PENGERTIAN TIK

1. Pengertian Teknologi

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologiatechne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang dipergunakan buat kemudahan kegiatan manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.



Dalam pengertian yg lebih luas, teknologi bisa meliputi pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan serta kemajuan zaman, pengertian teknologi sebagai semakin meluas, sehingga waktu ini teknologi adalah sebuah konsep yang berkaitan menggunakan jenis penggunaan serta pengetahuan mengenai indera serta keahlian, serta bagaimana dia bisa memberi impak pada kemampuan manusia buat mengendalikan dan mengubah sesuatu yang terdapat di sekitarnya.


Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan insan buat bisa memanfaatkan alam serta sesuatu yang ada pada sekelilingnya secara lebih aporisma. Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia, Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan pelaksanaan berdasarkan alatmesinmaterial serta proses yg menolong manusia menuntaskan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains serta teknik.,Kata teknologi sering mendeskripsikan inovasi dan alat yang memakai prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat usang misalnya roda da pat dianggap teknologi.

2. Pengertian Teknologi warta serta komunikasi
Teknologi Informasi serta Komunikasi (TIK) menjadi bagiandari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yg teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian keterangan(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6)

Teknologi kabar pula merupakan suatu teknologi yg digunakan buat memasak data termasuk memproses, menerima, menyusun, menyimpan, memanipulasi data pada berbagai cara buat menghasilkan warta yg berkualitas, yaitu kabar yg relevan, seksama, dan tepat ketika yang digunakan buat keperluan eksklusif, bisnis,serta pemerintahan dan merupakan liputan yg strategis buat pengambilan keputusan.

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TIK

Pengertian Dan Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)
TIK merupakan berbagai aspek yg melibatkan teknologi, rekayasa serta teknik pengelolaan yang dipakai pada pengendalian dan pemrosesan kabar serta penggunaannya, personal komputer dan hubungan mesin (personal komputer ) serta insan, serta hal yg berkaitan menggunakan sosial, ekonomi dan kebudayaan [British Advisory Council for applied Research and Development: Report on Information Technology; H.M. Stationery Office, 1980). Definisi lain mengenai TIK yaitu semua bentuk teknologi yg terlibat pada pengumpulan, memanipulasi, komunikasi, presentasi serta memakai data (data yang ditransformasi menjadi warta) [E.W. Martin et al. 1994. Managing Information Technology: What Managers Need to Know. New York :Prentice Hall].

Teknologi fakta merupakan suatu teknologi yg digunakan buat mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam banyak sekali cara buat membuat informasi yang berkualitas, yaitu berita yang relevan, akurat serta tepat saat, yg dipakai buat keperluan pribadi, bisnis, serta pemerintahan dan merupakan berita yang strategis buat mengambil keputusan. Teknologi komunikasi merupakan ekspansi dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi misalnya wireless, internet, faximille, personal komputer dan sebagainya. Dengan adanya teknologi tersebut diperlukan nir ada lagi batasan saat/jarak pada berkomunikasi. Teknologi liputan dan teknologi komunikasi nir bisa dipisahkan. Keduanya saling mendukung. Peran yang bisa diberikan oleh pelaksanaan teknologi berita serta teknologi komunikasi ini merupakan menerima informasi buat kehidupan eksklusif seperti keterangan mengenai kesehatan, hobi, rekreasi dan rohani. Kemudian buat profesi misalnya sains, teknologi, perdagangan, keterangan, bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yg satu dengan langsung atau kelompok yg lainnya tanpa mengenal batas jeda serta ketika, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang bisa merusak bertukar pikiran.

Internet merupakan jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di semua global. Jaringan ini mencakup jutaan pesawat komputer yang terhubung satu menggunakan yg lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon ( baik kabel juga gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan personal komputer ini memungkinkan banyak sekali pelaksanaan dilaksanakan antar personal komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yg dibutuhkan. Untuk bergabung pada jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program pelaksanaan dan bank data yg menyediakan liputan dan data yang bisa di akses sang pihak lain yg tergabung dalam internet. Pihak yang sudah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri ( bagaikan angka telepon ) yang dapat dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang mempunyai personal komputer ( PC ) buat menjadi pelanggan ataupun buat mengakses internet.

1. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
Di dunia pendidikan, poly sekali forum pendidikan yang sudah berhasil membuatkan Teknologi Informasi serta Komunikasi pada mendukung proses pembelajarannya. Dunia, waktu ini sedang memasuki era yg ditandai menggunakan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial dan ekonomi. Segala perubahan ini telah mengakibatkan terjadinya pergeseran pada aneka macam bidang yg antara lain merupakan; 
a. Masyarakat industri ke warga keterangan (kita masih berkutat berdasarkan rakyat agraris ke rakyat industri)
b. Teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hi-tech).
c. Ekonomi nasional ke perekonomian dunia.
d. Kebutuhan jangka pendek ke jangka panjang.
e. Sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi.
f. Bantuan ke lembagaan berpindah ke swakarsa.ari pola hirarchi ke jaringan kerja (networking).
g. Dari pilihan terbatas ke poly pilihan 

Dalam global pendidikan, eksistensi sistem informasi serta komunikasi adalah salah satu komponen yg tidak bisa dipisahkan berdasarkan aktivitas pendidikan. Dalam sebuah forum pendidikan harus mempunyai komponen-komponen yg diharapkan buat menjalankan operasional pendidikan, misalnya anak didik, wahana serta prasarana, struktur organisasi, proses, asal daya insan (tenaga pendidik), dan porto operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri menurut komponen-komponen pendukung lembaga pendidikan buat menyediakan kabar yg diperlukan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006). 

Peran-Peran TIK pada global pendidikan : 
a. TIK menjadi keterampilan (skill) dan kompetensi.
b. TIK menjadi infratruktur pedidikan.
c. TIK menjadi asal bahan ajar.
d. TIK sebagai indera bantu serta fasilitas pendidikan.
e. TIK sebagai pendukung manajemen pendidikan.
f. TIK sebagai sistem pendukung keputusan 

2. Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
Pemanfaatan TIK, akan mengatasi masalah menjadi berikut:
a. Masalah geografis, saat dan sosial hemat Indonesia.
b. Negara Republik Indonesia adalah Negara kepulauan, wilayah tropis dan pegunungan hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sebagai akibatnya bisa mengakibatkan distribusi informasi merata.
c. Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK pada pendidikan dibandingkan menggunakan negara berkembang dan negara maju lainnya.
d. Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatasi menggunakan cara-cara konvensional.
e. Peningkatan kualitas asal daya manusia melalui pengembangan serta pendayagunaan teknologi fakta dan komunikasi.
f. Anak-anak bisa memakai aplikasi pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan juga, sekarang perangkat pendidikan ini sekarang pula diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai menggunakan materi, sehingga anak semakin suka .
g. Membuat anak semakin tertarik buat belajar.
h. Dapat menjadi solusi bagi para orangtua yg mempunyai anak yg merasa mudah bosan buat belajar.
i. Dapat menambah wawasan.
j. Media pertukaran data, menggunakan memakai email, newsgroup, ftp serta www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di semua dunia bisa saling bertukar kabar dengan cepat dan murah.
k. Kemudahan bertransaksi serta berbisnis pada bidang perdagangan sebagai akibatnya tidak perlu pergi menuju ke loka penawaran/penjualan

3. Dampak Negatif TIK terhadap pendidikan 
a. Pengalih fungsian guru yang, karena sistem pembelajaran bisa dilakukan dengan hanya seorang diri, serta kemungkinan etika serta disiplin siswa susah atau sulit buat diawasi serta dibina sehungga lambat laun kualitas etika serta insan khusunya para siswa akan menurun drastis, serta hakikat manusia yg primer yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah.
b. Ketergantungan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.
c. Kecanduan terhadap games, terutama games online menonjolkan unsur-unsur dan agresivitas, sehingga bisa menghabiskan uang lantaran hanya buat melayani kecanduan tersebut.
d. Penipuan, Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput menurut agresi penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia keterangan tersebut.
e. Violence and Gore yaitu Kekejaman dan kesadisan pula poly ditampilkan. Karena segi usaha serta isi dalam global internet nir terbatas, maka para pemilik situs memakai segala macam cara supaya dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya menggunakan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu
f. Mengurangi sifat sosial insan karena cenderung lebih senang bekerjasama lewat internet daripada bertemu secara eksklusif (face to face).
g. Bukanya sahih-sahih memanfaatkan TIK menggunakan optimal malah mengakses hal-hal yg buruk, seperti pornografi yg sangat gampang pada akses yang berefek buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yang telah dewasa sekalipun.
h. Membuat seorang kecanduan, terutama yg menyangkut pornografi dan bisa menghabiskan uang lantaran hanya buat melayani kecanduan tersebut.
i. Carding, Lantaran sifatnya yang ‘real time’ (pribadi), cara belanja menggunakan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling poly dipakai dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling poly melakukan kejahatan pada bidang ini. Dengan sifat yg terbuka, para penjahat sanggup mendeteksi adanya transaksi (yang memakai Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yg dipakai. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan buat kepentingan kejahatan mereka. 
j. Perjudian menggunakan jaringan yang tersedia, para penjudi nir perlu pulang ke loka khusus buat memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs misalnya ini, karena biasanya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan poly persetujuan menurut pengunjungnya.
k. Health Issues ( Issue Kesehatan ), penggunaan BTS serta Elektromagnetis yg dapat mengganggu kesehatan pengguna serta dapat mengakibatkan banyak penyakit seperti persendian, kanker serta lain – lain
l. Impact on Globalization on Culture, makin menipisnya nilai - nilai budaya lokal akibat imbas globalisasi. Salah satu contohsederhananya yaitu seberapa baikkah kemampuan bahasa daerah kita dibandingkan dengan bahasa asing

4. Pemecahan Masalah serta Solusi dalam mengatasi pengaruh negatif TIK 
Agar penggunaan TIK lebih optimal serta di jalankan menggunakan baik serta sahih, berikut terdapat beberapa metode pemecahan masalah supaya impak negatif berdasarkan TIK bisa tertanggulangi.
a. Mempertimbangkan pemakaian TIK pada pendidikan, khususnya buat anak di bawah umur yg masih harus dalam supervisi waktu sedang melakukan pembelajaran menggunakan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
b. Tidak membuahkan TIK menjadi media atau wahana satu-satunya pada pembelajaran, misalnya kita nir hanya mendownload e-book, namun masih tetap membeli kitab -buku cetak, nir hanya berkunjung ke digital library, tetapi juga masih berkunjung ke perpustakaan.
c. Pihak-pihak pengajar baik orang tua juga guru, menaruh pengajaran-pedagogi etika dalam ber-TIK agar TIK bisa digunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
d. Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama antara semua pengguna lanyanan TIK.
e. Menggunakan software yang didesain spesifik buat melindungi ‘kesehatan’ anak. 
f. Letakkan personal komputer di ruang publik rumah, misalnya perpustakaan, ruang famili, serta bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di pada kamar anak, menurut Nina akan mempersulit orangtua pada hal pengawasan. Anak sanggup leluasa mengakses situs porno atau memakai games yg berbau dan sadistis pada pada kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya buat melanggar anggaran pun akan terbatas lantaran terdapat anggota famili yg kemudian lalang.
g. Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu menciptakan kesepakatan menggunakan anak soal saat bermain komputer. Sehingga pada usia yang lebih akbar, diperlukan anak telah dapat lebih mampu mengatur waktu menggunakan baik.
h. Pemerintah menjadi pengendali sistem-sistem warta seharusnya lebih peka dan menyaring apa-apa saja yang dapat pada akses sang para pelajar serta semua warga Indonesia di global maya. Selebihnya, Kementrian juga bisa berbagi filter berupa acara perangkat lunak buat menekan impak buruk teknologi liputan. Kedua, perlu adanya dukungan menurut orangtua, tokoh budaya sampai kalangan agamawan, buat mensosialisasikan tentang saran, manfaat dan sisi positif facebook.
Jadi, penyelesaiannya adalah kita jangan hingga menyampaikan nir pada teknologi (say no to technology) lantaran bila kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak informasi yang kini ini liputan-warta tadi paling poly ada pada internet. Kita wajib mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut serta tetap menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan supaya kita nir kecanduan dengan teknologi.

Selain itu dengan teknologi yang sederhana asal dimanfaatkan dengan aporisma, maka teknologi itu akan menghasilkan kualitas yg optimal. Seperti pula facebook dan jejaring sosial lainnya bila dimanfaatkan dengan baik, maka akan sanggup memberikan manfaat bagi kita. Yang terpenting adalah menurut diri kita sendiri buat menggunakan teknologi moderen ini secara sehat. Facebook pada dasarnya adalah wahana, sebuah hasil karya teknologi liputan komunikasi yang bertujuan memudahkan hayati kita. Facebook dapat sebagai sarana mengembangkan warta, hiburan, menambah jaringan pertemanan, dan banyak hal positif lainnya. Facebook pada tangan yang salah merupakan jua alat buat melakukan, pelecehan, bahkan tindak kriminal seperti penipuan, pemerasan, dan sebagainya.

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TIK

Pengertian Dan Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)
TIK merupakan berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa serta teknik pengelolaan yang digunakan pada pengendalian serta pemrosesan berita serta penggunaannya, personal komputer dan interaksi mesin (komputer) serta manusia, serta hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan [British Advisory Council for applied Research and Development: Report on Information Technology; H.M. Stationery Office, 1980). Definisi lain tentang TIK yaitu semua bentuk teknologi yang terlibat dalam pengumpulan, memanipulasi, komunikasi, presentasi dan memakai data (data yg ditransformasi sebagai informasi) [E.W. Martin et al. 1994. Managing Information Technology: What Managers Need to Know. New York :Prentice Hall].

Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yg dipakai untuk memasak data, termasuk memproses, menerima, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara buat membuat berita yg berkualitas, yaitu informasi yg relevan, seksama serta tepat saat, yang dipakai buat keperluan eksklusif, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan keterangan yang strategis buat mengambil keputusan. Teknologi komunikasi adalah perluasan dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi misalnya wireless, internet, faximille, personal komputer dan sebagainya. Dengan adanya teknologi tadi diperlukan tidak terdapat lagi batasan ketika/jeda dalam berkomunikasi. Teknologi keterangan serta teknologi komunikasi tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling mendukung. Peran yg dapat diberikan oleh aplikasi teknologi keterangan serta teknologi komunikasi ini merupakan mendapatkan informasi untuk kehidupan langsung misalnya liputan tentang kesehatan, hobi, rekreasi serta rohani. Kemudian buat profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, kabar, usaha, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara eksklusif atau gerombolan yang satu menggunakan eksklusif atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak serta waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yg bisa Mengganggu bertukar pikiran.

Internet merupakan jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar pada semua dunia. Jaringan ini mencakup jutaan pesawat personal komputer yang terhubung satu menggunakan yg lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon ( baik kabel maupun gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan personal komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer pada jaringan internet menggunakan dukungan aplikasi dan hardware yang diperlukan. Untuk bergabung pada jaringan ini, satu pihak ( pada hal ini provider ) wajib memiliki acara aplikasi serta bank data yang menyediakan liputan serta data yang dapat pada akses sang pihak lain yg tergabung dalam internet. Pihak yg sudah tergabung pada jaringan ini akan mempunyai alamat tersendiri ( bagaikan nomor telepon ) yang bisa dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yg sebagai server bagi pihak-pihak yg mempunyai personal komputer ( PC ) buat sebagai pelanggan ataupun buat mengakses internet.

1. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
Di dunia pendidikan, poly sekali lembaga pendidikan yg telah berhasil menyebarkan Teknologi Informasi serta Komunikasi dalam mendukung proses pembelajarannya. Dunia, saat ini sedang memasuki era yang ditandai menggunakan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yg belum pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial serta ekonomi. Segala perubahan ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran dalam aneka macam bidang yang antara lain adalah; 
a. Masyarakat industri ke masyarakat fakta (kita masih berkutat menurut masyarakat agraris ke rakyat industri)
b. Teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hi-tech).
c. Ekonomi nasional ke perekonomian global.
d. Kebutuhan jangka pendek ke jangka panjang.
e. Sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi.
f. Bantuan ke lembagaan berpindah ke swakarsa.ari pola hirarchi ke jaringan kerja (networking).
g. Dari pilihan terbatas ke banyak pilihan 

Dalam global pendidikan, keberadaan sistem informasi serta komunikasi adalah salah satu komponen yg nir dapat dipisahkan berdasarkan kegiatan pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan wajib memiliki komponen-komponen yang diharapkan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, asal daya insan (energi pendidik), dan porto operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan keterangan terdiri dari komponen-komponen pendukung forum pendidikan buat menyediakan informasi yg diharapkan pihak pengambil keputusan waktu melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006). 

Peran-Peran TIK dalam global pendidikan : 
a. TIK sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi.
b. TIK menjadi infratruktur pedidikan.
c. TIK sebagai sumber materi ajar.
d. TIK menjadi alat bantu dan fasilitas pendidikan.
e. TIK menjadi pendukung manajemen pendidikan.
f. TIK menjadi sistem pendukung keputusan 

2. Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
Pemanfaatan TIK, akan mengatasi masalah menjadi berikut:
a. Masalah geografis, ketika dan sosial ekonomis Indonesia.
b. Negara Republik Indonesia adalah Negara kepulauan, wilayah tropis serta pegunungan hal ini akan menghipnotis terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga bisa menyebabkan distribusi fakta merata.
c. Mengurangi ketertinggalan pada pemanfaatan TIK pada pendidikan dibandingkan menggunakan negara berkembang dan negara maju lainnya.
d. Akselerasi pemerataan kesempatan belajar serta peningkatan mutu pendidikan yg sulit diatasi menggunakan cara-cara konvensional.
e. Peningkatan kualitas asal daya insan melalui pengembangan serta eksploitasi teknologi kabar dan komunikasi.
f. Anak-anak dapat memakai aplikasi pendidikan seperti program-acara pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan juga, sekarang perangkat pendidikan ini kini pula diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yg sinkron menggunakan materi, sehingga anak semakin suka .
g. Membuat anak semakin tertarik buat belajar.
h. Dapat sebagai solusi bagi para orangtua yg mempunyai anak yang merasa gampang bosan buat belajar.
i. Dapat menambah wawasan.
j. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp serta www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet pada semua global bisa saling bertukar keterangan menggunakan cepat dan murah.
k. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis pada bidang perdagangan sehingga nir perlu pergi menuju ke loka penawaran/penjualan

3. Dampak Negatif TIK terhadap pendidikan 
a. Pengalih fungsian guru yg, lantaran sistem pembelajaran bisa dilakukan menggunakan hanya seorang diri, serta kemungkinan etika dan disiplin siswa susah atau sulit untuk diawasi serta dibina sehungga lambat laun kualitas etika dan insan khusunya para siswa akan menurun drastis, serta hakikat insan yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah.
b. Ketergantungan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.
c. Kecanduan terhadap games, terutama games online menonjolkan unsur-unsur dan agresivitas, sebagai akibatnya bisa menghabiskan uang karena hanya buat melayani kecanduan tadi.
d. Penipuan, Hal ini memang merajalela pada bidang manapun. Internet pun nir luput dari agresi penipu. Cara yg terbaik adalah nir mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi fakta yg Anda dapatkan pada penyedia informasi tadi.
e. Violence and Gore yaitu Kekejaman serta kesadisan pula banyak ditampilkan. Karena segi usaha dan isi dalam global internet nir terbatas, maka para pemilik situs memakai segala macam cara agar bisa ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yg bersifat tabu
f. Mengurangi sifat sosial insan lantaran cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara eksklusif (face to face).
g. Bukanya sahih-benar memanfaatkan TIK menggunakan optimal malah mengakses hal-hal yg tidak baik, seperti pornografi yang sangat gampang pada akses yang berefek buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yg telah dewasa sekalipun.
h. Membuat seorang kecanduan, terutama yg menyangkut pornografi serta bisa menghabiskan uang lantaran hanya buat melayani kecanduan tadi.
i. Carding, Karena sifatnya yg ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling poly digunakan pada dunia internet. Para penjahat internet pun paling poly melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yg terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yg menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang dipakai. Untuk selanjutnya mereka memakai data yg mereka dapatkan buat kepentingan kejahatan mereka. 
j. Perjudian menggunakan jaringan yg tersedia, para penjudi nir perlu pulang ke tempat spesifik buat memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, lantaran umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan menurut pengunjungnya.
k. Health Issues ( Issue Kesehatan ), penggunaan BTS serta Elektromagnetis yang dapat mengganggu kesehatan pengguna dan dapat mengakibatkan banyak penyakit misalnya persendian, kanker dan lain – lain
l. Impact on Globalization on Culture, makin menipisnya nilai - nilai budaya lokal dampak pengaruh globalisasi. Salah satu contohsederhananya yaitu seberapa baikkah kemampuan bahasa daerah kita dibandingkan dengan bahasa asing

4. Pemecahan Masalah serta Solusi pada mengatasi efek negatif TIK 
Agar penggunaan TIK lebih optimal dan di jalankan menggunakan baik serta sahih, berikut terdapat beberapa metode pemecahan perkara agar pengaruh negatif menurut TIK bisa tertanggulangi.
a. Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya buat anak pada bawah umur yg masih wajib pada pengawasan saat sedang melakukan pembelajaran menggunakan TIK. Analisis laba ruginya pemakaian.
b. Tidak mengakibatkan TIK menjadi media atau wahana satu-satunya pada pembelajaran, contohnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, nir hanya berkunjung ke digital library, tetapi juga masih berkunjung ke perpustakaan.
c. Pihak-pihak guru baik orang tua juga guru, memberikan pengajaran-pedagogi etika dalam ber-TIK agar TIK bisa digunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
d. Perlu terdapat pencerahan peran dan kerjasama antara seluruh pengguna lanyanan TIK.
e. Menggunakan aplikasi yg dirancang spesifik buat melindungi ‘kesehatan’ anak. 
f. Letakkan personal komputer pada ruang publik tempat tinggal , misalnya perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan pada dalam kamar anak. Meletakkan personal komputer pada pada kamar anak, berdasarkan Nina akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak mampu leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yg berbau dan sadistis pada pada kamar terkunci. Bila komputer berada pada ruang keluarga, keleluasaannya buat melanggar aturan pun akan terbatas karena terdapat anggota keluarga yang kemudian lalang.
g. Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu menciptakan konvensi menggunakan anak soal waktu bermain personal komputer . Sehingga dalam usia yang lebih akbar, diperlukan anak telah dapat lebih bisa mengatur saat menggunakan baik.
h. Pemerintah menjadi pengendali sistem-sistem berita seharusnya lebih peka serta menyaring apa-apa saja yg bisa di akses sang para pelajar serta seluruh masyarakat Indonesia di global maya. Selebihnya, Kementrian juga bisa mengembangkan filter berupa program software untuk menekan impak tidak baik teknologi informasi. Kedua, perlu adanya dukungan berdasarkan orangtua, tokoh budaya sampai kalangan agamawan, buat mensosialisasikan mengenai saran, manfaat serta sisi positif facebook.
Jadi, solusinya merupakan kita jangan sampai menyampaikan tidak pada teknologi (say no to technology) karena jika kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak liputan yg sekarang ini kabar-informasi tersebut paling banyak ada pada internet. Kita harus mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan permanen menggunakan etika, jua tidak lupa jangan terlalu hiperbola supaya kita nir kecanduan menggunakan teknologi.

Selain itu dengan teknologi yang sederhana dari dimanfaatkan menggunakan aporisma, maka teknologi itu akan membentuk kualitas yang optimal. Seperti jua facebook dan jejaring sosial lainnya jika dimanfaatkan menggunakan baik, maka akan mampu memberikan manfaat bagi kita. Yang terpenting merupakan berdasarkan diri kita sendiri buat memakai teknologi moderen ini secara sehat. Facebook pada dasarnya merupakan wahana, sebuah output karya teknologi berita komunikasi yg bertujuan memudahkan hidup kita. Facebook bisa sebagai sarana mengembangkan kabar, hiburan, menambah jaringan pertemanan, serta banyak hal positif lainnya. Facebook di tangan yang salah adalah pula indera buat melakukan, pelecehan, bahkan tindak kriminal misalnya penipuan, pemerasan, dan sebagainya.

PENGERTIAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF INTERNET TIK KELAS 9

1. Internet

Internet singkatan menurut interconnected-networking adalah sistem dunia berdasarkan semua jaringan yang ada lewat komputer serta saling terhubung menggunakan memakai standar Internet Protocol Suite (TCP/IP). Hal ini buat melayani semua pengguna internet yg terdapat pada semua dunia. Internet menggunakan memakai huruf 'I' besar , merupakan sistem menurut komputer umum, yang sudah terhubung secara global menggunakan memakai TCP/IP sebagai protokol buat pertukaran paket data(packet switching communication protocol). Seluruh rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Sedangkan cara menghubungkan rangkaian menggunakan sistem ini dianggap internetworking.
2. Dampak Poaitif

- Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yg paling poly dipakai     dimana setiap pengguna internet bisa berkomunikasi menggunakan pengguna lainnya berdasarkan semua global.
-  Media pertukaran data, menggunakan memakai email, newsgroup, ftp serta world wide web  para pengguna internet di seluruh global bisa saling bertukar fakta menggunakan cepat serta murah.
- Media buat mencari keterangan atau data, perkembangan internet yg pesat, membuahkan www menjadi salah satu asal keterangan yang penting dan seksama.
- Kemudahan memperoleh liputan yang terdapat di internet sebagai akibatnya manusia tahu apa saja yg terjadi.
- Bisa digunakan menjadi lahan fakta buat bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
- Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sebagai akibatnya tidak perlu pergi menuju ke loka penawaran/penjualan.

3. Dampak Negatif Internet

Pornografi
Anggapan yg menyampaikan bahwa internet identik dengan pornografi, memang nir galat. Dengan kemampuan penyampaian berita yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi acara mereka dengan kemampuan buat memilih jenis home-halaman yang dapat di-akses. Di internet masih ada gambar-gambar pornografi dan kekerasan yg bisa mengakibatkan dorongan kepada seorang buat bertindak kriminal.

Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga poly ditampilkan. Lantaran segi bisnis serta isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs memakai segala macam cara agar bisa ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya menggunakan menampilkan hal-hal yg bersifat tabu.

Penipuan

Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput menurut agresi penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi warta yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tadi.

Carding
Karena sifatnya yang eksklusif, cara belanja dengan memakai Kartu kredit adalah carayang paling poly dipakai pada global internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line serta mencatat kode Kartu yang dipakai. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan buat kepentingan kejahatan mereka.

Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi nir perlu pulang ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs misalnya ini, lantaran biasanya situs perjudian tidak militan serta memerlukan poly persetujuan menurut pengunjungnya.

1. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih senang berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung.
2. Dari sifat sosial yg berubah bisa menyebabkan perubahan pola warga dalam berinteraksi.
3. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan pada internet sebagai akibatnya kejahatan juga ikut berkembang.
4. Bisa menciptakan seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi serta bisa menghabiskan uang karena hanya buat melayani kecanduan tersebut.

PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN FILE MENURUT AHLI

Pengertian Tentang Manajemen File
Manajemen File: Menggunakan Windows Explorer (Windows) buat Mengelola File serta Folder. Manajemen file pada sistem operasi keluaran Microsoft Windows bisa dilakukan menggunakan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yg terdapat dalam program aplikasi arsip manager Windows Explorer. Aplikasi ini berfungsi buat mengelola file dan folder, seperti menyalin file sebagai 2 atau lebih salinan, menghapus atau memindahkan arsip atau folder ke tempat lain, misalnya ke pada flasdisk atau folder lainnya. 

Penggunaan menu serta operasi-operasi arsip dalam Windows Explorer ini relatif gampang dipakai serta sederhana. Umumnya, Windows Explorer dieksekusi lewat: Start Menu Program Accessories Windows Explorer. Atau cara cepatnya dengan klik kanan pada Start Menu, lalu pilih Explorer.

1. Metode-metode pembelajaran pada matapelajaran TIK 
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), terdapat beberapa motode yg umum dipakai, diantaranya merupakan :

a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yg mengarahkan siswa memahami materi tadi. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yg menjadi topik bahasan menarik, menantang serta mempunyai nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yg diajukan bervariasi, mencakup pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) serta pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan poly kemungkinan jawaban), serta tersaji menggunakan cara yang menarik.

b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran menggunakan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan anak didik jika diskusi itu melibatkan seluruh anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan perkara.

Jika metoda ini dikelola menggunakan baik, antusiasme anak didik buat terlibat pada lembaga ini sangat tinggi. Tata caranya adalah menjadi berikut: sine qua non pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi wajib jelas serta menarik, peserta diskusi bisa mendapat dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.

c. Metode Pemberian Tugas
Metode hadiah tugas merupakan cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa buat melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau grup. Pemberian tugas buat setiap murid atau grup bisa sama serta dapat pula berbeda.

Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas harus mampu dikerjakan sang siswa atau kelompok anak didik, 2) output berdasarkan kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi sang anak didik dari satu gerombolan dan ditanggapi sang siswa menurut grup yang lain atau sang pengajar yg bersangkutan, serta tiga) di akhir aktivitas ada konklusi yg didapat.

d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan suatu cara pengelolaan pembelajaran pada mana murid melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan mengambarkan sendiri suatu yg dipelajarinya. Dalam metode ini murid diberi kesempatan buat mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, pertanda dan menarik kesimpulan sendiri mengenai obyek yg dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan poly dilakukan dalam pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui aktivitas individual atau grup. Hal ini tergantung dari tujuan serta makna percobaan atau jumlah indera yang tersedia. Percobaan ini bisa dilakukan dengan demonstrasi, jika indera yang tersedia hanya satu atau 2 perangkat saja.

e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan cara pengelolaan pembelajaran menggunakan memperagakan atau mempertunjukkan pada anak didik suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yg sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menerangkan benda baik yang sebenarnya, contoh, juga tiruannya serta disertai dengan penjelasan lisan.

Demonstrasi akan sebagai aktif apabila dilakukan dengan baik sang guru dan selanjutnya dilakukan sang siswa. Metoda ini bisa dilakukan buat kegiatan yg alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus serta berulang-ulang sang anak didik.

f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh pengajar kepada anak didik baik secara perorangan atau grup kecil anak didik. Disamping metoda yg lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini poly sekali digunakan, khususnya dalam waktu murid telah terlibat pada kerja gerombolan .

Peran pengajar sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat diharapkan oleh murid buat mendampingi mereka membahas dan menuntaskan tugas-tugasnya

PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN FILE MENURUT AHLI

Pengertian Tentang Manajemen File
Manajemen File: Menggunakan Windows Explorer (Windows) buat Mengelola File serta Folder. Manajemen file dalam sistem operasi keluaran Microsoft Windows bisa dilakukan menggunakan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yang ada dalam acara aplikasi file manager Windows Explorer. Aplikasi ini berfungsi buat mengelola arsip dan folder, seperti menyalin file menjadi 2 atau lebih salinan, menghapus atau memindahkan arsip atau folder ke loka lain, misalnya ke pada flasdisk atau folder lainnya. 

Penggunaan pilihan menu serta operasi-operasi file pada Windows Explorer ini relatif gampang dipakai serta sederhana. Umumnya, Windows Explorer dieksekusi lewat: Start Menu Program Accessories Windows Explorer. Atau cara cepatnya dengan klik kanan pada Start Menu, kemudian pilih Explorer.

1. Metode-metode pembelajaran dalam matapelajaran TIK 
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), terdapat beberapa motode yang generik dipakai, diantaranya merupakan :

a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan anak didik memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan sebagai efektif bila materi yg menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai pelaksanaan tinggi. Pertanyaaan yg diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan poly kemungkinan jawaban), serta disajikan menggunakan cara yg menarik.

b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran menggunakan penyajian materi melalui pemecahan perkara, atau analisis sistem produk teknologi yg pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan anak didik apabila diskusi itu melibatkan seluruh anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan perkara.

Jika metoda ini dikelola menggunakan baik, antusiasme anak didik untuk terlibat dalam lembaga ini sangat tinggi. Tata caranya merupakan sebagai berikut: sine qua non pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi wajib jelas serta menarik, peserta diskusi dapat mendapat dan memberi, serta suasana diskusi tanpa tekanan.

c. Metode Pemberian Tugas
Metode anugerah tugas merupakan cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan anak didik untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas bisa secara individual atau grup. Pemberian tugas untuk setiap anak didik atau grup dapat sama serta bisa juga tidak sama.

Agar hadiah tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas wajib bisa dikerjakan oleh anak didik atau kelompok murid, dua) output menurut aktivitas ini dapat ditindaklanjuti menggunakan presentasi oleh murid dari satu gerombolan serta ditanggapi sang siswa berdasarkan kelompok yg lain atau oleh pengajar yang bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yg didapat.

d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana anak didik melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan menerangkan sendiri suatu yg dipelajarinya. Dalam metode ini anak didik diberi kesempatan buat mengalami sendiri atau melakukan sendiri menggunakan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, menandakan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yg dipelajarinya. Di pada TIK, percobaan poly dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau gerombolan . Hal ini tergantung berdasarkan tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yg tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan menggunakan demonstrasi, apabila indera yg tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.

e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran menggunakan memperagakan atau mempertunjukkan pada murid suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi bisa dilakukan menggunakan memperlihatkan benda baik yang sebenarnya, model, juga tiruannya serta disertai menggunakan penerangan ekspresi.

Demonstrasi akan menjadi aktif bila dilakukan menggunakan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan sang murid. Metoda ini dapat dilakukan buat aktivitas yg alatnya terbatas tetapi akan dilakukan monoton dan berulang-ulang sang siswa.

f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yg dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru pada murid baik secara perorangan atau gerombolan mini anak didik. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali dipakai, khususnya pada ketika murid telah terlibat dalam kerja grup.

Peran pengajar sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat diharapkan sang murid buat mendampingi mereka membahas dan merampungkan tugas-tugasnya

PENGERTIAN KOMPETENSI GURU

Pengertian Kompetensi Pengajar 
Undang-undang angka 14 tahun 2005 mengenai pengajar serta dosen akan mempunyai efek yg sangat besar buat global pendidikan Indonesia. Sasaran utamanya adalah peningkatan mutu pendidikan, peningkatan mutu pendidikan dibangun dari banyak sekali aspek, Pengajar adalah adalah galat satu faktor yg menentukan buat mencapai tujuan peningkatan kualitas tersebut.

Keinginan kuat pemerintah memperbaiki mutu pendidikan nir hanya ditunjukan dengan undang-undang saja melainkan penyiapan aturan buat kesejahteraan pengajar dan dosen, berbagai program dan training guru serta investasi jangka panjang menggunakan menyediakan, menciptakan dan memperbaiki wahana prasarana pendidikan.

Guru yg semula adalah jabatan, melalui Undang-undang ini ditingkatkan sebagai Profesi, adalah seorang belum sanggup dinyatakan sebagai guru apabila belum memenuhi beberapa persyaratan kondisi-syarat tadi merupakan:

Guru wajib mempunyai:
1. Kualifikasi akademik
Kualifikasi merupakan ijazah jenjang pendidikan akademik yg wajib dimiliki oleh guru sesuai menggunakan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal pada tempat penugasan. Kualifikasi akademik ditunjukkan dengan ijazah yang merefleksikan kemampuan yg dipersyaratkan bagi guru buat melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam jenjang, jenis, serta satuan pendidikan atau mata pelajaran yg diajarkannya sinkron baku nasional pendidikan, yaitu: 
a) Untuk guru pada pendidikan usia dini, memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana tingkatan satu (S-1) dengan latar belakang pendidikan tinggi pada bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan dini atau psikologi.
b) Untuk guru pada pendidikan SD/MI, memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana tingkatan satu (S-1) dengan latar belakang pendidikan tinggi pada bidang pendidikan SD/MI, kependidikan lain atau psikologi. 
c) Untuk pengajar dalam pendidikan Sekolah Menengah pertama/MTs. Atau bentuk lain yang sederajat mempunyai kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana strata satu (S-1) dengan latar belakang pendidikan tinggi menggunakan program pendidikan yg sinkron dengan mata pelajaran yg diajarkan. 
d) Untuk pengajar pada pendidikan SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana tingkatan satu (S-1) menggunakan latar belakang pendidikan tinggi pada bidang pendidikan yang sinkron menggunakan mata pelajaran yang diajarkan. 
e) Untuk guru pada pendidikan SDLB/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat, mempunyai kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana strata satu (S-1) dengan latar belakang pendidikan tinggi dengan acara pendidikan spesifik atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yg diajarkan. 
f) Untuk pengajar pada pendidikan MAK/SMK atau bentuk lain yg sederajat mempunyai kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana tingkatan satu (S-1) menggunakan latar belakang pendidikan tinggi dengan acara pendidikan yang sinkron menggunakan mata pelajaran yg diajarkan.

2. Kompetensi
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yg harus dimiliki, dihayati, dikuasai, serta diwujudkan sang guru pada melaksanakan tugas keprofesionalan serta ditampilkan melalui unjuk kerja. Mentri Pendidikan Nasional melalui keputusannya angka 045/U/2002 menjelaskan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab pada melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Sehingga komptensi guru dapat diartikan menjadi kebulatan pengetahuan, keterampilan serta sikap yang terwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas menjadi agen pembelajaran. Menurut Undang-undang angka 14 tahun 2005 serta Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 serta peraturan pemerintah angka 74 tahun 2008 mengenai pengajar disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi komptensi personal, komptensi paedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.

3. Sertifikat pendidik
Sertifikat pendidik diperoleh guru melalui program tunjangan profesi guru. Program sertifikasi pengajar adalah acara yang berisi proses anugerah sertifikat pendidik buat pengajar. Pengajar yg telah mengikuti dan dinyatakan lulus akan memperoleh sertifikat pengajar sebagai tenaga professional. Secara garis besar program tunjangan profesi guru dibedakan sebagai:
a. Program tunjangan profesi buat pengajar yg telah terdapat (pengajar pada jabatan)
b. Program tunjangan profesi buat calon guru.

4. Sehat jasmani dan rohani
Seorang guru dikatakan sehat jasmani dan rohani selesainya yg bersangkutan mengikuti mekanisme uji kesehatan dan dinyatakan menggunakan surat keterangan berdasarkan dokter.

5. Kemampuan buat mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Seperti sudah diamanatkan pada Undang-undang angka 14 tahun 2005 bahwa pengajar mempunyai kiprah serta kedudukan yg strategis pada pembangunan nasional di bidang pendidikan, sang karena itu profesi keguruan perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Sebagai energi professional, guru dituntut bisa melaksanakan pendidikan nasional serta mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi siswa supaya sebagai manusia yg bertakwa kepada Tuhan yg Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari, dan sebagai warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Sebagai kompensasi dari tuntutan tadi maka pemerintah menaruh aturan lebih buat kesejahteraan serta proteksi profesionalisme guru. Guru yg profesional wajib mempunyai kompetensi. Peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang pengajar menjelaskan bahwa kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, serta konduite yg wajib dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan sang Pengajar dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru bersifat holistic. Serta kompetensi yg wajib dimiliki sang guru meliputi kompetensi pedagogik, profesional, sosial serta personal. 

1. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemapuan guru pada pengelolaan pembelajaran siswa yg sekurang-kurangnya meliputi:
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. Pemahaman terhadap siswa;
c. Pengembangan kurikulum atau silabus;
d. Perancangan pembelajaran;
e. Pelaksanaan pembelajaran yg mendidik dan dialogis;
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. Evaluasi output belajar; dan
h. Pengembangan peserta didik buat mengaktualisasikan.

Secara rinci masing-masing subkompetensi dijabarkan menjadi indikator-indikator esensial menjadi berikut:
Subkompetensi memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial tahu peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.

Subkompetensi merancang pembelajaran, didalamnya termasuk tahu landasan pendidikan buat kepentingan pembelajaran. Subkompetensi ini mempunyai beberapa indikator, diantaranya merupakan tahu landasan kependidikan, menerapakan teori belajar serta pembelajaran, menentukan taktik pembelajaran menurut ciri peserta didik, kompetensi yg ingin dicapai menurut materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran menurut stategi yg dipilih.

Subkompetensi melaksanakan pembelajaran mempunyai indikator menata latar (setting) pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran yang aman. 

Subkompetensi merancang serta melaksanakan penilaian pembelajaran mempunyai indikator merancang serta melaksanakan penilaian proses dan output belajar secara berkesinambungan menggunakan berbagai metode, menganalisis output penilaian proses dan output untuk menentukan taraf ketuntasan belajar, dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran buat pemugaran kualitas acara pembelajaran secara generik.

Subkompetensi menyebarkan siswa buat mengaktualisasikan banyak sekali potensinya memiliki indikator memfasilitasi peserta didik buat pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi peserta didik buat mengembangkan aneka macam potensi non-akademik.

Kompetensi Pedagogik adalah galat satu jenis kompetensi yang absolut perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik dalam dasarnya merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik adalah kompetensi spesial , yg akan membedakan guru dengan profesi lainnya serta akan menentukan taraf keberhasilan proses dan output pembelajaran peserta didiknya. Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-datang tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama pada jabatan, yang didukung oleh talenta, minat dan potensi keguruan lainnya menurut masing-masing individu yg bersangkutan.

Berkaitan dengan aktivitas Penilaian Kinerja Guru masih ada 7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh lima) indikator yg berkenaan dominasi kompetensi pedagogik. Berikut ini tersaji ketujuh aspek kompetensi pedagogik beserta indikatornya:

A. Menguasai karakteristik siswa. 
Guru mampu mencatat serta memakai warta tentang ciri siswa buat membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait menggunakan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, serta latar belakang sosial budaya:
1. Pengajar bisa mengidentifikasi ciri belajar setiap siswa pada kelasnya,
2. Guru memastikan bahwa seluruh siswa mendapatkan kesempatan yg sama buat berpartisipasi aktif pada aktivitas pembelajaran,
3. Pengajar bisa mengatur kelas buat memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik menggunakan kelainan fisik serta kemampuan belajar yg berbeda,
4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku siswa untuk mencegah supaya konduite tadi tidak merugikan siswa lainnya,
5. Guru membantu membuatkan potensi dan mengatasi kekurangan siswa,
6. Pengajar memperhatikan siswa dengan kelemahan fisik tertentu supaya bisa mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tadi nir termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).

B. Menguasasi teori belajar dan prinsip pembelajaran yg mendidik. 
Guru sanggup tetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan baku kompetensi guru. Pengajar sanggup menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka buat belajar:
1. Pengajar memberi kesempatan pada siswa buat menguasai materi pembelajaran sesuai usia serta kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran serta aktivitas yg bervariasi,
2. Pengajar selalu memastikan taraf pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran eksklusif serta menyesuaikan kegiatan pembelajaran berikutnya dari tingkat pemahaman tersebut,
3. Pengajar dapat menyebutkan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yg sesuai maupun yg tidak selaras dengan planning, terkait keberhasilan pembelajaran,
4. Guru memakai aneka macam teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,
5. Guru merencanakan aktivitas pembelajaran yg saling terkait satu sama lain, menggunakan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar siswa,
6. Pengajar memperhatikan respon siswa yang belum/kurang tahu materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya buat memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.

C. Pengembangan kurikulum. 
Guru mampu menyusun silabus sesuai menggunakan tujuan terpenting kurikulum serta menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Pengajar mampu menentukan, menyusun, serta menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik:
1. Pengajar dapat menyusun silabus yang sesuai menggunakan kurikulum,
2. Pengajar merancang rencana pembelajaran yang sinkron dengan silabus buat membahas materi ajar tertentu supaya peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,
3. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran menggunakan memperhatikan tujuan pembelajaran,
4. Guru menentukan materi pembelajaran yg: (1) sinkron menggunakan tujuan pembelajaran, (dua) tepat dan terkini, (tiga) sesuai menggunakan usia serta tingkat kemampuan belajar siswa, (4) bisa dilaksanakan pada kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.

D. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. 
Guru sanggup menyusun serta melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru sanggup melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pengajar bisa menyusun dan menggunakan banyak sekali materi pembelajaran serta asal belajar sesuai menggunakan ciri peserta didik. Apabila relevan, pengajar memanfaatkan teknologi keterangan komunikasi (TIK) buat kepentingan pembelajaran:
1. Pengajar melaksanakan aktivitas pembelajaran sinkron menggunakan rancangan yg telah disusun secara lengkap serta pelaksanaan aktivitas tersebut menandakan bahwa guru mengerti tentang tujuannya,
2. Pengajar melaksanakan aktivitas pembelajaran yg bertujuan buat membantu proses belajar siswa, bukan buat menguji sebagai akibatnya membuat peserta didik merasa stress,
3. Guru mengkomunikasikan fakta baru (contohnya materi tambahan) sesuai menggunakan usia dan taraf kemampuan belajar siswa,
4. Guru menyikapi kesalahan yg dilakukan siswa menjadi tahapan proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang wajib dikoreksi. Misalnya: menggunakan mengetahui terlebih dahulu siswa lain yg putusan bulat/tidak setuju dengan jawaban tadi, sebelum memberikan penerangan tentang jawaban yamg sahih,
5. Pengajar melaksanakan kegiatan pembelajaran sinkron isi kurikulum serta mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari siswa,
6. Guru melakukan kegiatan pembelajaran secara bervariasi dengan saat yg cukup buat aktivitas pembelajaran yang sesuai menggunakan usia dan taraf kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian siswa,
7. Guru mengelola kelas menggunakan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar seluruh ketika peserta bisa termanfaatkan secara produktif,
8. Pengajar bisa audio‐visual (termasuk tik) buat menaikkan motivasi belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan kegiatan pembelajaran yang didesain menggunakan kondisi kelas,
9. Guru memberikan poly kesempatan pada peserta didik buat bertanya, mempraktekkan serta berinteraksi menggunakan siswa lain,
10. Pengajar mengatur aplikasi kegiatan pembelajaran secara sistematis buat membantu proses belajar siswa. Sebagaicontoh: guru menambah fakta baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, dan
11. Pengajar menggunakan indera bantu mengajar, dan/atau audio‐visual (termasuk tik) untuk menaikkan motivasi belajar pesertadidik pada mencapai tujuan pembelajaran.

E. Pengembangan potensi peserta didik. 
Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap siswa serta mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui acara embelajaran yang mendukung anak didik mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, serta kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa siswa mengaktualisasikan potensi mereka: 
1. Guru menganalisis hasil belajar dari segala bentuk penilaian terhadap setiap siswa buat mengetahui taraf kemajuan masing‐masing.
2. Guru merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yg mendorong siswa buat belajar sesuai menggunakan kecakapan dan pola belajar masing‐masing.
3. Pengajar merancang serta melaksanakan kegiatan pembelajaran buat memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis siswa.
4. Guru secara aktif membantu siswa dalam proses pembelajaran menggunakan memberikan perhatian kepada setiap individu.
5. Pengajar bisa mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.
6. Pengajar memberikan kesempatan belajar pada siswa sinkron dengan cara belajarnya masing-masing.
7. Guru memusatkan perhatian dalam interaksi menggunakan peserta didik dan mendorongnya untuk tahu serta menggunakan liputan yg disampaikan.

F. Komunikasi menggunakan siswa. 
Guru sanggup berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan siswa dan bersikap antusias serta positif. Pengajar bisa memberikan respon yg lengkap serta relevan pada komentar atau pertanyaan siswa:
1. Pengajar memakai pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi siswa, termasuk menaruh pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
2. Pengajar memberikan perhatian dan mendengarkan seluruh pertanyaan dan tanggapan siswa, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan buat membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tadi.
3. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, sahih, serta mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran serta isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
4. Pengajar menyajikan aktivitas pembelajaran yang bisa menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik.
5. Guru mendengarkan serta menaruh perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang sahih juga yg dianggap galat buat mengukur taraf pemahaman siswa.
6. Pengajar menaruh perhatian terhadap pertanyaan siswa dan meresponnya secara lengkap danrelevan buat menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

G. Penilaian dan Evaluasi. 
Guru sanggup menyelenggarakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Pengajar melakukan penilaian atas efektivitas proses dan output belajar serta memakai berita output penilaian serta evaluasi untuk merancang acara remedial serta pengayaan. Pengajar mampu menggunakan output analisis penilaian dalam proses pembelajarannya:
1. Pengajar menyusun alat penilaian yg sesuai menggunakan tujuan pembelajaran buat mencapai kompetensi eksklusif seperti yang tertulis dalam RPP.
2. Pengajar melaksanakan penilaian menggunakan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, serta mengumumkan hasil serta implikasinya kepada siswa, tentang taraf pemahaman terhadap materi pembelajaran yg sudah dan akan dipelajari.
3. Pengajar menganalisis hasil evaluasi buat mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yg sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing‐masing peserta didik buat keperluan remedial serta pengayaan.
4. Guru memanfaatkan masukan berdasarkan siswa serta merefleksikannya buat menaikkan pembelajaran selanjutnya, dan bisa membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, serta sebagainya.
5. Pengajar memanfatkan output evaluasi menjadi bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

2. Kompetensi Profesional;
Kompetensi profesional adalah kemampuan Pengajar pada menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, serta/atau seni serta budaya yang diampunya yg sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan baku isi acara satuan pendidikan, mata pelajaran, serta/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan
b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan acara satuan pendidikan, mata pelajaran, serta/atau gerombolan mata pelajaran yg akan diampu. 

Setiap subkompetensi tersebut diatas mempunyai indikator yg tidak selaras. Subkompetensi menguasai subtansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi mempunyai indikator memahami materi yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yg menanungi atau koheren menggunakan bahan ajar, memahahi interaksi konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. 

Subkompetensi menguasi struktur dan metode keilmuan mempunyai indikator menguasai langkah-langkah penelitian serta kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan /materi bidang studi secara profesional pada konteks secara dunia. 

3. Kompetensi Sosial 
Kemampuan pengajar pada komunikasi secara efektif menggunakan siswa, sesama pendidik, energi kependidikan, orang tua/wali, dan warga . Diharapkan pengajar bisa berkomunikasi secara simpatik dan empatik dengan peserta didik, orang tua siswa, sesama pendidik dan energi kependidikan, dan warga , dan memiliki donasi terhadap perkembangan murid, sekolah dan rakyat, serta dapat memanfaatkan teknologi warta serta komunikasi (ICT) buat berkomunikasi dan pengembangan diri.

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru menjadi bagian menurut rakyat yg sekurang-kurangnya mencakup kompetensi buat:
a. Berkomunikasi mulut, tulis, serta/atau isyarat secarasantun;
b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasisecara fungsional;
c. Berteman secara efektif menggunakan peserta didik, sesamapendidik, energi kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
d. Bergaul secara santun dengan rakyat lebih kurang menggunakan mengindahkan kebiasaan serta sistem nilaiyang berlaku; dan
e. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

4. Kompetensi Kepribadian (Personal)
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal pengajar yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif serta berwibawa, menjadi teladan bagi siswa serta berahlak mulia. Secara rinci subkompetensi terbebut dapat dijabarkan menjadi beikut:

Subkompetensi kepribadian yg mantap dan stabil mempunyai indikator bertindak sinkron menggunakan kebiasaan hokum, bertindak sinkron menggunakan norma sosial, bangga menjadi pengajar, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sinkron dengan norma.

Subkompetensi kepribadian yang dewasa mempunyai indikator menampilkan kemandirian pada bertindak menjadi pendidikan serta memiliki pandangan hidup kerja menjadi pengajar.

Subkompetensi kepribadian yang arif mempunyai indikator menampilkan tindakan yang didasarkan dalam kemanfaatan peserta didik, sekolah dam masyarakat serta menampakan keterbukaan dalam berpikir serta bertindak. 

Subkompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki indikator memiliki prilaku yang berpenagaruh positip terhadap siswa dan mempunyai prilaku yg disegani.

Subkompetensi berakhlak mulia serta sebagai teladan memiliko indikator bertindak sesuai dengan kebiasaan religious (iman dan takwa, amanah, lapang dada, senang menolong) dan mempunyai prilaku yg diteladani siswa.

Subkompetensi penilaian diri dan pengembangan diri mempunyai indikator memiliki kemampuan buat berintrospeksi dan bisa mengembangkan potensi diri secara maksimal .

Guru dan Kompetensi Sosial 
Keberhasilan pembelajaran kepada siswa sangat ditentukan oleh guru, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, serta sekaligus merupakan pusat inisiatif pembelajaran. Itulah sebabnya, pengajar harus senantiasa mengembangkan kemampuan dirinya. Guru perlu memiliki baku profesi menggunakan menguasai materi serta taktik pembelajaran dan bisa mendorong siswanya buat belajar bersungguh-benar-benar. Selain standar profesi, guru perlu memiliki baku sebagai berikut:
1. Standar intelektual: guru wajib mempunyai pengetahuan serta keterampilan yg memadai supaya bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya menggunakan baik dan profesional.
2. Standar fisik: guru wajib sehat jasmani, berbadan sehat, serta tidak mempunyai penyakit menular yang membahayakan diri, peserta didik serta lingkungannya.
3. Standar psikis: pengajar harus sehat rohani, artinya nir mengalami gangguan jiwa ataupun kelainan yg bisa mengganggu aplikasi tugas profesionalnya.
4. Standar mental: pengajar wajib memiliki mental yang sehat, mencintai, mengabdi, dan memiliki dedikasi yg tinggi pada tugas serta jabatannya.
5. Standar moral: pengajar harus mempunyai budi pekerti luhur dan sikap moral yg tinggi.
6. Standar sosial: pengajar harus mempunyai kemampuan buat berkomunikasi dan berteman dengan warga lingkungannya.
7. Standar spiritual: guru wajib beriman pada Allah yang diwujudkan dalam ibadah pada kehidupan sehari-hari.

Untuk bisa memperoleh hasil yang baik pada suatu rangkaian aktivitas pendidikan dan pembelajaran, seorang pengajar dituntut buat memiliki kualifikasi eksklusif yg diklaim pula kompetensi. Yang dimaksud menggunakan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan konduite yg harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berarti kompetensi mengacu dalam kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan; kompetensi pengajar menunjuk pada performance dan perbuatan yang rasional buat memenuhi spesifikasi tertentu di pada aplikasi tugas-tugas pendidikan.

Kompetensi bagi pengajar buat tujuan pendidikan secara generik berkaitan menggunakan empat aspek, yaitu kompetensi: a) paedagogik, b) profesional, c) kepribadian, d) sosial. Kompetensi ini bukanlah suatu titik akhir dari suatu upaya melainkan suatu proses yang berkembang dan belajar sepanjang hayat (lifelong learning process).

Kompetensi paedagogik serta profesional meliputi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan, dan kemahiran buat melaksanakannya pada proses belajar mengajar. Kompetensi ini dapat ditumbuhkan dan ditingkatkan melalui proses pendidikan akademik serta profesi suatu lembaga pendidikan. Tetapi, kompetensi kepribadian dan sosial, yg meliputi etika, moral, pengabdian, kemampuan sosial, serta spiritual adalah kristalisasi pengalaman dan pergaulan seseorang pengajar, yang terbentuk dalam lingkungan keluarga, rakyat dan sekolah loka melaksanakan tugas.

Pengembangan kompetensi kepribadian (personal) dan sosial ini sulit dilakukan oleh lembaga resmi karena kualitas kompetensi ini ditempa dan dipengaruhi oleh kondisi dan situasi masyarakat luas, lingkungan dan pergaulan hidup termasuk pengalaman pada tugas. Padahal, aneka macam lingkungan tersebut seringkali merupakan “tempat yang bermasalah serta berpenyakit warga ”, misalnya hedonis, KKN, materialistis, pragmatis, jalan pintas, kecurangan, dan persaingan yg nir sehat. Dalam lingkungan yg demikian, nilai-nilai yg sudah diperoleh pada forum pendidikan, serta sudah menciptakan karakter siswa “yg baik” mampu luntur sesudah berinteraksi menggunakan warga . Siaran televisi contohnya, sangat bertenaga pengaruhnya dalam budaya dan gaya hayati anak-anak, remaja serta pemuda. Contoh konkritnya, acara “Smack Down” yg telah memakan poly korban, bahkan korbannya merupakan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah sekolah dasar. Dengan demikian pengajar nir hanya dituntut buat menguasai bidang ilmu, materi ajar, metode pembelajaran, memotivasi siswa, mempunyai keterampilan yg tinggi dan wawasan yg luas terhadap dunia pendidikan, tetapi jua wajib mempunyai pemahaman yang mendalam tentang hakikat manusia, serta warga .

Kompetensi Sosial Seorang Pengajar 
Ada empat pilar pendidikan yang akan menciptakan insan semakin maju:
1. Learning to know (belajar untuk mengetahui), merupakan belajar itu harus dapat tahu apa yg dipelajari bukan hanya dihafalkan tetapi sine qua non pengertian yg dalam.
2. Learning to do (belajar, berbuat/melakukan), selesainya kita tahu dan mengerti menggunakan sahih apa yang kita pelajari lalu kita melakukannya.
3. Learning to be (belajar sebagai seorang). Kita harus mengetahui diri kita sendiri, siapa kita sebenarnya? Untuk apa kita hayati? Dengan demikian kita akan bisa mengendalikan diri dan memiliki kepribadian buat mau dibuat lebih baik lagi dan maju dalam bidang pengetahuan.
4. Learning to live together (belajar hayati beserta). Sejak Tuhan Allah menciptakan insan, wajib disadari bahwa manusia tidak bisa hayati sendiri namun saling membutuhkan seorang dengan yg lainnya, sine qua non penolong. Karena itu insan harus hayati beserta, saling membantu, saling menguatkan, saling menasehati serta saling menyayangi, tentunya saling menghargai dan saling menghormati satu menggunakan yang lain.

Pada butir ke 4 pada atas, tampaklah bahwa kompetensi sosial mutlak dimiliki seorang pengajar. Yang dimaksud menggunakan kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari warga buat berkomunikasi serta bergaul secara efektif menggunakan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, serta warga lebih kurang (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat tiga buah d). Karena itu guru wajib bisa berkomunikasi dengan baik secara mulut, goresan pena, dan isyarat; memakai teknologi komunikasi serta berita; bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, energi kependidikan, orang tua/wali peserta didik; bergaul secara santun menggunakan rakyat sekitar.

Memang guru wajib memiliki pengetahuan yang luas, menguasai berbagai jenis bahan pembelajaran, menguasai teori serta praktek pendidikan, serta menguasai kurikulum serta metodologi pembelajaran. Namun menjadi anggota warga , setiap pengajar harus pandai berteman menggunakan warga . Untuk itu, dia harus menguasai psikologi sosial, mempunyai pengetahuan mengenai interaksi antar manusia, mempunyai keterampilan membina gerombolan , keterampilan berhubungan dalam gerombolan , dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.

Sebagai individu yang berkecimpung pada pendidikan dan juga sebagai anggota rakyat, guru wajib memiliki kepribadian yg mencerminkan seorang pendidik. Guru wajib sanggup digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dianggap untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Guru seringkali dijadikan panutan sang warga , buat itu guru wajib mengenal nilai-nilai yang dianut serta berkembang di masyarakat loka melaksanakan tugas serta berdomisili.

Sebagai pribadi yg hidup di tengah-tengah rakyat, guru perlu mempunyai kemampuan untuk berbaur dengan warga contohnya melalui aktivitas olahraga, keagamaan, serta kepemudaan. Keluwesan bergaul wajib dimiliki, karena bila nir, pergaulannya akan sebagai kaku dan berakibat yg bersangkutan kurang bisa diterima oleh warga .

Bila guru memiliki kompetensi sosial, maka hal ini akan diteladani sang para murid. Sebab selain kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, siswa perlu diperkenalkan menggunakan kecerdasan sosial (social intelegence), supaya mereka mempunyai hati nurani, rasa perduli, ikut merasakan serta simpati pada sesama. Pribadi yg memiliki kecerdasan sosial ditandai adanya hubungan yang bertenaga dengan Allah, memberi manfaat kepada lingkungan, serta membentuk karya buat menciptakan orang lain. Mereka santun serta peduli sesama, jujur dan bersih pada berperilaku.

Sumber kecerdasan adalah intelektual menjadi pengolah pengetahuan antara hati dan logika manusia. Dari nalar muncul kecerdasan intelektual serta kecerdasan bertindak yg memandu kecerdasan bicara serta kerja. Sedangkan menurut hati ada kecerdasan spiritual, emosional dan sosial.

Sosial inteligensi membentuk manusia yg setia pada kebersamaan. Apabila ada satu warganya yang menderita merupakan penderitaan bersama. Sebaliknya bila terdapat kebahagiaan menjadi/adalah kebahagiaan seluruh warga . Dalam tingkatan nasional, sosial intelegensi membimbing para pemimpin buat selalu peka terhadap kesulitan rakyatnya menggunakan mengutamakan kesejahteraan seluruh lapisan rakyat.

Cara berbagi kecerdasan sosial di lingkungan sekolah antara lain: diskusi, hadap kasus, bermain kiprah, kunjungan langsung ke masyarakat serta lingkungan sosial yang majemuk. Apabila aktivitas dan metode pembelajaran tersebut dilakukan secara efektif maka akan dapat mengembangkan kecerdasan sosial bagi seluruh warga sekolah, sehingga mereka menjadi rakyat yg peduli terhadap syarat sosial masyarakat serta ikut memecahkan aneka macam perseteruan sosial yg dihadapi sang masyarakat.