KATA SERAPAN BAHASA ARAB DALAM BAHASA INDONESIA

Kata Serapan Bahasa Arab yg terdapat  pada Bahasa Indonesia bersama makna serta proses penyerapannya.


Kata serapan merupakan kata yg dimasuk menjadi bagian bahasaIndonesia yg awalnya asal dari bahasa lain. Bahasa lain yg dimaksud bisaberupa bahasa asing (dari luar nusantara) maupun menurut bahasa Nusantara lainnya(bahasa wilayah).

Kata serapan dibutuhkan sang bahasa Indonesia mengingat usiabahasa ini yg masih sangat belia dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain didunia. Anggap saja bahasa Indonesia lahir dalam 1928 bersama menggunakan sumpahpemuda yang menyatakan bahwa ‘menunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia’.jadi hingga 2017 ini, usia Bahasa Indonesia masih belum genap seabad. Bayangkandengan bahasa-bahasa lain pada dunia yg usianya sudah ribuan tahun.


Bandingkan saja dengan bahasa Arab, yg menurut masakejayaannya di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad menggunakan Islamnya, sudah 1438-antahun yang lalu.

Sebagai bahasa baru, buat memenuhi kebutuhan komunikasi danilmu pengetahuan, maka bahasa Indonesia harus menambah kosakata yang dimiliki.proses buat menambah kosakata mampu melalui serapan berdasarkan bahasa asing. Bisadiserap secara alamiah, maupun diserap melalui proses pengindonesiaan oleh ahlibahasa.

Bahasa Arab menjadi sumber bahasa yg paling banyak diserapkatanya sang bahasa Indonesia lantaran adanya hubungan dagang dan penyebaranagama. Dalam sejarah nusantara, kerajaan-kerajaan akbar nusantara di masa lalusudah menjalin interaksi kerjasama dagang menggunakan bangsa Arab. Kemudian menyebarpula kepercayaan Islam dengan istilah-kata arab menjadi  indera penyampai ajarannya.

Belum lagi dengan pernah berdirinya kerajaan Islam diNusantara, maka ini pula banyak berpengaruh terhadap banyaknya kata serapandari bahasa Arab ke pada bahasa Indonesia.

Hal ini juga, yang membuah proses penyerapan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia sebagian ada yg mampir dulu ke bahasa Jawa. Kataserapan yg terlebih dahulu mampir ke dalam bahasa Jawa buat kemudian diserapke pada bahasa Indonesia antara lain kata perlu.

Diyakini oleh para ahli bahasa bahwa, istilah perlu berasaldari bahasa Arab فرض . Kata ini jikaditransliterasikan menjadi fardlu pelafalan huruf dlod dalam bahasa Arab nir memiliki persamaandalam bahasa Indonesia (Jawa). Terlebih pengecap Jawa, kesulitan bila harusmenggunakan istilah sinkron pelafalan arab, maka lambat laun pelafalan yang mudahdiucapkan adalah perlu, mengingat f jua nir dikenal dalam ejaan di Jawa(termasuk sunda).

Berdasarkandata yang ada di Wikipedia berbahasa Indonesia, ada kurang lebih 2.000-an istilahyang diserap sang bahasa Indonesia yg asal menurut bahasa Arab. Jumlah itu relatifsedikit dibanding dengan jumlah kosakata yg dimiliki sang bahasa Indonesia.dari sekian banyak kata yang diserap berdasarkan bahasa Arab itu, rasa Arabnya sudahtidak terasa. Seperti proses kata perlu di atas. Seakan-akan sudah bukankata menurut bahasa Arab lagi.

Berikutiini daftar istilah serapan dari bahasa Arab yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Daftarkata serapan ini dibagi dari proses transliterasi serta pemaknaannya.

Lafaldan Arti Kata Serapan Sama dengan Bahasa Asalnya


Abad
Abadi
Abah
Abdi
Adat
Adil
Amal
Aljabar
Almanak(Kalender)
Asli
Awal
Akhir
Azan (banyakyang keliru tulis Adzan)

Bakhil
Baligh (mencapaiusia dewasa)
Batil (banyakyang keliru tulis: bathil)
Barakah (bukanbarokah)
Daftar (selainberarti senarai atau list juga berarti buku tulis)
Hikayat
Hala
Haram
Hakim
Haji
Ilmu
Insan
Jawab
Khas
Khianat
Khidmat
Khitan (sunat)
Kiamat
Kitab (artinyabuku)
Kuliah
Kursi
Kertas (qirtosun)
Lafaz (banyakyang salah tulis ‘lafadz’)
Munafik
Mualaf (orangyang baru masuk Islam)
Musyawarah
Markas (markaz)
Mistar(penggaris)
Malaikat
Mahkamah (tempatpenghakiman)
Musibah
Mungkar
Maut (mangkat )
Mimbar
Nisbah
Napas (bukannafas)
Syariat
Salat (bukansholat atau shalat)
Ulama
Wajib
Ziarah
Zina
Zakat

KataSerapan berdasarkan Bahasa Arab menggunakan Penyesuaian Lafal


Berkah,berkat asal berdasarkan kata barakah
Buya berasaldari abuya = abi = ‘bapakku’

Derajat berasaldari darajatun

Jenis berasaldari jins جنس
Kabar berasaldari khabar خبر
Katulistiwaberasal dari khat al-istiwa (خطالاستواء)‘garis lurus’

Lafal berasaldari lafazh لفظ

Lalimberasal dari zalim (ظالم) orang yg aniaya(penganiaya)
Makalah berasaldari ma qaalah (ما قال) ‘apayang dibicarakan’
Masalah berasaldari ma saalah ( ما سأله) ‘apa yg dipertanyakan’
Menara berasaldari minarah

Mungkin berasaldari mumkinun (ممكن)
Rejeki berasaldari rizq (رزق)
Serikat berasaldari istilah syarikah

Lafaldan Arti dalam Bahasa Indonesia Berbeda dari Bahasa Arab


KataKeparat

Keparat diyakini bahwa diserap menurut bahasaArab kufarat (bentuk jamak menurut kafir) merupakan ‘beberap orangkafir’. Pengertian dalam bahasa Indonesia bukan lagi kafir tetapimenjadi semacam umpatan, baik satu orang atau banyak orang yang sama artinyadengan sialan.


Kata Logat

Logat berasal menurut bahasa Arab lughoh (لغة) merupakan ‘bahasa’. Dalam bahasa Indonesia artinya tidak lagibahasa, melainkan dialek atau aksen yang masih berkaitan denganbahasa tetapi dalam ruang lingkup yang lebih kecil (bagian berdasarkan bahasa).misalnya bahasa Indonesia logat Jawa. Yaitu, bahasa Indonesia deganpengucapan ‘pengecap’ Jawa.

Kata Naskah
Naskah diserap berdasarkan bahasa Arab naskhatunyang ialah selembar kertas (secarik kertas). Selanjutnya dalambahasa Indonesia yang dimaksud naskah bukan kertasnya, jua bukan hanyaselembar. Naskah dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi teks atau bahanbacaan.

Kata Petuah
Petuah berasal menurut bahasa Arab fatwa. Meskipunberbeda, terdapat kemirimpan bentuk serta makna. Petuah adalah ucapan yangdiucapkan sang orang yang (umumnya) lebih tua buat  mengajari orang yg lebih muda dan berisihal atau anjuran baik. Sementara fatwa adalah hokum yang diputuskan olehahli agama. Tentu saja, memliki ajaran yg baik juga.

LafalnyaSama Arti Beda


Lafalantara bahasa Indonesia menggunakan bahasa Arab memiliki persamaan (persis) namunartinya terdapat perbedaan.

Berikut inibeberapa misalnya:

Ahli

Dalam bahasaArab juga dibaca ahli. Namun, ialah tidak sinkron. Dalam bahasa Arab maknaasalnya dari. Misalnya, ahlulbait dari golongan nabi. Ahlulmakkahartinya orang berdasarkan makkah. Sementara dalam bahasa Indonesia istilah ahli memilikiarti ‘orang yang pintar pada bidang’. Misalnya ahli kimia berarti orangyang pandai di bidang kimi.

Kalimat (kalimah = كلمة)


Lafalnyasama persis antara dalam pelafalan Arab dan Indonesia, tetapi meskipun sama-samamembahas tentang tata bahasa, namun memiliki sedikit disparitas.

DalamBahasa Indonesia, kalimat secara mudah dapat dimaknai menjadi ‘rangkaianbeberapa istilah’ atau susunuan yg predikatif (memiliki predikat).

Dalambahasa Arab, kalimat sama artinya menggunakan ‘istilah’ dalam bahasa Indonesia.

Siasat (siasah)

Siasat dalam bahasa Indonesia memiliki artitaktik atau strategi. Dalam bahasa Arab, khususnya bahasa Arabmodern, istilah siasah sama pula merupakan dengan politik.


Kata apalagi dalam bahasa Indonesia yang diserap berdasarkan bahasa Arab ya?


Kalau adapertanyaan silahkan pada komentar ya…

LAFAL ATAU LAFADZ ATAU LAFAZ SERAPAN BAHASA ARAB DALAM BAHASA INDONESIA

Lafal atau Lafadz atau Lafaz

Penyerapan bahasa asing ke pada Bahasa Indonesia acap kalimemunculkan perkara. Masalah yg ada diantaranya berkaitan denganpengucapan atau adaptasi (pengindonesiaan) pula berkaitan dengan perbedaanmakna. 

Masalah yangberkaitan menggunakan pengucapan atau penulisan terutama asal dari bahasa yangmenggunakan alfabet berbeda. Misalnya, Bahasa Indonesia memakai huruf latin,ad interim Bahasa Arab menggunakan aksara Arab. Penyerapan dari Bahasa Arabmenjadi Bahasa Indonesia harus jua menyesuaikan penggunaan hurufnya. 


Masalah penyerapanini semakin kompleks bila penyerapan suatu istilah melalui 2 proses. Misalnya,proses pertama, kata dari Bahasa Arab telah terlebih dahulu diserap ke dalamBahasa Jawa. Setelah itu, seiring berjalannya waktu, kata tadi yang awalnyadari Bahasa Arab, lalu diserap ke dalam Bahasa Indonesia melalui BahasaJawa.

Contoh kataperlu, merupakan istilah yg padamulanya dari berdasarkan Bahasa Arab (فرض), apabila ditransliterasikan susunan kataasli dalam bahasa Arab adalahfardlu.Jika diterjemahkan, arti fardluadalah wajib , wajib , butuh.

Kata fardlu diserap ke dalamBahasa Jawa, menggunakan pengucapan sinkron dengan lidah Jawa menjadi parlu lambatlaun sebagai perlu. Dalam bahasa Jawa, perlu memiliki arti butuh.

Contoh pada kalimat:
Aku nduwe perlu karo awakmu. (=aku ada keperluan dengankamu)
Aku perlu duwit (=aku butuh uang).

Kata perlu dalam bahasa Jawa itukemudian diserap ke dalam Bahasa Indonesia tanpa proses adaptasi.

Penyerapan kata perlu menjadiBahasa Indonesia nir mengalami bentrokan dengan istilah aslinya. Hal ini disebabkankarena hubungan yg sudah jauh menggunakan kata asalnya. Seakan-akan kata perlu tidakberasal berdasarkan Bahasa Arab.

Sementara, buat beberapa katapermasalahan muncul karena terjadi bentrokanpenulisan antara yg telah Indonesia menggunakan penyesuaian serta BahasaIndonesia yg masih terasa Arab.

Misalnya, kata lohor dan lafal.Kata lohor merupakan serapan berdasarkan Bahasa Arab dzuhur (ظهر) yang berarti tengah hari(berkaitan dengan ketika salat pada siang hari). Bahasa Indonesia juga mengenalkata zuhur yang diserap langsung menurut bahasa Arab.

Kata lafal mengalami hal yangsama. Kata itu diserap pada dari bahasa Arab lafdzun (لفظ ). Sebagian orang terlanjur terbiasamengucapkan lafadz  lantaran sudahterbiasa mengaji Bahasa Arab.

Penutur Bahasa Indonesia, yang sudahterbiasa mengucapkan kata lafadz karena mengaji rapikan Bahasa Arab dipondok pesantren misalnya, akan kesulitan menulis lafal. Mereka akanmemilih menuliskan lafadz atau lafad lantaran mempunyai pendapatbahwa tulisan itulah yg benar.

Padahal, kata لفظdalamBahasa Arab diserap menjadi lafal dalam Bahasa Indonesia. Kata ini telah diakuidan sebenarnya jua sudah terasa Indonesia karena telah diperlakukanseperti kata lain pada Bahasa Indonesia, nir diperlakukan spesifik.

Bukti bahwa istilah lafal sudahsangat terasa keindonesiannya  antaralain sudah mampu mendapat imbuh dan nir lagi ditulis miring sebagai wujud carapenulisan istilah dan istilah asing. Kata lafal bisa dilekati berberapaimbuhan atau afiks, antara lainmenjadi pelafalan, dilafalkan,melafalkan.


Jadi, goresan pena yg sahih dalam BahasaIndonesia adalah lafal bukan lafadz, lafaz, atau lafad. Bagi sebagianorang permanen menulis lafaz dirasa lebih keren dan lebih benar.tidak apa. Tetapi, ini Bahasa Indonesia, lebih baik sebagai diri sendiri.diserap diadaptasi dengan Bahasa Indonesia. Tidak harus menjadi Arab.

PENGERTIAN BAHASA SEBAGAI ISTILAH DAN ARTI BAHASA SEBAGAI KATA

Pengertian Bahasa menjadi Istilah serta Arti Bahasa sebagaiKata caraflexi.blogspot.com


Dalam artikel tentang arti dan pengertian bahasa inidibedakan antara kata bahasa serta kata bahasa. Menjelaskan arti bahasa berartimerujuk pada istilah ‘bahasa’ ad interim pengertian bahasa merujuk padapenjelasan konsep mengenai teori bahasa.

Yang pertama kita bahas adalah arti bahasa. Dalam bahasaIndonesia, ada istilah ‘bahasa’ terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiaedisi Keempat Pusat Bahasa page 116-117. Bahkan kata yg berkaitan menggunakan ‘bahasa’masih ada pula penjelasannya sampai halaman 118.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Keemat yang terbitpada 2008 tersebut, ada 3 kata ‘bahasa’ yang berbeda-beda.

Pertama, kata Bahasa yg mempunyai pengertian sebagai alatkomunikasi.

Kedua, istilah bahasa yang merupakan serapan berdasarkan bahasaMinangkabau (kode Mk) yang merupakn partikel dan memiliki arti kata yangdigunakan buat menghubungkan bagian ujaran. (KBBI 2008:117).


Ketiga, kata bahasa yang memiliki arti sedikit. Kata bahasayang ketiga ini adalah adverbia. Contoh penggunaannya anginberembus sepoi-sepoi bahasa. Artinya, angin yang berembus perlahan.

Sementara itu, pada Tesarus Alfabetis Bahasa Indonesia (TABI)yang diterbitkan sang Pusat Bahasa pada tahun 2010, ada tiga kata ‘bahasa’.jadi, karena terdapat tiga jenis maka ada tiga grup sinonim bahasa.

Penjelasan tentang sinonim istilah bahasa dapat ditinjau dalam (TABI,2010:47). Masing-masing istilah bahasa itu bersinonim dengan:

1. Bahasa yang bersinonim dengan adab serta budi pekerti.dll.

2. Bahasa yg bersinonim dengan aksen, dialek,dialog, dll.

3. Bahasa yang bersinonim dengan satu kata bahwa. Jadi,grup yang ketiga ini sama artinya dengan kata bahasa yg dari dariminangkabau, sebagari partikel.
Jadi, dari pengamatan terhadap kata bahasa yangada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Tesauruf Alfabetis Bahasa Indonesia,terdapat 3 jenis kata bahasa yaitu: 1) bahasa yg memiliki arti indera komunikasi;dua) bahasa yg mempunyai arti sopan santun atau akhlak; tiga) bahasa sebagaisinonim istilah bahwa.


Sementara itu, dicermati dari akar pungkasnya, bahasa dalambahasa Indonesia merupakan serapan menurut bahasa Sanskerta ‘bhasa’. Yangartinya sama saja dengan bahasa, allughah dalam bahasa Arab, serta languagedalam bahasa Inggris.

Setelah mengetahui arti bahasa, selanjutnya kita bahasmengenai pengertian Bahasa sebagai sebuah konsep ilmu pengetahuan.

Pengertian Bahasa


Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (manasuka) dankonvensional. Pengertian sederhananya begitu. Artinya, bahasa pada mulanyaberbentuk ujaran (suara) bukan tulisan. Tetapi ujaran itu memiliki sistem,yaitu kententuan serta keterikatan.

Arbitrer terdapat yg memaknai sebagai manasuka ada pula yangmemaknai sebagai sukarela. Maksudnya arbitrer merupakan terserah tidak harus sama.misalnya buat menyebut alat musik pukul diklaim kentongan karenaberbunyi tong ketika dipukul. Namun tidak semua istilah berangkat darikondisi itu. Misalnya tidak harus menyebut ting untuk besipadahal besi jika dipukul berbunyi ting. Ini yang diklaim manasuka.

Konvensional merupakan, disepakati. Maksudnya pada satumasyarakat bahasa, kaidah-kaidah dan arti kata serta maksud dari bunyi ujaransaudah saling dipahami. Sehingga bisa dipakai buat menyampaikan pesan.

Sementara itu, dalam kita tata bahasa Arab klasik yangdimaksud kalam (الكلام) adalah allafdzualmurakkabu almufidu bilwad’i (اللام هو: اللفظالمركب المفيد بالوضع). Penjelasan ini terdapat dalam buku jurumiyahkitab nahwu (kaidah tata bahasa Arab klasik) yang banyak dipelajari dipesantren-pesantren.

Jikaditerjemahkan secara bebas, menjadi begini kalam adalah lafadz yang tersusun(murakkab) yang dapat dimengerti/bermanfaat (mufid) dan sesuaisituasinya (bilwad’i). Jadi, sama saja merupakan menggunakan sistem lambangbunyi yg manasuka dan konvensional.
Kata ujarandan lafad merupakan sinonim, yg pula bisa dianggap menggunakan lambangbunyi.


Tersusunberarti sama sajadengan sistematis ada rapikan aturannya.

Berguna berarti memiliki arti, jugadapat diterjemahkan bisa dipahami. Sama halnya menggunakan arbitrer, meskipunmanasuka tetap saling memahami antar-penuturnya.

Bilwad’ibisa diterjemahkansebagai situasional atau sesuai konteks, jadi sama saja menggunakan konvensionalkarena pada arti konvensional mengandung arti sesuai kesepakatansetempat berarti seuai menggunakan situasinya atau konteksnya.


Nah,melihat dari pengertian bahasa yg dijelaskan sang para bahasawan BahasaIndonesia yg ternyata pula terilhami sang arti kalam dalam bahasa Arab(Kitab Jurumiyah) maka dapat ditarik konklusi bahwa Bahasa mempunyai sifatuniversal, maksudnya tata anggaran umum sebuah bahasa juga berlaku buat bahasalain meskipun miliki sistem lambang bunyi yang tidak sama.

Perludiketahui jua bahwa, dalam bahasa Arab, bahasa tidak diterjemahkan sebagaikalam (meskipun merupakan bagian maknanya), melainkan diterjemahkansebagai allughoh (اللغة). Sementaradalam bahasa Indonesia, lughoh diserap sebagai logat yang jugamerupakan bagian dari bahasa.

Demikianarti serta pengertian bahasa baik menjadi kata maupun menjadi kata. Semogabermanfaat.

AFWAN MAAF DAN AMPUN ARTI AKAR KATA DAN PENJELASANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

Ati Kata Afwan, Maaf, dan Ampun dan Akar Katanya yang Sama


Bahasa adalah media komunikasi paling efektif. Penggunaanbahasa selain bertujuan buat menyampaikan pesan jua dapat dijadikan sebagaipenanda latar belakang penuturnya. Misalnya penutur bahasa Indonesia yangberlatar belakang Jawa, maka logat yg dipakai pula bahasa Jawa, tidak menutupkemungkinan masuknya serpihan-serpihan bahasa Jawa pada tuturannya.

Begitu jua menggunakan penutur bahasa Indonesia yang dalamtuturannya masih ada sepihan bahasa asing. Apabila pada ucapan-ucapannya terdapatistilah Inggris, dipercaya memiliki pengetahuan yang luas dan berwawasaninternasional. Jika penutur menggunakan serpihan bahasa Arab dalampenuturannya, maka dipercaya mengerti kepercayaan Islam, lantaran memang Islam identikdengan bahasa Arab.


Salah satu kata Arab yg sering dipakai sang penuturbahasa Indonesia adalah istilah akhi, ukhti, dan afwan. Akhi danUkhti merupakan istilah sapaan yang artinya merupakan saudaraku (akhi) dan saudariku(ukhti), ad interim kata afwan artinya merupakan maaf.

Pada dasarnya kata maaf pun merupakan serapan daribahasa Arab yg sudah hilang rasa Arabnya, seolah-olah milik bahasa Indonesiaasli. Apabila ditelaah pada bahasa Arabnya, akar katanya sama, yaitu afa (عفا). Dalam bahasa Arabada kaidah afa asluhu afawa (عفا اصله عفو). Huruf wawudihilangkan diganti alif lantaran jatuh sesudah fathah yg terdapat pada alfabet fa’. Tapi bentuk lainnya tetapmenggunakan huruf orisinil yaitu عفوًا (baca: afwan).

Dalam kamusArab Indonesia ‘Al-Munawwir’ kata Afwan (عفْوًا)artinya merupakan ‘maafkan saya’ (lihat Munawwir, halaman 951).

Kata maafdalam bahasa Indonesia diserap berdasarkan bahasa Arab bentuk pasifnya.  عفا merupakan bentuk dasar (masdar),sementara bentuk pasifnyaadalah معْفُو(baca: ma’fu) merupakan dimaafkan.

Jadi,sebenarnya maaf sudah berasal dari bahasa Arab, apabila ingin menggunakanbahasa Arab sebenarnya maaf juga bahasa Arab, tidak perlu digantimenjadi afwan untuk menyatakan permintaan maaf.
Sinonim maafadalah ampun. Tetapi ampun identik menggunakan adanya kesenjangankelas yang sangat jauh antara yang memberi dan diberi. Misalnya, seseorang rajamemberi ampun kepada rakyat yang telah melanggar. Jadi, oleh raja memberikanampunan.

Tetapi padadasarnya, istilah ampun juga merupakan bentuk adaptasi berdasarkan kata bahasaArab afwun (عفْوٌ). Lantaran  lidah orang Indonesia (melayu) kesulitanmelafalkan f, maka f beruapan menjadi /p/. Apwun. Lambat laun w melesapdan hilang, sementara norma orang nusantara, banyak penasalan (suara ng dan/m/) lebih-lebih yang dirangkai dengan suara /p/ maka menjadi ampun.

Nah,ketiganya afwan, maaf, dan ampun pada dasarnya merupakan berasaldari akar istilah yg sama, sama-sama bahasa Arab. Bedanya, ampun sudahsangat nir terasa ke-Arab-annya lantaran sudah melalui adaptasi yang sangatdalam serta panjang. Sementara kata maaf masih mempunyai kemiripan bentukdengan istilah asalnya menurut bahasa Arab. Sedangkan, istilah afwan masih sangat  terasa bahasa Arabnya lantaran pada kaidahbahasa Indonesia tidak ada gugus konsonan fw pada afwan.

Melihatdari kecenderungan penggunaan afwan yang semakin massif, tidak menutupkemungkinan suatu ketika nanti istilah afwan juga bisa menjadi bahasaIndonesia, diserap dan diakui hingga akhirnya tercantum pada salah satu lemadalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Baca Juga: Siapa yang Salah Siapa Minta Maaf Arti Kata 'Maaf' Secara Komprehensif

Denganproses yang berbeda, maka ada perbedaan juga pada makna kata antara  maaf dan ampun dalam bahasaIndonesia. Berikut penjelasannya:

Artikata maaf dalam KBBI


Maafmerupakan nomina  (kata benda) yg mempunyai 3 penerangan artiyaitu:
1.pembebasan seseorang dari sanksi (tuntutan, denda , dsb.) karena suatu kesalahan; ampun;
2. Ungkapanpermintaan ampun atau penyesalan;
3. Ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu

Artikata ampun dalam KBBI


Ampun merupakan nomina yg memiliki tiga penjelasan arti yaitu:
1.pembebasan dari tuntutankarena melakukan kesalahan atau kekeliruan; maaf;
2. Katayang menyatakan rasaheran atau kesal dan sebagainya;
3. (dalamragam percakapan) bukan main;


Arti kata afwandalam KBBI nir ada, karena afwan bukan Bahasa Indonesia.

CONTOH KATA BAKU DAN KATA TIDAK BAKU DALAM BAHASA INDONESIA

Penjelasan mengenai Kata Baku dan Kata Tidak Baku dalam bahasa Indonesia disertai contoh serta  alasan ketidakbakuannya.

Kata standar merupakan istilah yg secara formal serta sah diakui menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Kata nir baku adalah kata yang lantaran kekhilafan penggunanya digunakan buat menggantikan istilah baku pada ragam tidak resmi. Kata standar jua ada karena diubahsuaikan dengan ragam pecakapannya.


Lebih gampang lagi, untuk mengetahui kebakuan sebuah kata bisa kita lihat contohnya pada kamus. Jika pada kamus ada kata tadi berarti merupakan kata baku. Sementara apabila ada penerangan sebagai ragam dialog, maka model kata tadi bukan istilah baku.

Kata standar dan istilah tidak standar pula timbul dalam penuturan bahasa Indonesia lantaran ketidaksempurnaan penyerapan. Khusunya lantaran adanya faktor penutur menjadi dwibahasawan yang tanggung. Maksudnya, penutur bahasa Indonesia pula tahu bahasa asal yg menjadi asal serapan istilah bahasa Indoensia.

Ketidaksempurnaan pemahaman bahasa ini ada berdasarkan penutur bahasa Indenesia  yg sekaligus tahu bahasa Arab serta bahasa Inggris.

Contoh Kata Baku dan Kata Tidak Baku karena kesalahan Penggunaan Huruf I serta E.

Kata baku:

Praktik

Apotek

Atlet

Antre


Jadi, ketika ditulis praktek, apotik, atlit, dan antri makan goresan pena tadi adalah penulisan istilah yang nir baku.

Contoh istilah standar serta nir standar lantaran kesalahan penulisan alfabet kapital.

Kata Baku:

dokter (alfabet d mini )

Indonesia (alfabet I harus selalau besar )


Jadi, waktu ditulis dalam kalimat pergi ke Dokter, adalah nir baku. Begitu jua menggunakan kalimat, Aku cinta indonesia tidak baku karena memakai alfabet kecil.


Contoh istilah baku serta tidak baku lantaran kesalahan penulisan gabung.

Kata Baku:

Pascasarjana

Pascabanjir

Malapraktik

Malapetaka

Antibiotik

Antiamerika

Anti-Amerika

Non-Blok

Nonteknis

Non-Teknis

Antarsuporter

Antar-suporter


Jadi, penulisan fonem pasca-, bencana-, anti-, non-, dan antar- harus digabung menggunakan kata yang dilekati. Jika ingin memperjelas, bisa digunakan tanda hubung pada antar keduanya seperti pada istilah Non-Blok dan non-teknis.


Adapun penulisan yg nir baku adalah sebagai berikut:

Pasca banjir

Malpraktik

Anti Amerika

Non teknis

Antar suporter


Contoh kata standar serta nir baku lantaran kesalahan penggunaan indikasi baca.

Kata Baku

Jumat

Doa

Jamaah

Ulama

Isya

Assalamualaikum


Kata-istilah pada atas seringkali kali ditulis Jum’at; Do’a; dan Jama’ah; Ulama’; isya’; assalamu’alaikum. Penggunaan tanda baca apostrof justru galat sehingga penulisannya tidak baku. Yang standar merupakan penulisan tanpa pertanda baca tersebut.

Contoh istilah standar serta nir standar lantaran memaksakan pelafalan kata bahasa asalnya. Hal ini banyak pada istilah yang diserap menurut bahasa Arab:

Kata Baku

Azan

zuhur

Magrib

Subuh

Salat

Sedekah

Selawat

Ramadan

Pikir

Ustaz


Acapkali penulisan kata pada atas ditulis begini:
Adzan;

Dzuhur; dhuhur

Maghrib

Shubuh

Sholat; Shalat; Solat

Sodakoh; Sodaqoh

Shalawat; Sholawat

Ramadhan; Ramadlan; Romadlon; Romadhon

Fikir

Ustad; Ustadz


Variasai penulisan ini adalah penulisan kata yg nir standar. Hal ini timbul lantaran penutur bahasa Indonesia mencoba menulis dengan kaidah pembacaan dalam bahasa Arab menjadi bahasa sumber penyerapan kata yg sudah diindonesiakan. Padahal bahasa Indonesia telah menyerapnya menggunakan proses penyerapan serta adaptasi yg diubahsuaikan menggunakan ejaan bahasa Indonesia.

Yang perlu menerima catatan lebih mengenai kategori istilah standar serta tidak standar yg berkaitan dengan bahasa Arab ini adalah istilah pikir. Dalam bahasa Indonesia yang baku merupakan pikir pakai alfabet  p. Sementara yang memakai alfabet  tidak standar. Sementara kata fakir yang umumnya dirangkai menggunakan miskin yang baku adalah pakai f.


Masih berkaitan menggunakan penyerapan dari bahasa Arab, ada juga penulisan kata yang tidak baku namun jamak dilakukan. Hal ini terutama yang diserap ke pada bahasa Indonesia dalam bentuk rangkaian atau kata bentukan. Berikut ini daftar kata bentukan serapan dari bahasa Arab:

Kata Baku

Assalamualaikum

Amirulmukminin

Idulfitri

Iduladha


Kata-istilah pada atas seringkali, bahkan cenderung poly yg ditulis pada bentuk yg salah yaitu menggunakan penggunaan spasi di antara kata-kata tadi. Menjadi Assalamu alaikum; Amirul Mukminin; Idul Fitri; dan Idul Adha. Padahal penulisan yg menggunakan spasi ini merupakan penulisan yang keliru. Karena keliru berarti tidak standar. Bisa dicek pada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Ada model istilah yg masih belum dijelaskan dalam postingan ini? Silahkan posting melalui komentar bila ingin bertanya.


Selamat berbahasa Indonesia dengan baik serta benar! Salam!

ARTI KATA TADARUS MADRASAH DAN DARAS

Berikut ini merupakan penerangan tentang pengertian dan arti kata Tadarus,Madrasah, serta Daras sekaligus asal-usul istilah tadi.

Tadarus, Madrasah, serta Daras merupakan kata yang sudah diserap ke dalambahasa Indonesia dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab kata dasarnya adalahdarasa (درس). Dalam bahasa Arab kata darasa(درس) sebagai istilah dasar memilikibeberapa makna antara lain hapus, berakibat usah, melatih, dan ajar.Yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah yg bermakna dasar ajar. (Al-Munawwir,1997:397)

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata daras dihubungkan dengankata mendaras merupakan kata kerja (verba) yg mempunyai 3 artiyaitu: 1. Membaca Alquran dengan lantang buat berlatih melancarkan bacaan;dua. Belajar membaca Alquran; tiga. Belajar (memeriksa, mengusut) dengansungguh-sungguh. (KBBI, 2008:294).


Bentuk serapan pada bahasa Indonesia selanjutnya adalah madrasah.dalam KBBI kata tadi bermakna sekolah atau perguruan (umumnya yangberdasarkan kepercayaan Islam) (KBBI, 2008: 853). Pada dasarnya kata tersebutmerupakan serapan menurut bahasa Arab (مدرسة baca: madrasatun). Makna asalnya merupakan tempatbelajar.

Kata madrasah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki bentukgabung lain yaitu Madrasah Ibtidaiah atau sekolah dasar, MadrasahAliah atau sekolah menengah atas, serta Madrasah Sanawiyah atausekolah menengah pertama. Jika diamati, bentuk penulisan yg terdapat pada dalamkamus sebagai bentuk acum penulisan istilah baku, berbeda menggunakan penulisan yangsering dipakai dalam dunia pendidikan di bawah naungan Kemenag. Bentukpenulisan yg dipakai di sekolah-sekolah adalah Maradrasah Ibtidaiyah (MI),Madrasah Aliyah (MA), serta Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Lalu, di mana letak kesalahan penulisannya? Bisa dibandingkan antarapenggunaan pada sekolah-sekolah dan penulisan di kamus. Ibtidaiah (kamus) tanpahuruf /y/ sedangkan penggunaan pada sekolah sebagai ibtidaiyah. Aliah(kamus) tanpa /y/ penulisan pada sekolah sebagai aliyah. Sanawiah (kamus)tanpa alfabet /t/ di awal dan tanpa alfabet /y/. Dalam hal ini Kamus BesarBahasa Indonesia berusaha menerapkan prinsip serta kaidah penulisan yang berasaldari kata asing. Sementara penulisan menggunakan alfabet /t/ dan huruf /y/sudah menjadi konvensi generik bahkan pula menjadi dokumen negara khususnya dibawah Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan serta Kementerian Agama. Buktisederhana, dalam naskah soal UN tertulis ‘SOAL UN Sekolah Menengah pertama/MTs’.

Selanjutnya istilah tadarus dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia halaman1373 bermakan pembacaan Alquran secara beserta-sama (dalam bulanpuasa). Sementara itu pada Kamus Arab Indonesia Al-Munawwir, dalam bahasaArab istilah tadaarus (تدارس)bermakna mempelajari beserta-sama. Ada sedikit disparitas makna, dalambahasa Indonesia dimaknai menjadi pembacaan sedangkan dalam bahasa Arabbermakna mempelajari. Memang kedua istilah tersebut saling bersinggungan maknanya,namun pada kata mempelajari berarti terdapat upaya sebagai lebih baikbacaannya, mejadi lebih mengerti kandungan isi Alquran. Sementara dalam kata membaca‘hanya’ sekedar menyuarakan bunyi bahasa yg tertulis pada kita suciAlquran.

Dalam bahasa Jawa juga ada istilah nderes yang juga dari darikata darasa. Kata nderes juga mempunyai dua makna, pertamabermakna belajar dan ke 2 bermakna membaca. Ketika setelahdiajari sang guru ngaji maka seorang santri diminta untuk nderes kitabnya yaitumengulangi bacaan dan pengertian yang sudah dijelaskan. Berarti istilah nderes inibermakna belajar. Sementara itu pada konteks lain setelah salat seorangsantri pribadi nderes Alquran, berarti kata nderes tersebutmemiliki makna membaca.


Penggunaan istilah tadarus tidak hanya untuk Alquran. Cak Nun dalambukunya Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai menggunakan istilah Tadarus Puisi.dalam hal ini istilah tadarus sama dengan istilah nderes dalam bahasaJawa yaitu membaca dan mempelajari (tahu).

Demikian artikel singkat mengenai penerangan arti istilah Madrasah, Tadarus,serta Madrasah. Semoga berguna. Menjadi selingan bertadarus Alquran selamaRamadan ini.


Buku acum:
Munawwir, A.W.,1997. Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap EdisiKedua. Cetakan Keempat: Surabaya: Pustaka Progresif.
Sugono, Dendi [et.al].2008. Kamus Besar Bahasa Indonesa Pusat BahasaEdisi Keempat. Jakarta: Gramedia.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU BAHASA

Sejarah Perkembangan Ilmu Bahasa
Ilmu bahasa yang dipelajari waktu ini bermula dari penelitian mengenai bahasa sejak zaman Yunani (abad 6 SM). Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) rapikan bahasa tradisional dan (2) linguistik modern.

Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yg dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat bahasa. Para filsuf tadi sependapat bahwa bahasa adalah sistem pertanda. Dikatakan bahwa insan hayati dalam indikasi-indikasi yg mencakup segala segi kehidupan insan, misalnya bangunan, kedokteran, kesehatan, geografi, dan sebagainya. Tetapi tentang hakikat bahasa – apakah bahasa seperti realitas atau nir – mereka belum setuju. Dua filsuf besar yg pemikirannya terus berpengaruh sampai waktu ini merupakan Plato serta Aristoteles.

Plato beropini bahwa bahasa adalah physei atau mirip empiris; sedangkan Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak seperti empiris kecuali onomatope serta lambang bunyi (sound symbolism). Pandangan Plato bahwa bahasa mirip dengan empiris atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis; pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip menggunakan realitas atau arbitrer diikuti sang kaum konvensionalis. Perbedaan pendapat ini juga merambah ke kasus keteraturan (regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa. Kelompok penganut pendapat adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya nir berbeda dengan kaum naturalis; sedangkan kaum anomalis yg beropini adanya ketidakteraturan dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis. Pandangan kaum anomalis menghipnotis pengikut genre Stoic. Kaum Stoic lebih tertarik dalam perkara dari mula bahasa secara filosofis. Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata, yakni nomina, verba, konjungsi serta artikel.

Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan pada kota Alexandria yang adalah koloni Yunani. Di kota itu dibangun perpustakaan besar yg sebagai pusat penelitian bahasa serta kesusastraan. Para ahli dari kota itu yang diklaim kaum Alexandrian meneruskan pekerjaan kaum Stoic, walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis. Sebagai kaum analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa serta berhasil membangun pola infleksi bahasa Yunani. Apa yang dewasa ini diklaim "rapikan bahasa tradisional" atau " tata bahasa Yunani" , penamaan itu nir lain berdasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini.

Salah seseorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad dua SM) adalah orang pertama yg berhasil membuat anggaran tata bahasa secara sistematis serta menambahkan kelas istilah adverbia, partisipel, pronomina dan preposisi terhadap empat kelas istilah yang sudah dibentuk sang kaum Stoic. Di samping itu sarjana ini jua berhasil mengklasifikasikan kata-istilah bahasa Yunani berdasarkan perkara, jender, jumlah, kala, diatesis (voice) dan modus.

Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi. Para pakar rapikan bahasa Latin mengadopsi rapikan bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin serta hanya melakukan sedikit modifikasi, lantaran ke 2 bahasa itu seperti. Tata bahasa Latin dibentuk atas dasar model tata bahasa Dionysius Thrax. Dua pakar bahasa lainnya, Donatus (tahun 400 M) serta Priscian (tahun 500 M) juga menciptakan kitab rapikan bahasa klasik berdasarkan bahasa Latin yg berpengaruh sampai ke abad pertengahan.

Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia pendidikan pada samping dalam agama Kristen. Pada masa itu gramatika nir lain merupakan teori tentang kelas istilah. Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi wahana buat tahu kesusastraan serta mengarang. Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar rapikan bahasa yg disusun oleh Donatus. 

Minat meneliti bahasa-bahasa pada Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman Renaisans, antara lain menggunakan ditulisnya rapikan bahasa Irlandia (abad 7 M), rapikan bahasa Eslandia (abad 12), serta sebagainya. Pada masa itu bahasa menjadi sarana pada kesusastraan, serta bila menjadi objek penelitian di universitas tetap pada kerangka tradisional. Tata bahasa dipercaya menjadi seni berbicara dan menulis menggunakan sahih. Tugas utama rapikan bahasa merupakan memberi petunjuk tentang pemakaian "bahasa yg baik" , yaitu bahasa kaum terpelajar. Petunjuk pemakaian "bahasa yang baik" ini adalah buat menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yg bisa "Mengganggu" bahasa seperti kata serapan, ragam dialog, dan sebagainya.

Tradisi rapikan bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya. Tata bahasa Dionysius Thrax pada abad lima diterjemahkan ke pada bahasa Armenia, lalu ke dalam bahasa Siria. Selanjutnya para pakar rapikan bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria. 

Selain pada Eropa serta Asia Barat, penelitian bahasa pada Asia Selatan yg perlu diketahui merupakan pada India dengan pakar gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM). Tata bahasa Sanskrit yang disusun ahli ini mempunyai kelebihan pada bidang fonetik. Keunggulan ini antara lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan sempurna doa serta nyanyian dalam buku suci Weda. 

Sampai menjelang zaman Renaisans, bahasa yang diteliti merupakan bahasa Yunani, dan Latin. Bahasa Latin memiliki kiprah penting pada masa itu karena digunakan sebagai wahana pada global pendidikan, administrasi serta diplomasi internasional pada Eropa Barat. Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman (bahasa Prancis, Spanyol, dan Italia) yang dipercaya berindukkan bahasa Latin, pula kepada bahasa-bahasa yang nonRoman misalnya bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Swedia, serta Denmark.

ARTI KATA KHATULISTIWA ASALUSUL DAN PENJELASANNYA

Arti Kata Khatulistiwa

Khatulistiwa merupakan katadalam bahasa Indonesia yg dari dari serapan bahasa Asing. Tepatnya bahasaArab. Secara harfiah, istilah Khatulistiwa pada bahasa asalnya terdiri menurut duakata, yaitu Khat (خط) serta al-istiwa(استواء). Arti katakhat (baca: khot, dengan kecenderungan suara ‘k’ yang dihilangkan, bukan ‘kot’)merupakan garis. Arti istilah istiwa adalah lurus.

Berikut ini prosesmorfologis sekaligsu proses penyerapan kata Khatulistiwa dalam bahasa Indonesiayang berasal berdasarkan bahasa Arab. Kata khot dibaca khottu dirangkaidengan istilah al-istiwa. Cara baca dalam bahasa asalnya, bahasa Arab yaitukhottul-istiwia.




Lamban laun, pendengaranorang akan berubah sebagai khottulistiwa. Kemudian proses selanjutnyaadalah khotulistiwa. Yang terakhir, yang diserap pada bahasa Indonesiadisesuaikan penulisannya menggunakan kaidah penulisan bahasa Indonesia maka jadilahkata ‘Khatulistiwa’.

Berbeda menggunakan kataasalnya dalam bahasa Arab, transliterasi k dalam khottul istiwa tidakdibaca, karena cenderung lebih secara umum dikuasai bunyi ‘h’. Sementara, dalam bahasaIndonesia, kata khatulistiwa cenderung dibaca katulistiwa. Bukan hatulistiwa.

Dilihat berdasarkan arti katakhatulistiwa dalam bahasa Arabnya, maka bisa diklaim kata khatulistiwa memilikiarti garis lurus.


Kata khat dalambahasa Arab arti awalnya adalah goresan atau goresan pena. Kemudian, ada bentuk lainyaitu khototo (خطط) ialah garis(Kamus Al-Munawwir, 1997 page 351). Sementara istilah istiwa (الاستواء) artinyategak lurus.

Jadi, arti kata khatulistiwaadalah garis yg lurus. Ini arti secara bahasa. Tetapi, beda lagi arti katakhatulistiwa dalam kata ilmu pengetahuan.

Dalam Kamus Besar BahasaIndonesia, istilah khatulistiwa terdapat pada laman 693 (Lihat KBBI PusatBahasa edisi Keempat tahun 2008). Arti kata khatulistiwa dalam kamusadalah garis khayal keliling bumi, terletak melintang  pada nol derajat (yang membagi bumi menjadidua bagian yang sama yaitu bagian bumi utara dan bagian bumi selatan). Istilahlainnya adalah ekuator. Terjemahan arti menurut bahasa Inggris ‘equator’.

Kata khat jugaterdapat dalam bahasa Indonesia. Arti kata khat merupakan tulisan tangan, garis,serta guratan pada tangan atau garis tangan (KBBI, 2008:692).

Kata istiwa jua lazimdigunakan pada kalangan pesantren. Jadi, istilah istiwa lazim diketahui oleh merekayang belajar ilmu kepercayaan Islam, khususnya ilmu falak (ilmu astronomi). Kataistiwa yang digunakan pada kalangan pesantren adalah buat menyebut kondisimatahari yang tepat beradai di atas sehingga bayangan suatu benda yg terkenasinar matahari dalam syarat istiwa nir akan memunculkan sedikitpun.

Maka dari itu biasanyakondisi ini dimanfaatkan buat memilih dan menyesuaikan jam. Jam yg telahdisesuaikan dengan saat dan syarat matahari tepat berada pada atas secarapresisi disebut menggunakan jam istiwa.

Sementara kata khatulistiwasering dirangkai dengan istilah garis sehingga ada susunan kalimat:
Negara Indonsiaterletak di garis khatulistiwa.


Dalam model kalimat diatas, ada frasa garis khatulistiwa. Secara kebahasaan susunan tersebutsalah lantaran istilah khatulistiwa sudah mengandung arti ‘garis’.  Maksud Indonesia terletak di khatulistiwaadalah posisi yang terletak antara kutub utara dan kutub selatan. Salah satukota besar yg dilalui oleh garis khatulistiwa merupakan Pontianak.

Ada lagi kata yangmengandung istilah khatulistiwa, yaitu zamrud khatulistiwa. Apa arti istilah zamrudkhatulistiwa. Kata tersebut buat mendeskripsikan syarat kepulauannusantara.

Zamrud adalah jenis batupermata yg berwana hijau. Jadi, kata zamrud khatulistiwa dipakai untukmenyebut deretan pulau nusantara yang seakan-akan misalnya batu permata zamrudkarena sangat latif (itu dulu). Zamrud, yg ada di garis khatulistiwa.

Jadi, penerangan istilah khatulistiwayang tepat merupakan sebagai berikut: garis khayal yang terdapat pada bagian tengahbumi.

Meskipun bagi sebagianorang, istilah zamrud identik gerombolan musik rock yang ngetop di athun baru 2000-an.mereka menulisnya ‘jamrud’ tidak ‘zamrud’. Bukan terkenal menggunakan keindahan bakpermata, lagu-lagu yang dinyanyikan oleh gerombolan band Jamrud justru berlirik nakaldan menggelitik cenderung porno.

Demikian penjelasan artikata khatulistiwa, khat (khot), dan istiwa. Semoga berguna!

KAEDAH ATAU KAIDAH FAEDAH APA FAIDAH PENULISAN KATA BAKU YANG TEPAT

Penulisan Kata Baku serta Tidak Baku adalah sebagai hal krusial bagi pelajar. Materi penulisan istilah baku dan nir standar ini selalu muncul dan terintegrasi dengan seluruh materi pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Karena dalam dasarnya setiap goresan pena, harus ditulis sinkron menggunakan kaidah penulisan kata baku, pada ragam apapun. Apalagi berkaitan dengan penggunaan istilah serta alfabet yg tepat.
Salah satu alasan munculnya kesalahan penulisan kata baku merupakan ketidakpahaman pemakai bahasa Indonesia akan penggunaan huruf. Kebingungan antara bunyi /i/ dan /e/ menggunakan alfabet i serta huruf e. Misalnya yang seringkali ditemukan pada istilah praktik, apotek, antre, risiko. Kata-kata tadi tak jarang ditulis galat praktek* apotik* antri* dan resiko* penulisan ini nir standar.
Hal ini karena memang kata praktik dalam pelafalan di warga menjadi /praktek/.begitu seterusnya. Hal itu juga yang terjadi dengan kata kaidah dan faedah. Kedua istilah tersebut telah sama-sama diakui sebagai bagian berdasarkan bahasa Indonesia.
Jika ditinjau menurut asal-usul ucapnya, tentu kedua kata tadi adalah serapan menurut bahasa Arab. Kaidah dari dari bahasa Arab qaaidatan (qaaidah) yang adalah 'kepercayaan '. Dalam penggunaan kata qaidah ini berkaitan jua dilakukan oleh gerombolan (yg diklaim) teroris pimpinan Osama bin Laden alqaeda kata ini berawal dari akar istilah yg sama. Sementara istilah faedah berasal dari kata faaidatan (فائدة) yg bersinonim dengan 'bunga' yg berarti laba atau pada bahasa Inggris disebut benefit.

Dari bentuk yg seperti, dan dari bahasa asal yang sama yaitu bahasa Arab kok sanggup terjadi perbedaan antara bentuk baku kaidah yang memakai alfabet i serta faedah yang harus memakai huruf e. Sementara pada bahasa asalnya, sama-sama asal berdasarkan huruf hamzah yg beraharakat kasrah.
Hal ini sanggup dijelaskan dengan alasan berikut:
Mungkin kata kaidah dan faedah sama-sama asal berdasarkan bahasa Arab, tapi proses penyerapannya yg tidak selaras. Apabila kaidah diserap langsung menurut bahasa Arab, ad interim faedah sudah melalui proses pengenalan berdasarkan bahasa daerah, seakan-akan asal berdasarkan bahasa wilayah, lalu dari bahasa daerah tadi diserap ke pada bahasa Indonesia. Maka, jadilah yg baku merupakan faedah.

Itu jikalau dibahas secara logika, meskipun bila ditanyakan lebih dalam, bila memang diserap ke dalam bahasa daerah terlebih dulu, mengapa faedah bukan paedah bukankah bahasa wilayah nusantara tidak memiliki bunyi /f/ atau /v/. Seperti halnya nafas yang asal berdasarkan bahasa Arab juga akan tetapi menjadi napas dalam bentuk bakunya pada Bahasa Indonesia.
Intinya, proses pembentukan kata pada Bahasa Indonesia melalui proses yg panjang serta nir berdasarkan satu jalur, maka yang perlu kita ketahui sekarang adalah bentuk standar yg sesuai pada asal acum terpercaya, dalam hal ini adala Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, forum resmi pemerintah yg terdapat pada bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yg sanggup diakses melalui aplikasi luring serta yang daring.
Dalam KBBI V daring, disebutkan bahwa faedah memiliki arti 1) guna; manfaat; 2) sesuatu yg menguntungkan; untung; laba. bentuk tidak bakunya merupakan paedah, faidah. Sementara istilah kaidah memiliki satu penerangan arti yaitu rumusan asas yang sebagai aturan; aturan yang sudah pasti; patok; dalil pada ilmu matematika. Bentuk tidak bakunya adalah kaedah.
Jangan gundah lagi ya, antara istilah kaidah dan faedah dengan bentuk nir bakunya kaedah dan faidah.

ASALUSUL MAULID DAN NATAL SERTA HARLAH


Asal-usul Maulid, Natal, dan Harlah, dan Milad semuanya sama. Hanya ada sedikit perbedaan.


Natal menurut bahasa Latin,
Milad dan Maulud berdasarkan bahasa Arab,
Harlah merupakan akronim berdasarkan Hari Lahir.

Dari keempat istilah pada atas yang paling Indonesia merupakan kata Harlah.harlah adalah akronim berdasarkan Hari Lahir, kata ini identik denganorganisasi islam Nahdlatul Ulama (NU). NU dan seluruh badan otonom-nyamenggunakan istilah Harlah untuk memperingati hari lahir organisasinya.misalnya yg baru-baru ini dilaksanakan, Harlah Muslimat NU ke 70 pada Malang.istilah ini Indonesia banget karena dibentuk oleh susunan kata berbahasaIndonesia. Meskipun sebenarnya istilah lahir merupakan serapan berdasarkan bahasaArab zahir (baca: dzohir) yang antagonis menggunakan batin.


Bandingkan menggunakan kata Milad serta Natal. Milad merupakan serapan daribahasa arab yang bermakna harlah (hari lahir). Di Indonesia, istilahmilad identik menggunakan organisasi Islam Muhammadiyah, juga digunakan olehbadan otonom yang ada pada bawah Ormas Muhammadiyah.

Kemudian ada pula istilah Natal yg semakna juga menggunakan harlah aliashari lahir. Akan namun istilah ini identik menggunakan umat kristiani, bahkan harirayanya disebut dengan Hari Raya Natal. Hari Raya ini diperingati sebagai harikelahiran Jesus Kristus sebagai juru selamat, meskipun terdapat perbedaan antarakelompok kristen yg satu menggunakan yang lain mengenai hari (lepas tepatnya)kelahiran Yesus Kristus. Bahkan terdapat genre di kristen yang mengharamkanperingatan hari natal lantaran Tuhan Yesus nir menyuruh (memerintahkan) untukmelaksanakan seremoni Natal. Dalam kata Islam peringatan ini mungkin disebutbid’ah.

Selanjutnya dalam perbendaharaan bahasa Indonesia, dikenal pula kata Mauliddan Maulud. Kedua istilah ini pula adalah serapan menurut bahasa Arabyang seasal semakna dengan kata milad. Dalam bahasa Arab istilah dasarnya(masdarnya) merupakan walada (ولد)yg bermakna dari anak atau lahir. Akan tetapi pada Indonesia,seperti yang sudah dijelaskan di atas, milad sudah identik denganMuhammadiyah, sedangkan maulid identik dengan peringatan hari kelahiranNabi Muhammad Saw yg diperingati oleh orang muslim. Sama halnya denganperayaan natal yg sang sebagian orang kristen sendiri juga dianggap bid’ah,peringatan maulid Nabi pula dicap bid’ah oleh sebagian kecil orangIslam.

Adapun kata maulud merupakan lema (istilah) tersendiri pada bahasaIndonesia yg memiliki makna (dalam kamus) menjadi 1. Yang dilahirkan, maknayang kedua bersinonim dengan maulid. Sementara itu, juga terdapat turunan mauludan,yang merupakan ragam cakap buat menyebut program peringatan maulid nabi.

Tidak hanya diserap pada bahasa Indonesia, bahasa Arab maulud jugadiserap pada bahasa Jawa: mulud, yang sebagai nama bulan dilahirkannya NabiMuhammad Saw. Juga terdapat istilah muludan (biasa dibaca: mulutan, dalam bahasaJawa) buat menyebut peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad.

Terlepas menurut itu seluruh, pada dasarnya seluruh kata tersebut, harlah, natal,milad, maulud, maulid semakna serta searti. Hanya saja sudah terlanjur identikdengan gerombolan eksklusif. Untuk menyebut orang biasa, umumnya hanyadigunakan  istilah ulang tahun sebagaipadanan kata birthday dalam bahasa Inggris. Sementara itu, yang identikdengan negara umumnya disingkat sebagai HUT RI alias Hari Ulang Tahun RepublikIndonesia.
Selain identik dengan hari raya umat Kristen, Natal jua identik denganlembaga perguruan tinggi yang menyebut hari ulang tahun lembaganya menggunakan DiesNatalis. Bahkan ada yang sedikit alay dengan menggabungkan istilah yangberasal dari bahasa Latin tersebut menggunakan serapan dari bahasa Arab menjadi DiesMaulidiyah.

Entahlah... Yang kentara. Itu sama saja. Semakna searti alias bersinonim. Maupakai harlah, ultah, HUT, natal, maulid, milad, mulud, maulud, dies natalis,dies maulidiyah sama saja. Suka-senang yg menggunakan. Tidak perlu bertengkar untukhal yang sepele, toh semuanya sudah ada dalam bahasa Indonesia dibuktikandengan kata-istilah tersebut telah diserap dan terekam dalam Kamus Besar BahasaIndonesia yg sebagai patokan bahasa Indonesia.


Ngomong-ngomong, harlahmu tanggal berapa??? 

PERBEDAAN ARTI KATA BUAT DAN UNTUK SERTA PENGGUNAANNYA

Banyak sinonim dalam bahasa Indonesia, hal ini disebabkanoleh beberapa faktor, pada antaranya karena sifat bahasa Indonesia yg terbukaterhadap bahasa asing. Karena bahasa Indonesia terbuka, maka sanggup serta bisamenerima istilah serapan menurut berbagai bahasa. Misalnya, kata cinta memilikisinonim yg sangat banyak yang dari dari berbagai bahasa asing di dunia,tentu melalui proses penyerapan yg otomatis melalui penyesuian makna danpelafalan. Untuk para penutur bahasa Indonesia pemula, tentu kesulitan menggunakanmasing-masing istilah tersbut.

Contoh lain adalah istilah sekolah yg bersinonimdengan madrasah. Sekolah lebih dekat menggunakan bahasa dari Eropa, school(inggris), sementara madrasah merupakan serapan bahasa Arab.


Dalam bahasa Indonesia, sinonim juga berkaitan dengankebakuan kalimat. Misalnya kata ‘aku ’ dan istilah ‘gue’ mempunyai arti yg sama,tapi memiliki perbedaan juga. Perbedaan yg mencakup penggunaan. Jadi, selainkarena adanya penyerapan menurut bahasa asing, sinonim yang beragam pada bahasaIndonesia ditimbulkan adanya istilah baku serta nir baku.

Berkaitan menggunakan kata standar serta tidak standar itu, pembahasantentang istilah ‘buat’ dan kata ‘buat’ ini berpijak.




Arti Kata ‘buat’ dan ‘buat’

Kata’buat’ dalam bahasa Indonesia terdapat tiga. Lihat di KBBIPusat Bahasa Edisi Keempat laman 132. Ada tiga lema ‘buat’ dengan arti yangberbeda-beda. Kata ‘untuk’ yg pertama mempunyai 6 penerangan, yaitu kata‘buat’ yang berkedudukan menjadi partikel.

Masing-masing arti kata buat menjadi partikel adalahsebagai berikut:
1. Preposisi buat menyatakan bagi ....; bagian;. Contohkalimat: ini untukku, itu untukmu.


2. Karena atau alasan. Contoh kalimat: untuk kesalahanitu, beliau dieksekusi selama dua bulan; buat seluruh itu, beliau mau bekerja keras.

3. Tujuan atau maksud; bagi; Contoh kalimat: lemari buat(menyimpang) perhiasan; tontonan buat seluruh umur;


4. Penggantian (sebagai ganti ....); (disediakan, digunakan,diapakai) sebagai..... Contoh kalimat: Kardus itu dipakai untuk mejabelajar; diberi topi buat menutupi ketua.


5. Selama. Contoh kalimat: untuk 5 hari ke depan kamuharus selalu berkunjung ke blog ini.


6. Telah. Contoh kalimat: untuk kedua kalinya engkau sayaperingatkan.


Selain istilah ‘buat’ yg pertama di atas, istilah untuk jugadiserap menurut bahasa Minangkabau yang memliki arti: bagian berdasarkan milikyang dibagik-bagikan.


Sementara itu, terdapat juga istilah untuk yang berkedudukansebagai nomina kata benda yg mempunyai arti kemaluan perempuan . Kata‘buat’ ini dimaksudkan buat memperhalus sebuatan buat alat kelamin.

Baca Juga: Penjelasan istilah ‘buat’ yang Komprehensif

Sementara itu, istilah ‘buat’ memang di salah satu maknanyamemiliki arti yang bersinonim dengan ‘buat’. Tapi, arti kata ‘buat’ jelasberbeda menggunakan istilah ‘buat’.

Berikut ini arti ‘buat’ dalam Kamus Besar Besar BahasaIdonesia Pusat Bahasa. Lihat KBBI halaman 213.

Ada dua kata ‘buat’ dalam KBBI. Kata buat yg pertamaberposisi sebagai ‘verba’ alias istilah kerja. Yang memiliki dua arti yaitu: 1.kerjakan; lakukan; serta arti yg ke 2 2. Bikin.

Sementara kata ‘buat’ yang kedua dalam KBBI adalah kata buatyang ada pada kelas kata ‘partikel’. Arti kata ‘buat’ ini yg bersinonimdengan ‘untuk’.

Perbedaan Kata ‘buat’ serta ‘buat’


Karena yg sedang dibahas adalah perbedaan antara istilah buatdan buat, tentu yg dimaksud merupakan ke 2 istilah tadi dalam posisi menjadi‘partikel’. Apabila kata ‘buat’ adalah kata yang bisa dipakai dalam ragamformal atau ilmiah, kata ‘buat’ meskipun mempunyai arti yg sama menggunakan ‘buat’tidak bisa digunakan pada bahasa ragam formal, lantaran istilah ‘untuk’ merupakankata dalam ragam percakapan.

Maka menurut itu, istilah ‘buat’ dan kata ‘buat’ nir bisasaling sulih (saling menggantikan) dengan sekenanya. Harus dicermati kontekskalimatnya.

Misalnya dalam kalimat:

Surat cinta buat starla bisa digantikan sang ‘buat’sebagai surat cinta buat starla.

Tetapi pada kalimat ini dia, istilah buat nir bisadiganti buat:

Buatlah sebuah kalimat aktif.


Tidak sanggup disulih (diganti) Untuklah sebuah kalimataktif **


Begitu pula menggunakan kalimat ini dia, istilah ‘buat’ tidakbisa digantikan sang istilah ‘untuk’:

Lemari ini dibuat buat menyimpan baju.


Tidak mampu diganti Lemari ini dibentuk untuk menyimpan baju**

Dengan mengetahui arti masing-masing kata ‘buat’ dan kata‘buah’ maka kita bisa menggunakan gampang mengetahui disparitas antara keduanya.sekaligus sanggup menggunakannya pada konteks kalimat yg sesuai.

SIFAT BAHASA YANG ARBITRER ALIAS MANASUKA

Sifat Bahasa yang Arbitrer aliasManasuka

Pengertian

Arbitrer bisa dimaknai menggunakan manasuka atauterserah bahkan bisa disebut sekenanya. Maksudnya, masing-masing bahasa (istilah)terbentuk tidak menurut sistem dan proses yang baku dan sama.

Proses pembentukan kata pada suatu bahasa adakalanya melalui proses pengambilan menurut bunyi, proses campuran istilah sehinggamelahirkan kata baru, atau bahkan proses yang nir diketahui prosesnya.

Contoh

Misalnya nama hewan yg dianggap Tokek
. Hewanyang seperti menggunakan cecak serta bersuara nyaring ini pada 3 bahasa daerahmemiliki perbedaan. Dalam bahasa Jawa diklaim Tekek, dalam bahasa Maduradisebut Tekok, dan pada bahasa Sunda diklaim Tokek , mungkinbahasa Indonesia menyerapnya menurut bahasa Sunda. Sebenarnya,  nama fauna tersebut pada bahasa daerah diatas tidak sama tetapi alfabet pembentuknya sama. Hal ini ditimbulkan karena telingaorang Jawa, Madura, serta Sunda, berbeda waktu mendengarkan suara tokek yangberbunyi. Untuk menerangkan, coba saja tirukan suara tokek dan sebaiknya semiripmungkin. Tiga nama tersebut (tokek, tekek, serta tekok) pasti bunyinya sama,menggunakan catatan: penekanan pada suku kata pertama.

Tok.... Keeeek

Tek.... Keeeek

Tek.... Kooook


Rasakan serta bedakan, pasti kecenderungannya sama.

Nah, proses pembentukan kata pada atas adalahmelalui suara yang dihasilkan. Proses pembentukan istilah yang seperti di atasadalah penamaan (pembentukan istilah) kentongan, gong, kendang,kresek, angklung. Masing-masing istilah tadi terbentuk karena tiruanbunyi yang didapatkan. Kresek adalah penyebutan (kata) lain dari tasplastik. Penamaan ini berasal menurut penutur Jawa. Kantong plastik disebut kresekkarena bunyinya ketika dipegang kemeresek.

Ada juga istilah yg dibuat melalui prosespenggabungan istilah yg kemudian sebagai istilah baru. Contoh: matahariyang pada bahasa Ingris adalah sun dan pada bahasa Arab disebut Samsun,mungkin bahasa Inggris menyerap bunyi bahasa Arab ya?

Istilah matahari nir menyerap dari bahasaasing maupun bahasa daerah nusantara. Dalam bahasa Jawa matahari disebutserngenge/ srengenge. Bahasa Indonesia membentuk istilah baru denganmenggabungkan mata dan hari. Mungkin kata tersebut dibuatkarena adanya matahari hanya pada siang hari, serta dapat menyinari sehinggamanusia dapat melihat dengan jelas. Bisa jadi jika sebelumnya tidak adaistilah bulan, mungkin akan terdapat kata matamalam. Ini sejalan dengankonsep manasuka atau arbitrer.

Selain menurut proses tiruan suara benda dan gabungankata, istilah pada bahasa Indonesia (pula dalam bahasa-bahasa lainnya) jugadibentuk dengan sekenanya. Contoh pada bahasa Indonesia dikenal kata airuntuk menyebut benda cair dengan lambang kimia H2O. Istilah air bukanserapan sekaligus bukan pembentukan berdasarkan tiruan suara.  Mengapa disebut air? Nir dapat dijelaskanasal usul kata tadi. Sama halnya dengan bahasa lain. Misalnya istilah meja dalambahasa Indonesia, mungkin masih dapat dirunut adalah serapan menurut bahasaJawa: Mejo. Tetapi ketika dirunut mengapa dalam bahasa Jawa disebut mejotidak dapat dirunut dari mana asalnya dan bagaimana proses pembentukanistilahnya.  Ini juga yang disebut denganarbitrer atau manasuka.

Ke-arbitrer-an bahasa tidak liar sepenuhnya.konsep terserah yang terkandung pada sebuah bahasa dibatasi dengankonsep konvensional atau kesepakatan beserta. Yang dimaksud konvensionaladalah sebagai konvensi bersama, mempunyai konsep yang sama tentang istilahtersebut. Orang jawa mengerti yg disebut banyu adalah air dalambahasa Indonesia, sedangkan bayu adalah angin dalam bahasaIndonesia. Karena telah sepakat maka bisa dimengerti oleh penutur dan petutur(antara yang mengucapkan serta yg mendengar). Sementara itu, antara masyarakatbahasa Inggris dan masyarakat bahasa Indonesia nir setuju. Contoh meskipunpenulisannya sama, ke 2 penutur bahasa tersebut (Inggris - Indonesia) tidaksaling tahu kata: air dalam bahasa masing-masing.


Silakan arbitrer dalam hayati, namun sebagaimakhluk sosial kita jua wajib mengkonvensionalkan sifat kita agar bisaditerima oleh masyarakat.

PENGERTIAN HALALBIHALAL REUNI DAN SILATURAHMI DAN SAUDARASAUDARANYA

Halalbihalal, Reuni, serta Silaturahmi dan Saudara-saudaranya

Pengertian

Secara umum pengertian halalbihalal, reuni, dansilaturahmi saling berkaitan. Ketiganya, halalbihalal, reuni, serta silaturahmisaling bersinggungan makna maupun aplikasinya. Meskipun di antara ketiga katatersebut memiliki disparitas. Baik disparitas dari akar istilah, asalistilah, maupun lebih jelasnya atau rincian antara halabihalal, reuni, dan silaturahmi.

Halalbihalal

Sebelum penjelasan dan pengertian halalbihalal perludiketahui
beberapa fakta penulisan halalbihalal pada bahasa Indonesia.halalbihalal sudah diserap pada bahasa Indonesia. Buktinya istilah halalbihalalsudah menjadi keliru satu lema dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penulisanhalalbihalal yg umum pada rakyat Indonesia merupakan halal bihalal denganspasi. Seakan akan menjadi dua kata. Padahal pada bahasa Indonesiahalalbihalal merupakan satu kata. Jadi penulisan halal bihalal yg ada spasidan sebagai 2 kata ada baiknya buat dihindari.

Masih terjadi perdebatan dari-usul halalbihalal. Yangjelas istilah halalbihalal adalah istilah yang ada di Indonesia yangdibentuk dari akar istilah bahasa arab. Jika diterjemahkan akar ucapnya,halalbihalal berarti halal dengan halal, atau sama-sama menghalalkan. Jadi,kata halalbihalal justru tidak ditemukan pada bahasa arab kebanyakan. Jikaberbicara menggunakan orang yg berbahasa Arab, serta menanyakan arti halalbihalalpasti mereka tidak paham. Apabila pun mereka sanggup menjelaskan arti halalbihalalpasti konsepnya beda jauh dengan pemahaman orang Indonesia.

Salah satu pendapat menyebutkan bahwa istilah halalbihalalmerupakan usulan menurut Kiai Wahab Chasbullah, tokoh NU di zaman usaha danpada masa pemerintahan Soekarno. Saat itu, Kiai Wahab mengusulkan untukmenjalin pertemuan antara grup-gerombolan politik yang saling berseberangan.acara itu bertajuk saling memaafkan. Mungkin bila pertemuan itu terjadisekarang kata yg digunakan adalah rekonsiliasi. Saling memaafkan atausaling menghalalkan. Maka, kiai Wahab mengusulkan untuk menggunakan istilahhalalbihalal yg lebih Indonesia daripada usulan sebelumnya yang terlalu Arab.

Selanjutnya dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)Pusat Bahasa edisi keempat yg terbit pada tahun 2008, halalbihalal adalah“hal saling memaafkan sehabis Ramadan, biasanya diadakan pada sebuah tempat(aula, auditorium, dan sebagainya) oleh sekelompok orang”. Dari pengertian ini,halalbiahal merupakan sebuah pertemuan orang banyak dengan tujuansaling memberi dan meminta maaf menggunakan saat khusus yaitu ‘setelah Ramadan’berarti kurang lebih bulan Syawal atau kurang lebih peringatan Idulfitri.

Jika makna akar kata halalbihalal adalahsaling menghalalkan (memaafkan kesalahan), pengertian yang terdapat dalam bahasaIndonesia dari istilah tadi adalah pertemuan buat saling memaafkan ditempat eksklusif menggunakan saat eksklusif pula.

Reuni

Berbeda dengan halalbihalal yang akarkatanya merupakan asal menurut bahasa Arab, reuni merupakan serapan menurut bahasaInggri reunion yang akar ucapnya berasal menurut bahasa Yunani.reuni asal berdasarkan dua akar istilah yaitu re dan uni (union). Re berarti kembali dan uni(union) berarti berserikat atau berkumpul. Reuni berarti ‘kembaliberkumpul’.

Dilihat menurut ialah, kembali berkumpul memilikimuatan makna kembali berkumpul sehabis berpisah. Jadi, yangidentik menggunakan reuni umumnya kelompok orang, teman, saudara yg sudahberpisah usang serta kemudian berkumpul pulang. Dari pengertian istilah reunitersebut, maka yang identik menggunakan reuni adalah reunikeluarga, reuni alumni sekolah (kampus), reuni alumni organisasi atauperkumpulan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa yangditerbitkan sang Pusat Bahasa, reuni (KBBI, 2008:1172) berartipertemuan pulang (bekas teman sekolah, mitra seperjuangan dan sebagainya)sehabis berpisah relatif lama . Dalam KBBI ini, juga disebutkan sinonimnya dalambahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Arab yaitu ihtifal. Tetapisinonim reuni ini (ihtifal) sangat jarang dipakai dalam bahasa Indonesiaakhir-akhir ini.

Dilihat dari makna kata reuni, berarti ini merupakanpertemuan sang sekelompok orang. Meskipun nir dipengaruhi waktunyaseperti halalbihalal yg khusus dilakukan setelah Ramadan,reuni sama-sama adalah pertemuan orang poly berdasarkan satu kesamaantertentu.

Silaturahmi

Sebagian orang menyalahkan penulisan silaturahmi menurutsebagian orang tadi pada kata yg sahih merupakan silaturahim. Dalambahasa Arab mungkin memang kaidah penulisan yg benar adalah silaturahim tetapidalam bahasa Indonesia kata yang diserap merupakan silaturahmi.jadi, nir mampu disalahkan. Akar pungkasnya memang sama, namun yang diserapbeda. Dan ke 2 kata tadi silaturahmi serta silaturahim merupakankata yang tidak sinkron, jadi tidak mampu dipakai buat standar yg sama.

Terlepas menurut pertentangan mana yang benar antarakata silaturahmi dan silaturahim katatersebut berasal menurut akar kata bahasa arab yaitu kata silat dan rahmi(rahim). Silat berarti menyambung (‘nepung’ dalambahasa Jawa). Rahim berarti kasih sayang. Berarti silaturahmiadalah menyambung kasih sayang.

Dalam bahasa Indonesia silaturahmi (KBBI,2008: 1306) merupakan tali persahabatan atau tali persaudaraan.sedangkan bentuk turunannya bersilaturahmi bermakna mengikattali persahabatan. Jadi, wajib bersilaturahmi bertujuan buat mengikattali persaudaraan agar tidak putus, agar hubungan persaudaraan ataupersahabatan permanen terjaga.

Perbedaan dan Persamaan Halalbihal, Reuni, danSilaturahmi
Meskipun mempunyai dimensi makna dan konsep yangberbeda-beda. Ketiga hal pada atas saling berkaitan. Misalnya acara yangdisebut halalbihalal juga merupakan sebuah ajang buat reuni dan bersilaturahmi agarhubungan persahabatan nir putus.

Misalnya, reuni alumni SMA biasanyadilakukan dalam beberapa hari setelah Idulfitri. Waktu ini dipilih menggunakan pertimbanganmasih poly orang yg libur. Teman serta sahabat yang sudah semenjak lama tidakberjumpa karena beda tempat kerja dan berada di loka yang jauh-jauh bisakembali ke kampung page. Makan menurut itu, reuninya disebut denganhalalbihalal. Reuni atau pun halalbihalal tersebut diselenggarakan buat tetapmenjaga interaksi para alumni yg sebelumnya telah bergaul agar tidak putus.

Jadi, dalam reuni atau pun halalbihalal pasti ada silaturahmi.reuni sanggup jadi sekaligus halalbihalal tetapi sanggup saja tidak. Begitu jugadengan halalbihalal mampu jadi sekaligus reuni namun sanggup sajatidak. Reuni yang nir bisa dikelompokkan menjadi halalbihalal merupakan reuniyang dilakukan tidak selesainya Ramadan (pada luar bulan Syawal) atau sekitaridulfitri. Sedangkan halalbihalal yang tidak dapat diklaim reuni adalahhalalbihalal yang tidak ditujukan buat sahabat usang. Misalnya halalbihalal pegawaidi sebuah instansi atau halalbihalal pada sebuah sekolah yg diikuti sang gurudan anak didik yang sedang bersekolah pada tempat tersebut. Berarti bukan sahabat yanglama nir bertemu, berarti bukan reuni, sebatas halalbihalal saja.

Demikian penerangan seputar asal-usul, akar kata, danpengertian halalbiahal, reuni, dan silaturahmi sekaligus  perbedaandan persamaannya.

Mari saling menjaga persaudaraan. Saudara seiman, saudarasebangsa dan setanah air, dan saudara sesama insan.

DAFTAR PENULISAN NAMA ARAB DALAM BAHASA INDONESIA YANG LEBAY


Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa, tulisan ini hanyalahkelakar. Bukan bemaksud menyinggung siapapun yang menggunakan nama yang mungkinakan ditulis pada tulisan ini. Juga nir bermaksud sok sahih lantaran ‘apalaharti sebuah nama’ toh mawar akan tetap merah meskipun namanya bukan mawar.


Adapun yg dimaksud dengan lebay dalam judul goresan pena iniadalah berlebihan. Bukan berarti alay misalnya para remaja. Lebay-nya penulisanbukan terletak pada kesalahan pengguna nama, akan tetapi kesalahan atas kesepakatan ataukesepakatan beserta. Dalam idiom Jawa terdapat kata ‘keliru kaprah’, sesuatu yangsalah, namun sudah kaprah alias terlanjur dipakai dan akhirnya dianggapbenar.

Penggunaan nama orang Indonesia dipengaruhi sang budaya danagama. Budaya berkaitan menggunakan pengetahuan kebudayan masing-masing. Misalnyaorang Jawa, cenderung memakai nama yang berawalan Su- lantaran arti Su-adalah baik. Misalnya Susilo Bambang Yudoyono, Soekarno (baca: Sukarno), Soeharto(baca: Suharto).

Orang Islam cenderung memakai nama dalam bahasa Arabuntuk menaruh nama kepada anaknya. Misalnya Abdurrahman Wahid. Wahid Hasyim,dan seterusnya.

Sementara orang yang beragama nasrani cenderung menggunakannama-nama yg identik menggunakan nama-nama Eropa. Hal ini bekaitan dengan nama danistilah yang sinkron dengan nama tokoh-tokoh kepercayaan tadi yg memang berasal dari daratan eropa.

Karena yang saya tahu hanya yang berbahasa Arab maka yangdibahas adalan nama yang menggunakan bahasa Arab yg lebay.

Rizal seharusnya Rijal


Rizal merupakan nama yg berasal dari bahasa Arab yg artinya‘laki-laki ’. Tapi penulisannya bila bekaitan dengan nama Arab nir sesuai.seharusnya, output transliterasi dari bahasa Arab  رجل sebagai Rojulu, aliasRijal, gunakan ‘jim’ alias ‘j’ bukan ‘z’ lantaran menggunakan alfabet ج bukan  ز.

Tapi dianggal rizal lebih Arab dari dalam rijal. Dianggaprijal terlalu medok, padahal yg sahih menurut kaidah Arab.


Syaiful seharusnya Saiful


Penulisan nama Syaiful yang menggunakan y setelah huruf sseakan-akan lebih Arab dari dalam yang tanpa y seperti saiful. Padahal dalambahasa Arab, jika ditransliteasikan, yang sesuai adalah saiful yang tanpa y.

Berikut penjelasannya, istilah syaiful kata dasarnyaadalah saif dari bahasa Arab yg adalah pedang. Dalam hurufArab  adalah سيف. Jika ingin menulis menggunakan alfabet ‘y’ seharusnya diletakkan setelahhuruf a, yaitu sayf. Maka huruf pembentuknya permanen sama yaitu sin س ,ya ي,serta fa ف.

Khufron seharusnya Gufron


Gufron adalah bahasa Arab yang akar katanya sama dengangofur,  غفر.artinya maha pengampun. Sementara jika ditulis memakai k atau kh, menjadikhufron maknanya lebih dekat dengan kafara (كفر) yg identic dengan kafir dan kufur.

Jadi,penulisan Gufron, tetaplah menggunakan g, jangan k atau kh, mampu sangat jauhmaknanya.

Rahmadseharusnya Rahmat


Penulisannama rahmat sering ditulis rahmad seolah-olah terdapat hubungannyadengan ahmad. Padahal sama sekali nir terdapat hubungannya. Dalam bahasaArab, ahmad dan Muhammad memiliki kata dasar yang sama yaitu Hamada(حمد) ad interim pada bahasa Arab penulisan rahmat adalah (رحمة)umumnya dirangkai menggunakan rahmatullah (رحمة الله)yang merupakan rahmat berdasarkan Allah.

Jadi,penulisan rahmad yg menggunakan ‘d’ pada akhir bisa dikatakan lebay.


Ada lagi penulisan yang kadang lebay, yaitu penulisan Syurga

Syurga


Jelas kata ini bukanlah kata pada bahasa Arab. Surga adalahadalah bahasa Indonesia yg tidak diserap menurut bahasa Arab, bahasa Arabnyasurga adalah jannah.


Yang inijelas-jelas bukan arab tapi dipaksakan dengan seolah-olah serapan berdasarkan bahasaArab. 


Ada lagipenulisan lebay seperti ini yang acapkali kita jumpai? Apabila pembaca pernahmengetahui sanggup corat-coret di komentar ya…