CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN LAMPU DALAM SUATU RUANGAN

1 Watt Lampu dapat menaruh pencahayaan sebanyak 75 Lumen.
Berapa banyak lampu yg dibutuhkan buat menerangi suatu ruangan?
Berapa watt lampu yang diharapkan agar bisa menaruh penjelasan yang optimal dalam suatu ruangan?
Bagi anda yg ketika ini sedang berencana buat memasang instalasi lampu penjelasan dalam suatu ruangan yang mungkin baru anda bangun, atau mungkin saat ini anda baru saja terselesaikan membentuk tempat tinggal , namun masih gundah bagaimana menentukan berapa jumlah lampu yg akan anda pasang pada ruangan di dalam rumah anda.
Baca jua: cara menghitung kebutuhan bahan buat instalasi listrik
Atau anda sudah memasang beberapa lampu penjelasan pada ruangan, namun belum dapat menaruh hasil penjelasan yg diinginkan.
Di satu sisi, pastinya kita menginginkan penjelasan yang relatif buat suatu ruangan, supaya ruangan tadi dapat kita pakai buat berbagai aktivitas, Tetapi disisi lain anda juga pasti mempunyai perhitungan bagaimana agar lampu penerangan yang akan anda pasang nir terlalu hiperbola , tetapi menggunakan output penerangan yg optimal, sebagai akibatnya tidak akan mengakibatkan pemborosan daya listrik.
Oleh karena itu, buat mendapatkan berapa watt lampu atau berapa poly jumlah lampu yang akan anda pasang pada suatu ruangan supaya penjelasan dalam ruangan tersebut optimal, maka perlu dilakukan perhitungan yang baik buat menerima jumlah lampu atau berapa besar watt lampu yg dibutuhkan suatu ruangan.

Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam suatu Ruangan

Sebenarnya, pertanyaan yg sempurna buat mewakili aneka macam pertanyaan tadi diatas, adalah seberapa akbar pencahayaan yg diharapkan buat menerangi suatu ruangan.

Seberapa akbar Pencahayaan yg diperlukan suatu ruangan?
Maka, apabila kita bicara tentang pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita perlu mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa dipakai, yaitu:
CANDELA
Candela merupakan salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela sanggup diartikan sama dengan besar pencahayaan lilin.
LUMEN
Lumen merupakan salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN, menyatakan seberapa besar pencahayaan yg didapatkan dari satu sumber cahaya.
LUX
Lux merupakan galat satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yg terdapat pada suatu ruangan yg mendapatkan Pencahayaan menurut suatu asal cahaya.
Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya bagaimana cara memilih jumlah lampu buat menerangi suatu ruangan.
Baca jua: cara menentukan lampu penerangan
Untuk memilih jumlah lampu penjelasan suatu ruangan, terdapat beberapa hal yang wajib kita ketahui, antara lain:
A. Jenis ruangan yang akan dipasangi lampu penerangan
Ruangan yang akan dipasang lampu penerangan
Tingkat pencahayaan memiliki nilai yg berbeda-beda sesuai menggunakan jenis dan fungsi ruangan tadi.
Dibawah ini dapat anda lihat beberapa nilai baku pencahayaan pada suatu ruangan eksklusif.
Ruangan yang terdapat pada dalam Rumah Tinggal
  • TERAS Standar pencahayannya merupakan 60 LUX
  • RUANG TAMU Standar pencahayannya merupakan 120 – 150 LUX
  • RUANG MAKAN Standar pencahayannya merupakan 120 – 250 LUX
  • RUANG KERJA Standar pencahayannya merupakan 120 – 250 LUX
  • KAMAR TIDUR Standar pencahayannya merupakan 120 – 250 LUX
  • KAMAR MANDI Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • DAPUR Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • GARASI Standar pencahayannya merupakan 60 LUX

Ruangan yg terdapat di dalam perkantoran
  • RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya merupakan 350 LUX
  • RUANG KERJA Standar pencahayannya merupakan 350 LUX
  • RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya merupakan 350 LUX
  • RUANG RAPAT Standar pencahayannya merupakan 300 LUX
  • RUANG GAMBAR Standar pencahayannya merupakan 750 LUX
  • GUDANG ARSIP Standar pencahayannya merupakan 150 LUX
  • RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya merupakan 300 LUX

Ruangan yg terdapat di dalam Sekolahan
  • RUANG KELAS Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya merupakan 300 LUX
  • LABORATORIUM Standar pencahayannya merupakan 500 LUX
  • RUANG GAMBAR Standar pencahayannya merupakan 750 LUX
  • KANTIN Standar pencahayannya merupakan 200 LUX

Ruangan yang terdapat pada dalam Hotel dan Restoran
  • LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya merupakan 100 LUX
  • RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya merupakan 200 LUX
  • RUANG MAKAN Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • KAFETARIA Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • KAMAR TIDUR Standar pencahayannya merupakan 150 LUX
  • DAPUR Standar pencahayannya merupakan 300 LUX

B. Ukuran ruangan tadi, seperti ukuran Panjang dan lebar ruangan.
C. Berapa besar daya atau Watt buat satu butir lampu yg akan digunakan.
D. 1 Watt lampu = 75 Lumen pencahayaan
Setelah beberapa hal tersebut kita ketahui, selanjutnya kita dapat menghitung berapa banyak lampu penerangan yang kita butuhkan buat menaruh penjelasan yang diinginkan pada pada ruangan tadi.
Dengan memakai Rumus buat memilih jumlah lampu penerangan dalam suatu ruangan.
Rumus:
N =            E x L x W
            Ø x LLF x Cu x n
Penjelasan Rumus diatas, adalah :
  • N = Jumlah titik lampu
  • E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux
  • L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter
  • W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter.
  • Ø = Total nilai pencahayaan lampu pada satuan LUMEN
  • LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8
  • Cu = (Coeffesien of Utillization)
  • n = Jumlah Lampu pada 1 titik

Sebagai model perhitungan buat mengetahui seberapa banyak kebutuhan lampu pada suatu ruangan, kita bisa merogoh data berikut:
Contoh:
Suatu ruangan Kamar tidur ukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di pada Rumah tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang diharapkan buat menaruh pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tadi ?
Diketahui:
Dapat kita lihat, berdasarkan data baku bertenaga pencahayaan diatas bahwa buat ruangan Kamar tidur di rumah tinggal merupakan : 120 Lux – 250 Lux.
Kita ambil Nilai tengah kurang lebih 200 Lux
Maka diketahui, E = 200 Lux.
Panjang ruangan atau L = 5 meter
Lebar ruangan atau W = 4 meter
Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen
Ø = 3000 Lumen.
Untuk sistem penjelasan langsung dengan rona plafon serta dinding terang, Nilai Koefisien atau CU ( coeffesien of utilization ) merupakan : 50-65 %.
Untuk Hal ini, kita mampu ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5
Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya
Nilai LLF kita ambil nilai sebanyak = 0,7
Jumlah lampu pada satu titik (n) merupakan 1
Maka,
N =            E x L x W
            Ø x LLF x Cu x n
N =  200 LUX x 5 meter x 4 meter
          3000 Lumen x 0,7 x 0,lima x 1
N =    4000
          1050
N = 3,8 (dibulatkan sebagai 4 buah lampu)
Maka didapat bahwa Jumlah lampu yang dibutuhkan buat menaruh pencahayaan dalam Kamar tidur pada Rumah tinggal merupakan sebesar 4 Buah dengan Lampu yang dipakai merupakan TL 40 Watt.
Atau jumlah watt yang diharapkan merupakan 4 x 40 watt = 160 watt.
Demikianlah cara bagaimana menghitung jumlah Lampu yg kita butuhkan buat memberikan pencahayaan yg baik pada suatu ruangan.
Semoga memberikan informasi yg bermanfaat bagi kita semua !
CARA FLEXI
dikutip dari berbagai asal

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN LAMPU DALAM SUATU RUANGAN

1 Watt Lampu bisa menaruh pencahayaan sebanyak 75 Lumen.
Berapa poly lampu yang diperlukan untuk menerangi suatu ruangan?
Berapa watt lampu yg dibutuhkan supaya dapat menaruh penerangan yg optimal dalam suatu ruangan?
Bagi anda yg saat ini sedang berencana buat memasang instalasi lampu penerangan pada suatu ruangan yang mungkin baru anda bangun, atau mungkin waktu ini anda baru saja terselesaikan menciptakan tempat tinggal , namun masih resah bagaimana menentukan berapa jumlah lampu yg akan anda pasang pada ruangan pada dalam tempat tinggal anda.
Baca jua: cara menghitung kebutuhan bahan untuk instalasi listrik
Atau anda telah memasang beberapa lampu penerangan di ruangan, tetapi belum dapat menaruh output penerangan yg diinginkan.
Di satu sisi, pastinya kita menginginkan penjelasan yg cukup buat suatu ruangan, agar ruangan tersebut dapat kita pakai buat berbagai kegiatan, Tetapi disisi lain anda pula niscaya memiliki perhitungan bagaimana agar lampu penjelasan yg akan anda pasang tidak terlalu hiperbola , tetapi dengan hasil penjelasan yang optimal, sehingga nir akan mengakibatkan pemborosan daya listrik.
Oleh karenanya, untuk mendapatkan berapa watt lampu atau berapa banyak jumlah lampu yg akan anda pasang pada suatu ruangan supaya penjelasan pada ruangan tadi optimal, maka perlu dilakukan perhitungan yang baik buat mendapatkan jumlah lampu atau berapa akbar watt lampu yang diperlukan suatu ruangan.

Cara Menghitung Kebutuhan Lampu pada suatu Ruangan

Sebenarnya, pertanyaan yang tepat buat mewakili aneka macam pertanyaan tadi diatas, merupakan seberapa akbar pencahayaan yg diharapkan buat menerangi suatu ruangan.

Seberapa akbar Pencahayaan yg dibutuhkan suatu ruangan?
Maka, jika kita bicara tentang pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita perlu mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa digunakan, yaitu:
CANDELA
Candela merupakan galat satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa diartikan sama menggunakan besar pencahayaan lilin.
LUMEN
Lumen merupakan salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN, menyatakan seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu asal cahaya.
LUX
Lux adalah keliru satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yg ada dalam suatu ruangan yang menerima Pencahayaan menurut suatu sumber cahaya.
Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya bagaimana cara menentukan jumlah lampu buat menerangi suatu ruangan.
Baca jua: cara menentukan lampu penerangan
Untuk menentukan jumlah lampu penerangan suatu ruangan, terdapat beberapa hal yg wajib kita ketahui, antara lain:
A. Jenis ruangan yg akan dipasangi lampu penerangan
Ruangan yg akan dipasang lampu penerangan
Tingkat pencahayaan mempunyai nilai yang bhineka sesuai dengan jenis serta fungsi ruangan tersebut.
Dibawah ini bisa anda lihat beberapa nilai baku pencahayaan dalam suatu ruangan eksklusif.
Ruangan yg ada pada pada Rumah Tinggal
  • TERAS Standar pencahayannya merupakan 60 LUX
  • RUANG TAMU Standar pencahayannya merupakan 120 – 150 LUX
  • RUANG MAKAN Standar pencahayannya merupakan 120 – 250 LUX
  • RUANG KERJA Standar pencahayannya merupakan 120 – 250 LUX
  • KAMAR TIDUR Standar pencahayannya merupakan 120 – 250 LUX
  • KAMAR MANDI Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • DAPUR Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • GARASI Standar pencahayannya merupakan 60 LUX

Ruangan yg ada pada dalam perkantoran
  • RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya merupakan 350 LUX
  • RUANG KERJA Standar pencahayannya merupakan 350 LUX
  • RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya merupakan 350 LUX
  • RUANG RAPAT Standar pencahayannya merupakan 300 LUX
  • RUANG GAMBAR Standar pencahayannya merupakan 750 LUX
  • GUDANG ARSIP Standar pencahayannya merupakan 150 LUX
  • RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya merupakan 300 LUX

Ruangan yang terdapat di pada Sekolahan
  • RUANG KELAS Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya merupakan 300 LUX
  • LABORATORIUM Standar pencahayannya merupakan 500 LUX
  • RUANG GAMBAR Standar pencahayannya merupakan 750 LUX
  • KANTIN Standar pencahayannya merupakan 200 LUX

Ruangan yg terdapat di pada Hotel dan Restoran
  • LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya merupakan 100 LUX
  • RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya merupakan 200 LUX
  • RUANG MAKAN Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • KAFETARIA Standar pencahayannya merupakan 250 LUX
  • KAMAR TIDUR Standar pencahayannya merupakan 150 LUX
  • DAPUR Standar pencahayannya merupakan 300 LUX

B. Ukuran ruangan tadi, misalnya ukuran Panjang serta lebar ruangan.
C. Berapa akbar daya atau Watt buat satu buah lampu yang akan digunakan.
D. 1 Watt lampu = 75 Lumen pencahayaan
Setelah beberapa hal tadi kita ketahui, selanjutnya kita dapat menghitung berapa poly lampu penerangan yang kita butuhkan buat memberikan penjelasan yg diinginkan pada pada ruangan tadi.
Dengan memakai Rumus buat menentukan jumlah lampu penerangan pada suatu ruangan.
Rumus:
N =            E x L x W
            Ø x LLF x Cu x n
Penjelasan Rumus diatas, merupakan :
  • N = Jumlah titik lampu
  • E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux
  • L = Panjang (Length) ruangan pada satuan Meter
  • W = Lebar (Width) ruangan pada satuan Meter.
  • Ø = Total nilai pencahayaan lampu pada satuan LUMEN
  • LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8
  • Cu = (Coeffesien of Utillization)
  • n = Jumlah Lampu pada 1 titik

Sebagai contoh perhitungan buat mengetahui seberapa banyak kebutuhan lampu pada suatu ruangan, kita bisa mengambil data berikut:
Contoh:
Suatu ruangan Kamar tidur ukuran Panjang lima meter serta Lebar 4 Meter pada dalam Rumah tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa poly lampu TL 40 Watt yg dibutuhkan buat menaruh pencahayaan yg baik pada ruangan Kamar tidur tadi ?
Diketahui:
Dapat kita lihat, berdasarkan data baku bertenaga pencahayaan diatas bahwa buat ruangan Kamar tidur pada tempat tinggal tinggal adalah : 120 Lux – 250 Lux.
Kita ambil Nilai tengah kurang lebih 200 Lux
Maka diketahui, E = 200 Lux.
Panjang ruangan atau L = lima meter
Lebar ruangan atau W = 4 meter
Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen
Ø = 3000 Lumen.
Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terperinci, Nilai Koefisien atau CU ( coeffesien of utilization ) merupakan : 50-65 %.
Untuk Hal ini, kita sanggup ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5
Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya berdasarkan permukaan lampu, dan lainnya
Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0,7
Jumlah lampu dalam satu titik (n) merupakan 1
Maka,
N =            E x L x W
            Ø x LLF x Cu x n
N =  200 LUX x 5 meter x 4 meter
          3000 Lumen x 0,7 x 0,lima x 1
N =    4000
          1050
N = 3,8 (dibulatkan menjadi 4 buah lampu)
Maka didapat bahwa Jumlah lampu yg diperlukan buat memberikan pencahayaan pada Kamar tidur di Rumah tinggal adalah sebesar 4 Buah dengan Lampu yang dipakai merupakan TL 40 Watt.
Atau jumlah watt yang dibutuhkan merupakan 4 x 40 watt = 160 watt.
Demikianlah cara bagaimana menghitung jumlah Lampu yg kita butuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik pada suatu ruangan.
Semoga menaruh liputan yang berguna bagi kita seluruh !
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan berbagai sumber

MENGHITUNG RINCIAN BAHAN UNTUK INSTALASI LISTRIK RUMAH

Menghitung kebutuhan porto dan bahan buat pemasangan instalasi listrik di rumah
Bagi anda yang sedang membangun tempat tinggal , tentunya anda ingin mengetahui berapa kebutuhan porto buat pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal tadi.
Atau , bagi anda yg ketika ini berencana buat memasang instalasi listrik pada rumah, pasti anda harus mengetahui terlebih dahulu berapa dana yg wajib anda siapkan buat pemasangan instalasi listrik.
Biaya buat suatu instalasi listrik pada rumah, terdiri dari porto buat upah kerja pemasangan instalasi dan biaya buat kebutuhan material instalasi listrik tersebut.
Pada umumnya buat menghitung berapa biaya yang diharapkan, kita akan meminta donasi kepada pihak penyedia jasa instalasi listrik buat pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal kita.
Namun, apabila anda ingin mengetahui bagaimana cara menghitung berbagai kebutuhan buat instalasi listrik yg akan dipasang, anda dapat memakai perhitungan sendiri.
Bagaimana cara menghitung kebutuhan untuk memasang instalasi listrik di tempat tinggal ?

Cara menghitung kebutuhan bahan buat pemasangan Instalasi listrik pada rumah


Langkah pertama
Tentukan ukuran rumah dan ruangan didalamnya.
Sebagai langkah pertama, tentunya anda harus mengetahui terlebih dahulu berukuran tempat tinggal serta ruangan yang terdapat didalamnya.
Untuk lebih memudahkan menghitung kebutuhan instalasi listriknya, anda bisa membuat gambar denah tempat tinggal secara sederhana.
Baca juga: Cara menghitung porto minimal menciptakan tempat tinggal sederhana
Langkah kedua
Sesuaikan instalasi listrik menggunakan kebutuhan anda
Langkah kedua, anda wajib memilih apa saja perlengkapan listrik yg anda butuhkan didalam tempat tinggal dan ruangan yang ada.
Umumnya suatu ruangan pastinya dilengkapi dengan beberapa lampu penerangan, saklar dan stop kontak.
Lampu
Sebagai model:
Untuk menentukan jumlah lampu dalam suatu ruangan, anda dapat menghitungnya sesuai menggunakan taraf pencahayaan yg sesuai dengan ruangan tersebut.
Untuk cara menghitungnya, anda dapat melihat artikel sebelumnya pada Blog ini mengenai menentukan kebutuhan lampu pada suatu ruangan.
Dan perlu diingat bahwa masing-masing ruangan tentunya memiliki kebutuhan taraf pencahayaan yg bhineka.
Cara memilih jumlah lampu yang sangat sederhana, sanggup anda gunakan rumus:
5 watt / m² luas ruangan.
Jadi bila ruangan kamar tidur anda memiliki berukuran 3m x 3m, berarti luas kamar tadi merupakan 9 m².
Maka lampu yg anda butuhkan dalam kamar tadi merupakan:
9 m² x lima watt = 45 watt.
Anda bisa memasang 1 buah lampu 40 watt, atau 2 buah lampu 20 watt di pada kamar tidur tadi.
Atau anda juga dapat memilih sendiri sinkron menggunakan kebutuhan anda.
Fitting lampu
Jumlah kebutuhan fitting atau gantungan lampu disesuaikan dengan jumlah lampu yg akan dipasang.
Namun bila lampu yang akan dipasang merupakan jenis lampu TL, maka tidak memerlukan fitting.
Saklar
Dan buat kebutuhan berapa jumlah saklar dapat disesuaikan dengan kebutuhan lampu yg akan dipasang.
Saklar pula mempunyai beberapa jenis, terdapat saklar tunggal, saklar ganda, dan lainnya, ini tergantung berdasarkan kebutuhan anda.
Sebagai model:
Jika anda memasang 2 buah lampu, tetapi ingin supaya kedua lampu tadi menyala serta padam secara bersamaan, dapat menggunakan 1 buah saklar tunggal untuk dua lampu tadi.
Dengan memasang 1 buah saklar buat dua butir lampu bisa menghemat porto pemasangan instalasi listrik anda.
Namun, bila anda ingin supaya masing-masing lampu tadi dapat menyala serta padam secara terpisah, anda dapat memakai 1 butir saklar tunggal buat 1 butir lampu, atau 1 butir saklar ganda buat 2 buah lampu.
Stop kontak
Begitu jua dengan kebutuhan stop hubungan, tentunya anda mempunyai perencanaan sendiri tentang jumlah alat-alat listrik yg akan anda gunakan.
Sebagai model:
Biasanya di setiap ruangan kita wajib menyediakan satu buah stop hubungan buat berbagai keperluan indera listrik.
Bahkan buat di kamar mandi, sebahagian orang jua ingin agar dilengkapi dengan stop hubungan, apabila anda ingin memasang stop kontak di kamar mandi, tentunya anda harus menentukan stop kontak yang berkualitas sangat baik, memiliki epilog, nir tembus air dan aneka macam pengaman lainnya.
Dan yang terpenting, instalasi listrik yg akan dipasang wajib sinkron dengan keinginan dan kebutuhan anda sendiri.
Baca juga: Cara menentukan stop kontak yang mengagumkan dan aman
Langkah ketiga
Menggambarkan diagram instalasi listrik.
Untuk menciptakan gambar instalasi listrik pada rumah, sebenarnya nir terlalu sulit.
Buatlah gambar instalasi listrik rumah sesuai dengan kemampuan serta kebutuhan anda.
Karena gambar instalasi listrik yang anda buat hanya buat memudahkan anda dalam menghitung kebutuhan bahan, tidak mesti memakai simbol-simbol yg sahih, relatif pakai simbol yg mudah anda jangan lupa.
Langkah keempat
Menghitung kebutuhan bahan buat instalasi tersebut.
Setelah berukuran telah kita dapat, kebutuhan peralatan listrik, serta telah kita buat gambar instalasi, maka selanjutnya menghitung semua kebutuhan material buat instalasi listrik rumah tersebut.
Dari gambar yang sudah kita untuk, dan sudah sesuai dengan ukuran tempat tinggal , tentunya kita dapat menggunakan mudah menghitung panjang seluruh kabel buat instalasi listrik tadi.
Untuk lebih jelasnya, kita coba membuat contoh perhitungan kebutuhan material serta porto buat memasang suatu instalasi listrik pada suatu tempat tinggal .
Contoh perhitungan bahan untuk pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal :
Sebuah tempat tinggal yg memiliki berukuran 6m x 6m, atau tempat tinggal dengan tipe 36 akan dipasang instalasi listrik, Rumah tersebut mempunyai ruangan sebagai berikut:
  • Dua kamar tidur dengan ukuran masing-masing 3m x 2,5m
  • Satu kamar mandi berukuran 1,5m x 1,5m
  • Dapur
  • Ruang tamu
  • Ruang keluarga
  • Teras

Kebutuhan Lampu
  • Kamar tidur masing-masing akan dipasangi 1 butir lampu 36 watt, karena ada dua kamar tidur, maka kebutuhan lampu buat kamar tidur adalah 2 butir lampu 36 watt.
  • Kamar mandi akan dipasangi 1 butir lampu 10 watt.
  • Dapur akan dipasangi 1 buah lampu 18 watt.
  • Ruang tamu akan dipasangi 1 butir lampu 36 watt.
  • Ruang keluarga akan dipasangi 2 butir lampu 18 watt
  • Teras akan dipasangi 1 butir lampu 18 watt.
  • Belakang tempat tinggal akan dipasangi 1 butir lampu 18 watt.
Cara memilih lampu penerangan
Kebutuhan Fitting lampu
Karena seluruh lampu menggunakan lampu irit energi, maka kebutuhan fitting adalah sama menggunakan jumlah lampu, yaitu sebesar 9 buah.
Kebutuhan Saklar
Saklar yang ingin digunakan adalah saklar tunggal serta saklar ganda.
saklar ganda digunakan buat lebih menghemat tempat pemasangan, dan pula berhemat porto.
  • Kamar tidur serta kamar mandi memakai saklar tunggal, maka kebutuhan saklar tunggal adalah sebanyak tiga butir.
  • Lampu ruang tamu dan teras menggunakan saklar ganda
  • Lampu ruang famili menggunakan saklar ganda
  • Lampu dapur dan halaman belakang menggunakan saklar ganda
  • Maka kebutuhan saklar ganda merupakan sebanyak tiga butir.
Karena saklar akan dipasang didalam tembok beton, maka pilihlah saklar yg khusus buat tembok lengkap dengan tedus (box).
Kebutuhan Stop kontak
Stop kontak akan dipasang di ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga dan dapur, masing-masing 1 buah.
maka kebutuhan stop kontak adalah sebesar lima buah.
Karena stop hubungan akan dipasang didalam tembok beton, maka pilihlah stop kontak yang khusus buat tembok lengkap menggunakan tedus (box).
Kotak sambungan kabel (Embodus)
Setiap sambungan kabel wajib dilengkapi dengan Kotak sambungan atau Embodus.
Kotak sambungan biasa disebut pula menggunakan Junction Box.
Kita dapat menghitung jumlah kotak sambungan dengan melihat gambar instalasi, setiap persimpangan kabel tentunya akan ada sambungan kabel, serta tiap sambungan kabel membutuhkan kotak sambungan.
Jika terdapat tiga cabang, maka dibutuhkan kotak sambungan dengan cabang tiga, jika masih ada 4 cabang maka membutuhkan kotak sambungan 4 cabang.
Namun, apabila ingin lebih mudah buat menghitungnya, kita sanggup membeli kotak sambungan dengan 4 cabang buat setiap persambungan kabel.
Kotak sambung menggunakan 4 cabang juga bisa dipakai jika sewaktu-waktu kita ingin melakukan penambahan instalasi listrik.
Kebutuhan kotak sambungan buat instalasi listrik tadi adalah kotak sambungan 4 cabang sebanyak 6 buah.
Kebutuhan Kabel
Untuk kebutuhan kabel, maka kita dapat membuat gambar instalasi listrik tempat tinggal tadi secara sederhana.
(contoh gambar instalasi mampu ditinjau menurut gambar diatas)
Kebutuhan kabel suatu instalasi listrik, sebaiknya terdiri berdasarkan tiga jenis kabel.
Kabel instalasi listrik rumah:
  1. Kabel Phase, kabel NYA berwarna merah (Hitam)
  2. Kabel Netral, kabel NYA berwarna hitam (Biru)
  3. Kabel Arde, kabel NYA berwarna kuning Hijau

Dari gambar yang dibentuk, kita bisa menghitung kebutuhan panjang kabel buat instalasi listrik.
Sebagai Contoh menurut gambar diatas, Panjang kabel yang diharapkan:
  • Kabel NYA merah buat kabel phase sepanjang 50 meter.
  • Kabel NYA hitam buat kabel netral sepanjang 40 meter.
  • Kabel NYA kuning untuk kabel arde sepanjang 30 meter.
Berapa ukuran kabel yg diperlukan?
Untuk menentukan berukuran kabel yg kita butuhkan harus diubahsuaikan dengan seberapa besar beban daya atau arus listrik yang akan dipakai.
Untuk pemasangan instalasi tempat tinggal , umumnya kita bisa memakai kabel NYA buat kabel phase menggunakan ukuran penampang 2,5mm². Cara menentukan ukuran kabel
Berapa arus aporisma yang sanggup dihantarkan kabel ukuran 2,5mm²?
Jika ditinjau menurut tabel kemampuan hantar arus (KHA) kabel dengan ukuran 2,5mm² bisa menghantarkan arus maksimal sebanyak 26 Ampere.
Ukuran kabel 2,5mm² telah sangat cukup buat instalasi rumah kita, karena beban arus dirumah umumnya kurang berdasarkan 26 Ampere.
Untuk Ukuran kabel Netral, kita bisa memakai berukuran kabel yang sama dengan kabel fasa, yaitu kabel NYA 2,5mm², lantaran kabel netral dan fasa memiliki beban arus yg sama besar .
Begitu pula dengan kabel Arde kita dapat memakai kabel ukuran 2,5mm²
Cara menentukan jenis kabel yg benar
MCB / ELCB
Untuk mengamankan instalasi listrik kita berdasarkan arus lebih atau untuk mengamankan menurut terjadinya korsleting (interaksi singkat), maka dipasang MCB dalam asal listrik sebelum ke instalasi.
Dan umumnya MCB sudah terpasang dalam KWH meter yg disediakan pihak PLN buat membatasi pemakaian listrik.
Namun usahakan, instalasi listrik pula dilengkapi dengan alat pengaman anti kontak yg biasa diklaim ELCB.
Cara menentukan ELCB atau anti hubungan yg benar
Beda MCB dengan ELCB
ELCB berguna untuk mengamankan instalasi listrik serta peralatan listrik dari kebocoran arus, sedangkan MCB hanya untuk mengamankan menurut arus lebih dan tidak bisa mengamankan kita berdasarkan kesetrum.
Dengan melengkapi ELCB dalam instalasi listrik pada rumah kita, bisa mencegah bahaya listrik yg mungkin terjadi pada kita.
ELCB yang berfungsi buat keselamatan manusia merupakan ELCB dengan sensitifitas < 30 mA.
Berapa ampere MCB atau ELCB yang akan dipakai?
Hal ini tergantung seberapa besar daya PLN yg terpasang pada rumah anda,
Jika daya dari PLN adalah 900watt, maka MCB atau ELCB yg dipakai adalah 4 Ampere.
Jika daya menurut PLN adalah 1300 watt,maka MCB atau ELCB yang dipakai adalah 6 Ampere.
Arus = daya dibagi menggunakan tegangan listrik (220 Volt)
I = P/V
Total kebutuhan material
Dari uraian diatas, maka dapat kita rincikan kebutuhan untuk memasang instalasi listrik rumah tipe.36, sebagai berikut:
  • Lampu 10 watt sebanyak 1 buah
  • Lampu 18 watt sebanyak lima buah
  • Lampu 36 watt sebesar tiga buah
  • Fitting lampu sebanyak 9 buah
  • Saklar tunggal (buat tembok lengkap tedus/box) sebesar 3 buah
  • Saklar ganda (buat tembok lengkap tedus/box) sebesar 3 buah
  • Stop hubungan (buat tembok lengkap tedus/box) sebanyak lima butir
  • Kabel NYA dua,5mm² rona merah sebanyak 50 meter
  • Kabel NYA dua,5mm² rona hitam sebesar 40 meter
  • Kabel NYA dua,5mm² warna kuning sebanyak 30 meter
  • ELCB 4 Ampere menggunakan sensitifitas <30mA sebesar 1 buah
Material lain:
  • Box MCB / ELCB sebesar 1 buah
  • Pipa PVC lima/8" sebanyak 40 meter (sama dengan panjang kabel Netral)
  • Klem pipa 5/8" sebesar 80 butir (pasang klem setiap 1/dua meter pipa)
  • Kotak sambungan (Junction box) 4 cabang sebanyak 6 buah
  • Isolasi sinkron kebutuhan

Berapa biaya yang diharapkan?
Jika kita ingin mengetahui berapa biaya holistik instalasi listrik tersebut, kita dapat mencari memahami harga beberapa material diatas pada toko-toko listrik terdekat.
Berapa upah kerjanya?
Untuk kebutuhan porto upah kerja pemasangan instalasi listrik, memiliki harga yg tidak sinkron pada masing-masing kota.
Namun sebagai acuan anda dapat mengambil perhitungan upah kerja instalasi listrik sebanyak Rp.75.000/titik.
Pengertian "Titik" dalam instalasi listrik
Jumlah Titik dalam Instalasi listrik, maksudnya merupakan jumlah lampu serta stop hubungan yg akan dipasang dalam suatu instalasi listrik.
Jadi untuk instalasi listrik tempat tinggal yang akan kita pasang adalah: 9 butir lampu dan 5 stop hubungan, jadi totalnya adalah 14 Titik.
Sekarang anda dapat menghitung sendiri apa saja kebutuhan buat memasang instalasi listrik pada tempat tinggal anda.
Dan pula anda dapat memilih berapa akbar biaya yang dibutuhkan untuk beli material serta bayar upah kerja pemasangan instalasi listrik tersebut.
Catatan:
  1. Lengkapi instalasi listrik di rumah anda menggunakan pengaman kebocoran listrik atau anti kontak ELCB. Cara memasang ELCB yg benar
  2. Lengkapi instalasi listrik menggunakan pemasangan kabel arde atau pentanahan yang baik.
  3. Gunakan bahan-bahan instalasi listrik yg berkualitas dan baku SNI.
  4. Pekerjaan instalasi listrik wajib dikerjakan sang teknisi pakar dan kompeten

Demikianlah artikel tentang cara menghitung kebutuhan dan biaya pemasangan instalasi listrik tempat tinggal , serta Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA MEMILIH LAMPU PENERANGAN YANG BAGUS

Beberapa Tips Memilih Lampu yg indah dan Hemat listrik buat penjelasan pada rumah anda.
Bagi anda yang ketika ini sedang berencana buat membeli Lampu buat penjelasan, Baik itu buat menggantikan lampu usang yang sudah rusak atau mungkin anda sedang memasang instalasi listrik di tempat tinggal dan mempersiapkan lampu penjelasan yg akan di beli.
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum menentukan lampu yg bagus buat penerangan.

Memilih Lampu penerangan


Apa yg wajib diperhatikan sebelum memilih lampu yg indah untuk penjelasan pada tempat tinggal ?
Baca jua: menghitung kebutuhan buat instalasi listrik
1. Indoor atau Outdoor
Dimana lampu penjelasan tadi akan dipasang?, Apakah lampu tersebut akan dipasang diteras rumah, di dalam kamar, di taman tempat tinggal , atau pada tempat lainnya?
Lampu dapat dibagi sebagai dua jenis dari tempat pemasangannya,yaitu:
  • Lampu Indoor
Ada lampu yang spesifik pada desain buat pemasangan didalam ruangan atau biasa disebut Lampu Indoor.
Jika lampu yg anda butuhkan buat dipasang di pada ruangan, maka lampu yang anda pilih merupakan lampu jenis Indoor.
Lampu Indoor hanya dapat dipasang di pada ruangan, serta jangan pasang lampu Indoor buat diluar ruangan lantaran lampu ini nir kedap air.
  • Lampu outdoor
Lampu outdoor memang dirancang buat pemasangan pada luar ruangan, sebagai akibatnya Lampu ini mempunyai kelebihan yaitu dilengkapi penutup yang rapat air.
Jika lampu yang anda butuhkan untuk dipasang diluar ruangan, misalnya pada teras, pada taman, maka anda wajib memilih lampu menggunakan jenis lampu Outdoor.
Meski Lampu outdoor pula dapat dipasang pada pada ruangan juga pada luar ruangan, tetapi mengingat harganya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan harga lampu indoor, maka lebih baik anda menggunakan lampu indoor buat di pada ruangan.
dua. Jenis lampu
Berbagai jenis lampu yg dapat kita jumpai di pasaran, serta semuanya memberikan aneka macam kelebihannya masing-masing.
Apa saja jenis-jenis lampu penerangan tersebut?, Berikut sedikit penerangan buat panduan anda sebelum menentukan lampu yang bagus.
  • Lampu pijar
Lampu ini termasuk jenis lampu yang telah ada semenjak dulu, Bentuknya yang bundar sedikit oval dan terbuat berdasarkan kaca yang transparan.
Lampu pijar biasa disebut pula menggunakan Bohlam.
Jika anda menginginkan lampu menggunakan harga yg murah, tentu lampu pijar merupakan pilihan yg sempurna, karena harga lampu pijar termasuk yg paling murah dibanding banyak sekali jenis lampu lainnya.
Namun Lampu pijar memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
  • Cahayanya kurang nyaman jika dipakai buat menerangi ruangan-ruangan utama pada rumah anda.
  • Tidak ekonomis energi, atau boros listrik.
  • Umur pemakaiannya nisbi pendek (kurang lebih 1000 jam gunakan), sehingga anda akan sering membarui bola lampu ini lantaran mudah rusak.

  • Lampu Neon
Lampu neon atau acapkali dianggap lampu TL (Tube Lamp) atau lampu Fluorescent, Cahaya dari lampu Neon terasa lebih nyaman dan terperinci dibanding lampu pijar.
Lampu TL atau Neon pula termasuk lampu yg ekonomis energi, sebagai akibatnya dapat sebagai pilihan yang bijak terutama untuk mengurangi pemakaian listrik.
Karena cahaya lampu TL 40 watt masih jauh lebih terperinci dibanding menggunakan lampu pijar yg 100 watt.
Umur pemakaian lampu TL pula tergolong lebih lama , bahkan anda bisa menggunakannya hingga 10.000 jam dengan catatan Pilihlah Lampu TL dengan merek yg bagus.
Kekurangan Lampu neon:
  • Lampu TL mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan menggunakan lampu pijar.
  • Bentuknya yang memanjang sebagai akibatnya membutuhkan lokasi pemasangan yg lebih luas.
  • Apalagi bagi anda yang ingin memiliki plafon ruangan primer yg terkesan elegan dan mewah, Lampu TL akan mengurangi estetika ruangan anda.
  • Perbaikan Lampu TL pula tergolong lebih sulit, karena mempunyai aneka macam komponen yg bisa saja rusak, misalnya bola lampu, Ballast, starter.

  • Lampu Hemat energi
Lampu irit tenaga sebagai pilihan selanjutnya bagi anda yg ingin memilih lampu penjelasan yg mengagumkan.
Sebenarnya lampu hemat energi ini memiliki prinsip kerja yg sama dengan lampu Neon, tetapi bentuknya lebih simple, tabung bulat melengkung membangun huruf U.
Berbagai kelebihan menurut Lampu irit energi, seperti:
  • Hemat listrik.
  • Cahayanya lebih jelas dan nyaman pada mata meski menggunakan daya listrik yg mini .
  • Bentuknya yg simple, sehingga tidak membutuhkan loka yg luas dibanding lampu neon.
  • Dapat dijadikan pilihan bagi anda yang ingin memiliki plafon ruangan yg glamor serta elegan.
  • Harganya pula masih lebih murah bila dibanding menggunakan lampu TL.
  • Memiliki usia teknis pemakaian yang lebih usang, bahkan sanggup mencapai 10.000 jam pemakaian.

  • Lampu LED
LED merupakan singkatan dari Light-emitting diode
Lampu LED merupakan jenis lampu yang terkini dan lebih sophisticated berdasarkan jenis lampu lainnya, Memiliki Cahaya yang jauh lebih terperinci, Lampu LED menggunakan daya 4 watt cahayanya hampir sama menggunakan Bohlam 25 watt.
Baca jua: Kelebihan Lampu LED
Lampu ini sangat Hemat terhadap pemakaian listrik anda, Meski harganya relatif jauh lebih mahal dibanding berbagai jenis lampu lainnya, tetapi bila kita hitung buat jangka panjang akan lebih irit.
Lampu LED memiliki umur teknis yang sangat lama , bisa dipakai hingga 15.000 jam, jikalau rata-rata pemakaian selama 10 jam/hari maka bisa bertahan selama lebih menurut 4 tahun.
3. Harga
Dalam memilih suatu produk, sebelum membelinya pasti kita akan mempertimbangkan kasus Harga.
Semua orang niscaya menginginkan harga yg murah dengan kualitas indah, Tetapi kenyataannya hal ini akan berbanding lurus, harga murah kualitas kurang rupawan dan harga mahal kualitas lebih baik.
Sebagai cara lain , anda dapat menentukan lampu yang nir terlalu mahal tetapi memiliki kualitas menengah.
Dan satu hal yg perlu kita ingat bahwa, porto terbesar yg kita keluarkan untuk lampu penjelasan bukanlah biaya ketika membelinya, namun yg terbesar adalah porto listrik buat lampu tersebut.
Lebih baik harga beli mahal, tetapi pemakaian listrik hemat dan umur lampu lebih lama . Daripada harga lampunya murah tapi listriknya boros serta seringkali rusak.
4. Merek lampu
Begitu banyak merek Lampu penjelasan yg terdapat pada pasaran menjadikan kita resah pada menentukan pilihan yang terbaik.
Namun, sedikit Tips buat memilih lampu yg bagus merupakan: Pilihlah merek lampu yg mempunyai standarisasi SNI.
Atau anda sanggup bertanya terlebih dahulu kepada sahabat atau kerabat tentang merek lampu yang cantik, tentunya merek lampu yg cantik merupakan yang jarang menerima keluhan berdasarkan konsumen.
Jangan mudah tergoda dengan berbagai bonus, dan iklan yg berlebihan, logikanya Lampu yg memang mengagumkan tidak perlu melakukan promo yang hiperbola, karena konsumen juga memahami menilainya.
Merek lampu yg memiliki garansi mampu menjadi alternatif anda. Meski bukan berarti lampu tanpa garansi itu kurang mengagumkan.
5. Besar Watt lampu
Memilih lampu yang rupawan, termasuk jua menentukan berapa Watt lampu yg harus anda beli.
Bagaimana menentukannya?
Untuk memilih berapa watt lampu yang wajib anda beli, terlebih dahulu tentukan dimana lampu ini akan dipasang.
Karena masing-masing ruangan mempunyai kebutuhan cahaya yg tidak sama, Untuk lebih jelasnya pada memilih jumlah lampu dan akbar wattnya, anda dapat melihat penjelasannya pada Cara menghitung kebutuhan lampu dalam suatu ruangan.
Sedikit Tips,
Jika dalam suatu ruangan diperlukan lampu dengan daya 40 Watt, anda bisa memilih lampu 20 watt dipasang sebesar dua butir pada ruangan tadi.
Keuntungannya, apabila galat satu lampu rusak, terdapat satu lampu lagi yg masih menyala, Selain itu bila ruangan tersebut sedang tidak terdapat orang, cukup nyalakan satu lampu saja. Pasti lebih irit listrik.
Demikianlah sedikit penjelasan tentang bagaimana cara memilih lampu penerangan yang rupawan, Semoga berguna!
CARA FLEXI

BELAJAR MEMASANG INSTALASI LISTRIK DI RUMAH PANDUAN LENGKAP

Panduan bagi anda yg ingin belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik di tempat tinggal .
Bagi anda yg memiliki hasrat buat belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik pada Rumah, pada artikel kali ini kita akan coba menyebarkan tentang Panduan Lengkap Memasang Instalasi Listrik di rumah.
Baca pula: Sudah Amankah Instalasi Listrik di tempat tinggal anda
Listrik mempunyai aneka macam manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, dan pemasangan instalasi listrik pada rumah tentunya bisa diubahsuaikan menggunakan berbagai kebutuhan pemilik tempat tinggal itu sendiri.
Oleh karenanya sebelum memasang Instalasi listrik pada tempat tinggal , hal pertama yg wajib kita lakukan adalah Apa saja kebutuhan alat listrik pada tempat tinggal anda?

Belajar Memasang Instalasi Listrik pada rumah


Langkah Pertama
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memasang Instalasi Listrik pada tempat tinggal , adalah:
A. Ukuran Rumah
Berapa berukuran Panjang dan Lebar rumah anda?
Hal ini perlu diketahui untuk menentukan seberapa panjang kabel-kabel yang diperlukan untuk jalur primer Instalasi Listrik.
B. Ukuran Ruangan
Berapa ukuran masing-masing ruangan pada dalam tempat tinggal anda?
Baca pula: Cara sederhana menghitung kebutuhan Lampu suatu Ruangan
Ukuran ruangan ini penting diketahui buat memilih seberapa banyak Kabel, Lampu, Fiting dan Saklar yg akan dipasang pada masing-masing ruangan tersebut.
C. Jumlah Ruangan
Berapa banyak Ruangan yg terdapat pada dalam rumah anda?
Banyaknya ruangan akan menentukan seberapa banyak Stop kontak yang dibutuhkan, serta diadaptasi menggunakan seberapa banyak stop kontak yg akan anda pasang di masing-masing ruangan di rumah, Kebutuhan Stop hubungan pada rumah tentunya berbeda-beda sesuai dengan impian pemilik rumah.
D. Daya Listrik terpasang
Berapa daya listrik yang terpasang dirumah anda?
Besar Daya juga krusial diketahui buat menentukan ukuran MCB yang akan dipakai pada pada rumah, dan untuk menentukan berukuran Kabel yg akan dipakai pada Instalasi listrik.
Baca pula: Menentukan Ukuran Kabel
Baca pula: Menentukan Ukuran Ampere MCB
Untuk Rumah bertingkat, atau yg mempunyai berukuran cukup luas sebaiknya Pemasangan Instalasi dibagi sebagai beberapa Grup, dengan menggunakan beberapa MCB yang dipasang dalam satu loka yg disebut menggunakan PHB (Papan Hubung Bagi).
Tujuan Pembagian Instalasi Listrik menjadi beberapa Grup, antara lain:
  • Memudahkan kita melakukan pemugaran serta mengidentifikasi perkara, saat terjadi gangguan dalam Instalasi listrik di rumah.
  • Saat terjadi Gangguan pada pada tempat tinggal , maka yg padam hanya grup instalasi yg mengalami gangguan tadi, sedangkan Grup lainnya permanen menyala.

Langkah Kedua
Menghitung Kebutuhan Material buat pemasangan Instalasi Listrik di rumah.
Baca pula: Contoh perhitungan Material Instalasi Listrik pada rumah
Beberapa Material atau Alat listrik yg digunakan pada setiap Instalasi Listrik, diantaranya:
  • Box MCB/ELCB
  • MCB
  • ELCB
  • Saklar tunggal
  • Saklar Ganda
  • Stop hubungan (Colokan)" Memilih Stop kontak yg indah serta aman"
  • Fiting Lampu
  • Lampu
  • Kabel-kabel
  • Isolasi
  • Pipa 5/8” PVC
  • Klem Pipa
  • Kotak Sambungan (Embodus)
  • Wire Nut
  • Tedus
  • dan sebagainya
Berbagai Bahan Instalasi Listrik pada atas, bisa anda sesuaikan jumlahnya dengan kebutuhan Instalasi listrik pada rumah anda, serta Pastikan Bahan-bahan yang dipakai buat Instalasi Listrik di tempat tinggal , wajib yang rupawan dan kondusif.
Baca pula: Berbagai bahan Instalasi Listrik yang mengagumkan serta Aman dan cara memasangnya

Langkah Ketiga
Pemasangan Bahan-bahan instalasi Listrik
Setelah aneka macam kebutuhan material buat Instalasi Listrik sudah kita sediakan, selanjutnya adalah mulai melakukan pemasangan Instalasi Listrik tadi.
Tentunya diharapkan berbagai Alat kerja buat bisa memasang Instalasi Listrik, Alat-indera kerja yan dibutuhkan diantaranya:
Alat membobok dinding untuk tempat pemasangan Saklar, Stop kontak, Pipa-pipa:
  • Palu (Martil)
  • Pahat

Alat Kerja listrik buat pemasangan bahan-bahan Instalasi Listrik:
  • Testpen
  • Tang Kombinasi
  • Tang Potong
  • Obeng plus (+)
  • Obeng Minus (-)
  • Pisau Cutter
  • Pengupas Kabel (Opsional)
Baca pula: Berbagai Alat kerja Tukang Listrik serta kegunaannya
Setelah Alat kerja disediakan, selanjutnya kita mampu mulai memilih titik-titik tempat pemasangan Saklar serta Stop hubungan yang dipasang pada Tembok/dinding, serta pastikan jeda pemasangannya minimal 125cm berdasarkan lantai buat menghindari jangkauan anak-anak.
1. Membuat Lubang pada dinding buat loka Saklar serta Stopkontak
Pembuatan Lubang (membobok) di dinding ini berfungsi buat loka pemasangan Tedus (Kotak Saklar/Stopkontak), dan jumlah lubang yang dibentuk diadaptasi dengan kebutuhan anda.
Pemasangan Saklar buat lampu terdapat 2 pilihan, yaitu:
  • Saklar Tunggal (buat 1 buah lampu)
  • Saklar Ganda (buat 2 buah lampu)

Pemilihan saklar ini juga bisa anda sesuaikan menggunakan kebutuhan anda, jika dalam sebuah ruangan akan dipasang 2 butir lampu, maka sebaiknya anda memakai saklar Ganda, agar lebih ekonomis serta lubang ditembok yang dibentuk relatif 1 lubang.
Baca pula: Cara Memasang Saklar Tunggal serta Ganda buat 2 butir lampu

2. Membobok dinding buat jalur Kabel dan Pipa
Setelah kita membobok dinding tempat pemasangan Saklar serta Stopkontak, selanjutnya kita membobok dinding dari Lubang Saklar/stopkontak menuju keatas (Plafon), Lubang ini bermanfaat buat tempat jalur kabel dan pipa.
Setelah lubang-lubang buat jalur kabel terselesaikan dibobok, dapat eksklusif dipasang Pipa 5/8" PVC serta dijepit menggunakan klem pipa, Pipa ini berfungi buat pengaman jalur kabel-kabel yan akan dipasang pada dalamnya.
3. Pemasangan Box MCB/ELCB
Box MCB umumnya dipasang di tembok dekat pintu primer dan dekat dengan Sumber listrik dari KWHmeter, hal ini bertujuan buat memudahkan pemasangan kabel berdasarkan asal, dan supaya seluruh Instalasi Listrik terlindungi.
Baca pula: Beda MCB serta ELCB
Sebaiknya setiap instalasi Listrik di rumah dilengkapi pula menggunakan ELCB, untuk melindungi anda serta famili menurut bahaya sengatan listrik.
Baca pula: Seberapa akbar Bahaya Sengatan Listrik dalam Manusia
Untuk lebih mengenal mengenai apa itu ELCB, bisa dipandang dalam beberapa artikel berikut adalah:

4. Pemasangan Kabel jalur Utama
Selanjutnya adalah Pemasangan kabel-kabel dalam instalasi listrik, serta pastikan kabel yang dipakai ada 3 jenis kabel, yaitu:
  • Kabel Phase (+) berwarna Merah
  • Kabel Netral (-) berwarna Biru
  • Kabel Arde berwarna Kuning strip hijau
Pastikan Setiap Instalasi dilengkapi menggunakan Kabel arde, dan dipasang dengan baik serta sahih agar dapat berfungsi menggunakan baik.
Panduan mengenai pemasangan serta fungsi Arde pada Instalasi Listrik, dapat anda lihat dalam beberapa artikel berikut ini:

Pasang terlebih dahulu jalur kabel primer yg terdiri menurut tiga kabel (Phase, Netral serta Arde), berdasarkan MCB/ELCB primer menuju Instalasi listrik tempat tinggal yg posisinya paling ujung, supaya memudahkan kita buat selanjutnya menyambung kabel utama menuju lokasi pemasangan Stopkontak, Saklar dan fiting lampu, dan jangan lupa sebaiknya seluruh kabel dipasang di pada Pipa PVC.

5. Pemasangan Kabel-kabel instalasi menuju Fiting, Saklar dan Stopkontak
Selanjutnya adalah pemasangan kabel-kabel yang diharapkan buat Saklar, Fiting lampu serta Stopkontak.
Untuk pemasangan Kabel berdasarkan sumber menuju banyak sekali alat instalasi listrik lainnya, tentunya memerlukan sambungan-sambungan, serta usahakan setiap sambungan kabel dipasang didalam kotak sambungan (Embodus) dan sambungan kabel memakai Wire Nut agar sambungan lebih bertenaga, aman dan rapi.
6. Menyambung kabel pada MCB, Saklar, Fiting serta Stopkontak
Setelah kabel-kabel yang diharapkan selesai dipasang, selanjutnya merupakan memasang/menyambung kabel-kabel tersebut pada masing-masing baut terminal yang terdapat dalam MCB, ELCB, Fiting, Saklar dan Stopkontak, serta lalu kita bisa menempelkan MCB, ELCB, Fiting, Saklar, Stopkontak dalam tempatnya masing-masing.
Petunjuk tentang pemasangannya, dapat ditinjau dalam beberapa artikel ini dia:

Setelah seluruh Kabel dipastikan terpasang menggunakan benar, serta indera listrik lainnya (Stopkontak, Saklar) telah ditempelkan dalam tempatnya, selanjutnya adalah menutup (pada semen) balik jalur-jalur kabel yg terdapat di dinding.
Langkah Keempat
Selanjutnya merupakan langkah terakhir yaitu Menyambung kabel menurut Sumber Listrik yang asal berdasarkan MCB utama pada KWH meter.
Matikan MCB Utama, serta Pastikan Aliran Listrik telah Padam, menggunakan menggunakan Tespen, sebelum anda memasang Kabel menurut Sumber menuju MCB di dalam tempat tinggal .
Setelah pemasangan kabel sudah terselesaikan, selanjutnya adalah menyalakan MCB utama, dan mencoba Seluruh Instalasi Listrik yang telah anda pasang.
Menguji Stopkontak
Uji satu persatu kabel yang ada pada Stopkontak menggunakan menggunakan Tespen, pemasangan yg baik serta sahih, adalah: Salah satu lubang ditespen akan menyala, lubang lainnya di tespen nir menyala, dan kabel arde ketika ditespen jua tidak menyala.
Baca pula: Cara memakai Testpen yang Benar serta aman

Menguji Saklar serta Lampu
Pasang Lampu dalam masing-masing Fiting, dan Coba satu persatu dengan menggunakan saklar yang telah anda pasang. Pastikan Lampu bisa menyala ketika saklar dihidupkan (On), dan Lampu Padam Saat posisi saklar dimatikan (Off).
Menguji Fungsi MCB
Saat MCB Utama dimatikan, Pastikan seluruh Instalasi Listrik di tempat tinggal nir terdapat lagi tegangan listrik yg mengalir, menggunakan mengujinya memakai Testpen, serta Saat MCB dihidupkan pastikan juga semua Instalasi Listrik menyala serta dapat digunakan menggunakan baik.
Menguji fungsi ELCB
Untuk menguji fungsi ELCB, bisa dilakukan secara manual atau dengan memakai Alat Ukur khusus yg dianggap dengan ELCB Tester.
Baca pula: Cara menguji ELCB apakah berfungsi atau tidak
Setelah Semua telah dipastikan berfungsi menggunakan baik dan benar, berarti pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik sudah selesai.
Namun terkadang ada kendala yg dijumpai pada Instalasi Listrik, antara lain:

UTAMAKAN KESELAMATAN
Listrik bisa menyebabkan Bahaya yang sangat Fatal, sang karenanya bila anda merasa ragu, usahakan minta donasi Teknisi Listrik yang berpengalaman, dan berkompeten.

Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MENGGANTI LAMPU RUMAH YANG PUTUS DENGAN BENAR DAN AMAN

Bagaimana Cara yang sahih Mengganti Lampu Hemat Energi pada rumah yg putus agar lampu nir gampang rusak, serta kita Aman dari Bahaya kesetrum?
Mungkin anda pernah mengalami, waktu terdapat Lampu di tempat tinggal yang rusak/putus, kemudian anda merubahnya dengan Lampu yg Baru, namun Lampu tadi jadi rusak, hal ini acapkali terjadi terutama dalam jenis lampu Hemat Energi, Kenapa?
Banyak orang yang beranggapan bahwa, waktu memasang/mengganti lampu baru, bagian tabung/kaca berdasarkan lampu tersebut nir boleh dipegang, lantaran akan menyebabkan Lampu tersebut mudah rusak/putus, Benarkah demikian?
Anggapan ini ada benarnya, namun Lampu tersebut Rusak bukan lantaran Tangan kita menyentuh bagian Tabung/Kaca berdasarkan Lampu.
Untuk detail, dalam kesempatan kali ini kita akan coba menyebarkan bagaimana cara yang benar serta Aman ketika Mengganti Lampu di tempat tinggal yg putus, dan Alasan Logis, kenapa tidak disarankan memegang bagian Tabung/Kaca Lampu ketika memasangnya.

Cara Mengganti Lampu Hemat Energi yang putus dirumah, Dengan benar dan Aman.


1. Pilih Lampu yang sesuai dengan Kebutuhan
Saat terdapat Lampu di rumah anda yg rusak/putus, tentu anda wajib membeli Lampu Baru buat menggantinya, pastikan Lampu yang anda beli mempunyai ukuran serta Jenis Lampu yg sama menggunakan Lampu yg rusak.
Baca pula: Tips Memilih Lampu penerangan yang bagus
Selain itu, coba pastikan kembali apakah Lampu yg anda pasang sudah sinkron ukurannya menggunakan kebutuhan Pencahayaan ruangan di tempat tinggal anda, sebagai akibatnya Lampu tersebut dapat menerangi Ruangan secara Optimal.
Baca Juga: Cara menghitung Kebutuhan Lampu
Jika Lampu sebelumnya terasa kurang jelas, anda sanggup menghitung kebutuhannya, lalu lalu mengganti lampu yg memiliki Watt lebih besar .
2. Matikan Sumber Listrik
Sebelum membarui Lampu Hemat Energi pada rumah yang putus, maka Hal yg wajib anda lakukan merupakan Matikan Sumber Listrik menggunakan cara Mematikan MCB Utama yang terdapat di bawah KWH Meter.
Mungkin sebagian orang beranggapan, bahwa menggunakan mematikan Saklar Lampu tersebut, telah relatif kondusif, Tetapi bagaimana anda bisa memahami bahwa Saklar Lampu sudah dalam keadaan terputus apabila lampunya sudah putus?, Karena saat saklar tersebut anda tekan keatas juga kebawah maka lampu tetap padam.
Oleh karenanya, cara yg lebih aman sebelum anda mengganti Lampu pada tempat tinggal yg putus, adalah mematikan semua Sumber Listrik dirumah anda, menggunakan Mematikan MCB primer.
Setelah MCB primer anda matikan, usahakan pastikan kembali apakah listrik dirumah anda telah benar-benar padam (Terputus), menggunakan menggunakan Tespen serta mencobanya ke lubang Stopkontak yg terdapat di tempat tinggal anda.
Baca pula: Cara menggunakan Tespen yang Benar dan Aman

Apakah perlu di tespen lagi, kan semua alat listrik pada rumah telah padam?
Hal Ini krusial, lantaran kita belum konfiden, apakah pemasangan Kabel dalam MCB telah benar?, jika Kabel yg terpasang dalam MCB merupakan Kabel Fasa, maka ini telah sahih, waktu MCB dimatikan maka seluruh Kabel pada tempat tinggal nir terdapat listriknya lagi, namun bagaimana jika Kabel yg terpasang dalam MCB merupakan Kabel Netral? Meski MCB telah dimatikan, kabel Fasa akan tetap mengalir serta kabel-kabel di tempat tinggal kita terdapat Listriknya, maka perlu pada periksa kembali menggunakan memakai Tespen.
Baca pula: Stopkontak pada tempat tinggal di Tespen Menyala 2-duanya, Kenapa?
Selain itu, beritahu orang-orang di tempat tinggal bahwa Listrik dipadamkan karena anda sedang membarui lampu, supaya MCB nir dinyalakan orang lain, apabila perlu buat Tulisan di MCB tadi menggunakan kertas yang bertuliskan "Dalam Perbaikan".
3. Buka Lampu yang putus
Setelah dipastikan bahwa Aliran Listrik pada rumah telah benar-benar padam, serta di tespen tidak ada lagi yang nyala, maka selanjutnya anda mampu membuka Lampu yg putus, serta pastikan anda memegang bagian lampu yang terbuat dari Plastik (Bahan Isolator), bukan pada bagian Kaca atau bagian ulir lampu yang berbahan besi (logam).
Kenapa nir boleh memegang lampu pada bagian tabung/kacanya, kan Lampunya telah putus?
Jika kita membuka lampu yg putus dibagian tabung/kaca lampu tersebut, dikhawatirkan tabung/kaca menurut lampu tadi pecah serta melukai tangan anda, karena umumnya lampu yg sudah usang digunakan, bagian tabung/kacanya lebih mudah pecah.
Kenapa nir boleh memegang bagian Ulir lampu, kan listriknya telah padam?
Meski listrik telah dipastikan padam, namun kita harus tetap membiasakan diri bekerja aman dengan menghindari bagian-bagian yang terbuat dari logam karena bisa menghantar Listrik, selain itu apabila kita memegang lampu dibagian Ulirnya, dikhawatirkan Lampu gampang terlepas serta jatuh.
4. Buka Lampu baru berdasarkan Kotaknya
Perhatikan Gambar Lampu yang tertera pada Kotaknya, dan buka penutup kotak dalam posisi Ulir lampu tersebut, Hal ini bertujuan supaya saat mengeluarkan Lampu menurut Kotaknya, bagian yg dipegang merupakan bagian Ulirnya sehingga lebih gampang buat di keluarkan berdasarkan Kotak.
(Lebih jelasnya bisa ditinjau dalam Gambar diatas)
5. Jangan Lepaskan Kertas Penutup bagian Kaca Lampu
Lampu baru ketika dimuntahkan berdasarkan Kotaknya, umumnya dilengkapi dengan pelindung berupa kertas berbentuk tabung yang menutupi bagian tabung/kaca berdasarkan Lampu tadi.
Kertas ini berfungsi untuk melindungi bagian Tabung/Kaca yang mudah pecah, Oleh karenanya abaikan Kertas tersebut permanen melekat hingga Lampu selesai anda pasangkan ke Fiting Lampu.
(Lebih jelasnya bisa ditinjau dalam Gambar diatas)
6. Pegang bagian Lampu yang berbahan Plastik (Isolator)
Pasang Lampu menggunakan memegang bagian Lampu yg terbuat menurut Plastik, supaya lampu tidak mudah rusak, dan bisa terpasang dengan benar serta kuat dalam fitingnya, jangan memasang lampu dengan memegang bagian Tabung/Kaca juga bagian ulir berdasarkan Lampu yg berbahan logam.
(Lebih jelasnya bisa ditinjau dalam Gambar diatas)
Kenapa tidak boleh memegang lampu di bagian tabung/kacanya?
Cara memasang Lampu pada fiting, adalah dengan cara memutar lampu tadi sampai Ulir terpasang menggunakan benar dan kuat pada Fiting, apabila kita memasang lampu dengan memegang dibagian tabung/kaca lampu tersebut, dikhawatirkan tabung/kaca dari lampu tersebut bisa pecah, retak atau longgar/goyang, karena buat memasang lampu dibutuhkan sedikit putaran yang relatif bertenaga supaya Lampu terpasang dengan benar serta bertenaga pada fiting.
Kenapa nir boleh memegang bagian Ulir lampu, kan listriknya telah padam?
Sama halny saat melepaskan Lampu yang sudah rusak sebelumnya, Meski listrik telah dipastikan padam, namun kita harus tetap membiasakan diri bekerja aman dengan menghindari bagian-bagian yang terbuat dari logam karena bisa menghantar Listrik, selain itu apabila kita memegang lampu dibagian Ulirnya, dikhawatirkan Lampu gampang terlepas serta jatuh.
7. Periksa
Langkah Terakhir merupakan menilik hasil kerja kita, pastikan lampu telah terpasang menggunakan sahih dan bertenaga, kemudian nyalakan pulang listrik di rumah menggunakan menyalakan MCB Utama, serta coba nyalakan Lampu menggunakan menekan Saklar Lampu tadi.
Jadi, Anggapan bahwa bila memegang bagian Tabung/Kaca pada Lampu bisa membuat Lampu menjadi rusak adalah sahih, lantaran dikhawatirkan bagian Kaca lampu sebagai pecah atau goyang, dan bukan berarti jika bagian lampu disentuh/dipegang lalu Lampu sebagai putus/rusak.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

CARA MENGGANTI LAMPU RUMAH YANG PUTUS DENGAN BENAR DAN AMAN

Bagaimana Cara yang benar Mengganti Lampu Hemat Energi di rumah yg putus agar lampu tidak gampang rusak, serta kita Aman menurut Bahaya kesetrum?
Mungkin anda pernah mengalami, saat ada Lampu pada tempat tinggal yg rusak/putus, lalu anda menggantinya menggunakan Lampu yang Baru, tetapi Lampu tadi jadi rusak, hal ini tak jarang terjadi terutama pada jenis lampu Hemat Energi, Kenapa?
Banyak orang yg beranggapan bahwa, saat memasang/mengubah lampu baru, bagian tabung/kaca menurut lampu tersebut nir boleh dipegang, karena akan menyebabkan Lampu tersebut mudah rusak/putus, Benarkah demikian?
Anggapan ini terdapat benarnya, namun Lampu tersebut Rusak bukan lantaran Tangan kita menyentuh bagian Tabung/Kaca dari Lampu.
Untuk lebih jelasnya, pada kesempatan kali ini kita akan coba mengembangkan bagaimana cara yg benar serta Aman waktu Mengganti Lampu pada rumah yang putus, serta Alasan Logis, kenapa tidak disarankan memegang bagian Tabung/Kaca Lampu waktu memasangnya.

Cara Mengganti Lampu Hemat Energi yang putus dirumah, Dengan benar dan Aman.


1. Pilih Lampu yg sesuai menggunakan Kebutuhan
Saat ada Lampu pada tempat tinggal anda yg rusak/putus, tentu anda harus membeli Lampu Baru buat menggantinya, pastikan Lampu yg anda beli memiliki ukuran dan Jenis Lampu yang sama menggunakan Lampu yang rusak.
Baca jua: Tips Memilih Lampu penjelasan yg bagus
Selain itu, coba pastikan kembali apakah Lampu yg anda pasang sudah sesuai ukurannya menggunakan kebutuhan Pencahayaan ruangan di rumah anda, sehingga Lampu tersebut dapat menerangi Ruangan secara Optimal.
Baca Juga: Cara menghitung Kebutuhan Lampu
Jika Lampu sebelumnya terasa kurang jelas, anda mampu menghitung kebutuhannya, lalu lalu membarui lampu yang memiliki Watt lebih akbar.
2. Matikan Sumber Listrik
Sebelum mengubah Lampu Hemat Energi di rumah yg putus, maka Hal yg harus anda lakukan adalah Matikan Sumber Listrik dengan cara Mematikan MCB Utama yang ada pada bawah KWH Meter.
Mungkin sebagian orang beranggapan, bahwa menggunakan mematikan Saklar Lampu tadi, sudah cukup aman, Tetapi bagaimana anda sanggup tahu bahwa Saklar Lampu telah dalam keadaan terputus jika lampunya telah putus?, Karena ketika saklar tersebut anda tekan keatas maupun kebawah maka lampu permanen padam.
Oleh karena itu, cara yang lebih kondusif sebelum anda mengubah Lampu pada rumah yg putus, adalah mematikan seluruh Sumber Listrik dirumah anda, dengan Mematikan MCB utama.
Setelah MCB primer anda matikan, usahakan pastikan kembali apakah listrik dirumah anda telah benar-sahih padam (Terputus), dengan memakai Tespen dan mencobanya ke lubang Stopkontak yg ada di rumah anda.
Baca jua: Cara memakai Tespen yang Benar serta Aman

Apakah perlu di tespen lagi, kan semua alat listrik di tempat tinggal telah padam?
Hal Ini krusial, lantaran kita belum konfiden, apakah pemasangan Kabel pada MCB telah sahih?, jika Kabel yang terpasang pada MCB merupakan Kabel Fasa, maka ini telah sahih, ketika MCB dimatikan maka semua Kabel pada rumah tidak ada listriknya lagi, namun bagaimana bila Kabel yang terpasang dalam MCB adalah Kabel Netral? Meski MCB sudah dimatikan, kabel Fasa akan permanen mengalir serta kabel-kabel pada rumah kita terdapat Listriknya, maka perlu di periksa pulang menggunakan memakai Tespen.
Baca jua: Stopkontak pada tempat tinggal di Tespen Menyala 2-duanya, Kenapa?
Selain itu, beritahu orang-orang di tempat tinggal bahwa Listrik dipadamkan lantaran anda sedang mengubah lampu, agar MCB tidak dinyalakan orang lain, bila perlu buat Tulisan pada MCB tersebut menggunakan kertas yg bertuliskan "Dalam Perbaikan".
3. Buka Lampu yg putus
Setelah dipastikan bahwa Aliran Listrik pada tempat tinggal telah sahih-sahih padam, serta di tespen nir terdapat lagi yang nyala, maka selanjutnya anda sanggup membuka Lampu yang putus, dan pastikan anda memegang bagian lampu yang terbuat menurut Plastik (Bahan Isolator), bukan dalam bagian Kaca atau bagian ulir lampu yg berbahan besi (logam).
Kenapa nir boleh memegang lampu di bagian tabung/kacanya, kan Lampunya sudah putus?
Jika kita membuka lampu yg putus dibagian tabung/kaca lampu tadi, dikhawatirkan tabung/kaca menurut lampu tadi pecah dan melukai tangan anda, lantaran umumnya lampu yang sudah usang digunakan, bagian tabung/kacanya lebih gampang pecah.
Kenapa tidak boleh memegang bagian Ulir lampu, kan listriknya telah padam?
Meski listrik telah dipastikan padam, namun kita wajib tetap membiasakan diri bekerja aman menggunakan menghindari bagian-bagian yg terbuat menurut logam karena dapat menghantar Listrik, selain itu Jika kita memegang lampu dibagian Ulirnya, dikhawatirkan Lampu gampang terlepas serta jatuh.
4. Buka Lampu baru berdasarkan Kotaknya
Perhatikan Gambar Lampu yg tertera dalam Kotaknya, serta buka penutup kotak pada posisi Ulir lampu tersebut, Hal ini bertujuan supaya waktu mengeluarkan Lampu menurut Kotaknya, bagian yg dipegang merupakan bagian Ulirnya sebagai akibatnya lebih gampang untuk pada keluarkan menurut Kotak.
(Lebih jelasnya dapat dipandang pada Gambar diatas)
5. Jangan Lepaskan Kertas Penutup bagian Kaca Lampu
Lampu baru ketika dikeluarkan dari Kotaknya, umumnya dilengkapi dengan pelindung berupa kertas berbentuk tabung yg menutupi bagian tabung/kaca berdasarkan Lampu tersebut.
Kertas ini berfungsi buat melindungi bagian Tabung/Kaca yang mudah pecah, Oleh karena itu biarkan Kertas tadi permanen melekat sampai Lampu terselesaikan anda pasangkan ke Fiting Lampu.
(Lebih jelasnya dapat dipandang pada Gambar diatas)
6. Pegang bagian Lampu yg berbahan Plastik (Isolator)
Pasang Lampu menggunakan memegang bagian Lampu yang terbuat menurut Plastik, supaya lampu tidak gampang rusak, dan dapat terpasang menggunakan benar serta kuat pada fitingnya, jangan memasang lampu dengan memegang bagian Tabung/Kaca juga bagian ulir dari Lampu yg berbahan logam.
(Lebih jelasnya dapat dipandang pada Gambar diatas)
Kenapa nir boleh memegang lampu pada bagian tabung/kacanya?
Cara memasang Lampu dalam fiting, merupakan dengan cara memutar lampu tersebut sampai Ulir terpasang dengan sahih serta bertenaga pada Fiting, apabila kita memasang lampu dengan memegang dibagian tabung/kaca lampu tadi, dikhawatirkan tabung/kaca berdasarkan lampu tadi mampu pecah, retak atau longgar/goyang, lantaran buat memasang lampu dibutuhkan sedikit putaran yg agak kuat agar Lampu terpasang menggunakan sahih serta kuat pada fiting.
Kenapa tidak boleh memegang bagian Ulir lampu, kan listriknya telah padam?
Sama halny saat melepaskan Lampu yang sudah rusak sebelumnya, Meski listrik telah dipastikan padam, namun kita wajib tetap membiasakan diri bekerja aman menggunakan menghindari bagian-bagian yg terbuat menurut logam karena dapat menghantar Listrik, selain itu Jika kita memegang lampu dibagian Ulirnya, dikhawatirkan Lampu gampang terlepas serta jatuh.
7. Periksa
Langkah Terakhir merupakan menyelidiki hasil kerja kita, pastikan lampu sudah terpasang dengan benar serta kuat, kemudian nyalakan balik listrik di rumah menggunakan menyalakan MCB Utama, dan coba nyalakan Lampu menggunakan menekan Saklar Lampu tersebut.
Jadi, Anggapan bahwa jika memegang bagian Tabung/Kaca dalam Lampu dapat membuat Lampu sebagai rusak merupakan benar, lantaran dikhawatirkan bagian Kaca lampu menjadi pecah atau goyang, dan bukan berarti jika bagian lampu disentuh/dipegang kemudian Lampu sebagai putus/rusak.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BELAJAR MEMASANG INSTALASI LISTRIK DI RUMAH PANDUAN LENGKAP

Panduan bagi anda yang ingin belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik pada rumah.
Bagi anda yang mempunyai hasrat untuk belajar bagaimana caranya memasang Instalasi Listrik di Rumah, dalam artikel kali ini kita akan coba menyebarkan mengenai Panduan Lengkap Memasang Instalasi Listrik pada tempat tinggal .
Baca jua: Sudah Amankah Instalasi Listrik di tempat tinggal anda
Listrik memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, dan pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal tentunya bisa diubahsuaikan menggunakan aneka macam kebutuhan pemilik rumah itu sendiri.
Oleh karenanya sebelum memasang Instalasi listrik di rumah, hal pertama yg wajib kita lakukan adalah Apa saja kebutuhan indera listrik pada tempat tinggal anda?

Belajar Memasang Instalasi Listrik di rumah


Langkah Pertama
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memasang Instalasi Listrik di rumah, adalah:
A. Ukuran Rumah
Berapa berukuran Panjang serta Lebar rumah anda?
Hal ini perlu diketahui buat menentukan seberapa panjang kabel-kabel yg diperlukan buat jalur primer Instalasi Listrik.
B. Ukuran Ruangan
Berapa ukuran masing-masing ruangan pada dalam tempat tinggal anda?
Baca jua: Cara sederhana menghitung kebutuhan Lampu suatu Ruangan
Ukuran ruangan ini krusial diketahui buat memilih seberapa poly Kabel, Lampu, Fiting serta Saklar yg akan dipasang pada masing-masing ruangan tersebut.
C. Jumlah Ruangan
Berapa poly Ruangan yang terdapat pada pada tempat tinggal anda?
Banyaknya ruangan akan memilih seberapa poly Stop kontak yang dibutuhkan, serta diubahsuaikan dengan seberapa poly stop hubungan yang akan anda pasang di masing-masing ruangan di tempat tinggal , Kebutuhan Stop kontak pada tempat tinggal tentunya bhineka sinkron dengan harapan pemilik tempat tinggal .
D. Daya Listrik terpasang
Berapa daya listrik yang terpasang dirumah anda?
Besar Daya jua krusial diketahui untuk memilih ukuran MCB yang akan digunakan pada dalam tempat tinggal , dan buat memilih ukuran Kabel yg akan dipakai pada Instalasi listrik.
Baca jua: Menentukan Ukuran Kabel
Baca jua: Menentukan Ukuran Ampere MCB
Untuk Rumah bertingkat, atau yang memiliki berukuran cukup luas usahakan Pemasangan Instalasi dibagi menjadi beberapa Grup, dengan memakai beberapa MCB yang dipasang pada satu tempat yang diklaim dengan PHB (Papan Hubung Bagi).
Tujuan Pembagian Instalasi Listrik menjadi beberapa Grup, antara lain:
  • Memudahkan kita melakukan pemugaran serta mengidentifikasi masalah, waktu terjadi gangguan pada Instalasi listrik di rumah.
  • Saat terjadi Gangguan pada dalam rumah, maka yang padam hanya kelompok instalasi yang mengalami gangguan tadi, sedangkan Grup lainnya tetap menyala.

Langkah Kedua
Menghitung Kebutuhan Material buat pemasangan Instalasi Listrik di tempat tinggal .
Baca jua: Contoh perhitungan Material Instalasi Listrik di rumah
Beberapa Material atau Alat listrik yang dipakai pada setiap Instalasi Listrik, diantaranya:
  • Box MCB/ELCB
  • MCB
  • ELCB
  • Saklar tunggal
  • Saklar Ganda
  • Stop kontak (Colokan)" Memilih Stop hubungan yg indah dan aman"
  • Fiting Lampu
  • Lampu
  • Kabel-kabel
  • Isolasi
  • Pipa lima/8” PVC
  • Klem Pipa
  • Kotak Sambungan (Embodus)
  • Wire Nut
  • Tedus
  • dan sebagainya
Berbagai Bahan Instalasi Listrik pada atas, dapat anda sesuaikan jumlahnya menggunakan kebutuhan Instalasi listrik di rumah anda, serta Pastikan Bahan-bahan yg digunakan buat Instalasi Listrik di tempat tinggal , wajib yang mengagumkan dan kondusif.
Baca jua: Berbagai bahan Instalasi Listrik yang bagus serta Aman dan cara memasangnya

Langkah Ketiga
Pemasangan Bahan-bahan instalasi Listrik
Setelah banyak sekali kebutuhan material untuk Instalasi Listrik sudah kita sediakan, selanjutnya adalah mulai melakukan pemasangan Instalasi Listrik tersebut.
Tentunya dibutuhkan aneka macam Alat kerja buat bisa memasang Instalasi Listrik, Alat-alat kerja yan diharapkan antara lain:
Alat membobok dinding untuk tempat pemasangan Saklar, Stop kontak, Pipa-pipa:
  • Palu (Martil)
  • Pahat

Alat Kerja listrik buat pemasangan bahan-bahan Instalasi Listrik:
  • Testpen
  • Tang Kombinasi
  • Tang Potong
  • Obeng plus (+)
  • Obeng Minus (-)
  • Pisau Cutter
  • Pengupas Kabel (Opsional)
Baca jua: Berbagai Alat kerja Tukang Listrik serta kegunaannya
Setelah Alat kerja disediakan, selanjutnya kita sanggup mulai menentukan titik-titik tempat pemasangan Saklar serta Stop kontak yg dipasang di Tembok/dinding, dan pastikan jeda pemasangannya minimal 125cm menurut lantai untuk menghindari jangkauan anak-anak.
1. Membuat Lubang pada dinding buat loka Saklar serta Stopkontak
Pembuatan Lubang (membobok) di dinding ini berfungsi buat loka pemasangan Tedus (Kotak Saklar/Stopkontak), dan jumlah lubang yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan anda.
Pemasangan Saklar buat lampu ada 2 pilihan, yaitu:
  • Saklar Tunggal (untuk 1 butir lampu)
  • Saklar Ganda (buat dua butir lampu)

Pemilihan saklar ini pula dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan anda, jika dalam sebuah ruangan akan dipasang 2 butir lampu, maka usahakan anda menggunakan saklar Ganda, agar lebih ekonomis dan lubang ditembok yang dibuat relatif 1 lubang.
Baca jua: Cara Memasang Saklar Tunggal serta Ganda buat dua buah lampu

2. Membobok dinding buat jalur Kabel serta Pipa
Setelah kita membobok dinding loka pemasangan Saklar serta Stopkontak, selanjutnya kita membobok dinding menurut Lubang Saklar/stopkontak menuju keatas (Plafon), Lubang ini berguna buat loka jalur kabel serta pipa.
Setelah lubang-lubang untuk jalur kabel selesai dibobok, dapat pribadi dipasang Pipa lima/8" PVC serta dijepit memakai klem pipa, Pipa ini berfungi buat pengaman jalur kabel-kabel yan akan dipasang di dalamnya.
3. Pemasangan Box MCB/ELCB
Box MCB umumnya dipasang pada tembok dekat pintu utama serta dekat dengan Sumber listrik dari KWHmeter, hal ini bertujuan buat memudahkan pemasangan kabel dari sumber, dan supaya seluruh Instalasi Listrik terlindungi.
Baca jua: Beda MCB dan ELCB
Sebaiknya setiap instalasi Listrik di rumah dilengkapi jua menggunakan ELCB, buat melindungi anda serta famili berdasarkan bahaya sengatan listrik.
Baca jua: Seberapa besar Bahaya Sengatan Listrik pada Manusia
Untuk lebih mengenal mengenai apa itu ELCB, bisa dilihat pada beberapa artikel ini dia:

4. Pemasangan Kabel jalur Utama
Selanjutnya adalah Pemasangan kabel-kabel pada instalasi listrik, serta pastikan kabel yang digunakan ada 3 jenis kabel, yaitu:
  • Kabel Phase (+) berwarna Merah
  • Kabel Netral (-) berwarna Biru
  • Kabel Arde berwarna Kuning strip hijau
Pastikan Setiap Instalasi dilengkapi dengan Kabel arde, dan dipasang menggunakan baik serta benar agar dapat berfungsi dengan baik.
Panduan mengenai pemasangan serta fungsi Arde pada Instalasi Listrik, dapat anda lihat pada beberapa artikel ini dia:

Pasang terlebih dahulu jalur kabel utama yang terdiri dari 3 kabel (Phase, Netral serta Arde), dari MCB/ELCB utama menuju Instalasi listrik rumah yang posisinya paling ujung, agar memudahkan kita untuk selanjutnya menyambung kabel primer menuju lokasi pemasangan Stopkontak, Saklar serta fiting lampu, serta jangan lupa usahakan seluruh kabel dipasang di pada Pipa PVC.

5. Pemasangan Kabel-kabel instalasi menuju Fiting, Saklar serta Stopkontak
Selanjutnya merupakan pemasangan kabel-kabel yg diharapkan buat Saklar, Fiting lampu serta Stopkontak.
Untuk pemasangan Kabel dari asal menuju banyak sekali indera instalasi listrik lainnya, tentunya memerlukan sambungan-sambungan, serta usahakan setiap sambungan kabel dipasang didalam kotak sambungan (Embodus) serta sambungan kabel memakai Wire Nut agar sambungan lebih kuat, aman dan rapi.
6. Menyambung kabel pada MCB, Saklar, Fiting dan Stopkontak
Setelah kabel-kabel yang dibutuhkan terselesaikan dipasang, selanjutnya adalah memasang/menyambung kabel-kabel tersebut pada masing-masing baut terminal yg ada pada MCB, ELCB, Fiting, Saklar dan Stopkontak, serta lalu kita dapat menempelkan MCB, ELCB, Fiting, Saklar, Stopkontak dalam tempatnya masing-masing.
Petunjuk tentang pemasangannya, bisa dicermati pada beberapa artikel ini dia:

Setelah seluruh Kabel dipastikan terpasang menggunakan sahih, serta indera listrik lainnya (Stopkontak, Saklar) telah ditempelkan dalam tempatnya, selanjutnya merupakan menutup (di semen) balik jalur-jalur kabel yg terdapat pada dinding.
Langkah Keempat
Selanjutnya adalah langkah terakhir yaitu Menyambung kabel berdasarkan Sumber Listrik yang dari berdasarkan MCB primer pada KWH meter.
Matikan MCB Utama, serta Pastikan Aliran Listrik sudah Padam, dengan memakai Tespen, sebelum anda memasang Kabel menurut Sumber menuju MCB di pada tempat tinggal .
Setelah pemasangan kabel sudah selesai, selanjutnya merupakan menyalakan MCB utama, serta mencoba Seluruh Instalasi Listrik yang telah anda pasang.
Menguji Stopkontak
Uji satu persatu kabel yg terdapat dalam Stopkontak menggunakan memakai Tespen, pemasangan yang baik serta sahih, merupakan: Salah satu lubang ditespen akan menyala, lubang lainnya di tespen tidak menyala, dan kabel arde saat ditespen pula tidak menyala.
Baca jua: Cara menggunakan Testpen yang Benar dan aman

Menguji Saklar serta Lampu
Pasang Lampu dalam masing-masing Fiting, dan Coba satu persatu menggunakan memakai saklar yang telah anda pasang. Pastikan Lampu bisa menyala ketika saklar dihidupkan (On), serta Lampu Padam Saat posisi saklar dimatikan (Off).
Menguji Fungsi MCB
Saat MCB Utama dimatikan, Pastikan seluruh Instalasi Listrik di tempat tinggal nir terdapat lagi tegangan listrik yang mengalir, dengan mengujinya memakai Testpen, dan Saat MCB dihidupkan pastikan jua semua Instalasi Listrik menyala serta dapat dipakai dengan baik.
Menguji fungsi ELCB
Untuk menguji fungsi ELCB, dapat dilakukan secara manual atau menggunakan menggunakan Alat Ukur khusus yg dianggap dengan ELCB Tester.
Baca jua: Cara menguji ELCB apakah berfungsi atau tidak
Setelah Semua telah dipastikan berfungsi menggunakan baik serta sahih, berarti pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik telah selesai.
Namun terkadang terdapat kendala yang dijumpai pada Instalasi Listrik, diantaranya:

UTAMAKAN KESELAMATAN
Listrik bisa menyebabkan Bahaya yg sangat Fatal, oleh karena itu jika anda merasa ragu, sebaiknya minta bantuan Teknisi Listrik yang berpengalaman, serta berkompeten.

Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI