WIRING DIAGRAM RANGKAIAN AUTO TRAFO AUTO TRANSFORMER DENGAN SISTEM 4 STEPS

Wiring Diagram Rangkaian Auto Trafo (Auto Transformer) sistem 4 Steps untuk Starting Motor 3phase.
Terdapat aneka macam sistem rangkaian yang digunakan buat mengoperasikan (starting) elektro motor 3ph, diantaranya merupakan:
Starter Motor Listrik 3Ph

Selain Rangkaian DOL (Direct On Line), aneka macam sistem starting Motor listrik 3ph diatas bertujuan buat meminimalkan Lonjakan Arus yang dapat mencapai 4 s/d 6 kali Arus Nominal dalam ketika pertama kali Elektro motor dioperasikan (Start).
Berbagai sistem starting motor 3ph
Rangkaian Auto Trafo Motor Starter
Salah satu sistem rangkaian Starting Motor listrik 3ph yang poly dipakai adalah dengan menggunakan sistem Auto Transformer (Auto Trafo).
Umumnya Auto Trafo digunakan buat Elektro motor dengan besaran daya sekitar 22Kw s/d 150Kw.
ElektroMotor 22kw s/d 150kw = Auto Trafo
Auto Transformer yg digunakan bersifat VT (Voltage Transformator), Terdapat tiga gulungan buat Phase R-S-T yg masing-masing Gulungan didalamnya terbagi dalam beberapa Steps persentase penurunan tegangan.
Baca juga: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3Phase
Pada Auto Transformer yg poly digunakan terdapat beberapa pilihan Steps buat starting Motor, persentase penurunan tegangan setiap Step berkisar 40%, 60%, 80%.
Rangkaian Auto trafo Motor Starter dibentuk sedemikian rupa, agar dapat beroperasi secara otomatis mengalirkan tegangan Sumber melalui Auto transformer yg terpasang mulai dari gulungan auto trafo yang memiliki tahanan tertinggi (Arus terendah), sampai akhirnya Elektro motor mendapatkan suplai tegangan 100% eksklusif berdasarkan sumber (380V).
Saat tegangan asal mengalir melewati gulungan menggunakan nilai tahanan tertinggi pada Auto trafo, maka Tegangan yg masuk pada elektromotor sebagai rendah, semakin rendah tahanan yang dilewati, semakin akbar tegangan yg masuk ke elektronika motor.
Berikut ini model Gambar Wiring diagram untuk rangkaian motor starting dengan Auto trafo 4 steps.
Rangkaian Auto trafo dengan 4 step sistem starting motor, yaitu 40%, 60%, 80% sampai terakhir 100% (Tegangan sumber 380V).

Wiring Diagram Auto Trafo 4 Steps


Cara kerja Auto trafo:
  • Saat Push Button"On" ditekan, Tegangan menurut MCB mengalir menuju Coil K2, serta Coil K5. Sebagai akibatnya Magnetic Contactor K2 serta K5 terhubung.
  • Magnetic Contactor K2 terhubung serta mengalirkan tegangan 3phase menuju Auto trafo, lalu tegangan tadi melewati auto trafo.
  • STEP-1. Magnetic Contactor K5 terhubung buat mengalirkan tegangan menggunakan nilai 40% menuju Elektro motor, sebagai akibatnya Elektro motor mulai beroperasi menggunakan 40% tegangan berdasarkan Auto trafo.
  • Selanjutnya sinkron dengan Waktu yg sudah diatur dalam Timer T1, sesudah waktu tercapai lalu Timer T1 bekerja, menetapkan tegangan ke Coil K5, dan menghubungkan tegangan menuju Coil K4.
  • Magnetic Contactor K2 permanen terhubung.
  • STEP-2. Tegangan dari Auto trafo mengalir Ke Elektro motor melalui Magnetic contactor K4, menggunakan nilai tegangan sebanyak 60%. Disini Elektro motor mulai mengalami peningkatan tegangan menurut 40% sebagai 60%.
  • Selanjutnya sinkron menggunakan Waktu yg sudah diatur pada Timer T2, sehabis saat tercapai kemudian Timer T2 bekerja, menetapkan tegangan ke Coil K4, serta menghubungkan tegangan menuju Coil K3.
  • Magnetic Contactor K2 permanen terhubung.
  • STEP-3. Tegangan menurut Auto trafo mengalir Ke Elektro motor melalui Magnetic contactor K3, dengan nilai tegangan sebesar 80%. Disini Elektro motor mulai mengalami peningkatan tegangan berdasarkan 40% menjadi 60%, semakin tinggi menjadi 80%.
  • Selanjutnya sinkron dengan Waktu yg telah diatur dalam Timer T3, setelah saat tercapai lalu Timer T3 bekerja, memutuskan tegangan ke Coil K3, dan menghubungkan tegangan menuju Coil K1.
  • Saat Magnetic Contactor K1 terhubung, Menyebabkan Magnetic Contactor K2 Terputus, serta semua Timer juga berhenti bekerja lantaran tegangan ke coil diputuskan melalui terminal NC dalam Magnetic contactor K1.
  • STEP-4. Tegangan dari Sumber mengalir Ke Elektro motor melalui Magnetic contactor K1, dengan nilai tegangan sebanyak 100%. Sehingga Elektro motor telah beroperasi normal menggunakan tegangan penuh.
  • Pada Step-4 ini, hanya Magnetic contactor K1 yang terhubung, sedangkan Magnetic Contactor lainnya terputus, sebagai akibatnya syarat Auto trafo tidak ada tegangan sama sekali.
  • Rangkaian ini dilengkapi menggunakan sistem pengaman, menggunakan sistem kerja saat tegangan menuju ke Coil keliru satu Magnetic Contactor, terlebih dahulu melewati terminal NC Magnetic Contactor sebelumnya buat menghindari terjadinya ukiran tegangan masuk berdasarkan 2 Magnetic Contactor yg tidak sinkron tegangan.

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

WIRING DIAGRAM RANGKAIAN AUTO TRAFO AUTO TRANSFORMER DENGAN SISTEM 4 STEPS

Wiring Diagram Rangkaian Auto Trafo (Auto Transformer) sistem 4 Steps buat Starting Motor 3phase.
Terdapat aneka macam sistem rangkaian yg dipakai buat mengoperasikan (starting) elektronik motor 3ph, diantaranya merupakan:
Starter Motor Listrik 3Ph

Selain Rangkaian DOL (Direct On Line), aneka macam sistem starting Motor listrik 3ph diatas bertujuan buat meminimalkan Lonjakan Arus yang dapat mencapai 4 s/d 6 kali Arus Nominal pada saat pertama kali Elektro motor dioperasikan (Start).
Berbagai sistem starting motor 3ph
Rangkaian Auto Trafo Motor Starter
Salah satu sistem rangkaian Starting Motor listrik 3ph yg banyak digunakan adalah menggunakan memakai sistem Auto Transformer (Auto Trafo).
Umumnya Auto Trafo digunakan buat Elektro motor dengan besaran daya kurang lebih 22Kw s/d 150Kw.
ElektroMotor 22kw s/d 150kw = Auto Trafo
Auto Transformer yg digunakan bersifat VT (Voltage Transformator), Terdapat tiga gulungan buat Phase R-S-T yg masing-masing Gulungan didalamnya terbagi pada beberapa Steps persentase penurunan tegangan.
Baca pula: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3Phase
Pada Auto Transformer yang banyak digunakan terdapat beberapa pilihan Steps buat starting Motor, persentase penurunan tegangan setiap Step berkisar 40%, 60%, 80%.
Rangkaian Auto trafo Motor Starter dibentuk sedemikian rupa, agar dapat beroperasi secara otomatis mengalirkan tegangan Sumber melalui Auto transformer yg terpasang mulai berdasarkan gulungan auto trafo yg mempunyai tahanan tertinggi (Arus terendah), hingga akhirnya Elektro motor menerima suplai tegangan 100% eksklusif berdasarkan sumber (380V).
Saat tegangan asal mengalir melewati gulungan dengan nilai tahanan tertinggi dalam Auto trafo, maka Tegangan yang masuk pada elektromotor menjadi rendah, semakin rendah tahanan yang dilewati, semakin akbar tegangan yang masuk ke elektronika motor.
Berikut ini contoh Gambar Wiring diagram buat rangkaian motor starting menggunakan Auto trafo 4 steps.
Rangkaian Auto trafo menggunakan 4 step sistem starting motor, yaitu 40%, 60%, 80% hingga terakhir 100% (Tegangan asal 380V).

Wiring Diagram Auto Trafo 4 Steps


Cara kerja Auto trafo:
  • Saat Push Button"On" ditekan, Tegangan menurut MCB mengalir menuju Coil K2, serta Coil K5. Sehingga Magnetic Contactor K2 serta K5 terhubung.
  • Magnetic Contactor K2 terhubung dan mengalirkan tegangan 3phase menuju Auto trafo, lalu tegangan tersebut melewati auto trafo.
  • STEP-1. Magnetic Contactor K5 terhubung buat mengalirkan tegangan menggunakan nilai 40% menuju Elektro motor, sehingga Elektro motor mulai beroperasi dengan 40% tegangan menurut Auto trafo.
  • Selanjutnya sesuai dengan Waktu yang sudah diatur dalam Timer T1, sehabis waktu tercapai kemudian Timer T1 bekerja, tetapkan tegangan ke Coil K5, serta menghubungkan tegangan menuju Coil K4.
  • Magnetic Contactor K2 permanen terhubung.
  • STEP-2. Tegangan dari Auto trafo mengalir Ke Elektro motor melalui Magnetic contactor K4, dengan nilai tegangan sebanyak 60%. Disini Elektro motor mulai mengalami peningkatan tegangan menurut 40% sebagai 60%.
  • Selanjutnya sinkron dengan Waktu yg sudah diatur dalam Timer T2, sehabis saat tercapai kemudian Timer T2 bekerja, menetapkan tegangan ke Coil K4, serta menghubungkan tegangan menuju Coil K3.
  • Magnetic Contactor K2 permanen terhubung.
  • STEP-3. Tegangan berdasarkan Auto trafo mengalir Ke Elektro motor melalui Magnetic contactor K3, dengan nilai tegangan sebanyak 80%. Disini Elektro motor mulai mengalami peningkatan tegangan dari 40% sebagai 60%, semakin tinggi menjadi 80%.
  • Selanjutnya sesuai dengan Waktu yang telah diatur pada Timer T3, setelah saat tercapai lalu Timer T3 bekerja, memutuskan tegangan ke Coil K3, dan menghubungkan tegangan menuju Coil K1.
  • Saat Magnetic Contactor K1 terhubung, Menyebabkan Magnetic Contactor K2 Terputus, serta semua Timer pula berhenti bekerja karena tegangan ke coil diputuskan melalui terminal NC pada Magnetic contactor K1.
  • STEP-4. Tegangan berdasarkan Sumber mengalir Ke Elektro motor melalui Magnetic contactor K1, menggunakan nilai tegangan sebanyak 100%. Sebagai akibatnya Elektro motor telah beroperasi normal menggunakan tegangan penuh.
  • Pada Step-4 ini, hanya Magnetic contactor K1 yg terhubung, sedangkan Magnetic Contactor lainnya terputus, sehingga kondisi Auto trafo nir terdapat tegangan sama sekali.
  • Rangkaian ini dilengkapi menggunakan sistem pengaman, dengan sistem kerja saat tegangan menuju ke Coil keliru satu Magnetic Contactor, terlebih dahulu melewati terminal NC Magnetic Contactor sebelumnya buat menghindari terjadinya tabrakan tegangan masuk dari dua Magnetic Contactor yg tidak selaras tegangan.

Semoga berguna!
CARA FLEXI

WIRING DIAGRAM RANGKAIAN STARDELTA UNTUK STARTING MOTOR 3PH

Rangkaian STAR-DELTA sistem Starter Motor tiga Ph, Wiring diagram serta penjelasannya.
Terdapat berbagai sistem rangkaian motor starter yg digunakan buat mengoperasikan Elektro motor dengan tujuan untuk mengurangi lonjakan arus starting yang sangat tinggi.
Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga) merupakan Salah satu sistem starter elektronik motor 3 ph yg bertujuan buat meminimalkan lonjakan arus yang terjadi ketika elektro motor dioperasikan (Starting).
Berbagai Wiring diagram rangkaian Starting Motor 3 fase
Baca juga: Rangkaian DOL (Direct On Line)
Sistem Rangkaian/Hubungan Gulungan (Winding) dalam elektronik motor:
  • Star (Bintang)
  • Delta (Segitiga)

Sistem Starter Motor 3ph menggunakan rangkaian STAR-DELTA memakai kedua jenis rangkaian dalam Gulungan Elektro motor secara bergantian.
Elektro motor 5,5KW s/d 22KW = STAR-DELTA

STAR-DELTA
Pada ketika pertama kali dioperasikan, sistem rangkaian STAR-DELTA akan menghubungkan sumber tegangan ke Elektro motor dengan sistem rangkaian Gulungan STAR (Bintang), sehingga lonjakan Arus waktu starting mampu diminimalkan atau dikurangi, karena tegangan yg mengalir ke Elektro motor wajib melewati 2 Gulungan “Rangkaian Star (Bintang)”, atau satu gulungan hanya menerima tegangan sebanyak 380V / √tiga = 220 Volt.
Baca jua: Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase
Hubungan STAR dalam Elektro Motor

Setelah Elektro motor berputar Normal (Perpindahan diatur menggunakan TIMER), kemudian sistem Rangkaian STAR-DELTA akan bekerja dan mengubah rangkaian/hubungan Gulungan sebagai DELTA (Bintang), dan Elektro motor beroperasi dengan Normal. Setiap satu gulungan mendapat tegangan 380V.
Hubungan DELTA pada Elektro Motor

Perbedaan Hubungan Star dengan Hubungan Delta pada Gulungan Elektro motor:
Star : Arus starting mini , Torsi (Tenaga) kurang.
Delta : Arus Starting tinggi, Torsi (Tenaga) kuat.
Untuk detail bagaimana rangkaian STAR-DELTA tersebut, berikut Wiring Diagram Motor Starting STAR-DELTA bersama penerangan cara kerjanya.
Baca jua: Wiring diagram Auto trafo 4 step, lengkap

Wiring Diagram STAR-DELTA


Prinsip Kerja Rangkaian STAR-DELTA:
  • Push Button"On" ditekan,Tegangan dari MCB mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1, Magnetic Contactor K1 terhubung, Terminal NO dalam K1 juga terhubung serta mengalirkan tegangan berdasarkan Push Button"Off" menuju Coil K1 (Sebagai pengunci), Saat Push Button"On" dilepas, Magnetic Contactor K1 permanen terhubung lantaran menerima tegangan menurut "Pengunci".
  • Disaat yg bersamaan, TIMER jua mendapatkan tegangan menurut terminal Coil K1.
  • Tegangan berdasarkan terminal NC pada TIMER mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K3, sehingga Magnetic Contactor K3 pula terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro Motor, Sedangkan Magnetic Contactor K3 terhubung buat menghubungkan terminal menjadi hubungan Star (bintang).
  • Proses ini mengakibatkan Elektro motor beroperasi dengan hubungan Bintang (Star) untuk start pertama kali.
  • Setelah beberapa waktu, sinkron dengan settingan TIMER yg terdapat, Maka TIMER pun bekerja sebagai akibatnya Terminal NC terputus, serta Terminal NO dalam TIMER terhubung.
  • Saat Terminal NC pada TIMER terputus, maka Magnetic Contactor K3 pula terputus.
  • Kemudian, Terminal NO pada TIMER terhubung mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K2, sebagai akibatnya Magnetic Contactor K2 terhubung., sedangkan Magnetic Contactor K1 permanen terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 permanen terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro motor.
  • Magnetic Contactor K2 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Electro motor.
  • Proses ini menyebabkan elektro motor yg semula beroperasi dengan interaksi Star (Bintang) berubah sebagai beroperasi menggunakan interaksi Delta (Segitiga).
  • Jika Push Button"Off" ditekan,asal tegangan ke semua Coil Magnetic Contactor terputus, serta Elektro motor berhenti beroperasi.

Komponen pada Rangkaian STAR-DELTA:
  • MCCB
MCCB berfungsi sebagai pemutus/penghubung utama pada rangkaian STAR-DELTA.
Selain itu MCCB jua berfungsi menjadi pengaman waktu terjadi Arus lebih atau Hubungan Singkat (Short Circuit) Pada rangkaian atau Electro motor.
Ukuran pengaman MCCB umumnya sebanyak 125% x In.elektro Motor.
  • Magnetic Contactor
Pada rangkaian STAR-DELTA, masih ada 3 butir Magnetic Contactor.
Magnetic Contactor K1, berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K2, disebut sebagai Penghubung rangkaian DELTA, pula berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K3, berfungsi hanya sebagai penghubung terminal buat menerima hubungan STAR pada gulungan Elektro motor, serta tidak mengalirkan Tegangan.
Menentukan Ukuran Magnetic Contactor
Untuk memilih berukuran Magnetic Contactor K1 dan K2 digunakan Rumus:
Magnetic Contactor Delta = In / √3
Untuk memilih ukuran Magnetic Contactor K3 dipakai Rumus:
Magnetic Contactor buat Star = In / 3
Contoh Perhitungan:
Jika Elektro Motor dengan daya 11Kw (11.000 Watt),380V, Cosphi 0,80, memakai sistem start rangkaian STAR-DELTA, maka kebutuhan Magnetic Contactornya, adalah:
P = V x I x Cosphi x √3
11.000 Watt = 380V x I x 0,80 x 1,73
In = 11.000 Watt / 525,92
In = 20,91 Ampere.
Magnetic Contactor K1 & K2 (DELTA):
In / √3
20,91 A / 1,73
12,08 Ampere.
Magnetic Contactor K3 (STAR):
In / 3
20,91 A / 3
6,97 Ampere
Untuk pemilihan berukuran Magnetic Contactor, kita dapat memakai berukuran yg sesuai menggunakan perhitungan diatas.
  • TOR (Thermal Overload Relay)
TOR (Thermal Overload Relay) berfungsi buat mengamankan Elektro motor waktu terjadi kelebihan beban (Over Load), dengan prinsip kerja Bimetal yang akan melengkung saat dilalui Arus yang melebihi settingan dari berukuran TOR (Thermal Overload Relay) tadi.
Untuk menentukan ukuran TOR (Thermal Overload Relay) pada rangkaian STAR-DELTA, kita dapat menggunakan berukuran Maksimal sebanyak:
TOR (Thermal Overload Relay) = In / 2
Untuk memberikan proteksi yg lebih baik pada Elektro motor, sebaiknya settingan TOR (Thermal Overload Relay) lebih rendah menurut perhitungan diatas sebesar 10%, buat menghindari bila elektronik motor bekerja aporisma terus menerus, tentu akan memperpendek Life Time Elektro motor tadi.
  • TIMER
Timer dalam Rangkaian STAR-DELTA berfungsi menjadi pengatur saat perpindahan Magnetic Contactor K3 serta K2.
Settingan Timer dapat disesuaikan dengan syarat kerja dan beban berdasarkan masing-masing Elektro motor yang dipakai.
Pada umumnya Settingan Timer yang digunakan sekitar 4-lima Sekon. Namun pada syarat eksklusif settingan mungkin dibutuhkan lebih lama .
Semoga berguna!
CARA FLEXI

WIRING DIAGRAM RANGKAIAN STARDELTA UNTUK STARTING MOTOR 3PH

Rangkaian STAR-DELTA sistem Starter Motor 3 Ph, Wiring diagram serta penjelasannya.
Terdapat banyak sekali sistem rangkaian motor starter yang digunakan buat mengoperasikan Elektro motor menggunakan tujuan untuk mengurangi lonjakan arus starting yang sangat tinggi.
Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga) adalah Salah satu sistem starter elektronika motor tiga ph yg bertujuan untuk meminimalkan lonjakan arus yg terjadi waktu elektronika motor dioperasikan (Starting).
Berbagai Wiring diagram rangkaian Starting Motor tiga fase
Baca juga: Rangkaian DOL (Direct On Line)
Sistem Rangkaian/Hubungan Gulungan (Winding) pada elektronik motor:
  • Star (Bintang)
  • Delta (Segitiga)

Sistem Starter Motor 3ph dengan rangkaian STAR-DELTA memakai ke 2 jenis rangkaian dalam Gulungan Elektro motor secara bergantian.
Elektro motor 5,5KW s/d 22KW = STAR-DELTA

STAR-DELTA
Pada waktu pertama kali dioperasikan, sistem rangkaian STAR-DELTA akan menghubungkan asal tegangan ke Elektro motor menggunakan sistem rangkaian Gulungan STAR (Bintang), sehingga lonjakan Arus saat starting sanggup diminimalkan atau dikurangi, karena tegangan yang mengalir ke Elektro motor harus melewati dua Gulungan “Rangkaian Star (Bintang)”, atau satu gulungan hanya menerima tegangan sebesar 380V / √tiga = 220 Volt.
Baca pula: Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga Phase
Hubungan STAR dalam Elektro Motor

Setelah Elektro motor berputar Normal (Perpindahan diatur menggunakan TIMER), kemudian sistem Rangkaian STAR-DELTA akan bekerja dan mengganti rangkaian/hubungan Gulungan sebagai DELTA (Bintang), dan Elektro motor beroperasi dengan Normal. Setiap satu gulungan mendapat tegangan 380V.
Hubungan DELTA pada Elektro Motor

Perbedaan Hubungan Star dengan Hubungan Delta pada Gulungan Elektro motor:
Star : Arus starting kecil, Torsi (Tenaga) kurang.
Delta : Arus Starting tinggi, Torsi (Tenaga) bertenaga.
Untuk lebih jelasnya bagaimana rangkaian STAR-DELTA tersebut, berikut Wiring Diagram Motor Starting STAR-DELTA beserta penjelasan cara kerjanya.
Baca pula: Wiring diagram Auto trafo 4 step, lengkap

Wiring Diagram STAR-DELTA


Prinsip Kerja Rangkaian STAR-DELTA:
  • Push Button"On" ditekan,Tegangan berdasarkan MCB mengalir menuju Coil Magnetic Contactor K1, Magnetic Contactor K1 terhubung, Terminal NO pada K1 pula terhubung dan mengalirkan tegangan berdasarkan Push Button"Off" menuju Coil K1 (Sebagai pengunci), Saat Push Button"On" dilepas, Magnetic Contactor K1 tetap terhubung lantaran mendapat tegangan dari "Pengunci".
  • Disaat yang bersamaan, TIMER juga mendapatkan tegangan dari terminal Coil K1.
  • Tegangan dari terminal NC dalam TIMER mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K3, sehingga Magnetic Contactor K3 juga terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro Motor, Sedangkan Magnetic Contactor K3 terhubung buat menghubungkan terminal menjadi interaksi Star (bintang).
  • Proses ini menyebabkan Elektro motor beroperasi menggunakan hubungan Bintang (Star) buat start pertama kali.
  • Setelah beberapa ketika, sinkron menggunakan settingan TIMER yang terdapat, Maka TIMER pun bekerja sebagai akibatnya Terminal NC terputus, dan Terminal NO pada TIMER terhubung.
  • Saat Terminal NC dalam TIMER terputus, maka Magnetic Contactor K3 pula terputus.
  • Kemudian, Terminal NO pada TIMER terhubung mengalirkan tegangan menuju Coil Magnetic Contactor K2, sehingga Magnetic Contactor K2 terhubung., sedangkan Magnetic Contactor K1 tetap terhubung.
  • Magnetic Contactor K1 tetap terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Elektro motor.
  • Magnetic Contactor K2 terhubung mengalirkan tegangan Phase R-S-T menuju terminal gulungan Electro motor.
  • Proses ini mengakibatkan elektro motor yang semula beroperasi dengan interaksi Star (Bintang) berubah sebagai beroperasi dengan interaksi Delta (Segitiga).
  • Jika Push Button"Off" ditekan,asal tegangan ke semua Coil Magnetic Contactor terputus, dan Elektro motor berhenti beroperasi.

Komponen dalam Rangkaian STAR-DELTA:
  • MCCB
MCCB berfungsi sebagai pemutus/penghubung primer dalam rangkaian STAR-DELTA.
Selain itu MCCB pula berfungsi menjadi pengaman saat terjadi Arus lebih atau Hubungan Singkat (Short Circuit) Pada rangkaian atau Electro motor.
Ukuran pengaman MCCB umumnya sebanyak 125% x In.elektro Motor.
  • Magnetic Contactor
Pada rangkaian STAR-DELTA, terdapat tiga buah Magnetic Contactor.
Magnetic Contactor K1, berfungsi menjadi penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K2, diklaim menjadi Penghubung rangkaian DELTA, pula berfungsi sebagai penghubung Line, phase R-S-T menuju Elektro motor.
Magnetic Contactor K3, berfungsi hanya sebagai penghubung terminal untuk mendapatkan hubungan STAR dalam gulungan Elektro motor, dan nir mengalirkan Tegangan.
Menentukan Ukuran Magnetic Contactor
Untuk memilih berukuran Magnetic Contactor K1 dan K2 dipakai Rumus:
Magnetic Contactor Delta = In / √3
Untuk memilih ukuran Magnetic Contactor K3 digunakan Rumus:
Magnetic Contactor untuk Star = In / 3
Contoh Perhitungan:
Jika Elektro Motor dengan daya 11Kw (11.000 Watt),380V, Cosphi 0,80, memakai sistem start rangkaian STAR-DELTA, maka kebutuhan Magnetic Contactornya, adalah:
P = V x I x Cosphi x √3
11.000 Watt = 380V x I x 0,80 x 1,73
In = 11.000 Watt / 525,92
In = 20,91 Ampere.
Magnetic Contactor K1 & K2 (DELTA):
In / √3
20,91 A / 1,73
12,08 Ampere.
Magnetic Contactor K3 (STAR):
In / 3
20,91 A / 3
6,97 Ampere
Untuk pemilihan berukuran Magnetic Contactor, kita bisa memakai ukuran yg sesuai dengan perhitungan diatas.
  • TOR (Thermal Overload Relay)
TOR (Thermal Overload Relay) berfungsi untuk mengamankan Elektro motor waktu terjadi kelebihan beban (Over Load), dengan prinsip kerja Bimetal yang akan melengkung saat dilewati Arus yang melebihi settingan menurut ukuran TOR (Thermal Overload Relay) tersebut.
Untuk memilih berukuran TOR (Thermal Overload Relay) dalam rangkaian STAR-DELTA, kita dapat menggunakan berukuran Maksimal sebanyak:
TOR (Thermal Overload Relay) = In / 2
Untuk memberikan perlindungan yg lebih baik dalam Elektro motor, sebaiknya settingan TOR (Thermal Overload Relay) lebih rendah berdasarkan perhitungan diatas sebanyak 10%, buat menghindari bila elektro motor bekerja maksimal terus menerus, tentu akan memperpendek Life Time Elektro motor tersebut.
  • TIMER
Timer pada Rangkaian STAR-DELTA berfungsi sebagai pengatur saat perpindahan Magnetic Contactor K3 dan K2.
Settingan Timer bisa diubahsuaikan menggunakan kondisi kerja serta beban menurut masing-masing Elektro motor yang digunakan.
Pada umumnya Settingan Timer yg digunakan lebih kurang 4-lima Sekon. Namun pada syarat eksklusif settingan mungkin dibutuhkan lebih usang.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI