PENGERTIAN INOVASI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli
Inovasi merupakan suatu penemuan baru yg tidak selaras berdasarkan yg sudah terdapat atau yang telah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka beliau sapat dikatakan sebagai seseorang wirausahwan yg inovatif. 

Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan pemugaran, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda menggunakan yg telah ada. Inovatif juga merupakan perilaku krusial bagi yang hendaknya dimiliki sang seorang wirausahawan. Wirausahawan yang slalu melakukan inovasi dalam ushanya. Maka keuntungan serta kesuksesan akan beliau dapat. Inovatif adalah implikasi berdasarkan ciri wirausahawan yg sanggup membawa perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Inovatif secara tidak eksklusif menjadi sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, maupun pengusaha. Seseorang wirausahawan akan selalu memikirkan buat melakukan sesuatu yang tidak sama, tidak seperti yg dipikirkan dan dilakukan sang kebanyakan orang. Kreatif serta inovatif adalah suatu kemampuan buat memindahkan asal daya yg kurang produktif sebagai sumber daya yg produktif sebagai akibatnya menaruh nilai irit. Baik pribadi juga tidak langsung seorang wirausahawan merupakan orang yangmampu membawa perubahan pada lingkunganya. Disisi lain beliau jua orang yang sanggup mendapat perubahan yang terjadi dan menyikapi perubahan tadi dengan positif. Beliau juga berani mengambil resiko berhasil ataupun gagal pada setiap jalan yg beliau ambil. Wirausahawan bisa bertahan pada kondisi perekonomian yg sulit dan serba kalut. Karena disaat seluruh galau, dia mempunyai ciptaan dan inovasi buat memindahkan asal daya yang kurang produktif sebagai asal daya yg produktif sebagai akibatnya menaruh nilai ekonomis.

Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada 3 hal utama yaitu :
  • Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yg sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa inovasi menurut suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem hingga pada kemungkinan gagasan yg mengkristal. 
  • Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan berdasarkan adanya gagasan baru yg ditindak lanjuti dengan banyak sekali aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga melahirkan konsep yg lebih nyata dalam bentuk produk serta jasa yg siap dikembangkan serta dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan. 
  • Upaya perbaikan yaitu bisnis sistematis buat melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yg terus menerus sebagai akibatnya buah inovasi itu bisa dirasakan manfaatnya. 
Pengertian Inovasi berdasarkan para ahli :
Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa penemuan adalah suatu wangsit, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru sang seseorang atau grup untuk diadopsi.

Pengertian Inovasi berdasarkan Stephen Robbins
Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yg diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses serta jasa.

Pengertian Inovasi berdasarkan Van de Ven, Andrew H
Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru sang orang dimana pada jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi menggunakan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.

Pengertian Inovasi dari Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yg panjang dan kumulatif yg meliputi banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi berdasarkan mulai penemuan gagasan hingga implementasinya pada pasar.

Pengertian Inovasi dari UU No. 18 tahun 2002
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yg bertujuan menyebarkan penerapan simpel nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru buat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yg telah ada ke pada produk atau proses produksi.
Everett M. Rogers (1983) 

Mendefisisikan bahwa penemuan adalah suatu wangsit, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru sang seseorang atau grup untuk diadopsi.
Stephen Robbins (1994) 

Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yg diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses serta jasa.

Inovasi memiliki 4 (empat) karakteristik yaitu :
  • Memiliki kekhasan / khusus merupakan suatu inovasi memiliki karakteristik yang spesial dalam arti ilham, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yg diharapkan. 
  • Memiliki karakteristik atau unsur kebaruan, pada arti suatu penemuan wajib mempunyai ciri menjadi sebuah karya dan butir pemikiran yg memiliki kadar Orsinalitas serta kebaruan. 
  • Program inovasi dilaksanakan melalui acara yang bersiklus, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yg yang tidak tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang menggunakan program yang kentara dan direncanakan terlebih dahulu. 
  • Inovasi yg digulirkan mempunyai tujuan, acara inovasi yg dilakukan wajib mempunyai arah yg ingin dicapai, termasuk arah dan taktik buat mencapai tujuan tersebut. 
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi pada penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, indera-indera atau sistem ujian yang lama diganti menggunakan yg baru.

2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas pengajar yg tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah menggunakan tugas menjadi pengajar pembimbing dan penyuluhan / mengganti kurikulum sekolah yg semula bercorak teoretis akademis sebagai kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup mudah.

3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya sosialisasi cara penyusunan dan analisis item tes objektif pada kalangan pengajar sekolah dasar menggunakan tidak membarui atau mengubah cara-cara evaluasi yg telah terdapat.

4. Penyusunan balik (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun pulang susunan alat-alat, menyusun kembali komposisi dan berukuran serta daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan sistem pedagogi, sistem kepangkatan, sistem pelatihan karier baik buat tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, pada upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia pada sistem pendidikan.

5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu misalnya mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan buat senantiasa berpakaian seragam

6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan energi serta fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif serta efisien.

Ø Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi adalah Proses mengelola penemuan di suatu perusahaan agar bisa berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yg berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena buat mengakui bahwa ide-wangsit segar wajib terus mengalir secepat mungkin serta setiap waktu menjadi antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, beragam, dan bergerak maju tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu wajib berperan penting.

Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena ide-ide segar akan terus lahir di sebuah perusahaan dan sebagai sangat banyak. Keberadaan inspirasi-pandangan baru tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar nir terjadi kesemrawutan. Inovasi yg harus dijalankan secara sistematis, efisien, serta berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem buat mengatur ilham-inspirasi ini agar lebih terstruktur. Dari 100 wangsit yg brilian, hanya satu yg menjadi inovatif. Jika pada suatu perusahaan didapatkan 100 jenis produk pada satu tahunnya, maka diperlukan 10 ribu wangsit brilian tadi. Tanpa adanya manajemen yang baik, pandangan baru-ilham itu malah akan menumpuk serta kemungkinan akan terlambat buat diperkenalkan di pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin usang akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.

Lihat saja perusahaan perusahaan yg menerapkan inovasi dengan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yg terus berbagi inovasinya terus sebagai akibatnya membuat produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima pada pasar . Google dengan aneka macam layanan yang unik di Internet. Perusahaan perusahaan kecil yang sudah berinovasi dengan memperkecil ketika proses pembuatan produknya.

Ø Perbedaan Inovasi
1. Tetapi demikian Johne (1999) pada Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis inovasi: penemuan produk, proses inovasi, serta penemuan pasar. 
  • Inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu membuat pendapatan.
  • Inovasi proses menyediakan wahana buat menjaga dan mempertinggi kualitas serta buat berhemat porto. 
  • Inovasi pasar memperhatikan peningkatan sasaran pasar campuran (mixed og target market) serta bagaimana pasar yg dipilih adalah yang terbaik dilayani. 
2. Inovasi organisasi berkaitan menggunakan desain format organisasi baru serta filosofi manajemen baru. 
3. Inovasi perilaku berkaitan dengan kegiatan inovasi berdasarkan organisasi perusahaan. Sedangkan Meeus serta Edquist penemuan produk dibagi menjadi dua kategori:
  • barang baru: barang baru merupakan penemuan produk material pada sektor manufaktur
  • layanan baru: jasa adalah tidak berwujud, tak jarang dikonsumsi secara bersamaan buat produksi mereka dan memuaskan kebutuhan non-fisik menurut pengguna (Edquist,2001.)
4. Meeus dan Edquist jua membagi sebagai dua penemuan proses yaitu penemuan kategori-teknologi serta organisasi: 
  • inovasi proses teknologi mengganti cara produk yang diproduksi dengan memperkenalkan perubahan teknologi (fisik alat-alat, teknik, sistem); 
  • inovasi organisasi merupakan penemuan dalam struktur organisasi, strategi, serta proses administrasi (Damanpour, 1987).
5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yang sudah ditetapkan, serta sering memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan. Inovasi ini menaikkan kapabilitas fungsional teknologi yg terdapat menggunakan cara perbaikan pada skala kecil alam nilai tambah teknologi atau pemugaran pada skla kecil terhadap produk dan proses bisnis yang terdapat waktu ini.

6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi mendatang adalah inovasi inkremental yang menunjuk pada penciptaan sistem baru tetapi nir berbeda secara radikal.

7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu serta membantu membentuk produk atau proses berdasarkan dalam seperangkat teknik tidak sama atau prinsip-prinsip ilmiah serta sering membuka baru pasar, atau sebagai hasil produk atau jasa yg dihasilkan menurut cara/metode baru sama sekali.

PENGERTIAN INOVASI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli
Inovasi merupakan suatu inovasi baru yg tidak sama berdasarkan yang telah ada atau yang telah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yg slalu berinovasi, maka ia sapat dikatakan menjadi seseorang wirausahwan yang inovatif. 

Seseorang yg inovatif akan selalu berupaya melakukan pemugaran, menyajikan sesuatu yang baru/unik yg tidak sinkron dengan yg sudah ada. Inovatif jua merupakan perilaku penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh seorang wirausahawan. Wirausahawan yang slalu melakukan penemuan pada ushanya. Maka laba serta kesuksesan akan ia dapat. Inovatif adalah akibat berdasarkan karakteristik wirausahawan yg mampu membawa perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Inovatif secara nir eksklusif sebagai sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, juga pengusaha. Seseorang wirausahawan akan selalu memikirkan buat melakukan sesuatu yg tidak selaras, nir seperti yg dipikirkan serta dilakukan sang kebanyakan orang. Kreatif serta inovatif adalah suatu kemampuan buat memindahkan asal daya yang kurang produktif sebagai asal daya yg produktif sebagai akibatnya menaruh nilai hemat. Baik langsung juga tidak pribadi seorang wirausahawan merupakan orang yangmampu membawa perubahan dalam lingkunganya. Disisi lain ia juga orang yang bisa menerima perubahan yg terjadi dan menyikapi perubahan tersebut dengan positif. Ia juga berani merogoh resiko berhasil ataupun gagal pada setiap jalan yang ia ambil. Wirausahawan bisa bertahan pada kondisi perekonomian yg sulit dan serba kalut. Lantaran disaat seluruh resah, beliau memiliki kreasi dan inovasi buat memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi asal daya yang produktif sebagai akibatnya menaruh nilai irit.

Berdasarkan pengertian tadi, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama yaitu :
  • Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu kenyataan yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai dalam kemungkinan gagasan yang mengkristal. 
  • Produk serta jasa yaitu hasil langkah lanjutan berdasarkan adanya gagasan baru yg ditindak lanjuti dengan aneka macam kegiatan, kajian, penelitian serta percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih nyata dalam bentuk produk dan jasa yg siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil penemuan dibidang pendidikan. 
  • Upaya pemugaran yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sebagai akibatnya butir inovasi itu bisa dirasakan manfaatnya. 
Pengertian Inovasi berdasarkan para pakar :
Pengertian Inovasi dari Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa inovasi merupakan suatu ilham, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima menjadi suatu hal yang baru sang seseorang atau kelompok buat diadopsi.

Pengertian Inovasi berdasarkan Stephen Robbins
Mendefinisikan, penemuan sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Pengertian Inovasi menurut Van de Ven, Andrew H
Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana pada jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi menggunakan orang lain pada suatu tatanan organisasi.

Pengertian Inovasi menurut Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan aktivitas satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yg panjang serta kumulatif yang mencakup banyak proses pengambilan keputusan di dan sang organisasi dari mulai penemuan gagasan hingga implementasinya pada pasar.

Pengertian Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002
Inovasi merupakan kegiatan penelitian, pengembangan, serta/atau perekayasaan yg bertujuan menyebarkan penerapan simpel nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru buat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yg telah ada ke pada produk atau proses produksi.
Everett M. Rogers (1983) 

Mendefisisikan bahwa inovasi merupakan suatu ilham, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima menjadi suatu hal yang baru sang seseorang atau kelompok buat diadopsi.
Stephen Robbins (1994) 

Mendefinisikan, penemuan sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Inovasi memiliki 4 (empat) ciri yaitu :
  • Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yg khas dalam arti pandangan baru, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yg diperlukan. 
  • Memiliki karakteristik atau unsur kebaruan, pada arti suatu penemuan wajib mempunyai ciri sebagai sebuah karya dan butir pemikiran yang mempunyai kadar Orsinalitas dan kebaruan. 
  • Program inovasi dilaksanakan melalui acara yang bersiklus, dalam arti bahwa suatu penemuan dilakukan melalui suatu proses yg yang tidak tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang menggunakan program yg jelas dan direncanakan terlebih dahulu. 
  • Inovasi yg digulirkan memiliki tujuan, acara penemuan yang dilakukan harus memiliki arah yg ingin dicapai, termasuk arah dan strategi buat mencapai tujuan tersebut. 
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi pada penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, indera-indera atau sistem ujian yg lama diganti dengan yang baru.

2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas pengajar yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi pengajar pembimbing serta penyuluhan / membarui kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis sebagai kurikulum dan mata pelajaran yg berorientasi bernuansa keterampilan hidup mudah.

3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya sosialisasi cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar menggunakan tidak mengganti atau mengganti cara-cara penilaian yg telah ada.

4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun balik susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta berukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / holistik sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pelatihan karier baik buat tenaga edukatif maupun energi administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan holistik asal daya manusia dalam sistem pendidikan.

5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran eksklusif seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan buat senantiasa berpakaian seragam

6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Ø Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi adalah Proses mengelola penemuan pada suatu perusahaan agar bisa berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yg berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diharapkan karena buat mengakui bahwa ilham-inspirasi segar harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap ketika sebagai antisipasi perkembangan global yang semakin cepat, majemuk, serta bergerak maju tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu harus berperan krusial.

Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diharapkan karena wangsit-ide segar akan terus lahir pada sebuah perusahaan serta sebagai sangat poly. Keberadaan ide-inspirasi tadi harus diatur dan disusun secara sistematis supaya tidak terjadi kesemrawutan. Inovasi yg wajib dijalankan secara sistematis, efisien, serta berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem buat mengatur ide-inspirasi ini supaya lebih terstruktur. Dari 100 wangsit yang brilian, hanya satu yang sebagai inovatif. Jika dalam suatu perusahaan didapatkan 100 jenis produk pada satu tahunnya, maka diharapkan 10 ribu ilham cemerlang tersebut. Tanpa adanya manajemen yg baik, ide-ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat buat diperkenalkan pada pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sebagai akibatnya makin usang akan kehilangan kemampuan bersaing menggunakan yang lain.

Lihat saja perusahaan perusahaan yang menerapkan inovasi dengan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yg terus mengembangkan inovasinya terus sebagai akibatnya membuat produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima pada pasar . Google menggunakan berbagai layanan yang unik di Internet. Perusahaan perusahaan kecil yg sudah berinovasi dengan memperkecil saat proses pembuatan produknya.

Ø Perbedaan Inovasi
1. Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis inovasi: inovasi produk, proses inovasi, dan inovasi pasar. 
  • Inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu membentuk pendapatan.
  • Inovasi proses menyediakan sarana untuk menjaga serta meningkatkan kualitas serta untuk menghemat biaya . 
  • Inovasi pasar memperhatikan peningkatan target pasar campuran (mixed og target market) dan bagaimana pasar yang dipilih merupakan yg terbaik dilayani. 
2. Inovasi organisasi berkaitan dengan desain format organisasi baru dan filosofi manajemen baru. 
3. Inovasi perilaku berkaitan dengan aktivitas penemuan berdasarkan organisasi perusahaan. Sedangkan Meeus serta Edquist inovasi produk dibagi menjadi dua kategori:
  • barang baru: barang baru adalah inovasi produk material pada sektor manufaktur
  • layanan baru: jasa merupakan tidak berwujud, sering dikonsumsi secara bersamaan untuk produksi mereka serta memuaskan kebutuhan non-fisik dari pengguna (Edquist,2001.)
4. Meeus serta Edquist juga membagi menjadi 2 penemuan proses yaitu inovasi kategori-teknologi dan organisasi: 
  • inovasi proses teknologi membarui cara produk yang diproduksi menggunakan memperkenalkan perubahan teknologi (fisik peralatan, teknik, sistem); 
  • inovasi organisasi adalah penemuan pada struktur organisasi, strategi, dan proses administrasi (Damanpour, 1987).
5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yg sudah ditetapkan, dan sering memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan. Inovasi ini menaikkan kapabilitas fungsional teknologi yg ada menggunakan cara pemugaran dalam skala mini alam nilai tambah teknologi atau pemugaran pada skla kecil terhadap produk dan proses usaha yang ada ketika ini.

6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi mendatang merupakan inovasi inkremental yang mengarah dalam penciptaan sistem baru tetapi tidak tidak selaras secara radikal.

7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu dan membantu membentuk produk atau proses didasarkan dalam seperangkat teknik tidak selaras atau prinsip-prinsip ilmiah dan acapkali membuka baru pasar, atau sebagai output produk atau jasa yg didapatkan menurut cara/metode baru sama sekali.

PENGERTIAN STRATEGI DAN MANAJEMEN STRATEGI

Pengertian Strategi serta Manajemen Strategi 
Kata Strategi dari menurut dari Yunani, yaitu stratogos atau strategis yg berarti Jendral, taktik berarti seni para Jendral dimana Jendral ini yg memimpin dan memberi komando terahadap pasukannya agar bisa menang dalam suatu pertempuran dimana aplikasinya dalam global bisnis Jendral ini di jabat sang para CEO ( Chief Executive Officers) yang menjalankan roda organisasi atau perusahaan supaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik dan memberi laba kepada para stakeholders dan permanen mampu bersaing dengan para kompetitornya dalam dunia bisnis. 

Strategi dari William F Glueck dan Lawrence Jauch merupakan sebuah planning yg disatukan, luas serta terintegrasi yang menghubungkan keunggulan taktik perusahaan dengan tantangan lingkungan serta yg dibuat buat memastikan bahwa tujuan primer perusahaan dapat dicapai melalui aplikasi yg tepat oleh organisasi (Djaslim Saladin, 2003). Dari pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa taktik perusahaan merupakan suatu kesatuan planning yg menyeluruh, komprehensif dan terpadu yang diarahkan buat mencapai tujuan perusahaan 

Pengertian manajemen strategi menurut Gregory G Dees serta Alex Miller adalah suatu proses kombinasi antara tiga kegiatan yaitu analisis strategi, perumusan taktik serta implentasi taktik (Djaslim Saladin, 2003). Sedangkan Thomas L Wheelen- J David Hunger memberikan pengertian mengenai manajemen strategi yang menuturkan bahwa manajemen taktik adalah serangkaian daripada keputusan manajerial dan aktivitas-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang kegiatan tersebut terdiri menurut perumusan/perencanaan strategi , aplikasi /implementasi, dan penilaian (Djaslim Saladin, 2003). Dari 2 pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen strategis pada intinya adalah memilih alternatif strategi yang terbaik bagi organisasi atau perusahaan pada segala hal untuk mendukung mobilitas usaha perusahaan dan pelaksanan manajemen strategi ini wajib dilakukan oleh perusahaan secara terus menerus serta harus fleksibel dengan tuntutan syarat pada lapangan. Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi/ perusahaan pada dunia bisnis lantaran : 
  • Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan 
  • Membantu memikirkan kepentingan banyak sekali pihak 
  • Dapat mengantisipasi setiap perubahan pulang secara merata 
  • Berhubungan menggunakan efisiensi dan efektifitas 
Merek 
Pada awalnya merek hanyalah sebuah nama untuk membedakan, dalam perkembangan selanjutnya merek mampu menjadi nama yang dianggap mewakili sebuah objek setelah itu merek dianggap sebagai simbol dan kemudian berkembang menjadi gambaran. Merek adalah wahana bagi perusahaan untuk berbagi serta memelihara loyalitas pelanggan. Merek menurut AAker adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (misalnya sebuah logo cap atau bungkus ) buat mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau gerombolan penjual tertentu serta membedakannya menurut barang atau jasa yg didapatkan para pesaing (A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko, 2004). Perkembangan merek selanjutnya dipengaruhi oleh perubahan internal juga eksternal. Merek adalah indicator value yg ditawarkan oleh perusahaan pada pelanggan. Merek merupakan asset yang membentuk value dimana value menjadi total get atau semua manfaat yg didapat oleh pelanggan dibagi total give atau seluruh pengorbanan yg diberikan sang pelanggan.

Total get mencakup 2 komponen 
  • Manfaat fungsional (functional benefit) berkaitan pribadi dengan fungsi-fungsi yg dilakukan sang sebuah produk 
  • Manfaat emosional (emotional benefit) adalah manfaat yang diperoleh pelanggan berupa stimulasi terhadap emosi dan perasaan 
Total give meliputi 
1. Harga (price)yang dibayarkan pelanggan 
Biaya lain (other expense) yang muncul selama pelanggan menggunakan dan mengkonsumsi produk ke 4 komponen diataslah yg memilih kekuatan sebuah merek. Merek yg bertenaga disatu sisi akan ditandai oleh manfaat fungsional serta emosional yang tinggi serta dipihak lain ditandai sang harga serta biaya lain yang rendah. Artinya dia menghasilkan rasio total get dan total give sebanyak mungkin. Dengan memperkuat kepuasan dan loyalitasnya merek sebagai indera ukur bagi kualitas value yang perusahaan tawarkan 

Dengan merek perusahaan atau produk mampu lepas dari perangkap komoditasasi merek memungkinkan produk dan layanan suatu perusahaan terbebas berdasarkan aturan dasar kurva permintaan dan penawaran serta mempunyai merek yg kuat akan menghasilkan harga yg menarik serta sebagai penghalang bagi masuknya pesaing

Membangun Merek yg kuat 
Dalam mengelola merek diperlukan kerangka kerja yg berbasis kerangka kerja manajemen pemasaran. Kerangka kerja Manajemen Pemasaran (Power Marketing) yang disusun sang The Jakarta Consulting Group memiliki landasan utama yaitu memanusiakan pelanggan. Pelanggan harus sahih-benar dijadikan subyek dan bukannya obyek Perusahaan harus mencanangkan tujuan menurut visi jauh ke depan membina interaksi jangka panjang menggunakan lingkungan yg akan menaikkan kepuasan konsumen dan pada gilirannya akan memberikan konstribusi bagi kesejahteraan stakeholders

Landasan pola pikir Power marketing terletak dalam 3 kunci 
  • Pergerakan (moving). Pergerakan adalah tumpuan buat menjawab persaingan serta dinamika permintaan yang selalu begolak lantaran ekseptasi pelanggan meningkat. 
  • Kepedulian (caring). Pergerakan harus disertai menggunakan kepedulian pada pelanggan melalui penemuan dibidang taktik, manajerial juga produk atau jasa. 
  • Inovasi ( Inovating). Inovasi dibidang taktik dan manajerial menghasilkan produk atau jasa yg inovatif adalah proses buat menaruh nilai tambah bagi pelanggan sebagai akibatnya terjadi kepuasan pada pelanggan yg akan menumbuhkan agama dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan serta tercipta loyalitas pelanggan. 
Konsumen yg puas akan mengakibatkan agama serta interaksi jangka panjang yg berkelanjutan serta terciptalah loyalitas pelanggan. Dalam mewujudkan semua itu diharapkan suatu nilai menjadi acuan dalam melakukan tindakan, nilai tadi merupakan 9 nilai starategis (strategic value) tiga nilai pengembangan (value development) dan lima nilai penyampaian (value delivery)

Nilai strategis pertama merupakan Stakeholders merupakan kesuksesan organisasi akan bermuara dalam kesejahteraan stakeholders jadi bukan hanya menaruh kesejahteraan bagi karyawan, pemegang saham atau konsumen saja namun kesejahteraan itu wajib mengalir ke seluruh stakeholders sebagai konsekuensinya diperlukan pendekatan holistic pada usaha serta pemasaran

Nilai strategis ke 2 merupakan layanan (service), layanan merupakan nilai tambah yg akan disampaikan ke pelanggan hingga nilai tambah itu bisa memenuhi kebutuhan atau harapan konsumen, supaya bisa menaruh layanan terbaik pada pihak eksternal layanan dalam kalangan internal oraganisasi pula wajib berjalan dengan baik. Jika layanan pada saluran internal tersumbat maka kinerja performansi organisasi sebagai suatu sistem akan terhambat, proses nilai tambah akan terganggu dan akan menghipnotis kualitas output akhir yg diberikan kepada pelanggan

Nilai ketiga merupakan taktik, dalam merancang bagaimana tujuan yang pada jabarkan dalam perencanaan pemasaran, program dan tindakan wajib dibuat dalam konteks Korporat-Bisnis-Pemasaran. Pendekatan yang keseluruhan komprehensif serta integral wajib digunakan supaya pembuatan planning pemasaran, program dan tindakan, terangkai oleh benang merah strategi pada tingkat korporat strategi, pada tingkat usaha serta taktik pemasaran itu sendiri.

Nilai yg ke empat merupakan segmentasi. Segmentasi adalah alat strategis buat membicarakan nilai tambah bagi pelanggan, pemasar wajib melakukan pemetaan terhadap profil konsumen serta kebutuhannya sebelum dia memilih daerah yang menjadi sasarannya. Langkah awal pemetaan merupakan memilah pasar sebagai ke1ompok-grup serta lalu memberikan bukti diri (class identity) sebagai akibatnya anggota suatu segmen memiliki persamaan dan perbedaan dibandingkan anggota segmen yg lain. Anggota suatu segmen diperlukan memiliki pola konduite tertentu terutama pada memberi reaksi terhadap bauran pemasaran (marketing mix) sehingga pemasar dapat berbagi bauran pemasaran yg efisien dalam menjangkau segmen tadi.

Landasan nilai yg kelima merupakan solusi (solution). Apa yg diberikan kepada konsumen bukan sekadar produk, melainkan solusi nir hanya memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yg bersifat generik tetapi dapat memenuhi impian dan asa konsumen, bahkan jika memungkinkan melampaui harapan konsumen itu sendiri. Sehingga, selain ‘memuaskan’ pula ‘menyenangkan’ konsumen menggunakan kejutan-kejutan tak terduga dalam penawaran. Pendekatan yang dipakai pada konsumen adalah pendekatan konsultatif, guna menggali kasus yang dihadapi konsumen.

Nilai ke enam merupakan strike. Dinamika dan persaingan adalah landasan dalam melihat pasar, yang dapat diumpamakan menjadi arena peperangan untuk memperebutkan pelanggan. Diperlukan keberanian buat melakukan serangan menggunakan Iangkah-Iangkah inovatif pada rangka memenuhi kebutuhan konsumen 

Nilai ke tujuh adalah surprise, Pemasar harus seringkali memberi kejutan dengan kecepatan tindakan serta 1angkah-1angkah inovatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang dapat mengejutkan pasar. 

Nilai ke delapan adalah system. Langkah ini membutuhkan kombinasi antara bisikan hati bisnis serta perkiraan yg sistematis menurut pertimbangan manajemen risiko yang rasional 

Dan nilai terakhir adalah shake, Semua kegiatan pemasaran harus dijalankan secara sistematis dan terintegrasi sehingga bisa dicapai kemenangan dengan melakukan kekacauan pasar.

Rangkaian nilai yang lain adalah “3 N” nilai pengembangan yang terdiri berdasarkan : 
  • Newness menggambarkan bahwa pada pengembangan tidak hanya dibutuhkan peningkatan namun jua inovasi yg didukung sang daya cipta dan bukan sekadar modifikasi. 
  • Nourishment pada implementasinya menerapkan relationship marketing yg bertumpu pada program pemeliharaan jejaring. 
  • Networking merupakan acara ekspansi jejaring 
Rangkaian terakhir dan nilai matriks 9-3-5 merupakan 5 c nilai penyampaian yaitu : 
1. Competence dicapai melalui bisnis yang terfokus pada manajemen pemasaran yang didukung sang keterampilan interpersonal serta komunikasi yang efektif.
2. Customer berarti memperlakukan pelanggan menjadi raja dan menduga aktivitas pemasaran menjadi aktivitas konsultasi
3. Competition berarti apa yg disampaikan wajib kompetitif pada citra serta kecepatan
4. Convenience berarti anggaran dasar pada penyampaian adalah bagaimana supaya pelanggan merasa nyaman 
5. Care berarti kepedulian buat memuaskan harapan .pelanggan dan peduli terhadap pengembangan komunitas dan konservasi Iingkungan. 

Landasan nilai inilah yang dipakai menjadi acuan dalam mendekati konsumen berdasarkan pemahaman terhadap konduite konsumen dan proses pengambilan keputusan konsumen. Dengan memakai pertimbangan keputusan strategis pada tingkat korporat, di tingkat bisnis serta strategi pemasaran maka dilakukan program segmentation-targeting-positioning & image creation Penciptaan citra (image creation) dilandasi oleh konsep capability-care-consistency yg harus didukung sang konsistensi dalam “nilai penyampaian”, serta kemampuan buat menjaga dan mempertinggi kualitas produk

Dalam membangun strategi yg kukuh hal yang pertama dilakukan adalah perusahaan harus mampu melihat pasar secara kreatif dan membagi-bagi pasar tersebut ke dalam banyak sekali segmen. Hal hal yg harus dipertimbangkan dalam menentukan segmen bahkan ceruk pasar yg hendak dimasuki 
Seberapa akbar berukuran pasarnya 
Seberapa besar pertumbuhan segmen/ceruk tersebut 
Bagaimana situasi persaingan pada segmen/ceruk pasar yg bersangkutan 
Bagaimana juga keunggulan bersaing anda 

Berdasarkan output segmentasi penetapan sasaran dan posisi selanjutnya dilakukan penetapan posisi merek. Ditengah kebingungan konsumen pada menentukan produk yang berada pada pasar industri membuahkan manajemen merek sangat penting. Mereka harus segera melakukan penempatan posisi merek (merk positioning), mengomunikasikan proposisi nilai yg menerangkan keunggulan sebuah merek dibandingkan dengan pesaingnya, sehingga menjadi alasan mengapa konsumen memilih mereka. Setelah itu diposisikan dibenak konsumen, merek ini diberi identitas (merk identity) yg didukung sebuah kepribadian (Stratyegic merk personality) supaya mengena di hati konsumen target. Dalam sebuah bukti diri tersimpan sejumlah ciri yg membedakan satu menggunakan yang lain Seperti sebuah kartu identitas terdapat sejumlah atribut yg sebagai pembeda. Bagi para penilik merek yg sangat berkepentingan dengan gambaran merek, identitas merek merupakan apa yang disodorkan pemasar dan gambaran merek adalah bagaimana kesan konsumen terhadapnya. Agar mempunyai citra merek yg bertenaga perlu diperhatikan konsistensi mengomunikasikan kepribadian merek pada menempatkan posisi merek. Setelah konsumen akhirnya mengenal merek itu (merk awarenes) serta kemudian memiliki kesan tertentu terhadapnya (brand image), selanjutnya beliau akan mengasosiasikannya menggunakan serangkai atribut serta meletakan merek tersebut dalam ingatannya. 

Salah satu kendala yg dihadapi merupakan apa yg ingin dikomunikasikan pemasar belum tentu dipersepsikan oleh konsumen misalnya yg diperlukan sang pemasar. Tantangan terbesar pada memanajemeni merek adalah bagaimana caranya supaya apa yg kita pikirkan (sebagai pemasar) serta ingin kita sampaikan pada konsumen dapat dipersepsikan sinkron menggunakan yang kita inginkan. Aspek terpenting menurut merek berada dipikiran konsumenlah yang bekerja buat memengaruhi keputusan konsumen dan memberi manfaat yang sangat besar bagi pemasar. 

Perusahaan wajib terus menerus mengelola portofolio mereknya supaya tetap mampu bersaing dalam merebut hati konsumen buat menggunakan produk yg dihasilkan buat itu Menurut Hermawan Kartajaya pada mengelola portofolio merek suatu perusahaan wajib : 
  • Memutuskan dulu berapa pasar yg akan dimaki sesuaikan dengan kemampuan, daya saing serta aspirasinya. 
  • Merek adalah sebuah nama yg kelak harus anda populerkan untuk dibangun sampai seberapa jauh 
  • Pertemukan kedua hal tadi. Tujuannya buat pencapaian tujuan usaha pada rangka pembangunan perusahaan. 
(Hermawan Kartajaya,2004)

Strategi mempertahankan merek
Citra sebuah merek bisa menurun hal ini haruslah diwaspadai oleh perusahaan, kegagalan layanan (service failure) wajib segera diimbangi menggunakan program perbaikan layanan (service recovery program) karena jika pelanggan mengalami ketidak puasan pada penggunaan produk mereka akan sangat mudah untuk berpaling ke pesaing 

Merek misalnya halnya intangible asset yang lain memang sangat ringkih, merek wajib dibangun dan dijaga berdasarkan waktu ke waktu tapi karena suatu insiden tertentu merek sanggup amblas seketika. Perusahaan yg memiliki ekuitas merek yg kuat bisa habis dalam satu malam. Ada semacam ledakan disruptive yg sanggup memusnahkan bangunan merek tuntas sampai ke akar-akarnya. Sebuah merek mampu mangkat dikarenakan merek tadi sudah nir memiliki integritas serta dapat dipercaya. Inilah sisi gelap ekuitas merek. Dalam penurunan sebuah merek Mannie Jackson memiliki tiga prinsip buat menyelamatkan merek yang telah terlanjur merosot yaitu : 
  • Produk wajib direinvented agar balik relevan 
  • Konsumen wajib sebagai sentra perhatian 
  • Organisasi wajib dirombak agar benar-benar berorientasi bisnis 
(Hermawan Kartajaya 2004), selain tiga prinsip tersebut Mennie Jackson menerapkan prinsip Ed Spencer pada menaikan merek yang sedang merosot yaitu: 
1. Ciptakan kultur tanggung jawab 
2. Pikirkan bagaimana memanfaatkan ketika, 
3. Jangan puas dengan hasil tahun kemarin, 
4. Lihatlah potensi orang lain 
5. Dan pikirkan selalu bahwa bos senatiasa bersama kita
(Hermawan kartajaya 2004). Merek yg telah merosot bisa dihidupkan balik asal berpegang pada visi yang jelas. 

PENGERTIAN STRATEGI DAN MANAJEMEN STRATEGI

Pengertian Strategi serta Manajemen Strategi 
Kata Strategi berasal dari menurut Yunani, yaitu stratogos atau strategis yang berarti Jendral, taktik berarti seni para Jendral dimana Jendral ini yg memimpin serta memberi komando terahadap pasukannya supaya bisa menang dalam suatu pertempuran dimana aplikasinya pada dunia usaha Jendral ini di jabat oleh para CEO ( Chief Executive Officers) yg menjalankan roda organisasi atau perusahaan supaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik serta memberi laba kepada para stakeholders serta permanen mampu bersaing menggunakan para kompetitornya pada global usaha. 

Strategi menurut William F Glueck dan Lawrence Jauch adalah sebuah planning yang disatukan, luas serta terintegrasi yang menghubungkan keunggulan taktik perusahaan dengan tantangan lingkungan serta yg dirancang buat memastikan bahwa tujuan primer perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yg tepat oleh organisasi (Djaslim Saladin, 2003). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan merupakan suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif dan terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan 

Pengertian manajemen taktik dari Gregory G Dees serta Alex Miller adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas yaitu analisis strategi, perumusan strategi dan implentasi taktik (Djaslim Saladin, 2003). Sedangkan Thomas L Wheelen- J David Hunger memberikan pengertian mengenai manajemen strategi yg menuturkan bahwa manajemen taktik adalah serangkaian daripada keputusan manajerial serta kegiatan-aktivitas yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang aktivitas tadi terdiri menurut perumusan/perencanaan strategi , pelaksanaan /implementasi, serta evaluasi (Djaslim Saladin, 2003). Dari dua pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa manajemen strategis pada intinya adalah menentukan cara lain taktik yg terbaik bagi organisasi atau perusahaan dalam segala hal buat mendukung mobilitas usaha perusahaan dan pelaksanan manajemen strategi ini harus dilakukan oleh perusahaan secara terus menerus serta wajib fleksibel dengan tuntutan kondisi pada lapangan. Oleh karenanya manajemen taktik sangat penting bagi suatu organisasi/ perusahaan pada dunia bisnis karena : 
  • Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan 
  • Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak 
  • Dapat mengantisipasi setiap perubahan balik secara merata 
  • Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas 
Merek 
Pada awalnya merek hanyalah sebuah nama untuk membedakan, dalam perkembangan selanjutnya merek sanggup sebagai nama yg dianggap mewakili sebuah objek sesudah itu merek dianggap sebagai simbol serta lalu berkembang sebagai citra. Merek merupakan wahana bagi perusahaan buat berbagi serta memelihara loyalitas pelanggan. Merek dari AAker adalah nama dan atau simbol yg bersifat membedakan (misalnya sebuah logo cap atau kemasan ) buat mengidentifikasikan barang atau jasa menurut seorang penjual atau grup penjual eksklusif dan membedakannya dari barang atau jasa yg dihasilkan para pesaing (A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko, 2004). Perkembangan merek selanjutnya dipengaruhi oleh perubahan internal juga eksternal. Merek merupakan indicator value yang ditawarkan sang perusahaan pada pelanggan. Merek adalah asset yg membentuk value dimana value sebagai total get atau semua manfaat yg didapat oleh pelanggan dibagi total give atau semua pengorbanan yang diberikan oleh pelanggan.

Total get mencakup dua komponen 
  • Manfaat fungsional (functional benefit) berkaitan eksklusif menggunakan fungsi-fungsi yang dilakukan oleh sebuah produk 
  • Manfaat emosional (emotional benefit) adalah manfaat yg diperoleh pelanggan berupa stimulasi terhadap emosi dan perasaan 
Total give meliputi 
1. Harga (price)yg dibayarkan pelanggan 
Biaya lain (other expense) yang ada selama pelanggan memakai dan mengkonsumsi produk ke 4 komponen diataslah yg menentukan kekuatan sebuah merek. Merek yg bertenaga disatu sisi akan ditandai sang manfaat fungsional serta emosional yg tinggi serta dipihak lain ditandai sang harga serta porto lain yg rendah. Artinya dia membuat rasio total get dan total give sebesar mungkin. Dengan memperkuat kepuasan serta loyalitasnya merek sebagai indera ukur bagi kualitas value yg perusahaan tawarkan 

Dengan merek perusahaan atau produk mampu tanggal dari perangkap komoditasasi merek memungkinkan produk dan layanan suatu perusahaan terbebas dari aturan dasar kurva permintaan serta penawaran serta memiliki merek yg bertenaga akan membentuk harga yg menarik dan sebagai penghalang bagi masuknya pesaing

Membangun Merek yg bertenaga 
Dalam mengelola merek dibutuhkan kerangka kerja yg berbasis kerangka kerja manajemen pemasaran. Kerangka kerja Manajemen Pemasaran (Power Marketing) yang disusun oleh The Jakarta Consulting Group mempunyai landasan utama yaitu memanusiakan pelanggan. Pelanggan harus benar-benar dijadikan subyek dan bukannya obyek Perusahaan wajib mencanangkan tujuan berdasarkan visi jauh ke depan membina interaksi jangka panjang dengan lingkungan yang akan menaikkan kepuasan konsumen dan pada gilirannya akan menaruh konstribusi bagi kesejahteraan stakeholders

Landasan pola pikir Power marketing terletak pada 3 kunci 
  • Pergerakan (moving). Pergerakan adalah tumpuan buat menjawab persaingan serta dinamika permintaan yang selalu begolak lantaran ekseptasi pelanggan meningkat. 
  • Kepedulian (caring). Pergerakan wajib disertai menggunakan kepedulian pada pelanggan melalui penemuan dibidang taktik, manajerial juga produk atau jasa. 
  • Inovasi ( Inovating). Inovasi dibidang strategi dan manajerial membuat produk atau jasa yg inovatif merupakan proses buat menaruh nilai tambah bagi pelanggan sebagai akibatnya terjadi kepuasan pada pelanggan yang akan menumbuhkan kepercayaan dan interaksi jangka panjang yg berkelanjutan serta tercipta loyalitas pelanggan. 
Konsumen yg puas akan menimbulkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yg berkelanjutan serta terciptalah loyalitas pelanggan. Dalam mewujudkan seluruh itu diharapkan suatu nilai menjadi acuan pada melakukan tindakan, nilai tadi merupakan 9 nilai starategis (strategic value) tiga nilai pengembangan (value development) serta lima nilai penyampaian (value delivery)

Nilai strategis pertama adalah Stakeholders adalah kesuksesan organisasi akan bermuara dalam kesejahteraan stakeholders jadi bukan hanya memberikan kesejahteraan bagi karyawan, pemegang saham atau konsumen saja namun kesejahteraan itu wajib mengalir ke semua stakeholders menjadi konsekuensinya diperlukan pendekatan holistic dalam usaha dan pemasaran

Nilai strategis ke dua adalah layanan (service), layanan adalah nilai tambah yang akan disampaikan ke pelanggan hingga nilai tambah itu dapat memenuhi kebutuhan atau harapan konsumen, agar dapat memberikan layanan terbaik pada pihak eksternal layanan pada kalangan internal oraganisasi juga wajib berjalan menggunakan baik. Apabila layanan dalam saluran internal tersumbat maka kinerja performansi organisasi menjadi suatu sistem akan terhambat, proses nilai tambah akan terganggu dan akan menghipnotis kualitas output akhir yang diberikan pada pelanggan

Nilai ketiga merupakan taktik, pada merancang bagaimana tujuan yg pada jabarkan pada perencanaan pemasaran, acara serta tindakan wajib dibuat dalam konteks Korporat-Bisnis-Pemasaran. Pendekatan yang keseluruhan komprehensif dan integral harus dipakai supaya pembuatan planning pemasaran, program dan tindakan, terangkai sang benang merah taktik pada taraf korporat taktik, di taraf usaha dan strategi pemasaran itu sendiri.

Nilai yang ke empat adalah segmentasi. Segmentasi adalah indera strategis buat menyampaikan nilai tambah bagi pelanggan, pemasar wajib melakukan pemetaan terhadap profil konsumen serta kebutuhannya sebelum dia menentukan wilayah yang menjadi sasarannya. Langkah awal pemetaan adalah memilah pasar sebagai ke1ompok-grup dan lalu menaruh identitas (group identity) sehingga anggota suatu segmen memiliki persamaan dan disparitas dibandingkan anggota segmen yang lain. Anggota suatu segmen diharapkan mempunyai pola perilaku tertentu terutama dalam memberi reaksi terhadap bauran pemasaran (marketing mix) sehingga pemasar dapat membuatkan bauran pemasaran yang efisien pada menjangkau segmen tadi.

Landasan nilai yg kelima adalah solusi (solution). Apa yg diberikan kepada konsumen bukan sekadar produk, melainkan solusi nir hanya memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang bersifat generik tetapi bisa memenuhi keinginan dan harapan konsumen, bahkan jika memungkinkan melampaui harapan konsumen itu sendiri. Sehingga, selain ‘memuaskan’ jua ‘menyenangkan’ konsumen menggunakan kejutan-kejutan tidak terduga dalam penawaran. Pendekatan yg dipakai kepada konsumen adalah pendekatan konsultatif, guna menggali kasus yg dihadapi konsumen.

Nilai ke enam merupakan strike. Dinamika serta persaingan adalah landasan pada melihat pasar, yg dapat diumpamakan menjadi arena peperangan untuk memperebutkan pelanggan. Diperlukan keberanian buat melakukan agresi menggunakan Iangkah-Iangkah inovatif dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen 

Nilai ke tujuh merupakan surprise, Pemasar wajib sering memberi kejutan menggunakan kecepatan tindakan dan 1angkah-1angkah inovatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang bisa mengejutkan pasar. 

Nilai ke delapan merupakan system. Langkah ini membutuhkan kombinasi antara intuisi usaha serta asumsi yg sistematis menurut pertimbangan manajemen risiko yang rasional 

Dan nilai terakhir merupakan shake, Semua kegiatan pemasaran harus dijalankan secara sistematis dan terintegrasi sehingga bisa dicapai kemenangan dengan melakukan kekacauan pasar.

Rangkaian nilai yg lain adalah “tiga N” nilai pengembangan yg terdiri dari : 
  • Newness mendeskripsikan bahwa dalam pengembangan nir hanya dibutuhkan peningkatan tetapi pula penemuan yang didukung sang daya cipta serta bukan sekadar modifikasi. 
  • Nourishment pada implementasinya menerapkan relationship marketing yang bertumpu pada program pemeliharaan jejaring. 
  • Networking adalah acara ekspansi jejaring 
Rangkaian terakhir dan nilai matriks 9-3-5 adalah lima c nilai penyampaian yaitu : 
1. Competence dicapai melalui usaha yang terfokus dalam manajemen pemasaran yang didukung sang keterampilan interpersonal serta komunikasi yang efektif.
2. Customer berarti memperlakukan pelanggan sebagai raja dan menganggap aktivitas pemasaran menjadi kegiatan konsultasi
3. Competition berarti apa yang disampaikan wajib kompetitif dalam citra serta kecepatan
4. Convenience berarti aturan dasar dalam penyampaian adalah bagaimana agar pelanggan merasa nyaman 
5. Care berarti kepedulian buat memuaskan harapan .pelanggan dan peduli terhadap pengembangan komunitas dan perlindungan Iingkungan. 

Landasan nilai inilah yang dipakai sebagai acuan dalam mendekati konsumen berdasarkan pemahaman terhadap konduite konsumen serta proses pengambilan keputusan konsumen. Dengan memakai pertimbangan keputusan strategis pada taraf korporat, pada taraf usaha serta strategi pemasaran maka dilakukan acara segmentation-targeting-positioning & image creation Penciptaan citra (image creation) dilandasi sang konsep capability-care-consistency yg wajib didukung oleh konsistensi pada “nilai penyampaian”, serta kemampuan buat menjaga serta menaikkan kualitas produk

Dalam menciptakan strategi yang kukuh hal yang pertama dilakukan merupakan perusahaan wajib mampu melihat pasar secara kreatif dan membagi-bagi pasar tadi ke dalam banyak sekali segmen. Hal hal yg harus dipertimbangkan pada menentukan segmen bahkan ceruk pasar yg hendak dimasuki 
Seberapa besar ukuran pasarnya 
Seberapa akbar pertumbuhan segmen/ceruk tadi 
Bagaimana situasi persaingan pada segmen/ceruk pasar yg bersangkutan 
Bagaimana juga keunggulan bersaing anda 

Berdasarkan hasil segmentasi penetapan sasaran serta posisi selanjutnya dilakukan penetapan posisi merek. Ditengah kebingungan konsumen pada memilih produk yang berada pada pasar industri mengakibatkan manajemen merek sangat krusial. Mereka harus segera melakukan penempatan posisi merek (brand positioning), mengomunikasikan proposisi nilai yg memperlihatkan keunggulan sebuah merek dibandingkan dengan pesaingnya, sehingga menjadi alasan mengapa konsumen memilih mereka. Setelah itu diposisikan dibenak konsumen, merek ini diberi bukti diri (merk identity) yang didukung sebuah kepribadian (Stratyegic brand personality) supaya mengena di hati konsumen sasaran. Dalam sebuah bukti diri tersimpan sejumlah karakteristik yang membedakan satu dengan yg lain Seperti sebuah kartu identitas terdapat sejumlah atribut yg menjadi pembeda. Bagi para penilik merek yg sangat berkepentingan menggunakan citra merek, bukti diri merek merupakan apa yg disodorkan pemasar dan citra merek merupakan bagaimana kesan konsumen terhadapnya. Agar mempunyai gambaran merek yg kuat perlu diperhatikan konsistensi mengomunikasikan kepribadian merek pada menempatkan posisi merek. Setelah konsumen akhirnya mengenal merek itu (brand awarenes) dan lalu mempunyai kesan tertentu terhadapnya (brand image), selanjutnya dia akan mengasosiasikannya menggunakan serangkai atribut serta meletakan merek tersebut dalam ingatannya. 

Salah satu hambatan yg dihadapi adalah apa yg ingin dikomunikasikan pemasar belum tentu dipersepsikan oleh konsumen seperti yang diharapkan sang pemasar. Tantangan terbesar dalam memanajemeni merek merupakan bagaimana caranya supaya apa yg kita pikirkan (menjadi pemasar) dan ingin kita sampaikan kepada konsumen bisa dipersepsikan sesuai dengan yg kita inginkan. Aspek terpenting berdasarkan merek berada dipikiran konsumenlah yang bekerja buat memengaruhi keputusan konsumen serta memberi manfaat yg sangat akbar bagi pemasar. 

Perusahaan wajib terus menerus mengelola portofolio mereknya agar tetap bisa bersaing dalam merebut hati konsumen buat memakai produk yg didapatkan buat itu Menurut Hermawan Kartajaya dalam mengelola portofolio merek suatu perusahaan wajib : 
  • Memutuskan dulu berapa pasar yg akan dimaki sesuaikan menggunakan kemampuan, daya saing dan aspirasinya. 
  • Merek adalah sebuah nama yg kelak wajib anda populerkan buat dibangun hingga seberapa jauh 
  • Pertemukan ke 2 hal tadi. Tujuannya buat pencapaian tujuan usaha pada rangka pembangunan perusahaan. 
(Hermawan Kartajaya,2004)

Strategi mempertahankan merek
Citra sebuah merek mampu menurun hal ini haruslah diwaspadai sang perusahaan, kegagalan layanan (service failure) wajib segera diimbangi menggunakan program perbaikan layanan (service recovery acara) karena bila pelanggan mengalami ketidak puasan pada penggunaan produk mereka akan sangat mudah buat berpaling ke pesaing 

Merek seperti halnya intangible asset yg lain memang sangat ringkih, merek harus dibangun serta dijaga menurut ketika ke saat akan tetapi lantaran suatu peristiwa eksklusif merek bisa amblas seketika. Perusahaan yang mempunyai ekuitas merek yang kuat sanggup habis dalam satu malam. Ada semacam ledakan disruptive yg mampu memusnahkan bangunan merek tuntas sampai ke akar-akarnya. Sebuah merek mampu meninggal dikarenakan merek tersebut telah nir mempunyai integritas dan dapat dipercaya. Inilah sisi gelap ekuitas merek. Dalam penurunan sebuah merek Mannie Jackson memiliki 3 prinsip buat menyelamatkan merek yg telah terlanjur merosot yaitu : 
  • Produk wajib direinvented supaya kembali relevan 
  • Konsumen wajib sebagai pusat perhatian 
  • Organisasi wajib dirombak agar sahih-sahih berorientasi bisnis 
(Hermawan Kartajaya 2004), selain 3 prinsip tersebut Mennie Jackson menerapkan prinsip Ed Spencer dalam menaikan merek yang sedang merosot yaitu: 
1. Ciptakan kultur tanggung jawab 
2. Pikirkan bagaimana memanfaatkan ketika, 
3. Jangan puas dengan output tahun kemarin, 
4. Lihatlah potensi orang lain 
5. Dan pikirkan selalu bahwa bos senatiasa bersama kita
(Hermawan kartajaya 2004). Merek yg telah merosot sanggup dihidupkan kembali dari berpegang dalam visi yg jelas. 

PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Pengertian sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan merupakan bagian berdasarkan sistem informasi berbasis personal komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemenpengetahuan yg dipakai buat mendukung pengambilan keputusan dalamsuatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem personal komputer yg memasak data sebagai warta buat merogoh keputusandari kasus semi terstruktur yg khusus.

Sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilankeputusan, melainkan adalah sistem yang membantu pengambilkeputusan menggunakan melengkapi mereka dengan keterangan dari data yg telahdiolah dengan relevan dan dibutuhkan buat membuat keputusan tentangsuatu kasus dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidakdimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam prosespembuatan keputusan.

Kriteria Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan didesain secara khusus untukmendukung seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Berikut ini beberapa karakteristik sistem pendukung keputusan (Oetomo,2002):

a. Interaktif 
Memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapatmelakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh fakta yangdibutuhkan.

b. Fleksibel
Memiliki sebanyak mungkin variabel tambahkan, kemampuan untukmengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan cara lain -cara lain keputusan pada pemakai.

c. Data kualitas
Memiliki kemampuan mendapat data kualitas yang dikuantitaskan yangsifatnya subyektif dari pemakainya, menjadi data masukkan untukpengolahan data. Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yg bersifatkualitas, dapat dikuantitaskan menggunakan hadiah bobot nilai misalnya 75atau 90.

d. Prosedur Pakar
Mengandung suatu mekanisme yg didesain berdasarkan rumusan formalatau pula beberapa prosedur kepakaran seorang atau grup dalammenyelesaikan suatu bidang kasus dengan kenyataan eksklusif.

Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut (Turban, 2005), terdapat beberapa ciri menurut SPK, diantarannya adalah menjadi berikut:
1. Mendukung seluruh aktivitas organisasi
2. Mendukung beberapa keputusan yg saling berinteraksi
3. Dapat digunakan berulang kali serta bersifat konstan
4. Terdapat 2 komponen utama, yaitu data dan model
5. Menggunakan baik data ekternal juga internal
6. Memiliki kemampuan what-if analysis serta goal seeking analysis
7. Menggunakan beberapa contoh kuantitatif.

Selain itu, Turban pula menyebutkan kemampuan yg harus dimiliki olehsebuah sistem pendukung keputusan, di antaranya adalah menjadi berikut:
1. Menunjang pembuatan keputusan manajemen dalam menangani masalahsemi terstruktur dan tidak terstruktur.
2. Membantu manajer dalam aneka macam tingkatan manajemen, mulai darimanajemen taraf atas sampai manajemen taraf bawah.
3. Menunjang pembuatan keputusan secara gerombolan serta perorangan.
4. Menunjang pembuatan keputusan yg saling bergantungan serta berurutan.
5. Menunjang tahap-tahap pembuatan keputusan antara lain intelligence,design, choicedan implementation.
6. Menunjang banyak sekali bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan.
7. Kemampuan buat melakukan adaptasi setiap saat serta bersifat fleksibel.
8. Kemudahan melakukan hubungan sistem.
9. Meningkatkan efektivitas dalam pembuatan keputusan daripada efisiensi.
10. Praktis dikembangkan sang pemakai akhir.
11. Kemampuan pemodelan serta analisis dalam pembuatan keputusan.
12. Kemudahan melakukan pengaksesan berbagai sumber dan format data.

Disamping aneka macam kemampuan serta ciri misalnya dikemukakan diatas, sistem pendukung keputusan mempunyai jua keterbatasan, diantaranya:
1. Ada beberapa kemampuan manajemen serta talenta insan yg tidak dapatdimodelkan, sebagai akibatnya model yg ada dalam sistem tidak semuanyamencerminkan duduk perkara yg sebenarnya.
2. Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas dalam pengetahuandasar dan contoh dasar yang dimilikinya.
3. Proses-proses yg dapat dilakukan oleh sistem pendukung keputusanbiasanya tergantung jua dalam kemampuan software yangdigunakannya.
4. Sistem pendukung keputusan nir mempunyai intuisi misalnya yg dimiliki olehmanusia . Karena sistem pendukung keputusan hanya suatu kumpulanperangkat keras , perangkat lunak serta sistem operasi yang tidak dilengkapioleh kepandaian.

Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan
Beberapa laba penggunaan SPK antara lain merupakan sebagai berikut(Surbakti, 2002):
1. Mampu mendukung pencarian solusi menurut banyak sekali konflik yangkompleks.
2. Dapat merespon dengan cepat pada situasi yg tidak diperlukan dalamkonsisi yg berubah-ubah.
3. Mampu buat menerapkan berbagai strategi yang tidak selaras dalam konfigurasiberbeda secara cepat dan sempurna.
4. Pandangan serta pembelajaran baru.
5. Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
6. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
7. Menghemat biaya serta asal daya insan (SDM).
8. Menghemat saat karena keputusan dapat diambil menggunakan cepat.
9. Meningkatkan efektivitas manajerial, membuahkan manajer bisa bekerjalebih singkat serta dengan sedikit usaha.
10. Meningkatkan produktivitas analisis.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Adapun komponen-komponen berdasarkan SPK adalah menjadi berikut:

1. Data Management 
Termasuk database , yang mengandung data yg relevan untuk berbagaisituasi dan diatur sang software yg disebut Database Management Sistem (DBMS).

2. Model Management 
Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atauberbagai contoh kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistemsuatu kemampuan analitis, serta manajemen perangkat lunak yg diharapkan.

3. Communication
User dapat berkomunikasi serta memberikan perintah dalam DSS melaluisubsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.

4. Knowledge Management 
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindakatau bertindak sebagai komponen yg berdiri sendiri.

PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Pengertian sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan adalah bagian menurut sistem kabar berbasis personal komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemenpengetahuan yang dipakai buat mendukung pengambilan keputusan dalamsuatu organisasi atau perusahaan. Dapat jua dikatakan menjadi sistem komputer yang memasak data menjadi berita buat merogoh keputusandari kasus semi terstruktur yg khusus.

Sistem pendukung keputusan bukan adalah alat pengambilankeputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambilkeputusan dengan melengkapi mereka menggunakan fakta berdasarkan data yang telahdiolah menggunakan relevan serta diharapkan buat menciptakan keputusan tentangsuatu kasus dengan lebih cepat serta seksama. Sehingga sistem ini tidakdimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam prosespembuatan keputusan.

Kriteria Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan dibuat secara spesifik untukmendukung seorang yg harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Berikut ini beberapa karakteristik sistem pendukung keputusan (Oetomo,2002):

a. Interaktif 
Memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapatmelakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh liputan yangdibutuhkan.

b. Fleksibel
Memiliki sebesar mungkin variabel tambahkan, kemampuan untukmengolah serta menaruh keluaran yang menyajikan cara lain -cara lain keputusan pada pemakai.

c. Data kualitas
Memiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan yangsifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untukpengolahan data. Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifatkualitas, dapat dikuantitaskan menggunakan pemberian bobot nilai seperti 75atau 90.

d. Prosedur Pakar
Mengandung suatu mekanisme yg dirancang dari rumusan formalatau pula beberapa mekanisme kepakaran seseorang atau grup dalammenyelesaikan suatu bidang masalah menggunakan kenyataan eksklusif.

Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut (Turban, 2005), terdapat beberapa ciri berdasarkan SPK, diantarannya merupakan menjadi berikut:
1. Mendukung semua kegiatan organisasi
2. Mendukung beberapa keputusan yg saling berinteraksi
3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan
4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data serta model
5. Menggunakan baik data ekternal juga internal
6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis
7. Menggunakan beberapa model kuantitatif.

Selain itu, Turban juga menjelaskan kemampuan yang wajib dimiliki olehsebuah sistem pendukung keputusan, pada antaranya adalah menjadi berikut:
1. Menunjang pembuatan keputusan manajemen pada menangani masalahsemi terstruktur serta nir terstruktur.
2. Membantu manajer dalam banyak sekali strata manajemen, mulai darimanajemen taraf atas hingga manajemen tingkat bawah.
3. Menunjang pembuatan keputusan secara kelompok dan perorangan.
4. Menunjang pembuatan keputusan yg saling bergantungan serta berurutan.
5. Menunjang tahap-termin pembuatan keputusan diantaranya intelligence,design, choicedan implementation.
6. Menunjang banyak sekali bentuk proses pembuatan keputusan serta jenis keputusan.
7. Kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap saat dan bersifat fleksibel.
8. Kemudahan melakukan hubungan sistem.
9. Meningkatkan efektivitas pada pembuatan keputusan daripada efisiensi.
10. Mudah dikembangkan oleh pemakai akhir.
11. Kemampuan pemodelan dan analisis dalam pembuatan keputusan.
12. Kemudahan melakukan pengaksesan berbagai asal dan format data.

Disamping aneka macam kemampuan serta ciri seperti dikemukakan diatas, sistem pendukung keputusan memiliki juga keterbatasan, diantaranya:
1. Ada beberapa kemampuan manajemen serta talenta manusia yang tidak dapatdimodelkan, sehingga contoh yg terdapat dalam sistem tidak semuanyamencerminkan persoalan yang sebenarnya.
2. Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas dalam pengetahuandasar serta contoh dasar yg dimilikinya.
3. Proses-proses yg dapat dilakukan oleh sistem pendukung keputusanbiasanya tergantung jua dalam kemampuan aplikasi yangdigunakannya.
4. Sistem pendukung keputusan nir mempunyai bisikan hati misalnya yg dimiliki olehmanusia . Lantaran sistem pendukung keputusan hanya suatu kumpulanperangkat keras , aplikasi serta sistem operasi yang tidak dilengkapioleh kemampuan berpikir.

Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan
Beberapa keuntungan penggunaan SPK diantaranya merupakan sebagai berikut(Surbakti, 2002):
1. Mampu mendukung pencarian solusi dari aneka macam konflik yangkompleks.
2. Dapat merespon dengan cepat dalam situasi yang tidak diharapkan dalamkonsisi yg berubah-ubah.
3. Mampu buat menerapkan aneka macam strategi yg tidak sinkron pada konfigurasiberbeda secara cepat dan tepat.
4. Pandangan dan pembelajaran baru.
5. Sebagai fasilitator pada komunikasi.
6. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
7. Menghemat porto dan asal daya manusia (SDM).
8. Menghemat ketika lantaran keputusan bisa diambil dengan cepat.
9. Meningkatkan efektivitas manajerial, berakibat manajer bisa bekerjalebih singkat dan menggunakan sedikit usaha.
10. Meningkatkan produktivitas analisis.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Adapun komponen-komponen dari SPK merupakan menjadi berikut:

1. Data Management 
Termasuk database , yg mengandung data yang relevan buat berbagaisituasi serta diatur sang aplikasi yang diklaim Database Management Sistem (DBMS).

2. Model Management 
Melibatkan contoh finansial, statistikal, management science, atauberbagai model kualitatif lainnya, sehingga bisa menaruh ke sistemsuatu kemampuan analitis, serta manajemen software yg diperlukan.

3. Communication
User bisa berkomunikasi dan menaruh perintah pada DSS melaluisubsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.

4. Knowledge Management 
Subsistem optional ini bisa mendukung subsistem lain atau bertindakatau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
Menurut Nawawi (2003, p.283) yang dikutip dari Cushway B serta Lodge D, interaksi budaya menggunakan budaya organisasi, bahwa “budaya organisasi merupakan suatu agama serta nilai-nilai yang menjadi falsafah utama yang dipegang teguh sang anggota organisasi pada menjalankan atau mengoperasionalkan kegiatan organisasi”. Sedangkan Nawawi (2003, p.283) yang dikutip berdasarkan Schemerhom, Hurn dan Osborn, berkata “budaya organisasi merupakan suatu sistem penyebaran keyakinan serta nilai- nilai yang dikembangkan pada dalam suatu organisasi menjadi panduan perilaku anggotanya”.

Menurut Moorheda dan Griffin (1999, p. 513), menaruh definisi budaya organisasi menjadi, “The set of values that helps the organization’s employees understand which actions are considered acceptable and which unacceptable”. Budaya organisasi merupakan formasi nilai-nilai yg membantu anggota organisasi memahami tindakan yang dapat diterima dan mana yang tidak dapat diterima dalam organisasi. Nilai-nilai tadi umumnya dikomunikasikan melalui cerita-cerita atau simbol-simbol lain yg mempunyai arti eksklusif bagi organisasi.

Menurut Schein (1992, p.12) mendefinisikan budaya organisasi sebagai “A pattern of shared basic assumptions that class learned as it solved its problems of external adaption and internal integration, that has worked well enough to be considered valid and, therefore to be taught to new members as the correct way to perceive, think, and feel in relation to those problems. Definisi tersebut menyatakan bahwa organisasi merupaka suatu pola menurut seperangkat perkiraan-asumsi dasar yang dipakai sang anggotanya dalam merampungkan masalah-kasus adaptasi internal maupun eksternal yang berhasil menggunakan baik serta dianggap absah, dan lalu diajarkan pada anggota baru sebagai suatu cara yang sempurna dalam mencicipi, memandang serta menganalisa kasus.

Menurut Stephen P Robbins (2002, p.305), budaya perusahaan mengacu ke suatu sistem makna beserta yang dianut oleh anggota-anggota yg membedakan orang-orang itu menurut orang lain. Setiap organisasi merupakan system yang spesial , sehingga organisasi memiliki kepribadian dan jati diri sendiri. Oleh karenanya setiap organisasi niscaya mempunyai budaya yg khas jua.

Menurut Stoner, dkk (1996, p.186), budaya organisasi merupakan sejumlah pemahaman penting misalnya norma, nilai, sikap dan keyakinan yg dimiliki bersama sang anggota organisasi. Diman budaya organisasi yg bertenaga merupakan alasan suksesnya organisasi. Sebaliknya budaya kuat yang sama sekali sukar berubah disebutkan sebagai penyebab masalah organisasi. Menurut Ndara (1997, p.123) mengemukakan “semakin kuat budaya, semakin bertenaga impak atau pengaruhnya terhadap lingkungan dan konduite manusia”. Sebab berdasarkan Stephen P Robbins (1996, p.288) bahwa “seluruh organisasi pasti mempunyai budaya serta sangat bergantung pada kekuatannya, selain budaya dapat mempunyai pengaruh yang bermakna dalam perilaku serta perilaku anggota-anggota organisasi”.

Menurut Kast dan James (1990, p.663), mengemukakan sebuah pandangan lain yg menekankan bagaimana cara kebudayaan mensugesti perilaku: “Organization culture is a system of shared values (what is important) and beliefs (how thing work) that interact with a company’s people, organization structures, and control system to produce behavioral norms (the way we do thing around here)”. Defini ini memberitahuakn bahwa semua yg kita ketahui menurut pengalaman eksklusif, oragnisasi-organisasi itu memiliki kebudayaan yang bhineka, sasaran dan nilai, gaya manajemen, kebiasaan-norma buat melaksanakan kegiatan-aktivitas mereka.

Menurut Siagian (1995, p.27), menyebutkan bahwa “budaya organisasi adalah kesepakatan bersama pada kehidupan organisasi serta mengikat seluruh orang dalam orgnisasi yg bersangkutan, serta kemauan, kemampuan serta kesediaan meningkatkan produktivitas kerjanya.

Menurut Triguno (2000, p.184), bahwa “budaya organisasi merupakan campuran nilai-nilai kepercayaan dan norma-norma yg ditetapkan menjadi pola konduite pada suatu organisasi atas, bisa ditarik konklusi bahwa budaya perusahaan adalah sistem nilai- nilai yg diyakini oleh semua anggota perusahaan dan yg dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, serta bisa dijadikan acuan berperilaku pada perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Hakikat Budaya Organisasi
Menurut Schein (1992, p.211) pada dasarnya budaya organisasi muncul dari tiga (tiga) asal, yaitu:
1. Keyakinan, nilai-nilai, dan perkiraan-asumsi berdasarkan para pendiri organisasi (the beliefs, values, and assumptions of founders of organizationas).
2. Pengalaman pembelajaran menurut anggota kelompok pada saat organisasi berkembang (the learnig experiences of class members as their organization envolves).
3. Keyakinan, nilai-nilai, dan perkiraan-asumsi baru yang dibawa masuk sang anggota maupun pimpinan baru (new beliefs, values, and assumptions brought by new members ang leaders). 

spesifik ke dalam 4 (empat) aspek:
Ritualized Pattern of Belief, Values and
Behaviour Shared by Organization Members


Management Environment Created by
Management Styles Philosophies


Management Environment Created by
Management System or procedurs in Place


Written and Unwritten Norms or Procedures

Gambar Aspek Budaya Organisasi

Sumber: Sherriton, J., & James, L.S, 1997, p.26

Ritualized Patterns
Budaya terdiri dari pola-pola ritual menurut keyakinan, nilai-nilai dan perilaku bersama anggota organisasi. Dalam hal ini, keduanya bisa dimungkinkan adanya saling keterkaitan dengan politik, ekonomi atau istiadat adat sosial yang mungkin dibangun dalam hal-hal tersebut antara lain interaksi menggunakan pelanggan, rekan sekerja, status, etika kerja, keterbukaan dan bagaimana aplikasi pekerjaan.

1. Management Styles and Philosophies
Budaya bisa jua tercipta menurut gaya manajemen, filosofi dan pula perilaku yang herbi komunikasi, pengambilan keputusan, motivasi, bimbingan, perencanaan, pemecahan masalah, pertanggung jawaban serta aspek-aspek lain menurut kepemimpinan.

2. Management System and Procedures
Budaya organisasi bisa ditinjau menurut aspek krusial lainnya yaitu lingkungan manajemen yg diciptakan oleh sistem, mekanisme dan kebijakan yang ditetapkan pada dalam organisasi, yang dinyatakan secara kentara dan tertulis maupun berdasarkan insiden sehari-hari. Hal ini pula dapat dicermati, bagaiamana struktur organisasi, sistem promosi, reward, tipe orang-orang yang dipekerjakan dan bagaimana mereka belajar tentang organisasi, prioritas organisasi dan apa yang diperlukan organisasi berdasarkan mereka sebagai karyawan baru.

3. Written ang Unwritten Norms and Procedures
Budaya dapat jua diciptakan menurut norma-kebiasaan dan mekanisme yg nir tertulis juga yg tertulis. Terkadang terdapat konduite yg diperlukan berdasarkan anggota organisasi namun tidak ada pernyataan tertulis yg menegaskan hal tadi. Misalnya pada poly organisasi, pegawai dibutuhkan bekerja sampai larut malam serta tidak pergi sebelum pimpinan pergi.

Menurut Saffold (pada jurnal asing, 1988, p.546), terdapat 7 (tujuh) proses penting yg terkait antara budaya dengan kinerja, yaitu:

1. Pembentukkan iklim
Budaya menetukkan sifat-sifat setting organisasi yang dianggap relevan oleh para anggota organisasi.

2. Kontrol perilaku
Budaya mengatur konduite secara tersirat dan sangat efektif. Hal ini bisa mengontrol proses presepsi serta proses emosi yang ada pada luar jangkauan sistem kontrol baku, serta buat membantu mensosialisasikan pada anggota baru.

3. Perumusan strategi
Budaya menghipnotis adaptasi organisasi terhadap lingkungan eksternal menggunakan menciptkan lingkungan organisasi melalui proses terbentuknya kepekaan serta aplikasi dan dengan mengkondisikan proses pengambilan keputusan internal organisasi.

4. Efisiensi sosial
Budaya secara hakiki mengurangi ongkos transaksi yg dipakai dalam aplikasi struktur, pemantauan, serta perilaku pemberian penghargaan.

5. Upaya belajar organisasional
Kapasitas budaya buat menyimpan respon-respon emosional.

6. Integritas dan differensiasi
Unsur-unsur budaya yang umum seperti bahasa, pikiran, perasaan, dan aktivitas, memadukan anggota-anggota menciptkan rasa solidaritas serta tujuan yg diyakini.

7. Kepemimpinan
Terciptanya serta digunakannya budaya adalah suatu fungsi kepemimpinan. Meskipun budaya barangkali nir bisa dikelola, tetapi para pimpinan bisa memainkan peranan penting pada membesarkan, menyebarkan, dan membangun evolusi budaya organisasional mereka.

Budaya suatu perusahaan umumnya asal menurut para pendiri perusahaan. Pendiri mempunyai peran yg sangat akbar bagi awal terbentuknya budaya organisasi, karena bagaimana visi dan misi organisasi yg bersangkutan tidak terlepas dalam bagaimana nilai-nilai pendiri tesebut. Pendiri organisasi tidak dikendalai sang norma atau ideologi sebelumnya. Ukuran mini yang lazimnya mencirikan organisasi baru mempermudah pemaksaan pendiri akan visinya pada seluruh anggota perusahaan.

Berdasarkan liputan di atas dari beberapa literatur, maka bisa ditarik konklusi bahwa hakikat budaya organisasi terbentuk menurut keyakinan, nilai- nilai dan asumsi-perkiraan yang dibentuk menurut para pendiri perusahaan, kemudian pada seleksi oleh para pimpinan karena pimpinan memainkan peranan krusial pada membesarkan, menyebarkan, serta membangun evolusi budaya organisasional kemudian disosialisasikan kepada anggota organisasi dan disesuaikan menggunakan visi serta tujuan organisasi.

Karakteristik Budaya Organisasi
Menurut Stephen P Robbins (1998, p.248), masih ada 7 (tujuh) karakteristik utama yg merupakan esensi menurut suatu organisasi, yaitu:

1. Innovation and Risk Taking
Tingkat dimana pegawai didorong untuk inovatif dan berani merogoh resiko.

2. Attention to detail
Disini pegawai diperlukan pada menganalisis serta memberikan perhatian secara lebih jelasnya terhadap suatu tugas yg sebagai tanggung jawabnya dilakukan menggunakan suatu ketelitian.

3.outcome Orientation
Fokus manajemen adalah pada hasil (result) atau keluaran (outcomes) dan bukan dalam teknik atau proses yang digunakan buat mencapai keluaran tersebut.

4. People Orientation
Suatu tingkat dimana keputusan diambil manajemen dibuat dari atas pertimbangan atas dampak yg akan disebabkan terhadap orang-orang pada organisasi.

5. Team Orientation
Tingkat pada sebuah aktifitas kerja organisasi pada pada sebuah team, bukan pada sesuatu individu.

6. Aggressiveness
Dalam hal ini, pegawai didorong buat bertindak militan serta bersaing, serta meninggalkan sifat santai (easy going) dalam melaksanakan pekerjaan.

7. Stability
Kegiatan organisasi ditekankan dalam rangka mempertahankan status quo buat membandingkan suatu pertumbuhan organisasi.

Menurut Stephen P Robbins yag dikutip sang Arasy (dalam jurnal Indonesia, 2002, p.139), suatu budaya organisasi akan berdampak dalam kinerja diawali berdasarkan input-input organisasi yang mencakup; penemuan serta pengembangan resiko, perhatian ke rincian, orientasi output, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan serta kemantapan yang kemudian dipersepsikan sebagai budaya organisasi yg akan menjadi sebuah kekuatan yg tinggi atau rendah yang berdampak dalam taraf kinerja serta kepuasan karyawan. Kepuasan kerja berupaya mengukur respons efektif terhadap lingkungan kerja. Kepuasan kerja herbi bagaimana perasaan pegawai seperti praktek imbalan yg diberikan sang organisasi.

Menurut Stephen Robbins (2002a, p.139), Kepuasan Kerja merujuk pada sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang menggunakan taraf kepuasan kerja tingg menerangkan perilaku positif terhadap kerja itu, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menerangkan perilaku negatif terhadap pekerjaan itu. Keterlibatan kerja merupakan sampai tingkat mana seorang memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif dalamnya, serta menganggap kinerjanya penting bagi harga diri. Sedangkan komitmen pada organisasi didefinisikan menjadi suatu keadaan pada mana seorang karyawan memihak dalam suatu organisasi eksklusif dan tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan pada organisasi itu.

Hal-hal yang menentukkan kepuasan kerja:
○ Kerja yang secara mental menantang
○ Ganjaran yg pantas
○ Kondisi kerja yang mendukung
○ Rekan sekerja yang mendukung
○ Jangan lupakan kesesuaian antara kepribadian-pekerjaan.

Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Stephen Robbins (2000b, p.253) menuliskan bahwa budaya menjalankan empat fungsi di pada organisasi, yaitu:
1. Budaya memiliki suatu kiprah memutuskan tapal batas,
2. Budaya membawa suatu rasa indentitas bagi anggota-anggota organisasi,
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen dalam sesuatu yg lebih luas daripada kepentingan langsung seseorang,
4. Budaya menaikkan kemantapan sistem sosial,
5. Budaya adalah perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat buat apa yang wajib dikatakan serta dilakukan sang karyawan dan
6. Budaya sebagai meknisme penghasil makna dan kendali yang memandu dan membentuk perilaku dan perilaku para karyawan.

Menurut Robert dan Angelo (1998, p.62), Fungsi budaya orgnisasi ada 4 (empat), yaitu:
1. Memberikan anggotanya suatu identitas organisasional,
Misalnya menggunakan memberikan penghargaan pada karyawan yang inovatif,

2. Komitmen bersama
Dimana karyawan merasa bangga menjadi bagian berdasarkan perusahaan, yg menggunakan demikian akan membuat taraf turnover (perputaran pegawai) yang rendah,

3. Stabilitas sistem sosial
Stabilitas sistem sosial mencerminkan lingkungan kerja diterima sebagai sesuatu yg positif, dimana pertarungan serta perubahan organisasi dikelola secara efektif, dan

4. Membentuk perilaku menggunakan membantu karyawan memahami keadaan sekelilingnya
Memahami mengapa perusahaan melakukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana hal tersebut dimaksudkan buat mencapai tujuan jangka panjang.

Pentingnya Budaya Organisasi
Menurut Chris Lowney (2005, p.341), menyatakan: menurut hasil riset yang diselenggarakan oleh para konsultan manajemen McKinsey & Co, untuk melancarkan strategi membantu perusahaan menarik serta mempertahankan para karyawan berbakat yang langka, McKinsey bertanya pada para eksekutif zenit, apa yg sudah memotivasi para karyawan mereka yg paling berbakat. Berikut ini adalah ringkasan pada antara 200 eksekutif puncak tentang peringkat faktor yg mutlak essensial buat memotivasi karyawan berbakat:
Nilai-nilaiBudaya
58%
KebebasanOtonomi
56%
TugasMengandungTantangan
51persen
Pengelolaanyangbaik
50%
Kompensasiyangtinggi
23persen
Misiyangmengilhami
16persen
Tabel Peringkat Faktor Untuk Memotivasi Karyawan
Sumber: Chris Lowney, 2005, p.341

Hasil riset diatas menunjukkan bahwa nilai-nilai pada budaya organisasi sangat mensugesti motivasi para anggota dalam bekerja. Supaya seseorang dapat menjalankan manfaatnya secara efektif pada suatu organisasi, seseorang perlu memahami bagaimana mengerjakan atau wajib mengerjakan sesuatu, termasuk bagaimana berperilaku menjadi anggota organisasi, khususnya pada lingkungan organisasinya. Dengan adanya budaya organisasi yg kentara, maka seseorang bisa mengerti anggaran main yg harus dijalankan, baik dalam mengerjakan tugas-tugasnya, juga pada berinteraksi dengan sesama anggota dalam organisasi. Ketidakraguan pada menjalani hal ini akan membawa peneguhan bagi seorang, yg membuatnya mengerti apa yg harus serta nir boleh dilakukan. Budaya akan menaikkan komitmen organisasi serta meningkatkan konsistensi berdasarkan perilaku karyawan. Dari sudut pandang karyawan, budaya memberitahu mereka bagaimana segala sesuatu dilakukan serta apa yang penting (Antonius Atosokhi Gea, 2005, p.326).

Menurut Chris Lowney (2005, p.295), terdapat 3 karakteristik khas budaya organisasi yang bisa memberikan hasil optimal:
1. Kuatnya budaya bukan hanya diatas kertas, melainkan secara konkret memandu konduite sehari-hari karyawan,
2. Budaya itu secara strategis sudah sinkron dengan kondisi perusahaan, dan
3. Budaya itu tidak menghalangi perubahan tetapi mendukung perubahan.

Cara Karyawan Mempelajari Budaya
Menurut Arasy (pada jurnal indonesia, 2002, p.138), pada praktek sosialisasi organisasi akan membantu karyawan baru buat menyesuaikan diri dengan budaya organisasi. Sosialisasi terdiri berdasarkan tiga tahapan yaitu:

1. Tahap Prakedatangan
Tahap pertama adalah tahap prakedatangan merupakan tahap dimana terjadi proses sosialisasi serta pembelajaran karyawan terhadap nilai-nilai yg dimiliki organisasi,

2. Tahap Perjumpaan
Tahap ke 2 adalah tahap perjumpaan, karyawan akan mulai menyadari akan adanya kemungkinan antara asa dan kenyataan akan sanggup berbeda,

3. Tahap Penyesuaian
Dimana karyawan akan mulai beradaptasi dengan nilai-nilai dan norma-kebiasaan yg dianut oleh grup kerjanya.

dilakukan menggunakan beberapa cara yg dievaluasi berhasil, yaitu melalui:

1. Cerita
Cerita-cerita ini khususnya berisi dongeng suatu insiden mengenai pendiri organisasi, pelanggaran peraturan, sukses darimiskin ke kaya, pengurangan angkatan kerja, lokasi karyawan, reaksi terhadap keselamatan masa lalu, serta mengatasi organisasi.

2. Ritual
Merupakan deretan berulang kegiatan yg menyampaikan serta memperkuat nilai- nilai utama organisasi itu, tujuan apakah yg paling penting, orang- orang manakah yang penting dan mana yg bisa dikorbankan.

3. Lambang
Lambang mengantarkan pada para karyawan siapa yang krusial, sejauh mana egalitarianisme yg diinginkan sang eksekutif zenit, serta jenis konduite yang dimunculkan yang tepat.

4. Bahasa
Banyak organisasi serta unit di dalam organisasi yg menggunakan bahasa sebagai suatu cara buat mengadakan identifikasi anggota suatu budaya atau anak budaya. Dengan menilik bahasa ini, anggota membuktikkan penerimaan mereka akan budaya itu, dan menggunakan berbuat seperti itu, hal ini membantu melestarikannya.

Menurut Moeljono (2003, p.25), pada proses pengembangannya, budaya organisasi ditentukan oleh factor-faktor kebijakan perusahaan (Corporate (Corporate identity).

Cara Mempertahankan Budaya
Menurut Stephen P Robbins (2003b, pp. 315-350), Ada empat kekuatan yg memainkan bagian sangat penting pada mempertahankan suatu budaya, yaitu:

1. Praktek seleksi
Proses seleksi memberikan fakta kepada para pelamar mengenai perusahaan itu. Para calon belajar tentang perusahaan itu, serta bila mereka merasakan suatu pertarungan antara nilai mereka dan nilai perusahaan, mereka bisa menyeleksi diri keluar dari formasi pelamar. Oleh karena itu, seleksi menjadi jalan 2 arah, dengan memungkinkan pemberi kerja atau pelamar buat memutuskan perkawinan bila sepertinya ada ketidakcocokan. Dengan cara ini, proses seleksi mendukung budaya suatu perusahaan menggunakan menyeleksi keluar individu-individu yg mungkin menyerang atau menghancurkan nilai-nilai intinya,

2. Tindakan manajemen puncak
Tindakan manajemen zenit memiliki dampak akbar pada budaya organisasi. Melalui apa yg mereka dan bagaimana mereka berperilaku, eksekutif senior menegakkan kebiasaan-kebiasaan yang merembes ke bawah sepanjang organisasi, contohnya apakah pengambilan resiko diiginkan, berapa banyak kebebasan seharusnya diberikan sang para manajer kepada bawahan mereka; pakaian apakah yg pantas; serta tindakan apakah akan dihargai dalam kenaikan upah, kenaikan pangkat serta ganjaran lain,

3. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses yg mengadaptasikan para karyawan pada budaya organisasi itu. Sosialisasi bisa dikosepkan menjadi suatu proses yg terdiri atas tiga termin: prakedatangan, perjumpaan, dan metamorfosis. Tahap prakedatangan merupakan kurun ketika pembelajaran dalam proses sosialisasi yg terjadi sebelum seorang karyawan baru bergabung dengan organisasi itu. Tahap perjumpaan adalah termin pada proses sosialisasi pada mana seseorang karyawan baru menyaksikan misalnya apa sebenarnya organisasi itu dan menghadapi kemungkinan bahwa harapan serta fenomena bisa tidak sama. Tahap metamorfosis yaitu termin dalam proses pengenalan yg melaluinya seorang karyawan baru beradaptasi pada nilai serta norma kelompok kerjanya, dan

4. Internalisasi budaya adalah proses menanamkan dan menumbuh- kembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri orang yang bersangkutan. Apabila sosialisasi lebih ke samping serta lebih kuantitatif, maka internalisasi lebih bersifat vertikal dan kualitatif. Penanaman serta penumbuh-kembangan nilai tersebut dilakukan melalui berbagai didaktik- metodik pendidikan dan pedagogi, seperti: pendidikan, pengarahan, indoktrinasi, brain-washing, dan lain sebagainya.