RANGKAIAN DOL DIRECT ON LINE STARTER MOTOR 3 PH WIRING DIAGRAM DAN PENJELASAN LENGKAP
Wiring Diagram Rangkaian DOL (Direct On Line) buat Starting Motor listrik AC tiga Phase, beserta penjelasannya.
Lonjakan Arus dalam ketika Elektro motor dioperasikan atau biasa dianggap arus Starting sanggup mencapai 4-7 kali menurut Arus normal elektronika motor tersebut.
Berbagai Sistem Rangkaian Motor Starter
Namun buat Elektro motor yg memiliki daya mini dalam umumnya nir membutuhkan sistem starting yg berfungsi buat mengurangi lonjakan arus starting.
Oleh lantaran itulah, salah satu sistem rangkaian starting buat elektro motor dengan daya yg kecil, relatif menggunakan menggunakan rangkaian Direct On line (DOL).
Baca juga; Rangkaian STAR-DELTA
Sistem kerja rangkaian Direct On Line (DOL) yaitu: Elektro motor langsung mendapatkan supplai tegangan sebanyak 100 % dari akbar tegangan sumber (380 Volt).
Baca jua: Wiring Diagram Auto-Trafo, lengkap
Prinsip Kerja Rangkaian DOL (Direct On Line):
Kesimpulan:
Komponen yang diharapkan buat rangkaian DOL (Direct On Line), antara lain:
MCCB akan bekerja dengan tetapkan asal listrik ke rangkaian dalam saat terjadi Over Current (Arus Lebih) juga ketika terjadi Short Circuit (Hubungan Singkat).
Selain itu, MCCB pula berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian secara manual menggunakan menurunkan atau mempertinggi tuas yg terdapat dalam MCCB tadi.
Ukuran MCCB yang dipakai buat rangkaian DOL (Direct On Line) diubahsuaikan menggunakan besar daya Elektro motor.
Cara menentukan berapa Ampere MCCB (Breaker) yang dipakai dalam Rangkaian DOL, adalah:
125% x In (125 % kali arus nominal elektronika motor yg dipakai).
Jika Elektro motor yg dipakai mempunyai daya sebesar lima,5kw (P = 5500 Watt), tegangan kerja 380 Volt, Cosphi 0,80.
Maka arus nominal (In) elektromotor tadi, adalah:
P = V x I x Cosphi x akar3
5500 watt = 380Volt x I x 0,80 x 1,73
I = 5500 watt / 525,92
In = 10,45 Amp.
MCCB (Breaker) yg dibutuhkan buat Rangkaian DOL, buat Starting Elektro motor 5,5kw merupakan: 125% x In
125/100 x 10,45 = 13 Ampere.
Karena MCCB 13 Amp nir tersedia dipasaran , maka bisa memakai MCCB 15A.
Magnetic Contactor mempunyai Gulungan (Coil) yg berfungsi buat mengubah arus listrik menjadi medan magnet, saat Coil diberi tegangan, maka akan membuat magnet yang akan menarik Elemen logam yang berfungsi buat menghubungkan/tetapkan Terminal penghubung (Contact-Point).
Terminal primer ini bersifat NO (Normally Open), saat magnetic contactor nir diberi tegangan posisi terminal dalam keadaan terbuka atau nir terhubung, Terminal primer akan terhubung ketika coil magnetic contactor diberi tegangan.
(Besar tegangan sinkron dengan spesifikasi magnetic contactor yang dipakai).
Selain terminal primer, dalam magnetic contactor juga masih ada terminal (Contact point) tambahan yg bersifat NO (Normally Open), juga NC (Normally Close).
NC = Normally Close, Magnetic contactor dalam posisi normal atau tidak mendapat supplai tegangan, terminal ini dalam kondisi tertutup (terhubung), terminal ini akan terputus (terbuka) ketika coil magnetic contactor diberi tegangan.
Thermal Overload relay bekerja dari arus listrik yg melewati bagian Bimetal yg ada pada pada Thermal Overload relay, apabila besaran arus listrik yang melewati bimetal melebihi settingan yg telah diatur, maka suhu bimetal semakin tinggi sebagai akibatnya bimetal melengkung.
Melengkungnya bimetal akan menyentuh tuas yang terdapat, serta menyebabkan terminal pada Thermal Overload relay tadi bekerja, terminal NO akan terhubung dan sebaliknya terminal NC akan terputus.
Jika terjadi hubung singkat dalam rangkaian control, maka MCB akan memutuskan sumber listrik ke rangkaian control.
Jadi, MCB disini hanya buat mengamankan rangkaian, serta komponen-komponen yang ada, misalnya Magnetic Contactor, Pilot Lamp, serta kabel rangkaian.
(Bukan buat mengamankan arus lebih dalam Elektro motor).
Ukuran MCB yang biasa digunakan dalam rangkaian DOL motor starter, biasanya tidak terlalu besar.
Ukuran MCB yang biasa digunakan adalah MCB tiga Ampere.
Ingat:
Prinsip kerja Push button hanya bekerja sesaat saat ditekan, saat tekanan dilepas (Tidak ditekan) maka push button akan balik pada posisi semula.
Jika lampu Hijau menyala menandakan bahwa electro motor dalam keadaan beroperasi (RUN).
Jika lampu merah menyala mengindikasikan bahwa electro motor berhenti beroperasi (TRIP) yg disebabkan oleh beban lebih (Over load).
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
Lonjakan Arus dalam ketika Elektro motor dioperasikan atau biasa dianggap arus Starting sanggup mencapai 4-7 kali menurut Arus normal elektronika motor tersebut.
Arus Starting motor listrik = 4 s/d 7 x InMengingat besarnya lonjakan arus listrik ketika sebuah Elektro motor dioperasikan (Starting Motor), maka dipakai banyak sekali sistem buat meminimalkan Lonjakan Arus starting tadi.
Berbagai Sistem Rangkaian Motor Starter
Namun buat Elektro motor yg memiliki daya mini dalam umumnya nir membutuhkan sistem starting yg berfungsi buat mengurangi lonjakan arus starting.
Oleh lantaran itulah, salah satu sistem rangkaian starting buat elektro motor dengan daya yg kecil, relatif menggunakan menggunakan rangkaian Direct On line (DOL).
Baca juga; Rangkaian STAR-DELTA
Sistem kerja rangkaian Direct On Line (DOL) yaitu: Elektro motor langsung mendapatkan supplai tegangan sebanyak 100 % dari akbar tegangan sumber (380 Volt).
Baca juga: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3PhaseSistem starter Elektro Motor menggunakan memakai rangkaian Direct On Line atau DOL merupakan Sistem starting elektronik motor yang paling sederhana, dan biasa digunakan buat elektronik motor yg mempunyai daya lebih kecil berdasarkan 5,lima Kw (< lima,lima KW).
Elektro motor < lima,5KW = DOL (Direct On Line).Untuk mengenal lebih kentara mengenai bagaimana prinsip kerja rangkaian motor starter menggunakan sistem DOL (Direct On Line), berikut wiring diagram rangkaian DOL (Direct On line), rangkaian diagram Line dan diagram Control, beserta penjelasannya.
Baca jua: Wiring Diagram Auto-Trafo, lengkap
Wiring Diagram Rangkaian DOL (Direct On Line).
Prinsip Kerja Rangkaian DOL (Direct On Line):
- Pada ketika Push Button"On" ditekan , maka tegangan asal berdasarkan MCB akan mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1 dan mengakibatkan Magnetic Contactor bekerja menghubungkan terminal utama (LINE) serta mengalirkan sumber tegangan melewati TOR (Thermal OverLoad Relay) dan menuju ke Elektro Motor.
- Karena prinsip kerja Push Button (Tombol) ON dalam waktu dilepas akan pulang terputus, maka dibubuhi rangkaian "Pengunci".
- "Pengunci" berfungsi buat mengalirkan asal tegangan menurut MCB melewati rangkaian Push Button"OFF", menuju pribadi ke terminal bantu NO (Normally Open) pada Magnetic contactor dan selanjutnya terminal tersebut dihubungkan menuju Coil.
- Jadi, saat Push Button"On" ditekan, tegangan dari Push Button"On" akan mengalir ke coil, dan magnetic contactor pun bekerja, saat magnetic contactor bekerja, terminal bantu NO pada Magnetic contactor tersebut akan terhubung dan juga mengalirkan sumber tegangan dari Push Button"Off" menuju coil.
- Karena sumber tegangan berdasarkan pengunci telah dialirkan menuju coil, dalam saat Push button"ON" dilepas, magnetic contactor tetap bekerja karena masih mendapatkan sumber tegangan dari Push Button"Off".
- Kemudian dalam saat Push Button"Off ditekan, Sumber tegangan yang melewati terminal bantu"NO" (Pengunci) akan terputus, dan Magnetic contactor pun akan berhenti beroperasi serta menetapkan rangkaian primer.
Kesimpulan:
- Push Button"On" ditekan-Magnetic Contactor bekerja-Tegangan mengalir ke Elektromotor-Elektromotor beroperasi-Pilot Lamp Hijau menyala (RUN).
- Push Button"On" dilepas-Magnetic contactor tetap bekerja karena mendapat tegangan dari "Pengunci"-Elektro motor tetap beroperasi.
- Push Button"Off" ditekan-sumber tegangan ke pengunci terputus-Magnetic contactor berhenti-rangkaian terputus-Elektro motor berhenti beroperasi (STOP).
Komponen yang diharapkan buat rangkaian DOL (Direct On Line), antara lain:
- MCCB (No-Fuse Breaker)
MCCB akan bekerja dengan tetapkan asal listrik ke rangkaian dalam saat terjadi Over Current (Arus Lebih) juga ketika terjadi Short Circuit (Hubungan Singkat).
Selain itu, MCCB pula berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian secara manual menggunakan menurunkan atau mempertinggi tuas yg terdapat dalam MCCB tadi.
Ukuran MCCB yang dipakai buat rangkaian DOL (Direct On Line) diubahsuaikan menggunakan besar daya Elektro motor.
Cara menentukan berapa Ampere MCCB (Breaker) yang dipakai dalam Rangkaian DOL, adalah:
125% x In (125 % kali arus nominal elektronika motor yg dipakai).
MCCB = 125% x InContoh:
Jika Elektro motor yg dipakai mempunyai daya sebesar lima,5kw (P = 5500 Watt), tegangan kerja 380 Volt, Cosphi 0,80.
Maka arus nominal (In) elektromotor tadi, adalah:
P = V x I x Cosphi x akar3
5500 watt = 380Volt x I x 0,80 x 1,73
I = 5500 watt / 525,92
In = 10,45 Amp.
MCCB (Breaker) yg dibutuhkan buat Rangkaian DOL, buat Starting Elektro motor 5,5kw merupakan: 125% x In
125/100 x 10,45 = 13 Ampere.
Karena MCCB 13 Amp nir tersedia dipasaran , maka bisa memakai MCCB 15A.
- Magnetic Contactor
Magnetic Contactor mempunyai Gulungan (Coil) yg berfungsi buat mengubah arus listrik menjadi medan magnet, saat Coil diberi tegangan, maka akan membuat magnet yang akan menarik Elemen logam yang berfungsi buat menghubungkan/tetapkan Terminal penghubung (Contact-Point).
Terminal "Coil" dalam Magnetic Contactor umumnya diberi simbol A1 dan A2.Terminal primer dalam Magnetic Contactor yang dipakai dalam rangkaian terdiri dari tiga terminal buat penghubung phase R,S,T dari sumber tegangan menuju Elektro motor.
Terminal primer ini bersifat NO (Normally Open), saat magnetic contactor nir diberi tegangan posisi terminal dalam keadaan terbuka atau nir terhubung, Terminal primer akan terhubung ketika coil magnetic contactor diberi tegangan.
(Besar tegangan sinkron dengan spesifikasi magnetic contactor yang dipakai).
Selain terminal primer, dalam magnetic contactor juga masih ada terminal (Contact point) tambahan yg bersifat NO (Normally Open), juga NC (Normally Close).
NO = Normally Open
NC = Normally CloseNO = Normally Open, Magnetic contactor pada posisi normal atau tidak mendapat supplai tegangan, terminal ini pada syarat terbuka (nir terhubung), terminal ini akan terhubung (tertutup) saat coil magnetic contactor diberi tegangan.
NC = Normally Close, Magnetic contactor dalam posisi normal atau tidak mendapat supplai tegangan, terminal ini dalam kondisi tertutup (terhubung), terminal ini akan terputus (terbuka) ketika coil magnetic contactor diberi tegangan.
- TOR (Thermal Overload Relay)
Thermal Overload relay bekerja dari arus listrik yg melewati bagian Bimetal yg ada pada pada Thermal Overload relay, apabila besaran arus listrik yang melewati bimetal melebihi settingan yg telah diatur, maka suhu bimetal semakin tinggi sebagai akibatnya bimetal melengkung.
Melengkungnya bimetal akan menyentuh tuas yang terdapat, serta menyebabkan terminal pada Thermal Overload relay tadi bekerja, terminal NO akan terhubung dan sebaliknya terminal NC akan terputus.
- MCB
Jika terjadi hubung singkat dalam rangkaian control, maka MCB akan memutuskan sumber listrik ke rangkaian control.
Jadi, MCB disini hanya buat mengamankan rangkaian, serta komponen-komponen yang ada, misalnya Magnetic Contactor, Pilot Lamp, serta kabel rangkaian.
(Bukan buat mengamankan arus lebih dalam Elektro motor).
Ukuran MCB yang biasa digunakan dalam rangkaian DOL motor starter, biasanya tidak terlalu besar.
Ukuran MCB yang biasa digunakan adalah MCB tiga Ampere.
- Push Button (On & Off)
Push Button On (Start) bersifat NO (Normally Open)Saat tombol On (Start) ditekan, maka rangkaian atau contact point yang semula terputus akan terhubung, kemudian jika tombol dilepas rangkaian atau contact point yg ada akan terputus pulang.
Push Button Off (Stop) bersifat NC (Normally Close)Saat tombol Off (Stop) ditekan, maka rangkaian atau contact point yg semula terhubung akan terputus, kemudian bila tombol dilepas rangkaian atau contact point yang terdapat akan terhubung balik .
Ingat:
Prinsip kerja Push button hanya bekerja sesaat saat ditekan, saat tekanan dilepas (Tidak ditekan) maka push button akan balik pada posisi semula.
- Pilot Lamp (Hijau & Merah)
Jika lampu Hijau menyala menandakan bahwa electro motor dalam keadaan beroperasi (RUN).
Jika lampu merah menyala mengindikasikan bahwa electro motor berhenti beroperasi (TRIP) yg disebabkan oleh beban lebih (Over load).
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
Comments
Post a Comment