PENGERTIAN DAN MANFAAT STATEMEN KEUANGAN

Pengertian Dan Manfaat Statemen Keuangan
Statemen keuangan perusahaan adalah statemen yg menaruh ikhtisar tentang keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang serta kapital sendiri dalam suatu saat tertentu, serta Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan output-output yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya satu tahun.

Media komunikasi dan pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya

1. Analisis Statemen Keuangan
Konsep analisis keuangan, bahwa interaksi-hubungan kuantitatif bisa digunakan buat mendiagnosa kekuatan serta kelemahan pada kinerja suatu perusahaan. 

2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Membantu penganalisis buat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Untuk merogoh manfaat rasio keuangan kita memerlukan baku buat perbandingan. Salah satu pendekatan merupakan membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi. 

3. Macam-Macam Rasio Keuangan
Beberapa tinjauan terhadap interaksi kuantitatif rasio keuangan:

Dilihat dari sumbernya rasio dibagi sebagai tiga:

1. Rasio-Rasio Neraca
· Adalah rasio-rasio yang disusun dari data yg asal berdasarkan neraca contohnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio, current lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.

2. Rasio Statemen Rugi-Laba
· Rasio-rsio yg disusun menurut income statements, contohnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, serta lain sebagainya.

3. Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan
· Adalah rasio keuangan yg disusun menurut Neraca serta data lainnya yg berasal dari income statement, contohnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan sebagainya.

Neraca

PT ABC
PER 31 DESEMBER 2001
( pada ribuan rupiah )
Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan


Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan 
Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek 
1. Ukuran kinerja
2. Ukuran Efisiensi Operasi
3. Ukuran Kebijakan Keuangan 

1. Ukuran kinerja dianalisis dalam tiga kelompok:
a. Ratio profitabilitas
b. Ratio pertumbuhan
c. Ratio Penilaian

Ukuran Efisiensi Operasi 
Mengukur rasio aktivitas atau rasio perputaran adalah mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi serta asal daya ekonomis yg dimilikinya.

Ukuran Kebijakan Keuangan 
Mengukur hingga seberapa jauh total aktiva dibiayai sang pemilik, jika dibandingkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur. 

PENGERTIAN DAN MANFAAT STATEMEN KEUANGAN

Pengertian Dan Manfaat Statemen Keuangan
Statemen keuangan perusahaan merupakan statemen yg memberikan ikhtisar tentang keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang serta kapital sendiri dalam suatu waktu tertentu, serta Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan output-hasil yang dicapai selama suatu periode eksklusif umumnya satu tahun.

Media komunikasi dan pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan serta para pemiliknya atau pihak lainnya

1. Analisis Statemen Keuangan
Konsep analisis keuangan, bahwa interaksi-hubungan kuantitatif dapat dipakai buat mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dalam kinerja suatu perusahaan. 

2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Membantu penganalisis buat mengetahui keadaan serta perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan.

Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan baku buat perbandingan. Salah satu pendekatan merupakan membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha pada mana perusahaan secara dominan beroperasi. 

3. Macam-Macam Rasio Keuangan
Beberapa tinjauan terhadap hubungan kuantitatif rasio keuangan:

Dilihat dari sumbernya rasio dibagi menjadi 3:

1. Rasio-Rasio Neraca
· Adalah rasio-rasio yang disusun dari data yg asal berdasarkan neraca contohnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio, current lialibilities to total assets ratio serta lain sebagainya.

2. Rasio Statemen Rugi-Laba
· Rasio-rsio yang disusun berdasarkan income statements, contohnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, serta lain sebagainya.

3. Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan
· Adalah rasio keuangan yg disusun dari Neraca serta data lainnya yang berasal berdasarkan income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover serta sebagainya.

Neraca

PT ABC
PER 31 DESEMBER 2001
( dalam ribuan rupiah )
Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan


Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan 
Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek 
1. Ukuran kinerja
2. Ukuran Efisiensi Operasi
3. Ukuran Kebijakan Keuangan 

1. Ukuran kinerja dianalisis pada 3 gerombolan :
a. Ratio profitabilitas
b. Ratio pertumbuhan
c. Ratio Penilaian

Ukuran Efisiensi Operasi 
Mengukur rasio kegiatan atau rasio perputaran merupakan mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi serta sumber daya irit yg dimilikinya.

Ukuran Kebijakan Keuangan 
Mengukur hingga seberapa jauh total aktiva dibiayai sang pemilik, apabila dibandingkan dengan pembiayaan yg disediakan oleh para kreditur. 

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan 
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan bagian menurut proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap umumnya meliputi neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yg dapat tersaji dalam berbagai cara misalnya, menjadi laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain dan materi penerangan yg merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yg berkaitan dengan laporan tersebut, contohnya, berita keuangan segmen industri serta geografis serta pengungkapan imbas perubahan harga”.

Terkait dengan pengertian laporan keuangan ini, Kieso, Weygandt, serta Warfield (2004) beropini, “Financial statements are the principal means through which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statements provide the company’s history quantified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (tiga) the statement of cash flows, and (4) the statement of owners’ or stockholders’ equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement”.

Pengguna Informasi Akuntansi
Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) menyatakan, “Decision makers need information. The more important the decision, the greater the need for information. Virtually all businesses and most individuals keep accounting records to aid in making decisions”.

IAI (2002) secara kentara menjelaskan beberapa pihak yg memanfaatkan warta keuangan, “Pemakai laporan keuangan mencakup investor sekarang serta investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor bisnis lainnya, pelanggan, pemerintah dan lembaga-lembaganya, dan masyarakat”.

Tujuan serta Manfaat Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) menyatakan, “The objectives of financial reporting are to provide (1) information that is useful in investment and credit decisions, (2) information that is useful in assesing cash flow prospects, and (3) information about enterprise resources, claims to those resources, and changes in them”

Sedangkan IAI (2002) memberi penerangan sebagai berikut, “Tujuan laporan keuangan buat tujuan generik merupakan menaruh liputan mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan ekonomi serta memperlihatkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan asal-asal daya yg dipercayakan pada mereka”

Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini akan diuraikan teori-teori mengenai pengertian, manfaat, dan keterbatasan (jika ada) menurut tiap-tiap jenis laporan keuangan.

Laporan Laba Rugi
Kieso et al. (2004) berpendapat, “The income statement, often called the statement of income or statement of earnings, is the report that measures the success of enterprise operations for a given period of time” 

Mengenai kegunaan berdasarkan laporan keuntungan rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The income statement provides investors and creditors with information that helps them predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. Also, the income statement helps users determine the risk (level of uncertainty) of not achieving particular cash flow” 

Terkait hal yg sama, IAI (2002) menyatakan, “Informasi kinerja keuangan perusahaan, terutama profitabilitas, diharapkan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan … Informasi kinerja berguna untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam membentuk arus kas menurut sumber daya yg terdapat. Di samping itu, liputan tadi pula berguna pada perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan pada memanfaatkan tambahan asal daya” 

Sedangkan tentang keterbatasan laporan laba rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The limitations of an income statement are: (1) The statement does not include many items that contribute to general growth and well-being of an enterprise. (2) Income numbers are often affected by the accounting methods used. (3) Income measures are subject to estimates”.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan bisa disajikan dalam aneka macam bentuk, diantaranya pada bentuk laporan perubahan ekuitas. Mengenai definisi berdasarkan laporan ini, Horngren et al. (2002) menyatakan, “The statement of owner’s equity presents a summary of the changes that occurred in the entity’s owner’s equity during a specific time period such as a month or a year”

Sedangkan IAI (2002) berpendapat, “Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva higienis atau kekayaan selama periode bersangkutan dari prinsip pengukuran tertentu yg dianut dan harus diungkapkan pada laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yg berasal berdasarkan transaksi menggunakan pemegang saham seperti setoran kapital serta pembayaran deviden, mendeskripsikan jumlah laba dan kerugian yang asal dari aktivitas perusahaan selama periode yg bersangkutan”.

Neraca
Horngren et al. (2002) mendefinisikan neraca menjadi berikut, “The balance sheet lists all the entity’s assets, liabilities, and owner’s equity as of a specific date, usually the end of a month or a year”. Mengenai hal yang sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The balance sheet, sometimes referred to as the statement of financial position, reports the assets, liabilities, and stockholders’ equity of a business enterprise at a specific date”. Sedangkan IAI (2002) nir memberikan definisi atas neraca, akan tetapi menyatakan, “Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca”.

Mengenai manfaat neraca ini, IAI (2002) menyatakan, “Informasi sumber daya ekonomi yg dikendalikan serta kemampuan perusahaan untuk memodifikasi asal daya ini di masa lalu berguna buat memprediksi kemampuan perusahaan pada membentuk kas (dan setara kas) pada masa depan. Informasi struktur keuangan bermanfaat buat memprediksi kebutuhan pinjaman pada masa depan dan bagaimana penghasilan higienis (laba) dan arus kas di masa depan akan didistribusikan pada mereka yang mempunyai hak pada dalam perusahaan; fakta tersebut juga berguna buat memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil menaikkan lebih lanjut sumber keuangannya. Informasi likuiditas serta solvabilitas berguna buat memprediksi kemampuan perusahaan pada pemenuhan komitmen keuangannya dalam ketika jatuh tempo”

Keterbatasan neraca dijelaskan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The limitations of a balance sheet are: (1) the balance sheet does not reflect current value because accountants have adopted a historical cost basis in valuing and reporting assets and liabilities. (2) Judgements and estimates must be used in preparing a balance sheet … (tiga) The balance sheet omits many items that are of financial value to the business but cannot be recorded objectively, such as human resources, customer base, and reputation”.

Laporan Arus Kas
Horngen et al. (2002) sehubungan dengan definisi berdasarkan laporan arus kas menyatakan, “ The statement of cash flows reports the amount of cash coming in (cash receipts) and the amount of cash going out (cash payments or disbursements) during a period”.

Manfaat berdasarkan laporan arus kas diungkapkan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The primary pupose of the statement of cash flows is to provide information about cash receipts and cash payments of an entity during a period. A secondary is to report the entity’s operating, investing, and financing activities during a period”.

Mengenai kegunaan warta yang termuat dalam laporan ini, IAI (2002) menyatakan, “apabila dipakai dalam kaitannya dengan laporan keuangan yg lain, laporan arus kas bisa memberikan fakta yang memungkinkan para pemakai buat mengevaluasi perubahan pada aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas serta solvabilitas) dan kemampuan buat mempengaruhi jumlah serta ketika arus kas pada rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang… menilai kemampuan perusahaan pada membentuk kas serta setara kas serta memungkinkan para pemakai berbagi model untuk menilai serta membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan… menaikkan daya banding pelaporan kinerja operasi banyak sekali perusahaan lantaran bisa meniadakan efek penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi serta peristiwa yang sama.

Informasi arus kas historis acapkali dipakai sebagai indikator dari jumlah, waktu, serta kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, berita arus kas pula bermanfaat buat meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibentuk sebelumnya dan pada memilih interaksi antara profitabilitas dan arus kas bersih dan impak perubahan harga”.

Catatan atas Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) tentang catatan atas laporan keuangan menyatakan, “Notes are the means of amplifying or e×plaining the items presented in the main body of the statements” (pp. 1274-1475). Menurut Kieso et al. (2004), catatan atas laporan keuangan ini adalah salah satu berdasarkan beberapa teknik pengungkapan berita dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, Kieso et al. (2004) mengidentifikasikan teknik-teknik tadi, “These methods of disclosing pertinent information are available: parenthetical e×planations, notes, cross reference and contra items, and supporting schedules”.

Mengenai manfaat catatan atas laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “ If the information in the main body of the financial statements gives an incomplete picture of the performance and positions of the enterprise, additional information that is needed to complete picture should be included in the notes … The notes are not only helpful but also essential to understanding the enterprise’s performance and position” 

Hal yg serupa terkait menggunakan manfaat catatan atas laporan keuangan diungkapkan oleh IAI (2002) menggunakan menyatakan, “Dalam rangka membantu pengguna laporan tahu laporan keuangan serta membandingkannya menggunakan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan …”

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Mengenai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Basic financial statement analysis involves e×amining relationships between items on the statements (ratio and percentage analysis) and identifying trends in these relationships (comparative analysis)” 

Sedangkan Munawir (2002) mengklasifikasikan metode analisis sebagai analisis horisontal dan analisis vertikal. Munawir (2002) juga menyebutkan beberapa teknik analisis yang biasa dipakai pada analisis laporan keuangan, yaitu meliputi analisis perbandingan laporan keuangan, analisis musim, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis sumber dan penggunaan kapital kerja, analisis asal dan penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan laba kotor dan analisis break-even.

Terkait dengan analisis horisontal, Munawir (2002) mendefinisikannya menjadi berikut, “Analisa horisontal adalah analisa menggunakan mengadakan perbandingan laporan keuangan buat beberapa periode atau beberapa ketika, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini diklaim juga menjadi analisa dinamis” (h. 36). Kieso et al. (2004) mengenai analisis ini menyatakan, “This approach, normally called horizontal analysis, indicates the proportionate change over a period of time. It is especially useful in evaluating a ekspresi dominan situation, because absolute changes are often deceiving”.

Sedangkan tentang analisis vertikal, Munawir (2002) menyatakan, “Analisa vertikal yaitu bila laporan keuangan yg dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, … Analisa vertikal ini dianggap juga metode analisa tidak aktif” (h. 36). Terkait hal yang sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Another approach, called vertical analysis, is the proportional e×pression of each item on a financial statement in a given period to a base figure”.

Terhadap beragamnya teknik analisis laporan keuangan, Kieso et al. (2004) menyatakan, “No one device is more useful than another. Every situation faced by the investment analyst is different, and the answers needed are often obtained only upon close e×amination of the interrelationships among all the data provided” (p. 1306). Hal yang senada pun diungkapkan oleh Helfert misalnya yang diterjemahkan Wibowo, H. (1997), “Tidak ada rasio buat menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban mutlak. Setiap pandangan yang diperoleh bersifat relatif, lantaran syarat dan operasi perusahaan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dan dari satu industri ke industri lain”.

Bagi perusahaan yg berbentuk aturan BUMN diwajibkan untuk menilai kinerjanya dari Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, lepas 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Seperti yang diatur dalam pasal 11 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, yang menyatakan, “Keputusan ini mulai berlaku untuk penilaian Tingkat Kesehatan BUMN tahun buku 2002”.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan 
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan bagian berdasarkan proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yg lengkap umumnya mencakup neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat tersaji pada berbagai cara contohnya, menjadi laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penerangan yang merupakan bagian integral berdasarkan laporan keuangan. Disamping itu pula termasuk skedul dan kabar tambahan yang berkaitan menggunakan laporan tersebut, contohnya, liputan keuangan segmen industri serta geografis serta pengungkapan dampak perubahan harga”.

Terkait menggunakan pengertian laporan keuangan ini, Kieso, Weygandt, dan Warfield (2004) beropini, “Financial statements are the principal means through which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statements provide the company’s history quantified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (tiga) the statement of cash flows, and (4) the statement of owners’ or stockholders’ equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement”.

Pengguna Informasi Akuntansi
Horngren, Harrison, serta Bamber (2002) menyatakan, “Decision makers need information. The more important the decision, the greater the need for information. Virtually all businesses and most individuals keep accounting records to aid in making decisions”.

IAI (2002) secara kentara menjelaskan beberapa pihak yang memanfaatkan informasi keuangan, “Pemakai laporan keuangan mencakup investor kini serta investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok serta kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta forum-lembaganya, serta masyarakat”.

Tujuan serta Manfaat Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) menyatakan, “The objectives of financial reporting are to provide (1) information that is useful in investment and credit decisions, (2) information that is useful in assesing cash flow prospects, and (tiga) information about enterprise resources, claims to those resources, and changes in them”

Sedangkan IAI (2002) memberi penjelasan menjadi berikut, “Tujuan laporan keuangan buat tujuan umum merupakan memberikan kabar mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan ekonomi dan menampakan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-asal daya yang dipercayakan pada mereka”

Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini akan diuraikan teori-teori mengenai pengertian, manfaat, dan keterbatasan (jika ada) dari tiap-tiap jenis laporan keuangan.

Laporan Laba Rugi
Kieso et al. (2004) berpendapat, “The income statement, often called the statement of income or statement of earnings, is the report that measures the success of enterprise operations for a given period of time” 

Mengenai kegunaan menurut laporan keuntungan rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The income statement provides investors and creditors with information that helps them predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. Also, the income statement helps users determine the risk (level of uncertainty) of not achieving particular cash flow” 

Terkait hal yg sama, IAI (2002) menyatakan, “Informasi kinerja keuangan perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan buat menilai perubahan potensial asal daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan … Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam membuat arus kas dari sumber daya yg terdapat. Di samping itu, keterangan tadi pula bermanfaat pada perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan pada memanfaatkan tambahan asal daya” 

Sedangkan mengenai keterbatasan laporan laba rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The limitations of an income statement are: (1) The statement does not include many items that contribute to general growth and well-being of an enterprise. (dua) Income numbers are often affected by the accounting methods used. (3) Income measures are subject to estimates”.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan dapat tersaji pada aneka macam bentuk, diantaranya dalam bentuk laporan perubahan ekuitas. Mengenai definisi dari laporan ini, Horngren et al. (2002) menyatakan, “The statement of owner’s equity presents a summary of the changes that occurred in the entity’s owner’s equity during a specific time period such as a month or a year”

Sedangkan IAI (2002) beropini, “Perubahan ekuitas perusahaan mendeskripsikan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran eksklusif yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yg berasal berdasarkan transaksi menggunakan pemegang saham misalnya setoran kapital serta pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan serta kerugian yang berasal menurut kegiatan perusahaan selama periode yg bersangkutan”.

Neraca
Horngren et al. (2002) mendefinisikan neraca sebagai berikut, “The balance sheet lists all the entity’s assets, liabilities, and owner’s equity as of a specific date, usually the end of a month or a year”. Mengenai hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The balance sheet, sometimes referred to as the statement of financial position, reports the assets, liabilities, and stockholders’ equity of a business enterprise at a specific date”. Sedangkan IAI (2002) tidak menaruh definisi atas neraca, akan tetapi menyatakan, “Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca”.

Mengenai manfaat neraca ini, IAI (2002) menyatakan, “Informasi asal daya ekonomi yg dikendalikan serta kemampuan perusahaan buat memodifikasi asal daya ini di masa kemudian bermanfaat buat memprediksi kemampuan perusahaan dalam membuat kas (dan setara kas) di masa depan. Informasi struktur keuangan bermanfaat buat memprediksi kebutuhan pinjaman di masa depan serta bagaimana penghasilan bersih (laba) dan arus kas pada masa depan akan didistribusikan kepada mereka yg mempunyai hak pada pada perusahaan; berita tadi jua berguna buat memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil menaikkan lebih lanjut asal keuangannya. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan pada pemenuhan komitmen keuangannya pada waktu jatuh tempo”

Keterbatasan neraca dijelaskan oleh Kieso et al. (2004) sebagai berikut, “The limitations of a balance sheet are: (1) the balance sheet does not reflect current value because accountants have adopted a historical cost basis in valuing and reporting assets and liabilities. (dua) Judgements and estimates must be used in preparing a balance sheet … (tiga) The balance sheet omits many items that are of financial value to the business but cannot be recorded objectively, such as human resources, customer base, and reputation”.

Laporan Arus Kas
Horngen et al. (2002) sehubungan menggunakan definisi dari laporan arus kas menyatakan, “ The statement of cash flows reports the amount of cash coming in (cash receipts) and the amount of cash going out (cash payments or disbursements) during a period”.

Manfaat berdasarkan laporan arus kas diungkapkan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The primary pupose of the statement of cash flows is to provide information about cash receipts and cash payments of an entity during a period. A secondary is to report the entity’s operating, investing, and financing activities during a period”.

Mengenai kegunaan fakta yang termuat dalam laporan ini, IAI (2002) menyatakan, “apabila digunakan pada kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas bisa menaruh kabar yg memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan pada aktiva higienis perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas serta solvabilitas) dan kemampuan buat mempengaruhi jumlah serta ketika arus kas dalam rangka adaptasi menggunakan perubahan keadaan serta peluang… menilai kemampuan perusahaan dalam membentuk kas serta setara kas serta memungkinkan para pemakai mengembangkan contoh buat menilai dan membandingkan nilai kini menurut arus kas masa depan (future cash flows) menurut berbagai perusahaan… mempertinggi daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan efek penggunaan perlakuan akuntansi yg berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yg sama.

Informasi arus kas historis acapkali dipakai sebagai indikator dari jumlah, saat, serta kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, kabar arus kas pula berguna buat meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yg sudah dibuat sebelumnya serta dalam memilih interaksi antara profitabilitas serta arus kas higienis serta pengaruh perubahan harga”.

Catatan atas Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) tentang catatan atas laporan keuangan menyatakan, “Notes are the means of amplifying or e×plaining the items presented in the main body of the statements” (pp. 1274-1475). Menurut Kieso et al. (2004), catatan atas laporan keuangan ini adalah salah satu berdasarkan beberapa teknik pengungkapan liputan dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, Kieso et al. (2004) mengidentifikasikan teknik-teknik tersebut, “These methods of disclosing pertinent information are available: parenthetical e×planations, notes, cross reference and contra items, and supporting schedules”.

Mengenai manfaat catatan atas laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “ If the information in the main body of the financial statements gives an incomplete picture of the performance and positions of the enterprise, additional information that is needed to complete picture should be included in the notes … The notes are not only helpful but also essential to understanding the enterprise’s performance and position” 

Hal yang serupa terkait dengan manfaat catatan atas laporan keuangan diungkapkan oleh IAI (2002) dengan menyatakan, “Dalam rangka membantu pengguna laporan tahu laporan keuangan serta membandingkannya dengan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan …”

Metode serta Teknik Analisis Laporan Keuangan
Mengenai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Basic financial statement analysis involves e×amining relationships between items on the statements (ratio and percentage analysis) and identifying trends in these relationships (comparative analysis)” 

Sedangkan Munawir (2002) mengklasifikasikan metode analisis menjadi analisis horisontal dan analisis vertikal. Munawir (2002) jua mengungkapkan beberapa teknik analisis yang biasa digunakan pada analisis laporan keuangan, yaitu mencakup analisis perbandingan laporan keuangan, analisis ekspresi dominan, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis sumber serta penggunaan modal kerja, analisis sumber serta penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan keuntungan kotor serta analisis break-even.

Terkait menggunakan analisis horisontal, Munawir (2002) mendefinisikannya menjadi berikut, “Analisa horisontal merupakan analisa menggunakan mengadakan perbandingan laporan keuangan buat beberapa periode atau beberapa ketika, sebagai akibatnya akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini disebut juga menjadi analisa dinamis” (h. 36). Kieso et al. (2004) tentang analisis ini menyatakan, “This approach, normally called horizontal analysis, indicates the proportionate change over a period of time. It is especially useful in evaluating a animo situation, because absolute changes are often deceiving”.

Sedangkan tentang analisis vertikal, Munawir (2002) menyatakan, “Analisa vertikal yaitu apabila laporan keuangan yg dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, … Analisa vertikal ini diklaim pula metode analisa statis” (h. 36). Terkait hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Another approach, called vertical analysis, is the proportional e×pression of each item on a financial statement in a given period to a base figure”.

Terhadap beragamnya teknik analisis laporan keuangan, Kieso et al. (2004) menyatakan, “No one device is more useful than another. Every situation faced by the investment analyst is different, and the answers needed are often obtained only upon close e×amination of the interrelationships among all the data provided” (p. 1306). Hal yg senada pun diungkapkan oleh Helfert seperti yg diterjemahkan Wibowo, H. (1997), “Tidak terdapat rasio buat menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban absolut. Setiap pandangan yg diperoleh bersifat nisbi, karena syarat serta operasi perusahaan sangat bervariasi menurut satu perusahaan ke perusahaan lain, serta dari satu industri ke industri lain”.

Bagi perusahaan yang berbentuk hukum BUMN diwajibkan buat menilai kinerjanya menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, lepas 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Seperti yang diatur dalam pasal 11 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, yg menyatakan, “Keputusan ini mulai berlaku buat evaluasi Tingkat Kesehatan BUMN tahun buku 2002”.

PENGERTIAN UNSURUNSUR LAPORAN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian, Unsur-Unsur Laporan Keuangan Menurut Ahli
Dalam praktiknya laporan keuangan suatu perusahaan dibuat buat melihat kondisi keuangan perusahaan, untuk itu laporan keuangan harus disusun sinkron sinkron dengan aturan atau standar yg berlaku. Hal ini perlu dilakukan supaya laporan keuangan gampang dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen serta pemilik perusahaan. Disamping itu, poly pihak yang memerlukan serta berkepentingan terhadap laporan keungan yang dibentuk perusahaan, misalnya pemerintah, kreditur, investor juga para supplier. Laporan keuangan dibentuk untuk memberikan citra kemajuan perusahaan secara periodik, data dalam laporan keuangan wajib mencerminkan sifat-sifat laporan keuangan. 

Menurut Kasmir (2008:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunujukkan syarat keuangan perusahaan dalam ketika ini atau dalam suatu periode tertentu. Sedangkan menurut Harahap (2007:201) laporan keuangan merupakan ouput serta hasil akhir berdasarkan proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang sebagai bahan informasi bagi pemakainya sebagai salah satu dasar pada proses pengambilan keputusan. Adapun laporan keuangan yang lengkapa Menurut PSAK No.1 terdiri dari komponen-komponen menjadi berikut:
a. Laporan Posisi Keuangan dalam akhir periode
b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode
c. Laporan perubahan ekuitas selama periode
d. Laporan arus kas selama periode
e. Catatan atas laporan keuangan dalam awal periodekompratif yg tersaji saat entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian pulang pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasikan pos-pos dalam laporan keuangannya.

Dari definisi-definisi diatas maka laporan keuangan sangatlh penting karena menggunakan adanya laporan keuangan dapat diketahui perkembangan dan prospek perusahaan dimasa yang akan tiba.

Sifat Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2008:11) sifat laporan keuangan merupakan menjadi berikut:
1. Fakta-fakta yg sudah dicabut (recorded fact)
2. Prinsip-prinsip dan norma pada akuntansi (accounting convention and postulate)
3. Pendapat eksklusif (personal juggement)

Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1 unsur laporan keuangan yg berkaitan secara langung dengan pengukuran posisi keuangan adalah sebagai berikut:
1. Aset adalah sumber daya yg dikuasai oleh perusahaan menjadi dampak berdasarkan insiden masa lalu dan menurut mana manfaat ekonomi di masa depan dibutuhkan akan diperoleh perusahaan.
2. Liabilitas merupakan hutang perusahaan masa sekarang yang muncul menurut peristiwa masa kemudian, solusinya diperlukan mengakibatkan arus keluar berdasarkan sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan sesudah dikurangi semua kewajiban.

Sedangkan tujuan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan keuntungan rugi yaitu:
1. Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatuh periode akuntansi pada bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yg menyebabkan kenaikan ekuitas yang tidak asal dari donasi penanaman kapital.
2. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi pada bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yg mengakibatkan penurunan ekuitas yg tidak menyangkut pembagian pada penanam kapital.

Tujuan Laporan Keuangan
Adapun tujuan laporan keuangan dari PSAK No.1 merupakan menaruh fakta mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yg berguna bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan jua memberitahuakn output peratnggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yg dipercayakan pada mereka. Sedangkan menurut Harahap (2007:132) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Untuk menaruh warta keuangan yg dapat dipercaya tentang aktiva serta kewajiban dan modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan kabar yang bonafide tentang perubahan pada aktiva netto perusahaan yang ada dari aktivitas bisnis dalam rangka memperoleh keuntungan.
3. Untuk memberikan keterangan keuangan yang membantu para pemakai laporan didalam menaksir potensi perusahaan.
4. Untuk memberikan informasi krusial lainnya mengenai perubahan pada aktiva serta kewajiban suatu perusahaan, misalnya fakta mengenai kegiatan pembiayaan serta investasi.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin keterangan lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan buat kebutuhan pemakaian laporan keuangan misalnya liputan tentang akuntansi yang dianut perusahaan.

PENGERTIAN UNSURUNSUR LAPORAN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian, Unsur-Unsur Laporan Keuangan Menurut Ahli
Dalam praktiknya laporan keuangan suatu perusahaan dibentuk buat melihat kondisi keuangan perusahaan, buat itu laporan keuangan wajib disusun sesuai sinkron dengan anggaran atau standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan supaya laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan yg disajikan perusahaan sangat krusial bagi manajemen dan pemilik perusahaan. Disamping itu, banyak pihak yg memerlukan serta berkepentingan terhadap laporan keungan yang dibuat perusahaan, seperti pemerintah, kreditur, investor maupun para supplier. Laporan keuangan dibuat buat menaruh gambaran kemajuan perusahaan secara periodik, data pada laporan keuangan harus mencerminkan sifat-sifat laporan keuangan. 

Menurut Kasmir (2008:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunujukkan syarat keuangan perusahaan dalam ketika ini atau pada suatu periode eksklusif. Sedangkan menurut Harahap (2007:201) laporan keuangan merupakan ouput serta output akhir berdasarkan proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang sebagai bahan keterangan bagi pemakainya menjadi salah satu dasar dalam proses pengambilan keputusan. Adapun laporan keuangan yg lengkapa Menurut PSAK No.1 terdiri dari komponen-komponen menjadi berikut:
a. Laporan Posisi Keuangan dalam akhir periode
b. Laporan keuntungan rugi komprehensif selama periode
c. Laporan perubahan ekuitas selama periode
d. Laporan arus kas selama periode
e. Catatan atas laporan keuangan pada awal periodekompratif yg tersaji waktu entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian balik pos-pos laporan keuangan atau waktu entitas mereklasifikasikan pos-pos pada laporan keuangannya.

Dari definisi-definisi diatas maka laporan keuangan sangatlh penting karena menggunakan adanya laporan keuangan dapat diketahui perkembangan dan prospek perusahaan dimasa yang akan tiba.

Sifat Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2008:11) sifat laporan keuangan merupakan menjadi berikut:
1. Fakta-warta yg telah dicabut (recorded fact)
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan pada akuntansi (accounting convention and postulate)
3. Pendapat pribadi (personal juggement)

Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1 unsur laporan keuangan yg berkaitan secara langung menggunakan pengukuran posisi keuangan merupakan sebagai berikut:
1. Aset adalah asal daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai dampak dari insiden masa lalu serta menurut mana manfaat ekonomi pada masa depan diperlukan akan diperoleh perusahaan.
2. Liabilitas adalah hutang perusahaan masa kini yg timbul berdasarkan peristiwa masa lalu, solusinya diperlukan menyebabkan arus keluar berdasarkan asal daya perusahaan yg mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas merupakan hak residual atas aset perusahaan selesainya dikurangi semua kewajiban.

Sedangkan tujuan yg berkaitan menggunakan pengukuran kinerja pada laporan laba rugi yaitu:
1. Penghasilan merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama suatuh periode akuntansi pada bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yg tidak berasal berdasarkan donasi penanaman kapital.
2. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yg nir menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Tujuan Laporan Keuangan
Adapun tujuan laporan keuangan berdasarkan PSAK No.1 adalah memberikan liputan mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, serta arus kas entitas yg berguna bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menampakan output peratnggungjawaban manajemen atas penggunaan asal daya yang dipercayakan kepada mereka. Sedangkan dari Harahap (2007:132) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Untuk menaruh fakta keuangan yg dapat dipercaya tentang aktiva dan kewajiban dan kapital suatu perusahaan.
2. Untuk menaruh keterangan yang bonafide tentang perubahan dalam aktiva netto perusahaan yang muncul menurut aktivitas bisnis dalam rangka memperoleh keuntungan.
3. Untuk memberikan fakta keuangan yg membantu para pemakai laporan didalam menaksir potensi perusahaan.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya tentang perubahan pada aktiva serta kewajiban suatu perusahaan, seperti fakta mengenai aktivitas pembiayaan serta investasi.
5. Untuk membicarakan sejauh mungkin liputan lain yg herbi laporan keuangan yg relevan buat kebutuhan pemakaian laporan keuangan misalnya fakta tentang akuntansi yang dianut perusahaan.