PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TIK

Pengertian Dan Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)
TIK merupakan berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa serta teknik pengelolaan yang digunakan pada pengendalian serta pemrosesan berita serta penggunaannya, personal komputer dan interaksi mesin (komputer) serta manusia, serta hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan [British Advisory Council for applied Research and Development: Report on Information Technology; H.M. Stationery Office, 1980). Definisi lain tentang TIK yaitu semua bentuk teknologi yang terlibat dalam pengumpulan, memanipulasi, komunikasi, presentasi dan memakai data (data yg ditransformasi sebagai informasi) [E.W. Martin et al. 1994. Managing Information Technology: What Managers Need to Know. New York :Prentice Hall].

Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yg dipakai untuk memasak data, termasuk memproses, menerima, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara buat membuat berita yg berkualitas, yaitu informasi yg relevan, seksama serta tepat saat, yang dipakai buat keperluan eksklusif, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan keterangan yang strategis buat mengambil keputusan. Teknologi komunikasi adalah perluasan dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi misalnya wireless, internet, faximille, personal komputer dan sebagainya. Dengan adanya teknologi tadi diperlukan tidak terdapat lagi batasan ketika/jeda dalam berkomunikasi. Teknologi keterangan serta teknologi komunikasi tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling mendukung. Peran yg dapat diberikan oleh aplikasi teknologi keterangan serta teknologi komunikasi ini merupakan mendapatkan informasi untuk kehidupan langsung misalnya liputan tentang kesehatan, hobi, rekreasi serta rohani. Kemudian buat profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, kabar, usaha, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara eksklusif atau gerombolan yang satu menggunakan eksklusif atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak serta waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yg bisa Mengganggu bertukar pikiran.

Internet merupakan jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar pada semua dunia. Jaringan ini mencakup jutaan pesawat personal komputer yang terhubung satu menggunakan yg lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon ( baik kabel maupun gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan personal komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer pada jaringan internet menggunakan dukungan aplikasi dan hardware yang diperlukan. Untuk bergabung pada jaringan ini, satu pihak ( pada hal ini provider ) wajib memiliki acara aplikasi serta bank data yang menyediakan liputan serta data yang dapat pada akses sang pihak lain yg tergabung dalam internet. Pihak yg sudah tergabung pada jaringan ini akan mempunyai alamat tersendiri ( bagaikan nomor telepon ) yang bisa dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yg sebagai server bagi pihak-pihak yg mempunyai personal komputer ( PC ) buat sebagai pelanggan ataupun buat mengakses internet.

1. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
Di dunia pendidikan, poly sekali lembaga pendidikan yg telah berhasil menyebarkan Teknologi Informasi serta Komunikasi dalam mendukung proses pembelajarannya. Dunia, saat ini sedang memasuki era yang ditandai menggunakan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yg belum pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial serta ekonomi. Segala perubahan ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran dalam aneka macam bidang yang antara lain adalah; 
a. Masyarakat industri ke masyarakat fakta (kita masih berkutat menurut masyarakat agraris ke rakyat industri)
b. Teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hi-tech).
c. Ekonomi nasional ke perekonomian global.
d. Kebutuhan jangka pendek ke jangka panjang.
e. Sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi.
f. Bantuan ke lembagaan berpindah ke swakarsa.ari pola hirarchi ke jaringan kerja (networking).
g. Dari pilihan terbatas ke banyak pilihan 

Dalam global pendidikan, keberadaan sistem informasi serta komunikasi adalah salah satu komponen yg nir dapat dipisahkan berdasarkan kegiatan pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan wajib memiliki komponen-komponen yang diharapkan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, asal daya insan (energi pendidik), dan porto operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan keterangan terdiri dari komponen-komponen pendukung forum pendidikan buat menyediakan informasi yg diharapkan pihak pengambil keputusan waktu melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006). 

Peran-Peran TIK dalam global pendidikan : 
a. TIK sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi.
b. TIK menjadi infratruktur pedidikan.
c. TIK sebagai sumber materi ajar.
d. TIK menjadi alat bantu dan fasilitas pendidikan.
e. TIK menjadi pendukung manajemen pendidikan.
f. TIK menjadi sistem pendukung keputusan 

2. Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
Pemanfaatan TIK, akan mengatasi masalah menjadi berikut:
a. Masalah geografis, ketika dan sosial ekonomis Indonesia.
b. Negara Republik Indonesia adalah Negara kepulauan, wilayah tropis serta pegunungan hal ini akan menghipnotis terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga bisa menyebabkan distribusi fakta merata.
c. Mengurangi ketertinggalan pada pemanfaatan TIK pada pendidikan dibandingkan menggunakan negara berkembang dan negara maju lainnya.
d. Akselerasi pemerataan kesempatan belajar serta peningkatan mutu pendidikan yg sulit diatasi menggunakan cara-cara konvensional.
e. Peningkatan kualitas asal daya insan melalui pengembangan serta eksploitasi teknologi kabar dan komunikasi.
f. Anak-anak dapat memakai aplikasi pendidikan seperti program-acara pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan juga, sekarang perangkat pendidikan ini kini pula diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yg sinkron menggunakan materi, sehingga anak semakin suka .
g. Membuat anak semakin tertarik buat belajar.
h. Dapat sebagai solusi bagi para orangtua yg mempunyai anak yang merasa gampang bosan buat belajar.
i. Dapat menambah wawasan.
j. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp serta www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet pada semua global bisa saling bertukar keterangan menggunakan cepat dan murah.
k. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis pada bidang perdagangan sehingga nir perlu pergi menuju ke loka penawaran/penjualan

3. Dampak Negatif TIK terhadap pendidikan 
a. Pengalih fungsian guru yg, lantaran sistem pembelajaran bisa dilakukan menggunakan hanya seorang diri, serta kemungkinan etika dan disiplin siswa susah atau sulit untuk diawasi serta dibina sehungga lambat laun kualitas etika dan insan khusunya para siswa akan menurun drastis, serta hakikat insan yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah.
b. Ketergantungan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.
c. Kecanduan terhadap games, terutama games online menonjolkan unsur-unsur dan agresivitas, sebagai akibatnya bisa menghabiskan uang karena hanya buat melayani kecanduan tadi.
d. Penipuan, Hal ini memang merajalela pada bidang manapun. Internet pun nir luput dari agresi penipu. Cara yg terbaik adalah nir mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi fakta yg Anda dapatkan pada penyedia informasi tadi.
e. Violence and Gore yaitu Kekejaman serta kesadisan pula banyak ditampilkan. Karena segi usaha dan isi dalam global internet nir terbatas, maka para pemilik situs memakai segala macam cara agar bisa ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yg bersifat tabu
f. Mengurangi sifat sosial insan lantaran cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara eksklusif (face to face).
g. Bukanya sahih-benar memanfaatkan TIK menggunakan optimal malah mengakses hal-hal yg tidak baik, seperti pornografi yang sangat gampang pada akses yang berefek buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yg telah dewasa sekalipun.
h. Membuat seorang kecanduan, terutama yg menyangkut pornografi serta bisa menghabiskan uang lantaran hanya buat melayani kecanduan tadi.
i. Carding, Karena sifatnya yg ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling poly digunakan pada dunia internet. Para penjahat internet pun paling poly melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yg terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yg menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang dipakai. Untuk selanjutnya mereka memakai data yg mereka dapatkan buat kepentingan kejahatan mereka. 
j. Perjudian menggunakan jaringan yg tersedia, para penjudi nir perlu pulang ke tempat spesifik buat memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, lantaran umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan menurut pengunjungnya.
k. Health Issues ( Issue Kesehatan ), penggunaan BTS serta Elektromagnetis yang dapat mengganggu kesehatan pengguna dan dapat mengakibatkan banyak penyakit misalnya persendian, kanker dan lain – lain
l. Impact on Globalization on Culture, makin menipisnya nilai - nilai budaya lokal dampak pengaruh globalisasi. Salah satu contohsederhananya yaitu seberapa baikkah kemampuan bahasa daerah kita dibandingkan dengan bahasa asing

4. Pemecahan Masalah serta Solusi pada mengatasi efek negatif TIK 
Agar penggunaan TIK lebih optimal dan di jalankan menggunakan baik serta sahih, berikut terdapat beberapa metode pemecahan perkara agar pengaruh negatif menurut TIK bisa tertanggulangi.
a. Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya buat anak pada bawah umur yg masih wajib pada pengawasan saat sedang melakukan pembelajaran menggunakan TIK. Analisis laba ruginya pemakaian.
b. Tidak mengakibatkan TIK menjadi media atau wahana satu-satunya pada pembelajaran, contohnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, nir hanya berkunjung ke digital library, tetapi juga masih berkunjung ke perpustakaan.
c. Pihak-pihak guru baik orang tua juga guru, memberikan pengajaran-pedagogi etika dalam ber-TIK agar TIK bisa digunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
d. Perlu terdapat pencerahan peran dan kerjasama antara seluruh pengguna lanyanan TIK.
e. Menggunakan aplikasi yg dirancang spesifik buat melindungi ‘kesehatan’ anak. 
f. Letakkan personal komputer pada ruang publik tempat tinggal , misalnya perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan pada dalam kamar anak. Meletakkan personal komputer pada pada kamar anak, berdasarkan Nina akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak mampu leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yg berbau dan sadistis pada pada kamar terkunci. Bila komputer berada pada ruang keluarga, keleluasaannya buat melanggar aturan pun akan terbatas karena terdapat anggota keluarga yang kemudian lalang.
g. Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu menciptakan konvensi menggunakan anak soal waktu bermain personal komputer . Sehingga dalam usia yang lebih akbar, diperlukan anak telah dapat lebih bisa mengatur saat menggunakan baik.
h. Pemerintah menjadi pengendali sistem-sistem berita seharusnya lebih peka serta menyaring apa-apa saja yg bisa di akses sang para pelajar serta seluruh masyarakat Indonesia di global maya. Selebihnya, Kementrian juga bisa mengembangkan filter berupa program software untuk menekan impak tidak baik teknologi informasi. Kedua, perlu adanya dukungan berdasarkan orangtua, tokoh budaya sampai kalangan agamawan, buat mensosialisasikan mengenai saran, manfaat serta sisi positif facebook.
Jadi, solusinya merupakan kita jangan sampai menyampaikan tidak pada teknologi (say no to technology) karena jika kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak liputan yg sekarang ini kabar-informasi tersebut paling banyak ada pada internet. Kita harus mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan permanen menggunakan etika, jua tidak lupa jangan terlalu hiperbola supaya kita nir kecanduan menggunakan teknologi.

Selain itu dengan teknologi yang sederhana dari dimanfaatkan menggunakan aporisma, maka teknologi itu akan membentuk kualitas yang optimal. Seperti jua facebook dan jejaring sosial lainnya jika dimanfaatkan menggunakan baik, maka akan mampu memberikan manfaat bagi kita. Yang terpenting merupakan berdasarkan diri kita sendiri buat memakai teknologi moderen ini secara sehat. Facebook pada dasarnya merupakan wahana, sebuah output karya teknologi berita komunikasi yg bertujuan memudahkan hidup kita. Facebook bisa sebagai sarana mengembangkan kabar, hiburan, menambah jaringan pertemanan, serta banyak hal positif lainnya. Facebook di tangan yang salah adalah pula indera buat melakukan, pelecehan, bahkan tindak kriminal misalnya penipuan, pemerasan, dan sebagainya.

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TIK

Pengertian Dan Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)
TIK merupakan berbagai aspek yg melibatkan teknologi, rekayasa serta teknik pengelolaan yang dipakai pada pengendalian dan pemrosesan kabar serta penggunaannya, personal komputer dan hubungan mesin (personal komputer ) serta insan, serta hal yg berkaitan menggunakan sosial, ekonomi dan kebudayaan [British Advisory Council for applied Research and Development: Report on Information Technology; H.M. Stationery Office, 1980). Definisi lain mengenai TIK yaitu semua bentuk teknologi yg terlibat pada pengumpulan, memanipulasi, komunikasi, presentasi serta memakai data (data yang ditransformasi menjadi warta) [E.W. Martin et al. 1994. Managing Information Technology: What Managers Need to Know. New York :Prentice Hall].

Teknologi fakta merupakan suatu teknologi yg digunakan buat mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam banyak sekali cara buat membuat informasi yang berkualitas, yaitu berita yang relevan, akurat serta tepat saat, yg dipakai buat keperluan pribadi, bisnis, serta pemerintahan dan merupakan berita yang strategis buat mengambil keputusan. Teknologi komunikasi merupakan ekspansi dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi misalnya wireless, internet, faximille, personal komputer dan sebagainya. Dengan adanya teknologi tersebut diperlukan nir ada lagi batasan saat/jarak pada berkomunikasi. Teknologi liputan dan teknologi komunikasi nir bisa dipisahkan. Keduanya saling mendukung. Peran yang bisa diberikan oleh pelaksanaan teknologi berita serta teknologi komunikasi ini merupakan menerima informasi buat kehidupan eksklusif seperti keterangan mengenai kesehatan, hobi, rekreasi dan rohani. Kemudian buat profesi misalnya sains, teknologi, perdagangan, keterangan, bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yg satu dengan langsung atau kelompok yg lainnya tanpa mengenal batas jeda serta ketika, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang bisa merusak bertukar pikiran.

Internet merupakan jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di semua global. Jaringan ini mencakup jutaan pesawat komputer yang terhubung satu menggunakan yg lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon ( baik kabel juga gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan personal komputer ini memungkinkan banyak sekali pelaksanaan dilaksanakan antar personal komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yg dibutuhkan. Untuk bergabung pada jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program pelaksanaan dan bank data yg menyediakan liputan dan data yang bisa di akses sang pihak lain yg tergabung dalam internet. Pihak yang sudah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri ( bagaikan angka telepon ) yang dapat dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang mempunyai personal komputer ( PC ) buat menjadi pelanggan ataupun buat mengakses internet.

1. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
Di dunia pendidikan, poly sekali forum pendidikan yang sudah berhasil membuatkan Teknologi Informasi serta Komunikasi pada mendukung proses pembelajarannya. Dunia, waktu ini sedang memasuki era yg ditandai menggunakan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial dan ekonomi. Segala perubahan ini telah mengakibatkan terjadinya pergeseran pada aneka macam bidang yg antara lain merupakan; 
a. Masyarakat industri ke warga keterangan (kita masih berkutat berdasarkan rakyat agraris ke rakyat industri)
b. Teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hi-tech).
c. Ekonomi nasional ke perekonomian dunia.
d. Kebutuhan jangka pendek ke jangka panjang.
e. Sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi.
f. Bantuan ke lembagaan berpindah ke swakarsa.ari pola hirarchi ke jaringan kerja (networking).
g. Dari pilihan terbatas ke poly pilihan 

Dalam global pendidikan, eksistensi sistem informasi serta komunikasi adalah salah satu komponen yg tidak bisa dipisahkan berdasarkan aktivitas pendidikan. Dalam sebuah forum pendidikan harus mempunyai komponen-komponen yg diharapkan buat menjalankan operasional pendidikan, misalnya anak didik, wahana serta prasarana, struktur organisasi, proses, asal daya insan (tenaga pendidik), dan porto operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri menurut komponen-komponen pendukung lembaga pendidikan buat menyediakan kabar yg diperlukan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006). 

Peran-Peran TIK pada global pendidikan : 
a. TIK menjadi keterampilan (skill) dan kompetensi.
b. TIK menjadi infratruktur pedidikan.
c. TIK menjadi asal bahan ajar.
d. TIK sebagai indera bantu serta fasilitas pendidikan.
e. TIK sebagai pendukung manajemen pendidikan.
f. TIK sebagai sistem pendukung keputusan 

2. Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
Pemanfaatan TIK, akan mengatasi masalah menjadi berikut:
a. Masalah geografis, saat dan sosial hemat Indonesia.
b. Negara Republik Indonesia adalah Negara kepulauan, wilayah tropis dan pegunungan hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sebagai akibatnya bisa mengakibatkan distribusi informasi merata.
c. Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK pada pendidikan dibandingkan menggunakan negara berkembang dan negara maju lainnya.
d. Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatasi menggunakan cara-cara konvensional.
e. Peningkatan kualitas asal daya manusia melalui pengembangan serta pendayagunaan teknologi fakta dan komunikasi.
f. Anak-anak bisa memakai aplikasi pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan juga, sekarang perangkat pendidikan ini sekarang pula diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai menggunakan materi, sehingga anak semakin suka .
g. Membuat anak semakin tertarik buat belajar.
h. Dapat menjadi solusi bagi para orangtua yg mempunyai anak yg merasa mudah bosan buat belajar.
i. Dapat menambah wawasan.
j. Media pertukaran data, menggunakan memakai email, newsgroup, ftp serta www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di semua dunia bisa saling bertukar kabar dengan cepat dan murah.
k. Kemudahan bertransaksi serta berbisnis pada bidang perdagangan sebagai akibatnya tidak perlu pergi menuju ke loka penawaran/penjualan

3. Dampak Negatif TIK terhadap pendidikan 
a. Pengalih fungsian guru yang, karena sistem pembelajaran bisa dilakukan dengan hanya seorang diri, serta kemungkinan etika serta disiplin siswa susah atau sulit buat diawasi serta dibina sehungga lambat laun kualitas etika serta insan khusunya para siswa akan menurun drastis, serta hakikat manusia yg primer yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah.
b. Ketergantungan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.
c. Kecanduan terhadap games, terutama games online menonjolkan unsur-unsur dan agresivitas, sehingga bisa menghabiskan uang lantaran hanya buat melayani kecanduan tersebut.
d. Penipuan, Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput menurut agresi penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia keterangan tersebut.
e. Violence and Gore yaitu Kekejaman dan kesadisan pula poly ditampilkan. Karena segi usaha serta isi dalam global internet nir terbatas, maka para pemilik situs memakai segala macam cara supaya dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya menggunakan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu
f. Mengurangi sifat sosial insan karena cenderung lebih senang bekerjasama lewat internet daripada bertemu secara eksklusif (face to face).
g. Bukanya sahih-sahih memanfaatkan TIK menggunakan optimal malah mengakses hal-hal yg buruk, seperti pornografi yg sangat gampang pada akses yang berefek buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yang telah dewasa sekalipun.
h. Membuat seorang kecanduan, terutama yg menyangkut pornografi dan bisa menghabiskan uang lantaran hanya buat melayani kecanduan tersebut.
i. Carding, Lantaran sifatnya yang ‘real time’ (pribadi), cara belanja menggunakan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling poly dipakai dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling poly melakukan kejahatan pada bidang ini. Dengan sifat yg terbuka, para penjahat sanggup mendeteksi adanya transaksi (yang memakai Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yg dipakai. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan buat kepentingan kejahatan mereka. 
j. Perjudian menggunakan jaringan yang tersedia, para penjudi nir perlu pulang ke loka khusus buat memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs misalnya ini, karena biasanya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan poly persetujuan menurut pengunjungnya.
k. Health Issues ( Issue Kesehatan ), penggunaan BTS serta Elektromagnetis yg dapat mengganggu kesehatan pengguna serta dapat mengakibatkan banyak penyakit seperti persendian, kanker serta lain – lain
l. Impact on Globalization on Culture, makin menipisnya nilai - nilai budaya lokal akibat imbas globalisasi. Salah satu contohsederhananya yaitu seberapa baikkah kemampuan bahasa daerah kita dibandingkan dengan bahasa asing

4. Pemecahan Masalah serta Solusi dalam mengatasi pengaruh negatif TIK 
Agar penggunaan TIK lebih optimal serta di jalankan menggunakan baik serta sahih, berikut terdapat beberapa metode pemecahan masalah supaya impak negatif berdasarkan TIK bisa tertanggulangi.
a. Mempertimbangkan pemakaian TIK pada pendidikan, khususnya buat anak di bawah umur yg masih harus dalam supervisi waktu sedang melakukan pembelajaran menggunakan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
b. Tidak membuahkan TIK menjadi media atau wahana satu-satunya pada pembelajaran, misalnya kita nir hanya mendownload e-book, namun masih tetap membeli kitab -buku cetak, nir hanya berkunjung ke digital library, tetapi juga masih berkunjung ke perpustakaan.
c. Pihak-pihak pengajar baik orang tua juga guru, menaruh pengajaran-pedagogi etika dalam ber-TIK agar TIK bisa digunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
d. Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama antara semua pengguna lanyanan TIK.
e. Menggunakan software yang didesain spesifik buat melindungi ‘kesehatan’ anak. 
f. Letakkan personal komputer di ruang publik rumah, misalnya perpustakaan, ruang famili, serta bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di pada kamar anak, menurut Nina akan mempersulit orangtua pada hal pengawasan. Anak sanggup leluasa mengakses situs porno atau memakai games yg berbau dan sadistis pada pada kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya buat melanggar anggaran pun akan terbatas lantaran terdapat anggota famili yg kemudian lalang.
g. Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu menciptakan kesepakatan menggunakan anak soal saat bermain komputer. Sehingga pada usia yang lebih akbar, diperlukan anak telah dapat lebih mampu mengatur waktu menggunakan baik.
h. Pemerintah menjadi pengendali sistem-sistem warta seharusnya lebih peka dan menyaring apa-apa saja yang dapat pada akses sang para pelajar serta semua warga Indonesia di global maya. Selebihnya, Kementrian juga bisa berbagi filter berupa acara perangkat lunak buat menekan impak buruk teknologi liputan. Kedua, perlu adanya dukungan menurut orangtua, tokoh budaya sampai kalangan agamawan, buat mensosialisasikan tentang saran, manfaat dan sisi positif facebook.
Jadi, penyelesaiannya adalah kita jangan hingga menyampaikan nir pada teknologi (say no to technology) lantaran bila kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak informasi yang kini ini liputan-warta tadi paling poly ada pada internet. Kita wajib mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut serta tetap menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan supaya kita nir kecanduan dengan teknologi.

Selain itu dengan teknologi yang sederhana asal dimanfaatkan dengan aporisma, maka teknologi itu akan menghasilkan kualitas yg optimal. Seperti pula facebook dan jejaring sosial lainnya bila dimanfaatkan dengan baik, maka akan sanggup memberikan manfaat bagi kita. Yang terpenting adalah menurut diri kita sendiri buat menggunakan teknologi moderen ini secara sehat. Facebook pada dasarnya adalah wahana, sebuah hasil karya teknologi liputan komunikasi yang bertujuan memudahkan hayati kita. Facebook dapat sebagai sarana mengembangkan warta, hiburan, menambah jaringan pertemanan, dan banyak hal positif lainnya. Facebook pada tangan yang salah merupakan jua alat buat melakukan, pelecehan, bahkan tindak kriminal seperti penipuan, pemerasan, dan sebagainya.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi 
Realisiasi pemanfaatan TIK di negara Indonesia baru memasuki termin memeriksa buat aneka macam kemungkinan pengembangan dan penerapan TIK (teknologi liputan dan komunikasi). Lebih khusus penggunaan TIK di bidang pendidikan sekarang ini masih belum dikuasai oleh sebagian orang, terlebih bagi energi pendidik dan energi kependidikan pada mengaplikasikan tugas pokok dan manfaatnya. TIK sangat berperan pada teknologi pendidikan, lantaran TIK itu dikembangkan buat mengolah, membagi, berbagi, mendiskusikan dan melahirkan komunikasi. Perkembangan ini berpengaruh akbar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan kegiatan insan yang sekarang banyak bergantung kepada Teknologi Informasi dan Komunikasi. TIK (Teknologi Informasi serta Komunikasi) bagi dunia pendidikan se harusnya berarti tersedianya saluran atau wahana yang bisa dipakai untuk menyiarkan atau mempublikasikan program pendidikan.

Proses pembelajaran merupakan suatu proses penciptaan lingkungan yg memungkinkan terjadinya proses belajar. Belajar pada pengertian aktivitas dari peserta didik (pelajar) pada berinteraksi menggunakan lingkungan yang membentuk perubahan konduite yang bersifat nisbi konstan. Sebagai institusi, sekolah mempunyai mekanisme yang bhineka dalam proses pembelanjaran anggaran di setiap tahunnya. Banyak sekolah yg masih berpikir bahwa fasilitas yg terpenting dikembangkan hanya fasilitas fisik saja. Padahal jika turut diprogramkan adanya infrastruktur TIK maka sebuah sekolah akan memiliki arah yang kentara pada pengembangan TIK. Terbukti banyak sekolah sudah mulai menampilkan fasilitas TIK sebagai nilai jual, terutama bagi sekolah partikelir. Pesatnya perkembangan TIK, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan kabar yang lebih baik pada suatu institusi pendidikan. Di lingkungan persekolahan, pemanfaatan TIK lainnya yaitu diwujudkan pada suatu sistem yg diklaim School Net, Information Communication Technology (ICT), yaitu bertujuan buat mendukung penyelenggaraan serta pengembangan pendidikan sehingga sekolah atau satuan pendidikan dalam umumnya dapat menyediakan dan menyajikan layanan kabar yg lebih baik pada komunitasnya, baik didalam juga diluar institusi tadi melalui internet. Layanan pendidikan lain yg mampu dilaksanakan melalui wahana internet yaitu dengan menyediakan pengembangan materi belajar secara online menurut situs Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional) menggunakan beraneka konten yg bisa diakses oleh siapa saja yg membutuhkan.

Dari hasil-output teknologi kabar serta komunikasi telah banyak membantu manusia buat dapat belajar secara cepat. Dengan demikian selain menjadi bagian berdasarkan kehidupan sehari-hari, teknologi warta dan komunikasi dapat dimanfaatkan buat merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan siswa menggunakan lingkungan dan global kerja. Istilah Teknologi Informasi mulai populer pada akhir tahun 70-an. Pada masa sebelumnya kata Teknologi Informasi biasa dianggap teknologi personal komputer atau pengolahan data elektronis (electronic data processing). Teknologi Informasi serta Komunikasi adalah kajian secara terpadu tentang data, warta, pengolahan, dan metode penyampaiannya. Keterpaduan berarti masing-masing komponen saling terkait bukan merupakan bagian yg terpisah-pisah atau parsial. Kemajuan Teknologi Informasi serta Komunikasi telah mendorong terjadinya poly perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep e-learning. 

Di lapangan energi pendidik hanya banyak disuguhi berbagai diklat, pembinaan menggunakan materi yang berkisar pada kurikulum, pakem (contextual learning), MBS (manajemen berbasis sekolah) serta materi lain yang bekerjasama pribadi dengan tugas guru pada kelas. Jarang ada pelatihan guru yang bersifat pembekalan mengenai suatu ketrampilan atau keahlian khusus, misalnya aplikasi TIK, padahal pembinaan seperti ini tidak kalah krusial dan berguna bagi guru, terutama guru yg masih gagap teknologi. Menurutnya ada beberapa faktor yang berakibat para guru masih gagap TIK, pertama yaitu Lokasi, bagi pengajar yg mengajar pada daerah terpencil, teknologi sophisticated seperti komputer bukanlah sesuatu yang urgen buat dikuasai lantaran kebutuhan buat memakai sangat rendah, ke 2, kesadaran yang asih rendah tentang mengenari ati krusial teknologi buat menunjang profesi guru pada menyelesaikan tugas, ketiga, nir adanya kesempatan serta peluang buat sanggup lebih dekat dengan teknologi canggih.

Persoalan-persoalan intern pendidikan hingga ketika ini masih sebagai momok sekaligus tantangan akbar bangsa Indonesia dan Sulawesi Utara. Mulai menurut sistem kurikulum pendidikan yang diajarkan selama ini, berakibat peserta didik sebagai obyek pasif yg senantiasa siap menerima segala yg diberikan oleh pihak pengajar. Metode pembelajaran semacam itu cenderung memposisikan peserta didik menjadi manusia yang hanya dapat membisu tanpa mempunyai kreativitas dan inovasi apapun. 

Di dalam ilmu komunikasi, syarat semacam ini diibaratkan misalnya teori Peluru yg notabene siswa diidentikan menggunakan komunikan/audience bersikap pasif terhadap respon atau stimulus yang diberikan tanpa adanya respon kembali. Wajar apabila hasil yang diperoleh tidak akan aporisma atapun mengagumkan. Hal ini pula akan berimbas dalam sulit terwujudnya tujuan awal yaitu upaya menaikkan mutu pendidikan, selama ini belum mencapai pada tingkat memadai yang sanggup menaikkan taraf kehidupan rakyat dalam umumnya.

Sesuai menggunakan perkembangan teknologi yg terdapat, pendidik/pengajar pada ketika ini sangat terbantu dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam akhir-akhir ini mengalami perkembangan yg sangat pesat seiring menggunakan perkembangan dan konvergensi yang terjadi dalam teknologi telekomunikasi. Pengajar/pendidik sekarang tidak boleh gaptet (gagap teknologi) dengan median TIK sebab aneka macam teknologi dan pelaksanaan tercipta pada upaya mendukung aktivitas operasional kehidupan insan juga organisasi, termasuk kegiatan belajar mengajar. Dalam hai ini pekembangan serta kemajuan TIK para guru/pendidik sebagai tenaga profesional dituntut supaya dapat menyusun bahan ajar berbasis TIK. TIK adalah keliru satu faktor perubahan dalam menyampaikan kabar, pelaksanaan, serta jua manajemen pengetahuan yg terjadi pada dunia pembelajaran.

Seusuai dengan pridikat pengajar/pendidik sebagai energi profesional dari permintaan profesionalisme setiap guru/pendidik harus menguasai sistem pembelajaran berbasis TIK khususnya pada sekolah. Kebanyakan sekolah masih didominasi oleh kiprah guru (teacher oriented) sebagai sumber pengetahuan bagi peserta didiknya/siswanya. Proses belajar memngajar nmasih dibatasi terselenggara dalam ruang kelas, dan hubungan pembelajaran dalam bentuk transfer pengetahuan berdasarkan guru/pendidik ke siswanya/peserta didik. Sementara perkembangan pengetahuan sangat cepat sudah menciptakan asal belajar pada perpustakaan tidak relatif mengakomodasi proses latihan intelektual murid. Di era komunikasi dunia antar institusi, pakar, dan sumber pembelajaran yang bervariasi, hubungan dapat dilakukan dimana saja serta kapan saja sang siapa saja. Perkembangan pendidikan berbasis TIK (teknologi Informasi serta Komunikasi) bergatung pada infrastruktur dan budaya TIK di rakyat. Dalam kerangka itu, langkah pertama buat pendidikan berbasis TIK merupakan pendidikan berbasis personal komputer . Pada termin ini, personal komputer dipakai buat mengatur dan melaksanakan interaksi proses pendidikan. Selanjutnya, dipakai buat pembelajaran berbantukan personal komputer menggunakan acara tutorial dan simulasi sebagai program yang berdiri sendiri buat pembelajaran mahasiswa. Pendidikan e-supported menawarkan penggunaan TIK menggunakan LAN (local area network) yang dipakai buat skop yg lebih akbar misalnya database kesiswaan, database perpustakaan, database aministrasi, e-learning. Dll.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi 
Realisiasi pemanfaatan TIK pada negara Indonesia baru memasuki termin menilik buat aneka macam kemungkinan pengembangan serta penerapan TIK (teknologi warta dan komunikasi). Lebih spesifik penggunaan TIK di bidang pendidikan sekarang ini masih belum dikuasai sang sebagian orang, terlebih bagi energi pendidik dan energi kependidikan pada mengaplikasikan tugas pokok dan fungsinya. TIK sangat berperan pada teknologi pendidikan, karena TIK itu dikembangkan buat mengolah, membagi, berbagi, mendiskusikan dan melahirkan komunikasi. Perkembangan ini berpengaruh akbar terhadap aneka macam aspek kehidupan, bahkan konduite dan aktivitas manusia yg kini poly bergantung pada Teknologi Informasi serta Komunikasi. TIK (Teknologi Informasi serta Komunikasi) bagi global pendidikan se harusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yg bisa digunakan buat menyiarkan atau mempublikasikan acara pendidikan.

Proses pembelajaran merupakan suatu proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Belajar pada pengertian kegiatan menurut peserta didik (pelajar) pada berinteraksi dengan lingkungan yg membuat perubahan konduite yang bersifat relatif kontinu. Sebagai institusi, sekolah mempunyai mekanisme yg bhineka dalam proses pembelanjaran anggaran pada setiap tahunnya. Banyak sekolah yg masih berpikir bahwa fasilitas yang terpenting dikembangkan hanya fasilitas fisik saja. Padahal apabila turut diprogramkan adanya infrastruktur TIK maka sebuah sekolah akan memiliki arah yang jelas dalam pengembangan TIK. Terbukti banyak sekolah sudah mulai menampilkan fasilitas TIK menjadi nilai jual, terutama bagi sekolah swasta. Pesatnya perkembangan TIK, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Di lingkungan persekolahan, pemanfaatan TIK lainnya yaitu diwujudkan pada suatu sistem yg dianggap School Net, Information Communication Technology (ICT), yaitu bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan serta pengembangan pendidikan sebagai akibatnya sekolah atau satuan pendidikan pada umumnya bisa menyediakan serta menyajikan layanan informasi yang lebih baik pada komunitasnya, baik didalam maupun diluar institusi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang mampu dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan pengembangan materi belajar secara online berdasarkan situs Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional) menggunakan beraneka konten yg dapat diakses sang siapa saja yang membutuhkan.

Dari output-output teknologi keterangan serta komunikasi sudah banyak membantu manusia buat bisa belajar secara cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi keterangan dan komunikasi bisa dimanfaatkan buat merevitalisasi proses belajar yg pada akhirnya bisa mengadaptasikan siswa dengan lingkungan serta global kerja. Istilah Teknologi Informasi mulai terkenal pada akhir tahun 70-an. Pada masa sebelumnya kata Teknologi Informasi biasa disebut teknologi personal komputer atau pengolahan data elektronis (electronic data processing). Teknologi Informasi serta Komunikasi merupakan kajian secara terpadu mengenai data, keterangan, pengolahan, serta metode penyampaiannya. Keterpaduan berarti masing-masing komponen saling terkait bukan merupakan bagian yg terpisah-pisah atau parsial. Kemajuan Teknologi Informasi serta Komunikasi sudah mendorong terjadinya banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep e-learning. 

Di lapangan tenaga pendidik hanya poly disuguhi aneka macam diklat, training menggunakan materi yg berkisar pada kurikulum, pakem (contextual learning), MBS (manajemen berbasis sekolah) dan materi lain yg berhubungan pribadi dengan tugas pengajar di kelas. Jarang terdapat pelatihan pengajar yang bersifat pembekalan mengenai suatu ketrampilan atau keahlian khusus, contohnya aplikasi TIK, padahal pelatihan misalnya ini tidak kalah krusial serta berguna bagi guru, terutama pengajar yg masih gagap teknologi. Menurutnya ada beberapa faktor yang menjadikan para pengajar masih gagap TIK, pertama yaitu Lokasi, bagi pengajar yang mengajar pada wilayah terpencil, teknologi canggih misalnya komputer bukanlah sesuatu yg urgen untuk dikuasai lantaran kebutuhan buat menggunakan sangat rendah, kedua, kesadaran yang asih rendah tentang mengenari ati krusial teknologi buat menunjang profesi pengajar pada menuntaskan tugas, ketiga, nir adanya kesempatan serta peluang buat sanggup lebih dekat dengan teknologi canggih.

Persoalan-problem intern pendidikan sampai saat ini masih sebagai momok sekaligus tantangan akbar bangsa Indonesia dan Sulawesi Utara. Mulai menurut sistem kurikulum pendidikan yang diajarkan selama ini, membuahkan siswa menjadi obyek pasif yang senantiasa siap mendapat segala yg diberikan oleh pihak pengajar. Metode pembelajaran semacam itu cenderung memposisikan siswa sebagai insan yg hanya bisa membisu tanpa memiliki kreativitas serta inovasi apapun. 

Di pada ilmu komunikasi, syarat semacam ini diibaratkan misalnya teori Peluru yang notabene siswa diidentikan dengan komunikan/audience bersikap pasif terhadap respon atau stimulus yg diberikan tanpa adanya respon pulang. Wajar jika output yang diperoleh nir akan maksimal atapun rupawan. Hal ini jua akan berimbas dalam sulit terwujudnya tujuan awal yaitu upaya meningkatkan mutu pendidikan, selama ini belum mencapai dalam tingkat memadai yg mampu menaikkan taraf kehidupan masyarakat dalam umumnya.

Sesuai dengan perkembangan teknologi yang terdapat, pendidik/guru pada waktu ini sangat terbantu menggunakan Teknologi Informasi serta Komunikasi (TIK) dalam akhir-akhir ini mengalami perkembangan yg sangat pesat seiring dengan perkembangan serta konvergensi yang terjadi dalam teknologi telekomunikasi. Pengajar/pendidik sekarang nir boleh gaptet (gagap teknologi) menggunakan median TIK karena berbagai teknologi dan aplikasi tercipta dalam upaya mendukung aktivitas operasional kehidupan manusia juga organisasi, termasuk aktivitas belajar mengajar. Dalam hai ini pekembangan serta kemajuan TIK para guru/pendidik sebagai energi profesional dituntut agar dapat menyusun materi ajar berbasis TIK. TIK adalah keliru satu faktor perubahan dalam mengungkapkan warta, aplikasi, dan pula manajemen pengetahuan yg terjadi pada dunia pembelajaran.

Seusuai dengan pridikat guru/pendidik sebagai energi profesional dari permintaan profesionalisme setiap guru/pendidik harus menguasai sistem pembelajaran berbasis TIK khususnya di sekolah. Kebanyakan sekolah masih didominasi oleh kiprah pengajar (teacher oriented) menjadi asal pengetahuan bagi peserta didiknya/siswanya. Proses belajar memngajar nmasih dibatasi terselenggara pada ruang kelas, serta interaksi pembelajaran pada bentuk transfer pengetahuan berdasarkan guru/pendidik ke siswanya/siswa. Sementara perkembangan pengetahuan sangat cepat sudah menciptakan asal belajar di perpustakaan tidak relatif mengakomodasi proses latihan intelektual murid. Di era komunikasi global antar institusi, pakar, serta sumber pembelajaran yg bervariasi, interaksi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja sang siapa saja. Perkembangan pendidikan berbasis TIK (teknologi Informasi serta Komunikasi) bergatung dalam infrastruktur serta budaya TIK pada warga . Dalam kerangka itu, langkah pertama buat pendidikan berbasis TIK adalah pendidikan berbasis personal komputer . Pada termin ini, komputer digunakan buat mengatur serta melaksanakan hubungan proses pendidikan. Selanjutnya, digunakan buat pembelajaran berbantukan komputer menggunakan program tutorial dan simulasi menjadi acara yg berdiri sendiri buat pembelajaran mahasiswa. Pendidikan e-supported menunjukkan penggunaan TIK dengan LAN (local area network) yg digunakan buat skop yg lebih akbar misalnya database kesiswaan, database perpustakaan, database aministrasi, e-learning. Dll.

KONSEPSI ILMU DAN TEKNOLOGI DALAM PERADABAN KEMANUSIAAN

Konsepsi Ilmu Dan Teknologi Dalam Peradaban Kemanusiaan
1. Ilmu serta Teknologi
Kehidupan kemanusiaan sehari-hari pada dasarnya merupakan terapan ilmu serta teknologi, baik yg dikembangkan secara sadar juga nir. Terapan ilmu dan teknologi pada dasarnya merupakan upaya untuk melakukan perobahan sesuatu berdasarkan satu keadaan ke keadaan lain (baik perubahan gerak, materi, tenaga, kehidupan, juga kemanusiaan). Pengembangan secara sadar menyebabkan terapan teknologi menimbang banyak sekali ilmu dan pengetahuan kehidupan humanisme lainnya seperti : ekonomi, sosial, politik, budaya serta kepercayaan .

Berbagai konstelasi terapan ilmu dan teknologi pada antara pengetahuan kemanusiaan lainnya sudah poly dikemukakan, namun analog dengan pendekatan konsepsi ideal humanisme terdahulu bisa dikemukakan skema sebagai berikut :
Upaya

Bidang Ilmu Kemanusiaan

Nilai

Urutan

Bobot

Bobot

Urutan

5
1%
Agama
63%
1
4
3%
Budaya
22%
2
3
10persen
Sosial Politik
10persen
3
2
22%
Ekonomi
3%
4
1
63%
Ilmu serta Teknologi
1%
5

Ilmu serta Teknologi 
Penerapan ilmu serta teknologi pada dasarnya adalah menerapkan kemampuan rekayasa kealaman untuk membawa suatu keadaan (berupa materi, energi, mobilitas serta kemanusiaan secara terpadu) ke keadaan lain yang lebih berdayaguna dan berguna bagi kemanusiaan. Kegiatannya berupa penerapan kemampuan manusia dalam proses produksi dan penciptaan produk dengan ketahanan ekosistem menjadi basis upaya lebih lanjut menciptakan perekonomiannya.

Perekonomian 
Perekonomian pada kehidupan kemanusiaan pada dasarnya merupakan praktek pengaturan distribusi output usaha dan kepemilikan pada masyarakat menjadi tindak lanjut upaya penerapan ilmu serta teknologi (rekayasa). Adapun sasaran nilai perekonomian yang harus dicapai asal berdasarkan konvensi sosial politik berupa aspirasi keadilan, menurut nilai budaya berupa kebersamaan (gotong royong), serta menurut nilai budaya berupa keyakinan bahwa hak milik seseorang sesungguhnya adalah titipan yang didalamnya terdapat hak orang lain, serta perekonomian yang dijalankan harus memperluas jalinan silaturahmi.

Sementara itu dalam upaya merealisasikan aspirasi keadilan maupun kepemilikan pada perekonomian wajib dibangun menurut arah terapan ilmu serta teknologi, karena pada prakteknya hal tersebut sangat bergantung dalam pilihan teknologi, mekanisme kerja, sistem penggajian, sistem bagi output, serta lain-lain yg sangat teknis.

Sosial Politik 
Sosial politik pada kehidupan kemanusiaan pada dasarnya adalah pola hubungan serta interaksi sosial, siklus serta status kekuasaan, dan kepemimpinan. Konsepsi kehidupan kemanusiaan memilih sasaran upaya musyawarah serta target nilainya mufakat.

Budaya 
Budaya adalah ekspresi simbolis serta hadiah arti kepada perbuatan serta aktivitas yg dilakukan. Budaya yg harus ditegakan merupakan budaya yg akan menunjang terbentuknya nilai-nilai humanisme serta ketakwaan, sebagai akibatnya periaku disiplin, nir munafik, dan tidak dikotomi perlu dibangun secara sadar.

Ketakwaan 
Ketakwaan melandasi keyakinan dan teori dasar dari tata nilai kehidupan kemanusiaan. Nilai takwa dalam dasarnya adalah asal menurut rapikan nilai lainnya, sehingga unsur humanisme ini bisa dianggap sebagai asal kreativitas yg berawal menurut Ketuhanan YME.

2. Perkembangan Ilmu serta Teknologi
Dalam proses perkembangan ilmu dan teknologi sepanjang sejarah kehidupan kemanusiaan ditunjukkan adanya fenomena dialektika. Peyelesaian suatu duduk perkara dengan teknologi, akan selalu membawa bibit masalah baru, yang pada suatu waktu pasti akan menjadi duduk perkara primer, yang membutuhkan suatu penyelesaian pula.

Penyelesaian tersebut umumnya dilakukan dengan teknologi yg setingkat lebih tinggi. Kejadian berikutnya merupakan kenyataan dialektika ini akan terulang lagi serta demikian seterusnya.

Fenomena di atas menandakan adanya pilihan teknologi yang merupakan rendudansi serta diversifikasi buat mengklaim berkesinambungannya peradaban kemanusiaan. Fenomena pada atas juga menandakan kemungkinan terjadinya kemunduran yang sangat berarti bagi suatu bangsa yg memakai teknologi tercanggih namun tanpa disertai kesadaran adanya fenomena ini.

3. Peta Teknologi
Peta teknologi mengenal adanya empat komponen teknologi yang saling terkait yang dapat mengungkapkan tingkat kecanggihan pemanfaatan suatu teknologi, yaitu meliputi : 
  • Teknologi (technoware) 
  • Organisasi (orgaware) 
  • Tenaga kerja (humanware) 
  • Informasi mengenai teknologi yg dimiliki (infoware) 

4. Penemuan Teknologi
Salah satu inovasi teknologi yang krusial adalah penggunaan barah untuk kebutuhan insan. Penemuan ini dengan nyata membedakan manusia dan binatang semenjak dulu. Teknologi api mempertinggi jumlah bahan makanan yg tersedia untuk jangka ketika yang lebih usang, memperluas mobilitas dan jelajah manusia serta memungkinkan memperbesar jumlah insan.

Teknologi barah menyebabkan kebakaran, saling bunuh dengan senjata barah, hingga dengan pemanasan permukaan bumi oleh greenhouse effect. Sehingga teknologi barah wajib dipakai secara efisien, efektif serta berperikemanusiaan agar kerugiannya bisa ditekan hingga taraf yang minimum.

Penemuan teknologi berikutnya adalah inovasi teknologi pertanian kurang lebih 2000 tahun SM. Sebenarnya manusia memungut kuliner menurut output alam yang tidak ditanamnya sendiri. Beberapa biji-bijian yang ditemukan pada hutan dapat dibakar serta sangat enak dimakan, sementara biji-bijian yg nir dibakar namun dimasukan ke pada tanah, biji tadi tumbuh serta menjadi asal kuliner yang lebih terjamin buat ketika yg akan datang.

Implikasi lebih lanjut berdasarkan teknologi pertanian adalah terbentuknya warga desa pertanian serta lebih poly insan terjamin makanannya. Manusia yg makin poly berinteraksi, lumbung yang penuh menciptakan petani nir perlu kerja seharian, sehingga lebih banyak waktu bersantai, berfikir dan bertapa. Timbullah pemikiran-pemikiran yg lebih mendalam serta mendasar tentang teknologi serta ilmu pengetahuan.

5. Sejarah Perkembangan Teknologi
Toffler pada buku The Third Wave (1980) membagi sejarah perkembangan teknologi ke dalam 3 gelombang.

Gelombang I (SM-1790) Small Is Beautiful 

Ciri-cirinya, yaitu :
  • Masyarakat pertanian memakai batere alam (living batere)
  • Bercocok tanam secukup keluarga (prosumen)
  • Pasar nir terlalu penting
  • Keluarga pengertiannya famili besar (extended family)
  • Berkomunikasi menggunakan ngobrol (orally)
  • Kalau satu desa mengalami musibah maka desa lainnya nir perlu ikut musibah (low interdepedency)
Gelombang II (1790-1970) Big Is Beautiful 

Ciri-cirinya, yaitu :
  • Masyarakat industri mulai menggunakan bahan bakar fosil yg nir terbarukan
  • Mesin-mesin dirancang buat produksi masal
  • Keluarga inti lebih dipentingkan
  • Berkomunikasi dengan media kertas dan postel
  • Memahami tepat waktu
  • Manusia mendominasi alam
  • Terjadi pemborosan asal daya alam, urbanisasi, penjajahan dan pergerakan kemerdekaan nasional.
Gelombang III (1970-2000) Small Within Big Is Beautiful 
Ciri-cirinya, yaitu :
  • Masyarakat mensintesis karakteristik gelombang I dan II
  • Mulai memakai energi terbarukan
  • Proses manufaktur beralih ke biofaktur
  • Konsumen menghasilkan barang sendiri
  • Terjadi deurbanisasi lantaran telekomunikasi dan transportasi semakin baik
  • Menonjolkan keterkaitan yg menyeluruh (globalisasi) keanekaragaman
  • Hemat sumberdaya alam.
Melihat lebih jauh kedepan Eric Drexler pada buku Engine of Creation (1986) menandakan munculnya teknologi nano, yaitu teknologi yang mengatur, menyusun, dan meletakan atau merekayasa atmosfir atom-atom menjadi molekul-molekul yang dikehendaki. Dalam teknologi nano ini bahan bangunan utamanya adalah atom-atom yg ukuran nanometer. Sementara teknologi mikro merekayasa bahan bangunan yg berukuran mikrometer. Beberapa produk teknologi nano antara lain pengertian mesin pada teknologi nano (nanocircuit, nanokomputer, nanomesin).

Beberapa imbas teknologi nano terhadap kehidupan kemanusiaan bisa dibayangkan dengan aneka macam contoh masalah seperti pabrik serba otomatis dengan mesin replikator biologi maupun komputer nano, artificial intelligence baik yang bersifat teknik maupun sosial, global yang lebih luas berdasarkan planet bumi, pembaharuan cara berobat.

Melihat perkembangan teknologi yg sangat pesat di atas memunculkan pertanyaan apakah semua itu terdapat batas-batas pertumbuhannya. Pertumbuhan materi dan ruang mobilitas insan nampaknya permanen akan mempunyai batas jika pertambahan manusia nir terkendali. Tetapi pertumbuhan budidaya manusia dalam bentuk fikiran, keterangan dan seluruh hal pada global cipta dan khayalan nampaknya belum terlihat batas-batasnya. Beberapa keterbatasan yang dapat dicermati antara lain : batas kemampuan teknologi nano, batas penggunaan energi berdasarkan pertambahan entropi, batas asal daya alam dan batas-batas ekosistem.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat jua memperlihatkan berbagai harapan dan keprihatinan, terutama menyangkut tata hayati kemanusiaan mendatang. Beberapa hal diantaranya merupakan kekuasaan yang luar biasa yg dapat membawa bala, sistem-sistem andal yang dapat dipercaya, taktik pencegahan pemusnahan insan, kesadaran dan partisipasi warga lokal, dan jaringan komunikasi ilmu pengetahuan.

Banyak pakar memberikan pandangan bahwa kemampuan iptek suatu bangsa merupakan faktor yang menentukan pada dalam kompetisi ekonomi global kini ini. Upah, energi dan bahan baku yang melimpah ruah serta murah tidak memiliki peranan lagi pada dalam kompetisi dunia. Upah, energi serta bahan standar yang berlimpah dan murah tetap mempunyai arti meskipun mlai mengalami pergeseran. Beberapa macam teknologi tinggi (high tech) bahkan permanen merupakan proses padat karya, yang kadangkala lain sifatnya.

6. Perobahan sosial yg sudah, sedang dan akan terjadi
Pertanian
Industrial
Pasca industri
Primitif
Modern
Pasca modern
Penjajahan
Kemerdekaan
Pasca kemerdekaan
Lokal
Nasional
Global
Budaya daerah
Budaya nasional
Budaya global
Pembudayaan
Konvergensi kultural
divergensi kultural
Desa
Urbanisasi
Suburbanisasi
Migrasi antar daerah
Migrasi regional
Migrasi global
Revolusi industri
Revolusi komunikasi
Revolusi informasi
Masyarakat muda
Masyarakat menua
Masyarakat pasca tua

7. Antisipasi perobahan mendatang
  • Persaingan dunia 
  • Terbentuknya institusi-institusi global 
  • Berkembangnya budaya global 
  • Komersialisasi iptek 
  • Pengendalian superhigway liputan 
  • Privatisasi pelayanan rakyat 
  • Mengarahkan kehidupan eksklusif 
  • Membangun famili masyarakat 
  • Meraih kualitas hayati 
  • Melindungi lingkungan alam 
  • Menguatkan lingkungan sosial 
  • Pemerintahan berwawasan masa depan 
  • Membangun peradaban global 
  • Mengatasi masalah siklus hidup dan daur politik 
  • Inisiatif menciptakan berbasiskan komunitas

KONSEPSI ILMU DAN TEKNOLOGI DALAM PERADABAN KEMANUSIAAN

Konsepsi Ilmu Dan Teknologi Dalam Peradaban Kemanusiaan
1. Ilmu serta Teknologi
Kehidupan kemanusiaan sehari-hari dalam dasarnya merupakan terapan ilmu dan teknologi, baik yg dikembangkan secara sadar maupun nir. Terapan ilmu serta teknologi pada dasarnya adalah upaya buat melakukan perobahan sesuatu menurut satu keadaan ke keadaan lain (baik perubahan gerak, materi, energi, kehidupan, juga kemanusiaan). Pengembangan secara sadar mengakibatkan terapan teknologi menimbang berbagai ilmu serta pengetahuan kehidupan kemanusiaan lainnya seperti : ekonomi, sosial, politik, budaya serta kepercayaan .

Berbagai konstelasi terapan ilmu dan teknologi di antara pengetahuan humanisme lainnya telah poly dikemukakan, tetapi analog dengan pendekatan konsepsi ideal kemanusiaan terdahulu dapat dikemukakan skema menjadi berikut :
Upaya

Bidang Ilmu Kemanusiaan

Nilai

Urutan

Bobot

Bobot

Urutan

5
1%
Agama
63%
1
4
3%
Budaya
22persen
2
3
10persen
Sosial Politik
10persen
3
2
22persen
Ekonomi
3%
4
1
63%
Ilmu serta Teknologi
1%
5

Ilmu serta Teknologi 
Penerapan ilmu dan teknologi dalam dasarnya adalah menerapkan kemampuan rekayasa kealaman buat membawa suatu keadaan (berupa materi, energi, gerak serta kemanusiaan secara terpadu) ke keadaan lain yang lebih berdayaguna dan bermanfaat bagi humanisme. Kegiatannya berupa penerapan kemampuan manusia pada proses produksi serta penciptaan produk dengan ketahanan ekosistem sebagai basis upaya lebih lanjut menciptakan perekonomiannya.

Perekonomian 
Perekonomian dalam kehidupan kemanusiaan pada dasarnya merupakan praktek pengaturan distribusi hasil bisnis serta kepemilikan pada masyarakat sebagai tindak lanjut upaya penerapan ilmu dan teknologi (rekayasa). Adapun sasaran nilai perekonomian yang wajib dicapai dari dari konvensi sosial politik berupa aspirasi keadilan, menurut nilai budaya berupa kebersamaan (gotong royong), dan dari nilai budaya berupa keyakinan bahwa hak milik seorang sesungguhnya adalah titipan yg didalamnya terdapat hak orang lain, dan perekonomian yang dijalankan harus memperluas jalinan silaturahmi.

Sementara itu dalam upaya merealisasikan aspirasi keadilan maupun kepemilikan pada perekonomian wajib dibangun menurut arah terapan ilmu serta teknologi, lantaran pada prakteknya hal tersebut sangat bergantung pada pilihan teknologi, prosedur kerja, sistem penggajian, sistem bagi output, dan lain-lain yg sangat teknis.

Sosial Politik 
Sosial politik dalam kehidupan humanisme pada dasarnya merupakan pola interaksi serta hubungan sosial, daur dan status kekuasaan, dan kepemimpinan. Konsepsi kehidupan humanisme menunjuk target upaya musyawarah dan target nilainya mufakat.

Budaya 
Budaya merupakan aktualisasi diri simbolis dan hadiah arti kepada perbuatan dan kegiatan yang dilakukan. Budaya yang harus ditegakan adalah budaya yang akan menunjang terbentuknya nilai-nilai humanisme dan ketakwaan, sebagai akibatnya periaku disiplin, tidak munafik, serta nir dikotomi perlu dibangun secara sadar.

Ketakwaan 
Ketakwaan melandasi keyakinan serta teori dasar menurut rapikan nilai kehidupan kemanusiaan. Nilai takwa pada dasarnya merupakan sumber berdasarkan rapikan nilai lainnya, sebagai akibatnya unsur kemanusiaan ini dapat dipercaya menjadi asal kreativitas yg berawal menurut Ketuhanan YME.

2. Perkembangan Ilmu serta Teknologi
Dalam proses perkembangan ilmu dan teknologi sepanjang sejarah kehidupan kemanusiaan ditunjukkan adanya kenyataan dialektika. Peyelesaian suatu problem dengan teknologi, akan selalu membawa bibit problem baru, yang pada suatu waktu pasti akan menjadi dilema primer, yg membutuhkan suatu penyelesaian jua.

Penyelesaian tersebut umumnya dilakukan menggunakan teknologi yg setingkat lebih tinggi. Kejadian berikutnya adalah kenyataan dialektika ini akan terulang lagi serta demikian seterusnya.

Fenomena di atas mengambarkan adanya pilihan teknologi yg merupakan rendudansi serta diversifikasi buat mengklaim berkesinambungannya peradaban humanisme. Fenomena pada atas jua pertanda kemungkinan terjadinya kemunduran yang sangat berarti bagi suatu bangsa yang memakai teknologi tercanggih namun tanpa disertai pencerahan adanya fenomena ini.

3. Peta Teknologi
Peta teknologi mengenal adanya empat komponen teknologi yg saling terkait yg dapat menjelaskan taraf kecanggihan pemanfaatan suatu teknologi, yaitu mencakup : 
  • Teknologi (technoware) 
  • Organisasi (orgaware) 
  • Tenaga kerja (humanware) 
  • Informasi mengenai teknologi yg dimiliki (infoware) 

4. Penemuan Teknologi
Salah satu penemuan teknologi yg penting adalah penggunaan barah buat kebutuhan manusia. Penemuan ini menggunakan nyata membedakan manusia dan hewan semenjak dulu. Teknologi api menaikkan jumlah bahan kuliner yg tersedia buat jangka saat yg lebih lama , memperluas gerak dan jelajah insan serta memungkinkan memperbesar jumlah manusia.

Teknologi api mengakibatkan kebakaran, saling bunuh dengan senjata api, sampai dengan pemanasan permukaan bumi oleh greenhouse effect. Sehingga teknologi api harus digunakan secara efisien, efektif serta berperikemanusiaan agar kerugiannya bisa ditekan hingga tingkat yang minimum.

Penemuan teknologi berikutnya adalah inovasi teknologi pertanian kurang lebih 2000 tahun SM. Sebenarnya manusia memungut kuliner berdasarkan hasil alam yang nir ditanamnya sendiri. Beberapa biji-bijian yang ditemukan di hutan dapat dibakar serta sangat lezat dimakan, ad interim biji-bijian yang nir dibakar namun dimasukan ke pada tanah, biji tersebut tumbuh serta sebagai asal makanan yang lebih terjamin buat waktu yg akan datang.

Implikasi lebih lanjut berdasarkan teknologi pertanian adalah terbentuknya warga desa pertanian serta lebih poly insan terjamin makanannya. Manusia yg makin banyak berinteraksi, lumbung yg penuh menciptakan petani tidak perlu kerja seharian, sehingga lebih poly saat bersantai, berfikir serta bertapa. Timbullah pemikiran-pemikiran yang lebih mendalam dan fundamental tentang teknologi serta ilmu pengetahuan.

5. Sejarah Perkembangan Teknologi
Toffler pada kitab The Third Wave (1980) membagi sejarah perkembangan teknologi ke dalam 3 gelombang.

Gelombang I (SM-1790) Small Is Beautiful 

Ciri-cirinya, yaitu :
  • Masyarakat pertanian menggunakan batere alam (living batere)
  • Bercocok tanam secukup famili (prosumen)
  • Pasar nir terlalu penting
  • Keluarga pengertiannya keluarga besar (extended family)
  • Berkomunikasi dengan ngobrol (orally)
  • Kalau satu desa mengalami musibah maka desa lainnya nir perlu ikut musibah (low interdepedency)
Gelombang II (1790-1970) Big Is Beautiful 

Ciri-cirinya, yaitu :
  • Masyarakat industri mulai menggunakan bahan bakar fosil yg nir terbarukan
  • Mesin-mesin dirancang buat produksi masal
  • Keluarga inti lebih dipentingkan
  • Berkomunikasi menggunakan media kertas dan postel
  • Memahami sempurna waktu
  • Manusia mendominasi alam
  • Terjadi pemborosan asal daya alam, urbanisasi, penjajahan dan pergerakan kemerdekaan nasional.
Gelombang III (1970-2000) Small Within Big Is Beautiful 
Ciri-cirinya, yaitu :
  • Masyarakat mensintesis ciri gelombang I serta II
  • Mulai memakai tenaga terbarukan
  • Proses manufaktur beralih ke biofaktur
  • Konsumen menghasilkan barang sendiri
  • Terjadi deurbanisasi lantaran telekomunikasi dan transportasi semakin baik
  • Menonjolkan keterkaitan yang menyeluruh (globalisasi) keanekaragaman
  • Hemat sumberdaya alam.
Melihat lebih jauh kedepan Eric Drexler dalam kitab Engine of Creation (1986) mengambarkan keluarnya teknologi nano, yaitu teknologi yg mengatur, menyusun, serta meletakan atau merekayasa atmosfir atom-atom sebagai molekul-molekul yang dikehendaki. Dalam teknologi nano ini bahan bangunan utamanya merupakan atom-atom yang ukuran nanometer. Sementara teknologi mikro merekayasa bahan bangunan yang ukuran mikrometer. Beberapa produk teknologi nano antara lain pengertian mesin dalam teknologi nano (nanocircuit, nanokomputer, nanomesin).

Beberapa pengaruh teknologi nano terhadap kehidupan humanisme dapat dibayangkan menggunakan berbagai model masalah misalnya pabrik serba otomatis menggunakan mesin replikator hayati juga personal komputer nano, artificial intelligence baik yg bersifat teknik maupun sosial, global yg lebih luas menurut planet bumi, pembaharuan cara berobat.

Melihat perkembangan teknologi yang sangat pesat pada atas memunculkan pertanyaan apakah seluruh itu terdapat batas-batas pertumbuhannya. Pertumbuhan materi serta ruang gerak manusia nampaknya tetap akan mempunyai batas apabila pertambahan manusia tidak terkendali. Namun pertumbuhan budidaya insan dalam bentuk fikiran, informasi serta semua hal pada global cipta serta imajinasi nampaknya belum terlihat batas-batasnya. Beberapa keterbatasan yang dapat ditinjau antara lain : batas kemampuan teknologi nano, batas penggunaan energi menurut pertambahan entropi, batas asal daya alam dan batas-batas ekosistem.

Perkembangan teknologi yg sangat pesat pula memperlihatkan aneka macam asa serta keprihatinan, terutama menyangkut rapikan hayati humanisme mendatang. Beberapa hal antara lain adalah kekuasaan yang luar biasa yg dapat membawa bala, sistem-sistem andal yang bonafide, taktik pencegahan pemusnahan manusia, pencerahan dan partisipasi rakyat lokal, dan jaringan komunikasi ilmu pengetahuan.

Banyak pakar menaruh pandangan bahwa kemampuan iptek suatu bangsa adalah faktor yang memilih di pada kompetisi ekonomi dunia sekarang ini. Upah, energi serta bahan standar yg melimpah ruah dan murah tidak mempunyai peranan lagi pada dalam kompetisi global. Upah, energi serta bahan standar yang berlimpah serta murah tetap memiliki arti meskipun mlai mengalami pergeseran. Beberapa macam teknologi tinggi (high tech) bahkan tetap merupakan proses padat karya, yg kadangkala lain sifatnya.

6. Perobahan sosial yg sudah, sedang dan akan terjadi
Pertanian
Industrial
Pasca industri
Primitif
Modern
Pasca modern
Penjajahan
Kemerdekaan
Pasca kemerdekaan
Lokal
Nasional
Global
Budaya daerah
Budaya nasional
Budaya global
Pembudayaan
Konvergensi kultural
divergensi kultural
Desa
Urbanisasi
Suburbanisasi
Migrasi antar daerah
Migrasi regional
Migrasi global
Revolusi industri
Revolusi komunikasi
Revolusi informasi
Masyarakat muda
Masyarakat menua
Masyarakat pasca tua

7. Antisipasi perobahan mendatang
  • Persaingan dunia 
  • Terbentuknya institusi-institusi dunia 
  • Berkembangnya budaya global 
  • Komersialisasi iptek 
  • Pengendalian superhigway berita 
  • Privatisasi pelayanan masyarakat 
  • Mengarahkan kehidupan eksklusif 
  • Membangun keluarga rakyat 
  • Meraih kualitas hidup 
  • Melindungi lingkungan alam 
  • Menguatkan lingkungan sosial 
  • Pemerintahan berwawasan masa depan 
  • Membangun peradaban dunia 
  • Mengatasi kasus siklus hayati serta siklus politik 
  • Inisiatif membentuk berbasiskan komunitas

PENGERTIAN DAN LANDASAN KURIKULUM

Pengertian Dan Landasan Kurikulum 
1. Pengertian Kurikulum
Istilah “Kurikulum” memiliki banyak sekali tafsiran yg dirumuskan sang pakar-ahli dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai dewasa ini. Tafsiran-tafsiran tadi bhineka satu menggunakan yg lainnya, sesuai menggunakan titik berat inti dan pandangan dari ahli yg bersangkutan. Istilah kurikulum asal berdasarkan bahas latin, yakni “Curriculae”, adalah jarak yang wajib ditempuh oleh seorang pelari. Pada saat itu, pengertian kurikulum merupakan jangka waktu pendidikan yg wajib ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan menempuh suatu kurikulum, siswa bisa memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya merupakan suatu bukti , bahwa siswa sudah menempuh kurikulum yang berupa planning pelajaran, sebagaimana halnya seseorang pelari sudah menempuh suatu jarak antara satu tempat ketempat lainnya dan akhirnya mencapai finish. Dengan kata lain, suatu kurikulum dianggap menjadi jembatan yang sangat penting buat mencapai titik akhir dari suatu bepergian serta ditandai sang perolehan suatu ijazah tertentu.

Di Indonesia kata “kurikulum” boleh dikatakan baru menjadi populer sejak tahun 5 puluhan, yang dipopulerkan oleh mereka yg memperoleh pendidikan di Amerika Serikat. Kini istilah itu telah dikenal orang di luar pendidikan. Sebelumnya yang lazim digunakan adalah “rencana pelajaran” pada hakikatnya kurikulum sama sama ialah dengan planning pelajaran.

Beberapa tafsiran lainnya dikemukakan sebagai berikut adalah.
Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yg wajib ditempuh dan dipelajari oleh anak didik buat memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata ajaran (subject matter) dicermati menjadi pengalaman orang tua atau orang-orang pandai masa lampau, yang sudah disusun secara sistematis serta logis. Mata ajaran tersebut mengisis materi pelajaran yang disampaikan pada anak didik, sehingga memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan yg bermanfaat baginya. 

Kurikulum menjadi rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yg disediakan untuk membelajarkan murid. Dengan program itu para murid melakukan aneka macam kegiatan belajar, sebagai akibatnya terjadi perubahan serta perkembangan tingkah laku anak didik, sesuai dengan tujuan pendidikan serta pembelajaran. Dengan kata lain, sekolah menyediakan lingkungan bagi murid yang memberikan kesempatan belajar. Itu sebabnya, suatu kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar maksud tadi bisa tercapai. Kurikulum tidak terbatas dalam sejumlah mata pelajaran saja, melainkan mencakup segala sesuatu yg bisa mempengaruhi perkembangan anak didik, misalnya: bangunan sekolah, indera pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman sekolah, serta lain-lain; yang pada gilirannya menyediakan kemungkinan belajar secara efektif. Semua kesempatan dan aktivitas yang akan serta perlu dilakukan sang anak didik direncanakan dalam suatu kurikulum. 

Kurikulum sebagai pengelaman belajar. Perumusan/pengertian kurikulum lainnya yg agak berbeda menggunakan pengertian-pengertian sebelumnya lebih menekankan bahwa kurikulum merupakan serangkaian pengalaman belajar. Salah satu pendukung berdasarkan pengalaman ini menyatakan sebagai berikut:

“Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses, activities, and experiences which pupils have under direction of the school, whether in the classroom or not (Romine, 1945,h. 14).”

Pengertian itu membuktikan, bahwa kegiatan-kegiatan kurikulum tidak terbatas pada ruang kelas saja, melainkan meliputi jua kegiatan-aktivitas diluar kelas. Tidak terdapat pemisahan yg tegas antara intra serta ekstra kurikulum. Semua kegiatan yg memberikan pengalaman belajar/pendidikan bagi murid pada hakikatnya merupakan kurikulum. 

Kurikulum adalah seperangkat planning serta pengaturan tentang isi dan bahan pelajaran dan cara yang digunakan sebagai panduan penyelenggaraan aktivitas pembelajaran buat mencapai tujuan pendidikan eksklusif. (Undang-Undang No.20 TH. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat planning serta pengaturan tentang isi maupun bahan kajian dan pelajaran dan cara penyampaian serta penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. (Pasal 1 Butir 6 Kemendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi serta Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa).

Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yg mempunyai tujuan eksklusif, yang diajarkan menggunakan cara eksklusif dan kemudian dilakukan penilaian. (Badan Standardisasi Nasional SIN 19-7057-2004 mengenai Kurikulum Pelatihan Hiperkes serta Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan).

Dari berbagai macam pengertian kurikulum diatas kita dapat menarik garis akbar pengertian kurikulum yaitu:
Kurikulum merupakan seperangkat planning serta pengaturan mengenai tujuan, isi, serta bahan pelajaran serta cara yang dipakai menjadi panduan penyelenggaraan aktivitas pembelajaran buat mencapai tujuan pendidikan eksklusif.

2. Landasan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum adalah inti berdasarkan bidang pendidikan serta memiliki dampak terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum pada pendidikan serta kehidupan insan, maka penyusunan kurikulum nir dapat dilakukan secara asal-asalan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yg kuat, yang didasarkan dalam output-output pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan kurikulum yg nir didasarkan pada landasan yang kuat bisa membuahkan fatal terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat pula terhadap kegagalan proses pengembangan insan.

Kurikulum disusun buat mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya menggunakan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan kesenian, sinkron dengan jenis serta jenjang masing-masing satuan pendidikan.. Pengebangan kurikulum berlandaskan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Tujuan filsafat dan pendidikan nasional yang dijadikan menjadi dasar buat merumuskan tujuan institusional yang dalam gilirannya sebagai landasan dalam merumuskan tujuan kurikulum suatu satuan pendidikan.
2. Sosial budaya serta agama yg berlaku dalam rakyat kita.
3. Perkembangan peserta didik, yg memilih dalam karekteristik perkembangan peserta didik.
4. Keadaan lingkungan, yg pada arti luas mencakup lingkungan manusiawi (interpersonal), lingkungan kebudayaan termasuk iptek (kultural), dan lingkungan hayati (bioekologi), serta lingkungan alam (geoekologis).
5. Kebutuhan pembangunan, yg meliputi kebutuhan pembangunan pada bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat, aturan, hankam, dan sebagainya.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan serta tekhnologi yang sinkron dengan sistem nilai dan kemanusiawian serta budaya bangsa.

Keenam faktor tadi saling kait-mengait antara satu menggunakan yang lainnya.
a. Filsafat dan tujuan pendidikan 
Filsafat pendidikan mengandung nilai-nilai atau keinginan warga . Berdasarkan harapan tersebut terdapat landasan, mau dibawa kemana pendidikan anak. Dengan kata lain, filsafat pendidikan adalah pandangan hidup masyarakat. Filsafat pendidikan menjadi landasan buat merancang tujuan pendidikan, prinsip-prinsip pembelajaran, dan perangkat pengalaman belajar yg bersifat mendidik. Filsafat pendidikan dipengeruhi oleh dua hal utama, yakni (1). Cita-cita warga , dan (dua). Kebutuhan peserta didik yg hayati di rakyat.

Nilai-nilai filsafat pendidikan wajib dilaksanakan dalam konduite sehari-hari. Hal ini menerangkan pentingnya filsafat pendidikan sebagai landasan pada rangka pengembangan kurikulum.

Filsafat pendidikan sebagai asal tujuan. Filsafat pendidikan mengandung nilai-nilai atau perbuatan seorang atau rakyat. Dalam filsafat pendidikan terkandung asa mengenai model manusia yang diharapakan sinkron menggunakan nilai-nilai yg disetujui sang individu dan rakyat. Karena itu, filsafat pendidikan wajib dirumuskan berdasarkan kriteria yang bersifat umum serta obyektif. Hopkin pada bukunya Interaction The democratic Process, mengemukakan kriteria antara lain:
1) Kejelasan, filsafat/keyakinan harus kentara serta nir boleh meragukan.
2) Konsisten dengan fenomena, berdasarkan penyelidikan yang seksama.
3) Konsisten menggunakan pengalaman, yg sesuai menggunakan kehidupan individu. 

b. Sosial budaya dan kepercayaan yg berlaku di masyarakat
Keadaan sosial budaya dan kepercayaan tidaklah terlepas menurut kehidupan kita. Keadaan sosial budayalah yg sangat berpengaruh pada diri insan, khususnya menjadi peserta didik. Sikap atau tingkah laku seseorang sebagian akbar ditentukan oleh hubungan sosial yang menciptakan sseeorang buat bertingkah laris yang sesuai dengan syarat lingkungan serta masyarakat lebih kurang. Agama yang membatasi tingkah laku kita jua sangat besar pengaruhnya dalam menciptakan suatu kurikulum. 

c. Perkembangan Peserta didik yang menunjuk dalam karateristik perkembangannya
Setiap siswa niscaya memiliki karateristik yang berbeda. Dengan keadaan peserta didik yg memiliki disparitas dalam hal kemampuan mengikuti keadaan atau dalan hal perkembangan, tentunya juga ikut ambil bagian dalam melandasi terwujudnya kurikulum yg sesuai dengan asa. Kurikulum akan dibentuk sedemikian rupa untuk mengimbangi perkembangan peserta didiknya. 

Kedaaan lingkungan 
Dalam arti yg luas, lingkungan adalah suatu sistem yang dianggap ekosistem, yg mencakup holistik faktor lingkungan, yang tertuju dalam peningkatan mutu kehidupan pada atas bumi ini. Faktor-faktor pada ekosistem itu, mencakup:
1) Lingkungan manusiawi/interpersonal
2) Lingkungan sosial budaya/kultural
3) Lingkungan biologis, yang meliputi tanaman dan fauna
4) Lingkungan geografis, misalnya bumi, air, dan sebagainya.

Masing-masing faktor lingkungan mempunyai asal daya yang dapat digunakan sebagai modal atau kekuatan yg mempengaruhi pembangunan. Lingkungan manusiawi merupakan sumber daya menusia (SDM), baik pada jumlah maupun pada mutunya. Lingkungan sosial budaya adalah asal daya alam (SDA). Jadi ada tiga sumber daya alam (SDA). Jadi ada tiga sumber daya yang terkait erat menggunakan pembangunan yang berwawasan lingkungan. 

Kebutuhan Pembangunan 
Tujuan utama pembangunan merupakan buat menumbuhkan sikap serta tekad kemandirian insan serta warga Indonesia pada rangka menaikkan kualitas asal daya insan untuk mewujudkan kesejahteraan lahir batin yang lebih selaras, adil serta merata. Keberhasilan pembangunan ditandai oleh terciptanya suatu masyarakat yang maju, mandiri serta sejahtera.

Untuk mencapai tujuan pembangunan tadi, maka dilaksanakan proses pembangunan yang titik beratnya terletak dalam pembangunan ekonomi yg seiring dan didukung sang pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, serta upaya-upaya pembangunan di sektor lainnya. Hal ini menunjuk pada kebutuhan pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yg perlu dibangun itu sendiri, yg bidang-bidang industri, pertanian, tenaga kerja, perdagangan, transportasi, pertambangan, kehutanan, usaha nasional, pariwisata, pos serta telekomunikasi, koperasi, pembangunan daerah, kelautan, kedirgantaraan, keuangan, transmigrasi, tenaga dan lingkungan hayati (GBHN, 1993).

Gambaran mengenai proses serta tujuan pembangunan tadi pada atas sekaligus mendeskripsikan kebutuhan pembangunan secara kesuluruhan. Hal mana menaruh akibat tertentu terhadap pendidikan di perguruan tinggi. Dengan kata lain, penyelenggaraan pendidikan pada perguruan tinggi harus disesuaikandan diarahkan pada upaya –upaya dan kebutuhan pembangunan, yang mencakup pembangunan ekonomi dan pengembangan asal daya manusia yg berkualitas. Penyelenggaraan pendidikan diarahkan buat menyiapkan peserta didik sebagai anggota warga yang memiliki kemampuan keilmuan serta keahlian, yang bersifat mendukung ketercapaian hasrat nasional, yakni suatu warga yang maju, berdikari, serta sejahtera.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi 
Pembangunan didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan serta tekhnologi dalam rangka mempercepat terwujudnya ketangguhan serta keunggulan bangsa. Dukungan iptek terhadap pembangunan dimaksudkan buat memacu pembangunan menuju terwujudnya rakyat berdikari, maju dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan dan kemampuan-kemampuan tadi, maka ada tiga hal yang dijadikan sebagai dasar, yakni:
1) Pembangunan iptek wajib berada dalam keseimbangan yang dinamis dan efektif menggunakan training sumber daya manusia, pengembangan wahana dan prasarana iptek, pelaksanaan penelitian serta pengembangan serta rekayasa dan produksi barang dan jasa.
2) Pembangunan iptek tertuju dalam peningkatan kualitas, yakni untuk menaikkan kualitas kesejahteraan dan kehidupan bangsa.
3) Pembangunan iptek harus selaras (relevan) dengan nilai-nilai kepercayaan , nilai luhur budaya bangsa, syarat sosial budaya, dan lingkungan hayati.
4) Pembangunan iptek harus berpijak pada upaya peningkatan produktivitas, efisiensi dan efektivitas penelitian dan pengembangan yg lebih tinggi.
5) Pembangunan iptek menurut pada asas pemanfaatannya yang bisa menaruh pemecahan kasus nyata pada pembangunan.

Penguasaan, pemanfaatan, dan pengembangan ilmupengetahuan dan tekhnologi dilaksanakan oleh banyak sekali pihak, yakni:
1) Pemerintah, yang menyebarkan serta memanfaatkan iptek untuk menunjang pembangunan dalam segala bidang.
2) Masyarakat, yang memanfaatkan iptek itu buat pengembangan masyarakat serta mengembangkannya secara swadaya.
3) Akademisis terutama pada lingkungan perguruan tinggi, mengembangkan iptek buat disumbangkan kepada pembangunan.
4) Pengusaha, untuk kepentingan meningkatan produktivitas.

Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama pada pengembangan kurikulum, yaitu: (1) filosofis ; (dua) psikologis; (tiga) sosial-budaya; dan (4) ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Untuk lebih jelasnya, pada bawah ini akan diuraikan secara ringkas keempat landasan tadi.

1. Landasan Filosofis 
Filsafat memegang peranan penting pada pengembangan kuikulum. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan dalam banyak sekali genre filsafat, seperti : perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa berpijak dalam aliran – aliran filsafat tertentu, sebagai akibatnya akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan. Dengan merujuk kepada pemikiran Ella Yulaelawati (2003), pada bawah ini diuraikan mengenai isi menurut-menurut masing-masing aliran filsafat, kaitannya dengan pengembangan kurikulum.
a. Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran serta keindahan menurut warisan budaya dan dampak sosial eksklusif. Pengetahuan dipercaya lebih krusial dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari. Pendidikan yg menganut faham ini menekankan dalam kebenaran mutlak, kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat serta ketika. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu. 

b. Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya serta anugerah pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar bisa sebagai anggota rakyat yg berguna. Matematika, sains serta mata pelajaran lainnya dipercaya menjadi dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga buat hidup pada masyarakat. Sama halnya menggunakan perenialisme, essesialisme jua lebih berorientasi dalam masa lalu.

c. Eksistensialisme menekankan dalam individu menjadi sumber pengetahuan mengenai hayati serta makna. Untuk memahamu kehidupan seorang mesti tahu dirinya sendiri. Aliran ini mempertanyakan bagaimana aku hidup pada global? Apa pengalaman itu?

d. Progresivisme menekankan dalam pentingnya melayani disparitas individual, berpusat dalam siswa, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme adalah landasan bagi pengembangan belajar peserta didik aktif.

e. Rekonstruktivisme adalah penjelasan terperinci lanjut dari genre progresivisme. Pada rekonstruksivisme, peradaban insan masa depan sangat ditekankan. Disamping menekankan mengenai disparitas individual misalnya dalam progresivisme, rekonstuktivisme lebih jauh menekankan mengenai pemecahan masalah, berfikir kritis serta sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan buat apa berfikir kritis , memecahkan kasus, dan melakukan sesuatu? Penganut genre ini menekankan pada output belajar dan proses.

Aliran filsafat Perenialisme, Essensialisme, eksistensialisme adalah aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme menaruh dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan pada Pengembangan Model Kurikulum Interaksional.

Masing-masing aliran filsafat niscaya memiliki kelemahan serta keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, pada praktek pengembangan kurikulum, penerapan genre filsafat cenderung dilakukan secara eklektif buat lebih mengkompromikan dan mengakomodasikan aneka macam kepentingan yg terkait menggunakan pendidikan. Meskipun demikian waktu ini, pada beberapa negara serta khususnya pada Indonesia, sepertinya mulai terjadi pergeseran landasan dalam pengembangan kurikulum, yaitu menggunakan lebih menitikberatkan dalam filsafat rekonstruktivisme.

2. Landasan Psikologis
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi yg mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1) psikologi perkembangan serta (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan adalah ilmu yg mengusut tentang konduite individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji mengenai hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya bisa dijadikan menjadi bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang menyelidiki tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar menyelidiki tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, dan aneka macam aspek konduite individu lainnya pada belajar yg semuanya bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum.

Masih berkenaan dengan landasan psikologis, Ella Yulaelawati memaparkan teori-teori psikologis yg mendasari Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dengan mengutip pemikiran Spencer, Ella Yulaelawati mengemukakan pengertian kompetensi bahwa kompetensi adalah ”ciri fundamental dari seorang yang merupakan interaksi kausal dengan surat keterangan kriteria yg efektif serta atau penampilan yg terbaik dalam pekerjaan pada suatu situasi”.

Selanjutnya, dikemukakan juga tentang lima tipe kompetensi, yaitu: 
  • Motif; sesuatu yg dimiliki seorang buat berfikir secara konsisten atau harapan buat melakukan suatu aksi. 
  • Bawaan; yaitu ciri fisisk yg merespons secara konsisten aneka macam situasi atau informasi. 
  • Konsep diri; yaitu tingkah laku , nilai atau image seseorang. 
  • Pengetahuan; yaitu warta khusus yang dimiliki seseorang; 
  • Keterampilan; yaitu kemampuan melakukan tugas secara fisik juga mental. 
Kelima kompetensi tersebut memiliki akibat mudah terhadap perencanaan sumber daya insan atau pendidikan. Keterampilan dan pengetahuan cenderung lebih tampak pada permukaan karakteristik-karakteristik seorang, sedangkan konsep diri, bawaan serta motif lebih tersembunyi dan lebih mendalam dan merupakan pusat kepribadian seorang. Kompetensi permukaan (pengetahuan dan keterampilan) lebih gampang dikembangkan Pelatihan adalah hal sempurna buat menjamin kemampuan ini. Sebaliknya, kompetensi bawaan dan motif jauh lebih sulit buat dikenali dan dikembangkan.

3. Landasan Sosial-Budaya
Kurikulum dapat dicermati sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan output pendidikan. Kita maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan siswa buat terjun kelingkungan warga . Pendidikan bukan hanya buat pendidikan semata, tetapi menaruh bekal pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai buat hayati, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di warga .

Peserta didik dari dari rakyat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal pada lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat juga. Kehidupan masyarakat, menggunakan segala ciri dan kekayaan budayanya sebagai landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan.

Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia – insan yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, namun justru melalui pendidikan diperlukan bisa lebih mengerti serta sanggup membangun kehidupan masyakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, juga proses pendidikan harus diubahsuaikan menggunakan kebutuhan, syarat, karakteristik, kekayaan dan perkembangan yg ada di masyakarakat.

Setiap lingkungan masyarakat masing-masing memiliki-sosial budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan serta pola interaksi antar anggota masyarkat. Salah satu aspek penting pada sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku para rakyat rakyat. Nilai-nilai tersebut bisa bersumber dari agama, budaya, politik atau segi-segi kehidupan lainnya.

Sejalan dengan perkembangan rakyat maka nilai-nilai yg ada dalam rakyat jua turut berkembang sebagai akibatnya menuntut setiap warga warga buat melakukan perubahan serta penyesuaian terhadap tuntutan perkembangan yg terjadi di kurang lebih rakyat.

Israel Scheffer (Nana Syaodih Sukamdinata, 1997) mengemukakan bahwa melalui pendidikan manusia mengenal peradaban masa kemudian, turut dan dalam peradaban kini serta membuat peradaban masa yang akan tiba. Dengan demikian, kurikulum yg dikembangkan sudah seharusnya mempertimbankan, merespons dan berlandaskan dalam perkembangan sosial-budaya dalam suatu rakyat, baik dalam konteks lokal, nasional juga global.

4. Landasan Ilmu Pengetahuan serta Tekhnologi
Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan tekhnologi yg dimiliki insan masih nisbi sederhana, tetapi semenjak abad pertengahan mengalami perkembangan yg pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung sampai saat ini serta dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang.

Akal manusia telah bisa menjangkau hal-hal yang sebelumnya merupakan sesuatu yg nir mungkin. Pada jaman dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil kalau manusia mampu menginjakkan kaki di Bulan, namun berkat kemajuan pada bidang Ilmu Pengetahuan serta Teknologi dalam pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo berhasil mendarat pada Bulan dan Neil Amstrong adalah orang pertama yg berhasil menginjakkan kaki di Bulan. 

Kemajuan cepat global dalam bidang warta dan teknologi dalam dua dekade terakhir telah berpengaruh pada peradaban insan melebihi jangkauan pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan sosial, ekonomi serta politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran serta cara-cara kehidupan yang berlaku dalam konteks global dan lokal.

Selain itu, dalam abad pengetahuan kini ini, diharapkan masyarakat yg berpengetahuan melalui belajar sepanjang hayat dan standar mutu tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai rakyat sangat majemuk serta canggih, sebagai akibatnya diperlukan kurikulum yang disertai dengan kemampuan meta-kognisi dan kompetensi buat berfikir dan belajar bagaimana belajar (learning to learn) dalam mengakses, memilih dan menilai pengetahuan, dan menngatasi situasi yg ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian.

Perkembangan pada bidang Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi, terutama pada bidang transportasi serta komunikasi sudah bisa merubah tatanan kehidupan manusia. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya dapat mengakomodir serta mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi buat kemaslahatan serta kelangsungan hayati insan.