PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Ahli
Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan dengan menyelidiki hubungan-interaksi buat menentuka posisi keuangan dan output operasional dan perkembangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan yg tersaji sang perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Munawir (2002:36) analisis laporan keuangan adalah proses penelaahan atau menilik hubungan-interaksi serta tendensi atau kesamaan (isu terkini) buat memilih posisi keuangan dan output operasi dan perkembangan perusahaan yg bersangkutan.

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan penelaahan tentang interaksi-hubungan serta kecenderungan atau animo buat menentukan posisi keuangan serta output operasi dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisis digunakan buat memilih serta mengukur hubungan antara pos-pos yang ada pada laporan sehingga bisa diketahui.

Jenis Rasio keuangan
Analisis rasio keuangan poly digunakan sang calon investor. Sebenarnya analisis ini didasarkan pada hubungan antar pos pada laporan keuangan perusahaan yg akan mencerminkan keadaan keuangan serta hasil menurut operasional perusahaan.

Dalam melakukan analisis rasio keuangan, Sofyan Syafri Harahap (2001:301) mengelompokkan beberapa jenis rasio buat mengukur kinerja keuangan antara lain merupakan:

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuditas menggambarkan kemampuan perusahaan buat menuntaskan kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Rasio ini dapat dihitung menurut pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mendeskripsikan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya jika perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat di hitung berdasarkan pos-pos yg sifatnya jangka panjang seperti aktiva permanen dan hutang jangka panjang.

3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, serta asal yang ada misalnya kegiatan penjualan, kas, kapital, jumlah karyawan, jumlah cabang serta lain-lain.

4. Rasio Leverage
Rasio leverage mendeskripsikan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. 

5. Rasio Aktivitas
Rasio kegiatan mendeskripsikan seberapa jauh kegiatan yg dilakukan perusahaan dalam mempergunakan sumber-sumbernya atau menjalankan operasinya baik dalam aktivitas penjualan, pembelian serta aktivitas lainnya.

6. Rasio Pasar
Rasio pasar merupakan rasio yang lazim dan yang spesifik dipergunakan dipasar kapital yg mendeskripsikan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar kapital.

7. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan mendeskripsikan presentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun.

8. Rasio produktivitas
Rasio produktivitas menunjukkan tingkat produktivitas menurut unit atau aktivitas yang dinilai maka bisa dihitung rasionya.

Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah analisis yg lazim dipakai oleh investor dan pimpinan perusahaan buat mengukur seberapa akbar laba yg sebagai hak pemilik kapital sendiri. Salah satu alasan primer perusahaan beroperasi adalah membentuk laba yg bermanfaat bagi para pemegang saham, berukuran berdasarkan keberhasilan pencapaian alasan ini adalah nomor ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam membentuk keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.

ROE dari Lukman Syamsudin (2002:64) adalah suatu pengukuran menurut penghasilan (income) yang tersedia bagi pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas kapital yg mereka investasikan pada pada perusahaan.

Para pemegang saham melakukan investasi buat mendapatkan pengembalian atas uang mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik mereka telah melakukan hal tersebut ditinjau berdasarkan kacamata akuntansi (Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, 2006:110). Equitas pemilik adalah jumlah aktiva higienis perusahaan, sebagai akibatnya perhitungan ROE sebuah perusahaan bisa dihitung dengan menggunakan rumus (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002:74):

Berdasarkan uraian pada atas, dapat disimpulkan bahwa ROE merupakan pengukuran efektivitas perusahaan buat mendapatkan keuntungan menggunakan mengguanakan kapital perusahaan yang dimilikinya.

PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Ahli
Analisis laporan keuangan adalah penelaahan dengan memeriksa hubungan-hubungan buat menentuka posisi keuangan serta hasil operasional dan perkembangan perusahaan menurut laporan keuangan yg tersaji oleh perusahaan yg bersangkutan.

Menurut Munawir (2002:36) analisis laporan keuangan merupakan proses penelaahan atau menyelidiki interaksi-interaksi dan tendensi atau kesamaan (animo) buat menentukan posisi keuangan serta output operasi dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan penelaahan mengenai interaksi-interaksi dan kesamaan atau isu terkini untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi dan perkembangan perusahaan yg bersangkutan. Metode dan teknik analisis digunakan buat memilih dan mengukur interaksi antara pos-pos yang ada pada laporan sebagai akibatnya bisa diketahui.

Jenis Rasio keuangan
Analisis rasio keuangan poly digunakan oleh calon investor. Sebenarnya analisis ini didasarkan pada interaksi antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang akan mencerminkan keadaan keuangan dan output menurut operasional perusahaan.

Dalam melakukan analisis rasio keuangan, Sofyan Syafri Harahap (2001:301) mengelompokkan beberapa jenis rasio buat mengukur kinerja keuangan antara lain adalah:

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuditas menggambarkan kemampuan perusahaan buat menuntaskan kewajiban jangka pendeknya yg jatuh tempo. Rasio ini bisa dihitung menurut pos-pos aktiva lancar serta hutang lancar.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan pada membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini bisa pada hitung menurut pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva permanen serta hutang jangka panjang.

3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan melalui seluruh kemampuan, dan sumber yang terdapat seperti kegiatan penjualan, kas, kapital, jumlah karyawan, jumlah cabang serta lain-lain.

4. Rasio Leverage
Rasio leverage mendeskripsikan interaksi antara hutang perusahaan terhadap kapital juga asset. 

5. Rasio Aktivitas
Rasio kegiatan mendeskripsikan seberapa jauh aktivitas yg dilakukan perusahaan pada mempergunakan asal-sumbernya atau menjalankan operasinya baik dalam aktivitas penjualan, pembelian serta aktivitas lainnya.

6. Rasio Pasar
Rasio pasar adalah rasio yang lazim serta yg spesifik digunakan dipasar kapital yg mendeskripsikan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal.

7. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan menggambarkan presentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan berdasarkan tahun ke tahun.

8. Rasio produktivitas
Rasio produktivitas menerangkan tingkat produktivitas berdasarkan unit atau kegiatan yang dievaluasi maka sanggup dihitung rasionya.

Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan analisis yang lazim digunakan sang investor dan pimpinan perusahaan buat mengukur seberapa besar keuntungan yg sebagai hak pemilik kapital sendiri. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yg bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah nomor ROE berhasil dicapai. Semakin akbar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan pada membuat laba yg tinggi bagi pemegang saham.

ROE dari Lukman Syamsudin (2002:64) adalah suatu pengukuran dari penghasilan (income) yg tersedia bagi pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa juga pemegang saham preferen) atas kapital yg mereka investasikan pada dalam perusahaan.

Para pemegang saham melakukan investasi buat menerima pengembalian atas uang mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik mereka sudah melakukan hal tadi dilihat menurut kacamata akuntansi (Eugene F. Brigham serta Joel F. Houston, 2006:110). Equitas pemilik merupakan jumlah aktiva higienis perusahaan, sehingga perhitungan ROE sebuah perusahaan bisa dihitung dengan menggunakan rumus (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002:74):

Berdasarkan uraian pada atas, bisa disimpulkan bahwa ROE merupakan pengukuran efektivitas perusahaan buat menerima keuntungan dengan mengguanakan modal perusahaan yg dimilikinya.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan 
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan bagian berdasarkan proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yg lengkap umumnya mencakup neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat tersaji pada berbagai cara contohnya, menjadi laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penerangan yang merupakan bagian integral berdasarkan laporan keuangan. Disamping itu pula termasuk skedul dan kabar tambahan yang berkaitan menggunakan laporan tersebut, contohnya, liputan keuangan segmen industri serta geografis serta pengungkapan dampak perubahan harga”.

Terkait menggunakan pengertian laporan keuangan ini, Kieso, Weygandt, dan Warfield (2004) beropini, “Financial statements are the principal means through which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statements provide the company’s history quantified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (tiga) the statement of cash flows, and (4) the statement of owners’ or stockholders’ equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement”.

Pengguna Informasi Akuntansi
Horngren, Harrison, serta Bamber (2002) menyatakan, “Decision makers need information. The more important the decision, the greater the need for information. Virtually all businesses and most individuals keep accounting records to aid in making decisions”.

IAI (2002) secara kentara menjelaskan beberapa pihak yang memanfaatkan informasi keuangan, “Pemakai laporan keuangan mencakup investor kini serta investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok serta kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta forum-lembaganya, serta masyarakat”.

Tujuan serta Manfaat Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) menyatakan, “The objectives of financial reporting are to provide (1) information that is useful in investment and credit decisions, (2) information that is useful in assesing cash flow prospects, and (tiga) information about enterprise resources, claims to those resources, and changes in them”

Sedangkan IAI (2002) memberi penjelasan menjadi berikut, “Tujuan laporan keuangan buat tujuan umum merupakan memberikan kabar mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan ekonomi dan menampakan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-asal daya yang dipercayakan pada mereka”

Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini akan diuraikan teori-teori mengenai pengertian, manfaat, dan keterbatasan (jika ada) dari tiap-tiap jenis laporan keuangan.

Laporan Laba Rugi
Kieso et al. (2004) berpendapat, “The income statement, often called the statement of income or statement of earnings, is the report that measures the success of enterprise operations for a given period of time” 

Mengenai kegunaan menurut laporan keuntungan rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The income statement provides investors and creditors with information that helps them predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. Also, the income statement helps users determine the risk (level of uncertainty) of not achieving particular cash flow” 

Terkait hal yg sama, IAI (2002) menyatakan, “Informasi kinerja keuangan perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan buat menilai perubahan potensial asal daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan … Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam membuat arus kas dari sumber daya yg terdapat. Di samping itu, keterangan tadi pula bermanfaat pada perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan pada memanfaatkan tambahan asal daya” 

Sedangkan mengenai keterbatasan laporan laba rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The limitations of an income statement are: (1) The statement does not include many items that contribute to general growth and well-being of an enterprise. (dua) Income numbers are often affected by the accounting methods used. (3) Income measures are subject to estimates”.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan dapat tersaji pada aneka macam bentuk, diantaranya dalam bentuk laporan perubahan ekuitas. Mengenai definisi dari laporan ini, Horngren et al. (2002) menyatakan, “The statement of owner’s equity presents a summary of the changes that occurred in the entity’s owner’s equity during a specific time period such as a month or a year”

Sedangkan IAI (2002) beropini, “Perubahan ekuitas perusahaan mendeskripsikan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran eksklusif yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yg berasal berdasarkan transaksi menggunakan pemegang saham misalnya setoran kapital serta pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan serta kerugian yang berasal menurut kegiatan perusahaan selama periode yg bersangkutan”.

Neraca
Horngren et al. (2002) mendefinisikan neraca sebagai berikut, “The balance sheet lists all the entity’s assets, liabilities, and owner’s equity as of a specific date, usually the end of a month or a year”. Mengenai hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The balance sheet, sometimes referred to as the statement of financial position, reports the assets, liabilities, and stockholders’ equity of a business enterprise at a specific date”. Sedangkan IAI (2002) tidak menaruh definisi atas neraca, akan tetapi menyatakan, “Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca”.

Mengenai manfaat neraca ini, IAI (2002) menyatakan, “Informasi asal daya ekonomi yg dikendalikan serta kemampuan perusahaan buat memodifikasi asal daya ini di masa kemudian bermanfaat buat memprediksi kemampuan perusahaan dalam membuat kas (dan setara kas) di masa depan. Informasi struktur keuangan bermanfaat buat memprediksi kebutuhan pinjaman di masa depan serta bagaimana penghasilan bersih (laba) dan arus kas pada masa depan akan didistribusikan kepada mereka yg mempunyai hak pada pada perusahaan; berita tadi jua berguna buat memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil menaikkan lebih lanjut asal keuangannya. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan pada pemenuhan komitmen keuangannya pada waktu jatuh tempo”

Keterbatasan neraca dijelaskan oleh Kieso et al. (2004) sebagai berikut, “The limitations of a balance sheet are: (1) the balance sheet does not reflect current value because accountants have adopted a historical cost basis in valuing and reporting assets and liabilities. (dua) Judgements and estimates must be used in preparing a balance sheet … (tiga) The balance sheet omits many items that are of financial value to the business but cannot be recorded objectively, such as human resources, customer base, and reputation”.

Laporan Arus Kas
Horngen et al. (2002) sehubungan menggunakan definisi dari laporan arus kas menyatakan, “ The statement of cash flows reports the amount of cash coming in (cash receipts) and the amount of cash going out (cash payments or disbursements) during a period”.

Manfaat berdasarkan laporan arus kas diungkapkan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The primary pupose of the statement of cash flows is to provide information about cash receipts and cash payments of an entity during a period. A secondary is to report the entity’s operating, investing, and financing activities during a period”.

Mengenai kegunaan fakta yang termuat dalam laporan ini, IAI (2002) menyatakan, “apabila digunakan pada kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas bisa menaruh kabar yg memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan pada aktiva higienis perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas serta solvabilitas) dan kemampuan buat mempengaruhi jumlah serta ketika arus kas dalam rangka adaptasi menggunakan perubahan keadaan serta peluang… menilai kemampuan perusahaan dalam membentuk kas serta setara kas serta memungkinkan para pemakai mengembangkan contoh buat menilai dan membandingkan nilai kini menurut arus kas masa depan (future cash flows) menurut berbagai perusahaan… mempertinggi daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan efek penggunaan perlakuan akuntansi yg berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yg sama.

Informasi arus kas historis acapkali dipakai sebagai indikator dari jumlah, saat, serta kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, kabar arus kas pula berguna buat meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yg sudah dibuat sebelumnya serta dalam memilih interaksi antara profitabilitas serta arus kas higienis serta pengaruh perubahan harga”.

Catatan atas Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) tentang catatan atas laporan keuangan menyatakan, “Notes are the means of amplifying or e×plaining the items presented in the main body of the statements” (pp. 1274-1475). Menurut Kieso et al. (2004), catatan atas laporan keuangan ini adalah salah satu berdasarkan beberapa teknik pengungkapan liputan dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, Kieso et al. (2004) mengidentifikasikan teknik-teknik tersebut, “These methods of disclosing pertinent information are available: parenthetical e×planations, notes, cross reference and contra items, and supporting schedules”.

Mengenai manfaat catatan atas laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “ If the information in the main body of the financial statements gives an incomplete picture of the performance and positions of the enterprise, additional information that is needed to complete picture should be included in the notes … The notes are not only helpful but also essential to understanding the enterprise’s performance and position” 

Hal yang serupa terkait dengan manfaat catatan atas laporan keuangan diungkapkan oleh IAI (2002) dengan menyatakan, “Dalam rangka membantu pengguna laporan tahu laporan keuangan serta membandingkannya dengan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan …”

Metode serta Teknik Analisis Laporan Keuangan
Mengenai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Basic financial statement analysis involves e×amining relationships between items on the statements (ratio and percentage analysis) and identifying trends in these relationships (comparative analysis)” 

Sedangkan Munawir (2002) mengklasifikasikan metode analisis menjadi analisis horisontal dan analisis vertikal. Munawir (2002) jua mengungkapkan beberapa teknik analisis yang biasa digunakan pada analisis laporan keuangan, yaitu mencakup analisis perbandingan laporan keuangan, analisis ekspresi dominan, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis sumber serta penggunaan modal kerja, analisis sumber serta penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan keuntungan kotor serta analisis break-even.

Terkait menggunakan analisis horisontal, Munawir (2002) mendefinisikannya menjadi berikut, “Analisa horisontal merupakan analisa menggunakan mengadakan perbandingan laporan keuangan buat beberapa periode atau beberapa ketika, sebagai akibatnya akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini disebut juga menjadi analisa dinamis” (h. 36). Kieso et al. (2004) tentang analisis ini menyatakan, “This approach, normally called horizontal analysis, indicates the proportionate change over a period of time. It is especially useful in evaluating a animo situation, because absolute changes are often deceiving”.

Sedangkan tentang analisis vertikal, Munawir (2002) menyatakan, “Analisa vertikal yaitu apabila laporan keuangan yg dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, … Analisa vertikal ini diklaim pula metode analisa statis” (h. 36). Terkait hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Another approach, called vertical analysis, is the proportional e×pression of each item on a financial statement in a given period to a base figure”.

Terhadap beragamnya teknik analisis laporan keuangan, Kieso et al. (2004) menyatakan, “No one device is more useful than another. Every situation faced by the investment analyst is different, and the answers needed are often obtained only upon close e×amination of the interrelationships among all the data provided” (p. 1306). Hal yg senada pun diungkapkan oleh Helfert seperti yg diterjemahkan Wibowo, H. (1997), “Tidak terdapat rasio buat menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban absolut. Setiap pandangan yg diperoleh bersifat nisbi, karena syarat serta operasi perusahaan sangat bervariasi menurut satu perusahaan ke perusahaan lain, serta dari satu industri ke industri lain”.

Bagi perusahaan yang berbentuk hukum BUMN diwajibkan buat menilai kinerjanya menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, lepas 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Seperti yang diatur dalam pasal 11 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, yg menyatakan, “Keputusan ini mulai berlaku buat evaluasi Tingkat Kesehatan BUMN tahun buku 2002”.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan 
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan bagian menurut proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap umumnya meliputi neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yg dapat tersaji dalam berbagai cara misalnya, menjadi laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain dan materi penerangan yg merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yg berkaitan dengan laporan tersebut, contohnya, berita keuangan segmen industri serta geografis serta pengungkapan imbas perubahan harga”.

Terkait dengan pengertian laporan keuangan ini, Kieso, Weygandt, serta Warfield (2004) beropini, “Financial statements are the principal means through which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statements provide the company’s history quantified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (tiga) the statement of cash flows, and (4) the statement of owners’ or stockholders’ equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement”.

Pengguna Informasi Akuntansi
Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) menyatakan, “Decision makers need information. The more important the decision, the greater the need for information. Virtually all businesses and most individuals keep accounting records to aid in making decisions”.

IAI (2002) secara kentara menjelaskan beberapa pihak yg memanfaatkan warta keuangan, “Pemakai laporan keuangan mencakup investor sekarang serta investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor bisnis lainnya, pelanggan, pemerintah dan lembaga-lembaganya, dan masyarakat”.

Tujuan serta Manfaat Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) menyatakan, “The objectives of financial reporting are to provide (1) information that is useful in investment and credit decisions, (2) information that is useful in assesing cash flow prospects, and (3) information about enterprise resources, claims to those resources, and changes in them”

Sedangkan IAI (2002) memberi penerangan sebagai berikut, “Tujuan laporan keuangan buat tujuan generik merupakan menaruh liputan mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan ekonomi serta memperlihatkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan asal-asal daya yg dipercayakan pada mereka”

Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini akan diuraikan teori-teori mengenai pengertian, manfaat, dan keterbatasan (jika ada) menurut tiap-tiap jenis laporan keuangan.

Laporan Laba Rugi
Kieso et al. (2004) berpendapat, “The income statement, often called the statement of income or statement of earnings, is the report that measures the success of enterprise operations for a given period of time” 

Mengenai kegunaan berdasarkan laporan keuntungan rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The income statement provides investors and creditors with information that helps them predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. Also, the income statement helps users determine the risk (level of uncertainty) of not achieving particular cash flow” 

Terkait hal yg sama, IAI (2002) menyatakan, “Informasi kinerja keuangan perusahaan, terutama profitabilitas, diharapkan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan … Informasi kinerja berguna untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam membentuk arus kas menurut sumber daya yg terdapat. Di samping itu, liputan tadi pula berguna pada perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan pada memanfaatkan tambahan asal daya” 

Sedangkan tentang keterbatasan laporan laba rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The limitations of an income statement are: (1) The statement does not include many items that contribute to general growth and well-being of an enterprise. (2) Income numbers are often affected by the accounting methods used. (3) Income measures are subject to estimates”.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan bisa disajikan dalam aneka macam bentuk, diantaranya pada bentuk laporan perubahan ekuitas. Mengenai definisi berdasarkan laporan ini, Horngren et al. (2002) menyatakan, “The statement of owner’s equity presents a summary of the changes that occurred in the entity’s owner’s equity during a specific time period such as a month or a year”

Sedangkan IAI (2002) berpendapat, “Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva higienis atau kekayaan selama periode bersangkutan dari prinsip pengukuran tertentu yg dianut dan harus diungkapkan pada laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yg berasal berdasarkan transaksi menggunakan pemegang saham seperti setoran kapital serta pembayaran deviden, mendeskripsikan jumlah laba dan kerugian yang asal dari aktivitas perusahaan selama periode yg bersangkutan”.

Neraca
Horngren et al. (2002) mendefinisikan neraca menjadi berikut, “The balance sheet lists all the entity’s assets, liabilities, and owner’s equity as of a specific date, usually the end of a month or a year”. Mengenai hal yang sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The balance sheet, sometimes referred to as the statement of financial position, reports the assets, liabilities, and stockholders’ equity of a business enterprise at a specific date”. Sedangkan IAI (2002) nir memberikan definisi atas neraca, akan tetapi menyatakan, “Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca”.

Mengenai manfaat neraca ini, IAI (2002) menyatakan, “Informasi sumber daya ekonomi yg dikendalikan serta kemampuan perusahaan untuk memodifikasi asal daya ini di masa lalu berguna buat memprediksi kemampuan perusahaan pada membentuk kas (dan setara kas) pada masa depan. Informasi struktur keuangan bermanfaat buat memprediksi kebutuhan pinjaman pada masa depan dan bagaimana penghasilan higienis (laba) dan arus kas di masa depan akan didistribusikan pada mereka yang mempunyai hak pada dalam perusahaan; fakta tersebut juga berguna buat memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil menaikkan lebih lanjut sumber keuangannya. Informasi likuiditas serta solvabilitas berguna buat memprediksi kemampuan perusahaan pada pemenuhan komitmen keuangannya dalam ketika jatuh tempo”

Keterbatasan neraca dijelaskan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The limitations of a balance sheet are: (1) the balance sheet does not reflect current value because accountants have adopted a historical cost basis in valuing and reporting assets and liabilities. (2) Judgements and estimates must be used in preparing a balance sheet … (tiga) The balance sheet omits many items that are of financial value to the business but cannot be recorded objectively, such as human resources, customer base, and reputation”.

Laporan Arus Kas
Horngen et al. (2002) sehubungan dengan definisi berdasarkan laporan arus kas menyatakan, “ The statement of cash flows reports the amount of cash coming in (cash receipts) and the amount of cash going out (cash payments or disbursements) during a period”.

Manfaat berdasarkan laporan arus kas diungkapkan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The primary pupose of the statement of cash flows is to provide information about cash receipts and cash payments of an entity during a period. A secondary is to report the entity’s operating, investing, and financing activities during a period”.

Mengenai kegunaan warta yang termuat dalam laporan ini, IAI (2002) menyatakan, “apabila dipakai dalam kaitannya dengan laporan keuangan yg lain, laporan arus kas bisa memberikan fakta yang memungkinkan para pemakai buat mengevaluasi perubahan pada aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas serta solvabilitas) dan kemampuan buat mempengaruhi jumlah serta ketika arus kas pada rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang… menilai kemampuan perusahaan pada membentuk kas serta setara kas serta memungkinkan para pemakai berbagi model untuk menilai serta membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan… menaikkan daya banding pelaporan kinerja operasi banyak sekali perusahaan lantaran bisa meniadakan efek penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi serta peristiwa yang sama.

Informasi arus kas historis acapkali dipakai sebagai indikator dari jumlah, waktu, serta kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, berita arus kas pula bermanfaat buat meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibentuk sebelumnya dan pada memilih interaksi antara profitabilitas dan arus kas bersih dan impak perubahan harga”.

Catatan atas Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) tentang catatan atas laporan keuangan menyatakan, “Notes are the means of amplifying or e×plaining the items presented in the main body of the statements” (pp. 1274-1475). Menurut Kieso et al. (2004), catatan atas laporan keuangan ini adalah salah satu berdasarkan beberapa teknik pengungkapan berita dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, Kieso et al. (2004) mengidentifikasikan teknik-teknik tadi, “These methods of disclosing pertinent information are available: parenthetical e×planations, notes, cross reference and contra items, and supporting schedules”.

Mengenai manfaat catatan atas laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “ If the information in the main body of the financial statements gives an incomplete picture of the performance and positions of the enterprise, additional information that is needed to complete picture should be included in the notes … The notes are not only helpful but also essential to understanding the enterprise’s performance and position” 

Hal yg serupa terkait menggunakan manfaat catatan atas laporan keuangan diungkapkan oleh IAI (2002) menggunakan menyatakan, “Dalam rangka membantu pengguna laporan tahu laporan keuangan serta membandingkannya menggunakan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan …”

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Mengenai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Basic financial statement analysis involves e×amining relationships between items on the statements (ratio and percentage analysis) and identifying trends in these relationships (comparative analysis)” 

Sedangkan Munawir (2002) mengklasifikasikan metode analisis sebagai analisis horisontal dan analisis vertikal. Munawir (2002) juga menyebutkan beberapa teknik analisis yang biasa dipakai pada analisis laporan keuangan, yaitu meliputi analisis perbandingan laporan keuangan, analisis musim, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis sumber dan penggunaan kapital kerja, analisis asal dan penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan laba kotor dan analisis break-even.

Terkait dengan analisis horisontal, Munawir (2002) mendefinisikannya menjadi berikut, “Analisa horisontal adalah analisa menggunakan mengadakan perbandingan laporan keuangan buat beberapa periode atau beberapa ketika, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini diklaim juga menjadi analisa dinamis” (h. 36). Kieso et al. (2004) mengenai analisis ini menyatakan, “This approach, normally called horizontal analysis, indicates the proportionate change over a period of time. It is especially useful in evaluating a ekspresi dominan situation, because absolute changes are often deceiving”.

Sedangkan tentang analisis vertikal, Munawir (2002) menyatakan, “Analisa vertikal yaitu bila laporan keuangan yg dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, … Analisa vertikal ini dianggap juga metode analisa tidak aktif” (h. 36). Terkait hal yang sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Another approach, called vertical analysis, is the proportional e×pression of each item on a financial statement in a given period to a base figure”.

Terhadap beragamnya teknik analisis laporan keuangan, Kieso et al. (2004) menyatakan, “No one device is more useful than another. Every situation faced by the investment analyst is different, and the answers needed are often obtained only upon close e×amination of the interrelationships among all the data provided” (p. 1306). Hal yang senada pun diungkapkan oleh Helfert misalnya yang diterjemahkan Wibowo, H. (1997), “Tidak ada rasio buat menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban mutlak. Setiap pandangan yang diperoleh bersifat relatif, lantaran syarat dan operasi perusahaan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dan dari satu industri ke industri lain”.

Bagi perusahaan yg berbentuk aturan BUMN diwajibkan untuk menilai kinerjanya dari Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, lepas 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Seperti yang diatur dalam pasal 11 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, yang menyatakan, “Keputusan ini mulai berlaku untuk penilaian Tingkat Kesehatan BUMN tahun buku 2002”.

PENGERTIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB FINANCIAL ACCOUNTANT

Pengertian Tugas & Tanggung Jawab Financial Accountant - Seorang financial accountant (Akuntan Keuangan) merupakan orang yg mempunyai perilaku dan talenta yang baik terhadap perhitungan dan akuntansi. Mereka membuat data keuangan dan laporan pada manajemen, otoritas pajak, pemegang saham serta orang lain yg terlibat pada keuangan perusahaan. Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk menjaga kas, mempelajari rekening pengeluaran dan akun neraca dan membuat penyesuaian tempat yang membutuhkan. Dia menganalisis rekening aliran kas serta gaji lainnya yg krusial pada sistem keuangan. Bertanggung jawab buat meninjau output bersama menggunakan manajemen untuk mengklaim aliran kas keungan berjalan menggunakan baik serta lancar.

Tugas Akuntan Finansial
Di bawah ini adalah tugas seorang akuntan keuangan
  • Melakukan fungsi akuntansi dari bagian keuangan bisnis seperti analisis manajemen serta laporan keuangan secara bulanan dan membantu dalam persiapan bulanan.
  • Melakukan inspeksi kas serta pelaporan kas keuangan harian, mingguan serta bulanan
  • Menganalisis keuangan yg diberikan oleh Supervisor.
  • Mencari serta menghubungi menggunakan pelanggan yang mempunyai rekening tunggakan dan mengumpulkan data dalam personal komputer buat mengusut semua upaya dan kemajuan bisnis.
  • Melakukan fungsi-fungsi manajemen.
  • Membuat dan mendistribusikan laporan keuangan termasuk analisis energi kerja bulanan dan metrik keuangan primer.
Keahlian yang diperlukan Akuntan Keuangan
Untuk sebagai seorang akuntan keuangan yang baik, Anda wajib mempunyai keterampilan ataupun keahlian menjadi berikut:
  • Keahlian Berpikir sistematis
  • Mampu menuntaskan masalah yg berkaitan dengan keuangan
  • Mampu dan tahu hitungan serta akuntansi
  • Bermotivasi
  • Keterampilan pengawasan serta manajemen
  • Keterampilan interaksi interpersonal
  • Manajemen yang tepat waktu
  • Pengetahuan tentang prinsip akuntansi global yang
  • Keterampilan komunikasi yg baik
  • Manajemen risiko serta sanggup bekerja bersama dengan orang lain sebagai anggota tim
  • Terorganisasi
Biasanya lingkungan kerja akuntan keuangan berada pada kantor. Jam kerja bisa berkisar dalam 40 jam pada satu minggu serta jam tambahan lembur. Dalam akuntansi publik, Anda mungkin perlu buat bekerja 50-80 jam pada satu minggunya.
Persyaratan Pendidikan
Gelar sarjana pada bidang akuntansi, managemen, ekonomi, bisnis buat akuntan keuangan senior, serta Diploma sesuai bidang buat akuntan keuangan junior.
Master program administrasi usaha konsentrasi pada bidang keuangan dan memperlihatkan pendidikan profesi mengenai keuangan bersama dengan pelatihan manajemen.
Sertifikat yang membantu para pencari kerja akuntan keuangan mencakup:
  • CIMA
  • ACCA / ACA
  • AAT
  • CIPFA
  • IFA
  • ICAS
Tips Untuk mendaftar Lowongan Financial Accountant
Sebelum wawancara kerja, Anda wajib mempersiapkannya dengan baik. Untuk itu periksa situs perusahaan buat memastikan anda memenuhi segala persyaratan buat menerima pekerjaan akuntan keuangan pada perusahaan itu. Memahami perusahaan, layanan, tanggung jawab karyawan dan struktur yang lengkap. Komunikasi yg baik merupakan krusial dalam pekerjaan ini sebagai akibatnya Anda wajib memberikan semua informasi secara efektif dalam wawancara untuk mengambarkan bahwa Anda mempunyai kemampuan komunikasi yg baik. Mereka akan meminta Anda tentang keterampilan, keahlian, program pelatihan serta lingkungan kerja yang Anda sukai.

PENGERTIAN DAN LAPORAN SIKLUS AKUNTANSI

Pengertian serta Laporan Siklus Akuntansi
Siklus akuntan adalah langkah-langkah untuk menyusun laporan keuangan. Disebut sebagai sklus karena langakah ini akan berulang di setiap periode pelaporan. Siklus akuntansi dimulai menggunakan langkah (1) menganalisis transaksi, (2) mencatat transaksi ke pada jurnal (tiga)memposting jurnal ke kitab besar (ledger) (4) menyusun neraca saldo sebelum diubahsuaikan (unadjusted trial balance), (5) menyesuaikan akun dengan menciptakan jurnal penyesuaian, (6) menyusun neraca saldo sehabis diadaptasi (adjusted trial balance), (7) menciptakan laporan keuangan, (8) menciptakan jurnal epilog dan mempostingnya, (9) menciptakan neraca saldo setelah penutupan (post closing trial balance), (10) membuat jurnal pembalik buat accrued assets dan accrued liability. 

Langkah (1) sampai dengan (3) dilakukan setiap terjadi transaksi. Langkah (4) sampai menggunakan (9) dilakukan dalam setiap akhir periode pelaporan. Langkah (10) bersifat pilihan, sanggup dibuat bisa tidak. Jurnal pembalik dilakukan dengan membalik jurnal penyesuaian terkait dengan accrued assets dan accrued liability. Jurnal dibuat pada awal periode pelaporan.

Identifikasi dan Analisis Transaksi
Siklus akuntansi dimulai dengan langkah mengidentifikasi serta menganalisis transaksi. Identifikasi serta analisis transaksi berdasarkan dalam dokumen dasar. Dokumen dasar bisa berupa formulir-formulir atau catatan yang digunakan oleh perusahaan. Setiap transaksi yang terjadi pada perusahaan didukung sang keberadaan dokumen dasar ini. Contoh, dokumen faktur penjualan menandakan telah terjadinya transaksi penjualan. Cheks mendeskripsikan sudah terjadinya transaksi pengeluaran kas.

Transaksi merupakan pertukaran sumber daya antara 2 pihak. Jika pertukaran dilakukan dengan pihak di luar perusahaan maka disebut transaksi eksternal. Misalnya penjualan ke pelanggan. Apabila pertukaran dilakukan pada dalam perusahaan sendiri disebut dengan transaksi internal. Misalnya pemakaian suplies, persediaan.

Untuk tahu proses pencatatan, diperlukan pemahaman terminologi serta elemen yang menciptakan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun atas 5 elemen yaitu (1) Assets, (2) Liabilities, (tiga) Equity, (4) Revenue, (5) Expense. Elemen assets, liabilities dan equity adalah elemen buat menyusun Neraca. Elemen Revenue dan expense merupakan elemen untuk menyusun laporan keuntungan rugi. Di dalam Neraca serta laporan keuntungan rugi, masing-masing elemen tersebut akan dirinci lagi dan tersaji dalam bentuk pos-pos laporan keuangan. Pos-pos ini merupakan kompendium dari akun (account). Akun (account) adalah catatan bertambah atau berkurangnya suatu asset, liability, equity, revenue, atau expense eksklusif. Catatan yang berisi seluruh akun yg digunakan perusahaan diklaim dengan buku besar (general ledger). Selanjutnya fakta yang dari berdasarkan akun, diringkas pada bentuk pos serta disajikan dalam laporan keuangan. 

Dengan mengacu ke persamaan akuntansi maka jumlah seluruh akun Assets harus sama dengan penjumlahan semua akun liability serta akun Equity.

Akun Aset, aset merupakan sumber daya ekonomi yg diekndalikan serta dipercayakan kepada manajemen buat dikelola. Sumber daya ini diperlukan membentuk manfaat ekonomi di masa tiba. Akun aset yg umum dimiliki perusahaan diantaranya:

Cash, digunakan buat mencatat semua penerimaan dan pengeluaran kas. Kas yg dimaksud merupakan uang tunai atau media pertukaran lain yg diterima oleh bank, misalnya check.

Account Reveivable, Piutang merupakan hak perusahan buat menagih pihak lain. Akun ini digunakan buat mencatat transaksi penjualan atau anugerah jasa secara kredit. Transaksi ini terjadi bila perusahaan telah menyerahkan persediaan atau memberikan jasa tetapi belum menerima pembayaran. Pembayaran akan diterima di masa yg akan datang. 

Notes Receivable, merupakan janji tertulis berdasarkan pihak lain buat membayar sejumlah uang ke perusahaan, dalam lepas yg telah di tetapkan. Piutang ini umumnya terkandung bunga serta periode yg lebih lama dibanding account receivable.

Prepaid Account atau Prepaid Expense, merupakan pembayaran beban (expense) pada muka. Akun ini digunakan buat mencatat pembayaran beban tetapi pada waktu dibayar perusahaan belum menikmati jasa expense tadi. Contoh, sewa tempat kerja, premi kendaraan dll. Akun ini akan dikurangi seiring menggunakan berlalunya waktu atau telah dinikmatinya jasa expense tadi. Prepaid rent akan dikurangi jika masa sewa telah terlewati. Bagian prepaid rent yang lewat masanya dicatat sebagai rent expense, sedangkan yg belum lewat masanya permanen menjadi prepaid rent (assets)

Supplies, adalah perlengkapan yg digunakan di tempat kerja (office suppies), atau di pabrik (factory supplies) atau di toko (store supplies). Perlengkapan ini merupakan persediaan yang akan habis lantaran digunakan, bukan dijual. Contoh, kertas, tinta printer dll. Bagian supplies yang sudah dipakai akan dicatat menjadi supplies expense.

Equipment, adalah alat-alat yang dipakai buat operasional tempat kerja (office equipment, operasional toko (store equipment), atau operasional pabrik (factory equipment). Contoh: komputer, etalase toko, kendaraan, mesin-mesin pabrik.

Building, adalah kantor, pabrik, gundang. Bangunan dibedakan dengan tanah (land). Land merupakan tanah dimana kantor, pabrik, gudang berdiri. 

Akun Liability. Kewajiban (Liabilities) adalah klaim kreditor atas aset perusahaan. Klaim kreditor mencerminkan kewajiban perusahaan buat menyerahkan asset, produk atau jasa pada pihak lain. Akun kewajiban yang generik dimiliki perusahaan adalah:

Account payable, adalah janji perusahaan buat membayar sejumlah uang dimasa akan tiba. Account payable umumnya ada karena pembelian persediaan atau jasa secara kredit.

Notes payable, timbul lantaran adanya perjanjian tertulis buat melakukan pelunasan pada masa yang akan tiba. Notes payable timbul lantaran perusahaan nir sanggup membayar hutang dagang, atau perusahaan memperoleh pinjaman uang. Jangka waktu note payable lebih panjang disbanding menggunakan account payable. Notes payable umumnya dikenakan bunga.

Unearned Revenue. Disebut juga pendapatan diterima dimuka. Timbul karena adanya penerimaan kas, tetapi persediaan atau jasa yg menjadi obyek pendapatan belum dikirim atau belum dilakukan. Akun ini akan dikurangi apabila persediaan atau jasa sudah dikirimkan atau diselesaikan.

Accrued Liability atau Accued Expense. Digunakan buat mencatat beban (expense) yang telah terjadi namun ketika dibuat laporan keuangan belum dibayar. Contoh: listrik, telepon, air, gaji, pajak.

Akun Equity. Equity merupakan klaim pemilik atas asset perusahaan, sehingga equity diklaim pula dengan Owners’ Equity. Akun ini ditentukan sang empat jenis akun yaitu: (1) Owner’s capital, (dua) Owner’s withdrawals, (3) Revenue dan (4) Expenses. Akun Owner’s capital (yang umumnya disebutkan dengan nama pemilik) digunakan untuk mencatat investasi yang dilakukan pemilik. Akun Owner’s withdrawals (yg umumnya disebutkan menggunakan nama pemilik) dipakai untuk mencatat setiap pengambilan kas atau asset lain oleh pemilik. Sedangkan revenue serta expense untuk mencatat hasil operasional perusahaan. Pendapatan (revenue) asal dari penjualan atau pemberian jasa kepada pelanggan. Beban (expense) merupakan semua pengeluaran atau uapaya buat mendapatkan revenue. Contoh: advertising expense, salaries expense, rent expense, utilities expense, insurance expense. Revenue akan menaikkan equity sedangkan withdrawals dan expense akan mengurangi equity.

Pencatatan Transaksi
Kumpulan akun yang dipakai perusahaan diklaim menggunakan buku akbar (ledger). Ukuran perusahaan dan ragam industri akan mensugesti berapa banyak akun yang digunakan. Daftar seluruh akun yg digunakan perusahaan diklaim menggunakan daftar akun (chart of account). Untuk memudahkan dalam identifikasi, akun diberi kode.

Setiap Akun mempunyai dua sisi yang menggambarkan efek suatu transaksi dalam Akun tersebut. Hal ini biasa digambarkan dalam bentuk T (T-account). Sisi kiri diklaim menggunakan debet, sisi kanan diklaim dengan kredit. Memasukkan nilai transaksi ke sebelah kiri disebut dengan kata men-debet. Sedangkan memasukkan ke sebelah kanan dianggap dengan meng-kredit. 

Sistem akuntansi menganut prinsip double entry accounting, yaitu setiap transaksi minimal akan dicatat ke dalam 2 akun yg berbeda. Dengan sistem ini maka jumlah nilai yg di-debet wajib sama menggunakan jumlah nilai yang pada-kredit.

Jika dikaitkan dengan persamaan dasar akuntansi maka, assets akan berada pada sisi debet, sedangkan liability dan equity berada disisi kredit.

Hal ini berarti jika assets bertambah akan di-debet, apabila liablity serta equity bertambah akan pada-kredit. 

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa, Equity akan bertambah karena adanya investasi sang pemilik dan revenue serta akan berkurang karena adanya pengambilan oleh pemilik (withdrawals) serta adanya beban (expenses). Karena bila equity bertambah sebelah kredit maka adanya investasi oleh pemilik dan revenue akan pada-kredit. Sedangkan bertambahnya withdrawals serta expense akan pada-debet, karena withdrawals dan expense mengurangan equity.

Selisih antara total debet serta kredit suatu akun dianggap menggunakan saldo akun (account balance). Apabila total debet lebih akbar dari total kredit, akun tersebut dikatakan bersaldo debet. Saldo Normal adalah posisi debet atau kredit yg seharusnya dari saldo suatu Akun sesuai dengan kelompoknya. Contoh: Cash bersaldo normal Debet, lantaran Cash termasuk gerombolan Assets, sedangkan Service Revenue bersaldo normal kredit lantaran Service Revenue termasuk gerombolan Revenue.

Pencatatan transaksi secara kronologis menggunakan mengikuti aturan double entry accounting dianggap menggunakan menjurnal. Setiap jurnal akan memberikan fakta mengenai (1) lepas transaksi, (2) akun apa yg ditentukan (3) nilai transaksi serta (4) warta transaksi. Penulisan nama akun yang dipengaruhi dilakukan menggunakan anggaran: akun yang di debet akan ditulis lebih dulu baru diikuti dengan akun yang pada kredit, yg ditulis lebih masuk ke dalam.

Berikut ini adalah contoh transaksi yg terdapat di bab 1, bila dilakukan jurnal akan sebagai menjadi berikut: 

Transaksi 1: Investasi oleh pemilik. J. Scott mendirikan bisnis Scott Company serta menginvestasikan $20,000 cash buat memulai usaha. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (cash) bertambah dan equity (J. Scott, capital) bertambah sebanyak $ 20.000. 
(1)        Cash                                                                20.000
                        J. Scott,Capital                                                           20.000
(Investasi oleh pemilik)

Transaksi 2: Pembelian suplies secaratunai. Scott Company membelisupplies secara tunai $1,000. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (supplies)bertambah dan assets (cash) berkurang sebanyak $ 1.000.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(dua)        Supplies                                                           1.000
                        Cash                                                                            1.000
(Dibeli supplies)

Transaksi 3: Pembelian equipment secara tunai. Scott Company membeli equipment secara tunai$15,000. Transaksi ini akan menyebabkan assets (equipment) bertambah serta assets(cash) berkurang sebanyak $ 15.000.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(3)        Equipment                                                       15.000
                        Cash                                                                            15.000
(Dibeli equipment)


Transaksi 4: Pembelian supplies serta equipment secara kredit. Scott Company membeli supplies $ 200 dam equipment$1,000 secara kredit. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (supplies)bertambah $ 200, assets (equipment) bertambah $1.000 serta liabilities (accountpayable) bertambah sebanyak $ 1.200.
Transaksi ini akandi-jurnal:

(4)        Supplies                                                              200
            Equipment                                                       1.000
                        AccountPayable                                                                     1.200
(Dibeli supplies dan equipment secara kredit)

Transaksi 5: Diperoleh pinjaman menurut bank. Scott Company memperoleh pinjaman dasri Nasional Bank $ 4.000. Transaksiini akan mengakibatkan assets (cash) bertambah $4.000, dan liabilities (notespayable) bertambah sebanyak $ 4.000.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(5)        Cash                                                                  4.000
                        Notes Payable                                                             4.000
(Diperoleh pinjaman berdasarkan Bank)


Transaksi 6: Diperoleh Revenue. Scott Company memberikan jasa konsultasi dan menerima pembayaran $ tiga.000secara tunai. Transaksi ini akan menyebabkan assets (cash) bertambah $3.000, danequity (revenue) bertambah sebanyak $ tiga.000.
Transaksi ini akandi-jurnal:

(6)        Cash                                                                  3.000
                        ConsultingRevenue                                                                3.000
(Diterima pendapatan)


Transaksi 7: Dibayar honor . ScottCompany membayar gaji karyawan $ 800 tunai. Transaksi ini akan menyebabkanassets (cash) berkurang $800, serta equity berkurang (expenses bertambah) sebesar$ 800.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(7)        Salaries Expenses                                            800
                        Cash                                                                                        800
(Dibayar gaji)

Transaksi 8: Pengambilanuntuk keperluan pemilik. J Scott mengambil kas untukkeperluan langsung $500. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (cash) berkurang$500, dan equity berkurang (withdrawals bertambah) sebesar $ 500.
Transaksi ini akandi-jurnal:

(8)        J.scott, Withdrawals                                      500
                        Cash                                                                                        500
(Diambiluntuk keperluan pemilik)

PENGERTIAN DAN LAPORAN SIKLUS AKUNTANSI

Pengertian dan Laporan Siklus Akuntansi
Siklus akuntan merupakan langkah-langkah buat menyusun laporan keuangan. Disebut sebagai sklus lantaran langakah ini akan berulang pada setiap periode pelaporan. Siklus akuntansi dimulai menggunakan langkah (1) menganalisis transaksi, (2) mencatat transaksi ke pada jurnal (tiga)memposting jurnal ke kitab akbar (ledger) (4) menyusun neraca saldo sebelum diadaptasi (unadjusted trial balance), (lima) menyesuaikan akun menggunakan membuat jurnal penyesuaian, (6) menyusun neraca saldo sesudah disesuaikan (adjusted trial balance), (7) membuat laporan keuangan, (8) membuat jurnal epilog serta mempostingnya, (9) menciptakan neraca saldo setelah penutupan (post closing trial balance), (10) membuat jurnal pembalik untuk accrued assets serta accrued liability. 

Langkah (1) hingga dengan (tiga) dilakukan setiap terjadi transaksi. Langkah (4) hingga dengan (9) dilakukan dalam setiap akhir periode pelaporan. Langkah (10) bersifat pilihan, mampu dibentuk bisa nir. Jurnal pembalik dilakukan menggunakan membalik jurnal penyesuaian terkait dengan accrued assets dan accrued liability. Jurnal dibentuk dalam awal periode pelaporan.

Identifikasi serta Analisis Transaksi
Siklus akuntansi dimulai dengan langkah mengidentifikasi dan menganalisis transaksi. Identifikasi serta analisis transaksi berdasarkan dalam dokumen dasar. Dokumen dasar bisa berupa formulir-formulir atau catatan yg digunakan oleh perusahaan. Setiap transaksi yg terjadi pada perusahaan didukung oleh eksistensi dokumen dasar ini. Contoh, dokumen faktur penjualan membuktikan sudah terjadinya transaksi penjualan. Cheks mendeskripsikan sudah terjadinya transaksi pengeluaran kas.

Transaksi merupakan pertukaran sumber daya antara dua pihak. Apabila pertukaran dilakukan dengan pihak pada luar perusahaan maka diklaim transaksi eksternal. Misalnya penjualan ke pelanggan. Jika pertukaran dilakukan pada dalam perusahaan sendiri dianggap menggunakan transaksi internal. Misalnya pemakaian suplies, persediaan.

Untuk tahu proses pencatatan, diperlukan pemahaman terminologi dan elemen yang menciptakan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun atas lima elemen yaitu (1) Assets, (dua) Liabilities, (3) Equity, (4) Revenue, (5) Expense. Elemen assets, liabilities serta equity adalah elemen buat menyusun Neraca. Elemen Revenue serta expense merupakan elemen buat menyusun laporan laba rugi. Di pada Neraca dan laporan keuntungan rugi, masing-masing elemen tadi akan dirinci lagi serta tersaji pada bentuk pos-pos laporan keuangan. Pos-pos ini adalah ringkasan menurut akun (account). Akun (account) adalah catatan bertambah atau berkurangnya suatu asset, liability, equity, revenue, atau expense tertentu. Catatan yg berisi semua akun yg dipakai perusahaan disebut menggunakan kitab besar (general ledger). Selanjutnya liputan yg berasal menurut akun, diringkas pada bentuk pos dan disajikan dalam laporan keuangan. 

Dengan mengacu ke persamaan akuntansi maka jumlah seluruh akun Assets harus sama menggunakan penjumlahan seluruh akun liability serta akun Equity.

Akun Aset, aset adalah asal daya ekonomi yg diekndalikan serta dipercayakan kepada manajemen buat dikelola. Sumber daya ini diharapkan membuat manfaat ekonomi di masa datang. Akun aset yg generik dimiliki perusahaan diantaranya:

Cash, digunakan buat mencatat semua penerimaan serta pengeluaran kas. Kas yg dimaksud merupakan uang tunai atau media pertukaran lain yang diterima sang bank, seperti check.

Account Reveivable, Piutang merupakan hak perusahan untuk menagih pihak lain. Akun ini dipakai buat mencatat transaksi penjualan atau pemberian jasa secara kredit. Transaksi ini terjadi apabila perusahaan telah menyerahkan persediaan atau memberikan jasa namun belum mendapatkan pembayaran. Pembayaran akan diterima di masa yg akan tiba. 

Notes Receivable, merupakan janji tertulis menurut pihak lain buat membayar sejumlah uang ke perusahaan, dalam lepas yg sudah di tetapkan. Piutang ini umumnya terkandung bunga serta periode yang lebih usang dibanding account receivable.

Prepaid Account atau Prepaid Expense, adalah pembayaran beban (expense) pada muka. Akun ini dipakai buat mencatat pembayaran beban tetapi pada ketika dibayar perusahaan belum menikmati jasa expense tadi. Contoh, sewa tempat kerja, iuran pertanggungan tunggangan dll. Akun ini akan dikurangi seiring dengan berlalunya ketika atau sudah dinikmatinya jasa expense tadi. Prepaid rent akan dikurangi bila masa sewa telah terlewati. Bagian prepaid rent yg lewat masanya dicatat sebagai rent expense, sedangkan yg belum lewat masanya tetap menjadi prepaid rent (assets)

Supplies, adalah perlengkapan yang digunakan pada kantor (office suppies), atau pada pabrik (factory supplies) atau di toko (store supplies). Perlengkapan ini adalah persediaan yang akan habis lantaran dipakai, bukan dijual. Contoh, kertas, tinta printer dll. Bagian supplies yg telah dipakai akan dicatat sebagai supplies expense.

Equipment, merupakan peralatan yg digunakan buat operasional kantor (office equipment, operasional toko (store equipment), atau operasional pabrik (factory equipment). Contoh: komputer, etalase toko, kendaraan, mesin-mesin pabrik.

Building, adalah tempat kerja, pabrik, gundang. Bangunan dibedakan dengan tanah (land). Land merupakan tanah dimana kantor, pabrik, gudang berdiri. 

Akun Liability. Kewajiban (Liabilities) adalah klaim kreditor atas aset perusahaan. Klaim kreditor mencerminkan kewajiban perusahaan untuk menyerahkan asset, produk atau jasa kepada pihak lain. Akun kewajiban yg umum dimiliki perusahaan adalah:

Account payable, merupakan janji perusahaan buat membayar sejumlah uang dimasa akan datang. Account payable umumnya ada lantaran pembelian persediaan atau jasa secara kredit.

Notes payable, ada lantaran adanya perjanjian tertulis buat melakukan pelunasan di masa yang akan tiba. Notes payable timbul karena perusahaan tidak mampu membayar hutang dagang, atau perusahaan memperoleh pinjaman uang. Jangka saat note payable lebih panjang disbanding dengan account payable. Notes payable biasanya dikenakan bunga.

Unearned Revenue. Disebut pula pendapatan diterima dimuka. Timbul karena adanya penerimaan kas, tetapi persediaan atau jasa yang sebagai obyek pendapatan belum dikirim atau belum dilakukan. Akun ini akan dikurangi bila persediaan atau jasa sudah dikirimkan atau diselesaikan.

Accrued Liability atau Accued Expense. Digunakan untuk mencatat beban (expense) yang sudah terjadi namun waktu dibuat laporan keuangan belum dibayar. Contoh: listrik, telepon, air, gaji, pajak.

Akun Equity. Equity merupakan klaim pemilik atas asset perusahaan, sehingga equity disebut juga dengan Owners’ Equity. Akun ini ditentukan sang empat jenis akun yaitu: (1) Owner’s capital, (dua) Owner’s withdrawals, (tiga) Revenue dan (4) Expenses. Akun Owner’s capital (yang umumnya disebutkan menggunakan nama pemilik) digunakan buat mencatat investasi yang dilakukan pemilik. Akun Owner’s withdrawals (yang umumnya disebutkan dengan nama pemilik) digunakan buat mencatat setiap pengambilan kas atau asset lain sang pemilik. Sedangkan revenue serta expense buat mencatat output operasional perusahaan. Pendapatan (revenue) berasal menurut penjualan atau pemberian jasa pada pelanggan. Beban (expense) adalah semua pengeluaran atau uapaya buat menerima revenue. Contoh: advertising expense, salaries expense, rent expense, utilities expense, insurance expense. Revenue akan mempertinggi equity sedangkan withdrawals serta expense akan mengurangi equity.

Pencatatan Transaksi
Kumpulan akun yang digunakan perusahaan dianggap menggunakan kitab akbar (ledger). Ukuran perusahaan serta ragam industri akan mensugesti berapa poly akun yg dipakai. Daftar seluruh akun yg dipakai perusahaan dianggap menggunakan daftar akun (chart of account). Untuk memudahkan dalam identifikasi, akun diberi kode.

Setiap Akun memiliki 2 sisi yang mendeskripsikan efek suatu transaksi dalam Akun tadi. Hal ini biasa digambarkan pada bentuk T (T-account). Sisi kiri dianggap dengan debet, sisi kanan diklaim dengan kredit. Memasukkan nilai transaksi ke sebelah kiri diklaim dengan kata men-debet. Sedangkan memasukkan ke sebelah kanan dianggap menggunakan meng-kredit. 

Sistem akuntansi menganut prinsip double entry accounting, yaitu setiap transaksi minimal akan dicatat ke dalam dua akun yg tidak sinkron. Dengan sistem ini maka jumlah nilai yang di-debet harus sama menggunakan jumlah nilai yg di-kredit.

Jika dikaitkan menggunakan persamaan dasar akuntansi maka, assets akan berada pada sisi debet, sedangkan liability dan equity berada disisi kredit.

Hal ini berarti apabila assets bertambah akan pada-debet, jika liablity serta equity bertambah akan pada-kredit. 

Seperti sudah dijelaskan pada atas bahwa, Equity akan bertambah lantaran adanya investasi sang pemilik dan revenue serta akan berkurang karena adanya pengambilan oleh pemilik (withdrawals) dan adanya beban (expenses). Lantaran apabila equity bertambah sebelah kredit maka adanya investasi sang pemilik dan revenue akan di-kredit. Sedangkan bertambahnya withdrawals dan expense akan pada-debet, lantaran withdrawals serta expense mengurangan equity.

Selisih antara total debet serta kredit suatu akun disebut dengan saldo akun (account balance). Jika total debet lebih besar menurut total kredit, akun tadi dikatakan bersaldo debet. Saldo Normal merupakan posisi debet atau kredit yang seharusnya berdasarkan saldo suatu Akun sinkron menggunakan kelompoknya. Contoh: Cash bersaldo normal Debet, lantaran Cash termasuk grup Assets, sedangkan Service Revenue bersaldo normal kredit lantaran Service Revenue termasuk kelompok Revenue.

Pencatatan transaksi secara kronologis menggunakan mengikuti aturan double entry accounting diklaim menggunakan menjurnal. Setiap jurnal akan memberikan fakta tentang (1) tanggal transaksi, (dua) akun apa yang dipengaruhi (tiga) nilai transaksi dan (4) warta transaksi. Penulisan nama akun yang ditentukan dilakukan menggunakan aturan: akun yg pada debet akan ditulis lebih dulu baru diikuti dengan akun yg pada kredit, yg ditulis lebih masuk ke dalam.

Berikut ini adalah contoh transaksi yg ada pada bab 1, apabila dilakukan jurnal akan menjadi menjadi berikut: 

Transaksi 1: Investasi oleh pemilik. J. Scott mendirikan usaha Scott Company dan menginvestasikan $20,000 cash buat memulai bisnis. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (cash) bertambah serta equity (J. Scott, capital) bertambah sebanyak $ 20.000. 
(1)        Cash                                                                20.000
                        J. Scott,Capital                                                           20.000
(Investasi oleh pemilik)

Transaksi dua: Pembelian suplies secaratunai. Scott Company membelisupplies secara tunai $1,000. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (supplies)bertambah serta assets (cash) berkurang sebesar $ 1.000.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(2)        Supplies                                                           1.000
                        Cash                                                                            1.000
(Dibeli supplies)

Transaksi 3: Pembelian equipment secara tunai. Scott Company membeli equipment secara tunai$15,000. Transaksi ini akan menyebabkan assets (equipment) bertambah dan assets(cash) berkurang sebesar $ 15.000.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(tiga)        Equipment                                                       15.000
                        Cash                                                                            15.000
(Dibeli equipment)


Transaksi 4: Pembelian supplies serta equipment secara kredit. Scott Company membeli supplies $ 200 dam equipment$1,000 secara kredit. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (supplies)bertambah $ 200, assets (equipment) bertambah $1.000 serta liabilities (accountpayable) bertambah sebesar $ 1.200.
Transaksi ini akandi-jurnal:

(4)        Supplies                                                              200
            Equipment                                                       1.000
                        AccountPayable                                                                     1.200
(Dibeli supplies dan equipment secara kredit)

Transaksi 5: Diperoleh pinjaman berdasarkan bank. Scott Company memperoleh pinjaman dasri Nasional Bank $ 4.000. Transaksiini akan menyebabkan assets (cash) bertambah $4.000, dan liabilities (notespayable) bertambah sebanyak $ 4.000.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(5)        Cash                                                                  4.000
                        Notes Payable                                                             4.000
(Diperoleh pinjaman dari Bank)


Transaksi 6: Diperoleh Revenue. Scott Company memberikan jasa konsultasi dan menerima pembayaran $ tiga.000secara tunai. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (cash) bertambah $tiga.000, danequity (revenue) bertambah sebanyak $ tiga.000.
Transaksi ini akandi-jurnal:

(6)        Cash                                                                  tiga.000
                        ConsultingRevenue                                                                3.000
(Diterima pendapatan)


Transaksi 7: Dibayar honor . ScottCompany membayar honor karyawan $ 800 tunai. Transaksi ini akan menyebabkanassets (cash) berkurang $800, dan equity berkurang (expenses bertambah) sebanyak$ 800.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(7)        Salaries Expenses                                            800
                        Cash                                                                                        800
(Dibayar honor )

Transaksi 8: Pengambilanuntuk keperluan pemilik. J Scott mengambil kas untukkeperluan langsung $500. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (cash) berkurang$500, serta equity berkurang (withdrawals bertambah) sebanyak $ 500.
Transaksi ini akandi-jurnal:

(8)        J.scott, Withdrawals                                      500
                        Cash                                                                                        500
(Diambiluntuk keperluan pemilik)