PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN FILE MENURUT AHLI

Pengertian Tentang Manajemen File
Manajemen File: Menggunakan Windows Explorer (Windows) buat Mengelola File serta Folder. Manajemen file dalam sistem operasi keluaran Microsoft Windows bisa dilakukan menggunakan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yang ada dalam acara aplikasi file manager Windows Explorer. Aplikasi ini berfungsi buat mengelola arsip dan folder, seperti menyalin file menjadi 2 atau lebih salinan, menghapus atau memindahkan arsip atau folder ke loka lain, misalnya ke pada flasdisk atau folder lainnya. 

Penggunaan pilihan menu serta operasi-operasi file pada Windows Explorer ini relatif gampang dipakai serta sederhana. Umumnya, Windows Explorer dieksekusi lewat: Start Menu Program Accessories Windows Explorer. Atau cara cepatnya dengan klik kanan pada Start Menu, kemudian pilih Explorer.

1. Metode-metode pembelajaran dalam matapelajaran TIK 
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), terdapat beberapa motode yang generik dipakai, diantaranya merupakan :

a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan anak didik memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan sebagai efektif bila materi yg menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai pelaksanaan tinggi. Pertanyaaan yg diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan poly kemungkinan jawaban), serta disajikan menggunakan cara yg menarik.

b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran menggunakan penyajian materi melalui pemecahan perkara, atau analisis sistem produk teknologi yg pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan anak didik apabila diskusi itu melibatkan seluruh anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan perkara.

Jika metoda ini dikelola menggunakan baik, antusiasme anak didik untuk terlibat dalam lembaga ini sangat tinggi. Tata caranya merupakan sebagai berikut: sine qua non pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi wajib jelas serta menarik, peserta diskusi dapat mendapat dan memberi, serta suasana diskusi tanpa tekanan.

c. Metode Pemberian Tugas
Metode anugerah tugas merupakan cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan anak didik untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas bisa secara individual atau grup. Pemberian tugas untuk setiap anak didik atau grup dapat sama serta bisa juga tidak sama.

Agar hadiah tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas wajib bisa dikerjakan oleh anak didik atau kelompok murid, dua) output menurut aktivitas ini dapat ditindaklanjuti menggunakan presentasi oleh murid dari satu gerombolan serta ditanggapi sang siswa berdasarkan kelompok yg lain atau oleh pengajar yang bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yg didapat.

d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana anak didik melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan menerangkan sendiri suatu yg dipelajarinya. Dalam metode ini anak didik diberi kesempatan buat mengalami sendiri atau melakukan sendiri menggunakan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, menandakan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yg dipelajarinya. Di pada TIK, percobaan poly dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau gerombolan . Hal ini tergantung berdasarkan tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yg tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan menggunakan demonstrasi, apabila indera yg tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.

e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran menggunakan memperagakan atau mempertunjukkan pada murid suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi bisa dilakukan menggunakan memperlihatkan benda baik yang sebenarnya, model, juga tiruannya serta disertai menggunakan penerangan ekspresi.

Demonstrasi akan menjadi aktif bila dilakukan menggunakan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan sang murid. Metoda ini dapat dilakukan buat aktivitas yg alatnya terbatas tetapi akan dilakukan monoton dan berulang-ulang sang siswa.

f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yg dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru pada murid baik secara perorangan atau gerombolan mini anak didik. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali dipakai, khususnya pada ketika murid telah terlibat dalam kerja grup.

Peran pengajar sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat diharapkan sang murid buat mendampingi mereka membahas dan merampungkan tugas-tugasnya

PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN FILE MENURUT AHLI

Pengertian Tentang Manajemen File
Manajemen File: Menggunakan Windows Explorer (Windows) buat Mengelola File serta Folder. Manajemen file pada sistem operasi keluaran Microsoft Windows bisa dilakukan menggunakan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yg terdapat dalam program aplikasi arsip manager Windows Explorer. Aplikasi ini berfungsi buat mengelola file dan folder, seperti menyalin file sebagai 2 atau lebih salinan, menghapus atau memindahkan arsip atau folder ke tempat lain, misalnya ke pada flasdisk atau folder lainnya. 

Penggunaan menu serta operasi-operasi arsip dalam Windows Explorer ini relatif gampang dipakai serta sederhana. Umumnya, Windows Explorer dieksekusi lewat: Start Menu Program Accessories Windows Explorer. Atau cara cepatnya dengan klik kanan pada Start Menu, lalu pilih Explorer.

1. Metode-metode pembelajaran pada matapelajaran TIK 
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), terdapat beberapa motode yg umum dipakai, diantaranya merupakan :

a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yg mengarahkan siswa memahami materi tadi. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yg menjadi topik bahasan menarik, menantang serta mempunyai nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yg diajukan bervariasi, mencakup pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) serta pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan poly kemungkinan jawaban), serta tersaji menggunakan cara yang menarik.

b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran menggunakan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan anak didik jika diskusi itu melibatkan seluruh anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan perkara.

Jika metoda ini dikelola menggunakan baik, antusiasme anak didik buat terlibat pada lembaga ini sangat tinggi. Tata caranya adalah menjadi berikut: sine qua non pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi wajib jelas serta menarik, peserta diskusi bisa mendapat dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.

c. Metode Pemberian Tugas
Metode hadiah tugas merupakan cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa buat melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau grup. Pemberian tugas buat setiap murid atau grup bisa sama serta dapat pula berbeda.

Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas harus mampu dikerjakan sang siswa atau kelompok anak didik, 2) output berdasarkan kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi sang anak didik dari satu gerombolan dan ditanggapi sang siswa menurut grup yang lain atau sang pengajar yg bersangkutan, serta tiga) di akhir aktivitas ada konklusi yg didapat.

d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan suatu cara pengelolaan pembelajaran pada mana murid melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan mengambarkan sendiri suatu yg dipelajarinya. Dalam metode ini murid diberi kesempatan buat mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, pertanda dan menarik kesimpulan sendiri mengenai obyek yg dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan poly dilakukan dalam pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui aktivitas individual atau grup. Hal ini tergantung dari tujuan serta makna percobaan atau jumlah indera yang tersedia. Percobaan ini bisa dilakukan dengan demonstrasi, jika indera yang tersedia hanya satu atau 2 perangkat saja.

e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan cara pengelolaan pembelajaran menggunakan memperagakan atau mempertunjukkan pada anak didik suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yg sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menerangkan benda baik yang sebenarnya, contoh, juga tiruannya serta disertai dengan penjelasan lisan.

Demonstrasi akan sebagai aktif apabila dilakukan dengan baik sang guru dan selanjutnya dilakukan sang siswa. Metoda ini bisa dilakukan buat kegiatan yg alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus serta berulang-ulang sang anak didik.

f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh pengajar kepada anak didik baik secara perorangan atau grup kecil anak didik. Disamping metoda yg lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini poly sekali digunakan, khususnya dalam waktu murid telah terlibat pada kerja gerombolan .

Peran pengajar sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat diharapkan oleh murid buat mendampingi mereka membahas dan menuntaskan tugas-tugasnya

PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR SISTEM BERKAS

Pengertian Dan Konsep Dasar Sistem Berkas
Komputer dapat menyimpan liputan ke beberapa media penyimpanan yang tidak sama, misalnya magnetic disks, magnetic tapes dan optical disks. Agar personal komputer bisa digunakan menggunakan nyaman, system operasi menyediakan system penyimpanan dengan sistematika yang seragam. Sistem operasi mengabstraksikan property fisik dari media penyimpanannya dan mendefinisikan unit penyimpanan logis yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media fisik sang system operasi. Media penyimpanan ini umumnya bersifat non-volatile, sebagai akibatnya kandungan di dalamnya nir akan hilang apabila terjadi gagal listrik maupun system reboot.

Berkas adalah formasi keterangan berkait yg diberi nama dan direkam dalam penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas adalah bagian terkecil menurut penyimpanan logis, adalah data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada di pada berkas. Biasanya berkas merepresentasikan acara dan data. Data menurut berkas bisa bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik atau pun biner. Format berkas pula bias bebas, misalnya berkas teks atau dapat pula diformat niscaya. Secara generik, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yg didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna.

Informasi pada berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada poly beragam jenis keterangan yg dapat disimpan pada berkas. Hal ini ditimbulkan sang struktur tertentu yang dimiliki sang berkas, sinkron dengan jenisnya masing-masing. Contohnya :
  • Text arsip; yaitu urutan karakter yg disusun ke dalam baris-baris
  • Source arsip; yaitu urutan subroutine serta fungsi yg nantinya akan dideklarasikan
  • Object arsip; adalah urutan byte yang diatur ke pada blok-blok yg dikenali sang linker berdasarkan system
  • Executable file; merupakan rangkaian code section yg bisa dibawa loader ke dalam memori serta dieksekusi
Atribut Pada Berkas
Berkas diberi nama buat kenyamanan bagi pengguna dan buat acuan bagi data yang terkandung pada dalamnya. Nama berkas umumnya berupa string atau karakter. Beberapa system membedakan penggunaan huruf akbar dan mini pada penamaan sebuah berkas, sementara system yg lain menganggap kedua hal pada atas sama. Ketika berkas diberi nama, maka berkas tadi akan sebagai madiri terhadap proses, pengguna bahkan system yang membuatnya. Atribut berkas terdiri menurut :
  • Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap pada bentuk yg bias dibaca oleh insan (human-readable form)
  • Type, dibutuhkan untuk system yang mendukung beberapa type berbeda
  • Lokasi; adalah pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device tersebut
  • Ukuran (size); yaitu berukuran berkas pada ketika itu, baik dalam byte, huruf atau pun blok
  • Proteksi; adalah kabar mengenai kontrol akses, contohnya siapa saja yang boleh membaca, menulis serta mengeksekusi berkas
  • Waktu, lepas serta identifikasi pengguna; keterangan ini umumnya disimpan untuk :
1. Pembuatan berkas
2. Modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
3. Penggunaan terakhir berkas

Data tersebut dapat berguna buat perlindungan, keamanan dan monitoring penggunaan menurut berkas. Informasi tentang semua berkas disimpan dalam struktur direktori yg terdapat pada penyimpanan sekunder. Direktori, misalnya berkas, wajib bersifat non-volatile, sebagai akibatnya keduanya wajib disimpan pada sebuah device serta baru dibawa bagian per-bagian ke memori pada waktu diharapkan.

Operasi Pada Berkas
Sebuah berkas merupakan jenis data tak berbentuk. Untuk mendefinisikan berkas secara sempurna, perlu melihat operasi yang dapat dilakukan pada berkas tadi. Sistem operasi menyediakan system calls buat menciptakan, membaca, menulis, mencari, menghapus serta sebagainya. Berikut bisa kita lihat apa yang wajib dilakukan system operasi pada keenam operasi dasar pada berkas.

· Membuat sebuah berkas
Ada 2 cara dalam menciptakan berkas. Pertama, tempat baru pada pada system berkas wajib pada alokasikan buat berkas yg akan dibuat. Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat buat berkas baru, lalu direktori tadi akan mencatat nama berkas dan lokasinya pada sistem berkas.

· Menulis dalam sebuah berkas
Untuk menulis dalam berkas, kita memakai system call beserta nama berkas yang akan ditulisi dan kabar apa yang akan ditulis pada berkas. Ketika diberi nama berkas, system mencari ke direktori untuk menerima lokasi berkas. Sistem pula harus menyimpan penunjuk tulis dalam berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis wajib diperbaharui setiap terjadi penulisan dalam berkas.

· Membaca sebuah berkas
Untuk dapat membaca sebuah berkas, dapat memakai system call beserta nama berkas pada blok memori mana berkas berikutnya diletakkan. Direktori mencari berkas yang akan dibaca serta system menyimpan penunjuk baca pada berkas dimana pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk harus diperbaharui. Sehingga secara umum, suatu berkas ketika sedang dibaca atau ditulis, kebanyakan system hanya memiliki satu penunjuk, baca dan tulis memakai penunjuk yg sama, hal ini berhemat tempat serta mengurangi kompleksitas system.

· Menempatkan pulang sebuah berkas
DIrektori yg bertugas buat mencari berkas yang bersesuaian serta mengembalikan lokasi berkas pada waktu itu. Menempatkan berkas nir perlu melibatkan proses I/O. Operasi ini seringkali diklaim pencarian berkas.

· Menghapus sebuah berkas
Untuk menghapus berkas, perlu dicari berkas tadi di dalam direktori. Setelah ditemukan dapat dibebaskan tempat yg digunakan berkas tersebut (sehingga bisa digunakan oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di direktori.

· Memendekkan berkas
Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut berdasarkan berkas permanen sama tetapi ingin menghapus isi dari berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut tetap sama namun panjang berkas menjadi nol, hal ini lebih baik daripada memaksa pengguna buat menghapus berkas dan membuatnya lagi.

Beberapa kabar yang terkait dengan pembukaan berkas, yaitu :

· Penunjuk berkas
Pada system yg nir mengikutkan batas berkas menjadi bagian berdasarkan system call baca serta tulis, system tersebut harus mengikuti posisi dimana terakhir proses baca serta tulis menjadi penunjuk. Penunjuk ini unik buat setiap operasi dalam berkas, maka menurut itu harus disimpan terpisah berdasarkan atribut berkas yg ada dalam disk.

· Penghitung berkas yang terbuka
Setelah berkas ditutup, system wajib mengosongkan kembali table berkas yang dibuka yg digunakan sang berkas tersebut atau tempat di table akan habis. KArena mungkin ada beberapa proses yang membuka berkas secara bersamaan dan system harus menunggu sampai berkas tadi ditutup sebelum mengosongkan tempatnya pada table. Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yang sudah dibuka dan ditutup dan menjadi nol waktu yang terakhir membaca berkas menutup berkas tadi barulah system bisa mengosongkan tempatnya di table.

· Lokasi berkas pada disk
Kebanyakan operasi dalam berkas memerlukan system buat membarui data yang ada dalam berkas. Informasi tentang lokasi berka spada disk disimpan di memori supaya menghindari banyak pembacaan dalam disk buat setiap operasi.

Jenis Berkas

Jenis berkas

akhiran

fungsi

Executable
.exe, .com, .bat, .bin
Program yg siap dijalankan
Objek
.obj, .O
Bahas mesin, kode terkompilasi
Source Code
.C, .cc, .pas, .java, .asm
Kode asal dari berbagai bahasa
Batch
.bat, .sh
Perintah pada shell
Text
.txt, .doc
Data text, document
Pengolah kata
.wpd, .tex, .doc
Format jenis pengolah data
Library
.lib, .A, .dll
Library buat rutin program
Print, gambar
.ps, .dvi, .gif
Format ASCII atau biner buat dicetak
Archive
.arc, .zip, .tar
Beberapa berkas yg dikumpulkan

 

Berkas Dan Akses
Sistem penyimpanan, pengelolaan dan penyimpanan data dalam alat penyimpan eksternal. Pada berkas dan akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.

File
Kumpulan berdasarkan record-record yang saling berhubungan.

Klasifikasi Data
1. Kelompok Data Tetap
Kelompok data yg tidak mengalami perubahan, paling tidak pada kurun saat yg usang.

Contoh : Data pribadi mahasiswa.

2. Kelompok Data Tak Tetap
Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.

Contoh : Data rencana studi mahasiswa.

3. Kelompok Data Yang Bertambah Menurut Waktu
Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi menurut gerombolan data tetap dan data tidak permanen.

Contoh : Data transkrip.
KLasifikasi File
1. Master File (Berkas Induk)
2. Transaction File (Berkas Transaksi)
3. Report File (Berkas Laporan)
4. Work File (Berkas Kerja)
5. Program File (Berkas Program)
6. Text File (Berkas Teks)
7. Dump File (Berkas Tampung)
8. Library File (Berkas Pustaka)
9. History File (Berkas Sejarah)

1. MASTER FILE;
Adalah file yg berisi data yg relatif tetap.
Ada 2 jenis Master File :
1. Reference Master File;
File yg berisi record yg tak berubah / sporadis berubah.

2. Dynamic Master File;
File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun saat eksklusif atau berdasarkan suatu insiden transaksi.

2. TRANSACTION FILE
Adalah arsip yang berisi record-recod yang akan memperbaharui / meng-update record-record yg ada pada master file.

Meng-update bisa berupa : Penambahan record, penghapusan serta pemugaran record.

3. REPORT FILE
Adalah file yang berisi data yang dibentuk untuk laporan / keperluan user.
File tersebut dapat dicetak dalam kertas printer atau hanya ditampilkan pada layar.

4. WORK FILE
Merupakan arsip sementara pada sistem.

Suatu work arsip merupakan indera buat melewatkan data yang dibentuk oleh sebuah program ke acara lain. Biasanya arsip ini dibuat pada waktu proses sortir.

5. PROGRAM FILE
Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk memproses data yang akan disimpan pada file lain / dalam memori primer.

6. TEXT FILE
Adalah file yg berisi input data alphanumeric dan grafik yg digunakan oleh sebuah text editor program. Text file hanya dapat diproses menggunakan text editor.

7. DUMP FILE
Adalah file yg dipakai buat tujuan pengamanan (security), mencatat mengenai aktivitas peng-update-an, sekumpulan transaksi yang sudah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan.

8. LIBRARY FILE
Adalah file yg dipakai buat penyimpanan program pelaksanaan, program utilitas atau acara lainnya.

9. HISTORY FILE
File ini adalah tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction file. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang, sinkron menggunakan aktivitas yang terjadi.

PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR SISTEM BERKAS

Pengertian Dan Konsep Dasar Sistem Berkas
Komputer dapat menyimpan warta ke beberapa media penyimpanan yg tidak selaras, seperti magnetic disks, magnetic tapes dan optical disks. Agar personal komputer bisa dipakai dengan nyaman, system operasi menyediakan system penyimpanan menggunakan sistematika yg seragam. Sistem operasi mengabstraksikan property fisik menurut media penyimpanannya dan mendefinisikan unit penyimpanan logis yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media fisik oleh system operasi. Media penyimpanan ini umumnya bersifat non-volatile, sehingga kandungan pada dalamnya nir akan hilang jika terjadi gagal listrik juga system reboot.

Berkas merupakan formasi warta berkait yg diberi nama serta direkam pada penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas adalah bagian terkecil menurut penyimpanan logis, ialah data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada pada pada berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program dan data. Data menurut berkas dapat bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik atau pun biner. Format berkas juga bias bebas, contohnya berkas teks atau dapat juga diformat niscaya. Secara generik, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yang didefinisikan oleh produsen berkas dan pengguna.

Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak beragam jenis fakta yang dapat disimpan dalam berkas. Hal ini ditimbulkan oleh struktur tertentu yang dimiliki oleh berkas, sinkron dengan jenisnya masing-masing. Contohnya :
  • Text file; yaitu urutan karakter yang disusun ke dalam baris-baris
  • Source file; yaitu urutan subroutine dan fungsi yang nantinya akan dideklarasikan
  • Object file; adalah urutan byte yang diatur ke pada blok-blok yg dikenali sang linker dari system
  • Executable arsip; adalah rangkaian code section yg dapat dibawa loader ke dalam memori dan dieksekusi
Atribut Pada Berkas
Berkas diberi nama buat kenyamanan bagi pengguna serta untuk acuan bagi data yg terkandung pada dalamnya. Nama berkas umumnya berupa string atau karakter. Beberapa system membedakan penggunaan alfabet akbar dan kecil pada penamaan sebuah berkas, sementara system yang lain menduga ke 2 hal pada atas sama. Ketika berkas diberi nama, maka berkas tadi akan sebagai madiri terhadap proses, pengguna bahkan system yg membuatnya. Atribut berkas terdiri menurut :
  • Nama; merupakan satu-satunya warta yang permanen pada bentuk yang bias dibaca oleh manusia (human-readable form)
  • Type, diharapkan buat system yg mendukung beberapa type berbeda
  • Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas dalam device tersebut
  • Ukuran (size); yaitu ukuran berkas dalam waktu itu, baik pada byte, huruf atau pun blok
  • Proteksi; adalah informasi tentang kontrol akses, contohnya siapa saja yang boleh membaca, menulis serta mengeksekusi berkas
  • Waktu, lepas dan identifikasi pengguna; fakta ini biasanya disimpan buat :
1. Pembuatan berkas
2. Modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
3. Penggunaan terakhir berkas

Data tadi dapat bermanfaat untuk proteksi, keamanan serta monitoring penggunaan menurut berkas. Informasi tentang semua berkas disimpan pada struktur direktori yang terdapat dalam penyimpanan sekunder. Direktori, seperti berkas, harus bersifat non-volatile, sebagai akibatnya keduanya harus disimpan pada sebuah device serta baru dibawa bagian per-bagian ke memori dalam ketika diharapkan.

Operasi Pada Berkas
Sebuah berkas merupakan jenis data abstrak. Untuk mendefinisikan berkas secara sempurna, perlu melihat operasi yang dapat dilakukan pada berkas tadi. Sistem operasi menyediakan system calls buat membuat, membaca, menulis, mencari, menghapus dan sebagainya. Berikut dapat kita lihat apa yg harus dilakukan system operasi dalam keenam operasi dasar pada berkas.

· Membuat sebuah berkas
Ada dua cara pada menciptakan berkas. Pertama, tempat baru di pada system berkas wajib pada alokasikan buat berkas yang akan dibuat. Kedua, sebuah direktori wajib mempersiapkan loka buat berkas baru, lalu direktori tadi akan mencatat nama berkas serta lokasinya dalam sistem berkas.

· Menulis pada sebuah berkas
Untuk menulis pada berkas, kita memakai system call beserta nama berkas yang akan ditulisi serta berita apa yg akan ditulis dalam berkas. Ketika diberi nama berkas, system mencari ke direktori buat menerima lokasi berkas. Sistem jua wajib menyimpan penunjuk tulis dalam berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis harus diperbaharui setiap terjadi penulisan dalam berkas.

· Membaca sebuah berkas
Untuk dapat membaca sebuah berkas, bisa menggunakan system call bersama nama berkas pada blok memori mana berkas berikutnya diletakkan. Direktori mencari berkas yang akan dibaca dan system menyimpan penunjuk baca dalam berkas dimana pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk harus diperbaharui. Sehingga secara generik, suatu berkas saat sedang dibaca atau ditulis, kebanyakan system hanya mempunyai satu penunjuk, baca dan tulis memakai penunjuk yang sama, hal ini berhemat loka dan mengurangi kompleksitas system.

· Menempatkan kembali sebuah berkas
DIrektori yg bertugas buat mencari berkas yang bersesuaian dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan berkas tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi ini tak jarang dianggap pencarian berkas.

· Menghapus sebuah berkas
Untuk menghapus berkas, perlu dicari berkas tersebut di dalam direktori. Setelah ditemukan bisa dibebaskan tempat yang digunakan berkas tadi (sehingga dapat dipakai sang berkas lain) dan menghapus tempatnya pada direktori.

· Memendekkan berkas
Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut berdasarkan berkas permanen sama tetapi ingin menghapus isi menurut berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut permanen sama tetapi panjang berkas sebagai nol, hal ini lebih baik daripada memaksa pengguna buat menghapus berkas serta membuatnya lagi.

Beberapa fakta yang terkait dengan pembukaan berkas, yaitu :

· Penunjuk berkas
Pada system yg tidak mengikutkan batas berkas sebagai bagian berdasarkan system call baca serta tulis, system tadi harus mengikuti posisi dimana terakhir proses baca dan tulis menjadi penunjuk. Penunjuk ini unik untuk setiap operasi dalam berkas, maka dari itu wajib disimpan terpisah berdasarkan atribut berkas yg terdapat pada disk.

· Penghitung berkas yang terbuka
Setelah berkas ditutup, system wajib mengosongkan balik table berkas yg dibuka yg digunakan sang berkas tadi atau loka di table akan habis. KArena mungkin ada beberapa proses yang membuka berkas secara bersamaan dan system harus menunggu hingga berkas tadi ditutup sebelum mengosongkan tempatnya di table. Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yg telah dibuka dan ditutup serta menjadi nol waktu yang terakhir membaca berkas menutup berkas tadi barulah system dapat mengosongkan tempatnya di table.

· Lokasi berkas pada disk
Kebanyakan operasi pada berkas memerlukan system untuk mengganti data yg terdapat dalam berkas. Informasi tentang lokasi berka spada disk disimpan pada memori agar menghindari banyak pembacaan dalam disk buat setiap operasi.

Jenis Berkas

Jenis berkas

akhiran

fungsi

Executable
.exe, .com, .bat, .bin
Program yg siap dijalankan
Objek
.obj, .O
Bahas mesin, kode terkompilasi
Source Code
.C, .cc, .pas, .java, .asm
Kode asal menurut berbagai bahasa
Batch
.bat, .sh
Perintah pada shell
Text
.txt, .doc
Data text, document
Pengolah kata
.wpd, .tex, .doc
Format jenis pengolah data
Library
.lib, .A, .dll
Library buat rutin program
Print, gambar
.ps, .dvi, .gif
Format ASCII atau biner buat dicetak
Archive
.arc, .zip, .tar
Beberapa berkas yang dikumpulkan

 

Berkas Dan Akses
Sistem penyimpanan, pengelolaan dan penyimpanan data dalam indera penyimpan eksternal. Pada berkas serta akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.

File
Kumpulan berdasarkan record-record yg saling berafiliasi.

Klasifikasi Data
1. Kelompok Data Tetap
Kelompok data yg tidak mengalami perubahan, paling tidak dalam kurun saat yang usang.

Contoh : Data eksklusif mahasiswa.

2. Kelompok Data Tak Tetap
Kelompok data yg secara rutin mengalami perubahan.

Contoh : Data planning studi mahasiswa.

3. Kelompok Data Yang Bertambah Menurut Waktu
Kelompok data ini umumnya merupakan data akumulasi berdasarkan kelompok data permanen dan data tak permanen.

Contoh : Data transkrip.
KLasifikasi File
1. Master File (Berkas Induk)
2. Transaction File (Berkas Transaksi)
3. Report File (Berkas Laporan)
4. Work File (Berkas Kerja)
5. Program File (Berkas Program)
6. Text File (Berkas Teks)
7. Dump File (Berkas Tampung)
8. Library File (Berkas Pustaka)
9. History File (Berkas Sejarah)

1. MASTER FILE;
Adalah arsip yg berisi data yang relatif permanen.
Ada dua jenis Master File :
1. Reference Master File;
File yang berisi record yang tidak berubah / sporadis berubah.

2. Dynamic Master File;
File yg berisi record yang terus menerus berubah pada kurun waktu tertentu atau dari suatu peristiwa transaksi.

2. TRANSACTION FILE
Adalah arsip yg berisi record-recod yg akan memperbaharui / meng-update record-record yang terdapat pada master arsip.

Meng-update bisa berupa : Penambahan record, penghapusan serta perbaikan record.

3. REPORT FILE
Adalah file yg berisi data yg dibuat buat laporan / keperluan user.
File tersebut bisa dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar.

4. WORK FILE
Merupakan arsip sementara pada sistem.

Suatu work file merupakan indera buat melewatkan data yg dibentuk sang sebuah program ke acara lain. Biasanya file ini dibuat dalam waktu proses sortir.

5. PROGRAM FILE
Adalah arsip yg berisi instruksi-instruksi buat memproses data yang akan disimpan dalam arsip lain / pada memori utama.

6. TEXT FILE
Adalah arsip yang berisi input data alphanumeric serta grafik yang dipakai sang sebuah text editor program. Text arsip hanya dapat diproses dengan text editor.

7. DUMP FILE
Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat tentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang sudah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan.

8. LIBRARY FILE
Adalah file yg dipakai untuk penyimpanan program pelaksanaan, program utilitas atau program lainnya.

9. HISTORY FILE
File ini adalah loka akumulasi dari hasil pemrosesan master arsip dan transaction arsip. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang, sesuai dengan aktivitas yang terjadi.

PENGERTIAN DAN BIDANGBIDANG ADMINISTRASI SEKOLAH MENURUT PARA AHLI

Pengertian Dan Bidang-Bidang Administrasi Sekolah Menurut Para Ahli
Administrasi sekolah dari Knezevicch yg dikutif oleh Sahertian (1985) adalah suatu proses yang terdiri berdasarkan bisnis mengkreasi, memelihara, menstimulir, dan mempersatukan semua daya yg ada dalam suatu forum pendidikan supaya bisa mencapai tujuan yang telah dipengaruhi dulu. Selanjutnaya Knezevicch mengungkapkan bahwa cakupan menurut administrasi sekolah merupakan mencakup: (1) pengembangan pengajaran serta kurikulum, (2) pengelolaan kesiswaan, (tiga) mengelola personalia sekolah, (4) mengelola gedung serta perlengkapan sekolah, (5) mengelola angkutan sekolah, (lima) mengatur struktur sekolah, (6) mengelola usaha dan keuangan sekolah, (7) mengelola interaksi menggunakan rakyat. Oleh karena itu maka semestinya para calon ketua sekolah, dan para kepala sekolah diberikan pengertian, pemahaman secara teoretik dan empirik lebih luas dan dalam mengenai administrasi pendidikan, sebagai akibatnya kelak dikemudian hari jika telah menjadi ketua sekolah akan bisa melakukan dan menerapkan dalam melakasanakan tugas menjadi ketua sekolah dengan baik, pada arti sanggup mendayagunakan sumberdaya insan dan sumberdaya wahana dan prasarana lainnya.

A. Administrasi Kurikulum 
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 dan Peratuan Menteri No. 22 Tahun 2006 ruang lingkup administrasi kurikulum serta program pedagogi maka baku isi meliputi: (a) kerangka dasar serta struktur kurikulum yang adalah panduan pada penyusunan kurikulum dalam tingkat satuan pendidikan, (b) beban belajar bagi siswa dalam satuan pendidikan dasar serta menengah, (c) kurikulum taraf satuan pendidikan yg akan dikembangkan serta disusun sang pengajar menurut pedoman penyusunan kurikulum menjadi bagian tidak terpisahkan menurut baku isi, (d) kalender pendidikan buat penyelenggaraan pendidikan dalam satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar isi dikembangkan oleh BSNP.

Struktur kurikulum pada SMA/MA contohnya mencakup substansi mata pelajaran yg ditempuh pada satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun menurut baku kompetensi lulusan serta standar kompetensi mata pelajaran.

Pengorganisaian kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler buat membuatkan kompetensi yang disesuaikan dengan karakteristik khas serta potensi wilayah, termasuk keunggulan wilayah, yg materinya nir bisa dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yg terdapat. Substansi muatan lokal ditentukan sang satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan mata pelajaran yg harus diasuh sang guru. Pengembangan diri bertujuan menaruh kesempatan kepada siswa buat berbagi serta mengekspresikan diri sinkron menggunakan kebutuhan, talenta, serta minat setiap peserta didik sinkron menggunakan syarat sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan dibimbing oleh konselor, pengajar, atau tenaga kependidikan yg dapat dilakukan pada bentuk aktivitas ekstrakurikuler. Kemudian hal lainnya yg pula pada pada kurikulum adalah: (1) jam pelajaran sesuai dengan yg tertera pada struktur kurikulum. (2) satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran perminggu secara holistik, (tiga) alokasi ketika satu jam pelajaran merupakan 45 mnt, dan (4) minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) merupakan 34-38 minggu.

Standar kompetensi lulusan. Berdasarkan peraturan Menteri No. 23 tahun 2006, standar kompetensi lulusan digunakan sebagai panduan evaluasi dalam penentuan kelulusan siswa dari satuan pendidikan. Standar Kompetensi lulusan ini mencakup kompetensi semua mata pelajaran atau gerombolan mata pelajaran. Kompetensi lulusan ini mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Standar penilaian pendidikan. Standar evaluasi merupakan standar yang mengatur mekanisme, mekanisme, dan instrumen penilaian prestasi belajar siswa. Penilaian pendidikan dalam jenjang pendidikan dasar serta menengah misalnya tertuang pada PP 19 tahun 2005 terdiri atas: (a) penilaian output belajar sang pendidik, (b) evaluasi output belajar sang satuan pendidikan; dan (c) penilaian output belajar sang Pemerintah. Panduan penilaian setiap grup mata pelajaran yg diterbitkan sang BSNP. Panduan penilaian tadi meliputi: (a) grup mata pelajaran agama serta akhlak mulia, (b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan serta kepribadian, (c) grup mata pelajaran ilmu pengeta-huan serta teknologi, (d) grup mata pelajaran estetika; serta (e) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, serta kesehatan.

Dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan berdasarkan Permen No. 22 tentang Standar Isi dan Permen 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan, maka perangkat pembelajaran yang dapat disusun oleh sekolah meliputi: (1) pemetaan kompe-tensi dasar setiap mata pelajaran (analisis konteks), serta (2) standar ketuntasan belajar minimal (SKBM). SKBM merupakan pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran oleh anak didik per mata pelajaran. Penetapan SKBM ini dilakukan sang lembaga pengajar yang berada di lingkungan sekolah yang bersangkutan juga menggunakan sekolah yang terdekat (MGMP). 

B. Adminstrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan merupakan merupakan pengaturan terhadap kegiatan-kegiatan peserta didik berdasarkan mulai masuk sekolah sampai lulus sekolah. Tujuan dari pengaturan kegiatan-kegiatan peserta didik menurut mulai masuk sekolah sampai lulus sekolah tersebut diarahkan pada peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar baik intra juga ekstra kurikuler, sehingga memberikan kontribusi bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah serta tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian administrasi kesiswaan di sekolah menengah (Sekolah Menengah Atas-Sekolah Menengah Kejuruan) disusun buat memberi petunjuk bagi penyelenggara dan pengelola administrasi di sekolah agar pada aplikasi administrasi kesiswaan bisa tertib dan teratur sebagai akibatnya mendukung tercapainya tujuan sekolah.

Ruang lingkup administrasi kesiswaan meliputi: (1) perencanaan siswa yang diawali menggunakan penerimaan anak didik baru, dan masa orientasi murid (MOS), (dua) penerimaan murid baru (PSB) meliputi: penentuan kebijaksanaan PSB, sistem PSB, kriteria PSB, mekanisme PSB, serta pemecahan problema-problema PSB, (tiga) orientasi anak didik baru, meliputi pengaturan hari-hari pertama sekolah. Masa orientasi siswa (MOS), pendekatan dan teknik-teknik yg digunakan pada orientasi anak didik adalah (1) mengatur kehadiran, dan ketidak hadiran peserta didik pada sekolah, (dua) mengatur pengelompokan peserta didik, (tiga) mengatur evaluasi siswa, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar, bimbingan penyuluhan juga kepentingan kenaikan pangkat peserta didik, (4) mengatur kenaikan taraf/ kenaikan kelas peserta didik, (5) mengatur siswa yang drop out, (6) mengatur kode etik, serta peningkatan disiplin siswa, (7) mengatur organisasi peserta didik yg meliputi seperi OSIS, Organisasi pramuka, PMR, KIR, kelompok studi, club pencinta alam, peringatan hari akbar keagamaan, (8) mengatur layanan peserta didik mencakup: layanan BP/BK, layanan perpustakaan, layanan laboratorium, layanan penasihat akademik (wali kelas), layanan koperasi siswa, mengatur kegiatan pelaksanaan wawasan wyatamandala.

C. Administrasi Kepegawaian
Dalam pasal 1 Undang-undang angka 43 tahun 1999 mengenai perubahan atas Undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang utama-utama kepegawaian, bahwa yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan setiap masyarakat negara RI yg sudah memenuhi kondisi yang dipengaruhi, diangkat oleh penjabat yg berwenang serta diberikan tugas pada suatu jabatan negara atau diserahi tugas negara lain dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan penjabat yang berwenang merupakan penjabat yang mempunyai wewenang mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan PNS menurut peraturan yg berlaku. Kedudukan PNS menurut UU angka 8 tahun 1974 merupakan unsur aparatur negara, abdi negara, abdi masyarakat, namun menggunakan adanya perubahan menggunakan UU nomor 43 tahun 1999, PNS berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas menaruh pelayanan kepada warga secara profesional, jujur, adil, dan merata pada penyelenggaraan tugas negara, pemerintah, dan pembangunan.

Melihat kedudukan PNS menjadi pelayan masyarakat, maka bagi PNS yg bertugas pada sekolah merupakan melayani warga sekolah atau steakholder yaitu guru, tenaga kepen-didikan, anak didik, orangtua siswa, masyarakat lingkungan sekolah atau warga peduli pendidikan. Untuk memenuhi pelayanan, Mendiknas menggunakan keputusannya angka 053/U/ 2001 tetapkan pedoman penyusunan standar pelayanan minimal penyelenggaraan perse-kolahan bidang pendidikan dasar dan menengah.

Dilihat dari struktur organisasi Sekolah Menengah Atas, Kepala Sekolah bertanggung jawab penuh atas pelayanan pada seluruh masyarakat sekolah serta pembinaan keberhasilan serta peningkatan mutu pendidikan pada SMA tadi. Dalam memenuhi pelayanan yg optimal, maka ketua sekolah dibantu sang wakil kepala sekolah, ketua urusan tata usaha, ketua atau penangungjawab unit laboratorium, perpustakaan, atau unit lainnya.. Berbagai hal yang termasuk pada Administarsi Kepegawaian tadi merupakan mencakup rangkaian aktivitas penyelenggaraan dan pelayanan administrasi kepegawaian, antara lain: (1) penyusunan perpaduan kebutuhan pegawai, (2) penerimaan pegawai, (tiga) pencatatan pegawai dalam buku induk pegawai, (4) perlengkapan file kepegawaian, (5) prajabatan serta pendidikan jabatan, (6) promosi, (7) kenaikan gaji terjadwal, (8) penyusunan DUK, (9) DP3, (10) Cuti, (11) disiplin pegawai, dan (12) pemberhentian serta pension.

D. Administrasi Keuangan Sekolah.
Pengelolaan keuangan secara sederhana bisa dikemukakan menjadi suatu usaha/proses merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi serta melaporkan aktivitas bidang keuangan supaya tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.

a. Perencanaan
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam menyusun planning keuangan sekolah merupakan:
1) Perencanaan wajib realistis. Perencanaan harus bisa menilai bahwa alternatif yg dipilih sesuai dengan kemampuan wahana/fasilitas, daya/tenaga, dana, juga waktu.
2) Perlunya koordinasi dalam perencanaan. Perencanaan wajib mampu memperhatikan cakupan dan sasaran/volume kegiatan sekolah yang relatif kompleks.
3) Perencanaan harus dari pengalaman, pengetahuan dan bisikan hati. Pengalaman, pengetahuan, dan intuisi bisa menganalisa aneka macam kemungkinan yang terbaik dalam menyusun perencanaan
4) Perencanaan harus fleksibel (luwes). Perencanaan bisa menyesuaikan menggunakan segala kemungkinan yang tidak diperhitungkan sebelumnya tanpa wajib membuat revisi.
5) Perencanaan yg didasarkan penelitian. Perencanaan yg berkualitas perlu didukung suatu data yg lengkap dan akurat melalui suatu penelitian.
6) Perencanaan akan menghindari under dan over planning. Perencanaan yg baik akan menentukan mutu aktivitas-kegiatan yg diselengga-rakan.
(Langkah-langkah penyusunan RAPBS diuraikan dalam pembahasan RAPBS)

b. Organisasi dan Koordinasi
Agar perencanaan tersebut bisa dilaksanakan sesuai menggunakan yg diinginkan, Kepala Sekolah dituntut buat bisa mengorganisasikan dengan tetapkan orang-orang yg akan melaksanakan tugas pekerjaan, membagi tugas, serta menetapkan kedudukan, serta interaksi kerja satu menggunakan yang lainnya agar nir terjadi benturan, kesimpangsiuran, dobel pekerjaan antara satu menggunakan lainnya. Dalam memutuskan orang-orang buat menempati kedudukan, Kepala Sekolah perlu mempertimbangkan kemampuan menurut masing-masing orang yang ditunjuk antara lain merupakan bisa melaksanakan menjadi:
1) Bendahara
2) Pemegang Buku Kas Umum
3) Pemegang Buku Pembantu Mata Anggaran, Buku Bank, Buku Pajak, Registrasi SPM, dan lain-lain
4) Pembuat laporan dan penghasil arsip pertanggung jawaban keuangan (Jumlah energi/staf yang diharapkan buat mengelola kegiatan dana perlu diubahsuaikan dengan bobot pekerjaan)

c. Pelaksanaan
Staf yg dipilih diberi agama buat membantu pengelolaan keuangan pada sekolah dituntut buat memahami tugasnya sebagai berikut:
1) Paham pembukuan
2) Memahami peraturan-peraturan yang berlaku dalam penyelenggaraan administrasi keuangan
3) Layak serta memiliki pengabdian tinggi terhadap pimpinan serta tugas.
4) Memahami bahwa bekerja dibidang keuangan merupakan pelayanan
5) Kurang tanggapnya bagian keuangan akan dapat menghipnotis kelancaran pencapaian tujuan

d. Pengawasan
Pengawasan adalah suatu bisnis buat mencegah kemungkinan-kemungiinan penyimpangan berdasarkan planning instruksi, arahan/saran menurut pimpinan. Dengan adanya supervisi (controlling) diharapkan defleksi yang mungkin terjadi dapat ditekan sebagai akibatnya kerugian dapat dihindari. Untuk melakukan pengawasan yang tepat Kepala Sekolah dituntut buat memahami secara garis akbar pekerjaan yg dilakukan sang pelaksana administrasi keuangan, dan paham peraturan-peraturan pemerintah yang mengatur mengenai penggunaan dan pertanggung jawaban serta pengadministrasian uang negara.

E. Administrasi Sarana Prasarana Pendidikan
Sarana pendidikan merupakan semua perangkat alat-alat, bahan, serta perabot yg secara pribadi digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pen-didikan merupakan semua perangkat kelengkapan dasar yg secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan pada sekolah.

Dalam hubungannya dengan sarana pendidikan, Nawawi (1987) mengklasifika-sikannya sebagai 3 macam kelompok: (1) habis tidaknya digunakan; (2) beranjak tidaknya dalam ketika digunakan; serta (tiga) hubungannya dengan proses belajar mengajar.

Sarana pendidikan yang habis digunakan merupakan segala bahan atau indera yg apabila dipakai bisa habis pada saat yg nisbi singkat. Sebagai contoh adalah kapur tulis yang biasa digunakan oleh pengajar dan murid dalam pembelajaran, beberapa bahan kimia yg dipakai oleh seseorang pengajar serta murid dalam pembelajaran IPA. Semua contoh di atas merupakan wahana pendidikan yang benar-benar habis dipakai. Selain itu, terdapat beberapa wahana pendidikan yg berubah bentuk, contohnya kayu, besi, serta kertas karton yang sering kali dipakai sang guru dalam mengajar materi pelajaran keterampilan. Sementara, menjadi model wahana pendidikan yg berubah bentuk merupakan pita mesin tulis, bola lampu, dan kertas. Semua model tersebut adalah saran pendidikan yang bila digunakan satu kali atau beberapa kali bisa habis dipakai atau berubah sifatnya. Sarana pendidikan yg tahan lama . Sarana pendidikan yang tahan lama adalah holistik bahan atau indera yg bisa digunakan secara terus menerus pada saat yang relatif lama . Beberapa contohnya merupakan bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa alat-alat olahraga.

Sarana pendidikan yg beranjak adalah wahana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sinkron menggunakan kebutuhan pemakaiannya. Lemari arsip sekolah misalnya, merupakan salah satu wahana pendidikan yang sanggup digerakkan atau dipindahkan ke mana-mana jika diinginkan. Demikian pula bangku sekolah termasuk wahana pendidikan yg sanggup digerakkan atau dipindahkan ke mana saja. Sarana pendidikan yang nir sanggup berkiprah merupakan semua wahana pendidikan yang nir bisa atau nisbi sangat sulit buat dipindahkan. Misalnya saluran menurut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Semua alat-alat yang berkaitan dengan itu, misalnya pipanya nisbi tidak gampang buat dipindahkan ke tempat-tempat eksklusif.

Ditinjau berdasarkan fungsi atau peranannya pada pelaksanaan proses belajar mengajar, maka sarana pendidikan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu indera pelajaran, indera peraga, serta media pengajaran, kadang-kadang ketiga macam sarana tersebut sukar dibedakan, namun dibawah ini dicoba dijelaskan sebagai berikut: (1) alat pelajaran adalah alat yang dipakai secara eksklusif dalam proses belajar mengajar. Alat ini mungkin berwujud buku, alat peraga, indera tulis, serta alat praktek, (dua) alat peraga adalah indera bantu pendidikan dan pedagogi, dapat berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang gampang memberi pengertian pada murid berturut-turut berdasarkan yg abstrak sampai pada yang kongkrit, serta (3) media pedagogi merupakan wahana pendidikan yg digunakan menjadi perantara dalam proses belajar mengajar, buat lebih mempertinggi efektivitas serta efisiensi pada mencapai tujuan pendidikan. Ada 3 jenis media yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.

Prasarana pendidikan pada sekolah bisa diklasifikasikan sebagai dua macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara eksklusif dipakai untuk proses belajar mengajar, misalnya ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, serta ruang laboratorium. Kedua, prasarana sekolah yg keberadaannya nir digunakan buat proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya ruang tempat kerja, kantin sekolah, tanah serta jalan menuju sekolah, kamar mini , ruang bisnis kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, serta loka parkir kendaraan.

Secara generik, tujuan administrasi wahana prasarana sekolah merupakan memberikan layanan secara profesional di bidang wahana serta prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya adalah menjadi berikut: (1) buat mengupayakan pengadaan sarana serta prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati serta akurat. Melalui administrasi sarana prasarana sekolah diharapkan seluruh perlengkapan yg dihasilkan oleh sekolah adalah sarana serta prasarana pendidikan yg berkualitas tinggi, sinkron menggunakan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yg efisien, serta (dua) buat mengupayakan pemakaian sarana prasarana sekolah secara sempurna serta efisien, sehingga keberadaannya selalu dalam syarat siap pakai pada setiap dipelukan oleh seluruh personel sekolah.

F. Administrasi Kehumasan
Menurut The British Institute of Public Relation humas merupakan aktivitas mengelola komunikasi antara organisasi serta publiknya (Ruslan: 2006). Kemudian Harlow pada mengungkapkan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yg khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi menggunakan publiknya, menyangkut kegiatan komunikasi, pengertian, penerimaan dan kolaborasi; melibatkan manajemen dalam menghadapi problem/konflik, membantu manajemen untuk menanggapi opini publik; mendukung manajemen pada mengikuti serta memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak menjadi system peringatan dini pada mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yg sehat serta etis menjadi wahana utama (Ruslan: 2006). Dari dua definisi pada atas dapat disimpulkan bahwa humas merupakan aktivitas yg menghubungkan antara organisasi menggunakan warga (public) demi tercapainya tujuan organisasi dan asa warga tentang produk yg didapatkan.

Humas pada sistem pendidikan khususnya pada sekolah mempunyai tujuan: 1) Meningkatkan partisipasi, dukungan, serta bantuan secara konkrit berdasarkan masyarakat baik berupa energi, wahana prasarana maupun dana demi kelancaran serta tercapainya tujuan pendidikan. Dua). Menimbulkan serta membangkitkan rasa tanggung jawab yg lebih besar pada masyarakat terhadap kelangsungan program pendidikan pada sekolah secara efektif dan efisien. 3). Mengikutsertakan rakyat pada memecahkan perseteruan yg dihadapi sekolah. 4). Menegakkan serta berbagi suatu citra yang menguntungkan (favorable image) bagi sekolah terhadap para stakeholdersnya menggunakan target yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal. Lima) Membuka kesempatan yang lebih luas kepada para pemakai produk/lulusan dan pihak-pihak yang terkait buat berpartisipasi dalam mempertinggi mutu pendidikan.

Hasil yg diperlukan serta indikator keberhasilan pelaksanaan humas sebagai berikut. (1) Perhatian warga semakin tinggi. (2) Organisasi/instansi mempunyai acara-program yg sinkron menggunakan impian masyarakat. (3)Terjalinnya kemitraan antara organisasi/instansi dan warga . (4) Akses berita semakin tinggi. (lima) Provesionalisme sivitas akademika, para pemimpin, dan para pengelola meningkat.

Humas/PR adalah mediator yang menghubungkan antara organisasi/ instansi dengan mayarakat mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. 1) Timbal balik . Hubungan yang bersifat 2 arah dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan menaikkan pelatihan kolaborasi dan menaruh manfaat bagi sekolah juga masyarakat. Dua) Sukarela. Hubungan yg dilaksanakan secara iklas. 3) Berkesinambungan. Hubungan yg berlangsung secara terus-menerus

Menurut Bernay (Ruslan, 2006) terdapat 3 fungsi primer humas yaitu: (1) menaruh penjelasan pada rakyat, (2) melakukan persuasi untuk membarui perilaku serta perbuatan warga secara pribadi, serta (3) berupaya buat mengintegrasikan perilaku serta perbuatan suatu badan/forum sinkron menggunakan perilaku dan perbuatan masyarakat atau kebalikannya. Selanjutnya, fungsi humas berdasarkan Cutlip & Centre, and Canfield ( 1982) merupakan: (1) menunjang kegiatan primer manajemen dalam mencapai tujuan bersama, (dua) membina interaksi yg harmonis antara badan/organisasi menggunakan publiknya yg merupakan halayak target, (tiga) mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan menggunakan opini, persepsi dan tanggapan rakyat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau kebalikannya, (4) melayani hasrat publiknya dan memberikan sumbang saran pada pimpinan demi tujuan serta manfaat beserta, (5) menciptakan komunikasi dua arah timbal balik , dan mengatur kabar, publikasi dan pesan dari badan/ organisasi ke publiknya atau kebalikannya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

Berdasarkan pendapat pada atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi humas merupakan sebagai berikut. 1) Agen pembaharuan, 2) Wadah kerja sama, tiga) Penyalur aspirasi, 4) Pemberi fakta.

Posisi humas/PR berada pada antara organisasi/instansi dan warga sehingga kedudukan humas/PR merupakan menilai sikap rakyat (publik) agar tercipta keserasian antara warga dengan kebijaksanaan organisasi /instansi. Oleh karena itu, kegiatan, acara, humas, tujuan (goal) serta hingga sasaran yg hendak dicapai oleh organisasi/instansi tersebut tidak terlepas dari dukungan, dan gambaran positf menurut pihak publiknya. Fungsi humas/PR dalam menyelenggarakan komunikasi timbal pulang dua arah (reciprocal two way traffic communication) antara organisasi/instansi yang diwakilinya dengan publik menjadi sasaran (target audience) pada akhirnya dapat memilih sukses atau tidaknya tujuan dan gambaran yg hendak dicapai sang organisasi bersangkutan.

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Perencanaan Dan Pembangunan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem 
Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yg dimaksudkan buat mencapai suatu tujuan eksklusif. Apabila dalam suatu sistem terdapat elemen yg tidak memberikan manfaat atau kontribusi terhadap tercapainya tujuan, maka elemen tadi bukanlah bagian menurut sistem. 

Elemen Sistem
Beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
  • Tujuan 
  • Masukan 
  • Keluaran 
  • Proses 
  • Mekanisme Pengendalian 
  • Umpan Balik 
Selain itu sistem pula berinteraksi dengan lingkungan yang sedikit atau poly ikut mensugesti sistem tadi. Antara sistem serta lingkungan dibatasi sang batas sistem (boundary). Gambar 3.1 memberitahuakn hubungan antar elemen dalam sistem dan hubungannya dengan lingkungan.

Tujuan
Tujuan menurut suatu sistem sanggup hanya satu atau banyak. Tujuan inilah yg sebagai motivator bagi sistem serta sekaligus mengarahkan sistem. Tanpa tujuan sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan antara sistem satu dengan sistem yang lain berbeda-beda.

Masukan
Masukan (input) merupakan segala sesuatu yg masuk ke pada sistem dan selanjutnya sebagai bahan buat diproses.

Gambar Sistem, elemen sistem dan lingkungan

Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transfromasi menurut masukan sebagai keluaran yang bermanfaat.

Keluaran
Keluaran (output) adalah hasil menurut pemrosesan. Keluaran mempunyai nilai lebih (value added) dari masukannya.

Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik 
Mekanisme pengendalian (control mechanism) bisa diwujudkan dengan adanya umpan pulang (feed back) yang menganalisa keluaran apakah sudah memenuhi tujuan. Hal ini dipakai buat mengendalikan baik masukan juga proses agar membentuk keluaran yang sinkron tujuan. 

Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak serta Sistem Fisik
Sistem tak berbentuk (Abstract System) adalah sistem yg berisi gagasan atau konsep, contohnya sistem teologi yg membahas tentang hubungan manusia menggunakan Tuhan. 

Sistem fisik (Physical System) adlah sistem yg secara fisik dapat dicermati, misalnya sistem komputer. 

b. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik (Deterministic System) adalah suatu sistem yang operasinya bisa diprediksi secara sempurna, contohnya sistem personal komputer .

Sistem probablistik (Probabilistic System) adalah sistem yang tidak bisa diramal dengan pasti karena mengandung unsure probabilitas, misalnya sistem persediaan.

c. Sistem Tertutup serta Sistem Terbuka
Sistem tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak bertukar materi, warta, atau tenaga menggunakan lingkungan. Dengan istilah lain sistem ini nir berinteraksi menggunakan lingkungan.

Sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang herbi lingkungan serta dipengaruhi lingkungan.

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi lantaran alam (tidak dibuat sang manusia), contohnya sistem rapikan surya.

Sistem protesis manusia (Human Made System) adalah sistem yang sengaja dibentuk sang insan, misalnya sistem komputer.

Konsep Dasar Sistem Informasi
Data versus Informasi
Data Nilai/value yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau peristiwa (event). Data adalah bentuk yg belum bisa memberikan manfaat yg besar bagi penerimanya, sebagai akibatnya perlu suatu contoh yg nantinya akan dikelompokkan serta diproses buat membuat keterangan. Sebagai model data adalah :
a. Laporan penjualan penjualan setiap salesman, yg berfungsi buat memberikan besarnya komisi serta bonus.
b. Laporan penjualan setiap daerah, yg berfungsi buat pelaksanaan promosi serta periklanan.
c. Laporan penjualan setiap jenis barang, yang berfungsi untuk mengontrol persediaan barang serta buat mengevaluasi barang yg nir atau kurang laris terjual.

Informasi
Merupakan hasil pengolahan data pada suatu bentuk yg lebih berguna serta lebih berarti bagi penerimannya serta digunakan buat pengambilan keputusan.

Pengolahan Data (Data Processing)
Adalah masa atau ketika yang dipakai buat mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi liputan yang mempunyai kegunaan. Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam pengolahan data merupakan:

a. Data Input
1. Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (model, punching number ke dalam kalkulator).
2. Coding transaction data ke dalam bentuk lain (model, converting atribut kelamin female ke alfabet F).
3. Storing data or information buat pengambilan keputusan (potential information for future).

b. Data Transformation
1. Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
2. Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari pada seminggu sebagai nilai total jam kerja perminggu).
3. Classifying data group-class eksklusif :
a) Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik eksklusif (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif). 
b) Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan nomor induk karyawan secara ascending).
c) Merging buat 2 atau lebih set data berdasar kriteria eksklusif (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari serta Maret kedalam class triwulanan).
d) Matching data berdasar hasrat pengguna terhadap group data (model, menentukan seluruh karyawan yang total pendapatannya lebih menurut 15 juta pertahun).

c. Information Output
1. Displaying result, menampilkan keterangan yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.
2. Reproducing, penyimpanan data yg digunakan buat pemakai lain yg membutuhkan. 
3. Telecommunicating, penyimpanan data secara elektro melalui saluran komunikasi.
Gambar mendeskripsikan skema proses primer dan fungsi menurut pengolahan data.


Gambar Skema proses primer dan fungsi berdasarkan pengolahan data.

Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI)
Suatu sistem pada suatu organisasi yang adalah kombinasi dari orang-orang fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur serta pengendalian untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, serta menyediakan suatu dasar keterangan buat pengambilan keputusan.

Gambar Definisi Sistem Informasi

Kualitas Informasi
Kualitas kabar (quality of information) sangat ditentukan atau ditentukan tiga hal, yaitu :
1. Relevan (relevancy)
Berarti liputan harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi warta buat tiap-tiap orang satu dengan yg lainnya tidak sinkron. Misalnya keterangan mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada pakar teknik perusahaan

2. Akurat (accuracy)
Informasi wajib bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, serta wajib jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi lantaran sumber berita (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sebagai akibatnya menghambat atau merubah data-data orisinil tadi. Komponen seksama :

Completeness (kelengkapan)
Berarti liputan yg didapatkan atau diharapkan wajib mempunyai kelengkapan yg baik, lantaran apabila informasi yg dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan menghipnotis dalam pengambilan keputusan atau memilih tindakan secara keseluruhan, sebagai akibatnya akan berpengaruh terhadap kemampuannya buat mengontrol atau memecahkan suatu kasus dengan baik.
· Correctness (kebenaran)
· Security (keamanan)

3. Tepat ketika (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang lama nir memiliki nilai yg baik, sehingga jikalau digunakan menjadi dasar pada pengambilan keputusan akan membuahkan fatal atau kesalahan pada keputusan serta tindakan. Kondisi demikian mengakibatkan mahalnya nilai suatu fakta, sebagai akibatnya kecepatan buat menerima, mengolah serta mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi modern. 
4. Ekonomis (Economy)
5. Efisien (Efficiency)
6. Dapat dipercaya (Reliability)

Komponen Sistem Informasi
Dalam sistem keterangan masih ada kompenen-komponen misalnya :
· Perangkat keras (Hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti computer, printer, serta peripheral.

· Perangkat lunak (Software)
Sekumpulan instruksi yg memungkinkan piranti keras untuk melakukan pemrosesan data.

· Prosedur
Sekumpulan aturan yg digunakan buat mewujudkan pemrosesan data serta pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

· Manusia
Semua pihak yang bertanggung jawab pada pengembangan sistem kabar, pemrosesan serta penggunaan sistem informasi.B dalam pengembangan sistem n pembangkitan keluaran yg dikehendaki.) yg menganalisa keluaran apak

· Basis Data (Database)
Sekumpulan table, interaksi yang berhubungan dengan penyimpanan data.

· Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan asal (resources) digunakan secara bersama atau diakses sang sejumlah pemakai. 

Sistem Design
IDEF0
IDEF0 (Integration DEFinition language 0) adalah bahasa pemodelan yg menggunakan gambar menggunakan disertai penerangan yg komprehensif buat menjelaskan tahapan/ metodologi pengembangan dari suatu sistem. Sistem dimodelkan menjadi deretan fungsi-fungsi yg saling berkaitan satu dengan yg lain buat membangun suatu fungsi utama. Fungsi-fungsi tersebut menjelaskan apa yang dikerjakan sang sistem, sebagai akibatnya apa saja yang mengontrol, memproses, diproses, dan dihasilkan oleh sistem tadi bisa diketahui.

Building blocks merupakan komponen penyusun system yang digambarkan pada contoh. Building blocks terdapat 2 macam, yaitu:
a. Aktivitas, yaitu komponen suatu sistem yang menjalankan atau melakukan suatu tindakan .
b. ICOM, yaitu komponen suatu sistem yang dipergunakan oleh suatu kegiatan.

ICOM terdiri berdasarkan :
1. Input : sesuatu yg ditransformasikan sang suatu aktivitas.
2. Control : sesuatu yang memilih bagaimana suatu aktivitas terjadi namun tidak ditransformasikan olehnya.
3. Output : sesuatu yg didapatkan oleh aktivitas
4. Mechanism : orang, fasilitas, mesin, atau lainnya yang menjalankan kegiatan. 

IDEF0 memandang suatu sistem sebagai sesuatu yg terdiri berdasarkan formasi aktivitas yang menggunakan ICOM – ICOM buat mewujudkan tugas – tugasnya. Aktivitas dan ICOM merupakan komponen penyusun sistem yang wajib diidentifikasi pada pembentukan model. Dengan kata lain, contoh menurut suatu sisten dengan memakai metode IDEF0 adalah adalah pengambaran aktivitas serta ICOM suatu sistem.

Secara holistik kegiatan dan ICOM digambarkan pada gambar

Gambar  Building Blocks pada IDEF0

Gambar Decomposition dalam IDEF0

Penggambaran model pada IDEF0 dilakukan secara bertingkat (hirarkis) mulai dari kegiatan umum sampai rinciannya.pada taraf tertinggi diklaim Context Page yang berisi satu aktivitas yg memberitahuakn semua sistem sebagai satu kegiatan dan menampakan jua interface sistem menggunakan lingkungannya. Context Diagram juga biasa dianggap Diagram A0 atau Parent Diagram. 

Pada strata berikutnya dibentuk Decomposition Page atau Child Diagram yg adalah rincian lebih jauh berdasarkan sistem. Setiap pembagian terstruktur mengenai pada Decomposition Page dinamakan Diagram A1,Diagram A2, Diagram A3, … Diagram A11, Diagram A22, serta seterusnya. Setiap ICOM yang muncul dalam suatu Parent Diagram akan dirinci dalam child diagram. Child Diagram akan terus dibentuk hingga tingkatan di mana proses berbentuk algoritma pengerjaan aktivitas tersebut.

Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yg mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD dipakai buat memodelkan struktur data dan hubungan antar data, lantaran hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji contoh dengan mengabaikan proses yang wajib dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk menggambarkan struktur dan interaksi antar data, terdapat 3 macam symbol yg digunakan, yaitu:
Entiti : adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi pada lingkungan pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.
Atribut : Entiti memiliki elemen yg dianggap menggunakan atribut, dan berfungsi mendeskiripsikan karakter entiti.
Relationship : Hubungan ; misalnya halnya entity maka pada hubunganpun wajib dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entity menggunakan isi berdasarkan hubungan itu sendiri. 

Jenis-jenis hubungan
Satu ke satu (1:1) 
Contoh, diagram yang memberitahuakn bahwa tiap pekerja memiliki satu tempat kerja yang khas.
Satu ke poly (1:B) 
Contoh, seseorang dokter yg menangani poly pasien, tetapi tiap pasien hanya boleh dirawat oleh satu dokter
Banyak ke Banyak (B:B) 
Entitas memiliki hubungan yg poly pada satu atau dua arah. Contoh, siswa bisa mengikuti banyak jenis kursus dan kursus jug dapat diikuti oleh banyak murid.

Gambar menggambar interaksi yang terjadi dalam Entity Relationship Diagram.

Gambar  Hubungan antar Entitas

Basis Data
Kumpulan berdasarkan item data yang saling bekerjasama satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur eksklusif, tersimpan dalam hardware komputer dan menggunakan aplikasi buat melakukan manipulasi buat kegunaan tertentu.

Peran basis data dalam SI
Salah satu komponen dalam sistem keterangan, karena adalah dasar dalam menyediakan pada fakta 
Menentukan kualitas warta: seksama, sempurna pada waktunya serta relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai jika keuntungannya lebih efektif dinadingkan menggunakan porto untuk mendapatkannya. 
Mengurangi duplikasi data 
Hubungan data bisa ditingkatkan 
Mengurangi pemborosan tempat simpanan diluar/fisik 

Database Management System (DBMS)
DBMS adalah software yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol serta mengakses basis data menggunakan cara yang efektif dan efisien. DBMS pula dapat mengakomodir aneka macam macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. Administrator Basis Data (DBA atau Database Administrator) merupakan orang yg bertanggungjawab terhadap manajemen basis data.

Hubungan antara pemakai menggunakan database digambarkan misalnya gambar berikut. Hubungan tadi bisa dilakukan menggunakan 2 cara yaitu :
1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language)
2. Dengan menggunakan program pelaksanaan yang sudah dibuat.

Gambar  Data Base Management System

Arsitektur Basis Data
Arsitektur basis data dimaksudkan buat membuat abstraksi terhadap basis data. Tujuannya merupakan supaya DBMS dapat diakses secara efisien tanpa mengharuskan pemakai memahami detail mengenai cara data disimpan dan dipelihara. ANSI-SPARC (American National Standard Institute Standard Planning And Requirement Committee) mendefinisikan arsitektur 3 level yaitu;
1. Level eksternal
2. Level konseptual
3. Level internal

Level eksternal merupakan level yg berhubungan langsung dengan pemakai. Pemakai hanya cukup mengetahui struktur data sederhana agar bisa mengakses basis data tanpa wajib mengetahui lebih jelasnya mengenai atribut data (misal, berukuran data, jenis data dll) 

Level konseptual menjabarkan data apa yang disimpan serta basis data dan pula menjabarkan interaksi-hubungan antar data. Level ini biasa digunakan oleh administrator basis data.

Level internal merupakan level yg berhubungan langsung menggunakan basis data. Dan menjabarkan bagaimana data disimpan pada sebuah basis data. Level ini berurusan menggunakan dengan diantaranya :
· Alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
· Deskripsi rekaman dalam penyimpanan
· Kompresi data dan teknik enkripsi

Contoh ketiga level tadi masih ada dalam gambar 
Level eksternal, pemakai melihat tabel dan tabel. Tabel berisi data: NIP, nama, masakerja, serta honor sedangkan tabel  berisi mengenai data: NIP, nama, alamat, dan notelp. Pada level konseptual 2 buah tabel ini saling bekerjasama membangun satu kesatuan. Pada level eksternal data pada tabel-tabel tadi disimpan dalam bentuk-bentuk yg lebih logis serta berupa bentuk fisik. Sebagai model tabel  akan dibuat serta field-field yg berada didalamnya ditentukan tipe datanya create table pegawai(NIP int, nama varchar, masakerja int, gaji int; 

Gambar Arsitektur Basisdata

Struktur Basis Data
Model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yg dipakai buat menjabarkan data, interaksi antardata serta kekangan terhadap data yg digunakan buat menjaga konsistensi. 

Struktur basisdata yg umum dalam waktu ini merupakan:
1. Struktur basisdata hierarkis
2. Struktur basisdata jaringan
3. Struktur basisdata relasional
4. Strukutur basisdata berbasis objek

Struktur Basisdata Hierarkis
Seringkali dijabarkan pada bentuk pohon terbalik. Dalam contoh ini dikenal adanya orang tua dan anak. Terdapat suatu hubungan pada mana setiap anak hanya boleh mempunyai satu orang tua, sedangkan orangtua bisa mempunyai banyak anak. Struktur basisdata hierarkis dapat dilihat dalam gambar dua.9. Simpul tertinggi disebut menjadi akar nir memiliki bapak. Masalah primer struktur DBMS hierarkis terletak dalam ketidakpraktisan dalam menyatakan hubungan M:M (many to many) mengingat satu anak nir boleh memiliki lebih menurut satu bapak. Dapat dilihat bahwa mahasiswa yang sama dan merogoh mata kuliah lain wajib dituliskan lebih berdasarkan satu kali. 

Gambar Struktur Basisdata Hierarkis

Struktur Basisdata Jaringan
Struktur data jaringan menyerupai struktur data hierarkis, tetapi terdapat disparitas yaitu:
  • Tidak mengenal akar
  • Setiap anak boleh memiliki lebih dari satu orang tua
Gambar menunjukkan model struktur basisdata jaringan. Struktur data jaringan mengatasi perkara interaksi M:M tetapi penanganannya jauh lebih kompleks buat skala data yg lebih akbar lagi.

Gambar Struktur Basisdata Jaringan

Struktur Basisdata Relasional
Model data ini memakai sekumpulan tabel bedimensi 2, menggunakan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom didefinisikan menjadi satu satuan data terkecil dalam sebuah table yg mempunyai makna.

Setiap tabel dalam database relational memiliki kunci primer (primary key). Primary key dapat tersusun dari sebuah field atau beberapa field dalam suatu tabel. Primary key berperan sebagai identitas yang unik (tak kembar dari masing-masing baris data). Selain primary key, masih ada jua kunci tamu (foreign key atau secondary index) yang berperan sebagai penghubung primary key dalam tabel satu dengan tabel yg lain. Secara garis besar primary key berfungsi buat mencegah duplikasi record pada field yg sama, karena primary key dipakai sebagai referensi pada suatu tabel. 

Sedangkan foreign key/secondary index digunakan buat keperluan berikut :
  • Sebagai alternatif buat mendapatkan buat mendapatkan urutan pada tabel.
  • Sebagai kunci penghubung pada rekanan data atau table lain menggunakan table tersebutsebagai tabase relational ikut :
  • Mempercepat proses pencarian suatu data.
Logika berdasarkan proses pencarian data menggunakan secondary index adalah bahwa sebenarnya saat suatu index telah ditetapkan dalam suatu tabel maka seluruh data pada field tersebut telah disusun secara urut sinkron urutan index tersebut. Sehingga apabila terjadi pencarian suatu data maka wajib menghubungi index tesebut terlebih dahulu sebagai akibatnya pencarian bisa dilakukan dengan urut sebagai akibatnya membentuk proses pencarian yg lebih cepat.edangkan ey digunakan sebagai surat keterangan pada suatu tabel.

Gambar Struktur Basisdata Relational 

Struktur Basis Data Berbasis Objek (Object Oriented Database)
Merupakan tanggapan terhadap perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek yang menekankan pada objek, atribut dan metode. Berbeda menggunakan 3 struktur database yg sudah dibicarakan di depan, struktur data ini mengemas data serta fungsi buat mengakses data (metode) ke pada bentuk objek. Saat ini sudah dikembangkan metode baru yang menggabungkan antara struktur data relational menggunakan object oriented database atau yg dikenal menggunakan OORDBMS (Object Oriented Relational Database Management System)

Bahasa Basis Data
DBMS memiliki 3 macam bahasa yang digunakan buat mengelola, mengorganisasikan dan memanipulasi data, yaitu :

1. Bahasa Definisi Data (Data Definition Language atau DDL)
Adalah perintah-perintah yg digunakan untuk mendefinisikan jenis data yang akan dibentuk (dapat berupa nomor atau alfabet ), cara relasi data, validasi data serta lain lain. DDL terdiri dari pernyataan-pernyataan SQL buat menciptakan (CREATE), memodifikasi (ALTER) juga menghapus (DROP) objek-objek basis data.

2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation Language atau DML)
Data yang sudah dibuat atau didefinisikan akan dilakukan beberapa pengerjaan seperti disaring, dipilih buat ditampilkan bahkan dimanipulasi. DML terdiri menurut pernyataan-pernyataan SQL buat menambah (INSERT), menghapus (DELETE), mengupdate (UPDATE) maupun buat menerima kembali (SELECT) data yang tersimpan.

3. Bahasa Kontrol Data (Data Control Language)
Adalah perintah yang dipakai buat mendefinisikan hak akses (privileges) yg diberikan pada pengguna basis data. DCL terdiri berdasarkan pernyataan-pernyataan SQL untuk anugerah hak akses (GRANT) atau pencabutan hak akses (REVOKE).

Normalisasi
Merupakan sebuah teknik pada logical design sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut menurut suatu rekanan sehingga menciptakan struktur rekanan yang baik (tanpa redundansi).

Tahap-tahap normalisasi adalah ;
1.  NF
  • Mendefinisikan atribut kunci
  • Tidak adanya group berulang
  • Semua atribut bukan kunci tergantung dalam atribut kunci
2.  NF
  • Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu
  • Sudah nir terdapat ketergantungan parsial, pada mana seluruh field hanya tergantung dalam sebagian field kunci
3.  NF
  • Sudah tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci)
  • Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung dalam field bukan kunci lainnya)
Pengertian Sistem
Pengertian sistem tergantung pada latar belakang cara pandang orang yg mencoba mendefinisikannya. Menurut aturan, sistem dicermati sebagai formasi anggaran-aturan yang membatasi, baik sang kapasitas sistem itu sendiri juga lingkungan di mana sistem itu berada, buat menjamin keserasian dan keadilan. Menurut rekayasa, sistem dipandang menjadi proses masukan (input) yang ditransformasikan sebagai keluaran (hasil) eksklusif. Menurut umum , sistem dicermati sebagai cara atau metode buat mencapai suatu tujuan.

Secara garis besar sistem bisa didefinisikan menjadi suatu jaringan kerja menurut prosedur-mekanisme yg saling berhubungan, berkumpul beserta-sama buat melakukan suatu aktivitas atau buat merampungkan suatu target tertentu. 

Selain definisi di atas, sistem pula dapat diartikan sebagai jalinan menurut berbagai bagian yang saling berinteraksi. Sistem ditandai dengan adanya masukan (input) dan keluaran (hasil). 

Dengan demikian sistem dapat berupa kesatuan yg terdiri atas jaringan kerja kausal dari bagian-bagian yang saling bergantungan. Pilihan terhadap hubungan antara tiap-tiap bagian ini akan dipengaruhi oleh tujuan spesifik berdasarkan sistem. Singkatnya, sistem merupakan deretan objek-objek yg saling berinteraksi serta bekerja beserta-sama buat mencapai tujuan eksklusif dalam lingkungan yg kompleks. Objek yg dimaksudkan di sini merupakan bagian-bagian berdasarkan sistem, misalnya input, proses, output, pengendalian umpan kembali, serta batasan-batasan, dimana setiap bagian ini memiliki beberapa nilai atau harga yg beserta-sama menggambarkan keadaan sistem pada suatu saat tertentu. Interaksi ini membuat suatu ikatan antar objek-objek dalam proses sistem, antara sistem dan subsistem, sebagai akibatnya didapatkan suatu konduite sistem eksklusif. Setiap perilaku menunjuk dalam suatu performansi (unjuk kerja) yang mengendalikan serta mengarahkan sistem pada suatu tingkat prestasi tertentu. 

Unsur Utama Sistem 
Semua definisi mengenai sistem mencakup tujuh unsur primer yang terdapat dalam sistem, yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)
Komponen dari sistem nir wajib adalah benda-benda fisik. Komponen tersebut dapat berupa benda abstrak, misalnya informasi, numerical variabel misalnya biaya , serta lainnya. Suatu komponen dikatakan memiliki arti jika masih ada satu atau lebih atribut padanya dalam ketika tertentu. Komponen yg sama bisa memiliki arti yg tidak sama jika komponen tersebut ada pada sistem yg lain serta atau atribut yang lain padanya yg turut diperhitungkan.

2. Hubungan Sistem (Relationship)
Setiap sistem mempunyai interaksi baik satu atau beberapa sistem lainnya. Dalam arti setiap sistem wajib berinteraksi satu menggunakan lainnya. Biasanya penjelasan mengenai sistem bisa jua dibuat sampai kepada level-level yang lebih rinci, sehingga sistem tak jarang dijelaskan sebagai sistem yang mengandung subsistem-subsistem yg saling berinteraksi. Subsistem-subsistem ini sendiri jua ditinjau menjadi sistem-sistem yg lebih rendah tingkatannya yg jua mempunyai subsistem-subsistem sendiri yang jua saling berinteraksi, serta demikian seterusnya.

3. Aktivitas Sistem (Activities or Transformation Process)
Aktivitas di sini adalah aspek kepentingan utama berdasarkan oleh analis. Kegiatan dari sistem ini umumnya adalah tranformasi menurut input sebagai output. Aktivitas ini merupakan sebuah proses yg menyebabkan terjadinya suatu perubahan. 

4. Lingkungan Sistem (Environment)
Merupakan aneka macam macam aspek yg bisa mensugesti kegiatan sistem serta tidak secara signifikan terpengaruh oleh sistem yang terdapat tersebut. Lingkungan sistem ini lebih dilihat sebagai bagian pada luar sistem, bukan menjadi bagian sistem itu sendiri. Unsur ini menaruh input terhadap sistem yang ada dan mendapat output menurut sistem tersebut. 

5. Masukan Sistem (Input)
Input adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh sistem buat berfungsi yang diproduksi oleh lingkungan sistem. Input ini dapat berupa bahan mentah, kabar, ataupun konstrain yang memilih baku kualitas suatu output. 

6. Keluaran Sistem (Output)
Adalah hasil dari tenaga yg telah diolah serta diklasifikasikan menjadi keluaran yang bermanfaat. Keluaran pada sini nir selalu berpengaruh secara signifikan terhadap environment system yang terdapat, meskipun hasil ini didapatkan oleh input sistem yang berasal menurut environment system. Interaksi-intrakasi yg terjadi di pada suatu sistem terkadang memungkinkan bahwa hasil menurut beberapa subsistem dapat menjadi input bagi subsistem-subsistem yang lain.

7. Sasaran Sistem (Special Interest of the Observer)
Setiap sistem niscaya mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem merupakan tujuan yg hendak dicapai dengan adanya sistem tadi. 

Sistem Informasi
Pada hakekatnya manusia yg bekerja secara bersamaan dalam sebuah organisasi, secara nir eksklusif mereka bekerja menjadi sebuah sistem. Jenis apapun pekerjaan itu apakah itu pembelian, penjualan, transportasi, pengiriman serta lain sebagainya. Secara alami sistem fakta didapatkan menurut insan yg bekerja dengan manusia. 

Sistem warta dapat diartikan menjadi berikut:
Sistem informasi merupakan kumpulan menurut manusia, data, proses, tampilan warta, serta teknologi keterangan yang saling berinteraksi buat perkembangan sebuah operasi dari hari ke hari serta mendukung aktivitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yg diperlukan oleh pihak manajemen maupun pengguna sistem tadi. 

Sistem keterangan (SI) bisa didefinisikan menjadi kumpulan elemen yang saling berafiliasi satu sama lain yg membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan istilah lain, SI adalah kesatuan elemen-elemen yg saling berinteraksi secara sistematis serta teratur buat membentuk dan membentuk genre informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. 

Pada ketika ini, banyak organisasi menganggap sistem liputan serta teknologi fakta menjadi bagian yg penting dalam persaingan. Kebanyakan organisasi bisnis menyadari bahwa seluruh pekerjanya wajib berpartisipasi dalam pengembangan sistem warta itu sendiri.

Struktur Bangunan Sistem Informasi (Information System Building Blocks)
Dalam menciptakan sebuah sistem warta, terdapat beberapa penekanan primer yg harus diperhatikan, antara lain adalah :
  • Fokus pada asal daya manusia (people)
  • Fokus dalam data
  • Fokus dalam proses
  • Fokus dalam interface
  • Fokus dalam pembangunan sistem
Gambar pada bawah ini mendeskripsikan secara garis akbar tentang bagaimana membentuk sebuah sistem kabar dan siapa saja yang dilibatkan pada pembangunan sistem liputan.

Gambar System Infotmation Building Blocks
Sumber: Jeffery, L Whitten “System Analysis and Design Method 5th Edition”, 2002

Fokus Pada Manusia (Focus on People)
Secara garis besar arsitektur sistem warta menyediakan pondasi bagi pengorganisasian aneka macam macam komponen berdasarkan sistem kabar yang akan dibangun. Kita bisa memulainya menurut perspektif sistem itu sendiri. Setiap orang mempunyai perspektif yang tidak sama satu menggunakan yg lain tentang sebuah sistem fakta. Manajer, pengguna (user), dan spesialis teknik lainnya kita menyebutnya sebagai system stakeholder. Ada beberapa macam system stakeholder yaitu:

1. Pemilik Sistem (System Owner) 
Pemilik sistem melakukan pembayaran terhadap pembangunan dan pemeliharaan sistem, menentukan prioritas menurut sistem serta memilih anggaran-anggaran yg akan digunakan pada sistem tadi. Pada beberapa perkara pemilik sanggup saja sekaligus menjadi pengguna (user). Seperti yang terlihat pada gambar, system owners cenderung tertarik pada bagaimana nantinya sistem yg akan dibentuk ini memberikan laba dalam bisnisnya. Apakah tujuan menurut sistem tadi? Apakah sasaran berdasarkan sistem tersebut? Berapa porto yang dimuntahkan pada pembuatan sistem itu? Berapa biaya yang dikeluarkan jika sistem itu beroperasi? Apakah seluruh biaya yg dimuntahkan bisa mengimbangi keuntungan yang didapat? 

2. Pengguna Sistem (System Users) 
Adalah orang yg biasanya mengoperasikan sistem tadi buat menuntaskan pekerjaan. Pengguna mendefinisikan spesifikasi kebutuhan dan ekspektasi performa dari sistem yg akan dibangun. Tidak misalnya system owners, system users nir terlalu memperhatikan porto dan keuntungan dari sistem tadi. Seperti dalam gambar, mereka lebih memperhatikan kemampuan menurut sistem tersebut terhadap bisnis mereka. Terdapat 3 jenis system users, yaitu:
a. Internal Users
b. External Users
c. Remote and Mobile Users

3. Desainer Sistem (System Designer) 
Adalah spesialis teknik yg mendesain sistem supaya sinkron menggunakan kebutuhan serta permintaan pengguna. Pada beberapa masalah desainer pula merupakan pembagun sistem. Pada gambar, desainer sistem lebih tertarik pada pemilihan teknologi warta yg akan dipakai dan desain menurut sistem itu sendiri pada batasan teknologi yg sudah dipilih. Pada waktu ini, desainer sistem lebih memfokuskan diri pada kemampuan teknikal seperti basis data, network, user interface, ataupun perangkat lunak. 

4. Pembangun Sistem (System Builder) 
Adalah seorang ahli yg mentransfer sistem dalam sebuah operasi. Pembangun sistem ini menciptakan sistem liputan yang menurut spesifikasi desain yg telah dibentuk sang desainer sistem. Biasanya pembangun sistem itu adalah programmer, baik itu application programmer, systems programmer, database programmer, network administrators, dan microcomputer perangkat lunak specialist.

5. Analis Sistem (System Analysts) 
Adalah fasilitator pembangunan sistem fakta dengan tetap menjembatani komunikasi antara pemilik, pengguna, desainer serta pembangun sistem. Seperti yang terlihat dalam gambar, system analyst wajib berinteraksi menggunakan seluruh system stakeholders lantaran system analyst wajib sanggup menjembatani semua bagian menurut system stakeholders. Terdapat enam langkah yang wajib dilakukan sang analis sistem, antara lain:
a. Mengidentifikasi konflik yang ada
b. Menganalisa serta mengerti permasalahan tersebut
c. Mengidentifikasi kebutuhan buat menerima solusi
d. Mengidentifikasi alternatif solusi dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan
e. Mendesain serta mengimplementasikan solusi yg terbaik
f. Mengevaluasi hasilnya. 
6. Vendor dan Konsultan 

Adalah fasilitator penjualan hardware, aplikasi dan pelayanan terhadap korporasi yg bersangkutan. Vendor serta konsultan pada sini bukan lagi hanya adalah pemain pada luar sistem, tetapi juga telah menjadi partner bagi usaha yg dijalankan. 

Fokus Pada Data (Focus on Data)
Seperti halnya kata sistem kabar dan sistem keterangan manajemen, pemakaian istilah data dan informasipun acapkali kali dibaurkan. Secara konseptual data dan warta mempunyai arti yg berbeda. Data adalah kata jamak berdasarkan datum yang berarti gambar­an tentang liputan, statistik serta lain sebagainya, yg belum memiliki “makna”. Sedangkan fakta didefinisikan sebagai perpaduan dari informasi, statistik dan lain-lain yang mempunyai “makna”. Jadi yg membedakan data menurut berita adalah makna yg dikandungnya. Oleh karenanya nir heran kalau pemakaian istilah data dan informasi tak jarang kali dipertukarkan.

Untuk lebih memperjelas perbedaan data serta warta kita lihat definisi menjadi berikut:

Data merupakan fakta dasar mengenai sebuah organisasi maupun transaksi usaha. Kebanyakan data mempunyai makna yg terbatas dan hanya bermanfaat buat diri mereka sendiri. 

Informasi merupakan data yang didapatkan dan diorganisasikan melalui suatu proses dan memiliki maksud eksklusif bagi yang menggunakannya. 

Setelah memahami perbedaan data serta liputan pada atas, dalam membentuk sebuah sistem informasi sangat penting buat mengetahui tentang perancangan skema basis data (database) yg pada dalamnya masih ada beberapa pemahaman penting sebagai berikut:

1) Basis Data
Basis data adalah komponen terpenting dalam pembangunan Sistem Informasi, lantaran basis data merupakan tempat untuk menampung dan mengorganisasikan semua data yg ada pada sistem, sebagai akibatnya bisa dieksplorasi buat menyusun berita-berita pada aneka macam bentuk. Basis data merupakan himpunan gerombolan data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa supaya nir terjadi duplikasi yang nir perlu, sebagai akibatnya bisa diolah atau dieksplorasi secara cepat serta mudah buat membentuk berita.

2) Entitas
Sebuah entitas adalah deretan atau satu kesatuan data yg memiliki ciri yg sama. Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan bisa dibedakan dari sesuatu yg lain. Sekelompok entitas yg sejenis serta berada pada lingkup yg sama menciptakan sebuah Himpunan Entitas (Entitas Set). Sederhananya, entitas menunjuk dalam individu suatu objek, sedang Himpunan Entitas menunjuk pada rumpun (Family) dari individu tadi. Seseorang memang dapat sebagai sebuah entitas, akan tetapi bisa berada dalam Himpunan Entitas yang berbeda dengan seseorang yg lain. Entitas mampu berupa nama orang, tempat, benda atau peristiwa. Sebagai contoh pada bidang manufaktur, yg termasuk entitas adalah suplier, bahan baku, pengadaan serta pengeluaran bahan baku. Sedang himpunan entitas contohnya suplier dan entitas semua nama suplier, bahan baku menggunakan seluruh nama bahan baku serta sebagainya. Entitas terkadang diklaim tipe entitas atau kelas entitas, dapat menyatakan insiden, atau objek. 

3) Atribut 
Atribut adalah item data yg sebagai bagian menurut dari suatu entitas. Istilah lain berdasarkan atribut merupakan properti yang dimiliki oleh sebuah entitas. 

4) Atribut Kunci (Primary Key)
Beberapa atribut memiliki sifat, bahwa dengan mengetahui nilai yg diberikan oleh sebagian atribut berdasarkan entitas eksklusif, dapat diidentifikasikan nilai-nilai yang terkandung pada atribut-atribut lain pada entitas yang sama. Elemen penentu di atas dianggap sebagai atribut kunci.

Dalam sebuah entitas, dimungkinkan adanya lebih dari satu atribut kunci, yang secara unik dapat mengidentifikasikan sebuah entitas. Data atribut-atribut kunci ini adalah suatu calon (candidates key) untuk menjadi atribut kunci utama. Pemilihan elemen kata kunci ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

5) Atribut Tamu (Foreign key)
Merupakan atribut yang berasal dari entitas lain yg berada pada suatu entitas eksklusif, atau pointer record arsip yang berbeda berdasarkan sebuah database. Atribut tamu merupakan penghubung antar entitas satu dengan entitas lainnya. 

6) Relasi 
Relasi memberitahuakn adanya interaksi diantara sejumlah entitas yg berasal daris himpunan entitas yg berbeda. 

Fokus Pada Proses (Focus on Process)
Dalam perancangan sebuah sistem keterangan terdapat beberapa indera pengembangan sistem yg bisa digunakan buat merancang sebuah skema kegiatan atau proses pada sistem tersebut. Untuk itu diperlukan adanya sebuah alat pengembangan sistem yg berorientasi dalam proses pada merancang sebuah sistem warta. Ada beberapa macam alat pengembangan sistem yang berorientasi pada proses, diantaranya adalah seperti yg akan dijelaskan di bawah ini.

a. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah pola penggambaran yang berfungsi buat memberitahuakn interaksi SI tadi dengan lingkungan pada mana sistem tersebut ditempatkan. Serta buat memilih jangkauan berdasarkan sistem. 

Dalam penggambaran itu, sistem dipercaya sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci lantaran yg ditekankan adalah hubungan sistem menggunakan lingkungan yg akan mengaksesnya.

Dalam pembentukan diagram konteks, terdapat beberapa hal yg perlu diperhatikan :
1. Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, dan departemen yg terkait. Di mana sistem itu akan dipakai, harus diidentifikasi secara rinci dan jangan hingga ada yg terlewatkan.
2. Kemungkinan kejadian-kejadian yg akan terjadi dalam penggunaan sistem wajib diidentifikasi secara lengkap.
3. Arah anak panah yg menunjukkan genre data jangan hingga terbalik agar dapat menaruh pemahaman yang sahih terhadap seluruh proses sistem yg akan dibuat.
4. Setiap insiden digambarkan dalam bentuk tekstual yg sederhana serta mudah dipahami oleh produsen sistem.

Dalam DFD terdapat beberapa komponen penting yaitu : 
1. Proses, digambarkan dalam bentuk persegi panjang bersudut tumpul (bentuk Gane dan Sarson) yg menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan. Pada umumnya, proses didefinisikan menggunakan istilah tunggal atau kalimat sederhana misalnya dapat dicermati pada gambar berikut . 

Gambar  Contoh Proses

2. Agen Eksternal (external agent), digambarkan dengan persegi empat (bentuk Gane serta Sarson) yang mendefinisikan orang, unit organisasi, sistem lain, atau organisasi lain, yg berada pada luar lingkup proyek itu namun berinteraksi dengan sistem. Gambar berikut menampakan contoh agen eksternal. 

Gambar Contoh Agen Eksternal

3. Aliran data, merupakan komunikasi antara proses serta lingkungan sistem. Komponen ini digambarkan menggunakan memakai anak panah menuju ke/berdasarkan proses. Aliran data berdasarkan data store ke proses mengindikasikan bahwa data tersebut akan pada-”baca” buat tujuan eksklusif. Sedangkan aliran data berdasarkan proses menuju data store menandakan bahwa data akan dibentuk, dihilangkan, atau diperbarui. Gambar  berikut menunjukkan model genre data. 

Gambar Contoh Aliran data dari serta ke Data store

4. Data Store, sebagian akbar sistem liputan mengcapture data buat dipakai kemudian. Data tersebut disimpan dalam data store, simbol akhir dalam diagram aliran data. Simbol tadi dinyatakan dengan kotak open-end (bentuk Gane dan Sarson). Data store merupakan “inventori” data. Sinonimnya antara lain file serta database. Gambar  berikut memperlihatkan contoh data store. 

Gambar Contoh Data Store

b. Use Case List atau Event Response
Use Case List atau Event Responsedisusun buat mengidentifikasi dan menentukan response yang wajib disediakan sang sistem jika terjadi sebuah event. Event adalah bagian dari unit logical yg harus diselesaikan secara keseluruhan. Dalam arti event ini dipacu oleh sebuah input yang kemudian baru akan berakhir jika sebuah proses telah menaruh output. Pada beberapa situasi, event jua diklaim juga sebagai transaksi.

c. Hierarcy plus Input-Output-Prosess (HIPO)
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output) adalah alat dokumentasi program yg dikembangkan serta didukung oleh IBM. Tetapi kini HIPO pula telah banyak dipakai menjadi alat bantu buat merancang serta mendokumentasikan siklus pengembangan sistem.

HIPO telah dirancang dan dikembangkan untuk menggambarkan struktur bertingkat guna memahami fungsi menurut modul-modul suatu sistem. HIPO pula dirancang buat mendeskripsikan modul-modul yang harus diselesaikan oleh pemrogram. HIPO nir dipakai buat memberitahuakn instruksi-instruksi program yang akan digunakan, disamping itu HIPO menyediakan penerangan yang lengkap terhadap input yang akan dipakai, proses yg akan dilakukan dan hasil yg diinginkan.

Fokus Pada Tampilan (Focus on Interface)
Sistem warta wajib dirancang sedemikian rupa pada hal interface dengan tujuan agar sistem tadi dapat menggunakan mudah dipahami oleh pengguna sistem dan pemakai kabar. Selain itu sistem pula harus didesain agar mempunyai compatibility menggunakan sistem lainnya yg dibutuhkan.

Dalam merancang interface dalam sistem liputan masih ada beberapa aspek sudut pandang dari stakeholder system yg dipertimbangkan antara lain:

· Sudut pandang pemilik sistem
Kebanyakan pemilik sistem tidak tertarik mengenai bagai mana data mentah itu terdapat, namun lebih tertarik pada bagai mana sebuah sistem kabar bisa menambahkan pengetahuan yang baru (Bussiness Knowledge) yg didalamnya menyangkut akurasi serta kabar yang relevan.

· Sudut pandang pengguna sistem
Data yg merepresentasikan kebutuhan pengguna baik itu pada hal enitas, atribut, interaksi antar data dan aturan-anggaran yang berlaku pada sistem tadi.

· Sudut pandang desainer sistem
Setelah pengguna mengutarakan kebutuhannya akan data, selanjutnya desainer sistem menerjemahkan data-data tadi kedalam sebuah skema database.

· Sudut pandang pembangun sistem
Mengaplikasikan skema database ke pada bahasa pemrograman.

Normalisasi
Normalisasi bisa didefinisikan sebagai upaya pemodelan basis data menurut bentuk yg hubungan datanya nir terstruktur ke bentuk basis data yang lebih terstruktur dan kentara hubungannya menggunakan data lainnya. Proses normalisasi dilakukan menggunakan memecah relasi menjadi 2 atau lebih relasi yang lebih kecil menggunakan jumlah atribut yg lebih mini juga sampai sebagai bentuk normal. 

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan dalam relasi-rekanan pada basis data dan wajib dipenuhi oleh rekanan-relasi tadi dalam level-level normalisasi. Beberapa level yang biasa dipakai dalam normalisasi merupakan :

a. Bentuk Tidak Normal 
Bentuk ini adalah perpaduan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti format eksklusif, sebagai akibatnya terdapat kemungkinan data tersebut nir lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai menggunakan waktu melakukan input.

b. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1-NF)
Langkah pertama dari proses normalisasi adalah mentransformasikan ke dalam bentuk tabel 2 dimensi. Perpotongan antara baris serta kolom hanya memuat satu nilai data, tidak boleh ada pengulangan nilai pada perpotongan antara baris dan kolom.

Bentuk normal pertama mempunyai karakteristik yaitu setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk pada satu demi satu record dan nilai dari field-field berupa ”atomic value” (bagian yg masih memiliki sifat induknya, jika dipecah lagi maka ia tidak mempunyai sifat induknya), tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda, tiap field hanya memiliki satu pengertian, bukan gugusan data yg memiliki arti mendua, hanya satu arti saja dan pula bukanlah pecahan kata-istilah sebagai akibatnya ialah lain.

c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / dua-NF)
Bentuk normal ke 2 memiliki syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama, atribut bukan kunci (atribut yg bukan merupakan bagian kunci utama) haruslah bergantung sepenuhnya secara fungsi dalam kunci utama (primary key). Sehingga buat menciptakan normal kedua haruslah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus unik serta dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Setiap rekanan bentuk normal kedua jua termasuk pada bentuk normal pertama, kebalikannya rekanan pada bentuk normal pertama belum tentu termasuk dalam bentuk normal kedua.

d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / tiga-NF)
Relasi dikatakan mempunyai bentuk normal ketiga yaitu jika sudah berada dalam bentuk normal kedua, serta setiap atribut bukan kunci nir memiliki dependensi transitif terhadap kunci utama 

System Development Process
Menurut Jeffery, L Whitten dalam System Analysis and Design Methode 5th Edition, System Development Process (2002) adalah sekumpulan kegiatan, metode serta alat-alat yg dibutuhkan sang stakeholder system dalam membangun dan memelihara sistem. 

Adapun fasa kegiatan tadi dibagi dalam tujuh langkah dasar yaitu:

1. Investigasi Awal (Preliminary Investigation)
Tujuan menurut pemeriksaan awal terdapat dua, yang pertama menjawab pertanyaan “Apakah keuntungan yang didapat berdasarkan pembangunan sistem yg bersangkutan?” Untuk menjawab pertanyaan ini harus mendefinisikan perseteruan secara kentara, peluang keberhasilan, petunjuk yang menjadi pemicu adanya proyek. Kedua, fasa ini jua wajib menghasilkan Project Charter, yaitu berupa menciptakan perencanaan aktivitas, identifikasi awal kebutuhan dan batasan dalam sistem, pihak yg berpartisipasi pada proyek, biaya yg diperlukan dan jadwal.

2. Tahap Analisis Permasalahan (Problem Analysis)
Pada fasa ini diidentifikasi sistem yang telah terdapat kini , baik itu menurut segi proses-proses genre liputan yang terdapat, entitas yang terlibat, dokumen-dokumen berdasarkan genre liputan. Pada termin ini akan digambarkan secara garis besar sistem yang ada kini buat selanjutnya dianalisis perseteruan dan kelemahannya, lalu ditindaklanjuti pada bagian perancangan menjadi bagian yang akan diperbaiki. Di sini tim pembangun sistem diharapkan mengetahui secara lebih lebih jelasnya mengenai apa yang menjadi penyebab diadakannya pembangunan sistem dengan menjawab pertanyaan “Apakah laba pemugaran sistem ini akan melebihi porto yang diperlukan dalam perbaikan sistem?”

3. Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Sebelum melangkah lebih jauh pada tahap desain sistem, terlebih dahulu wajib mengetahui apa yg wajib dilakukan sang sistem yang akan dibangun, bukan bagaimana sistem tersebut harus melakukan sesuatu. Dengan demikian akan bisa didefinisikan apa yg dibutuhkan oleh sistem. Secara esensial, tujuan berdasarkan analisis kebutuhan sistem adalah buat mengidentifikasikan data, proses dan interface yang diharapkan dalam sistem yg akan dibangun.

4. Tahap Analisis Keputusan (Decision Analysis)
Pada tahapan sebelumya, yaitu termin analisis kebutuhan mungkin saja masih ada poly alternatif buat mendesain sistem infomasi yg akan dibangun. Untuk itu pada fasa ini terdapat beberapa pertanyaan yaitu:
  • Berapa poly sistem yg wajib terkomputerisasi?
  • Haruskah kita membeli perangkat lunak atau menciptakan sendiri?
  • Apakah sistem hanya terbatas pada jaringan internal, atau berbasis WEB?
  • Apa jenis teknologi fakta yang sempurna digunakan pada pelaksanaan yang akan dibuat?
5. Tahap Perancangan Sistem
Tujuan menurut termin ini adalah buat mentransformasikan kebutuhan sistem ke pada desain sinkron spesifikasi yg diperlukan sang termin pembangunan sistem. Dengan istilah lain tahap ini mengalamatkan dalam bagaimana teknologi yang akan diterapkan pada sistem yg baru. Desain membutuhkan wangsit dan pendapat berdasarkan banyak sekali pihak, terutama stakeholder dari sistem itu sendiri. Pada tahap ini desainer mengimplementasikan sasaran sistem yg sudah ditetapkan dalam tahapan sebelumnya. 

6. Tahap Pembangunan (Construction)
Merupakan implementasi dari desain yg telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman. Pada tahapan ini tim proyek wajib menyusun database, pelaksanaan serta interface berdasarkan sistem menggunakan memakai bahasa pemrograman misalnya Visual Basic, Java, C++, atau Delphi.

7. Tahap Implementasi 
Merupakan tahap peralihan menurut sistem usang ke sistem baru. Pada tahapan ini tim pembangun sistem wajib memastikan apakah sistem yang baru berjalan menggunakan baik. 

Pada tahapan ini terdapat banyak kegiatan yg dilakukan, antara lain :

a. Pemrograman serta pengujian.
Pemrograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan instruksi yang digunakan buat mengatur personal komputer agar bekerja sesuai menggunakan maksud masing-masing instruksi. Setiap program menjalani pengujian secara individual buat memastikan bahwa acara bebas menurut kesalahan.
b. Instalasi perangkat keras serta aplikasi.
c. Konversi
Konversi merupakan tahapan yg digunakan buat mengoperasikan sistem baru pada rangka menggantikan sistem yg lama .
d. Pelatihan kepada pemakai.
e. Dokumentasi.

Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan sebagai acuan dalam tahapan operasi dan pemeliharaan. Pada tahapan implementasi, dokumentasi yg dibentuk dapat dibagi menjadi tiga jenis, pertama, dokumentasi operasi yang mencakup jadwal pengoperasian, cara pengoperasian alat-alat, faktor-faktor keamanan, serta masa berlakunya suatu berkas. Kedua, dokumentasi pengembangan yg menjabarkan sistem secara lengkap, meliputi deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, dan output pengujian. Ketiga, dokumentasi pemakai yg berisi petunjuk buat menggunakan masing-masing acara dan pula mencakup materi training