PENGERTIAN KEBIJAKAN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Kebijakan Menurut Para Ahli
Kebijakan merupakan panduan-pedoman dan ketentuan-ketentuan yg dianut atau dipilih pada melaksanakan (memanage) suatu acara untuk mencapai tujuan eksklusif.

Perencanaan merupakan semua kegiatan (planning) yg dilakukan sebelum melakukan suatu aktivitas, menurut suatu acara proyek, yakni menentukan tujuan objective, tujuan antara, kebijakan, prosedur serta program. Sukirno (1985) mengemukakan pendapatnya mengenai konsep pembangunan, memiliki tiga sifat penting, yaitu : proses terjadinya perubahan secara terus menerus, adanya usaha buat menaikkan pendapatan perkapita masyarakat serta kenaikan pendapatan rakyat yang terjadi pada jangka ketika yang,panjang.

Menurut Todaro (1998) pembangunan bukan hanya kenyataan semata, tetapi pada akhirnya pembangunan tadi wajib melampaui sisi materi serta keuangan berdasarkan kehidupan manusia. Dengan demikian pembangunan idealnya dipahami menjadi suatu proses yang berdimensi jamak, yang melibatkan kasus pengorganisasian dan peninjauan balik holistik sistem ekonomi dan sosial. Berdimensi jamak pada hal ini adalah membahas komponen-komponen ekonomi juga non ekonomi Todaro (1998) menambahkan bahwa pembangunan ekonomi telah digariskan balik menggunakan dasar mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran dalam kontenks pertumbuhan ekonomi atau ekonomi negara yang sedang berkembang.

Rostow (1971) jua menyatakan bahwa pengertian pembangunan tidak hanya pada lebih poly hasil yang dihasilkan tetapi juga lebih poly output daripada yg diproduksi sebelumnya. Dalam perkembangannya, pembangunan melalui tahapan-tahapan : masyarakat tradisional, pra kondisi tanggal landas, lepas landas, gerakan menuju kematangan serta masa konsumsi akbar-besaran. Kunci diantara tahapan ini merupakan tahap lepas landas yg didorong sang satu atau lebih sektor. Pesatnya pertumbuhan sektor utama ini telah menarik bersamanya bagian ekonomi yang kurang bergerak maju.

Menurut Hanafiah (1892) pengertian pembangunan mengalami perubahan lantaran pengalaman dalam tahun 1950-an sampai tahun 1960-an memberitahuakn bahwa pembangunan yg berorientasi pada kenaikan pendapatan nasional tidak bisa memecahkan masalah pembangunan. Hal ini terlihat dari tingkat hidup sebagian akbar masyarakat nir mengalami perbaikan kendatipun target kenaikan pendapatan nasional per tahun semakin tinggi. Dengan kata lain, terdapat tanda-tanda kesalahan besar pada mengartikan istilah pembangunan secara sempit.

Akhirnya disadari bahwa pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana mempertinggi pendapatan nasional saja. Pembangunan ekonomi itu nir bisa diartikan sebagai aktivitas-aktivitas yg dilakukan negara buat berbagi kegiatan ekonomi serta taraf hayati masyarakatnya.

Berbagai sudut pandang dapat dipakai buat mempelajari pembangunan pedesaan. 
Menurut Haeruman ( 1997 ), terdapat dua sisi pandang buat menelaah pedesaan, yaitu: 
1. Pembangunan pedesaan dicermati sebagai suatu proses alamiah yang bertumpu dalam potensi yg dimiliki dan kemampuan masyarakat desa itu sendiri. Pendekatan ini meminimalkan campur tangan dari luar sebagai akibatnya perubahan yg diperlukan berlangsung dalam rentang saat yg panjang. 
2) Sisi yang lain memandang bahwa pembangunan pedesaan menjadi suatu interaksi antar potensi yang dimiliki oleh masyarakt desa serta dorongan dari luar buat meningkatkan kecepatan pemabangunan pedesaan.

Pembangunan desa merupakan proses kegiatan pembangunan yg berlangsung didesa yang meliputi seluruh aspek kehidupan serta penghidupan warga . Menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia no : 72 tahun 2005 mengenai desa sebagaimana dimaksud pada ayat (dua) bahwa perencanaan pembangunan desa disusun secara partisipatif oleh pemerintahan desa sinkron dengan kewenangannya serta menurut ayat (tiga) bahwa dalam menyusun perencanaan pembangunan desa harus melibatkan forum kemasyarakatan desa.

Tujuan Perencanaan Pembangunan menjadi berikut:
1.mengkoordinasikan antar pelaku pembangunan.
2.menjamin sinkronisasi serta sinergi dengan pelaksanaan Pembangunan Daerah.
3.menjamin keterkaitan serta konsistensi antara Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan serta Pengawasan.
4. Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat
5. Menjamin tercapainya penggunaan Sumber Daya Desa secara efisien, efektif, berkeadilan serta berkelanjutan.

Kebijakan perencanaan pembangunan desa adalah suatu panduan-pedoman dan ketentuan-ketentuan yang dianut atau dipilih dalam perencanaan pelaksanakan (memanage) pembangunan pada desa yang meliputi semua aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat sebagai akibatnya dapat mencapai kesejahteraan bagi masyarakat
- Produktivitas aktivitas ekonomi, seperti pertanian, peternakan mengalami peningkatan
- Proses produksi sedang mengalami perubahan relatif berat, melalui adopsi teknologi
- Komersialisasi sudah relatif tinggi, pasar dipakai buat menjual output dan membeli input produksi
- Penggunaan energi kerja luar dan adanya pasar upah energi kerja mulai berkembang
- Memanfaatkan teknologi baru
- Produksi berorientasi pasar. Sebagian besar dijual buat pasar sehingga jenis komoditi yang diproduksi selalu diadaptasi dengan keadaan harga pasar. Tujuan produksi merupakan buat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
- Mulai menerapkan sistem Agribisnis Paradigma Pertanian berubah menjadi  Agribisnis dan Agroindustri serta perdagangan berkembang.
- Masyarakat sangat menghargai pedidikan, bersedia melakukan human  investment
- Masyarakat sudah mengadopsi kehidupan di kota. Perbedaannya kegiatan ekonominya adalah berbasis pedesaan seperti pertanian, industri desa. Masalah-Masalah Dalam Pembangunan

Masalah yang dikemukakan oleh Chayanov serta boeke, terutama berdasarkan atas sistem sosial atau kebudayaan yang berakar dalam yang membuat Teori Ekonomi Modern seolah-olah nir bisa diterapkan pada desa-desa atau rakyat seperti ini. Tetapi selain perkara yg berasal menurut sistem sosial atau kebudayaan, sebenarnya banyak perkara lain yg mengakibatkan timbulnya kasus pembangunan desa kasus-masalah tersebut terutama adalah:
1. Masalah pertumbuhan penduduk penduduk yg berat, sehingga pemilikan tanah semakin berkurang, terutama pada wilayah yg terbatas lahannya (Sumber Daya Alam)
2. Tingkat Pendidikan rendah yang mengakibatkan adopsi teknologi rendah dan stagnansi produk juga perkara lain yg sanggup ada menggunakan berfokus misalnya perkara kesehatan, rendahnya produktivitas kerja serta masalah kepemimpinan desa 

Kabupaten Madiun menaruh kemudahan pada pembangunan prasarana seperti irigasi, drainase, dalam pemasaran hasil-output pertanian, pengadaan kapital buat pembaharuan usaha-bisnis pertanian (perkreditan dan akumulasi kapital)

Masalah ini perlu dimengerti keadaannya, supaya kebijakan serta perencanaan pembangunan desa dapat dibuat menggunakan cukup lebih baik.

Pemerintahan Desa dalam menyelenggarakan kewenangannya dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan buat mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan rakyat belum bisa optimal lantaran terdapat banyak sekali konflik, misalnya;
1. Terlalu cepatnya perubahan banyak sekali peraturan perundang-undangan sehingga mengakibatkan kebingungan ditingkat pelaksana serta terkadang peraturan perundang-undangan yang diharapkan kurang lengkap dan memadai; 
2. Fasilitasi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah masih seringkali terlambat; 
3. Terbatasnya taraf kesejahteraan para penyelenggaran pemerintahan desa; 
4. Sebagian kualitas aparat pemerintahan desa masih terbatas pada menggalang partisipasi warga , menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian dalam membangun, memanfaatkan, memelihara serta berbagi output-output pembangunan;
5. Sangat terbatasnya sarana serta prasarana pemerintahan desa 
6. Belum terdapat kepastian mengenai wewenang dan asal pendapatan 

Kebijakan Pembangunan Desa
Bertolak berdasarkan konflik diatas, Pemerintah tetapkan berbagai kebijakan untuk memberdayakan, memantapkan, menguatkan Pemerintahan Desa. Kebijakan dimaksud antara lain:
(a) Pemantapan kerangka aturan
(b) Penataan kewenangan serta baku pelayanan minimal Desa; 
(c) Pemantapan kelembagaan; 
(d) Pemantapan administrasi dan keuangan Desa;
(e) Peningkatan sumber daya manusia penyelenggara pemerintahan desa serta 
(f) peningkatan kesejahteraan para penyelenggara pemerintahan desa.
Untuk melaksanakan kebijakan sebagaimana diurai diatas, program prioritas yang akan dilaksanakan sang Pemda meliputi: 

1. Pemantapan kerangka aturan:
Lingkup kegiatannya yaitu; meningkatkan kecepatan penyelesaian Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa serta Tata Tertib Badan Permusyawaratan Desa yg sinkron menggunakan prinsip keanekaragaman, demokratisasi, swatantra, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. 

2. Penataan organisasi dan wewenang: 
Lingkup kegiatannya yaitu; penataan organisasi Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta Lembaga Kemasyarakatan Desa bersama wewenang yang wajib dimilikinya; 

3. Pemantapan sumber pendapatan serta kekayaan desa: 
Lingkup kegiatannya yaitu; penataan manajemen perimbangan keuangan antara Kabupaten/Kota dengan Desa terutama mengenai alokasi dana desa, upaya peningkatan pendapatan orisinil desa, upaya penga-daan bantuan menurut pemerintah dan pemerintah provinsi kepada desa, pembentukan badan usaha milik desa dan peningkatan dayaguna dan output guna aset yang dimiliki juga yg dikelola sang desa.

4. Penataan sistem kabar dan administrasi pemerintahan desa yang mudah, cepat, serta murah terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar. 

5. Pemantapan serta pengembangan kapasitas:
Lingkup kegiatannya yaitu; menaikkan kapasitas Kepala Desa, Perangkat Desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa agar lebih bisa menyelenggarakan pelayanan pada warga secara demokratis, transparan serta akuntabel menurut nilai-nilai sosial budaya setempat. 

6. Pengadaan wahana serta prasarana: 
Lingkup kegiatannya yaitu; penyediaan wahana dan prasarana pemerintahan desa yg memadai pada rangka melaksanakan tugas serta manfaatnya menjadi pelayan warga yg terdepan.

Beberapa acara-acara pembangunan pedesaan yang pernah dilaksanakan, contohnya program bidang pangan, acara Inpres Desa Tertinggal, merupakan salah satu upaya pemerintah pada rangka mengembangkan pedesaan dalam mengejar ketertinggalannya menurut perkotaan. Selain itu guna menyokong acara pangan, pemerintah menyediakan bantuan Kredit Usaha Tani ( KUT ) bagi para petani pada menaruh permodalan dalam pengelolaan lahannya. 

Akan tetapi program-program tersebut belum sanggup menaikkan kesejahteraan petani lantaran harga beras lokal masih relative lebih tinggi dibandingkan menggunakan harga beras impor. Sedangkan dana pengembalian KUT hingga ketika ini poly yang menunggak lantaran petani nir mampu membayar cicilan tersebut. Adapun program IDT lebih cenderung pada pembangunan fisik saja sehingga fokus terhadap pembangunan masyarakat generik kurang tersentuh. Padahal berbagai persoalan yang membutuhkan penanganan pembangunan rakyat desa sesungguhnya sangat mendesak, misalnya ketertinggalaan desa dari kota hampIr di segala bidang, nir terakomodasinya harapan dan kebutuhan rakyat dalam program-program pemerintah, serta kualiatas pendidikan serta kesejahteraan masih rendah. 

Berdasarkan pengalaman tersebut telah seharusnya pendekataan pembangunan pedesaan mulai diarahkan secara integral menggunakan mempertimbangkan kekhasan wilayah baik dilihat menurut sisi syarat, potensi serta prospek berdasarkan masing-masing wilayah. Tetapi pada pada penyusunan kebijakan pembangunan pedesaan secara generik dapat ditinjau pada 3 grup (Haeruman, 1997), yaitu :
  • Kebijakan secara tidak langsung diarahkan dalam penciptaan syarat yg mengklaim kelangsungan setiap upaya pembangunan pedesaan yang mendukung aktivitas sosial ekonomi, seperti penyediaan sarana dan prasarana pendukung (pasar, pendidikan, kesehatan, jalan, serta lain sebagainya), penguatan kelembagaan, serta proteksi terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat melalui undang- undang. 
  • Kebijakan yg langsung diarahkan pada peningkatan kegiatan ekonomi warga pedesaan. 
  • Kebijakan khusus menjangkau warga melalui upaya spesifik, seperti penjaminan aturan melalui perundang-undangan dan penjaminan terhadap keamanan dan ketenangan masyarakat. 
  • Di samping itu kebijakan pembangunan pedesaan wajib dilaksanakan melalui pendekatan sektoral serta regional. Pendekatan sektoral dalam perencanaan selalu dimulai dengan pernyataan yg mengkut sektor apa yang perlu dikembangkan buat mencapai tujuan pembangunan. Berbeda menggunakan pendekatan sektoral, pendekatan regional lebih menitik beratkan pada wilayah mana yang perlu mendapat prioritas buat dikembangkan, baru kemudian sektor apa yang sinkron untuk dikembangkan di masing-masing daerah. Di dalam fenomena, pendekatan regional seringkali diambil nir pada kerangka totalitas, melainkan hanya buat beberapa daerah tertentu, seperti wilayah kolot, wilayah perbatasan, atau daerah yang dibutuhkan mempunyai posisi trategis pada arti ekonomi-politis. Oleh karena arah yang dituju merupakan campuran antara pendekatan sektoral dan regional, maka pembangunan daerah perlu selalu dikaitkan dimensi sektoral dengan dimensi spasial.

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Perencanaan Dan Pembangunan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem 
Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yg dimaksudkan buat mencapai suatu tujuan eksklusif. Apabila dalam suatu sistem terdapat elemen yg tidak memberikan manfaat atau kontribusi terhadap tercapainya tujuan, maka elemen tadi bukanlah bagian menurut sistem. 

Elemen Sistem
Beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
  • Tujuan 
  • Masukan 
  • Keluaran 
  • Proses 
  • Mekanisme Pengendalian 
  • Umpan Balik 
Selain itu sistem pula berinteraksi dengan lingkungan yang sedikit atau poly ikut mensugesti sistem tadi. Antara sistem serta lingkungan dibatasi sang batas sistem (boundary). Gambar 3.1 memberitahuakn hubungan antar elemen dalam sistem dan hubungannya dengan lingkungan.

Tujuan
Tujuan menurut suatu sistem sanggup hanya satu atau banyak. Tujuan inilah yg sebagai motivator bagi sistem serta sekaligus mengarahkan sistem. Tanpa tujuan sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan antara sistem satu dengan sistem yang lain berbeda-beda.

Masukan
Masukan (input) merupakan segala sesuatu yg masuk ke pada sistem dan selanjutnya sebagai bahan buat diproses.

Gambar Sistem, elemen sistem dan lingkungan

Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transfromasi menurut masukan sebagai keluaran yang bermanfaat.

Keluaran
Keluaran (output) adalah hasil menurut pemrosesan. Keluaran mempunyai nilai lebih (value added) dari masukannya.

Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik 
Mekanisme pengendalian (control mechanism) bisa diwujudkan dengan adanya umpan pulang (feed back) yang menganalisa keluaran apakah sudah memenuhi tujuan. Hal ini dipakai buat mengendalikan baik masukan juga proses agar membentuk keluaran yang sinkron tujuan. 

Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak serta Sistem Fisik
Sistem tak berbentuk (Abstract System) adalah sistem yg berisi gagasan atau konsep, contohnya sistem teologi yg membahas tentang hubungan manusia menggunakan Tuhan. 

Sistem fisik (Physical System) adlah sistem yg secara fisik dapat dicermati, misalnya sistem komputer. 

b. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik (Deterministic System) adalah suatu sistem yang operasinya bisa diprediksi secara sempurna, contohnya sistem personal komputer .

Sistem probablistik (Probabilistic System) adalah sistem yang tidak bisa diramal dengan pasti karena mengandung unsure probabilitas, misalnya sistem persediaan.

c. Sistem Tertutup serta Sistem Terbuka
Sistem tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak bertukar materi, warta, atau tenaga menggunakan lingkungan. Dengan istilah lain sistem ini nir berinteraksi menggunakan lingkungan.

Sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang herbi lingkungan serta dipengaruhi lingkungan.

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi lantaran alam (tidak dibuat sang manusia), contohnya sistem rapikan surya.

Sistem protesis manusia (Human Made System) adalah sistem yang sengaja dibentuk sang insan, misalnya sistem komputer.

Konsep Dasar Sistem Informasi
Data versus Informasi
Data Nilai/value yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau peristiwa (event). Data adalah bentuk yg belum bisa memberikan manfaat yg besar bagi penerimanya, sebagai akibatnya perlu suatu contoh yg nantinya akan dikelompokkan serta diproses buat membuat keterangan. Sebagai model data adalah :
a. Laporan penjualan penjualan setiap salesman, yg berfungsi buat memberikan besarnya komisi serta bonus.
b. Laporan penjualan setiap daerah, yg berfungsi buat pelaksanaan promosi serta periklanan.
c. Laporan penjualan setiap jenis barang, yang berfungsi untuk mengontrol persediaan barang serta buat mengevaluasi barang yg nir atau kurang laris terjual.

Informasi
Merupakan hasil pengolahan data pada suatu bentuk yg lebih berguna serta lebih berarti bagi penerimannya serta digunakan buat pengambilan keputusan.

Pengolahan Data (Data Processing)
Adalah masa atau ketika yang dipakai buat mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi liputan yang mempunyai kegunaan. Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam pengolahan data merupakan:

a. Data Input
1. Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (model, punching number ke dalam kalkulator).
2. Coding transaction data ke dalam bentuk lain (model, converting atribut kelamin female ke alfabet F).
3. Storing data or information buat pengambilan keputusan (potential information for future).

b. Data Transformation
1. Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
2. Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari pada seminggu sebagai nilai total jam kerja perminggu).
3. Classifying data group-class eksklusif :
a) Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik eksklusif (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif). 
b) Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan nomor induk karyawan secara ascending).
c) Merging buat 2 atau lebih set data berdasar kriteria eksklusif (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari serta Maret kedalam class triwulanan).
d) Matching data berdasar hasrat pengguna terhadap group data (model, menentukan seluruh karyawan yang total pendapatannya lebih menurut 15 juta pertahun).

c. Information Output
1. Displaying result, menampilkan keterangan yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.
2. Reproducing, penyimpanan data yg digunakan buat pemakai lain yg membutuhkan. 
3. Telecommunicating, penyimpanan data secara elektro melalui saluran komunikasi.
Gambar mendeskripsikan skema proses primer dan fungsi menurut pengolahan data.


Gambar Skema proses primer dan fungsi berdasarkan pengolahan data.

Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI)
Suatu sistem pada suatu organisasi yang adalah kombinasi dari orang-orang fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur serta pengendalian untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, serta menyediakan suatu dasar keterangan buat pengambilan keputusan.

Gambar Definisi Sistem Informasi

Kualitas Informasi
Kualitas kabar (quality of information) sangat ditentukan atau ditentukan tiga hal, yaitu :
1. Relevan (relevancy)
Berarti liputan harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi warta buat tiap-tiap orang satu dengan yg lainnya tidak sinkron. Misalnya keterangan mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada pakar teknik perusahaan

2. Akurat (accuracy)
Informasi wajib bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, serta wajib jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi lantaran sumber berita (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sebagai akibatnya menghambat atau merubah data-data orisinil tadi. Komponen seksama :

Completeness (kelengkapan)
Berarti liputan yg didapatkan atau diharapkan wajib mempunyai kelengkapan yg baik, lantaran apabila informasi yg dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan menghipnotis dalam pengambilan keputusan atau memilih tindakan secara keseluruhan, sebagai akibatnya akan berpengaruh terhadap kemampuannya buat mengontrol atau memecahkan suatu kasus dengan baik.
· Correctness (kebenaran)
· Security (keamanan)

3. Tepat ketika (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang lama nir memiliki nilai yg baik, sehingga jikalau digunakan menjadi dasar pada pengambilan keputusan akan membuahkan fatal atau kesalahan pada keputusan serta tindakan. Kondisi demikian mengakibatkan mahalnya nilai suatu fakta, sebagai akibatnya kecepatan buat menerima, mengolah serta mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi modern. 
4. Ekonomis (Economy)
5. Efisien (Efficiency)
6. Dapat dipercaya (Reliability)

Komponen Sistem Informasi
Dalam sistem keterangan masih ada kompenen-komponen misalnya :
· Perangkat keras (Hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti computer, printer, serta peripheral.

· Perangkat lunak (Software)
Sekumpulan instruksi yg memungkinkan piranti keras untuk melakukan pemrosesan data.

· Prosedur
Sekumpulan aturan yg digunakan buat mewujudkan pemrosesan data serta pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

· Manusia
Semua pihak yang bertanggung jawab pada pengembangan sistem kabar, pemrosesan serta penggunaan sistem informasi.B dalam pengembangan sistem n pembangkitan keluaran yg dikehendaki.) yg menganalisa keluaran apak

· Basis Data (Database)
Sekumpulan table, interaksi yang berhubungan dengan penyimpanan data.

· Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan asal (resources) digunakan secara bersama atau diakses sang sejumlah pemakai. 

Sistem Design
IDEF0
IDEF0 (Integration DEFinition language 0) adalah bahasa pemodelan yg menggunakan gambar menggunakan disertai penerangan yg komprehensif buat menjelaskan tahapan/ metodologi pengembangan dari suatu sistem. Sistem dimodelkan menjadi deretan fungsi-fungsi yg saling berkaitan satu dengan yg lain buat membangun suatu fungsi utama. Fungsi-fungsi tersebut menjelaskan apa yang dikerjakan sang sistem, sebagai akibatnya apa saja yang mengontrol, memproses, diproses, dan dihasilkan oleh sistem tadi bisa diketahui.

Building blocks merupakan komponen penyusun system yang digambarkan pada contoh. Building blocks terdapat 2 macam, yaitu:
a. Aktivitas, yaitu komponen suatu sistem yang menjalankan atau melakukan suatu tindakan .
b. ICOM, yaitu komponen suatu sistem yang dipergunakan oleh suatu kegiatan.

ICOM terdiri berdasarkan :
1. Input : sesuatu yg ditransformasikan sang suatu aktivitas.
2. Control : sesuatu yang memilih bagaimana suatu aktivitas terjadi namun tidak ditransformasikan olehnya.
3. Output : sesuatu yg didapatkan oleh aktivitas
4. Mechanism : orang, fasilitas, mesin, atau lainnya yang menjalankan kegiatan. 

IDEF0 memandang suatu sistem sebagai sesuatu yg terdiri berdasarkan formasi aktivitas yang menggunakan ICOM – ICOM buat mewujudkan tugas – tugasnya. Aktivitas dan ICOM merupakan komponen penyusun sistem yang wajib diidentifikasi pada pembentukan model. Dengan kata lain, contoh menurut suatu sisten dengan memakai metode IDEF0 adalah adalah pengambaran aktivitas serta ICOM suatu sistem.

Secara holistik kegiatan dan ICOM digambarkan pada gambar

Gambar  Building Blocks pada IDEF0

Gambar Decomposition dalam IDEF0

Penggambaran model pada IDEF0 dilakukan secara bertingkat (hirarkis) mulai dari kegiatan umum sampai rinciannya.pada taraf tertinggi diklaim Context Page yang berisi satu aktivitas yg memberitahuakn semua sistem sebagai satu kegiatan dan menampakan jua interface sistem menggunakan lingkungannya. Context Diagram juga biasa dianggap Diagram A0 atau Parent Diagram. 

Pada strata berikutnya dibentuk Decomposition Page atau Child Diagram yg adalah rincian lebih jauh berdasarkan sistem. Setiap pembagian terstruktur mengenai pada Decomposition Page dinamakan Diagram A1,Diagram A2, Diagram A3, … Diagram A11, Diagram A22, serta seterusnya. Setiap ICOM yang muncul dalam suatu Parent Diagram akan dirinci dalam child diagram. Child Diagram akan terus dibentuk hingga tingkatan di mana proses berbentuk algoritma pengerjaan aktivitas tersebut.

Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yg mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD dipakai buat memodelkan struktur data dan hubungan antar data, lantaran hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji contoh dengan mengabaikan proses yang wajib dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk menggambarkan struktur dan interaksi antar data, terdapat 3 macam symbol yg digunakan, yaitu:
Entiti : adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi pada lingkungan pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.
Atribut : Entiti memiliki elemen yg dianggap menggunakan atribut, dan berfungsi mendeskiripsikan karakter entiti.
Relationship : Hubungan ; misalnya halnya entity maka pada hubunganpun wajib dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entity menggunakan isi berdasarkan hubungan itu sendiri. 

Jenis-jenis hubungan
Satu ke satu (1:1) 
Contoh, diagram yang memberitahuakn bahwa tiap pekerja memiliki satu tempat kerja yang khas.
Satu ke poly (1:B) 
Contoh, seseorang dokter yg menangani poly pasien, tetapi tiap pasien hanya boleh dirawat oleh satu dokter
Banyak ke Banyak (B:B) 
Entitas memiliki hubungan yg poly pada satu atau dua arah. Contoh, siswa bisa mengikuti banyak jenis kursus dan kursus jug dapat diikuti oleh banyak murid.

Gambar menggambar interaksi yang terjadi dalam Entity Relationship Diagram.

Gambar  Hubungan antar Entitas

Basis Data
Kumpulan berdasarkan item data yang saling bekerjasama satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur eksklusif, tersimpan dalam hardware komputer dan menggunakan aplikasi buat melakukan manipulasi buat kegunaan tertentu.

Peran basis data dalam SI
Salah satu komponen dalam sistem keterangan, karena adalah dasar dalam menyediakan pada fakta 
Menentukan kualitas warta: seksama, sempurna pada waktunya serta relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai jika keuntungannya lebih efektif dinadingkan menggunakan porto untuk mendapatkannya. 
Mengurangi duplikasi data 
Hubungan data bisa ditingkatkan 
Mengurangi pemborosan tempat simpanan diluar/fisik 

Database Management System (DBMS)
DBMS adalah software yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol serta mengakses basis data menggunakan cara yang efektif dan efisien. DBMS pula dapat mengakomodir aneka macam macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. Administrator Basis Data (DBA atau Database Administrator) merupakan orang yg bertanggungjawab terhadap manajemen basis data.

Hubungan antara pemakai menggunakan database digambarkan misalnya gambar berikut. Hubungan tadi bisa dilakukan menggunakan 2 cara yaitu :
1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language)
2. Dengan menggunakan program pelaksanaan yang sudah dibuat.

Gambar  Data Base Management System

Arsitektur Basis Data
Arsitektur basis data dimaksudkan buat membuat abstraksi terhadap basis data. Tujuannya merupakan supaya DBMS dapat diakses secara efisien tanpa mengharuskan pemakai memahami detail mengenai cara data disimpan dan dipelihara. ANSI-SPARC (American National Standard Institute Standard Planning And Requirement Committee) mendefinisikan arsitektur 3 level yaitu;
1. Level eksternal
2. Level konseptual
3. Level internal

Level eksternal merupakan level yg berhubungan langsung dengan pemakai. Pemakai hanya cukup mengetahui struktur data sederhana agar bisa mengakses basis data tanpa wajib mengetahui lebih jelasnya mengenai atribut data (misal, berukuran data, jenis data dll) 

Level konseptual menjabarkan data apa yang disimpan serta basis data dan pula menjabarkan interaksi-hubungan antar data. Level ini biasa digunakan oleh administrator basis data.

Level internal merupakan level yg berhubungan langsung menggunakan basis data. Dan menjabarkan bagaimana data disimpan pada sebuah basis data. Level ini berurusan menggunakan dengan diantaranya :
· Alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
· Deskripsi rekaman dalam penyimpanan
· Kompresi data dan teknik enkripsi

Contoh ketiga level tadi masih ada dalam gambar 
Level eksternal, pemakai melihat tabel dan tabel. Tabel berisi data: NIP, nama, masakerja, serta honor sedangkan tabel  berisi mengenai data: NIP, nama, alamat, dan notelp. Pada level konseptual 2 buah tabel ini saling bekerjasama membangun satu kesatuan. Pada level eksternal data pada tabel-tabel tadi disimpan dalam bentuk-bentuk yg lebih logis serta berupa bentuk fisik. Sebagai model tabel  akan dibuat serta field-field yg berada didalamnya ditentukan tipe datanya create table pegawai(NIP int, nama varchar, masakerja int, gaji int; 

Gambar Arsitektur Basisdata

Struktur Basis Data
Model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yg dipakai buat menjabarkan data, interaksi antardata serta kekangan terhadap data yg digunakan buat menjaga konsistensi. 

Struktur basisdata yg umum dalam waktu ini merupakan:
1. Struktur basisdata hierarkis
2. Struktur basisdata jaringan
3. Struktur basisdata relasional
4. Strukutur basisdata berbasis objek

Struktur Basisdata Hierarkis
Seringkali dijabarkan pada bentuk pohon terbalik. Dalam contoh ini dikenal adanya orang tua dan anak. Terdapat suatu hubungan pada mana setiap anak hanya boleh mempunyai satu orang tua, sedangkan orangtua bisa mempunyai banyak anak. Struktur basisdata hierarkis dapat dilihat dalam gambar dua.9. Simpul tertinggi disebut menjadi akar nir memiliki bapak. Masalah primer struktur DBMS hierarkis terletak dalam ketidakpraktisan dalam menyatakan hubungan M:M (many to many) mengingat satu anak nir boleh memiliki lebih menurut satu bapak. Dapat dilihat bahwa mahasiswa yang sama dan merogoh mata kuliah lain wajib dituliskan lebih berdasarkan satu kali. 

Gambar Struktur Basisdata Hierarkis

Struktur Basisdata Jaringan
Struktur data jaringan menyerupai struktur data hierarkis, tetapi terdapat disparitas yaitu:
  • Tidak mengenal akar
  • Setiap anak boleh memiliki lebih dari satu orang tua
Gambar menunjukkan model struktur basisdata jaringan. Struktur data jaringan mengatasi perkara interaksi M:M tetapi penanganannya jauh lebih kompleks buat skala data yg lebih akbar lagi.

Gambar Struktur Basisdata Jaringan

Struktur Basisdata Relasional
Model data ini memakai sekumpulan tabel bedimensi 2, menggunakan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom didefinisikan menjadi satu satuan data terkecil dalam sebuah table yg mempunyai makna.

Setiap tabel dalam database relational memiliki kunci primer (primary key). Primary key dapat tersusun dari sebuah field atau beberapa field dalam suatu tabel. Primary key berperan sebagai identitas yang unik (tak kembar dari masing-masing baris data). Selain primary key, masih ada jua kunci tamu (foreign key atau secondary index) yang berperan sebagai penghubung primary key dalam tabel satu dengan tabel yg lain. Secara garis besar primary key berfungsi buat mencegah duplikasi record pada field yg sama, karena primary key dipakai sebagai referensi pada suatu tabel. 

Sedangkan foreign key/secondary index digunakan buat keperluan berikut :
  • Sebagai alternatif buat mendapatkan buat mendapatkan urutan pada tabel.
  • Sebagai kunci penghubung pada rekanan data atau table lain menggunakan table tersebutsebagai tabase relational ikut :
  • Mempercepat proses pencarian suatu data.
Logika berdasarkan proses pencarian data menggunakan secondary index adalah bahwa sebenarnya saat suatu index telah ditetapkan dalam suatu tabel maka seluruh data pada field tersebut telah disusun secara urut sinkron urutan index tersebut. Sehingga apabila terjadi pencarian suatu data maka wajib menghubungi index tesebut terlebih dahulu sebagai akibatnya pencarian bisa dilakukan dengan urut sebagai akibatnya membentuk proses pencarian yg lebih cepat.edangkan ey digunakan sebagai surat keterangan pada suatu tabel.

Gambar Struktur Basisdata Relational 

Struktur Basis Data Berbasis Objek (Object Oriented Database)
Merupakan tanggapan terhadap perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek yang menekankan pada objek, atribut dan metode. Berbeda menggunakan 3 struktur database yg sudah dibicarakan di depan, struktur data ini mengemas data serta fungsi buat mengakses data (metode) ke pada bentuk objek. Saat ini sudah dikembangkan metode baru yang menggabungkan antara struktur data relational menggunakan object oriented database atau yg dikenal menggunakan OORDBMS (Object Oriented Relational Database Management System)

Bahasa Basis Data
DBMS memiliki 3 macam bahasa yang digunakan buat mengelola, mengorganisasikan dan memanipulasi data, yaitu :

1. Bahasa Definisi Data (Data Definition Language atau DDL)
Adalah perintah-perintah yg digunakan untuk mendefinisikan jenis data yang akan dibentuk (dapat berupa nomor atau alfabet ), cara relasi data, validasi data serta lain lain. DDL terdiri dari pernyataan-pernyataan SQL buat menciptakan (CREATE), memodifikasi (ALTER) juga menghapus (DROP) objek-objek basis data.

2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation Language atau DML)
Data yang sudah dibuat atau didefinisikan akan dilakukan beberapa pengerjaan seperti disaring, dipilih buat ditampilkan bahkan dimanipulasi. DML terdiri menurut pernyataan-pernyataan SQL buat menambah (INSERT), menghapus (DELETE), mengupdate (UPDATE) maupun buat menerima kembali (SELECT) data yang tersimpan.

3. Bahasa Kontrol Data (Data Control Language)
Adalah perintah yang dipakai buat mendefinisikan hak akses (privileges) yg diberikan pada pengguna basis data. DCL terdiri berdasarkan pernyataan-pernyataan SQL untuk anugerah hak akses (GRANT) atau pencabutan hak akses (REVOKE).

Normalisasi
Merupakan sebuah teknik pada logical design sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut menurut suatu rekanan sehingga menciptakan struktur rekanan yang baik (tanpa redundansi).

Tahap-tahap normalisasi adalah ;
1.  NF
  • Mendefinisikan atribut kunci
  • Tidak adanya group berulang
  • Semua atribut bukan kunci tergantung dalam atribut kunci
2.  NF
  • Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu
  • Sudah nir terdapat ketergantungan parsial, pada mana seluruh field hanya tergantung dalam sebagian field kunci
3.  NF
  • Sudah tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci)
  • Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung dalam field bukan kunci lainnya)
Pengertian Sistem
Pengertian sistem tergantung pada latar belakang cara pandang orang yg mencoba mendefinisikannya. Menurut aturan, sistem dicermati sebagai formasi anggaran-aturan yang membatasi, baik sang kapasitas sistem itu sendiri juga lingkungan di mana sistem itu berada, buat menjamin keserasian dan keadilan. Menurut rekayasa, sistem dipandang menjadi proses masukan (input) yang ditransformasikan sebagai keluaran (hasil) eksklusif. Menurut umum , sistem dicermati sebagai cara atau metode buat mencapai suatu tujuan.

Secara garis besar sistem bisa didefinisikan menjadi suatu jaringan kerja menurut prosedur-mekanisme yg saling berhubungan, berkumpul beserta-sama buat melakukan suatu aktivitas atau buat merampungkan suatu target tertentu. 

Selain definisi di atas, sistem pula dapat diartikan sebagai jalinan menurut berbagai bagian yang saling berinteraksi. Sistem ditandai dengan adanya masukan (input) dan keluaran (hasil). 

Dengan demikian sistem dapat berupa kesatuan yg terdiri atas jaringan kerja kausal dari bagian-bagian yang saling bergantungan. Pilihan terhadap hubungan antara tiap-tiap bagian ini akan dipengaruhi oleh tujuan spesifik berdasarkan sistem. Singkatnya, sistem merupakan deretan objek-objek yg saling berinteraksi serta bekerja beserta-sama buat mencapai tujuan eksklusif dalam lingkungan yg kompleks. Objek yg dimaksudkan di sini merupakan bagian-bagian berdasarkan sistem, misalnya input, proses, output, pengendalian umpan kembali, serta batasan-batasan, dimana setiap bagian ini memiliki beberapa nilai atau harga yg beserta-sama menggambarkan keadaan sistem pada suatu saat tertentu. Interaksi ini membuat suatu ikatan antar objek-objek dalam proses sistem, antara sistem dan subsistem, sebagai akibatnya didapatkan suatu konduite sistem eksklusif. Setiap perilaku menunjuk dalam suatu performansi (unjuk kerja) yang mengendalikan serta mengarahkan sistem pada suatu tingkat prestasi tertentu. 

Unsur Utama Sistem 
Semua definisi mengenai sistem mencakup tujuh unsur primer yang terdapat dalam sistem, yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)
Komponen dari sistem nir wajib adalah benda-benda fisik. Komponen tersebut dapat berupa benda abstrak, misalnya informasi, numerical variabel misalnya biaya , serta lainnya. Suatu komponen dikatakan memiliki arti jika masih ada satu atau lebih atribut padanya dalam ketika tertentu. Komponen yg sama bisa memiliki arti yg tidak sama jika komponen tersebut ada pada sistem yg lain serta atau atribut yang lain padanya yg turut diperhitungkan.

2. Hubungan Sistem (Relationship)
Setiap sistem mempunyai interaksi baik satu atau beberapa sistem lainnya. Dalam arti setiap sistem wajib berinteraksi satu menggunakan lainnya. Biasanya penjelasan mengenai sistem bisa jua dibuat sampai kepada level-level yang lebih rinci, sehingga sistem tak jarang dijelaskan sebagai sistem yang mengandung subsistem-subsistem yg saling berinteraksi. Subsistem-subsistem ini sendiri jua ditinjau menjadi sistem-sistem yg lebih rendah tingkatannya yg jua mempunyai subsistem-subsistem sendiri yang jua saling berinteraksi, serta demikian seterusnya.

3. Aktivitas Sistem (Activities or Transformation Process)
Aktivitas di sini adalah aspek kepentingan utama berdasarkan oleh analis. Kegiatan dari sistem ini umumnya adalah tranformasi menurut input sebagai output. Aktivitas ini merupakan sebuah proses yg menyebabkan terjadinya suatu perubahan. 

4. Lingkungan Sistem (Environment)
Merupakan aneka macam macam aspek yg bisa mensugesti kegiatan sistem serta tidak secara signifikan terpengaruh oleh sistem yang terdapat tersebut. Lingkungan sistem ini lebih dilihat sebagai bagian pada luar sistem, bukan menjadi bagian sistem itu sendiri. Unsur ini menaruh input terhadap sistem yang ada dan mendapat output menurut sistem tersebut. 

5. Masukan Sistem (Input)
Input adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh sistem buat berfungsi yang diproduksi oleh lingkungan sistem. Input ini dapat berupa bahan mentah, kabar, ataupun konstrain yang memilih baku kualitas suatu output. 

6. Keluaran Sistem (Output)
Adalah hasil dari tenaga yg telah diolah serta diklasifikasikan menjadi keluaran yang bermanfaat. Keluaran pada sini nir selalu berpengaruh secara signifikan terhadap environment system yang terdapat, meskipun hasil ini didapatkan oleh input sistem yang berasal menurut environment system. Interaksi-intrakasi yg terjadi di pada suatu sistem terkadang memungkinkan bahwa hasil menurut beberapa subsistem dapat menjadi input bagi subsistem-subsistem yang lain.

7. Sasaran Sistem (Special Interest of the Observer)
Setiap sistem niscaya mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem merupakan tujuan yg hendak dicapai dengan adanya sistem tadi. 

Sistem Informasi
Pada hakekatnya manusia yg bekerja secara bersamaan dalam sebuah organisasi, secara nir eksklusif mereka bekerja menjadi sebuah sistem. Jenis apapun pekerjaan itu apakah itu pembelian, penjualan, transportasi, pengiriman serta lain sebagainya. Secara alami sistem fakta didapatkan menurut insan yg bekerja dengan manusia. 

Sistem warta dapat diartikan menjadi berikut:
Sistem informasi merupakan kumpulan menurut manusia, data, proses, tampilan warta, serta teknologi keterangan yang saling berinteraksi buat perkembangan sebuah operasi dari hari ke hari serta mendukung aktivitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yg diperlukan oleh pihak manajemen maupun pengguna sistem tadi. 

Sistem keterangan (SI) bisa didefinisikan menjadi kumpulan elemen yang saling berafiliasi satu sama lain yg membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan istilah lain, SI adalah kesatuan elemen-elemen yg saling berinteraksi secara sistematis serta teratur buat membentuk dan membentuk genre informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. 

Pada ketika ini, banyak organisasi menganggap sistem liputan serta teknologi fakta menjadi bagian yg penting dalam persaingan. Kebanyakan organisasi bisnis menyadari bahwa seluruh pekerjanya wajib berpartisipasi dalam pengembangan sistem warta itu sendiri.

Struktur Bangunan Sistem Informasi (Information System Building Blocks)
Dalam menciptakan sebuah sistem warta, terdapat beberapa penekanan primer yg harus diperhatikan, antara lain adalah :
  • Fokus pada asal daya manusia (people)
  • Fokus dalam data
  • Fokus dalam proses
  • Fokus dalam interface
  • Fokus dalam pembangunan sistem
Gambar pada bawah ini mendeskripsikan secara garis akbar tentang bagaimana membentuk sebuah sistem kabar dan siapa saja yang dilibatkan pada pembangunan sistem liputan.

Gambar System Infotmation Building Blocks
Sumber: Jeffery, L Whitten “System Analysis and Design Method 5th Edition”, 2002

Fokus Pada Manusia (Focus on People)
Secara garis besar arsitektur sistem warta menyediakan pondasi bagi pengorganisasian aneka macam macam komponen berdasarkan sistem kabar yang akan dibangun. Kita bisa memulainya menurut perspektif sistem itu sendiri. Setiap orang mempunyai perspektif yang tidak sama satu menggunakan yg lain tentang sebuah sistem fakta. Manajer, pengguna (user), dan spesialis teknik lainnya kita menyebutnya sebagai system stakeholder. Ada beberapa macam system stakeholder yaitu:

1. Pemilik Sistem (System Owner) 
Pemilik sistem melakukan pembayaran terhadap pembangunan dan pemeliharaan sistem, menentukan prioritas menurut sistem serta memilih anggaran-anggaran yg akan digunakan pada sistem tadi. Pada beberapa perkara pemilik sanggup saja sekaligus menjadi pengguna (user). Seperti yang terlihat pada gambar, system owners cenderung tertarik pada bagaimana nantinya sistem yg akan dibentuk ini memberikan laba dalam bisnisnya. Apakah tujuan menurut sistem tadi? Apakah sasaran berdasarkan sistem tersebut? Berapa porto yang dimuntahkan pada pembuatan sistem itu? Berapa biaya yang dikeluarkan jika sistem itu beroperasi? Apakah seluruh biaya yg dimuntahkan bisa mengimbangi keuntungan yang didapat? 

2. Pengguna Sistem (System Users) 
Adalah orang yg biasanya mengoperasikan sistem tadi buat menuntaskan pekerjaan. Pengguna mendefinisikan spesifikasi kebutuhan dan ekspektasi performa dari sistem yg akan dibangun. Tidak misalnya system owners, system users nir terlalu memperhatikan porto dan keuntungan dari sistem tadi. Seperti dalam gambar, mereka lebih memperhatikan kemampuan menurut sistem tersebut terhadap bisnis mereka. Terdapat 3 jenis system users, yaitu:
a. Internal Users
b. External Users
c. Remote and Mobile Users

3. Desainer Sistem (System Designer) 
Adalah spesialis teknik yg mendesain sistem supaya sinkron menggunakan kebutuhan serta permintaan pengguna. Pada beberapa masalah desainer pula merupakan pembagun sistem. Pada gambar, desainer sistem lebih tertarik pada pemilihan teknologi warta yg akan dipakai dan desain menurut sistem itu sendiri pada batasan teknologi yg sudah dipilih. Pada waktu ini, desainer sistem lebih memfokuskan diri pada kemampuan teknikal seperti basis data, network, user interface, ataupun perangkat lunak. 

4. Pembangun Sistem (System Builder) 
Adalah seorang ahli yg mentransfer sistem dalam sebuah operasi. Pembangun sistem ini menciptakan sistem liputan yang menurut spesifikasi desain yg telah dibentuk sang desainer sistem. Biasanya pembangun sistem itu adalah programmer, baik itu application programmer, systems programmer, database programmer, network administrators, dan microcomputer perangkat lunak specialist.

5. Analis Sistem (System Analysts) 
Adalah fasilitator pembangunan sistem fakta dengan tetap menjembatani komunikasi antara pemilik, pengguna, desainer serta pembangun sistem. Seperti yang terlihat dalam gambar, system analyst wajib berinteraksi menggunakan seluruh system stakeholders lantaran system analyst wajib sanggup menjembatani semua bagian menurut system stakeholders. Terdapat enam langkah yang wajib dilakukan sang analis sistem, antara lain:
a. Mengidentifikasi konflik yang ada
b. Menganalisa serta mengerti permasalahan tersebut
c. Mengidentifikasi kebutuhan buat menerima solusi
d. Mengidentifikasi alternatif solusi dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan
e. Mendesain serta mengimplementasikan solusi yg terbaik
f. Mengevaluasi hasilnya. 
6. Vendor dan Konsultan 

Adalah fasilitator penjualan hardware, aplikasi dan pelayanan terhadap korporasi yg bersangkutan. Vendor serta konsultan pada sini bukan lagi hanya adalah pemain pada luar sistem, tetapi juga telah menjadi partner bagi usaha yg dijalankan. 

Fokus Pada Data (Focus on Data)
Seperti halnya kata sistem kabar dan sistem keterangan manajemen, pemakaian istilah data dan informasipun acapkali kali dibaurkan. Secara konseptual data dan warta mempunyai arti yg berbeda. Data adalah kata jamak berdasarkan datum yang berarti gambar­an tentang liputan, statistik serta lain sebagainya, yg belum memiliki “makna”. Sedangkan fakta didefinisikan sebagai perpaduan dari informasi, statistik dan lain-lain yang mempunyai “makna”. Jadi yg membedakan data menurut berita adalah makna yg dikandungnya. Oleh karenanya nir heran kalau pemakaian istilah data dan informasi tak jarang kali dipertukarkan.

Untuk lebih memperjelas perbedaan data serta warta kita lihat definisi menjadi berikut:

Data merupakan fakta dasar mengenai sebuah organisasi maupun transaksi usaha. Kebanyakan data mempunyai makna yg terbatas dan hanya bermanfaat buat diri mereka sendiri. 

Informasi merupakan data yang didapatkan dan diorganisasikan melalui suatu proses dan memiliki maksud eksklusif bagi yang menggunakannya. 

Setelah memahami perbedaan data serta liputan pada atas, dalam membentuk sebuah sistem informasi sangat penting buat mengetahui tentang perancangan skema basis data (database) yg pada dalamnya masih ada beberapa pemahaman penting sebagai berikut:

1) Basis Data
Basis data adalah komponen terpenting dalam pembangunan Sistem Informasi, lantaran basis data merupakan tempat untuk menampung dan mengorganisasikan semua data yg ada pada sistem, sebagai akibatnya bisa dieksplorasi buat menyusun berita-berita pada aneka macam bentuk. Basis data merupakan himpunan gerombolan data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa supaya nir terjadi duplikasi yang nir perlu, sebagai akibatnya bisa diolah atau dieksplorasi secara cepat serta mudah buat membentuk berita.

2) Entitas
Sebuah entitas adalah deretan atau satu kesatuan data yg memiliki ciri yg sama. Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan bisa dibedakan dari sesuatu yg lain. Sekelompok entitas yg sejenis serta berada pada lingkup yg sama menciptakan sebuah Himpunan Entitas (Entitas Set). Sederhananya, entitas menunjuk dalam individu suatu objek, sedang Himpunan Entitas menunjuk pada rumpun (Family) dari individu tadi. Seseorang memang dapat sebagai sebuah entitas, akan tetapi bisa berada dalam Himpunan Entitas yang berbeda dengan seseorang yg lain. Entitas mampu berupa nama orang, tempat, benda atau peristiwa. Sebagai contoh pada bidang manufaktur, yg termasuk entitas adalah suplier, bahan baku, pengadaan serta pengeluaran bahan baku. Sedang himpunan entitas contohnya suplier dan entitas semua nama suplier, bahan baku menggunakan seluruh nama bahan baku serta sebagainya. Entitas terkadang diklaim tipe entitas atau kelas entitas, dapat menyatakan insiden, atau objek. 

3) Atribut 
Atribut adalah item data yg sebagai bagian menurut dari suatu entitas. Istilah lain berdasarkan atribut merupakan properti yang dimiliki oleh sebuah entitas. 

4) Atribut Kunci (Primary Key)
Beberapa atribut memiliki sifat, bahwa dengan mengetahui nilai yg diberikan oleh sebagian atribut berdasarkan entitas eksklusif, dapat diidentifikasikan nilai-nilai yang terkandung pada atribut-atribut lain pada entitas yang sama. Elemen penentu di atas dianggap sebagai atribut kunci.

Dalam sebuah entitas, dimungkinkan adanya lebih dari satu atribut kunci, yang secara unik dapat mengidentifikasikan sebuah entitas. Data atribut-atribut kunci ini adalah suatu calon (candidates key) untuk menjadi atribut kunci utama. Pemilihan elemen kata kunci ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

5) Atribut Tamu (Foreign key)
Merupakan atribut yang berasal dari entitas lain yg berada pada suatu entitas eksklusif, atau pointer record arsip yang berbeda berdasarkan sebuah database. Atribut tamu merupakan penghubung antar entitas satu dengan entitas lainnya. 

6) Relasi 
Relasi memberitahuakn adanya interaksi diantara sejumlah entitas yg berasal daris himpunan entitas yg berbeda. 

Fokus Pada Proses (Focus on Process)
Dalam perancangan sebuah sistem keterangan terdapat beberapa indera pengembangan sistem yg bisa digunakan buat merancang sebuah skema kegiatan atau proses pada sistem tersebut. Untuk itu diperlukan adanya sebuah alat pengembangan sistem yg berorientasi dalam proses pada merancang sebuah sistem warta. Ada beberapa macam alat pengembangan sistem yang berorientasi pada proses, diantaranya adalah seperti yg akan dijelaskan di bawah ini.

a. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah pola penggambaran yang berfungsi buat memberitahuakn interaksi SI tadi dengan lingkungan pada mana sistem tersebut ditempatkan. Serta buat memilih jangkauan berdasarkan sistem. 

Dalam penggambaran itu, sistem dipercaya sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci lantaran yg ditekankan adalah hubungan sistem menggunakan lingkungan yg akan mengaksesnya.

Dalam pembentukan diagram konteks, terdapat beberapa hal yg perlu diperhatikan :
1. Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, dan departemen yg terkait. Di mana sistem itu akan dipakai, harus diidentifikasi secara rinci dan jangan hingga ada yg terlewatkan.
2. Kemungkinan kejadian-kejadian yg akan terjadi dalam penggunaan sistem wajib diidentifikasi secara lengkap.
3. Arah anak panah yg menunjukkan genre data jangan hingga terbalik agar dapat menaruh pemahaman yang sahih terhadap seluruh proses sistem yg akan dibuat.
4. Setiap insiden digambarkan dalam bentuk tekstual yg sederhana serta mudah dipahami oleh produsen sistem.

Dalam DFD terdapat beberapa komponen penting yaitu : 
1. Proses, digambarkan dalam bentuk persegi panjang bersudut tumpul (bentuk Gane dan Sarson) yg menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan. Pada umumnya, proses didefinisikan menggunakan istilah tunggal atau kalimat sederhana misalnya dapat dicermati pada gambar berikut . 

Gambar  Contoh Proses

2. Agen Eksternal (external agent), digambarkan dengan persegi empat (bentuk Gane serta Sarson) yang mendefinisikan orang, unit organisasi, sistem lain, atau organisasi lain, yg berada pada luar lingkup proyek itu namun berinteraksi dengan sistem. Gambar berikut menampakan contoh agen eksternal. 

Gambar Contoh Agen Eksternal

3. Aliran data, merupakan komunikasi antara proses serta lingkungan sistem. Komponen ini digambarkan menggunakan memakai anak panah menuju ke/berdasarkan proses. Aliran data berdasarkan data store ke proses mengindikasikan bahwa data tersebut akan pada-”baca” buat tujuan eksklusif. Sedangkan aliran data berdasarkan proses menuju data store menandakan bahwa data akan dibentuk, dihilangkan, atau diperbarui. Gambar  berikut menunjukkan model genre data. 

Gambar Contoh Aliran data dari serta ke Data store

4. Data Store, sebagian akbar sistem liputan mengcapture data buat dipakai kemudian. Data tersebut disimpan dalam data store, simbol akhir dalam diagram aliran data. Simbol tadi dinyatakan dengan kotak open-end (bentuk Gane dan Sarson). Data store merupakan “inventori” data. Sinonimnya antara lain file serta database. Gambar  berikut memperlihatkan contoh data store. 

Gambar Contoh Data Store

b. Use Case List atau Event Response
Use Case List atau Event Responsedisusun buat mengidentifikasi dan menentukan response yang wajib disediakan sang sistem jika terjadi sebuah event. Event adalah bagian dari unit logical yg harus diselesaikan secara keseluruhan. Dalam arti event ini dipacu oleh sebuah input yang kemudian baru akan berakhir jika sebuah proses telah menaruh output. Pada beberapa situasi, event jua diklaim juga sebagai transaksi.

c. Hierarcy plus Input-Output-Prosess (HIPO)
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output) adalah alat dokumentasi program yg dikembangkan serta didukung oleh IBM. Tetapi kini HIPO pula telah banyak dipakai menjadi alat bantu buat merancang serta mendokumentasikan siklus pengembangan sistem.

HIPO telah dirancang dan dikembangkan untuk menggambarkan struktur bertingkat guna memahami fungsi menurut modul-modul suatu sistem. HIPO pula dirancang buat mendeskripsikan modul-modul yang harus diselesaikan oleh pemrogram. HIPO nir dipakai buat memberitahuakn instruksi-instruksi program yang akan digunakan, disamping itu HIPO menyediakan penerangan yang lengkap terhadap input yang akan dipakai, proses yg akan dilakukan dan hasil yg diinginkan.

Fokus Pada Tampilan (Focus on Interface)
Sistem warta wajib dirancang sedemikian rupa pada hal interface dengan tujuan agar sistem tadi dapat menggunakan mudah dipahami oleh pengguna sistem dan pemakai kabar. Selain itu sistem pula harus didesain agar mempunyai compatibility menggunakan sistem lainnya yg dibutuhkan.

Dalam merancang interface dalam sistem liputan masih ada beberapa aspek sudut pandang dari stakeholder system yg dipertimbangkan antara lain:

· Sudut pandang pemilik sistem
Kebanyakan pemilik sistem tidak tertarik mengenai bagai mana data mentah itu terdapat, namun lebih tertarik pada bagai mana sebuah sistem kabar bisa menambahkan pengetahuan yang baru (Bussiness Knowledge) yg didalamnya menyangkut akurasi serta kabar yang relevan.

· Sudut pandang pengguna sistem
Data yg merepresentasikan kebutuhan pengguna baik itu pada hal enitas, atribut, interaksi antar data dan aturan-anggaran yang berlaku pada sistem tadi.

· Sudut pandang desainer sistem
Setelah pengguna mengutarakan kebutuhannya akan data, selanjutnya desainer sistem menerjemahkan data-data tadi kedalam sebuah skema database.

· Sudut pandang pembangun sistem
Mengaplikasikan skema database ke pada bahasa pemrograman.

Normalisasi
Normalisasi bisa didefinisikan sebagai upaya pemodelan basis data menurut bentuk yg hubungan datanya nir terstruktur ke bentuk basis data yang lebih terstruktur dan kentara hubungannya menggunakan data lainnya. Proses normalisasi dilakukan menggunakan memecah relasi menjadi 2 atau lebih relasi yang lebih kecil menggunakan jumlah atribut yg lebih mini juga sampai sebagai bentuk normal. 

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan dalam relasi-rekanan pada basis data dan wajib dipenuhi oleh rekanan-relasi tadi dalam level-level normalisasi. Beberapa level yang biasa dipakai dalam normalisasi merupakan :

a. Bentuk Tidak Normal 
Bentuk ini adalah perpaduan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti format eksklusif, sebagai akibatnya terdapat kemungkinan data tersebut nir lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai menggunakan waktu melakukan input.

b. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1-NF)
Langkah pertama dari proses normalisasi adalah mentransformasikan ke dalam bentuk tabel 2 dimensi. Perpotongan antara baris serta kolom hanya memuat satu nilai data, tidak boleh ada pengulangan nilai pada perpotongan antara baris dan kolom.

Bentuk normal pertama mempunyai karakteristik yaitu setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk pada satu demi satu record dan nilai dari field-field berupa ”atomic value” (bagian yg masih memiliki sifat induknya, jika dipecah lagi maka ia tidak mempunyai sifat induknya), tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda, tiap field hanya memiliki satu pengertian, bukan gugusan data yg memiliki arti mendua, hanya satu arti saja dan pula bukanlah pecahan kata-istilah sebagai akibatnya ialah lain.

c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / dua-NF)
Bentuk normal ke 2 memiliki syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama, atribut bukan kunci (atribut yg bukan merupakan bagian kunci utama) haruslah bergantung sepenuhnya secara fungsi dalam kunci utama (primary key). Sehingga buat menciptakan normal kedua haruslah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus unik serta dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Setiap rekanan bentuk normal kedua jua termasuk pada bentuk normal pertama, kebalikannya rekanan pada bentuk normal pertama belum tentu termasuk dalam bentuk normal kedua.

d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / tiga-NF)
Relasi dikatakan mempunyai bentuk normal ketiga yaitu jika sudah berada dalam bentuk normal kedua, serta setiap atribut bukan kunci nir memiliki dependensi transitif terhadap kunci utama 

System Development Process
Menurut Jeffery, L Whitten dalam System Analysis and Design Methode 5th Edition, System Development Process (2002) adalah sekumpulan kegiatan, metode serta alat-alat yg dibutuhkan sang stakeholder system dalam membangun dan memelihara sistem. 

Adapun fasa kegiatan tadi dibagi dalam tujuh langkah dasar yaitu:

1. Investigasi Awal (Preliminary Investigation)
Tujuan menurut pemeriksaan awal terdapat dua, yang pertama menjawab pertanyaan “Apakah keuntungan yang didapat berdasarkan pembangunan sistem yg bersangkutan?” Untuk menjawab pertanyaan ini harus mendefinisikan perseteruan secara kentara, peluang keberhasilan, petunjuk yang menjadi pemicu adanya proyek. Kedua, fasa ini jua wajib menghasilkan Project Charter, yaitu berupa menciptakan perencanaan aktivitas, identifikasi awal kebutuhan dan batasan dalam sistem, pihak yg berpartisipasi pada proyek, biaya yg diperlukan dan jadwal.

2. Tahap Analisis Permasalahan (Problem Analysis)
Pada fasa ini diidentifikasi sistem yang telah terdapat kini , baik itu menurut segi proses-proses genre liputan yang terdapat, entitas yang terlibat, dokumen-dokumen berdasarkan genre liputan. Pada termin ini akan digambarkan secara garis besar sistem yang ada kini buat selanjutnya dianalisis perseteruan dan kelemahannya, lalu ditindaklanjuti pada bagian perancangan menjadi bagian yang akan diperbaiki. Di sini tim pembangun sistem diharapkan mengetahui secara lebih lebih jelasnya mengenai apa yang menjadi penyebab diadakannya pembangunan sistem dengan menjawab pertanyaan “Apakah laba pemugaran sistem ini akan melebihi porto yang diperlukan dalam perbaikan sistem?”

3. Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Sebelum melangkah lebih jauh pada tahap desain sistem, terlebih dahulu wajib mengetahui apa yg wajib dilakukan sang sistem yang akan dibangun, bukan bagaimana sistem tersebut harus melakukan sesuatu. Dengan demikian akan bisa didefinisikan apa yg dibutuhkan oleh sistem. Secara esensial, tujuan berdasarkan analisis kebutuhan sistem adalah buat mengidentifikasikan data, proses dan interface yang diharapkan dalam sistem yg akan dibangun.

4. Tahap Analisis Keputusan (Decision Analysis)
Pada tahapan sebelumya, yaitu termin analisis kebutuhan mungkin saja masih ada poly alternatif buat mendesain sistem infomasi yg akan dibangun. Untuk itu pada fasa ini terdapat beberapa pertanyaan yaitu:
  • Berapa poly sistem yg wajib terkomputerisasi?
  • Haruskah kita membeli perangkat lunak atau menciptakan sendiri?
  • Apakah sistem hanya terbatas pada jaringan internal, atau berbasis WEB?
  • Apa jenis teknologi fakta yang sempurna digunakan pada pelaksanaan yang akan dibuat?
5. Tahap Perancangan Sistem
Tujuan menurut termin ini adalah buat mentransformasikan kebutuhan sistem ke pada desain sinkron spesifikasi yg diperlukan sang termin pembangunan sistem. Dengan istilah lain tahap ini mengalamatkan dalam bagaimana teknologi yang akan diterapkan pada sistem yg baru. Desain membutuhkan wangsit dan pendapat berdasarkan banyak sekali pihak, terutama stakeholder dari sistem itu sendiri. Pada tahap ini desainer mengimplementasikan sasaran sistem yg sudah ditetapkan dalam tahapan sebelumnya. 

6. Tahap Pembangunan (Construction)
Merupakan implementasi dari desain yg telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman. Pada tahapan ini tim proyek wajib menyusun database, pelaksanaan serta interface berdasarkan sistem menggunakan memakai bahasa pemrograman misalnya Visual Basic, Java, C++, atau Delphi.

7. Tahap Implementasi 
Merupakan tahap peralihan menurut sistem usang ke sistem baru. Pada tahapan ini tim pembangun sistem wajib memastikan apakah sistem yang baru berjalan menggunakan baik. 

Pada tahapan ini terdapat banyak kegiatan yg dilakukan, antara lain :

a. Pemrograman serta pengujian.
Pemrograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan instruksi yang digunakan buat mengatur personal komputer agar bekerja sesuai menggunakan maksud masing-masing instruksi. Setiap program menjalani pengujian secara individual buat memastikan bahwa acara bebas menurut kesalahan.
b. Instalasi perangkat keras serta aplikasi.
c. Konversi
Konversi merupakan tahapan yg digunakan buat mengoperasikan sistem baru pada rangka menggantikan sistem yg lama .
d. Pelatihan kepada pemakai.
e. Dokumentasi.

Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan sebagai acuan dalam tahapan operasi dan pemeliharaan. Pada tahapan implementasi, dokumentasi yg dibentuk dapat dibagi menjadi tiga jenis, pertama, dokumentasi operasi yang mencakup jadwal pengoperasian, cara pengoperasian alat-alat, faktor-faktor keamanan, serta masa berlakunya suatu berkas. Kedua, dokumentasi pengembangan yg menjabarkan sistem secara lengkap, meliputi deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, dan output pengujian. Ketiga, dokumentasi pemakai yg berisi petunjuk buat menggunakan masing-masing acara dan pula mencakup materi training