KATA SERAPAN BAHASA ARAB DALAM BAHASA INDONESIA

Kata Serapan Bahasa Arab yg terdapat  pada Bahasa Indonesia bersama makna serta proses penyerapannya.


Kata serapan merupakan kata yg dimasuk menjadi bagian bahasaIndonesia yg awalnya asal dari bahasa lain. Bahasa lain yg dimaksud bisaberupa bahasa asing (dari luar nusantara) maupun menurut bahasa Nusantara lainnya(bahasa wilayah).

Kata serapan dibutuhkan sang bahasa Indonesia mengingat usiabahasa ini yg masih sangat belia dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain didunia. Anggap saja bahasa Indonesia lahir dalam 1928 bersama menggunakan sumpahpemuda yang menyatakan bahwa ‘menunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia’.jadi hingga 2017 ini, usia Bahasa Indonesia masih belum genap seabad. Bayangkandengan bahasa-bahasa lain pada dunia yg usianya sudah ribuan tahun.


Bandingkan saja dengan bahasa Arab, yg menurut masakejayaannya di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad menggunakan Islamnya, sudah 1438-antahun yang lalu.

Sebagai bahasa baru, buat memenuhi kebutuhan komunikasi danilmu pengetahuan, maka bahasa Indonesia harus menambah kosakata yang dimiliki.proses buat menambah kosakata mampu melalui serapan berdasarkan bahasa asing. Bisadiserap secara alamiah, maupun diserap melalui proses pengindonesiaan oleh ahlibahasa.

Bahasa Arab menjadi sumber bahasa yg paling banyak diserapkatanya sang bahasa Indonesia lantaran adanya hubungan dagang dan penyebaranagama. Dalam sejarah nusantara, kerajaan-kerajaan akbar nusantara di masa lalusudah menjalin interaksi kerjasama dagang menggunakan bangsa Arab. Kemudian menyebarpula kepercayaan Islam dengan istilah-kata arab menjadi  indera penyampai ajarannya.

Belum lagi dengan pernah berdirinya kerajaan Islam diNusantara, maka ini pula banyak berpengaruh terhadap banyaknya kata serapandari bahasa Arab ke pada bahasa Indonesia.

Hal ini juga, yang membuah proses penyerapan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia sebagian ada yg mampir dulu ke bahasa Jawa. Kataserapan yg terlebih dahulu mampir ke dalam bahasa Jawa buat kemudian diserapke pada bahasa Indonesia antara lain kata perlu.

Diyakini oleh para ahli bahasa bahwa, istilah perlu berasaldari bahasa Arab فرض . Kata ini jikaditransliterasikan menjadi fardlu pelafalan huruf dlod dalam bahasa Arab nir memiliki persamaandalam bahasa Indonesia (Jawa). Terlebih pengecap Jawa, kesulitan bila harusmenggunakan istilah sinkron pelafalan arab, maka lambat laun pelafalan yang mudahdiucapkan adalah perlu, mengingat f jua nir dikenal dalam ejaan di Jawa(termasuk sunda).

Berdasarkandata yang ada di Wikipedia berbahasa Indonesia, ada kurang lebih 2.000-an istilahyang diserap sang bahasa Indonesia yg asal menurut bahasa Arab. Jumlah itu relatifsedikit dibanding dengan jumlah kosakata yg dimiliki sang bahasa Indonesia.dari sekian banyak kata yang diserap berdasarkan bahasa Arab itu, rasa Arabnya sudahtidak terasa. Seperti proses kata perlu di atas. Seakan-akan sudah bukankata menurut bahasa Arab lagi.

Berikutiini daftar istilah serapan dari bahasa Arab yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Daftarkata serapan ini dibagi dari proses transliterasi serta pemaknaannya.

Lafaldan Arti Kata Serapan Sama dengan Bahasa Asalnya


Abad
Abadi
Abah
Abdi
Adat
Adil
Amal
Aljabar
Almanak(Kalender)
Asli
Awal
Akhir
Azan (banyakyang keliru tulis Adzan)

Bakhil
Baligh (mencapaiusia dewasa)
Batil (banyakyang keliru tulis: bathil)
Barakah (bukanbarokah)
Daftar (selainberarti senarai atau list juga berarti buku tulis)
Hikayat
Hala
Haram
Hakim
Haji
Ilmu
Insan
Jawab
Khas
Khianat
Khidmat
Khitan (sunat)
Kiamat
Kitab (artinyabuku)
Kuliah
Kursi
Kertas (qirtosun)
Lafaz (banyakyang salah tulis ‘lafadz’)
Munafik
Mualaf (orangyang baru masuk Islam)
Musyawarah
Markas (markaz)
Mistar(penggaris)
Malaikat
Mahkamah (tempatpenghakiman)
Musibah
Mungkar
Maut (mangkat )
Mimbar
Nisbah
Napas (bukannafas)
Syariat
Salat (bukansholat atau shalat)
Ulama
Wajib
Ziarah
Zina
Zakat

KataSerapan berdasarkan Bahasa Arab menggunakan Penyesuaian Lafal


Berkah,berkat asal berdasarkan kata barakah
Buya berasaldari abuya = abi = ‘bapakku’

Derajat berasaldari darajatun

Jenis berasaldari jins جنس
Kabar berasaldari khabar خبر
Katulistiwaberasal dari khat al-istiwa (خطالاستواء)‘garis lurus’

Lafal berasaldari lafazh لفظ

Lalimberasal dari zalim (ظالم) orang yg aniaya(penganiaya)
Makalah berasaldari ma qaalah (ما قال) ‘apayang dibicarakan’
Masalah berasaldari ma saalah ( ما سأله) ‘apa yg dipertanyakan’
Menara berasaldari minarah

Mungkin berasaldari mumkinun (ممكن)
Rejeki berasaldari rizq (رزق)
Serikat berasaldari istilah syarikah

Lafaldan Arti dalam Bahasa Indonesia Berbeda dari Bahasa Arab


KataKeparat

Keparat diyakini bahwa diserap menurut bahasaArab kufarat (bentuk jamak menurut kafir) merupakan ‘beberap orangkafir’. Pengertian dalam bahasa Indonesia bukan lagi kafir tetapimenjadi semacam umpatan, baik satu orang atau banyak orang yang sama artinyadengan sialan.


Kata Logat

Logat berasal menurut bahasa Arab lughoh (لغة) merupakan ‘bahasa’. Dalam bahasa Indonesia artinya tidak lagibahasa, melainkan dialek atau aksen yang masih berkaitan denganbahasa tetapi dalam ruang lingkup yang lebih kecil (bagian berdasarkan bahasa).misalnya bahasa Indonesia logat Jawa. Yaitu, bahasa Indonesia deganpengucapan ‘pengecap’ Jawa.

Kata Naskah
Naskah diserap berdasarkan bahasa Arab naskhatunyang ialah selembar kertas (secarik kertas). Selanjutnya dalambahasa Indonesia yang dimaksud naskah bukan kertasnya, jua bukan hanyaselembar. Naskah dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi teks atau bahanbacaan.

Kata Petuah
Petuah berasal menurut bahasa Arab fatwa. Meskipunberbeda, terdapat kemirimpan bentuk serta makna. Petuah adalah ucapan yangdiucapkan sang orang yang (umumnya) lebih tua buat  mengajari orang yg lebih muda dan berisihal atau anjuran baik. Sementara fatwa adalah hokum yang diputuskan olehahli agama. Tentu saja, memliki ajaran yg baik juga.

LafalnyaSama Arti Beda


Lafalantara bahasa Indonesia menggunakan bahasa Arab memiliki persamaan (persis) namunartinya terdapat perbedaan.

Berikut inibeberapa misalnya:

Ahli

Dalam bahasaArab juga dibaca ahli. Namun, ialah tidak sinkron. Dalam bahasa Arab maknaasalnya dari. Misalnya, ahlulbait dari golongan nabi. Ahlulmakkahartinya orang berdasarkan makkah. Sementara dalam bahasa Indonesia istilah ahli memilikiarti ‘orang yang pintar pada bidang’. Misalnya ahli kimia berarti orangyang pandai di bidang kimi.

Kalimat (kalimah = كلمة)


Lafalnyasama persis antara dalam pelafalan Arab dan Indonesia, tetapi meskipun sama-samamembahas tentang tata bahasa, namun memiliki sedikit disparitas.

DalamBahasa Indonesia, kalimat secara mudah dapat dimaknai menjadi ‘rangkaianbeberapa istilah’ atau susunuan yg predikatif (memiliki predikat).

Dalambahasa Arab, kalimat sama artinya menggunakan ‘istilah’ dalam bahasa Indonesia.

Siasat (siasah)

Siasat dalam bahasa Indonesia memiliki artitaktik atau strategi. Dalam bahasa Arab, khususnya bahasa Arabmodern, istilah siasah sama pula merupakan dengan politik.


Kata apalagi dalam bahasa Indonesia yang diserap berdasarkan bahasa Arab ya?


Kalau adapertanyaan silahkan pada komentar ya…

CONTOH KATA BAKU DAN KATA TIDAK BAKU DALAM BAHASA INDONESIA

Penjelasan mengenai Kata Baku dan Kata Tidak Baku dalam bahasa Indonesia disertai contoh serta  alasan ketidakbakuannya.

Kata standar merupakan istilah yg secara formal serta sah diakui menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Kata nir baku adalah kata yang lantaran kekhilafan penggunanya digunakan buat menggantikan istilah baku pada ragam tidak resmi. Kata standar jua ada karena diubahsuaikan dengan ragam pecakapannya.


Lebih gampang lagi, untuk mengetahui kebakuan sebuah kata bisa kita lihat contohnya pada kamus. Jika pada kamus ada kata tadi berarti merupakan kata baku. Sementara apabila ada penerangan sebagai ragam dialog, maka model kata tadi bukan istilah baku.

Kata standar dan istilah tidak standar pula timbul dalam penuturan bahasa Indonesia lantaran ketidaksempurnaan penyerapan. Khusunya lantaran adanya faktor penutur menjadi dwibahasawan yang tanggung. Maksudnya, penutur bahasa Indonesia pula tahu bahasa asal yg menjadi asal serapan istilah bahasa Indoensia.

Ketidaksempurnaan pemahaman bahasa ini ada berdasarkan penutur bahasa Indenesia  yg sekaligus tahu bahasa Arab serta bahasa Inggris.

Contoh Kata Baku dan Kata Tidak Baku karena kesalahan Penggunaan Huruf I serta E.

Kata baku:

Praktik

Apotek

Atlet

Antre


Jadi, ketika ditulis praktek, apotik, atlit, dan antri makan goresan pena tadi adalah penulisan istilah yang nir baku.

Contoh istilah standar serta nir standar lantaran kesalahan penulisan alfabet kapital.

Kata Baku:

dokter (alfabet d mini )

Indonesia (alfabet I harus selalau besar )


Jadi, waktu ditulis dalam kalimat pergi ke Dokter, adalah nir baku. Begitu jua menggunakan kalimat, Aku cinta indonesia tidak baku karena memakai alfabet kecil.


Contoh istilah baku serta tidak baku lantaran kesalahan penulisan gabung.

Kata Baku:

Pascasarjana

Pascabanjir

Malapraktik

Malapetaka

Antibiotik

Antiamerika

Anti-Amerika

Non-Blok

Nonteknis

Non-Teknis

Antarsuporter

Antar-suporter


Jadi, penulisan fonem pasca-, bencana-, anti-, non-, dan antar- harus digabung menggunakan kata yang dilekati. Jika ingin memperjelas, bisa digunakan tanda hubung pada antar keduanya seperti pada istilah Non-Blok dan non-teknis.


Adapun penulisan yg nir baku adalah sebagai berikut:

Pasca banjir

Malpraktik

Anti Amerika

Non teknis

Antar suporter


Contoh kata standar serta nir baku lantaran kesalahan penggunaan indikasi baca.

Kata Baku

Jumat

Doa

Jamaah

Ulama

Isya

Assalamualaikum


Kata-istilah pada atas seringkali kali ditulis Jum’at; Do’a; dan Jama’ah; Ulama’; isya’; assalamu’alaikum. Penggunaan tanda baca apostrof justru galat sehingga penulisannya tidak baku. Yang standar merupakan penulisan tanpa pertanda baca tersebut.

Contoh istilah standar serta nir standar lantaran memaksakan pelafalan kata bahasa asalnya. Hal ini banyak pada istilah yang diserap menurut bahasa Arab:

Kata Baku

Azan

zuhur

Magrib

Subuh

Salat

Sedekah

Selawat

Ramadan

Pikir

Ustaz


Acapkali penulisan kata pada atas ditulis begini:
Adzan;

Dzuhur; dhuhur

Maghrib

Shubuh

Sholat; Shalat; Solat

Sodakoh; Sodaqoh

Shalawat; Sholawat

Ramadhan; Ramadlan; Romadlon; Romadhon

Fikir

Ustad; Ustadz


Variasai penulisan ini adalah penulisan kata yg nir standar. Hal ini timbul lantaran penutur bahasa Indonesia mencoba menulis dengan kaidah pembacaan dalam bahasa Arab menjadi bahasa sumber penyerapan kata yg sudah diindonesiakan. Padahal bahasa Indonesia telah menyerapnya menggunakan proses penyerapan serta adaptasi yg diubahsuaikan menggunakan ejaan bahasa Indonesia.

Yang perlu menerima catatan lebih mengenai kategori istilah standar serta tidak standar yg berkaitan dengan bahasa Arab ini adalah istilah pikir. Dalam bahasa Indonesia yang baku merupakan pikir pakai alfabet  p. Sementara yang memakai alfabet  tidak standar. Sementara kata fakir yang umumnya dirangkai menggunakan miskin yang baku adalah pakai f.


Masih berkaitan menggunakan penyerapan dari bahasa Arab, ada juga penulisan kata yang tidak baku namun jamak dilakukan. Hal ini terutama yang diserap ke pada bahasa Indonesia dalam bentuk rangkaian atau kata bentukan. Berikut ini daftar kata bentukan serapan dari bahasa Arab:

Kata Baku

Assalamualaikum

Amirulmukminin

Idulfitri

Iduladha


Kata-istilah pada atas seringkali, bahkan cenderung poly yg ditulis pada bentuk yg salah yaitu menggunakan penggunaan spasi di antara kata-kata tadi. Menjadi Assalamu alaikum; Amirul Mukminin; Idul Fitri; dan Idul Adha. Padahal penulisan yg menggunakan spasi ini merupakan penulisan yang keliru. Karena keliru berarti tidak standar. Bisa dicek pada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Ada model istilah yg masih belum dijelaskan dalam postingan ini? Silahkan posting melalui komentar bila ingin bertanya.


Selamat berbahasa Indonesia dengan baik serta benar! Salam!

LAFAL ATAU LAFADZ ATAU LAFAZ SERAPAN BAHASA ARAB DALAM BAHASA INDONESIA

Lafal atau Lafadz atau Lafaz

Penyerapan bahasa asing ke pada Bahasa Indonesia acap kalimemunculkan perkara. Masalah yg ada diantaranya berkaitan denganpengucapan atau adaptasi (pengindonesiaan) pula berkaitan dengan perbedaanmakna. 

Masalah yangberkaitan menggunakan pengucapan atau penulisan terutama asal dari bahasa yangmenggunakan alfabet berbeda. Misalnya, Bahasa Indonesia memakai huruf latin,ad interim Bahasa Arab menggunakan aksara Arab. Penyerapan dari Bahasa Arabmenjadi Bahasa Indonesia harus jua menyesuaikan penggunaan hurufnya. 


Masalah penyerapanini semakin kompleks bila penyerapan suatu istilah melalui 2 proses. Misalnya,proses pertama, kata dari Bahasa Arab telah terlebih dahulu diserap ke dalamBahasa Jawa. Setelah itu, seiring berjalannya waktu, kata tadi yang awalnyadari Bahasa Arab, lalu diserap ke dalam Bahasa Indonesia melalui BahasaJawa.

Contoh kataperlu, merupakan istilah yg padamulanya dari berdasarkan Bahasa Arab (فرض), apabila ditransliterasikan susunan kataasli dalam bahasa Arab adalahfardlu.Jika diterjemahkan, arti fardluadalah wajib , wajib , butuh.

Kata fardlu diserap ke dalamBahasa Jawa, menggunakan pengucapan sinkron dengan lidah Jawa menjadi parlu lambatlaun sebagai perlu. Dalam bahasa Jawa, perlu memiliki arti butuh.

Contoh pada kalimat:
Aku nduwe perlu karo awakmu. (=aku ada keperluan dengankamu)
Aku perlu duwit (=aku butuh uang).

Kata perlu dalam bahasa Jawa itukemudian diserap ke dalam Bahasa Indonesia tanpa proses adaptasi.

Penyerapan kata perlu menjadiBahasa Indonesia nir mengalami bentrokan dengan istilah aslinya. Hal ini disebabkankarena hubungan yg sudah jauh menggunakan kata asalnya. Seakan-akan kata perlu tidakberasal berdasarkan Bahasa Arab.

Sementara, buat beberapa katapermasalahan muncul karena terjadi bentrokanpenulisan antara yg telah Indonesia menggunakan penyesuaian serta BahasaIndonesia yg masih terasa Arab.

Misalnya, kata lohor dan lafal.Kata lohor merupakan serapan berdasarkan Bahasa Arab dzuhur (ظهر) yang berarti tengah hari(berkaitan dengan ketika salat pada siang hari). Bahasa Indonesia juga mengenalkata zuhur yang diserap langsung menurut bahasa Arab.

Kata lafal mengalami hal yangsama. Kata itu diserap pada dari bahasa Arab lafdzun (لفظ ). Sebagian orang terlanjur terbiasamengucapkan lafadz  lantaran sudahterbiasa mengaji Bahasa Arab.

Penutur Bahasa Indonesia, yang sudahterbiasa mengucapkan kata lafadz karena mengaji rapikan Bahasa Arab dipondok pesantren misalnya, akan kesulitan menulis lafal. Mereka akanmemilih menuliskan lafadz atau lafad lantaran mempunyai pendapatbahwa tulisan itulah yg benar.

Padahal, kata لفظdalamBahasa Arab diserap menjadi lafal dalam Bahasa Indonesia. Kata ini telah diakuidan sebenarnya jua sudah terasa Indonesia karena telah diperlakukanseperti kata lain pada Bahasa Indonesia, nir diperlakukan spesifik.

Bukti bahwa istilah lafal sudahsangat terasa keindonesiannya  antaralain sudah mampu mendapat imbuh dan nir lagi ditulis miring sebagai wujud carapenulisan istilah dan istilah asing. Kata lafal bisa dilekati berberapaimbuhan atau afiks, antara lainmenjadi pelafalan, dilafalkan,melafalkan.


Jadi, goresan pena yg sahih dalam BahasaIndonesia adalah lafal bukan lafadz, lafaz, atau lafad. Bagi sebagianorang permanen menulis lafaz dirasa lebih keren dan lebih benar.tidak apa. Tetapi, ini Bahasa Indonesia, lebih baik sebagai diri sendiri.diserap diadaptasi dengan Bahasa Indonesia. Tidak harus menjadi Arab.

PENGERTIAN BAHASA SEBAGAI ISTILAH DAN ARTI BAHASA SEBAGAI KATA

Pengertian Bahasa menjadi Istilah serta Arti Bahasa sebagaiKata caraflexi.blogspot.com


Dalam artikel tentang arti dan pengertian bahasa inidibedakan antara kata bahasa serta kata bahasa. Menjelaskan arti bahasa berartimerujuk pada istilah ‘bahasa’ ad interim pengertian bahasa merujuk padapenjelasan konsep mengenai teori bahasa.

Yang pertama kita bahas adalah arti bahasa. Dalam bahasaIndonesia, ada istilah ‘bahasa’ terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiaedisi Keempat Pusat Bahasa page 116-117. Bahkan kata yg berkaitan menggunakan ‘bahasa’masih ada pula penjelasannya sampai halaman 118.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Keemat yang terbitpada 2008 tersebut, ada 3 kata ‘bahasa’ yang berbeda-beda.

Pertama, kata Bahasa yg mempunyai pengertian sebagai alatkomunikasi.

Kedua, istilah bahasa yang merupakan serapan berdasarkan bahasaMinangkabau (kode Mk) yang merupakn partikel dan memiliki arti kata yangdigunakan buat menghubungkan bagian ujaran. (KBBI 2008:117).


Ketiga, kata bahasa yang memiliki arti sedikit. Kata bahasayang ketiga ini adalah adverbia. Contoh penggunaannya anginberembus sepoi-sepoi bahasa. Artinya, angin yang berembus perlahan.

Sementara itu, pada Tesarus Alfabetis Bahasa Indonesia (TABI)yang diterbitkan sang Pusat Bahasa pada tahun 2010, ada tiga kata ‘bahasa’.jadi, karena terdapat tiga jenis maka ada tiga grup sinonim bahasa.

Penjelasan tentang sinonim istilah bahasa dapat ditinjau dalam (TABI,2010:47). Masing-masing istilah bahasa itu bersinonim dengan:

1. Bahasa yang bersinonim dengan adab serta budi pekerti.dll.

2. Bahasa yg bersinonim dengan aksen, dialek,dialog, dll.

3. Bahasa yang bersinonim dengan satu kata bahwa. Jadi,grup yang ketiga ini sama artinya dengan kata bahasa yg dari dariminangkabau, sebagari partikel.
Jadi, dari pengamatan terhadap kata bahasa yangada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Tesauruf Alfabetis Bahasa Indonesia,terdapat 3 jenis kata bahasa yaitu: 1) bahasa yg memiliki arti indera komunikasi;dua) bahasa yg mempunyai arti sopan santun atau akhlak; tiga) bahasa sebagaisinonim istilah bahwa.


Sementara itu, dicermati dari akar pungkasnya, bahasa dalambahasa Indonesia merupakan serapan menurut bahasa Sanskerta ‘bhasa’. Yangartinya sama saja dengan bahasa, allughah dalam bahasa Arab, serta languagedalam bahasa Inggris.

Setelah mengetahui arti bahasa, selanjutnya kita bahasmengenai pengertian Bahasa sebagai sebuah konsep ilmu pengetahuan.

Pengertian Bahasa


Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (manasuka) dankonvensional. Pengertian sederhananya begitu. Artinya, bahasa pada mulanyaberbentuk ujaran (suara) bukan tulisan. Tetapi ujaran itu memiliki sistem,yaitu kententuan serta keterikatan.

Arbitrer terdapat yg memaknai sebagai manasuka ada pula yangmemaknai sebagai sukarela. Maksudnya arbitrer merupakan terserah tidak harus sama.misalnya buat menyebut alat musik pukul diklaim kentongan karenaberbunyi tong ketika dipukul. Namun tidak semua istilah berangkat darikondisi itu. Misalnya tidak harus menyebut ting untuk besipadahal besi jika dipukul berbunyi ting. Ini yang diklaim manasuka.

Konvensional merupakan, disepakati. Maksudnya pada satumasyarakat bahasa, kaidah-kaidah dan arti kata serta maksud dari bunyi ujaransaudah saling dipahami. Sehingga bisa dipakai buat menyampaikan pesan.

Sementara itu, dalam kita tata bahasa Arab klasik yangdimaksud kalam (الكلام) adalah allafdzualmurakkabu almufidu bilwad’i (اللام هو: اللفظالمركب المفيد بالوضع). Penjelasan ini terdapat dalam buku jurumiyahkitab nahwu (kaidah tata bahasa Arab klasik) yang banyak dipelajari dipesantren-pesantren.

Jikaditerjemahkan secara bebas, menjadi begini kalam adalah lafadz yang tersusun(murakkab) yang dapat dimengerti/bermanfaat (mufid) dan sesuaisituasinya (bilwad’i). Jadi, sama saja merupakan menggunakan sistem lambangbunyi yg manasuka dan konvensional.
Kata ujarandan lafad merupakan sinonim, yg pula bisa dianggap menggunakan lambangbunyi.


Tersusunberarti sama sajadengan sistematis ada rapikan aturannya.

Berguna berarti memiliki arti, jugadapat diterjemahkan bisa dipahami. Sama halnya menggunakan arbitrer, meskipunmanasuka tetap saling memahami antar-penuturnya.

Bilwad’ibisa diterjemahkansebagai situasional atau sesuai konteks, jadi sama saja menggunakan konvensionalkarena pada arti konvensional mengandung arti sesuai kesepakatansetempat berarti seuai menggunakan situasinya atau konteksnya.


Nah,melihat dari pengertian bahasa yg dijelaskan sang para bahasawan BahasaIndonesia yg ternyata pula terilhami sang arti kalam dalam bahasa Arab(Kitab Jurumiyah) maka dapat ditarik konklusi bahwa Bahasa mempunyai sifatuniversal, maksudnya tata anggaran umum sebuah bahasa juga berlaku buat bahasalain meskipun miliki sistem lambang bunyi yang tidak sama.

Perludiketahui jua bahwa, dalam bahasa Arab, bahasa tidak diterjemahkan sebagaikalam (meskipun merupakan bagian maknanya), melainkan diterjemahkansebagai allughoh (اللغة). Sementaradalam bahasa Indonesia, lughoh diserap sebagai logat yang jugamerupakan bagian dari bahasa.

Demikianarti serta pengertian bahasa baik menjadi kata maupun menjadi kata. Semogabermanfaat.

PERBEDAAN ARTI KATA BUAT DAN UNTUK SERTA PENGGUNAANNYA

Banyak sinonim dalam bahasa Indonesia, hal ini disebabkanoleh beberapa faktor, pada antaranya karena sifat bahasa Indonesia yg terbukaterhadap bahasa asing. Karena bahasa Indonesia terbuka, maka sanggup serta bisamenerima istilah serapan menurut berbagai bahasa. Misalnya, kata cinta memilikisinonim yg sangat banyak yang dari dari berbagai bahasa asing di dunia,tentu melalui proses penyerapan yg otomatis melalui penyesuian makna danpelafalan. Untuk para penutur bahasa Indonesia pemula, tentu kesulitan menggunakanmasing-masing istilah tersbut.

Contoh lain adalah istilah sekolah yg bersinonimdengan madrasah. Sekolah lebih dekat menggunakan bahasa dari Eropa, school(inggris), sementara madrasah merupakan serapan bahasa Arab.


Dalam bahasa Indonesia, sinonim juga berkaitan dengankebakuan kalimat. Misalnya kata ‘aku ’ dan istilah ‘gue’ mempunyai arti yg sama,tapi memiliki perbedaan juga. Perbedaan yg mencakup penggunaan. Jadi, selainkarena adanya penyerapan menurut bahasa asing, sinonim yang beragam pada bahasaIndonesia ditimbulkan adanya istilah baku serta nir baku.

Berkaitan menggunakan kata standar serta tidak standar itu, pembahasantentang istilah ‘buat’ dan kata ‘buat’ ini berpijak.




Arti Kata ‘buat’ dan ‘buat’

Kata’buat’ dalam bahasa Indonesia terdapat tiga. Lihat di KBBIPusat Bahasa Edisi Keempat laman 132. Ada tiga lema ‘buat’ dengan arti yangberbeda-beda. Kata ‘untuk’ yg pertama mempunyai 6 penerangan, yaitu kata‘buat’ yang berkedudukan menjadi partikel.

Masing-masing arti kata buat menjadi partikel adalahsebagai berikut:
1. Preposisi buat menyatakan bagi ....; bagian;. Contohkalimat: ini untukku, itu untukmu.


2. Karena atau alasan. Contoh kalimat: untuk kesalahanitu, beliau dieksekusi selama dua bulan; buat seluruh itu, beliau mau bekerja keras.

3. Tujuan atau maksud; bagi; Contoh kalimat: lemari buat(menyimpang) perhiasan; tontonan buat seluruh umur;


4. Penggantian (sebagai ganti ....); (disediakan, digunakan,diapakai) sebagai..... Contoh kalimat: Kardus itu dipakai untuk mejabelajar; diberi topi buat menutupi ketua.


5. Selama. Contoh kalimat: untuk 5 hari ke depan kamuharus selalu berkunjung ke blog ini.


6. Telah. Contoh kalimat: untuk kedua kalinya engkau sayaperingatkan.


Selain istilah ‘buat’ yg pertama di atas, istilah untuk jugadiserap menurut bahasa Minangkabau yang memliki arti: bagian berdasarkan milikyang dibagik-bagikan.


Sementara itu, terdapat juga istilah untuk yang berkedudukansebagai nomina kata benda yg mempunyai arti kemaluan perempuan . Kata‘buat’ ini dimaksudkan buat memperhalus sebuatan buat alat kelamin.

Baca Juga: Penjelasan istilah ‘buat’ yang Komprehensif

Sementara itu, istilah ‘buat’ memang di salah satu maknanyamemiliki arti yang bersinonim dengan ‘buat’. Tapi, arti kata ‘buat’ jelasberbeda menggunakan istilah ‘buat’.

Berikut ini arti ‘buat’ dalam Kamus Besar Besar BahasaIdonesia Pusat Bahasa. Lihat KBBI halaman 213.

Ada dua kata ‘buat’ dalam KBBI. Kata buat yg pertamaberposisi sebagai ‘verba’ alias istilah kerja. Yang memiliki dua arti yaitu: 1.kerjakan; lakukan; serta arti yg ke 2 2. Bikin.

Sementara kata ‘buat’ yang kedua dalam KBBI adalah kata buatyang ada pada kelas kata ‘partikel’. Arti kata ‘buat’ ini yg bersinonimdengan ‘untuk’.

Perbedaan Kata ‘buat’ serta ‘buat’


Karena yg sedang dibahas adalah perbedaan antara istilah buatdan buat, tentu yg dimaksud merupakan ke 2 istilah tadi dalam posisi menjadi‘partikel’. Apabila kata ‘buat’ adalah kata yang bisa dipakai dalam ragamformal atau ilmiah, kata ‘buat’ meskipun mempunyai arti yg sama menggunakan ‘buat’tidak bisa digunakan pada bahasa ragam formal, lantaran istilah ‘untuk’ merupakankata dalam ragam percakapan.

Maka menurut itu, istilah ‘buat’ dan kata ‘buat’ nir bisasaling sulih (saling menggantikan) dengan sekenanya. Harus dicermati kontekskalimatnya.

Misalnya dalam kalimat:

Surat cinta buat starla bisa digantikan sang ‘buat’sebagai surat cinta buat starla.

Tetapi pada kalimat ini dia, istilah buat nir bisadiganti buat:

Buatlah sebuah kalimat aktif.


Tidak sanggup disulih (diganti) Untuklah sebuah kalimataktif **


Begitu pula menggunakan kalimat ini dia, istilah ‘buat’ tidakbisa digantikan sang istilah ‘untuk’:

Lemari ini dibuat buat menyimpan baju.


Tidak mampu diganti Lemari ini dibentuk untuk menyimpan baju**

Dengan mengetahui arti masing-masing kata ‘buat’ dan kata‘buah’ maka kita bisa menggunakan gampang mengetahui disparitas antara keduanya.sekaligus sanggup menggunakannya pada konteks kalimat yg sesuai.

SIFAT BAHASA YANG ARBITRER ALIAS MANASUKA

Sifat Bahasa yang Arbitrer aliasManasuka

Pengertian

Arbitrer bisa dimaknai menggunakan manasuka atauterserah bahkan bisa disebut sekenanya. Maksudnya, masing-masing bahasa (istilah)terbentuk tidak menurut sistem dan proses yang baku dan sama.

Proses pembentukan kata pada suatu bahasa adakalanya melalui proses pengambilan menurut bunyi, proses campuran istilah sehinggamelahirkan kata baru, atau bahkan proses yang nir diketahui prosesnya.

Contoh

Misalnya nama hewan yg dianggap Tokek
. Hewanyang seperti menggunakan cecak serta bersuara nyaring ini pada 3 bahasa daerahmemiliki perbedaan. Dalam bahasa Jawa diklaim Tekek, dalam bahasa Maduradisebut Tekok, dan pada bahasa Sunda diklaim Tokek , mungkinbahasa Indonesia menyerapnya menurut bahasa Sunda. Sebenarnya,  nama fauna tersebut pada bahasa daerah diatas tidak sama tetapi alfabet pembentuknya sama. Hal ini ditimbulkan karena telingaorang Jawa, Madura, serta Sunda, berbeda waktu mendengarkan suara tokek yangberbunyi. Untuk menerangkan, coba saja tirukan suara tokek dan sebaiknya semiripmungkin. Tiga nama tersebut (tokek, tekek, serta tekok) pasti bunyinya sama,menggunakan catatan: penekanan pada suku kata pertama.

Tok.... Keeeek

Tek.... Keeeek

Tek.... Kooook


Rasakan serta bedakan, pasti kecenderungannya sama.

Nah, proses pembentukan kata pada atas adalahmelalui suara yang dihasilkan. Proses pembentukan istilah yang seperti di atasadalah penamaan (pembentukan istilah) kentongan, gong, kendang,kresek, angklung. Masing-masing istilah tadi terbentuk karena tiruanbunyi yang didapatkan. Kresek adalah penyebutan (kata) lain dari tasplastik. Penamaan ini berasal menurut penutur Jawa. Kantong plastik disebut kresekkarena bunyinya ketika dipegang kemeresek.

Ada juga istilah yg dibuat melalui prosespenggabungan istilah yg kemudian sebagai istilah baru. Contoh: matahariyang pada bahasa Ingris adalah sun dan pada bahasa Arab disebut Samsun,mungkin bahasa Inggris menyerap bunyi bahasa Arab ya?

Istilah matahari nir menyerap dari bahasaasing maupun bahasa daerah nusantara. Dalam bahasa Jawa matahari disebutserngenge/ srengenge. Bahasa Indonesia membentuk istilah baru denganmenggabungkan mata dan hari. Mungkin kata tersebut dibuatkarena adanya matahari hanya pada siang hari, serta dapat menyinari sehinggamanusia dapat melihat dengan jelas. Bisa jadi jika sebelumnya tidak adaistilah bulan, mungkin akan terdapat kata matamalam. Ini sejalan dengankonsep manasuka atau arbitrer.

Selain menurut proses tiruan suara benda dan gabungankata, istilah pada bahasa Indonesia (pula dalam bahasa-bahasa lainnya) jugadibentuk dengan sekenanya. Contoh pada bahasa Indonesia dikenal kata airuntuk menyebut benda cair dengan lambang kimia H2O. Istilah air bukanserapan sekaligus bukan pembentukan berdasarkan tiruan suara.  Mengapa disebut air? Nir dapat dijelaskanasal usul kata tadi. Sama halnya dengan bahasa lain. Misalnya istilah meja dalambahasa Indonesia, mungkin masih dapat dirunut adalah serapan menurut bahasaJawa: Mejo. Tetapi ketika dirunut mengapa dalam bahasa Jawa disebut mejotidak dapat dirunut dari mana asalnya dan bagaimana proses pembentukanistilahnya.  Ini juga yang disebut denganarbitrer atau manasuka.

Ke-arbitrer-an bahasa tidak liar sepenuhnya.konsep terserah yang terkandung pada sebuah bahasa dibatasi dengankonsep konvensional atau kesepakatan beserta. Yang dimaksud konvensionaladalah sebagai konvensi bersama, mempunyai konsep yang sama tentang istilahtersebut. Orang jawa mengerti yg disebut banyu adalah air dalambahasa Indonesia, sedangkan bayu adalah angin dalam bahasaIndonesia. Karena telah sepakat maka bisa dimengerti oleh penutur dan petutur(antara yang mengucapkan serta yg mendengar). Sementara itu, antara masyarakatbahasa Inggris dan masyarakat bahasa Indonesia nir setuju. Contoh meskipunpenulisannya sama, ke 2 penutur bahasa tersebut (Inggris - Indonesia) tidaksaling tahu kata: air dalam bahasa masing-masing.


Silakan arbitrer dalam hayati, namun sebagaimakhluk sosial kita jua wajib mengkonvensionalkan sifat kita agar bisaditerima oleh masyarakat.

PEMBAHASAN SOAL BAHASA INDONESIA IMBUHAN ASING

IMBUHAN ASING
Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan baru atau serapan berdasarkan bahasa daerah, terutama menurut bahasa-bahasa asing. Imbuhan-imbuhan tadi sangat produktif, lebih banyak tampil pada surat berita-surat kabar atau karya ilmiah.
Macam-macam Imbuhan Asing dan maknanya
A.  Imbuhan asing berdasarkan bahasa Daerah
      (1) Awalan tak    =  tidak
          Contoh: tak sadar,tak aktif,tidak sosial,dsb.
      (2) Awalan serba =  seluruhnya/semuanya
          Contoh: serba merah, serba susah,dsb.
      (tiga) Awalan tuna   =  kehilangan sesuatu, ketiadaan, cacat.
           Contoh: tuna karya, tuna wisma, tuna susila, dsb.
      (4) Awalan antar  = kurang lebih (menurut inter)
           Contoh: antar pulau, antar kota, antar wilayah, antar bangsa, dsb.              
B. Imbuhan asing menurut bahasa Sanskerta
      1. Bentuk awalan sebagai berikut:
         Awalan maha = sangat/akbar, pra = sebelum (= pre), swa  = sendiri, serta    
         dwi = dua, dsb., adalah model-contoh awalan berdasarkan bahasa Sanskerta.
         Contoh:
         (a). Para mahasiswa sedang melakukan penelitian pada Gunung Merapi.
         (b). Zaman prasejarah insan belum mengenal goresan pena.
         (C)  Pembanguan pertanian bertujuan menciptakan swasembada pangan.
         (d)  Kita harus terus menjaga agar dwiwarna selalu berkibar pada bumi nusantara.
              Selain itu dijumpai juga kata-istilah sapta lain: eka darma, trimurti,
              caturkarya, pancasila, dsb.
2. Bentuk akhiran berdasarkan bahasa Asing
   a. Akhiran  –wan, -man, -wati
    Akhiran  –wan, -man, -wati asal dari bahasa  Sanskerta.  Akhiran tersebut  memperlihatkan jenis          kelamin.
   Akhiran  –wan, serta –man menyatakan jenis kelamin  laki-laki , sedangkan  –wati memperlihatkan  jenis    kelamin    perempuan . Akhiran  tersebut membangun  kata benda.
   Makna  akhiran  –wan,  -man, dan –wati merupakan  sebagai  berikut:
   1. Menyatakan  orang  yg ahli Misalnya  : ilmuwan, rohaniwan,  dan budayawan,  sastrawan,  dsb.
  2. Menyatakan  orang  yg mata pencahariannya  pada bidang  tertentu Misalnya  : karyawan,  wartawan,  serta  industriwan 
   tiga. Orang  yg  mempunyai sifat khusus Misalnya  : hartawan  dan dermawan
   4. Menyatakan  jenis kelamin
   b. Akhiran –i, -wi, -iah, berfungsi menciptakan kata sifat berasal menurut Arab. Terdapat jua akhiran –in, dan
      –at yg berfungsi membentuk kata benda.
   Perhatikan  contoh-model  berikut:
   1. Alami, badani,  insani, hewani,  artinya menyatakan  ‘bersifat ….’
   dua. Duniawi, manusiawi, serta surgawi, artinya  menyatakan  ‘bersifat….’
   tiga. Jasmaniah,  ilmiah, harfiah, rohaniah, artinya  ‘memiliki  sifat….’
   4. Muslimin, mukminin, hadirin, serta muktamirin merupakan penunjuk jamak tak tentu laki-laki dan wanita.
   5. Muslimat, mukminat, mualimat, dan sebagainya adalah bentuk penunjuk jamak buat perempuan .
c. Akhiran  –er, -al, -ik, -if,  -is, -isme, -isasi,  -logi, dan  –or.
   Imbuhan asing tadi berasal menurut bahasa Barat.
   Perhatikan model-contoh berikut:
   1. Tuti bekerja menjadi tenaga honorer pada Bank Mandiri (bersifat gaji)
   dua. Secara materiil, Tini tidak sebanding dengan Tuti (bersifat materi)
   tiga. Cerita Hang Tuah termasuk cerita yg heroik (bersifat hero atau kisah kepahlawanan)
   4. Kalau berbicara itu wajib obyektif (menurut objek)
  lima. Indonesia menolak anggapan Australia bahwa Indonesia nir selektif  pada mengimpor barang.(dari seleksi)
   6. Kolonialis Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. (bersifat koloni)
   7. Kita wajib mempunyai semangat nasionalisme. (bersifat nasional atau kebangsaan)
   8. Sudah 5 tahun Budi Harsono memimpin  organisasi sosial. (hal yang bersangkut paut menggunakan)
   9. Bu Ida mengajar  biologi  di sekolah kami.(ilmu/pengetahuan mengenai)
1.  Makna imbuhan  – wan pada kalimat berikut yang menyatakan orang yang mempunyai sifat adalah …
a.  Perusahaan itu maju pesat berkat kerjasama antar karyawan serta managernya
b.  Para sukarelawan siap dikirim ke medan perang.
c.  Peragawan itu mengenakan hasil rancangan perancang mode terkenal.
d.  Para usahawan mendambakan terciptanya bidang keamanan.
Kunci : B
Pembahasan  :
Kalimat  pada jawaban  (a) masih ada  kata karyawan  artinya  orang yg….
Pada kalimat  (b) masih ada  istilah sukarelawan ialah  orang yang bersifat….sedangkanpada
kalimat  (c) masih ada  istilah  peragawan  ialah orang memperagakan,  serta
pada kalimat  (d) masih ada  istilah  usahawan ialah  orang yg….
2.  Pemerintah melakukan tindakan nasionalisasi  terhadap perusahaan perusahaan asing.
Makna istilah nasionalisasi  pada kalimat tersebut adalah ….
a. Proses membuahkan sesuatu sebagai milik bangsa atau negara
b. Hal menjadikan seorang sebagai rakyat negara
c.  paham / ajaran mengasihi    bangsa dan negara sendiri.
d.  kesadaran keanggotaan dalam suatu negara
Kunci : A
Pembahasan :
Makna kata menurut istilah nasionalisasipada kalimat tersebut adalah proses membuahkan sesuatu menjadi milik bangsa atau Negara
3.  Kalimat yg memakai imbuhan asing yg keliru adalah.....
a. Hani mendapat tugas membuat karya ilmiah.
b. Upacara di Kuta Bali poly dihadiri rohaniwan.
c. Sekolah tidak bisa disamakan menggunakan forum sosial.
d. Pak Harman menerima tunjangan struktural
Kunci : C
Pembahasan  :
Jawaban  (a) terdapat  imbuhan asing  –iah dalam kata  ilmiah  adalah  bersifat….
Jawaban  (b) terdapat  imbuhan asing  –wan pada istilah  rohaniwan  merupakan  orang yg pakar….
Sedangkan  jawaban  (c) masih ada  kata  sosial bukan adalah  kata berimbuhan  asing, dan
jawaban  (d) masih ada  kata berimbuah  asing  –al dalam istilah  struktural  adalah  bersifat….
4.  Aspek politis  dari LKMD terasa bagi stabilitas nasional.
Makna imbuhan  -is pada kata yang bercetak miring merupakan ….
a. Perihal
b. Bersifat
c. Anggaran
d. Proses
Kunci : B
Pembahasan :
Makna kata berimbuhan asing buat istilah politis  pada kalimat tersebut adalah bersifat....
5.  Di masyarakat  industri, orang telah lama muak menggunakan polusi, siklus ulang, dan kampanye  pelestarian lingkungan yang tak henti-hentinya.  Mereka  ingin menikmati  kesejukan  lingkungan  yg masih alamiah.  Biro Wisata yang sebelumnya  mengiklankan  perempuan budaya  kini ada yg mengiklankan wisata alam kepada  wisatawan  asing.
Kata berimbuhan asing yang digunakan dalam paragraf pada atas adalah ...
a. Industri, polusi
b. Kampanye, polusi
c. Alamiah, wisatawan
d. Pelestarian, alamiah
Kunci : C
Pembahasan :
Alamiah  serta wisatawan  merupakan kata-kata yg berimbuhan asing.pada istilah  alamiah  terdapat  imbuhan asing  –iah merupakan  bersifat….,sedangkan dalam kata  wisatawan  terdapat  imbuhan asing  –wan merupakan  orang yg….
6.  Binatang dan tumbuh-flora akan berkembang biak secara alamiah.
Arti akhiran -iah pada istilah  alamiah pada kalimat tadi merupakan ....
a. Menyatakan jumlah
b. Menyatakan sifat
c. Menyatakan benda
d. Menyatakan proses
Kunci : B
Pembahasan :
Makna/arti imbuhan asing –iah dalam istilah alamiah pada kalimat tersebut merupakan menyatakan sifat
7.  Dari kalimat-kalimat berikut, manakah kalimat-kalimat yang nir memakai imbuhan asing ?
a. Anak itu memiliki bakat alami.
b. Karyawan pabrik gula mengadakan unjuk rasa.
c. Program modernisasi desa sudah lama dimulai.
d. Paman dikabari bahwa kakek sedang sakit.
Kunci : D
Pembahasan  :
Jawaban  (a) masih ada  imbuhan asing  –i dalam istilah alami  ialah  bersifat….
Jawaban  (b) masih ada  imbuhan asing  –wan pada istilah  karyawan  adalah  orang yang ….
Jawaban  (c) masih ada  kata imbuhan asing –isasi dalam istilah  modernisasi  merupakan menyatakan  proses….sedangkan 
jawaban (d) pada kata  dikabari  bukan merupakan kata berimbuhan  asing.
8.  Menurut aku , manusiawi, jika anak berusia 5 belas tahun telah tertarik pada versus jenis.
Makna imbuhan  -wi pada istilah manusiawi merupakan ....
a. Berhubungan dengan
b. Berkenaan menggunakan
c. Bersifat
d. Berdasar
Kunci : B
Pembahasan :
Makna/arti imbuhan asing –wi pada istilah manusiawi pada kalimat tersebut adalah menyatakan sifat atau bersifat.
9.  Sumpah tersebut bahkan dapat dipercaya sebagai klasifikasi nasionalisme.
Makna imbuhan -isme dalam istilah nasionalisme  kalimat tadi adalah .....
a. Menyatakan faham
b. Menyatakan proses
c. Menandai kata sifat
d. Pembentuk istilah benda
Kunci : A
Pembahasan :
Makna/arti imbuhan asing –isme dalam istilah nasionalisme dalam kalimat tersebut merupakan menyatakan faham/aliran.
10.  Kalimat berikut yg memakai kata berimbuhan asing secara tepat merupakan....
a. Setiap murid dituntut untuk selalu aktif dalam belajar.
b. Menurut grup umur usia 20 tahundisebut usia produktifitas.
c. Sebagai rohaniawan beliau selalu memberi bimbingan pada rakyat.
d. Kolonialisme Belanda menjajah Indinesia selama 350 tahun.
Kunci : A
Pembahasan :
Jawaban (a) terdapat istilah berimbuhan --if yang tepat yaitu dalam istilah  aktif. 
Jawaban (b) kata produktifitas kurang tepat, seharusnya produktif.
Jawaban (c) kata rohaniawan kurang tepat, seharusnya rohaniwan.
Jawaban (d) istilah kolonialisme kurang tepat, seharusnya kolonialis.

ARTI NAMA MUHAMMAD DAN VARIASINYA DALAM BAHASA INDONESIA

Arti Nama Muhammad dan Variasinyadalam Bahasa Indonesia


Nama Muhammad sudah digunakansebagai nama orang di Indonesia. Bahkan sebelum kemerdekaan, nama tokohperjuangan dan pergerakan pada Indonesia sudah menggunakan Muhammad pada awal nama.

Contoh nama tokoh yangmenggunakan nama Muhammad antara lainM. Yamin (Muhammad Yamin), MuhammadRoem, M. Natsir, dan Moh. Hatta. Tokoh-tokoh tersebut adalah tokoh pejuang bangsaIndonesia. Bahkan, nama Moh. Hatta tercatat menjadi proklamator kemerdekaanbangsa Indonesia.

Di awal kemerdekaan, tokoh yangmenggunakan nama Muhammad di awalnama merupakan mereka yg berlatar belakang dari daerah Sumatera. Sementara tokoh-tokoh yang dari menurut daerahlain, termasuk dari Jawa,  masihkental nama Jawa. Misalnya: Soekarno, Kasman Singodimejo. Meskipuntokoh tersebut merupakan tokoh Islam bila asal menurut Jawa, nir menggunakannama Muhammad. Contoh: Tjokro Aminoto(Cokro Aminoto), tokoh Sarekat Islam.


Bahkan, tokoh yg dari darikalangan pesantren pula nir menggunakan nama Muhammad di awal. Contoh WahidHasyim putra KH. Hasyim Asyari, yg jua ayahanda KH. Abdurahman Wahid.

Penamaan masyarakat Jawa padawaktu itu (sebelum kemerdekaan) masih nir identik dengan penggunaan muhammad. Namun, pada perkembangannya,nama Muhammad pula digunakan buat nama orang Jawa. Bahkan pada kalangan santri,penggunaan nama Muhammad untuk anaklaki-laki seolah-olah sebagai kewajiban. Seperti halnya nama Siti yang ‘wajib ’ digunakan sang anak perempuan .

Arti Muhammad


Muhammad merupakan serapan dari bahasa Arab output transliterasi daritulisan Arab  (محمد). Kata muhammad ini merupakan bentuk turunandari hamada (حمد) yang mempunyai arti dasar puji, syukur, terimakasih. Sementara, muhammad artinya merupakan orang yg terpuji.

Variasi penulisan muhammad yang ada pada nama orangIndonesia sangat majemuk. Bentuk penulisan nama Muhammad antara lain sebagai berikut.

-  Hanya ditulis satu huruf: M

Contoh nama tokoh M. Yamin, M.natsir.

- Ditulis Moh.


Contoh nama tokoh Moh. Hatta. Penulisan ini juga banyakdigunakan buat nama orang yg disingkat. Contoh nama tokoh kini adalah Moh. Mahfud MD. Adakalanya juga ditulis: Moch. Contoh Moch. Sroedji tokoh pahlawan berdasarkan Jember.

Berikut variasi penulisan nama Muhammad yang generik digunakan olehmasyarakat Indonesia: Muhamad; Muchammad;Mochammad; Mohammad; Muhamat; Moch. Dalam masyarakat Jawa dan Madurabiasanya hanya ditulis Mat atau Mad saja. Hal ini ditimbulkan karenamasyarakat cenderung memakai bahasa lisan daripada bahasa tulis. Jadi,ketika ada pendataan KTP misalnya, ketika ditanya siapa namanya? Dijawab: Mat Juari akhirnya ditulis Mat Juari oleh petugas.

Penggunan nama Mat atau Mad ini banyak pada Jawa Timur pula wilayah lain. Nama mad atau mat juga dipakai pada global hiburan misalnya ada nama tokoh Mat Solar dalam serial dan film Bajaj Bajuri. Contoh lain adalah Mat Pi’i tokoh fiktif pada koran RadarJember. Penyingkatan ini berasal berdasarkan MuhammadSyafi’i  menjadi Mat Pi’i.

Lalu, sebenarnya bagaimanapenulisan nama Muhammad yg benar?

Penulisan nama muhammad yang sahih:
Seperti sudah dijelaskan di atas,nama muhammad merupakan hasiltransliterasi dari tulisan arab. Jika diurai, tulisan arab itu terdiri dari mim, ha’, mim (yg ditasdid), dan dal (م،ح، مّ، د ). Dalam kaidah ilmutajwid (ilmu bunyi Bahasa Arab), mim yg bertasydid mengindikasikan sebenarnya adadua mim, pada situ.

Masing-masing huruf tersebut jikaditransliterasikan ke goresan pena latin bahasa Indonesia sebagai m, h, m, m, dan d. Kemudian, penggunaan huruf vokal dalam Bahasa Indonesiaberdasarkan harakat yang dipakai pada Bahasa Arab. Maka مُmenjadi mu;  حَ sebagai hadan مّ menjadi mma, diakhiri menggunakan دْsehingga tidak perlu vokal. Jadilah Muhammad.


Penulisan muhammad ini dari transliterasi yang diadaptasi denganlidah Indonesia dan kesusaian pelafalan huruf Arab menurut ilmu tajwid.jikapun tidak ditulis muhammad tapi variasiyang lain, juga tidak apa-apa. Tidak ada yang salah pada penulisan nama.

Selain muhammad bentuk turunan berdasarkan kata dasar hamada juga diserap ke pada bahasa Indonesia. Nama lain yangberasal dari bahasa Arab yg homogen menggunakan muhammad adalah: mahmud;ahmad; dan hamid.

Muhammad ialah orang yangterpuji.
Mahmud  artiya yang terpuji.
Hamid artinya yg punya nama baik.
Ahmad  artinya melakukanperbuatan terpuji.

Arti-arti pada atas dikutip dariKamus Al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap (lihat Munawwir, AW: 1997:294).

Kata mahmud dan hamid bisadigunakan buat nama wanita menggunakan menambah ta’ marbuta (ة) dibagian akhir istilah sebagai mahmudah, danhamidah. Artinya tetap.

Selain mempunyai arti yg indah,biasanya penggunaan nama muhammad danberbagai variasinya yg sejenis, bukan semata-mata memperhatikan arti namatetapi pula berkeinginan buat meniru nama Nabi. Yaitu Nabi Muhammad. Bagiseorang muslim, meniru Nabi merupakan sebuah hal yang terpuji. Setidaknya, denganmenyematkan nama muhammad pada namaanaknya, disertati harapan bahwa anaknya sanggup meniru serta menjadi umat Nabi yangbaik.

Lain lagi menggunakan kata mahmud yang akhir-akhir ini berkembangdi rakyat. Khususnya melalui media umum. Istilah mahmud yang digunakan pada memeataupun pernyataan pada sosial media merupakan akronimisasi kata mahmud darifrasa mamah muda. Maksudnya, ibu-ibuyang masih belia.

Tambahan, berikut nama mad yang hanya diambil belakangnya saja,yg pernah saya dengar di lingkungan saya:
Mad Rais, Mat Juari, Mat Pi’i. Mat Pak Sol, Matasan (ini bentuksingkat berdasarkan Muhammad Hasan, mungkin),Madrani (akronim dari Muhammad Roni, mungkin), Mat curut (ini namanya Ahmad,panggilannya curut, jadinya begitu).


Kalau di sekitar Anda, ada yangbernama Muhammad atau sekadar dipanggil Mad?

PERBEDAAN KATA SALAH DAN KATA KELIRU PENGERTIAN DAN PENJELASANNYA

Perbedaan Kata Salah dan Kata Keliru Pengertian danPenjelasannya
caraflexi.blogspot.com – Pernah dengar kalimat: itu tidaksalah hanya galat. Kalimat tadi menandakan adanya disparitas maknaantara istilah ‘keliru’ serta ‘Keliru’.  Apaperbedaan keliru dan galat? Berikut penjelasannya.

Pengertian Salah

Ada enam pengertian salah yg diakomodasi pada Kamus BesarBahasa Indonesia Pusat Bahasa edisi keempat yg diterbitkan tahun 2008,tepatnya pada page 1206. Berikut ini ditulis secara lengkap pengertian katasalah yang masih ada pada kamus acuan Bahasa Indonesia tadi:

1.  nir sahih; tidakbetul (adverbia);

Contoh pada kalimat: Ia membetulkan perhitungannya yangsalah.
2. Keliru; khilaf;
Contoh pada kalimat: Ia galat menafsirkan makna ayattersebut.
3. Menyimpang dari yg seharusnya;
Contoh dalam kalimat: Mereka galat jalan sehingga tidaksegera sampai.
4. Luput; nir mengenai target; gagal;
Contoh pada kalimat: Dua kali tendangannya salah , barutembakan ketiga sempurna target.
5. Cela; cacat;
Contoh pada kalimat: Tidak ada salahnya orang sudah tua tetap belajar.
6. Kekeliruan;
Contoh pada kalimat: Bukan salahku apabila beliau mengingkarijanjinya.

Dari keenam pengertian di atas, dapat diketahui bahwa adadua makna istilah ‘galat’ yang juga ‘keliru’. Selanjutnya akan dijelaskanpengertian ‘keliru’ buat lalu dibandingkan dengan perbedaan antara kata‘salah ’ dan istilah ‘galat’.

Pengertian Kata Keliru

Pengertian kata keliru yg terdapat dalam bahasa Indonesiaada empat. Bisa dikonfirmasi melalui KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) PusatBahasa halaman 657.
Berikut pengertian istilah ‘galat’ secara lengkap:
1. Salah
Contoh dalam kalimat: Anggapannya keliru; artinyaanggapannya keliru (nir sahih).
2. Khilaf; silap
Contoh pada kalimat: Pemain itu galat menendang bola kearah gawang sendiri;
3. Sesat
Contoh dalam kalimat: ajaran yg keliru jangan diikuti.
4. Tertukar
Contoh dalam kalimat: Topinya keliru dengan topiku
Dari keempat makna kata ‘galat’ pada atas, ada satu maknakata ‘galat’ yang berkaitan menggunakan istilah ‘salah ’.

Selanjutnya, penjelasan tentang disparitas kata ‘keliru’ dankata ‘keliru’.

Perbedaan Kata Salah dan Kata Keliru

Dari penjelasan-penjelasan di atas, bisa diketahui bahwakata ‘keliru’ mempunyai dimensi kesengajaan, ad interim istilah ‘keliru’ memilikidimensi ketidak-sengajaan. Hal ini terbukti dalam makna istilah ‘galat’  yang mengandung istilah ‘khilaf’ serta ‘tertukar’.

Khilaf merupakan serapan berdasarkan bahasa Arab yg berartisesuatu yang dilakukan atas ketidak-sadaran. Sementara dalam arti ‘tertukar’terdapat imbuhan ‘ter-‘ yang bermakna ‘nir sengaja’. Lain halnya dengan istilah‘ditukar’ yg dilakukan menggunakan sengaja.

Demikian penerangan dan perbedaan arti kata ‘galat’ dan‘galat’ dalam bahasa Indonesia. Semoga berguna untuk mampu menambah pengertiankita terhadap arti kata dalam bahasa Indonesia.
Salam Pustamun!



ARTI SITI EVOLUSI ARAB MENJADI NUSANTARA

Berikut merupakan penerangan mengenai dari-usul serta arti nama Siti. Yang mengalami Evolusi berdasarkan Arab Menjadi yg khas Nusantara.Apakah anda mengenal orang yg bernama Siti? Sebenarnya apa  sih arti nama Siti? Pada dasarnya nama sitidari dua bahasa yg berbeda. Ada Siti menurut bahasa Jawa serta jua ada Siti daribahasa Arab.

Ada 2 kemungkinan makna nama siti yaitu yg asal menurut bahasaArab serta siti bahasa Jawa. Siti bahasa Jawa berarti tanah. Adaistilah sitinggil dalam bahasa Indonesia yg diserap dari bahasa Jawa sitiinggil. Siti adalah tanah, inggil artinya tinggi. Jadi,siti inggil adalah loka yg tanahnya lebih tinggi dari bagian yanglain. Dalam bahasa Indonesia (lihat KBBI) sitinggil bermakna bangunanterbuka yg lantainya tinggi, adalah bagian bangunan keraton yag terdepan (umumnya dipakai buat menghadapraja).


Siti yang serapan menurut bahasa asing merupakan berasal dari bahasa Arab Sayyidati.lambat laun pelafalan sayyidati berubah menjadi sitti. Sayyidatimerupakan transliterasi dari (سيّدتي)yg berasal berdasarkan istilah sayyid (سيّد)yang diterjemahkan bebas pada bahasa Indonesia menjadi yang mulia atau yangdijunjung. Contoh sayyidina diterjemahkan pada bahasa Indonesiamenjadi junjungan kita. Penambahan alfabet ta’ dan ya’ (تي) mengandung 2 makna. Ta’ merupakan tanda yangdigunakan buat muannats (perempuan ). Sedangkan ya (ي) merupakan kata ganti orang pertama yg sama maknanya menggunakan kudalam bahasa Indonesia. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa sayyidatidapat dimaknai perempuan yg sebagai junjunganku atau perempuanyang saya hormati.


Nama siti sudah digunakan semenjak zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara. Tokohklasik yg terkenal menggunakan nama siti merupakan Siti Jenar (terdapat yangmenyebutnya: Syaikh Siti Jenar). Siti dalam nama tokoh Jawa-Islam inibermakna tanah. Oleh karena itu, julukan lain tokoh tarekat ini adalah SyaikhLemah Abang.

Sementara itu, penggunaan nama siti yang berupa serapan berdasarkan bahasaArab terdapat dalam karya sastra novel angkatan Balai Pustaka, Sitti Nurbaya.penulisannya dengan huruf t ganda. Kedua nama tadi -Siti Jenar danSitti Nurbaya- ada sebelum Indonesia diproklamasikan. Jadi, tidakberlebihan jika dianggap bahwa nama terjadi evolusi pelafalan kata sayyidatimenjadi sitti yang lalu sebagai siti dengan makna yangsama.

Sementara itu, pada awal mulanya kata siti digunakan sang orangJawa pada depan nama tokoh-tokoh perempuan yg perempuan terhormat (biasanyaistri para nabi). Misalnya nama, istri Nabi Ibrahim adalah Hajar, olehorang-orang diklaim Siti Hajar. Nama-nama berikut pula identik dengankata siti yaitu: Siti Fatimah, Siti Aisyah. Siti Hawa.


Lambat laun, penggunaan siti identik dengan nama Islam. Di kalanganpesantren dan santri, memberi nama anak niscaya tidak jauh berdasarkan Muhammad (Arti Muhammad)diawal buat pria, dan Siti di awal buat nama wanita.

Memang ada yg menyebut bahwa apalah arti sebuah nama. Namun sebenarnyaada doa dibalik nama. Kalau tidak, tentu orang asal-asalan memberi nama. Tetapijangan lantas menduga semua nama yg berbau Arab selalu cantik, jangan pulamenganggap bahwa nama Arab (yang sudah terlalu banyak dipakai orang,contohnya: Siti Nuraini sebagai terlalu kampungan).


Seperti halnya pemilik blog ini, namanya merupakan output akulturasi -kalausiti di awal tadi diklaim evolusi- Arab-Jawa. Muhammad Nasiruddin adalahberasal menurut bahasa Arab, dirangkai dengan Timbul Joyo yg njawanialias sangat Jawa. 

ARTI RIBA KEHARIBAAN DAN KERIBAAN BESERTA CONTOH DAN PENJELASANNYA

Arti Kata Riba, Ke Ribaan, Di Ribaan, serta Keharibaan

Arti Kata Riba, Ke Ribaan, Di Ribaan, dan Keharibaan


Kata riba dalam bahasa Indonesia ada dua kata. Bisa dicek di Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa page 1173 (Kamus Edisi Keempat). Kata riba yang pertama merupakan kelas istilah verba (kata kerja) yang merupakan pangku. Kata riba yang ke 2 adalah serapan berdasarkan bahasa Arab, termasuk dalam kelas istilah nomina (istilah benda). Kata riba yang kedua ini bersinonim menggunakan rente.

Kata riba yang berarti pangku atau pangkuan biasa digunakan buat kabar duka dan lagu mengheningkan cipta. Dalam lagu Mengheningkan Cipta ada syair yg berbunyi:

Nan gugur remaja

Di ribaan bendera

Bela nusa bangsa


Jadi, penulisan yang sahih merupakan di ribaan bukan diribaan apalagi diri baan atau diri bahan. Jauh ya.

Penulisan di ribaan harus dipisah karena ribaan merupakan istilah loka. Perubahan makna serta kelas istilah menurut istilah riba. Riba awalnya adalah istilah kerja (verba) tetapi karena mendapat imbuhan  (akhiran) –an maka menjadi kata benda. Jadi, kata ribaan merupakan tempat, yaitu pangkuan tempat orang dipangku.

Selain bentuk turunan ribaan, dalam KBBI kata riba juga bisa dilekati imbuhan (awaln/prefiks) me- menjadi istilah meriba. Arti meriba adalah memangku. 

Contoh kalimat:
Mereka berjaga-jaga siang serta malam berganti-ganti meriba putra baginda itu.


Dilihat menurut contoh kalimat yg terdapat pada KBBI, istilah riba ini termasuk dalam kata klasik. Jadi, istilah ini merupakan kata yang dipakai pada masa lampau.

Kata lain yg seperti menggunakan ribaan adalah haribaan. Kata haribaan merupakan kata yang seringkali digunakan buat menunjukkan kesyahduan. Misalnya:

“Semog diterima di haribaan Tuhan”

Kata haribaan merujuk pula dalam istilah ribaan dan memiliki makna pangkuan.

Kata Riba yang ke 2 yg diserap dari bahasa Arab memiliki arti yg jauh tidak sinkron. Kata riba sama menggunakan bunga uang, rente, dan uang beranak. Riba merupakan salah satu laras kepercayaan Islam, lebih tepatnya hukum islam yg dilarang.

Dalam laras keagamaan (Islam) riba adalah penambahan uang menggunakan alasan transaksi atau peminjaman uang. Misalnya seorang, Si A meminjam uang 100.000 kepada Si B. Kemudian dalam waktu mengembalikan, Si A diwajibkan sang Si B mengembalikan sebesar 110.000. Jadi, penambahan uang tadi disebut riba.

Kata riba merupakan istilah sensitif, karena dihukumi  haram oleh sebagian ulama. Sementara yang lain, menduga bahwa bungan bank yang kecil dan tidak bertujuan buat merogoh keuntungan (hanya buat) operasional tidak termasuk riba.

[saya perlu tuliskan disclaimer berkaitan hukum riba. Saya bukan ahli agama Islam. Maka, pernyataan saya tidak bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan apapun]

Lalu bagaimana cara membedakan arti istilah riba? Mana yg arti pangkuan serta mana yang arti bunga bank atau uang beranak. Caranya adalah menggunakan cara tahu konteks kalimatnya.

Contoh:

Dia menolak riba sehingga lebih memilih menjual barangnya sebagai kapital.


Kalimat di atas mengandung istilah riba. Kata riba tersebut berkaitan dengan modal berarti berkaitan dengan uang. Maka, makna kata riba pada kalimat tadi mempunyai makna uang tambahan jika merogoh atau meminjam uang.


Dia telah pulang ke ribaan sang kuasa.


Yang dimaksud menggunakan ribaan pada kalimat di atas merupakan pangkuan. Maksudnya kembali adalah meninggal. Orang yg meningal niscaya pulang ke pangkuan (sisi) ilahi.


Demikian penerangan mengenai kata riba yang memiliki 2 arti yang tidak sinkron. Berdasarkan penjelasan ini, kentara bahwa riba belum tentu haram, karena riba terdapat kalanya memiliki makna pangkuan. Mana mungkin pangkuan haram. Mungkin saja sih sebenarnya apabila yg dimaksud pangkuan adalah kopi pangku yang sempat marak di beberapa wilayah di Jember. Hehehe.

CONTOH LEMA BENTUKAN BAHASA INDONESIA PADA TEKS BERITA

Berikut ini adalah analisis lema bentukan dalam bahasa Indonesia. Sumber data diambil dari harian Jawa Pos yang dianalisis menurut susunan morfologinya.

Seperti diketahui1,penanggalan2 Islam bermula3 dari ideAmirulmukminin*) Umar Ibnu Khattab ra. Ide itu timbul setelahsahabat Umar mendapat4 dari Abu Musa Asy’ari ra. GubernurKufah tadi menyatakan5 bahwa beliau sudah menerima6beberapa suratyang tidak bertanggal7. Amirulmukminin pun misalnya kebiasaannya8,
mengumpulkan9 tokoh-tokoh sahabat, misalnya10,Sayyidina Utsman Ibnu Affan, Sayyidina Ali Ibnu Abi Thalib, serta lain-lain untukdiajak11 bermusyawarah12 mengenai13idenya14 tentang penanggalan15 Islam.
(Jawapos, 18Desember 2009)
Keterangan:
  1. diketahui = ??
  2. penanggalan peN + tanggal + an
  3. bermula ber + mula
  4. mendapat meN + dapat
  5. menyatakan me + nyata + kan
  6. menerima meN + terima
  7. bertanggal ber + tanggal
  8. kebiasaannya norma - nya        ► nya = kata ganti orang ketiga
Økebiasaan ke + biasa + an
  1. mengumpulkan meN + kumpul + kan
  2. misalnya misal + nya                      ► nya =
  3. diajak di + ajak
  4. bermusyawarah ber + musyawarah
  5. mengenai meN + kena + i
  6. idenya wangsit – nya                             ► nya = kata ganti orang ketiga
  7. penanggalan peN + tanggal + an

*) Amirulmukminin, Kamus Bahasa Indonesiadigital mengartikan: sebutan atau gelar bagipemimpin umat Islam (khalifah).serapan berdasarkan bahasa Arab. Dalam bahasa arab sendiri Amirulmukminin berasal darikata Amir ( أمر )kuranglebih berarti pemimpin, penguasa serta Al-mukminin (المؤمنين)bentukjamak dari al-mukmin (المؤمن)yangberarti orang yang beriman, al-mukminin berarti beberapa orang (kaum)yg beriman.

Jadi, dalam 'Amirulmukminin’ dalam bahasa Indonesiamerupakan kata dasar sedangkan dalam bahasa Arab ‘amirulmukminin’(أمرالمؤمنين )merupakan kata bentukan.

PENGERTIAN JENIS DAN CONTOH PENGGUNAAN KATA SERU INTERJEKSI

PengertianInterjeksi, Jenis Interjeksi, Contoh Kalimat Interjeksi atau Kata Seru

Interjeksi atau kataseru merupakan kata tugas yang digunaan buat menyampaikan rasa hati atauperasaan pembicara. Untuk memperkuat perasaan yang sedang dialami, misalnyarasa kagum, rasa heran, murung , atau jijik, orang menggunakan istilah tertentu disamping kalimat yg mengandung  maknapokok yg dimaksud.




Untuk menyatakan betapa anggunnya seseorang yang memekaipakaian baru, misalnya kita tidak hanya mengatakan, “Anggun sekali kau malam ini”,tapi kita awali dengan istilah seru (interjeksi) aduh yang menyampaikan perasaan. Maka kalimatnya menjadi, “Aduh,manis sekali kau malam ini.”

Di samping interjeksi yang orisinil, pada bahasa Indonesia jugaada interjeksi yg dari menurut bahasa asing. Keduanya (menurut kata seru aslibahasa Indonesia maupun yang berdasarkan bahasa asing) umumnya dipakai di awalkalimat dan dalam penulisannya diikuti tanda baca koma.

Secara struktural kata seru tidak bertalian degnan unsurkalimat yang lain (tidak termasuk subjek, predikat, atau objek, ataupun yanglain.). Menurut bentuknya, terdapat interjeksi yang berupa istilah dasar ada jua yangberbentuk turunan. Interjeksi bisa dikelompokkan sebagai 10 jenis yangpembagiannya didasarkan pada makna dan ungkapan yang terkandung di dalamnya.

Berikut kesepuluh jenis interjeksi tadi:

1. Interjeksi kejijikan: bah,cih, cis, ih, idih.

Contoh kalimat:
-Bah, pergikau menurut rumah ini!
-Cih, dasar tidak tahu membuat malu bisanya cuma mengemisbelas kasihan orang!
-Ih, gigimusudah ompong itu!
-Cis, muakaku melihat wajahmu!
-Idih, kausuka mengada-ada

2. Interjeksi kekesalah: brengsek,sialan, buset, keparat

Ini bisa jua disebut dengan interjeksi umpatan.
Contoh Kalimat:
-Brengsek, sudahmalas maunya gaji tinggi.
-Sialan, barumasuk jalan raya sudah kena tilang.

3. Interjeksi kekaguman atau kepuasan: aduhai, amboi, asyik.

Contoh kalimat:
-Aduhai, indahnyapemandangan di sini!
-Amboi, akhirnyasampai pula aku menggunakan selamat!
-Asyik, nikmatnyakita duduk pada pantai nan latif ini!

4. Interjeksi kesyukuran: syukur, alhamdulillah, puji ilahi.

Contoh dalam kalimat:
-Syukur, anakkita dapat bersekolah di tempat itu!

-Alhamdulillah,anak seluruh seluruh sanggup lulus!


Bentuk syukur jugabiasa ditulis (diucapkan) syukurlah.


5. Interjeksi asa: insyaallah.
Contoh kalimat:
-Insyaallah,saya akan tiba dalam acara itu.


6. Interjeksi keheranan: aduh,aih, ai, lo, duilah , eh, oh, ah.

Contoh kalimat:
-Aduh, kalaubegini mampu mati kita!
-Ai, kurusnyakau ini!
-Lo, kamukok terdapat di sini!
-Duilah, begitusaja marah! (Bisa pula diucapkan: duileh).

7. Interjeksi kekagetan: astaga,astaghfirullah, masayaallah

Contoh kalimat:
-Astaga, alangkahmahalnya biayanya!
-Astagfirullah, seluruh penumpangnya mati!
-Masyaallah,pamanmu masih mengulangi perbuatannya?

8. Interjeksi ajakan: ayo, mari
Contoh kalimat:
-Ayo, kitaberangkat sekarang!
-Mari, jangansungkan ikut makan beserta kami!

9. Interjeksi panggilan: hi,he, eh, halo

Contoh kalimat:
-Hai, kapankamu datang?
-He, dimana bapakmu?
-Halo, lagisibuk apa kini ?

10. Interjeksi simpulan: nah

Contoh kalimat:
-Nah, untungnyakita masih punya dana cadangan buat itu.

Beberapa interjeksi yg orisinil Indonesia adalah:
-Aduh
-Nah
-He
-Idih
-Cis
-Mari

Beberapa interjeksi yg serapan dari bahasa asing adalah:
-Alhamdulillah
-Masyaallah
-Astagfirullah
-Insyaallah
-Halo
-Wow

Empat interjeksi awal menurut daftar pada atas merupakan interjeksi(istilah seru) serapan berdasarkan bahasa Arab. Sementara interjeksi atau kata seru halo, dan wow adalah kata seru yg diserap menurut bahasa Inggris.

Mengingat interjeksi lebihbanyak digunakan dalam ragam lisan pada dialog penulisan interjeksi punsangat bervariasi. Misalnya istilah wow jugaditulis: woow, wau, waw, waowww, danlain sebagainya.

Begitu juga dengan halodan interjeksi lain. Untuk menerangkan ‘sangat’ umumnya penulisan hurufvokal ditambah untuk menerangkan kesan yang ‘sangat’. Misalnya ditulis: alhamdulillaaaaaah, haloooo, haiiii,idiiiiih, aduuuuh. Dan seterusnya.

Sekali lagi, karena interjeksi atau istilah seru digunakanuntuk menunjukkan perasaan, penambahan dan variasi penulisan yg sangatberagam. Semuanya bertujuan buat lebih sesuai pada pengungkapan perasaan.

Pada bahasa tulis yang tidak merupakan dialog, khususnyayang bersifat formal, interjeksi atau istilah seru jarang dipakai.
Silahkan download serta baca penjelasan kata tugas yg lain. Klik tautan ini!

PERIBAHASA SEKILAS PENGERTIAN ASALUSUL DAN PERKEMBANGANNYA

Peribahasa Sekilas Pengertian,Asal-usul, dan Perkembangannya


caraflexi.blogspot.com – Peribahasa adalahsalah satu kekayaan sastra. Peribahasa dalam bahasa Indonesia menerupakan wujudkekayaan warga nusantara. Peribahasa dalam bahasa Indonesia sudah terdapat dantumbuh dan lestari dalam masyarakat tutur bahasa Indonesia maupun bahasadaerah lainnya. Berikut akan dijelaskan sekilas tentang pengertian peribahasa,dari-usul peribahasa, serta perkembangan peribahasa di Indonesia.

Pengertian Peribahasa


Di antara bentuk-bentuk sastra lisa yangada di Indonesia, peribahasa merupakan bentuk sastra lisan yg paling dikenal,paling poly dipakai, baik secara sadar juga nir sadar. Bentuk inkhoatifsastra jenis ini semula berkembang secara verbal (berkaitan dengan mulut), acap kali tidakmemiliki bentuk permanen. Beruba-ubah sesuai menggunakan pamahaman penutur dan mitratuturnya.  Peribahasa baru memilikibentuk yang permanen serta mantap sehabis terekam dalam naskah tulis.


Peribahasa pada dasarnya adalah kalimatyang singkat dan padat yang menjadi sari pati (kristalisasi) berdasarkan pengalamanhidup yang mendalam serta panjang dari penuturnya. Secara lebih bernas (berisi)dapat jua diklaim sebagai filsafat mini . Peribahasa mengandung ajaran-ajaranfilsafat rakyat penuturnya. Maka menurut itu, peribahasa mengandungajaran-ajaran kebijaksanaan hayati yang inheren pada lingkungan tersebut.

Dalam warga Indonesia lebih spesifiklagi rakyat melayu, peribahasa memperlihatkan hal dan benda nyata yg adadi alam lingkungan masyarakatnya. Ada poly benda nyata yang ‘sebagai bahan’pada peribahasa melayu. Contoh istilah yang digunakan pada poly peribahasaantara lain: air, gajah, harimau, gunung, padi serta sebagainya. Kata-katatersebut adalah benda nyata yg dijumpai sang warga melayu yangmakan padi, lingkungan pegunungan, ada gajah serta harimau (sumatera).


Asal-usul dan Sejarah PerkembanganFilsafat

Peribahasa pada Indonesia didominasi olehperibahasa melayu. Hal ini ditimbulkan oleh karena sumber primer bahasa Indonesiaadalah bahasa melayu. Selain itu, suku bangsa pada Nusantara yang paling dominandalam peribahasa adalah suku bangsa melayu. Selanjutnya, peribahasa dari negeriasing juga diadopsi ke dalam bahasa Indonesia.

Adapun model-model peribahasa yangberasal berdasarkan negeri asing adalah menjadi berikut:
Peribahasa pagar makan tanaman,adalah peribahasa yg berasal menurut negeri India (Lihat Sir RicharWinstedt, dalam A History of Classical Malay Literature, (KualaLumpur, Oxford University Press, 1969).

Peribahasa seperti katak pada tempurungmerupakan peribahasa serapan menurut bahasa sanskerta. Dalam bahasaSanskerta, ada peribahasa yg berarti siapa yang tidak menjelajah danmeneliti bumi merupakan katak dalam sumur. Keduanya memiliki kemiripan, tetapiseperti katak pada tempurung lebih bernas karena lebih singkat danlebih padat.

Ada pula peribahasa yang asal daribahasa Arab, habis minyak sepasu ekor anjing tak akan lurus. Juga adapula peribahasa Arab yg berbunyi burung terbang dengan sayap, manusiaterbang dengan cita-citanya.

Bagaimanapun, meski termasuk sastra lisanyang antik serta terdapat sebelum budaya tulis terdapat. Peribahasa mampu bertahan hinggasekarang. Peribahasa masih lestari pada bahasa mulut juga goresan pena. Dalambentuk tulisan, peribahasa masih sering dipakai pada kata pengantar sebuahkarya ilmiah. Dalam ragam jurnalistik, peribahasa pula acapkali digunakan dalambadan keterangan.

Peribahasa yang masih acapkali digunakandalam kehidupan sehari-hari antara lain tidak ada rotan akar pun jadi; airsusu dibalas air tuba; lantaran nila setitik rusak susu sebelanga.


Peribahasa yg seringkali dipakai dalamdalam istilah pengantar antara lain tak ada gading yg tidak retak; jugaperibahasa tak terdapat padi bernas setangkai. Maksud dari ke 2 peribahasatersebut merupakan nir ada yg sempurna didunia ini, selalu terdapat saja kekuranganmeskipun itu sangat sedikit.


Demikian penjelasan tentang pengertianperibahasa, dari-usul serta penjelasannya tentang peribahasa. Mari teruslestarikan peribahasa sebagai wujud budaya serta kekayaan bangsa. Terus membacadan menggali pengetahuan tentang peribahasa.