PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Ahli
Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan dengan menyelidiki hubungan-interaksi buat menentuka posisi keuangan dan output operasional dan perkembangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan yg tersaji sang perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Munawir (2002:36) analisis laporan keuangan adalah proses penelaahan atau menilik hubungan-interaksi serta tendensi atau kesamaan (isu terkini) buat memilih posisi keuangan dan output operasi dan perkembangan perusahaan yg bersangkutan.

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan penelaahan tentang interaksi-hubungan serta kecenderungan atau animo buat menentukan posisi keuangan serta output operasi dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisis digunakan buat memilih serta mengukur hubungan antara pos-pos yang ada pada laporan sehingga bisa diketahui.

Jenis Rasio keuangan
Analisis rasio keuangan poly digunakan sang calon investor. Sebenarnya analisis ini didasarkan pada hubungan antar pos pada laporan keuangan perusahaan yg akan mencerminkan keadaan keuangan serta hasil menurut operasional perusahaan.

Dalam melakukan analisis rasio keuangan, Sofyan Syafri Harahap (2001:301) mengelompokkan beberapa jenis rasio buat mengukur kinerja keuangan antara lain merupakan:

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuditas menggambarkan kemampuan perusahaan buat menuntaskan kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Rasio ini dapat dihitung menurut pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mendeskripsikan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya jika perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat di hitung berdasarkan pos-pos yg sifatnya jangka panjang seperti aktiva permanen dan hutang jangka panjang.

3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, serta asal yang ada misalnya kegiatan penjualan, kas, kapital, jumlah karyawan, jumlah cabang serta lain-lain.

4. Rasio Leverage
Rasio leverage mendeskripsikan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. 

5. Rasio Aktivitas
Rasio kegiatan mendeskripsikan seberapa jauh kegiatan yg dilakukan perusahaan dalam mempergunakan sumber-sumbernya atau menjalankan operasinya baik dalam aktivitas penjualan, pembelian serta aktivitas lainnya.

6. Rasio Pasar
Rasio pasar merupakan rasio yang lazim dan yang spesifik dipergunakan dipasar kapital yg mendeskripsikan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar kapital.

7. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan mendeskripsikan presentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun.

8. Rasio produktivitas
Rasio produktivitas menunjukkan tingkat produktivitas menurut unit atau aktivitas yang dinilai maka bisa dihitung rasionya.

Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah analisis yg lazim dipakai oleh investor dan pimpinan perusahaan buat mengukur seberapa akbar laba yg sebagai hak pemilik kapital sendiri. Salah satu alasan primer perusahaan beroperasi adalah membentuk laba yg bermanfaat bagi para pemegang saham, berukuran berdasarkan keberhasilan pencapaian alasan ini adalah nomor ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam membentuk keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.

ROE dari Lukman Syamsudin (2002:64) adalah suatu pengukuran menurut penghasilan (income) yang tersedia bagi pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas kapital yg mereka investasikan pada pada perusahaan.

Para pemegang saham melakukan investasi buat mendapatkan pengembalian atas uang mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik mereka telah melakukan hal tersebut ditinjau berdasarkan kacamata akuntansi (Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, 2006:110). Equitas pemilik adalah jumlah aktiva higienis perusahaan, sebagai akibatnya perhitungan ROE sebuah perusahaan bisa dihitung dengan menggunakan rumus (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002:74):

Berdasarkan uraian pada atas, dapat disimpulkan bahwa ROE merupakan pengukuran efektivitas perusahaan buat mendapatkan keuntungan menggunakan mengguanakan kapital perusahaan yang dimilikinya.

PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Ahli
Analisis laporan keuangan adalah penelaahan dengan memeriksa hubungan-hubungan buat menentuka posisi keuangan serta hasil operasional dan perkembangan perusahaan menurut laporan keuangan yg tersaji oleh perusahaan yg bersangkutan.

Menurut Munawir (2002:36) analisis laporan keuangan merupakan proses penelaahan atau menyelidiki interaksi-interaksi dan tendensi atau kesamaan (animo) buat menentukan posisi keuangan serta output operasi dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan penelaahan mengenai interaksi-interaksi dan kesamaan atau isu terkini untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi dan perkembangan perusahaan yg bersangkutan. Metode dan teknik analisis digunakan buat memilih dan mengukur interaksi antara pos-pos yang ada pada laporan sebagai akibatnya bisa diketahui.

Jenis Rasio keuangan
Analisis rasio keuangan poly digunakan oleh calon investor. Sebenarnya analisis ini didasarkan pada interaksi antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang akan mencerminkan keadaan keuangan dan output menurut operasional perusahaan.

Dalam melakukan analisis rasio keuangan, Sofyan Syafri Harahap (2001:301) mengelompokkan beberapa jenis rasio buat mengukur kinerja keuangan antara lain adalah:

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuditas menggambarkan kemampuan perusahaan buat menuntaskan kewajiban jangka pendeknya yg jatuh tempo. Rasio ini bisa dihitung menurut pos-pos aktiva lancar serta hutang lancar.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan pada membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini bisa pada hitung menurut pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva permanen serta hutang jangka panjang.

3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan melalui seluruh kemampuan, dan sumber yang terdapat seperti kegiatan penjualan, kas, kapital, jumlah karyawan, jumlah cabang serta lain-lain.

4. Rasio Leverage
Rasio leverage mendeskripsikan interaksi antara hutang perusahaan terhadap kapital juga asset. 

5. Rasio Aktivitas
Rasio kegiatan mendeskripsikan seberapa jauh aktivitas yg dilakukan perusahaan pada mempergunakan asal-sumbernya atau menjalankan operasinya baik dalam aktivitas penjualan, pembelian serta aktivitas lainnya.

6. Rasio Pasar
Rasio pasar adalah rasio yang lazim serta yg spesifik digunakan dipasar kapital yg mendeskripsikan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal.

7. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan menggambarkan presentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan berdasarkan tahun ke tahun.

8. Rasio produktivitas
Rasio produktivitas menerangkan tingkat produktivitas berdasarkan unit atau kegiatan yang dievaluasi maka sanggup dihitung rasionya.

Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan analisis yang lazim digunakan sang investor dan pimpinan perusahaan buat mengukur seberapa besar keuntungan yg sebagai hak pemilik kapital sendiri. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yg bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah nomor ROE berhasil dicapai. Semakin akbar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan pada membuat laba yg tinggi bagi pemegang saham.

ROE dari Lukman Syamsudin (2002:64) adalah suatu pengukuran dari penghasilan (income) yg tersedia bagi pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa juga pemegang saham preferen) atas kapital yg mereka investasikan pada dalam perusahaan.

Para pemegang saham melakukan investasi buat menerima pengembalian atas uang mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik mereka sudah melakukan hal tadi dilihat menurut kacamata akuntansi (Eugene F. Brigham serta Joel F. Houston, 2006:110). Equitas pemilik merupakan jumlah aktiva higienis perusahaan, sehingga perhitungan ROE sebuah perusahaan bisa dihitung dengan menggunakan rumus (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002:74):

Berdasarkan uraian pada atas, bisa disimpulkan bahwa ROE merupakan pengukuran efektivitas perusahaan buat menerima keuntungan dengan mengguanakan modal perusahaan yg dimilikinya.

PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL

Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis keuangan perusahaan yang dilakukan menggunakan mengamati harga saham yang berlaku pada pasar. Pengamatan dilakukan dengan mengamati tren harga saham. Berdasarkan tren tadi, analis menciptakan keputusan apakah akan menjual atau membeli saham perusahaan. Seorang analis teknikal yang sejati mempercayai bahwa syarat keuangan perusahaan tercermin pada harga saham. 

Analisis mendasar merupakan analisis keuangan perusahaan yang berdasarkan atas laporan keuangan yang dimuntahkan oleh perusahaan. Agar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi lebih berarti maka diperlukan berbagai analisis atas laporan keuangan. Beberapa contoh analisis yang lazim dipakai adalah analisis horisontal, analisis trend, analisis vertikal/common size (analisis pembandingan laporan keuangan), analisisi rasio, analisis penggunaan dan asal dana, analisis arus kas, analisis kredit. Berikut ini penerangan singkat tentang analisis-analisis yang masih ada pada analisis mendasar.

Analisis horisontal merupakan suatu analisis yang membandingkan 2 periode laporan keuangan atau lebih. Untuk kepentingan analisis 2 atau lebih laporan keuangan tersaji secara komparatif lalu diselisihkan periode ketika ini dengan periode sebelumnya. Dalam laporan ini disajikan kenaikan atau penurunan setiap elemen laporan keuangan yang dinyatakan pada % serta atau nilai mata uang tertentu.

Analisis demam isu memberitahuakn perubahan data keuangan perusahaan dalam % buat beberapa tahun berdasar suatu tahun dasar tertentu. Analisis ini akan lebih bermanfaat buat menilai perkembangan perusahaan dalam periode yg nisbi lebih lama , misalnya lima tahun. Analisis ini diterapkan dalam setiap elemen yang ada pada laporan keuangan.

Laporan common size merupakan suatu bentuk laporan yang menunjukkan item-item didalamnya yang dinyatakan dengan persentase serta juga dalam mata uang. Dalam laporan keuntungan rugi, persentasenya berdasarkan dalam total penjualan dan pada neraca persentasenya didasarkan atas total aktiva.

Analisis rasio keuangan merupakan suatu cara yg membuat perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti. Rasio keuangan sebagai dsar buat menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan keuangan perusahaan yang meliputi diantaranya: likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kemampuan manajemen mendanai investasinya, hasil yang diperoleh pemegang saham berdasarkan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisis penggunaan asal dana adalah keliru satu cara lain yg bisa dipakai buat mengetahui apaka manajemen dapat memakai dana serta memperoleh dana secara efektif dan efisien dan untuk mengetahui apakah perusahaan mempunyai modal kerja yg cukup buat operasi perusahaan. Berdasarkan analisis ini dapat diungkap pula karena-karena kelebihan serta kekuarangan kapital kerja bagi perusahaan.

Analisis arus kas adalah salah satu analisis rasio yg didasarkan atas arus kas perusahaan. Hal ini tidak sama menggunakan analisis rasio pada atas. Kebanyakan pemakai laporan keuangan mendasarkan perhitungannya pada laba rugi serta neraca. Pemakai wajib menyadari bahwa rasio yg diperoleh menurut keuntungan rugi dan neraca memiliki kelemahan. Rasio yg berdasarkan dalam arus kas memiliki kekuatan tersendiri.

Analisis kredit perlu dilakukan khususnya bagi kreditor/investor (forum keuangan) yg bermaksud memberikan bantuan dana kepada perusahaan yg membutuhkan dana. Tujuannya adalah supaya dana yang diberikan dalam perusahaan aman serta perusahaan bisa memakai dana secara efektif serta efisien serta mempu buat mengembalikan dana tadi. Perlu diperhatikan rasio-rasio keuangan serta analisis yg lain seperti kondisi kredit, capita budgeting. 

Pembahasan selanjutnya akan mendasarkan pada analisis mendasar. Namun demikian tidak mengesampingkan bahwa pendekatan teknikal tidak penting. Sebagian akbar pelaku pasar kapital justru melakukan analisis dari analisis teknikal menggunakan alasan bahwa liputan-warta mendasar telah tercermin pada analisis teknikal ini. 

Analisis mendasar merupakan analisis yang didasarkan atas laporan keuangan yang dibentuk oleh perusahaan. Analisis ini juga disebut analisis kuantitatif. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, analis berusaha buat memprediksi kinerja perusahaan pada masa yg akan datang menurut kinerja dalam masa lampau. Analis mendasar mempercayai bahwa harga saham terbentuk dari kinerja perusahaan yg tercermin pada laporan keuangan. Oleh karenanya, laporan keuangan adalah hal yg paling krusial dalam analisis mendasar.

Periode pembuatan laporan keuangan bisa kuartalan, semesteran ataupun tahunan. Namun demikian, umumnya, pengguna laporan keuangan (pihak ekstern) memperoleh laporan keuangan tahunan. 

Laporan keuangan adalah “ladang emas” bagi investor yang bisa menginterpretasikan laporan keuangan. Interpretasi laporan keuangan tadi memperhatikan hal-hal menjadi berikut:

1. Periode laporan keuangan: kuartalan dan tahun
Laporan keuangan yg dibentuk sang manajemen jua mencakup hal-hal menjadi berikut:
a. Ringkasan tahun sebelumnya
b. Informasi tentang perusahaan secara generik, sejarahnya, product and line of business
c. Catatan buat pemegang saham berdasarkan manajemen (chief executive officer)
d. Laporan auditor yg menyatakan bahwa laporan keuangan tadi akurat
e. Diskusi yg mendalam berkaitan menggunakan output finansial serta faktor-faktor yang lain pada bisnis
f. Laporan keuangan yg terdiri menurut keuntungan rugi, neraca serta arus kas
g. Catatan atas laporan keuangan
h. Informasi lainnya: manajemen perusahaan, officers, offices, new location, etc.

2. Diskusi manajemen dan analisis
Analis perlu mengkritisi diskusi dan analisis yg dilakukan oleh manajemen. Analis perlu mencari informasi yang berguna. Untuk itu perlu dipikirkan hal-hal berikut adalah:
a. Apakah komentar manajemen amanah serta seksama? Seberapa jauh?
b. Apakah manajemen mendiskusikan tren keuangan yg signifikan dua periode yg lampau?
c. Apakah komentar manajemen jelas? Hati-hati menggunakan penjelasan yang membingungkan dengan menggunakan bahasa yang muluk-muluk dan slogan-jargon eksklusif. Apabila manajemen memakai ini, mungkin manajemen menyembunyikan sesuatu.

3. Laporan auditor
Pastikan bahwa laporan keuangan yg dibuat sang perusahaan sudah diaudit oleh auditor independen. Hal ini penting buat mengklaim kebenaran dan kejujuran manajemen. 

4. Neraca
Pengguna laporan keuangan harus familier menggunakan kata asset, kewajiban dan ekuitas. Istilah-kata tadi, yang dijumpai di neraca, adalah komponen berdasarkan persamaan dasar akuntansi yaitu assets = kewajiban + ekuitas. Neraca merupakan potret kondisi keuangan perusahan dalam ketika eksklusif. 

5. Laporan laba rugi
Analis jangan terkecoh dengan bottom line. Belum tentu laba higienis yg tinggi menerangkan kinerja perusahaan yang baik. Analis perlu memperhatikan elemen-elemen lain yg ada pada keuntungan rugi. Lihatlah laporan keuangan berdasarkan top line to bottom line.

6. Laporan arus kas
7. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Catatan laporan keuangan ini memberikan kabar-berita yang berkaitan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Catatan laporan keuangan juga mengungkap metoda akuntansi serta hal-hal lain yang mempengaruhi laporan keuangan.

PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL

Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis keuangan perusahaan yg dilakukan menggunakan mengamati harga saham yg berlaku di pasar. Pengamatan dilakukan menggunakan mengamati tren harga saham. Berdasarkan tren tadi, analis menciptakan keputusan apakah akan menjual atau membeli saham perusahaan. Seorang analis teknikal yang sejati mempercayai bahwa syarat keuangan perusahaan tercermin dalam harga saham. 

Analisis mendasar merupakan analisis keuangan perusahaan yang didasarkan atas laporan keuangan yang dimuntahkan oleh perusahaan. Agar informasi yang tersaji pada laporan keuangan sebagai lebih berarti maka diperlukan banyak sekali analisis atas laporan keuangan. Beberapa model analisis yang lazim dipakai adalah analisis horisontal, analisis trend, analisis vertikal/common size (analisis pembandingan laporan keuangan), analisisi rasio, analisis penggunaan dan sumber dana, analisis arus kas, analisis kredit. Berikut ini penjelasan singkat tentang analisis-analisis yang terdapat dalam analisis mendasar.

Analisis horisontal merupakan suatu analisis yg membandingkan 2 periode laporan keuangan atau lebih. Untuk kepentingan analisis 2 atau lebih laporan keuangan disajikan secara komparatif lalu diselisihkan periode ketika ini menggunakan periode sebelumnya. Dalam laporan ini tersaji kenaikan atau penurunan setiap elemen laporan keuangan yg dinyatakan dalam persen dan atau nilai mata uang eksklusif.

Analisis musim memperlihatkan perubahan data keuangan perusahaan pada % buat beberapa tahun berdasar suatu tahun dasar tertentu. Analisis ini akan lebih berguna buat menilai perkembangan perusahaan pada periode yg nisbi lebih usang, contohnya 5 tahun. Analisis ini diterapkan dalam setiap elemen yg terdapat dalam laporan keuangan.

Laporan common size adalah suatu bentuk laporan yg menerangkan item-item didalamnya yang dinyatakan menggunakan persentase dan pula pada mata uang. Dalam laporan keuntungan rugi, persentasenya berdasarkan dalam total penjualan serta dalam neraca persentasenya didasarkan atas total aktiva.

Analisis rasio keuangan adalah suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan sebagai lebih berarti. Rasio keuangan menjadi dsar buat menjawab beberapa pertanyaan krusial tentang kesehatan keuangan perusahaan yang meliputi diantaranya: likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kemampuan manajemen mendanai investasinya, hasil yang diperoleh pemegang saham menurut investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisis penggunaan sumber dana merupakan galat satu alternatif yg bisa dipakai untuk mengetahui apaka manajemen bisa menggunakan dana serta memperoleh dana secara efektif serta efisien serta buat mengetahui apakah perusahaan mempunyai modal kerja yg relatif buat operasi perusahaan. Berdasarkan analisis ini bisa diungkap pula sebab-karena kelebihan serta kekuarangan kapital kerja bagi perusahaan.

Analisis arus kas adalah galat satu analisis rasio yang didasarkan atas arus kas perusahaan. Hal ini tidak selaras menggunakan analisis rasio di atas. Kebanyakan pemakai laporan keuangan mendasarkan perhitungannya dalam keuntungan rugi dan neraca. Pemakai wajib menyadari bahwa rasio yang diperoleh dari keuntungan rugi dan neraca mempunyai kelemahan. Rasio yg didasarkan dalam arus kas mempunyai kekuatan tersendiri.

Analisis kredit perlu dilakukan khususnya bagi kreditor/investor (forum keuangan) yang bermaksud menaruh bantuan dana kepada perusahaan yang membutuhkan dana. Tujuannya merupakan supaya dana yg diberikan pada perusahaan aman serta perusahaan bisa memakai dana secara efektif serta efisien serta mempu buat mengembalikan dana tersebut. Perlu diperhatikan rasio-rasio keuangan dan analisis yang lain misalnya kondisi kredit, capita budgeting. 

Pembahasan selanjutnya akan mendasarkan pada analisis mendasar. Namun demikian tidak mengesampingkan bahwa pendekatan teknikal nir penting. Sebagian besar pelaku pasar kapital justru melakukan analisis berdasarkan analisis teknikal dengan alasan bahwa warta-warta mendasar telah tercermin pada analisis teknikal ini. 

Analisis mendasar merupakan analisis yang berdasarkan atas laporan keuangan yang dibentuk oleh perusahaan. Analisis ini pula disebut analisis kuantitatif. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, analis berusaha buat memprediksi kinerja perusahaan di masa yg akan datang menurut kinerja dalam masa lampau. Analis mendasar mempercayai bahwa harga saham terbentuk berdasarkan kinerja perusahaan yg tercermin pada laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan adalah hal yang paling krusial pada analisis mendasar.

Periode pembuatan laporan keuangan bisa kuartalan, semesteran ataupun tahunan. Tetapi demikian, umumnya, pengguna laporan keuangan (pihak ekstern) memperoleh laporan keuangan tahunan. 

Laporan keuangan adalah “ladang emas” bagi investor yg bisa menginterpretasikan laporan keuangan. Interpretasi laporan keuangan tadi memperhatikan hal-hal menjadi berikut:

1. Periode laporan keuangan: kuartalan dan tahun
Laporan keuangan yg dibentuk sang manajemen juga mencakup hal-hal menjadi berikut:
a. Ringkasan tahun sebelumnya
b. Informasi mengenai perusahaan secara umum, sejarahnya, product and line of business
c. Catatan buat pemegang saham dari manajemen (chief executive officer)
d. Laporan auditor yg menyatakan bahwa laporan keuangan tadi akurat
e. Diskusi yang mendalam berkaitan dengan output finansial serta faktor-faktor yang lain pada bisnis
f. Laporan keuangan yang terdiri menurut keuntungan rugi, neraca serta arus kas
g. Catatan atas laporan keuangan
h. Informasi lainnya: manajemen perusahaan, officers, offices, new location, etc.

2. Diskusi manajemen dan analisis
Analis perlu mengkritisi diskusi dan analisis yg dilakukan oleh manajemen. Analis perlu mencari liputan yang bermanfaat. Untuk itu perlu dipikirkan hal-hal berikut adalah:
a. Apakah komentar manajemen amanah dan akurat? Seberapa jauh?
b. Apakah manajemen mendiskusikan tren keuangan yang signifikan dua periode yang lampau?
c. Apakah komentar manajemen jelas? Hati-hati dengan penerangan yg membingungkan menggunakan memakai bahasa yang muluk-muluk dan jargon-slogan eksklusif. Jika manajemen memakai ini, mungkin manajemen menyembunyikan sesuatu.

3. Laporan auditor
Pastikan bahwa laporan keuangan yg dibentuk oleh perusahaan telah diaudit oleh auditor independen. Hal ini penting buat mengklaim kebenaran serta kejujuran manajemen. 

4. Neraca
Pengguna laporan keuangan wajib familier menggunakan kata asset, kewajiban dan ekuitas. Istilah-kata tadi, yg dijumpai pada neraca, merupakan komponen berdasarkan persamaan dasar akuntansi yaitu assets = kewajiban + ekuitas. Neraca merupakan potret kondisi keuangan perusahan dalam waktu tertentu. 

5. Laporan keuntungan rugi
Analis jangan terkecoh dengan bottom line. Belum tentu keuntungan higienis yang tinggi menerangkan kinerja perusahaan yg baik. Analis perlu memperhatikan elemen-elemen lain yg terdapat pada keuntungan rugi. Lihatlah laporan keuangan menurut top line to bottom line.

6. Laporan arus kas
7. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Catatan laporan keuangan ini memberikan berita-fakta yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan. Catatan laporan keuangan jua mengungkap metoda akuntansi dan hal-hal lain yang mempengaruhi laporan keuangan.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan 
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan bagian berdasarkan proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yg lengkap umumnya mencakup neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat tersaji pada berbagai cara contohnya, menjadi laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penerangan yang merupakan bagian integral berdasarkan laporan keuangan. Disamping itu pula termasuk skedul dan kabar tambahan yang berkaitan menggunakan laporan tersebut, contohnya, liputan keuangan segmen industri serta geografis serta pengungkapan dampak perubahan harga”.

Terkait menggunakan pengertian laporan keuangan ini, Kieso, Weygandt, dan Warfield (2004) beropini, “Financial statements are the principal means through which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statements provide the company’s history quantified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (tiga) the statement of cash flows, and (4) the statement of owners’ or stockholders’ equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement”.

Pengguna Informasi Akuntansi
Horngren, Harrison, serta Bamber (2002) menyatakan, “Decision makers need information. The more important the decision, the greater the need for information. Virtually all businesses and most individuals keep accounting records to aid in making decisions”.

IAI (2002) secara kentara menjelaskan beberapa pihak yang memanfaatkan informasi keuangan, “Pemakai laporan keuangan mencakup investor kini serta investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok serta kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta forum-lembaganya, serta masyarakat”.

Tujuan serta Manfaat Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) menyatakan, “The objectives of financial reporting are to provide (1) information that is useful in investment and credit decisions, (2) information that is useful in assesing cash flow prospects, and (tiga) information about enterprise resources, claims to those resources, and changes in them”

Sedangkan IAI (2002) memberi penjelasan menjadi berikut, “Tujuan laporan keuangan buat tujuan umum merupakan memberikan kabar mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan ekonomi dan menampakan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-asal daya yang dipercayakan pada mereka”

Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini akan diuraikan teori-teori mengenai pengertian, manfaat, dan keterbatasan (jika ada) dari tiap-tiap jenis laporan keuangan.

Laporan Laba Rugi
Kieso et al. (2004) berpendapat, “The income statement, often called the statement of income or statement of earnings, is the report that measures the success of enterprise operations for a given period of time” 

Mengenai kegunaan menurut laporan keuntungan rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The income statement provides investors and creditors with information that helps them predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. Also, the income statement helps users determine the risk (level of uncertainty) of not achieving particular cash flow” 

Terkait hal yg sama, IAI (2002) menyatakan, “Informasi kinerja keuangan perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan buat menilai perubahan potensial asal daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan … Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam membuat arus kas dari sumber daya yg terdapat. Di samping itu, keterangan tadi pula bermanfaat pada perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan pada memanfaatkan tambahan asal daya” 

Sedangkan mengenai keterbatasan laporan laba rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The limitations of an income statement are: (1) The statement does not include many items that contribute to general growth and well-being of an enterprise. (dua) Income numbers are often affected by the accounting methods used. (3) Income measures are subject to estimates”.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan dapat tersaji pada aneka macam bentuk, diantaranya dalam bentuk laporan perubahan ekuitas. Mengenai definisi dari laporan ini, Horngren et al. (2002) menyatakan, “The statement of owner’s equity presents a summary of the changes that occurred in the entity’s owner’s equity during a specific time period such as a month or a year”

Sedangkan IAI (2002) beropini, “Perubahan ekuitas perusahaan mendeskripsikan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran eksklusif yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yg berasal berdasarkan transaksi menggunakan pemegang saham misalnya setoran kapital serta pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan serta kerugian yang berasal menurut kegiatan perusahaan selama periode yg bersangkutan”.

Neraca
Horngren et al. (2002) mendefinisikan neraca sebagai berikut, “The balance sheet lists all the entity’s assets, liabilities, and owner’s equity as of a specific date, usually the end of a month or a year”. Mengenai hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The balance sheet, sometimes referred to as the statement of financial position, reports the assets, liabilities, and stockholders’ equity of a business enterprise at a specific date”. Sedangkan IAI (2002) tidak menaruh definisi atas neraca, akan tetapi menyatakan, “Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca”.

Mengenai manfaat neraca ini, IAI (2002) menyatakan, “Informasi asal daya ekonomi yg dikendalikan serta kemampuan perusahaan buat memodifikasi asal daya ini di masa kemudian bermanfaat buat memprediksi kemampuan perusahaan dalam membuat kas (dan setara kas) di masa depan. Informasi struktur keuangan bermanfaat buat memprediksi kebutuhan pinjaman di masa depan serta bagaimana penghasilan bersih (laba) dan arus kas pada masa depan akan didistribusikan kepada mereka yg mempunyai hak pada pada perusahaan; berita tadi jua berguna buat memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil menaikkan lebih lanjut asal keuangannya. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan pada pemenuhan komitmen keuangannya pada waktu jatuh tempo”

Keterbatasan neraca dijelaskan oleh Kieso et al. (2004) sebagai berikut, “The limitations of a balance sheet are: (1) the balance sheet does not reflect current value because accountants have adopted a historical cost basis in valuing and reporting assets and liabilities. (dua) Judgements and estimates must be used in preparing a balance sheet … (tiga) The balance sheet omits many items that are of financial value to the business but cannot be recorded objectively, such as human resources, customer base, and reputation”.

Laporan Arus Kas
Horngen et al. (2002) sehubungan menggunakan definisi dari laporan arus kas menyatakan, “ The statement of cash flows reports the amount of cash coming in (cash receipts) and the amount of cash going out (cash payments or disbursements) during a period”.

Manfaat berdasarkan laporan arus kas diungkapkan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The primary pupose of the statement of cash flows is to provide information about cash receipts and cash payments of an entity during a period. A secondary is to report the entity’s operating, investing, and financing activities during a period”.

Mengenai kegunaan fakta yang termuat dalam laporan ini, IAI (2002) menyatakan, “apabila digunakan pada kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas bisa menaruh kabar yg memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan pada aktiva higienis perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas serta solvabilitas) dan kemampuan buat mempengaruhi jumlah serta ketika arus kas dalam rangka adaptasi menggunakan perubahan keadaan serta peluang… menilai kemampuan perusahaan dalam membentuk kas serta setara kas serta memungkinkan para pemakai mengembangkan contoh buat menilai dan membandingkan nilai kini menurut arus kas masa depan (future cash flows) menurut berbagai perusahaan… mempertinggi daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan efek penggunaan perlakuan akuntansi yg berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yg sama.

Informasi arus kas historis acapkali dipakai sebagai indikator dari jumlah, saat, serta kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, kabar arus kas pula berguna buat meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yg sudah dibuat sebelumnya serta dalam memilih interaksi antara profitabilitas serta arus kas higienis serta pengaruh perubahan harga”.

Catatan atas Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) tentang catatan atas laporan keuangan menyatakan, “Notes are the means of amplifying or e×plaining the items presented in the main body of the statements” (pp. 1274-1475). Menurut Kieso et al. (2004), catatan atas laporan keuangan ini adalah salah satu berdasarkan beberapa teknik pengungkapan liputan dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, Kieso et al. (2004) mengidentifikasikan teknik-teknik tersebut, “These methods of disclosing pertinent information are available: parenthetical e×planations, notes, cross reference and contra items, and supporting schedules”.

Mengenai manfaat catatan atas laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “ If the information in the main body of the financial statements gives an incomplete picture of the performance and positions of the enterprise, additional information that is needed to complete picture should be included in the notes … The notes are not only helpful but also essential to understanding the enterprise’s performance and position” 

Hal yang serupa terkait dengan manfaat catatan atas laporan keuangan diungkapkan oleh IAI (2002) dengan menyatakan, “Dalam rangka membantu pengguna laporan tahu laporan keuangan serta membandingkannya dengan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan …”

Metode serta Teknik Analisis Laporan Keuangan
Mengenai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Basic financial statement analysis involves e×amining relationships between items on the statements (ratio and percentage analysis) and identifying trends in these relationships (comparative analysis)” 

Sedangkan Munawir (2002) mengklasifikasikan metode analisis menjadi analisis horisontal dan analisis vertikal. Munawir (2002) jua mengungkapkan beberapa teknik analisis yang biasa digunakan pada analisis laporan keuangan, yaitu mencakup analisis perbandingan laporan keuangan, analisis ekspresi dominan, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis sumber serta penggunaan modal kerja, analisis sumber serta penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan keuntungan kotor serta analisis break-even.

Terkait menggunakan analisis horisontal, Munawir (2002) mendefinisikannya menjadi berikut, “Analisa horisontal merupakan analisa menggunakan mengadakan perbandingan laporan keuangan buat beberapa periode atau beberapa ketika, sebagai akibatnya akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini disebut juga menjadi analisa dinamis” (h. 36). Kieso et al. (2004) tentang analisis ini menyatakan, “This approach, normally called horizontal analysis, indicates the proportionate change over a period of time. It is especially useful in evaluating a animo situation, because absolute changes are often deceiving”.

Sedangkan tentang analisis vertikal, Munawir (2002) menyatakan, “Analisa vertikal yaitu apabila laporan keuangan yg dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, … Analisa vertikal ini diklaim pula metode analisa statis” (h. 36). Terkait hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Another approach, called vertical analysis, is the proportional e×pression of each item on a financial statement in a given period to a base figure”.

Terhadap beragamnya teknik analisis laporan keuangan, Kieso et al. (2004) menyatakan, “No one device is more useful than another. Every situation faced by the investment analyst is different, and the answers needed are often obtained only upon close e×amination of the interrelationships among all the data provided” (p. 1306). Hal yg senada pun diungkapkan oleh Helfert seperti yg diterjemahkan Wibowo, H. (1997), “Tidak terdapat rasio buat menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban absolut. Setiap pandangan yg diperoleh bersifat nisbi, karena syarat serta operasi perusahaan sangat bervariasi menurut satu perusahaan ke perusahaan lain, serta dari satu industri ke industri lain”.

Bagi perusahaan yang berbentuk hukum BUMN diwajibkan buat menilai kinerjanya menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, lepas 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Seperti yang diatur dalam pasal 11 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, yg menyatakan, “Keputusan ini mulai berlaku buat evaluasi Tingkat Kesehatan BUMN tahun buku 2002”.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan 
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan bagian menurut proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap umumnya meliputi neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yg dapat tersaji dalam berbagai cara misalnya, menjadi laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain dan materi penerangan yg merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yg berkaitan dengan laporan tersebut, contohnya, berita keuangan segmen industri serta geografis serta pengungkapan imbas perubahan harga”.

Terkait dengan pengertian laporan keuangan ini, Kieso, Weygandt, serta Warfield (2004) beropini, “Financial statements are the principal means through which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statements provide the company’s history quantified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (tiga) the statement of cash flows, and (4) the statement of owners’ or stockholders’ equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement”.

Pengguna Informasi Akuntansi
Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) menyatakan, “Decision makers need information. The more important the decision, the greater the need for information. Virtually all businesses and most individuals keep accounting records to aid in making decisions”.

IAI (2002) secara kentara menjelaskan beberapa pihak yg memanfaatkan warta keuangan, “Pemakai laporan keuangan mencakup investor sekarang serta investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor bisnis lainnya, pelanggan, pemerintah dan lembaga-lembaganya, dan masyarakat”.

Tujuan serta Manfaat Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) menyatakan, “The objectives of financial reporting are to provide (1) information that is useful in investment and credit decisions, (2) information that is useful in assesing cash flow prospects, and (3) information about enterprise resources, claims to those resources, and changes in them”

Sedangkan IAI (2002) memberi penerangan sebagai berikut, “Tujuan laporan keuangan buat tujuan generik merupakan menaruh liputan mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan ekonomi serta memperlihatkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan asal-asal daya yg dipercayakan pada mereka”

Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini akan diuraikan teori-teori mengenai pengertian, manfaat, dan keterbatasan (jika ada) menurut tiap-tiap jenis laporan keuangan.

Laporan Laba Rugi
Kieso et al. (2004) berpendapat, “The income statement, often called the statement of income or statement of earnings, is the report that measures the success of enterprise operations for a given period of time” 

Mengenai kegunaan berdasarkan laporan keuntungan rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The income statement provides investors and creditors with information that helps them predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. Also, the income statement helps users determine the risk (level of uncertainty) of not achieving particular cash flow” 

Terkait hal yg sama, IAI (2002) menyatakan, “Informasi kinerja keuangan perusahaan, terutama profitabilitas, diharapkan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan … Informasi kinerja berguna untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam membentuk arus kas menurut sumber daya yg terdapat. Di samping itu, liputan tadi pula berguna pada perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan pada memanfaatkan tambahan asal daya” 

Sedangkan tentang keterbatasan laporan laba rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The limitations of an income statement are: (1) The statement does not include many items that contribute to general growth and well-being of an enterprise. (2) Income numbers are often affected by the accounting methods used. (3) Income measures are subject to estimates”.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan bisa disajikan dalam aneka macam bentuk, diantaranya pada bentuk laporan perubahan ekuitas. Mengenai definisi berdasarkan laporan ini, Horngren et al. (2002) menyatakan, “The statement of owner’s equity presents a summary of the changes that occurred in the entity’s owner’s equity during a specific time period such as a month or a year”

Sedangkan IAI (2002) berpendapat, “Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva higienis atau kekayaan selama periode bersangkutan dari prinsip pengukuran tertentu yg dianut dan harus diungkapkan pada laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yg berasal berdasarkan transaksi menggunakan pemegang saham seperti setoran kapital serta pembayaran deviden, mendeskripsikan jumlah laba dan kerugian yang asal dari aktivitas perusahaan selama periode yg bersangkutan”.

Neraca
Horngren et al. (2002) mendefinisikan neraca menjadi berikut, “The balance sheet lists all the entity’s assets, liabilities, and owner’s equity as of a specific date, usually the end of a month or a year”. Mengenai hal yang sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The balance sheet, sometimes referred to as the statement of financial position, reports the assets, liabilities, and stockholders’ equity of a business enterprise at a specific date”. Sedangkan IAI (2002) nir memberikan definisi atas neraca, akan tetapi menyatakan, “Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca”.

Mengenai manfaat neraca ini, IAI (2002) menyatakan, “Informasi sumber daya ekonomi yg dikendalikan serta kemampuan perusahaan untuk memodifikasi asal daya ini di masa lalu berguna buat memprediksi kemampuan perusahaan pada membentuk kas (dan setara kas) pada masa depan. Informasi struktur keuangan bermanfaat buat memprediksi kebutuhan pinjaman pada masa depan dan bagaimana penghasilan higienis (laba) dan arus kas di masa depan akan didistribusikan pada mereka yang mempunyai hak pada dalam perusahaan; fakta tersebut juga berguna buat memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil menaikkan lebih lanjut sumber keuangannya. Informasi likuiditas serta solvabilitas berguna buat memprediksi kemampuan perusahaan pada pemenuhan komitmen keuangannya dalam ketika jatuh tempo”

Keterbatasan neraca dijelaskan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The limitations of a balance sheet are: (1) the balance sheet does not reflect current value because accountants have adopted a historical cost basis in valuing and reporting assets and liabilities. (2) Judgements and estimates must be used in preparing a balance sheet … (tiga) The balance sheet omits many items that are of financial value to the business but cannot be recorded objectively, such as human resources, customer base, and reputation”.

Laporan Arus Kas
Horngen et al. (2002) sehubungan dengan definisi berdasarkan laporan arus kas menyatakan, “ The statement of cash flows reports the amount of cash coming in (cash receipts) and the amount of cash going out (cash payments or disbursements) during a period”.

Manfaat berdasarkan laporan arus kas diungkapkan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The primary pupose of the statement of cash flows is to provide information about cash receipts and cash payments of an entity during a period. A secondary is to report the entity’s operating, investing, and financing activities during a period”.

Mengenai kegunaan warta yang termuat dalam laporan ini, IAI (2002) menyatakan, “apabila dipakai dalam kaitannya dengan laporan keuangan yg lain, laporan arus kas bisa memberikan fakta yang memungkinkan para pemakai buat mengevaluasi perubahan pada aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas serta solvabilitas) dan kemampuan buat mempengaruhi jumlah serta ketika arus kas pada rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang… menilai kemampuan perusahaan pada membentuk kas serta setara kas serta memungkinkan para pemakai berbagi model untuk menilai serta membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan… menaikkan daya banding pelaporan kinerja operasi banyak sekali perusahaan lantaran bisa meniadakan efek penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi serta peristiwa yang sama.

Informasi arus kas historis acapkali dipakai sebagai indikator dari jumlah, waktu, serta kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, berita arus kas pula bermanfaat buat meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibentuk sebelumnya dan pada memilih interaksi antara profitabilitas dan arus kas bersih dan impak perubahan harga”.

Catatan atas Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) tentang catatan atas laporan keuangan menyatakan, “Notes are the means of amplifying or e×plaining the items presented in the main body of the statements” (pp. 1274-1475). Menurut Kieso et al. (2004), catatan atas laporan keuangan ini adalah salah satu berdasarkan beberapa teknik pengungkapan berita dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, Kieso et al. (2004) mengidentifikasikan teknik-teknik tadi, “These methods of disclosing pertinent information are available: parenthetical e×planations, notes, cross reference and contra items, and supporting schedules”.

Mengenai manfaat catatan atas laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “ If the information in the main body of the financial statements gives an incomplete picture of the performance and positions of the enterprise, additional information that is needed to complete picture should be included in the notes … The notes are not only helpful but also essential to understanding the enterprise’s performance and position” 

Hal yg serupa terkait menggunakan manfaat catatan atas laporan keuangan diungkapkan oleh IAI (2002) menggunakan menyatakan, “Dalam rangka membantu pengguna laporan tahu laporan keuangan serta membandingkannya menggunakan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan …”

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Mengenai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Basic financial statement analysis involves e×amining relationships between items on the statements (ratio and percentage analysis) and identifying trends in these relationships (comparative analysis)” 

Sedangkan Munawir (2002) mengklasifikasikan metode analisis sebagai analisis horisontal dan analisis vertikal. Munawir (2002) juga menyebutkan beberapa teknik analisis yang biasa dipakai pada analisis laporan keuangan, yaitu meliputi analisis perbandingan laporan keuangan, analisis musim, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis sumber dan penggunaan kapital kerja, analisis asal dan penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan laba kotor dan analisis break-even.

Terkait dengan analisis horisontal, Munawir (2002) mendefinisikannya menjadi berikut, “Analisa horisontal adalah analisa menggunakan mengadakan perbandingan laporan keuangan buat beberapa periode atau beberapa ketika, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini diklaim juga menjadi analisa dinamis” (h. 36). Kieso et al. (2004) mengenai analisis ini menyatakan, “This approach, normally called horizontal analysis, indicates the proportionate change over a period of time. It is especially useful in evaluating a ekspresi dominan situation, because absolute changes are often deceiving”.

Sedangkan tentang analisis vertikal, Munawir (2002) menyatakan, “Analisa vertikal yaitu bila laporan keuangan yg dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, … Analisa vertikal ini dianggap juga metode analisa tidak aktif” (h. 36). Terkait hal yang sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Another approach, called vertical analysis, is the proportional e×pression of each item on a financial statement in a given period to a base figure”.

Terhadap beragamnya teknik analisis laporan keuangan, Kieso et al. (2004) menyatakan, “No one device is more useful than another. Every situation faced by the investment analyst is different, and the answers needed are often obtained only upon close e×amination of the interrelationships among all the data provided” (p. 1306). Hal yang senada pun diungkapkan oleh Helfert misalnya yang diterjemahkan Wibowo, H. (1997), “Tidak ada rasio buat menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban mutlak. Setiap pandangan yang diperoleh bersifat relatif, lantaran syarat dan operasi perusahaan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dan dari satu industri ke industri lain”.

Bagi perusahaan yg berbentuk aturan BUMN diwajibkan untuk menilai kinerjanya dari Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, lepas 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Seperti yang diatur dalam pasal 11 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, yang menyatakan, “Keputusan ini mulai berlaku untuk penilaian Tingkat Kesehatan BUMN tahun buku 2002”.

PENGERTIAN DAN MANFAAT STATEMEN KEUANGAN

Pengertian Dan Manfaat Statemen Keuangan
Statemen keuangan perusahaan merupakan statemen yg memberikan ikhtisar tentang keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang serta kapital sendiri dalam suatu waktu tertentu, serta Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan output-hasil yang dicapai selama suatu periode eksklusif umumnya satu tahun.

Media komunikasi dan pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan serta para pemiliknya atau pihak lainnya

1. Analisis Statemen Keuangan
Konsep analisis keuangan, bahwa interaksi-hubungan kuantitatif dapat dipakai buat mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dalam kinerja suatu perusahaan. 

2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Membantu penganalisis buat mengetahui keadaan serta perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan.

Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan baku buat perbandingan. Salah satu pendekatan merupakan membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha pada mana perusahaan secara dominan beroperasi. 

3. Macam-Macam Rasio Keuangan
Beberapa tinjauan terhadap hubungan kuantitatif rasio keuangan:

Dilihat dari sumbernya rasio dibagi menjadi 3:

1. Rasio-Rasio Neraca
· Adalah rasio-rasio yang disusun dari data yg asal berdasarkan neraca contohnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio, current lialibilities to total assets ratio serta lain sebagainya.

2. Rasio Statemen Rugi-Laba
· Rasio-rsio yang disusun berdasarkan income statements, contohnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, serta lain sebagainya.

3. Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan
· Adalah rasio keuangan yg disusun dari Neraca serta data lainnya yang berasal berdasarkan income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover serta sebagainya.

Neraca

PT ABC
PER 31 DESEMBER 2001
( dalam ribuan rupiah )
Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan


Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan 
Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek 
1. Ukuran kinerja
2. Ukuran Efisiensi Operasi
3. Ukuran Kebijakan Keuangan 

1. Ukuran kinerja dianalisis pada 3 gerombolan :
a. Ratio profitabilitas
b. Ratio pertumbuhan
c. Ratio Penilaian

Ukuran Efisiensi Operasi 
Mengukur rasio kegiatan atau rasio perputaran merupakan mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi serta sumber daya irit yg dimilikinya.

Ukuran Kebijakan Keuangan 
Mengukur hingga seberapa jauh total aktiva dibiayai sang pemilik, apabila dibandingkan dengan pembiayaan yg disediakan oleh para kreditur.