BISAKAH JUMLAH JAM PERTEMUAN JP PELAJARAN DALAM K13 DIUBAH

Bisakah jumlah jam pelajaran dalam kurikulum 2013 diubah?

Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang banyak masuk melelui kolom komentar di postingan mengenai jumlah jam pelajaran kurikulum 2013. Jawaban untuk pertanyaan itu yang sebagai dasar hukumnya merupakan permendikbud angka 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar serta Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah.

Dalam lampiran Permendikbud tadi, disebutkan dengan kentara bahwa masing-masing mata pelajaran memiliki jumlah jam pelajaran (JP) masing-masing dengan jumlah pertemuan yang bervariasi.

Misalnya, jumlah jam pelajaran yang 3 merupakan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan serta Pendidian Agama serta Budi Pekerti. Sementara buat jam pelajaran tertinggi merupakan mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu sampai 6 JP dalam seminggu.
Sementara itu, pelajaran Matematika dan IPA mendapat jatah 5 JP dalam seminggu. Untuk Bahasa Inggris dan IPS, JP pada seminggu merupakan 4 JP.
Untuk kelompok B, yg terdiri dari Seni Budaya, Penjas Orkes (Pendidikan Jasmani Olahraga serta Kesehatan), serta Prakarya berturut-turu JP-nya adalah tiga, 3, serta dua.
Jadi, total keseluruhan minimal JP buat Sekolah Menengah pertama kurikulum 2013 adalah 38 JP pada satu minggu.
Kemudian, muncul pertanyaan lagi:
Bagaimana jika jumlah JP itu ditukar? 
Bisa atau tidak jam pelajaran Bahasa Indonesia yang 6 JP ditukar dengan Matematika yg 5 JP? Jelas jawabannya TIDAK BISA.
Mungkin, guru atau pihak yg ingin menukar jumlah JP antara Bahasa Indonesia dan Matematika beranggapan bahwa matematika lebih sulit dari Bahasa Indonesia. Penentuan jumlah JP bukan kasus sulit atau mudahnya materi, tapi beban materi yang terkandung pada Standar Isi masing-masing mata pelajaran yang telah dipengaruhi pada Peraturan Menteri Pendidikan.
Jumlah JP antara satu pelajaran menggunakan pelajaran lain nir sanggup ditukar. Tetapi, ada beberapa perkara. Berdasarkan pengalaman berdiskusi dengan beberapa guru yang ada pada sekolah lain. Ada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk kurikulum 2013 yg hanya diberi 4 JP pada kelas. Ini berkaitan menggunakan kebijakan masing-masing sekolah. Mungkin lantaran harus ada muatan lokal yg ditambahkan, mengingat sekolah tadi bernuansa pondok pesantren.
Akan namun, jika berprinsip dalam materi, seharusnya jumlah JP tidak boleh dikurangi. Lantaran, JP yg sudah ada saja masih kesulitan menerima jatah jam mengingat aktivitas sekolah yg tidak sedikit yang bisa mengganggu jam efektif pelajaran. Apalagi apabila JP yg terdapat justru dikurangi. Pasti kesulitan.
Alasan lain mengapa jumlah JP pada kurikulum 2013 nir mampu ditukar antara pelajaran satu menggunakan pelajaran yang lain merupakan karena sistem pada dapodik (data utama pendidikan) sudah diadaptasi dengan peraturan menteri yang sedang berlaku.
Jika semuanya sudah disingkronisasi, disingkronkan, maka akan sangat berpengaruh. Misalnya dicermati dari jadwal pelajaran. Seharusnya bahasa Indonesia dalam satu kelas pada satu minggu ada 6 JP pelajaran, kok cuma terdapat 4 atau 5 JP saja. Ini niscaya sebagai kasus.
Pertanyaan yang jua melingkupi pembagian JP buat kurikulum 2013 merupakan:
Bagaimana Pembagian Pertemuannya?
Misalnya buat pelajaran bahasa Indonesia, yg terdiri dari 6 JP, idealnya pertemuannya dilakukan dua kali tatap muka. Jadi, masing-masing tatap muka sebesar tiga JP. Untuk yang JP-nya terdiri dari lima JP, idealnya dibagi sebagai dua tatap muka, sehingga masing-masing terdapat yang 3 JP dan terdapat yang dua JP. Untuk yg 4 JP idealnya pula dibagi dua, masing-masing dua JP. Untuk yang sudah hanya tiga JP, idealnya terdapat satu kali pertemuan pada satu minggu.
Sekali lagi, itu apabila memungkinkan. Jika nir memungkin, bisa diubah diubahsuaikan dengan kondisi sekolah dan ketersediaan guru.
Ada jua yang bisa disiasati. Misalnya untuk pelajaran Penjasorkes yang terdiri berdasarkan 3 JP dalam seminggu. Apabila ada dua kelas yang melaksanakan pelajaran tersebut, mampu jadi buat kelas yg kedua mampu terlalu siang. Maka bisa disiasati. Dua JP serta 1 JP. Untuk yang dua JP dilakukan pagi hari, praktik ke lapangan. Untuk yang 1 JP penjaskes buat teori, bisa diletakkan pada jam ke-7 atau ke-8 (terakhir).
Sekian Penjelasan mengenai pembagian JP buat kurikulum 2013 dan beberapa pertanyaan yg mungkin muncul berkaitan itu.
Selamat mengajar!

MOS YANG BAIK DAN EFEKTIF SEBUAH GAGASAN UNTUK PELAKSANAAN MPLS YANG BAIK

Bagaimanakah seharusnya MOS yang baik?

Jika terdapat pertanyaan seperti itu, maka perlu dijawab menggunakan tegas bahwa, MOS atau MPLS yang baik adalah MOS yang memiliki tujuan yang jelas, menggunakan aplikasi yang sistematis, menggunakan output yg terukur.

Nah, buat melaksanakan itu seluruh, perlu dilakukan segala bentuk persiapan yang memadai, sistem yg memadai, serta asal daya manusia yg kompeten, serta kebijakan yg mendukung.

Persiapan yg memadai meliputi persiapan administratif dan persiapan teknis. Hal ini meliputi tentang jadwal pelaksanaan MOS atau MPLS yang telah pasti. Sejak jauh hari, sudah harus dipersiapkan. Orang yg mempersiapkan MOS supaya menjadi MOS yang baik harus seorang konseptor. Tidak perlu semua orang. Bisa pembina OSIS, bisa bagian kurikulum, atau bagian kesiswaan pada sekolah.

Inti dari sebuah aplikasi MOS atau MPLS merupakan 'pengenalan sekolah' kepada siswa baru. Jadi, yang perlu dikenalkan adalah segala sesuatu yang ada pada sekolah tadi. Mulai menurut masyarakat sekolah yang mencakup dewan guru, murid, pejabat pada sekolah, energi kependidikan, bagian keamanan sekolah, teknisi sekolah, ibu kantin, pembina dan pelatih ekstrakurikuler, sampai bagian kebersihan sekolah.

Selain lingkungan sosialnya, bagian fisik sekolah pula harus dikenalkan kepada siswa baru. Mulai dari ruang kelas, halaman, fasilitas, perpustakaan, kamar mandi, loka parkir, ruang pengajar, ruang laboratorium, fasilitas olahraga, serta bagian fisik lain.

Nah, sesudah semuanya terkonsep, tinggal mencari personel yang sinkron dengan bidangnya. Tentu saja, pelibatan semua elemen sekolah sangat diharapkan. Mulai berdasarkan dewan guru, energi pendidikan, pengurus kelas, pengurus OSIS, dan pihak-pihak lain yang saling mendukung. 

MOS Harus Menyenangkan

Kata 'MOS' telah identik menggunakan rasa takut, bully, dan tugas-tugas aneh dari kakak kelas. MOS yg baik tidak lagi boleh mengandung unsur perundungan. Baik dari konduite dan tugas yg diberikan.

Tugas yang diberikan kepada peserta MOS yang tidak menyenangkan, contohnya: membawa tas berdasarkan plastik bekas; memakai topi berdasarkan bola plastik yg dibelah. Jelas ini tidak ada manfaatnya. Boleh seru-seruan. Tapi sanggup beri tugas yg bermanfaat, contohnya: Siswa baru peserta MOS, wajib membawa epilog ketua tradisi. Bisa blangkon, sanggup odeng, bisa topi khas papua, spesial dayak, spesial sumatera, spesial sulawesi. Selain menjadi ornamen, sanggup memperlihatkan wawasan nusantara. Keren kan? Dengan begitu MOS sebagai MOS yang baik.

Kegiatan-kegiatannya juga wajib menyenangkan. Misalnya, buat mencoba mengakrabkan peserta MOS pada satu kelas, nir harus dengan program merayu apalagi lawan jenis. Bisa dibuat lomba, lomba menghafal nama sahabat sekelas. Yang kalah, wajib dihukum. Hukumannya yg mendidik. Memang terdapat? Ada. Bisa kok. Hukuman yg mendidik contohnya, ketika kalah menyebut nama sahabat baru dengan tepat sanggup dieksekusi buat menyanyikan lagu nasional. Sesekali boleh menyanyi lagu populer. Siapa memahami ada yang berbakat menyanyi, bisa ditekuni. Dijadikan penyanyi profesional sekalian.

Betapa menyenangkannya sebuah kegiatan MOS jika seperti itu.

Tidak Boleh Ada Perundungan

Perundungan -bulliying- adalah sebuah tindakan merendahkan harkat serta martabat manusia. Wujudnya bisa beragam. Biasanya hal ini lantaran keisengan dan ketidaktahuan menurut panitia MOS. Jika hingga terjadi perundungan baik sengaja juga nir, tentu MOS yang diikuti bukanlah MOS yang baik.

MOS yg baik, harusnya nir mengandung unsur perundungan sama sekali. Berikut ini contoh perundungan yg bisa saja terjadi saat MOS. Misalnya, seseorang panitia menyuruh peserta MOS buat merayu pohon. Apa esensnya? Bukankah itu tindakan sia-sia. Perserta yang melakukan tindakan seperti itu pasti ditertawakan. Apakah seorang siswa, seseorang manusia diperintahkan buat melakukan sesuatu buat ditertawakan. Kalau memang ingin menciptakan tertawa, suruh saja sebagai comic alias stand up comedian, lebih bermanfaat. Membuat tertawa tanpa membully.

Keterlibatan Penuh Pengajar dan Orang Tua

Yang dimaksud menggunakan keterlibatan penuh merupakan, guru harus memantau semua aktivitas yang dilakukan sang anak didik. Biasanya yang melakukan perundungan adalah kakak kelasnya. Untuk itu, pengajar wajib mengawasi panitia pelaksana MOS. Apabila hanya dibiarkan serta diberi pedoman, sanggup jadi aplikasi pada lapangan melenceng berdasarkan pedoman tersebut.

Orang tua pula harus berperan aktif dalam pelaksaan MOS supaya MOS yg diikuti sang anaknya sebagai MOS yang baik. Misalnya terdapat defleksi dalam aplikasi MOS, orang tua murid wajib tanggap. Berkoordinasi dengan pihak sekolah (guru penanggung jawab) buat menyelesaikan perkara. Jangan juga dikit-dikit lapor media. Bukan menuntaskan masalah, itu justru menambah masalah.

Begitupun kebalikannya, apabila pelaksanaan MOS pada koridor yg baik, orang tua harus mendukung penuh. Misalnya ketika diminta buat membawa tumbuhan. Ini hal baik, buat penghijauan sekolah misalnya. Harus didukung. Bukan malah mengompori anaknya buat membangkang peraturan.

Tentu seluruh itu harus dikomunikasikan oleh semua pihak terkait. Mulai dari dinas pendidikan setempat, pihak sekolah, orang tua, panitia dan semua siswa baru menjadi peserta. Dengan demikian, aplikasi MOS akan berjalan dengan baik, jua output yg dicapai jua merupakan output yg terbaik.

KESALAHAN PENYAMPAIAN MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA DI SEKOLAH SAAT MPLS MOS

Artikel ini aku tulis dari pengalaman. Pengalaman 2 kali mengikuti MPLS (waktu itu masih bernama MOS = Masa Orientasi Siswa), dan tiga kali mengikuti tahapan Ospek (Orientasi dan Pengenalan Kampus). Ospek yang dimaksud merupakan PK2 (Pengenalan Kehidupan Kampus) Universitas, PK2 Lanjutan Universitas, dan Ospek Program Studi.

Berdasarkan pengalaman tersebut, yang paling janggal bagi saya eksklusif selaku murid (peserta MOS/MPLS) adalah materi Wawasan Wiyata Mandala. Biasanya, materi ini disampaikan oleh guru. Tapi yang dijelaskan sekadar materi teoritis.

Seharusnya, materi yg diberikan merupakan materi aplikatif. Mengingat, kegiatan MPLS atau MOS adalah upaya buat mengenalkan anak didik baru terhadap lingkungan sekolahnya yg baru. Jika yang diberikan sekadar teori, maka kegiatan tersebut sanggup dikatakan tidak berhasil. Terlebih, buat materi Wawasan Wiyata Mandala.

Jika yg diberikan hanyalah pengertian wawasan wiyata mandala siswa baru nir akan mampu mencerna serta menerapkannya. Toh materi wawasan wiyata mandala tidak mungkin ada ujian teorinya. Tapi yg dibutuhkan merupakan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari murid.

Berikut ini beberapa kesalahan penyampaian materi Wawasan Wiyata Mandala yg mungkin terjadi di sekolah:

Hanya Diberikan Teori

Dalam sebuah MPLS atau MOS, selalu ada materi Wawasan Wiyata Mandala. Acapkali, pengajar mengungkapkan materi itu menurut penertian yg ada di Buku Panduan MPLS yang telah disusun oleh sekolah (biasanya kesiswaan dan kurikulum). 

Guru selaku pemateri Wawasan Wiyata Mandala hendaknya tahu betul apa itu Wawasan Wiyata Mandala. Apakah sekadar wawasan atau pengetahuan, apa saja yang wajib disampaikan pada anak didik agara wawasan tadi bisa tertanam dalam diri murid. Khususnya murid baru yg harus mengenal lingkungannya dengan baik.

Contoh yg Jauh

Materi wawasan wiyata mandala diberikan agar murid bisa dengan cepat mengenal lingkungannya. BAik lingkungan fisik juga lingkungan sosialnya. MPLS atau MOS umumnya berlangsung selama tiga samapi enam hari. Dalam waktu yang sesingkat itu, diharapkan siswa sanggup mengenal lingkungan barunya.

Nah, umumnya pemateri Wawasan Wiyata Mandala kekurangan model dalam menjelaskan teorinya. Padahal model-contoh yang wajib dipakai harusnya yg memang langsung bersinggungan dengan lingkungan sekolah. Jangan terlalu jauh menggunakan warga di rumah atau pada luar lingkungan sekolah.

Misalnya, model yang bisa digunakan pada sekolah ketika penyampaian materi Wawasan Wiyata Mandala merupakan: siswa harus mengenal letak gudang alat-alat olahraga, supaya mampu mengetahui, mengenal, dan mencintainya. Dengan demikian mampu memanfaatkan dengan sebaik mungkin buat pengembangan diri.

Tidak Diterapkan

Untuk kesalahan ini, bukan hanya terjadi saat penyampaian materi wawasan wiyata mandala, tapi hasil menurut semua rangkaian kegaitan MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Harapan akhirnya tentu mengenal lingkungan sekolahnya secara holistik.  Tapi, tidak sedikit (lagi-lagi menurut pengalaman masa lalu) bahwa yg poly disampaikan waktu aktivitas MPLS adalah kegiatan main-main.

Memang, banyak sekali permainan yang digunakan buat menyampaikan materi. Yang sebagai kasus, permainan-permaian itu menjadi sebatas permainan saja. Tidak terdapat penilaian permateri bersama antara pemateri (panitia pengurus osis) dengan peserta MPLS/MOS yang adalah murid baru.


Demikian opini singkat tentang penerapan kegiatan MPLS khususnya mengenai materi Wawasan Wiyata Mandala pada sekolah. 

APLIKASI CARA BELAJAR YANG BAIK DALAM KEHIDUPAN NYATA

Tulisan ini sengaja aku tulis sebagai tandingan berdasarkan goresan pena sebelumnya. Tulisan yang berjudul "Cara Belajar yang Baik dan Efektif". Tulisan tadi dimaksudkan buat memenuhi materi yang mampu disampaikan ketika Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dahulu dianggap dengan MOS (Masa Orientasi Siswa).

Tulisan aku tersebut perlu aku sanggah sendiri (revisi) lantaran dalam perkembangannya tidak sepenuhnya sahih. Sebagai materi Masa Pengelanan Lingkungan Sekolah (MPLS), seharusnya bersifat aplikatif. Materi yg ada dalam tulisan 'Cara Belajar yang Baik serta Efektif' masih kurang aplikatif. Masih berupa teori normatif.

Namanya saja 'Cara Belajar'. Tentu masing-masing individu, memiliki taraf keefektifan yg berbeda-beda. Ada yang lebih suka membaca kitab . Ada yang lebih senang mendengarkan. Ada pula yg senang menghafal. Tentu taraf keefektifan belajarnya jua tidak sinkron.

Adapun 7 Cara Belajar yang sudah ditulis sebelumnya pada postingan tersebut, lebih layak dikonsumsi oleh guru. Bukan buat siswa. Jadi, tugas guru buat memunculkan 7 kondisi belajar tesebut.

1.     Memunyai tujuan yang jelas (memiliki target kemampuan yang ingin dimiliki)
2.     Berupa planning terprogram (mempunyai rangkaian kegiatan yg akan dilakukan)
3.     Memilih taktik belajar (tempat, saat, dan suasananya wajib sempurna)
4.     senang melakukan latihan-latihan (harus seringkali berlatih, misalnya terus membaca)
5.     mempunyai daya saing untuk berprestasi (wajib berlomba ingin jadi yg terbaik)
6.     kuat di pada berpendapat (mempertahankan pendapat sekuat energi)
7.     senang bertanya (bertanya memberitahuakn kita sudah mengerti, namun belum lengkap)

Ketujuh hal di atas, harus ada pada pola pembelajaran yang efektif pada pada kelas.

1. Tujuan pembelajaran (dalam RPP) harus kentara.
2. Memiliki program pembelajaran yang kentara (apa dulu yg mau dipelajari)
3. Strategi pembelajaran yg wajib diterapkan disesuaikan dengan kondisi bahan ajar serta anak didik.
4. RPP dan aktivitas pembelajaran harus diisi menggunakan latihan (tugas)
5. Guru wajib mampu memunculkan daya saing antar-murid (berjiwa kompetitif)
6. Guru harus bisa membimbing siwa supaya mau serta sanggup mempertahankan pendapatnya.
7. Pengajar wajib membimbing murid agar mau menanyakan hal yang masih belum dipahami sepenuhnya.

Nah, apabila materi Cara Belajar yg Efektif di atas diberikan kepada murid, tentu siswa akan kesulitan. Maka, buat 'menebus dosa' di atas. Perlu disampaikan tips serta trik (cara) belajar yang efektif yang sanggup diterapkan oleh anak didik.

Cara Belajar Efektif buat Siswa 

Seperti yg sudah disinggung pada depan. Cara belajar sebenarnya tidak sanggup dibakukan. Antara anak satu dengan anak yang lain. Maka, masing-masing siwa harus bisa menemukan kenyamanan dalam belajar. Perlu juga disampaikan pada peserta didik, peserta MPLS, bahwa segala sesuatu merupakan asal pelajaran. Jadi, bukan sekadar buku. Berikut ini penerangan lengkapnya.

Kondisi Nyaman sebagai Penunjang Cara Belajar yg Baik dan Efektif

Kondisi nyaman, mengandung unsur kondusif, nir membayakan, tidak ingin berpindah. Misalnya, loka belajarnya merupakan di pada kelas. Maka, syarat kelas harus diperhatikan kebersihannya, penerangannya, ventilasi udara, suhu udaranya, suasananya (tidak bising). Kalau misalnya kelasnya kurang nyaman, murid dan pengajar berhak mengganti posisi duduk, membarui penataan ruang kelas. Atau bahkan berhak memindah kelas ke bawah pohon yang rindang. Misalnya. Agar suasana nyaman.

Kalau loka belajarnya di tempat tinggal . Seorang murid sanggup belajar pada tempat yang dia senang. Di manapun. Asal tidak membahayakan. Tidak harus di meja belajar. Tidak harus menggunakan lampu belajar. 

Tidak Perlu Mengulang Pelajaran pada Rumah

Sebenarnya, taraf keefektifan belajar itu ditentukan juga dengan ragam aktifitas. Untuk mencapai sebuah keberhasilan belajar (arti belajar secara umum), tidak wajib mengulang materi yg terdapat di pada kelas. Membacanya kembali pada rumah. Tidak perlu.

Yang perlu dilakukan adalah, memahami benar materi yg disampaikan oleh guru waktu pada kelas. Pahami. Cerna. Kalau tidak paham tanyakan. Di tempat tinggal , nir perlu lagi membaca hal yang telah diterima. Di tempat tinggal , baca kitab lain. Baca liputan lain. Dengan demikian, kabar yang diterima akan lebih luas.

Nonton Televisi Juga Belajar

Tentu saja, ini harus digarisbahawahi tontonlah tontonan yang berisi ilmu pengetahuan. Misalnya televisi keterangan. Atau, program-acara televisi yg mengungkapkan kabar penetahuan seperi kehidupan hewan liar.

Ini berdasarkan pengalaman eksklusif. Sejak SD telah senang nonton berita pada televisi, ikut-ikutan orang tua. Maka, buat mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan serta Sejarah, aku tidak perlu membuka buku. 

Perisitwa Reformasi contohnya, sudah paham melalui televisi. Hak-hak anggota DPR, telah acapkali dibahas jua pada liputan. Maka tidak perlu belajar hal misalnya itu.

Setiap Tindakan dalam Dasarnya merupakan Belajar

Sering kita dengar bahwa 'pengalaman adalah guru yg paling baik' tapi pengajar sering lupa mengingatkan anak didiknya buat menghormati oleh guru yang paling baik itu. Pengalaman. 

Masing-masing insan niscaya mampu belajar melalui pengalaman. Kita ambil model, aktivitas menciptakan layang-layang. Seorang anak yang pernah membuat layang-layang dengan tangannya sendiri sebenarnya dia sudah belajar banyak sekali mengenai poly hal. Mulai dari memilih bambu, memotong, meraut, mengukur, melekat, hingga menerbangkan layang-layang.

Bis disimpulkan bahwa, cara belajar yang paling efektif yg bisa diterapkan pada kehidupan nyata pada dasarnya ada dua: 1) lakukan banyak hal; 2) kaitkan yang telah kita lakukan menggunakan ilmu pengetahun yang kita peroleh. Pasti akan lebih mengena, lebih paham, serta belajarnya lebih efekif.

PENGERTIAN PERANG DAGANG PENJELASAN DAN CONTOH PENERAPAN PERANG DAGANG DI DUNIA

Informasi mengenai perang dagang pulang mencuat. Khususnya berkaitan permasalahan perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Dua kekuatan ekonomi akbar global. Amerika Serikat menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar, melawan Tiongkok yg berposisi sebagai runner up-nya.
Seperti halnya pada segala jenis pertandingan. Pertandingan antara tim kuat melawan tim bertenaga niscaya akan sangat seru buat disaksikan. Begitu juga menggunakan perang dagang ini. Bukan lagi sekadar seru. Tapi jua ada kekhawatiran. Khawatir jika perang dagang antara Amerika perkumpulan menggunakan Tiongkok ini berimbas dalam perekonomian dunia. Mengakibatkan krisis di seluruh global. Bahaya.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud menggunakan kata perang dagang?
Istilah perang identik menggunakan konflik dan adu tembak. Istilah kerennya 'hubungan tembak'. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, sudah ada istilah perang. Tapi nir terdapat istilah pengertian perang dagang.
Dalam KBBI, istilah atau lema 'perang' memiliki empat arti. Berikut ini pengertian perang yg masih ada pada KBBI:
Pengertian Perang yg pertama: permusuhan antara 2 negara (bangsa, kepercayaan , suku, dan sebagainya). Pengertian ini merujuk dalam permusuhan antara 2 hal yg tidak sinkron. Perang mengandung makna yg lebih luas. Yaitu segala jenis permusuhan.
Pengertian Perang yang kedua: pertempuran besar bersenjata antara dua pasukan (tentara, laskar, pemberontak, serta sebagainya). Pengertian perang yg kedua ini mengacu dalam upaya saling mengalahkan dengan menggunakan senjata. Dalam pengertian ini, hubungan tembak harus dalam skala akbar. Jika hubungan tembak hanya berupa penembakan-penembakan jarang, tidak bisa disbut menggunakan perang.
Pengertian Perang yang ketiga: perkelahian; perseteruan. Misalnya ada perang batu. Yaitu tindakan saling melempar batu.
Pengertian Perang yang keempat: cara membicarakan permusuhan. Dalam hal ini berkaitan degnan ideologi. Misalnya perang antara kaum komunis menggunakan kaum nasionalis dan agamis yg pernah terjadi di Indonesia.
Dari keempat pengertian pada atas, dapat diketahui bahwa perang itu mengandung unsur primer yaitu 2 belah pihak. Yang masing-masing berusaha buat saling mengalahkan.
Dalam perang kemerdekaan Indonesia, misalnya, ada upaya buat saling mengalahkan. Sekutu dan Belanda berusaha mengalahkan bangsa Indonesia yg ingin merdeka. Dengan segala macam cara. Baik melalui pertempuran bersenjata. Melalui diplomasi. Melalui upaya tekanan serta embargo oleh negara-negara lain. Baik yg pro juga yang kontra.
Upaya saling mengalahkan serta menjatuhkan itu, nir hanya menurut segi fisik. Misalnya, pengertian perang yg pertama, ke 2, dan ketiga. Ada pula menurut segili non-fisik. Misalnya perang ideologi. Misalnya bangsa Indonesia kali ini sedang melaksanakan perang. Perang melawan paham radikal yang seenaknya membunuh insan lain.
Nah, yg sebagai perkara nir terdapat kata perang dagang. Perang dagang bukan para pedagang yg sedang berperang dengan senjata.
Perang dagang merupakan sebuah istilah yang merujuk dalam kebijakan antara 2 negara yang saling menjatuhkan sistem dan perekonomian negara lawan melalui kebijakan perdagangan luar negari.
Perang dagang nir hanya sanggup dilakukan sang setingkat negara. Perang dagang mampu dilakukan oleh dua entitas yg saling berkepentingan.
Seperti yg sedang hangat sekarang ini. Perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Senjata yang dipakai dalam perang dagang merupakan kebijakan ekonomi.
Misalnya, pemerintah Amerika Serikat yg dipimpin sang Donald Trump menerapkan bea masuk (pajak impor) berdasarkan Tiongkok sebanyak 25 persen. Tentu ini sangat berat bagi perdagangan Tiongkok. Pasti nilai ekspor Tiongkok merosot.
Kebijakan yg dianggap baik bagi Alaihi Salam ini niscaya akan berdampak tidak baik bagi Tiongkok. Maka Tiongkok membalas serangan Alaihi Salam ini. Tiongkok melakukan hal yang sama. Beberapa produk yang dari menurut AS dikenai bea masuk yang sangat tinggi pada Tiongkok.
Keduanya akan sangat terpukul. Tiongkok akan kesulitan memasarkan produk baja dan produk bahan standar lainnya. Harganya sangat mahal. Tapi, para pengusaha yang ada di AS juga akan kesulitan. Pembuat otomotif, pasti merasa terpukul. Bahan standar baja harganya pasti naik. Biaya produksi naik. Laba niscaya menurun.
Memang, tidak terdapat senjata barah yang ditembakkan. Tidak ada serbuan pesawat tempur apalagi pengerahan kapal induk. Ingat, AS dan Tiongkok sama-sama punya kapal induk.tapi, dampak menurut perang dagang bisa jadi berupa perang sungguhan. Perang senjata barah.
Misalkan, ke 2 negara hingga kolaps lantaran tidak bisa memenuhi kebutuhan yang sebelumnya disuplai sang negara lawannya. Bahaya. Bisa perang terbuka karena banyak orang yg merasa tidak puas.
Tapi umumnya itu sangat jarang terjadi. Yang pasti, perang dagang akan menyulitkan orang kecil.
Di samping perang dagang, terdapat juga perang yg nir memakai senjata. Perang istilah-istilah. Pakai senjata, akan tetapi bukan senjata barah. Senjatanya merupakan istilah-kata. Bahkan, di dua korea. Korea Selatan serta Korea Utara, telah sejak lama berlangsung perang pengeras suara. Di perbatasan. Untuk saling ejek dan kenaikan pangkat . Tapi kini telah berakhir. Pengeras-pengeras suara yang dipakai perang itu telah dicopoti. Ketika Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korut telah mulai melunak.
Semoga relatif di perang dagang antara AS melawan Tiongkok saja. Kita nir terlibat. Tidak terimbas pula.

BAHASA JAWA DALAM PILGUB JAWA TIMUR 2018

Pemilihan Gubernur Jawa Timur Memang telah berlangsung. Hasil sementara, menempatkan pasanganan Khofifah Indar Parawansa dan Emil L. Dardak menjadi pemenang. Berdasarkan hitung cepat, pasangan angka urut satu ini menggunakan slogan "Wis Wayahe". Sementara pasangan lawannya, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno menggunakan jargon 'Kabeh Sedulur Kabeh Makmur'.
Penggunaan bahasa Jawa oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini menunjukkan bahwa mereka ingin dikenal dekat menggunakan rakyat Jawa Timur. Meskipun nir seluruh rakyat Jawa Timur memakai bahasa Jawa sebagai bahasa dialog, tapi hampir dipastikan bahwa orang Jawa Timur mengerti bahasa Jawa ngoko, yang menjadi karakteristik spesial bahasa Jawa pada Jawa Timur - kecuali di daerah mataraman.
Baik jargon 'Wis Wayahe' maupun 'Kabeh Sedulur Kabeh Makmur' merupakan bahasa Jawa yang biasa didengar, bahkan sanggup dimengerti oleh orang yg tidak menuturkan bahasa Jawa sekalipun.
Kesamaan Slogan Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Puti ada pada beberapa hal lain. Selain sama-sama memakai bahasa Jawa Timur-an juga pula mengandung rima (perulangan bunyi) yang menarik. Juga bila ditelisik dari muatan isinya, memperlihatkan kondisi Jawa Timur.
Sama-sama Bahasa Jawa Ngoko

Seperti sudah disinggung sebelumnya, Jawa Timur merupakan wilayah dengan penutur bahasa Jawa yang khas. Yaitu bahasa yang dipakai merupakan kebanyakan bahasa Jawa dan Madura. Bahasa Jawa yang digunakan, lebih banyak yg ngoko.
Maka, slogan yg digunakan jua bahasa ngoko. Jika memakai bahasa Jawa yang lebih halus, mungkin akan berubah misalnya ini:
Sampun Wancine untuk Wis Wayahe.
Sedanten Sederek Sedanten Makmur Untuk Kabeh Sedulur Kabeh Makmur

Tentu, sangat sulit buat orang Jawa Timur kebanyakan, apalagi yang memakai bahasa Madura sebagai bahasa sehari-hari buat mengucapkan kalimat dalam bahasa Jawa halus tersebut. Sangat jauh berdasarkan kriteria ideal sebagai sebuah slogan. Apalagi slogan politik.
Sama-sama Mengandung Rima

Selain sama-sama menggunakan bahasa Jawa Ngoko, masing-masing jargon pada atas, sama-sama mengandung rima. Baik rima awal maupun rima akhir.
Slogan yg digunakan calon gubernur Jawa Timur dalam tahun 2018 ini, meskipun singkat mengandung rima yg membuat latif dan unik.
Wis Wayahe terdiri menurut dua kata yang sama-sama diawali sang alfabet w. Maka, ini sanggup dianggap menjadi aliterasi. Perulangan bunyi w yg berulang.
Sementara dalam Kabeh Sedulur Kabeh Makmur terdapat iterasi bunyi akhir -ur. Selain itu, pula terdapat repetisi kata kabeh.

Sama-sama Mengandung Arti yg Saling Berkaitan

Nah, kalau persamaan yg satu ini berkaitan menggunakan makna serta output. Misalnya, Wis Wayahe yang menurut output hitung cepat mengungguli Kabeh Sedulur Kabeh Makmur, mampu dikaitkan.
Pancen wis wayahe dadi. Memang sudah waktunya jadi (gubernur).
Kabeh sedulur kabeh makmur. Semua bersaudara semua makmur (maka pilihlah Gus Ipul).
Jika dikaitkan dengan kondisi penghitungan sampai kini , mampu dimaknai: Khofifah pancen wis wayahe dadi gubernur, akan tetapi Gus Ipul kudu dijak mbangun Jawa Timur mergo kabeh sedulur ben rakyate kabeh makmur.

Jadi, terdapat asa akbar. Yang makmur bukan hanya Khofifah, pimpinan partai pendukung, dan para tim suksesnya saja. Tapi semua rakyat sanggup makmur. Termasuk yang tidak memilih Khofifah.
Asyik yo Jawa Timur iki rek!

MALEFICENT CARA MENULIS KREATIF DENGAN MEMBALIK TOKOH PROTAGONIS DAN ANTAGONIS

Salah satu film yg alur ceritanya ditentukan oleh dongeng Eropa berjudul Maleficent. Judul film ini diambil menurut nama tokoh utamanya. Maleficent merupakan peri yang baik sewaktu mini akan tetapi berubah dursila saat akbar.
Jika dicermati secara akurat, alur cerita (plot) film Maleficent yang dibintangi sang Angelina Jolie ini diangkat berdasarkan cerita rakya 'Putri Tidur'. Seperti yg jamak diketahui di seluruh global, dongeng Putri Tidur adalah cerita tentang seorang putri yang tertidur ketika berusia 17 tahun lantaran dikutuk sang seseorang peri jahat atau penyihir jahat. Putri tadi baru bisa bangun waktu dicium oleh cinta sejatinya.
Nah, dalam cerita dongeng Putri Tidur tokoh Penyihir hitam pasti dianggap sebagai tokoh Antagonis. Tokoh yg menghalangi kebahagiaan menurut famili putri dan keluarga kerajaan. Sementara Putri serta famili kerajaan merupakan tokoh protagonis, yg umumnya dianggap menggunakan tokoh yg baik.

Penjelasan lengkap mengenai tokoh protagonis serta tokoh antagonis bisa dilihat dalam artikel yang berjudul: Pengertian Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis.
Kalau kita membaca ceritanya (atau bahkan yang sudah menonton) niscaya mengetahui alur cerita Maleficent yg nir tertebak. Ada kalanya tokoh Maleficent merupakan tokoh yg baik, akan tetapi pada satu sisi beliau merupakan penyihir jahat yg telah mengutuk seorang putri yang nir berdosa.
Jika cerita dongeng Putri Tidur diambil menurut sudut pandang seorang putri dan raja yang baik hati, dalam cerita Maleficent justru diangkat berdasarkan sudut pandang yg berkebalikan. Diambil berdasarkan sudut pandang si penyirhir yang awalnya dursila.
Cerita Maleficent menjadi sangat menarik karena penyihir yg dikenal sebagai tokoh dursila, alias tokoh berlawanan, pada cerita film ini justru digambarkan sebagai korban. Memang beliau jahat, memang beliau merupakan tokoh antagonis lantaran mengutuk putri yang nir berdosa. Tetapi, jika melihat ceritanya, kita akan 1/2 mendukung si penyihir jahat, dan alasannya adalah mengapa beliau jahat.
Maka berdasarkan itu, batasan antara tokoh protagonis serta tokoh berlawanan buat Maleficent sulit dipisah menggunakan garis yang tegas. Kita akan setuju bahwa tokoh Maleficent 'hanya' membela diri serta harga dirinya.
Dalam cerita itu, yg jelas-jelas antagonis merupakan tokoh raja. Di pada dongeng Putri Tidur, hanya disebutkan bahwa Raja adalah raja yang baik, sementara dalam Maleficent, Raja Stefan sebelumnya merupakan masyarakat jelata yang bisa mewarisi takhta kerajaan lantaran berhasil mengalahkan Maleficent. Meskipun tidak mampu sepenuhnya diklaim stefan merupakan tokoh dursila, meskipun sanggup disebut menjadi tokoh berlawanan.
Tokoh Raja Stefan bisa dikatakan tidak dursila sepenuhnya lantaran dia nir tega untuk membunuh Maleficent ketika punya kesempatan.
Anomali yang disengaja alias pembolak-balikan alur cerita yg sengaja dibuat antagonis dengan dongeng Putri Tidur, membuat film ini semakin menarik. Dalam film ini, Maleficent yang sudah mengutuk si putri, justru melindungi putri tadi menurut mara bahaya.
Pemutarbalikan tokoh berlawanan serta tokoh protagonis, ini sebagai sangat menarik lagi. Lantaran tokoh yg sebelumnya digambarkan akan mencelakai Putri justru melindungi, bahkan mampu menolong oleh Putri, karena ciuman berdasarkan Maleficent justru sebagai ciuman dari pecinta sejatinya.
Maleficent nir menyadari itu, sampai akhirnya Putri tidur selesainya bangun tidak lagi menghormati raja dan meninggalkan istana kerajaannya. Justru turut serta menggunakan Maleficent ke negeri sihirnya yang awalnya latif, kemudian menjadi sihir kegelapan saat Maleficent menjadi tokoh berlawanan, pada akhir cerita, mengganti negeri sihirnya balik latif.

MELAKOR PENJELASAN ISTILAH ARTI DAN PROSES PEMBENTUKANNYA

Istilah Pelakor sebenarnya telah booming eh kok booming ya, itu kan bahasa Inggris, harusnya aku pakai bahasa Indonesia. Melejit. Istilah Pelakor sudah melejit semenjak akhir tahun 2017. Waktu itu aku telah menulis artikel tentang arti pelakor. Artikel yg sebagai galat satu dengan pembaca serta pembacaan terbanyak dalam blog ini.
Nah, pada perkembangannya tidak hanya ada istilah pelakor. Tapi lalu terdapat bentuk turunannya yaitu istilah Melakor. Nah lho apalagi ini. Pada dasarnya ke 2 kata itu, baik 'pelakor' maupun 'melakor' sama-sama istilah baru serta 'tidak diakui' lebih tepatnya 'belum diakui' menjadi kosakata bahasa Indonesia. Buktinya masih belum terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjadi kamus acum buat kodifikasi istilah dalam bahasa Indonesia.
Meskipun 'tidak diakui' oleh Bahasa Indonesia, karena istilah itu berkembang di Indonesia maka pelakor dan melakor dapat dijelaskan proses pembentukan istilahnya melalui kaidah bahasa Indonesia serta bahasa daerah, khususnya Jawa.
Kaidah bahasa Jawa pula memengaruhi (jangan lupa bukan mensugesti) pembentukan istilah pada Indonesia khususnya kata-kata nir baku serta pada ragam bahasa santai atau percakapan. Seperti dalam kata melakor. 

Seperti yang pernah aku jelaskan pada artikel sebelumnya, pelakor itu sebutan buat pelakunya. Orang yg melakukan aktivitas. Jadi ditujukan kepada orang perempuannya. Dalam kaidah bahasa Indonesia dianggap menjadi nomina atau kata benda. Misalnya kata pelari maka dilihat dari maknanya, pelari merupakan orang yang melakukan aktivitas berlari.
Begitu pula menggunakan melakor. Jika pelakor adalah nomina alias istilah benda, maka melakor adalah verba alias kata kerja. Jadi, istilah melakor bisa dianggap sebagai turunan berdasarkan pelakor. Jika pelakor adalah orangnya maka melakor adalah pekerjaan yang dilakukan.

Dirunut menurut dari-usul istilahnya, bisa dianggap sebagai akronim (sekali lagi bukan singkatan) merebut laki orang. Tapi apabila dianggap pelakor sebagai sebuah kata atau kata tersendiri pembentukan kata melakor bisa melalui proses nasalisasi.
Untuk lebih mudahnya kita ambil model dalam bahasa wilayah Jawa. Dalam kaidah bahasa Jawa terdapat afiks (imbuhan) lebih tepatnya awalan (prefiks) nassal. Misalnya istilah kerja pacul (cangkul) mendapat imbuhan nasal sebagai akibatnya alfabet p luluh serta berubah menjadi ny sehingga kata bentukannya nyangkul. Jika cangkul adalah kata benda, nyangkul adalah istilah kerja.
Kaidah pada bahasa Jawanya, pacul menjadi macul. Pekerjaan mencangkul. Begitu pula menggunakan pelakor kan? Menjadi melakor. Huruf p luluh dan diganti dengan nasal yang berubah menjadi m. 

Apakah kata melakor dan pelakor bisa diakomodasi menjadi keliru satu kata pada bahasa Indonesia serta masuk dalam daftar lema dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi selanjutnya? Kita tunggu saja. Hehehehe.

ASAL USUL NAMA JEMBER SESUAI BUDAYA PANDHALUNGAN

Jember itu Pandhalungan. Pandhalungan adalah budaya hibrida (istilahnya Profesor Ayu Sutarto) hasil perkawinan silang antara beberapa budaya yang ada di Jember yang meliputi Jawa, Madura, dan Osing. Termasuk asal-usul nama Jember yang akan kita bahas di sini, didasarkan pada versi yang mengatakan bahwa Nama Jember itu hasil pertemuan bahasa Jawa dan bahasa Madura.
Penjelasan tentang Asal-Usul Jember yang akan saya sampaikan di sini merupakan asal-usul nama Jember yang dari dari penerangan Dr. Sukatman, Dosen Pengajar Mata Kuliah Mitos serta Tradisi Lisan Indonesia pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Jember.

Di samping pendapat tentang dari-usul nama Jember yang banyak, antara lain terdapat yg mengatakan bahwa dahulu ada tokoh yg 'membuka' atau 'mbabat' daerah huta di selatan gunung Argopuro. Karena daerahnya penuh rawa, maka dianggap jember artinya 'becek' atau 'kotor'.
Ada jua yang mengatakan bahwa nama Jember asal menurut cerita mengenai putri Jembersari. Ada pula yang menyampaikan bahwa nama Jember dari dari kisah sedih seorang putri keraton yang dinodai serta bertapa pada sungai bedadung sembari menyesali kondisi dirinya yang sudah jembrek.
Asal-usul pada atas merupakan berasal-usul nama Jember yang 'negatif'. Secara empiris, nir terdapat kisah asal-usul nama sebuah wilayah atau loka yang didasarkan berdasarkan hal yang negatif. Pasti menurut hal yg positif, maka menurut itu, dari-usul versi pada atas sebenarnya nir bertenaga.
Asal-usul nama Jember yg paling relevan adalah yg disampaikan oleh Dr. Sukatman menjadi berikut:
Asal-Usul Nama Jember

Dahulu kala, waktu daerah yg tidak bernama di selatan Gungung Argopuro telah mulai dibuka, dibabat sang para pendatang. Para pendatang tadi berasal menurut dua wilayah yg tidak selaras. Ada yang dari menurut utara yg berbahasa Madura. Ada jua pendatang yg bersal berdasarkan barat yg berbahasa Jawa.

Kedua kelompok masayarakat dengan asal-usul yang berbeda serta dengan bahasa yg tidak sama ini telah saling berinteraksi pada daerah yg sangat luas. Wilayah Jember memang dikenal sebagai dataran yg luas dibandingkan dengan daerah lain di sekitarnya yg banyak masih ada gunung-gunung. Jember di kelilingi oleh gunung di timur, gunung di utara, dan gunung di barat. 

Wilayah yg luas ini disebuat dengan 'Jember' dalam bahasa Jawa oleh penduduk yang berasal berdasarkan Jawa. 

"Panggon iki Jembar" (Tempat ini luas), Kata orang Jawa.

"Enggih, paneka Jembher" (Ya, ini  luas), kata orang Madura. 

Lambat laun, loka yg luas itu relatif dianggap Jembher, hingga akhirnya berubah penyebutannya sebagai Jember.
Demikian penjelasan tentang dari-usul nama Jember. Pembaca sanggup membandingkan, mana yang lebih sesuai dijadikan dan dipercaya menjadi asal-usul Jember yg pandhalungan ini.

APAKAH BAHASA INDONESIA YANG BAIK PASTI BENAR

Pernah berpikir atau mendapat pertanyaan Apakah Bahasa Indonesia yang Baik Pasti Benar? atau pertanyaan serupa akan tetapi sebaliknya Apakah Bahasa Indonesia yg Benar Pasti Baik? Jawaban buat ke 2 pertanyaan mengenai bahasa Indonesia yang baik dan bahasa Indonesia yang sahih itu sama. Jawabannya merupakan TIDAK.

Memang, bahasa Indonesia yg baik belum tentu adalah bahasa yg benar. Begitu jua menggunakan bahasa yg benar, belum tentu baik. Karena antara kata sahih dan istilah baik mempunyai batasan dan dimensi makna yg berbeda.
Kata 'baik' memiliki dimensi makna yang antagonis menggunakan 'buruk', ad interim istilah 'sahih' berkaitan menggunakan sesuatu yang tidak salah , versus katanya merupakan keliru.
Misalnya begini, ada orang orang mukanya buruk, apakah orang itu otomatis keliru? Lalu, apakah orang yg selalu tampak rapi dan baik apakah mungkin tindakannya pula otomatis benar? Sama halnya menggunakan itu. Kaidah bahasa Indonesia yang baik serta sahih nir mampu diterapkan serta merta dan otomatis sanggup mewakili keduanya.
Untuk penerangan mengenai pengertian bahasa Indonesia yang baik serta benar secara lebih lengkap bisa dilihat dalam artikel Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Intinya, bahasa Indonesia yang sahih adalah bahasa Indonesia yang sinkron menggunakan kaidah bahasa Indonesia. Sementara bahasa Indonesia yang baik merupakan bahasa Indonesia yg memperhatikan nilai kesopaan.
Jadi, bahasa yg baik semata-mata mendasarkan pada rapikan bahasa bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa Indonesia yg benar, selain memperhatikan rapikan bahasa Bahasa Indonesia jua memperhatikan tata krama serta kesopanan.
Untuk lebih jelasnya mengapa bahasa Indonesia yg sahih belum tentu baik serta bahasa Indonesia yang baik belum tentu benar bisa diamati dalam penggunaan contoh ini dia:
Kamu dari mana?

Kalimat tanya di atas merupakan model kalimat yg sudah mampu dikatakan menjadi bahasa Indonesia yg benar. Kalimat di atas sudah memenuhi unsur yg bisa dipahami oleh lawan bicara. Lantaran merupakan kalimat tanya, maka diakhiri menggunakan tanda tanya. Huruf K pada kata kamu ditulis dengan alfabet modal, sesuai dengan kaidah penulisan kalimat efeektif dan tanda baca yg benar.
Namun, kalimat di atas tidak otomatis bisa dikatakan menjadi kalimat yg baik. Seandainya kalimat pada atas diucapkan sang seseorang bapak pada anaknya, maka kalimat pada atas dapat dikatakan menjadi bahasa Indonesia yang baik dan benar. Akan namun apabila kalimat itu dipakai sang seorang pembawa program yg bertanya pada seseorang presiden, contohnya. Maka menjadi kalimat yg sahih saja, bukan kalimat yg baik.
Jadi, penggunaan kalimat serta bahasa Indonesia yanga baik serta benar harus selalu memperhatikan konteks penggunaan serta pengucapan. Memperhatikan versus bicaranya saja. Bisa jadi itu adalah bahasa benar, tetapi jelek digunakan.
Ada juga, bahasa yg galat, namun dipercaya lebih baik daripada bahasa yg galat. Misalnya, pada kalimat berikut ini:
Bapak sudah mau 'kundur'?

Anggap saja, kalimat itu diucapkan oleh seorang ajudan bupati pada oleh bupati. Kalimat pada atas nir sahih. Lantaran terdapat kontaminasi dari bahasa Jawa, 'kundur' yg pada bahasa Indonesia sebenarnya sudah terdapat padanannya yaitu 'undur diri'. Secara kaidah bahasa, penggunaan kalimat Bapak sudah mau kundur? merupakan contoh penggunaan bahasa Indonesia yg salah . Bahasa Indonesia yg nir benar. Akan tetapi, dalam konteks penggunaannya merupakan bahasa Indonesia yg baik.
Kalimat di atas menjadi contoh penggunaan bahasa Indonesia yang baik lantaran berusaha lebih sopan kepada versus bicara lantaran kedudukan yg lebih tinggi.
Berdasarkan 2 model pada atas, memang sulit memadupadankan dan menyelaraskan penggunaan bahasa Indonesia yg baik sekaligus bahasa Indonesia yg benar. Acap kali apabila dipaksakan memakai bahasa Indonesia yg baik dan bahasa Indonesia yang benar sekaligus, alih-alih sebagai bahasa yang efektif mampu jadi bahasa yang sulit dipahami.
Intinya pada berbahasa Indonesia, gunakanlah bahasa Indonesia sesuai dengan konteksnya. Dengan demikian, cenderung sebagai bahasa Indonesia yang baik dan benar.

GRUP WHATSAPP FORUM GURU YANG LULUS PPG DALAM JABATAN 2018

Setelah beberapa waktu mengunggah tulisan tentang Guru yang Lulus Pretest PPG Tapi nir punya NUPTK, saya dihubungi oleh salah seorang yang bernasib sama dari Medan. Namanya Rosadi Nainggolan. Karena beliau pertama kali yg kirim pesan ke aku , maka aku tanya 'Njenengan Sinten'. Jelas saja dia tidak paham. Orang Batak aku tanya menggunakan bahasa Jawa, halus juga. Hehehe. Salam Mas Rosadi Nainggolan.

Nah, komunikasi dengan sesama orang yang bernasib sama, yaitu Lulus Pretest PPG akan tetapi tidak punya NUPTK akhirnya berlanjut pada grup WhatsApp. Si Rosadi jua yg memberikan kepada saya buat masuk ke lembaga guru yang lulus Pretest PPG. Jadi, para calon peserta PPG DJ alias Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan tahun 2018. 

Sebagai gelombang pertama, tentu masih meraba-raba, apa yang wajib dilakukan. Apa yg harus dipersiapkan, Bagaimana proses pemberkasannya. Ke mana berkas harus dikirim. Bagaiamana cara mendaftarnya. Bagaimana cara mendapat NUPTK. Bagaiaman yg tidak punya NUPTK padahal syaratnya adalah NUPTK. Dana masih banayk sekali pertanyaan.

Tentu kami, para guru jua yg terdapat di lembaga guru itu nir sanggup menjawab. Pihak terkait, (dinas Pendidikan) pula tidak sepenuhnya paham tentang program ini. Yang penting dilakukan. Maka pada gerombolan WhatsApp yg memang tidak resmi itu didiskusikan poly hal. Mulai dari hal mini , juga hingga hal akbar berkaitan dengan contoh surat, model form. Bagaiaman SK. Ada yang mampu memberi solusi, ada yg bhineka. Lantaran peserta lembaga adalah orang menurut semua Indonesia. Ada yg berdasarkan Jawa, terdapat yg menurut sumatera, terdapat yg menurut Sulawesi.

Jadi, sambung menyambung sebagai satu. Itulah Indonesia. Hehehe.

Meskipun, nir sepenuhnya mendapatkan solusi, minimal menggunakan adanya serta ikut forum itu, aku mampu mengetahui beberapa hal. Di antaranya, ternyata memang masih banyak orang yang tidak punya NUPTK telah mampu lolos seleksi awal buat PPG DJ 2018. 

Nah, buat mengikuti kelompok tersebut, Bapak Ibu sekalian yang sudah lulus pretesnya bisa klik tautan berikut ini: //chat.whatsapp.com/KAP9syAy9PO0kTeh1wJ7gK. Nama grupnya merupakan Forum PPG 2018 #1. Saya bukan adminnya, tapi sang admin gerombolan dipersilahkan oleh masuk dan memberikan liputan.
Memang, perasaan akan lebih afdhol jikalau kita mampu berkomunikasi menggunakan orang yang merasa senasib sepenanggungan. Terlebih dengan kecanggihan teknologi, fakta yg berkembang mampu sangat cepat serta sangat dahsyat. Perlu diketahui bahwa, masing-masing wilayah mempunyai ketentuan yang tidak sama dalam teknis pelaksanaannya.
Maka, tidak mampu satu loka disamakan dengan loka yg lain. Maka, ayo cerdas bermedia sosial. Bisa bermanfaat mampu pula membahayakan bagi diri kita jika tidak selektif.

Siapa tahu berguna. Mari berjuang buat pendidikan Indonesia yg lebih baik.

Salam Pustamun!

LULUS PRETEST PPG 2018 TAPI TIDAK PUNYA NUPTK BAGAIMANA NASIBNYA

Postingan ini berdasarkan pengalaman eksklusif. Seperti poly guru lain yg masih belum tunjangan profesi, tentu mengikuti sertifikasi merupakan virtual. Bukan hanya kasus tunjangan, namun pula tentang kualifikasi akademik, kualitas diri, dan ujung-ujungnya adalah kualitas pendidikan nasional.



Saya keliru satu menurut ribuan peserta pretest PPG 2018 yg diselenggarakan akhir tahun 2017. Ceritanya, dengan penuh semangat menembus hujan yang sangat deras yang mengguyur Kabupaten Jember, buat mengikuti pretest PPG yang diselenggarakan pada SMPN 10 Jember. 

Setelah menunggu tanpa banyak berharap, lantaran merasa kesulitan menjawab soal-soal pretest yang sangat poly sementara ketika yg disediakan sangat terbatas. Ketika mengerjakan itu, aku teringat keadaan pada 2009, ketika mengerjakan soal SNMPTN, soal sangat banyak ketika sangat terbatas. Yang krusial dikerjakan yg bisa. Itu prinsipnya. 

Terbukti akhirnya, selesainya berhasil melihat hasil pretest PPG (dua hari sebelumnya nir bisa karena webnya dalam tahap penilaian), ternyata aku dinyatakan lulus. 

Setelah dinyatakan lulus, barulah aku mencari persyaratan apa saja yang dilengkapi. Menemukan kabar-fakta krusial menurut beberapa blog yg memang membahas mengenai pendidikan. Salah satu syaratnya adalah mempunyai NUPTK.

Nah, ini sebagai masalah tersendiri bagi saya. Saya mengikuti bisa mengikuti pretest PPG karena data dalam dapodik telah memungkinkan buat itu. Tapi saat persyaratan yg diminta merupakan punya NUPTK aku jadi pesimis. Mana mungkin sanggup ikut PPG lha galat satu syaratnya adalah memiliki NUPTK.
Baca Juga: Grup WhatsApp Forum Guru Lulus PPG 2018

Tidak lantas menyerah begitu saja, iseng-iseng aku kirim ke email yg tertera pada surat edaran mengenai output PPG 2018. Saya tanyakan pribadi ke ppgdikmen2017@gmail.com, tak berselang usang email itu sudah dijawab. Jawaban yg sangat melegakan. Yaitu:

"ajukan saja berkasnya, nuptk sedang dibuatkan buat yang lulus pretest".



Jadi lebih semangat lagi. Jadi, bagi Bapak Ibu yg telah dinyatakan lulus pretest tapi tidak punya NUPTK, yuk lengkapi berkasnya sebelum 2 Februari, siapa tahu nanti sistem otomatis memberikan kita nomor sakti itu. Hehehe.
Baca Juga: Begini Proses Turunnya NUPTK Bagi yang Lulus Pretest PPG

Jangan lupa juga, komunikasi menggunakan baik menggunakan OPS, lantaran seluruh data jalurnya lewat dapodik. 

Salam Pendidikan!

YANG SALAH ADALAH PROVOKASINYA

Oke, kalian beropini bahwa mengucapkan selamat natal itu haram, menghambat akidah, kafir. Silahkan.
Oke, kalian beropini bahwa mengucapkan selamat natal itu boleh, tidak haram, tidak melanggar akidah. Silahkan.
Semua pendapat adalah hak asasi. Yang dimiliki oleh masing-masing kita. Menjadi perkara merupakan waktu 2 kutub  yg berbeda itu dipertemukan. Di ruang publik pula, baik di jalanan melalui baner, spanduk, dan baliho. Juga pada ruang publik digital melalui status, tulisan, konten gambar, dan sebagainya. Terlebih dibumbui dengan kalimat-kalimat provokatif.
Seandainya, yang tidak sepakat terhadap ucapan natal menurut seorang muslim memberitahukan secara personal, tentu tidak akan seriuh ini. Tidak perlu sebagai heboh dan pembahasan yang bertele-tele.
Di satu sisi, orang yg mengharamkan ucapan natal, bikin spanduk. Disebar di jalur-jalur strategis. Dibentangkan menggunakan muka yg sangar, dibumbui dengan tulisan yang sangar "Yang merusak, mencopot spanduk ini berarti musuh Islam". Masak mencopot spanduk berarti musuh Islam? Sepertinya Islam tidak sebengis itu. Nanti dikit-dikit musuh Islam. Apabila itu hanya musuhmu, tolonglah jangan ajak dan bawa-bawa kepercayaan yang mulia ini.
Ada juga alasan bahwa, mengucapkan selamat natal sanggup menganggu keimanan, pertanyaannya: Apakah keimananmu secetek itu? Dengan memakai blangkon berarti tidak islami, memakai gamis berarti islami? Apa iya? Apa benar?
Begitu jua kebalikannya, yang mengucapkan natal dari kalangan non-kristen sok-sokan pamer. Pasang spanduk besar , kami keluarga besar ini dan famili akbar itu mengucapkan selamat hari raya natal. Sendainya nir perlu begitu. Ucapkan ya ucapkan saja, secara personal. Langsung pada yg merayakan. Lebih tenang kan.
Tadi, yang melarang-larang. Apa hak kalian melarang orang lain yang bukan muridmu buat melakukan dan mengucapkan sesuatu.
Ada sebuah cerita, seseorang kiai menurut Banyuwangi melarang muridnya yang hendak mengingatkan orang yg sedang pujian di masjid menggunakan pengeras suara yg salah . Seharusnya kebanggaan yg benar adalah:
"La yaghfiru dzunuba... Inna rabbul alamain"
Tapi seoarang muazin sepuh, pujiannya jadi begini: "Layar biru... Dzunuba..."
Sang kiai mengatakan kepada muridnya: "Jangan, biarkan itu. Jangan-jangan itu yang disukai Allah."
Betapa santun oleh kiai itu, nir perlu marah-marah. Memang salah . Tapi jangan disalah-salahkan. Apalagi dimusuhi, apalagi diharamkan. Apalagi dikafirkan.
Jika ingin memberitahu, bahwa mengucapkan "Selamat Natal" haram hukumnya bagi muslim, ya beri tahu secara personal. Akan lebih berguna. Akan lebih sopan. Mungkin pula akan lebih mengena serta diterima sang semua kalangan muslim. Kalau perlu, saat memberitahukan bahwa 'mengucapkan selamat natal itu haram' pada sesama muslim jangan hingga diketahui oleh orang kristen yang merayakan natal. Biar hanya tuhan yang tahu kebaikan kita. Tidak perlu orang lain memahami. Bukankah kita diajarkan sang nabi ketika tangan memberi tangan kiri jangan hingga memahami?
Dibanding menggunakan bikin satu baner atau spanduk, dipasang, dipotret, lalu disebar di media, usaha memberi tahu satu-persatu muslim memang lebih mahal biayanya. Tapi bila itu demi kebaikan yg baik bukankah dihitung menjadi jihad bilmal, menggunakan harta yg kita miliki. Kecuali apabila memang tujuannya 'melarang mengucapkan natal' bukan untuk kebaikan, akan tetapi ingin memberitahuakn jati diri, menunjukkan keberadaan serta gumede. 
Coba semuanya waras, dan coba semuany mau mengalah. Seandainya yang ingin mengucapkan selamat natal, lantaran menghormati orang yg merayakan natal mengucapkan jangan hingga diketahui orang yang melarang. Pasti nir ada perselisihan. Begitu jua yg melarang, tak perlu menggunakan cara provokatif, niscaya tidak terdapat masalah.
Jangan-jangan kita adalah masalahnya. Sementara Tuhan dan Malaikat tersenyum kecut melihat ulah kita sembari berkata, "Dasar insan, sukanya memperdebatkan kulit. Padahal yang kulihat adalah dan jiwanya."

MENDUKUNG HARAM MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL

Polemik hukum mengucapkan selamat natal selalu menjadi perdebatan panas, setiap tahun. Menjelang seremoni hari natal. Ada yang menduga bahwa Muslim dihentikan mengucapkan selamat natal karena bisa mengganggu akidah.
Sebenarnya apa sih hukum mengucapkan selamat natal bagi orang Islam atau muslim? Berikut ini penerangan menurut beberapa pendapat yg telah dirangkum. Baik pendapat yang mengungkapkan bahwa haram maupun pendapat yang berkata boleh.
Apa alasan mengucapkan natal itu haram hukumnya? Berikut ini rangkuman dari beberapa judul postingan berdasarkan mesin pencari google menggunakan kata kunci "Dalil haram mengucapkan natal".

Lima judul postingan berturut-turut adalah menjadi berikut:
Alasan Terlarangnya Mengucapkan Selamat Natal bagi Muslim (muslim.or.id)
Hukum serta Dalil Berdasarkan Alquran serta Hadits Mengucapkan Selamat Natal (id-id.facebook.com)
Ulama Sepakat, Haram Mengucapkan Selamat Natal (rumaysho.com)
Dalil-dalil yang Menunjukkan Larangan Ucapkan Selamat Natal (nahimunkar.org)
Inilah Alasan Haramnya Mengucapkan Selamat Natal (voa-islam.com)
Dari judulnya saja telah kentara, bahwa artikel-artikel pada atas langsung mengharamkan serta melarang ucapan selamat natal yg dilakukan sang muslim pada umat kristen.
Sementara itu, judul yg keenam menurut eramuslim.com lebih 'lunak'. Judul postingannya Hukum Mengucapkan Selamat Natal tanpa pribadi memakai kata 'haram' atau 'embargo' mengucapkan natal. Meskipun pada isi artikelnya, mengucapkan natal tetap haram dan dilarang kecuali dalam keadaan darurat.
Dari sekiat judul, keterangan tentang aturan dan dalil larangan mengucapkan selamat natal di atas, rerata menyandarkan pada Alquran, Hadits, dan Pendapat Para Ulama. Salah satu yg selalu dikutip merupakan, barang siapa menyerupai suatu kaum, maka itu termasuk dalam golongannya. Kemudian, ayat yang berbunyi Janganlah kalian mendahului Nasrani serta Yahudi pada mengucapkan salam. Juga ayat Alquran yg bahkan juga tak jarang digunakan oleh gerombolan yg beropini bahwa mengucapkan natal boleh-boleh saja. Yaitu ayat bagimu agamamu, bagiku agamaku.

Setelah memakai istilah kunci yg mengaramkan, saya coba lagi mencari di mesin pencari google dengan istilah kunci "Alasan Tidak Haram Mengucapkan Selamat Natal". Justru judul postingan yg ada adalah tentang dalil serta alasan yg mengharamkan ucapan natal.
Berikut ini judul-judul artikel yang ada dalam laman pertama:
Alasan Terlarangnya Mengucapkan Selamat Natal bagi Muslim (muslim.or.id).
9 Alasan buat Tidak Mengucapkan Selamat Natal (kiblat.net)
Haram atau Tidak Umat Muslim Mengucapkan Selamat Natal, Begini Penjelasannya. (kaltim.tribunnews.com)
Hanya Mengucapkan Natal Kok Haram? (seword.com)
Inilah Alasan Orang Islam Dilarang Mengucapkan Selamat Natal (rancahpost.co.id)
Kebanyakan artikel pada atas justru menjelaskan bahwa mengucapkan natal itu dihentikan, tidak boleh diucapkan sang muslim pada umat kristen yg sedang melakukan perayaan.
Nah, sebenarnya boleh apa tidak sih seseorang muslim mengucapkan selamat natal? Apakah nir mengganggu keimanan kita jika kita mengucapkan selamat natal?
Berikut ini penjelasan menurut beberapa sumber yg pernah saya baca dan saya dengar.
Dulu ketika mengaji, ketika masih mini terdapat penerangan berdasarkan pengajar ngaji aku bahwa barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam kaum tadi. Awalnya, lantaran saya masih kecil, masih Sekolah Menengah pertama maka penjelasannya merupakan: jika menyerupai orang Belanda yg kafir maka kita termasuk orang kafir itu. Ini konteksnya penjajahan. Maka tidak sedikit yg beropini bahwa setelan jas serta dasi itu haram karena sama menggunakan orang kafir.
Tapi penerangan itu lambat laun semakin mengembang, sehabis aku pikir dan aku baca menurut referensi yg terkini, baik secara literal maupun kontekstual. Apabila memang dasi dan jas itu haram, tapi mengapa foto Wahid Hasyim (Ayahanda Gus Dur) pada zaman perang kemerdekaan telah berjas serta berdasi. Selain itu, saya juga mulai berpikir bahwa orang berjubah serta bergamis, serta berkerudung pun belum tentu Islam.
Bahkan ketika mengaji, sesudah duduk pada bangku Sekolah Menengah Atas, ada penjelasan bahwa pada suatu saat Sahabat Ali terlambat tiba ke jamaah pada masjid karena tidak mau mendahului seseorang tua yang searah dengannya menuju masjid. Bapak tua berjalan perlahan, Ali berjalan di belakangnya. Ternyata Bapak tua itu tidak hendak ke masjid, beliau seorang Yahudi.
Jadi, mampu ditarik konklusi bahwa sandang yang digunakan Orang Tua Yahudi tadi sama dengan sandang orang Islam. Sampai-hingga Ali keliru kira.
Jadi, pakaian itu bukan sebagai bagian dari agama. Apabila menengak ke Timur Tengah, pakaian yang dipakai sang Yahudi, Kristen, Islam, bahkan yg atheis sama. Model sandang bukan adalah bagian menurut akidah. Meskipun pada Islam terdapat ketentuan menutup aurat. Pakaian hanya bagian menurut budaya manusia yang tidak berhubungan dengan akidah.
Begitu pula dengan baju merah tebal menggunakan bulu-bulu putih pada bagian tepi lubangnya yang identik dengan baju tokoh fiksi santaclaus atau sinterklas. Namanya saja itu merupakan topi natal, akan tetapi apakah menggunakan baju atau topi misalnya itu berarti kita telah menjadi kristen, tentu nir kan? Itu hanya produk budaya. Bahkan dalam ajaran kristen sekalipun nir ada kewajiban mempercayai adanya tokoh tambun yang bisa mengendarai kereta salju yang sanggup terbang itu.
Sama halnya menggunakan ketupat, yang di Indonesia identik menggunakan Idulfitri, itu hanya budaya. Tidak ada kewajiban bagi muslim buat menciptakan ketupat.
Jika nalar topi natal haram karena menyerupai dan dibentuk sang orang kristen, bukan orang Islam maka segala makanan di global ini bisa jadi haram. Muslim tidak boleh makan mie, karena mie diciptakan oleh orang China, begitu pula dengan Tahu, Bakso, Pangsit, dan sebagainya. Begitu jua menggunakan roti serta telur. Telur identik dengan dengan perayaan paskah, maka kita tidak boleh makan telur. Masak beragama sesempit itu? Tentu nir kan?
Begitu dengan ucapan selamat natal. Jika sampai hanya mengucapkan 'selamat hari natal' maka itu mengganggu keimanan kita, betapa lemah keimanan kita? Apakah menggunakan mengucapkan ucapan selamat natal berarti jua kita selaku muslim meyakini bahwa Yesus Kristus dewa kita? Kalau saya sih nir. Ketika saya mengucapkan selamat natal, aku percaya bahwa Yesus itu tuhan umat Kristen.
Penjelasan sederhana tentang ucapan natal bisa dirangkum pada susunan kalimat berikut ini:
Menjaga keamanan seremoni natal? Boleh.
Mengirim makanan atau hibah pada orang yang merayakan natal? Boleh.
Mengucapkan selamat natal? Boleh.
Yang tidak boleh adalah, mengikuti ibadah natal. Itu telah bagian berdasarkan akidah.
Begitu saja.
Selanjutnya berkaitan dengan judul goresan pena ini, "Mendukung Haram Mengucapkan Selamat Natal" begini penjelasannya.
Haram merupakan kenalan berdasarkan Cak Rat. Teman Cak Rat itu nama lengkapnya merupakan Muharram lantaran lahir dalam bulan Suro alias bulan Muharram. Maka oleh orang tuanya diberi nama Muharam, panggilannya merupakan Haram. Nah, si Haram ini mengucapkan selamat natal. Maka, Cak Rat mendukung Haram mengucapkan selamat natal kepada rekannya yg merayakannya. Lantaran Cak Rat merupakan sahabat saya, maka saya juga mendukung Haram Mengucapkan Selamat Natal!

TIPS MENGERJAKAN SOAL PRETEST PPG UKG 2018

Masih ada yg belum mengikuti Pretest UKG 2017. Mungkin pula nanti akan mengerjakan soal UKG di tahun 2018 atau tahun-tahun berikutnya. Ini sedikit tips dan trik buat mengerjakan soal UKG. Baik buat UKG serta PPG.
Ceritanya, tadi ikut Pretes PPG 2017 yang dilaksanakan pada SMPN 10 Jember. Kebetulan terdapat jam mengajar di sekolah. Maka harus mengajar serta berangkatnya mepet dengan ketika pelaksanaan. Ndilalah, waktu berangkat, hujan lebat mengguyur pada tengah jalan. Hujan itu rahmat, anggap saja sedang diguyur jutaan rahmat, waktu kehujanan.
Sambil berbasah-basah, mengikuti Pretes PPG. Eh, ndilalah lagi ketemu dua orang sahabat SMA, Mige dan Teguh. Dengan kiprah yg tidak sama.
Sudah, relatif ceritanya. Sekarang masuk ke perkara tips serta trik mengerjakan soal PPG juga UKG. Untuk soal Pretest PPG kali ini, dibagi sebagai empat jenis. Yaitu soal profesional, soal pedagogik, soal bakat dan minat, serta soal TPA alias Tes Potensi Akademik.
Untuk teknis cara mengerjakan soal, ikuti saja arahan menurut operator TUK (Tempat Uji Kompetensi). Yang perlu disampaikan pada sini adalah beberapa saran, cara, serta trik buat mengerjakan masing-masing soal tadi.
Cara Mengerjakan Soal Profesional

yang dimaksud menggunakan soal Profesional merupakan soal yg berkaitan dengan bidang ilmu jurusan yang kita kuasai. Misalnya aku adalah lulusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta mengeajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka soal yang ditampilkan merupakan soal berkaitan dengan ilmu bahasa dan ilmu sastra. Ada 70 soal waktunya 60 mnt. Gila kan. Satu soal gak sampai semenit.
Memang, itulah kondisinya. Soal yang banyak ada merupakan ragam bahasa (Ragam bahasa negara, ragam bahasa resmi, ragam bahasa nasional, ragam bahasa pidato). Tapi yang ditanyakan bukan pengertian, namun ditampilkan gambaran model, kemudian kita diminta menentukan, ilustrasi tersebut adalah posisi serta ragam bahasa Indonesia yg mana.
#TIPS 1
Maka, pahami ragam bahasa dengan sebaik-baiknya sertai menggunakan contoh penggunaan. Biar paham.
Selain ragam bahasa, ada jua konsep dasar tentang Fonologi, Morfologi, dan Sintaksis, serta semantik. Selain memahami pengertiannya, kita jua wajib paham cara penerapan ilmu ini.
#TIPS 2
Pahami pengertian, jenis, dan contoh penerapan ilmu fonologi, morfologi, sintaksis, dan pragmatik.
Pelajari dan pahami jua hal yang saling bersinggungan menggunakan masing-masing cabang ilmu bahasa tadi.
Selain itu, ada pula soal pengetahuan pemerolehan bahasa. Yang poly dibahas dalam soal Pretest juga UKG, pemerolehan bahasa tahap awal yang banyak ditanyakan. Khususnya berkaitan menggunakan tahap pemerolehan bahasa, mulai bayi hingga usia anak-anak.
#TIPS 3
Pahami tahapan pemerolehan bahasa jua hubungannya dengan pembelajaran bahasa.
Untuk Tips serta Trik alias cara Mengerjakan Soal Pretest PPG 2017 menyusul ya. *Mau berangkat ngajar dulu*

ARTI PELAKOR SINONIM DAN ANTONIMNYA

Belakang ini, postingan artikel tentang arti artikel pada blog ini poly yang melihat. Banyak yang mencari menggunakan kata kunci pelakor. Mungkin lantaran dunia maya sedang dihebohkan dengan berita mengenai seseorang seniman yg dituduh menjadi pelakor.
Bukan perkara siapa pelakornya, bukan kasus korban pelakornya? Karena blog ini merupakan blog bahasa tentu pelakor dijelaskan dari segi bahasa. Yang menjadi masalah (menurut aku ) merupakan pelakor diantonimkan menggunakan 'istri absah'.
Hal ini tampak dalam ilustrasi foto sebuah portal kabar online ini dia:
Dalam gambaran pada atas, ditulis antara 'Pelakor' dan 'Istri Sah'. Jadi, seolah-olah, pelakor merupakan lawan kata alias antonim dari 'istri absah'. Maka, bisa disimpulkan bahwa 'pelakor' memiliki sinonim 'selingkuhan' bahkan bisa jadi disebut 'istri tidak absah'.
Lalu, apakah sahih bahwa pelakor itu merupakan 'selingkuhan' dan 'istri tidak absah'? Menurut saya arti pelakor yang demikian kurang tepat. Sesuai menggunakan arti dalam kepanjangannya, pelakor adalah perebut laki orang, atau perempuan perebut suami orang. Tapi bukan selingkuhan. Bukan jua 'istri tidak sah'.
Selingkuhan merupakan orang yang ditutupi keberadaannya tapi masih menjalin hubungan. Maksudnya begini, seseorang suami telah memiliki istri, akan tetapi mempunyai selingkuhan. Memang sebagian cintanya direbut, akan tetapi si suami masih sebagai suami bagi istrinya, tanpa meninggalkan si istri.
Sementara apabila dianggap versus berdasarkan istri yang absah, berarti istri yg tidak absah, belum tentu pula. Istri absah mampu dimaknai menurut dua sisi, dari aturan perkawinan negara pula berdasarkan hukum perkawinan kepercayaan . Apabila sebuah pernikahan dicatatkan di tempat kerja urusan agama, maka itu merupakan istri sah. Begitu jua seseorang istri ke 2, ketiga, keempat, atau selingkuhan apabila dicatatkan di KUA maka itu istri sah, meskipun pula disebut pelakor.
Selanjutnya, istri hanya satu pun, jika tidak dicatatkan pada KUA, dan tidak melalui akad nikah, melainkan hanya hidup beserta serta berkeluarga, pula sanggup disebut istri tidak absah. Apakah pasangan suami istri yg begini mampu diklaim menjadi pelakor? Apabila pelakor adalah adalah istri nir absah.
Pelakor, berdasarkan ekonomis saya, adalah seseorang wanita yg menggunakan sengaja menyayangi suami orang. Kemudian, si suami meninggalkan istri pertamanya lalu memilih hayati dan sebagai suami orang lain.
Entahlah, yg kentara pelakor dan selingkuhan itu sama. Sama-sama menyakitkan bagi keluarga dan istri absah yang pertama. Sekali lagi, jangan hingga ada pelakor di antara kita.

LANDRI FOREM DAN SANTITIS PEMBENTUKAN ISTILAH DALAM PENUTUR BAHASA INDONESIA

Landri Forem serta Santitis Pembentukan Istilah pada PenuturBahasa Indonesia

Ada yang pernah mendengar istilah landriforem dan santitis?Jika terdapat yang pernah mendengar ke 2 kata tersebut ada 2 kemungkinan bagiAnda. Pertama, Anda sudah akbar dalam sekitar 1960-an. Kedua, Anda adalahpeneliti bahasa.

Istilah landriforem adalah sebuah kata yangberkembang lebih kurang tahun 60-an ketika adanya upaya menurut gerombolan tertentu untukmengubah tatanan kepemilikan tanah pada Indonesia. Saat itu muncul wacana untukmembagi rata tanah pada semua Indonesia sebagai akibatnya kepemilikannya sama danmerata. Tidak ada yg tidak punya tanah, tidak ada yang sebagai buruh.


Gagasan itu pada bahasa Inggris diklaim menggunakan landreform yang waktu ini diterjemahkan sebagai reforma agraria. Oleh orangdesa, khususnya yg berbahasa Jawa tentu kesulitan buat mengucapkan landreform berdasarkan pelafalan Inggris, yang mereka pahami serta dengar, upayauntuk membagi tanah sebagai sama rata itu dianggap-sebut sang kalangan aktivissebagai landreform landri forem.


Jadi ada perubahan secara morfologis juga secarafonologis. Land reform. Kata berubah menjadi landri forem. Sementara adapenambahan fonem /e/ dalam /form/ menjadi forem. Ada jua perubahan darifonem /e/ sebagai fonem /i/. Yang awalnya dibaca landre baca land.remenjadi landre kemudian landri.


Sementara itu, terdapat jua kata santitis. Ada yangbisa menebak kata ini mengalami pergeseran pengucapan dari kata apa?

Sama halnya dengan landriforem yang awalnya daribahasa Inggris, santitis juga dari dari bahasa asing. Istilah inidikenal di kalangan para petani tembakau pada masa lampau.

Ada pada sautau ketika, harga daun tembakau kemarau nir adabeda antara  yang kualitas super dankualitas rendah karena adanya mbako santitis. Alias, tembaku santitis.

Menurut keterangan yg tersebar waktu itu, harga tembakau bisasama antara yang mengagumkan serta yang jelek lantaran akan dihancurkan, kemudian dicetaklagi sebagai lembaran daun yg baru. Nah, tembakau output proses pencetakantersebutlah yang disebut menjadi mbako santitis. Ya, asal menurut istilah sintetisdalam bahasa Inggris. 

Mungkin, ekspresi Jawa lebih mudah mengucapkan titis daripadatetis. Lantaran titis ada pada bahasa Jawa artinya tepat target. Maka,dikenallah kata santitis.


Kedua istilah di atas, landriforem dan santitis adalahistilah yang pernah ditanyakan serta diceritakan sang orang tua aku . Bapakadalah generasi tua yang mengaku lahir waktu zaman penjajahan Belanda.buktinya ketika pemilu pertama, sudah mempunyai hak pilih. Sementara pemilupertama dilaksanakan pada 1955.

Selain kata landri forem dan santitis, adapula istilah lesteng (lesting). Bagi penutur bahasa Jawa, kata tentutidak asing. Lesting adalah sebutan buat lampu pada kendaraan yangdigunakan sebagai indikasi hendak belok kiri atau belok kanan. Dalam bahasaIndonesia yg ‘resmi’ merupakan adalah lampu sein.


Kalau dicari dari usul istilah lesting, kita bisa menemukankata lighting yang adalah lampu atau nyala lampu. Jadi,maksudnya lampunya yang menyala.


Itulah bahasa Indonesia, istilahnya selalu berkembang. Menunjukkanbahasa Indonesia itu hidup sesuai dengan penuturnya.

ANTARA KOK DAN MAK RAGAM BAHASA DAN DIALEK JAWA TIMUR

Bahasa tidak pernah mati selama terdapat penuturnya. Bahkan bahasa yang masih dituturkan akan terus tumbuh dan berkembang. Penutur bahasa akan terus menghasilkan kata. Istilah-istilah yg timbul itu ditentukan sang latar para penuturnya.
Perkembangan kata sebuah bahasa juga dipengaruhi sang bahasa lain. Hal ini niscaya ada pada ragam bahasa yang dipakai sang masyarakat bahasa dwibahasawan bahkan multibahasawan. Salah satu yg mencolok merupakan ragam bahasa di Jawa Timur.
Jawa Timur adalahs salah satu provinsi besar pada Indonesia yg adalah masyarakat multibahasa. Ada dua bahasa daerah yg penuturnya menyebar dan poly digunakan pada Jawa Timur. Yaitu bahasa Jawa dan bahasa Madura.
Keduanya bahasa madura dan bahasa Jawa pada Jawa Timur saling memengaruhi waktu digunakan sang para penuturnya. Bahasa Madura dan Bahasa Jawa jua memengaruhi penggunaan bahasa Indonesia, bahkan pada kalangan terdidik, di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
Salah satu yang sebagai miniatur Jawa Timur adalah Jember. Khususnya Universitas Jember karena penutur bahasa si Universitas yang biasa disebut unej ini dari menurut aneka macam latar belakang bahasa yang sama-sama bertenaga pengaruhnya dalam penuturan serta komunikasi antar-mahasiswa.
Universitas Jember menjadi loka belajar mahasiswa yg berasal menurut daerah tapal kuda, jadi sebagian akbar mahasiswa berasal menurut Jember dan sekitarnya. Dari Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.
Situbondo, Bondowoso adalah pemasok utama mahasiswa yang berlatar belakang bahasa Madura. Jember, Lumajang, Probolinggo umumnya 1/2 madura serta setengahnya lagi jawa. Sementara mahasiswa yang dari menurut Banyuwangi lebih poly yg berbahasa Jawa serta sebagian lagi berbahasa Osing.
Maka berdasarkan itu, bahasa Indoensia di Jember jua poly ditentukan oleh bahasa Madura. Salah satunya ada ungkapan begini:
Beh ini, ibu gitu.

Ungkapan di atas sebagai nir asing bagi penutur bahasa Indonesia yang terdapat pada Jember (mungkin jua penutur bahasa Indonesia menggunakan bahasa Ibu bahasa Madura). Bagi penutur bahasa Indonesia yg tidak mengerti bahasa Madura akan kesulitan. Terlebih apabila menganggap bahwa ungkapan itu ditentukan sang bahasa Jawa. Bisa sangat kacau.
Susunan Beh ini, bunda gitu merupakan pengindonesiaan yang tidak paripurna berdasarkan ungkapan bahasa Madura beh riya, ibu deiyeh. 

Ungkapan bahasa Madura tadi jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan sempurna (menggunakan kaidah bahasa Indonesia yg baik dan sahih) maka sebagai Mengapa engkau begitu? atau dalam ragam bahasa dialog sama adalah menggunakan kok gitu sih!.

Sebuah pertanyaan yg tidak memerlukan jawaban. Merupakan sebuah ungkapan keheranan.
Jadi, mak dalam bahasa madura sama menggunakan kok dalam bahasa Jawa dalam beberapa perkara. Tetapi, tidak sepenuhnya sama. Misalnya ungkapan
Mak gitu kamu ini. 

Dipengaruhi bahasa Madura yang ialah lebih kurang Mengapa kamu begitu.

sama artinya dengan
Kok gitu engkau ini. 

Tapi, dalam bahasa Jawa terdapat ungkapan
enggak kok

kata 'kok' dalam ungkapan pada atas memiliki arti penegas. Dalam bahasa Arab disebut taukid yang bertujuan memperkuat maksud.
Akan tetapi bentuk enggak kok dalam bahasa Jawa tidak sanggup diterjemahkan ke pada bahasa madura enten mak . atau enggak mak . 

Jadi, kok  bisa jadi mak tapi kok tidak selamanya mak. Begitu pun kebalikannya. Masih bingun? Silahkan main dan tinggal di Jember. Pasti paham perbedaannya. 

ARTI JENITRI GANITRI GENITRI DAN MITOS SERTA FAKTANYA

Tulisan ini saya buat lantaran terdapat tetangga yg memperlihatkan sebuah obat langka dan berguna. Kata langka dan berkhasiat adalah kata yang dipakai sang tetangga tersebut. Memang, orang tua sedang sakit, jadi wajar saja jika ada yang memberikan obat langka dan berkhasiat untuk bapak pada aku .
Obat itu disebut genitri, pada kata lain diklaim pula ganitri, jenitri, rudraksha,  bahasa latinnya merupakan Elaeocarpus Ganitrus. Tentu saya tahu istilah ini berdasarkan penelusuran mendalam melalui mesin pencari google. 

Ketika pertama kali aku mencari menggunakan kata kunci jenitri yang muncul merupakan blog kesehatan yg ada 'numpang' domain ke blogspot. Sama juga dengan blog ini. Masih numpang. Lantaran masih numpang itulah kredibilitas (lantaran ini tentang kesehatan) kabar tersebut tidak dapat diterima sepenuhnya. Lalu bagaimana blog ini? Silahkan pembaca yang menilai. Hehehehe.
Menurut saya, warta yg berkaitan menggunakan kesehatan, apalagi dibumbui menggunakan nominal harga yang fantastis, maka perlu dikonfirmasi melalui asal yg kredibel. Kalau sekadar model pantun serta arti bahasa, saya rasa blog yang numpang di blogspot semaca ini masih bisa dipercaya. Cie membela diri.
Pada dasarnya saya termasuk orang yang sangat anti pada hoaks, bukan sekadar nir percaya, akan tetapi saya mau bersusah-susah buat mencari warta valid tentang sebuah informasi hoaks lalu menangkal fakta hoaks tadi lalu menyebar berita valid kepada sahabat yang menyebar informasi hoaks.
Nah, aku posisikan jenitri serta nama lainnya tadi sebagai 'terduga hoaks'. Maka aku mencari informasi yang cukup mendalam. Dalam beberapa blog yang timbul waktu saya menulis kata kunci jenitri, adalah blog yg 'miskin' informasi. Isinya sama, tentang manfaat yg sangat uwow!, output penelitian profesor India, dan jenis-jenis jenitri. Jelas saja, aku tidak langsung percaya.
Untuk mencari bandingan, aku pakai kata kunci 'Ganitri Wikipedia' maka yg timbul merupakan penerangan 'Ganitri' pada wikipedia berbahasa Indonesia. Dalam wikipedia berbahasa Indonesia, ditulis 'Jenitri'. Penjelasannya sangat terbatas:

Jenitri (Elaeocarpus ganitrus) merupakan pohon yg termasuk suku Elaeocarpaceae. Buahnya berwarna ungu menggunakan biji yang cukup akbar dan biasa dipakai sebagai manik-manik penyusun perhiasan. Kayunya mempunyai nilai ekonomi tinggi. -- Wikipedia Bahasa Indonesia

Meskipun ensiklopedia bebas, setidaknya informasi pada wikipedia lebih bisa diandalkan dari dalam blog abal-abal.
Karena warta yg sangat terbatas, maka saya pakai kata kunci nama latinnya serta dipadukan menggunakan wikipedia. Maka yg ditawarkan sang google merupakan informasi dari wikipedia berbahasa inggris. Dalam wikipedia berbahasa Inggris tadi, masih ada keterangan tentang ganitri yang lebih lengkap.
Arti Kata

Dalam wikipedia berbahasa Inggris, dijelaskan berkaitan dengan nama Ganitri. Ditemukan di India, di wilayah aliran sungai Gangga yang bersumber menurut pegunungan Himalaya. Lantaran ditemukan pada India, maka istilah yang dipakai buat menyebut biji ini juga asal dari bahasa Sanskerta, yaitu rudraksha. Secara etimologis, rudraksha berasal dari 2 akar kata yaitu rudra dan aksha. Rudra merujuk dalam Siwa (shiva). Sementara istilah aksha berarti tear drops. Jadi secara sederhana, rudraksha alias ganitri, jenitri, janitri, bisa disebut menjadi air mata tuhan Siwa. 

Sementara istilah ganitri adalah penyebutan spesies tumbuhan ini yang terdapat di Nepal, Melayu, serta Sunda. Berarti, nir hanya ditemukan di India. Ganitri dan Jenitri ini juga ditemukan di sepanjang asia selatan sampai asia tenggara dan melanesia (papua) dan Australia.
Penamaan rudraksha berkaitan erat menggunakan tradisi dan kepercayaan yang ada pada India. Jadi, butir ini dipercaya menjadi air mata dewa Siwa.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca sendiri pengertiannya di Elaeocarpus Ganitrus di Wikipedia ini.
Hasil Penelitian Saya mengenai Ganitri

Tentu yang saya maksud menggunakan hasil penelitian adalah hasil pengamatan dan pencarian keterangan menurut google. Saya pikir ini pula output pengamatan, saya kan mengamati fakta dari google, tapi output pengamatan aku mengenai ganitri, bukanlah hasil pengamatan atau hasil penelitian yg ilmiah.
Banyak tulisan pada blog yang menyebut, 'dari penelitan Dr. Suhas Roy'. Nah sesudah saya teliti, serta cari ternyata Suhas Roy merupakan nir ada pada Benaras Hindu University. Saya kombinasikan beberapa istilah kunci yang berkaitan dengan keduanya. Tidak sanggup aku temukan. Apalagi ketika saya tulis, jenitri, atau rudraksha. Yg timbul justru blog Indonesia.
Apakah Khasiat Genitri ini hoaks? Saya masih belum bisa menyimpulkan ke situ. Tapi, menurut jurnal riset yang aku baca Lihat di sini dan di sini 
Ganitri memang mempunyai kandungan senyawa kimia yang bermanfaat bagi tubuh manusi. Tapi sekali lagi peneliti pada jurnal online yg aku temukan tersebut bukanlah Dr Suhas Roy apalagi Dr Sanjoy Roy.
Tambahan

Tambahan lagi, ternyata Gantiri itu bukan barang langka, karena poly yg menunjukkan pada media. Bahkan ada yg jual di lazada, berbentuk tasbih serta aksesoris. Bisa dicicil juga pada lazada. Dan, akhirnya aku nir jadi beli dari tetangga.

SIAPA YANG SALAH SIAPA YANG MINTA MAAF ARTI DAN PENGGUNAAN KATA MAAF

Pernah mendengar istilah Maaf? Pernah memakai istilah maaf juga kan? Tapi apakah telah memahami arti maaf?

Berikut ini penerangan istilah maaf secara lengkap. Ditinjau berdasarkan makna epistimologis dan makna leksikal  (arti menurut pengertian yg sinkron dengan penjelasan pada Kamus). 

Kata maaf  dibaca ma.af  atau ma'af adalah serapan dari bahasa Arab, ma'fu مَعْفُ. Yang asal menurut kata dasar عفو (afwun). Artinya sama saja. Apabila afwun adalah istilah bendanya, ma'fu adalah istilah kerjanya (fi'il). Jadi, secara epistimologis, istilah maaf adalah memberi ampunan. Penjelasan tentang interaksi kata maaf serta ampun sanggup dibaca pada: Afwan, Maaf, dan Ampun

Sementara secara leksikal, makna yg ada pada kamus, kata maaf memiliki 3 dimensi makna. Kamus yg digunakan dalam tulisan ini adalah KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa yang diterbitkan secara daring pada kbbi.kemdikbud.go.id/.

Dalam KBBI, hanya terdapat 3 arti istilah maaf yaitu:

  1. n pembebasan seseorang menurut hukuman (tuntutan, hukuman, dan sebagainya) lantaran suatu kesalahan; ampun: Contoh kalimat: minta maaf.
  2. n ungkapan permintaan ampun atau penyesalan: Contoh kalimat: Maaf, saya tiba terlambat.
  3. n ungkapan permintaan izin buat melakukan sesuatu: Contoh Kalimata: Maaf, bolehkah saya bertanya?
Jadi hanya ada tiga dimensi makna. Yang apabila dipikirkan, sebenarnya ketiga tawaran arti istilah 'maaf' yang terdapat dalam KBBI di atas tidak bisa mencakup serta menyebutkan semua makna yang sangat mungkin disandang sang istilah 'maaf' pada konteks penggunaannya.

Contohnya misalnya kata maaf yang masih ada dalam informasi sebuah loka wudu pada sebuah masjid di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember berikut ini:

Dalam foto di atas, tampak kentara penggunaan istilah maaf di sebuah dinding tempat wudu sebuah masjid. 

Pertanyaannya, kata maaf dalam susunan maaf bukan tempat kencing  di atas mempunyai arti yg mana? Apabila berdasarkan dalam makna kamus.

Apakah bermakna: minta maaf? Jadi, (aku minta) maaf (ternyata ini) bukan loka kencing. Nah, bila begini yg galat adalah yang menulis pengumuman tersebut.

Apakah bermakna penyesalan. Jadi maaf, (aku menyesal) ini bukan loka kencing, (seharusnya ini adalah tempat kencing.). Begitukah? Tentu tidak lah.

Apakah bermakna meminta izin? Jadi, (aku minta biar meskipun) bukan loka kencing (aku permanen kencing). Tentu juga nir begini makna yang dimaksud pengumuman di atas.

Ada makna yg nir tercakup pada kamus. Padahal kata maaf dalam susunan misalnya di atas poly dipakai dalam warga Bahasa Indonesia. 

Seharusnya kamus jua mencatat makna istilah maaf yang keempat, yaitu "Asal kau tahu" jadi, kalimat pada atas mampu dipahami menggunakan mudah ketika dicari artinya pada kamus. Sehingga, memiliki makna, "ASAL KAU TAHU, INI BUKAN TEMPAT KENCING!"

Dalam berbahasa saja, tampaknya orang Indonesia masih belum beres. Siapa yang salah siapa yang minta maaf jikalau begini. Menurut Anda, adakah makna lain istilah maaf selain tiga (yg ada pada kamus) dan satu tawaran pada atas?