ARTI KODE HURUF KABEL LISTRIK

Mengenal arti kode HURUF dalam Kabel listrik
Pada instalasi listrik pada tempat tinggal , kabel yang biasa kita pakai adalah kabel NYA atau kabel NYM.
Atau jika kita membutuhkan jenis kabel buat pemasangan bawah tanah (Kabel tanam), kabel yg cocok adalah kabel NYFGbY.
Lalu, pernahkan kita bertanya, apa sebenarnya arti menurut kode Huruf pada kabel tersebut?
Apa arti dari kabel dengan kode NYA?
Kabel NYM, maksud dari NYM itu apa?
Kode NYFGbY dalam kabel, maksudnya apa?
Tentunya setiap kode alfabet pada setiap jenis kabel tadi mempunyai arti masing-masing.
Untuk itu, kali ini kita akan coba menyebarkan mengenai arti kode huruf dalam kabel listrik.
Pemberian kode alfabet ini, biasa diklaim menggunakan Nomenklatur kabel SPLN.

Nomenklatur Kabel

NYA
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
A = Kabel tunggal
Kabel NYA adalah kabel dengan inti tembaga tunggal berisolasi PVC satu lapis (450v-750v)
NYAF
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
A = Kabel tunggal
F = Penghantar dawai halus (Serabut)
Kabel NYAF adalah kabel menggunakan inti tembaga serabut (Fleksibel), dengan inti tunggal (satu), berisolasi PVC satu lapis (450v-750v).
NGA
N = Kabel inti tembaga
G = Isolasi karet
A = Kabel tunggal
Kabel NGA merupakan kabel menggunakan inti tembaga tunggal menggunakan isolasi berbahan karet.
NYM
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
M = Inti kabel lebih berdasarkan satu
Kabel NYM adalah kabel menggunakan inti tembaga berisolasi PVC, menggunakan inti lebih dari satu, dan berisolasi PVC pada bagian luar (300v-500v).
NYMHY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
M = Inti kabel lebih berdasarkan satu
H = Kabel Fleksibel (Serabut)
Y = Selubung luar Isolasi PVC
Kabel NYMHY merupakan Kabel menggunakan inti tembaga serabut (Tembaga Fleksibel) berisolasi PVC, menggunakan inti kabel lebih dari satu serta berselubung isolasi PVC (300v-500v)
NYY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
Y = Selubung luar Isolasi PVC
Kabel NYY merupakan Kabel dengan inti tembaga berisolasi PVC, menggunakan inti kabel tunggal atau lebih dari satu, menggunakan selubung luar PVC (0,6kv-1kv).
NYYHY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
Y = Isolasi PVC
H = Kabel Fleksibel (Serabut)
Y = Selubung luar Isolasi PVC
Kabel NYYHY adalah kabel dengan inti tembaga serabut (tembaga fleksibel) berisolasi PVC, dengan inti tunggal atau lebih menurut satu, dan selubung luar PVC (0,6kv-1kv).
NYRGbY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
R = Pelindung dawai baja bulat
Gb = Dililit plat baja
Y = Isolasi PVC
Kabel NYRGbY adalah Kabel dengan inti tembaga berisolasi PVC, menggunakan inti tunggal atau lebih menurut satu, pelindung kawat baja bulat atau dililit plat baja, dengan selubung isolasi PVC. (0,6kv-1kv).
NYFGbY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
F = Pelindung kawat baja Pipih
Gb = Dililit plat baja
Y = Isolasi PVC
Kabel NYFGbY merupakan kabel dengan inti tembaga berisolasi PVC, menggunakan inti lebih dari satu, dilindungi pelat baja pipih atau dililit pelat baja, menggunakan selubung isolasi PVC (0,6kv-1kv).
Aluminium Cable
NFA
Kabel inti aluminium buat pemasangan jaringan udara
NFA 2X
Kabel inti aluminium buat pemasangan jaringan udara dengan isolasi XLPE (>20kv).
NFA 2X-T
Kabel inti aluminium buat pemasangan jaringan udara, dengan isolasi XLPE (>20kv). dengan kawat gantung.
AAAC
All Aluminium Alloy Conductor
Kabel AAAC merupakan kabel menggunakan inti aluminium yg dipilin, memiliki daya tarik yg kuat, serta tahan karat.
Catatan:
Kode huruf pada Kabel listrik dipengaruhi jua dalam peletakan huruf tersebut. Perbedaan letak huruf dapat membedakan merupakan.
Contoh: Kode huruf F dalam kabel NYAF berada pada posisi alfabet keempat (terakhir) mempunyai arti kabel dawai halus, sedangkan kode huruf F dalam NYFGbY berada dalam posisi alfabet ketiga mempunyai arti Pelindung kawat baja Pipih.
Ukuran kabel
Pada kabel listrik, jua bisa kita temukan kode, seperti NYM 3 x 1,5mm².
Menentukan ukuran kabel listrik yang dibutuhkan
Kode nomor ini berarti kabel NYM tersebut mempunyai inti sebesar tiga buah, serta luas penampang masing-masing kabel tersebut adalah 1,5 mm².
Atau, pada kabel aluminium terdapat kode nomor misalnya NFA 2X-T tiga x 50mm² + 1 x 35mm².
Ini berarti kabel tersebut memiliki 4 buah kabel, dengan berukuran penampang 3 buah kabel sebesar 50mm² (menjadi kabel phase), serta 1 butir kabel dengan ukuran penampang 35mm² (sebagai kabel Netral).
Baca juga: Ukuran kabel merupakan luas penampang bukan diameter
Demikianlah penerangan tentang kode huruf dalam kabel listrik, dan ukuran penampang kabel.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip menurut banyak sekali asal

ARTI KODE HURUF KABEL LISTRIK

Mengenal arti kode HURUF pada Kabel listrik
Pada instalasi listrik di tempat tinggal , kabel yg biasa kita gunakan adalah kabel NYA atau kabel NYM.
Atau apabila kita membutuhkan jenis kabel buat pemasangan bawah tanah (Kabel tanam), kabel yang cocok merupakan kabel NYFGbY.
Lalu, pernahkan kita bertanya, apa sebenarnya arti berdasarkan kode Huruf pada kabel tersebut?
Apa arti berdasarkan kabel menggunakan kode NYA?
Kabel NYM, maksud berdasarkan NYM itu apa?
Kode NYFGbY pada kabel, maksudnya apa?
Tentunya setiap kode huruf pada setiap jenis kabel tadi memiliki arti masing-masing.
Untuk itu, kali ini kita akan coba membuatkan mengenai arti kode huruf dalam kabel listrik.
Pemberian kode huruf ini, biasa dianggap menggunakan Nomenklatur kabel SPLN.

Nomenklatur Kabel

NYA
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
A = Kabel tunggal
Kabel NYA merupakan kabel menggunakan inti tembaga tunggal berisolasi PVC satu lapis (450v-750v)
NYAF
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
A = Kabel tunggal
F = Penghantar kawat halus (Serabut)
Kabel NYAF merupakan kabel dengan inti tembaga serabut (Fleksibel), menggunakan inti tunggal (satu), berisolasi PVC satu lapis (450v-750v).
NGA
N = Kabel inti tembaga
G = Isolasi karet
A = Kabel tunggal
Kabel NGA merupakan kabel dengan inti tembaga tunggal dengan isolasi berbahan karet.
NYM
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
M = Inti kabel lebih menurut satu
Kabel NYM merupakan kabel dengan inti tembaga berisolasi PVC, menggunakan inti lebih berdasarkan satu, serta berisolasi PVC di bagian luar (300v-500v).
NYMHY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
M = Inti kabel lebih menurut satu
H = Kabel Fleksibel (Serabut)
Y = Selubung luar Isolasi PVC
Kabel NYMHY adalah Kabel dengan inti tembaga serabut (Tembaga Fleksibel) berisolasi PVC, menggunakan inti kabel lebih menurut satu dan berselubung isolasi PVC (300v-500v)
NYY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
Y = Selubung luar Isolasi PVC
Kabel NYY merupakan Kabel menggunakan inti tembaga berisolasi PVC, dengan inti kabel tunggal atau lebih dari satu, dengan selubung luar PVC (0,6kv-1kv).
NYYHY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
Y = Isolasi PVC
H = Kabel Fleksibel (Serabut)
Y = Selubung luar Isolasi PVC
Kabel NYYHY merupakan kabel menggunakan inti tembaga serabut (tembaga fleksibel) berisolasi PVC, menggunakan inti tunggal atau lebih dari satu, dan selubung luar PVC (0,6kv-1kv).
NYRGbY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
R = Pelindung kawat baja bulat
Gb = Dililit plat baja
Y = Isolasi PVC
Kabel NYRGbY merupakan Kabel menggunakan inti tembaga berisolasi PVC, dengan inti tunggal atau lebih menurut satu, pelindung dawai baja bulat atau dililit plat baja, dengan selubung isolasi PVC. (0,6kv-1kv).
NYFGbY
N = Kabel inti tembaga
Y = Isolasi PVC
F = Pelindung kawat baja Pipih
Gb = Dililit plat baja
Y = Isolasi PVC
Kabel NYFGbY adalah kabel menggunakan inti tembaga berisolasi PVC, dengan inti lebih menurut satu, dilindungi pelat baja pipih atau dililit pelat baja, dengan selubung isolasi PVC (0,6kv-1kv).
Aluminium Cable
NFA
Kabel inti aluminium untuk pemasangan jaringan udara
NFA 2X
Kabel inti aluminium buat pemasangan jaringan udara dengan isolasi XLPE (>20kv).
NFA 2X-T
Kabel inti aluminium buat pemasangan jaringan udara, dengan isolasi XLPE (>20kv). Dengan dawai gantung.
AAAC
All Aluminium Alloy Conductor
Kabel AAAC adalah kabel menggunakan inti aluminium yang dipilin, mempunyai daya tarik yang bertenaga, serta tahan zat oksidasi.
Catatan:
Kode alfabet dalam Kabel listrik ditentukan jua dalam peletakan alfabet tersebut. Perbedaan letak alfabet bisa membedakan artinya.
Contoh: Kode huruf F dalam kabel NYAF berada pada posisi alfabet keempat (terakhir) memiliki arti kabel kawat halus, sedangkan kode alfabet F pada NYFGbY berada dalam posisi alfabet ketiga memiliki arti Pelindung kawat baja Pipih.
Ukuran kabel
Pada kabel listrik, jua dapat kita temukan kode, misalnya NYM tiga x 1,5mm².
Menentukan ukuran kabel listrik yg dibutuhkan
Kode angka ini berarti kabel NYM tersebut memiliki inti sebesar 3 butir, serta luas penampang masing-masing kabel tadi merupakan 1,5 mm².
Atau, pada kabel aluminium masih ada kode nomor seperti NFA 2X-T tiga x 50mm² + 1 x 35mm².
Ini berarti kabel tersebut memiliki 4 butir kabel, menggunakan ukuran penampang 3 buah kabel sebanyak 50mm² (menjadi kabel phase), dan 1 buah kabel dengan berukuran penampang 35mm² (menjadi kabel Netral).
Baca juga: Ukuran kabel merupakan luas penampang bukan diameter
Demikianlah penjelasan tentang kode huruf pada kabel listrik, dan berukuran penampang kabel.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
dikutip menurut banyak sekali asal

KODE IP TINGKAT PERLINDUNGAN KELISTRIKAN

Apa yg dimaksud menggunakan kode - IP dalam ilmu kelistrikan?
Kode IP (Ingress Protection)
Seperti yg kita ketahui beserta, listrik adalah suatu tenaga yg banyak kita pakai, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pada dunia industri.
Oleh karena itu, sebisa mungkin setiap peralatan listrik yg dipakai wajib memiliki proteksi atas keselamatan baik terhadap penggunanya maupun buat keselamatan alat listrik itu sendiri.
Setiap hal yang berhubungan dengan listrik, berdasarkan mulai cara pemasangan, bahan, fungsi pengaman, bentuk dan ukurannya, wajib dilindungi dari segala macam resiko bahaya terhadap keselamatan dan kerusakan.
Dalam sistem kelistrikan kita mengenal sebuah istilah yg diklaim dengan IP. Menjadi standarisasi mengenai Tingkat proteksi banyak sekali peralatan listrik yg kita gunakan.

Apa itu kode IP?

Apa yang dimaksud dengan kode IP dalam sistem kelistrikan?
IP adalah singkatan dari Ingress Protection atau International Protection.
IP merupakan suatu kode yang umumnya terdiri berdasarkan Kode IP diikuti menggunakan dua angka tertentu serta terkadang diikuti jua menggunakan satu atau 2 kode alfabet .
Kode IP ini memiliki arti yg berbeda-beda sesuai menggunakan kode yg tertulis buat memberitahuakn taraf perlindungan suatu indera listrik terhadap banyak sekali sumber bahaya.
Perlindungan yg diatur pada IP mencakup aneka macam kemungkinan potensi bahaya yang mungkin terjadi, misalnya :
Perlindungan alat listrik terhadap bahaya sentuhan langsung, proteksi terhadap masuknya benda ke dalam alat listrik misalnya Air, debu , serangga, serta berita tambahan lainnya yg berkaitan menggunakan proteksi listrik.
Kode IP sangat diperlukan buat menaruh keterangan tentang keselamatan serta seberapa besar tingkat proteksi yg dapat diberikan suatu alat listrik.
Selain itu, dengan mengetahui Kode IP, dapat menjadi panduan untuk memilih pemilihan alat listrik yang baik sinkron menggunakan kebutuhan serta keselamatan penggunanya.
Kode IP (Ingress Protection)
Sebagai model :
Jika kita ingin membeli suatu indera listrik seperti lampu penjelasan jalan yg pastinya pada pasang diluar ruangan (Out door), kita wajib menentukan lampu yang dilengkapi menggunakan penutup yang tahan terhadap siraman air hujan.
Perlindungan penutup lampu menurut siraman air hujan ini akan dituliskan dalam penutup lampu tadi menjadi simbol IP, dan biasanya IP yang baik untuk lampu out door adalah lampu dengan taraf proteksi minimal IP55.
Untuk mengetahui aneka macam tingkat perlindungan pada sistem kelistrikan, kita dapat melihat penjelasan tentang Arti berbagai kode IP dibawah ini:
Penjelasan Tingkat perlindungan kelistrikan berdasarkan Kode IP (ingress Protection) yg tertera:
Kode Utama digit pertama
Kode IP (Ingress Protection)
Pada setiap kode IP masih ada 2 digit kode angka, kode nomor yg pertama diklaim dengan kode primer digit pertama, kode ini memperlihatkan seberapa akbar tingkat proteksi suatu peralatan listrik terhadap gangguan masuknya benda padat kedalam indera listrik tadi.
Arti kode angka digit pertama dalam kode IP
  • Angka 0 mempunyai arti bahwa indera listrik tersebut Tidak memiliki proteksi terhadap kontak serta masuknya objek.
  • Angka 1 mempunyai arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan dari benda menggunakan ukuran lebih akbar dari 50 mm, seperti tangan, akan tetapi nir ada proteksi terhadap hubungan langsung yg disengaja dengan bagian tubuh (contoh tanpa sengaja tersentuh sang tangan).
  • Angka 2 mempunyai arti bahwa alat listrik tersebut mempunyai Perlindungan menurut benda menggunakan ukuran lebih besar dari 12,5 mm, seperti jari atau benda semacam itu.
  • Angka 3 mempunyai arti bahwa alat listrik tadi mempunyai Perlindungan dari benda menggunakan ukuran lebih besar dari dua,lima mm, seperti indera-alat, kabel tebal, serta lainnya.
  • Angka 4 mempunyai arti bahwa indera listrik tersebut memiliki Perlindungan dari benda menggunakan ukuran lebih besar dari 1 mm, seperti sekrup, baut, kabel, dan lainnya.
  • Angka 5 memiliki arti bahwa alat listrik tersebut memiliki Perlindungan menurut masuknya debu serta proteksi lengkap terhadap kontak langsung. Pada tingkatan ini debu masih bisa dijinkan masuk tetapi dalam batas normal selama nir mengganggu pengoperasian alat-alat.
  • Angka 6 memiliki arti bahwa indera listrik tersebut mempunyai Perlindungan secara ketat menurut masuknya debu dan perlindungan lengkap terhadap hubungan langsung.

Kode utama Digit kedua
Kode IP (Ingress Protection)
Pada setiap kode IP terdapat 2 digit kode nomor , kode nomor yang kedua diklaim dengan kode utama digit ke 2, kode ini menunjukkan tingkat proteksi peralatan listrik terhadap masuknya air.
  • Angka 0 memiliki arti bahwa indera listrik tersebut tidak mempunyai perlindungan.
  • Angka 1 mempunyai arti bahwa alat listrik tadi mempunyai Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh eksklusif secara vertikal.
  • Angka 2 mempunyai arti bahwa alat listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap tetesan air yg jatuh langsung dengan kemiringan 15°.
  • Angka 3 memiliki arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap percikan air yg jatuh dengan kemiringan 60°.
  • Angka 4 mempunyai arti bahwa indera listrik tadi mempunyai Perlindungan terhadap percikan air yang tiba dari segala arah.
  • Angka 5 mempunyai arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap semprotan air yang datang menurut segala arah, contohnya semprotan air menurut pipa air atau keran.
  • Angka 6 mempunyai arti bahwa alat listrik tersebut memiliki Perlindungan terhadap semprotan air bertekanan yg datang dari segala arah, contohnya semprotan air berdasarkan water jet.
  • Angka 7 mempunyai arti bahwa indera listrik tersebut mempunyai Perlindungan dampak perendaman dalam air dalam kedalaman air antara 15 centimeter sampai dengan 1 m.
  • Angka 8 memiliki arti bahwa indera listrik tadi mempunyai Perlindungan dampak perendaman pada air yg bertekanan serta dilakukan dalam jangka saat eksklusif ataupun terus-menerus. Biasanya, ini berarti bahwa alat ini tertutup rapat. Tetapi, pada beberapa jenis peralatan, itu bisa berarti bahwa air mampu masuk tetapi hanya dalam sedemikian rupa sehingga nir menimbulkan pengaruh yg berbahaya.

Kode Tambahan berupa kode huruf
Kode IP (Ingress Protection)
Selain dua digit kode angka yang terdapat dalam setia kode IP, terkadang masih ada jua suatu kode tambahan berupa satu atau 2 kode huruf, yang berada dalam Digit ketiga kode IP tersebut.
Kode alfabet digit ketiga ini merupakan kode tambahan pertama berupa notasi huruf yg memperlihatkan perlindungan bagian-bagian berbahaya dari akses manusia.
  • A - Tangan
  • B - Jari
  • C - indera-alat
  • D - kabel

Kode huruf yg berada pada Digit keempat pada kode IP, adalah kode tambahan kedua yg juga berupa notasi alfabet buat memberikan liputan tambahan pada pengguna yang terkait dengan perlindungan peralatan tersebut.
  • H - perangkat tegangan tinggi.
  • M - perangkat berkecimpung (selama uji air).
  • S - perangkat membisu (selama uji air).
  • W- syarat cuaca

Kode IK
Kode IP (Ingress Protection)
Selain empat digit yang masih ada dalam kode IP, terdapat kode tambahan buat memilih ketahanan perlatan listrik terhadap impak mekanis yg diklaim dengan kode IK.
Kode IK, merupakan kode angka tambahan yg dipakai buat memilih ketahanan peralatan buat impak mekanis.
Dampak mekanis ini diidentifikasi dengan energi yang diperlukan buat memenuhi syarat tingkat ketahanan yg dipengaruhi, yg diukur dalam joule (J), berdasarkan pada EN 50102 - VDE 0470 Part 100 serta EN 62262 dan sudah menggantikan baku kode IP buat ketahanan alat-alat yg dinotasikan menggunakan nomor 0 s/d 9.
Kita dapat mengetahui penjelasan tentang Kode IK pada tabel di bawah ini:

Sebagai model :
Dalam mengetahui tingkat perlindungan suatu alat-alat listrik terhadap keselamatan menggunakan membaca KODE IP yang tertera pada alat listrik tadi, yaitu :
Jika kita melihat sebuah elektronik motor atau motor listrik, pada name plate tertera kode IP 55.
Kita bisa melihat berdasarkan liputan mengenai arti kode IP diatas, bahwa Kode IP 55 ini memiliki arti :
Kode angka pertama adalah 5
Ini berarti bahwa elektromotor atau motor listrik tadi memiliki Perlindungan menurut masuknya debu serta perlindungan lengkap terhadap kontak eksklusif. Pada tingkatan ini debu masih bisa dijinkan masuk namun dalam batas normal selama nir mengganggu pengoperasian peralatan
Kode nomor ke 2 adalah 5
Ini berarti bahwa elektromotor atau motor listrik tersebut mempunyai Perlindungan terhadap semprotan air yg datang berdasarkan segala arah, contohnya semprotan air dari pipa air atau keran. Memiliki arti bahwa indera listrik tadi mempunyai Perlindungan terhadap semprotan air yg tiba dari segala arah, misalnya semprotan air dari pipa air atau keran.
Dengan kata lain sebuah elektro motor atau motor listrik yang mempunyai kode IP 55, memiliki proteksi dari masuknya debu dan tahan terhadap semprotan air yg datang menurut segala arah.
Setelah kita mengetahui arti kode IP suatu peralatan listrik, tentunya hal ini sangat memudahkan kita buat menentukan peralatan listrik yg sinkron menggunakan kebutuhan kita.
Demikianlah Artikel tentang penerangan Kode Ingress Protection (IP) pada ilmu kelistrikan.
Semoga bermanfaat !
CARA FLEXI
dikutip dari banyak sekali asal

KODE IP TINGKAT PERLINDUNGAN KELISTRIKAN

Apa yang dimaksud dengan kode - IP pada ilmu kelistrikan?
Kode IP (Ingress Protection)
Seperti yang kita ketahui bersama, listrik adalah suatu energi yg banyak kita gunakan, baik pada kehidupan sehari-hari juga dalam global industri.
Oleh karena itu, sebisa mungkin setiap peralatan listrik yang digunakan wajib mempunyai perlindungan atas keselamatan baik terhadap penggunanya maupun buat keselamatan alat listrik itu sendiri.
Setiap hal yang herbi listrik, berdasarkan mulai cara pemasangan, bahan, fungsi pengaman, bentuk dan ukurannya, harus dilindungi dari segala macam resiko bahaya terhadap keselamatan serta kerusakan.
Dalam sistem kelistrikan kita mengenal sebuah kata yg diklaim menggunakan IP. Sebagai standarisasi mengenai Tingkat perlindungan banyak sekali peralatan listrik yang kita pakai.

Apa itu kode IP?

Apa yg dimaksud dengan kode IP pada sistem kelistrikan?
IP merupakan singkatan dari Ingress Protection atau International Protection.
IP merupakan suatu kode yang umumnya terdiri menurut Kode IP diikuti dengan dua nomor tertentu serta terkadang diikuti jua menggunakan satu atau 2 kode alfabet .
Kode IP ini mempunyai arti yang berbeda-beda sinkron dengan kode yang tertulis buat menunjukkan tingkat perlindungan suatu alat listrik terhadap banyak sekali asal bahaya.
Perlindungan yang diatur dalam IP meliputi aneka macam kemungkinan potensi bahaya yang mungkin terjadi, seperti :
Perlindungan alat listrik terhadap bahaya sentuhan langsung, proteksi terhadap masuknya benda ke pada alat listrik misalnya Air, debu , serangga, dan fakta tambahan lainnya yg berkaitan menggunakan proteksi listrik.
Kode IP sangat diharapkan untuk memberikan liputan tentang keselamatan serta seberapa besar taraf perlindungan yg dapat diberikan suatu indera listrik.
Selain itu, dengan mengetahui Kode IP, dapat menjadi panduan buat memilih pemilihan alat listrik yang baik sinkron dengan kebutuhan serta keselamatan penggunanya.
Kode IP (Ingress Protection)
Sebagai model :
Jika kita ingin membeli suatu indera listrik misalnya lampu penjelasan jalan yang pastinya di pasang diluar ruangan (Out door), kita wajib memilih lampu yang dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap siraman air hujan.
Perlindungan epilog lampu berdasarkan siraman air hujan ini akan dituliskan dalam epilog lampu tadi sebagai simbol IP, dan biasanya IP yang baik buat lampu out door adalah lampu dengan taraf proteksi minimal IP55.
Untuk mengetahui aneka macam taraf perlindungan pada sistem kelistrikan, kita bisa melihat penjelasan tentang Arti aneka macam kode IP dibawah ini:
Penjelasan Tingkat proteksi kelistrikan menurut Kode IP (ingress Protection) yg tertera:
Kode Utama digit pertama
Kode IP (Ingress Protection)
Pada setiap kode IP masih ada 2 digit kode nomor , kode nomor yang pertama disebut dengan kode primer digit pertama, kode ini menerangkan seberapa besar taraf perlindungan suatu alat-alat listrik terhadap gangguan masuknya benda padat kedalam indera listrik tadi.
Arti kode nomor digit pertama pada kode IP
  • Angka 0 mempunyai arti bahwa indera listrik tadi Tidak memiliki proteksi terhadap kontak serta masuknya objek.
  • Angka 1 memiliki arti bahwa indera listrik tersebut mempunyai Perlindungan berdasarkan benda menggunakan berukuran lebih besar menurut 50 mm, misalnya tangan, tapi tidak terdapat proteksi terhadap hubungan langsung yg disengaja menggunakan bagian tubuh (model tanpa sengaja tersentuh oleh tangan).
  • Angka 2 memiliki arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan berdasarkan benda dengan berukuran lebih besar dari 12,5 mm, seperti jari atau benda semacam itu.
  • Angka 3 memiliki arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan dari benda dengan ukuran lebih besar dari 2,5 mm, misalnya indera-indera, kabel tebal, serta lainnya.
  • Angka 4 mempunyai arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan menurut benda menggunakan ukuran lebih akbar berdasarkan 1 mm, misalnya sekrup, baut, kabel, serta lainnya.
  • Angka 5 memiliki arti bahwa alat listrik tadi memiliki Perlindungan menurut masuknya debu serta perlindungan lengkap terhadap hubungan eksklusif. Pada tingkatan ini debu masih dapat dijinkan masuk namun pada batas normal selama nir mengganggu pengoperasian alat-alat.
  • Angka 6 memiliki arti bahwa indera listrik tersebut memiliki Perlindungan secara ketat dari masuknya debu dan perlindungan lengkap terhadap hubungan langsung.

Kode utama Digit kedua
Kode IP (Ingress Protection)
Pada setiap kode IP terdapat 2 digit kode angka, kode nomor yg kedua disebut menggunakan kode utama digit kedua, kode ini menampakan tingkat perlindungan peralatan listrik terhadap masuknya air.
  • Angka 0 mempunyai arti bahwa indera listrik tersebut tidak mempunyai proteksi.
  • Angka 1 memiliki arti bahwa alat listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap tetesan air yg jatuh eksklusif secara vertikal.
  • Angka 2 mempunyai arti bahwa indera listrik tadi mempunyai Perlindungan terhadap tetesan air yg jatuh langsung dengan kemiringan 15°.
  • Angka 3 memiliki arti bahwa indera listrik tersebut memiliki Perlindungan terhadap percikan air yang jatuh menggunakan kemiringan 60°.
  • Angka 4 mempunyai arti bahwa alat listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap percikan air yg datang dari segala arah.
  • Angka 5 memiliki arti bahwa indera listrik tersebut memiliki Perlindungan terhadap semprotan air yang tiba dari segala arah, misalnya semprotan air menurut pipa air atau keran.
  • Angka 6 memiliki arti bahwa alat listrik tadi mempunyai Perlindungan terhadap semprotan air bertekanan yg tiba dari segala arah, contohnya semprotan air menurut water jet.
  • Angka 7 memiliki arti bahwa indera listrik tersebut memiliki Perlindungan akibat perendaman dalam air dalam kedalaman air antara 15 cm sampai menggunakan 1 m.
  • Angka 8 memiliki arti bahwa alat listrik tadi mempunyai Perlindungan akibat perendaman pada air yang bertekanan serta dilakukan dalam jangka waktu tertentu ataupun monoton. Biasanya, ini berarti bahwa indera ini tertutup rapat. Tetapi, pada beberapa jenis alat-alat, itu dapat berarti bahwa air bisa masuk tetapi hanya dalam sedemikian rupa sebagai akibatnya nir menyebabkan dampak yang berbahaya.

Kode Tambahan berupa kode huruf
Kode IP (Ingress Protection)
Selain 2 digit kode nomor yg terdapat dalam setia kode IP, terkadang terdapat juga suatu kode tambahan berupa satu atau 2 kode alfabet , yang berada dalam Digit ketiga kode IP tadi.
Kode huruf digit ketiga ini adalah kode tambahan pertama berupa notasi alfabet yg memberitahuakn perlindungan bagian-bagian berbahaya dari akses insan.
  • A - Tangan
  • B - Jari
  • C - alat-alat
  • D - kabel

Kode alfabet yg berada dalam Digit keempat dalam kode IP, merupakan kode tambahan kedua yang juga berupa notasi alfabet buat menaruh berita tambahan kepada pengguna yg terkait menggunakan perlindungan alat-alat tadi.
  • H - perangkat tegangan tinggi.
  • M - perangkat beranjak (selama uji air).
  • S - perangkat membisu (selama uji air).
  • W- syarat cuaca

Kode IK
Kode IP (Ingress Protection)
Selain empat digit yg terdapat pada kode IP, terdapat kode tambahan buat memilih ketahanan perlatan listrik terhadap imbas mekanis yang diklaim menggunakan kode IK.
Kode IK, merupakan kode angka tambahan yg dipakai buat memilih ketahanan alat-alat untuk efek mekanis.
Dampak mekanis ini diidentifikasi menggunakan energi yang diperlukan buat memenuhi kondisi tingkat ketahanan yg ditentukan, yg diukur pada joule (J), berdasarkan pada EN 50102 - VDE 0470 Part 100 dan EN 62262 serta telah menggantikan baku kode IP buat ketahanan peralatan yang dinotasikan menggunakan nomor 0 s/d 9.
Kita bisa mengetahui penerangan tentang Kode IK pada tabel di bawah ini:

Sebagai model :
Dalam mengetahui taraf proteksi suatu peralatan listrik terhadap keselamatan menggunakan membaca KODE IP yang tertera dalam alat listrik tadi, yaitu :
Jika kita melihat sebuah elektro motor atau motor listrik, pada name plate tertera kode IP 55.
Kita bisa melihat dari keterangan mengenai arti kode IP diatas, bahwa Kode IP 55 ini memiliki arti :
Kode angka pertama adalah 5
Ini berarti bahwa elektromotor atau motor listrik tadi mempunyai Perlindungan dari masuknya debu serta proteksi lengkap terhadap hubungan pribadi. Pada strata ini debu masih dapat dijinkan masuk namun pada batas normal selama nir mengganggu pengoperasian peralatan
Kode nomor ke 2 merupakan 5
Ini berarti bahwa elektromotor atau motor listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap semprotan air yg tiba menurut segala arah, contohnya semprotan air berdasarkan pipa air atau keran. Mempunyai arti bahwa indera listrik tadi memiliki Perlindungan terhadap semprotan air yg datang dari segala arah, misalnya semprotan air menurut pipa air atau keran.
Dengan kata lain sebuah elektronik motor atau motor listrik yang memiliki kode IP 55, memiliki proteksi menurut masuknya debu serta tahan terhadap semprotan air yg tiba dari segala arah.
Setelah kita mengetahui arti kode IP suatu peralatan listrik, tentunya hal ini sangat memudahkan kita buat menentukan peralatan listrik yg sesuai dengan kebutuhan kita.
Demikianlah Artikel mengenai penerangan Kode Ingress Protection (IP) dalam ilmu kelistrikan.
Semoga berguna !
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan aneka macam sumber

BERBAGAI BAHAN INSTALASI LISTRIK YANG BAGUS DAN AMAN SERTA CARA MEMASANGNYA

Apa saja Bahan yang diperlukan untuk pemasangan instalasi listrik yg baik serta kondusif?
Untuk memasang instalasi listrik pada rumah yg baik dan aman, tentunya diharapkan banyak sekali bahan atau peralatan listrik yang sempurna, serta cara memasang yang sahih.
Ada beberapa bahan atau material buat pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal yg perlu kita ketahui, dan tentunya harus yg sinkron baik berdasarkan sisi keselamatan dan kehandalannya.
Bahan-bahan instalasi listrik yg biasa kita gunakan, diantaranya: MCB, ELCB, Kabel, Saklar, Colokan (Stop hubungan), sekring, dan lainnya.
Namun, menggunakan hanya mengetahui beberapa bahan atau Alat-indera listrik buat pemasangan instalasi listrik pada rumah tidaklah relatif, tentunya kita wajib mengetahui juga apa fungsi menurut alat-alat listrik tadi, serta bagaimana cara pemasangan yang benar serta kondusif.
Sudah amankah Instalasi Listrik di tempat tinggal anda?
Oleh karena itu,kali ini kita akan mengembangkan mengenai apa saja bahan atau material yg dibutuhkan buat pemasangan instalasi listrik yang baik dan Aman, serta cara memasangnya.

Berbagai Bahan Instalasi Listrik serta cara memasang yang sahih dan aman

1. Kabel
Kabel merupakan salah satu bahan primer buat pemasangan Instalasi listrik di rumah.
Kabel berfungsi menjadi penghantar listrik, buat mengalirkan listrik berdasarkan asal listrik menuju berbagai peralatan listrik lainnya yg terdapat pada pada suatu instalasi listrik dirumah.
Terdapat banyak sekali jenis bahan yang digunakan buat penghantar Listrik, Tetapi bahan penghantar atau Kabel yg baik buat menghantarkan Listrik merupakan kabel menggunakan bahan Tembaga, karena mempunyai daya hantar yang mengagumkan dan tahanan jenis yg mini .
Jenis-jenis bahan penghantar listrik serta tahanan jenisnya (Rho).
Setelah kita menentukan kabel yg berbahan tembaga, selanjutnya kita pula harus menentukan jenis kabel yang sinkron dan aman untuk dipakai dalam Instalasi listrik dirumah.
Mengenal jenis-jenis kabel dan manfaatnya.
Ada beberapa jenis Kabel tembaga yg biasa digunakan buat instalasi listrik pada rumah, antara lain:
  • Kabel NYA
Kabel NYA umumnya dipasang didalam Pipa PVC.
Kenapa kabel NYA harus dipasang didalam pipa?
Kabel jenis NYA hanya mempunyai satu lapisan isolasi yg melindungi inti tembaga di dalamnya, sebagai akibatnya dibutuhkan pelindung tambahan yaitu Pipa.
Selain itu Kabel NYA merupakan jenis Kabel tunggal, untuk pemasangan suatu instalasi listrik pada rumah, memerlukan lebih berdasarkan satu kabel NYA, sehingga perlu dimasukkan didalam Pipa buat menyatukan kabel-kabel tadi serta tampak lebih rapi.
  • Kabel NYM
Penggunaan Kabel NYM untuk instalasi listrik dirumah, memberikan beberapa keuntungan dibanding Kabel NYA.
Kabel NYA dapat dipasang tanpa selubung tambahan (Pipa), karena Kabel NYM memiliki beberapa lapisan isolasi yang menyelubungi Inti tembaga.
Kabel NYA tersedia menggunakan beberapa inti tembaga didalamnya, sehingga nir perlu banyak kabel buat pemasangan instalasi listrik pada rumah.
Penjelasan Arti Kode huruf pada Kabel NYA, NYM, dan lainnya.
Hal yg tidak kalah penting merupakan, memilih kabel ukuran berapa yg wajib kita gunakan, supaya instalasi listri pada tempat tinggal kondusif dan tahan lama ?
Cara menghitung ukuran kabel yg dibutuhkan
Kabel yang harus dipasang terdapat 3 macam, yakni Kabel untuk jalur Fasa (Merah), Kabel buat jalur Netral (Hitam) serta Kabel jalur Arde atau pentanahan (Kuning).
Pastikan Kabel yang anda gunakan sudah sesuai baik jenis kabel serta ukurannya

2. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) merupakan keliru satu komponen atau bahan utama pada suatu instalasi listrik.
MCB berfungsi sebagai pengaman instalasi listrik, apabila terjadi interaksi singkat (Korsleting) atau kelebihan beban, maka MCB akan secara otomatis tetapkan rangkaian listrik dan listrik pada rumah pun menjadi padam.
Dulu alat yang biasa dipakai buat pengaman instalasi listrik adalah Sekring (Fuse), tetapi penggunaan sekring belakangan ini mulai tergantikan menggunakan MCB, karena MCB bisa dipakai berkali-kali waktu terjadi gangguan instalasi listrik, sedangkan sekring perlu diganti bila putus.
Meski ada sekring otomatis,serta tak perlu diganti apabila terjadi gangguan listrik, namun penggunaan MCB tetap yg paling diminati.
MCB dipasang dalam kabel fase dari sumber listrik, asal listrik (kabel Fase) wajib melewati MCB terlebih dahulu sebelum dialirkan menuju instalasi listrik pada rumah.
Kabel fasa dari asal listrik utama dipasang pada baut terminal MCB (bagian Atas), serta terminal MCB bagian bawah dipasang menuju instalasi listrik di dalam tempat tinggal , sedangkan kabel netral dari asal langsung dialirkan langsung tanpa melewati MCB.
Pastikan Kabel yg terpasang pada MCB adalah Kabel Fase dari sumber, agar ketika MCB dimatikan nir ada lagi tegangan listrik yg mengalir dalam Instalasi listrik.
Dan pasanglah MCB menggunakan memakai Box MCB agar lebih terlindung, aman serta rapi.
3. Sekring (Fuse)
Sekring merupakan suatu alat pengaman listrik yang terbuat menurut bahan penghantar yang memiliki batasan kemampuan arus, bila arus lebih maka sekring akan putus.
Penggunaan sekring pada instalasi listrik sudah mulai tergantikan dengan menggunakan MCB yang lebih simpel.
4. ELCB (Anti kontak).
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker), adalah suatu indera pengaman yang sangat penting dalam suatu instalasi listrik dirumah.
ELCB berfungsi sebagai pengaman bagi kita terhadap resiko kesetrum atau tersengat listrik.
Memilih ELCB yg benar.
ELCB harus dipasang dalam asal listrik utama sebelum instalasi listrik di tempat tinggal , Kabel fasa serta kabel Netral harus terpasang terlebih dahulu pada ELCB sebelum dialirkan menuju instalasi listrik pada tempat tinggal . Cara memasang ELCB yang benar
Jika instalasi listrik dirumah anda belum terpasang ELCB, segera lengkapi menggunakan ELCB karena keselamatan kita adalah hal yang paling utama.
Anda pula bisa memakai ELCB menjadi pengganti MCB.
5. Stop kontak
Stop kontak biasa juga diklaim menggunakan colokan, tempat kita mencolokkan steker berdasarkan banyak sekali peralatan listrik seperti televisi, kulkas, kipas angin, mesin cuci, serta lainnya.
Stop hubungan (Colokan) berfungsi menjadi tempat asal listrik, dan dipakai buat tempat menyalakan berbagai alat-alat listrik.
Stop kontak memiliki 3 terminal kabel di dalamnya, terminal tadi berfungsi buat pemasangan kabel fase , netral dan arde menurut sumber listrik. Memilih Stopkontak yg cantik dan aman
Pastikan instalasil listrik dirumah dilengkapi dengan kabel arde, dan terpasang dengan baik dan benar.
6. Saklar
Saklar berfungsi menjadi indera penghubung serta pemutus rangkaian asal listrik menuju peralatan listrik, serta umumnya dipasang buat menyalakan atau memadamkan Lampu.
Terdapat aneka macam jenis saklar, tetapi yang paling seringkali digunakan buat instalasi listrik dirumah adalah saklar tunggal serta saklar ganda.
Saklar tunggal digunakan buat satu buah lampu, sedangkan saklar tunggal dipakai buat dua butir lampu.
Saklar tunggal mempunyai 2 baut terminal, satu terminal buat tempat kabel fase eksklusif berdasarkan sumber, dan satu terminal lagi buat tempat kabel yang menuju ke lampu.
Pastikan kabel yg terpasang ke saklar adalah kabel fase, agar ketika saklar terputus, tidak terdapat tegangan listrik yg masuk ke lampu.

7. Kotak sambungan
Kotak sambungan dianggap jua dengan Junction Box, atau biasa disebut dengan Tedus.
Kotak sambungan (Tedus) ini berfungsi tempat kita menyambung kabel-kabel listrik, yang bertujuan supaya setiap sambungan kabel dapat terlindung dengan baik serta aman.
Pastikan setiap sambungan kabel ditempatkan didalam kotak sambungan (Tedus)

8. Wire Nut.
Wire Nut merupakan alat buat menyambung kabel listrik yg baik serta aman, sesudah kabel disambung dengan cara dipuntir, kemudian kita tutup dengan Wire Nut agar sambungan terlindungi serta tidak gampang longgar.
Wire nut juga berfungsi pengganti isolasi (Selasiban) yg biasa kita pakai buat menyambung kabel listrik.
Jika selama ini anda menggunakan isolasi untuk membalut sambungan kabel, maka sebaiknya anda mulai menggunakan Wire nut yg berfungsi menjadi isolasi sekaligus menjaga sambungan lebih kuat dan tidah mudah longgar.
Gunakan Wire Nut buat menyambung kabel listrik yg cantik dan aman.

9. Isolasi (Insulation Tape)
Isolasi berfungsi menjadi isolator (Bahan yang tidak sanggup menghantar listrik), buat melindungi kabel-kabel listrik yg terkelupas atau terbuka.
Untuk sambungan kabel apabila memungkinkan usahakan menggunakan Wire Nut.
10. Lampu
Lampu adalah indera listrik yang berfungsi untuk memberikan penjelasan.
Terdapat aneka macam jenis lampu yg banyak digunakan pada instalasi listrik dirumah, diantaranya: Lampu TL (Neon),Lampu Pijar, Lampu Hemat energi,Lampu LED, serta lainnya.
Tips menentukan Lampu
Untuk lampu TL tidak membutuhkan fiting lampu, Karena Lampu TL telah dilengkapi dengan kotak lampu, sedangkan buat lampu-lampu lainnya harus menggunakan Fitting tempat memasang lampu tersebut.
11. Fitting
Fitting berfungsi buat loka memasang lampu serta menjadi tempat sumber listrik buat menyalakan lampu tadi.
Ada banyak sekali jenis fitting lampu, misalnya: fitting gantung serta fitting tempel (Duduk).
Pada fiting lampu terdapat 2 baut terminal kabel, satu baut terminal dipasang kabel netral langsung menurut asal, sedangan terminal lainnya buat loka kabel fase yang diambil berdasarkan saklar lampu tersebut, waktu saklar pada posisi terputus maka lampu padam, waktu saklar terhubung maka lampu akan menyala.
Cara sederhana agar lampu permanen menyala waktu MCB Trip lantaran kelebihan beban
Pilihlah fiting lampu yang terminalnya berbahan kuningan, agar nir mudah berkarat dan tahan lama .
Semoga berguna!
CARA FLEXI

BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART1

Bagaimana cara merakit sebuah Panel buat Motor Listrik tiga fasa?
Untuk dapat mengoperasikan sebuah Elektro motor (Motor Listrik) 3 fasa tentunya diharapkan sebuah Panel yg berfungsi sebagai sentra kendali motor supaya bisa dioperasikan menggunakan gampang, aman dan dilengkapi menggunakan Proteksi yg baik.
Panel Kontrol Motor Listrik tiga Fasa umumnya ditempatkan pada satu butir panel utama serta bisa dipakai buat pengoperasian beberapa Motor Listrik, panel buat beberapa Motor Listrik ini biasa dianggap dengan MCC (Motor Control Centre).
Lalu, Bagaimana cara merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa?

"Panduan Lengkap" Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase


Bagi anda yang ingin belajar cara merakit Panel motor Listrik 3 Phase, agar lebih mudah dimengerti maka kita akan bagi menjadi beberapa Tahapan/langkah untuk sanggup merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa.
1. Motor Listrik berapa KW?
Langkah pertama yg wajib kita ketahui terlebih dahulu sebelum merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa merupakan Berapa Daya Motor Listrik 3 Fasa yang akan dikendalikan sang Panel tadi.
Hal ini sangat krusial, untuk dapat menentukan Komponen-komponen yg akan kita persiapkan buat menciptakan Panel Motor Listrik tersebut.
Selain itu, Besar Daya (KW) sebuah Elektro Motor menentukan rangkaian apa yg akan kita buat untuk Sistem Starting Motor tadi.
Baca pula: Beberapa Sistem Starting Motor Listrik 3 phase serta penjelasannya

Sistem Starting Motor
Beberapa sistem starting Motor Listrik tiga phase disesuaikan menggunakan besar Daya Motor, diantaranya:
1. Elektro Motor dengan daya lebih kecil dari lima,5kw menggunakan sistem Starting Rangkain "Direct On Line" (DOL) .
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian DOL

2. Elektro Motor dengan daya lima,5Kw sampai 22Kw menggunakan sistem Starting "Star Delta".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Star Delta

3. Elektro Motor menggunakan Daya 22Kw sampai 150Kw menggunakan Sistem Starting "Auto Transformer".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Auto Trafo

Sebagai Contoh: Jika kita ingin menciptakan Panel buat Elektro Motor lima,5Kw, maka Panel yang akan kita untuk memakai Rangkaian Direct On Line (DOL), serta Rangkaian ini merupakan Rangkaian yg paling sederhana.
2. Mempersiapkan Komponen Panel
Setelah kita mengetahui bahwa Elektro Motor yg akan kita buatkan Panel adalah Elektro Motor lima,5KW, serta Rangkaian yg diperlukan adalah Rangkain DOL, maka selanjutnya kita wajib memilih Bahan-bahan (Komponen) yg dibutuhkan Untuk pembuatan Panel rangkaian DOL, diantaranya:
Baca pula: Mengenal Komponen-komponen Panel Listrik 3 phase

Komponen Panel yg diperlukan:
  • Box Panel
  • Kabel Power dari Panel ke Motor
  • Kabel Power buat Rangkaian pada pada Panel
  • Kabel buat Rangkaian kontrol pada pada Panel (Wiring)
  • MCCB
  • MCB
  • Magnetic Contactor
  • Timer (Untuk Rangkaian DOL nir memakai Timer)
  • Thermal OverLoad Relay (TOR)
  • Pilot Lamp
  • Push Button
  • Ampere Meter
  • CT
  • Skun kabel
  • Heat Shrink
  • Pembungkus Kabel (Wrapping Band)

3. Menentukan Jenis serta Ukuran Komponen Panel
Setelah kita mengetahui Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan buat pembuatan sebuah Panel Kontrol Motor listrik tiga phase, selanjutnya merupakan memilih jenis serta ukurannya.
Hal yang paling krusial kita ketahui sebelum memilih ukuran berbagai Komponen adalah menghitung In (Arus Nominal) menurut sebuah Elektro Motor yg akan dibuatkan Panel.
Menghitung In (Arus Nominal) Elektro Motor 3 phase
In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In: Arus Nominal (Ampere)
  • P: Power atau Daya (Watt)
  • Cosphi: Faktor daya ( 0,80 atau sesuaikan dengan Spesifikasi yang tertera dalam Elektro Motor tersebut).
Sebagai model: Jika Spesifikasi Elektro Motor yang digunakan merupakan 5,5Kw (5500Watt), 380Volt, Cosphi 0,8 , maka Arus Nominalnya, adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 5500Watt : (380Volt x 0,8 x 1,73)
  • In = 5500Watt : 525,92
  • In = 10,45 Ampere.

Setelah kita mengetahui Elektro Motor lima,5Kw, memiliki Arus Nominal (In) sebesar 10,45 Ampere, maka selanjutnya kita akan menentukan Ukuran Komponen-komponen Panel yang akan kita persiapkan.
Box Panel
Jika kita akan merakit Panel Motor dalam sebuah MCC yg sudah tersedia, maka kita tidak perlu lagi menyediakan Box Panel, namun jika kita akan merakit Panel baru dan hanya untuk satu panel Motor, maka kita dapat menyesuaikan Ukuran Box Panel ini menggunakan seberapa banyak Komponen yang akan kita rakit, buat panel motor lima,5Kw sistem DOL, maka ukuran panelnya nir terlalu akbar, relatif menggunakan Box Panel ukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm, serta jika kita akan memasang panel ini diluar Ruangan, maka pilihlah Panel tipe Outdoor dengan IP65.
Baca pula: Mengenal Kode IP menjadi proteksi Listrik

Kabel Power menurut Panel Ke Elektro Motor
Untuk mengalirkan Listrik menurut Panel ke Motor Listrik, maka kita membutuhkan Kabel, Kabel jenis apa serta berukuran berapa yg kita butuhkan?
Baca pula: Arti Kode Huruf pada Kabel Listrik
Jenis Kabel disesuaikan menggunakan pemasangan kabel tersebut, bila kabel ditanam di pada tanah bisa memakai Kabel NYRGbY atau NYFGbY, atau jika dipasang diatas (di pada Kabel Tray) dapat menggunakan Kabel NYY.
Baca pula: Bagaimana memilih Jenis Kabel
Selanjutnya, merupakan memilih Ukuran Kabel yg akan dipakai, cara menghitungnya merupakan:
In x 125% (Safety Factor), kemudian hasilnya diadaptasi dengan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yg bisa dicermati dalam Tabel KHA.
Baca pula: Cara Menentukan Ukuran Kabel
Sebagai model: jika sebuah Elektro Motor lima,5Kw memiliki Arus Nominal 10,45Ampere, maka:
10,45Ampere x 125% = 13,06Ampere.
Lihat: TABEL KHA (Lengkap)
Kemudian kita lihat dalam Tabel KHA, ukuran Kabel listrik buat Arus sebesar 13,06A, apabila nilai 13,06A tidak ada dalam tabel, maka kita bisa menggunakan ukuran yg paling mendekati, yaitu 18A, dengan berukuran kabel 1,5mm².
Sebagai model: Kabel Power yang diperlukan buat Elektro Motor lima,5Kw, adalah:
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm² (Jaringan Udara)
  • Kabel NYRGbY 4 x 1,5mm² (Dalam Tanah).

Kabel Power pada dalam Panel
Untuk merakit Panel, tentunya kita membutuhkan Kabel Power yang akan dipakai buat penghubung berdasarkan MCCB ke Magnetic Contactor, ke Overload Relay, serta sebagainya.
Kabel yg biasa dipakai buat Power di dalam Panel adalah Jenis Kabel NYAF.
Ukuran Kabel disesuaikan menggunakan In (Arus Nominal) motor yg dipakai, jika Elektro Motor yang dipakai adalah lima,5KW menggunakan In 10,45, maka cara menentukannya sama menggunakan memilih Ukuran Kabel Power ke Motor Listrik.
Jadi, Kabel yg digunakan adalah Kabel NYAF 1,5mm, serta Panjang Kabel diubahsuaikan menggunakan Kebutuhan Rangkaian panel tadi.
Namun, buat menentukan Kabel Power buat Magnetic Contactor dalam Rangkaian Star Delta, dapat memakai ukuran 1/2 menurut Kabel Power menurut MCCB.
Kabel buat rangkaian Kontrol (Wiring)
Kabel buat rangkaian kontrol(Wiring), memakai Kabel NYAF menggunakan berukuran yang lebih kecil, dapat memakai Kabel NYAF 0,75mm, karena Arus yg dialiri pada Kabel kontrol ini hanya untuk menyalakan Magnetic Contactor, Pilot Lamp, Relay, Timer, bukan untuk Power Motor.
Panjang Kabel diadaptasi menggunakan Kebutuhan, Panjang kabel buat rangkaian DOL lebih sedikit, dibanding Kabel kontrol buat rangkaian Star Delta juga Auto Trafo.
MCCB
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) merupakan suatu Komponen Panel yg berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian berdasarkan Sumber (Power) menuju Komponen-komponen panel berikutnya, dan jua berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi Arus lebih serta Hubung singkat (Short Circuit).
Baca pula: Beda MCB, MCCB serta ACB
Untuk menentukan Ukuran MCCB pada sebuah Panel Motor Listrik 3 phase, caranya adalah:
Ukuran MCCB = In x 125persen
Sebagai model: Jika Elektro Motor yang digunakan adalah 5,5Kw, maka Arus Nominalnya adalah: 10,45Ampere, dan untuk menentukan ukuran MCCB untuk Panel adalah:
  • Ukuran MCCB = In x 125persen
  • Ukuran MCCB = 10,45A x 125%
  • Ukuran MCCB = 13,06A
Karena berukuran MCCB 13,06A nir terdapat dipasaran, maka kita bisa menggunakan MCCB menggunakan ukuran yang mendekati atau lebih akbar sedikit, yaitu MCCB 15A
MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat pengaman arus lebih, serta dalam panel digunakan buat pengaman rangkaian kontrol panel (Bukan buat power Motor), jadi ukuran MCB yg diperlukan tidak perlu terlalu besar , buat kebutuhan kontrol Panel umumnya bisa menggunakan MCB 4Ampere.
Magnetic Contactor
Magnetic Contactor adalah keliru satu komponen Panel listrik yang berfungsi seperti misalnya saklar, yaitu buat menghubungkan atau memutuskan Aliran Listrik, dengan prinsip kerja Magnetik.
Baca pula: Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor, Push Button dan NO, NC
Magnetic Contactor yg dipakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik tiga phase mempunyai berbagai jenis serta berukuran.
Untuk jalur listrik utama (power), biasa juga disebut "Line", bisa memakai Magnetic Contactor yg memiliki 3 Terminal "Line" jenis NO (Normally Opened), serta tambahan terminal (Aksesories) buat kontrol 2 terminal NO serta 2 Terminal NC (Normally Clossed).
Selain itu pastikan jua berapa Tegangan buat Coil yang ada dalam Magnetic Contactor, karena Coil pada Magnetic Contactor terdapat beberapa jenis Tegangan, terdapat Coil 220V, 380V, 24Vdc, 42Vac, dan sebagainya, sesuaikan Tegangan Coil Magnetic Contactor dengan Tegangan Kontrol yg anda pakai pada Panel tersebut, serta Biasanya panel menggunakan Tegangan 220V buat rangkaian Kontrol.
Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Rangkaian DOL:
Selanjutnya memilih berukuran Magnetic Contactor yang sesuai menggunakan Daya Electro motor yg dipakai, untuk rangkaian DOL hanya membutuhkan 1 buah Magnetic Contactor, dan rumus memilih Ukuran Magnetic Contactornya sama dengan cara menentukan berukuran MCCB, yaitu:
Magnetic Contactor (Rangkaian DOL) = In x 125%
Sebagai model: Jika Panel yang akan kita buat untuk Motor 5,5Kw (Rangkaian DOL), maka ukuran Magnetic Contactornya, adalah:
  • Magnetic Contactor = In x 125%
  • Magnetic Contactor = 10,45A x 125%
  • Magnetic Contactor = 13,06A
Karena berukuran Magnetic Contactor 13,06A tidak terdapat dipasaran, maka kita bisa memakai MAgnetic Contactor menggunakan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya dapat memakai Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau ekuivalennya).
Ingat: Semakin akbar berukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor akan semakin bagus, tetapi tentunya kurang Ekonomis.
Menentukan berukuran Magnetic contactor buat Rangkaian Star Delta:
Berbeda menggunakan Rangkaian DOL yg hanya menggunakan 1 Buah Magnetic contactor, pada Rangkaian Star Delta kita memakai tiga buah Magnetic contactor yg kegunaannya, merupakan:
  • 2 butir Magnetic Contactor buat Line (Power eksklusif ke Motor)
  • 1 buah Magnetic Contactor buat Star (Hanya buat menghubungkan Kabel ke terminal Motor secara Bintang/Star, dan tidak untuk dialiri Tegangan Listrik berdasarkan Sumber).

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Line (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Line) = In : √3

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Star (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Star) = In : 3

Sebagai Contoh: Kita akan merakit Panel untuk Motor Listrik 22Kw (22000Watt), maka rangkaian sistem starting yang akan dibuat adalah Rangkaian Star Delta, magnetic contactor yg diperlukan merupakan:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 22000 : (380V x 0,80 x 1,73)
  • In = 22000 : 525,92
  • In = 41,83Ampere

Ukuran Magnetic Contactor buat Line = In : √3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 1,73
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 24,17 Ampere
Karena ukuran Magnetic Contactor 24,17 Ampere nir ada dipasaran, maka kita dapat memakai Magnetic Contactor dengan berukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya memakai Magnetic Contactor Mitsubishi SN-25 (Atau Ekuivalennya).
Ukuran Magnetic Contactor buat Star = In : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 13,94 Ampere
Karena berukuran Magnetic Contactor 13,94 Ampere tidak terdapat dipasaran, maka kita dapat menggunakan Magnetic Contactor menggunakan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau Ekuivalennya).
Ingat: Semakin akbar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor, akan semakin mengagumkan, tetapi tentunya kurang Ekonomis.
TIMER
Untuk merakit panel motor menggunakan sistem starting menggunakan Rangkaian Direct On Line (DOL), tidak memerlukan Timer.
Timer dipakai buat sistem starting Motor dengan Rangkaian Star Delta serta Sistem Auto Transformer.
Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Star Delta, membutuhkan satu buah Timer, menggunakan pengaturan ketika antara 4-lima detik atau tergantung aplikasi pemasangan Motor dilapangan.
Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Auto Trafo, membutuhkan beberapa Timer, sinkron menggunakan kebutuhan, serta berapa Step perpindahan Auto Trafo.
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 3 Step, menggunakan 2 butir Timer
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 4 Step, menggunakan tiga butir Timer
dan pengaturan masing-masing Timer, diadaptasi dengan kebutuhan Aplikasi pada lapangan
Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay merupakan keliru satu Komponen pada pembuatan Panel Motor listrik 3 phase, dan berfungsi sebagai Proteksi (Pengaman) waktu terjadi Arus Lebih, untuk melindungi Motor dari kerusakan lantaran mengalami beban Lebih.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian DOL
Untuk memilih Ukuran Thermal Overload Relay yang akan kita pakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik, usahakan kita mengetahui terlebih dahulu berapa usahakan Settingan Overload buat pengaman Arus Lebih dalam Motor listrik (Rangkaian DOL)
Settingan Thermal Overload relay = In x 80persen
Kenapa settingan nya lebih mini berdasarkan Arus Nominal?
Arus Nominal Motor merupakan batasan besar Arus tertinggi saat Elektro Motor dioperasikan, serta tidak disarankan buat penggunaan secara terus menerus.
Jika Sebuah Elektro Motor dioperasikan terus menerus dalam beban yang aporisma, menggunakan nilai arus sama menggunakan atau mendekati In (Arus Nominal) Motor tadi, akan menyebabkan suhu Motor menjadi semakin tinggi serta bisa mengakibatkan kerusakan isolasi Gulungan, dan akhirnya Motor rusak (Gulungan Short).
Oleh Karena itu, sebaiknya settingan Overload lebih kecil (80%) dari besar In (Arus Nominal) Motor Listrik, untuk menjaga agar Motor nir dioperasikan melebihi Arus Nominal, dan menjaga Suhu motor permanen.
Setelah kita mengetahui settingan Thermal Overload buat pengaman Elektro motor, maka selanjutnya kita sanggup menentukan berukuran Thermal Overload yang akan kita gunakan.
Sebagai Contoh, Untuk Panel Motor 5,5KW, arus nominalnya 10,45A, serta settingan Overload yg disarankan, merupakan:
  • 10,45A x 80% = 8,36 Ampere.
Selanjutnya kita dapat memilih Ukuran Overload yg memiliki Nilai tengah 8,36 Ampere., misalnya anda mampu menentukan Thermal Overload Relay 7-9A.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian Star Delta
Sebelum Menentukan berukuran Thermal Overload buat Motor Listrik Rangkaian Star Delta, kita terlebih dahulu menentukan settingan Overload relay buat Rangkaian Star Delta, yaitu:
Settingan Thermal Overload Relay = 1/2 x In x 80persen
Sebagai model: Settingan Thermal Overload Relay buat Proteksi Motor Listrik 22Kw, menggunakan rangkaian Star Delta, merupakan:
In motor 22Kw = 41,83A
Settingan Overload = 1/dua x 41,83A x 80% = 16,73A
Selanjutnya kita dapat memilih Ukuran Overload yg memiliki Nilai tengah 16,73 Ampere., misalnya anda mampu menentukan Thermal Overload Relay 12-18A.
Selain itu, buat menentukan berukuran Thermal Overload Relay buat Proteksi Motor Rangkaian Star Delta, bisa jua menggunakan rumus misalnya menentukan berukuran Thermal Overload Relay rangkaian DOL, dengan syarat posisi pemasangan Thermal Overload diletakkan pada Kabel Power (Line) sesudah MCCB (Sebelum Magnetic contactor Line).
Sampai disini dulu pembahasan mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-1, karena pembahasannya cukup panjang serta luas, oleh karenanya kita akan bagi sebagai beberapa Artikel (Bagian), dan lanjutannya akan kita uraikan pada Artikel selanjutnya "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-2".
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BELAJAR MERAKIT PANEL MOTOR LISTRIK 3 PHASE PANDUAN LENGKAP PART1

Bagaimana cara merakit sebuah Panel untuk Motor Listrik tiga fasa?
Untuk dapat mengoperasikan sebuah Elektro motor (Motor Listrik) 3 fasa tentunya dibutuhkan sebuah Panel yang berfungsi menjadi pusat kendali motor agar dapat dioperasikan dengan gampang, aman dan dilengkapi menggunakan Proteksi yang baik.
Panel Kontrol Motor Listrik tiga Fasa umumnya ditempatkan pada satu buah panel primer dan bisa digunakan buat pengoperasian beberapa Motor Listrik, panel buat beberapa Motor Listrik ini biasa disebut menggunakan MCC (Motor Control Centre).
Lalu, Bagaimana cara merakit sebuah Panel Motor Listrik tiga fasa?

"Panduan Lengkap" Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase


Bagi anda yg ingin belajar cara merakit Panel motor Listrik tiga Phase, supaya lebih mudah dimengerti maka kita akan bagi menjadi beberapa Tahapan/langkah untuk sanggup merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa.
1. Motor Listrik berapa KW?
Langkah pertama yang harus kita ketahui terlebih dahulu sebelum merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa merupakan Berapa Daya Motor Listrik tiga Fasa yang akan dikendalikan oleh Panel tadi.
Hal ini sangat krusial, buat dapat menentukan Komponen-komponen yg akan kita persiapkan untuk membuat Panel Motor Listrik tersebut.
Selain itu, Besar Daya (KW) sebuah Elektro Motor memilih rangkaian apa yang akan kita buat untuk Sistem Starting Motor tersebut.
Baca pula: Beberapa Sistem Starting Motor Listrik 3 phase dan penjelasannya

Sistem Starting Motor
Beberapa sistem starting Motor Listrik 3 phase diadaptasi menggunakan besar Daya Motor, diantaranya:
1. Elektro Motor dengan daya lebih kecil dari lima,5kw memakai sistem Starting Rangkain "Direct On Line" (DOL) .
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian DOL

2. Elektro Motor menggunakan daya lima,5Kw sampai 22Kw memakai sistem Starting "Star Delta".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Star Delta

3. Elektro Motor menggunakan Daya 22Kw hingga 150Kw memakai Sistem Starting "Auto Transformer".
Baca pula: Wiring Diagram Rangkaian Auto Trafo

Sebagai Contoh: apabila kita ingin membuat Panel buat Elektro Motor lima,5Kw, maka Panel yang akan kita buat memakai Rangkaian Direct On Line (DOL), serta Rangkaian ini adalah Rangkaian yang paling sederhana.
2. Mempersiapkan Komponen Panel
Setelah kita mengetahui bahwa Elektro Motor yg akan kita buatkan Panel adalah Elektro Motor lima,5KW, dan Rangkaian yg dibutuhkan adalah Rangkain DOL, maka selanjutnya kita wajib memilih Bahan-bahan (Komponen) yg dibutuhkan Untuk pembuatan Panel rangkaian DOL, antara lain:
Baca pula: Mengenal Komponen-komponen Panel Listrik tiga phase

Komponen Panel yg diperlukan:
  • Box Panel
  • Kabel Power dari Panel ke Motor
  • Kabel Power untuk Rangkaian pada dalam Panel
  • Kabel buat Rangkaian kontrol pada dalam Panel (Wiring)
  • MCCB
  • MCB
  • Magnetic Contactor
  • Timer (Untuk Rangkaian DOL nir menggunakan Timer)
  • Thermal OverLoad Relay (TOR)
  • Pilot Lamp
  • Push Button
  • Ampere Meter
  • CT
  • Skun kabel
  • Heat Shrink
  • Pembungkus Kabel (Wrapping Band)

3. Menentukan Jenis dan Ukuran Komponen Panel
Setelah kita mengetahui Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan sebuah Panel Kontrol Motor listrik 3 phase, selanjutnya adalah menentukan jenis dan ukurannya.
Hal yg paling krusial kita ketahui sebelum memilih berukuran berbagai Komponen adalah menghitung In (Arus Nominal) berdasarkan sebuah Elektro Motor yg akan dibuatkan Panel.
Menghitung In (Arus Nominal) Elektro Motor tiga phase
In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In: Arus Nominal (Ampere)
  • P: Power atau Daya (Watt)
  • Cosphi: Faktor daya ( 0,80 atau sesuaikan dengan Spesifikasi yang tertera pada Elektro Motor tersebut).
Sebagai contoh: Jika Spesifikasi Elektro Motor yg dipakai merupakan lima,5Kw (5500Watt), 380Volt, Cosphi 0,8 , maka Arus Nominalnya, adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 5500Watt : (380Volt x 0,8 x 1,73)
  • In = 5500Watt : 525,92
  • In = 10,45 Ampere.

Setelah kita mengetahui Elektro Motor lima,5Kw, memiliki Arus Nominal (In) sebesar 10,45 Ampere, maka selanjutnya kita akan menentukan Ukuran Komponen-komponen Panel yang akan kita persiapkan.
Box Panel
Jika kita akan merakit Panel Motor pada sebuah MCC yang telah tersedia, maka kita nir perlu lagi menyediakan Box Panel, tetapi bila kita akan merakit Panel baru serta hanya buat satu panel Motor, maka kita dapat menyesuaikan Ukuran Box Panel ini dengan seberapa poly Komponen yang akan kita rakit, untuk panel motor lima,5Kw sistem DOL, maka berukuran panelnya nir terlalu akbar, relatif menggunakan Box Panel berukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm, dan apabila kita akan memasang panel ini diluar Ruangan, maka pilihlah Panel tipe Outdoor menggunakan IP65.
Baca pula: Mengenal Kode IP sebagai proteksi Listrik

Kabel Power menurut Panel Ke Elektro Motor
Untuk mengalirkan Listrik dari Panel ke Motor Listrik, maka kita membutuhkan Kabel, Kabel jenis apa dan ukuran berapa yang kita butuhkan?
Baca pula: Arti Kode Huruf dalam Kabel Listrik
Jenis Kabel diubahsuaikan menggunakan pemasangan kabel tadi, bila kabel ditanam pada pada tanah dapat memakai Kabel NYRGbY atau NYFGbY, atau apabila dipasang diatas (di dalam Kabel Tray) bisa memakai Kabel NYY.
Baca pula: Bagaimana menentukan Jenis Kabel
Selanjutnya, adalah menentukan Ukuran Kabel yg akan dipakai, cara menghitungnya adalah:
In x 125% (Safety Factor), lalu hasilnya disesuaikan dengan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yang dapat dipandang pada Tabel KHA.
Baca pula: Cara Menentukan Ukuran Kabel
Sebagai contoh: jika sebuah Elektro Motor lima,5Kw memiliki Arus Nominal 10,45Ampere, maka:
10,45Ampere x 125% = 13,06Ampere.
Lihat: TABEL KHA (Lengkap)
Kemudian kita lihat dalam Tabel KHA, berukuran Kabel listrik untuk Arus sebanyak 13,06A, jika nilai 13,06A tidak ada dalam tabel, maka kita bisa menggunakan berukuran yang paling mendekati, yaitu 18A, dengan ukuran kabel 1,5mm².
Sebagai contoh: Kabel Power yang diperlukan buat Elektro Motor lima,5Kw, adalah:
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm² (Jaringan Udara)
  • Kabel NYRGbY 4 x 1,5mm² (Dalam Tanah).

Kabel Power di pada Panel
Untuk merakit Panel, tentunya kita membutuhkan Kabel Power yg akan digunakan buat penghubung menurut MCCB ke Magnetic Contactor, ke Overload Relay, serta sebagainya.
Kabel yang biasa dipakai untuk Power pada dalam Panel merupakan Jenis Kabel NYAF.
Ukuran Kabel diubahsuaikan dengan In (Arus Nominal) motor yg digunakan, bila Elektro Motor yang digunakan adalah lima,5KW menggunakan In 10,45, maka cara menentukannya sama dengan memilih Ukuran Kabel Power ke Motor Listrik.
Jadi, Kabel yang digunakan adalah Kabel NYAF 1,5mm, serta Panjang Kabel diubahsuaikan dengan Kebutuhan Rangkaian panel tadi.
Namun, untuk memilih Kabel Power buat Magnetic Contactor pada Rangkaian Star Delta, bisa memakai berukuran 1/dua dari Kabel Power berdasarkan MCCB.
Kabel buat rangkaian Kontrol (Wiring)
Kabel buat rangkaian kontrol(Wiring), menggunakan Kabel NYAF dengan berukuran yang lebih mini , dapat memakai Kabel NYAF 0,75mm, karena Arus yg dialiri dalam Kabel kontrol ini hanya buat menyalakan Magnetic Contactor, Pilot Lamp, Relay, Timer, bukan buat Power Motor.
Panjang Kabel diubahsuaikan menggunakan Kebutuhan, Panjang kabel buat rangkaian DOL lebih sedikit, dibanding Kabel kontrol buat rangkaian Star Delta juga Auto Trafo.
MCCB
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) adalah suatu Komponen Panel yang berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian berdasarkan Sumber (Power) menuju Komponen-komponen panel berikutnya, serta pula berfungsi sebagai pengaman saat terjadi Arus lebih serta Hubung singkat (Short Circuit).
Baca pula: Beda MCB, MCCB dan ACB
Untuk menentukan Ukuran MCCB dalam sebuah Panel Motor Listrik 3 phase, caranya adalah:
Ukuran MCCB = In x 125persen
Sebagai contoh: apabila Elektro Motor yang digunakan merupakan lima,5Kw, maka Arus Nominalnya adalah: 10,45Ampere, dan untuk memilih berukuran MCCB buat Panel adalah:
  • Ukuran MCCB = In x 125persen
  • Ukuran MCCB = 10,45A x 125persen
  • Ukuran MCCB = 13,06A
Karena ukuran MCCB 13,06A nir ada dipasaran, maka kita dapat memakai MCCB dengan ukuran yang mendekati atau lebih akbar sedikit, yaitu MCCB 15A
MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat pengaman arus lebih, serta dalam panel digunakan untuk pengaman rangkaian kontrol panel (Bukan buat power Motor), jadi berukuran MCB yang diharapkan nir perlu terlalu besar , untuk kebutuhan kontrol Panel umumnya dapat menggunakan MCB 4Ampere.
Magnetic Contactor
Magnetic Contactor merupakan salah satu komponen Panel listrik yg berfungsi seperti seperti saklar, yaitu buat menghubungkan atau menetapkan Aliran Listrik, menggunakan prinsip kerja Magnetik.
Baca pula: Mengenal Prinsip Kerja Magnetic Contactor, Push Button dan NO, NC
Magnetic Contactor yang dipakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 phase mempunyai banyak sekali jenis serta ukuran.
Untuk jalur listrik primer (power), biasa juga dianggap "Line", bisa menggunakan Magnetic Contactor yg mempunyai 3 Terminal "Line" jenis NO (Normally Opened), serta tambahan terminal (Aksesories) buat kontrol 2 terminal NO serta 2 Terminal NC (Normally Clossed).
Selain itu pastikan jua berapa Tegangan buat Coil yg ada dalam Magnetic Contactor, karena Coil dalam Magnetic Contactor terdapat beberapa jenis Tegangan, terdapat Coil 220V, 380V, 24Vdc, 42Vac, serta sebagainya, sesuaikan Tegangan Coil Magnetic Contactor dengan Tegangan Kontrol yg anda gunakan dalam Panel tersebut, serta Biasanya panel menggunakan Tegangan 220V buat rangkaian Kontrol.
Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Rangkaian DOL:
Selanjutnya memilih ukuran Magnetic Contactor yg sesuai menggunakan Daya Electro motor yang digunakan, buat rangkaian DOL hanya membutuhkan 1 buah Magnetic Contactor, serta rumus memilih Ukuran Magnetic Contactornya sama menggunakan cara memilih ukuran MCCB, yaitu:
Magnetic Contactor (Rangkaian DOL) = In x 125%
Sebagai contoh: apabila Panel yg akan kita buat buat Motor lima,5Kw (Rangkaian DOL), maka ukuran Magnetic Contactornya, merupakan:
  • Magnetic Contactor = In x 125persen
  • Magnetic Contactor = 10,45A x 125%
  • Magnetic Contactor = 13,06A
Karena ukuran Magnetic Contactor 13,06A nir ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan MAgnetic Contactor menggunakan berukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya dapat menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau ekuivalennya).
Ingat: Semakin besar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor akan semakin bagus, namun tentunya kurang Ekonomis.
Menentukan ukuran Magnetic contactor buat Rangkaian Star Delta:
Berbeda menggunakan Rangkaian DOL yg hanya memakai 1 Buah Magnetic contactor, dalam Rangkaian Star Delta kita menggunakan 3 butir Magnetic contactor yg manfaatnya, merupakan:
  • 2 butir Magnetic Contactor untuk Line (Power eksklusif ke Motor)
  • 1 buah Magnetic Contactor untuk Star (Hanya buat menghubungkan Kabel ke terminal Motor secara Bintang/Star, serta nir buat dialiri Tegangan Listrik berdasarkan Sumber).

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Line (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Line) = In : √3

Menentukan ukuran Magnetic Contactor buat Star (Rangkaian Star Delta):
Magnetic Contactor (Star) = In : 3

Sebagai Contoh: Kita akan merakit Panel buat Motor Listrik 22Kw (22000Watt), maka rangkaian sistem starting yang akan dibentuk adalah Rangkaian Star Delta, magnetic contactor yang diperlukan adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √tiga)
  • In = 22000 : (380V x 0,80 x 1,73)
  • In = 22000 : 525,92
  • In = 41,83Ampere

Ukuran Magnetic Contactor buat Line = In : √3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 1,73
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 24,17 Ampere
Karena berukuran Magnetic Contactor 24,17 Ampere tidak terdapat dipasaran, maka kita dapat memakai Magnetic Contactor dengan ukuran yang mendekati atau lebih akbar sedikit, misalnya memakai Magnetic Contactor Mitsubishi SN-25 (Atau Ekuivalennya).
Ukuran Magnetic Contactor buat Star = In : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 41,83A : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor buat Line = 13,94 Ampere
Karena berukuran Magnetic Contactor 13,94 Ampere nir ada dipasaran, maka kita bisa memakai Magnetic Contactor dengan ukuran yg mendekati atau lebih besar sedikit, contohnya menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau Ekuivalennya).
Ingat: Semakin akbar berukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor, akan semakin rupawan, tetapi tentunya kurang Ekonomis.
TIMER
Untuk merakit panel motor dengan sistem starting memakai Rangkaian Direct On Line (DOL), nir memerlukan Timer.
Timer dipakai buat sistem starting Motor menggunakan Rangkaian Star Delta serta Sistem Auto Transformer.
Untuk Rangkaian Panel Motor menggunakan sistem Star Delta, membutuhkan satu butir Timer, dengan pengaturan ketika antara 4-lima dtk atau tergantung aplikasi pemasangan Motor dilapangan.
Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Auto Trafo, membutuhkan beberapa Timer, sesuai menggunakan kebutuhan, serta berapa Step perpindahan Auto Trafo.
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 3 Step, menggunakan 2 buah Timer
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 4 Step, memakai 3 butir Timer
dan pengaturan masing-masing Timer, disesuaikan menggunakan kebutuhan Aplikasi di lapangan
Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay merupakan keliru satu Komponen pada pembuatan Panel Motor listrik 3 phase, serta berfungsi sebagai Proteksi (Pengaman) waktu terjadi Arus Lebih, buat melindungi Motor dari kerusakan karena mengalami beban Lebih.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian DOL
Untuk menentukan Ukuran Thermal Overload Relay yg akan kita pakai buat merakit sebuah Panel Motor Listrik, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu berapa usahakan Settingan Overload buat pengaman Arus Lebih pada Motor listrik (Rangkaian DOL)
Settingan Thermal Overload relay = In x 80persen
Kenapa settingan nya lebih kecil menurut Arus Nominal?
Arus Nominal Motor adalah batasan besar Arus tertinggi waktu Elektro Motor dioperasikan, serta tidak disarankan buat penggunaan secara terus menerus.
Jika Sebuah Elektro Motor dioperasikan terus menerus dalam beban yang maksimal , menggunakan nilai arus sama menggunakan atau mendekati In (Arus Nominal) Motor tersebut, akan menyebabkan suhu Motor menjadi meningkat dan dapat mengakibatkan kerusakan isolasi Gulungan, serta akhirnya Motor rusak (Gulungan Short).
Oleh Karena itu, sebaiknya settingan Overload lebih mini (80%) berdasarkan besar In (Arus Nominal) Motor Listrik, buat menjaga agar Motor nir dioperasikan melebihi Arus Nominal, dan menjaga Suhu motor tetap.
Setelah kita mengetahui settingan Thermal Overload buat pengaman Elektro motor, maka selanjutnya kita mampu memilih ukuran Thermal Overload yg akan kita gunakan.
Sebagai Contoh, Untuk Panel Motor lima,5KW, arus nominalnya 10,45A, serta settingan Overload yg disarankan, adalah:
  • 10,45A x 80% = 8,36 Ampere.
Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yg mempunyai Nilai tengah 8,36 Ampere., misalnya anda bisa menentukan Thermal Overload Relay 7-9A.
Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian Star Delta
Sebelum Menentukan ukuran Thermal Overload buat Motor Listrik Rangkaian Star Delta, kita terlebih dahulu memilih settingan Overload relay buat Rangkaian Star Delta, yaitu:
Settingan Thermal Overload Relay = 1/2 x In x 80persen
Sebagai contoh: Settingan Thermal Overload Relay untuk Proteksi Motor Listrik 22Kw, menggunakan rangkaian Star Delta, merupakan:
In motor 22Kw = 41,83A
Settingan Overload = 1/2 x 41,83A x 80% = 16,73A
Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yg mempunyai Nilai tengah 16,73 Ampere., misalnya anda bisa menentukan Thermal Overload Relay 12-18A.
Selain itu, buat menentukan ukuran Thermal Overload Relay buat Proteksi Motor Rangkaian Star Delta, bisa pula menggunakan rumus misalnya menentukan ukuran Thermal Overload Relay rangkaian DOL, dengan syarat posisi pemasangan Thermal Overload diletakkan dalam Kabel Power (Line) sesudah MCCB (Sebelum Magnetic contactor Line).
Sampai disini dulu pembahasan mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik tiga phase" Part-1, lantaran pembahasannya relatif panjang serta luas, oleh karenanya kita akan bagi sebagai beberapa Artikel (Bagian), serta lanjutannya akan kita uraikan pada Artikel selanjutnya "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-2".
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI