CONTOH TEKS PROSEDUR DENGAN KALIMAT SARAN DAN LARANGAN

Sebuah teks prosedur merupakan teks yg berisi cara serta langkah-langkah buat membuat sesuatu dan  atau melakukan sesuatu. Nah, untuk menerima hasil yg aporisma pada menciptakan juga melakukan sesuatu, diperlukan teks yang lengkap. Selain harus lengkap strukturnya pula harus lengkap isinya.
Teks prosedur harus lengkap dengan saran serta embargo agar mampu membuat dan melakukan suatu hal dengan hasil yang aporisma. Kalimat saran dalam teks mekanisme diharapkan buat menyarankan hal-hal atau cara lain tindakan yg terbaik. Sementara kalimat embargo dalam teks mekanisme diharapkan supaya nir sampai terjadi hal-hal yg menjadikan buruk selama proses melakukan maupun membuat sesuatu dalam teks mekanisme.
Berikut ini adalah contoh teks mekanisme yang mengandung saran jua ada larangannya.
Contoh Teks Prosedur: Cara Mematikan Mengganti Kartu Memori SD dengan Benar

Hal yang selalu berkaitan dengan telepon selular adalah kartu memori eksternal (micro Sekolah Dasar). Kartu memori eksternal berfungsi buat menyimpan data tambahan. Ada kalanya kita perlu mengubah kartu tersebut menurut telepon kita.  Beginilah langkah-langkah mengganti kartu memori menggunakan benar.

1. Tutup semua pelaksanaan telepon seluler kita

2. Tekan tombol 'power' sampai ada warta telepon meninggal.

3. Buka casing dan baterai, jangan buka baterai waktu telepon masih menyala.

4. Buka memori eksternal secara perlahan, sebaiknya buka menggunakan ujung kuku jangan menggunakan benda tajam.

5. Pasang kartu memori eksternal yg baru, usahakan pastikan bahwa kartu tadi higienis.

6. Pasang balik baterai serta casing telepon.

7. Hidupkan telepon dengan menekan tombol power, jangan buka pelaksanaan sampai pembacaan kartu sahih-benar selesai.

Telepon baru bisa digunakan waktu pembacaan (scanning) kartu memori dan penyimpanan benar-sahih terselesaikan. Dengan demikian, kerja telepon selular kita bisa lebih maksimal . Jika sayang dalam telepon kita, maka lakukan hal ini menggunakan bijaksana, selamat mencoba!
Dalam contoh teks prosedur yang berjudul cara membarui kartu memori Sekolah Dasar dengan sahih di atas, masih ada 2 kalimat saran dan 2 kalimat larangan.
Kalimat saran terdapat pada kalimat (langkah) 4 serta langkah 5. Dalam langah tadi, disarankan untuk menggunakan kuku, serta disarankan agar kartu memori yg hendak dipasang bersih.
Adapun larangan terdapat pada langkah 4 serta langkah 7. Larangan yg dipakai pada model teks mekanisme pada atas, mengingatkan supaya ketika melakukan sebuah mekanisme tidak membuahkan fatal. Misalnya pelarangan memakai benda tajam, tidak boleh karena bisa merusak komponen telepon.
Pengguna telepon selular jua dilarang membuka aplikasi waktu perangkat belum benar-benar siap. Hal ini dilarang lantaran sanggup mengganggu kinerja telepon. Jika sudah terganggu sanggup jadi menghambat holistik sistem yang terdapat pada telepon tersebut.
Demikian model teks mekanisme yang ada kalimat saran dan kalimat embargo di dalamnya.

CONTOH MEMPERBAIKI KALIMAT YANG KURANG TEPAT MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG PELESAPAN DAN KATA ACUAN DALAM TEKS PROSEDUR

Dalam teks prosedur, kalimat yg dipakai harus singkat jelas serta padat. Istilah lainnya, kalimat pada teks prosedur wajib efektif.  Kalimat yang efektif adalah kalimat yang nir bertele-tele. Lantaran dalam teks prosedur, yang terpenting adalah petunjuk sebisa mungkin sanggup dipahami dengan gampang oleh pembaca. 

Kalimat yg efektif adalah kalimat yang nir menggunakan dua subjek atau objek, sebagai akibatnya mampu menggunakan kata acuan (pengganti). Nah, istilah acuan ini digunakan supaya tidak terlalu panjang.

Pelesapan merupakan penghilangan bagian kalimat yg sudah terwakili oleh keliru satu bagian saja. Makna lain pelesapan adalah penghilangan. Jadi, bagian kalimat yang berupa istilah atau campuran kata (frasa) yang sanggup dihilangkan tanpa mengganti makna, bisa dihilangkan supaya kalimat perintah dalam teks prosedur sanggup lebih ringkas serta efektif.

Kata penghubung diperlukan, buat memperjelas maksud kalimat sebagai akibatnya tidak tumpang tindih menggunakan petunjuk melakukan sesuatu yang lain. Misalnya penggunaan kata hubung kemudian menandakan bahwa tindakan atau hal yg dilakukan ketikan termin pertama sudah selesai dilakukan. Sementara jika kata penghubungan yg dipakai adalah sementara itu, menandakan bahwa kalimat petunjuk dilakukan bersamaan menggunakan proses yg masih berlangsung.

Contoh penggunaan kata penghubung:

Panggang daging dalam panggang, sementara itu siapkan sambalnya.
Potong daging kecil-kecil, setelah itu masukkan ke dalam tepung.

Dalam kalimat pada atas, disparitas ad interim serta sehabis itu sangat kentara. Dalam kalimat pertama dipakai kata penghubung sementara itu, artinya sambil daging dipanggang dalam oven kita siapkan sambalnya. Jadi prosesnya bersamaan. Dalam kalimat kedua, kata penghubung setelah itu, digunakan buat memperlihatkan proses selanjutnya. Tidak mampu dilakukan bersamaan.

Berikut ini model penerapan perbaikan kalimat yg tepat serta efektif dengan memakai istilah penghubung, dengan melakukan pelesapan bagian kalimat, dan dengan memakai istilah acuan.

Misalnya terdapat kalimat: 

1. Potong tempe berbentuk dadu.
2. Masukkan potongan  tempe yg berbentuk dadu  ke dalam tepung.
3. Goreng potongan tempe yang sudah dilumir tepung dalam minyak panas.

Kalimat pada atas (kalimat 2 dan kalimat 3) tidak efektif karena sanggup dipersingkat. Apabila disunting (diedit) menggunakan memakai istilah penghubung, pelespan, dan istilah acuan petunjuk menggoreng tempe tadi mampu lebih ringkas. 

Perbaikan dengan memakai Kata Penghubung dan Pelesapan.

1. potong tempe berbentuk dadu kemudian masukkan ke pada campuran tepung.

Dalam contoh kalimat perbaikan di atas, kalimat 1 dan 2 dalam model kalimat yang salah digabung sebagai satu kalimat. Penggabungan ini menggunakan istilah penghubung lalu. Dengan menggunakan istilah penghubung itu, maka nir perlu ditulis pulang objeknya (rabat tempe yang berbentuk dadu), sebagai akibatnya langsung predikatnya (tindakannya). Sehingga lebih efektif. Pembaca juga nir resah tahu maknanya, tetap paham bahwa yang dimasukkan ke pada tepung merupakan tempe yang sudah dipotong berbentuk dadu.

Penggunaan istilah acuan dalam perbaikan kalimat sanggup digunakan buat memperbaiki kalimat angka tiga. Tinggal gunakan istilah acuan 'tadi'. Sehingga pemugaran kalimatnya menjadi:

goreng tempe tadi dalam minyak panas.

Penyebutan tempe tadi merujuk pada potongan tempe yang sudah dilumuri tepung. Jika ditulis lengkap maka terlalu panjang, jika diganti menggunakan kata acuannya maka mampu lebih ringkas serta efektif.

Demikian penjelasan tentang pemugaran kalimat menggunakan kata penghubung, istilah acuan, serta pelesapan atau penghilangan bagian yang nir perlu.

CIRICIRI KALIMAT SARAN DALAM TEKS PROSEDUR

Salah satu karakteristik bahasa dalam sebuah teks prosedur merupakan adanya kalimat perintah, kalimat saran, serta kalimat larangan. Ketiga kalimat ini sebenarnya ada pada satu kelompok jenis kalimat yaitu kalimat imperatif.

Ketiga kalimat di atas, sebenarnya merupakan kalimat. Tetapi, memiliki kadar disparitas antara kalimat perintah, kalimat embargo, dan kalimat saran. Kalimat perintah adalah kalimat yg 'menyuruh' untuk melakukan sesuatu; Kalimat larangan adalah kalimat yg melarang pembacanya buat berbuat sesuatu, berarti pada dasarnya jua memerintahkan suatu hal kebalikannya; ad interim itu kalimat saran merupakan kalimat yg memberikan penawara sesuatu yang dipercaya lebih baik.

Dalam artikel ini, akan lebih poly dijelaskan mengenai ciri-karakteristik kalimat saran. Salah satu jenis kalimat yang terdapat pada teks mekanisme. Dalam penjelasan artikel ini akan dijabarkan tentang karakteristik sintaksis kalimat saran, karakteristik isi kalimat saran, dan alasan mengapa dibutuhkan kalimat saran dalam sebuah teks prosedur.

Ciri kalimat prosedur dicermati dari segi bentuk serta penggunaannya adalah diawali menggunakan kata yg berupa saran.

Kata yang menunjukkan saran diantaranya adalah:

sebaiknya....
seharusnya....
lebih baik apabila...
pastikan....
perlu diingat...
usahakan....

dan seterusnya, istilah serta frasa yang mirip menggunakan bentuk saran pada atas.

Jika kata serta frasa di atas disusun menjadi kalimat saran yang biasa digunakan pada teks prosedur maka mampu diterapkan dalam model kalimat dalam teks mekanisme untuk membuat nasi goreng berikut ini:

sebaiknya haluskan bumbu hingga benar-benar halus.

seharusnya masakan telah matang pada 5 mnt pertama.

lebih baik bila yang dipakai merupakan garam beryodium.

pastikan bumbu telah tercampur rata dengan nasi.

perlu diingat bahwa nasi yang baik adalah nasi yang tidak terlalu lembut.

Usahakan gunakan sayur bebas pestisida sebagai hiasan dan lalapan pelengkapnya.


Nah, dari karakteristik bahasa dan contoh kalimat saran di atas, dapat diketahui ciri isi kalimat saran. Berdasarkan model-model kalimat tadi dapat diketahui bahwa kalimat saran memberikan cara lain yang lebih baik. Ini merupakan ciri isinya, sebuah kalimat saran pasti menawarkan alternatif.

Kita amati dari kalimat contoh yg pertama: sebaiknya haluskan bumbu sampai sahih-benar halus. Pada dasarnya ini adalah saran yg bisa diterapkan, sanggup jua tidak. Apabila hiluskan sampai sahih-benar halus maka cita rasa bumbu nasi goreng sanggup sahih-sahih merata. Seandainya nir mampu sahih-benar halus sebenarnya mampu jua digunakan menjadi bumbu nasi goreng.

Begitu jua dengan model-model yg kalimat yg lain di atas. Apabila dijelaskan pada bahasa yg gamblang model kalimat yang terakhir begini penjelasannya: usahakan pakai sayur bebas pestisida menjadi hiasan serta lalapan pelengkapnya. Nah, seandainya tidak bisa mengklaim sebuah sayuran ditanam secara organik bebas pestisida, maka sayur misalnya umumnya juga tidak mengurangi nilai rasa kelezatan sebuah masakan.

Penjelasan yang terakhir merupakan jawaban berdasarkan pertanyaan mengapa dalam teks mekanisme ada kalimat saran. Berikut ini penjelasannya:

Teks mekanisme adalah sebuah jenis teks yang berisi langkah-langkah atau pedoman yang sanggup dipakai oleh sesorang buat melakukan suatu hal. Baik membuat sesuatu, menggunakan sesuatau, atau melakukan suatu gerakan atau suatu tindakan.
Baca Juga:
- Mengidentifikasi Penggunaan Bahasa dalam Teks Prosedur
- Kalimat Perintah, Kalimat Saran, Kalimat Larangan Perbedaan dan Persamaannya

Nah, pada proses melakukan aktivitas tadi diperlukan tindakah yg efektif serta efisien buat membuat sesuatu yang maksimal . Misalnya yang dipakai contoh adalah membuat nasi goreng, maka dibutuhkan output yg didapat merupakan cara membuat nasi goreng yg sangat gampang, sekaligus membentuk produk kuliner nasi goreng yang sangat lezat . Untuk mendapatkan hasil yg aporisma tadi maka diharapkan saran-saran yang penting selain juga kalimat perintah pada termin atau langkah-langkah membuat nasi goreng.

Semoga penjelasan singkat dan sederhana mengenai karakteristik-ciri kalimat saran dalam sebuah teks prosedur ini sanggup memperdalam dan memperluas pengetahuan mengenai kalimat saran.

KALIMAT PERINTAH KALIMAT SARAN DAN KALIMAT LARANGAN PENGERTIAN PERBEDAAN DAN CONTOHNYA

Salah satu karakteristik kebahasaan yg ada pada teks mekanisme adalah adanya bentuk kalimat perintah, saran, serta larangan. Sebenarnya apa perbedaan antara kalimat perintah, kalimat larangan, serta kalimat saran?
Berikut ini penerangan lengkapnya serta model yg paling pas.
Pada dasarnya, kalimat saran, perintah, dan larangan merupakan satu gerombolan kalimat, yaitu kalimat imperatif. Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yg diterbitkan oleh Pusat Bahasa, kalimat imperatif dijelaskan sebagai perintah, suruhan, permintaan .
(Mungkin artikel yang berjudul Ciri-karakteristik kalimat saran dalam teks prosedur juga anda butuhkan buat materi menulis teks mekanisme)
Kalimat imperatif ini dibagi sebagai empat golongan yaitu perintah atau suruhan; perintah halus; permohonan; ajakan dan harapan; larangan atau perintah negatif; dan pembiaran.

Adapun karakteristik-ciri kalimat imperatif yang mencakup perintaah, saran, serta larangan mempunyai karakteristik formal sebagai berikut:
1) Intonasi yang ditandai  nada renda pada akhir tuturan
2) pemakaian partikel penegas, penghalus, serta istilah tugas ajakan, asa, permohonan, dan larangan.
3) susunan inversi sehingga urutannya sebagai tidak selalu trungkap predikat-subjek bila diharapkan; dan
4) pelaku tindakan nir selalu terungkap.
Berikut ini penjelasannya:
intonasi yang ditandai nada rendah pada akhir tuturan hanya bisa diketahui saat kalimat imperatif diucapkan.
Contoh kalimat imperatif atau perintah yg menggunakan partikel:
partikel penegas: Ambilah buku itu!
partikel penghalus: Ambilkan buku itu.
kata tugas ajakan: Mari kerjakan tugas ini.
harapan : Semoga kamu sudi mengerjakan tugas ini. Apabila diwujudkan dalam kalimat lain maka menjadi: kamu wajib mengerjakan tugas itu!
permohonan: Kuharap bisa tahu maksudnya. Pada dasarnya ini adalah kalimat perintah yg pula bermakna: kamu wajib sanggup tahu maksudnya.

Penjelasan lengkap mengenai partikel -lah dan partikel lain bisa dibaca pada: Penjelasan Partikel -lah; -tah; -kah; serta -pun
perintah negatif: Jangan tidur di dalam kelas!
Setelah mengetahui jenis-jenis imperatif atau larangan. Kembali kita bahas perbedaan mengenai kalimat perintah, saran, serta larangan.
Kalimat perintah, saran, dan embargo pada dasarnya sama saja yaitu 'mengharap atau menyuruh orang lain buat melakukan sesuatu'. Perbedaannya, kalimat perintah bisa berupa instruksi eksklusif. Sementara kalimat saran berupa perintah, namun masih bisa ditoleransi bila tidak dilakukan. Kalimat larangan, merupakan asa buat melakukan hal antagonis dengan keinginannya.
Contoh kalimat perintah pada teks prosedur:
Tambahkan air sebanyak 600 cc.

Kalimat pada atas merupakan kalimat perintah. Lantaran harus dilakukan supaya tahapan atau mekanisme bisa berjalan dengan tepat.
Contoh kalimat saran dalam teks prosedur:
sebaiknya gunakan santan orisinil, bukan bungkus.

Kalimat di atas merupakan saran, lantaran menggunakan istilah sebaiknya. Karena berupa saran, meskipun nir dilakukan nir apa-apa. Hanya saja untuk hasil maksimal maka disarankan sesuai fakta di atas. Jadi, masih ada cara lain lain.
Baca Juga: Memperbaiki dan Melengkapi Teks Prosedur Cara Membuat Angklung
Contoh kalimat embargo pada teks prosedur:
jangan ragu ketika menggerakkan tangan.

Kalimat pada atas berupa embargo, pada dasarnya jua merupakan perintah untuk bersemangat dalam menggerakkan tangan.
Demikian penerangan tentang kalimat larangan, saran, dan perintah. Ketiganya sanggup digunakan pada teks mekanisme.

CONTOH SOAL PILIHAN GANDA BAHASA INDONESIA MATERI TEKS PROSEDUR UNTUK UAS/PAS SMP KELAS 7

Salah satu kendala yang dialami sang pengajar bahasa Indonesia SMP yang menerapkan kurikulum 2013 edisi revisi 2016/2017 adalah penyusunan soal. Pada dasarnya pembuatan soal sama saja antara kurikulum satu menggunakan kurikulum yang lain. Tapi, karena tidak terdapat referensi berupa contoh soal, apalagi model soal pilihan ganda, maka guru merasa kebingungan dengan bentuk soal yang akan dibentuk.
Apakah soal pilihan ganda bagi murid untuk materi teks mekanisme harus berupa pengetahuan saja. Ataukah boleh sebuah soal pilihan ganda jua memasukkan materi dengan kode KD 4, (materi keterampilan).
Jika terdapat yg gundah membuat soal antara KD kelompok 3 dan KD gerombolan 4, maka jawabannya soal mencakup ke 2 Kelompok KD tadi. Termasuk ketika wajib menulis soal pilihan ganda untuk materi teks Prosedur.
Jadi, KD yang digunakan adalah KD 3.lima serta KD 3.6 dan KD 4.lima serta KD 4.6.
Berikut ini model pilihan ganda untuk materi teks mekanisme.
Soal Teks Prosedur 1
Bacalah model kutipan teks prosedur berikut ini:
Pertama, tambahkan 2 sendok gula serta satu sendok serbuk kopike dalam gelas.

Kedua, tuang air panas yg sudah mendidih.

Ketiga, aduk rata hingga bubuk kopi serta gula larut dan air menjadihitam pekat.

Kutipan teks prosedur pada atas merupakan teks proseduruntuk.....
a.membuat bubuk kopi
b.membuat minuman kopi
c.melakukan pengadukan kopi
d.melakukan pencampuran kopi gula air


2   Soal Teks Prosedur 2

     Batasan danukuran yang terdapat dalam kalimat pertama kutipan teks di atas adalah....
a.masukkan
b.dua sendok
c.hingga larut
d.dalam gelas

3Soal Teks Prosedur 3

     Pembagian jenis teks prosedur yang sempurna adalah....
a.teks mekanisme irisan dan teks mekanisme total
b.teks prosedur cara memainkan serta cara menggunakan
c.teks mekanisme cara menciptakan serta cara melakukan
d.teks mekanisme cara mengumpulkan dan cara membuat

4   Soal Teks Prosedur 4
     Berikut ini yang termasuk kalimat saran pada teksprosedur merupakan....
a.sebaiknya pakai air mendidih agar kopi lebih nikmat.
b.masak air hingga mendidih.
c.aduk kopi dan gula sampai merata.
d.kopi siap dihidangkan saat hangat.


Demikian model soal pilihan ganda untuk Bab tiga Teks Prosedur. Contoh soal pada atas bisa dikembangkan sebagai soal-soal pilihan ganda yg lain. Tinggal mengganti jenis kalimat, dan contoh teksnya.

Selamat menulis soal teks mekanisme.

Bacan dan unduh Contoh Soal yang lain dalam blog ini.

PEMBAHASAN DAN KUNCI JAWABAN CONTOH SOAL TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Dalam postingan sebelumnya, Soal Bahasa Indonesia Contoh Soal Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) Pilihan Ganda untuk PAS (UAS). Sudah ada beberapa model soal. Masing-masing soal tersebut adalah contoh soal pilihan ganda dengan materi primer teks Laporan Hasil Observasi.
Akan tetapi, pada model soal tadi belum ada jawaban dan pembahasan terhadap kemungkinan jawaban yg paling tepat. Maka berdasarkan itu, dalam artikel kali ini akan dibahas tentang soal tadi. Yang terdapat di sini hanyalah kunci jawaban dan pembahasan masing-masing nomor soal teks laporan output observasi.
Untuk mengetahui bentuk soalnya, silakan ditinjau di sini. Langsung saja kita bahas soal tadi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 1

(Menemukan Informasi dalam Teks LHO)

Jawaban: D. Museum.

Pembahasanan: Yang ditanyakan pada contoh soal teks LHO nomor 1 ini merupakan objek yg dibahas. Nah, objek yg dibahas pada teks laporan output observasi memang meliputi semua aspek yang mencakup kegunaannya.
Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 2

(Memahami Informasi dalam Teks LHO)

Jawaban: D. Adanya kalimat definisi.

Pembahasan: Dalam materi teks laporan hasil observasi (LHO), keliru satu cirinya merupakan adanya kalimat definisi. Sementara itu, kata umum - kata khusus, dan seolah-oleh melihat merupakan karakteristik pada teks pelukisan. Begitu jua dengan jawaban C. Itu adalah karakteristik-ciri teks mekanisme.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi tiga-5

(Memahami penggunaan bahasa dalam Teks LHO)

Soal Nomor 3 
 Jawaban: C
Berdasarkan model soalnya, yg ditanyakan merupakan yang bukan adalah definisi. Nah kalimat definisi ditandai menggunakan adanya istilah 'merupakan' atau 'adalah' atau sejenisnya. Kalimat yang nir mengandung istilah itu merupakan kalimat keempat. Jadi jawaban yg paling tepat adalah C.

Soal Nomor 4

Jawaban: B
Pembahasan: Kalimat 1 dan kalimat tiga merupaan awal kalimat. Yang adalah kalimat utama berdasarkan paragrafnya.
Soal Nomor 5

Jawaban: A
Pembahasan: Kalimat penjelas adalah kalimat yg menyebutkan utama utamanya. Untuk kalimat nomor empat, yang berisi tentang fokus terhadap fungsi museum. Berarti jawaban yang paling tepat adalah kalimat keempat.
Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 6

(Menemukan ilham utama dalam kalimat teks LHO)

Ide pokok yg masih ada pada paragraf ke 2 teks pada atas adalah.....
a.       Fungsi museum merupakan melestarikan serta memanfaatkan koleksinya.
b.       Fungsi museum terdapat beberapa jenis.
c.       Ada berapa fungsi museum.
d.       Museum merupakan loka manusia menyimpan koleksinya.


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 7

(Memahami struktur Teks LHO)

Jawaban: A
Pembahasan : Struktur teks Laporan Hasil Observasi yg paling sempurna adalah; Definsi umum; pelukisan baigan; simpulan.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 8
(Memahami bagian teks LHO)

Jawaban: A
Pembahasan: Paragraf di atas adalah definisi generik dari hewan serangga kunang-kunang. Dalam bagian ini, masih dijelaskan kunang-kunang secara generik. Tidak mengungkapkan bagian tubuh kunang-kunang, habitatnya, atau fungsinya di alam. Jadi, bukan deskripsi bagiannya. Bukan pula konklusi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 9
(Memperbaiki kalimat/menciptakan kalimat efektif pada Teks LHO)

Jawaban: C
Pembahasan: Kesalahan (ketidak efektifan) kalimat tersebut lantaran adanya bentuk jamak yg berulang: banyak aneka macam macam-macam. Seharusnya digunakan salah satunya saja. Maka kalimat yg paling tepat merupakan: pantai mempunyai banyak manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 10

(Menelaah Informasi dalam Teks LHO)

Jawaban: B
Pembahasan: Jawaban yang paling sempurna adalah ragam manfaat lebah. Karena pada paragraf tadi dijelaskan tentang manfaat-manfaat lebah. Baik dalam segi kesehatan (akunpunktur) maupun manfaat lebah buat kuliner (diambil madunya).
Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 11

(Menulis Teks LHO menggunakan sahih)

Jawaban: B
Pembahasan: Teks laporan hasil observasi merupakan jenis teks dengan penjelasan secara ilmiah dengan ragam bahasa ilmiah pasih. Tidak memakai kalimat aktif.
Jawaban a.       Lebah super besar datang – Cak Rat bertarung melawan Lebah – Lebah kalah.

salah lantaran ada pertanda menjadi teks cerita. Bukan teks Laporan Hasil Observasi.
Jawaban c.       Tujuan – langkah-langkah cara beternak lebah – simpulan.

Salah. Lantaran nir terdapat cara maupun tahapan melakukan cara. Cara hanya berlaku buat teks mekanisme. Bukan teks laporan output observasi.
Jawaban d.       Ciri generik lebah – karakteristik bagian lebah – penutup. Keliru. Lantaran ini merupakan bagian atau struktur dari teks Deskripsi. 
Jawaban yg paling sempurna adalah b.       Definisi lebah – manfaat lebah buat kesehatan – cara beternak lebah..

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 12

(Menulis Teks LHO menggunakan Benar)

Jawaban: D
Pembahasan: Kalimat-kalimat yang lain bukan karakteristik kalimat Laporan Hasil Observasi. Kalimat a adalah karakteristik kalimat fantasi. Adanya kejadian yang tidak wajar.
Kalimat b merupakan karakteristik kalimat deskripsi, lantaran ada pendeskripsian mengenai bulu kambing yang halus.
Kalimat c merupakan cara melakukan. Cara melakukan merupakan bagian menurut teks prosedur.
Jawaban yg paling tepat adalah d.  Kambing merupakan hewan herbivora, yaitu fauna yg memakan flora. Kalimat ini mendefiniskan kambing menurut segi makanannya. Jadi, merupakan kalimat definisi, ciri bahasa teks laporan hasil observasi.
Demikian kunci jawaban dan pembahasan contoh soal teks laporan hasil observasi (LHO). 

KUMPULAN KALIMAT PENUTUP TEKS PROSEDUR MEMBUAT ANGKLUNG

Caraflexi.blogspot.com - Salah satu berdasarkan struktur teks prosedur merupakan adanya kalimat penutup. Kalimat epilog ini berada pada akhir teks prosedur. Biasanya kalimat epilog berupa kalimat yg berkaitan dengan holistik teks, berisi motivasi, serta berisi muatan positif.
Kalimat penutup teks mekanisme selalu berkaitan menggunakan tema dan mekanisme yang sedang dijelaskan. Mialnya prosedur mengenai membuat tempe goreng, niscaya berkaitan dengan tempe goreng.
Kalimat epilog teks mekanisme pula berisi motivasi. Misalnya, kalian niscaya bisa. Dengan mengandung kalimat sugestif misalnya ini, mampu memberi motivasi kepada pembaca untuk mampu melakukan atau membuat sesuatu.
Mutan positif dalam kalimat epilog teks mekanisme berkaitan degnan motivasi. Tidak menggunakan kalimat yang bisa membuat minder pembaca, membuat takut pembaca buat mencoba melakukan atau membuat sesuatu. Justru umumnya disampaikan bahwa cara melakukan hal itu mudah. Maka bisa dibentuk serta dilakukan sang seluruh orang.
Kalimat Penutup Teks Prosedur Cara Membuat Angklung
Berikut ini beberapa model kalimat epilog teks prosedur. Kalimat ini sengaja dibuat buat teks mekanisme cara menciptakan angklung.
Contoh Kalimat Penutup 1:
Membuat angklung sebenarnya mudah. Kalau kita ikuti termin-termin yg sinkron. Mari belajar menciptakan angklung buat menjaga warisan budaya kita!
Contoh Kalimat Penutup dua:
Memang agak panjang tahapan yg harus dilalui, akan tetapi demi kecintaan kita kepada budaya bangsa khususnya indera musik angklung. Pasti kita bisa membuatnya dengan mudah. Selamat membuat angklung!
Contoh Kalimat Penutup 3:
Ketiga tahapan cara membuat angklung tersebut adalah satu kesatuan yang nir sanggup dipisahkan. Ikuti setiap tahapan menciptakan angklung. Maka kita akan mampu menciptakan angklung yg baik. Jangan lupa selalu cintai budaya bangsa. Salah satunya menggunakan melestarikan alat musik tradisional angklung ini.
Contoh Kalimat Penututp 4:
Tentu butuh usaha yg keras dan latihan berkali-kali buat sanggup menciptakan angklung yg baik. Tapi jika kita berusaha dan mengerjakan tahapan pada atas. Kita pasti mampu membuat angklung sendiri. Selamat mencoba membuat angklung.
Contoh Kalimat Penutup 5:
Angklung niscaya sanggup kita buat. Kalau kita bisa melalui tahapan-tahapan pada teks mekanisme ini. Mari turut dan menjaga warisan budaya bangsa menggunakan ikut melestarikan indera musik tradisional ini. Selamat mencoba membuat angklung.
Demikian lima model kalimat epilog teks prosedur cara menciptakan angklung. Semoga sebagai contoh buat menciptakan penutup teks prosedur sendiri.

CONTOH TEKS PROSEDUR MEMPERBAIKI DAN MELENGKAPI TEKS PROSEDUR CARA MEMBUAT ANGKLUNG

Kali ini kita akan membahas mengenai aktivitas melengkapi dan memperbaiki teks mekanisme. Teks mekanisme yang akan kita perbaiki serta lengkapi merupakan jenis teks mekanisme cara menciptakan yg berjudul Cara Membuat Angklung.

Yang dimaksud 'melengkapi' berarti terdapat bagian yang masih belum lengkap, masih belum terdapat. Selanjutnya yang dimaksud menggunakan 'memperbaiki' berarti terdapat kesalahan dalam sebuah teks mekanisme yg tersaji.

Yang perlu diketahui dan diingat, sebuah teks prosedur memiliki 2 jenis struktur, bergantung dalam jenis teks prosedurnya. Jika teks prosedur cara menciptakan maka strukturnya terdapat empat yaitu tujuan, bahan serta indera, langkah-langkah, dan penutup. Jika teks prosedur cara melakukan maka hanya memiliki empat bagian struktur, yaitu tujuan, langkah, dan penutup. Bagian bahan serta indera tidak diharapkan pada teks mekanisme cara melakukan.

Nah, Teks yg berjudul membuat angklung merupakan jenis teks mekanisme cara membuat, maka harus mempunyai empat struktur. Teks yg ada pada buku paket pelajaran Bahasa Indonesia buat Sekolah Menengah pertama ini hanya memiliki bagian langkah-langkah yg terdiri dari tiga bagian. Jadi, yg harus dilengkapi adalah bagian tujuan, bahan dan indera, serta penutupnya.

Berikut ini hasil pelengkapan teks prosedur cara menciptakan angklung.

Bagian Tujuan teks Membuat Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional yg menjadi warisan budaya Indonesia. Agar lebih mengasihi serta mempertinggi rasa mempunyai, kita perlu belajar menciptakan indera musik angklung. Membuat angklung tidaklah sesulit yg dibayangkan. Membuat angklung itu gampang, mari ikuti langkah-langkahnya.

Bagian Bahan serta Alat teks Membuat Angklung.

Bahan:
Batang Bambu

Alat:
Gergaji
Pisau
Bor

Perbaikan bagian Langkah-Langkah Teks Membuat Angklung. 

Hal-hal yg perlu diperbaiki dalam  bagian ini adalah jenis kelimat. Kalimat yang harus digunakan adalah kalimat perintah. Selain itu, pula harus memiliki ukuran serta batasan yg kentara. Maka berdasarkan itu, pemugaran yg mampu ditawarkan untuk bagian langkah membuah angklung adalah menjadi berikut:

Langkah pertama: Siapkan Bambu

1. Bersihkan btg bambu dari cabangnya.
2. Potong bambu sepanjang 5 meter (10 ruas).
3. Ikat rabat bambu, kemudian simpan selama 1 tahun.

Langkah Kedua: Siapkan Rangka

1. Ambil batang bambu yg telah kemarau (sesudah penyimpanan 1 tahun).
2. Potong sinkron dengan tiang palang, sebaiknya potongan rapi dan tegak lurus agar rapi ketika digetarkan.
3. Tatalah rangka secara lurus supaya tampak rapi waktu digantung.

Langkah Ketiga: Buat Tabung Suara

1. Pilih btg bambu kemarau menggunakan diameter yang diinginkan. Semakin akbar nada yg didapatkan semakin rendah.
2. Potong bambu dengan panjang yang dinginkanl Semakin panjang, maka semakin rendah nada yg dihasilkan.
3. Kupas permukaan calon tabung suara.
4. Buat takik dalam dasar tabung buat pengait ke tabung dasar.
5. Haluskan rautan tabung supaya nada yg dihasilkan sesuai dengan yg diinginkan.

BACA JUGA : Contoh Teks Prosedur Membuat Angklung menggunakan Struktur yg Lengkap

Bagian Penutup teks mekanisme. Sebuah bagian penutup teks mekanisme harus berisi kalimat yang memotivasi pembaca agar mau melakukan tindakan sinkron langkah-langkah yang sudah dibentuk. Penutup jua wajib sesuai menggunakan isi teks prosedur secara keseluruhan. Maka bagian pentutp teks mekanisme Cara Membuat Angklung bisa berbentuk begini:

Jika kita ikuti masing-masing langkah, maka kita akan mampu membuat serta mempunyai angklung sendiri. Selamat menciptakan angklung, yuk jaga warisan budaya luhur bangsa!
Demikian contoh output melengkapi dan memperbaiki teks prosedur cara menciptakan angklung. Semoga bermanfaat. Jangan lupa baca dan download contoh-contoh teks yang lain ya.

SOAL BAHASA INDONESIA CONTOH SOAL TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI LHO PILIHAN GANDA UNTUK PAS UAS

Menjelang akhir semester, keliru satu kesibukan seseorang guruadalah menyiapkan Ulangan Akhir Semester, atau pada kurikulum 2013, istilahnyadibuah menjadi PAS atau Penilaian Akhir Semester. Untuk menyiapkan PAStersebut, seorang pengajar harus menciptakan soal. Sementara para siswa dan para muridsibuk mengerjakan latihan soal.

Terlebih buat siswa kelas 7 yg sudah menggunakankurikulum 2013, tidak ada latihan soal pilihan ganda pada kitab teks BahasaIndonesia yang resmi dimuntahkan oleh pemerintah. Maka menurut itu, perlu mencaricontoh soal sendiri buat berlatih mengerjakan soal UAS/PAS.


Ada 4 Bab yang berdasarkan pada jenis teks dalam materi  pelajaran Bahasa Indonesia yaitu TeksDeskripsi, Teks Narasi, dan Teks Prosedur, serta Teks Laporan Hasil Observasiatau yang biasa disingkat sebagai Teks LHO.

Berikut ini merupakan contoh soal Pilihan Ganda Teks LaporanHasil Observasi yang bisa digunakan menjadi contoh soal untuk UAS/Perguruan Tinggi Swasta semesterganjil (semester satu) murid Sekolah Menengah pertama/MTs pelajaran Bahasa Indonesia.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 1

(Menemukan Informasi dalam Teks LHO)

Perhatikan kutipan teks Laporan Hasil Observasi berikut adalah!
MUSEUM

Museum adalah salah satu tempat krusial dalam upaya pelestariansejarah (1). Museum merupakan forum yang berfungsi mengumpulkan, merawat, danmenyajikan serta melestarikan warisan budaya warga buat tujuan studi,penelititan, serta kesenangan atau hiburan (dua).

Fungsi museum yang utama merupakan menyimpan, merawat,mengamankan, dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya (tiga).dengan demikian, museum memiliki fungsi besar yaitu menjadi loka pelestarian(4).

Objek yang sedang dibahas pada teks di atas adalah....

a.       Fungsi museum
b.       Tempat museum
c.       Wisata museum
d.       Museum

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 2

(Memahami Informasi dalam Teks LHO)

Ciri bahasa teks Laporan Hasil Observasi yang terdapat dapatkutipan pada atas merupakan....
a.       Adanya kataumum serta kata khusus.
b.       Adanya katayang seolah-olah melihat
c.       Adanya kalimatsaran.
d.       Adanya kalimatdefinsi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi tiga-5

(Memahami penggunaan bahasa pada Teks LHO)

Kalimat definisi yg masih ada pada kutipan di atas ditandaidengan angka, kecuali.....

a.       (dua)
b.       (3)
c.       (4)
d.       (1)


Kalimat primer dalam teks di atas ditandai dengan angka.....

a.       (1) dan (2)
b.       (1) dan (3)
c.       (dua) serta (tiga)
d.       (dua) serta (4)


Yang termasuk pada kalimat penjelas kutipan teks pada atasadalah.....

a.       (4)
b.       (3)
c.       (dua)
d.       (1)


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 6

(Menemukan pandangan baru utama dalam kalimat teks LHO)

Ide pokok yg masih ada pada paragraf kedua teks pada atasadalah.....
a.       Fungsi museumadalah melestarikan dan memanfaatkan koleksinya.
b.       Fungsi museumada beberapa jenis.
c.       Ada berapafungsi museum.
d.       Museum adalahtempat manusia menyimpan koleksinya.


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 7

(Memahami struktur Teks LHO)

Pehatikan daftar berikut adalah!

i.        Orientasi,
ii.       Resolusi,
iii.      Komplikasi
iv.      Definisi umum
v.       Langkah-langkah
vi.      Alat serta bahan
vii.     Deskripsibagian
viii.    Simpulan

Yang termasuk bagian struktru teks Laporan Hasil Observasiadalah....
a.       Definisi generik;pelukisan bagian; simpulan
b.       Definisi generik;komplikasi; resolusi
c.       Orientasi;Komplikasi; Simpulan
d.       Definisi generik;bahan serta indera; langkah-langkah; simpulan


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 8

(Memahami bagian teks LHO)

Perhatikan kutipan berikut adalah!
Kunang-kunang salah satu jenis serangga unik bukti kebesaranSang Pencipta. Spesies kunang-kunang juga kekayaan yang dianugerahkan kepadanegara kita menjadi galat satu negara tropis.

Paragraf di atas merupakan bagian dari teks laporan hasilobservasi, tepatnya bagian....

a.       Definisi umum,
b.       Deskripsibagian,
c.       Simpulan,
d.       Resolusi,


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 9

(Memperbaiki kalimat/membuat kalimat efektif dalam Teks LHO)

Pantai mempunyai poly aneka macam macam-macam manfaat, baiksecara ekologi maupun secara ekonomi.

Perbaikan kalimat pada atas supaya nir boros yang paling tepatadalah.....
a.       Pantaimemiliki banyak banyak sekali manfaat, bagik secara ekologi juga secara ekonomi.
b.       Pantaimemiliki banyak sekali manfaat-manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.
c.       Pantaimemiliki banyak manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.
d.       Pantaimemiliki macam manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 10

(Menelaah Informasi dalam Teks LHO)

Pahami kutipan teks laporan hasil observasi berikut ini!
Lebah jua berguna dalam dunia pengobatan. Sengat lebahdimanfaatkan insan dalam pengobatan serupa akupunktur yang dinamakan terapilebah. Ada berbagai jenis madu menurut lebah yang diternakkan. Agar bisamemperoleh madu yg baik, usahakan dipilih jenis lebah yg sinkron. Padadunia masakan lebah juga memiliki majemuk manfaat. Dalama dunia kuiner lebahberperan sebaai bahan yang membuat kuliner eksklusif lebih nikmat.

Topik paragraf di atas merupakan.....

a.       Jenis-jenislebah.
b.       Ragam manfaatlebah.
c.       Manfaat lebahuntuk kesehatan.
d.       Manfaat lebahuntuk makanan.


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 11

(Menulis Teks LHO dengan benar)

Kerangka penulisan bagian teks  Laporan Hasil Observasi yang tepat merupakan....
a.       Lebah raksasadatang – Cak Rat bertarung melawan Lebah – Lebah kalah.
b.       Definisi lebah– manfaat lebah buat kesehatan – cara beternak lebah.
c.       Tujuan –langkah-langkah cara beternak lebah – simpulan.
d.       Ciri umumlebah – karakteristik bagian lebah – epilog.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 12

(Menulis Teks LHO dengan Benar)

Bacalah kutipan berikut adalah!
Kambing adalah galat satu jenis hewan yg acapkali dipeliharasebagai fauna ternak. ........................................................................................................................................

Agar sebagai paragraf teks laporan hasil observasi, kalimatdi atas bisa dilanjutkan menggunakan.....

a.       Kambing ituberubah menjadi kuda yang mampu mengantarkan Toni menjelajah ruang dimensialpha.
b.       Bulunya putihdan sehalus kapas saat kita belai.
c.       Ikat kambingdengan tambang supaya nir berjalan terlalu jauh ketika digembalakan.
d.       Kambingmerupakan fauna herbivora, yaitu hewan yang memakan flora.


Demikian 12 Contoh soal Pilihan ganda menggunakan materi TeksLaporan Hasil Observasi. Keterangan yg ada di dalam kurung (...) setelahnomor soal merupakan materi atau sub bab yg adalam kitab teks pelajaran BahasaIndonesia Sekolah Menengah pertama.

Adapun kunci Jawaban dan Pembahasan Soal pada atas bisa dibaca pada: Pembahasan serta Kunci Jawaban Contoh Soal Teks Laporan Hasil Observasi
Selamat berlatih mengerjakan soal dan menciptakan soal. SalamCinta Bahasa Indonesia. Jangan luba bada serta download alias unduh contoh soalyang lain.

CONTOH MENULIS TUJUAN STRUKTUR TEKS PROSEDUR CARA MELAKUKAN DAN CARA MEMBUAT

Salah satu bagian pada struktur teks mekanisme adalah bagian tujuan. Bagian tujuan teks prosedur menjadi semacam pengantar dan pendahuluan sebelum melaksanakan sebuah prosedur. Baik prosedur buat membuat sesuatu atau prosedur untuk melakukan sesuatu.
Karena bagian tujuan adalah etalase berdasarkan sebuah teks prosedur, maka penampilan serta pembuatan bagian tujuan wajib menarik. Hal ini dimaksudkan buat menciptakan pembaca lebih menarik mendalami semua bagian teks mekanisme.
Selain wajib menarik bagi pembaca, bagian tujuan sebuah teks prosedur pula wajib menampilkan gambaran generik apa yg akan dan harus dilakukan, serta alasan mengapa kita perlu melakukan itu.
Misalnya, ketika hendak menulis bagian tujuan teks prosedur cara menciptakan angklung, maka wajib meliputi mengapa kita perlu membuat angklung, dan apa saja yg akan kita lakukan. Sehingga, bisa dibentuk model teks prosedurnya begini:
Angklung adalah sebuah alat musik tradisional asli Indonesia yg telah diakui dunia. Untuk melestarikan angklung, selain menggunakan cara memainkannya jua wajib mampu membuatnya. Maka berdasarkan itu, yuk ikuti langkah-langkah cara menciptakan angklung berikut adalah. Semua orang pasti bisa membuat angklung dengan mengikuti langkah yg sempurna.

Contoh tujuan di atas telah mencakup hal  yang sebelumnya dibahas yaitu alasan membuat angklung yaitu lantaran adalah warisan budaya asli Indonesia yg sudah diakui dunia. Gambaran cara membuat angklung yang dianggap menggunakan mudah dan seluruh orang pasti mampu menciptakan.

Begitu pun menggunakan bagian tujuan teks mekanisme cara melakukan. Minimal juga meliputi ke 2 hal tadi, contohnya membuat tujuan teks mekanisme cara melakukan tari poco-poco ini dia:
Poco-poco adalah tari yg sekaligus sebagai gerakan senam. Kita mampu melakukan gerakan tarian sekaligus bisa menyehatkan. Mari ikuti langkah-langkah melakukan gerakan tari poco-poco berikut ini.

Dalam contoh teks mekanisme melakukan gerakan tari poco-poco pada atas, dapat diketahui alasan harus melakukan gerakan tari poco-poco yaitu bertujuan supaya sanggup sehat sekaligus berkesenian menggunakan melakukan gerakan tari.
Berikut ini cara-cara berbagi dan menulis bagian tujuan teks mekanisme yg lain bersama misalnya.
Diawali Pertanyaan

Sebuah tujuan teks prosedur, apapun jenisnya baik cara membuat maupun cara melakukan bisa diawali dengan kalimat tanya.
Contoh 1
Pernah mengalami kesulitan saat tidur? Itu adalah penyakit insomnia. Untuk mengatasi penyakit itu, mampu dilakukan dengan cara mengonsumsi obat tradisional. Obat tradisional insomnia bisa kita buat sendiri dengan cara yang mudah dan bahan yang ada di lebih kurang kita. Berikut cara mengolahnya.
Contoh 2
Pernahkan kalian memainkan alat musik angklung? Apabila pernah apakah cara memainkannya telah benar? Angklung merupakan alat musik asli Indonesia, kita wajib belajar memainkannya supaya nir punah. Mari ikuti langkah-langkah bermain angklung dengan sempurna!

Diawali Pernyataan

Selain mampu diawali dengan pertanyaan tentang sesuatu yg akan dibuat atau dilakukan. Sebuah tujuan teks prosedur jua mampu dibentuk menggunakan cara menciptakan pernyataan yg berkaitan menggunakan hal yang akan kita buat atau yg akan kita lakukan.
Contoh 1
Tentu kalian telah tahu apa itu batik. Bahkan jua memiliki sandang batik. Pakain batik yang kalian kenakan itu membutuhkan proses yg membutuhkan ketelitian ketika membuatnya. Sebuah proses yang adalah tradisi warisan budaya luhur bangsa. Berikut ini cara menciptakan batik.

Contoh 2
Biopori adalah keliru satu cara untuk mengatasi genangan air, kesulitan air tanah, sekaligus cara menyuburkan tanah dengan komposnya. Mengingat betapa akbar fungsi biopori, seluruh harus mampu membuat biopori pada lingkungan masing-masing. Mari kita ikuti cara membuat biopori yang bisa menggunakan gampang kita lakukan. 

Demikian contoh-model bagian tujuan teks mekanisme dengan masing-masing contoh yang disediakan. Semoga mampu membantu kita agar lebih bisa tahu dan menulis teks prosedur dengan sempurna.

PERBEDAAN TEKS DESKRIPSI DAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PERBANDINGAN TEKS DESKRIPSI DAN TEKS LHO

Teks LHO alias Teks Laporan Hasil Observasi adalah keliru satu jenis teks yg dipelajari di sekolah (SMP/MTs) khususnya di semester satu kelas 7 (VII). Materi teks Laporan Hasil Observasi menempati bab keempat sehabis Teks Deskripsi, Teks Cerita Fantasi, serta Teks Prosedur.
Masing-masing jenis teks pada atas mempunyai karakteristik khas, mislnya teks pelukisan, ada majas atau cerapan yang seolah-olah kita empati sendiri kondisi pada teks tersebut. Dalam teks cerita fantasi,ada daya khayalnya. Kemudian pada teks prosedur yg paling tampak mencolok adalah adalanya urutan langkah-langkahnya.
Sekilas antara teks deskripsi dan teks laporan output observasi mempunyai kemiripan. Yaitu sama-sama membahas sebuah objek.
Misalnya pada teks teks pelukisan dibahas tentang kucing, maka dalam teks laporan output observasi pula dibahas tentang kucing. Bedanya, pada teks laporan output observasi kucing yg dibahas bukan kucing khusus (satu kucing) namun kucing secara generik.
Dilihat dari segi judulnya, sanggup sangat jauh. Misalnya teks laporan hasil observasi yg membahas tentang kucing diberi judul "Kucing". Sementara pada teks pelukisan, diberi judul "Kucingku Menggemaskan". Dari judul ini telah sangat tampak perbedaan antara teks pelukisan dan teks laporan output observasi. Yang dibahas pada Teks Deskripsi hanyalah 'kucingku'. Maka yg dijelaskan pula hanya satu kucing saja. Sementara pada teks 'Kucing' yang dibahas adalah jenis kucing secara generik.
Dalam judul teks deskripsi, biasanya dilekatkan juga sifat menurut objek yg dibahas. Misalnya pada model tadi, sifat kucing yang 'menggemaskan' dimunculkan dalam judul. Begitu jua menggunakan contoh-model yg lain, "Ayah Panutanku"; "Kelinciku yang lucu" ; "Pantai Senggigi nan Indah"; "Pesona Pantai Parangtritis" dan seterusnya.
Dalam judul-judul teks pelukisan di atas, dapat diketahui masing-masing judul sudah memunculkan sifat dari objek yang dibahas, yaitu ayah yang sanggup menjadi panutan, kelinci yang mempunyai sifat lucu, pantai senggigi yang latif, dan parang tritis yg memesona.

Bedakan dengan judul-judul teks Laporan Hasil Observasi alias LHO berikut ini; Museum; Hutan Bakau; Manggis; Kucing; Kunang-Kunang. Dalam judul-judul teks LHO tadi yang dibahas adalah objek primer, atau topik utama saja.
Bahasa yg dipakai adalah bahasa ilmiah, ini pada teks laporan hasil observasi. Sementara dalam teks pelukisan bahasa yg digunakan adaah bahasa baku ragam percakapan. Sehingga mampu memunculkan 'penulis' dalam teks deskripsi. Misalnya dalam teks pelukisan memungkinkan terdapat kalimat, "waktu kita memasuki bibir pantai, kita akan disambut angin sepoi-sepoi". Penggunaan istilah ganti 'kita' memperlihatkan penulis terlibat dalam cerita. Sementara dalam teks laporan output observasi penulis sama sekali tidak terlibat pada teks.
Perbedaan selanjutnya, dalam teks laporan hasil observasi nir terdapat cerapan, adapun penggambarannya adalah eksklusif ad interim dalam teks deskripsi digambarkan menggunakan cara membandingkan.
Contoh kalimat dalam teks pelukisan: "Bulunya halus lembut seperti kapas putih." Bandigkan dengan teks Laporan hasil observasi yang mempunyai kecenderungan objek namun kalimatnya tidak selaras. "Kelinci memiliki bulu yg halus pada sekujur tubuhnya."

Dari segi struktur teksnya, ada juga persamaan dan perbedaan antara teks laporan hasil observasi serta teks deskripsi. Struktur teks pelukisan adalah Identifikasi; Deskripsi Bagian; Kesan Umum; Sementara dalam teks Laporan Hasil Observasi, strukturnya adalah Deskripsi Umum; Deskripsi bagian; Simpulan.

Dalam teks LHO dan Teks Deskripsi, bagian yang mau dibahas bisa lebih berdasarkan satu. Sama. Misalnya teks Pantai Senggigi, bagian yg dibahas merupakan bagian pantai, laut, pengunjung, serta tempat parkirnya. Dalam teks LHO yang mampu menjadi bagian yg dibahas misalnya fungsi, jenis pantai, kegunaan pantai, pemanfaatan pantai. Jadi, nir bersifat fisik melainkan bersifat teoritis.
Struktur yang terakhir juga sangat tidak sinkron. Jika teks deskripsi ditutup dengan kesan generik maka dalam teks laporan hasil observasi, teks ditutup menggunakan konklusi.
Demikian sedikit penerangan tentang disparitas serta persamaan antara teks laporan output observasi serta teks deskripsi.

TEMUKAN DAN SIMPULKAN SARAN DALAM TEKS PRSEDUR MEMBUAT BATIK TULIS

Teks Prosedur 'Membuat Batik Tulis' merupakan salah satu contoh teks mekanisme yang masih ada pada kitab teks pelajaran Bahasa Indonesia buat kelas 7 Sekolah Menengah pertama/MTs.
Berikut ini adalah teks lengkap Membuat Batik Tulis yang pada dalamnya masih ada kalimat-kalimat saran.
Membuat Batik Tulis

Proses pembuatan batik tulis merupakan proses yag membutuhkan teknik, ketelitian, serta kesabaran yg tinggi. Batik sebagai warisan budaya yang agung perlu kita lestarikan. Dengan latihan yg tekun serta semangat melestarikan budaya, kita bisa belajar membuat batik tulis. Rincian bahan serta langkah menciptakan batik tulis diuraikan berikut.

Bahan dan indera pembuatan batik tulis

1. Canting (indera tulis lilin yang dipakai untuk menutupi pola dan motif batik)
2. Pensil pola
3. Kain mori putih (kain sutra atau kain katun)
4 lilin malam (wax)
5. Kompor atau alat pemanas lilin malam.
6. Bahan pewarna kain

Langkah-langkah Pembuatan Batik Tulis

1. Siapkan kain mori, kemudian buatlah motif pada atas kain tersebut dengan menggunakan pensil.

2. Setelah motif selesai dibentuk, sampirkan atau letakkan kain pada gawangan dengan posisi melebar agar mudah dibatik.

3. Rebus malam/lilin ke pada wajan dengan api kecil sampai malam/lilin mencair paripurna. Untuk menjaga agar suhu kompor/anglo stabil abaikan barah tetap menyala mini .

4. Ambil sedikit malam yang sudah cair menggunakan memakai canting, tiup-tiup sebentar izin nir terlalu panas kemudian torehkan canting menggunakan mengikuti motif.  Dalam proses ini harus dilakukan menggunakan hati-hati supaya jangan sampai malam yg cair menetes di atas  permukaan kain karena akan memengaruhi motif batik. Canting buat bagian halus, atau kuas buat bagian yang ukuran akbar. Proses ini bertujuan supaya terdapat ketika pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna bagian yang diberi lapisan malam nir terkena pewarna.

5. Setelah seluruh motif yg nir ingin diberi rona tertutup sang malam, lalu celupkan kain ke pada larutan pewarna. Proses ini merupakan pewarnaan pertama dalam bagian yg tidak tertutup sang malam. Sebaiknya, pencelupan dimulai menggunakan rona muda, dilanjutkan dengan rona lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.

6. Jemur kain yg telah diwarnai sampai kemarau.

7. Setelah kemarau dilakukan proses pelorodan yaitu dengan cara lilin dikerik menggunakan pisau kemudian kain direbus beserta-sama menggunakan air yg telah diberi soda abu. Proses ini bertujuan menghilangkan lapisan malam sebagai akibatnya motif yang telah digambar sebagai terlihat kentara. Jika diinginkan beberapa rona dalam batik yang kita buat, proses bisa diulang beberapa kali tergantung dalam jumlah yg yang kita inginkan.

8. Setelah kain bersih dari malam, dilakukan balik proses pembatikan menggunakan penutupan malam, pewarnaan ke 2, serta seterausnya. Begitu terus diulangi misalnya proses sebelumnya sebanyak jumlah rona yg diinginkan.

9. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dan soda abu yang mematikan rona yg melekat pada batik. Hal ini buat menghindari kelunturan.

10. Proses terakhir rendam batik pada air dingin serta dijemur sebelum dapat digunakan.


Adapun kalimat saran yg terdapat pada teks mekanisme menciptakan batik tulis adalah:

a) Dalam proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes di atas permukaan kain.

Kalimat pada atas merupakan kalimat saran yg terdapat dalam teks mekanisme membuat batik. Pembatik yg ingin mencoba menciptakan batik disarankan supaya hati-hati supaya hasilnya sempurna.

b) Untuk menjaga agar suhu anglo stabil biarkan barah tetap menyala kecil.

Kalimat di atas jua adalah saran agar mudah dalam membuat batik.

c) Sebaiknya pencelupan dimulai menggunakan warna belia, dilanjutkan menggunakan warna lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.

Kalimat pada atas jelas adalah kalimat saran karena masih ada kata 'sebaiknya'. Jelas itu adalah saran yg disampaikan penulis kepada para pembaca. 

HIERARCHICAL CLUSTERING UNTUK APLIKASI AUTOMATED TEXT INTEGRATION

Hierarchical Clustering Untuk Aplikasi Automated Text Integration
Salah satu cara buat memperoleh kabar seimbang merupakan menggunakan membaca beberapa dokumen yg membahas topik yg sama. Tetapi hal ini menyulitkan pembaca untuk menangkap topik bahasan primer berdasarkan dokumen - dokumen tadi lantaran wajib mengingat – ingat isi dokumen yang telah dibaca sebelumnya. Pembaca wajib mengintegrasikan dahulu dokumen – dokumen yg dia baca didalam pikirannya sebelum bisa merangkum maksud serta topik utama dokumen – dokumen tadi secara holistik. 

Pada penelitian ini peneliti mencoba menciptakan aplikasi Automated Text Integration yg bisa membentuk integrasi berdasarkan beberapa dokumen elektro yg tidak selaras dengan topik bahasan yg sama secara otomatis. Proses integrasi akan membuat dokumen baru yg mengandung semua bagian berdasarkan dokumen – dokumen awal, namun mempunyai susunan antar kalimat dan antar paragraf yang tidak sinkron. Perbedaan ini karena saat proses integrasi topik – topik bahasan yg serupa (similar) menurut seluruh dokumen dikumpulkan sebagai satu paragraf dan disusun ulang kalimat per kalimat sinkron dengan besarnya kecenderungan (similiarity) antar kalimatnya. Dengan membaca output integrasi dibutuhkan pembaca bisa terbantu dalam menyerap informasi penting yg terdapat pada perpaduan dokumen yg tidak sama serta tidak perlu lagi membaca sekumpulan dokumen satu per satu.

Hierarchical Clustering
Pada prosedur pemecahan clustering, data akan dikelompokkan sebagai cluster-cluster dari kemiripan satu data menggunakan yg lain. Prinsip dari clustering adalah memaksimalkan kecenderungan antar anggota satu cluster dan meminimumkan kesamaan antar anggota cluster yg tidak sinkron.

Kategori algoritma clustering yang banyak dikenal adalah Hierarchical Clustering. Hierarchical Clustering adalah keliru satu prosedur pemecahan clustering yg bisa dipakai buat meng-cluster dokumen (document clustering). Dari teknik hierarchical clustering, dapat dihasilkan suatu formasi partisi yg berurutan, dimana pada perpaduan tersebut terdapat:
a. Cluster – cluster yg memiliki poin – poin individu. Cluster – cluster ini berada pada level yang paling bawah.
b. Sebuah cluster yang didalamnya masih ada poin – poin yang dipunyai seluruh cluster didalamnya. Single cluster ini berada di level yg paling atas.


Hasil holistik dari prosedur pemecahan hierarchical clustering secara grafik dapat digambarkan menjadi tree, yang diklaim dengan dendogram. Tree ini secara grafik menggambarkan proses penggabungan menurut cluster – cluster yg ada, sehingga menghasilkan cluster menggunakan level yang lebih tinggi. Gambar 1 adalah model dendogram.

Gambar  Dendogram 

Agglomerative Hierarchical Clustering
Metode ini menggunakan taktik disain Bottom-Up yang dimulai dengan meletakkan setiap obyek sebagai sebuah cluster tersendiri (atomic cluster) dan selanjutnya menggabungkan atomic cluster – atomic cluster tersebut sebagai cluster yg lebih besar serta lebih besar lagi sampai akhirnya semua obyek menyatu dalam sebuah cluster atau proses dapat pula berhenti apabila sudah mencapai batasan kondisi eksklusif. Metode Agglomerative Hierarchical Clustering yang dipakai dalam penelitian ini merupakan metode AGglomerative NESting (AGNES). Cara kerja AGNES dapat ditinjau pada gambar.

Adapun ukuran jeda yang digunakan untuk menggabungkan dua butir obyek cluster merupakan Minimum Distance yg dapat dipandang dalam persamaan.

Dimana p – p’ jarak 2 buah obyek p dan p’.

Algoritma Cosine Distance
Metode cosine distance adalah metode yang digunakan buat menghitung similarity (tingkat kecenderungan) antar 2 butir obyek. Pada penelitian ini obyek Berikut merupakan persamaan menurut metode Cosine Distance :

Pada penelitian ini obyek v1 serta v2 adalah 2 butir dokumen yg tidak selaras.

Proses Parsing, Stemming dan Stopword Removal
Dalam bidang rapikan bahasa serta linguistik, parsing merupakan sebuah proses untuk berakibat sebuah kalimat menjadi lebih bermakna atau berarti dengan cara memecah kalimat tersebut sebagai kata-kata atau frase – frase.

Stemming adalah proses pemetaan dan penguraian aneka macam bentuk (variants) berdasarkan suatu kata menjadi bentuk kata dasarnya. Proses stemming digunakan di pada proses Information Retrieval (pencarian berita) buat menaikkan kualitas informasi yg didapatkan .

Stopwords removal merupakan sebuah proses buat menghilangkan istilah yg 'nir relevan' pada output parsing sebuah dokumen teks menggunakan cara membandingkannya dengan Stoplist (Stopword list) yang terdapat. Contoh berdasarkan Stopword contohnya, istilah sambung, artikel dan kata depan. 

Bobot Relasi antar kalimat
Bobot rekanan antara dua kalimat merupakan sama menggunakan jeda antara ke 2 kalimat tersebut. Konsekuensinya merupakan apabila bobot relasi antara 2 kalimat tertentu lebih mini dari yg lain, maka jarak keduanya juga lebih dekat [5, 8]. Secara formal, misal masih ada n kalimat P=S1, S2, …, Sn, maka bobot relasi antara 2 kalimat Si serta Sj bisa dicermati pada persamaan 3. 


dimana i, j adalah letak kalimat ke i serta j;
adalah jumlah istilah yg sama atara Si dan Sj sesudah stopword yg terdapat dihilangkan ; dan W(Sj) merupakan bobot kalimat ke j.

Pada penelitian sebelumnya letak kalimat ke i serta j diukur hanya pada satu paragraf saja. Pada penelitian ini definisi tadi diubah, yaitu: i dan j adalah angka urut kalimat pada adonan dokumen yg disusun secara berurutan menurut relasi antar dokumen, yang diukur memakai Cosine Distance (persamaan dua).

Bobot Kalimat
Bobot Kalimat merupakan sebuah nilai senuah kalimat yg mengindikasikan sebeberapa krusial arti kalimat tersebut pad sebuah paragraf. Semakin tinggi nilai kalimatnya semakin krusial pula adalah dalam paragraf. Proses Parsing, Stemming dan Stopword Removal harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum proses perhitungan bobot kalimat ini dilakukan.

Perhitungan bobot kalimat ini berbasis pada serta telah dimodifikasi pada penelitian sebelumnya. Ada empat macam bobot kalimat yg dipakai pada penelitan sebelumnya yaitu:

W1 ® Banyaknya istilah yang sama antara kalimat yg dihitung menggunakan daftar istilah kunci (keyword) pada dokumen tempat kalimat tersebut berada.

W2 ® Nilai yang dipengaruhi menurut kemunculan istilah – istilah didalam kalimat terhadap pemakaian kata – kata tadi dalam dokumen tempat kalimat berada.

W3 ® Nilai ini dipengaruhi oleh posisi dimana kalimat tersebut berada terhadap paragrafnya. Berdasarkan kaidah Deduktif – Induktif bahasa Indonesia terdapat dua macam nilai yg dipakai disini, yaitu: Bila kalimat tersebut berada pada awal / akhir paragraf memiliki bobot dua, ad interim bila nir mempunyai bobot 1.

W4 ® Menghitung banyaknya relasi sebuah kalimat menggunakan kalimat – kalimat lain dalam dokumen yang sama.

Bobot Kalimat total dapat dipandang pada persamaan 4.

dimana j merupakan kalimat ke-j dari total n kalimat.

Untuk penelitian kali ini perhitungan bobot kalimat ini dimodifikasi kembali agar sesuai kebutuhan pada penelitian ini. Pemikiran berdasarkan modifikasi ini adalah:
- Pada penelitian terdahulu proses hanya diterakan pada satu dokumen saja, sang sebab itu bobot dari kalimat relatif dihitung terhadap sebuah dokumen saja.
- Pada penelitian ini terdapat beberapa dokumen yang digabungkan, untuk itu perlu diperhitungkan bahwa bobot sebuah kalimat nir hanya diukur terhadap kalimat lain pada dokumen yg sama melainkan juga terhadap kalimat lain di dokumen yg berbeda yang akan diintegrasikan.

Dari pemikiran diatas, peneliti akhirnya tetapkan bahwa bobot kalimat pada persamaan 4 perlu dimodifikasi dengan sebuah bobot kelima. Bobot kelima ini (W5) merepresentasikan seberapa penting sebuah kalimat dibandingkan menggunakan kalimat – kalimat lain yg masih ada pada semua dokumen yg akan diintegrasikan. Persamaan hasil modifikasi bisa dipandang dalam persamaan lima.

dimana W5 adalah Banyaknya istilah kunci (keyword) yg sama antara kalimat yg dihitung menggunakan daftar istilah kunci pada semua dokumen yg akan diintegrasikan. Asumsinya merupakan semakin banyak kata dalam kalimat tersebut sama dengan daftar kata kunci, semakin krusial eksistensi kalimat tadi pada dokumen hasil integrasi.

1. Desain Aplikasi Automated Text Integration
Desain aplikasi Automated Text Integration bisa dipandang dalam diagram Use Case dalam gambar 2

Gambar Diagram Use Case Aplikasi

Inti dari pelaksanaan ini merupakan Do Integration, dimana pada use case ini proses integrasi beberapa dokumen yg dipilih dilakukan. Diagram activity dari use case ini dapat ditinjau pada Gambar 3.

Gambar  Do Integration Activity Diagram

Penjelasan menurut diagram activity pada gambar tiga adalah menjadi berikut:
  • Sebelum proses ini, user harus menentukan terlebih dahulu dokumen – dokumen mana yang akan diintegrasikan pada menu ’Open Dokumen’. Proses ini secara otomatis akan menulis kabar nama serta path dokumen – dokumen tersebut pada listbox dokumen. Format dokumen yang dapat dipilih merupakan *.doc serta *.txt.
  • Setelah user menentukan pilihan menu ‘Integration’, pelaksanaan akan meminta user mengisikan nilai batas terendah similarity antar dokumen yg diijinkan oleh user buat dokumen – dokumen yg akan diintegrasikan.
  • Selanjutnya apabila listbox dokumen terisi, pelaksanaan akan merubah semua dokumen yang terdapat kedalam bentuk teks, menggantinya sebagai sekumpulan kalimat dan kata – kata yg berurutan (divide to word / parsing), melakukan proses stemming, stopword removal, menandai kata – istilah mana saja yang merupakan keyword, dan menghitung similarity antar dokumen menggunakan persamaan 2.
  • Selanjutnya aplikasi akan memperlihatkan list similarity antar dokumen serta memberi indikasi apabila similarity tadi dibawah nilai yg sudah ditentukan. Bila user memilih melanjutkan proses menggunakan memilih ‘continue’, aplikasi akan menyusun dokumen – dokumen tadi secara berurutan sinkron menggunakan level similarity-nya.
  • · Langkah berikutnya aplikasi akan menghitung bobot kalimat (Weight Of Sentence) dan bobot relasi antar kalimat (Weight Of Relation). Bobot rekanan antar kalimat ini yang akan digunakan buat mengintegrasikan dokumen memakai metode AGglomerative NESting (AGNES).
  • Pada proses integrasi, awalnya seluruh kalimat pada seluruh dokumen dianggap menjadi atomic cluster – atomic cluster. Selanjutnya secara sedikit demi sedikit cluster – cluster tadi akan disatukan memakai anggaran Minimum Distance dalam persamaan 1. Setelah seluruh kalimat telah tergabung menjadi sebuah cluster, dilakukan proses buat memecah cluster tadi sebagai paragraf – paragraf. Caranya adalah, kalimat – kalimat yg bergabung terlebih dahulu menjadi cluster – cluster akbar dipercaya menjadi sebuah paragraf tersendiri. Asumsinya, apabila secara natural kalimat – kalimat tersebut bergabung, bisa dipercaya kalimat – kalimat tadi mempunyai similarity yg cukup tinggi dan membahas topik bahasan yg sama. Agar lebih kentara, proses integrasi ini bisa dilihat pada gambar 4. Sementara buat memproses kalimat – kalimat tersisa yang nir mau bergabung kedalam cluster – cluster besar , digunakan aturan sebagai berikut:
o Bila hanya 1 kalimat (misalnya kalimat no. 0-1-1 pada gambar 4) akan digabungkan pada paragraf terakhir.
o Jika lebih berdasarkan satu kalimat, kalimat – kalimat yg tersisa tadi akan dipaksakan bergabung sebagai satu paragraf tersendiri.

Gambar Proses Integrasi menggunakan AGNES

· Langkah terakhir merupakan menyuguhkan output integrasi kepada user dalam bentuk tampilan teks. User lalu bisa menentukan buat menyimpan output integrasi kedalam arsip *.doc atau *.txt.

Pengujian Aplikasi
Pengujian Hasil Integrasi
Untuk membandingkan hasil integrasi menggunakan dokumen aslinya. Dua butir dokumen pendek aslinya pada gambar lima dan 6 digabungkan dan pada gambar 7 dapat ditinjau output integrasinya. Pada gambar 4 dapat dipandang bagaimana proses penggabungannya. Gambar 5 sebagai dokumen ke - 0 dan gambar 6 adalah dokumen ke – 1.

Gambar Dokumen berasal ke - 0


Gambar Dokumen dari ke - 1

Gambar  Hasil Integrasi

Pengujian Dalam Bentuk Survey
Pengujian ini dilakukan menggunakan cara meminta donasi 100 orang responden generik buat membaca dokumen – dokumen berasal serta dokumen hasil integrasi, lalu menjawab tiga pertanyaan berikut:
1. Menurut anda, apakah kata-kata dalam dokumen output integrasi tersebut telah terorganisir menggunakan baik (tiap paragraf memberikan arti yang kentara dan bisa dipahami) ? A. Ya B. Tidak
2. Menurut anda, apakah dokumen output integrasi tersebut sudah menaruh citra secara umum berdasarkan holistik dokumen yg terdapat sebelumnya ? A. Ya B. Tidak
3. Menurut anda, apakah dokumen output integrasi bisa memberikan kabar - warta penting yang terdapat dalam dokumen sebelumnya secara jelas? A. Ya B. Tidak

Kedua jenis dokumen yang digunakan sebagai bahan informasi lapangan bertipe eksposisi, yaitu dokumen yang berusaha menyebutkan suatu prosedur atau proses, menaruh definisi, memberitahuakn, mengungkapkan, menafsirkan gagasan, memberitahuakn bagan atau tabel, atau mengulas sesuatu kepada pembaca. 

Sementara buat dokumen berbentuk naratif misalnya cerita warga , tidak disertakan pada survey, karena peneliti sendiri sudah melihat adanya kerancuan dalam jalan cerita dalam dokumen output integrasinya. Hal ini selalu terjadi pada beberapa uji coba dalam beberapa topik dokumen deskriptif, misalnya “Timun Emas”, “Sangkuriang”, “Jack dan Kacang Polong” dan lain – lainnya. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa proses integrasi ini nir cocok buat dokumen yang berjenis deskriptif.

Pengujian Kecepatan Proses 
Pengujian kecepatan proses pelaksanaan Automated Text Integration ini dilakukan pada spesfikasi hardware dan software berikut ini, Processor: Pentium IV 1600 MHz; Memory: 512 Mbyte; HardDisk: 40 Gigabyte dan Operating System: Windows XP Professional. Hasil pengujian dapat ditinjau pada tabel.

Tabel Hasil Pengujian Kecepatan Proses


SUMBER-SUMBER ARTIKEL DI ATAS :

[1] Akhadiah, Sabarti, Maidar M. K. Arsjad serta Sakura Ridwan, Buku Materi Pokok : Bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbit Karunika Jakarta UT. 1986.
[2] Arifin, E. Zaenal, dan Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Penerbit Akademika Pressindo, 2000.
[3] Garcia, E., “An information retrieval tutorial on cosine similarity measures, dot products and term weight calculations”, 2006, //www.miislita.com/information-retrieval-tutorial/cosine-similarity-tutorial.html (January, 2007)
[4] Gregorius S. Budhi, Ibnu Gunawan serta Ferry Yuwono, “Algortima Porter Stemmer For Bahasa Indonesia Untuk Pre-Processing Text Mining Berbasis Metode Market Basket Analysis”, PAKAR Jurnal Teknologi Informasi Dan Bisnis vol. 7 no. Tiga November, 2006.
[5] Gregorius S. Budhi; Rolly Intan, Silvia R. Dan Stevanus R. R., “Indonesia Automated Text Summarization”. Proceeding ICSIIT 2007. , 26 - 27 July 2007.
[6] Han, Jiawei and Micheline Kamber, Data Mining: Concepts and Techniques, Morgan Kaufmann, 2001.
[7] Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan serta Kebudayaan Republik Indonesia, Pedoman generik ejaan bahasa Indonesia yg disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
[8] Sjobergh, Jonas, and Kenji Araki, Extraction based summarization using a shortest path algorithm. Sweden: KTH Nada, 2005.
[9] Steinbach, M., G. Karypis and Vipin Kumar, A comparisont of document clustering techniques, Minnesota: University of Minnesota, Department of Computer Science and Engineering, 2000, //glaros.dtc.umn.edu/gkhome/fetch/papers/doccluster.pdf (January, 2007)