CONTOH MEMPERBAIKI KALIMAT YANG KURANG TEPAT MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG PELESAPAN DAN KATA ACUAN DALAM TEKS PROSEDUR

Dalam teks prosedur, kalimat yg dipakai harus singkat jelas serta padat. Istilah lainnya, kalimat pada teks prosedur wajib efektif.  Kalimat yang efektif adalah kalimat yang nir bertele-tele. Lantaran dalam teks prosedur, yang terpenting adalah petunjuk sebisa mungkin sanggup dipahami dengan gampang oleh pembaca. 

Kalimat yg efektif adalah kalimat yang nir menggunakan dua subjek atau objek, sebagai akibatnya mampu menggunakan kata acuan (pengganti). Nah, istilah acuan ini digunakan supaya tidak terlalu panjang.

Pelesapan merupakan penghilangan bagian kalimat yg sudah terwakili oleh keliru satu bagian saja. Makna lain pelesapan adalah penghilangan. Jadi, bagian kalimat yang berupa istilah atau campuran kata (frasa) yang sanggup dihilangkan tanpa mengganti makna, bisa dihilangkan supaya kalimat perintah dalam teks prosedur sanggup lebih ringkas serta efektif.

Kata penghubung diperlukan, buat memperjelas maksud kalimat sebagai akibatnya tidak tumpang tindih menggunakan petunjuk melakukan sesuatu yang lain. Misalnya penggunaan kata hubung kemudian menandakan bahwa tindakan atau hal yg dilakukan ketikan termin pertama sudah selesai dilakukan. Sementara jika kata penghubungan yg dipakai adalah sementara itu, menandakan bahwa kalimat petunjuk dilakukan bersamaan menggunakan proses yg masih berlangsung.

Contoh penggunaan kata penghubung:

Panggang daging dalam panggang, sementara itu siapkan sambalnya.
Potong daging kecil-kecil, setelah itu masukkan ke dalam tepung.

Dalam kalimat pada atas, disparitas ad interim serta sehabis itu sangat kentara. Dalam kalimat pertama dipakai kata penghubung sementara itu, artinya sambil daging dipanggang dalam oven kita siapkan sambalnya. Jadi prosesnya bersamaan. Dalam kalimat kedua, kata penghubung setelah itu, digunakan buat memperlihatkan proses selanjutnya. Tidak mampu dilakukan bersamaan.

Berikut ini model penerapan perbaikan kalimat yg tepat serta efektif dengan memakai istilah penghubung, dengan melakukan pelesapan bagian kalimat, dan dengan memakai istilah acuan.

Misalnya terdapat kalimat: 

1. Potong tempe berbentuk dadu.
2. Masukkan potongan  tempe yg berbentuk dadu  ke dalam tepung.
3. Goreng potongan tempe yang sudah dilumir tepung dalam minyak panas.

Kalimat pada atas (kalimat 2 dan kalimat 3) tidak efektif karena sanggup dipersingkat. Apabila disunting (diedit) menggunakan memakai istilah penghubung, pelespan, dan istilah acuan petunjuk menggoreng tempe tadi mampu lebih ringkas. 

Perbaikan dengan memakai Kata Penghubung dan Pelesapan.

1. potong tempe berbentuk dadu kemudian masukkan ke pada campuran tepung.

Dalam contoh kalimat perbaikan di atas, kalimat 1 dan 2 dalam model kalimat yang salah digabung sebagai satu kalimat. Penggabungan ini menggunakan istilah penghubung lalu. Dengan menggunakan istilah penghubung itu, maka nir perlu ditulis pulang objeknya (rabat tempe yang berbentuk dadu), sebagai akibatnya langsung predikatnya (tindakannya). Sehingga lebih efektif. Pembaca juga nir resah tahu maknanya, tetap paham bahwa yang dimasukkan ke pada tepung merupakan tempe yang sudah dipotong berbentuk dadu.

Penggunaan istilah acuan dalam perbaikan kalimat sanggup digunakan buat memperbaiki kalimat angka tiga. Tinggal gunakan istilah acuan 'tadi'. Sehingga pemugaran kalimatnya menjadi:

goreng tempe tadi dalam minyak panas.

Penyebutan tempe tadi merujuk pada potongan tempe yang sudah dilumuri tepung. Jika ditulis lengkap maka terlalu panjang, jika diganti menggunakan kata acuannya maka mampu lebih ringkas serta efektif.

Demikian penjelasan tentang pemugaran kalimat menggunakan kata penghubung, istilah acuan, serta pelesapan atau penghilangan bagian yang nir perlu.

CONTOH SOAL PENGGUNAAN KATA DALAM KALIMAT EFEKTIF

Soal yang dibahas dalam tulisan ini diambil berdasarkan soal UN 2016. Dipiliha hanya soal yang berkaitan dengan kalimat efektif serta penggunaan katan.
Soal 1
Bacalah teks berikut!
Tanaman yg dipupuk denganpupuk sangkar ternyata lebih subur serta tahan terhadap penyakit. Daun serta bunga dalam tumbuhan yang dipupuk dengan pupuk kandang lebih banyak. Tanaman pun terlihat lebih kuat serta sehat. Tanaman yang dipupuk menggunakan pupuk kimia mempunyai daun dan bunga yang lebih sedikit. Selain itu, pupuk sangkar mampu menjaga unsur ekuilibrium unsur hara dalam tanah sebagai akibatnya tanaman tetaap menerima gizi secara seimbang. Berbeda menggunakan pupuk kimia yang bisa membuat tanah menjadi rusak.
Perbaikan kata gizi yg tepat dalam teks tersebut merupakan....
a. Nutrisi
b. Vitamin
c. Asupan
d. Kalori
Jawaban:
Yang dibahas pada teks soal pada atas adalah flora. Kata gizi umumnya digunakan buat manusia. Begitu jua dengann vitamin, serta asupan. Sementara istilah kalori umumnya digunakan buat zat yang dibutuhkan oleh manusia atau hewan. Jadi, kata yg paling sempurna buat mengubah istilah gizi pada bacaan di atas adalah kata nutrisi.
Nutrisi adalah  a. Nutrisi.
Soal 2

Perhatikan kalimat berikut!
Setelah mendapat penjelasan menurut pembina OSIS, akhirnya mereka [....] buat saling memaafkan.
Kata yang tepat buat melengkapi kalimat tersebut merupakan....
a. Bersalaman-bersalaman
b. Salam-salaman
c. Bersalam-salam
d. Bersalam-salaman
Jawaban
Kata dasar yg dipakai buat mengisi kekosongan kalimat pada atas adalah sama yaitu istilah 'salam'. Yang perlu dicari merupakan makna imbuhan yang paling sempurna. Dijelaskan pada kalimat, makna yg diperlukan adalah makna 'saling'.
Maka, imbuhan yg bermakna saling adalah jawaban yang paling tepat. Sementara dalam pilihan jawaban pada soal di atas yang paling memungkinkan merupakan b) salam-salaman serta d) bersalam-salaman.
Sementara jawaban a) bersalaman-bersalaman sudah nir mungkin. Karena tidak ada imbuhan ber-an untuk masing-masing istilah ulangnya. Jawaban c) bersalam-salam juga tidak mungkin lantaran nir dikenal istilah imbuhan tersebut.
Jawaban yg paling sempurna adalah d) bersalam-salaman karena ini adalah bentuk imbuhan kata standar. Kata salam-salaman mampu timbul pada ragam nir standar.
Soal 3
Perhatikan teks berikut!
Pelajaran Bahasa Indonesia krusial dalam rangka memeroleh tujuan pendidikan nasional. Pendidikan berdsasarkan Pancasila bertujuan untun menambahkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Perbaikan penggunaan istilah memeroleh dan menambahkan yang tepat adalah....
a. Mencari, menumbuhkan
b. Mencapai, meningkatkan
c. Mendapatkan, menstabilkan
d. Menggapai, mengembangkan
Jawaban:
Masing-masing jawaban merupakan sinonim dari soal. Namun wajib dipiliha kata yang paling pas dan sesuai. Kata mencapai, menerima, dan menggapai adalah sinonim atau persamaan istilah memeroleh (memperoleh). 

Kata yg paling sempurna buat dirangkai menggunakan frasa tujuan pendidikan nasional adalah kata mencapai lantaran tujuan berkaitan menggunakan tempat. Tempat atau tingkat, lebih tepat apabila memakai kata dicapai daripada didapatkan. Sementara kata menggapai lebih bersifat puitis. Biasanya, menggapai digunakan buat sesuatu yg ada pada loka lebih tinggi atau tergantung. Misalnya menggapai virtual atau menggapai butir yg ada pada dahannya.
Kemudian, jawaban yg paling tepat buat menambahkan adalah kata meningkatkan. Meskipun bersinonim, istilah menambah dan meningkatkan memiliki perbedaan medan makna. Menambah berarti memperbanyak jumlahnya. Sementara meningkatkan memiliki arti satu namun ditingkatkan kualitasnya.
Contoh, Pak Anton menambah rumahnya. Berarti rumah Pak Anton bertambah satu lagi. Beda menggunakan kalimat Pak Anton semakin tinggi rumahnya. Berarti, Lantai Rumah Pak Anton bertambah akan tetapi rumahnya permanen satu.
Begitu pula menggunakan ketakwaan. Masing-masing warga negara pemeluk agama memiliki keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang satu. Jadi, yang perlu adalah meningkatkan ketakwaan tidak menambah ketakwaan. Kualitas ketakwaan yg ditingkatkan.
Soal 4

Perhatikan kaliamt berikut!
Bantuan pada pengunsi yang pada bentuk daripada bahan makanan sangat dianjurkan.
Perbaikan kalimat tadi adalah menghilangkan kata ....
a. Yang, daripada
b. Dalam, sanat
c. Bahan, daripada
d. Bentuk, makanan
Jawaban:

Dalam menjawab pertanyaan soal kalimat efektif seperti ini, bisa dilakukan menggunakan cara bongkar pasang jawaban. Yaitu dengan cara mencoba semua kemungkinan jawaban. Misalnya yang a. Yang dihilangkan adalah istilah yang dan kata daripada. Diaplikasikan ke pada kalimatnya menjadi:
Bantuan kepada pengungsi pada bentuk bahan makanan sangat dianjurkan.
Kalimat tersebut telah efektif. Berarti jawabannya telah sahih.
Penggunaan istilah yang bertujuan buat menyebutkan subjek sehingga nir sebagai predikat. Misalnya:
Orang yg melakukan bepergian jauh tadi disambut dengan meriah.
Orang yg melakukan bepergian jauh merupakan subjek, predikatnya adalah disambut menggunakan meriah. Jika yang dihilangkan, maka akan diperikan lagi menjadi: Orang melakukan bepergian jauh. Maka, orang merupakan subjek, selanjutnya merupakan predikat yang membutuhkan pelengkap. Misalnya: Orang melakukan perjalanan jauh buat mengambil air. Mengambil air adalah pelengkap.
Soal No 5
Bacalah kalimat berikut!
Grup pemberantasan korupsi akan memeriksa pejabat yang terduga penerima suap. Pemeriksaan ini rencanaya akan diperiksakan di gedung KPK, Jakartaa.
Perbaikan kata bercetak miring yg tepat merupakan....
a. Gerombolan , menganggap, dilakukan
b. Grup, menduga, digelar
c. Tim, diduga, dilakukan
d. Tim, diduga, diperkirakan
Jawaban:

Kata yg bercetak miring adalah grup, terduga, dan diperiksakan. 

Grup pemberantasan korupsi. Penggunaan istilah grup pada frasa tersebut tidak tepat. Grup biasanya digunakan untuk menyatakan kelompok musik. Misalnya grup band. Pilihannya antara kelompok dan tim. Kelompok mampu dipakai untuk menyatakan sekumpulan orang pada lembaga tidak resmi. Yang resmi pemerintahan dipakai Tim.
Maka, kemungkinan jawabannya adalah c, dan d. Selanjutnya, istilah terduga pasti harus diganti dengan diduga karena klausa pejabat yg terduga penerima suap merupakan klausa pasif. Maka yang sahih merupakan diduga. Yang menganggap adalah Tim pemberantasan korupsi.

Kata diperiksakan tidak sesuai lantaran telah terdapat kata periksa di awal kalimat Pemeriksaan ini rencananya akan dilakukan pada gedung KPK, Jakarta. Kata diperiksakan diganti dengan istilah dilakukan. Kareka istilah pemeriksaan yang berarti proses serta aktivitas periksa sudah ditulis pada awal kalimat.
Demikian penejelasan pemugaran istilah agar sebagai kalimat efektif. Semoga berguna. Salam Pustamun!

CONTOH SOAL MEMPERBAIKI TANDA BACA DAN KATA BAKU DALAM TRY OUT UN SMP BAHASA INDONESIA

Contoh Soal Memperbaiki Tanda Baca dan Kata Baku dalam Try Out UN Sekolah Menengah pertama Bahasa Indonesia


Berikut ini adalah deretan soal yg berkaitan dengan memperbaikitanda baca sekaligus memperbaiki kata baku serta nir baku. Diambil menurut soalUji Coba UN yg dilaksanakan pada Kabupaten Jember dalam April 2017

Soal Nomor 41

Cermatilah teks berikut!

Selama 3 hari tim medis serta rombongan Jawa Pos akanmembantu kurban banjir. Selain paketmakana dan perlengkapan spesifik perempuan , terdapat sumbangan obat-obatan. Sebab,berdasarkan pengalaman 3 tim sebelumny, kebanyakan pasen menderita deman, diari,gatal-gatal, batuk, pilek, serta kurang vitamin. Tiap hari, tim dokter menanganihingga 250 pasen dengan keluhantersebut.




Penggunaan kata-istilah bercetak miring pada teks tersebuttidak sempurna karena....

a. (1) kurban seharusnyakorban karena makna kurban dan korban berbeda yaitu kurban berarti fauna sembelihan untukpersembahan pada Than sedangkan korban bermakna negatif atau derita, (dua) diari seharusnya diare karena makna diari berarti catatan harian atau buku harian sedangkandiare bermakna nama atau jenis penyakit, serta (3) pasen seharusnya pasien karenapasen merupakan istilah tidak standar.

b. (1) kurban tetapditulis kurban karena makna kurbanadalah orang yang menderita, (2) diari tetapditulis diari lantaran kata diari seringdiucapkan warga sehari-hari, dan (3) pasentetap ditulis pasen lantaran katapasen merupakan istilah terkenal pada warga .

c. (1) kurban dan korban tidak tidak sama makna lantaran kurbandan korban saling menggantikan, (2) diaridan diare nir tidak selaras makna karenakedua istilah tersebut bersinonim, dan (3) pasendan pasien tidak tidak sinkron maknakearea keduanya saling menggantikan atau sinonim.

d. Kata kurban, diari,dan pasen tidak sempurna dalam tekstersebut lantaran istilah-istilah tersbut tiadk herbi gagasan pokok tekstersebut.

Jawababan: A


Pembasan

Sudah dijelaskan dalam jawaban A.

Soal Nomor 42

Bacalah teks berikut menggunakan cermat!

Dengan menyampingkan beberapakekurangan tadi, novel ini benarbenar kitab yg sangat dibutuhkanoleh remajanegeri ini Buku ii memberi motifasi, semangat,dan mimpi dalam anak-anak yg patah semangat supaya bersekolah dan melanjutkanke pendidikan yg lebih tinggi. Selain itu, buku ini pula mengajarkanketidakmungkinan yang bisa diwujudkan menggunakan kerja keras.

Penggunaan kaa bercetak miring dalam teks tersbut yg sesuaidengankaidah kebahasaan merupakan...
a. Mengenyampingan danmotivasi
b. Mengesampingkan serta motivasi
c. Mengsampingkan serta motipasi
d. Mengkesampingkan serta motivasi

Jawaban: B


Pembahsasan

Motivisi baku, motifasi nir standar. Jadi harus pakai hurufv. Sama halnya dengan motivator.

Menyampingkan: akar ucapnya adalah samping. Kata dasarnyaadalah dikesampingkan. Maka yang sahih merupakan mengesampingkan. Karena kesamping.Imbuhan mem- atau menN- jika melekat pada istilah dasar yangdiawali alfabet k. Imbuhan meN- menjadi meng- dan alfabet k di awalkata luluh atau lesap atau hilang. Sama dengan pada istilah dasar kesan yang berubah menjadi mengesankan.

Soal Nomor 43

Bacalah teks berikut menggunakan akurat!

Mempertahankan kesejukan bunga mawar, sangat mudahdilakukan. Anda relatif mengubah air serta memotong pangkal tangkai bunga, Andapun bisa menikmati keindaha mawar lebih usang.

Perbaiikan kesalahan penggunaan tanda baca dalam tekstersebut yg tepat adalah....

a. Pertanda koma (,) pada ke 2 kalimat tadi dihilangkandan mengganti tdanda titik (.) menggunakan tanda koma (,) dalam kalimat pertama.

b. Pertanda koma (,) pada kalimat pertama diganti degnan tandatitik dua (:) dan pada kalimat kedua dihilangkan.

c. Tanda titik (.) dalam kalimat pertama diganti tanda koma(,), sedangkan pada kalimat kedua pertanda koma (,) dihilangkan.

d. Tanda koma (,) pada kalimat pertama dihilangkan,sedangkan indikasi koma (,) dalam kalimat kedua diganti indikasi titik (.)

Jawaban: D


Pembahasan

Tanda koma dalam kalimat pertama nir diharapkan. Sementarapada kalimat ke 2, tanda titik harus dipakai buat menggantikan tanda komakarena kalimat tersebut merupakan satu kalimat yg utuh.

Soal Nomor 43

Perhatikan teks berikut ini menggunakan cermat!

Belajar adalah aktivitas murid yang pkok dan utama. Apausystem yang diterapkan oleh pemerintah, tugas utama anak didik asdalh tetap sama,yaitu belajar efektip. Kreatifitas siswa sangatn diperlukan buat menujusukses.

Perbaikan penulisan istilah yang bercetak miring agar menjadikalimat yang efektif adalah....

a. Sistim, efektif, serta kreatifitas
b. Sistem, epektif, dan kreatifitas
c. Sistem, efektif, dan kreativitas
d. Sistim, epektip, dan kreatifitas

Jawaban: C


Pembahasan

Penulisan sistem yangbaku adalalah seperti ini. Bukan system iniadalah bahasa Inggris. Bukan jua sistim,ini adalah cara bacanya. Untuk lebih mudah, misalnya pakai kata istilah yangidentik yaitu sistematis.
Kreatif yang baku memakai alfabet f. Sementarakreativitas, yang baku memakai alfabet v.

Soal Nomor 45

Bacalah teks berikut dngan cermat!

(1) Keluarga Sukartono membeli rumah baru. (2) Untukmelengkapi perabot tempat tinggal tangganya; Sukartono membeli perabot tempat tinggal tanggallemari tempa tidur kursi tamu meja makan serta lain lain. (tiga) Semua perabot itudibeli sang Sukartono dari output tabungannya. (4) Kualitas barang-barangnyasangat memuaskan famili Sukartono.

Penggunaan indikasi baca dalam kalimat (dua) yg tepat adalah....

a. Untuk melengkapi perabot tempat tinggal tangganya, Sukartonomembeli perabot tempat tinggal tangga-lemari-loka tidur-kursi tamu-meja makan-danlain-lain.

b. Untuk melengkapi perbot rumah tangganya, Sukartonomembeli perabot rumah tangga : lemari-tempat tidur-kursi tamu-meja makan-danlain-lain.

c. Untuk melengkapi perabot rumah tangganya, Sukartonomembeli perabot rumah tangga: lemari, loka tidur, kursi tamu, meja makan, danlain-lain.

d. Untuk melengkapi perabot tempat tinggal tangga; Sukartono membeliperabot rumah tangga : lemari, tempat, tidur, kursi tamu, meja makan, danlain-lain.

Jawaban: C


Pembahasan

Penggunaan indikasi koma digunakan buat memisah yg berbentukrincian.

Soal Nomor 46

Bacalah teks berikut menggunakan cermat!
Gerekan penolakan repisiUU KPK yg dilakukan warga makin massive.Bukan hanya mahasiswa dan pegiat antikorupsi berdasarkan lembaga swadayamasyarakat (LSM). Tetapi, pula melibatkan majemuk propesi dari artis hingga menggunakan pengajar besar .

Perbaikan kata bercetak miring pada teks tersebut merupakan....
a. Revisi, masif, dan provisi.
b. Rivisi, masip, serta profisi
c. Revisi, masif, dan profesi
d. Revisi, masif, serta provisi.

Jawaban: C


Pembahasan

Jawaban yg paling tepat merupakan profesi karena ada juga kalimat profesional.

Soal Nomor 47

Perhatikan teks berikut dengan cermat!

Film laskar pelangi yangdiadaptasi dari novel laris menggunakan judul sama melakukan shooting perdana di pulau Belitung.film ini diproduksi sang mira lesmana dandisutradai sang riri reza.


Perbaikan penulisan yg bercetak miring pada kalimat diatas adalah....

a. Laskar Pelangi, syuting, Pulau, Mira Lesmana serta RiriReza
b. Laskar Pelangi, shoting, Pulau, mira Lesmana dan Ririreza.
c. Laskar pelangi, syuting, Pulo, Mira lesmana serta RiriReza.
d. Laskar Pelangi, suting, Polo, Mira lesmana dan Riri Reza

Jawaban: A


Pembahasan

Penulisan Laskar Pelangi, Mira Lesmana, dan Riri Rezamasing-masing istilah wajib diawali menggunakan huruf kapital. Lantaran ketiga katatesebut adalah nama. Laskar Pelangi adala judu novel. Mira Lesaman serta RiriReza merupakan nama diri (orang).

Penulisan shooting yang sahih adalah syuting. Itu adalahproses pengindonesiaan istilah asing yang berarti proses pengambilan gambarbergerak (video).

Penulisan Pulau Belitung wajib diawali dengan alfabet besarmasing-masing kata. P akbar serta B besar . Karen Belitung adalah nama tempat.sementara pulau yang melekat padanama geografi wajib pula diawali dengan huruf besar .

Soal Nomor 48

Perhatikan teks berikut menggunakan akurat!

(1) Sudah poly telaah ilmiah yg membahas masalahteknologi. (2) Namun, masih jarang yg sudai mempelajari kasus yang mungkin timbulsebagai dampak dari teknologi itu. (tiga) Konflik yg ditimbulakan olehteknologi itu barang kali belum terhayati oleh insan. (4) Padahal manusialahyang membentuk, mengalami dan menerima akibat positif atau negatif teknologiitu.

Ketidaktepatan penggunaan pertanda baca dalam kalimat (4)karena....

a. Kalimat (4) adalah kalimat rincian tidak perlumenggunakan pertanda koma (,)
b. Kalimat (4) adalah kalimat rincian menggunkan tandatitik 2 (:) setelah istilah membentuk.
c. Kalimat (4) merupakan kalimat rincian menggunakan tandatitik koma (;)
d. Kalimat (4) adalah kalimat rincian dengan menggunakantanda koma (,) setelah kata mengalami.

Jawaban: D


Pembahasan

Pengguaan tanda koma harus digunakan pada rincian. Jadi yangbenar adalah: “Padahal manusialah yang membentuk, mengalami, dan menerimaakibat positif dan negatif teknologi itu.”

Soal Nomor 49

Bacalah teks berikut engan seksama!

Masyarakat merumuskan sejumlah kebiasaan sosial sebagai pedomanbertingkah laku . Bahkan, supaya semua rakyat mematuhi kebiasaan sosial, masyarakatjuga menyepakati sangsi bagi merka yg melanggar norma. Beberapa tindakanpelanggaran kebiasaan mengakibatkan hukum bersifat ringan bagi pelakunya.

Penggunaan istilah sangsi pada teks tadi galat karena....

a. Istilah tadi tidak sesuai dengan konteks teks.
b. Istilah tadi tidak sinkron degnan KBBI
c. Istilah tadi tidak standar.
d. Kata tersebut tidak memiliki makna ambigu.

Jawaban: C


Pembahasan

Kata sangsi penulisannyatidak baku. Kata yg baku merupakan sanksi yangberarti hukuman. Jadi, alasan yangpaling tepat adalah C.

Soal Nomor 51

Bacalah teks berikut menggunakan cermat!

(1) Pada 2017 pemerintah menaikkan: porto administrasikendaraan bermotor, tarif dasar listrik, dan bahan bakar minyak non subisidi(BBM nonsubsidi). (dua) Selain itu, bahan-bahan kebutuhan pokok warga ,khususnya cabai harganya melambung tinggi. (3) Barang serta jasa kebutuhan pokokmasyarakat tadi naik, daya beli warga sebagai menurun. (4) Akibatnya,situasi masyarakat, pemerintah, dan negara akan terganggu.

Penggunaan indikasi baca pada kalimat (1) tadi tidak tepatkarena ....

a. Kalimat tersebut merupakan pernyataan yang belum selsesaisehingga setelah istilah menaikkan teidak perlu diberi tanda baca titik 2 (:)serta indikasi koma (,) dipergunakan dalam rincian.
b. Kalimat tersebut merupakan kalimat princian. Seharusnyatanda koma (,) dihilangkan dalam rincian.
c. Kalimat tadi merupakan kalimat perincian. Oleh karenaitu, tanda titik dua (:) sehabis istilah mempertinggi diganti menggunakan pertanda titik koma(;).
d. Kalimat tadi seharusnya diberi pertanda titik 2 (:)sehabis kata menaikkan serta tanda koma (,) setelah kata rincian.

Jawaban:  A


Pembahasan

Sudah dijelaskan dalam jawaban A.

CONTOH SOAL KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA

Berikut ini merupakan model soal Kesalahan Penggunaan Tanda Baca sekaligus pembahasannya.
Soal yg dibahas pada tulisan ini merupakan SOAL UN 2016.
SOAL PERTAMA KESALAHAN TANDA BACA
Bacalah kalimat berikut!
"Surat itu dikirimkan oleh Susilo, SH a/n PT Megah Abadi."

Perbikan indikasi baca pada kalimat tadi merupakan....

a. Surat itu dikirimkan oleh Susilo, S.H. A.N. PT Megah Abadi.

b. Surat itu dikirmkan oleh Susilo, SH a.N. PT Megah Abadi.

c. Surat itu dikirimkan sang Susilo, SH a/n. PT Megah Abadi.

d. Surat itu dikirimkan oleh Susilo, S.H. A.N. P.T. Megah Abadi.
PEMBAHASAN 

Kesalahan penulisan indikasi baca ada dalam 'a/n'. Sementara penulisan tanda baca yg lain yg terdapat pada soal telah sempurna. Jadi, penulisan tanda baca yg tepat adalah adanya pertanda koma (,) setelah nama orang pemilik gelar. Sementara, gelar nir perlu diberi tanda titik (.) apabila hanya ada 2 kata yang keduanya adalah alfabet kapital.
Misalnya:
Pulung Agus Wijaya, SH
Ahmad Ainun Najib, SE
Sementara, apabila ada gelar akademik pada akhir yang terdiri menurut tiga huruf, maka diperlukan indikasi baca koma (,) dan pertanda baca titik (.).
Misalnya:
Fusliyanto, S.pd.
Atau, Fusliyanto, M.pd.
Penulisan yang benar buat 'a/n' yang merupakan singkatan menurut atas nama adalah a.N. Sama halnya menggunakan penulisan hingga menggunakan yg sahih merupakan s.D.
BACA JUGA: Contoh Soal UN Penggunaan Kata serta Kalimat Efektif
SOAL KEDUA KESALAHAN TANDA BACA
Bacalah kalimat berikut!
"Pembina OSIS akan memimpin rapat kerja program tahunan namun datang-datang beliau ditugasi sang Kepala Sekolah buat kedap di Dinas Pendidikan Kota mewakili beliau."
Penggunaan tanda baca yg tepat pada klimat tadi adalah mencantumkan....
a. Indikasi koma (,) sehabis singkata OSIS
b. Indikasi koma (,) sesudah kata tahunan
c. Pertanda titik koma (;) sehabis singkatan OSIS
d. Indikasi titik koma (;) sesudah istilah tetapi

PEMBAHASAN

Tanda baca koma (,) digunakan buat memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat, atau juga dipakai buat memisahkan pemerian (beberapa hal yang disebutkan). Dalam kalimat contoh soal di atas, seharusnya masih ada tanda koma karena kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk. Ada anak kalimat serta induk kalimat.
Konjungsi antara klausa pertam serta klausa kedua adalah istilah tetapi. Jadi, sebelum kata tetapi perlu terdapat tanda baca koma (,). Jadi jawaban yg paling sempurna adalah B. Tanda koma (,) sesudah istilah tahunan. Jadi, istilah tetapi menjadi penanda awal klausa ke 2 pada kalimat majemuk pada atas.
SOAL KETIGA KESALAHAN TANDA BACA

Bacalah teks berikut!
(1) Irene Sukandar lahir pada Jakarta dalam tanggal 7 April 1992. (dua) Dia merupakan Gran Master Catur Putri Indonesia. (tiga) Dia telah meraih aneka macam macam gelar, baik taraf nasional maupun internasional. (4) Gelar yang berhasil diraihnya seperti: Master Percasi (MP), Master Nasional Wanita (MNW) dan Master Fide Wanita (MFW).
Perbaikan penulisan tanda baca pada kalimat (4) yg tepat adalah....
a. Gelar yang berhasil diraihnya misalnya: Master Percasi (MP), Master Nasional Wanita (MNW) dan Master Fide perempuan (MFW)
b. Gelar yg berhasil diraihnya seperti Master Percasi (MP), Master Nasional Wanita (MNW) dan Master Fide wanita (MFW)
c. Gelar yg berhasil diraihnya, seperti: Master Percasi (MP), Master Nasional Wanita (MNW) dan Master Fide wanita (MFW)
d. Gelar yg berhasil diraihnya, misalnya Master Percasi (MP), Master Nasional Wanita (MNW) serta Master Fide wanita (MFW)
PEMBAHASAN

Fokus pengamatan harus dilakukan pada kalimat keempat. Mempertimbangkan soal misalnya ini, maka perlu dibaca terlebih dahulu perintah soal sebelum membaca tek bacaannya. Dengan terlebih dahulu membaca soal, maka kalimat pertama hingga kalimat ketiga tidak perlu dibaca. Trik ini dibutuhkan supaya tidak membuang saat dan mengefektifkan membaca kalimat soal selanjutnya lebih mendalam.
Pada kalimat keempat, masih ada pertanda baca titik dua (:) yang kurang sempurna penggunaanya. Kemudian, pula terdapat tanda baca koma (,) yang seharusnya terdapat.
Penggunaan tanda titik dua (:) tidak tepat dalam kalimat keempat karena pemerian (pemaparan rincian) yg ada dalam kalimat tersebut dilakukan pada dalam kalimat. Sementara pemeriannya wajib dipisahkan menggunakan indikasi koma. Maka kalimat tadi bisa diperbaiki sebagai:
Gelar yg berhasil diraihnya seperti Master Percasi (MP), Master Nasional Wanita (MNW), dan Master Fide perempuan (MFW)
Tanda titik 2 (:) selesainya kata misalnya dihilangkan, ad interim setelah (HNW) sebelum istilah hubung 'dan' diberi indikasi baca koma (,).
BACA JUGA: Contoh Soal Teks Sastra serta Teks Non-Sastra
SOAL KEEMPAT KESALAHAN TANDA BACA

Perhatikan kaliamt berikut!
Kami duduk-duduk pada bawah pohon kelengkeng. Kami asik makan: jambu, belimbing, dan mangga.
Penggunaan tanda baca yg nir sempurna adalah....
a. Penghubung (-)
b. Titik 2 (:)
c. Koma (,)
d. Titik (.)
PEMBAHASAN

Tanda baca penghubung (-) masih ada pada kata ulang 'duduk-duduk'. Penggunaan pertanda penghubung dalam kata ulang tadi telah tepat. Yaitu memisahkan antara dua istilah yg diulang tanpa spasi.
Tanda titik 2 (:) terdapat selesainya istilah makan. Penggunaan tanda baca ini keliru karena pada satu kalimat nir perlu pertanda titik dua meskipun adalah pemerian atau pemerincian misalnya dalam kalimat tersebut.
Tanda koma (,) terdapat pada antara kata-kata pemerian. Tanda baca tersebut telah tepat sehingga nir perlu diiperbaiki.
Tanda titik (.) terpat di akhir masing-masing kaliamt. Kalimat pada contoh soal pada atas ada dua. Jadi, terdapat dua indikasi titik pada akhis masing-masing kalimat.
Demikian penerangan tentang contoh soal dan pembahasan soal yang berkaitan dengna indikasi baca. Soal ini diambil berdasarkan soal UN tahun 2016.
Jika terdapat pertanyaan mengenai kesalahan pertanda baca silahkan tulis di komentar.
Jika terdapat kesulitan mengerjakan soal dan terdapat yg perlu didiskusikan, silahkan tulis soalnya di komentar (lebih baik pula bila terdapat pilihan jawabannya :) ). Atau juga membahas dan berdiskusi soal UN (khususnya bahasa Indonesia) melalui facebook kami pada Pustamun atau kontak kami melalui 'Kontak'
Semoga Contoh dan Pembahasan Soal Kesalahan Tanda Baca in bermanfaat! Silahkan diunduh alias pada-download buat latihan soal.
Download dan baca soal lain

PEMBAHASAN DAN KUNCI JAWABAN CONTOH SOAL TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Dalam postingan sebelumnya, Soal Bahasa Indonesia Contoh Soal Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) Pilihan Ganda untuk PAS (UAS). Sudah ada beberapa model soal. Masing-masing soal tersebut adalah contoh soal pilihan ganda dengan materi primer teks Laporan Hasil Observasi.
Akan tetapi, pada model soal tadi belum ada jawaban dan pembahasan terhadap kemungkinan jawaban yg paling tepat. Maka berdasarkan itu, dalam artikel kali ini akan dibahas tentang soal tadi. Yang terdapat di sini hanyalah kunci jawaban dan pembahasan masing-masing nomor soal teks laporan output observasi.
Untuk mengetahui bentuk soalnya, silakan ditinjau di sini. Langsung saja kita bahas soal tadi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 1

(Menemukan Informasi dalam Teks LHO)

Jawaban: D. Museum.

Pembahasanan: Yang ditanyakan pada contoh soal teks LHO nomor 1 ini merupakan objek yg dibahas. Nah, objek yg dibahas pada teks laporan output observasi memang meliputi semua aspek yang mencakup kegunaannya.
Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 2

(Memahami Informasi dalam Teks LHO)

Jawaban: D. Adanya kalimat definisi.

Pembahasan: Dalam materi teks laporan hasil observasi (LHO), keliru satu cirinya merupakan adanya kalimat definisi. Sementara itu, kata umum - kata khusus, dan seolah-oleh melihat merupakan karakteristik pada teks pelukisan. Begitu jua dengan jawaban C. Itu adalah karakteristik-ciri teks mekanisme.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi tiga-5

(Memahami penggunaan bahasa dalam Teks LHO)

Soal Nomor 3 
 Jawaban: C
Berdasarkan model soalnya, yg ditanyakan merupakan yang bukan adalah definisi. Nah kalimat definisi ditandai menggunakan adanya istilah 'merupakan' atau 'adalah' atau sejenisnya. Kalimat yang nir mengandung istilah itu merupakan kalimat keempat. Jadi jawaban yg paling tepat adalah C.

Soal Nomor 4

Jawaban: B
Pembahasan: Kalimat 1 dan kalimat tiga merupaan awal kalimat. Yang adalah kalimat utama berdasarkan paragrafnya.
Soal Nomor 5

Jawaban: A
Pembahasan: Kalimat penjelas adalah kalimat yg menyebutkan utama utamanya. Untuk kalimat nomor empat, yang berisi tentang fokus terhadap fungsi museum. Berarti jawaban yang paling tepat adalah kalimat keempat.
Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 6

(Menemukan ilham utama dalam kalimat teks LHO)

Ide pokok yg masih ada pada paragraf ke 2 teks pada atas adalah.....
a.       Fungsi museum merupakan melestarikan serta memanfaatkan koleksinya.
b.       Fungsi museum terdapat beberapa jenis.
c.       Ada berapa fungsi museum.
d.       Museum merupakan loka manusia menyimpan koleksinya.


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 7

(Memahami struktur Teks LHO)

Jawaban: A
Pembahasan : Struktur teks Laporan Hasil Observasi yg paling sempurna adalah; Definsi umum; pelukisan baigan; simpulan.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 8
(Memahami bagian teks LHO)

Jawaban: A
Pembahasan: Paragraf di atas adalah definisi generik dari hewan serangga kunang-kunang. Dalam bagian ini, masih dijelaskan kunang-kunang secara generik. Tidak mengungkapkan bagian tubuh kunang-kunang, habitatnya, atau fungsinya di alam. Jadi, bukan deskripsi bagiannya. Bukan pula konklusi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 9
(Memperbaiki kalimat/menciptakan kalimat efektif pada Teks LHO)

Jawaban: C
Pembahasan: Kesalahan (ketidak efektifan) kalimat tersebut lantaran adanya bentuk jamak yg berulang: banyak aneka macam macam-macam. Seharusnya digunakan salah satunya saja. Maka kalimat yg paling tepat merupakan: pantai mempunyai banyak manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 10

(Menelaah Informasi dalam Teks LHO)

Jawaban: B
Pembahasan: Jawaban yang paling sempurna adalah ragam manfaat lebah. Karena pada paragraf tadi dijelaskan tentang manfaat-manfaat lebah. Baik dalam segi kesehatan (akunpunktur) maupun manfaat lebah buat kuliner (diambil madunya).
Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 11

(Menulis Teks LHO menggunakan sahih)

Jawaban: B
Pembahasan: Teks laporan hasil observasi merupakan jenis teks dengan penjelasan secara ilmiah dengan ragam bahasa ilmiah pasih. Tidak memakai kalimat aktif.
Jawaban a.       Lebah super besar datang – Cak Rat bertarung melawan Lebah – Lebah kalah.

salah lantaran ada pertanda menjadi teks cerita. Bukan teks Laporan Hasil Observasi.
Jawaban c.       Tujuan – langkah-langkah cara beternak lebah – simpulan.

Salah. Lantaran nir terdapat cara maupun tahapan melakukan cara. Cara hanya berlaku buat teks mekanisme. Bukan teks laporan output observasi.
Jawaban d.       Ciri generik lebah – karakteristik bagian lebah – penutup. Keliru. Lantaran ini merupakan bagian atau struktur dari teks Deskripsi. 
Jawaban yg paling sempurna adalah b.       Definisi lebah – manfaat lebah buat kesehatan – cara beternak lebah..

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 12

(Menulis Teks LHO menggunakan Benar)

Jawaban: D
Pembahasan: Kalimat-kalimat yang lain bukan karakteristik kalimat Laporan Hasil Observasi. Kalimat a adalah karakteristik kalimat fantasi. Adanya kejadian yang tidak wajar.
Kalimat b merupakan karakteristik kalimat deskripsi, lantaran ada pendeskripsian mengenai bulu kambing yang halus.
Kalimat c merupakan cara melakukan. Cara melakukan merupakan bagian menurut teks prosedur.
Jawaban yg paling tepat adalah d.  Kambing merupakan hewan herbivora, yaitu fauna yg memakan flora. Kalimat ini mendefiniskan kambing menurut segi makanannya. Jadi, merupakan kalimat definisi, ciri bahasa teks laporan hasil observasi.
Demikian kunci jawaban dan pembahasan contoh soal teks laporan hasil observasi (LHO). 

SOAL BAHASA INDONESIA CONTOH SOAL TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI LHO PILIHAN GANDA UNTUK PAS UAS

Menjelang akhir semester, keliru satu kesibukan seseorang guruadalah menyiapkan Ulangan Akhir Semester, atau pada kurikulum 2013, istilahnyadibuah menjadi PAS atau Penilaian Akhir Semester. Untuk menyiapkan PAStersebut, seorang pengajar harus menciptakan soal. Sementara para siswa dan para muridsibuk mengerjakan latihan soal.

Terlebih buat siswa kelas 7 yg sudah menggunakankurikulum 2013, tidak ada latihan soal pilihan ganda pada kitab teks BahasaIndonesia yang resmi dimuntahkan oleh pemerintah. Maka menurut itu, perlu mencaricontoh soal sendiri buat berlatih mengerjakan soal UAS/PAS.


Ada 4 Bab yang berdasarkan pada jenis teks dalam materi  pelajaran Bahasa Indonesia yaitu TeksDeskripsi, Teks Narasi, dan Teks Prosedur, serta Teks Laporan Hasil Observasiatau yang biasa disingkat sebagai Teks LHO.

Berikut ini merupakan contoh soal Pilihan Ganda Teks LaporanHasil Observasi yang bisa digunakan menjadi contoh soal untuk UAS/Perguruan Tinggi Swasta semesterganjil (semester satu) murid Sekolah Menengah pertama/MTs pelajaran Bahasa Indonesia.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 1

(Menemukan Informasi dalam Teks LHO)

Perhatikan kutipan teks Laporan Hasil Observasi berikut adalah!
MUSEUM

Museum adalah salah satu tempat krusial dalam upaya pelestariansejarah (1). Museum merupakan forum yang berfungsi mengumpulkan, merawat, danmenyajikan serta melestarikan warisan budaya warga buat tujuan studi,penelititan, serta kesenangan atau hiburan (dua).

Fungsi museum yang utama merupakan menyimpan, merawat,mengamankan, dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya (tiga).dengan demikian, museum memiliki fungsi besar yaitu menjadi loka pelestarian(4).

Objek yang sedang dibahas pada teks di atas adalah....

a.       Fungsi museum
b.       Tempat museum
c.       Wisata museum
d.       Museum

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 2

(Memahami Informasi dalam Teks LHO)

Ciri bahasa teks Laporan Hasil Observasi yang terdapat dapatkutipan pada atas merupakan....
a.       Adanya kataumum serta kata khusus.
b.       Adanya katayang seolah-olah melihat
c.       Adanya kalimatsaran.
d.       Adanya kalimatdefinsi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi tiga-5

(Memahami penggunaan bahasa pada Teks LHO)

Kalimat definisi yg masih ada pada kutipan di atas ditandaidengan angka, kecuali.....

a.       (dua)
b.       (3)
c.       (4)
d.       (1)


Kalimat primer dalam teks di atas ditandai dengan angka.....

a.       (1) dan (2)
b.       (1) dan (3)
c.       (dua) serta (tiga)
d.       (dua) serta (4)


Yang termasuk pada kalimat penjelas kutipan teks pada atasadalah.....

a.       (4)
b.       (3)
c.       (dua)
d.       (1)


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 6

(Menemukan pandangan baru utama dalam kalimat teks LHO)

Ide pokok yg masih ada pada paragraf kedua teks pada atasadalah.....
a.       Fungsi museumadalah melestarikan dan memanfaatkan koleksinya.
b.       Fungsi museumada beberapa jenis.
c.       Ada berapafungsi museum.
d.       Museum adalahtempat manusia menyimpan koleksinya.


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 7

(Memahami struktur Teks LHO)

Pehatikan daftar berikut adalah!

i.        Orientasi,
ii.       Resolusi,
iii.      Komplikasi
iv.      Definisi umum
v.       Langkah-langkah
vi.      Alat serta bahan
vii.     Deskripsibagian
viii.    Simpulan

Yang termasuk bagian struktru teks Laporan Hasil Observasiadalah....
a.       Definisi generik;pelukisan bagian; simpulan
b.       Definisi generik;komplikasi; resolusi
c.       Orientasi;Komplikasi; Simpulan
d.       Definisi generik;bahan serta indera; langkah-langkah; simpulan


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 8

(Memahami bagian teks LHO)

Perhatikan kutipan berikut adalah!
Kunang-kunang salah satu jenis serangga unik bukti kebesaranSang Pencipta. Spesies kunang-kunang juga kekayaan yang dianugerahkan kepadanegara kita menjadi galat satu negara tropis.

Paragraf di atas merupakan bagian dari teks laporan hasilobservasi, tepatnya bagian....

a.       Definisi umum,
b.       Deskripsibagian,
c.       Simpulan,
d.       Resolusi,


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 9

(Memperbaiki kalimat/membuat kalimat efektif dalam Teks LHO)

Pantai mempunyai poly aneka macam macam-macam manfaat, baiksecara ekologi maupun secara ekonomi.

Perbaikan kalimat pada atas supaya nir boros yang paling tepatadalah.....
a.       Pantaimemiliki banyak banyak sekali manfaat, bagik secara ekologi juga secara ekonomi.
b.       Pantaimemiliki banyak sekali manfaat-manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.
c.       Pantaimemiliki banyak manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.
d.       Pantaimemiliki macam manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 10

(Menelaah Informasi dalam Teks LHO)

Pahami kutipan teks laporan hasil observasi berikut ini!
Lebah jua berguna dalam dunia pengobatan. Sengat lebahdimanfaatkan insan dalam pengobatan serupa akupunktur yang dinamakan terapilebah. Ada berbagai jenis madu menurut lebah yang diternakkan. Agar bisamemperoleh madu yg baik, usahakan dipilih jenis lebah yg sinkron. Padadunia masakan lebah juga memiliki majemuk manfaat. Dalama dunia kuiner lebahberperan sebaai bahan yang membuat kuliner eksklusif lebih nikmat.

Topik paragraf di atas merupakan.....

a.       Jenis-jenislebah.
b.       Ragam manfaatlebah.
c.       Manfaat lebahuntuk kesehatan.
d.       Manfaat lebahuntuk makanan.


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 11

(Menulis Teks LHO dengan benar)

Kerangka penulisan bagian teks  Laporan Hasil Observasi yang tepat merupakan....
a.       Lebah raksasadatang – Cak Rat bertarung melawan Lebah – Lebah kalah.
b.       Definisi lebah– manfaat lebah buat kesehatan – cara beternak lebah.
c.       Tujuan –langkah-langkah cara beternak lebah – simpulan.
d.       Ciri umumlebah – karakteristik bagian lebah – epilog.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 12

(Menulis Teks LHO dengan Benar)

Bacalah kutipan berikut adalah!
Kambing adalah galat satu jenis hewan yg acapkali dipeliharasebagai fauna ternak. ........................................................................................................................................

Agar sebagai paragraf teks laporan hasil observasi, kalimatdi atas bisa dilanjutkan menggunakan.....

a.       Kambing ituberubah menjadi kuda yang mampu mengantarkan Toni menjelajah ruang dimensialpha.
b.       Bulunya putihdan sehalus kapas saat kita belai.
c.       Ikat kambingdengan tambang supaya nir berjalan terlalu jauh ketika digembalakan.
d.       Kambingmerupakan fauna herbivora, yaitu hewan yang memakan flora.


Demikian 12 Contoh soal Pilihan ganda menggunakan materi TeksLaporan Hasil Observasi. Keterangan yg ada di dalam kurung (...) setelahnomor soal merupakan materi atau sub bab yg adalam kitab teks pelajaran BahasaIndonesia Sekolah Menengah pertama.

Adapun kunci Jawaban dan Pembahasan Soal pada atas bisa dibaca pada: Pembahasan serta Kunci Jawaban Contoh Soal Teks Laporan Hasil Observasi
Selamat berlatih mengerjakan soal dan menciptakan soal. SalamCinta Bahasa Indonesia. Jangan luba bada serta download alias unduh contoh soalyang lain.

HAKIKAT DEFINISI DAN KONTEKSKONTEKS KOMUNIKASI

Hakikat, Definisi Dan Konteks-Konteks Komunikasi
A. Hakikat, Definisi dan Konteks Komunikasi
Apakah yg anda pikirkan jika mendengar kata “Komunikasi” ? Jawaban atas pertanyaan ini amat beraneka ragam, mulai berdasarkan berdoa (yang adalah komunikasi dengan Tuhan), bersenda gurau, berpidato, hingga penggunaan alat-indera elektro atau personal komputer yg sophisticated. Komunikasi adalah suatu topik yang amat sering diperbincangkan, bukan hanya dikalangan ilmuwan komunikasi, melainkan jua di kalangan awam, sehingga istilah komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yg berlainan. Dalam wacana publik, kita tak jarang mendengar kalimat atau frase yang mengandung istilah komunikasi atau turunannya, misalnya “Hewan pun berkomunikasi dengan cara mereka masing-masing”, “Kita harus mengkomunikasikan maslah ini pada mahasiswa pada saat kuliah nanti”, “Komputer adalah sarana komunikasi yang tercanggih”, “Kami belum mendapat komunikasi berdasarkan perusahaan itu”, “Orangnya nir komunikatif”, dan sebagainya. Pendeknya istilah komunikasi sudah sedemikian lazim di kalangan kita semua, meskipun masing-masing orang mengartikan kata itu secara berlainan. Oleh karenanya, konvensi pada mendefinisikan kata komunikasi merupakan langkah awal buat memperbaiki pemahaman atas kenyataan yg rumit ini.

Kata komunikasi atau communication pada bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “menciptakan sama” (to make common). Istilah pertama (communis) merupakan kata yang paling acapkali dianggap menjadi asal-usul istilah komunikasi, yg merupakan akar berdasarkan kata-istilah Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan namun definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk dalam cara menyebarkan hal-hal tersebut, misalnya dalam kalimat “Kita berbagi pikiran”, Kita mendiskusikan makna”, serta “Kita mengirimkan pesan”.

Kata lain yg mirip dengan komunikasi merupakan komunitas (community) yang juga menekankan kecenderungan atau kebersamaan. Komunitas merujuk dalam sekelompok orang yg berkumpul atau hayati bersama buat mencapai tujuan eksklusif, serta mereka berbagi makna dan perilaku. Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunitas bergantung dalam pengalaman dan emosi bersama, serta komunikasi berperan serta mengungkapkan kebersamaan itu.

Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak terdapat definisi yg sahih ataupun yg keliru. Seperti pula model atau teori, definisi harus dipandang dari kemanfaatannya buat mengungkapkan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa definisi mungkin terlalu sempit dan dapat kita lihat dibawah ini :
  1. Everett M. Rogers : “Komunikasi merupakan proses dimana suatu ilham dialihkan berdasarkan sumber kepada suatu penerima atau lebih, menggunakan maksud untuk membarui tingkah laris mereka"
  2. Harold Lassewell : “Cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah menggunakan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect"
  3. Carl I. Hovland : “ Komunikasi merupakan proses yg memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (umumnya lambang-lambang ekspresi) buat mengubah konduite orang lain (komunikate)."
  4. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss : “ Komunikasi adalah proses pembentukan makna pada antara dua orang atau lebih.”
Dari beberapa pengertian tersebut bila dianalisis dalam prinsipnya bisa disimpulkan bahwa komunikasi mengacu dalam tindakan, sang satu orang atau lebih, yg mengirim dan menerima pesan yg terdistorsi sang gangguan (noise), terjadi pada suatu konteks eksklusif, mempunyai imbas tertentu, serta terdapat kesempatan buat melakukan umpan pulang. Gambar berikut menggambarkan apa yg dapat kita namakan model universal komunikasi. Ini mengandung elemen-elemen yang ada pada setiap tindak komunikasi, terlepas menurut apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, gerombolan kecil, pidato terbuka, atau komunikasi massa.


Konteks-Konteks Komunikasi
Komunikasi tidak berlangsung pada suatu ruang hampa-sosial, melainkan pada suatu konteks atau situasi eksklusif. Secara luas konteks disini berarti semua faktor pada luar orang-orang yg berkomunikasi, yang terdiri menurut :
  1. Aspek bersifat fisik misalnya iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, rona dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta dan lain-lain.
  2. Aspek psikologis, seperti : sikap, kesamaan, prasangka, dan emosi para peserta komunikasi 
  3. Aspek sosial, misalnya : kebiasaan grup, nilai sosial dan ciri budaya
  4. Aspek saat, yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore, malam)
Banyak ahli komuniaksi mengklasifikasikan komunikasi dari konteksnya. Sebagaimana pula definisi komuniaksi, konteks komunikasi ini diuraikan secara berlainan. Istilah-kata lain jua dipakai untuk merujuk kepada konteks ini.

Indikator paling generik buat mengklasifikasikan komunikasi dari konteksnya atau tingkatnya adalah jumlah peserta yg terlibat pada komunikasi. Maka dikenallah :
1. Komunikasi intrapribadi
2. Komunikasi diadik
3. Komunikasi antarpribadi
4. Komunikasi grup (kecil)
5. Komunikasi publik
6. Komunikasi organisasi
7. Komunikasi massa. 

Salah satu pendekatan buat membedakan konteks-konteks komunikasi adalah pendeketan situasional (situational approach) yg dikemukakan oleh G.R.miller.

Komunikasi massa melibatkan banyak komunikator, berlangsung melalui sistem bermedia dengan jarak fisik yg rendah (adalah jauh), memungkinkan penggunaan satu atau dua saluran indrawi (penglihatan, pendengaran) dan umumnya tidak memungkinkan umpan balik segera. Sebaliknya, komunikasi antarpribadi melibatkan sejumlah komunikator yang relatif kecil, berlangsung menggunakan jarak fisik yg dekat, bertatap-muka, memungkinkan jumlah maksimum saluran indrawi, serta memungkinkan unpan pulang segera. Komunikasi grup mini , publik serta organisasi berada diantara ke 2 kategori tersebut.

B. Prinsip-prinsip dasar berkomunikasi
Dalam pembahasan yg kemudian kita mendefinisikan komunikasi dan menyebutkan beberapa komponen komunikasi. Selanjutnya kita akan menggali sifat atau hakikat atau ciri komunikasi menggunakan menyajikan delapan prinsip komunikasi. Memahami prinsip-prinsip ini sangat krusial buat tahu komunikasi pada segala bentuk dan fungsinya :

1. Komunikasi Adalah Paket Isyarat
Perilaku komunikasi, apakah ini melibatkan pesan lisan, isyarat tubuh, atau kombinasi menurut keduanya, umumnya terjadi dalam "paket". Biasanya, perilaku lisan dan nonverbal saling memperkuat serta mendukung. Semua bagian menurut sistem pesan umumnya bekerja beserta-sama buat mengkomunikasikan makna eksklusif. Kita nir mengutarakan rasa takut menggunakan kata-istilah sementara seluruh tubuh kita bersikap kalem. Kita tidak menyampaikan rasa murka sambil tersenyum. Seluruh tubuh baik secara ekspresi juga nonverbal-bekerja beserta-sama buat membicarakan pikiran serta perasaan kita. Dalam segala bentuk komunikasi, apakah antarpribadi, kelompok kecil, pidato di muka umum, atau media masa, kita kurang memperhatikan sifat paket dari komunikasi. Ia berlalu begitu saja. Tetapi jika ada ketidakwajaran apabila jabatan tangan yg lemah menyertai salam ekspresi, apabila gerak-gerik gugup menyertai pandangan yang tajam, bila kegelisahan menyertai ekspresi nyaman serta santai kita memperhatikannya. Selalu saja kita mulai mempertanyakan ketulusan, serta kejujuran orang yang bersangkutan.

2. Komunikasi Adalah Proses Penyesuaian 
Komunikasi hanya bisa terjadi apabila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama. Ini kentara kelihatan pada orang-orang yang memakai bahasa tidak selaras. Anda nir akan bisa berkomunikasi menggunakan orang lain apabila sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini sebagai sangat relevan bila kita menyadari bahwa nir ada dua orang yg menggunakan sistem isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya mempunyai perbedaan istilah yang tidak sama, melainkan jua memiliki arti yang tidak sama buat kata yg mereka pakai. Sebagian berdasarkan seni komunikasi merupakan mengidentifikasikan isyarat orang lain, mengenali bagaimana isyarat-isyarat tadi dipakai, serta tahu apa adalah. Mereka yang hubungannya akrab akan menyadari bahwa mengenali isyarat-isyarat orang lain memerlukan waktu yang sangat lama dan acapkali membutuhkan kesabaran. Apabila kita ingin sahih-sahih tahu apa yg dimaksud seseorang, bukan sekadar mengerti apa yang dikatakan atau dilakukannya, kita harus mengenal sistem isyarat orang itu.

3. Komunikasi Mencakup Dimensi Isi Dan Hubungan
Komunikasi, setidak-tidaknya hingga batas eksklusif, berkaitan menggunakan dunia konkret atau sesuatu yang berada di luar (bersifat ekstern bagi) pembicara serta pendengar. Namun, sekaligus, komunikasi jua menyangkut interaksi pada antara kedua pihak. Sebagai contoh, seorang atasan mungkin mengungkapkan kepada bawahannya, "Datanglah ke ruang aku setelah rapat ini." Pesan sederhana ini memiliki aspek isi (kandungan, atau content) dan aspek hubungan (relational).

Aspek isi mengacu pada tanggapan perilaku yang diharapkan—yaitu, bawahan menemui atasan setelah rapat. Aspek hubungan menampakan bagaimana komunikasi dilakukan. Bahkan penggunaan kalimat perintah yg sederhana telah menunjukkan adanya perbedaan status di antara kedua pihak Atasan bisa memerintah bawahan. Ini barangkali akan lebih kentara terlihat bila kita membayangkan seorang bawahan memberi perintah pada atasannya. Hal ini akan terasa janggal dan nir layak karena melanggar interaksi normal antara atasan serta bawahan.

4. Ketidakmampuan Membedakan Dimensi Isi dan Hubungan
Banyak masalah di antara insan ditimbulkan oleh ketidakmampuan mereka mengenali disparitas antara dimensi isi serta interaksi dalam komunikasi. Perbedaan/perselisihan yang menyangkut dimensi isi nisbi gampang dipecahkan: Relatif gampang buat memeriksa fakta yg dipertengkarkan. Sebagai model, kita bisa menyelidiki buku atau bertanya pada seseorang mengenai apa yang sesungguhnya terjadi. Tetapi, pertengkaran yang menyangkut dimensi interaksi jauh lebih sulit diselesaikan, sebagian lantaran kita sporadis sekali mau mengakui bahwa per tengkaran itu sesungguhnya menyangkut soal hubungan, bukan soal isi.

5. Komunikasi Melibatkan Transaksi Simetris serta Komplementer 
Hubungan dapat berbentuk simetris atau komplementer. Dalam hubungan simetris dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada konduite yang lainnya. Apabila galat seseorang mengangguk, yang lain mengangguk, bila yg satu menampakkan rasa cemburu, yg lain memberitahuakn rasa cemburu; apabila yg satu pasif, yg lain pasif. Hubungan ini bersifat setara (sebanding), dengan penekanan dalam meminimalkan disparitas di antara kedua orang yang bersangkutan.

Cara lain melihat interaksi simetris adalah pada bentuk persaingan dan perebutan efek di antara 2 orang. Masing-masing orang dalam interaksi simetris perlu menegaskan kesebandingan atau keunggulannya dibanding yang lain. Hubungan simetris bersifat kompetitif; masing-masing pihak berusaha mempertahankan kesetaraan atau keunggulannya dari yang lain. Jika, contohnya, keliru satu pihak mengungkapkan bahwa sesuatu itu harus dilakukan dengan cara eksklusif, pihak yang lain akan menangkapnya menjadi pernyataan bahwa dia tidak cukup kompeten buat menetapkan bagaimana sesuatu itu wajib dilakukan. Terjadilah perebutan imbas. Tentu saja, kericuhan ini sebenarnya tidak menyangkut mengenai bagaimana sesuatu itu harus dilakukan. Kericuhan lebih menyangkut tentang siapa yg berhak menetapkan. Kericuhan ini lebih menyangkut siapa pihak yg lebih kompeten. Seperti dapat dengan gampang dipahami, tuntutan pengakuan akan kesetaraan (atau keunggulan) sering menyebabkan pertengkaran dan permusuhan.

6. Rangkaian Komunikasi Dipunkuasi
Peristiwa komunikasi merupakan transaksi yang kontinyu. Tidak terdapat awal dan akhir yang kentara. Sebagai pemeran dan atau menjadi pengamat tindak komunikasi, kita membagi proses kontinyu dan berputar ini ke pada sebab dan dampak, atau ke dalam stimulus serta tanggapan. Artinya, kita mensegmentasikan arus kontinyu komunikasi ini ke pada potongan-rabat yg lebih kecil. Kita menamai beberapa pada antaranya sebagai sebab atau stimulus dan lainnya sebagai efek atau tanggapan.

7. Komunikasi merupakan proses transaksional
Komunikasi adalah transaksi. Dengan transaksi dimaksudkan bahwa komunikasi adalah suatu proses, hahwa komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para komunikatornya beraksi serta bereaksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan. 

8. Komunikasi merupakan Proses
Komunikasi merupakan suatu proses, suatu aktivitas. Walaupun kita mungkin mengungkapkan komunikasi seakan-akan ini adalah suatu yang statis, yang membisu, komunikasi tidak pernah misalnya itu. Segala hal pada komunikasi selalu berubah kita, orang yg kita ajak berkomunikasi, dan lingkungan kita.

9. Komponen-komponen Komunikasi Saling Terkait
Dalam setiap proses transaksi, setiap komponen berkaitan secara integral dengan setiap komponen yang lain. Komponen komunikasi saling bergantung, nir pernah independen: Masing-masing komponen dalam kaitannya menggunakan komponen yg lain. Sebagai contoh, tidak mungkin terdapat sumber tanpa penerima, tidak akan ada pesan tanpa asal, serta tidak akan umpan kembali tanpa adanya penerima. Karena sifat saling bergantung ini, perubahan pada sembarang komponen proses menyebabkan perubahan dalam komponen yg lain. Misalnya, anda sedang berbincang-bincang dengan sekelompok teman, kemudian mak anda tiba masuk ke kelompok. Perubahan "khalayak" ini akan menyebabkan perubahan-perubahan lain. Barangkali anda atau sahabat-sahabat anda akan mengubah bahan pembicaraan atau mengubah cara membicarakannya. Ini pula dapat menghipnotis berapa sering orang tertentu berbicara, serta seterusnya. Apa pun perubahan yg pertama, perubahan-perubahan lain akan menyusul menjadi akibatnya.

10. Komunikator bertindak menjadi satu kesatuan
Setiap orang yang terlibat pada komunikasi beraksi serta bereaksi sebagai satu kesatuan yang utuh. Secara biologis kita didesain buat bertindak menjadi makhluk yg utuh. Kita nir bisa bereaksi, contohnya, hanya dalam tingkat emosional atau intelektual saja, karena kita nir demikian terkotak-kotak. Kita niscaya akan bereaksi secara emosional dan intelektual, secara fisik serta kognitif. Kita bereaksi dengan tubuh dan pikiran. Barangkali dampak terpenting dari ciri ini adalah bahwa aksi dan reaksi kita dalam komunikasi ditentukan bukan hanya sang apa yang dikatakan, melainkan juga oleh cara kita menafsirkan apa yang dikatakan. Reaksi kita terhadap sebuah film, misalnya, nir hanya bergantung dalam kata-istilah serta gambar dalam film tadi melainkan dalam seluruh yang ada pada kita pengalaman masa kemudian kita, emosi kita ketika itu, pengetahuan kita, keadaan kesehatan kita, serta banyak lagi faktor lain. Jadi, dua orang yg mendengarkan sebuah pesan tak jarang menerimanya menggunakan arti yg sangat tidak sama. Walaupun istilah-istilah serta simbol yg digunakan sama, setiap orang menafsirkannya secara tidak sama.

11. Komunikasi Tak Terhindarkan 
Anda mungkin menganggap bahwa komunikasi berlangsung secara sengaja, bertujuan, dan termotivasi secara sadar. Dalam banyak hal ini memang demikian. Tetapi, acapkali juga komunikasi terjadi meskipun seorang tidak merasa berkomunikasi atau nir ingin berkomunikasi. Dalam situasi hubungan, anda nir mampu nir berkomunikasi. Tidaklah berarti bahwa seluruh perilaku merupakan komunikasi; misalnya, jika sang siswa melihat ke luar jendela serta guru tidak melihatnya, komunikasi nir terjadi.

Selanjutnya, apabila kita dalam situasi interaksi, kita tidak sanggup nir menanggapi pesan dari orang lain. Misalnya, bila kita melihat seorang melirik ke arah kita, kita niscaya bereaksi menggunakan cara tertentu. Seandainyapun kita tidak bereaksi secara aktif atau secara terbuka, ketiadaan reaksi ini sendiri pun adalah reaksi, dan itu berkomunikasi. Kita tidak sanggup tidak bereaksi. Sekali lagi, apabila kita nir menyadari lirikan itu, jelas bahwa komunikasi nir terjadi.

12. Komunikasi Bersifat Tak Reversibel 
Anda bisa membalikkan arah proses beberapa sistem tertentu. Sebagai contoh, anda dapat mengganti air menjadi es serta kemudian mengembalikan es sebagai air, serta anda dapat mengulang-ulang proses 2 arah ini berkali-kali sesuka anda. Proses seperti ini dinamakan proses reversibel. Namun terdapat sistem lain yg bersifat tak reversibel (irreversible). Prosesnya hanya bisa berjalan pada satu arah, tidak sanggup dibalik. Anda, contohnya, bisa membarui buah anggur menjadi minuman anggur (sari anggur), tetapi anda nir bisa mengembalikan sari anggur menjadi buah anggur. Komunikasi termasuk proses seperti ini, proses tidak reversibel. Sekali anda mengkomunikasikan sesuatu, anda nir mampu nir mengkomunikasikannya. Tentu saja, anda dapat berusaha mengurangi dampak menurut pesan yang sudah terlanjur anda sampaikan; anda dapat saja, contohnya, menyampaikan, "Saya sangat marah saat itu; aku nir sahih-benar bermaksud berkata misalnya itu." Tetapi apa pun yang anda lakukan buat mengurangi atau meniadakan imbas berdasarkan pesan anda, pesan itu sendiri, sekali sudah dikirimkan serta diterima, nir mampu dibalikkan. (Ada pepatah Indonesia yg menyampaikan, nasi telah sebagai bubur.) 

Prinsip ini mempunyai beberapa akibat krusial komunikasi dalam segala macam bentuknya. Sebagai contoh, pada interaksi antarpribadi, khususnya dalam situasi konflik, kita perlu hati-hati buat tidak mengucapkan sesuatu yg mungkin nantinya ingin kita tarik kembali. Pesan yg mengandung komitmen pesan "saya cinta kepadamu" menggunakan segala macam variasinya pula perlu diperhatikao , lika nir, kita mungkin terpaksa mengikatkan diri kita pada suatu posisi yang mungkin nantinya kitt sesali. Dalam situasi komunikasi publik atau komunikasi masa, pada mana pesan-pesan didengar oleli ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang, sangatlah penting kita menyadari bahwa komunikasi kita bersifat tak reversibel.

C. Pengertian-pengertian Komunikasi Bisnis
Sebelum membahas mengenai bentuk dasar komunikasi, terlebih dahulu kita perlu tahu mengenai apa yang dimaksud menggunakan komunikasi dan komunikasi usaha itu sendiri.

Menurut William C. Himstreet serta Wayne Murlin Baty pada Business Communications: Principles and Methods, komunikasi merupakan suatu proses pertukaran warta antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik menggunakan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Pengertian komunikasi ini paling nir melibatkan dua orang atau lebih menggunakan memakai cara-cara berkomunikasi yg biasa dilakukan oleh seorang seperti melalui lisan, tulisan, maupun frekuwensi-sinyal nonverbal.

Sementara itu, komunikasi usaha tidak selaras dengan komunikasi antarpribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi (interpersonal communications) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai pada kehidupan sehari-hari antara 2 orang atau lebih buat mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya (intercultural/cross-cultural communications) adalah bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing-masing memiliki budaya yg tidak sama.

Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa yg dimaksud menggunakan komunikasi usaha merupakan komunikasi yang digunakan dalam global usaha yang mencakup banyak sekali macam bentuk komunikasi baik komunikasi, verbal maupun nonverbal.

Dalam global usaha, seorang komunikator yg baik tentu saja pada samping wajib memiliki kemampuan berkomunikasi yg baik, dia jua wajib bisa menggunakan banyak sekali macam. Indera atau media komunikasi yang ada buat mengungkapkan pesan-pesan usaha kepada pihak lain secara efektif serta efisien, sebagai akibatnya tujuan penyampaian pesan dapat tercapai.

Para komunikator usahakan mengetahui bagaimana menempatkan kata yang bisa membentuk suatu arti atau makna, bagaimana mengubah situasi sebagai lebih menarik serta menyenangkan, bagaimana mengajak peserta untuk berperan aktif dalam diskusi, bagaimana menyisipkan humor (lelucon) yg sanggup menghidupkan suasana, bagaimana menyiapkan atau mengatur ruangan yang sanggup menghidupkan diskusi, dan bagaimana menentukan media komunikasi secara sempurna, apakah melalui media tulisan (written) atau mulut (oral). Di samping itu, mereka juga bisa menggunakan gerakan-gerakan isyarat ataupun bahasa tubuh buat memperkuat penyampaian pesan-pesan usaha.

EKSISTENSI DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Eksistensi Dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam
Pengertian Cara Belajar
Dalam kamus bahasa Indonesia, cara merupakan jalan ( anggaran, sistem ) melakukan ( berbuat ) sesuatu, gaya, ragam, norma kebiasaan, usaha atau ikhtiar. Sedangkan belajar merupakan suatu proses bisnis yang pada lakukan seseorang buat memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang baru secara holistik, menjadi hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi menggunakan lingkungannya.

Dengan demikian cara belajar anak didik yang di maksud sang penulis, merupakan perilaku individu murid yang lebih spesifik berkaitan menggunakan bisnis yg sedang atau telah biasa dilakukan sang murid buat memperoleh ilmu pengetahuan. 

Pada umumnya setiap orang pada melakukan suatu usaha terpengaruh oleh efisiensi. Efisiensi adalah sebuah pengertaian atau konsepsi yanag mengggambarkan perbandingan terbaik antara suatu usaha menggunakan hasilnya, yaitu kalau output yg diinginkan dapat tercapai menggunakan bisnis terkecil, atau menggunakan usaha eksklusif memberikan kwalitas dan kwantitas output terbesar

Pengertian tersebut bisa diterapkan pada banyak sekali bidang kegiatan termasuk usaha belajar. Apabila diterapkan dalam belajar, maka terdapatlah efisiensi belajar, yaitu perbandingan terbaik antara suatu bisnis belajar menggunakan hasilnya yang dicapai. ( The Liang Gie, 1985:14 ). 

Adapun dari Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam ( 1980 : 220 ) mengartikan cara belajar yang efisien, yaitu cara belajar yg tepat, simpel, irit, terarah, sinkron menggunakan situasi dan tuntutan yang ada guna mencapai tujuan belajar. 

Masing masing anak didik memiliki potensi, kemampuan, situasi, kondisi dan latar belakang individu yg berbeda beda. Dengan istilah lain, murid itu adalah individualitas yang unik. Sehingga cara belajarpun sebagai berbeda beda pula sesuai menggunakan apa adanya murid. Tugas siswa selanjutnya adalah mengembangkan dirinya, sehingga menemukan cara belajar yg cocok bagi dirinya. Bimbingan guru pada hal ini amat di perlukan. Dengan anugerah bimbingan menurut guru, anak didik akan mengenal dirinya dan segala yg memungkinkan dirinya bisa berkembang secara utuh dan menemukan gaya belajarnya sendiri. Penemuan itu wajib secepatnya dia peroleh karena tuntutan belajar itu makin usang makin semakin tinggi serta makin kompleks. 

Supaya cara belajar yg efisien tersebut dapat pada terapkan pada masing masing murid, maka murid perlu buat terus dimotivasi baik secara mental maupun psikomotorik sang guru atau orang tua. Lantaran Syaiful Bahri Djamarah (2002 : 9 ) menjelaskan, bahwa rahasia sukses belajar terletak dalam pemikiran sikap mental cendekia serta satu kata kunci, yaitu penguasaan cara belajar yang baik menjadi penuntun ke arah dominasi ilmu yg optimal.

Setelah anak didik dapat memilih serta memposisikan dirinya pada kondisi yang kondusif, maka siswa perlu menggunakan cara belajar yang efektif.

Berdasarkan syarat belajarnya, cara belajar mencakup cara belajar pada tempat tinggal , di sekolah serta cara belajar beserta (kelompok)

a. Cara belajar berdikari di rumah
1. Pemenuhan fasilitas serta perabot belajar
Fasilitas serta perabot belajar merupakan indera perlengkapan belajar yang krusial untuk dipenuhi oleh seseorang pelajar, lantaran bila nir terpenuhi bisa menimbulkan dampak negatif bagi kelancaran proses belajar. Proses belajar dapat berhenti dan setidaknya mengganggu motivasi dan konsentrasi pada belajar.

Fasilitas belajar ini berdasarkan The Liang Gie (1985 :43), terdiri menurut peralatan tulis serta perabot buat kamar yaitu meja, kursi dan lemari kitab .

2. Mengatur waktu belajar
Agar belajar bisa berjalan menggunakan baik serta berhasil, perlulah murid mempunyai jadwal yg baik serta bisa melaksanakannya dengan teratur serta disiplin. Adapun cara buat menciptakan jadwal yg baik, adalah :

3. Membaca buku
Kegiatan membaca merupakan aktivitas yang paling banyak dilakukan selama belajar. Dan persoalannya yg primer saat beliau sudah dapat membaca artinya bagaimana cara membaca yang baik serta efisien.

Hary dexter Kitson dalam bukunya How to use Your Mind, Yang dikutip the Liang Gie (1985; 94), mengemukakan ketentuan-ketentuan mengenai reading hygiene :
a. Sewaktu membaca hendaknya pembaca sekali-kali memejamkan matanya atau melihat ke loka yg jauh.
b. Cahaya penerang hendaknya datang berdasarkan arah belakang
c. Pada pagina buku tidak masih ada bayangan
d. Buku dipegang oleh tangan serta nir terletak mendatar diatas permukaan meja.

Terhadap ketentuan-ketentuan diatas ditambahkan hal-hal berikut ini 
e. Ada cahaya penerangan yang cukup, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang sebagai akibatnya menyilaukan dan bergetar.
f. Jarak antara mata serta yg dibaca kira-kira 25-30 cm
g. Tidak sembari tiduran
h. Beristirahat sementara waktu, kira-kira 1/4 jam sehabis membaca selama satu sampai satu setengah jam.

Langkah pertama (survei), siswa mengusut atau meneliti secara singkat semua struktur teks. Tujuannya agar anak didik mengetahui panjangnya teks, judul bagian, judul sub bagian, istilah serta kata kunci, serta sebagainya. Dalam melakukan survei ini siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas dan indera pembuat ciri, misalnya stabilo buat menandai bagian-bagian eksklusif yg krusial.

Langkah kedua (question), anak didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kentara, singkat serta relevan menggunakan bagian-bagian teks yg sudah ditandai dalam langkah pertama.

Langkah yang ketiga (Read), siswa membaca secara aktif pada rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Membaca secara aktif berarti membaca yg difokuskan pada paragraf-paragraf yg diperkirakan relevan dengan pertanyaan tadi.

Langkah selanjutnya recite, siswa menyebutkan lagi jawaban atas pertanyaan yg sudah tersusun.
Dan langkah terakhir review, siswa meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat. (Muhibbin Syah, 2004: 141). Apabila materi telah tersusun pada sebuah modul, maka hal ini lebih memudahkan bagi siswa, karena materi telah tersusun pada sebuah kompendium, tetapi buat menguatkan pemahaman serta memotivasi keingintahuan tentang materi itu, maka boleh menggunakan metode tersebut.

4. Membuat Ringkasan
Kegiatan ini tidak kalah pentingnya berdasarkan seluruh aktivitas belajar anak didik. Siswa menciptakan kompendium merupakan bertujuan buat memudahkannya pada menghafal dan mengulangi pelajaran.

Adapun langkah-langkah membuat kompendium yang baik, merupakan :
a. Membaca pelajaran yg akan diringkas dengan penuh perhatian, pengertian dan konsentrasi sembari memberi pertanda-tanda pada hal-hal yg dipercaya pokok serta penting. Dalam hal ini murid dapat menggarisbawahi kalimat-kalimat penting atau memakai stabilo atau menuliskan kata-istilah kunci pada pinggir paragraf.
b. Membuat kerangka kompendium dengan membaca sekali lagi serta menuliskan pada atas kertas hal-hal yg sudah ditandai.
c. Membaca kalimat-kalimat yang telah ditulis di kertas tersebut sambil menyelipkan istilah-istilah atau pertanda-tanda penghubung yg perlu, sehingga terdapat pertalian yang erat antara kalimat-kalimat itu.
d. Kalu masih tebal halaman luas serta banyak, maka tulisan tersebut bisa dipersempit menggunakan mengambil utama-pokoknya saja serta menghilangkan hal-hal yang dipercaya kecil atau kurang penting. (Judi Al Falansani serta Fauzan Naif,2002: 38).

5. Menghafal Bahan Pelajaran
Dalam belajar, menghafal adalah salah satu aktivitas pada rangka penguasaan bahan pelajaran.

Ada beberapa syarat buat bisa menghafal menggunakan baik, yaitu:
a. Menyadari sepenuhnya tujuan belajar
b. Mengetahui benar -betul mengenai makna bahan yang dihafal
c. Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghafal
d. Menghafal secara teratur sesuai kondisi badan yang sebaik-baiknya dan daya serap otak terhadap bahan yg harus dihafal. (Slamento, 1995: 86).

Sedangkan berkaitan menggunakan metode menghafal supaya sesuai menggunakan karakter siswa dibagi menjadi tiga macam :
a. Menghafal melalui pandangan. Bahan pelajaran dibaca pada dalam batin penuh perhatian sambil otak bekerja buat mengingat-jangan lupa. Dapat jua dengan cara menciptakan catatan akbar yg menarik, lalu disampingkan atau ditempelkan pada loka-tempat yg sering dicermati.
b. Menghafal menggunakan telinga melalui penyimakan sendiri. Siswa dapat memakai cara lain yang bertujuan sama, seperti menyuruh temannya membacakan ringkasan atau mendengarkan rekaman kaset yg dibuat sendiri.
c. Menghafal malalui gerakan-gerakan tangan, yatu menggunakan menulis-nulis kompendium berulang-ulang hingga hafal atau menggerakkan jari tangan sambil berfikir.

Ada pula metode yg lain, yaitu metode cantol, metode lokasi, akronim serta kalimat-kalimat kreatif 

Metode cantol digunakan buat menghafal daftar apa saja. Caranya, yaitu menggunakan mencocokkan angka-angka menggunakan istilah-kata berirama sama atau petunjuk-petunjuk visual tertentu. Contohnya paku mirip dengan bunyi satu dan paku menyerupai nomor satu.

Metode lokasi adalah metode yg menggunakan loka yang paling dikenal dan paling mengesankan menjadi contoh (1) pendahuluan tentang hal yg akan dipelajari (dituliskan di pintu depan), (2) Tombol lampu membicarakan dan meyoroti mengenai karakteristik-ciri khusus suatu informasi, konsep atau suatu prinsip pada materi yang sedang dipelajari, dan seterusnya.

Akronim atau singkatan adalah istilah yang dibentuk dari alfabet atau huruf-alfabet awal atau masing-masing bagian menurut sekelompok kata atau istilah adonan Misalnya, Program Pembangunan Lima Tahun di Indonesia disebut PELITA. PSSI merupakan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.

Sedangkan kalimat-kalimat kreatif digunakan buat menghafal kata-kata yang berurutan, model : buat menghafal susunan planet maka bisa menggunakan kalimat kreatif yaitu Memainkan Violin Bisa Memunculkan Jalinan Suara Unik Tetapi Pasti (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Uranus, Neptunus, Pluto).

6. Mengulangi Bahan Pelajaran
Siswa sepulang sekolah jangan lupa buat mengulangi bahan pelajarannya pada tempat tinggal , karena nir semua bahan ajar yg disampaikan guru terkesan dengan baik.

Cara mengulangi bahan pelajaran adalah menggunakan cara membaca kembali catatan yang sudah ditulis ketika guru sedang memperlihatkan pelajran, atau bila bahan pelajaran berupa tatacara, cara menghafalnya merupakan menggunakan cara mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari supaya pelajaran tetap pada ingatan.

7. Mengerjakan Tugas
Selama belajar, murid tidak akan pernah terlepas dari keharusan mengerjakan tugas-tugas belajar, baik itu tugas harian, pekerjaan tempat tinggal , tugas semesteran, tugas grup maupun tugas individu. Siswa wajib mengerjakan sinkron perintah pengajar menggunakan sempurna waktu. Mengabaikan tugas tadi boleh jadi murid akan menerima sangsi berdasarkan guru.

8. Persiapan Menghadapi Ujian
Dalam menghadapi ujian, murid wajib mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah-kasus perbaikan buat mengingat kembali bahan-bahan yg telah dipelajari dengan cara membaca balik , memperbaiki catatan, menciptakan ikhtisar dan menyusun pengetahuan yang lengkap serta akhirnya tinggal menghafal. Pada waktu-saat menjelang ujian siswa usahakan menghindari belajarterlalu poly karena dapat mengganggu kondisi kesehatan. Siswa juga nir boleh lupa mempersiapkan semua indera tulis buat kelancaran ujian.

9. Menempuh Ujian
Setelah siswa melaksanakan persiapan menghadapi ujian dengan matang, selanjutnya sampailah dalam saat ujian. Maka pada ketika hari ujian, siswa seharusnya datang lebih awal serta menunggu dengan tenang. Masuklah dengan tertib dan duduk di tempat yang sudah dipengaruhi, kemudian baca dan pahami petunjuk soal dengan baik dan menjawabnya sesuai petunjuk tadi. Jangan lupa murid memperhitungkan saat yg disediakan, supaya lebih berhemat ketika soal-soal yg mudah usahakan dikerjakan lebih dahulu. Tulisan wajib kentara, baik serta rapi. Apabila telah terselesaikan murid harus mempertimbangkan lagi apakah jawaban yang sudah dikerjakan sesuai menggunakan permintaannya. Segera kumpulkan jawaban, bila ketika ujian sudah habis.

Siswa dalam menempuh ujian haruslah memiliki rasa percaya diri yg tinggi. Dan rasa percaya diri itu ada saat mereka melakukan persiapan yang matang jauh sebelum ujian dan penyempurnaan waktu mendekati ujian. Sehingga nir ada kecurangan-kecurangan misalnya menyontek atau melihat pekerjaan orang.

b. Cara Belajar pada Sekolah
Adapun beberapa hal yang berkenaan dengan cara belajar yg dilakukan oleh anak didik pada sekolah.

1. Masuk kelas sempurna waktu
Masuk kelas sempurna ketika adalah suatu sikap mental yang poly mendatangkan keuntungan. Pengajar memuji lantaran disiplin, kawan-mitra tidak terganggu ketika sedang memperhatikan pelajaran guru, konsentrasi pun akan terpelihara menggunakan baik. Kondisi tubuh akan damai, jauh berdasarkan keringat dan alam pikiran murid sudah siap menerima pelajaran menurut pengajar Oleh karenanya kedisiplinan masuk kelas mempengaruhi keberhasilan belajar murid.

2. Memperhatikan penerangan guru
Setelah pelajaran dimulai, siswa harus sudah siap buat memperhatikan seluruh pelajaran pengajar, yaitu dengan melihat mobilitas-geriknya, mendengarkan penjelasannya serta jangan lupa menulis kata-kata penting berdasarkan penerangan itu.

3. Bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dan menjawab setiap pertanyaan dari pengajar.
Bertanya tentang hal yang belum kentara adalah galat satu cara buat bisa mengerti bahan pelajaran yg belum dimengerti. Siswa jangan memalukan buat bertanya kepada pengajar mengenai bahan pelajaran atau informasi guru yg belum kentara, karena malu akan Mengganggu dominasi bahan yang akan diterima dari pengajar dalam pertemuan yg akan tiba. Bertanyalah menggunakan spesifik jangan berbelit-belit, bila perlu pertanyaan ditulis terlebih dahulu dengan singkat serta kentara, kemudian dibacakan atau dihafalkan.

Berkaitan menggunakan semua pertanyaan yang diutarakan sang pengajar pada ketika proses belajar mengajar, murid wajib berani menjawab semua pertanyaan itu dengan baik dan jelas sebagai bukti bahwa dirinya memperhatikan pelajaran. Cara menjawabnya menggunakan sistematis sinkron apa yg sudah diterangkan oleh guru dengan bahasa yg sederhana dan mudah dimengerti.

4. Memanfaatkan ketika istirahat
Di sekolah terdapat bebarapa ketika buat istirahat agar syarat anak didik segar pulang. Menghilangkan kelelahan mata serta pengalihan konsentrasi anak didik buat ad interim. Untuk itu anak didik harus memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan cara bersantai, mengarahkan pandangan mata ke angkasa biru, mengerak-gerakkan badan agar dapat memperlancar aliran darah pada pada tubuh, sebagai akibatnya rasa lelah dan rasa kantuk dapat diusir dengan segera. Apabila haus atau lapar maka segera pergi ke kantin buat minum atau makan secukupnya supaya kesehatan tubuh tetap terjaga. Atau ketika istirahat itu dimanfaatkan buat berkunjung ke perpustakaan.

5. Memanfaatkan perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah memiliki 3 manfaat, yaitu :
a. Sebagai asal belajar,
b. Sebagai asal kabar,
c. Sebagai asal rekreasi (Choiruddin Hadhiri Suprapto, 2003 : 68)

Perpustakaan bisa dipakai buat memperdalam pemahaman serta pengahayatan pengetahuan yg diperoleh anak didik berdasarkan pengajar, memeperluas cakrawala pengetahuan serta keterampilan siswa serta buat menaruh hiburan, memupuk keterampilan, nilai dan sikap hidup melaluli koleksi ringan dan segar,

Sedangkan cara memanfaatkan perpustakaan tergantung juga pada kesempatan atau waktu-saat eksklusif, contohnya ketika jam-jam istirahat kalu masih ada waktu lebih menurut kepentingan yang lain, seperti makan serta minum, jam-jam kosong dan apabila ada tugas dari guru.

c. Cara Belajar Bersama (kelompok)
Belajar bersama bisa dilakukan di tempat tinggal atau pada loka lain contohnya di perpustakaan, pada sekolah atau di tempat tertentu yang disepakati beserta.

Belajar bersama pada dasarnya memecahkan duduk perkara secara beserta, merupakan setiap anggota turut memberikan sumbangan pikiran pada memecahkan dilema tadi, sebagai akibatnya diperoleh output atau jawaban yang lebih baik. Pikiran menurut banyak orang umumnya lebih paripurna daripada satu orang.

”Ada beberapa petunjuk untuk belajar bersama yg lebih efektif, yaitu :
a. Pilih teman yg cocok untuk bergabung pada satu gerombolan yg terdidri menurut tiga-5 orang. Anggota yang terlalu banyak umumnya kurang efektif.
b. Tentukan dan sepakati kapan, pada mana dan apa yang akan pada bahas serta apa yg diharapkan pada diskusi itu. Lakukan secara rutin minimal satu kali dalam seminggu.
c. Setelah berkumpul secara bergilir, tetapkan siapa pemimpin kelompok yang akan mengatur diskusi dan siapa penulis yg akan mencatat diskusi.
d. Rumuskan pertanyaan atau pertarungan yg akan dipecahkan bersama dan batasi ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
e. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu hingga tuntas, dengan cara memberi kesempatan setiap anggota mengajukan pendapat. Dari setiap pendapat yg ada dikaji secara bersama manakah yang paling tepat. Kesimpulan jawaban yg sudah disepakati bersama dicatat oleh penulis. 
f. Bila ada masalah yg tidak dapat dipecahkan, tangguhkan persoalan itu untuk dimintakan pendapatnya kepada guru. Lanjutkan saja pada dilema berikutnya supaya nir membuang ketika.
g. Kesimpulan output diskusi dicatat oleh penulis, kemudian dibagikan pada anggota kelompok buat dipelajaridirumah masing-masing.” (Nana Sudjana, 1989: 168-169).

2. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah dominasi pengetahuan atau keterampilan yg dikembangkan sang suatu pelajaran yang lazimnya ditunjukkan menggunakan nilai tes atau nomor yg diberikan sang guru. (Depdikbud, 1993 : 700).

Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan murid sehabis mengikuti suatu mata pelajaran tertentu yg ditunjukkan menggunakan nilai tes berupa angka yg diberikan oleh guru, menjadi contoh nilai mid semester, nilai semester, nilai tugas, nilai ulangan, nilai raport serta sebagainya.

Prestasi dalam arti luas adalah kemampuan anak didik setelah mengalami belajar. Hal ini dapat diperoleh atau diketahui dari akhir kegiatan serta diperoleh atau diketahui dari akhir aktivitas dan diperoleh bukan karena kebetulan, tetapi prestasi diperoleh menggunakan penuh dengan kesadaran dan mengalami proses eksklusif.

Pada prinsipnya, pengungkapan output belajar mencakup 3 ranah, yaitu ranah cipta, rasa juga karsa (kognitif, afektif, psikomotorik). Walaupun pengungkapan tingkah laris semua ranah tadi, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini ditimbulkan perubahan hasil belajar itu ada yg bersifat intangible (tidak dapat diraba), tetapi yang bisa dilakukan sang guru merupakan hanya merogoh cuplikan perubahan tingkah laris yg dianggap krusial dan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi menjadi hasil belajar siswa.

Secara dunia, faktor yg mensugesti prestasi belajar murid, merupakan :
a. Faktor intern siswa
1) Fisiologis, misalnya kesehatan mata dan pendengaran.
2) Fsikologis, seperti intelegensi, perilaku, talenta, minat serta motivasi siswa

b. Faktor ekstern siswa
1). Lingkungan sosial, seperti: guru, sahabat-tema sekelas, tetangga, orang tua serta keadaan masyarakat.
2). Lingkungan non sosial, seperti: rumah, gedung sekolah, sarana dan prasarana, dan sebagainya.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learn), yakni jenis upaya belajar anak didik yang mencakup taktik dan metode yg digunakan murid buat melakukan aktivitas pembelajaran materi-materi pembelajaran.

Pendekatan belajar terdapat 3 yaitu :
1) Pendekatan surface. Manusia belajar lantaran dorongan dari luar antara lain takut tidak lulus yang menyebabkan dia malu. Oleh karena itu, gaya belajarnya kalem, asal hafal serta nir mementingkan pemahaman yg gampang.
2) Pendekatan deep. Siswa ini dimotivasi menurut pada dirinya (intrinsik). Oleh karenanya, gaya belajarnya serius serta berusaha tahu materi secara mendalam dan memikirkan cara mengaplikasikannya. Bagi anak didik ini yang lebih krusial adalah memiliki pengetahuan yang cukup banyak dan berguna bagi kehidupannya dibanding lulus dengan nilai baik.
3) Pendekatan achieving. Pada umumnya dilandasi oleh motif ekstrinsik yang berciri khusus yg dianggap ego-enhanchment, yaitu ambisi eksklusif yg besar dalam menaikkan prestasi keakuan dirinya menggunakan cara meraih indeks prestasi stinggi-tingginya. Gaya belajarnya lebih berfokus, mempunyai keterampilan belajar (study skill) pada arti sangat cerdik serta efisien pada mengatur ketika, ruang kerja dan perangkat silabus. Baginya, berkompetisi menggunakan temannya pada meraih nilai tertinggi merupakan penting, sebagai akibatnya beliau sangat disiplin, rapi dan sistematis dan berencanauntuk terus maju ke depan (plans ahead).

3. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Ada beberapa pengertian Pendidikan Agama Islam menurut pakar pendidikan, yaitu :
a. Chabib Thoha (1999: 4), Pendidikan Agama Islam adalah sebutan yang diberikan dalam slaah satu pelajaran anak didik muslim pada menuntaskan pendidikannya dalam taraf eksklusif.
b. Ahmad D. Marimba (1986: 47), Pendidikan Islam merupakan bimbingan jasmani rohani dari hukum-aturan agama Islam menuju terbentuknya kepribadian primer menurut berukuran-ukuran Islam.
c. Zuhairini dkk. (1983 : 27), Pendidikan kepercayaan berarti usaha-bisnis secara sistematis serta pragmatis pada membantu murid supaya supaya mereka hidup sesuai denagn ajaran Islam.

Jadi, Pendidikan Agama Islam, merupakan usaha-bisnis secara sistematis dan pragmatis yang telah terbentuk mata pelajaran berisi bimbingan jasmani rohani yang menurut hukum-aturan Islam menuju pada terbentuknya kepribadian muslim sejati.

SUMBER-SUMBER ARTIKEL DI ATAS :

Abin Syamsuddin Makmun, (2001), Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdarkarya.
Ahmad D. Marimba, (1997), Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: PT. AL-MA’arif
Anas Sudjiono, (2000), Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Bobbi De Porter, Mike Hernacki (2003), Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung : Kaifa. 
Bobbi De Porter dkk., (2001), Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Bandung : Kaifa.
Chabib Thoha dan Abdul Muti, (1999), PBM-PAI pada Sekolah, , Yogyakarata: Pustaka Belajar.
Choiruddi Hadhiri Suprapto, (2003), Jalan Pintas Menjadi Bintang Pelajar, Panduan Untuk Pelajar Islami, Bandung: Mujahid Press.
Departemen Agama RI, (1996), Al-Qur’an Al-Karim serta Terjemahannya, Semarang: PT. Karya Toha Putra.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (tanpa tahun), Laporan Penilaian Hasil Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), tanpa penerbit.
Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, (1980), Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama / IAIN Pusat.
Gordon Dryen dan Jeannete Vos, (2001), The Learning Revolution (Terjemahan ration service) Bandung: Kaifa.
Muhaimin, (2002), Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Muhibbin Syah, (2004), Psikology Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Perasada.
Nana Sudjana, (1991), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru.
Rohmad Qomari, (1999), Insania, ”Tehnik Penentuan Ukuran Sampel Dalam Penelitian” Edisi Mei-Juli, Purwokerto : P3M STAIN.
Sanafiah Faisal, (1982), Metode Penelitian Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional.
Slamento, (1995), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sugiyono, (2004), Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah, (2002), Rahasia Sukses Belajar, Jakarta : PT Rineka Cipta.
The Liang Gie, (1985). Cara Belajar Yang Efisien, Yogyakarta : Pusat Kemajuan Study.
Thursan Hakim, (2002), Belajar Secara Efektif: Panduan Menemukan Teknik Belajar, Memilih Jurusan, serta Menentukan Cita-cita, Jakarta: Puspa Swara.
Zuhairini dkk, (1983), Metodology Pendidikan Agama, Solo: Ramadhani.