalah lima,5KW menggunakan In 10,45, maka cara menentukannya sama menggunakan memilih Ukuran Kabel Power ke Motor Listrik.
Jadi, Kabel yg digunakan adalah Kabel NYAF 1,5mm, serta Panjang Kabel diubahsuaikan menggunakan Kebutuhan Rangkaian panel tadi.
Namun, buat menentukan Kabel Power buat Magnetic Contactor dalam Rangkaian Star Delta, dapat memakai ukuran 1/2 menurut Kabel Power menurut MCCB.
Kabel buat rangkaian Kontrol (Wiring)
Kabel buat rangkaian kontrol(Wiring), memakai Kabel NYAF menggunakan berukuran yang lebih kecil, dapat memakai Kabel NYAF 0,75mm, karena Arus yg dialiri pada Kabel kontrol ini hanya untuk menyalakan Magnetic Contactor, Pilot Lamp, Relay, Timer, bukan untuk Power Motor.
Panjang Kabel diadaptasi menggunakan Kebutuhan, Panjang kabel buat rangkaian DOL lebih sedikit, dibanding Kabel kontrol buat rangkaian Star Delta juga Auto Trafo.
MCCB
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) merupakan suatu Komponen Panel yg berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian berdasarkan Sumber (Power) menuju Komponen-komponen panel berikutnya, dan jua berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi Arus lebih serta Hubung singkat (Short Circuit).
Baca pula: Beda MCB, MCCB serta ACB
Untuk menentukan Ukuran MCCB pada sebuah Panel Motor Listrik 3 phase, caranya adalah:
Ukuran MCCB = In x 125persen
Sebagai model: Jika Elektro Motor yang digunakan adalah 5,5Kw, maka Arus Nominalnya adalah: 10,45Ampere, dan untuk menentukan ukuran MCCB untuk Panel adalah:
  • Ukuran MCCB = In x 125persen
  • Ukuran MCCB = 10,45A x 125%
  • Ukuran MCCB = 13,06A
Karena berukuran MCCB 13,06A nir terdapat dipasaran, maka kita bisa menggunakan MCCB menggunakan ukuran yang mendekati atau lebih akbar sedikit, yaitu MCCB 15A
MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat pengaman arus lebih, serta dalam panel digunakan buat pengaman rangkaian kontrol panel (Bukan buat power Motor), jadi ukuran MCB yg diperlukan tidak perlu terlalu besar , buat kebutuhan kontrol Panel umumnya bisa menggunakan MCB 4Ampere.
Magnetic Contactor
Magnetic Contactor adalah keliru satu komponen Panel listrik yang berfungsi seperti misalnya saklar, yaitu buat menghubungkan atau memutuskan Aliran Listrik, dengan prinsip kerja Magnetik.
Baca pula: Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor, Push Button dan NO, NC
Magnetic Contactor yg dipakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik tiga phase mempunyai berbagai jenis serta berukuran.
Untuk jalur listrik utama (power), biasa juga disebut "Line", bisa memakai Magnetic Contactor yg memiliki 3 Terminal "Line" jenis NO (Normally Opened), serta tambahan terminal (Aksesories) buat kontrol 2 terminal NO serta 2 Terminal NC (Normally Clossed).
Selain itu pastikan jua berapa Tegangan buat Coil yang ada dalam Magnetic Contactor, karena Coil pada Magnetic Contactor terdapat beberapa jenis Tegangan, terdapat Coil 220V, 380V, 24Vdc, 42Vac, dan sebagainya, sesuaikan Tegangan Coil Magnetic Contactor dengan Tegangan Kontrol yg anda pakai pada Panel tersebut, serta Biasanya panel menggunakan Tegangan 220V buat rangkaian Kontrol.
Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Rangkaian DOL:
Selanjutnya memilih berukuran Magnetic Contactor yang sesuai menggunakan Daya Electro motor yg dipakai, untuk rangkaian DOL hanya membutuhkan 1 buah Magnetic Contactor, dan rumus memilih Ukuran Magnetic Contactornya sama dengan cara menentukan berukuran MCCB, yaitu:
Magnetic Contactor (Rangkaian DOL) = In x 125%
Sebagai model: Jika Panel yang akan kita buat untuk Motor 5,5Kw (Rangkaian DOL), maka ukuran Magnetic Contactornya, adalah:
  • Magnetic Contactor = In x 125%
  • Magnetic Contactor = 10,45A x 125%
  • Magnetic Contactor = 13,06A
Karena berukuran Magnetic Contactor 13,06A tidak terdapat dipasaran, maka kita bisa memakai MAgnetic Contactor menggunakan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya dapat memakai Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau ekuivalennya).
Ingat: Semakin akbar berukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor akan semakin bagus, tetapi tentunya kurang Ekonomis.
Menentukan berukuran Magnetic contactor buat Rangkaian Star Delta:
Berbeda menggunakan Rangkaian DOL yg hanya menggunakan 1 Buah Magnetic contactor, pada Rangkaian Star Delta kita memakai tiga buah Magnetic contactor yg kegunaannya, merupakan:
  • 2 butir Magnetic Contactor buat Line (Power eksklusif ke Motor)
  • 1 buah Magnetic Contactor buat Star (Hanya buat menghubungkan Kabel ke terminal Motor secara Bintang/Star, dan tidak untuk dialiri Tegangan Listrik berdasarkan Sumber).

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Line (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Line) = In : √3

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Star (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Star) = In : 3

Sebagai Contoh: Kita akan merakit Panel untuk Motor Listrik 22Kw (22000Watt), maka rangkaian sistem starting yang akan dibuat adalah Rangkaian Star Delta, magnetic contactor yg diperlukan merupakan:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 22000 : (380V x 0,80 x 1,73)
  • In = 22000 : 525,92
  • In = 41,83Ampere

Ukuran Magnetic Contactor buat Line = In : √3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 1,73
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 24,17 Ampere
Karena ukuran Magnetic Contactor 24,17 Ampere nir ada dipasaran, maka kita dapat memakai Magnetic Contactor dengan berukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya memakai Magnetic Contactor Mitsubishi SN-25 (Atau Ekuivalennya).
Ukuran Magnetic Contactor buat Star = In : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 13,94 Ampere
Karena berukuran Magnetic Contactor 13,94 Ampere tidak terdapat dipasaran, maka kita dapat menggunakan Magnetic Contactor menggunakan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau Ekuivalennya).
Ingat: Semakin akbar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor, akan semakin mengagumkan, tetapi tentunya kurang Ekonomis.
TIMER
Untuk merakit panel motor menggunakan sistem starting menggunakan Rangkaian Direct On Line (DOL), tidak memerlukan Timer.
Timer dipakai buat sistem starting Motor dengan Rangkaian Star Delta serta Sistem Auto Transformer.
Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Star Delta, membutuhkan satu buah Timer, menggunakan pengaturan ketika antara 4-lima detik atau tergantung aplikasi pemasangan Motor dilapangan.
Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Auto Trafo, membutuhkan beberapa Timer, sinkron menggunakan kebutuhan, serta berapa Step perpindahan Auto Trafo.
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 3 Step, menggunakan 2 butir Timer
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 4 Step, menggunakan tiga butir Timer
dan pengaturan masing-masing Timer, diadaptasi dengan kebutuhan Aplikasi pada lapangan
Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay merupakan keliru satu Komponen pada pembuatan Panel Motor listrik 3 phase, dan berfungsi sebagai Proteksi (Pengaman) waktu terjadi Arus Lebih, untuk melindungi Motor dari kerusakan lantaran mengalami beban Lebih.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian DOL
Untuk memilih Ukuran Thermal Overload Relay yang akan kita pakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik, usahakan kita mengetahui terlebih dahulu berapa usahakan Settingan Overload buat pengaman Arus Lebih dalam Motor listrik (Rangkaian DOL)
Settingan Thermal Overload relay = In x 80persen
Kenapa settingan nya lebih mini berdasarkan Arus Nominal?
Arus Nominal Motor merupakan batasan besar Arus tertinggi saat Elektro Motor dioperasikan, serta tidak disarankan buat penggunaan secara terus menerus.
Jika Sebuah Elektro Motor dioperasikan terus menerus dalam beban yang aporisma, menggunakan nilai arus sama menggunakan atau mendekati In (Arus Nominal) Motor tadi, akan menyebabkan suhu Motor menjadi semakin tinggi serta bisa mengakibatkan kerusakan isolasi Gulungan, dan akhirnya Motor rusak (Gulungan Short).
Oleh Karena itu, sebaiknya settingan Overload lebih kecil (80%) dari besar In (Arus Nominal) Motor Listrik, untuk menjaga agar Motor nir dioperasikan melebihi Arus Nominal, dan menjaga Suhu motor permanen.
Setelah kita mengetahui settingan Thermal Overload buat pengaman Elektro motor, maka selanjutnya kita sanggup menentukan berukuran Thermal Overload yang akan kita gunakan.
Sebagai Contoh, Untuk Panel Motor 5,5KW, arus nominalnya 10,45A, serta settingan Overload yg disarankan, merupakan:
  • 10,45A x 80% = 8,36 Ampere.
Selanjutnya kita dapat memilih Ukuran Overload yg memiliki Nilai tengah 8,36 Ampere., misalnya anda mampu menentukan Thermal Overload Relay 7-9A.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian Star Delta
Sebelum Menentukan berukuran Thermal Overload buat Motor Listrik Rangkaian Star Delta, kita terlebih dahulu menentukan settingan Overload relay buat Rangkaian Star Delta, yaitu:
Settingan Thermal Overload Relay = 1/2 x In x 80persen
Sebagai model: Settingan Thermal Overload Relay buat Proteksi Motor Listrik 22Kw, menggunakan rangkaian Star Delta, merupakan:
In motor 22Kw = 41,83A
Settingan Overload = 1/dua x 41,83A x 80% = 16,73A
Selanjutnya kita dapat memilih Ukuran Overload yg memiliki Nilai tengah 16,73 Ampere., misalnya anda mampu menentukan Thermal Overload Relay 12-18A.
Selain itu, buat menentukan berukuran Thermal Overload Relay buat Proteksi Motor Rangkaian Star Delta, bisa jua menggunakan rumus misalnya menentukan berukuran Thermal Overload Relay rangkaian DOL, dengan syarat posisi pemasangan Thermal Overload diletakkan pada Kabel Power (Line) sesudah MCCB (Sebelum Magnetic contactor Line).
Sampai disini dulu pembahasan mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-1, karena pembahasannya cukup panjang serta luas, oleh karenanya kita akan bagi sebagai beberapa Artikel (Bagian), dan lanjutannya akan kita uraikan pada Artikel selanjutnya "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-2".
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENENTUKAN BESAR ARUS DAN UKURAN KABEL NETRAL PADA LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

Menentukan Ukuran Kabel Netral diadaptasi dengan akbar Arus yg mengalir dalam kabel tersebut.
Untuk menentukan berukuran kabel yang diharapkan, baik itu untuk Kabel Fasa maupun Kabel Netral, perhitungannya adalah sama, yaitu menggunakan menghitung besar arus yg mengalir dalam kabel tersebut.
Dengan mengetahui berapa besar arus yang mengalir pada suatu kabel, maka kita dapat menentukan ukuran kabel yang diperlukan, dengan melihat dalam tabel Kemampuan hantar arus (KHA) kabel penghantar.

Menentukan ukuran kabel fasa dan Netral


Listrik 1 Phase
Menentukan Ukuran kabel dan Besar Arus yg mengalir dalam instalasi listrik 1 fase.
Pada Instalasi listrik 1 Phase, besar arus yang mengalir pada kabel fasa adalah sama menggunakan akbar arus yg mengalir pada kabel Netral.
Arus kabel fasa = Arus kabel Netral
Atau menggunakan kata lain, selisih arus yang mengalir dalam kabel fase menggunakan arus yg mengalir pada kabel Netral hasilnya merupakan Nol.
Ip – In = 0
Dengan mengetahui bahwa besar arus yang mengalir dalam kabel fasa serta kabel netral adalah sama, maka berukuran kabel yang diperlukan buat kabel Netral pada instalasi listrik 1 phase merupakan sama menggunakan berukuran kabel yang dipakai buat kabel fasa.
Sebagai model:
Suatu instalasi listrik 1 phase 220Vac, dengan daya sebanyak 10.000watt (10Kw), berapa ukuran kabel fasa dan kabel netral yg dibutuhkan?
  • Voltage : 220Volt
  • Daya : 10.000Watt
  • In : 10.000watt/220V = 45,45Ampere

Safety Factor
Untuk menentukan kemampuan hantar arus kabel yang dibutuhkan, maka terlebih dahulu arus nominal kita kalikan safety factor sebanyak 125%.
125% x 45,45 = 56,8 Ampere.
Maka, ditinjau menurut Tabel Kemampuan hantar arus (KHA) kabel untuk arus sebesar 56,8 Ampere, kita bisa memakai Kabel berukuran 10mm2 menggunakan kemampuan arus aporisma sebanyak 61Ampere.
Ukuran kabel yg diharapkan buat instalasi listrik tersebut,adalah:
  • Kabel Netral : 10 mm2
  • Kabel fase : 10mm2

Kebutuhan ukuran kabel fase serta kabel Netral pada instalasi listrik 1 fase adalah sama, lantaran akbar arus yg mengalir dalam ke 2 kabel tersebut adalah sama besar .
Listrik tiga Phase
Menentukan Ukuran kabel dan Besar Arus yang mengalir dalam instalasi listrik tiga fase.
Pada instalasi listrik 3 fasa, Jika beban arus yang mengalir dalam masing-masing fase R,S,T mempunyai nilai yg sama atau seimbang, maka besar arus yg mengalir pada kabel Netral merupakan Nol.
Ir = Is = It, maka In = 0
Atau dalam sistem penjumlahan Vektor, Ir + Is + It = 0, bila Ir = Is = It
Namun, buat mencapai keseimbangan arus pada masing-masing fasa R,S, T merupakan sangat sulit buat dicapai, maka umumnya dalam instalasi listrik tiga fase akan terjadi ketidak seimbangan beban arus antara fase R,S,T.
Ketidakseimbangan arus pada fase R,S,T ini akan mengakibatkan timbulnya arus yg mengalir dalam kabel Netral, serta semakin akbar persentase ketidak seimbangan beban antara Fase R,S,T maka arus yang mengalir pada kabel Netral juga akan semakin akbar.
Maka, buat bisa memilih ukuran kabel Netral pada instalasi listrik tiga phase maka terlebih dahulu kita wajib mengetahui berapa akbar arus yg mengalir dalam kabel Netral tersebut.
Untuk mengantisipasi peningkatan arus netral inilah, maka berukuran kabel yang digunakan buat kabel Netral umumnya sama dengan berukuran kabel pada fase R,S,T.
Sebagai model:
Suatu instalasi listrik 3 fase, tegangan 380V, cosphi 0,8, , dengan daya sebanyak 50.000watt (50kw), maka ukuran kabel yg dibutuhkan merupakan:
  • P= V x I x Cosphi x akar3
  • In = P/(V x I x Cosphi x akar3)
  • In = 50.000watt / (380v x 0,8 x 1,73)
  • In = 95,1 Amp
  • 125% (safety factor) x In = 118,9 Amp

Maka, ditinjau dari Tabel Kemampuan hantar arus (KHA) untuk arus sebanyak 118,9 Ampere, kita bisa memakai Kabel berukuran 35mm2 dengan kemampuan arus maksimal sebanyak 135 Ampere.
Ukuran kabel yang diperlukan buat instalasi tersebut, merupakan:
  • Kabel Fase : 35mm2
  • Kabel Netral: 35mm2

Ukuran kabel netral disamakan dengan ukuran kabel fase buat mengantisipasi peningkatan arus dalam kabel netral yg diakibatkan oleh ketidakseimbangan arus pada fasa R,S,T.
Namun, apabila kita dapat meminimalkan ketidak seimbangan arus dalam fase R,S,T, maka kita juga akan meminimalkan arus yg mengalir dalam kabel netral.
Dapat disimpulkan, Kabel Netral bisa menggunakan ukuran kabel yang lebih kecil berdasarkan kabel fase, jika beban fase R,S,T bisa lebih diseimbangkan, sehingga arus yg mengalir dalam kabel Netral akan semakin mini .
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGHITUNG RINCIAN BAHAN UNTUK INSTALASI LISTRIK RUMAH

Menghitung kebutuhan porto dan bahan buat pemasangan instalasi listrik di rumah
Bagi anda yang sedang membangun tempat tinggal , tentunya anda ingin mengetahui berapa kebutuhan porto buat pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal tadi.
Atau , bagi anda yg ketika ini berencana buat memasang instalasi listrik pada rumah, pasti anda harus mengetahui terlebih dahulu berapa dana yg wajib anda siapkan buat pemasangan instalasi listrik.
Biaya buat suatu instalasi listrik pada rumah, terdiri dari porto buat upah kerja pemasangan instalasi dan biaya buat kebutuhan material instalasi listrik tersebut.
Pada umumnya buat menghitung berapa biaya yang diharapkan, kita akan meminta donasi kepada pihak penyedia jasa instalasi listrik buat pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal kita.
Namun, apabila anda ingin mengetahui bagaimana cara menghitung berbagai kebutuhan buat instalasi listrik yg akan dipasang, anda dapat memakai perhitungan sendiri.
Bagaimana cara menghitung kebutuhan untuk memasang instalasi listrik di tempat tinggal ?

Cara menghitung kebutuhan bahan buat pemasangan Instalasi listrik pada rumah


Langkah pertama
Tentukan ukuran rumah dan ruangan didalamnya.
Sebagai langkah pertama, tentunya anda harus mengetahui terlebih dahulu berukuran tempat tinggal serta ruangan yang terdapat didalamnya.
Untuk lebih memudahkan menghitung kebutuhan instalasi listriknya, anda bisa membuat gambar denah tempat tinggal secara sederhana.
Baca juga: Cara menghitung porto minimal menciptakan tempat tinggal sederhana
Langkah kedua
Sesuaikan instalasi listrik menggunakan kebutuhan anda
Langkah kedua, anda wajib memilih apa saja perlengkapan listrik yg anda butuhkan didalam tempat tinggal dan ruangan yang ada.
Umumnya suatu ruangan pastinya dilengkapi dengan beberapa lampu penerangan, saklar dan stop kontak.
Lampu
Sebagai model:
Untuk menentukan jumlah lampu dalam suatu ruangan, anda dapat menghitungnya sesuai menggunakan taraf pencahayaan yg sesuai dengan ruangan tersebut.
Untuk cara menghitungnya, anda dapat melihat artikel sebelumnya pada Blog ini mengenai menentukan kebutuhan lampu pada suatu ruangan.
Dan perlu diingat bahwa masing-masing ruangan tentunya memiliki kebutuhan taraf pencahayaan yg bhineka.
Cara memilih jumlah lampu yang sangat sederhana, sanggup anda gunakan rumus:
5 watt / m² luas ruangan.
Jadi bila ruangan kamar tidur anda memiliki berukuran 3m x 3m, berarti luas kamar tadi merupakan 9 m².
Maka lampu yg anda butuhkan dalam kamar tadi merupakan:
9 m² x lima watt = 45 watt.
Anda bisa memasang 1 buah lampu 40 watt, atau 2 buah lampu 20 watt di pada kamar tidur tadi.
Atau anda juga dapat memilih sendiri sinkron menggunakan kebutuhan anda.
Fitting lampu
Jumlah kebutuhan fitting atau gantungan lampu disesuaikan dengan jumlah lampu yg akan dipasang.
Namun bila lampu yang akan dipasang merupakan jenis lampu TL, maka tidak memerlukan fitting.
Saklar
Dan buat kebutuhan berapa jumlah saklar dapat disesuaikan dengan kebutuhan lampu yg akan dipasang.
Saklar pula mempunyai beberapa jenis, terdapat saklar tunggal, saklar ganda, dan lainnya, ini tergantung berdasarkan kebutuhan anda.
Sebagai model:
Jika anda memasang 2 buah lampu, tetapi ingin supaya kedua lampu tadi menyala serta padam secara bersamaan, dapat menggunakan 1 buah saklar tunggal untuk dua lampu tadi.
Dengan memasang 1 buah saklar buat dua butir lampu bisa menghemat porto pemasangan instalasi listrik anda.
Namun, bila anda ingin supaya masing-masing lampu tadi dapat menyala serta padam secara terpisah, anda dapat memakai 1 butir saklar tunggal buat 1 butir lampu, atau 1 butir saklar ganda buat 2 buah lampu.
Stop kontak
Begitu jua dengan kebutuhan stop hubungan, tentunya anda mempunyai perencanaan sendiri tentang jumlah alat-alat listrik yg akan anda gunakan.
Sebagai model:
Biasanya di setiap ruangan kita wajib menyediakan satu buah stop hubungan buat berbagai keperluan indera listrik.
Bahkan buat di kamar mandi, sebahagian orang jua ingin agar dilengkapi dengan stop hubungan, apabila anda ingin memasang stop kontak di kamar mandi, tentunya anda harus menentukan stop kontak yang berkualitas sangat baik, memiliki epilog, nir tembus air dan aneka macam pengaman lainnya.
Dan yang terpenting, instalasi listrik yg akan dipasang wajib sinkron dengan keinginan dan kebutuhan anda sendiri.
Baca juga: Cara menentukan stop kontak yang mengagumkan dan aman
Langkah ketiga
Menggambarkan diagram instalasi listrik.
Untuk menciptakan gambar instalasi listrik pada rumah, sebenarnya nir terlalu sulit.
Buatlah gambar instalasi listrik rumah sesuai dengan kemampuan serta kebutuhan anda.
Karena gambar instalasi listrik yang anda buat hanya buat memudahkan anda dalam menghitung kebutuhan bahan, tidak mesti memakai simbol-simbol yg sahih, relatif pakai simbol yg mudah anda jangan lupa.
Langkah keempat
Menghitung kebutuhan bahan buat instalasi tersebut.
Setelah berukuran telah kita dapat, kebutuhan peralatan listrik, serta telah kita buat gambar instalasi, maka selanjutnya menghitung semua kebutuhan material buat instalasi listrik rumah tersebut.
Dari gambar yang sudah kita untuk, dan sudah sesuai dengan ukuran tempat tinggal , tentunya kita dapat menggunakan mudah menghitung panjang seluruh kabel buat instalasi listrik tadi.
Untuk lebih jelasnya, kita coba membuat contoh perhitungan kebutuhan material serta porto buat memasang suatu instalasi listrik pada suatu tempat tinggal .
Contoh perhitungan bahan untuk pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal :
Sebuah tempat tinggal yg memiliki berukuran 6m x 6m, atau tempat tinggal dengan tipe 36 akan dipasang instalasi listrik, Rumah tersebut mempunyai ruangan sebagai berikut:
  • Dua kamar tidur dengan ukuran masing-masing 3m x 2,5m
  • Satu kamar mandi berukuran 1,5m x 1,5m
  • Dapur
  • Ruang tamu
  • Ruang keluarga
  • Teras

Kebutuhan Lampu
  • Kamar tidur masing-masing akan dipasangi 1 butir lampu 36 watt, karena ada dua kamar tidur, maka kebutuhan lampu buat kamar tidur adalah 2 butir lampu 36 watt.
  • Kamar mandi akan dipasangi 1 butir lampu 10 watt.
  • Dapur akan dipasangi 1 buah lampu 18 watt.
  • Ruang tamu akan dipasangi 1 butir lampu 36 watt.
  • Ruang keluarga akan dipasangi 2 butir lampu 18 watt
  • Teras akan dipasangi 1 butir lampu 18 watt.
  • Belakang tempat tinggal akan dipasangi 1 butir lampu 18 watt.
Cara memilih lampu penerangan
Kebutuhan Fitting lampu
Karena seluruh lampu menggunakan lampu irit energi, maka kebutuhan fitting adalah sama menggunakan jumlah lampu, yaitu sebesar 9 buah.
Kebutuhan Saklar
Saklar yang ingin digunakan adalah saklar tunggal serta saklar ganda.
saklar ganda digunakan buat lebih menghemat tempat pemasangan, dan pula berhemat porto.
  • Kamar tidur serta kamar mandi memakai saklar tunggal, maka kebutuhan saklar tunggal adalah sebanyak tiga butir.
  • Lampu ruang tamu dan teras menggunakan saklar ganda
  • Lampu ruang famili menggunakan saklar ganda
  • Lampu dapur dan halaman belakang menggunakan saklar ganda
  • Maka kebutuhan saklar ganda merupakan sebanyak tiga butir.
Karena saklar akan dipasang didalam tembok beton, maka pilihlah saklar yg khusus buat tembok lengkap dengan tedus (box).
Kebutuhan Stop kontak
Stop kontak akan dipasang di ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga dan dapur, masing-masing 1 buah.
maka kebutuhan stop kontak adalah sebesar lima buah.
Karena stop hubungan akan dipasang didalam tembok beton, maka pilihlah stop kontak yang khusus buat tembok lengkap menggunakan tedus (box).
Kotak sambungan kabel (Embodus)
Setiap sambungan kabel wajib dilengkapi dengan Kotak sambungan atau Embodus.
Kotak sambungan biasa disebut pula menggunakan Junction Box.
Kita dapat menghitung jumlah kotak sambungan dengan melihat gambar instalasi, setiap persimpangan kabel tentunya akan ada sambungan kabel, serta tiap sambungan kabel membutuhkan kotak sambungan.
Jika terdapat tiga cabang, maka dibutuhkan kotak sambungan dengan cabang tiga, jika masih ada 4 cabang maka membutuhkan kotak sambungan 4 cabang.
Namun, apabila ingin lebih mudah buat menghitungnya, kita sanggup membeli kotak sambungan dengan 4 cabang buat setiap persambungan kabel.
Kotak sambung menggunakan 4 cabang juga bisa dipakai jika sewaktu-waktu kita ingin melakukan penambahan instalasi listrik.
Kebutuhan kotak sambungan buat instalasi listrik tadi adalah kotak sambungan 4 cabang sebanyak 6 buah.
Kebutuhan Kabel
Untuk kebutuhan kabel, maka kita dapat membuat gambar instalasi listrik tempat tinggal tadi secara sederhana.
(contoh gambar instalasi mampu ditinjau menurut gambar diatas)
Kebutuhan kabel suatu instalasi listrik, sebaiknya terdiri berdasarkan tiga jenis kabel.
Kabel instalasi listrik rumah:
  1. Kabel Phase, kabel NYA berwarna merah (Hitam)
  2. Kabel Netral, kabel NYA berwarna hitam (Biru)
  3. Kabel Arde, kabel NYA berwarna kuning Hijau

Dari gambar yang dibentuk, kita bisa menghitung kebutuhan panjang kabel buat instalasi listrik.
Sebagai Contoh menurut gambar diatas, Panjang kabel yang diharapkan:
  • Kabel NYA merah buat kabel phase sepanjang 50 meter.
  • Kabel NYA hitam buat kabel netral sepanjang 40 meter.
  • Kabel NYA kuning untuk kabel arde sepanjang 30 meter.
Berapa ukuran kabel yg diperlukan?
Untuk menentukan berukuran kabel yg kita butuhkan harus diubahsuaikan dengan seberapa besar beban daya atau arus listrik yang akan dipakai.
Untuk pemasangan instalasi tempat tinggal , umumnya kita bisa memakai kabel NYA buat kabel phase menggunakan ukuran penampang 2,5mm². Cara menentukan ukuran kabel
Berapa arus aporisma yang sanggup dihantarkan kabel ukuran 2,5mm²?
Jika ditinjau menurut tabel kemampuan hantar arus (KHA) kabel dengan ukuran 2,5mm² bisa menghantarkan arus maksimal sebanyak 26 Ampere.
Ukuran kabel 2,5mm² telah sangat cukup buat instalasi rumah kita, karena beban arus dirumah umumnya kurang berdasarkan 26 Ampere.
Untuk Ukuran kabel Netral, kita bisa memakai berukuran kabel yang sama dengan kabel fasa, yaitu kabel NYA 2,5mm², lantaran kabel netral dan fasa memiliki beban arus yg sama besar .
Begitu pula dengan kabel Arde kita dapat memakai kabel ukuran 2,5mm²
Cara menentukan jenis kabel yg benar
MCB / ELCB
Untuk mengamankan instalasi listrik kita berdasarkan arus lebih atau untuk mengamankan menurut terjadinya korsleting (interaksi singkat), maka dipasang MCB dalam asal listrik sebelum ke instalasi.
Dan umumnya MCB sudah terpasang dalam KWH meter yg disediakan pihak PLN buat membatasi pemakaian listrik.
Namun usahakan, instalasi listrik pula dilengkapi dengan alat pengaman anti kontak yg biasa diklaim ELCB.
Cara menentukan ELCB atau anti hubungan yg benar
Beda MCB dengan ELCB
ELCB berguna untuk mengamankan instalasi listrik serta peralatan listrik dari kebocoran arus, sedangkan MCB hanya untuk mengamankan menurut arus lebih dan tidak bisa mengamankan kita berdasarkan kesetrum.
Dengan melengkapi ELCB dalam instalasi listrik pada rumah kita, bisa mencegah bahaya listrik yg mungkin terjadi pada kita.
ELCB yang berfungsi buat keselamatan manusia merupakan ELCB dengan sensitifitas < 30 mA.
Berapa ampere MCB atau ELCB yang akan dipakai?
Hal ini tergantung seberapa besar daya PLN yg terpasang pada rumah anda,
Jika daya dari PLN adalah 900watt, maka MCB atau ELCB yg dipakai adalah 4 Ampere.
Jika daya menurut PLN adalah 1300 watt,maka MCB atau ELCB yang dipakai adalah 6 Ampere.
Arus = daya dibagi menggunakan tegangan listrik (220 Volt)
I = P/V
Total kebutuhan material
Dari uraian diatas, maka dapat kita rincikan kebutuhan untuk memasang instalasi listrik rumah tipe.36, sebagai berikut:
  • Lampu 10 watt sebanyak 1 buah
  • Lampu 18 watt sebanyak lima buah
  • Lampu 36 watt sebesar tiga buah
  • Fitting lampu sebanyak 9 buah
  • Saklar tunggal (buat tembok lengkap tedus/box) sebesar 3 buah
  • Saklar ganda (buat tembok lengkap tedus/box) sebesar 3 buah
  • Stop hubungan (buat tembok lengkap tedus/box) sebanyak lima butir
  • Kabel NYA dua,5mm² rona merah sebanyak 50 meter
  • Kabel NYA dua,5mm² rona hitam sebesar 40 meter
  • Kabel NYA dua,5mm² warna kuning sebanyak 30 meter
  • ELCB 4 Ampere menggunakan sensitifitas <30mA sebesar 1 buah
Material lain:
  • Box MCB / ELCB sebesar 1 buah
  • Pipa PVC lima/8" sebanyak 40 meter (sama dengan panjang kabel Netral)
  • Klem pipa 5/8" sebesar 80 butir (pasang klem setiap 1/dua meter pipa)
  • Kotak sambungan (Junction box) 4 cabang sebanyak 6 buah
  • Isolasi sinkron kebutuhan

Berapa biaya yang diharapkan?
Jika kita ingin mengetahui berapa biaya holistik instalasi listrik tersebut, kita dapat mencari memahami harga beberapa material diatas pada toko-toko listrik terdekat.
Berapa upah kerjanya?
Untuk kebutuhan porto upah kerja pemasangan instalasi listrik, memiliki harga yg tidak sinkron pada masing-masing kota.
Namun sebagai acuan anda dapat mengambil perhitungan upah kerja instalasi listrik sebanyak Rp.75.000/titik.
Pengertian "Titik" dalam instalasi listrik
Jumlah Titik dalam Instalasi listrik, maksudnya merupakan jumlah lampu serta stop hubungan yg akan dipasang dalam suatu instalasi listrik.
Jadi untuk instalasi listrik tempat tinggal yang akan kita pasang adalah: 9 butir lampu dan 5 stop hubungan, jadi totalnya adalah 14 Titik.
Sekarang anda dapat menghitung sendiri apa saja kebutuhan buat memasang instalasi listrik pada tempat tinggal anda.
Dan pula anda dapat memilih berapa akbar biaya yang dibutuhkan untuk beli material serta bayar upah kerja pemasangan instalasi listrik tersebut.
Catatan:
  1. Lengkapi instalasi listrik di rumah anda menggunakan pengaman kebocoran listrik atau anti kontak ELCB. Cara memasang ELCB yg benar
  2. Lengkapi instalasi listrik menggunakan pemasangan kabel arde atau pentanahan yang baik.
  3. Gunakan bahan-bahan instalasi listrik yg berkualitas dan baku SNI.
  4. Pekerjaan instalasi listrik wajib dikerjakan sang teknisi pakar dan kompeten

Demikianlah artikel tentang cara menghitung kebutuhan dan biaya pemasangan instalasi listrik tempat tinggal , serta Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BELAJAR MEMASANG INSTALASI LISTRIK DI RUMAH PANDUAN LENGKAP

Panduan bagi anda yg ingin belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik di tempat tinggal .
Bagi anda yg memiliki hasrat buat belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik pada Rumah, pada artikel kali ini kita akan coba menyebarkan tentang Panduan Lengkap Memasang Instalasi Listrik di rumah.
Baca pula: Sudah Amankah Instalasi Listrik di tempat tinggal anda
Listrik mempunyai aneka macam manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, dan pemasangan instalasi listrik pada rumah tentunya bisa diubahsuaikan menggunakan berbagai kebutuhan pemilik tempat tinggal itu sendiri.
Oleh karenanya sebelum memasang Instalasi listrik pada tempat tinggal , hal pertama yg wajib kita lakukan adalah Apa saja kebutuhan alat listrik pada tempat tinggal anda?

Belajar Memasang Instalasi Listrik pada rumah


Langkah Pertama
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memasang Instalasi Listrik pada tempat tinggal , adalah:
A. Ukuran Rumah
Berapa berukuran Panjang dan Lebar rumah anda?
Hal ini perlu diketahui untuk menentukan seberapa panjang kabel-kabel yang diperlukan untuk jalur primer Instalasi Listrik.
B. Ukuran Ruangan
Berapa ukuran masing-masing ruangan pada dalam tempat tinggal anda?
Baca pula: Cara sederhana menghitung kebutuhan Lampu suatu Ruangan
Ukuran ruangan ini penting diketahui buat memilih seberapa banyak Kabel, Lampu, Fiting dan Saklar yg akan dipasang pada masing-masing ruangan tersebut.
C. Jumlah Ruangan
Berapa banyak Ruangan yg terdapat pada dalam rumah anda?
Banyaknya ruangan akan menentukan seberapa banyak Stop kontak yang dibutuhkan, serta diadaptasi menggunakan seberapa banyak stop kontak yg akan anda pasang di masing-masing ruangan di rumah, Kebutuhan Stop hubungan pada rumah tentunya berbeda-beda sesuai dengan impian pemilik rumah.
D. Daya Listrik terpasang
Berapa daya listrik yang terpasang dirumah anda?
Besar Daya juga krusial diketahui buat menentukan ukuran MCB yang akan dipakai pada pada rumah, dan untuk menentukan berukuran Kabel yg akan dipakai pada Instalasi listrik.
Baca pula: Menentukan Ukuran Kabel
Baca pula: Menentukan Ukuran Ampere MCB
Untuk Rumah bertingkat, atau yg mempunyai berukuran cukup luas sebaiknya Pemasangan Instalasi dibagi sebagai beberapa Grup, dengan menggunakan beberapa MCB yang dipasang dalam satu loka yg disebut menggunakan PHB (Papan Hubung Bagi).
Tujuan Pembagian Instalasi Listrik menjadi beberapa Grup, antara lain:
  • Memudahkan kita melakukan pemugaran serta mengidentifikasi perkara, saat terjadi gangguan dalam Instalasi listrik di rumah.
  • Saat terjadi Gangguan pada pada tempat tinggal , maka yg padam hanya grup instalasi yg mengalami gangguan tadi, sedangkan Grup lainnya permanen menyala.

Langkah Kedua
Menghitung Kebutuhan Material buat pemasangan Instalasi Listrik di rumah.
Baca pula: Contoh perhitungan Material Instalasi Listrik pada rumah
Beberapa Material atau Alat listrik yg digunakan pada setiap Instalasi Listrik, diantaranya:
  • Box MCB/ELCB
  • MCB
  • ELCB
  • Saklar tunggal
  • Saklar Ganda
  • Stop hubungan (Colokan)" Memilih Stop kontak yg indah serta aman"
  • Fiting Lampu
  • Lampu
  • Kabel-kabel
  • Isolasi
  • Pipa 5/8” PVC
  • Klem Pipa
  • Kotak Sambungan (Embodus)
  • Wire Nut
  • Tedus
  • dan sebagainya
Berbagai Bahan Instalasi Listrik pada atas, bisa anda sesuaikan jumlahnya dengan kebutuhan Instalasi listrik pada rumah anda, serta Pastikan Bahan-bahan yang dipakai buat Instalasi Listrik di tempat tinggal , wajib yang rupawan dan kondusif.
Baca pula: Berbagai bahan Instalasi Listrik yang mengagumkan serta Aman dan cara memasangnya

Langkah Ketiga
Pemasangan Bahan-bahan instalasi Listrik
Setelah aneka macam kebutuhan material buat Instalasi Listrik sudah kita sediakan, selanjutnya adalah mulai melakukan pemasangan Instalasi Listrik tadi.
Tentunya diharapkan berbagai Alat kerja buat bisa memasang Instalasi Listrik, Alat-indera kerja yan dibutuhkan diantaranya:
Alat membobok dinding untuk tempat pemasangan Saklar, Stop kontak, Pipa-pipa:
  • Palu (Martil)
  • Pahat

Alat Kerja listrik buat pemasangan bahan-bahan Instalasi Listrik:
  • Testpen
  • Tang Kombinasi
  • Tang Potong
  • Obeng plus (+)
  • Obeng Minus (-)
  • Pisau Cutter
  • Pengupas Kabel (Opsional)
Baca pula: Berbagai Alat kerja Tukang Listrik serta kegunaannya
Setelah Alat kerja disediakan, selanjutnya kita mampu mulai memilih titik-titik tempat pemasangan Saklar serta Stop hubungan yang dipasang pada Tembok/dinding, serta pastikan jeda pemasangannya minimal 125cm berdasarkan lantai buat menghindari jangkauan anak-anak.
1. Membuat Lubang pada dinding buat loka Saklar serta Stopkontak
Pembuatan Lubang (membobok) di dinding ini berfungsi buat loka pemasangan Tedus (Kotak Saklar/Stopkontak), dan jumlah lubang yang dibentuk diadaptasi dengan kebutuhan anda.
Pemasangan Saklar buat lampu terdapat 2 pilihan, yaitu:
  • Saklar Tunggal (buat 1 buah lampu)
  • Saklar Ganda (buat 2 buah lampu)

Pemilihan saklar ini juga bisa anda sesuaikan menggunakan kebutuhan anda, jika dalam sebuah ruangan akan dipasang 2 butir lampu, maka sebaiknya anda memakai saklar Ganda, agar lebih ekonomis serta lubang ditembok yang dibentuk relatif 1 lubang.
Baca pula: Cara Memasang Saklar Tunggal serta Ganda buat 2 butir lampu

2. Membobok dinding buat jalur Kabel dan Pipa
Setelah kita membobok dinding tempat pemasangan Saklar serta Stopkontak, selanjutnya kita membobok dinding dari Lubang Saklar/stopkontak menuju keatas (Plafon), Lubang ini bermanfaat buat tempat jalur kabel dan pipa.
Setelah lubang-lubang buat jalur kabel terselesaikan dibobok, dapat eksklusif dipasang Pipa 5/8" PVC serta dijepit menggunakan klem pipa, Pipa ini berfungi buat pengaman jalur kabel-kabel yan akan dipasang pada dalamnya.
3. Pemasangan Box MCB/ELCB
Box MCB umumnya dipasang di tembok dekat pintu primer dan dekat dengan Sumber listrik dari KWHmeter, hal ini bertujuan buat memudahkan pemasangan kabel berdasarkan asal, dan supaya seluruh Instalasi Listrik terlindungi.
Baca pula: Beda MCB serta ELCB
Sebaiknya setiap instalasi Listrik di rumah dilengkapi pula menggunakan ELCB, untuk melindungi anda serta famili menurut bahaya sengatan listrik.
Baca pula: Seberapa akbar Bahaya Sengatan Listrik dalam Manusia
Untuk lebih mengenal mengenai apa itu ELCB, bisa dipandang dalam beberapa artikel berikut adalah:

4. Pemasangan Kabel jalur Utama
Selanjutnya adalah Pemasangan kabel-kabel dalam instalasi listrik, serta pastikan kabel yang dipakai ada 3 jenis kabel, yaitu:
  • Kabel Phase (+) berwarna Merah
  • Kabel Netral (-) berwarna Biru
  • Kabel Arde berwarna Kuning strip hijau
Pastikan Setiap Instalasi dilengkapi menggunakan Kabel arde, dan dipasang dengan baik serta sahih agar dapat berfungsi menggunakan baik.
Panduan mengenai pemasangan serta fungsi Arde pada Instalasi Listrik, dapat anda lihat dalam beberapa artikel berikut ini:

Pasang terlebih dahulu jalur kabel primer yg terdiri menurut tiga kabel (Phase, Netral serta Arde), berdasarkan MCB/ELCB primer menuju Instalasi listrik tempat tinggal yg posisinya paling ujung, supaya memudahkan kita buat selanjutnya menyambung kabel utama menuju lokasi pemasangan Stopkontak, Saklar dan fiting lampu, dan jangan lupa sebaiknya seluruh kabel dipasang di pada Pipa PVC.

5. Pemasangan Kabel-kabel instalasi menuju Fiting, Saklar dan Stopkontak
Selanjutnya adalah pemasangan kabel-kabel yang diharapkan buat Saklar, Fiting lampu serta Stopkontak.
Untuk pemasangan Kabel berdasarkan sumber menuju banyak sekali alat instalasi listrik lainnya, tentunya memerlukan sambungan-sambungan, serta usahakan setiap sambungan kabel dipasang didalam kotak sambungan (Embodus) dan sambungan kabel memakai Wire Nut agar sambungan lebih bertenaga, aman dan rapi.
6. Menyambung kabel pada MCB, Saklar, Fiting serta Stopkontak
Setelah kabel-kabel yang diharapkan selesai dipasang, selanjutnya merupakan memasang/menyambung kabel-kabel tersebut pada masing-masing baut terminal yang terdapat dalam MCB, ELCB, Fiting, Saklar dan Stopkontak, serta lalu kita bisa menempelkan MCB, ELCB, Fiting, Saklar, Stopkontak dalam tempatnya masing-masing.
Petunjuk tentang pemasangannya, dapat ditinjau dalam beberapa artikel ini dia:

Setelah seluruh Kabel dipastikan terpasang menggunakan benar, serta indera listrik lainnya (Stopkontak, Saklar) telah ditempelkan dalam tempatnya, selanjutnya adalah menutup (pada semen) balik jalur-jalur kabel yg terdapat di dinding.
Langkah Keempat
Selanjutnya merupakan langkah terakhir yaitu Menyambung kabel menurut Sumber Listrik yang asal berdasarkan MCB utama pada KWH meter.
Matikan MCB Utama, serta Pastikan Aliran Listrik telah Padam, menggunakan menggunakan Tespen, sebelum anda memasang Kabel menurut Sumber menuju MCB di dalam tempat tinggal .
Setelah pemasangan kabel sudah terselesaikan, selanjutnya adalah menyalakan MCB utama, dan mencoba Seluruh Instalasi Listrik yang telah anda pasang.
Menguji Stopkontak
Uji satu persatu kabel yang ada pada Stopkontak menggunakan menggunakan Tespen, pemasangan yg baik serta sahih, adalah: Salah satu lubang ditespen akan menyala, lubang lainnya di tespen nir menyala, dan kabel arde ketika ditespen jua tidak menyala.
Baca pula: Cara memakai Testpen yang Benar serta aman

Menguji Saklar serta Lampu
Pasang Lampu dalam masing-masing Fiting, dan Coba satu persatu dengan menggunakan saklar yang telah anda pasang. Pastikan Lampu bisa menyala ketika saklar dihidupkan (On), dan Lampu Padam Saat posisi saklar dimatikan (Off).
Menguji Fungsi MCB
Saat MCB Utama dimatikan, Pastikan seluruh Instalasi Listrik di tempat tinggal nir terdapat lagi tegangan listrik yg mengalir, menggunakan mengujinya memakai Testpen, serta Saat MCB dihidupkan pastikan juga semua Instalasi Listrik menyala serta dapat digunakan menggunakan baik.
Menguji fungsi ELCB
Untuk menguji fungsi ELCB, bisa dilakukan secara manual atau dengan memakai Alat Ukur khusus yg dianggap dengan ELCB Tester.
Baca pula: Cara menguji ELCB apakah berfungsi atau tidak
Setelah Semua telah dipastikan berfungsi menggunakan baik dan benar, berarti pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik sudah selesai.
Namun terkadang ada kendala yg dijumpai pada Instalasi Listrik, antara lain:

UTAMAKAN KESELAMATAN
Listrik bisa menyebabkan Bahaya yang sangat Fatal, sang karenanya bila anda merasa ragu, usahakan minta donasi Teknisi Listrik yang berpengalaman, dan berkompeten.

Semoga berguna!
CARA FLEXI