PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN FILE MENURUT AHLI

Pengertian Tentang Manajemen File
Manajemen File: Menggunakan Windows Explorer (Windows) buat Mengelola File serta Folder. Manajemen file dalam sistem operasi keluaran Microsoft Windows bisa dilakukan menggunakan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yang ada dalam acara aplikasi file manager Windows Explorer. Aplikasi ini berfungsi buat mengelola arsip dan folder, seperti menyalin file menjadi 2 atau lebih salinan, menghapus atau memindahkan arsip atau folder ke loka lain, misalnya ke pada flasdisk atau folder lainnya. 

Penggunaan pilihan menu serta operasi-operasi file pada Windows Explorer ini relatif gampang dipakai serta sederhana. Umumnya, Windows Explorer dieksekusi lewat: Start Menu Program Accessories Windows Explorer. Atau cara cepatnya dengan klik kanan pada Start Menu, kemudian pilih Explorer.

1. Metode-metode pembelajaran dalam matapelajaran TIK 
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), terdapat beberapa motode yang generik dipakai, diantaranya merupakan :

a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan anak didik memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan sebagai efektif bila materi yg menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai pelaksanaan tinggi. Pertanyaaan yg diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan poly kemungkinan jawaban), serta disajikan menggunakan cara yg menarik.

b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran menggunakan penyajian materi melalui pemecahan perkara, atau analisis sistem produk teknologi yg pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan anak didik apabila diskusi itu melibatkan seluruh anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan perkara.

Jika metoda ini dikelola menggunakan baik, antusiasme anak didik untuk terlibat dalam lembaga ini sangat tinggi. Tata caranya merupakan sebagai berikut: sine qua non pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi wajib jelas serta menarik, peserta diskusi dapat mendapat dan memberi, serta suasana diskusi tanpa tekanan.

c. Metode Pemberian Tugas
Metode anugerah tugas merupakan cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan anak didik untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas bisa secara individual atau grup. Pemberian tugas untuk setiap anak didik atau grup dapat sama serta bisa juga tidak sama.

Agar hadiah tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas wajib bisa dikerjakan oleh anak didik atau kelompok murid, dua) output menurut aktivitas ini dapat ditindaklanjuti menggunakan presentasi oleh murid dari satu gerombolan serta ditanggapi sang siswa berdasarkan kelompok yg lain atau oleh pengajar yang bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yg didapat.

d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana anak didik melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan menerangkan sendiri suatu yg dipelajarinya. Dalam metode ini anak didik diberi kesempatan buat mengalami sendiri atau melakukan sendiri menggunakan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, menandakan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yg dipelajarinya. Di pada TIK, percobaan poly dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau gerombolan . Hal ini tergantung berdasarkan tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yg tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan menggunakan demonstrasi, apabila indera yg tersedia hanya satu atau dua perangkat saja.

e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran menggunakan memperagakan atau mempertunjukkan pada murid suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi bisa dilakukan menggunakan memperlihatkan benda baik yang sebenarnya, model, juga tiruannya serta disertai menggunakan penerangan ekspresi.

Demonstrasi akan menjadi aktif bila dilakukan menggunakan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan sang murid. Metoda ini dapat dilakukan buat aktivitas yg alatnya terbatas tetapi akan dilakukan monoton dan berulang-ulang sang siswa.

f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yg dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru pada murid baik secara perorangan atau gerombolan mini anak didik. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali dipakai, khususnya pada ketika murid telah terlibat dalam kerja grup.

Peran pengajar sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat diharapkan sang murid buat mendampingi mereka membahas dan merampungkan tugas-tugasnya

PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN FILE MENURUT AHLI

Pengertian Tentang Manajemen File
Manajemen File: Menggunakan Windows Explorer (Windows) buat Mengelola File serta Folder. Manajemen file pada sistem operasi keluaran Microsoft Windows bisa dilakukan menggunakan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yg terdapat dalam program aplikasi arsip manager Windows Explorer. Aplikasi ini berfungsi buat mengelola file dan folder, seperti menyalin file sebagai 2 atau lebih salinan, menghapus atau memindahkan arsip atau folder ke tempat lain, misalnya ke pada flasdisk atau folder lainnya. 

Penggunaan menu serta operasi-operasi arsip dalam Windows Explorer ini relatif gampang dipakai serta sederhana. Umumnya, Windows Explorer dieksekusi lewat: Start Menu Program Accessories Windows Explorer. Atau cara cepatnya dengan klik kanan pada Start Menu, lalu pilih Explorer.

1. Metode-metode pembelajaran pada matapelajaran TIK 
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), terdapat beberapa motode yg umum dipakai, diantaranya merupakan :

a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yg mengarahkan siswa memahami materi tadi. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yg menjadi topik bahasan menarik, menantang serta mempunyai nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yg diajukan bervariasi, mencakup pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) serta pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan poly kemungkinan jawaban), serta tersaji menggunakan cara yang menarik.

b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran menggunakan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan anak didik jika diskusi itu melibatkan seluruh anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan perkara.

Jika metoda ini dikelola menggunakan baik, antusiasme anak didik buat terlibat pada lembaga ini sangat tinggi. Tata caranya adalah menjadi berikut: sine qua non pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi wajib jelas serta menarik, peserta diskusi bisa mendapat dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.

c. Metode Pemberian Tugas
Metode hadiah tugas merupakan cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa buat melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau grup. Pemberian tugas buat setiap murid atau grup bisa sama serta dapat pula berbeda.

Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas harus mampu dikerjakan sang siswa atau kelompok anak didik, 2) output berdasarkan kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi sang anak didik dari satu gerombolan dan ditanggapi sang siswa menurut grup yang lain atau sang pengajar yg bersangkutan, serta tiga) di akhir aktivitas ada konklusi yg didapat.

d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan suatu cara pengelolaan pembelajaran pada mana murid melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan mengambarkan sendiri suatu yg dipelajarinya. Dalam metode ini murid diberi kesempatan buat mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, pertanda dan menarik kesimpulan sendiri mengenai obyek yg dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan poly dilakukan dalam pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.

Percobaan dapat dilakukan melalui aktivitas individual atau grup. Hal ini tergantung dari tujuan serta makna percobaan atau jumlah indera yang tersedia. Percobaan ini bisa dilakukan dengan demonstrasi, jika indera yang tersedia hanya satu atau 2 perangkat saja.

e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan cara pengelolaan pembelajaran menggunakan memperagakan atau mempertunjukkan pada anak didik suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yg sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menerangkan benda baik yang sebenarnya, contoh, juga tiruannya serta disertai dengan penjelasan lisan.

Demonstrasi akan sebagai aktif apabila dilakukan dengan baik sang guru dan selanjutnya dilakukan sang siswa. Metoda ini bisa dilakukan buat kegiatan yg alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus serta berulang-ulang sang anak didik.

f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh pengajar kepada anak didik baik secara perorangan atau grup kecil anak didik. Disamping metoda yg lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini poly sekali digunakan, khususnya dalam waktu murid telah terlibat pada kerja gerombolan .

Peran pengajar sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat diharapkan oleh murid buat mendampingi mereka membahas dan menuntaskan tugas-tugasnya

PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR SISTEM BERKAS

Pengertian Dan Konsep Dasar Sistem Berkas
Komputer dapat menyimpan liputan ke beberapa media penyimpanan yang tidak sama, misalnya magnetic disks, magnetic tapes dan optical disks. Agar personal komputer bisa digunakan menggunakan nyaman, system operasi menyediakan system penyimpanan dengan sistematika yang seragam. Sistem operasi mengabstraksikan property fisik dari media penyimpanannya dan mendefinisikan unit penyimpanan logis yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media fisik sang system operasi. Media penyimpanan ini umumnya bersifat non-volatile, sebagai akibatnya kandungan di dalamnya nir akan hilang apabila terjadi gagal listrik maupun system reboot.

Berkas adalah formasi keterangan berkait yg diberi nama dan direkam dalam penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas adalah bagian terkecil menurut penyimpanan logis, adalah data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada di pada berkas. Biasanya berkas merepresentasikan acara dan data. Data menurut berkas bisa bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik atau pun biner. Format berkas pula bias bebas, misalnya berkas teks atau dapat pula diformat niscaya. Secara generik, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yg didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna.

Informasi pada berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada poly beragam jenis keterangan yg dapat disimpan pada berkas. Hal ini ditimbulkan sang struktur tertentu yang dimiliki sang berkas, sinkron dengan jenisnya masing-masing. Contohnya :
  • Text arsip; yaitu urutan karakter yg disusun ke dalam baris-baris
  • Source arsip; yaitu urutan subroutine serta fungsi yg nantinya akan dideklarasikan
  • Object arsip; adalah urutan byte yang diatur ke pada blok-blok yg dikenali sang linker berdasarkan system
  • Executable file; merupakan rangkaian code section yg bisa dibawa loader ke dalam memori serta dieksekusi
Atribut Pada Berkas
Berkas diberi nama buat kenyamanan bagi pengguna dan buat acuan bagi data yang terkandung pada dalamnya. Nama berkas umumnya berupa string atau karakter. Beberapa system membedakan penggunaan huruf akbar dan mini pada penamaan sebuah berkas, sementara system yg lain menganggap kedua hal pada atas sama. Ketika berkas diberi nama, maka berkas tadi akan sebagai madiri terhadap proses, pengguna bahkan system yang membuatnya. Atribut berkas terdiri menurut :
  • Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap pada bentuk yg bias dibaca oleh insan (human-readable form)
  • Type, dibutuhkan untuk system yang mendukung beberapa type berbeda
  • Lokasi; adalah pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device tersebut
  • Ukuran (size); yaitu berukuran berkas pada ketika itu, baik dalam byte, huruf atau pun blok
  • Proteksi; adalah kabar mengenai kontrol akses, contohnya siapa saja yang boleh membaca, menulis serta mengeksekusi berkas
  • Waktu, lepas serta identifikasi pengguna; keterangan ini umumnya disimpan untuk :
1. Pembuatan berkas
2. Modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
3. Penggunaan terakhir berkas

Data tersebut dapat berguna buat perlindungan, keamanan dan monitoring penggunaan menurut berkas. Informasi tentang semua berkas disimpan dalam struktur direktori yg terdapat pada penyimpanan sekunder. Direktori, misalnya berkas, wajib bersifat non-volatile, sebagai akibatnya keduanya wajib disimpan pada sebuah device serta baru dibawa bagian per-bagian ke memori pada waktu diharapkan.

Operasi Pada Berkas
Sebuah berkas merupakan jenis data tak berbentuk. Untuk mendefinisikan berkas secara sempurna, perlu melihat operasi yang dapat dilakukan pada berkas tadi. Sistem operasi menyediakan system calls buat menciptakan, membaca, menulis, mencari, menghapus serta sebagainya. Berikut bisa kita lihat apa yang wajib dilakukan system operasi pada keenam operasi dasar pada berkas.

· Membuat sebuah berkas
Ada 2 cara dalam menciptakan berkas. Pertama, tempat baru pada pada system berkas wajib pada alokasikan buat berkas yg akan dibuat. Kedua, sebuah direktori harus mempersiapkan tempat buat berkas baru, lalu direktori tadi akan mencatat nama berkas dan lokasinya pada sistem berkas.

· Menulis dalam sebuah berkas
Untuk menulis dalam berkas, kita memakai system call beserta nama berkas yang akan ditulisi dan kabar apa yang akan ditulis pada berkas. Ketika diberi nama berkas, system mencari ke direktori untuk menerima lokasi berkas. Sistem pula harus menyimpan penunjuk tulis dalam berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis wajib diperbaharui setiap terjadi penulisan dalam berkas.

· Membaca sebuah berkas
Untuk dapat membaca sebuah berkas, dapat memakai system call beserta nama berkas pada blok memori mana berkas berikutnya diletakkan. Direktori mencari berkas yang akan dibaca serta system menyimpan penunjuk baca pada berkas dimana pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk harus diperbaharui. Sehingga secara umum, suatu berkas ketika sedang dibaca atau ditulis, kebanyakan system hanya memiliki satu penunjuk, baca dan tulis memakai penunjuk yg sama, hal ini berhemat tempat serta mengurangi kompleksitas system.

· Menempatkan pulang sebuah berkas
DIrektori yg bertugas buat mencari berkas yang bersesuaian serta mengembalikan lokasi berkas pada waktu itu. Menempatkan berkas nir perlu melibatkan proses I/O. Operasi ini seringkali diklaim pencarian berkas.

· Menghapus sebuah berkas
Untuk menghapus berkas, perlu dicari berkas tadi di dalam direktori. Setelah ditemukan dapat dibebaskan tempat yg digunakan berkas tersebut (sehingga bisa digunakan oleh berkas lain) dan menghapus tempatnya di direktori.

· Memendekkan berkas
Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut berdasarkan berkas permanen sama tetapi ingin menghapus isi dari berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut tetap sama namun panjang berkas menjadi nol, hal ini lebih baik daripada memaksa pengguna buat menghapus berkas dan membuatnya lagi.

Beberapa kabar yang terkait dengan pembukaan berkas, yaitu :

· Penunjuk berkas
Pada system yg nir mengikutkan batas berkas menjadi bagian berdasarkan system call baca serta tulis, system tersebut harus mengikuti posisi dimana terakhir proses baca serta tulis menjadi penunjuk. Penunjuk ini unik buat setiap operasi dalam berkas, maka menurut itu harus disimpan terpisah berdasarkan atribut berkas yg ada dalam disk.

· Penghitung berkas yang terbuka
Setelah berkas ditutup, system wajib mengosongkan kembali table berkas yang dibuka yg digunakan sang berkas tersebut atau tempat di table akan habis. KArena mungkin ada beberapa proses yang membuka berkas secara bersamaan dan system harus menunggu sampai berkas tadi ditutup sebelum mengosongkan tempatnya pada table. Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yang sudah dibuka dan ditutup dan menjadi nol waktu yang terakhir membaca berkas menutup berkas tadi barulah system bisa mengosongkan tempatnya di table.

· Lokasi berkas pada disk
Kebanyakan operasi dalam berkas memerlukan system buat membarui data yang ada dalam berkas. Informasi tentang lokasi berka spada disk disimpan di memori supaya menghindari banyak pembacaan dalam disk buat setiap operasi.

Jenis Berkas

Jenis berkas

akhiran

fungsi

Executable
.exe, .com, .bat, .bin
Program yg siap dijalankan
Objek
.obj, .O
Bahas mesin, kode terkompilasi
Source Code
.C, .cc, .pas, .java, .asm
Kode asal dari berbagai bahasa
Batch
.bat, .sh
Perintah pada shell
Text
.txt, .doc
Data text, document
Pengolah kata
.wpd, .tex, .doc
Format jenis pengolah data
Library
.lib, .A, .dll
Library buat rutin program
Print, gambar
.ps, .dvi, .gif
Format ASCII atau biner buat dicetak
Archive
.arc, .zip, .tar
Beberapa berkas yg dikumpulkan

 

Berkas Dan Akses
Sistem penyimpanan, pengelolaan dan penyimpanan data dalam alat penyimpan eksternal. Pada berkas dan akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.

File
Kumpulan berdasarkan record-record yang saling berhubungan.

Klasifikasi Data
1. Kelompok Data Tetap
Kelompok data yg tidak mengalami perubahan, paling tidak pada kurun saat yg usang.

Contoh : Data pribadi mahasiswa.

2. Kelompok Data Tak Tetap
Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.

Contoh : Data rencana studi mahasiswa.

3. Kelompok Data Yang Bertambah Menurut Waktu
Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi menurut gerombolan data tetap dan data tidak permanen.

Contoh : Data transkrip.
KLasifikasi File
1. Master File (Berkas Induk)
2. Transaction File (Berkas Transaksi)
3. Report File (Berkas Laporan)
4. Work File (Berkas Kerja)
5. Program File (Berkas Program)
6. Text File (Berkas Teks)
7. Dump File (Berkas Tampung)
8. Library File (Berkas Pustaka)
9. History File (Berkas Sejarah)

1. MASTER FILE;
Adalah file yg berisi data yg relatif tetap.
Ada 2 jenis Master File :
1. Reference Master File;
File yg berisi record yg tak berubah / sporadis berubah.

2. Dynamic Master File;
File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun saat eksklusif atau berdasarkan suatu insiden transaksi.

2. TRANSACTION FILE
Adalah arsip yang berisi record-recod yang akan memperbaharui / meng-update record-record yg ada pada master file.

Meng-update bisa berupa : Penambahan record, penghapusan serta pemugaran record.

3. REPORT FILE
Adalah file yang berisi data yang dibentuk untuk laporan / keperluan user.
File tersebut dapat dicetak dalam kertas printer atau hanya ditampilkan pada layar.

4. WORK FILE
Merupakan arsip sementara pada sistem.

Suatu work arsip merupakan indera buat melewatkan data yang dibentuk oleh sebuah program ke acara lain. Biasanya arsip ini dibuat pada waktu proses sortir.

5. PROGRAM FILE
Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk memproses data yang akan disimpan pada file lain / dalam memori primer.

6. TEXT FILE
Adalah file yg berisi input data alphanumeric dan grafik yg digunakan oleh sebuah text editor program. Text file hanya dapat diproses menggunakan text editor.

7. DUMP FILE
Adalah file yg dipakai buat tujuan pengamanan (security), mencatat mengenai aktivitas peng-update-an, sekumpulan transaksi yang sudah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan.

8. LIBRARY FILE
Adalah file yg dipakai buat penyimpanan program pelaksanaan, program utilitas atau acara lainnya.

9. HISTORY FILE
File ini adalah tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction file. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang, sinkron menggunakan aktivitas yang terjadi.

PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR SISTEM BERKAS

Pengertian Dan Konsep Dasar Sistem Berkas
Komputer dapat menyimpan warta ke beberapa media penyimpanan yg tidak selaras, seperti magnetic disks, magnetic tapes dan optical disks. Agar personal komputer bisa dipakai dengan nyaman, system operasi menyediakan system penyimpanan menggunakan sistematika yg seragam. Sistem operasi mengabstraksikan property fisik menurut media penyimpanannya dan mendefinisikan unit penyimpanan logis yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media fisik oleh system operasi. Media penyimpanan ini umumnya bersifat non-volatile, sehingga kandungan pada dalamnya nir akan hilang jika terjadi gagal listrik juga system reboot.

Berkas merupakan formasi warta berkait yg diberi nama serta direkam pada penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas adalah bagian terkecil menurut penyimpanan logis, ialah data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada pada pada berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program dan data. Data menurut berkas dapat bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik atau pun biner. Format berkas juga bias bebas, contohnya berkas teks atau dapat juga diformat niscaya. Secara generik, berkas adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yang didefinisikan oleh produsen berkas dan pengguna.

Informasi dalam berkas ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak beragam jenis fakta yang dapat disimpan dalam berkas. Hal ini ditimbulkan oleh struktur tertentu yang dimiliki oleh berkas, sinkron dengan jenisnya masing-masing. Contohnya :
  • Text file; yaitu urutan karakter yang disusun ke dalam baris-baris
  • Source file; yaitu urutan subroutine dan fungsi yang nantinya akan dideklarasikan
  • Object file; adalah urutan byte yang diatur ke pada blok-blok yg dikenali sang linker dari system
  • Executable arsip; adalah rangkaian code section yg dapat dibawa loader ke dalam memori dan dieksekusi
Atribut Pada Berkas
Berkas diberi nama buat kenyamanan bagi pengguna serta untuk acuan bagi data yg terkandung pada dalamnya. Nama berkas umumnya berupa string atau karakter. Beberapa system membedakan penggunaan alfabet akbar dan kecil pada penamaan sebuah berkas, sementara system yang lain menduga ke 2 hal pada atas sama. Ketika berkas diberi nama, maka berkas tadi akan sebagai madiri terhadap proses, pengguna bahkan system yg membuatnya. Atribut berkas terdiri menurut :
  • Nama; merupakan satu-satunya warta yang permanen pada bentuk yang bias dibaca oleh manusia (human-readable form)
  • Type, diharapkan buat system yg mendukung beberapa type berbeda
  • Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas dalam device tersebut
  • Ukuran (size); yaitu ukuran berkas dalam waktu itu, baik pada byte, huruf atau pun blok
  • Proteksi; adalah informasi tentang kontrol akses, contohnya siapa saja yang boleh membaca, menulis serta mengeksekusi berkas
  • Waktu, lepas dan identifikasi pengguna; fakta ini biasanya disimpan buat :
1. Pembuatan berkas
2. Modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
3. Penggunaan terakhir berkas

Data tadi dapat bermanfaat untuk proteksi, keamanan serta monitoring penggunaan menurut berkas. Informasi tentang semua berkas disimpan pada struktur direktori yang terdapat dalam penyimpanan sekunder. Direktori, seperti berkas, harus bersifat non-volatile, sebagai akibatnya keduanya harus disimpan pada sebuah device serta baru dibawa bagian per-bagian ke memori dalam ketika diharapkan.

Operasi Pada Berkas
Sebuah berkas merupakan jenis data abstrak. Untuk mendefinisikan berkas secara sempurna, perlu melihat operasi yang dapat dilakukan pada berkas tadi. Sistem operasi menyediakan system calls buat membuat, membaca, menulis, mencari, menghapus dan sebagainya. Berikut dapat kita lihat apa yg harus dilakukan system operasi dalam keenam operasi dasar pada berkas.

· Membuat sebuah berkas
Ada dua cara pada menciptakan berkas. Pertama, tempat baru di pada system berkas wajib pada alokasikan buat berkas yang akan dibuat. Kedua, sebuah direktori wajib mempersiapkan loka buat berkas baru, lalu direktori tadi akan mencatat nama berkas serta lokasinya dalam sistem berkas.

· Menulis pada sebuah berkas
Untuk menulis pada berkas, kita memakai system call beserta nama berkas yang akan ditulisi serta berita apa yg akan ditulis dalam berkas. Ketika diberi nama berkas, system mencari ke direktori buat menerima lokasi berkas. Sistem jua wajib menyimpan penunjuk tulis dalam berkas dimana penulisan berikut akan ditempatkan. Penunjuk tulis harus diperbaharui setiap terjadi penulisan dalam berkas.

· Membaca sebuah berkas
Untuk dapat membaca sebuah berkas, bisa menggunakan system call bersama nama berkas pada blok memori mana berkas berikutnya diletakkan. Direktori mencari berkas yang akan dibaca dan system menyimpan penunjuk baca dalam berkas dimana pembacaan berikutnya akan terjadi. Ketika pembacaan dimulai, penunjuk harus diperbaharui. Sehingga secara generik, suatu berkas saat sedang dibaca atau ditulis, kebanyakan system hanya mempunyai satu penunjuk, baca dan tulis memakai penunjuk yang sama, hal ini berhemat loka dan mengurangi kompleksitas system.

· Menempatkan kembali sebuah berkas
DIrektori yg bertugas buat mencari berkas yang bersesuaian dan mengembalikan lokasi berkas pada saat itu. Menempatkan berkas tidak perlu melibatkan proses I/O. Operasi ini tak jarang dianggap pencarian berkas.

· Menghapus sebuah berkas
Untuk menghapus berkas, perlu dicari berkas tersebut di dalam direktori. Setelah ditemukan bisa dibebaskan tempat yang digunakan berkas tadi (sehingga dapat dipakai sang berkas lain) dan menghapus tempatnya pada direktori.

· Memendekkan berkas
Ada suatu keadaan dimana pengguna menginginkan atribut berdasarkan berkas permanen sama tetapi ingin menghapus isi menurut berkas tersebut. Fungsi ini mengizinkan semua atribut permanen sama tetapi panjang berkas sebagai nol, hal ini lebih baik daripada memaksa pengguna buat menghapus berkas serta membuatnya lagi.

Beberapa fakta yang terkait dengan pembukaan berkas, yaitu :

· Penunjuk berkas
Pada system yg tidak mengikutkan batas berkas sebagai bagian berdasarkan system call baca serta tulis, system tadi harus mengikuti posisi dimana terakhir proses baca dan tulis menjadi penunjuk. Penunjuk ini unik untuk setiap operasi dalam berkas, maka dari itu wajib disimpan terpisah berdasarkan atribut berkas yg terdapat pada disk.

· Penghitung berkas yang terbuka
Setelah berkas ditutup, system wajib mengosongkan balik table berkas yg dibuka yg digunakan sang berkas tadi atau loka di table akan habis. KArena mungkin ada beberapa proses yang membuka berkas secara bersamaan dan system harus menunggu hingga berkas tadi ditutup sebelum mengosongkan tempatnya di table. Penghitung ini mencatat banyaknya berkas yg telah dibuka dan ditutup serta menjadi nol waktu yang terakhir membaca berkas menutup berkas tadi barulah system dapat mengosongkan tempatnya di table.

· Lokasi berkas pada disk
Kebanyakan operasi pada berkas memerlukan system untuk mengganti data yg terdapat dalam berkas. Informasi tentang lokasi berka spada disk disimpan pada memori agar menghindari banyak pembacaan dalam disk buat setiap operasi.

Jenis Berkas

Jenis berkas

akhiran

fungsi

Executable
.exe, .com, .bat, .bin
Program yg siap dijalankan
Objek
.obj, .O
Bahas mesin, kode terkompilasi
Source Code
.C, .cc, .pas, .java, .asm
Kode asal menurut berbagai bahasa
Batch
.bat, .sh
Perintah pada shell
Text
.txt, .doc
Data text, document
Pengolah kata
.wpd, .tex, .doc
Format jenis pengolah data
Library
.lib, .A, .dll
Library buat rutin program
Print, gambar
.ps, .dvi, .gif
Format ASCII atau biner buat dicetak
Archive
.arc, .zip, .tar
Beberapa berkas yang dikumpulkan

 

Berkas Dan Akses
Sistem penyimpanan, pengelolaan dan penyimpanan data dalam indera penyimpan eksternal. Pada berkas serta akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.

File
Kumpulan berdasarkan record-record yg saling berafiliasi.

Klasifikasi Data
1. Kelompok Data Tetap
Kelompok data yg tidak mengalami perubahan, paling tidak dalam kurun saat yang usang.

Contoh : Data eksklusif mahasiswa.

2. Kelompok Data Tak Tetap
Kelompok data yg secara rutin mengalami perubahan.

Contoh : Data planning studi mahasiswa.

3. Kelompok Data Yang Bertambah Menurut Waktu
Kelompok data ini umumnya merupakan data akumulasi berdasarkan kelompok data permanen dan data tak permanen.

Contoh : Data transkrip.
KLasifikasi File
1. Master File (Berkas Induk)
2. Transaction File (Berkas Transaksi)
3. Report File (Berkas Laporan)
4. Work File (Berkas Kerja)
5. Program File (Berkas Program)
6. Text File (Berkas Teks)
7. Dump File (Berkas Tampung)
8. Library File (Berkas Pustaka)
9. History File (Berkas Sejarah)

1. MASTER FILE;
Adalah arsip yg berisi data yang relatif permanen.
Ada dua jenis Master File :
1. Reference Master File;
File yang berisi record yang tidak berubah / sporadis berubah.

2. Dynamic Master File;
File yg berisi record yang terus menerus berubah pada kurun waktu tertentu atau dari suatu peristiwa transaksi.

2. TRANSACTION FILE
Adalah arsip yg berisi record-recod yg akan memperbaharui / meng-update record-record yang terdapat pada master arsip.

Meng-update bisa berupa : Penambahan record, penghapusan serta perbaikan record.

3. REPORT FILE
Adalah file yg berisi data yg dibuat buat laporan / keperluan user.
File tersebut bisa dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar.

4. WORK FILE
Merupakan arsip sementara pada sistem.

Suatu work file merupakan indera buat melewatkan data yg dibentuk sang sebuah program ke acara lain. Biasanya file ini dibuat dalam waktu proses sortir.

5. PROGRAM FILE
Adalah arsip yg berisi instruksi-instruksi buat memproses data yang akan disimpan dalam arsip lain / pada memori utama.

6. TEXT FILE
Adalah arsip yang berisi input data alphanumeric serta grafik yang dipakai sang sebuah text editor program. Text arsip hanya dapat diproses dengan text editor.

7. DUMP FILE
Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat tentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang sudah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan.

8. LIBRARY FILE
Adalah file yg dipakai untuk penyimpanan program pelaksanaan, program utilitas atau program lainnya.

9. HISTORY FILE
File ini adalah loka akumulasi dari hasil pemrosesan master arsip dan transaction arsip. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang, sesuai dengan aktivitas yang terjadi.

PENGERTIAN DATA MINING APA ITU DATA MINING

Pengertian Data Mining, Apa Itu Data Mining?
Secara sederhana data mining merupakan penambangan atau penemuan fakta baru dengan mencari pola atau anggaran eksklusif dari sejumlah data yang sangat akbar (Davies, 2004). Data mining jua disebut menjadi serangkaian proses buat menggali nilai tambah berupa pengetahuan yang selama ini nir diketahui secara manual berdasarkan suatu perpaduan data (Pramudiono, 2007). Data mining, sering juga diklaim sebagai knowledge discovery in database (KDD). KDD adalah aktivitas yang mencakup pengumpulan, pemakaian data, historis buat menemukan keteraturan, pola atau interaksi dalam set data berukuran akbar (Santoso, 2007). 

Data mining adalah aktivitas menemukan pola yang menarik menurut data pada jumlah akbar, data bisa disimpan pada database, data warehouse, atau penyimpanan berita lainnya. Data mining berkaitan dengan bidang ilmu – ilmu lain, seperti database system, data warehousing, statistik, machine learning, information retrieval, dan komputasi taraf tinggi. Selain itu, data mining didukung oleh ilmu lain seperti neural network, pengenalan pola, spatial data analysis, image database, signal processing (Han, 2006). Data mining didefinisikan menjadi proses menemukan pola-pola pada data. Proses ini otomatis atau seringnya semiotomatis. Pola yg ditemukan harus penuh arti dan pola tersebut memberikan keuntungan, umumnya keuntungan secara ekonomi. Data yg diperlukan dalam jumlah besar (Witten, 2005).

Karakteristik data mining sebagai berikut
Data mining herbi penemuan sesuatu yg tersembunyi serta pola data eksklusif yg nir diketahui sebelumnya. 
Data mining biasa menggunakan data yang sangat akbar. Biasanya data yang akbar digunakan buat membuat hasil lebih dianggap. 

Data mining bermanfaat buat membuat keputusan yang kritis, terutama dalam strategi (Davies, 2004).
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat ditarik konklusi bahwa data mining adalah suatu teknik menggali liputan berharga yang terpendam atau tersembunyi dalam suatu koleksi data (database) yg sangat akbar sehingga ditemukan suatu pola yg menarik yg sebelumnya nir diketahui. Kata mining sendiri berarti usaha buat mendapatkan sedikit barang berharga berdasarkan sejumlah besar material dasar. Lantaran itu data mining sebenarnya mempunyai akar yg panjang dari bidang ilmu seperti kecerdasan protesis (artificial intelligent), machine learning, statistik dan database. Beberapa metode yang seringkali diklaim-sebut pada literatur data mining diantaranya clustering, lassification, association rules mining, neural network, genetic algorithm dan lain-lain (Pramudiono, 2007).

Pengenalan Pola, Data Mining, serta Machine Learning
Pengenalan pola adalah suatu disiplin ilmu yang menyelidiki cara-cara mengklasifikasikan obyek ke beberapa kelas atau kategori serta mengenali kesamaan data. Tergantung dalam aplikasinya, obyek-obyek ini mampu berupa pasien, mahasiswa, pemohon kredit, image atau signal atau pengukuran lain yg perlu diklasifikasikan atau dicari fungsi regresinya (Santoso, 2007).data mining, acapkali juga dianggap knowledge discovery in database (KDD), merupakan kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data historis buat menemukan keteraturan, pola atau interaksi pada set data ukuran akbar. Keluaran dari data mining ini sanggup digunakan buat memperbaiki pengambilan keputusan di masa depan. Sehingga istilah pattern recognition sporadis digunakan lantaran termasuk bagian berdasarkan data mining (Santoso, 2007).

Machine Learning adalah suatu area pada artificial intelligence atau kecerdasan protesis yg berhubungan dengan pengembangan teknik-teknik yg mampu diprogramkan serta belajar menurut data masa lalu. Pengenalan pola, data mining dan machine learning sering digunakan buat menyebut sesuatu yang sama. Bidang ini bersinggungan dengan ilmu probabilitas serta statistik kadang pula meningkatkan secara optimal. Machine learning sebagai alat analisis dalam data mining. Bagaimana bidang-bidang ini bekerjasama mampu dicermati pada gambar (Santoso, 2007).

Tahap-Tahap Data mining
Sebagai suatu rangkaian proses, data mining bisa dibagi sebagai beberapa tahap yg diilustrasikan pada Gambar  Tahap-tahap tersebut bersifat interaktif, pemakai terlibat eksklusif atau dengan perantaraan knowledge base

Tahap-termin data mining ada 6 yaitu :

1. Pembersihan data (data cleaning)
Pembersihan data adalah proses menghilangkan noise dan data yang tidak konsisten atau data tidak relevan. Pada umumnya data yg diperoleh, baik berdasarkan database suatu perusahaan juga hasil eksperimen, memiliki isian-isian yang tidak paripurna seperti data yang hilang, data yang tidak valid atau juga hanya sekedar keliru ketik. Selain itu, terdapat jua atribut-atribut data yang nir relevan menggunakan hipotesa data mining yg dimiliki. Data-data yang tidak relevan itu pula lebih baik dibuang. Pembersihan data jua akan mempengaruhi performasi berdasarkan teknik data mining lantaran data yg ditangani akan berkurang jumlah dan kompleksitasnya.

2. Integrasi data (data integration)
Integrasi data merupakan penggabungan data berdasarkan aneka macam database ke dalam satu database baru. Tidak jarang data yang dibutuhkan buat data mining tidak hanya asal dari satu database namun pula berasal dari beberapa database atau file teks. Integrasi data dilakukan pada atribut-aribut yg mengidentifikasikan entitas-entitas yg unik seperti atribut nama, jenis produk, nomor pelanggan serta lainnya. Integrasi data perlu dilakukan secara cermat karena kesalahan pada integrasi data bisa menghasilkan hasil yg menyimpang dan bahkan menyesatkan pengambilan aksi nantinya. Sebagai contoh apabila integrasi data menurut jenis produk ternyata menggabungkan produk menurut kategori yg berbeda maka akan dihasilkan korelasi antar produk yang sebenarnya nir terdapat. 

3. Seleksi Data (Data Selection)
Data yg ada pada database acapkali kali tidak semuanya digunakan, oleh karenanya hanya data yg sesuai untuk dianalisis yg akan diambil menurut database. Sebagai contoh, sebuah masalah yang meneliti faktor kesamaan orang membeli dalam kasus market basket analysis, tidak perlu merogoh nama pelanggan, relatif menggunakan id pelanggan saja.

4. Transformasi data (Data Transformation)
Data diubah atau digabung ke pada format yg sinkron buat diproses pada data mining. Beberapa metode data mining membutuhkan format data yang spesifik sebelum mampu diaplikasikan. Sebagai contoh beberapa metode standar seperti analisis asosiasi dan clustering hanya mampu mendapat input data kategorikal. Karenanya data berupa nomor numerik yg berlanjut perlu dibagi-bagi sebagai beberapa interval. Proses ini acapkali disebut transformasi data. 

5. Proses mining, 
Merupakan suatu proses primer ketika metode diterapkan untuk menemukan pengetahuan berharga serta tersembunyi menurut data. 

6. Evaluasi pola (pattern evaluation), 
Untuk mengidentifikasi pola-pola menarik kedalam knowledge based yang ditemukan. Dalam termin ini hasil dari teknik data mining berupa pola-pola yang khas juga model prediksi dinilai buat menilai apakah hipotesa yg ada memang tercapai. Jika ternyata output yg diperoleh tidak sinkron hipotesa terdapat beberapa cara lain yg dapat diambil seperti menjadikannya umpan kembali buat memperbaiki proses data mining, mencoba metode data mining lain yg lebih sesuai, atau mendapat output ini menjadi suatu hasil yang pada luar dugaan yang mungkin berguna.

7. Presentasi pengetahuan (knowledge presentation), 
Merupakan visualisasi dan penyajian pengetahuan tentang metode yang dipakai buat memperoleh pengetahuan yang diperoleh pengguna. Tahap terakhir dari proses data mining adalah bagaimana memformulasikan keputusan atau aksi menurut output analisis yg didapat. Ada kalanya hal ini wajib melibatkan orang-orang yg tidak tahu data mining. Karenanya presentasi output data mining pada bentuk pengetahuan yang bisa dipahami seluruh orang merupakan satu tahapan yg diharapkan pada proses data mining. Dalam presentasi ini, visualisasi pula mampu membantu mengkomunikasikan output data mining (Han, 2006)

Metode Data mining
Dengan definisi data mining yang luas, terdapat poly jenis metode analisis yg bisa digolongkan dalam data mining. 

Association rules
Association rules (aturan asosiasi) atau affinity analysis (analisis afinitas) berkenaan menggunakan studi tentang “apa bersama apa”. Sebagai model dapat berupa berupa studi transaksi pada pasar swalayan, misalnya seorang yang membeli susu bayi pula membeli sabun mandi. Pada masalah ini berarti susu bayi bersama menggunakan sabun mandi. Lantaran awalnya berasal menurut studi mengenai database transaksi pelanggan buat memilih kebiasaan suatu produk dibeli bersama produk apa, maka aturan asosiasi juga tak jarang dinamakan market basket analysis. Aturan asosiasi ingin memberikan warta tersebut pada bentuk hubungan “if-then” atau “jika-maka”. Aturan ini dihitung berdasarkan data yang sifatnya probabilistik (Santoso, 2007). Analisis asosiasi dikenal jua menjadi salah satu metode data mining yang menjadi dasar menurut berbagai metode data mining lainnya. Khususnya galat satu tahap berdasarkan analisis asosiasi yg disebut analisis pola frekuensi tinggi (frequent pattern mining) menarik perhatian banyak peneliti buat membuat algoritma yang efisien. Penting tidaknya suatu aturan assosiatif dapat diketahui dengan 2 parameter, support (nilai penunjang) yaitu prosentase kombinasi item tersebut. Pada database serta confidence (nilai kepastian) yaitu kuatnya interaksi antar item dalam aturan assosiatif. Analisis asosiasi didefinisikan suatu proses buat menemukan semua aturan assosiatif yang memenuhi kondisi minimum buat support (minimum support) dan kondisi minimum buat confidence (minimum confidence) (Pramudiono, 2007).

Ada beberapa prosedur pemecahan yang telah dikembangkan tentang anggaran asosiasi, tetapi ada satu prosedur pemecahan klasik yg sering dipakai yaitu prosedur pemecahan apriori. Ide dasar berdasarkan algoritma ini merupakan menggunakan menyebarkan frequent itemset. Dengan memakai satu item serta secara rekursif membuatkan frequent itemset dengan dua item, tiga item serta seterusnya sampai frequent itemset dengan seluruh ukuran. Untuk menyebarkan frequent set menggunakan dua item, bisa memakai frequent set item. Alasannya adalah apabila set satu item nir melebihi support minimum, maka sembarang berukuran itemset yang lebih besar tidak akan melebihi support minimum tersebut. Secara generik, mengembangkan set dengan fc-item menggunakan frequent set menggunakan k – 1 item yg dikembangkan dalam langkah sebelumnya. Setiap langkah memerlukan sekali inspeksi ke seluruh isi database. 

Dalam asosiasi masih ada kata antecedent dan consequent, antecedent buat mewakili bagian “apabila” serta consequent buat mewakili bagian “maka”. Dalam analisis ini, antecedent dan consequent adalah sekelompok item yang nir punya interaksi secara bersama (Santoso, 2007). Dari jumlah akbar anggaran yg mungkin dikembangkan, perlu memiliki aturan-anggaran yg relatif kuat taraf ketergantungan antar item pada antecedent dan consequent. Untuk mengukur kekuatan aturan asosiasi ini, digunakan ukuran support dan confidence. Support adalah rasio antara jumlah transaksi yg memuat antecedent dan consequent menggunakan jumlah transaksi. Confidence adalah rasio antara jumlah transaksi yang mencakup seluruh item dalam antecedent dan consequent dengan jumlah transaksi yg meliputi seluruh item pada antecedent.

Langkah pertama prosedur pemecahan apriori adalah, support berdasarkan setiap item dihitung menggunakan men-scan database. Setelah support berdasarkan setiap item didapat, item yang mempunyai support lebih akbar dari minimum support dipilih sebagai pola frekuensi tinggi menggunakan panjang 1 atau acapkali disingkat 1-itemset. Singkatan k-itemset berarti satu set yang terdiri dari k item. Iterasi ke 2 menghasilkan 2-itemset yang tiap set-nya mempunyai dua item. Pertama dibentuk kandidat 2-itemset menurut kombinasi seluruh 1-itemset. Lalu buat tiap 

kandidat dua-itemset ini dihitung support-nya menggunakan men-scan database. Support artinya jumlah transaksi dalam database yg mengandung ke 2 item dalam kandidat dua-itemset. Setelah support dari semua kandidat 2-itemset didapatkan, kandidat 2-itemset yang memenuhi syarat minimum support dapat ditetapkan sebagai dua-itemset yang jua adalah pola frekuensi tinggi menggunakan panjang dua.(Pramudiono, 2007)

Untuk selanjutnya iterasi iterasi ke-k dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian :

1. Pembentukan kandidat itemset
Kandidat k-itemset dibuat berdasarkan kombinasi (k-1)-itemset yang didapat berdasarkan perulangan sebelumnya. Satu karakteristik menurut prosedur pemecahan apriori merupakan adanya pemangkasan kandidat k-itemset yg subset-nya yang berisi k-1 item nir termasuk pada pola frekuensi tinggi dengan panjang k-1.

2. Penghitungan support menurut tiap kandidat k-itemset
Support berdasarkan tiap kandidat k-itemset didapat dengan men-scan database buat menghitung jumlah transaksi yang memuat seluruh item pada dalam kandidat k-itemset tersebut. Ini adalah jua ciri menurut algoritma apriori yaitu diperlukan penghitungan dengan scan seluruh database sebesar k-itemset terpanjang.

3. Tetapkan pola frekuensi tinggi
Pola frekuensi tinggi yg memuat k item atau k-itemset ditetapkan dari kandidat k-itemset yg support-nya lebih akbar dari minimum support. Kemudian dihitung confidence masing-masing kombinasi item. Iterasi berhenti ketika seluruh item sudah dihitung sampai nir terdapat kombinasi item lagi. (Pramudiono, 2007)

Secara ringkas algoritma apriori sebagai berikut :
Create L1 = set of supported itemsets of cardinality one 
Set k to 2
while (Lk−1 _= ∅)  
Create Ck from Lk−1
Prune all the itemsets in Ck that are not
supported, to create Lk
Increase k by 1
}
The set of all supported itemsets is L1 ∪ L2 ∪ · · · ∪ Lk 

Selain algoritma apriori, terdapat jua prosedur pemecahan lain seperti FP-Grwoth. 
Perbedaan algoritma apriori dengan FP-Growth pada banyaknya scan database. Algoritma apriori melakukan scan database setiap kali iterasi sedangkan algoritma FP-Growth hanya melakukan sekali pada awal (Bramer, 2007).

Decision Tree
Dalam decision tree nir menggunakan vector jarak buat mengklasifikasikan obyek. Seringkali data observasi mempunyai atribut-atribut yang bernilai nominal. Seperti yg diilustrasikan pada gambar 2.6, misalkan obyeknya adalah sekumpulan butir-buahan yang mampu dibedakan berdasarkan atribut bentuk, warna, ukuran serta rasa. Bentuk, warna, ukuran dan rasa adalah besaran nominal, yaitu bersifat kategoris serta tiap nilai tidak sanggup dijumlahkan atau dikurangkan. Dalam atribut warna ada beberapa nilai yg mungkin yaitu hijau, kuning, merah. Dalam atribut ukuran terdapat nilai akbar, sedang serta mini . Dengan nilai-nilai atribut ini, kemudian dibuat decision tree buat memilih suatu obyek termasuk jenis butir apa jika nilai tiap-tiap atribut diberikan (Santoso, 2007).

Ada beberapa macam prosedur pemecahan decision tree diantaranya CART serta C4.5. Beberapa gosip utama dalam decision tree yang sebagai perhatian yaitu seberapa detail pada menyebarkan decision tree, bagaimana mengatasi atribut yang bernilai continues, menentukan ukuran yg cocok buat penentuan atribut, menangani data pelatihan yg memiliki data yg atributnya tidak memiliki nilai, memperbaiki efisiensi perhitungan (Santoso, 2007).decision tree sinkron digunakan buat perkara-masalah yg keluarannya bernilai diskrit. Walaupun poly variasi contoh decision tree menggunakan taraf kemampuan dan syarat yang tidak selaras, pada umumnya beberapa karakteristik yang cocok buat diterapkannya decision tree adalah sebagai berikut :
1. Data dinyatakan menggunakan pasangan atribut dan nilainya
2. Label/keluaran data umumnya bernilai diskrit
3. Data memiliki missing value (nilai berdasarkan suatu atribut tidak diketahui)

Dengan cara ini akan gampang mengelompokkan obyek ke dalam beberapa gerombolan . Untuk menciptakan decision tree perlu memperhatikan hal-hal berikut adalah :
1. Atribut mana yg akan dipilih buat pemisahan obyek
2. Urutan atribut mana yang akan dipilih terlebih dahulu
3. Struktur tree
4. Kriteria pemberhentian
5. Pruning 
(Santoso, 2007)

Clustering
Clustering termasuk metode yang telah relatif dikenal dan banyak dipakai pada data mining. Sampai sekarang para ilmuwan pada bidang data miningmasih melakukan banyak sekali bisnis buat melakukan perbaikan contoh clustering lantaran metode yg dikembangkan sekarang masih bersifat heuristic. Usaha-bisnis buat menghitung jumlah cluster yg optimal dan pengklasteran yang paling baik masih terus dilakukan. Dengan demikian menggunakan metode yg kini , tidak bisa mengklaim hasil pengklasteran sudah merupakan output yang optimal. Tetapi, output yang dicapai biasanya sudah relatif rupawan dari segi praktis.

Tujuan utama berdasarkan metode clustering merupakan pengelompokan sejumlah data/obyek ke alam cluster (group) sebagai akibatnya pada setiap cluster akan berisi data yg semirip mungkin seperti diilustrasikan dalam gambar dua.7. Dalam clustering metode ini berusaha buat menempatkan obyek yang mirip (jaraknya dekat) dalam satu klaster serta membuat jeda antar klaster sejauh mungkin. Ini berarti obyek dalam satu cluster sangat mirip satu sama lain dan tidak sama menggunakan obyek pada cluster-cluster yg lain. Dalam metode ini tidak diketahui sebelumnya berapa jumlah cluster dan bagaimana pengelompokannya (Santoso, 2007).

Software Aplikasi
Software pelaksanaan terdiri atas acara yang berdiri sendiri yg mampu mengatasi kebutuhan bisnis tertentu. Aplikasi memfasilitasi operasi bisnis atau pengambilan keputusan manajemen juga teknik menjadi tambahan pada aplikasi pemrosesan data konvensional. Sofware aplikasi digunakan buat mengatur fungsi usaha secara real time (Pressman, 2005).

Desain Model Aplikasi
Desain contoh berdasarkan pelaksanaan terdiri menurut physical contoh serta logical model. Physical contoh bisa digambarkan dengan bagan alir sistem. Logical contoh pada sistem liputan lebih menjelaskan kepada pengguna bagaimana nantinya fungsi-fungsi pada sistem warta secara logika akan bekerja. Logical contoh dapat digambarkan menggunakan DFD (Data Flow Diagram) serta kamus data (Data Dictionary). Adapun penjelasan berdasarkan indera bantu pada desain contoh adalah sebagai berikut :

1. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks merupakan sebuah diagram sederhana yg mendeskripsikan interaksi antara proses serta entitas luarnya. Adapun simbol-simbol pada diagram konteks seperti dijelaskan dalam tabel dua.2.


DFD (Data Flow Diagram)
DFD adalah suatu contoh akal yg mendeskripsikan dari data dan tujuan data yg keluar berdasarkan sistem, serta menggambarkan penyimpanan data dan proses yg mentranformasikan data. DFD memberitahuakn interaksi antara data dalam sistem dan proses dalam sistem. Beberapa simbol yg dipakai dalam DFD diterangkan pada tabel


Perancangan Perangkat Lunak
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini memilih arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan aplikasi melibatkan identifikasi serta deskripsi abstraksi sistem aplikasi yang fundamental dan hubungan-hubungannya (Sommerville, 2003). Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan serta menjadi bagian berdasarkan konfigurasi aplikasi (Pressman, 1997). Tahap desain mencakup perancangan data, perancangan fungsional, serta perancangan antarmuka. 

1. Perancangan data
Perancangan data mentransformasikan contoh data yg didapatkan sang proses analisis sebagai struktur data yang diperlukan pada ketika pembuatan program (coding). Selain itu juga akan dilakukan desain terhadap struktur database yg akan dipakai. 

2. Perancangan fungsional
Perancangan fungsional menggambarkan kebutuhan fungsi-fungsi primer perangkat lunak.

3. Perancangan antarmuka 
Perancangan antarmuka mendefinisikan bagaimana pengguna (user) serta aplikasi berkomunikasi dalam menjalankan fungsionalitas aplikasi.

Implementasi serta Pengujian Unit
Pada tahap ini, perancangan software direalisasikan menjadi serangkaian program atau unit program. Kemudian pengujian unit melibatkan pembuktian bahwa setiap unit acara sudah memenuhi spesifikasinya (Sommerville, 2003).program sebaiknya dirilis sesudah dikembangkan, diuji buat memperbaiki kesalahan yang ditemukan dalam pengujian buat mengklaim kualitasnya (Padmini, 2005). Terdapat 2 metode pengujian yaitu : 
1) Metode white box yaitu pengujian yang serius dalam nalar internal aplikasi (source code program).
2) Metode black box yaitu mengarahkan pengujian buat menemukan kesalahan-mesalahan dan memastikan bahwa input yg dibatasi akan memberikan output aktual yang sinkron dengan hasil yg diperlukan. Pada tahap pengujian, penulis melakukan metode black box yaitu menguji fungsionalitas berdasarkan software saja tanpa harus mengetahui struktur internal program (source code).

FAKTORFAKTOR UTAMA YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA DISASTER RECOVERY PLANNING

Faktor-Faktor Utama Yang Perlu Diperhatikan Pada Disaster Recovery Planning 
Sudah nir perlu dibuktikan lagi bahwa setiap orang pasti membutuhkan informasi pada menjalankan dan menyebarkan usahanya. Oleh karenanya, kebutuhan akan liputan adalah kebutuhan yg nir akan pernah habis-habisnya. Saking pentingnya, warta yg ada akan selalu disimpan menggunakan baik, serta akan digunakan waktu waktunya tiba atau akan selalu digunakan sepanjang karier hayati insan. Bisa dibayangkan bila fakta yg berharga bagi karier hidup kita tadi tiba-tiba lenyap tanpa bekas. Apa reaksi kita ? Ya, tentu saja panik, marah, atau kehilangan semangat lantaran merasa apa yang sudah dikerjakan selama ini sia-sia. 

Contoh yg paling sederhana, saat kita sedang menciptakan tugas yg relatif poly di personal komputer , tiba-tiba harddisk komputer kita crash dan data tugas tersebut belum di-backup sama sekali. Tentu saja, kita akan dengan kesal ngomel-ngomel. Apa yg dapat kita lakukan ? Karena kita sebelumnya nir mempersiapkan proses pemulihan atau backup data, tentu saja kita harus mengulang berdasarkan awal membuat tugas tersebut. Namun hal itu masih sepele. Bagaimana apabila kita seorang pemilik perusahaan yg menyimpan data konsumen serta data pekerjaan hanya pada sebuah ruangan pada perusahaan, lalu datang-tiba saja terjadi kebakaran dalam perusahaan yang mengakibatkan seluruh data yang ada pada dalam gedung terbakar habis. Apa reaksi kita ? Menangis ? Ingin melarikan diri menurut kehidupan ? Ya, itu risiko yang haus dihadapi bila kita nir mempersiapkan rencana pemulihan data alibat bala yang nir dapat diprediksi. Oleh karena itu, implementasi rencana pemulihan data berdasarkan bencana perlu dipikirkan dan dilakukan. Pada makalah ini, pembahasan topik ini lebih diiarahkan ke elemen-elemen primer yang perlu diperhatikan pada disaster recovery planning.

Apa Itu Disaster ?
Disaster (bencana) didefiniskan sebagai peristiwa yg saat terjadinya tidak dapat diprediksi serta bersifat sangat menghambat. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah peristiwa yang memiliki empat faktor utama, yaitu :
- datang-tiba
- tidak diharapkan
- bersifat sangat merusak
- kurang perencanaan

Bencana terjadi dengan frekuensi yg tidak menentu serta dampak yang ditimbulkannya semakin tinggi bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Rencana pencegahan dan perbaikan terhadap bala bisa membantu melindungi seluruh adet oraganisasi, termasuk sumber daya manusia, pekrjaan, data-data krusial, dan fasilitas organisasi.

Cakupan bala nir hanya terbatas pada hilangnya data serta asal keterangan, namun juga kematian dari pekerja yang sangat diandalkan, keracunan produk, meledaknya sistem peralatan, kebakaran yang terjadi dalam pusat distribusi primer, atau tumpahnya cairan kimia, serta lain sebagainya, sangat menghipnotis suatu organisasi. Rencana pencegahan dan pemulihan bisa dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak eksklusif dengan menambahkan porto-porto yg nir perlu yg akan menciptakan planning tersebut menjadi nir wajar bagi level manajemen. Rencana yg dibentuk harus mencakup definisi yg jelas dari data-data atau record organisasi yang wajib dilindungi. Hal-hal yang harus dihindari selama pembuatan rencana pemulihan adalah rekonstruksi material back-up, kopi, serta arsip-file yang tidak krusial.

Record-record organisasi atau perusahaan memiliki nilai yang bervariasi. Apakah record tadi tersimpan secara elektro ataupun pada atas kertas, rencana yg dibentuk harus mengidentifikasi record-record penting serta historis, yaitu record-record yang memuat sejarah perusahaan, pertumbuhan, pengembangan, operasi, serta kontribusi yg bersifat kenegaraan, termasuk record-record yg perlu ditindaklanjuti kekontinuitas bisnisnya selesainya bala. Daftar record penting dibutuhkan buat memilih prosedur melindungi serta merekonstruksi record-record krusial yg tersimpan dalam media magnetik, optik, atau bentuk lainnya yg berbeda menggunakan mekanisme melindungi liputan yang terkandung pada media kertas.

Disaster Recovery Plan 
Disaster recovery plan adalah acara yg tertulis serta sudah disetujui, diimplementasikan, serta dinilai secara periodik, yg menfokuskan dalam seluruh aksi yg perlu dilakukan sebelum, ketika, serta setelah bencana. Rencana ini disusun dari review secara menyeluruh terhadap bala-bala yg potensial, yg mencakup lingkup fasilitas, lokasi geografis, atau industri. Rencana ini juga adalah pernyataan berdasarkan tanggapan yang sempurna buat proses pemulihan yang bersifat efektif terhadap porto serta cepat. Oleh karena itu, rencana yang dibentuk haruslah mengidentifikasi di mana, yang mana, dan bagaimana record-record dapat diperoleh. Review yg wajib dilakukan mencakup pertimbangan menurut berbagai hal di bawah ini : 
  • Apakah media magnetik, optik, atau microfilm, disimpan pada kabinet yg sesuai?
  • Apakah ada peraturan melarang merokok di area-area loka penyimpanan media kertas atau bahan-bahan kimia ?
  • Apakah kotak atau kontainer record berserakan pada lantai bahkan selama proses awal berlangsung ? 
  • Apakah bahan-bahan kimia, termasuk yg digunakan di mesin-mesin tempat kerja, disimpan dengan cara yang tepat dan dalam tempat yg tepat sehingga bencana bisa dihindari atau diminimisasi ?
  • Apakah peralatan elektrik dimatikan dalam akhir hari ?
  • Apakah perlu alat-alat-peralatan yang terdapat di perusahaan digunakan buat keperluan data rumahan ?
  • dan lain-lain
Elemen Utama Yang Perlu Diperhatikan pada Disaster Recovery Planning
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, disaster recovery merupakan proses menjalankan pulang operasi bisnis serta merekontruksi record-record usaha yg krusial sesudah bencana. Disaster recovery mengidentifikasi serta melindungi semua record krusial, baik yg terdapat pada media kertas, hardisk komputer, disk optik, menurut proses penyelamatan sampai proses rekonstruksi. Untuk keperluan ini, ada baiknya jika dibahas elemen-elemen primer dalam disaster recovery planning. Elemen utama disaster recovery plan bisa dikelompokkan sebagai 3 kategori, yaitu : 
  • elemen-elemen yg bersifat umum bagi seluruh aspek planning 
  • elemen-elemen saat operasi usaha dijalankan lagi 
  • elemen-elemen ketika operasi penyelamatan dan pemulihan dilakukan 
Elemen-Elemen Yang Bersifat Umum Bagi Semua Aspek Rencana
Dalam rangka disaster recovery plan menjadi efektif, maka perlu diperhatikan elemen-elemen dasar eksklusif. Selagi deskripsi aktual menurut elemen-elemen tersebut berubah dari satu tempat ke loka yg lain, pengalaman menampakan bahwa masing-masing wajib masih ada pada dalam planning agar rencana yang efektif bisa dicapai. Elemen-elemen tadi menjadi berikut : 
  • pernyataan kebijakan yang jelas (clear policy statement), mencakup tujuan dan sasaran pemulihan; 
  • wewenang aktivasi (activation authority), yaitu siapa yg berhak memimpin tim planning pemulihan; 
  • struktur tugas (task organization), meliputi tugas serta fungsi tiap tim atau anggota tim pemulihan; 
  • tim pemulihan sehabis bala (disaster recovery team), yaitu anggota tim yang bertugas menjalankan disaster recovery plan; 
  • layout organisasi (facility floor plan or layout), yaitu rapikan letak tiap loka pada suatu oraganisasi atau perusahaan; 
  • prosedur distribusi berita (information distribution procedure), merupakan metode spesifik buat mengontak anggota tim pemulihan, vendor, agen pendukung, supplier, serta seluruh pihak yg terkait; 
  • pemantauan syarat yang berbahaya (monitoring of destructive area); 
  • traning pekerja (provision for training of employee), merupakan aktivitas buat melatih para pekerja tentang prosedur pemulihan; 
  • hal-hal lain seiring menggunakan jalannnya proses pemulihan (provision for ongoing review and revision). 
Elemen-Elemen Ketika Operasi Bisnis Dijalankan Lagi
Kebanyakan organisasi, misalnya tempat tinggal sakit, stasiun TV atau radio, maskapai penerbangan, harus melakukan aneka macam operasi selama berjam-jam sesudah bencana buat mempertahankan konsumen mereka dan agama warga . Manajemen krisis berarti bersiap-siap terhadap peristiwa yang mengancam dan nir dibutuhkan, dan menyediakan kontinuitas bisnis selama dan setelah syarat krisis. Manajemen krisis mempunyai lingkup yg luas dibandingkan manajemen rekonstruksi liputan dan usaha penyelamatan sehabis bencana. Krisis usaha diilustrasikan menjadi situasi yang berbahaya serta mengancam yang sedang menjalani hal-hal penuh risiko, seperti 
  • memperluas skala perusahaan;
  • sedang di bawah supervisi media serta pemerintahan;
  • operasi bisnisnya kacau balau dengan sistem dasar organisasi rusak.
Manajemen krisis seharusnya didelegasikan ke tim manajemen yg ditunjuk, yang telah menerima pelatihan yg dibutuhkan sehubungan menggunakan bencana. Manajer dan staf yg lain sebaiknya konsentrasi pada usaha buat menjaga tanggung jawab bisnis biasanya. Terdapat tiga elemen utama yang perlu dipertimbangkan pada manajemen krisis yang merupakan bagian menurut proses perencanaan terhadap bahaya yg terjadi :
  • kesinambungan pimpinan (continuity of authority), memastikan bahwa terdapat kepengurusan yg berkelajutan sesudah terjadinya bahaya; 
  • perjanjian pemilihan tim manajemen terhadap bala yang terjadi (appointment of a select disaster management team), buat mengidentifikasi, mengisolasi serta menanggapi krisis yang terjadi;
  • perjanjian tentang orang yang harus berbicara pada publik buat memberi penjelasan mengenai kondisi perusahaan dampak bala (appointment of an organization spokesperson). 
Elemen-Elemen Ketika Operasi Penyelamatan dan Pemulihan Dilakukan
Penyelamatan dan pemulihan setelah bencana memerlukan nir hanya kedekatan dengan tujuan, struktur, personel, operasi dan record yg terorganisasi, tetapi jua pengetahuan mekanisme serta teknik pemulihan yg spesifik, fasilitas komputer serta lokasi kerja cara lain , sumber ad interim dan sukarelawan, pemasok lokal, agen-agen bencana lokal, dan daftar konsultan yg dapat diandalkan.

Elemen utama yang harus dipertimbangkan pada pada menyebarkan tahap rekonstruksi serta penyelamatan dari disaster recovery plan merupakan : 
  • tim pemulihan setelah bala yang telah menerima training serta disetujui sang level manajemen (trained disaster recovery team); 
  • inventori record semua departemen atau organisasi, termasuk record-record penting (inventory of all department records); 
  • tujuan lokasi operasi alernatif (designation of alternative operating location); 
  • daftar prioritas pemulihan fungsi-fungsi krusial (priority list for restoration of essential functions); 
  • kontrak dan perjanjian dengan agen-agen yang khusus mengangani bencana (contracts and agreements with disaster support);
  • daftar asal poternsial yang hendak dipulihkan (list of other potential recovery resources); 
  • daftar perlengkapan dan peralatan organisasi (list of organization salvage equipment and supplies); 
  • cetak biru atau keterangan bangunan, misalnya : 
  1. switch catu daya, 
  2. sistem pengaturan air dengan valve.
Hal-hal Lain Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Disaster Recovery Plan
Berikut adalah daftar hal-hal lain yg perlu dipertimbangkan saat menciptakan Information Disaster Recovery Plan sebuah perusahaan : 
  • memastikan keamanan para pekerja dan pengunjung dalam lokasi pada mana mereka berada; 
  • melindungi record dan informasi krusial; 
  • memastikan keamanan fasilitas serta lokasi-lokasi usaha; 
  • memastikan ketersediaan material, perlengkapan, dan peralatan; 
  • mengurangi risiko bala yg diakibatkan oleh kesalahan insan atau kegagalan peralatan yang dipakai; 
  • data-data serta fasilitas penting lainnya sudah ditata dengan baik sehingga memudahkan proses pemulihan saat bencana alam terjadi; 
  • memastikan kemampuan perusahaan buat melanjutkan operasi setelah bencana; 
  • memulihkan record-record yang hilang atau rusak sehabis bala. 
Informasi Yang Harus Ada Pada Disaster Recovery Plan
Pengetahuan mengenai lingkup serta batasan disaster recovery plan memastikan harapan level manajemen itu bersifat realistik serta rencana memegang peranan krusial pada dalam memenuhi sasaran serta tujuan perusahaan.

Disaster recovery plan wajib memuat langkah-langkah serta aksi-aksi yg perlu dilakukan jika bencana terjadi. Sasaran spesifik perusahaan perlu tertulis dalam disaster recovery plan. Secara generik, informasi yang masih ada dalam disaster recovery plan wajib meliputi hal-hal berikut : 
  • mengidentifikasi serta memberi proteksi yang relatif terhaap record-record krusial perusahaan atau program utama perusahaan; 
  • mengurangi risiko bencana yang diakibatkan sang kesalahan manusia serta kegagalan alat-alat atau gedung menggunakan mengadakan program training, pemeliharaan, dan sekuritas; 
  • memastikan kemampuan organisasi buat beroperasi secara efektif sesudah bala menggunakan menerapkan kebijakan manajemen, prosedur, dan sumber daya yang diaktivasi pada situasi bencana; 
  • memastikan kemampuan organisasi buat merekonstruksi berita dan record-record yang rusak menggunakan cepat. 
Informasi yang masih ada pada dalam disaster recovery plan ditulis, disetujui, diimplementasikan, serta dinilai secara periodik buat mengidentifikasi, melindungi, merekonstruksi, atau menyelamatkan catatan-catatan historis serta krusial, serta membangun mekanisme pelaksanaan operasi usaha ketika bala terjadi.

Prasyarat Dalam Pembuatan Disaster Recovery Plan
Sebuah rencana buat melindungi record bisnis akan menjadi nir efisien apabila record-record yang dilindungi tadi tidak memiliki nilai historis, administratif, fiskal, penelitian, atau aturan. Untuk merekonstruksi atau menyelamatkan liputan yang tidak krusial sangatlah membuang ketika serta uang. Oleh karenanya, perlu diperhatikan prasyarat apa saja yg perlu dilakukan sebelum membuat disaster recovery plan. Prasyarat tersebut dijabarkan menjadi berikut :

Prasayarat 1: Informasi dilihat sebagai Sumber Daya Perusahaan
Perusahaan yang mengelola keterangan selama daur hidup berita, berdasarkan pembuatan atau perumusan keterangan, hingga ke penggunaan, penyimpanan, pengambilan kembali, serta pembuangan keterangan, perlu menempatkan perencanaan terhadap bahaya pada pada program manajemen total perusahaan. 

Prasyarat 2: Asuransi Yang Cukup
Disaster recovery plan adalah bentuk asuransi. Proses perencanaan menganjurkan agar acara iuran pertanggungan bisnis dimanfaatkan buat melindungi aset perusahaan serta menyediakan proteksi liabilitas. Program ini usahakan sudah diidentifikasi serta dilengkapi perlindungan terhadap risiko serta bahaya eksklusif. Disaster recovery plan mengidentifikasi risiko tertentu misalnya terjadinya banjir data dalam loka penyimpanan, kebakaran, badai, yg membahayakan record-record yang tersimpan secara elektrik.

Prasyarat 3: Program Record Yang Penting
Pada waktu terjadinya bencana, proses pemulihan bisa sangat memakan biaya . Oleh karena itu, krusial bila record-record yang dilindungi, dipulihkan, direkonstruksi berisi warta penting bagi kelanjutan operasi perusahaan. Identifikasi dan proteksi record-record yg penting ini merepresentasikan area pada mana acara penyimpan record-record penting serta disaster recovery plan saling overlap. 

Prasyarat 4: Jadwal Penyimpanan Record
Program penyimpan record-record krusial dibangun berdasarkan jadwal penyimpan record yang terstruktur. Jadwal penyimpan record merupakan daftar yg memuat record-record, yang menandakan serangkaian waktu yg perlu dijalani di lingkup kantor, sentra data, serta kapan liputan record ini dapat dihapus. Jadwal penyimpan record wajib dibuat sebelum disaster recovery plan. Jadwal ini menyediakan berita penting tentang lokasi record, media tempat penyimpanan record, metode perlindungan, serta nilai record individual.

Prasyarat 5: Sistem Klasifikasi dan Penggunaan Kembali Record
Record-record yg tidak diklasifikasikan dengan baik tentunya akan menaikkan biaya disaster recovery planning. Kendala primer merupakan dalam umumnya record-record belum dikelompokkan dalam unit arsip.

Prasyarat 6: Program Sekuritas Yang Cukup
Program sekuritas buat fasilitas serta warta menyediakan kerangka kerja yang dapat dieksplorasi lebih lanjut dalam pembuatan disaster recovery plan. Program sekuritas setidaknya memuat proteksi password personal komputer , perlindungan informasi para pekerja, pembatasan daerah akses, detektor asap, dan lain sebagainya.

Perencanaan Yang Komprehensif Terhadap Disaster Recovery Plan
Sehubungan menggunakan bencana yang ada, terdapat aneka macam tipe kerusakan atau kehilangan yg perlu dipertimbangkan, yaitu : 
  • fasilitas fisik (gedung, personal komputer , inventori, atau loka kerja rusak); 
  • akses ke fasilitas (ruang misteri); 
  • informasi (komputer rusak, harddisk crash); 
  • akses ke liputan (tidak masih ada akses database secara remote); 
  • sumber daya insan (produksi, manager, pendukung). 
Disaster recovery plan yg komprehensif harus mengalamati semua yang diharapkan untuk mendukung operasi bisnis yg sedang berjalan. Hal ini berarti setiap elemen fisik, setiap perangkat lunak, setiap sumber daya insan, serta setiap proses bisnis perlu dipelajari dan dialamati. Informasi operasi dan finansial juga perlu dimasukkan. Rencana yang efektif mampu mengenali semua bencana yang potensial, dimulai menurut perilaku alam hingga teroris atau cyber-disasters. 

Analisis berantai adalah teknik yg berguna buat mengalamati proses pemulihan aset fisik perusahaan. Bagian rencana ini seharusnya mengalamati bagaimana berhubungan dengan fasilitas penyimpanan dan manufaktur, sistem entri pesanan, pengepakan, sistem pembayaran, sparepart, layanan konsumen, yang tidak tersedia. Lantaran saat adalah elemen primer, maka perlu buat mengurangi waktu pemulihan buat proses dan aplikasi krusial sampai 24 jam atau kurang, serta buat pelaksanaan yang kurang krusial hingga 4 hari. 

Tiga tipe solusi yang perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari proses perencanaan, yaitu :
  • perusahaan dapat membangun sistem yang redundansi, misalnya mempunyai 2 butir pabrik yg terpisah lokasinya;
  • melakukan perjanjian atau kolaborasi dengan pusat data sehubungan dengan backup berita penting
  • mengasuransikan fasilitas-fasilitas tertentu sehingga dapat mengurangi biaya waktu bala terjadi 
Biasanya perusahaan menentukan buat mengkombinasikan ketiga solusi pada atas. Vendor peralatan merupakan bagian yang penting lainnya. Biasanya vendor memiliki peralatan, staf, asal finansial yg relatif buat membantu dengan cepat waktu bala terjadi. Hal penting lainnya sehubungan menggunakan disaster recovery plan adalah keperluan buat mensosialisasikan disaster recovery plan itu sendiri.

Langkah-Langkah Untuk Mengatasi Bencana Sehubungan Dengan Disaster Recovery Plan
Setelah disaster recovery plan dibuat, maka perusahaan sudah mempunyai panduan buat menghadapi bencana. Lalu bagaimana langkah-langkah yang bisa diambil buat menghadapi bencana ? Berikut diberikan langkah-langkah yg bisa diikuti : 
  • mendapatkan kewenangan untuk menjalankan disaster recovery plan dan membentuk anggota tim 
  • menyediakan training dan pendidikan keselamatan bagi anggota tim seperlunya 
  • pada syarat bencana, jalankan prosedur keselamatan dan pengungsian dahulu 
  • membunyikan alarm indikasi bahaya serta memberitahu layanan emergensi 
  • memberitahukan tipe bencana pada manajemen atas 
  • mulai memanggil anggota tim pemulihan terhadap bala 
  • semua anggota, level manajemen, dan departemen keselamatan wajib memiliki kopi denah gedung yang memberitahukan jalan keluar serta perlengkapan keselamatan 
  • menaksir kerusakan 
  • mengimplementasikan prosedur buat melindungi record-record penting dalam lokasi masing-masing 
  • memberi pertanda bagian-bagian yang rusak serta mengelompokkan bagian yang rusak menggunakan bagian yg tidak 
  • untuk bencana yang besar , lakukan rendezvous menggunakan perusahaan yang spesifik menangani pemulihan perusahaan dampak bencana 
  • selanjutnya menciptakan perjanjian menggunakan perusahaan tadi buat melakukan pemulihan 
  • melakukan pemulihan 
Keuntungan Adanya Disaster Recovery Plan
Bagian terakhir menurut makalah ini membahas laba dari dibuatnya disaster recovery plan. Adapun keuntungan yg didapat perusahaan adalah : 
a. Memperbaiki sistem perlindungan terhadap aset krusial perusahaan
b. Menciptakan sistem proteksi informasi atau data-data perusahaan lebih efektif 
c. Mengurangi risiko bala dampak kesalahan manusia
d. Memperbaiki manajemen perusahaan, dll.