CONTOH MEMPERBAIKI KALIMAT YANG KURANG TEPAT MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG PELESAPAN DAN KATA ACUAN DALAM TEKS PROSEDUR

Dalam teks prosedur, kalimat yg dipakai harus singkat jelas serta padat. Istilah lainnya, kalimat pada teks prosedur wajib efektif.  Kalimat yang efektif adalah kalimat yang nir bertele-tele. Lantaran dalam teks prosedur, yang terpenting adalah petunjuk sebisa mungkin sanggup dipahami dengan gampang oleh pembaca. 

Kalimat yg efektif adalah kalimat yang nir menggunakan dua subjek atau objek, sebagai akibatnya mampu menggunakan kata acuan (pengganti). Nah, istilah acuan ini digunakan supaya tidak terlalu panjang.

Pelesapan merupakan penghilangan bagian kalimat yg sudah terwakili oleh keliru satu bagian saja. Makna lain pelesapan adalah penghilangan. Jadi, bagian kalimat yang berupa istilah atau campuran kata (frasa) yang sanggup dihilangkan tanpa mengganti makna, bisa dihilangkan supaya kalimat perintah dalam teks prosedur sanggup lebih ringkas serta efektif.

Kata penghubung diperlukan, buat memperjelas maksud kalimat sebagai akibatnya tidak tumpang tindih menggunakan petunjuk melakukan sesuatu yang lain. Misalnya penggunaan kata hubung kemudian menandakan bahwa tindakan atau hal yg dilakukan ketikan termin pertama sudah selesai dilakukan. Sementara jika kata penghubungan yg dipakai adalah sementara itu, menandakan bahwa kalimat petunjuk dilakukan bersamaan menggunakan proses yg masih berlangsung.

Contoh penggunaan kata penghubung:

Panggang daging dalam panggang, sementara itu siapkan sambalnya.
Potong daging kecil-kecil, setelah itu masukkan ke dalam tepung.

Dalam kalimat pada atas, disparitas ad interim serta sehabis itu sangat kentara. Dalam kalimat pertama dipakai kata penghubung sementara itu, artinya sambil daging dipanggang dalam oven kita siapkan sambalnya. Jadi prosesnya bersamaan. Dalam kalimat kedua, kata penghubung setelah itu, digunakan buat memperlihatkan proses selanjutnya. Tidak mampu dilakukan bersamaan.

Berikut ini model penerapan perbaikan kalimat yg tepat serta efektif dengan memakai istilah penghubung, dengan melakukan pelesapan bagian kalimat, dan dengan memakai istilah acuan.

Misalnya terdapat kalimat: 

1. Potong tempe berbentuk dadu.
2. Masukkan potongan  tempe yg berbentuk dadu  ke dalam tepung.
3. Goreng potongan tempe yang sudah dilumir tepung dalam minyak panas.

Kalimat pada atas (kalimat 2 dan kalimat 3) tidak efektif karena sanggup dipersingkat. Apabila disunting (diedit) menggunakan memakai istilah penghubung, pelespan, dan istilah acuan petunjuk menggoreng tempe tadi mampu lebih ringkas. 

Perbaikan dengan memakai Kata Penghubung dan Pelesapan.

1. potong tempe berbentuk dadu kemudian masukkan ke pada campuran tepung.

Dalam contoh kalimat perbaikan di atas, kalimat 1 dan 2 dalam model kalimat yang salah digabung sebagai satu kalimat. Penggabungan ini menggunakan istilah penghubung lalu. Dengan menggunakan istilah penghubung itu, maka nir perlu ditulis pulang objeknya (rabat tempe yang berbentuk dadu), sebagai akibatnya langsung predikatnya (tindakannya). Sehingga lebih efektif. Pembaca juga nir resah tahu maknanya, tetap paham bahwa yang dimasukkan ke pada tepung merupakan tempe yang sudah dipotong berbentuk dadu.

Penggunaan istilah acuan dalam perbaikan kalimat sanggup digunakan buat memperbaiki kalimat angka tiga. Tinggal gunakan istilah acuan 'tadi'. Sehingga pemugaran kalimatnya menjadi:

goreng tempe tadi dalam minyak panas.

Penyebutan tempe tadi merujuk pada potongan tempe yang sudah dilumuri tepung. Jika ditulis lengkap maka terlalu panjang, jika diganti menggunakan kata acuannya maka mampu lebih ringkas serta efektif.

Demikian penjelasan tentang pemugaran kalimat menggunakan kata penghubung, istilah acuan, serta pelesapan atau penghilangan bagian yang nir perlu.

Comments