CONTOH KATA BAKU DAN KATA TIDAK BAKU DALAM BAHASA INDONESIA

Penjelasan mengenai Kata Baku dan Kata Tidak Baku dalam bahasa Indonesia disertai contoh serta  alasan ketidakbakuannya.

Kata standar merupakan istilah yg secara formal serta sah diakui menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Kata nir baku adalah kata yang lantaran kekhilafan penggunanya digunakan buat menggantikan istilah baku pada ragam tidak resmi. Kata standar jua ada karena diubahsuaikan dengan ragam pecakapannya.


Lebih gampang lagi, untuk mengetahui kebakuan sebuah kata bisa kita lihat contohnya pada kamus. Jika pada kamus ada kata tadi berarti merupakan kata baku. Sementara apabila ada penerangan sebagai ragam dialog, maka model kata tadi bukan istilah baku.

Kata standar dan istilah tidak standar pula timbul dalam penuturan bahasa Indonesia lantaran ketidaksempurnaan penyerapan. Khusunya lantaran adanya faktor penutur menjadi dwibahasawan yang tanggung. Maksudnya, penutur bahasa Indonesia pula tahu bahasa asal yg menjadi asal serapan istilah bahasa Indoensia.

Ketidaksempurnaan pemahaman bahasa ini ada berdasarkan penutur bahasa Indenesia  yg sekaligus tahu bahasa Arab serta bahasa Inggris.

Contoh Kata Baku dan Kata Tidak Baku karena kesalahan Penggunaan Huruf I serta E.

Kata baku:

Praktik

Apotek

Atlet

Antre


Jadi, ketika ditulis praktek, apotik, atlit, dan antri makan goresan pena tadi adalah penulisan istilah yang nir baku.

Contoh istilah standar serta nir standar lantaran kesalahan penulisan alfabet kapital.

Kata Baku:

dokter (alfabet d mini )

Indonesia (alfabet I harus selalau besar )


Jadi, waktu ditulis dalam kalimat pergi ke Dokter, adalah nir baku. Begitu jua menggunakan kalimat, Aku cinta indonesia tidak baku karena memakai alfabet kecil.


Contoh istilah baku serta tidak baku lantaran kesalahan penulisan gabung.

Kata Baku:

Pascasarjana

Pascabanjir

Malapraktik

Malapetaka

Antibiotik

Antiamerika

Anti-Amerika

Non-Blok

Nonteknis

Non-Teknis

Antarsuporter

Antar-suporter


Jadi, penulisan fonem pasca-, bencana-, anti-, non-, dan antar- harus digabung menggunakan kata yang dilekati. Jika ingin memperjelas, bisa digunakan tanda hubung pada antar keduanya seperti pada istilah Non-Blok dan non-teknis.


Adapun penulisan yg nir baku adalah sebagai berikut:

Pasca banjir

Malpraktik

Anti Amerika

Non teknis

Antar suporter


Contoh kata standar serta nir baku lantaran kesalahan penggunaan indikasi baca.

Kata Baku

Jumat

Doa

Jamaah

Ulama

Isya

Assalamualaikum


Kata-istilah pada atas seringkali kali ditulis Jum’at; Do’a; dan Jama’ah; Ulama’; isya’; assalamu’alaikum. Penggunaan tanda baca apostrof justru galat sehingga penulisannya tidak baku. Yang standar merupakan penulisan tanpa pertanda baca tersebut.

Contoh istilah standar serta nir standar lantaran memaksakan pelafalan kata bahasa asalnya. Hal ini banyak pada istilah yang diserap menurut bahasa Arab:

Kata Baku

Azan

zuhur

Magrib

Subuh

Salat

Sedekah

Selawat

Ramadan

Pikir

Ustaz


Acapkali penulisan kata pada atas ditulis begini:
Adzan;

Dzuhur; dhuhur

Maghrib

Shubuh

Sholat; Shalat; Solat

Sodakoh; Sodaqoh

Shalawat; Sholawat

Ramadhan; Ramadlan; Romadlon; Romadhon

Fikir

Ustad; Ustadz


Variasai penulisan ini adalah penulisan kata yg nir standar. Hal ini timbul lantaran penutur bahasa Indonesia mencoba menulis dengan kaidah pembacaan dalam bahasa Arab menjadi bahasa sumber penyerapan kata yg sudah diindonesiakan. Padahal bahasa Indonesia telah menyerapnya menggunakan proses penyerapan serta adaptasi yg diubahsuaikan menggunakan ejaan bahasa Indonesia.

Yang perlu menerima catatan lebih mengenai kategori istilah standar serta tidak standar yg berkaitan dengan bahasa Arab ini adalah istilah pikir. Dalam bahasa Indonesia yang baku merupakan pikir pakai alfabet  p. Sementara yang memakai alfabet  tidak standar. Sementara kata fakir yang umumnya dirangkai menggunakan miskin yang baku adalah pakai f.


Masih berkaitan menggunakan penyerapan dari bahasa Arab, ada juga penulisan kata yang tidak baku namun jamak dilakukan. Hal ini terutama yang diserap ke pada bahasa Indonesia dalam bentuk rangkaian atau kata bentukan. Berikut ini daftar kata bentukan serapan dari bahasa Arab:

Kata Baku

Assalamualaikum

Amirulmukminin

Idulfitri

Iduladha


Kata-istilah pada atas seringkali, bahkan cenderung poly yg ditulis pada bentuk yg salah yaitu menggunakan penggunaan spasi di antara kata-kata tadi. Menjadi Assalamu alaikum; Amirul Mukminin; Idul Fitri; dan Idul Adha. Padahal penulisan yg menggunakan spasi ini merupakan penulisan yang keliru. Karena keliru berarti tidak standar. Bisa dicek pada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Ada model istilah yg masih belum dijelaskan dalam postingan ini? Silahkan posting melalui komentar bila ingin bertanya.


Selamat berbahasa Indonesia dengan baik serta benar! Salam!

CARA MEMBUAT SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK & BENAR

Tips & Cara Membuat Surat Lamaran yang Baik dan Benar - Surat lamaran kerja adalah surat pemberitahuan ataupun surat permohonan kepada perusahaan juga forum kerja buat mengajukan lamaran pekerjaan. Perlu anda ketahui bahwa pertama kali pertimbangan pihak-pihak termohon misalnya perusahaan buat mempertimbangkan anda diterima ataupun tidak terletak pada isi berdasarkan surat lamaran kerja anda. Jika anda asa-asalan saja pada menciptakan surat lamaran kerja maka sudah dipastikan anda tidak akan diterima dan surat lamaran anda akan berlanjut ke tong sampah. Untuk itu saya akan sedikit share bagaimana cara menciptakan surat lamaran kerja menggunakan baik dan benar.
Tips Membuat Surat Lamaran Kerja yg Baik serta Benar
Kesan Surat Lamaran
Tulis surat lamaran kerja anda menggunakan baik dan sahih, tulis secara lengkap nama, alamat perusahaan dengan sahih atau apabila surat lamaran anda ditujukan buat perseorangan maka tulis dengan spesifik nama orang yang dituju, jabatan termohon.
Surat Lamaran Rapi & Bersih
Hindari kata-kata yang nir perlu dan tidak resmi. Gunakan rapikan bahasa baku yg baik serta benar sesuai persyaratan yang dipengaruhi baik memakai bahasa indonesia juga inggris. Dengan susunan surat lamaran kerja yang bersih dan rapi orang yg anda tuju mudah menangkap isi berdasarkan surat lamaran kerja anda.
Surat Lamaran Harus Singkat dan Padat
Secara akal perusahaan yg anda tuju niscaya menerima ratusan atau bahkan ribuan surat lamaran pekerjaan homogen menggunakan anda, sang karenanya tulis secara singkat, padat namun jelas tujuan anda. Gunakan kata-istilah yg biasa anda gunakan dan mudah dimengerti serta wajib diingat jangan menulis surat lamaran pekerjaan anda lebih berdasarkan satu laman. Surat lamaran yg terlalu panjang terbukti nir efektif.
Isi surat Lamaran Kerja Anda
  • Pembukaan: Sebutkan dimana Anda mendapatkan fakta mengenai lowongan kerja tadi. Contohnya, Anda bisa menjelaskan bahwa Anda mengetahui lowongan kerja tersebut berdasarkan iklan di surat berita, iklan pada Internet, atau berdasarkan seseorang teman Anda.
  • Pekerjaan Anda sekarang: Ceritakan secara singkat posisi serta bidang pekerjaan Anda saat ini. Anda pula perlu menceritakan secara singkat pencapaian utama Anda pada pekerjaan tadi. Agar menaruh gambaran yg lebih baik, berikan informasi secara kuantitatif. Misalnya, "Saya membawahi 5 orang junior manager". Yang perlu Anda perhatikan pada sini, tuliskan hanya hal-hal yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Baca menggunakan baik persyaratan yang dibutuhkan dalam iklan lowongan pekerjaan tadi. Jika pekerjaan yang Anda lamar adalah pada bidang marketing research, Anda mungkin nir perlu menceritakan pencapaian Anda pada bidang logistik.
  • Pendidikan: apabila latar belakang pendidikan perlu diinformasikan, tuliskan secara singkat pendidikan tertinggi Anda. Apabila Anda pernah mendapatkan pendidikan di sekolah yang cukup dikenal, terdapat baiknya Anda menuliskannya di surat lamaran.
  • Penutup: Dalam penutup ingatkan pembacanya bahwa Anda mempunyai asa bertenaga buat mendapatkan pekerjaan tersebut. Ada baiknya Anda menyatakan kapan waktu terbaik Anda sanggup dihubungi buat proses selanjutnya. Dan jangan lupa ucapkan "Terima kasih".

Proof Read Surat Lamaran Kerja Anda
Proof read merupakan membaca kembali surat lamaran pekerjaan anda, periksa pulang apakah ada kesalahan pengetikan, kesalahan tata bahasa (grammar), kesalahan indikasi baca  atau kekurangan lain yg belum anda tulis atau lampirkan. Merujuk dalam suatu website bahwa ""Suatu kesalahan dalam ejaan saja mampu menyebabkan Anda kehilangan kesempatan yang krusial buat memperoleh pekerjaan".
Contoh Surat Lamaran Kerja Yang Baik dan Benar 
Yogyakarta, 17 Agustus 2014
Kepada:
Yth. Bapak/Ibu Bag. Personalia
PT. World Finance
Gedung Bursa Efek Jakarta lt.14
Jln. Jenderal Sudirman, Jakarta
Dengan Hormat,

Menanggapi iklan Bapak/Ibu pada Harian Kompas tertanggal 10 Agustus 2014 mengenai lamaran pekerjaan posisi sebagai Financial Advisor menggunakan ini aku mengajukan surat lamaran pekerjaan, yg bertanda tangan dibawah ini :
Nama                           : Julia Eka
TTL                               : Yogyakarta, 20 Juli 1990
Agama                         : Islam
Jenis Kelamin            : Wanita
No. Telp                       : +6287710102121
Kewarganegaraan    : Indonesia
Sebagai bahan pertimbangan, aku lampirkan persyaratan berikut ini:
  • Pas photo rona 4x6 dua lembar
  • Foto copy KTP
  • Foto copy Ijazah
  • Foto copy Transkrip nilai
  • Foto copy kartu kuning
  • Foto copy SKCK
  • Foto copy sertifikat-sertifikat
  • Foto copy akta kelahiran
  • Daftar riwayat hidup

Demikian surat lamaran ini saya untuk, akbar harapan saya buat diterima pada perusahaan Bapak/Ibu. Atas perhatiannya, kebijaksanaan dan dikabulkan permohonan ini aku ucapkan terima kasih.
Hormat aku ,
Julia Eka

ARTI DAN PENGGOLONGAN LAPORAN BISNIS

Arti Dan Penggolongan Laporan Bisnis
1. Pengertian Laporan Bisnis
Untuk bisa melakukan suatu aktivitas operasi secara efisien, perusahaan perlu berbagai macam jenis laporan. Apapun posisi Anda, baik menjadi instruktur manajemen, akuntan, ilmuan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur atau peneliti, Anda mungkin wajib menulis suatu laporan pada atasan Anda. Seringkali efektivitas suatu laporan yang Anda hidangkan akan sebagai bahan pertimbangan terhadap promisi maupun gaji Anda. Untuk itu, Anda perlu mengetahui bagaimana membuat suatu laporan usaha secara efisien serta efektif.

Herta A. Murphy dan Herbert W. Hildebrandt pada bukunya “Effective Busines Communications” menaruh definisi tentang laporan bisnis (busines report) menjadi suatu laporan yang mempunyai sifat netral, tidak memihak, mempunyai tujuan yang jelas serta planning penyajian fakta kepada seseorang atau lebih buat tujuan usaha tertentu. Sedangkan Himstreet dan Baty dalam bukunya “Business Communications” mendefinisikan laporan (usaha) menjadi suatu pesan-pesan yang objektif, tersusun teratur yg digunakan buat membicarakan keterangan dari suatu bagian organisasional atau menurut satu institusi/lembaga ke forum yang lain buat membantu pengambilan keputusan atau pemecahan perkara.

Atas dasar definisi tadi, maka bisa diambil suatu kesimpulan bahwa satu laporan bisnis mempunyai berbagai ciri seperti netral, tidak memihak, objektif, penyampaian kabar baik intern maupun eksten, umumnya diminta oleh mereka yang mempunyai wewenang yang lebih tinggi serta mempunyai suatu tujuan tertentu, yaitu membantu pemecahan perkara dan pengambilan keputusan.

Biasanya suatu laporan menyajikan secara lebih rinci yang dikemas pada bentuk memo atau model satu page surat bisnis. Laporan memerlukan perhatian yg lebih pada pengorganisasian, alat bantu visual, dan teknik-teknik lain yang memungkinkan suatu laporan dapat serta gampang dibaca. Laporan jua bisa menaruh manfaat dan tujuan suatu penyajian laporan yang seksama, kabar yg logis dan nir emosional. Suatu laporan mungkin bisa ke 2-duanya, baik tertulis atau mulut. 

Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan usaha digunakan buat memenuhi banyak sekali keperluan diantaranya: 
  1. § Untuk memonitor serta mengendalikan operasional perusahaan. Misaln laporan operasional, laporan kegiatan personal. 
  2. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan prosedur-mekanisme yang telah ditetapkan perusahaan. Misalnya, kebijakan penempatan posisi kerja. 
  3. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan aturan serta peraturan-pera yang berlaku bagi perusahaan. Misalnya laporan pajak, laporan anali impak lingkungan, serta laporan ketenagakerjaan (perburuhan). 
  4. Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang dibutuhkan baik b keperluan internal juga eksternal. Misalnya, laporan perk mban serta laporan akhir suatu aktivitas. 
  5. Untuk menganalisis keterangan serta menaruh bimbingan agi pengambilan keputusan-keputusan atas informasi-berita tertentu. Misalnya, laporan penelitian/riset, laporan troubleshooting, serta laporan justifikasi. 
  6. Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka usaha baru. Misalnya, proposal penjualan.
2. Penggolongan Laporan Bisnis
Laporan usaha bisa digolongkan ke pada aneka macam cara penggolongan baik dari fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek, dan aplikasi perternuan. Masing-masing penggolongan tadi secara rinci bisa dijelaskan berikut adalah.

a. Menurut Fungsinya
Menurut manfaatnya, suatu laporan bisa dibedakan apakah buat memberi kabar atau buat analisis. Suatu laporan yang bersifat memberi berita (informational report) menyajikan warta-keterangan dan rangkuman-tanpa melakukan analisis, kesimpulan, atau rekomendasi. Nama lain buat laporan informasional adalah Laporan Perkembangan (progress reports), Laporan Sementara (interm reports), serta Laporan Thwulan (quarterly Reports).

Laporan analitikal (analitycal report) menyajikan warta-warta, menganalisis dan menafsirkannya, kemudian mengambil konklusi dan memberi rekomendasi. Laporan analitikal mungkin diberi label, misalnya laporan rekomendasi (recommendation reports), usulan (proposal), atau laporan justifikasi (justification reports).

b. Menurut Subjeknya
Menurut subjeknya, suatu laporan dapat dibedakan menurut dalam departemen mana suatu laporan itu diperoleh. Sebagai model, laporan akuntAnsi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistik, serta laporan-laporan teknik.

c. Menurut Formalitasnya
Menurut formalitasnya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Laporan formal tak jarang diklaim jua dengan istilah laporan panjang (long reports); sedangkan laporan nonformal acapkali diklaim pula menggunakan istilah laporan singliat (short reports). Laporan formal umumnya panjang-lebih berdasarkan 10 page-serta mencakup perkara-perkara kompleks. Namun demikian, pengertian panjang lebih menurut 10 halaman serta “panjang” atau "pendek' merupakan bervariasi, tergantung dalam situasi dan syarat yang terdapat.

Laporan formal mencakup:
Body text: pendahuluan, isi, penutup.
Prefatory parts: sampul, judul, halaman, surat wewenang, penerimaan, persetujuan, pengiriman, penghargaan, sinopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif, daftar isi, daftar tabel.

Supplemental parts: lampiran, bibliograf, catatan akhir, daftar istilah, indeks.
Laporan informal umumnya hanya mencakup body text. Tetapi demikian, beberapa laporan informal mungkin mencakup judul laman, pengiriman, catatan akhir, serta lampiran.

d. Menurut Keasliannya
Menurut keasliannya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar otoritas atau sukarela; juga apakah publik atau partikelir. Laporan otoritas (authorized reports) merupakan suatu laporan yg dibentuk atas dasar permintaan atau mendapat kuasa menurut orang lain atau komite; laporan sukarela (voluntary reports) adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif Anda sendiri. Laporan partikelir (private reports) adalah suatu laporan yg dibuat perusahaan-perusahaan swasta. Laporan publik (public reports) merupakan suatu laporan yang dibentuk oleh forum-lembaga pernerintah, termasuk sekolahsekolah, tempat tinggal sakit-tempat tinggal sakit, atau forum-lembaga lain yg dibiaya sang negara.

e. Menurut Frekuensinya
Menurut frekuensinya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara. Bersiklus atau spesifik. Laporan bersiklus (periodic reports) dapat dimuntahkan secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Yang termasuk laporan terpola diantaranya laporan bursa saharn setiap jam, laporan penjualan tiap hari, laporan biaya tiap seminggu, laporan produksi setiap bulan, laporan kegiatan komite tiap kuartar, dan laporan aturan tahunan. Laporan khusus ditulis manakala kebutuhan terhadap suatu informasi muncul. Laporan spesifik (special reports) mencakup suatu situasi atau peristiwa yang unik (spesifik) seperti munculnya krisis pada suatu perusahaan.

f. Menurut Jenisnya
Menurut jenis atau penampilannya, suatu laporan ditentukan sang formalitas dan panjangnya laporan. Jenlis laporan bisa bersifat informal (laporan singkat/short reports) juga formal (laporan panjang/long reports). Laporan informal meliputi laporan memorandum, laporan surat, serta laporan cetak. Laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.

1) Laporan Memorandum
Laporan memorandum (memorandum reports) adalah suatu laporan yang memakai format memo yaitu pada, menurut, subjek, serta tanggal.

2) Laporan Surat
Laporan surat (letter reports) merupakan suatu laporan yg memakai format surat dengan kepala surat, di dalamnya berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan, dan bagian surat keterangan. 

3) Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan pada bentuk cetakan mempunyai judul yang telah tercetak, instruksi, baris-baris kosong.

4) Laporan Formal
Laporan formal (formal reports) umumnya lebih panjang daripada laporan informal. Laporan formal acapkali pula disebut dengan laporan panjang (long reports).

g. Menurut Kegiatan Proyek
Dalam melaksanakan suatu proyek, terdapat figa jenis laporan, yaitu laporan pendahutuan (preliminary reports), laporan perkembangan, (progress reports), serta laporan akhir (final reports). Laporan pendahuluan meliputi bagaimana suatu proyek disiapkan, output yang diharapkan, serta bagaimana melakukan peladhan pegawai. Selanjutnya, selesainya proyek berlangsung, perlu disusun laporan perkembangan secara terpola. Pada ketika proyek berakhir, dibuatlah laporan akhir.

h. Menurut Pelaksanaan Pertemuan
Berdasarkan aplikasi pertemuan, laporan usaha bisa dibedakan ke pada agenda (agenda), resolusi (resolutions), notulen (minutes), dan laporan perternuan (proceedings). Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum suatu Perternuan berlangsung. La meliputi jadwal aplikasi, serta topik yg akan dibahas pada pertemuan. Hal ini akan membantu peserta dalam mempersiapkan rendezvous. Resolusi adalah laporan singkat yg secara formal berisi pengumuman output mufakat dalam suatu pertemuan. Notulen adalah laporan resmi pada suatu perternuan yang sudah berlangsung. La mencakup catatan semua hal yang terjadi pada suatu rendezvous. Laporan rendezvous adalah suatu laporan resmi yang cakupan bahasannya lebih luas dan berisi output-output rendezvous atau konferensi krusial.

A. Persiapan Sebelum Menulis Laporan Bisnis
Persiapan adalah sesuatu yg sangat krusial pada segala aspek, begitu nya menggunakan membuat laporan. Adapun persiapan yang diharapkan sebefum enulis laporan meliputi paling nir 4 tahapan sebagai berikut:

1. Definisikan Masalah, Tujuan, dan Ruang Lingkup
Tahap pertarna perencanaan adalah melakukan analisis masalah, yg encakup tujuan penyusunan laporan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan, seperti: Apa yang diinginkan?, Berapa poly?, Mengapa?, dan kapan, akan membantu Anda pada menetapkan perkara, tujuan, ruang up, keterbarasan (dana dan waktu), dan judul suatu laporan.

2. Pertimbangkan Siapa Yang Akan Menerima Laporan
Memvisualisasikan pembaca atau pendengar Anda serta kebutuhan mereka merupakan tahapan yg penting pada mempersiapkan laporan usaha. Dalam mepersiapkan laporan usaha perlu dipertimbangkan aneka macam hal yang berkaitan dengan audience. Artinya, seorang yang ingin menyusun laporan usaha perlu memperhatikan siapa yg akan mendapat laporan tadi, baik berdasarkan segi pendidikannya, pengalamannya, maupun sikap emosionalnya. Hal ini bertujuan supaya laporan bisnis yang ingin disampaikan kepada audience bisa genai sasarannya.

3. Menentukan Ide atau Gagasan
Dalam termin ini, tuliskan sernua pandangan baru yang terlintas, secara umum. Kemudian buatlah laporan menurut rencana kerja yg rind. Untuk beberapa laporan, rumuskan hipotesis sebagai dasar untuk menentukan warta apa yang Anda perlukan. Sebagai contoh, apabila tujuan Anda merupakan mencari penyebab tingginya tingkat perputaran pada perusahaan, Anda bisa menuangkan inspirasi-pandangan baru yang berkaitan dengan kondisi kerja, supervisi, honor , dan kebijakan kenaikan pangkat . Kemudian Anda mungkin mempertimbangkan subdivisi dari topik-topik tadi. Kondisi kerja dapat mencakup lingkungan fisik (lokasi tempat kerja, pabrik, kafetaria) serta faktor-faktor nonfisik, misalnya bau serta kebisingan.

4. Mengumpulkan Bahan Yang Diperlukan
Tahap keempat dalam menyiapkan laporan adalah mengumpulkan keterangan yang diharapkan dari asal-sumber yang bonafide. Untuk beberapa laporan mungkin Anda mempunyai data di pada ingatan Anda. Meskipun demikian, Anda mungkin perlu jua mencari data-data tambahan menggunakan melakukan penelitian sekunder (mencari data menurut majalah, surat warta, dolcumen pernerintah, ensiklopedia) dan penelitian utama (mencari data menurut catatan file organisasi, surat-surat, catatan harian, laporan-laporan, wawancara, daftar pertanyaan).

5. Menganalisis serta Menafsirkan Data
Untuk laporan singkat, termin ini hanya memerlukan waktu yang sangat singkat. Tetapi, buat laporan panjang seperti laporan analisis yg berdasarkan dalam berita yg diperoleh berdasarkan berbagai asal, termin ini memerlukan waktu yg lebih usang. Analisis atau penafsiran Anda haruslah seobjektif mungkin. Berusahalah jujur, serta nir pernah menghilangkan atau memanipulasi fakta relevan.

6. Mengorganisasi Data serta Mernpersiapkan Outline Akhir
Setelah menganalisis serta menafsirkan data secara hati-hati, Anda bisa mengorganisasikan hasil ternuan serta menciptakan outline akhir. Tetapi, sebelum menyiapkan outline, Anda perlu memahami tubuh laporan serta mempertimbangkan aneka macam metode pengorganisasian serta outline.

Setelah Anda menyelesaikan 6 tahap persiapan, langkah berikutnya adalah adalah menciptakan bagian pokok laporan usaha yg meliputi pendahuluan, teks (text), dan epilog.

B. Bagian Pokok Laporan Bisnis
1. Pendahuluan 
Dalam bagian pendahuluan terdapat sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
a. Pemberi Kuasa adalah orang yang merninta laporan.
b. Layout atau Rencana Presentasi menceriterakan pada pernbaca apa saja yg akan dibahas pada laporan usaha.
c. Masalah biasanya didefinisikan dalam awal-awal bab pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan.
d. Maksudpenulisan laporan usaha wajib nampak pada. Bagian. Pendahuluan. Elemen tersebut merupakan hal. Yg sangat krusial pada suatu laporan bisnis. Istilah lain yang serupa diantaranya: tujuan, misi, strategi, atau sasaran.
e. Ruang Lingkup berkaitan dengan luas cakupan atau batas suatu utama bahasan untuk sebuah laporan bisnis.
f. Metodologi mengacu pada metode pengumpulan kabar. Anda dapat memperoleh data menggunakan membaca bahan-bahan pada perpustakaan atau melakukan wawancara, survei, atau eksperimen.
g. Sumber-sumberprimer atau sekunder, yang mencakup diantaranya: publikasi (majalah, jurnal, surat informasi), catatan perusahaan, surat, memo, hasil wawancara, karyawan, dan sebagainya. Jika Anda menulis laporan tentang pengalaman. Bisnis Anda sendiri, maka pernyataan yang Anda tulis dalam. Suatu laporan usaha adalah merupakan asal.
h. Latar Belakang menurut situasi yg sedang diteliti kadangkala dimasukkan, jika pembaca perlu latar belakang liputan buat memperoleh citra menyeluruh serta pemahaman yg jelas terhadap suatu pokok bahasan.
i. Definisi Istilah perlu dicantumkan jika Anda memakai istilah yg memiliki beberapa penafsiran. Anda wajib menjelaskan pada pembaca definisi yg Anda maksudkan.
j. Keterbatasan contohnya dalam hal. Dana, ketika, asisten peneliti, atau data yg tersedia. Seorang penulis nir perlu membuat malu-membuat malu buat menyebutkan beberapa keterbatasan. Yang ada sebelurn melakukan penelitian lebih lanjut. 
k. Rekomendasi menjelaskan mengenai keputusan yg perlu pada laporkan pada pada suatu laporan bisnis, misalnya keputusan antara membeli mesin baru atau mesin 1/2 pakai, restrukturisasi karyawan, pemberian uang pesangon, menambah software (software) dan perangkat keras (hardwar~), membangun kantor perwakilan, serta sebagainya. Karena pembaca membaca secara rinci dalam laporan, ia tahu bagaimana keterangan yang ada berpengaruh terhadap keputusan yang sudah diambil.

Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut, bisa digabungkan menjadi satu atau 2 paragraf menggunakan atau tanpa judul "Pendahuluan". Bahkan pada laporan terpola, judul pendahuluan dapat dihilangkan apabila isi setiap periode sama serta pembaca sudah mengetahuinya.

2. Teks
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis merupakan isi teks (laporan). Dalam. Bagian ini, Anda membahas dan berbagi hal-hal yg penting secara rinci. Di samping itu, bagian. Ini bisa membantu Anda mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yg baik, wajib mencakup temuan berita yg penting serta relevan serta membuang hal-hal yang nir perlu serta tidak relevan dengan maksud penulisan laporan bisnis tersebut.

3. Penutup
Bagian epilog berfungsi umuk merangkum laporan secara menyeluruh mengambil konklusi, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpular wajib berdasarkan pada isi teksnya dan nir memasukkan bahan-bahan yan baru, yang sama sekali belum dibahas dalam bagian pembahasan. Pada bagian epilog, Informational Report disebut rangkuman dan Analytical Report disebu konklusi, rekomendasi, atau konklusi serta rekomendasi. Bagian epilog sendiri diberi j udul rencana tindakan atau proposisi.

a. Rangkuman
Rangkuman berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala hanya berisi poin-poin yang penting, kekuatan serta kelemahan, atau manfaat dan kerugian.

b. Kesimpulan
Kesimpulan berisi evaluasi informasi-kabar yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat eksklusif penulis.

C. Rekomendasi
Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yg berdasarkan pada konklusi yg telah dibentuk.

d. Rencana Tindakan
Rencana tindakan menjadi pernyataan terakhir yg mencakup saat pelaksanaan program, anggaran yg dibutuhkan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/proyek yang akan dilaksanakan.

e. Proposisi
Istilah proposisi belakangan ini dipakai dalam dunia akademis atau jurnal sebagai suatu pernyataan yg tegas, tuntutan yang didasarkan dalam suatu laporan atau artikel.

Bentuk penyusunan suatu laporan mempunyai daya tarik eksklusif yang akan menghipnotis pembacanya. Oleh karenanya, selain maksud dan subjek laporan, calon. Pembaca laporan juga wajib Anda pertimbangkan manaka6 Anda. Memilih rencaKia organisasional buat semua tubuh laporan (body report) dan bagian teks. Kemudian, Anda perlu menciptakan topik bahasan menggunakan benar.

C. Organisasi Tubuh Laporan Bisnis
1. Cara Menyusun Tubuh Laporan Bisnis
Ada dua cara yg dapat dipakai buat menyusun tubuh laporan usaha yaitu cara deduktif (eksklusif) serta induktif (tidak pribadi). Kebanyakan laporan bisnis disusun secara deduktif lantaran pembaca ingin memahami lebih dini tentang konklusi serta rekomendasi laporan usaha. I

a. Cara Deduktif
Kata deduktif (deductive) atau langsung (direct), berard menggambarkan laporan menurut belakang ke depan atau, menyebutkan ide pokok atau rekomendasi terlebih dahulu, sebelum hal-hal yang rinci dijelaskan. 

Dalam suatu laporan panjang, pembaca umumnya lebih suka menggunakan cara deduktif karena beliau memberikan pada pembacanya suatu citra yg cepat sebelum mereka mengetahui secara lebih rinci. Jika bagian akhir nir diungkapkan dalam awal (permulaan) laporan, mungkin pembaca akan melewati atau mengabaikan bahasan yang rinci agar da at segera mengetahui bagian akhir (terminalsection) laporan baru lalu, kembali lagi ke bagian awal. Secara generik, Anda bisa memakai cara deduktif, apabila pembaca Anda mempunyai ciri menjadi berikut:
1. Eksekutif yg sibuk.
2. Lebih senang buat memilih sesuatu menggunakan segera.
3. Ingin mengetahui good news atau liputan netral.
4. Ingin menganalisis data lebih baik, serta hal ini akan sebagai lebih gampang jika kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan dalam awal laporan.
5. Ingin mengetahui pandangan penulis menggunakan segera.
6. Lebih menyukai laporan yg disusun dengan cara deduktif

b. Cara Induktif
Cara induktif tidak sama cara penyajiannya menggunakan cara deduktif. Dengan cara induktif Anda menyebutkan liputan-informasi yang ada sebelum wangsit-ilham pokok, konklusi atau rekomendasi dikemukakan. Anda menyajikan kabar-berita dan bahan-bahan pendukung lainnya, sebelum hingga dalam bagian kesimpulan atau rekomendasi. Anda dapat menggunakan cara induktif, bila pembaca Anda mempunyai ciri sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat tahu kesimpulan serta rekomendasinya.
2. Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (badnews).
3. Mungkin merasa kesimpulannya nir bias dan dapat menerimanya.
4. Perlu membaca holistik laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja.
5. Lebih menyukai laporan disusun menggunakan cara induktif

2. Cara Menyusun Teks Laporan Bisnis
Salah satu tugas yg cukup rumit dalam menciptakan laporan bisnis merupakan memutuskan cara terbaik buat menyusun warta-kabar yang tersedia sehinggaterbentuk bagian teks laporan bisnis. Anda harus menciptakan keputusan sebelum mulai menulis laporan. Anda bisa berbagi teks menggunakan cara-cara ini dia :

a. Membuat Topik-topik atau Kriteria
Cara ini merupakan hal yg generik dalam menciptakan suatu laporan.
Judul utarna laporan Anda mungkin memakai kriteria baku, faktor-faktor, pernecahan perkara, manfaat, atau karakteristik. Jika tujuan laporan Anda merupakan buat menentukan apakah suatu perusahaan wajib membeli, memproduksi sendiri, atau menyewa berdasarkan perusahaan lain, keputusan pertama merupakan bagaimana memilih kriteria yang paling krusial.

b. Menyusun Urutan suatu Peristiwa atau Kijadian-kdadian
Dalam pembuatan agenda, program konvensi, dan laporan perkembangan dapat memakai anggaran secara kronologis. Periode waktu, misalnya lepas, bulan, tahun, jam, animo akan lebih sinkron menggunakan utama bahasannya.

c. Mendeskripsikan Lokasi atau Tempat
Organisasi ini merupakan berguna buat menggambarkan lokasi atau loka, apakah mereka di tempat tinggal , pabrik, kantor, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional menggunakan cabang-cabangnya yg beredar secara geografis ke banyak sekali penjuru global.

d. Menjelaskan suatu proses atau prosedur
Cara pengembangan ini hampir sama menggunakan pendekatan kronologis.

Metode ini menelusuri tahapan-tahapan, katakanlah suatu tahapan kebijaksanaan, operasi mesin, tahapan prosedur melakukart tabungan atau penarikan simpanan.

e. Menyusun Urutan Tingkat Pentingnya secara Alfabet
Pada urutan pertama memperlihatkan inspirasi-wangsit, kejadian-insiden, atau topik yg paling penting, selanjutnya kurang penting, atau nir penting.

f. Menyusun urutan tingkatjami & tritas
Cara pengembangannya dengan menyajikan hal-hal yg paling sederhana (simple) atau familiar lalu semakin tinggi ke hal-hal yang lebih kompleks atau yg kurang familiar. Hal ini disebabkan sang adanya kecenderungan Anda akan lebih gampang tahu hal-hal yang telah diketahui sebelumnya daripada yang tidak atau belum diketahui.

g. Menyusun asal-sumberyang digunakan
Metode ini kurang diminati, kecuali Anda konfiden terhadap pembaca bahwa mereka sangat tertarik terhadap sumber informasinya. Anda bisa menggunakan cara ini apabila, misainya, Anda melaporkan seorang pakar yg berpidato di gedung perternuan pada perusahaan Anda dan Anda diminta buat hadir.

h. Pemecahan Masalah
Cara yang terkenal ini membahas masalah terlebih dahulu, lalu diikuti menggunakan cara pernecahan masalahnya. Cara ini umum dipakai buat mengorganisasi suatu. Presentasi yang bersifat persuasi.

3. Metode Outline
Setelah Anda menyusun atau mengorganisasi tubuh dan teks laporan, Anda akan mengatur judul (headings) serta subjudul (subheadings) pada suatu outline. Suatu outline yg baik, khususnya buat laporan yang panjangnya dua page atau lebih, outline adalah alat yang paling krusial serta hemat waktu. Ia akan sebagai penuntun Anda dalam menyusun laporan. Dalam suatu laporan panj ang (laporan formal), dia j uga akan menj adi daftar isi laporan Anda.

Sebelum Anda menulis laporan, outline membantu Anda buat melihat interaksi antara topik, membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan holistik pada pada suatu susunan yang logis, dan menghilangkan tumpang tindih (overlapping). Sebelum Anda membahas judul dan subjudul, terlebih dahulu akan dibahas jenis-jenis judul, format outline, dan paralelisme pada judul.

a. Jenis-jenis judul
Di pada penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan kedalam 4 judul, yaitu: (1) judul topik (topic headings), (2) judul kalimat lengkap (complete sentence headings), (3) judul kalimat imperatif (imperative sentence headings), serta (4) judul variant (variant headings). Judul topik merupakan judul yang paling familiar atau umum. Mereka terdiri atas istilah tunggal (istilah benda), beberapa kata, atau frase singkat. Judul kalimat lengkap selalu meliputi subjek dan predikat. Judul kalimat imperatif (seperti perintah) dimulai dengan suatu kata kerja dan nir mempunyai subjek. Judul variant biasanya dimulai dengan participle.

Berikut ini adalah contoh jenis-jenis judul:
  • Judul Topik: Persiapan atau Persiapan Sebelum Menulis Laporan
  • Judul Kalimat Lengkap : Persiapan Adalah Penting Sebelum Menulis Laporan atau Persiapan Adalah Penting
  • Judul Kalimat Imperatif : Siapkan Secara Efisien atau Siap Sebelum menulis Laporan
  • Judul Variant : Mempersiapkan Sebelum Menulis Laporan
  • Judul yang baik seharusnya kentara serta memberitahuakn subjek yang akan dijelaskannya. Di samping itu, bila sebuah istilah dipilih sebagai judul topik, maka usahakan ia tidak memberitahuakn pada suatu pengertian yg terlalu luas.
b. Format Outline
Untuk outline singkat/pendek (short outlines) (hanya 3 atau empat judul dan subjudul), Anda mungkin lebih baik menentukan format yg sederhana (simple). Sedangkan buat outline yg panjang, Anda dapat menggunakan keliru satu menurut ketiga cara yg tersedia.

Kombinasi angka-huruf (numerical-letter combination) merupakan yang paling terkenal pada dunia bisnis serta sekolah-sekolah. Sistem decimal (decimal system) lebih banyak dipakai dalam laporan sains serta teknik. Kombinasi alfabet -nomor lebih banyak dipakai sang mereka yg senang menggunakan huruf-alfabet sebelurn sampai pada judul utamanya.

Bila Anda menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan lima hal yaitu:
1. Tempatkan inspirasi-inspirasi yg paling penting dalam strata tertinggi, pertimbangkanpanjanglaporan, subjek, dan pembaca.
2. Sedapat mungkin cobalah buat menjaga keseimbangan masingmasing bagian. 
3. Jika Anda membagi suatu topik, paling t1dak Anda memiliki dua subjudul, contohnya A. 1 dan A.2.
4. Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu poly dan jangan terlalu sedikit buat subjudul.
5. Tidak pernah memakai judul Laporan menjadi bagian judul.

C. Paralelisme pada judul
Semua judul harus paralel, adalah memiliki taraf yg sama dalam setiap bagian outline. Ini berarti bahwa mereka harus memiliki bentuk gramatikal yang sama, misalnya merupakan kata benda, frase, atau kalimat. Sebagai model, paralelisme kombinasi angka-huruf dapat digambarkan menjadi 1, 11, 111, IV, V; A, B, C, D di bawah 1; 1, 2, 3 di bawah ILA; I serta dua di bawah ILB; a dan b dibawah II.B.dua dan seterusnya.

ARTI DAN PENGGOLONGAN LAPORAN BISNIS

Arti Dan Penggolongan Laporan Bisnis
1. Pengertian Laporan Bisnis
Untuk bisa melakukan suatu aktivitas operasi secara efisien, perusahaan perlu banyak sekali macam jenis laporan. Apapun posisi Anda, baik sebagai pelatih manajemen, akuntan, ilmuan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur atau peneliti, Anda mungkin harus menulis suatu laporan pada atasan Anda. Seringkali efektivitas suatu laporan yg Anda sajikan akan sebagai bahan pertimbangan terhadap promisi juga honor Anda. Untuk itu, Anda perlu mengetahui bagaimana menciptakan suatu laporan bisnis secara efisien dan efektif.

Herta A. Murphy dan Herbert W. Hildebrandt pada bukunya “Effective Busines Communications” memberikan definisi tentang laporan usaha (busines report) sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas serta planning penyajian liputan kepada seorang atau lebih buat tujuan bisnis tertentu. Sedangkan Himstreet dan Baty dalam bukunya “Business Communications” mendefinisikan laporan (usaha) menjadi suatu pesan-pesan yang objektif, tersusun teratur yang dipakai buat menyampaikan keterangan berdasarkan suatu bagian organisasional atau dari satu institusi/lembaga ke lembaga yg lain buat membantu pengambilan keputusan atau pemecahan perkara.

Atas dasar definisi tersebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa satu laporan bisnis mempunyai aneka macam ciri misalnya netral, tidak memihak, objektif, penyampaian keterangan baik intern maupun eksten, umumnya diminta sang mereka yang mempunyai wewenang yang lebih tinggi dan memiliki suatu tujuan tertentu, yaitu membantu pemecahan perkara serta pengambilan keputusan.

Biasanya suatu laporan menyajikan secara lebih rinci yg dikemas pada bentuk memo atau contoh satu laman surat bisnis. Laporan memerlukan perhatian yg lebih pada pengorganisasian, alat bantu visual, serta teknik-teknik lain yg memungkinkan suatu laporan bisa serta mudah dibaca. Laporan pula bisa memberikan manfaat serta tujuan suatu penyajian laporan yang akurat, informasi yg logis dan tidak emosional. Suatu laporan mungkin dapat kedua-duanya, baik tertulis atau ekspresi. 

Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan usaha dipakai buat memenuhi berbagai keperluan antara lain: 
  1. § Untuk memonitor serta mengendalikan operasional perusahaan. Misaln laporan operasional, laporan kegiatan personal. 
  2. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan mekanisme-mekanisme yg sudah ditetapkan perusahaan. Misalnya, kebijakan penempatan posisi kerja. 
  3. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan aturan dan peraturan-pera yang berlaku bagi perusahaan. Misalnya laporan pajak, laporan anali pengaruh lingkungan, dan laporan ketenagakerjaan (perburuhan). 
  4. Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diharapkan baik b keperluan internal juga eksternal. Misalnya, laporan perk mban serta laporan akhir suatu kegiatan. 
  5. Untuk menganalisis liputan serta memberikan bimbingan agi pengambilan keputusan-keputusan atas berita-gosip tertentu. Misalnya, laporan penelitian/riset, laporan troubleshooting, serta laporan justifikasi. 
  6. Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka usaha baru. Misalnya, proposal penjualan.
2. Penggolongan Laporan Bisnis
Laporan usaha bisa digolongkan ke pada banyak sekali cara penggolongan baik menurut fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek, dan aplikasi perternuan. Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini.

a. Menurut Fungsinya
Menurut manfaatnya, suatu laporan bisa dibedakan apakah untuk memberi keterangan atau buat analisis. Suatu laporan yg bersifat memberi fakta (informational report) menyajikan liputan-warta serta rangkuman-tanpa melakukan analisis, konklusi, atau rekomendasi. Nama lain buat laporan informasional adalah Laporan Perkembangan (progress reports), Laporan Sementara (interm reports), serta Laporan Thwulan (quarterly Reports).

Laporan analitikal (analitycal report) menyajikan keterangan-informasi, menganalisis dan menafsirkannya, lalu mengambil konklusi serta memberi rekomendasi. Laporan analitikal mungkin diberi label, contohnya laporan rekomendasi (recommendation reports), usulan (proposal), atau laporan justifikasi (justification reports).

b. Menurut Subjeknya
Menurut subjeknya, suatu laporan bisa dibedakan berdasarkan pada departemen mana suatu laporan itu diperoleh. Sebagai contoh, laporan akuntAnsi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan iuran pertanggungan, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistik, serta laporan-laporan teknik.

c. Menurut Formalitasnya
Menurut formalitasnya, suatu laporan bisa dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Laporan formal acapkali disebut juga dengan istilah laporan panjang (long reports); sedangkan laporan nonformal tak jarang disebut pula menggunakan istilah laporan singliat (short reports). Laporan formal umumnya panjang-lebih berdasarkan 10 laman-serta meliputi kasus-kasus kompleks. Tetapi demikian, pengertian panjang lebih berdasarkan 10 halaman serta “panjang” atau "pendek' adalah bervariasi, tergantung pada situasi dan kondisi yang terdapat.

Laporan formal meliputi:
Body text: pendahuluan, isi, epilog.
Prefatory parts: sampul, judul, laman, surat wewenang, penerimaan, persetujuan, pengiriman, penghargaan, sinopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif, daftar isi, daftar tabel.

Supplemental parts: lampiran, bibliograf, catatan akhir, daftar istilah, indeks.
Laporan informal umumnya hanya meliputi body text. Namun demikian, beberapa laporan informal mungkin meliputi judul laman, pengiriman, catatan akhir, dan lampiran.

d. Menurut Keasliannya
Menurut keasliannya, suatu laporan bisa dibedakan atas dasar otoritas atau sukarela; pula apakah publik atau partikelir. Laporan otoritas (authorized reports) merupakan suatu laporan yg dibentuk atas dasar permintaan atau menerima kuasa berdasarkan orang lain atau komite; laporan sukarela (voluntary reports) merupakan suatu laporan yg dibuat atas inisiatif Anda sendiri. Laporan swasta (private reports) adalah suatu laporan yang dibentuk perusahaan-perusahaan partikelir. Laporan publik (public reports) adalah suatu laporan yang dibuat sang lembaga-lembaga pernerintah, termasuk sekolahsekolah, tempat tinggal sakit-rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain yg dibiaya oleh negara.

e. Menurut Frekuensinya
Menurut frekuensinya, suatu laporan bisa dibedakan atas dasar apakah secara. Bersiklus atau khusus. Laporan terencana (periodic reports) bisa dikeluarkan secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Yang termasuk laporan berkala antara lain laporan bursa saharn setiap jam, laporan penjualan tiap hari, laporan porto tiap seminggu, laporan produksi setiap bulan, laporan kegiatan komite tiap kuartar, dan laporan anggaran tahunan. Laporan khusus ditulis manakala kebutuhan terhadap suatu informasi muncul. Laporan khusus (special reports) meliputi suatu situasi atau peristiwa yang unik (spesifik) misalnya munculnya krisis dalam suatu perusahaan.

f. Menurut Jenisnya
Menurut jenis atau penampilannya, suatu laporan dipengaruhi oleh formalitas serta panjangnya laporan. Jenlis laporan dapat bersifat informal (laporan singkat/short reports) maupun formal (laporan panjang/long reports). Laporan informal mencakup laporan memorandum, laporan surat, dan laporan cetak. Laporan formal seringkali diklaim dengan laporan panjang.

1) Laporan Memorandum
Laporan memorandum (memorandum reports) merupakan suatu laporan yang menggunakan format memo yaitu pada, berdasarkan, subjek, serta tanggal.

2) Laporan Surat
Laporan surat (letter reports) merupakan suatu laporan yg menggunakan format surat dengan kepala surat, di dalamnya berisi alamat, salam pembuka, penutup, indikasi tangan, serta bagian surat keterangan. 

3) Laporan pada bentuk cetakan
Laporan pada bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, instruksi, baris-baris kosong.

4) Laporan Formal
Laporan formal (formal reports) umumnya lebih panjang daripada laporan informal. Laporan formal sering pula diklaim menggunakan laporan panjang (long reports).

g. Menurut Kegiatan Proyek
Dalam melaksanakan suatu proyek, masih ada figa jenis laporan, yaitu laporan pendahutuan (preliminary reports), laporan perkembangan, (progress reports), dan laporan akhir (final reports). Laporan pendahuluan meliputi bagaimana suatu proyek disiapkan, output yg diharapkan, serta bagaimana melakukan peladhan pegawai. Selanjutnya, sesudah proyek berlangsung, perlu disusun laporan perkembangan secara berkala. Pada ketika proyek berakhir, dibuatlah laporan akhir.

h. Menurut Pelaksanaan Pertemuan
Berdasarkan pelaksanaan rendezvous, laporan usaha bisa dibedakan ke pada rencana (rencana), resolusi (resolutions), notulen (minutes), serta laporan perternuan (proceedings). Agenda adalah suatu dokumen yg ditulis sebelum suatu Perternuan berlangsung. La mencakup jadwal pelaksanaan, serta topik yg akan dibahas dalam pertemuan. Hal ini akan membantu peserta pada mempersiapkan rendezvous. Resolusi adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil mufakat pada suatu rendezvous. Notulen adalah laporan resmi dalam suatu perternuan yang telah berlangsung. La mencakup catatan seluruh hal yg terjadi dalam suatu rendezvous. Laporan rendezvous merupakan suatu laporan resmi yg cakupan bahasannya lebih luas serta berisi output-hasil pertemuan atau konferensi krusial.

A. Persiapan Sebelum Menulis Laporan Bisnis
Persiapan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam segala aspek, begitu nya menggunakan menciptakan laporan. Adapun persiapan yang dibutuhkan sebefum enulis laporan meliputi paling tidak 4 tahapan sebagai berikut:

1. Definisikan Masalah, Tujuan, serta Ruang Lingkup
Tahap pertarna perencanaan merupakan melakukan analisis masalah, yang encakup tujuan penyusunan laporan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan, misalnya: Apa yg diinginkan?, Berapa poly?, Mengapa?, serta kapan, akan membantu Anda dalam menetapkan perkara, tujuan, ruang up, keterbarasan (dana serta ketika), serta judul suatu laporan.

2. Pertimbangkan Siapa Yang Akan Menerima Laporan
Memvisualisasikan pembaca atau pendengar Anda dan kebutuhan mereka merupakan tahapan yang krusial pada mempersiapkan laporan usaha. Dalam mepersiapkan laporan usaha perlu dipertimbangkan aneka macam hal yg berkaitan menggunakan audience. Artinya, seorang yang ingin menyusun laporan bisnis perlu memperhatikan siapa yang akan menerima laporan tersebut, baik dari segi pendidikannya, pengalamannya, maupun perilaku emosionalnya. Hal ini bertujuan supaya laporan bisnis yang ingin disampaikan pada audience bisa genai sasarannya.

3. Menentukan Ide atau Gagasan
Dalam tahap ini, tuliskan sernua ilham yang terlintas, secara umum. Kemudian buatlah laporan menurut planning kerja yg rind. Untuk beberapa laporan, rumuskan hipotesis sebagai dasar buat menentukan fakta apa yg Anda perlukan. Sebagai contoh, bila tujuan Anda adalah mencari penyebab tingginya taraf perputaran pada perusahaan, Anda bisa menuangkan wangsit-wangsit yang berkaitan menggunakan kondisi kerja, pengawasan, honor , dan kebijakan promosi. Kemudian Anda mungkin mempertimbangkan subdivisi berdasarkan topik-topik tadi. Kondisi kerja dapat meliputi lingkungan fisik (lokasi tempat kerja, pabrik, kafetaria) serta faktor-faktor nonfisik, misalnya bau dan kebisingan.

4. Mengumpulkan Bahan Yang Diperlukan
Tahap keempat dalam menyiapkan laporan merupakan mengumpulkan kabar yang diperlukan berdasarkan sumber-sumber yang bonafide. Untuk beberapa laporan mungkin Anda memiliki data pada dalam ingatan Anda. Meskipun demikian, Anda mungkin perlu juga mencari data-data tambahan menggunakan melakukan penelitian sekunder (mencari data berdasarkan majalah, surat fakta, dolcumen pernerintah, ensiklopedia) serta penelitian primer (mencari data menurut catatan file organisasi, surat-surat, catatan harian, laporan-laporan, wawancara, daftar pertanyaan).

5. Menganalisis dan Menafsirkan Data
Untuk laporan singkat, termin ini hanya memerlukan waktu yg sangat singkat. Tetapi, buat laporan panjang misalnya laporan analisis yang berdasarkan dalam fakta yang diperoleh berdasarkan berbagai sumber, termin ini memerlukan ketika yang lebih lama . Analisis atau penafsiran Anda haruslah seobjektif mungkin. Berusahalah amanah, serta nir pernah menghilangkan atau memanipulasi warta relevan.

6. Mengorganisasi Data dan Mernpersiapkan Outline Akhir
Setelah menganalisis serta menafsirkan data secara hati-hati, Anda bisa mengorganisasikan output ternuan dan membuat outline akhir. Tetapi, sebelum menyiapkan outline, Anda perlu tahu tubuh laporan dan mempertimbangkan banyak sekali metode pengorganisasian dan outline.

Setelah Anda menyelesaikan 6 termin persiapan, langkah berikutnya adalah merupakan membuat bagian utama laporan bisnis yg mencakup pendahuluan, teks (text), serta epilog.

B. Bagian Pokok Laporan Bisnis
1. Pendahuluan 
Dalam bagian pendahuluan masih ada sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
a. Pemberi Kuasa adalah orang yg merninta laporan.
b. Layout atau Rencana Presentasi menceriterakan pada pernbaca apa saja yang akan dibahas dalam laporan usaha.
c. Masalah umumnya didefinisikan pada awal-awal bab pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan.
d. Maksudpenulisan laporan bisnis wajib nampak dalam. Bagian. Pendahuluan. Elemen tersebut adalah hal. Yang sangat krusial dalam suatu laporan bisnis. Istilah lain yang serupa antara lain: tujuan, misi, taktik, atau target.
e. Ruang Lingkup berkaitan menggunakan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan buat sebuah laporan bisnis.
f. Metodologi mengacu dalam metode pengumpulan informasi. Anda dapat memperoleh data menggunakan membaca bahan-bahan di perpustakaan atau melakukan wawancara, survei, atau eksperimen.
g. Sumber-sumberprimer atau sekunder, yang meliputi diantaranya: publikasi (majalah, jurnal, surat kabar), catatan perusahaan, surat, memo, output wawancara, karyawan, dan sebagainya. Apabila Anda menulis laporan mengenai pengalaman. Bisnis Anda sendiri, maka pernyataan yg Anda tulis pada. Suatu laporan bisnis merupakan merupakan sumber.
h. Latar Belakang berdasarkan situasi yg sedang diteliti kadangkala dimasukkan, apabila pembaca perlu latar belakang fakta untuk memperoleh citra menyeluruh serta pemahaman yg jelas terhadap suatu utama bahasan.
i. Definisi Istilah perlu dicantumkan apabila Anda memakai kata yang mempunyai beberapa penafsiran. Anda wajib mengungkapkan kepada pembaca definisi yg Anda maksudkan.
j. Keterbatasan misalnya pada hal. Dana, ketika, asisten peneliti, atau data yang tersedia. Seorang penulis nir perlu membuat malu-malu buat menyebutkan beberapa keterbatasan. Yg terdapat sebelurn melakukan penelitian lebih lanjut. 
k. Rekomendasi menyebutkan mengenai keputusan yg perlu pada laporkan di pada suatu laporan usaha, contohnya keputusan antara membeli mesin baru atau mesin setengah pakai, restrukturisasi karyawan, anugerah uang pesangon, menambah perangkat lunak (software) serta perangkat keras (hardwar~), menciptakan kantor perwakilan, serta sebagainya. Lantaran pembaca membaca secara rinci pada laporan, dia tahu bagaimana fakta yg ada berpengaruh terhadap keputusan yang sudah diambil.

Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut, bisa digabungkan sebagai satu atau 2 paragraf menggunakan atau tanpa judul "Pendahuluan". Bahkan dalam laporan terpola, judul pendahuluan bisa dihilangkan apabila isi setiap periode sama serta pembaca telah mengetahuinya.

2. Teks
Bagian terpanjang berdasarkan suatu laporan usaha merupakan isi teks (laporan). Dalam. Bagian ini, Anda membahas serta berbagi hal-hal yg krusial secara rinci. Di samping itu, bagian. Ini bisa membantu Anda mencapai maksud penulisan laporan usaha. Penulisan laporan usaha yang baik, harus meliputi temuan keterangan yang krusial dan relevan serta membuang hal-hal yang nir perlu dan tidak relevan dengan maksud penulisan laporan usaha tersebut.

3. Penutup
Bagian epilog berfungsi umuk merangkum laporan secara menyeluruh merogoh kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpular wajib didasarkan pada isi teksnya dan tidak memasukkan bahan-bahan yan baru, yang sama sekali belum dibahas dalam bagian pembahasan. Pada bagian penutup, Informational Report diklaim rangkuman dan Analytical Report disebu kesimpulan, rekomendasi, atau kesimpulan serta rekomendasi. Bagian penutup sendiri diberi j udul planning tindakan atau proposisi.

a. Rangkuman
Rangkuman berisi kompendium pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala hanya berisi poin-poin yg penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian.

b. Kesimpulan
Kesimpulan berisi evaluasi informasi-keterangan yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat eksklusif penulis.

C. Rekomendasi
Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yg didasarkan dalam kesimpulan yang telah dibuat.

d. Rencana Tindakan
Rencana tindakan menjadi pernyataan terakhir yg meliputi waktu aplikasi acara, aturan yg dibutuhkan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/proyek yg akan dilaksanakan.

e. Proposisi
Istilah proposisi belakangan ini dipakai dalam global akademis atau jurnal sebagai suatu pernyataan yg tegas, tuntutan yg berdasarkan dalam suatu laporan atau artikel.

Bentuk penyusunan suatu laporan memiliki daya tarik tertentu yang akan mensugesti pembacanya. Oleh karenanya, selain maksud serta subjek laporan, calon. Pembaca laporan juga harus Anda pertimbangkan manaka6 Anda. Menentukan rencaKia organisasional buat semua tubuh laporan (body report) dan bagian teks. Kemudian, Anda perlu menciptakan topik bahasan dengan sahih.

C. Organisasi Tubuh Laporan Bisnis
1. Cara Menyusun Tubuh Laporan Bisnis
Ada 2 cara yg dapat digunakan buat menyusun tubuh laporan bisnis yaitu cara deduktif (pribadi) dan induktif (tak langsung). Kebanyakan laporan bisnis disusun secara deduktif karena pembaca ingin memahami lebih dini mengenai konklusi dan rekomendasi laporan bisnis. I

a. Cara Deduktif
Kata deduktif (deductive) atau pribadi (direct), berard menggambarkan laporan berdasarkan belakang ke depan atau, mengungkapkan ilham pokok atau rekomendasi terlebih dahulu, sebelum hal-hal yang rinci dijelaskan. 

Dalam suatu laporan panjang, pembaca umumnya lebih senang menggunakan cara deduktif karena beliau menaruh pada pembacanya suatu gambaran yang cepat sebelum mereka mengetahui secara lebih rinci. Bila bagian akhir nir diungkapkan pada awal (permulaan) laporan, mungkin pembaca akan melewati atau mengabaikan bahasan yg rinci supaya da at segera mengetahui bagian akhir (terminalsection) laporan baru kemudian, kembali lagi ke bagian awal. Secara umum, Anda bisa menggunakan cara deduktif, apabila pembaca Anda memiliki ciri menjadi berikut:
1. Eksekutif yg sibuk.
2. Lebih suka buat memilih sesuatu menggunakan segera.
3. Ingin mengetahui good news atau berita netral.
4. Ingin menganalisis data lebih baik, serta hal ini akan sebagai lebih mudah jika konklusi dan rekomendasi dicantumkan dalam awal laporan.
5. Ingin mengetahui pandangan penulis menggunakan segera.
6. Lebih menyukai laporan yang disusun menggunakan cara deduktif

b. Cara Induktif
Cara induktif berbeda cara penyajiannya menggunakan cara deduktif. Dengan cara induktif Anda mengungkapkan kabar-fakta yang ada sebelum wangsit-inspirasi pokok, kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan. Anda menyajikan warta-informasi dan bahan-bahan pendukung lainnya, sebelum hingga pada bagian kesimpulan atau rekomendasi. Anda dapat menggunakan cara induktif, jika pembaca Anda memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui penerangan secara rinci terlebih dahulu buat bisa tahu konklusi serta rekomendasinya.
2. Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (badnews).
3. Mungkin merasa kesimpulannya tidak bias dan bisa menerimanya.
4. Perlu membaca holistik laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja.
5. Lebih menyukai laporan disusun menggunakan cara induktif

2. Cara Menyusun Teks Laporan Bisnis
Salah satu tugas yang relatif rumit pada menciptakan laporan bisnis adalah memutuskan cara terbaik buat menyusun fakta-kabar yang tersedia sehinggaterbentuk bagian teks laporan bisnis. Anda harus menciptakan keputusan sebelum mulai menulis laporan. Anda bisa membuatkan teks menggunakan cara-cara berikut ini :

a. Membuat Topik-topik atau Kriteria
Cara ini merupakan hal yang umum dalam membuat suatu laporan.
Judul utarna laporan Anda mungkin memakai kriteria baku, faktor-faktor, pernecahan masalah, manfaat, atau ciri. Jika tujuan laporan Anda adalah buat memilih apakah suatu perusahaan harus membeli, menghasilkan sendiri, atau menyewa dari perusahaan lain, keputusan pertama merupakan bagaimana memilih kriteria yang paling krusial.

b. Menyusun Urutan suatu Peristiwa atau Kijadian-kdadian
Dalam pembuatan agenda, program kesepakatan , serta laporan perkembangan bisa menggunakan aturan secara kronologis. Periode waktu, misalnya tanggal, bulan, tahun, jam, animo akan lebih sinkron menggunakan utama bahasannya.

c. Mendeskripsikan Lokasi atau Tempat
Organisasi ini adalah berguna untuk menggambarkan lokasi atau tempat, apakah mereka pada tempat tinggal , pabrik, kantor, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional menggunakan cabang-cabangnya yg beredar secara geografis ke berbagai penjuru global.

d. Menjelaskan suatu proses atau prosedur
Cara pengembangan ini hampir sama dengan pendekatan kronologis.

Metode ini menelusuri tahapan-tahapan, katakanlah suatu tahapan kebijaksanaan, operasi mesin, tahapan prosedur melakukart tabungan atau penarikan simpanan.

e. Menyusun Urutan Tingkat Pentingnya secara Alfabet
Pada urutan pertama memperlihatkan pandangan baru-inspirasi, kejadian-kejadian, atau topik yang paling penting, selanjutnya kurang penting, atau nir penting.

f. Menyusun urutan tingkatjami & tritas
Cara pengembangannya menggunakan menyajikan hal-hal yang paling sederhana (simple) atau familiar kemudian meningkat ke hal-hal yang lebih kompleks atau yang kurang familiar. Hal ini disebabkan sang adanya kesamaan Anda akan lebih mudah memahami hal-hal yang telah diketahui sebelumnya daripada yg nir atau belum diketahui.

g. Menyusun asal-sumberyang digunakan
Metode ini kurang diminati, kecuali Anda konfiden terhadap pembaca bahwa mereka sangat tertarik terhadap sumber informasinya. Anda bisa menggunakan cara ini apabila, misainya, Anda melaporkan seseorang pakar yang berpidato pada gedung perternuan dalam perusahaan Anda dan Anda diminta buat hadir.

h. Pemecahan Masalah
Cara yg terkenal ini membahas kasus terlebih dahulu, lalu diikuti menggunakan cara pernecahan masalahnya. Cara ini generik dipakai untuk mengorganisasi suatu. Presentasi yang bersifat persuasi.

3. Metode Outline
Setelah Anda menyusun atau mengorganisasi tubuh serta teks laporan, Anda akan mengatur judul (headings) serta subjudul (subheadings) dalam suatu outline. Suatu outline yg baik, khususnya buat laporan yg panjangnya 2 page atau lebih, outline merupakan alat yg paling penting serta hemat saat. Ia akan sebagai penuntun Anda pada menyusun laporan. Dalam suatu laporan panj ang (laporan formal), beliau j uga akan menj adi daftar isi laporan Anda.

Sebelum Anda menulis laporan, outline membantu Anda buat melihat interaksi antara topik, membandingkan proporsi serta judul, mengecek keterkaitan holistik di pada suatu susunan yang logis, serta menghilangkan tumpang tindih (overlapping). Sebelum Anda membahas judul serta subjudul, terlebih dahulu akan dibahas jenis-jenis judul, format outline, serta paralelisme pada judul.

a. Jenis-jenis judul
Di dalam penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan kedalam 4 judul, yaitu: (1) judul topik (topic headings), (2) judul kalimat lengkap (complete sentence headings), (3) judul kalimat imperatif (imperative sentence headings), dan (4) judul variant (variant headings). Judul topik adalah judul yg paling familiar atau umum. Mereka terdiri atas kata tunggal (istilah benda), beberapa kata, atau frase singkat. Judul kalimat lengkap selalu mencakup subjek serta predikat. Judul kalimat imperatif (misalnya perintah) dimulai menggunakan suatu istilah kerja serta tidak memiliki subjek. Judul variant umumnya dimulai dengan participle.

Berikut ini merupakan model jenis-jenis judul:
  • Judul Topik: Persiapan atau Persiapan Sebelum Menulis Laporan
  • Judul Kalimat Lengkap : Persiapan Adalah Penting Sebelum Menulis Laporan atau Persiapan Adalah Penting
  • Judul Kalimat Imperatif : Siapkan Secara Efisien atau Siap Sebelum menulis Laporan
  • Judul Variant : Mempersiapkan Sebelum Menulis Laporan
  • Judul yang baik seharusnya kentara dan menerangkan subjek yg akan dijelaskannya. Di samping itu, jika sebuah istilah dipilih menjadi judul topik, maka sebaiknya dia nir menunjukkan pada suatu pengertian yang terlalu luas.
b. Format Outline
Untuk outline singkat/pendek (short outlines) (hanya tiga atau empat judul serta subjudul), Anda mungkin lebih baik menentukan format yang sederhana (simple). Sedangkan buat outline yang panjang, Anda bisa menggunakan salah satu berdasarkan ketiga cara yang tersedia.

Kombinasi angka-alfabet (numerical-letter combination) adalah yang paling populer dalam dunia usaha dan sekolah-sekolah. Sistem decimal (decimal system) lebih poly dipakai pada laporan sains serta teknik. Kombinasi alfabet -angka lebih banyak dipakai oleh mereka yang senang dengan alfabet -huruf sebelurn sampai pada judul utamanya.

Bila Anda menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan lima hal yaitu:
1. Tempatkan inspirasi-pandangan baru yg paling krusial pada tingkatan tertinggi, pertimbangkanpanjanglaporan, subjek, serta pembaca.
2. Sedapat mungkin cobalah buat menjaga ekuilibrium masingmasing bagian. 
3. Apabila Anda membagi suatu topik, paling t1dak Anda memiliki 2 subjudul, misalnya A. 1 serta A.dua.
4. Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu poly dan jangan terlalu sedikit buat subjudul.
5. Tidak pernah menggunakan judul Laporan sebagai bagian judul.

C. Paralelisme dalam judul
Semua judul wajib paralel, adalah mempunyai taraf yang sama pada setiap bagian outline. Ini berarti bahwa mereka wajib mempunyai bentuk gramatikal yang sama, misalnya adalah istilah benda, frase, atau kalimat. Sebagai contoh, paralelisme kombinasi angka-huruf dapat digambarkan sebagai 1, 11, 111, IV, V; A, B, C, D di bawah 1; 1, 2, tiga di bawah ILA; I dan 2 di bawah ILB; a serta b dibawah II.B.dua serta seterusnya.