PENGERTIAN DAN MANFAAT STATEMEN KEUANGAN

Pengertian Dan Manfaat Statemen Keuangan
Statemen keuangan perusahaan adalah statemen yg menaruh ikhtisar tentang keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang serta kapital sendiri dalam suatu saat tertentu, serta Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan output-output yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya satu tahun.

Media komunikasi dan pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya

1. Analisis Statemen Keuangan
Konsep analisis keuangan, bahwa interaksi-hubungan kuantitatif bisa digunakan buat mendiagnosa kekuatan serta kelemahan pada kinerja suatu perusahaan. 

2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Membantu penganalisis buat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Untuk merogoh manfaat rasio keuangan kita memerlukan baku buat perbandingan. Salah satu pendekatan merupakan membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi. 

3. Macam-Macam Rasio Keuangan
Beberapa tinjauan terhadap interaksi kuantitatif rasio keuangan:

Dilihat dari sumbernya rasio dibagi sebagai tiga:

1. Rasio-Rasio Neraca
· Adalah rasio-rasio yang disusun dari data yg asal berdasarkan neraca contohnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio, current lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.

2. Rasio Statemen Rugi-Laba
· Rasio-rsio yg disusun menurut income statements, contohnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, serta lain sebagainya.

3. Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan
· Adalah rasio keuangan yg disusun menurut Neraca serta data lainnya yg berasal dari income statement, contohnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan sebagainya.

Neraca

PT ABC
PER 31 DESEMBER 2001
( pada ribuan rupiah )
Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan


Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan 
Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek 
1. Ukuran kinerja
2. Ukuran Efisiensi Operasi
3. Ukuran Kebijakan Keuangan 

1. Ukuran kinerja dianalisis dalam tiga kelompok:
a. Ratio profitabilitas
b. Ratio pertumbuhan
c. Ratio Penilaian

Ukuran Efisiensi Operasi 
Mengukur rasio aktivitas atau rasio perputaran adalah mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi serta asal daya ekonomis yg dimilikinya.

Ukuran Kebijakan Keuangan 
Mengukur hingga seberapa jauh total aktiva dibiayai sang pemilik, jika dibandingkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur. 

PENGERTIAN DAN MANFAAT STATEMEN KEUANGAN

Pengertian Dan Manfaat Statemen Keuangan
Statemen keuangan perusahaan merupakan statemen yg memberikan ikhtisar tentang keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang serta kapital sendiri dalam suatu waktu tertentu, serta Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan output-hasil yang dicapai selama suatu periode eksklusif umumnya satu tahun.

Media komunikasi dan pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan antara perusahaan serta para pemiliknya atau pihak lainnya

1. Analisis Statemen Keuangan
Konsep analisis keuangan, bahwa interaksi-hubungan kuantitatif dapat dipakai buat mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dalam kinerja suatu perusahaan. 

2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Membantu penganalisis buat mengetahui keadaan serta perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan.

Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan baku buat perbandingan. Salah satu pendekatan merupakan membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan pola industri atau lini usaha pada mana perusahaan secara dominan beroperasi. 

3. Macam-Macam Rasio Keuangan
Beberapa tinjauan terhadap hubungan kuantitatif rasio keuangan:

Dilihat dari sumbernya rasio dibagi menjadi 3:

1. Rasio-Rasio Neraca
· Adalah rasio-rasio yang disusun dari data yg asal berdasarkan neraca contohnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets ratio, current lialibilities to total assets ratio serta lain sebagainya.

2. Rasio Statemen Rugi-Laba
· Rasio-rsio yang disusun berdasarkan income statements, contohnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, serta lain sebagainya.

3. Rasio-Rasio Antar Statemen Keuangan
· Adalah rasio keuangan yg disusun dari Neraca serta data lainnya yang berasal berdasarkan income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover serta sebagainya.

Neraca

PT ABC
PER 31 DESEMBER 2001
( dalam ribuan rupiah )
Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan


Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan 
Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 aspek 
1. Ukuran kinerja
2. Ukuran Efisiensi Operasi
3. Ukuran Kebijakan Keuangan 

1. Ukuran kinerja dianalisis pada 3 gerombolan :
a. Ratio profitabilitas
b. Ratio pertumbuhan
c. Ratio Penilaian

Ukuran Efisiensi Operasi 
Mengukur rasio kegiatan atau rasio perputaran merupakan mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi serta sumber daya irit yg dimilikinya.

Ukuran Kebijakan Keuangan 
Mengukur hingga seberapa jauh total aktiva dibiayai sang pemilik, apabila dibandingkan dengan pembiayaan yg disediakan oleh para kreditur. 

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan 
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan bagian berdasarkan proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yg lengkap umumnya mencakup neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat tersaji pada berbagai cara contohnya, menjadi laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penerangan yang merupakan bagian integral berdasarkan laporan keuangan. Disamping itu pula termasuk skedul dan kabar tambahan yang berkaitan menggunakan laporan tersebut, contohnya, liputan keuangan segmen industri serta geografis serta pengungkapan dampak perubahan harga”.

Terkait menggunakan pengertian laporan keuangan ini, Kieso, Weygandt, dan Warfield (2004) beropini, “Financial statements are the principal means through which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statements provide the company’s history quantified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (tiga) the statement of cash flows, and (4) the statement of owners’ or stockholders’ equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement”.

Pengguna Informasi Akuntansi
Horngren, Harrison, serta Bamber (2002) menyatakan, “Decision makers need information. The more important the decision, the greater the need for information. Virtually all businesses and most individuals keep accounting records to aid in making decisions”.

IAI (2002) secara kentara menjelaskan beberapa pihak yang memanfaatkan informasi keuangan, “Pemakai laporan keuangan mencakup investor kini serta investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok serta kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta forum-lembaganya, serta masyarakat”.

Tujuan serta Manfaat Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) menyatakan, “The objectives of financial reporting are to provide (1) information that is useful in investment and credit decisions, (2) information that is useful in assesing cash flow prospects, and (tiga) information about enterprise resources, claims to those resources, and changes in them”

Sedangkan IAI (2002) memberi penjelasan menjadi berikut, “Tujuan laporan keuangan buat tujuan umum merupakan memberikan kabar mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan ekonomi dan menampakan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-asal daya yang dipercayakan pada mereka”

Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini akan diuraikan teori-teori mengenai pengertian, manfaat, dan keterbatasan (jika ada) dari tiap-tiap jenis laporan keuangan.

Laporan Laba Rugi
Kieso et al. (2004) berpendapat, “The income statement, often called the statement of income or statement of earnings, is the report that measures the success of enterprise operations for a given period of time” 

Mengenai kegunaan menurut laporan keuntungan rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The income statement provides investors and creditors with information that helps them predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. Also, the income statement helps users determine the risk (level of uncertainty) of not achieving particular cash flow” 

Terkait hal yg sama, IAI (2002) menyatakan, “Informasi kinerja keuangan perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan buat menilai perubahan potensial asal daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan … Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam membuat arus kas dari sumber daya yg terdapat. Di samping itu, keterangan tadi pula bermanfaat pada perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan pada memanfaatkan tambahan asal daya” 

Sedangkan mengenai keterbatasan laporan laba rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The limitations of an income statement are: (1) The statement does not include many items that contribute to general growth and well-being of an enterprise. (dua) Income numbers are often affected by the accounting methods used. (3) Income measures are subject to estimates”.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan dapat tersaji pada aneka macam bentuk, diantaranya dalam bentuk laporan perubahan ekuitas. Mengenai definisi dari laporan ini, Horngren et al. (2002) menyatakan, “The statement of owner’s equity presents a summary of the changes that occurred in the entity’s owner’s equity during a specific time period such as a month or a year”

Sedangkan IAI (2002) beropini, “Perubahan ekuitas perusahaan mendeskripsikan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran eksklusif yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yg berasal berdasarkan transaksi menggunakan pemegang saham misalnya setoran kapital serta pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan serta kerugian yang berasal menurut kegiatan perusahaan selama periode yg bersangkutan”.

Neraca
Horngren et al. (2002) mendefinisikan neraca sebagai berikut, “The balance sheet lists all the entity’s assets, liabilities, and owner’s equity as of a specific date, usually the end of a month or a year”. Mengenai hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The balance sheet, sometimes referred to as the statement of financial position, reports the assets, liabilities, and stockholders’ equity of a business enterprise at a specific date”. Sedangkan IAI (2002) tidak menaruh definisi atas neraca, akan tetapi menyatakan, “Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca”.

Mengenai manfaat neraca ini, IAI (2002) menyatakan, “Informasi asal daya ekonomi yg dikendalikan serta kemampuan perusahaan buat memodifikasi asal daya ini di masa kemudian bermanfaat buat memprediksi kemampuan perusahaan dalam membuat kas (dan setara kas) di masa depan. Informasi struktur keuangan bermanfaat buat memprediksi kebutuhan pinjaman di masa depan serta bagaimana penghasilan bersih (laba) dan arus kas pada masa depan akan didistribusikan kepada mereka yg mempunyai hak pada pada perusahaan; berita tadi jua berguna buat memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil menaikkan lebih lanjut asal keuangannya. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan pada pemenuhan komitmen keuangannya pada waktu jatuh tempo”

Keterbatasan neraca dijelaskan oleh Kieso et al. (2004) sebagai berikut, “The limitations of a balance sheet are: (1) the balance sheet does not reflect current value because accountants have adopted a historical cost basis in valuing and reporting assets and liabilities. (dua) Judgements and estimates must be used in preparing a balance sheet … (tiga) The balance sheet omits many items that are of financial value to the business but cannot be recorded objectively, such as human resources, customer base, and reputation”.

Laporan Arus Kas
Horngen et al. (2002) sehubungan menggunakan definisi dari laporan arus kas menyatakan, “ The statement of cash flows reports the amount of cash coming in (cash receipts) and the amount of cash going out (cash payments or disbursements) during a period”.

Manfaat berdasarkan laporan arus kas diungkapkan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The primary pupose of the statement of cash flows is to provide information about cash receipts and cash payments of an entity during a period. A secondary is to report the entity’s operating, investing, and financing activities during a period”.

Mengenai kegunaan fakta yang termuat dalam laporan ini, IAI (2002) menyatakan, “apabila digunakan pada kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas bisa menaruh kabar yg memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan pada aktiva higienis perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas serta solvabilitas) dan kemampuan buat mempengaruhi jumlah serta ketika arus kas dalam rangka adaptasi menggunakan perubahan keadaan serta peluang… menilai kemampuan perusahaan dalam membentuk kas serta setara kas serta memungkinkan para pemakai mengembangkan contoh buat menilai dan membandingkan nilai kini menurut arus kas masa depan (future cash flows) menurut berbagai perusahaan… mempertinggi daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan efek penggunaan perlakuan akuntansi yg berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yg sama.

Informasi arus kas historis acapkali dipakai sebagai indikator dari jumlah, saat, serta kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, kabar arus kas pula berguna buat meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yg sudah dibuat sebelumnya serta dalam memilih interaksi antara profitabilitas serta arus kas higienis serta pengaruh perubahan harga”.

Catatan atas Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) tentang catatan atas laporan keuangan menyatakan, “Notes are the means of amplifying or e×plaining the items presented in the main body of the statements” (pp. 1274-1475). Menurut Kieso et al. (2004), catatan atas laporan keuangan ini adalah salah satu berdasarkan beberapa teknik pengungkapan liputan dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, Kieso et al. (2004) mengidentifikasikan teknik-teknik tersebut, “These methods of disclosing pertinent information are available: parenthetical e×planations, notes, cross reference and contra items, and supporting schedules”.

Mengenai manfaat catatan atas laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “ If the information in the main body of the financial statements gives an incomplete picture of the performance and positions of the enterprise, additional information that is needed to complete picture should be included in the notes … The notes are not only helpful but also essential to understanding the enterprise’s performance and position” 

Hal yang serupa terkait dengan manfaat catatan atas laporan keuangan diungkapkan oleh IAI (2002) dengan menyatakan, “Dalam rangka membantu pengguna laporan tahu laporan keuangan serta membandingkannya dengan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan …”

Metode serta Teknik Analisis Laporan Keuangan
Mengenai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Basic financial statement analysis involves e×amining relationships between items on the statements (ratio and percentage analysis) and identifying trends in these relationships (comparative analysis)” 

Sedangkan Munawir (2002) mengklasifikasikan metode analisis menjadi analisis horisontal dan analisis vertikal. Munawir (2002) jua mengungkapkan beberapa teknik analisis yang biasa digunakan pada analisis laporan keuangan, yaitu mencakup analisis perbandingan laporan keuangan, analisis ekspresi dominan, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis sumber serta penggunaan modal kerja, analisis sumber serta penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan keuntungan kotor serta analisis break-even.

Terkait menggunakan analisis horisontal, Munawir (2002) mendefinisikannya menjadi berikut, “Analisa horisontal merupakan analisa menggunakan mengadakan perbandingan laporan keuangan buat beberapa periode atau beberapa ketika, sebagai akibatnya akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini disebut juga menjadi analisa dinamis” (h. 36). Kieso et al. (2004) tentang analisis ini menyatakan, “This approach, normally called horizontal analysis, indicates the proportionate change over a period of time. It is especially useful in evaluating a animo situation, because absolute changes are often deceiving”.

Sedangkan tentang analisis vertikal, Munawir (2002) menyatakan, “Analisa vertikal yaitu apabila laporan keuangan yg dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, … Analisa vertikal ini diklaim pula metode analisa statis” (h. 36). Terkait hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Another approach, called vertical analysis, is the proportional e×pression of each item on a financial statement in a given period to a base figure”.

Terhadap beragamnya teknik analisis laporan keuangan, Kieso et al. (2004) menyatakan, “No one device is more useful than another. Every situation faced by the investment analyst is different, and the answers needed are often obtained only upon close e×amination of the interrelationships among all the data provided” (p. 1306). Hal yg senada pun diungkapkan oleh Helfert seperti yg diterjemahkan Wibowo, H. (1997), “Tidak terdapat rasio buat menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban absolut. Setiap pandangan yg diperoleh bersifat nisbi, karena syarat serta operasi perusahaan sangat bervariasi menurut satu perusahaan ke perusahaan lain, serta dari satu industri ke industri lain”.

Bagi perusahaan yang berbentuk hukum BUMN diwajibkan buat menilai kinerjanya menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, lepas 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Seperti yang diatur dalam pasal 11 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, yg menyatakan, “Keputusan ini mulai berlaku buat evaluasi Tingkat Kesehatan BUMN tahun buku 2002”.

PENGERTIAN DAN LAPORAN SIKLUS AKUNTANSI

Pengertian serta Laporan Siklus Akuntansi
Siklus akuntan adalah langkah-langkah untuk menyusun laporan keuangan. Disebut sebagai sklus karena langakah ini akan berulang di setiap periode pelaporan. Siklus akuntansi dimulai menggunakan langkah (1) menganalisis transaksi, (2) mencatat transaksi ke pada jurnal (tiga)memposting jurnal ke kitab besar (ledger) (4) menyusun neraca saldo sebelum diubahsuaikan (unadjusted trial balance), (5) menyesuaikan akun dengan menciptakan jurnal penyesuaian, (6) menyusun neraca saldo sehabis diadaptasi (adjusted trial balance), (7) menciptakan laporan keuangan, (8) menciptakan jurnal epilog dan mempostingnya, (9) menciptakan neraca saldo setelah penutupan (post closing trial balance), (10) membuat jurnal pembalik buat accrued assets dan accrued liability. 

Langkah (1) sampai dengan (3) dilakukan setiap terjadi transaksi. Langkah (4) sampai menggunakan (9) dilakukan dalam setiap akhir periode pelaporan. Langkah (10) bersifat pilihan, sanggup dibuat bisa tidak. Jurnal pembalik dilakukan dengan membalik jurnal penyesuaian terkait dengan accrued assets dan accrued liability. Jurnal dibuat pada awal periode pelaporan.

Identifikasi dan Analisis Transaksi
Siklus akuntansi dimulai dengan langkah mengidentifikasi serta menganalisis transaksi. Identifikasi serta analisis transaksi berdasarkan dalam dokumen dasar. Dokumen dasar bisa berupa formulir-formulir atau catatan yang digunakan oleh perusahaan. Setiap transaksi yang terjadi pada perusahaan didukung sang keberadaan dokumen dasar ini. Contoh, dokumen faktur penjualan menandakan telah terjadinya transaksi penjualan. Cheks mendeskripsikan sudah terjadinya transaksi pengeluaran kas.

Transaksi merupakan pertukaran sumber daya antara 2 pihak. Jika pertukaran dilakukan dengan pihak di luar perusahaan maka disebut transaksi eksternal. Misalnya penjualan ke pelanggan. Apabila pertukaran dilakukan pada dalam perusahaan sendiri disebut dengan transaksi internal. Misalnya pemakaian suplies, persediaan.

Untuk tahu proses pencatatan, diperlukan pemahaman terminologi serta elemen yang menciptakan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun atas 5 elemen yaitu (1) Assets, (2) Liabilities, (tiga) Equity, (4) Revenue, (5) Expense. Elemen assets, liabilities dan equity adalah elemen buat menyusun Neraca. Elemen Revenue dan expense merupakan elemen untuk menyusun laporan keuntungan rugi. Di dalam Neraca serta laporan keuntungan rugi, masing-masing elemen tersebut akan dirinci lagi dan tersaji dalam bentuk pos-pos laporan keuangan. Pos-pos ini merupakan kompendium dari akun (account). Akun (account) adalah catatan bertambah atau berkurangnya suatu asset, liability, equity, revenue, atau expense eksklusif. Catatan yang berisi seluruh akun yg digunakan perusahaan diklaim dengan buku besar (general ledger). Selanjutnya fakta yang dari berdasarkan akun, diringkas pada bentuk pos serta disajikan dalam laporan keuangan. 

Dengan mengacu ke persamaan akuntansi maka jumlah seluruh akun Assets harus sama dengan penjumlahan semua akun liability serta akun Equity.

Akun Aset, aset merupakan sumber daya ekonomi yg diekndalikan serta dipercayakan kepada manajemen buat dikelola. Sumber daya ini diperlukan membentuk manfaat ekonomi di masa tiba. Akun aset yg umum dimiliki perusahaan diantaranya:

Cash, digunakan buat mencatat semua penerimaan dan pengeluaran kas. Kas yg dimaksud merupakan uang tunai atau media pertukaran lain yg diterima oleh bank, misalnya check.

Account Reveivable, Piutang merupakan hak perusahan buat menagih pihak lain. Akun ini digunakan buat mencatat transaksi penjualan atau anugerah jasa secara kredit. Transaksi ini terjadi bila perusahaan telah menyerahkan persediaan atau memberikan jasa tetapi belum menerima pembayaran. Pembayaran akan diterima di masa yg akan datang. 

Notes Receivable, merupakan janji tertulis berdasarkan pihak lain buat membayar sejumlah uang ke perusahaan, dalam lepas yg telah di tetapkan. Piutang ini umumnya terkandung bunga serta periode yg lebih lama dibanding account receivable.

Prepaid Account atau Prepaid Expense, merupakan pembayaran beban (expense) pada muka. Akun ini digunakan buat mencatat pembayaran beban tetapi pada waktu dibayar perusahaan belum menikmati jasa expense tadi. Contoh, sewa tempat kerja, premi kendaraan dll. Akun ini akan dikurangi seiring menggunakan berlalunya waktu atau telah dinikmatinya jasa expense tadi. Prepaid rent akan dikurangi jika masa sewa telah terlewati. Bagian prepaid rent yang lewat masanya dicatat sebagai rent expense, sedangkan yg belum lewat masanya permanen menjadi prepaid rent (assets)

Supplies, adalah perlengkapan yg digunakan di tempat kerja (office suppies), atau di pabrik (factory supplies) atau di toko (store supplies). Perlengkapan ini merupakan persediaan yang akan habis lantaran digunakan, bukan dijual. Contoh, kertas, tinta printer dll. Bagian supplies yang sudah dipakai akan dicatat menjadi supplies expense.

Equipment, adalah alat-alat yang dipakai buat operasional tempat kerja (office equipment, operasional toko (store equipment), atau operasional pabrik (factory equipment). Contoh: komputer, etalase toko, kendaraan, mesin-mesin pabrik.

Building, adalah kantor, pabrik, gundang. Bangunan dibedakan dengan tanah (land). Land merupakan tanah dimana kantor, pabrik, gudang berdiri. 

Akun Liability. Kewajiban (Liabilities) adalah klaim kreditor atas aset perusahaan. Klaim kreditor mencerminkan kewajiban perusahaan buat menyerahkan asset, produk atau jasa pada pihak lain. Akun kewajiban yang generik dimiliki perusahaan adalah:

Account payable, adalah janji perusahaan buat membayar sejumlah uang dimasa akan tiba. Account payable umumnya ada karena pembelian persediaan atau jasa secara kredit.

Notes payable, timbul lantaran adanya perjanjian tertulis buat melakukan pelunasan pada masa yang akan tiba. Notes payable timbul lantaran perusahaan nir sanggup membayar hutang dagang, atau perusahaan memperoleh pinjaman uang. Jangka waktu note payable lebih panjang disbanding menggunakan account payable. Notes payable umumnya dikenakan bunga.

Unearned Revenue. Disebut juga pendapatan diterima dimuka. Timbul karena adanya penerimaan kas, tetapi persediaan atau jasa yg menjadi obyek pendapatan belum dikirim atau belum dilakukan. Akun ini akan dikurangi apabila persediaan atau jasa sudah dikirimkan atau diselesaikan.

Accrued Liability atau Accued Expense. Digunakan buat mencatat beban (expense) yang telah terjadi namun ketika dibuat laporan keuangan belum dibayar. Contoh: listrik, telepon, air, gaji, pajak.

Akun Equity. Equity merupakan klaim pemilik atas asset perusahaan, sehingga equity diklaim pula dengan Owners’ Equity. Akun ini ditentukan sang empat jenis akun yaitu: (1) Owner’s capital, (dua) Owner’s withdrawals, (3) Revenue dan (4) Expenses. Akun Owner’s capital (yang umumnya disebutkan dengan nama pemilik) digunakan untuk mencatat investasi yang dilakukan pemilik. Akun Owner’s withdrawals (yg umumnya disebutkan menggunakan nama pemilik) dipakai untuk mencatat setiap pengambilan kas atau asset lain oleh pemilik. Sedangkan revenue serta expense untuk mencatat hasil operasional perusahaan. Pendapatan (revenue) asal dari penjualan atau pemberian jasa kepada pelanggan. Beban (expense) merupakan semua pengeluaran atau uapaya buat mendapatkan revenue. Contoh: advertising expense, salaries expense, rent expense, utilities expense, insurance expense. Revenue akan menaikkan equity sedangkan withdrawals dan expense akan mengurangi equity.

Pencatatan Transaksi
Kumpulan akun yang dipakai perusahaan diklaim menggunakan buku akbar (ledger). Ukuran perusahaan dan ragam industri akan mensugesti berapa banyak akun yang digunakan. Daftar seluruh akun yg digunakan perusahaan diklaim menggunakan daftar akun (chart of account). Untuk memudahkan dalam identifikasi, akun diberi kode.

Setiap Akun mempunyai dua sisi yang menggambarkan efek suatu transaksi dalam Akun tersebut. Hal ini biasa digambarkan dalam bentuk T (T-account). Sisi kiri diklaim menggunakan debet, sisi kanan diklaim dengan kredit. Memasukkan nilai transaksi ke sebelah kiri disebut dengan kata men-debet. Sedangkan memasukkan ke sebelah kanan dianggap dengan meng-kredit. 

Sistem akuntansi menganut prinsip double entry accounting, yaitu setiap transaksi minimal akan dicatat ke dalam 2 akun yg berbeda. Dengan sistem ini maka jumlah nilai yg di-debet wajib sama menggunakan jumlah nilai yang pada-kredit.

Jika dikaitkan dengan persamaan dasar akuntansi maka, assets akan berada pada sisi debet, sedangkan liability dan equity berada disisi kredit.

Hal ini berarti jika assets bertambah akan di-debet, apabila liablity serta equity bertambah akan pada-kredit. 

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa, Equity akan bertambah karena adanya investasi sang pemilik dan revenue serta akan berkurang karena adanya pengambilan oleh pemilik (withdrawals) serta adanya beban (expenses). Karena bila equity bertambah sebelah kredit maka adanya investasi oleh pemilik dan revenue akan pada-kredit. Sedangkan bertambahnya withdrawals serta expense akan pada-debet, karena withdrawals dan expense mengurangan equity.

Selisih antara total debet serta kredit suatu akun dianggap menggunakan saldo akun (account balance). Apabila total debet lebih akbar dari total kredit, akun tersebut dikatakan bersaldo debet. Saldo Normal adalah posisi debet atau kredit yg seharusnya dari saldo suatu Akun sesuai dengan kelompoknya. Contoh: Cash bersaldo normal Debet, lantaran Cash termasuk gerombolan Assets, sedangkan Service Revenue bersaldo normal kredit lantaran Service Revenue termasuk gerombolan Revenue.

Pencatatan transaksi secara kronologis menggunakan mengikuti aturan double entry accounting dianggap menggunakan menjurnal. Setiap jurnal akan memberikan fakta mengenai (1) lepas transaksi, (2) akun apa yg ditentukan (3) nilai transaksi serta (4) warta transaksi. Penulisan nama akun yang dipengaruhi dilakukan menggunakan anggaran: akun yang di debet akan ditulis lebih dulu baru diikuti dengan akun yang pada kredit, yg ditulis lebih masuk ke dalam.

Berikut ini adalah contoh transaksi yg terdapat di bab 1, bila dilakukan jurnal akan sebagai menjadi berikut: 

Transaksi 1: Investasi oleh pemilik. J. Scott mendirikan bisnis Scott Company serta menginvestasikan $20,000 cash buat memulai usaha. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (cash) bertambah dan equity (J. Scott, capital) bertambah sebanyak $ 20.000. 
(1)        Cash                                                                20.000
                        J. Scott,Capital                                                           20.000
(Investasi oleh pemilik)

Transaksi 2: Pembelian suplies secaratunai. Scott Company membelisupplies secara tunai $1,000. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (supplies)bertambah dan assets (cash) berkurang sebanyak $ 1.000.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(dua)        Supplies                                                           1.000
                        Cash                                                                            1.000
(Dibeli supplies)

Transaksi 3: Pembelian equipment secara tunai. Scott Company membeli equipment secara tunai$15,000. Transaksi ini akan menyebabkan assets (equipment) bertambah serta assets(cash) berkurang sebanyak $ 15.000.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(3)        Equipment                                                       15.000
                        Cash                                                                            15.000
(Dibeli equipment)


Transaksi 4: Pembelian supplies serta equipment secara kredit. Scott Company membeli supplies $ 200 dam equipment$1,000 secara kredit. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (supplies)bertambah $ 200, assets (equipment) bertambah $1.000 serta liabilities (accountpayable) bertambah sebanyak $ 1.200.
Transaksi ini akandi-jurnal:

(4)        Supplies                                                              200
            Equipment                                                       1.000
                        AccountPayable                                                                     1.200
(Dibeli supplies dan equipment secara kredit)

Transaksi 5: Diperoleh pinjaman menurut bank. Scott Company memperoleh pinjaman dasri Nasional Bank $ 4.000. Transaksiini akan mengakibatkan assets (cash) bertambah $4.000, dan liabilities (notespayable) bertambah sebanyak $ 4.000.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(5)        Cash                                                                  4.000
                        Notes Payable                                                             4.000
(Diperoleh pinjaman berdasarkan Bank)


Transaksi 6: Diperoleh Revenue. Scott Company memberikan jasa konsultasi dan menerima pembayaran $ tiga.000secara tunai. Transaksi ini akan menyebabkan assets (cash) bertambah $3.000, danequity (revenue) bertambah sebanyak $ tiga.000.
Transaksi ini akandi-jurnal:

(6)        Cash                                                                  3.000
                        ConsultingRevenue                                                                3.000
(Diterima pendapatan)


Transaksi 7: Dibayar honor . ScottCompany membayar gaji karyawan $ 800 tunai. Transaksi ini akan menyebabkanassets (cash) berkurang $800, serta equity berkurang (expenses bertambah) sebesar$ 800.
Transaksi ini akan pada-jurnal:

(7)        Salaries Expenses                                            800
                        Cash                                                                                        800
(Dibayar gaji)

Transaksi 8: Pengambilanuntuk keperluan pemilik. J Scott mengambil kas untukkeperluan langsung $500. Transaksi ini akan mengakibatkan assets (cash) berkurang$500, dan equity berkurang (withdrawals bertambah) sebesar $ 500.
Transaksi ini akandi-jurnal:

(8)        J.scott, Withdrawals                                      500
                        Cash                                                                                        500
(Diambiluntuk keperluan pemilik)