WIRING DIAGRAM RANGKAIAN STARDELTA UNTUK STARTING MOTOR 3PH
Rangkaian STAR-DELTA sistem Starter Motor tiga Ph, Wiring diagram serta penjelasannya.
Terdapat berbagai sistem rangkaian motor starter yg digunakan buat mengoperasikan Elektro motor dengan tujuan untuk mengurangi lonjakan arus starting yang sangat tinggi.
Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga) merupakan Salah satu sistem starter elektronik motor 3 ph yg bertujuan buat meminimalkan lonjakan arus yang terjadi ketika elektro motor dioperasikan (Starting).
Berbagai Wiring diagram rangkaian Starting Motor 3 fase
Baca juga: Rangkaian DOL (Direct On Line)
Sistem Rangkaian/Hubungan Gulungan (Winding) dalam elektronik motor:
Sistem Starter Motor 3ph menggunakan rangkaian STAR-DELTA memakai kedua jenis rangkaian dalam Gulungan Elektro motor secara bergantian.
STAR-DELTA
Pada ketika pertama kali dioperasikan, sistem rangkaian STAR-DELTA akan menghubungkan sumber tegangan ke Elektro motor dengan sistem rangkaian Gulungan STAR (Bintang), sehingga lonjakan Arus waktu starting mampu diminimalkan atau dikurangi, karena tegangan yg mengalir ke Elektro motor wajib melewati 2 Gulungan “Rangkaian Star (Bintang)”, atau satu gulungan hanya menerima tegangan sebanyak 380V / √tiga = 220 Volt.
Setelah Elektro motor berputar Normal (Perpindahan diatur menggunakan TIMER), kemudian sistem Rangkaian STAR-DELTA akan bekerja dan mengubah rangkaian/hubungan Gulungan sebagai DELTA (Bintang), dan Elektro motor beroperasi dengan Normal. Setiap satu gulungan mendapat tegangan 380V.
Hubungan DELTA pada Elektro Motor
Perbedaan Hubungan Star dengan Hubungan Delta pada Gulungan Elektro motor:
Baca jua: Wiring diagram Auto trafo 4 step, lengkap
Prinsip Kerja Rangkaian STAR-DELTA:
Komponen pada Rangkaian STAR-DELTA:
Selain itu MCCB jua berfungsi menjadi pengaman waktu terjadi Arus lebih atau Hubungan Singkat (Short Circuit) Pada rangkaian atau Electro motor.
Ukuran pengaman MCCB umumnya sebanyak 125% x In.elektro Motor.
Magnetic Contactor K1, berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K2, disebut sebagai Penghubung rangkaian DELTA, pula berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K3, berfungsi hanya sebagai penghubung terminal buat menerima hubungan STAR pada gulungan Elektro motor, serta tidak mengalirkan Tegangan.
Menentukan Ukuran Magnetic Contactor
Untuk memilih berukuran Magnetic Contactor K1 dan K2 digunakan Rumus:
Jika Elektro Motor dengan daya 11Kw (11.000 Watt),380V, Cosphi 0,80, memakai sistem start rangkaian STAR-DELTA, maka kebutuhan Magnetic Contactornya, adalah:
P = V x I x Cosphi x √3
11.000 Watt = 380V x I x 0,80 x 1,73
In = 11.000 Watt / 525,92
In = 20,91 Ampere.
Magnetic Contactor K1 & K2 (DELTA):
In / √3
20,91 A / 1,73
12,08 Ampere.
Magnetic Contactor K3 (STAR):
In / 3
20,91 A / 3
6,97 Ampere
Untuk pemilihan berukuran Magnetic Contactor, kita dapat memakai berukuran yg sesuai menggunakan perhitungan diatas.
Untuk menentukan ukuran TOR (Thermal Overload Relay) pada rangkaian STAR-DELTA, kita dapat menggunakan berukuran Maksimal sebanyak:
Settingan Timer dapat disesuaikan dengan syarat kerja dan beban berdasarkan masing-masing Elektro motor yang dipakai.
Pada umumnya Settingan Timer yang digunakan sekitar 4-lima Sekon. Namun pada syarat eksklusif settingan mungkin dibutuhkan lebih lama .
Semoga berguna!
CARA FLEXI
Terdapat berbagai sistem rangkaian motor starter yg digunakan buat mengoperasikan Elektro motor dengan tujuan untuk mengurangi lonjakan arus starting yang sangat tinggi.
Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga) merupakan Salah satu sistem starter elektronik motor 3 ph yg bertujuan buat meminimalkan lonjakan arus yang terjadi ketika elektro motor dioperasikan (Starting).
Berbagai Wiring diagram rangkaian Starting Motor 3 fase
Baca juga: Rangkaian DOL (Direct On Line)
Sistem Rangkaian/Hubungan Gulungan (Winding) dalam elektronik motor:
- Star (Bintang)
- Delta (Segitiga)
Sistem Starter Motor 3ph menggunakan rangkaian STAR-DELTA memakai kedua jenis rangkaian dalam Gulungan Elektro motor secara bergantian.
Elektro motor 5,5KW s/d 22KW = STAR-DELTA
STAR-DELTA
Pada ketika pertama kali dioperasikan, sistem rangkaian STAR-DELTA akan menghubungkan sumber tegangan ke Elektro motor dengan sistem rangkaian Gulungan STAR (Bintang), sehingga lonjakan Arus waktu starting mampu diminimalkan atau dikurangi, karena tegangan yg mengalir ke Elektro motor wajib melewati 2 Gulungan “Rangkaian Star (Bintang)”, atau satu gulungan hanya menerima tegangan sebanyak 380V / √tiga = 220 Volt.
Baca jua: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 PhaseHubungan STAR dalam Elektro Motor
Setelah Elektro motor berputar Normal (Perpindahan diatur menggunakan TIMER), kemudian sistem Rangkaian STAR-DELTA akan bekerja dan mengubah rangkaian/hubungan Gulungan sebagai DELTA (Bintang), dan Elektro motor beroperasi dengan Normal. Setiap satu gulungan mendapat tegangan 380V.
Hubungan DELTA pada Elektro Motor
Perbedaan Hubungan Star dengan Hubungan Delta pada Gulungan Elektro motor:
Star : Arus starting mini , Torsi (Tenaga) kurang.
Delta : Arus Starting tinggi, Torsi (Tenaga) kuat.Untuk detail bagaimana rangkaian STAR-DELTA tersebut, berikut Wiring Diagram Motor Starting STAR-DELTA bersama penerangan cara kerjanya.
Baca jua: Wiring diagram Auto trafo 4 step, lengkap
Wiring Diagram STAR-DELTA
Prinsip Kerja Rangkaian STAR-DELTA:
- Push Button"On" ditekan,Tegangan dari MCB mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1, Magnetic Contactor K1 terhubung, Terminal NO dalam K1 juga terhubung serta mengalirkan tegangan berdasarkan Push Button"Off" menuju Coil K1 (Sebagai pengunci), Saat Push Button"On" dilepas, Magnetic Contactor K1 permanen terhubung lantaran menerima tegangan menurut "Pengunci".
- Disaat yg bersamaan, TIMER jua mendapatkan tegangan menurut terminal Coil K1.
- Tegangan berdasarkan terminal NC pada TIMER mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K3, sehingga Magnetic Contactor K3 pula terhubung.
- Magnetic Contactor K1 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro Motor, Sedangkan Magnetic Contactor K3 terhubung buat menghubungkan terminal menjadi hubungan Star (bintang).
- Proses ini mengakibatkan Elektro motor beroperasi dengan hubungan Bintang (Star) untuk start pertama kali.
- Setelah beberapa waktu, sinkron dengan settingan TIMER yg terdapat, Maka TIMER pun bekerja sebagai akibatnya Terminal NC terputus, serta Terminal NO dalam TIMER terhubung.
- Saat Terminal NC pada TIMER terputus, maka Magnetic Contactor K3 pula terputus.
- Kemudian, Terminal NO pada TIMER terhubung mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K2, sebagai akibatnya Magnetic Contactor K2 terhubung., sedangkan Magnetic Contactor K1 permanen terhubung.
- Magnetic Contactor K1 permanen terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro motor.
- Magnetic Contactor K2 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Electro motor.
- Proses ini menyebabkan elektro motor yg semula beroperasi dengan interaksi Star (Bintang) berubah sebagai beroperasi menggunakan interaksi Delta (Segitiga).
- Jika Push Button"Off" ditekan,asal tegangan ke semua Coil Magnetic Contactor terputus, serta Elektro motor berhenti beroperasi.
Komponen pada Rangkaian STAR-DELTA:
- MCCB
Selain itu MCCB jua berfungsi menjadi pengaman waktu terjadi Arus lebih atau Hubungan Singkat (Short Circuit) Pada rangkaian atau Electro motor.
Ukuran pengaman MCCB umumnya sebanyak 125% x In.elektro Motor.
- Magnetic Contactor
Magnetic Contactor K1, berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K2, disebut sebagai Penghubung rangkaian DELTA, pula berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K3, berfungsi hanya sebagai penghubung terminal buat menerima hubungan STAR pada gulungan Elektro motor, serta tidak mengalirkan Tegangan.
Menentukan Ukuran Magnetic Contactor
Untuk memilih berukuran Magnetic Contactor K1 dan K2 digunakan Rumus:
Magnetic Contactor Delta = In / √3Untuk memilih ukuran Magnetic Contactor K3 dipakai Rumus:
Magnetic Contactor buat Star = In / 3Contoh Perhitungan:
Jika Elektro Motor dengan daya 11Kw (11.000 Watt),380V, Cosphi 0,80, memakai sistem start rangkaian STAR-DELTA, maka kebutuhan Magnetic Contactornya, adalah:
P = V x I x Cosphi x √3
11.000 Watt = 380V x I x 0,80 x 1,73
In = 11.000 Watt / 525,92
In = 20,91 Ampere.
Magnetic Contactor K1 & K2 (DELTA):
In / √3
20,91 A / 1,73
12,08 Ampere.
Magnetic Contactor K3 (STAR):
In / 3
20,91 A / 3
6,97 Ampere
Untuk pemilihan berukuran Magnetic Contactor, kita dapat memakai berukuran yg sesuai menggunakan perhitungan diatas.
- TOR (Thermal Overload Relay)
Untuk menentukan ukuran TOR (Thermal Overload Relay) pada rangkaian STAR-DELTA, kita dapat menggunakan berukuran Maksimal sebanyak:
TOR (Thermal Overload Relay) = In / 2Untuk memberikan proteksi yg lebih baik pada Elektro motor, sebaiknya settingan TOR (Thermal Overload Relay) lebih rendah menurut perhitungan diatas sebesar 10%, buat menghindari bila elektronik motor bekerja aporisma terus menerus, tentu akan memperpendek Life Time Elektro motor tadi.
- TIMER
Settingan Timer dapat disesuaikan dengan syarat kerja dan beban berdasarkan masing-masing Elektro motor yang dipakai.
Pada umumnya Settingan Timer yang digunakan sekitar 4-lima Sekon. Namun pada syarat eksklusif settingan mungkin dibutuhkan lebih lama .
Semoga berguna!
CARA FLEXI