PENGERTIAN TIK

1. Pengertian Teknologi

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologiatechne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang dipergunakan buat kemudahan kegiatan manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.



Dalam pengertian yg lebih luas, teknologi bisa meliputi pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan serta kemajuan zaman, pengertian teknologi sebagai semakin meluas, sehingga waktu ini teknologi adalah sebuah konsep yang berkaitan menggunakan jenis penggunaan serta pengetahuan mengenai indera serta keahlian, serta bagaimana dia bisa memberi impak pada kemampuan manusia buat mengendalikan dan mengubah sesuatu yang terdapat di sekitarnya.


Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan insan buat bisa memanfaatkan alam serta sesuatu yang ada pada sekelilingnya secara lebih aporisma. Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia, Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan pelaksanaan berdasarkan alatmesinmaterial serta proses yg menolong manusia menuntaskan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains serta teknik.,Kata teknologi sering mendeskripsikan inovasi dan alat yang memakai prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat usang misalnya roda da pat dianggap teknologi.

2. Pengertian Teknologi warta serta komunikasi
Teknologi Informasi serta Komunikasi (TIK) menjadi bagiandari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yg teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian keterangan(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6)

Teknologi kabar pula merupakan suatu teknologi yg digunakan buat memasak data termasuk memproses, menerima, menyusun, menyimpan, memanipulasi data pada berbagai cara buat menghasilkan warta yg berkualitas, yaitu kabar yg relevan, seksama, dan tepat ketika yang digunakan buat keperluan eksklusif, bisnis,serta pemerintahan dan merupakan liputan yg strategis buat pengambilan keputusan.

PENGERTIAN LOYALITAS NASABAH MENURUT PARA AHLINYA

Pengertian Loyalitas Nasabah Menurut Para Ahlinya
Perubahan lingkungan ekonomi yang berdampak pada proses keputusan beli nasabah. Daya beli konsumen yg menurun tajam telah mengondisikan konsumen pada situasi yg lebih terbatas menyangkut pilihan produk yg diinginkannya. Meskipun pemasar sudah memiliki segmen nasabah yg dipercaya loyal, tetapi tekanan-tekanan persaingan yg gencar yg sengaja diarahkan buat membarui loyalitas nasabah, nir dapat diabaikan lantaran akan berlanjut dengan perpindahan merek.

Dalam jangka panjang, loyalitas nasabah menjadi tujuan bagi perencanaan pasar strategik dijadikan dasar pengembangan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dalam lingkungan persaingan global yang semakin ketat dengan masuknya produk-produk inovatif ke pasaran pada satu sisi, serta syarat pasar yang jenuh buat produk-produk eksklusif pada sisi lain, maka tugas mengelola loyalitas nasabah menjadi tantangan manajerial yang tidak ringan.

Loyalitas nasabah akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam jangka pendek, namun keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini karena loyalitas nasabah mempunyai nilai strategis bagi perusahaan, lihat suksesnya IBM, Cola, Singapore Airlines, Xerox, dan sejumlah merek lain nir terlepas dari ikatan yg kuat berdasarkan nasabahnya, yaitu loyalitas.

Nasabah yg loyal karena puas dan ingin meneruskan interaksi pembelian, loyalitas nasabah merupakan ukuran kedekatan nasabah dalam sebuah merek, nasabah menyukai merek, merek sebagai top of mind (merek pertama yg muncul) jika mengingat sebuah kategori produk, komitmen merek yg mendalam memaksa preferensi pilihan buat melakukan pembelian, membantu nasabah mengindentifikasi perbedaan mutu, sebagai akibatnya saat berbelanja akan lebih efisien. Argumentasi ini memperkuat dan sebagai penting bagi nasabah buat melakukan pembelian ulang.

Loyalitas nasabah merupakan perilaku yang terkait dengan merek sebuah produk, termasuk kemungkinkan memperbarui kontrak pada masa yang akan datang, berapa kemungkinan nasabah membarui dukungannya terhadap merek, berapa kemungkinan impian nasabah untuk mempertinggi citra positif suatu produk. Apabila produk nir sanggup memuaskan nasabah, nasabah akan bereaksi menggunakan cara exit (nasabah menyatakan berhenti membeli merek atau produk) serta voice (nasabah menyatakan ketidakpuasan secara pribadi pada perusahaan).

Menurut Subagyo (2010 : 13) beropini bahwa : “Loyalitas nasabah adalah pembelian ulang sebuah merek secara konsisten oleh nasabah.”

Istilah loyalitas telah seringkali diperdengarkan oleh pakar marketing maupun praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yg tampak gampang dibicarakan pada konteks sehari-hari, namun menjadi lebih sulit saat dianalisis maknanya. Menurut Hasan (2008 : 81) pada banyak literatur mengemukakan definisi loyalitas sebagai berikut :
1. Sebagai konsep generik, loyalitas merek memberitahuakn kecenderungan konsumen buat membeli sebuah merek eksklusif menggunakan tingkat konsistensi yang tinggi.
2. Sebagai konsep konduite, pembelian ulang kerap kali dihubungkan menggunakan loyalitas merek (merk loyalty). Perbedaannya, apabila loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek eksklusif, konduite pembelian ulang menyangkut pembelian merek yg sama secara berulang.
3. Pembelian ulang adalah output dominan perusahan (a) berhasil membuat produknya sebagai satu-satunya cara lain yang tersedia, (b) yang terus-menerus melakukan kenaikan pangkat buat memikat serta membujuk nasabah membeli pulang merek yg sama.”

Selanjutnya Dick serta Basu dalam Umar (2003 : 16) mengemukakan bahwa : "Loyalitas nasabah sebagai komitmen nasabah terhadap suatu merek dan pemasok, menurut perilaku yang positif dan tercermin pada pembelian ulang yg konsisten." 

Loyalitas nasabah terhadap merek merupakan galat satu dari aset merek, yang menerangkan mahalnya nilai sebuah loyalitas, lantaran untuk membangunnya banyak tantangan yg harus dihadapi dan membutuhkan ketika yang sangat usang. Lebih lanjut dijelaskan bahwa loyalitas nasabah bagi perusahaan antara lain : 

1. Mengurangi biaya pemasaran
Nasabah setia bisa mengurangi biaya pemasaran. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa porto buat mendapatkan nasabah baru enam kali lebih besar dibandingkan menggunakan porto buat mempertahankan nasabah yg ada. Biaya iklan dan bentuk-bentuk kenaikan pangkat lain dikeluarkan dalam jumlah akbar, belum tentu bisa menarik nasabah baru, karena tidak mudah membangun sikap positif terhadap merek.

2. Trade leverage
Loyalitas terhadap merek menyediakan trade leverage bagi perusahaan. Sebuah produk dengan merek yang memiliki nasabah dan akan menarik para distributor buat menaruh ruang yg lebih akbar dibandingkan menggunakan merek lain pada toko yg sama. Merek yg mempunyai citra kualitas tinggi, akan memaksa konsumen membeli secara berulang-ulang merek yg sama bahkan mengajak konsumen lain buat membeli merek tadi.

3. Menarik nasabah baru
Nasabah yg puas menggunakan merek yang dibelinya bisa memengaruhi konsumen lain. Nasabah yg tidak puas akan membicarakan ketidakpuasannya pada 8 sampai 10 orang. Sebaliknya, jika puas akan menceritakan bahkan merekomendasikan pada orang lain buat memilih produk yang sudah memberikan kepuasan.

4. Merespon ancaman pesaing
Loyalitas terhadap merek memungkinkan perusahaan mempunyai ketika buat merespon tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Jika pesaing berbagi produk yg lebih superior, perusahaan memiliki kesempatan buat menciptakan produk yang lebih baik dalam jangka waktu eksklusif, lantaran bagi pesaing nisbi sulit buat memengaruhi nasabah-nasabah yg setia. Mereka butuh saat yang relatif usang. Karena pentingnya loyalitas nasabah, maka loyalitas nasabah terhadap merek dianggap menjadi aset perusahaan serta berdampak besar terhadap pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan.

5. Nilai kumulatif usaha berkelanjutan
Upaya mempertahankan (retensi) nasabah serta loyal pada produk perusahaan sepanjang customer lifetime value, menggunakan cara menyediakan produk yg konstan diharapkan secara teratur dengan harga per unit yg lebih rendah.

6. Word of mouth communication
Nasabah yang memiliki loyalitas terhadap produk akan bersedia bercerita hal-hal baik (positive word of mouth) mengenai perusahaan serta produknya kepada orang lain, sahabat serta famili yang jauh persuasif daripada iklan.

Loyalitas terhadap merek melibatkan fungsi menurut proses-proses psikologis yang menunjukkan bahwa saat nasabah loyal terhadap merek-merek eksklusif, nasabah secara aktif akan memilih merek, terlibat dengan merek dan berbagi perilaku positif terhadap merek.

Kini konsep loyalitas nasabah yang pada perkembangan awalnya lebih menitik beratkan dalam aspek konduite, dikembangkan lebih luas lagi dengan melibatkan perilaku serta konduite. Loyalitas dilihat sebagai hubungan erat antara sikap nisbi dengan perilaku pembelian ualng. Pandangan amat berguna bagi pemasar. Pertama berdasarkan segi validitas dapat dipakai buat memprediksi apakah loyalitas yg terlihat menurut perilaku pembelian ulang terjadi lantaran memang sikapnya yang positif (bahagia) terhadap produk tersebut ataukah hanya lantaran situasi eksklusif yang memaksanya (spurious loyalty). Kedua, memungkinkan pemasar melakukan identifikasi terhadap faktor yang dapat menguatkan atau melemahkan konsisten loyalitas.

Karakteristik Loyalitas 
Pada awal perkembangannya loyalitas nasabah lebih dikaitkan dengan perilaku. Ini bisa dilihat dari teori belajar tradisional (classical serta intrumental conditioning) yang cenderung melihat loyalitas menurut aspek konduite. Konsumen dianggap mempunyai loyalitas terhadap suatu merek eksklusif jika dia telah membeli merek yang sama tersebut sebanyak 3 kali berturut-turut. Kendalanya adalah kesulitan dalam membedakan antara yang benar-sahih setia dengan yg palsu meskipun perilakunya sama.

Hampir sama dengan konsep loyalitas menurut teori belajar tradisional, Jacoby serta Kynes dalam Suryani (2008 : 148) menyatakan loyalitas nasabah mempunyai empat unsur ciri, yaitu : 
1. Dipandang sebagai kejadian non random. Maksudnya adalah bila nasabah mengetahui manfaat dari merek-merek eksklusif serta manfaat ini sinkron menggunakan kebutuhannya, maka bisa dipastikan ia akan setia terhadap merek tadi.

2. Loyalitas terhadap merek adalah respon perilaku yg ditunjukkan sepanjang ketika selama memungkinkan. Respon perilaku ini mendeskripsikan adanya komitmen atau keterlibatan terhadap merek tertentu sepanjang ketika. Dalam hal ini bila konsumen memandang merek tadi memiliki arti krusial bagi dirinya, umumnya jenis produk yg berhubungan dengan konsep diri, maka kesetiaan akan sebagai lebih kuat.

3. Loyalitas terhadap merek dikarakteristikkan dengan adanya proses pengambilan keputusan yg melibatkan alternatif-cara lain merek yg tersedia. Konsumen mempunyai looked set, yaitu merek-merek eksklusif yang turut diperhitungkan berkaitan dengan keputusan pembelian. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan konsumen akan loyal terhadap lebih berdasarkan satu merek pada satu jenis produk.

Tingkatan Loyalitas Nasabah
Proses seseorang nasabah sebagai nasabah yang loyal terhadap perusahaan terbentuk melalui beberapa tahapan. Menurut Hurriyati (2005 : 132), adapun strata tahapan loyalitas berdasarkan beberapa pendapat para pakar dapat diuraikan dibawah ini :

1. Tahapan Loyalitas menurut Niegel Hill
Menurut Niegel Hill (1996 : 60) loyalitas nasabah bisa dibagi sebagai enam tahapan yaitu : Suspect, prospect, customer, clients, advocates serta partners. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan dibawah ini :

a. Suspect
Meliputi seluruh orang yang diyakini akan membeli (membutuhkan) barang/jasa, namun belum mempunyai informasi tentang barang serta jasa perusahaan.

b. Prospect
Adalah orang-orang yang mempunyai kebutuhan akan jasa eksklusif, serta memiliki kemampuan buat membelinya. Pada termin ini, meskipun mereka belum melakukan pembelian namun sudah mengetahui eksistensi perusahaan dan jasa yang ditawarkan melalui rekomendasi pihak lain (word of mouth).

c. Customer
Pada tahap ini, nasabah sudah melakukan interaksi transaksi menggunakan perusahaan, tetapi nir memiliki perasaan positif terhadap perusahaan, loyalitas dalam tahap ini belum terlihat.

d. Clients
Meliputi semua nasabah yg sudah membeli barang/jasa yg dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara teratur, interaksi ini berlangsung usang serta mereka telah mempunyai sifat retention.

e. Advocates
Pada termin ini, Clients secara aktif mendukung perusahaan dengan memberikan rekomendasai kepada orang lain agar mau membeli barang/jasa diperusahaan tersebut 

f. Partners
Pada tahap ini sudah terjadi interaksi yg bertenaga serta saling menguntungkan antara perusahaan dengan nasabah, pada tahap ini juga nasabah berani menolak produk/jasa berdasarkan perusahaan lain.

2. Tahapan Loyalitas Menurut Hermawan Kertajaya
Kartajaya (2003 : 100) membagi tahapan loyalitas nasabah kedalam 5 strata mulai menurut terrorist customer sampai advocator customer, detail tingkatan tersebut merupakan menjadi berikut :
a. Terrorist Customer, merupakan nasabah yg suka menjelek-jelekkan merek perusahaan dikarenakan nir senang atau pernah tidak puas dengan layanan yang diberikan perusahaan. Nasabah misalnya ini bersikap misalnya terroris yang suka menyusahkan perusahaan.

b. Transactional customer, yaitu nasabah yang mempunyai hubungan dengan perusahaan yang sifatnya sebatas transaksi, nasabah seperti ini membeli satu atau dua kali, sehabis itu 2 tidak mengulangi pembeliannya, atau apabila melakukan pembelian lagi sifatnya kadang-kadang. Nasabah yg mempunyai sifat misalnya ini mudah datang serta pulang lantaran nir mempunyai relationship yg baik menggunakan produk/merek perusahaan, basis relationship-nya adalah transaksional.

c. Relationship customer, dimana tipe nasabah ini nilai ekuitasnya lebih tinggi dibanding dua jenis nasabah di atas, nasabah jenis ini sudah melakukan repeat buying serta pola hubungannya menggunakan produk atau merek perusahaan merupakan relasional.

d. Loyal customer, nasabah jenis ini nir hanya melakukan repeat buying, akan tetapi lebih jauh lagi sangat loyal menggunakan produk dan merek perusahaan. Bila terdapat orang lain yg menjelekkan perusahaan, nasabah ini tetap bertahan, beliau permanen beserta perusahaan seburuk apapun orang menjelekkan perusahaan.

e. Advocator customer, jenis nasabah yg terakhir adalah advocator customer, nasabah menggunakan tingkatan tertinggi, nasabah semacam ini sangat istimewa dan excellent, mereka sebagai aset terbesar perusahaan bila perusahaan memilikinya. Advocator customer adalah nasabah yang selalu membela produk dan merek perusahaan, nasabah yg menjadi juru bicara yang baik pada nasabah lain serta nasabah yg murka apabila ada orang lain menjelek-jelekkan merek perusahaan.

3. Tingkatan nasabah menuju loyalitas dari Syafruddin Chan
Tingkatan nasabah menuju loyalitas dari Chan (2003 : 24) dibagi menjadi empat tahapan, yaitu :
a. Emas (Gold) adalah gerombolan nasabah yg menaruh laba terbesar kepada perusahaan. Biasanya grup ini adalah Heavy user yg selalu membeli dalam jumlah yg akbar serta frekuensi pembeliannya tinggi. Mereka tidak sensitive terhadap harga, tidak segan mengeluarkan uang buat sesuatu yg hanya sanggup dinikmati pada masa yang akan datang, mau mencoba sesuatu yang baru yang ditawarkan oleh perusahaan, dan yg paling penting memiliki komitmen buat tidak berpaling pada pesaing. Ciri-karakteristik berdasarkan nasabah emas ini adalah :
1) Mereka masih mempunyai potensi buat terus memperbesar sumbangan profitnya bagi perusahaan.
2) Mereka termasuk orang yang mapan, serta cenderung nir punya perkara dengan keuangannya
3) Mereka cukup pintar, serta sadar bahwa berpindah ke pesaing akan membawa risiko bagi kelangsungan suplai produk atau jasa, juga ketenangan yg sudah dihasilkan selama ini.
4) Jumlah mereka yang banyak, namun memiliki peran yg relatif akbar pada memilih kesuksesan perusahaan.

Untuk mengimbangi adanya nasabah emas tersebut. Perusahaan wajib menjalankan langkah-langkah berikut :  1) Siap menaruh pelayanan terbaik yang dimiliki
2) Siap dan responsive memberikan pelayanan purna jual terbaik
3) Siap lebih agresif memonitor perubahan yang terjadi pada pasar dan mem berikan yang terbaik buat memenuhi kebutuhan yang unik

b. Perak (Silver), grup ini masih menaruh laba yg akbar walaupun posisinya masih pada bawah gold tier. Mereka mulai memperhatikan tawaran potongan harga hal ini dikarenakan mereka cenderung sensitive terhadap harga, mereka pun tidak seloyal gold. Walaupun mereka sebenarnya heavy user, namun pemenuhan kebutuhannya diperoleh berdasarkan berbagai perusahaan, tergantung penawaran yang lebih baik.

c. Perunggu (Bronze). Kelompok ini paling akbar jumlahnya. Mereka adalah grup yg spending levelnya relatif rendah. Driver terkuatnya buat bertransaksi semata-mata didorong sang rabat harga yg akbar, sehingga mereka pula dikenal sebagai gerombolan pemburu diskon . Dengan demikian, margin yg diterima perusahaan jua nisbi kecil. Akibatnya, perusahaan nir berpikir buat memberikan pelayanan premium kepada mereka. Terlepas berdasarkan average spending level yg rendah, grup ini masih diharapkan sang perusahaan buat menggenapkan pemenuhan sasaran penjualan tahunan.

d. Besi (iron), adalah kelompok nasabah yg membebani perusahaan, tipe nasabah misalnya ini memiliki kesamaan buat meminta perhatian lebih akbar dan cenderung bermasalah, membuat perusahaan berfikir lebih baik menyingkirkan mereka berdasarkan daftar nasabah. Ciri-karakteristik lain dari nasabah ini adalah sebagai berikut :
1) Potensi profit yg akan didapatkan berdasarkan grup nasabah ini sangat kecil, serta bahkan nir terdapat sama sekali.
2) Mereka memiliki kemungkinan berjuang buat mengatur pengeluarannya
3) Mereka nir berpikir jangka panjang. Transaksi yang dilakukan hanya menurut kebutuhan hari ini dan selalu membanding-bandingkan dengan perusahaan pesaing untuk mencari harga yang paling murah.
4) Mereka nasabah yang poly jumlahnya tetapi paling sedikit nilai transaksinya.
5) Sleeping customer, yg sudah memanfaatkan fasilitas perusahaan tetapi nir melakukan transaksi.

4. Tahapan loyalitas berdasarkan Stanley A. Brown
Menurut Stanley A. Brown (2000 : 58) loyalitas nasabah memiliki tahapan sesuai dengan customer lifetime value. Tahapan tersebut merupakan : 

a. The Courtship
Pada termin ini, hubungan yg terjalin antara perusahaan dengan nasabah terbatas pada transaksi, nasabah masih mempertimbangkan produk serta harga. Jika penawaran produk dan harga yg dilakukan pesaing lebih baik, maka mereka akan berpindah.

b. The Relationship
Pada tahapan ini tercipta hubungan yg erat antara perusahaan dengan nasabah, loyalitas yang terbentuk nir lagi berdasarkan pada pertimbangan harga dan produk, walaupun tidak ada jaminan konsumen akan melihat produk pesaing, selain itu pada termin ini terjadi interaksi saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. 

c. The Marriage
Pada tahapan ini hubungan jangka panjang sudah tercipta dan keduanya nir bisa dipisahkan, loyalitas terbentuk dampak adanya tingkat kepuasan yang tinggi. Pada tahapan ini nasabah akan terlibat secara pribadi dengan perusahaan dan loyalitas tercipta seiring dengan kepuasan terhadap perusahaan dan ketergantungan nasabah. Tahapan Marriage yang paripurna diterjemahkan kedala advocate costumer yaitu nasabah yang merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain dan memberikan masukan pada perusahaan bila terjadi ketidakpuasan

Tahapan loyalitas tadi sebanding dengan customer life time value. Menurut Chan (2003 : 83) Lifetime value merupakan profit yg dihasilkan sang masing-masing nasabah pada saat eksklusif. Semakin usang seseorang sebagai nasabah, maka semakin besar value nasabah tersebut bagi perusahaan. Oleh karenanya kebijakan pemasaran yang diterapkan wajib bisa mempertahankan nasabah dalam jangka ketika panjang. Life time dapat digunakan menjadi dasar pada pengambilan kebijakan yg berhubungan dengan penetapan taktik pemasaran.

Strategi yg dilakukan perusahaan kaitannya dengan tahapan loytalitas menurut Stanley (2000 : 69), dibagi sebagai tiga termin. Tahap pertama merupakan customer Acquisition, strategi ini dilakukan saat konsumen berada pada strata The Fokus primer perusahaan pada tahapan ini adalah menerima nasabah baru dengan cara menciptakan data base nasabah sebagai acuan mendapatkan nasabah baru, menggunakan melakukan berbagai riset. Selanjutnya pada tahapan ke 2, taktik yang dilakukan perusahaan adalah strategic customer care, yaitu memperhatikan nasabah dengan melakukan berbagai pendekatan serta merancang program spesifik buat merebut balik nasabah yg sudah pulang atau beralih ke pesaing.

5. Tahapan loyalitas berdasarkan Jill Griffin
Sementara itu, Griffin (2002 : 35) membagi tahapan loyalitas nasabah menjadi berikut :

a. Suspects
Meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang/jasa perusahaan namun belum tahun apapun mengenai perusahaan serta barang/jasa yg ditawarkan

b. Prospect
Adalah orang-orang yg memiliki kebutuhan akan produk atau jasa eksklusif serta mempunyai kemampuan buat membelinya. Para prospect ini, meskipun mereka belum melakukan pembelian, mereka telah mengetahui keberadaan perusahaan serta barang/jasa yang ditawarkan, lantaran seseorang telah merekomendasikan barang/jasa tersebut padanya.

c. Disqualified prospects
Yaitu prospects yang sudah mengetahui eksistensi barang/jasa eksklusif, tetapi nir mempunyai kebutuhan akan barang/jasa tersebut, atau nir memiliki kemampuan buat membeli barang/jasa tadi.

d. First time customers
Yaitu nasabah yang membeli buat pertama kalinya. Mereka masih sebagai nasabah yang baru.

e. Repeat customers
Yaitu nasabah yg sudah melakukan pembelian suatu produk sebesar dua kali atau lebih. Mereka merupakan yang melakukan pembelian atas produk yg sama sebanyak 2 kali, atau membeli dua macam produk yang berbeda dalam dua kesempatan yang berbeda jua. 

f. Clients
Clients membeli semua barang/jasa yang ditawarkan dan mereka butuhkan. Mereka membeli secara teratur, hubungan dengan jenis nasabah ini telah kuat serta berlangsung lama , yang membuat mereka tidak terpengaruh sang produk pesaing. 

g. Advocates
Seperti halnya clients, advocates membeli barang/jasa yg ditawarkan serta yg mereka butuhkan, dan melakukan pembelian secara teratur. Selain itu mereka mendorong teman-teman mereka supaya membeli barang/jasa perusahaan tadi dalam orang lain, dengan begitu secara tidak langsung mereka sudah melakukan pemasaran buat perusahaan. 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah
Adapun faktor-faktor yg mensugesti loyalitas nasabah adalah menjadi berikut :

1. Tarif
Dalam global usaha tarif/harga memiliki banyak kata. Sebagai contoh dalam global bisnis premi tarif diklaim bunga, usaha konsultan dan pialang disebut fee, usaha indutri manufaktur diklaim harga, sedangkan pada usaha angkutan serta perhotelan disebut tarif.

Menurut Siswanto, (2009 : 65) mengemukakan bahwa tarif merupakan sejumlah uang yg dipengaruhi perusahaan menjadi imbalan barang atau jasa yg mereka perdagangkan serta (sesuatu yg lain) yg diadakan perusahaan buat memuaskan hasrat konsumen”. 

Berdasarkan pengertian tadi di atas bahwa sesuatu yg lain itu dapat berupa kebanggaan mempunyai produk yg telah tenar mereknya, jaminan mutu, perasaan kondusif karena mempunyai produk itu, serta perasaan puas. Bagi para produsen buat membangun ketenaran merek diperlukan upaya dan porto kenaikan pangkat penjualan yg tak jarang nir sedikit jumlahnya. Untuk membentuk mutu produk yang tinggi diharapkan upaya serta biaya riset buat pengembangan produk.

Menurut dari Lamb, dkk. Terjemahan (2006 : 268) bahwa: “Tarif adalah sesuatu yang diserahkan pada pertukaran buat menerima suatu barang juga jasa”. Tarif atau harga adalah pertukaran barang dan jasa. Juga pengorbanan waktu karena menunggu buat memperoleh barang serta jasa. Misalnya, banyak orang menunggu seharian pada tempat kerja tiket penerbangan Southwest. Bahkan lalu, beberapa orang nir memperoleh bonus tiket yang mereka harapkan sebelumnya. Harga jua mungkin mencakup “martabat yang hilang” bagi seorang yang kehilangan pekerjaannya dan wajib mengharapkan kemurahan hati orang lain buat memperoleh kuliner serta pakaian.

Oleh lantaran penetapan harga menghipnotis pendapatan total serta porto total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Sementara itu, menurut sudut pandang konsumen, harga sering digunakan menjadi indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan menggunakan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam tingkat tarif eksklusif, apabila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat juga. Demikian pula sebaliknya, pada tingkat tarif tertentu, nilai suatu barang dan jasa akan meningkat seiring menggunakan meningkatnya manfaat yg dirasakan. Sering pula dalam penentuan nilai suatu barang serta jasa dalam memenuhi kebutuhannya menggunakan kemampuan barang atau jasa substitusi (asal literatur).

Gregorius, (2002 : 149) berkata bahwa : “Tarif bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) serta atau aspek lain (non-moneter) yg mengandung utilities/kegunaan tertentu yg dibutuhkan buat menerima suatu produk”.

Berdasarkan pengertian tarif yg ditetapkan ini, maka konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Konsumen juga menetapkan berapa jumlah yg wajib dibeli berdasarkan harga tersebut. Sudah barang tentu keputusan dari konsumen ini tidak hanya didasarkan pada harga semata-mata, tetapi terdapat faktor-faktor yg sebagai pertimbangan, misalnya kualitas dari barang, agama terhadap merek dan sebagainya. Meskipun demikian kasus tarif tidak boleh diabaikan sang perusahaan.

2. Pelayanan
Salah satu cara agar penjualan jasa satu perusahaan lebih unggul dibandingkan para pesaingnya merupakan menggunakan menaruh pelayanan yg berkualitas serta bermutu yg memenuhi taraf kepentingan konsumen. Tingkat kepentingan konsumen terhadap jasa yang akan mereka terima bisa dibuat berdasarkan pengalaman dan saran yang mereka peroleh. Konsumen memilih pemberi jasa berdasarkan peringkat kepentingan. Dan sehabis menikmati jasa tadi mereka cenderung akan membandingkannya dengan yang mereka harapkan.

Menurut Soegito (2007 : 152) mengemukakan bahwa: “Pelayanan (service) adalah setiap aktivitas atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak pada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud serta tidak pula membuahkan pemilikan sesuatu serta produksinya dapat atau tidak bisa dikaitkan menggunakan suatu produk fisik.” 

Sedangkan Barata (2006 : 23) mengemukakan bahwa : “Pelayanan merupakan daya tarik yg akbar bagi para pelanggan, sehingga korporat bisnis tak jarang menggunakannya menjadi alat kenaikan pangkat untuk menarik minat pelanggan.”

Tingkat kualitas pelayanan nir bisa dievaluasi dari sudut pandang perusahan tetapi wajib dipandang dari sudut pandang pelanggan. Lantaran itu, pada merumuskan taktik serta acara pelayanan, perusahaan wajib berorientasi dalam kepentingan pelanggan dengan memperhatikan komponen kualitas pelanggan. 

3. Promosi (promotion)
Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi merupakan aktivitas-kegiatan yg secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yg ditawarkan. Promosi pula dikatakan menjadi proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan perusahaan yg selanjutnya. Karena itu kenaikan pangkat dilihat menjadi arus kabar atau persuasi satu arah yg dibuat buat mengarahkan seorang atau organisasi supaya melakukan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan pada promosi ini pada umumnya merupakan periklanan, personal selling, kenaikan pangkat penjualan, pemasaran pribadi, dan hubungan masyarakat dan publisitas.

4. Citra
Identitas serta citra perlu dibedakan. Identitas terdiri berdasarkan banyak sekali cara yg diarahkan perusahaan buat mengidentifikasi dirinya atau memposisikan diri atau produknya. Citra merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya (Philip Kotler, 2002: 338). Citra ditentukan sang poly faktor yg di luar kontrol perusahaan. Fakta banyak gambaran mempunyai kehidupan tersendiri diperlihatkan oleh kasus Nike pada mempertahankan daya tariknya terhadap pasar anak belia yg berubah-ubah.

Ada enam makna atau tingkat pengertian yg mampu disampaikan kepada konsumen diantaranya:

1. Atribut
Suatu merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Contoh: Mercedes menyatakan suatu yang mahal, dibentuk menggunakan baik, terancang baik, tahan lama , bergengsi tinggi, cepat serta aman. 

2. Manfaat
Suatu merek lebih dari serangkaian atribut, karena yang dibeli oleh konsumen sesungguhnya merupakan manfaat bukannya atribut. Atribut hanya dibutuhkan buat diterjemahkan sebagai manfaat fungsional dan emosional.

3. Nilai
Merek pula menyatakan sesuatu mengenai nilai pembuat. Contoh Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi dan kenyamanan.

4. Kepribadian
Merek pula mencerminkan kepribadian eksklusif. Jika merek itu merupakan orang, hewan, atau suatu obyek, apa yang akan terpikirkan sang kita ? Mercedes mencerminkan seorang pemimpin yg lumrah (orang), singa yang memerintah (hewan), istana yg megah (obyek).

5. Pemakai
Merek memperlihatkan jenis konsumen yang membeli atau memakai produk tersebut. Misalnya kita akan terkejut apabila melihat seseorang sekretaris berumur 20 tahun sedang mengendarai Mercedes. Padahal yang diharapkan adalah seseorang pimpinan zenit berumur 55 tahun dibelakang kemudi. Pemakainya merupakan orang yang menghargai nilai budaya, serta kepribadian produk tersebut. Oleh karenanya, apabila suatu perusahaan hanya memperlakukan merek sebagai nama, maka perusahaan tadi nir melihat tujuan merek yang sebenarnya.

PENGERTIAN LOYALITAS NASABAH MENURUT PARA AHLINYA

Pengertian Loyalitas Nasabah Menurut Para Ahlinya
Perubahan lingkungan ekonomi yang berdampak dalam proses keputusan beli nasabah. Daya beli konsumen yang menurun tajam telah mengondisikan konsumen dalam situasi yg lebih terbatas menyangkut pilihan produk yang diinginkannya. Meskipun pemasar telah mempunyai segmen nasabah yg dipercaya loyal, tetapi tekanan-tekanan persaingan yg gencar yg sengaja diarahkan buat mengubah loyalitas nasabah, tidak dapat diabaikan lantaran akan berlanjut dengan perpindahan merek.

Dalam jangka panjang, loyalitas nasabah menjadi tujuan bagi perencanaan pasar strategik dijadikan dasar pengembangan keunggulan kompetitif yg berkelanjutan. Dalam lingkungan persaingan dunia yang semakin ketat menggunakan masuknya produk-produk inovatif ke pasaran pada satu sisi, serta kondisi pasar yg jenuh buat produk-produk tertentu pada sisi lain, maka tugas mengelola loyalitas nasabah sebagai tantangan manajerial yg nir ringan.

Loyalitas nasabah akan sebagai kunci sukses, tidak hanya pada jangka pendek, tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini lantaran loyalitas nasabah memiliki nilai strategis bagi perusahaan, lihat suksesnya IBM, Cola, Singapore Airlines, Xerox, dan sejumlah merek lain nir terlepas dari ikatan yang bertenaga berdasarkan nasabahnya, yaitu loyalitas.

Nasabah yang loyal karena puas dan ingin meneruskan interaksi pembelian, loyalitas nasabah adalah berukuran kedekatan nasabah pada sebuah merek, nasabah menyukai merek, merek sebagai top of mind (merek pertama yg muncul) bila mengingat sebuah kategori produk, komitmen merek yg mendalam memaksa preferensi pilihan buat melakukan pembelian, membantu nasabah mengindentifikasi perbedaan mutu, sebagai akibatnya saat berbelanja akan lebih efisien. Argumentasi ini memperkuat dan sebagai penting bagi nasabah buat melakukan pembelian ulang.

Loyalitas nasabah merupakan konduite yg terkait dengan merek sebuah produk, termasuk kemungkinkan memperbarui kontrak pada masa yang akan datang, berapa kemungkinan nasabah mengganti dukungannya terhadap merek, berapa kemungkinan keinginan nasabah buat menaikkan citra positif suatu produk. Jika produk nir sanggup memuaskan nasabah, nasabah akan bereaksi menggunakan cara exit (nasabah menyatakan berhenti membeli merek atau produk) serta voice (nasabah menyatakan ketidakpuasan secara langsung dalam perusahaan).

Menurut Subagyo (2010 : 13) berpendapat bahwa : “Loyalitas nasabah adalah pembelian ulang sebuah merek secara konsisten sang nasabah.”

Istilah loyalitas sudah seringkali diperdengarkan oleh ahli marketing juga praktisi bisnis, loyalitas adalah konsep yg tampak gampang dibicarakan pada konteks sehari-hari, tetapi menjadi lebih sulit waktu dianalisis maknanya. Menurut Hasan (2008 : 81) dalam poly literatur mengemukakan definisi loyalitas menjadi berikut :
1. Sebagai konsep generik, loyalitas merek memberitahuakn kesamaan konsumen buat membeli sebuah merek eksklusif menggunakan taraf konsistensi yang tinggi.
2. Sebagai konsep konduite, pembelian ulang kerap kali dihubungkan menggunakan loyalitas merek (merk loyalty). Perbedaannya, jika loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek eksklusif, perilaku pembelian ulang menyangkut pembelian merek yang sama secara berulang.
3. Pembelian ulang adalah hasil secara umum dikuasai perusahan (a) berhasil membuat produknya sebagai satu-satunya alternatif yang tersedia, (b) yg terus-menerus melakukan kenaikan pangkat buat memikat dan membujuk nasabah membeli balik merek yg sama.”

Selanjutnya Dick serta Basu dalam Umar (2003 : 16) mengemukakan bahwa : "Loyalitas nasabah sebagai komitmen nasabah terhadap suatu merek serta pemasok, menurut sikap yang positif dan tercermin pada pembelian ulang yang konsisten." 

Loyalitas nasabah terhadap merek adalah keliru satu berdasarkan aset merek, yang menampakan mahalnya nilai sebuah loyalitas, lantaran buat membangunnya poly tantangan yang harus dihadapi serta membutuhkan ketika yang sangat lama . Lebih lanjut dijelaskan bahwa loyalitas nasabah bagi perusahaan antara lain : 

1. Mengurangi porto pemasaran
Nasabah setia bisa mengurangi porto pemasaran. Beberapa penelitian menerangkan bahwa porto buat menerima nasabah baru enam kali lebih besar dibandingkan dengan porto buat mempertahankan nasabah yang ada. Biaya iklan dan bentuk-bentuk kenaikan pangkat lain dimuntahkan dalam jumlah besar , belum tentu bisa menarik nasabah baru, lantaran nir mudah membangun perilaku positif terhadap merek.

2. Trade leverage
Loyalitas terhadap merek menyediakan trade leverage bagi perusahaan. Sebuah produk menggunakan merek yang memiliki nasabah serta akan menarik para distributor buat memberikan ruang yang lebih besar dibandingkan menggunakan merek lain pada toko yg sama. Merek yang memiliki gambaran kualitas tinggi, akan memaksa konsumen membeli secara berulang-ulang merek yg sama bahkan mengajak konsumen lain untuk membeli merek tersebut.

3. Menarik nasabah baru
Nasabah yg puas dengan merek yg dibelinya bisa memengaruhi konsumen lain. Nasabah yg nir puas akan mengungkapkan ketidakpuasannya pada 8 hingga 10 orang. Sebaliknya, apabila puas akan menceritakan bahkan merekomendasikan kepada orang lain buat menentukan produk yg telah menaruh kepuasan.

4. Merespon ancaman pesaing
Loyalitas terhadap merek memungkinkan perusahaan memiliki ketika buat merespon tindakan-tindakan yg dilakukan oleh pesaing. Jika pesaing membuatkan produk yg lebih superior, perusahaan mempunyai kesempatan untuk membuat produk yg lebih baik pada jangka waktu tertentu, karena bagi pesaing nisbi sulit buat memengaruhi nasabah-nasabah yg setia. Mereka butuh waktu yg nisbi lama . Karena pentingnya loyalitas nasabah, maka loyalitas nasabah terhadap merek dipercaya menjadi aset perusahaan dan berdampak akbar terhadap pangsa pasar serta profitabilitas perusahaan.

5. Nilai kumulatif bisnis berkelanjutan
Upaya mempertahankan (retensi) nasabah dan loyal dalam produk perusahaan sepanjang customer lifetime value, dengan cara menyediakan produk yang konstan dibutuhkan secara teratur dengan harga per unit yang lebih rendah.

6. Word of mouth communication
Nasabah yang mempunyai loyalitas terhadap produk akan bersedia bercerita hal-hal baik (positive word of mouth) mengenai perusahaan serta produknya kepada orang lain, teman dan famili yg jauh persuasif daripada iklan.

Loyalitas terhadap merek melibatkan fungsi berdasarkan proses-proses psikologis yg memperlihatkan bahwa saat nasabah loyal terhadap merek-merek tertentu, nasabah secara aktif akan memilih merek, terlibat menggunakan merek serta membuatkan sikap positif terhadap merek.

Kini konsep loyalitas nasabah yang dalam perkembangan awalnya lebih menitik beratkan pada aspek perilaku, dikembangkan lebih luas lagi menggunakan melibatkan perilaku dan perilaku. Loyalitas dipandang sebagai hubungan erat antara perilaku nisbi menggunakan konduite pembelian ualng. Pandangan amat bermanfaat bagi pemasar. Pertama menurut segi validitas dapat digunakan buat memprediksi apakah loyalitas yg terlihat berdasarkan konduite pembelian ulang terjadi lantaran memang sikapnya yang positif (senang ) terhadap produk tersebut ataukah hanya karena situasi eksklusif yang memaksanya (spurious loyalty). Kedua, memungkinkan pemasar melakukan identifikasi terhadap faktor yg bisa menguatkan atau melemahkan konsisten loyalitas.

Karakteristik Loyalitas 
Pada awal perkembangannya loyalitas nasabah lebih dikaitkan dengan perilaku. Ini bisa dicermati dari teori belajar tradisional (classical serta intrumental conditioning) yang cenderung melihat loyalitas berdasarkan aspek perilaku. Konsumen dianggap mempunyai loyalitas terhadap suatu merek eksklusif apabila ia telah membeli merek yang sama tersebut sebanyak tiga kali berturut-turut. Kendalanya merupakan kesulitan dalam membedakan antara yang benar-benar setia dengan yang palsu meskipun perilakunya sama.

Hampir sama menggunakan konsep loyalitas menurut teori belajar tradisional, Jacoby serta Kynes dalam Suryani (2008 : 148) menyatakan loyalitas nasabah memiliki empat unsur karakteristik, yaitu : 
1. Dipandang sebagai kejadian non random. Maksudnya merupakan apabila nasabah mengetahui manfaat dari merek-merek tertentu dan manfaat ini sinkron dengan kebutuhannya, maka dapat dipastikan beliau akan setia terhadap merek tersebut.

2. Loyalitas terhadap merek merupakan respon konduite yg ditunjukkan sepanjang waktu selama memungkinkan. Respon perilaku ini mendeskripsikan adanya komitmen atau keterlibatan terhadap merek tertentu sepanjang ketika. Dalam hal ini jika konsumen memandang merek tersebut mempunyai arti penting bagi dirinya, umumnya jenis produk yang berhubungan dengan konsep diri, maka kesetiaan akan sebagai lebih kuat.

3. Loyalitas terhadap merek dikarakteristikkan menggunakan adanya proses pengambilan keputusan yang melibatkan alternatif-alternatif merek yg tersedia. Konsumen mempunyai looked set, yaitu merek-merek eksklusif yg turut diperhitungkan berkaitan menggunakan keputusan pembelian. Dengan demikian nir menutup kemungkinan konsumen akan loyal terhadap lebih menurut satu merek dalam satu jenis produk.

Tingkatan Loyalitas Nasabah
Proses seseorang nasabah sebagai nasabah yang loyal terhadap perusahaan terbentuk melalui beberapa tahapan. Menurut Hurriyati (2005 : 132), adapun strata tahapan loyalitas dari beberapa pendapat para pakar bisa diuraikan dibawah ini :

1. Tahapan Loyalitas menurut Niegel Hill
Menurut Niegel Hill (1996 : 60) loyalitas nasabah dapat dibagi sebagai enam tahapan yaitu : Suspect, prospect, customer, clients, advocates dan partners. Tahapan-tahapan tersebut bisa dijelaskan dibawah ini :

a. Suspect
Meliputi semua orang yang diyakini akan membeli (membutuhkan) barang/jasa, namun belum memiliki berita mengenai barang dan jasa perusahaan.

b. Prospect
Adalah orang-orang yg mempunyai kebutuhan akan jasa tertentu, dan mempunyai kemampuan buat membelinya. Pada tahap ini, meskipun mereka belum melakukan pembelian tetapi telah mengetahui keberadaan perusahaan dan jasa yang ditawarkan melalui rekomendasi pihak lain (word of mouth).

c. Customer
Pada termin ini, nasabah sudah melakukan interaksi transaksi dengan perusahaan, tetapi nir memiliki perasaan positif terhadap perusahaan, loyalitas pada tahap ini belum terlihat.

d. Clients
Meliputi seluruh nasabah yg sudah membeli barang/jasa yg diperlukan serta ditawarkan perusahaan secara teratur, interaksi ini berlangsung usang dan mereka sudah mempunyai sifat retention.

e. Advocates
Pada termin ini, Clients secara aktif mendukung perusahaan dengan menaruh rekomendasai kepada orang lain agar mau membeli barang/jasa diperusahaan tadi 

f. Partners
Pada tahap ini telah terjadi hubungan yang bertenaga serta saling menguntungkan antara perusahaan dengan nasabah, dalam tahap ini juga nasabah berani menolak produk/jasa dari perusahaan lain.

2. Tahapan Loyalitas Menurut Hermawan Kertajaya
Kartajaya (2003 : 100) membagi tahapan loyalitas nasabah kedalam lima tingkatan mulai menurut terrorist customer hingga advocator customer, lebih jelasnya strata tadi merupakan menjadi berikut :
a. Terrorist Customer, adalah nasabah yang senang menjelek-jelekkan merek perusahaan dikarenakan nir senang atau pernah tidak puas menggunakan layanan yg diberikan perusahaan. Nasabah seperti ini bersikap misalnya terroris yg senang menyusahkan perusahaan.

b. Transactional customer, yaitu nasabah yang mempunyai hubungan menggunakan perusahaan yang sifatnya sebatas transaksi, nasabah misalnya ini membeli satu atau 2 kali, sehabis itu dua nir mengulangi pembeliannya, atau jika melakukan pembelian lagi sifatnya kadang-kadang. Nasabah yang mempunyai sifat misalnya ini gampang datang dan pulang karena nir mempunyai relationship yg baik menggunakan produk/merek perusahaan, basis relationship-nya merupakan transaksional.

c. Relationship customer, dimana tipe nasabah ini nilai ekuitasnya lebih tinggi dibanding 2 jenis nasabah di atas, nasabah jenis ini sudah melakukan repeat buying dan pola hubungannya menggunakan produk atau merek perusahaan merupakan relasional.

d. Loyal customer, nasabah jenis ini nir hanya melakukan repeat buying, akan tetapi lebih jauh lagi sangat loyal menggunakan produk serta merek perusahaan. Jika terdapat orang lain yg menjelekkan perusahaan, nasabah ini permanen bertahan, dia tetap bersama perusahaan seburuk apapun orang menjelekkan perusahaan.

e. Advocator customer, jenis nasabah yg terakhir merupakan advocator customer, nasabah menggunakan strata tertinggi, nasabah semacam ini sangat istimewa dan excellent, mereka sebagai aset terbesar perusahaan apabila perusahaan memilikinya. Advocator customer adalah nasabah yg selalu membela produk serta merek perusahaan, nasabah yang sebagai juru bicara yang baik kepada nasabah lain serta nasabah yang marah jika ada orang lain menjelek-jelekkan merek perusahaan.

3. Tingkatan nasabah menuju loyalitas berdasarkan Syafruddin Chan
Tingkatan nasabah menuju loyalitas menurut Chan (2003 : 24) dibagi menjadi empat tahapan, yaitu :
a. Emas (Gold) merupakan kelompok nasabah yg menaruh keuntungan terbesar kepada perusahaan. Biasanya kelompok ini merupakan Heavy user yg selalu membeli pada jumlah yg akbar serta frekuensi pembeliannya tinggi. Mereka tidak sensitive terhadap harga, tidak segan mengeluarkan uang buat sesuatu yang hanya bisa dinikmati dalam masa yg akan tiba, mau mencoba sesuatu yg baru yang ditawarkan sang perusahaan, dan yang paling penting memiliki komitmen buat nir berpaling pada pesaing. Ciri-ciri menurut nasabah emas ini merupakan :
1) Mereka masih mempunyai potensi buat terus memperbesar sumbangan profitnya bagi perusahaan.
2) Mereka termasuk orang yang mapan, serta cenderung tidak punya kasus menggunakan keuangannya
3) Mereka cukup pintar, serta sadar bahwa berpindah ke pesaing akan membawa risiko bagi kelangsungan suplai produk atau jasa, maupun kenyamanan yang telah dihasilkan selama ini.
4) Jumlah mereka yg poly, tetapi mempunyai peran yang relatif besar dalam menentukan kesuksesan perusahaan.

Untuk mengimbangi adanya nasabah emas tersebut. Perusahaan wajib menjalankan langkah-langkah berikut :  1) Siap menaruh pelayanan terbaik yang dimiliki
2) Siap dan responsive menaruh pelayanan purna jual terbaik
3) Siap lebih proaktif memonitor perubahan yang terjadi di pasar dan mem berikan yang terbaik buat memenuhi kebutuhan yang unik

b. Perak (Silver), grup ini masih memberikan keuntungan yang besar walaupun posisinya masih di bawah gold tier. Mereka mulai memperhatikan tawaran potongan harga hal ini dikarenakan mereka cenderung sensitive terhadap harga, mereka pun tidak seloyal gold. Walaupun mereka sebenarnya heavy user, tetapi pemenuhan kebutuhannya diperoleh dari berbagai perusahaan, tergantung penawaran yg lebih baik.

c. Perunggu (Bronze). Kelompok ini paling besar jumlahnya. Mereka adalah gerombolan yang spending levelnya relatif rendah. Driver terkuatnya buat bertransaksi semata-mata didorong sang rabat harga yg akbar, sehingga mereka juga dikenal menjadi grup pemburu diskon . Dengan demikian, margin yg diterima perusahaan juga nisbi kecil. Akibatnya, perusahaan tidak berpikir untuk memberikan pelayanan premium pada mereka. Terlepas dari average spending level yg rendah, gerombolan ini masih diharapkan sang perusahaan buat menggenapkan pemenuhan sasaran penjualan tahunan.

d. Besi (iron), adalah grup nasabah yang membebani perusahaan, tipe nasabah misalnya ini mempunyai kecenderungan buat meminta perhatian lebih besar serta cenderung bermasalah, membuat perusahaan berfikir lebih baik menyingkirkan mereka dari daftar nasabah. Ciri-ciri lain menurut nasabah ini adalah sebagai berikut :
1) Potensi profit yg akan didapatkan dari kelompok nasabah ini sangat kecil, dan bahkan nir ada sama sekali.
2) Mereka mempunyai kemungkinan berjuang untuk mengatur pengeluarannya
3) Mereka nir berpikir jangka panjang. Transaksi yang dilakukan hanya berdasarkan kebutuhan hari ini dan selalu membanding-bandingkan dengan perusahaan pesaing buat mencari harga yg paling murah.
4) Mereka nasabah yang banyak jumlahnya tetapi paling sedikit nilai transaksinya.
5) Sleeping customer, yang telah memanfaatkan fasilitas perusahaan tetapi nir melakukan transaksi.

4. Tahapan loyalitas berdasarkan Stanley A. Brown
Menurut Stanley A. Brown (2000 : 58) loyalitas nasabah mempunyai tahapan sinkron menggunakan customer lifetime value. Tahapan tadi merupakan : 

a. The Courtship
Pada tahap ini, interaksi yang terjalin antara perusahaan dengan nasabah terbatas pada transaksi, nasabah masih mempertimbangkan produk dan harga. Jika penawaran produk serta harga yg dilakukan pesaing lebih baik, maka mereka akan berpindah.

b. The Relationship
Pada tahapan ini tercipta hubungan yang erat antara perusahaan dengan nasabah, loyalitas yang terbentuk nir lagi berdasarkan pada pertimbangan harga dan produk, walaupun tidak ada agunan konsumen akan melihat produk pesaing, selain itu dalam termin ini terjadi interaksi saling menguntungkan bagi ke 2 belah pihak. 

c. The Marriage
Pada tahapan ini hubungan jangka panjang telah tercipta dan keduanya nir bisa dipisahkan, loyalitas terbentuk dampak adanya taraf kepuasan yg tinggi. Pada tahapan ini nasabah akan terlibat secara eksklusif menggunakan perusahaan serta loyalitas tercipta seiring menggunakan kepuasan terhadap perusahaan dan ketergantungan nasabah. Tahapan Marriage yang sempurna diterjemahkan kedala advocate costumer yaitu nasabah yg merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain serta menaruh masukan pada perusahaan bila terjadi ketidakpuasan

Tahapan loyalitas tadi sebanding dengan customer life time value. Menurut Chan (2003 : 83) Lifetime value merupakan profit yang dihasilkan sang masing-masing nasabah pada waktu tertentu. Semakin lama seseorang sebagai nasabah, maka semakin besar value nasabah tadi bagi perusahaan. Oleh karenanya kebijakan pemasaran yg diterapkan wajib dapat mempertahankan nasabah pada jangka waktu panjang. Life time bisa dipakai sebagai dasar pada pengambilan kebijakan yg berhubungan dengan penetapan taktik pemasaran.

Strategi yang dilakukan perusahaan kaitannya dengan tahapan loytalitas dari Stanley (2000 : 69), dibagi menjadi 3 termin. Tahap pertama adalah customer Acquisition, strategi ini dilakukan saat konsumen berada pada tingkatan The Fokus primer perusahaan pada tahapan ini merupakan mendapatkan nasabah baru dengan cara menciptakan data base nasabah sebagai acuan menerima nasabah baru, menggunakan melakukan berbagai riset. Selanjutnya pada tahapan ke 2, strategi yg dilakukan perusahaan adalah strategic customer care, yaitu memperhatikan nasabah menggunakan melakukan banyak sekali pendekatan dan merancang acara spesifik untuk merebut kembali nasabah yang telah pergi atau beralih ke pesaing.

5. Tahapan loyalitas berdasarkan Jill Griffin
Sementara itu, Griffin (2002 : 35) membagi tahapan loyalitas nasabah menjadi berikut :

a. Suspects
Meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang/jasa perusahaan tetapi belum tahun apapun mengenai perusahaan serta barang/jasa yg ditawarkan

b. Prospect
Adalah orang-orang yg mempunyai kebutuhan akan produk atau jasa tertentu dan mempunyai kemampuan buat membelinya. Para prospect ini, meskipun mereka belum melakukan pembelian, mereka telah mengetahui eksistensi perusahaan dan barang/jasa yg ditawarkan, lantaran seseorang sudah merekomendasikan barang/jasa tersebut padanya.

c. Disqualified prospects
Yaitu prospects yang sudah mengetahui eksistensi barang/jasa tertentu, namun tidak mempunyai kebutuhan akan barang/jasa tersebut, atau nir memiliki kemampuan buat membeli barang/jasa tadi.

d. First time customers
Yaitu nasabah yg membeli buat pertama kalinya. Mereka masih sebagai nasabah yang baru.

e. Repeat customers
Yaitu nasabah yang sudah melakukan pembelian suatu produk sebanyak 2 kali atau lebih. Mereka adalah yg melakukan pembelian atas produk yang sama sebesar dua kali, atau membeli dua macam produk yang tidak sinkron dalam 2 kesempatan yang tidak sinkron pula. 

f. Clients
Clients membeli semua barang/jasa yg ditawarkan serta mereka butuhkan. Mereka membeli secara teratur, hubungan menggunakan jenis nasabah ini telah bertenaga serta berlangsung usang, yg membuat mereka tidak terpengaruh sang produk pesaing. 

g. Advocates
Seperti halnya clients, advocates membeli barang/jasa yang ditawarkan serta yang mereka butuhkan, dan melakukan pembelian secara teratur. Selain itu mereka mendorong teman-teman mereka agar membeli barang/jasa perusahaan tersebut dalam orang lain, menggunakan begitu secara nir langsung mereka telah melakukan pemasaran buat perusahaan. 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah
Adapun faktor-faktor yang mensugesti loyalitas nasabah adalah menjadi berikut :

1. Tarif
Dalam global bisnis tarif/harga memiliki poly istilah. Sebagai model pada global usaha premi tarif disebut bunga, bisnis konsultan serta makelar disebut fee, bisnis indutri manufaktur dianggap harga, sedangkan dalam bisnis angkutan serta perhotelan dianggap tarif.

Menurut Siswanto, (2009 : 65) mengemukakan bahwa tarif merupakan sejumlah uang yg ditentukan perusahaan menjadi imbalan barang atau jasa yg mereka perdagangkan serta (sesuatu yang lain) yang diadakan perusahaan buat memuaskan impian konsumen”. 

Berdasarkan pengertian tadi pada atas bahwa sesuatu yg lain itu bisa berupa kebanggaan mempunyai produk yg sudah tenar mereknya, agunan mutu, perasaan kondusif karena memiliki produk itu, dan perasaan puas. Bagi para penghasil buat membentuk ketenaran merek diperlukan upaya dan porto kenaikan pangkat penjualan yang sering tidak sedikit jumlahnya. Untuk membangun mutu produk yang tinggi dibutuhkan upaya dan porto riset buat pengembangan produk.

Menurut berdasarkan Lamb, dkk. Terjemahan (2006 : 268) bahwa: “Tarif merupakan sesuatu yg diserahkan pada pertukaran buat menerima suatu barang maupun jasa”. Tarif atau harga adalah pertukaran barang dan jasa. Juga pengorbanan waktu karena menunggu buat memperoleh barang dan jasa. Misalnya, poly orang menunggu seharian pada tempat kerja tiket penerbangan Southwest. Bahkan kemudian, beberapa orang tidak memperoleh bonus tiket yang mereka harapkan sebelumnya. Harga pula mungkin meliputi “prestise yang hilang” bagi seseorang yg kehilangan pekerjaannya dan harus mengharapkan kemurahan hati orang lain buat memperoleh kuliner serta pakaian.

Oleh lantaran penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan porto total, maka keputusan serta taktik penetapan harga memegang peranan penting pada setiap perusahaan. Sementara itu, berdasarkan sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan menjadi indikator nilai bilamana harga tadi dihubungkan menggunakan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat tarif tertentu, apabila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Demikian pula kebalikannya, dalam taraf tarif eksklusif, nilai suatu barang serta jasa akan meningkat seiring menggunakan meningkatnya manfaat yg dirasakan. Sering jua pada penentuan nilai suatu barang dan jasa pada memenuhi kebutuhannya menggunakan kemampuan barang atau jasa substitusi (asal literatur).

Gregorius, (2002 : 149) berkata bahwa : “Tarif dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) serta atau aspek lain (non-moneter) yg mengandung utilities/kegunaan eksklusif yg dibutuhkan buat menerima suatu produk”.

Berdasarkan pengertian tarif yang ditetapkan ini, maka konsumen akan merogoh keputusan apakah beliau membeli barang tadi atau nir. Konsumen jua memutuskan berapa jumlah yg wajib dibeli menurut harga tersebut. Sudah barang tentu keputusan menurut konsumen ini tidak hanya berdasarkan kepada harga semata-mata, namun ada faktor-faktor yg menjadi pertimbangan, misalnya kualitas berdasarkan barang, kepercayaan terhadap merek serta sebagainya. Meskipun demikian perkara tarif tak boleh diabaikan oleh perusahaan.

2. Pelayanan
Salah satu cara supaya penjualan jasa satu perusahaan lebih unggul dibandingkan para pesaingnya merupakan menggunakan memberikan pelayanan yang berkualitas serta bermutu yang memenuhi taraf kepentingan konsumen. Tingkat kepentingan konsumen terhadap jasa yg akan mereka terima bisa dibentuk menurut pengalaman serta saran yang mereka peroleh. Konsumen menentukan pemberi jasa menurut peringkat kepentingan. Dan setelah menikmati jasa tersebut mereka cenderung akan membandingkannya dengan yang mereka harapkan.

Menurut Soegito (2007 : 152) mengemukakan bahwa: “Pelayanan (service) adalah setiap kegiatan atau manfaat yang bisa diberikan suatu pihak pada pihak lainnya yg dalam dasarnya nir berwujud dan nir pula berakibat pemilikan sesuatu serta produksinya bisa atau nir bisa dikaitkan menggunakan suatu produk fisik.” 

Sedangkan Barata (2006 : 23) mengemukakan bahwa : “Pelayanan merupakan daya tarik yg akbar bagi para pelanggan, sebagai akibatnya korporat bisnis seringkali menggunakannya sebagai indera kenaikan pangkat buat menarik minat pelanggan.”

Tingkat kualitas pelayanan nir bisa dinilai menurut sudut pandang perusahan tetapi harus dicermati dari sudut pandang pelanggan. Karena itu, pada merumuskan taktik serta program pelayanan, perusahaan wajib berorientasi pada kepentingan pelanggan dengan memperhatikan komponen kualitas pelanggan. 

3. Promosi (promotion)
Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi adalah kegiatan-aktivitas yg secara aktif dilakukan perusahaan buat mendorong konsumen membeli produk yg ditawarkan. Promosi juga dikatakan menjadi proses berlanjut karena dapat menyebabkan rangkaian aktivitas perusahaan yang selanjutnya. Lantaran itu kenaikan pangkat ditinjau menjadi arus keterangan atau persuasi satu arah yg dibentuk buat mengarahkan seseorang atau organisasi supaya melakukan pertukaran pada pemasaran. Kegiatan dalam kenaikan pangkat ini dalam umumnya merupakan periklanan, personal selling, kenaikan pangkat penjualan, pemasaran pribadi, dan hubungan warga dan publisitas.

4. Citra
Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri dari berbagai cara yang diarahkan perusahaan buat mengidentifikasi dirinya atau memposisikan diri atau produknya. Citra merupakan persepsi rakyat terhadap perusahaan atau produknya (Philip Kotler, 2002: 338). Citra ditentukan sang poly faktor yg pada luar kontrol perusahaan. Fakta banyak gambaran memiliki kehidupan tersendiri diperlihatkan sang masalah Nike pada mempertahankan daya tariknya terhadap pasar anak muda yg berubah-ubah.

Ada enam makna atau taraf pengertian yang bisa disampaikan kepada konsumen diantaranya:

1. Atribut
Suatu merek mengingatkan dalam atribut-atribut tertentu. Contoh: Mercedes menyatakan suatu yang mahal, dibuat menggunakan baik, terancang baik, tahan usang, bergengsi tinggi, cepat serta kondusif. 

2. Manfaat
Suatu merek lebih berdasarkan serangkaian atribut, lantaran yang dibeli sang konsumen sesungguhnya adalah manfaat bukannya atribut. Atribut hanya dibutuhkan buat diterjemahkan sebagai manfaat fungsional dan emosional.

3. Nilai
Merek pula menyatakan sesuatu tentang nilai pembuat. Contoh Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi dan ketenangan.

4. Kepribadian
Merek pula mencerminkan kepribadian tertentu. Apabila merek itu adalah orang, binatang, atau suatu obyek, apa yg akan terpikirkan oleh kita ? Mercedes mencerminkan seorang pemimpin yang wajar (orang), singa yg memerintah (hewan), istana yang megah (obyek).

5. Pemakai
Merek menampakan jenis konsumen yang membeli atau memakai produk tadi. Misalnya kita akan terkejut jika melihat seorang sekretaris berumur 20 tahun sedang mengendarai Mercedes. Padahal yg dibutuhkan adalah seseorang pimpinan zenit berumur 55 tahun dibelakang kemudi. Pemakainya merupakan orang yg menghargai nilai budaya, serta kepribadian produk tersebut. Oleh karenanya, bila suatu perusahaan hanya memperlakukan merek sebagai nama, maka perusahaan tadi nir melihat tujuan merek yang sebenarnya.

PENGERTIAN JENIS BEASISWA UNGGULAN

Pengertian, Jenis Beasiswa Unggulan
A. PENGERTIAN BEASISWA UNGGULAN
Beasiswa Unggulan merupakan hadiah biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia serta / atau sumber lain yg sah serta tidak mengikat pada putra-putri terbaik bangsa Indonesia, professional di bidangnya serta mahasiswa asing terpilih dalam perguruan tinggi penyelenggara Program Beasiswa Unggulan. 

Pengertian “unggulan” pada program beasiswa ini merupakan keutamaan pada pengembangan sistem pembelajaran, prestasi calon peserta serta bidang studi yang dikembangkan pada perguruan tinggi penyelenggara. Sehingga pemenuhan arti unggulan dapat galat satu, galat dua atau semuanya hal tersebut.

B. JENIS DAN BENTUK BEASISWA 
Pada pelaksanaan program Beasiswa Unggulan, usang saat yang diberikan bagi penerima beasiswa merupakan 48 bulan pada jenjang S1 atau yang sederajad, 18-24 bulan pada jenjang S2 dan 36 bulan dalam jenjang S3. Oleh karena itu bagi mahasiswa Beasiswa Unggulan wajib menyelesaikan studinya sempurna pada waktunya. Penyelesaian studi yg sempurna saat adalah langkah strategis buat berempati ke orang lain menggunakan menaruh kesempatan menerima Beasiswa Unggulan pula.

Pemberian Beasiswa Unggulan kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia, professional dibidangnya serta mahasiswa asing terpilih tadi disalurkan melalui perorangan atau forum/instansi pengusul, antara lain: perguruan tinggi, lembaga penelitian, lembaga kemasyarakatan, industri, dan instansi pemerintah lainnya dalam kerangka menyiapkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna) sinkron menggunakan visi Pendidikan Nasional 2025. Sedangkan jenis serta bentuk beasiswa yang ditawarkan adalah menjadi berikut :

1.jenis Beasiswa Unggulan 
Berdasarkan Permendiknas tentang Beasiswa Unggulan, jenis beasiswa yg diberikan terdiri berdasarkan:
  1. Beasiswa Dalam Negeri, yaitu beasiswa diperuntukkan buat lulusan berprestasi berdasarkan Sekolah Menengah Atas (Sekolah Menengah Atas), SMK (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) guna mengikuti proses pendidikan program sarjana (S1) atau yg sederajat di perguruan tinggi bidang sains dan humaniora serta vokasi. Beasiswa ini jua dapat dipakai buat mengikuti program Magister (S2) serta Doktoral (S3). Disamping itu Beasiswa ini jua termasuk buat Program Pengembangan Doktor, yaitu buat menjadi peneliti utama atau yg sederajat pada bidang kajian eksklusif. Beasiswa ini lebih strategis jika pada prosesnya melibatkan peneliti Indonesia yang tinggal di luar negeri (Diaspora) buat melakukan penelitian beserta bersama mengikutkan mahasiswa S3 pada Indonesia. Salah satu produk dari acara ini adalah Jurnal Internasional yang masuk database Scopus (bibliografi database yg terdiri dari abstrak serta citasi buat artikel jurnal akademik) atau Web of Science. Tetapi pada publikasi Internasional harus melibatkan author lain pada luar kampusnya pada Indonesia.
  2. Beasiswa Luar Negeri yaitu beasiswa bagi para juara taraf regional (kabupaten/kota, propinsi), nasional dan internasional serta pemenang olimpiade sains, seni dan iptek, begitu jua program Double/Joint Degree yang ingin melanjutkan studinya ke luar negeri. Beasiswa ini prioritas untuk jenjang pendidikan pada program Magister (s2) atau Doktor (S3). 
  3. Beasiswa Mahasiswa Asing (Palestina, dll) adalah program khusus buat mahasiswa asing yg ingin melanjutkan studi pada jenjang S1/S2/S3 dalam perguruan tinggi di Indonesia. Dan beasiswa ini diutamakan buat negara Palestina, Samoa, Myamar, Afganistan, Papua Nugini (PNG) serta Rusia. Program ini menaruh prioritas dalam acara studi yg menyelengarakan gelar ganda serta kembaran. Disamping itu beasiswa ini jua menaruh prioritas bagi mahasiswa asing yang merogoh bidang Bahasa Indonesia baik pada jenjang S1-S3 di perguruan tinggi pada Indonesia.
  4. Beasiswa Tunjangan Kreatifitas diperuntukkan buat peserta didik pemenang kejuaraan tingkat regional (kabupaten/kota, propinsi), nasional dan internasional dalam banyak sekali bidang (vokasi, olahraga, seni dan sains).
  5. Beasiswa Profesi adalah besiswa yang diberikan bagi profesi misalnya Peneliti, Penulis, Pencipta, Seniman, Wartawan, Olah Ragawan dan Tokoh (P3SWOT). Dengan istilah lain, beasiswa ini diberikan dari profesi pelamar serta tidak memperhatikan jenjang pendidikan. Beasiswa ini diberikan juga atas dasar aktifitas penerima buat memberikan pencitraan Program Beasiswa Unggulan pada kerangka keliru satu aktivitas “character building”.
2. Bentuk Beasiswa Unggulan
Peserta program Beasiswa Unggulan yg lolos seleksi buat melanjutkan studi pada aneka macam jenjang pendidikan, baik dalam perguruan tinggi pada Indonesia juga di luar negeri, akan di tetapkan sang Sekretariat Beasiswa Unggulan dan menerima beasiswa pada bentuk sebagai berikut :
a. Biaya pendidikan merupakan beasiswa yg diterima buat membantu membiayai kebutuhan pendidikannya seperti SPP serta porto SKS, dll. Semua menurut peraturan di perguruan tinggi yang diikutinya;
b. Biaya kitab adalah beasiswa yang diberikan pada peserta beasiswa saat menempuh program pendidikan jenjang S1 atau yg sederajat, S2 dan S3;
c. Biaya penelitian merupakan beasiswa yang diberikan pada peserta ketika menempuh program pendidikan jenjang S1 atau sederajat, S2, S3 dan acara Pengembangan Doktor; serta/atau
d. Biaya hayati merupakan beasiswa yg diterima buat membantu biaya hayati dalam saat mengikuti acara pendidikan jenjang S1 atau yg sederajat, S2 serta S3 termasuk asuransi kesehatan (jika melakukan proses studi pada luar negeri); serta/atau
e. Biaya transportasi/tiket pesawat adalah bantuan tiket bagi peserta buat melakukan aktivitas ke atau dari luar negeri. 

Bagi mahasiswa asing terpilih yang lolos seleksi, pula akan menerima bentuk beasiswa unggulan tersebut pada atas. Disamping itu buat mahasiswa asing tersebut diperkenankan mendapatkan bentuk beasiswa lainnya misalnya :
a. Biaya pengurusn Visa;
b. Penulisan jurnal Internasional yg masuk database Scopus (bibliografi database yang terdiri dari tak berbentuk serta citasi buat artikel jurnal akademik) atau Web of Science. Namun pada publikasi Internasional harus melibatkan author lain di luar kampus dimana mahasiswa ybs menyelesiakan studinya pada Indonesianya. 
c. Biaya operasional lainnya.

Sedangkan bagi peserta Program Beasiswa Unggulan yang mendaftar melalui jalur profesi (P3SWOT) akan menerima beasiswa sekali dalam tahun aturan berjalan serta besaran yang diterima berdasarkan hasil analisis menurut tim seleksi Beasiswa Unggulan. Beasiswa ini termasuk buat mahasiswa yg melakukan aktfitas pencitraan Program Beasiswa Unggulan yang dilakukan di Indonesia maupun pada luar negeri.

Tunjangan Kreatifitas Juara merupakan beasiswa yang di berikan pada putra-putri terbaik bangsa yg lantaran kejuaraannya (baik pada level regional, nasional maupun internasional) atau kekhususannya dipercaya layak mendapat bantuan pendidikan. Beasiswa ini diberikan hanya sekali pada setahun aturan berjalan.

C. Ketentuan Sasaran Program
Seperti yg pada tentukan dalam Permendikbud 2013, maka peserta Program Beasiswa Unggulan berasal dari putra-putri terbaik bangsa Indonesia dalam banyak sekali jenjang pendidikan, professional pada bidangnya serta mahasiswa asing terpilih. Adapun status mereka dapat menjadi staf Pemerintah Daerah, KEMDIKBUD, karyawan partikelir berprestasi maupun bagi yang baru lulus berdasarkan sekolah/perguruan tinggi. Hasil seleksi menurut kriteria standar berdasarkan KEMDIKBUD serta Perguruan Tinggi Penyelenggra, antara lain berupa seleksi berkas data pribadi, TPA, TOEFL atau sejenisnya (IELTS, zDAF, dll) dan tes wawancara yg ditujukan buat menguji kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual (jika diperlukan). Bagi pelamar Beasiswa Unggulan yang ingin melanjutkan studi ke Perancis buat S2/S3 yg diprioritaskan adalah yg mempunyai sertifikat B2.

Adapun sasaran Program Beasiswa Unggulan seperti uraian pada atas terdiri dari :
  1. Lulusan terbaik berdasarkan Satuan Pendidikan Dasar, Menengah dan Atas/Kejuruan atau yang sederajad, Pondok Pesantren, Perguruan Tinggi yang diusulkan serta direkomendasikan sang Lembaga Pendidikan, Pemerintah Pusat atau Daerah (Propinsi serta Kabupaten/Kota), rakyat (Asosiasi Profesi/LSM) dan industri;
  2. Pemenang Lomba IPTEK/Lomba Karya Ilmiah Remaja tingkat regional (kabupaten/kota/propinsi), nasional serta internasional;
  3. Pemenang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat regional (kabupaten/kota/propinsi), nasional serta internasional;
  4. Pemenang Lomba Olimpiade tingkat nasional dan internasional;
  5. Pemenang Lomba Bidang Olahraga/Seni/Bahasa/Sains taraf regional (kabupaten/kota/propinsi), nasional dan internasional;
  6. Aktivis mahasiswa yaitu pengurus organisasi kemahasiswaan, diantaranya UKM, BEM, Senat, Himpunan Mahasiswa serta lain-lain;
  7. Guru berprestasi;
  8. Pegawai negeri serta karyawan swasta berprestasi.
Catatan buat juara olimpiade bisa mendapat Beasiswa Unggulan berasal nir bertentangan menggunakan Permendiknas nomor 62 tahun 2009 mengenai Pemberian Beasiswa Kepada Peserta Didik Jenjang Pendidikan Menengah dan Tinggi Peraih Medali Olimpiade Sains Internasional.

D. PERSYARATAN BEASISWA
Seperti yg sudah diuraikan pada atas bahwa menurut jenisnya terdapat 5 beasiswa. Adapun masing-masing jenis beasiswa mempunyai persyaratan misalnya uraian di bawah ini.

1. Beasiswa Unggulan Dalam Negeri.
Beasiswa ini diperuntukan bagi putra-putri terbaik bangsa yang adalah target Program Beasiswa Unggulan ini dan dipakai buat melanjutkan pendidikan ke jenjang S1, S2 serta S3. Adapun syarat buat mengikuti seleksi Beasiswa Unggulan buat jenjang pendidikan S1/yg sederajat/S2 dan S3 merupakan sebagai berikut:
a. Mengisi formulir registrasi Beasiswa Unggulan yang bisa pada unduh melalui (beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id);
b. Mengajukan surat permohonan beasiswa ditujukan pada Kepala Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri Setjen KEMDIKBUD;
c. Lulus seleksi pada perguruan tinggi menggunakan melampirkan sertifikat serta/atau surat penerimaan dari perguruan tinggi yg dituju;
d. Melampirkan fotokopi ijasah dan transkrip nilai pendidikan terakhir, bila diharapkan yang telah dilegalisasi serta sertifikat kejuaraan/prestasi yg dimiliki;
e. Melampirkan proposal kegiatan (berisi rencana studi/tugas akhir dengan pustaka yang memadai, perencanaan waktu studi, kebutuhan aturan, dll dilampiri buktinya, misal SPP dengan ketentuan pinpinan perguruan tinggi, dst);
f. Menyerahkan biodata (CV) disertai foto profil bebas casual berukuran 4x6 cm;
g. Mempunyai surat rekomendasi berdasarkan pimpinan instansi dimana pelamar bekerja atau dosen (Professor/Doktor) berdasarkan perguruan tinggi yg dituju. Isi menyetujui pelamar buat mengajukan permohonan beasiswa dan agunan ybs dapat merampungkan studinya sempurna ketika;
h. Foto kopi rekening bank atas nama calon penerima beasiswa buat pelamar perorangan. Sedangkan pelamar berdasarkan program studi perguruan tinggi, maka pihak Program Studi penyelenggara di Perguruan Tinggi penyelenggara menyerahkan fotokopi rekening lembaganya (rekening rektor atau pimpinan di universitas);
i. Melampirkan surat pemberdayaan berdasarkan instansi yg mengusulkan (bila diperlukan), artinya apabila sudah selesai perkuliahan pelamar akan melakukan aktfitas darma sebagai konsekuensi anugerah rekomendasi. Aktifitas ini bukan berarti pengangkatan sebagai pegawai/karyawan berdasarkan institusi pengusul;
j. Pelamar S1 atau yg serajad mempunyai sertifikat kejuaran serta/atau nilai UN 7.lima. Pelamar S2 memiliki IPK S1 ≥ 3,25 serta/atau sertifikat kejuaraan dan S3 memiliki IPK S2 ≥ tiga,5 dan/atau sertifikat kejuaraan;
k. Bagi pelamar yang sudah pada perguruan tinggi pengajuan paling terakhir pada semester pertama menggunakan IPK ≥ tiga,25 buat seluruh jenjang pendidikan dan/atau sertifikat kejuaraan;
l. Menyerahkan foto kopi Kartu Keluarga dan KTP orang tua/wali;

Pelamar berstatus pegawai Kemdikbud atau pegawai negeri sipil instansi terkait harus memenuhi persyaratan alfabet a-j serta saat mendaftar acara S2 mempunyai IPK S1 ≥ 3,00 atau program S3 memiliki IPK S2 ≥ tiga,25. Bagi pelamar yang bestatus pegawai negeri sipil jika diketahui melakukan pelanggaran disiplin taraf sedang atau berat, diketahui melakukan tindak pidana, terkena perkara narkoba serta melakukan tindakan tercela. Maka beasiswa yang sudah di terima akan dilarang. 

Beasiswa Unggulan Dalam Negeri ini pula termasuk buat program bidang lingkungan serta industry kreatif dan manusia berdikari. Disamping juga Program Pengembangan Doktor, yaitu buat menjadi peneliti utama atau yang sederajat dalam bidang kajian eksklusif. Beasiswa ini lebih strategis bila pada prosesnya melibatkan peneliti Indonesia yg tinggal pada luar negeri (Diaspora) untuk melakukan penelitian beserta beserta mengikutkan mahasiswa S3 di Indonesia. Salah satu produk dari program ini adalah Jurnal Internasional yang masuk database Scopus (bibliografi database yg terdiri berdasarkan tak berbentuk dan citasi buat artikel jurnal akademik) atau Web of Science. Namun dalam publikasi Internasional wajib melibatkan author lain pada luar kampusnya di Indonesia. Persyaratan buat mengikuti Program Pengembangan Doktor ini adalah umur maksimal 35 tahun, sudah mempunyai sebuah jurnal internasional, 2 butir jurnal nasional serta kitab yg diterbitkan berISBN. Permohonan dananya dialmpiri proposal dengan pendanaan yang dibutuhkan.

2. Beasiswa Unggulan Luar Negeri.
Beasiswa diperuntukan bagi para juara taraf regional (kabupaten/kota, propinsi), nasional serta internasional dan pemenang olimpiade sains, seni serta iptek, pula peserta program Double/Joint Degree yang ingin melanjutkan studinya ke luar negeri. Pelamar diprioritaskan buat jenjang pendidikan pada program Magister (s2) atau Doktor (S3). Sedangkan kondisi buat melamarkan acara ini merupakan :
a. Mengisi formulir registrasi Beasiswa Unggulan yang bisa pada unduh melalui (beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id);
b. Mengajukan surat permohonan beasiswa ditujukan pada Kepala Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri Setjen KEMDIKBUD;
c. Lulus seleksi di perguruan tinggi dengan melampirkan sertifikat serta/atau surat penerimaan berdasarkan perguruan tinggi yang dituju pada luar negeri;
d. Melampirkan fotokopi ijasah dan transkrip nilai pendidikan terakhir, bila diharapkan yang telah dilegalisasi serta sertifikat kejuaraan/prestasi yg dimiliki;
e. Melampirkan proposal kegiatan (berisi rencana studi/tugas akhir dengan pustaka yang memadai, perencanaan waktu studi, kebutuhan aturan, dll dilampiri buktinya, misal SPP dengan ketentuan pinpinan perguruan tinggi, dst);
f. Menyerahkan biodata (CV) disertai foto profil bebas casual berukuran 4x6 cm;
g. Mempunyai surat rekomendasi berdasarkan pimpinan instansi dimana pelamar bekerja atau dosen (Professor/Doktor) berdasarkan perguruan tinggi yg dituju. Isi menyetujui pelamar buat mengajukan permohonan beasiswa dan agunan ybs dapat merampungkan studinya sempurna ketika;
h. Foto kopi rekening bank atas nama calon penerima beasiswa buat pelamar perorangan. Sedangkan pelamar berdasarkan program studi perguruan tinggi, maka pihak Program Studi penyelenggara di Perguruan Tinggi penyelenggara menyerahkan fotokopi rekening lembaganya (rekening rektor atau pimpinan di universitas);
i. Melampirkan surat pemberdayaan berdasarkan instansi yg mengusulkan (bila diperlukan), artinya apabila sudah selesai perkuliahan pelamar akan melakukan aktfitas darma sebagai konsekuensi anugerah rekomendasi. Aktifitas ini bukan berarti pengangkatan sebagai pegawai/karyawan berdasarkan institusi pengusul;
j. Sebelum berangkat ke luar negeri wajib melampirkan Surat Pernyataan (diunduh di beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id) menjadi agunan akan menyelesaikan studi pada luar negeri.
k. Pelamar S1 atau yang serajad mempunyai sertifikat kejuaran serta/atau nilai UN 8.lima atau yg homogen. Pelamar S2 memiliki IPK S1 ≥ tiga,25 dan/atau sertifikat kejuaraan dan S3 memiliki IPK S2 ≥ tiga,5 dan/atau sertifikat kejuaraan;
l. Peserta mempunyai TOEFL atau sejenisnya (IELTS, zDAF, dll) setara dengan ≥ 550. Dan bagi pelamar Beasiswa Unggulan yang ingin melanjutkan studi ke Perancis buat S2/S3 yang diprioritaskan adalah yang mempunyai sertifikat B2.

Pelamar berstatus pegawai Kemdikbud atau pegawai negeri instansi terkait wajib memenuhi persyaratan huruf a-i serta ketika mendaftar program S2 mempunyai IPK S1 ≥ 3,00 atau acara S3 memiliki IPK S2 ≥ tiga,25. Selain itu memiliki sertifikat TOEFL atau sejenis yg memiliki nilai ≥ 550.

Catatan spesifik.
Bagi mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan buat segala jenjang pendidikan yang memiliki kesempatan melaksanakan acara pendidikan pada luar negeri, diwajibkan memperhatikan beberapa hal yang terdiri dari:

a. Paspor dan Visa.
Persyaratan memiliki paspor dengan visa negera yg dituju merupakan kewajiban bagi mahasiswa yang akan ke luar negeri. Proses pengurusannya dilaksanakan sang mahasiswa yg bersangkutan atau difasilitasi sang perguruan tinggi di Indonesia dimana mahasiswa yg bersangkutan belajar.

b. Asuransi Kesehatan. 
Mahasiswa harus mempunyai premi kesehatan pada negara tujuan belajar. Apabila terjadi klaim kesehatan, Sekretariat Beasiswa Unggulan nir akan bertanggung jawab terhadap klaim tadi. Asuransi kesehatan selama belajar di luar negeri diberikan termasuk di dalam porto hidup yang diterima sang mahasiswa yang bersangkutan. Proses pendaftarannya buat menerima iuran pertanggungan tadi dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan sendiri.

c. Jurnal ilmiah/ilmiah populer.
Mulai tahun 2009 bagi mahasiswa yg mengikuti acara DD/JD di luar negeri, buat jenjang pendidikan magister (S2) diwajibkan membuat 1 (satu) jurnal nasional/internasional dan/atau artikel ilmiah populer di mass media pada Indonesia (ISR). Sedangkan bagi mahasiswa acara doktor (S3) harus membuat dua (2) jurnal yang terdiri menurut 1 (satu) jurnal nasional atau artikel ilmiah terkenal di mass media Indonesia (ISR) serta 1 (satu) jurnal internasional. Penerbitan tulisan di jurnal ilmiah dan atau media massa nasional (tema bebas serta atau dikaitkan mengenai Beasiswa Unggulan) merupakan persyaratan untuk menerima kelanjutan beasiswa pada tahun berikutnya (melakukan ISR).

3. Beasiswa Unggulan Mahasiswa Asing. 
Beasiswa ini merupakan program khusus buat mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi pada jenjang S1/S2/S3 pada perguruan tinggi pada Indonesia. Dan beasiswa ini diutamakan buat negara Palestina, Samoa, Myamar, Afganistan, Papua Nugini (PNG), Rusia, dll. Program ini memberikan prioritas dalam program studi yg menyelengarakan gelar ganda serta kembaran. Dengan demikian, diperlukan acara studi tadi terstimulus melakukan kegiatan internasionalisasi perguruan tinggi. Disamping itu beasiswa ini juga menaruh prioritas bagi mahasiswa asing yang merogoh bidang Bahasa Indonesia baik pada jenjang S1-S3 pada perguruan tinggi di Indonesia. Khusus untuk bidang Bahasa Indonesia, diharapkan mahasiswa asing tadi menentukan perguruan tinggi yang mempunyai institusi yg menyelanggarakan BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing).

Mahasiswa asing terpilih disini adalah rakyat Negara dari Negara asing yang Sedangkan kondisi bagi mahasiswa asing yg ingin menerima beasiswa ini adalah menjadi berikut :
a. Telah mempunyai Surat Penerimaan di perguruan tinggi yang pada tuju.
b. Menyerahkan CV pada bahasa inggris.
c. Mengisi form Beasiswa Unggulan.
d. Membuat proposal penelitian sinkron jenjang pendidikan yg diikuti.
e. Membuat permohonan beasiswa ke Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri, KEMDIKBUD.
f. Melampirkan ijasah serta transkrip.
g. Diprioritaskan bagi yang memiliki prestasi di bidangnya (jurnal ilmiah, dll).
h. Menyerahkan pasfoto 4x6cm.
i. Mempunyai rekomendasi menurut pihak terkait buat menaruh agunan agar bisa menuntaskan studi di Indonesia tepat ketika.

4. Beasiswa Tunjangan Kreatifitas.
Beasiswa ini diperuntukkan buat peserta didik pemenang kejuaraan taraf regional (kabupaten/kota, propinsi), nasional dan internasional pada banyak sekali bidang (vokasi, olahraga, seni dan sains). Peserta menurut program beasiswa ini asal menurut jenjang pendidikan dasar dan menengah, atau ponpes. 

5. Beasiswa Profesi.
Beasiswa ini merupakan besiswa yang diberikan bagi profesi misalnya Peneliti, Penulis, Pencipta, Seniman, Wartawan, Olah Ragawan dan Tokoh (P3SWOT). Dengan istilah lain, beasiswa ini diberikan berdasarkan profesi pelamar dan tidak memperhatikan jenjang pendidikan. Beasiswa ini diberikan juga atas dasar aktifitas penerima buat memberikan pencitraan Program Beasiswa Unggulan pada kerangka galat satu kegiatan “character building”. Sehingga di harapkan penerima Beasiswa Unggulan mempunyai perilaku sebagi orang berbudaya, beragama, tingkah laku dan kepercayaan diri. Dengan bukti diri tadi akan diperoleh sumberdaya insan yg handal dan sebagai panutan di tengah rakyat, dan menjadi bagian berdasarkan pengawal atas kemajuan bangsa kelak.

E. PENDAFTARAN DAN SELEKSI.
Untuk tahun anggaran 2013, registrasi dibuka secara periodik dan jadual pendaftaran serta seleksi pada umumkan di web Beasiswa Unggulan. Proses registrasi Program Beasiswa Unggulan masih ada 3 (3) cari yaitu :

A. Pendaftaran secara online melalui web www.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id bisa diakses oleh perorangan yang tertarik acara beasiswa ini. Pendaftaran ini digunakan untuk mengakses Beasiswa Dalam Negeri maupun Beasiswa Luar Negeri pada jenjang pendidikan tertentu. Disamping itu pelamar yang tertarik Beasiswa Profesi (P3SWOT) pula diharuskan mendaftar secara online. Adapun mekanisme seleksi disajikan dalam Gambar.

Gambar Mekanisme Pendaftaran Perorangan

Keterangan gambar pada atas :
a) Pelamar perorangan mencari fakta beasiswa serta mendaftarkan diri secara manual (dikirim ke Sekretariat Beasiswa Unggulan) atau on-line melalui beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id dengan di sertai kelengakapan administrasi contohnya rekomendasi pimpinan berdasarkan forum yang mengusulkan, dll. Pelamar pula bisa berasal berdasarkan usulan perguruan tinggi penyelenggara Beasiswa Unggulan untuk keperluan pemenuhan database (no 1 serta 2).

b) Calon peserta yang sudah melengkapi berkas registrasi (lulus administrasi) menjalani seleksi serta tes yang diadakan Tim Beasiswa Unggulan. Proses seleksi adalah aktifitas internal Sekretariat Beasiswa Unggulan dalam mengumpulkan semua berkas menurut seluruh pelamar. Proses data melalui sistem teknologi keterangan dilakukan dalam dua tahap, yakni pengembangan data dan warta, dan pengembangan program yang merupakan tahapan pemrosesan data, pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan berkas calon mahasiswa (no tiga).

c) Tim Beasiswa Unggulan menetapkan penerima Beasiswa Unggulan. Tim Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri bertugas sebagai pengambil kebijakan yang melahirkan aturan-anggaran yg akan ditetapkan serta mengesahkan ketetapan calon mahasiswa.

d) BPKLN menerbitkan surat lulus penerima beasiswa (no 4).

e) BPKLN mengumumkan nama peserta yg lulus seleksi serta berkas persyaratan yang wajib dilengkapi selanjutnya (no 5).

f) Penandatanganan keterangan acara serah terima dana beasiswa pada bentuk kontrak pendidikan, yang disepakati antara mahasiswa terseleksi atau perguruan tinggi penyelenggara menggunakan Sekretariat Beasiswa Unggulan BPKLN KEMDIKBUD mengenai perjanjian sesudah menyelesaikan pendidikan termasuk pengembangan potensi daerah masing-masing (no 6).

g) Peserta menjalani proses perkuliahan pada perguruan tinggi. Dimana penempatan mahasiswa di perguruan tinggi efektif mulai masuk dalam bulan Agustus-September tahun akademik 2013/2014 pada masing-masing perguruan tinggi (no 7).

Peserta mahasiswa yang telah terseleksi dan kuliah di perguruan tinggi yg dituju akan mendapatkan Surat Keputusan, sebagai pernyataan penerima Beasiswa Unggulan mulai tahun 2013.

B. Pendaftaran secara manual yaitu bagi pelamar yg mengalami kesulitan mengakses internet bisa melakukan pola registrasi ini. Peruntukan dari pendaftaran ini adalah sama menggunakan pelamar yg melakukan pendaftaran online. Disamping itu pola registrasi ini disarankan buat pelamar Beasiswa Mahasa Asing Terpilih, termasuk pelamaran buat Program Pengembangan Doktor.

C. Pendafatarn melalui acara studi dari perguruan tinggi penyelenggara Program Beasiswa Unggulan. Jadual seleksi mengikitu jadual yg ditawarkan oleh acara studi yang bersangkutan. Sedangkan mekanisme registrasi dan seleksi disajikan dalam Gambar.

Gambar  Alur Seleksi dan Penerimaan Melalui Perguruan Tinggi

Keterangan dari gambar pada atas :
a) Calon peserta mendaftar pada perguruan tinggi yang diminati dengan melengkapi berkas persyaratan di perguruan tinggi menggunakan mengacu pedoman Beasiswa Unggulan (no 1 dan dua).
b) Calon peserta yang sudah melengkapi berkas registrasi (lulus administrasi) menjalani seleksi dan tes pada perguruan tinggi dalam saat yg sudah dipengaruhi (no tiga dan 4).
c) Perguruan tinggi mengolah output tes calon peserta dan mengusulkan nama-nama calon peserta yg lulus ke Sekretariat Beasiswa Unggulan (no 4, 5).
d) Validasi calon peserta oleh Tim Beasiswa Unggulan berdasarkan persyaratan yang ditentukan. Biasanya membutuhkan saat berkisar antara 3 s.D 4 minggu (no 7).
e) Sekretariat Beasiswa Unggulan mengumumkan nama peserta yang lulus seleksi ke perguruan tinggi untuk melengkapi berkas persyaratan selanjutnya (no 8).
f) Peserta terseleksi mengikuti proses perkuliahan di perguruan tinggi (no 9). 

Perkuliahan mahasiswa terseleksi diperguruan tinggi efektif mulai masuk dalam bulan Maret atau September tahun akademik 2013/2014 di masing-masing perguruan tinggi penyelenggara Beasiswa Unggulan.

Bagi peserta Beasiswa Unggulan yg sudah ditetapkan sang Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri misalnya Gambar 3 dan 4, maka dilanjutkan menggunakan proses penandatanganan perjanjian kerja sama antara perguruan tinggi/perorangan dan BPKLN buat keperluan penyaluran dana beasiswa.

Kebutuhan bidang studi diubahsuaikan menggunakan kebutuhan asal daya manusia untuk pembangunan nasional berdasarkan potensi wilayah masing-masing berhubungan dengan perguruan tinggi pada luar negeri. Verifikasi kebutuhan bidang studi dengan kesesuaian pelamar dengan persyaratan yg diperlukan dan bila diperlukan melakukan komunikasi menggunakan perguruan tinggi penyelenggara mengenai persyaratan seleksi pelamar.

Bagi pelamar secara online wajib memenuhi seluruh data yg diminta dan membaca aturan buat mengisi dan memasukkan arsip yg diminta (berukuran, nama, jenis file dll). Jika ketentuan tersebut nir dipenuhi maka akan ditolak dalam proses pendafatarn online. Sedangkan bagi peminat manual harus memenuhi persyaratan tersebut pada atas sesuai jenjang pendidikan yg dipilih, kewajiban berikutnya permanen mengisi pendafatarn online buat kebutuhan data base Sekretariat Beasiswa Unggulan serta mengirimkan dokumen yg dibutuhkan ke alamat :

Sekretariat Program Beasiswa Unggulan
Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung C Lantai 6, Jl. Jenderal Sudirman
Senayan-Jakarta, 10270
Telp: 021-5711144 ext. 2616 Fax: 021-5739290

Setelah pelamar mendaftar ke Beasiswa Unggulan baik secara online maupun manual, berkas pelamar akan segera diproses selayaknya alur mekanisme seleksi (misalnya Gambar lima) dan mereka yg dinyatakan berhak mendapat Beasiswa Unggulan akan diumumkan di website serta dihubungi sang tim Beasiswa Unggulan.

Gambar Mekanisme alur seleksi program Beasiswa Unggulan.

Semua keputusan pada proses seleksi, baik yang mendaftar secara online, manual maupun melalui acara studi menurut perguruan tinggi penyelenggara mengikuti mekanisme sinkron dalam Gambar. Sehingga tim seleksi dalam prinsipnya hanya memberikan rekomendasi saja.

Gambar Sistem Pengambilan Keputusan Penerima Beasiswa

F. KELUARAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN.
Program Beasiswa Unggulan memfasilitasi kader bangsa berprestasi, putra putri terbaik bangsa untuk melanjutkan studinya pada jenjang pendidikan S1 atau sederajat, S2 serta S3. Dengan adanya program Beasiswa Unggulan diperlukan: 
1. Pada akhir acara akan timbul critical mass bangsa Indonesia yg berdaya saing tinggi pada masa yg akan datang;
2. Dapat meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi buat menghasilkan manusia-manusia Negara Kesatuan Republik Indonesia yang unggul, cerdas, berwawasan kebangsaan, bermutu, terampil/pakar, profesional, berdikari, berjiwa entrepreneur (berani merogoh resiko), bisa menyesuaikan diri menggunakan baik menggunakan lingkungan dan memiliki kecakapan hidup;
3. Dapat membangun mutu serta kualitas institusi pendidikan di Indonesia agar setara dengan institusi pendidikan terbaik di luar negeri.

Indikator peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi penerima Beasiswa Unggulan galat satunya ditunjukkan menggunakan adanya peningkatan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) berdasarkan saat pengajuan beasiswa serta sehabis menerima beasiswa.

Untuk penerima beasiswa acara Sarjana (S1) atau yang sederajat sehabis lulus diperlukan bisa memperoleh IPK ≥ 3,00, acara Magister (S2) dibutuhkan sehabis lulus dapat memperoleh IPK ≥ tiga,25 dan program Doktor (S3) sehabis lulus kuliah diperlukan dapat memperoleh IPK ≥ 3,50.

Kerangka buat membentuk mutu serta kualitas institusi pendidikan di Indonesia agar setara dengan institusi pendidikan terbaik di luar negeri dilakukan menggunakan menciptakan kerjasama antara lembaga perguruan tinggi Indonesia menggunakan forum perguruan tinggi di luar negeri melalui acara kembaran dan gelar ganda (DD/JD) sesuai Permendiknas nomor 26 tahun 2007 tentang kerjasama pergruan tinggi pada Indonesia dengan perguruan tinggi atau lembaga lain pada luar negeri. Program ini dalam rangka mengembangkan lembaga perguruan tinggi Indonesia menuju World Class University sesuai yg diamanatkan pada Renstra KEMDIKNAS 2010-2014. 

Bagi program studi dari perguruan tinggi penyelenggara Beasiswa Unggulan yg telah melaksanakan acara DD/JD bisa berbagi acara menggunakan mengikutsertakan perguruan tinggi (menurut acara studi sejenis) lainnya serta diutamakan program studi yg berada pada daerah di Indonesia timur atau daerah terluar NKRI. Dengan cara demikian diperlukan terjadinya pemerataan mutu pendidikan pada Indonesia dan standarisasi mutu buat acara studi homogen. Sehingga hal ini adalah taktik implementasi dari Political Education.

G. PENEMPATAN ALUMNI
Penempatan alumni Beasiswa Unggulan misalnya dalam surat rekomendasi harus kentara pada mana lembaga yang dipilih dan dituju buat penguatan administrasi/ peneliti/ pengajar, baik dalam pemerintah sentra/ propinsi /kabupaten/kota serta swasta. Oleh karena itu, para alumni disarankan balik serta bekerja dalam instansi/industri dari di propinsi/ kabupaten/kota masing-masing dalam periode eksklusif sinkron rekomendasi yang diajukan ke Sekretariat Beasiswa Unggulan. Sehingga lembaga/institusi pengusul bisa benefit dari acara ini. Dampaknya secara tidak langsung negara akan diuntungkan serta warga terpilih tersebut akan bisa diberdayakan secara optimal (Gambar).

Gambar Manfaat Beasiswa Unggulan

Dengan adanya sistem percepatan peningkatan potensi putra-putri terbaik bangsa Indonesia akan terjadi peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi yg akan mempertinggi produktivitas kerja, nilai tambah produk, tingkat daya saing serta taraf kesejahteraan masyarakat. Walau demikian dalam implementasinya, terdapat beberapa alumni Beasiswa Unggulan yang lantaran potensi dan daya saingnya lalu mendapat kesempatan untuk berkarya pada luar negeri. Hal ini dapat dilaksanakan, asal permanen memperhatikan asas manfaat alumni Beasiswa unggulan ini bagi forum/institusi pengusul pada dalam negeri. Strategi yg bisa diterapkan bagi alumni yang memakai kesempatan misalnya ini adalah menggunakan memberikan kewajiban tambahan supaya selama pada luar negeri bisa membentuk kerjasama serta menaruh akses bagi forum pengusul di pada negeri buat melakukan kolaborasi dalam segala aspek aktivitas. Oleh karenanya menggunakan statusnya berada di luar negeri bisa menaruh laba bagi lembaga/institusi pengusul dan negara dalam umumnya. Sedangkan mekanismenya disarankan bagi alumni membuat Surat Pernyataan bermeterai yg mewajibkan melakukan kerjasama buat membentuk karya yg menguntungkan kedua belah pihak.

Peranan alumni Beasiswa Unggulan sangatlah strategis sekali bagi forum pengusul dan wilayah dimana alumni dari. Hal ini bertujuan buat mendukung proses pembangunan di wilayah tadi serta pembangunan nasional secara umum. Peran serta alumni Beasiswa Unggulan tersebut bisa dituangkan pada bentuk tulisan berisi wangsit-ide kritis dan inovasi berdasarkan bidang kajian yg ditekuni serta pada sarankan buat dimuat di media massa. Kemudian kiprah serta alumni Beasiswa Unggulan juga bisa diwujudkan menggunakan mengamalkan serta berbagi potensi diri secara terpadu sinkron kedudukan serta fungsi pada warga dan di lingkungan bekerja. Sehingga tujuan berdasarkan acara Beasiswa Unggulan ini mampu tercapai dan pada intinya mewujudkan critical mass.

H. PENGELOLA PROGRAM 
Dalam pelaksanaan program Beasiswa Unggulan, mulai dari persiapan sampai implementasi acara, serta aktivitas pemantauan dan penilaian acara dibutukan grup kerja dalam Sekretariat Beasiswa Unggulan. 

Sekretariat Beasiswa Unggulan pada operasionalnya memiliki fungsi menjadi pelaksana teknis yg memiliki tugas utama merencanakan, menyusun, mengkoordinasikan serta melaksanakan acara sesuai tahun aturan berjalan. Selanjutnya melakukan pemantauan dan penilaian acara serta melaporkan aktivitas yg sudah dilaksanakan.

Adapun acara kerja menurut Sekretariat Beasiswa Unggulan sepanjang tahun aturan pada tahun 2013 ini diantaranya:
1. Menginformasikan dan menyebarluaskan acara Beasiswa Unggulan ke aneka macam lapisan masyarakat, institusi dan lembagai terkait serta pihak yang membutuhkan.
2. Menyeleksi serta merekrut lulusan terbaik berdasarkan Perguruan Tinggi/SMA/MA/Sekolah Menengah Kejuruan/Ponpes menurut banyak sekali wilayah di semua Indonesia.
3. Bekerjasama dengan perguruan tinggi penyelenggara melakukan pendidikan, pelatihan, membina serta mengembangkan lulusan terbaik menurut Perguruan Tinggi/Sekolah Menengah Atas/MA/Sekolah Menengah Kejuruan/Ponpes dari banyak sekali daerah pada seluruh Indonesia buat menjadi kader terbaik bangsa.
4. Menaburkan serta menebarkan alumni ke tengah masyarakat supaya berkontribusi positif bagi pengembangan serta pembangunan nasional.
5. Mempersiapkan alumni buat berperan aktif di instansi, forum ataupun institusi yg strategis demi kepentingan bangsa dan negara.
6. Melakukan kerjasama dengan pihak pada luar Kemdikbud (misalnya CIMB Niaga, BRI, dll) untuk melakukan hadiah beasiswa menggunakan asas saling menguntungkan. 
7. Melakukan serta mengkoordinir kegiatan pertemuan tahunan atau sejenisnya buat mengumpulkan para penerima Beasiswa Unggulan buat tahun berjalan juga yg sudah beberapa tahun yang lalu namun masih berstatus mahasiswa. Pertemuan tersebut juga termasuk buat para pengelolanya.
8. Menyiapkan planning kerja buat tahun yang akan datang berdasarkan output penilaian dan pemantauan kegiatan pada lapangan pada taun berjalan.

Untuk mewujudkan program kerja Sekretariat Beasiswa Unggulan tersebut diperlukan Tim Pelaksana yg berasal menurut staf pada lingkungan Biro Perencananaan serta Kerjasama Luar Negeri. Disamping itu bila diharapkan dalam waktu melakukan aktivitas evaluasi dan pemantauan dapat terlibat pihak lain di luar berdasarkan Tim Pelaksana ini. Adapun susunan Tim Pelaksana Sekretariat Beasiswa Unggulan pada tahun anggaran 2013 adalah misalnya pada Tabel terdiri sbb :

Tabel Susunan Tim Pelaksana Program Beasiswa Unggulan Tahun 2013
No

Nama

Posisi Dalam Tim

Unit Kerja

1.
Prof. Dr. Ainun Na’im
Penasehat
SETJEN
2.
Ananto Kusuma Seta, PhD
Pengarah Program
Biro PKLN
3.
Drs. Budi Purwaka, MM
Ang. Tim Pengarah
Biro PKLN
4.
Dra. Enda Wulandari, MSc
Ang. Tim Pengarah
Biro PKLN
5.
Gogot Suharwoto, PhD
Ang. Tim Pengarah
Biro PKLN
6
Yun Widiati, SH
PPK BU
Biro PKLN
7.
Dr. AB Susanto, M.sc
Koordinator
Biro PKLN
8.
Musa Yosep, S.ip, M.ak
Staf Administrasi
Biro PKLN
9.
Astri Purnawati, SH
Staf Administrasi
Biro PKLN
10.
Elisabeth, SH.,  MM
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
11.
Lilis Devianti,  A.md
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
12.
Ayu Suryawati, SS
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
13.
Ardina, SH
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
14.
Suwarsi
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
15.
Tasha Pebria
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
16.
Sari D. Sitompul, Amd, S.kom
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
17.
Wicaksono Dwi Prastowo, S.st.,M.T
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
18.
Martina Wulandari, SE
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
19.
Lianda Rachmadhany
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
20.
Rahman Abdillah, MSc
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
21.
Dian Pujarwati, S.kom
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
22.
Johansyah
Pelaksana Teknis
Biro PKLN
23.
Achmad Rayendra
Pelaksana Teknis
Biro PKLN

I. Mekanisme Penyaluran Dana
Dalam program Beasiswa Unggulan, Setjen KEMDIKBUD melalui Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri mengalokasikan dana melalui DIPA dan besar kecilnya mengikuti ketersediaan anggaran pemerintah. Adapun mekanisme secara rinci mengikuti pentahapan sebagai berikut :
1. Sekretariat Jenderal, KEMDIKBUD melalui Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri mengalokasikan anggaran Beasiswa Unggulan melalui DIPA Sekjen dalam kegiatan Bantuan Sosial.
2. Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri melakukan sosialisasi, penawaran, dan juga seleksi terhadap penerima Beasiswa Unggulan bekerja sama dengan Lembaga Perguruan Tinggi (LPT)
3. Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri menerbitkan Surat Keputusan (SK) penerima Beasiswa Unggulan.
4. Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri melaksanakan Kontrak Kerjasama dengan LPT penerima.
5. Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri mengajukan usulan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sebagai mekanisme pembayaran langsung (LS).
6. Berdasarkan SPP Biro Keuangan KEMDIKBUD akan melakukan uji dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM).
7. Biro Keuangan mengajukan usulan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta III (KPPN) buat menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
8. Pihak KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) III Jakarta menerbitkan SP2D kepada Bank buat menyalurkan dana pada LPT/Individu terseleksi.

Proses di atas merupakan langkah Sekretariat Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan serta Kerjasama Luar Negeri untuk memudahkan menyalurkan dana beasiswa dalam waktu yang singkat dan tepat sasarannya. Untuk lebih jelasnya seperti tersaji dalam Gambar.

Berdasarkan mekanisme penyaluran beasiswa misalnya disajikan dalam Gambar, maka penerima Beasiswa Unggulan buat mendapatkan beasiswanya, wajib menyerahkan beberapa dokumen :
a) Foto copy buku tabungan/rekening halaman pertama (supaya jelas, mohon diperbesar dan dihitamkan). Pengiriman juga mampu pada bentuk file/digital.
b) NPWP (pemilik sesuai yg tercantum dalam no rek yang digunakan). Untuk perorangan wajib berumur ≥ 21 tahun (sinkron undang-undang).
c)Kuitansi bermeterai Rp 6.000,- pada tandatangani dan pada cap instansi (jika perlu) dan nominal sinkron dengan akbar dana yg ditransfer.

Bagi penyaluran dana ke perguruan tinggi juga mengikuti alur seperti Gambar serta persyaratan jua sama. Sehingga dalam pengiriman dokumen tersebut mohon diperhatikan aturan mainnya.

Gambar Mekanisme Penyaluran Beasiswa Unggulan

Mulai tahun anggaran 2010 proses pembayaran beasiswa mengikuti alur pada atas. Hal ini menggunakan kata lain prosedurnya pembayaran eksklusif (LS) dilanjutkan pada tahun 2013. Oleh karenanya sebelum dieksekusi pembayarannya, Tim Beasiswa Unggulan membutuhkan dokumen krusial tersebut di atas. Salah satu tidak lengkap maka proses pembayaran tidak sanggup di laksanakan. Kesalahan serta kekurangjelasan output foto copy dokumen yang diberikan/dikirim menjadikan yg sama. Oleh karena itu dokumen tadi bisa dikirim sempurna pada waktunya.

Berdasarkan aplikasi penyaluran beasiswa baik melalui perguruan tinggi maupun perorangan, ternyata masih pada temui berbagai kesalahan ataupun kekurang hati-hatian berdasarkan penerima/penyelenggara Beasiswa Unggulan. Masalah tadi mencakup :
1. Rekening penerima saat beasiswa disalurkan ternyata sudah tidak aktif lagi.
2. Kesalahan penulisan nama penerima atau bank baik pada titik, koma, gelar, tanda baca, alfabet capital, dll.
3. Ketidak jelasan output fotokopi.
4. Ketiadaan persyaratan lainnya misalnya kuitansi bukti penerimaan beasiswa.
5. Kesulitan menghubungi penerima beasiswa karena HP/Telp/Email nir aktif lagi, atau sama sekali tidak mencantukan data tadi. Padahal hal ini sangat penting sekali terutama dalam proses penerbitan Surat Keputusan (SK).

Bila pada proses penyaluran beasiswa unggulan ini terjadi kesalahan, maka dilakukan proses RETUR (pengiriman pulang) serta hal ini diperlukan prosedur yg panjang serta waktu yg usang. Adapun sebagai citra menurut proses retur ini bisa pada lihat dalam Gambar.

J. Jadwal Kegiatan 
Dalam implementasi Program Beasiswa Unggulan ini diharapkan jadwal kegiatan supaya bisa digunakan sang calon peserta Beasiswa Unggulan buat menyesuaikan diri, sebelum mereka melakukan registrasi. Untuk beberapa perguruan tinggi tertentu kadang kala membuat jadual tersendiri. Untuk tahu hal tersebut, bisa ditinjau dalam hidangan Tabel menjadi berikut : 

Tabel  Jadwal Kegiatan Beasiswa Unggulan Tahun Akademik 2013/2014 
No

Program Beasiswa Unggulan

Tahun 2013

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.
Perencanaan Program 2013












2.
Evaluasi Penyusunan Kegiatan












3.
Sosialisasi Program












4.
Seleksi serta Penerimaan Mahasiswa Baru












5.
Koordinasi dan Peningkatan Kerja Sama












6.
Koordinasi menggunakan Dikti












7.
Pelaksanaan Student Exchange












8.
Press Conference













9.
Launching Program Baru












10.
Pengumuman Kelulusan












11.
Masa Perkuliahan













Berdasarkan jadual aktivitas tadi, maka proses pengajuan beasiswa (pelamaran) bisa dimulai lepas 1 Januari 2013 adapun proses seleksinya berperiodik. Semakin cepat mengajukan dokumen yang lengkap sesuai persyaratan yang berlaku, maka proses seleksi akan dapat segera dilakukan. 

Gambar  Proses retur rekening penerima Beasiswa Unggulan sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pembendaharaan Nomor PER - 62/PB/2010 Tentang Pengelolaan Rekening Pengembalian (retur) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Sesuatu hal yg sangat penting dalam penyaluran dana beasiswa adalah kesesuaian angka dan nama rekening penerima Beasiswa Unggulan yang telah pada terima di sekretariat Beasiswa Unggulan. Hal ini, diharapkan nir terjadi kesalahan yang fatal. Jika terjadi kesalahan maka proses penyaluran dana beasiswa pulang membutuhkan saat paling tidak 4 minggu.