KATA SERAPAN BAHASA ARAB DALAM BAHASA INDONESIA

Kata Serapan Bahasa Arab yg terdapat  pada Bahasa Indonesia bersama makna serta proses penyerapannya.


Kata serapan merupakan kata yg dimasuk menjadi bagian bahasaIndonesia yg awalnya asal dari bahasa lain. Bahasa lain yg dimaksud bisaberupa bahasa asing (dari luar nusantara) maupun menurut bahasa Nusantara lainnya(bahasa wilayah).

Kata serapan dibutuhkan sang bahasa Indonesia mengingat usiabahasa ini yg masih sangat belia dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain didunia. Anggap saja bahasa Indonesia lahir dalam 1928 bersama menggunakan sumpahpemuda yang menyatakan bahwa ‘menunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia’.jadi hingga 2017 ini, usia Bahasa Indonesia masih belum genap seabad. Bayangkandengan bahasa-bahasa lain pada dunia yg usianya sudah ribuan tahun.


Bandingkan saja dengan bahasa Arab, yg menurut masakejayaannya di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad menggunakan Islamnya, sudah 1438-antahun yang lalu.

Sebagai bahasa baru, buat memenuhi kebutuhan komunikasi danilmu pengetahuan, maka bahasa Indonesia harus menambah kosakata yang dimiliki.proses buat menambah kosakata mampu melalui serapan berdasarkan bahasa asing. Bisadiserap secara alamiah, maupun diserap melalui proses pengindonesiaan oleh ahlibahasa.

Bahasa Arab menjadi sumber bahasa yg paling banyak diserapkatanya sang bahasa Indonesia lantaran adanya hubungan dagang dan penyebaranagama. Dalam sejarah nusantara, kerajaan-kerajaan akbar nusantara di masa lalusudah menjalin interaksi kerjasama dagang menggunakan bangsa Arab. Kemudian menyebarpula kepercayaan Islam dengan istilah-kata arab menjadi  indera penyampai ajarannya.

Belum lagi dengan pernah berdirinya kerajaan Islam diNusantara, maka ini pula banyak berpengaruh terhadap banyaknya kata serapandari bahasa Arab ke pada bahasa Indonesia.

Hal ini juga, yang membuah proses penyerapan bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia sebagian ada yg mampir dulu ke bahasa Jawa. Kataserapan yg terlebih dahulu mampir ke dalam bahasa Jawa buat kemudian diserapke pada bahasa Indonesia antara lain kata perlu.

Diyakini oleh para ahli bahasa bahwa, istilah perlu berasaldari bahasa Arab فرض . Kata ini jikaditransliterasikan menjadi fardlu pelafalan huruf dlod dalam bahasa Arab nir memiliki persamaandalam bahasa Indonesia (Jawa). Terlebih pengecap Jawa, kesulitan bila harusmenggunakan istilah sinkron pelafalan arab, maka lambat laun pelafalan yang mudahdiucapkan adalah perlu, mengingat f jua nir dikenal dalam ejaan di Jawa(termasuk sunda).

Berdasarkandata yang ada di Wikipedia berbahasa Indonesia, ada kurang lebih 2.000-an istilahyang diserap sang bahasa Indonesia yg asal menurut bahasa Arab. Jumlah itu relatifsedikit dibanding dengan jumlah kosakata yg dimiliki sang bahasa Indonesia.dari sekian banyak kata yang diserap berdasarkan bahasa Arab itu, rasa Arabnya sudahtidak terasa. Seperti proses kata perlu di atas. Seakan-akan sudah bukankata menurut bahasa Arab lagi.

Berikutiini daftar istilah serapan dari bahasa Arab yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Daftarkata serapan ini dibagi dari proses transliterasi serta pemaknaannya.

Lafaldan Arti Kata Serapan Sama dengan Bahasa Asalnya


Abad
Abadi
Abah
Abdi
Adat
Adil
Amal
Aljabar
Almanak(Kalender)
Asli
Awal
Akhir
Azan (banyakyang keliru tulis Adzan)

Bakhil
Baligh (mencapaiusia dewasa)
Batil (banyakyang keliru tulis: bathil)
Barakah (bukanbarokah)
Daftar (selainberarti senarai atau list juga berarti buku tulis)
Hikayat
Hala
Haram
Hakim
Haji
Ilmu
Insan
Jawab
Khas
Khianat
Khidmat
Khitan (sunat)
Kiamat
Kitab (artinyabuku)
Kuliah
Kursi
Kertas (qirtosun)
Lafaz (banyakyang salah tulis ‘lafadz’)
Munafik
Mualaf (orangyang baru masuk Islam)
Musyawarah
Markas (markaz)
Mistar(penggaris)
Malaikat
Mahkamah (tempatpenghakiman)
Musibah
Mungkar
Maut (mangkat )
Mimbar
Nisbah
Napas (bukannafas)
Syariat
Salat (bukansholat atau shalat)
Ulama
Wajib
Ziarah
Zina
Zakat

KataSerapan berdasarkan Bahasa Arab menggunakan Penyesuaian Lafal


Berkah,berkat asal berdasarkan kata barakah
Buya berasaldari abuya = abi = ‘bapakku’

Derajat berasaldari darajatun

Jenis berasaldari jins جنس
Kabar berasaldari khabar خبر
Katulistiwaberasal dari khat al-istiwa (خطالاستواء)‘garis lurus’

Lafal berasaldari lafazh لفظ

Lalimberasal dari zalim (ظالم) orang yg aniaya(penganiaya)
Makalah berasaldari ma qaalah (ما قال) ‘apayang dibicarakan’
Masalah berasaldari ma saalah ( ما سأله) ‘apa yg dipertanyakan’
Menara berasaldari minarah

Mungkin berasaldari mumkinun (ممكن)
Rejeki berasaldari rizq (رزق)
Serikat berasaldari istilah syarikah

Lafaldan Arti dalam Bahasa Indonesia Berbeda dari Bahasa Arab


KataKeparat

Keparat diyakini bahwa diserap menurut bahasaArab kufarat (bentuk jamak menurut kafir) merupakan ‘beberap orangkafir’. Pengertian dalam bahasa Indonesia bukan lagi kafir tetapimenjadi semacam umpatan, baik satu orang atau banyak orang yang sama artinyadengan sialan.


Kata Logat

Logat berasal menurut bahasa Arab lughoh (لغة) merupakan ‘bahasa’. Dalam bahasa Indonesia artinya tidak lagibahasa, melainkan dialek atau aksen yang masih berkaitan denganbahasa tetapi dalam ruang lingkup yang lebih kecil (bagian berdasarkan bahasa).misalnya bahasa Indonesia logat Jawa. Yaitu, bahasa Indonesia deganpengucapan ‘pengecap’ Jawa.

Kata Naskah
Naskah diserap berdasarkan bahasa Arab naskhatunyang ialah selembar kertas (secarik kertas). Selanjutnya dalambahasa Indonesia yang dimaksud naskah bukan kertasnya, jua bukan hanyaselembar. Naskah dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi teks atau bahanbacaan.

Kata Petuah
Petuah berasal menurut bahasa Arab fatwa. Meskipunberbeda, terdapat kemirimpan bentuk serta makna. Petuah adalah ucapan yangdiucapkan sang orang yang (umumnya) lebih tua buat  mengajari orang yg lebih muda dan berisihal atau anjuran baik. Sementara fatwa adalah hokum yang diputuskan olehahli agama. Tentu saja, memliki ajaran yg baik juga.

LafalnyaSama Arti Beda


Lafalantara bahasa Indonesia menggunakan bahasa Arab memiliki persamaan (persis) namunartinya terdapat perbedaan.

Berikut inibeberapa misalnya:

Ahli

Dalam bahasaArab juga dibaca ahli. Namun, ialah tidak sinkron. Dalam bahasa Arab maknaasalnya dari. Misalnya, ahlulbait dari golongan nabi. Ahlulmakkahartinya orang berdasarkan makkah. Sementara dalam bahasa Indonesia istilah ahli memilikiarti ‘orang yang pintar pada bidang’. Misalnya ahli kimia berarti orangyang pandai di bidang kimi.

Kalimat (kalimah = كلمة)


Lafalnyasama persis antara dalam pelafalan Arab dan Indonesia, tetapi meskipun sama-samamembahas tentang tata bahasa, namun memiliki sedikit disparitas.

DalamBahasa Indonesia, kalimat secara mudah dapat dimaknai menjadi ‘rangkaianbeberapa istilah’ atau susunuan yg predikatif (memiliki predikat).

Dalambahasa Arab, kalimat sama artinya menggunakan ‘istilah’ dalam bahasa Indonesia.

Siasat (siasah)

Siasat dalam bahasa Indonesia memiliki artitaktik atau strategi. Dalam bahasa Arab, khususnya bahasa Arabmodern, istilah siasah sama pula merupakan dengan politik.


Kata apalagi dalam bahasa Indonesia yang diserap berdasarkan bahasa Arab ya?


Kalau adapertanyaan silahkan pada komentar ya…

AFWAN MAAF DAN AMPUN ARTI AKAR KATA DAN PENJELASANNYA DALAM BAHASA INDONESIA

Ati Kata Afwan, Maaf, dan Ampun dan Akar Katanya yang Sama


Bahasa adalah media komunikasi paling efektif. Penggunaanbahasa selain bertujuan buat menyampaikan pesan jua dapat dijadikan sebagaipenanda latar belakang penuturnya. Misalnya penutur bahasa Indonesia yangberlatar belakang Jawa, maka logat yg dipakai pula bahasa Jawa, tidak menutupkemungkinan masuknya serpihan-serpihan bahasa Jawa pada tuturannya.

Begitu jua menggunakan penutur bahasa Indonesia yang dalamtuturannya masih ada sepihan bahasa asing. Apabila pada ucapan-ucapannya terdapatistilah Inggris, dipercaya memiliki pengetahuan yang luas dan berwawasaninternasional. Jika penutur menggunakan serpihan bahasa Arab dalampenuturannya, maka dipercaya mengerti kepercayaan Islam, lantaran memang Islam identikdengan bahasa Arab.


Salah satu kata Arab yg sering dipakai sang penuturbahasa Indonesia adalah istilah akhi, ukhti, dan afwan. Akhi danUkhti merupakan istilah sapaan yang artinya merupakan saudaraku (akhi) dan saudariku(ukhti), ad interim kata afwan artinya merupakan maaf.

Pada dasarnya kata maaf pun merupakan serapan daribahasa Arab yg sudah hilang rasa Arabnya, seolah-olah milik bahasa Indonesiaasli. Apabila ditelaah pada bahasa Arabnya, akar katanya sama, yaitu afa (عفا). Dalam bahasa Arabada kaidah afa asluhu afawa (عفا اصله عفو). Huruf wawudihilangkan diganti alif lantaran jatuh sesudah fathah yg terdapat pada alfabet fa’. Tapi bentuk lainnya tetapmenggunakan huruf orisinil yaitu عفوًا (baca: afwan).

Dalam kamusArab Indonesia ‘Al-Munawwir’ kata Afwan (عفْوًا)artinya merupakan ‘maafkan saya’ (lihat Munawwir, halaman 951).

Kata maafdalam bahasa Indonesia diserap berdasarkan bahasa Arab bentuk pasifnya.  عفا merupakan bentuk dasar (masdar),sementara bentuk pasifnyaadalah معْفُو(baca: ma’fu) merupakan dimaafkan.

Jadi,sebenarnya maaf sudah berasal dari bahasa Arab, apabila ingin menggunakanbahasa Arab sebenarnya maaf juga bahasa Arab, tidak perlu digantimenjadi afwan untuk menyatakan permintaan maaf.
Sinonim maafadalah ampun. Tetapi ampun identik menggunakan adanya kesenjangankelas yang sangat jauh antara yang memberi dan diberi. Misalnya, seseorang rajamemberi ampun kepada rakyat yang telah melanggar. Jadi, oleh raja memberikanampunan.

Tetapi padadasarnya, istilah ampun juga merupakan bentuk adaptasi berdasarkan kata bahasaArab afwun (عفْوٌ). Lantaran  lidah orang Indonesia (melayu) kesulitanmelafalkan f, maka f beruapan menjadi /p/. Apwun. Lambat laun w melesapdan hilang, sementara norma orang nusantara, banyak penasalan (suara ng dan/m/) lebih-lebih yang dirangkai dengan suara /p/ maka menjadi ampun.

Nah,ketiganya afwan, maaf, dan ampun pada dasarnya merupakan berasaldari akar istilah yg sama, sama-sama bahasa Arab. Bedanya, ampun sudahsangat nir terasa ke-Arab-annya lantaran sudah melalui adaptasi yang sangatdalam serta panjang. Sementara kata maaf masih mempunyai kemiripan bentukdengan istilah asalnya menurut bahasa Arab. Sedangkan, istilah afwan masih sangat  terasa bahasa Arabnya lantaran pada kaidahbahasa Indonesia tidak ada gugus konsonan fw pada afwan.

Melihatdari kecenderungan penggunaan afwan yang semakin massif, tidak menutupkemungkinan suatu ketika nanti istilah afwan juga bisa menjadi bahasaIndonesia, diserap dan diakui hingga akhirnya tercantum pada salah satu lemadalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Baca Juga: Siapa yang Salah Siapa Minta Maaf Arti Kata 'Maaf' Secara Komprehensif

Denganproses yang berbeda, maka ada perbedaan juga pada makna kata antara  maaf dan ampun dalam bahasaIndonesia. Berikut penjelasannya:

Artikata maaf dalam KBBI


Maafmerupakan nomina  (kata benda) yg mempunyai 3 penerangan artiyaitu:
1.pembebasan seseorang dari sanksi (tuntutan, denda , dsb.) karena suatu kesalahan; ampun;
2. Ungkapanpermintaan ampun atau penyesalan;
3. Ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu

Artikata ampun dalam KBBI


Ampun merupakan nomina yg memiliki tiga penjelasan arti yaitu:
1.pembebasan dari tuntutankarena melakukan kesalahan atau kekeliruan; maaf;
2. Katayang menyatakan rasaheran atau kesal dan sebagainya;
3. (dalamragam percakapan) bukan main;


Arti kata afwandalam KBBI nir ada, karena afwan bukan Bahasa Indonesia.

SEJARAH LAHIRNYA BAHASA INDONESIA DAN PERKEMBANGANNYA

Sejarah LahirnyaBahasa Indonesia dan Perkembangannya


Kapan bahasa Indonesia lahir? Jika pertanyaan inidiajukan mungkin tidak akan pernah yang mampu menjawabnya. Lahirnya bahasaIndonesia nir bisa diketahui pasti tanggalnya. Akan tetapi prosesnya dapatdiketahui. Seperti yang sudah jamak diketahui bahasa Indonesia merupakan ‘anak’dari bahasa Melayu. Tetapi kapan si induk melahirkan anak yg bernama bahasaIndonesia tidak dapat dijelaskan. Hanya dapat diketahui proses penamaannya dantahun pembuatan ‘akta’-nya.

Bahasa Indonesia tidak diketahui lahirnya tetapi ejaan latin bahasa Indonesia lahir dalam 1901 (Ejaan Ch. A. Van Ophuysen), diberi nama dalam 1928 (bait ketiga ikrar Sumpah Pemuda), dan akta kelahirannya tercatat pada 1945 (disahkannya rancangan Undang-undang Dasar menjadi  Undang-Undang Dasar NRI 1945, yang pada dalamnya memuat juga penerangan mengenai bahasa resmi negara yaitu bahasa Indonesia).


Bahasa Indonesia sebelumnya dianggap dengan bahasaMelayu. Selama proses penjajahan Belanda, bahasa Melayu sudah dipakai sebagaibahasa pergaulan (lingua franca) oleh rakyat Nusantara yg asal daridaerah yg berbeda supaya sanggup saling memahami. Selama proses itu, bahasa Melayuyang dipakai pada Indonesia (ketika itu masih diklaim: Nusantara atau HindiaBelanda) mengalami perkembangan dan penyerapan istilah secara alami.

Selama itu masuk serapan berdasarkan bahasa Belanda,bahasa Arab, bahasa Parsi, bahasa Sanskerta, termasuk menurut bahasa-bahasa daerahnusantara yg lain. Proses penyerapan berdasarkan bahasa Arab ke pada Bahasa Melayu gencar dilakukan sang Penyair Hamzah Fansuri di Abad 16.

Dari pernyataan di atas, dapat disebutkan bahwabahasa Indonesia lahir secara perlahan. Tidak sekaligus. Momentum lahirnyabahasa Indonesia erat sekali kaitannya dengan Kongres Pemuda Indonesia II yangakhirnya melahirkan ikrar sumpah pemuda. Pada bait ketiga berbunyi:

Kami putra serta putri Indonesia

Menjunjung bahasa persatuan

Bahasa Indonesia


Bedakan menggunakan suara sumpah pertama serta kedua,

Kami putra serta putri Indonesia

Mengaku berbangsa yang satu

Bangsa Indonesia


Kami putra serta putri Indonesia

Mengaku bertumpah darah yang satu

Tanah Air Indonesia


Pada bait tersebut disebutkan berbangsa satu danbertumpah darah satu, ad interim tidak berbahasa yg satu melainkan menjunjungbahasa persatuan.Karena pada ketika itu para peserta Kongres Pemuda Indonesiamenyadari benar bahwa banyak sekali bahasa yang dipakai sang masyarakatnusantara yg dalam waktu itu telah diklaim menjadi Indonesia. Bahkan fakta uniksejarah yg disampaikan sang Asvi Warman Adam dalam bukunya, mengungkapkan bahwasebagian besar peserta Kongres Pemuda II nir sanggup berbahasa Indonesia. Hanyasedikit sekali yg mampu dan memakai bahasa Indonesia. Kebanyakan merekaadalah lulusan sekolah Belanda sehingga hanya sanggup memakai bahasa Ibu(bahasa daerah masing-masing) dan bahasa Belanda sinkron menggunakan sekolahnya.

Yang menjadi perkara merupakan, sekarang ini poly sekali kesalahan pemahaman serta penulisan Sumpah Pemuda. Kesalahan penulisan bahkan masuk ke sekolah-sekolah misalnya yg terjadi pada Poster Sumpah Pemuda yg Salah ini.

Akan namun, para pemuda yg mengikrarkan menjunjungbahasa persatuan, bahasa Indonesia ini telah sebagai tonggak diberi namasebuah bahasa yg sebelumnya disebut bahasa Melayu. Apabila dianalogikan denganproses kelahiran anak dalam rakyat Indonesia (khususnya Jawa), seorang anakyang lahir tidak langsung diberi nama, selang beberapa hari baru diberi nama.nah, bahasa Indonesia yg telah lama lahir baru diberi nama dalam lepas 28Oktober 1928.

Baru dalam tanggal 18 Agustus 1945, bayi yangbernama Bahasa Indonesia dibuatkan akta kelahiran, tepatnya tercatat dalam Undang-undangDasar 1945 yang disahkan dalam sidang BPUPKI dalam 18 Agustus menjadi bahasaresmi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehari selesainya proklamasikemerdekaan Republik Indonesia. Sejak waktu itulah, nama bahasa Indonesia resmitercatat di dokumen negara sebagai bahasa Indonesia.

Selanjutnya, bahasa Indonesia terus mengalamiperkembangan, terus tumbuh, terus belajar, serta menyempurnakan diri sebagaibahasa yg besar . Tidak hanya menjadi bahasa resmi negara namun menjadibahasa pengantar pendidikan, bahasa pergaulan.

Tahun yang juga menjadi tonggak perkembangan danpertumbuhan bahasa Indonesia merupakan tahun 1975, yaitu dengan diterbitkannyaPedoman Ejaan yg Disempurnakan. Pedoman tadi memuat kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Kemudian pada1987 diterbitkan ‘revisi’nya  yaitu PedomanUmum Ejaan yg Disempurnakan. Setahun setelah itu, lahirlah Kamus BesarBahasa Indonesia edisi pertama. Ini adalah Kamus Resmi yangditerbitkan sang negara melalui otoritas yang mengurus tentang bahasaIndonesia. 

Selanjutnya, Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkanoleh lembaga negara ini sudah memasuki edisi yg keempat. Lantaran kebesarannamanya maka nama Kamus Besar Bahasa Indonesia banyak ditiru olehpenerbit-penerbit lain, maka kamus resmi edisi keempat mencantumkan namalembaganya sebagai Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat.kamus Besar Bahasa Indonesia (biasa disingkat KBBI) edisi keempat iniditerbitkan bersamaan dengan 100 tahun kebangkitan nasional, pada 2008. Setahunsetelah itu, 2009, diterbitkan pula Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia PusatBahasa. Juga menjadi Tesaurus resmi lembaga pemerintah di bidang bahasa.



Tonton Juga Video Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia

Video mengenai lahirnya Bahasa Indonesia bisa ditonton di Sini

Setelah masifnya era internet, maka ada pulaancaman lain bagi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia harus pulang menyesuaikandiri dan membuatkan diri (tentu melalui forum negara, baca: PusatBahasa) dengan agresi-agresi bahasa asing yang centang perenang, masukbegitu saja ke pada bahasa Indonesia tanpa melalui pedoman pembentukanistilah. Juga mengenai penyebaran keterangan mengenai istilah pada bahasaIndonesia buat kata-istilah asing akhirnya bentuk asingnya lebih populerdan dimengerti daripada bentuk Indonesianya.

Belum lagi kasus ngawurnya penutur bahasaIndonesia melalui media sosial yang melahirkan istilah aneh (baca: alay) mulaidari beud sampai cemungut,  mulai berdasarkan bingit sampai binggo. Terlepasdari serangan terhadap bahasa Indonesia yang membabi buta, bahasa Indonesiatetap bertahan, dan wajib dipertahankan eksistensinya dan ke-ajeg-annya sebagaibahasa yang baku serta terstandar di samping sebagai bahasa pergaulan yg sangatterbuka terhadap perkembangan. Itulah sejarah singkat tentang lahirnya bahasa Indonesiadan perkembangannya. Kini, menggunakan telah memakan asam garam kehidupan, bahasaIndonesia telah  menuju ke arah kemapanansebuah bahasa buat dapat bersanding dengan bahasa-bahasa akbar lain pada global.

Maka dari itu, kita seluruh wajib memahami proses lahirnya bahasa Indonesia sekaligus perkembangannya. Sekaligus pula mengetahui makna serta arti Sumpah Pemuda, sebagai akibatnya rangkaian sejarah sebagai sebuah bangsa  mampu meresap ke pada sanubari seluruh bangsa.
Penjelasan sederhana terdapat pada slide sederhana mengenai Sejarah Bahasa Indonesia. Silakan dibaca dan diunduh.

PERIBAHASA SEKILAS PENGERTIAN ASALUSUL DAN PERKEMBANGANNYA

Peribahasa Sekilas Pengertian,Asal-usul, dan Perkembangannya


caraflexi.blogspot.com – Peribahasa adalahsalah satu kekayaan sastra. Peribahasa dalam bahasa Indonesia menerupakan wujudkekayaan warga nusantara. Peribahasa dalam bahasa Indonesia sudah terdapat dantumbuh dan lestari dalam masyarakat tutur bahasa Indonesia maupun bahasadaerah lainnya. Berikut akan dijelaskan sekilas tentang pengertian peribahasa,dari-usul peribahasa, serta perkembangan peribahasa di Indonesia.

Pengertian Peribahasa


Di antara bentuk-bentuk sastra lisa yangada di Indonesia, peribahasa merupakan bentuk sastra lisan yg paling dikenal,paling poly dipakai, baik secara sadar juga nir sadar. Bentuk inkhoatifsastra jenis ini semula berkembang secara verbal (berkaitan dengan mulut), acap kali tidakmemiliki bentuk permanen. Beruba-ubah sesuai menggunakan pamahaman penutur dan mitratuturnya.  Peribahasa baru memilikibentuk yang permanen serta mantap sehabis terekam dalam naskah tulis.


Peribahasa pada dasarnya adalah kalimatyang singkat dan padat yang menjadi sari pati (kristalisasi) berdasarkan pengalamanhidup yang mendalam serta panjang dari penuturnya. Secara lebih bernas (berisi)dapat jua diklaim sebagai filsafat mini . Peribahasa mengandung ajaran-ajaranfilsafat rakyat penuturnya. Maka menurut itu, peribahasa mengandungajaran-ajaran kebijaksanaan hayati yang inheren pada lingkungan tersebut.

Dalam warga Indonesia lebih spesifiklagi rakyat melayu, peribahasa memperlihatkan hal dan benda nyata yg adadi alam lingkungan masyarakatnya. Ada poly benda nyata yang ‘sebagai bahan’pada peribahasa melayu. Contoh istilah yang digunakan pada poly peribahasaantara lain: air, gajah, harimau, gunung, padi serta sebagainya. Kata-katatersebut adalah benda nyata yg dijumpai sang warga melayu yangmakan padi, lingkungan pegunungan, ada gajah serta harimau (sumatera).


Asal-usul dan Sejarah PerkembanganFilsafat

Peribahasa pada Indonesia didominasi olehperibahasa melayu. Hal ini ditimbulkan oleh karena sumber primer bahasa Indonesiaadalah bahasa melayu. Selain itu, suku bangsa pada Nusantara yang paling dominandalam peribahasa adalah suku bangsa melayu. Selanjutnya, peribahasa dari negeriasing juga diadopsi ke dalam bahasa Indonesia.

Adapun model-model peribahasa yangberasal berdasarkan negeri asing adalah menjadi berikut:
Peribahasa pagar makan tanaman,adalah peribahasa yg berasal menurut negeri India (Lihat Sir RicharWinstedt, dalam A History of Classical Malay Literature, (KualaLumpur, Oxford University Press, 1969).

Peribahasa seperti katak pada tempurungmerupakan peribahasa serapan menurut bahasa sanskerta. Dalam bahasaSanskerta, ada peribahasa yg berarti siapa yang tidak menjelajah danmeneliti bumi merupakan katak dalam sumur. Keduanya memiliki kemiripan, tetapiseperti katak pada tempurung lebih bernas karena lebih singkat danlebih padat.

Ada pula peribahasa yang asal daribahasa Arab, habis minyak sepasu ekor anjing tak akan lurus. Juga adapula peribahasa Arab yg berbunyi burung terbang dengan sayap, manusiaterbang dengan cita-citanya.

Bagaimanapun, meski termasuk sastra lisanyang antik serta terdapat sebelum budaya tulis terdapat. Peribahasa mampu bertahan hinggasekarang. Peribahasa masih lestari pada bahasa mulut juga goresan pena. Dalambentuk tulisan, peribahasa masih sering dipakai pada kata pengantar sebuahkarya ilmiah. Dalam ragam jurnalistik, peribahasa pula acapkali digunakan dalambadan keterangan.

Peribahasa yang masih acapkali digunakandalam kehidupan sehari-hari antara lain tidak ada rotan akar pun jadi; airsusu dibalas air tuba; lantaran nila setitik rusak susu sebelanga.


Peribahasa yg seringkali dipakai dalamdalam istilah pengantar antara lain tak ada gading yg tidak retak; jugaperibahasa tak terdapat padi bernas setangkai. Maksud dari ke 2 peribahasatersebut merupakan nir ada yg sempurna didunia ini, selalu terdapat saja kekuranganmeskipun itu sangat sedikit.


Demikian penjelasan tentang pengertianperibahasa, dari-usul serta penjelasannya tentang peribahasa. Mari teruslestarikan peribahasa sebagai wujud budaya serta kekayaan bangsa. Terus membacadan menggali pengetahuan tentang peribahasa.

TEKS LENGKAP SYAIR PERAHU 40 BAIT KARYA HAMZAH FANSURI

Hamzah Fansuri adalah Ulama sekaligus penyair yg hayati di abad 16 di tanah Sumatera, tepatnya di Barus, yang juga dikenal dengan Fansur. Segagai pakar agama, Hamzah Fansuri, pula disemati gelar Syaikh oleh Krtitikus Sastra Indonesia, Abdul Hadi WM, pada Bukunya Kembali ke Akar Kembali ke Sumber.

Hamzah Fansuri disebut sebagai orang yang bertanggung jawab atas banyaknya serapan bahasa Arab ke dalam Bahasa Melayu yg lalu menjadi cikal-bakal bahasa Indonesia. Oleh lantaran, Hamzah Fansuri menjadi orang yg pakar kepercayaan , meniru bentuk sastra Persia yang mirip menggunakan syair. Salah satu Syair Hamzah Fansuri merupakan yang berjudul Syair Perahu.

Syair Perahu karya Hamzah Fansuri nir hanya sebagai objek penelitian para sarjana yg menyelidiki sastra. Syair Perahu juga sebagai media dan bahan ajar buat pendidikan, khsusunya kelas 7 Sekolah Menengah pertama pada pelajaran Bahasa Indonesia. Meskipun sebenarnya yang merasa memiliki Hamzah Fansuri menggunakan Syair Perahu, serta pula Syair-syair karyanya yg lain bukan hanya orang Indonesia, melainkan juga orang Malaysia.
Ketika Hamzah Fansuri hidup dan berkarya, nir terdapat entitas negara serta wilayah yang bernama Indonesia juga Malaysia. Hamzah Fansuri memengaruhi keduanya, (Indonesia serta Malaysia). Lantaran (menurut Abdul Hadi WM), Hamzah Fansuri yang sudah poly menciptakan kata dalam bahasa Melayu yg diserap menurut bahasa Arab.
Perlu diketahui pula bahwa, Syair Perahu yg sebagai bahan ajar murid pada sekolah, adalah potongan syair yang hanya beberapa bait saja. Sebenarnya, Syair Perahu karya Hamzah Fansuri terdiri dari


Syair Perahu 
Karya Hamzah Fansuri
Bait 1
Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu latif,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i'tikat diperbetuli sudah
Bait 2
Wahai belia kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat pula kekal diammu.
Bait 3
Hai muda arif-budiman,
hasilkan kemudi menggunakan pedoman,
alat perahumu juga kerjakan,
itulah jalan membetuli manusia.
Bait 4
Perteguh juga alat perahumu,
hasilkan bekal air serta kayu,
dayung pengayuh taruh pada situ,
supaya laju perahumu itu
Bait 5
Sudahlah output kayu serta ayar,
angkatlah juga sauh serta layar,
pada beras bekal jantanlah taksir,
niscaya paripurna jalan yang kabir.
Bait 6
Perteguh juga alat perahumu,
muaranya sempit tempatmu lalu,
banyaklah pada sana ikan serta hiu,
menanti perahumu lalu dari situ.
Bait 7
Muaranya pada, ikanpun banyak,
di sanalah bahtera tenggelam serta rusak,
karangnya tajam seperti tombak
ke atas pasir engkau tersesak.
Bait 8
Ketahui olehmu hai anak dagang
riaknya rencam ombaknya karang
ikanpun poly tiba menyarang
hendak membawa ke tengah sawang.
Bait 9
Muaranya itu terlalu sempit,
di manakan lalu sampan serta rakit
jikalau ada panduan dikapit,
sempurnalah jalan terlalu ba'id.
Bait 10
Baiklah perahu engkau perteguh,
hasilkan pendapat menggunakan tali sauh,
anginnya keras ombaknya cabuh,
pulaunya jauh loka berlabuh.
Bait 11
Lengkapkan pendarat serta tali sauh,
derasmu poly bertemu musuh,
selebu rencam ombaknya cabuh,
La ilaha illallahu akan tali yg teguh.
Bait 12
Barang siapa bergantung di situ,
teduhlah selebu yg rencam itu
pedoman betuli perahumu laju,
selamat kamu ke pulau itu.
Bait 13
La ilaha illallahu jua yg kamu ikut,
di laut keras dan topan ribut,
hiu dan paus di belakang menurut,
pertetaplah kemudi jangan terkejut.
Bait 14
Laut Silan terlalu pada,
di sanalah perahu rusak dan karam,
sungguhpun banyak di sana menyelam,
larang menerima permata nilam.
Bait 15
Laut Silan wahid al kahhar,
riaknya rencam ombaknya besar ,
anginnya songsongan membelok sengkar
perbaik kemudi jangan berkisar.
Bait 16
Itulah bahari yg maha latif,
ke sanalah kita semuanya berpindah,
hasilkan bekal kayu dan juadah
selamatlah kamu sempurna musyahadah.
Bait 17
Silan itu ombaknya kisah,
banyaklah akan ke sana berpindah,
topan serta ribut terlalu 'azamah,
perbetuli pedoman jangan berubah.
Bait 18
Laut Kulzum terlalu pada,
ombaknya muhit dalam sekalian alam
banyaklah pada sana rusak dan tenggelam,
perbaiki na'am, siang serta malam.
Bait 19
Ingati sungguh siang serta malam,
lautnya deras bertambah dalam,
anginpun keras, ombaknya rencam,
ingati perahu jangan tenggelam.
Bait 20
Jikalau engkau ingati benar-benar,
angin yang keras menjadi teduh
tambahan selalu tetap yg cabuh
selamat kamu ke pulau itu berlabuh.
Bait 21
Sampailah ahad dengan masanya,
datanglah angin dengan paksanya,
belajar perahu sidang budimannya,
berlayar itu dengan kelengkapannya.
Bait 22
Wujud Allah nama perahunya,
ilmu Allah akan [dayungnya]
iman Allah nama kemudinya,
"yakin akan Allah" nama pawangnya.
Bait 23
"Taharat serta istinja'" nama lantainya,
"kufur dan masiat" air ruangnya,
tawakkul akan Allah jurubatunya
tauhid itu akan sauhnya.
Bait 24
Salat akan nabi tali bubutannya,
istigfar Allah akan layarnya,
"Allahu Akbar" nama anginnya,
subhan Allah akan lajunya.
Bait 25
"Wallahu a'lam" nama rantaunya,
"iradat Allah" nama bandarnya,
"kudrat Allah" nama labuhannya,
"surga jannat an naim nama negerinya.
Bait 26
Karangan ini suatu madah,
mengarangkan syair loka berpindah,
di pada dunia janganlah tam'ah,
di pada kubur berkhalwat telah.
Bait 27
Kenali dirimu pada dalam kubur,
badan seorang hanya tersungkur
dengan siapa versus bertutur?
di kembali papan badan terhancur.
Bait 28
Di dalam dunia banyaklah mamang,
ke akhirat jua tempatmu pergi,
janganlah disusahi emas serta uang,
itulah membawa badan terbuang.
Bait 29
Tuntuti ilmu jangan kepalang,
di dalam kubur terbaring seorang,
Munkar wa Nakir ke sana tiba,
menanyakan apabila ada kamu sembahyang.
Bait 30
Tongkatnya lekat tiada terhisab,
badanmu remuk siksa dan azab,
akalmu itu hilang serta lenyap,
tanpa ada tujuan yg permanen,
Bait 31
Munkar wa Nakir bukan kepalang,
suaranya merdu bertambah garang,
tongkatnya akbar terlalu panjang,
cabuknya banyak tiada terbilang.
Bait 32
Kenali dirimu, hai anak dagang!
di pulang papan tidur telentang,
kelam dan dingin bukan kepalang,
dengan siapa lawan berbincang?
Bait 33
La ilaha illallahu itulah firman,
Tuhan itulah pergantungan alam sekalian,
iman tersurat pada hati manusia,
siang serta malam jangan dilalaikan.
Bait 34
La ilaha illallahu itu terlalu konkret,
tauhid ma'rifat semata-mata,
memandang yang gaib semuanya homogen,
lenyapkan ke sana sekalian kita.
Bait 35
La ilaha illallahu itu janganlah kaupermudah-gampang,
sekalian makhluk ke sana berpindah,
da'im serta ka'im jangan berubah,
khalak di sana dengan La ilaha illallahu.
Bait 36
La ilaha illallahu itu jangan kaulalaikan,
siang serta malam jangan kau sunyikan,
selama hayati pula engkau pakaikan,
Allah serta rasul jua yang membicarakan.
Bait 37
La ilaha illallahu itu istilah yang teguh,
memadamkan cahaya sekalian rusuh,
jin dan syaitan sekalian musuh,
hendak membawa beliau bersungguh-benar-benar.
Bait 38
La ilaha illallahu itu kesudahan kata,
tauhid ma'rifat semata-mata.
hapuskan hendak sekalian kasus,
hamba dan Tuhan tiada tidak sinkron.
Bait 39
La ilaha illallahu itu loka mengintai,
medan yg kadim tempat berdamai,
wujud Allah terlalu bitai,
siang dan malam jangan bercerai.
Bait 40
La ilaha illallahu itu tempat musyahadah,
menyatakan tauhid jangan berubah,
sempurnalah jalan iman yg mudah,
pertemuan Tuhan terlalu susah.


Sudahkah anda baca seluruh Bait pada atas?