PENGERTIAN AUDITING MENURUT PARA AHLI

Pengertian Auditing Menurut Para Ahli
Auditing merupakan satu set prosedur yg sesuai dengan norma inspeksi akuntan yang memberikan berita sebagai akibatnya akuntan dapat menyatakan suatu pendapat tentang laporan keuangan yang diperiksa tersaji secara masuk akal sinkron dengan prinsip-prinsip akuntansi yg berlaku. Berikut ini merupakan pengertian auditing menurut Arens (2003;11) :

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by competent, independent person”.

Pengertian Audit dari Mulyadi (2002;9) merupakan menjadi berikut:

“Proses sistematik buat memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif tentang pernyataan-pernyataan tentang aktivitas dan insiden ekonomi, dengan tujuan buat memutuskan taraf kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut menggunakan kriteria yang ditetapkan, serta mengungkapkan output-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”

Dari pengertian Auditing tadi diambil konklusi bahwa pemeriksaan (auditing) dilakukan oleh pihak yang independen, berpengalaman serta mempunyai kecakapan dan pemahaman yang cukup mendalam tentang pemeriksaan akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

Dari segi pengawasan, audit memberikan manfaat sebagai berikut :
  • Preventif control, dimana tenaga akuntan akan bekerja lebih berhati-hati dan akurat jika mereka menyadari akan audit. 
  • Detective control, suatu defleksi atau kesalahan yg terjadi lazimnya akan bisa diketahui dan dikoreksi melalui suatu proses audit. 
  • Reporting control, setiap kesalahan perhitungan, penyajian atau pengungkapan yg nir dikoreksi dalam laporan keuangan akan disebutkan dalam laporan pemeriksaan. Dengan demikian pembaca laporan keuangan terhindar menurut warta yg keliru atau menyesatkan. 
Pemeriksaan (audit) bisa dilaksanakan oleh auditor internal juga eksternal pada dua cara yaitu aplikasi secara terus-menerus sepanjang periode akuntansi (interim audit) atau secara periodik per tahun, per semester atau per kwartal (periodical audit). Seorang auditor wajib bisa memilih tujuan pemeriksaan secara tepat, juga wajib sanggup merancang acara audit yang sesuai serta melaksanakan program tadi sehingga sanggup diambil suatu konklusi yang berkaitan menggunakan pemeriksaannya.

Dalam kaitannya menggunakan skripsi ini, inspeksi dilakukan oleh pihak intern perusahaan. Auditor akan mengklaim terlaksananya prinsip pengawasan intern, lantaran secara kontinyu bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang tersaji, pula terhadap aktivitas operasional yang berlangsung serta terhadap ketaatan seluruh bagian atas pengendalian intern perusahaan.

Pengertian audit internal berdasarkan The Institute of Internal Auditor (IIA;2004) merupakan :

“Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operation. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance procesess”.

Pengertian Audit Internal menurut Mulyadi (2002;29) adalah menjadi berikut:

“Pemeriksaan yang bekerja pada perusahaan, yang tugas pokoknya adalah memilih apakah kebijakan serta prosedur yg diterapkan sang manajemen puncak sudah dipatuhi, memilih baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi serta efektivitas prosedur aktivitas organisasi, serta menentukan keandalan kabar yg didapatkan oleh banyak sekali bagian organisasi”.

Dari pengertian tersebut, bisa diketahui bahwa tujuan inspeksi intern adalah membentu seluruh tingkatan manajemen supaya tanggung jawabnya dapat dilaksanakan secara efektif. Untuk maksud tadi, pemeriksa intern menyajikan analisis-analisis, penilaian-evaluasi, saran-saran, bimbingan-bimbingan dan kabar yang berhubungan dengan aktivitas yang ditelaah, dipelajari, serta lainnya.

Klasifikasi Audit
Untuk kelangsungan sebuah perusahaan, diperlukan pengendalian serta pengawasan agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Oleh karenanya perusahaan melakukan berbagai macam audit sebagai bentuk menurut pengendalian dan supervisi tersebut.

Klasifikasi audit berdasarkan tujuan serta dilaksanakannya audit berdasarkan Kell dan Boyton yg dikutip oleh Abdul Halim (2003;5) adalah menjadi berikut:

“Klasifikasi audit menurut tujuan audit terbagi ke pada tiga kategori:
1. Audit laporan keuangan
2. Audit kepatuhan
3. Audit operasional”.

Lebih lanjut pembagian terstruktur mengenai audit dari tujuan audit tadi bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas dengan tujuan buat memberikan pendapat apakah laporan keuangan sudah disajikan secara lumrah sinkron kriteria yang sudah dipengaruhi yaitu prinsip akuntansi yang berlaku umum. Ukuran kesesuaian audit laporan keuangan merupakan kewajaran (fairness). Audit laporan keuangan ini umumnya dilakukan olah auditor eksternal yang ditunjuk sang perusahaan yang laporan keuangannya tengah diaudit.

2. Audit kepatuhan
Audit kepatuhan mencakup penghimpunan serta pengevaluasian bukti dengan tujuan buat memilih apakah aktivitas finansial juga operasi tertentu menurut sebuah entitas sinkron menggunakan syarat, ketentuan, serta peraturan yg sudah ditetapkan. Ukuran kesesuaian audit kepatuhan adalah ketepatan (correctness). Auditor yang melakukan audit kepatuhan pada biasanya dipercaya independen karena mereka tidak terlibat pada aplikasi aktivitas yg diauditnya, serta mereka melapor pada otoritas yg lebih tinggi daripada yang diauditnya.

3. Audit operasional
Audit operasional mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti tentang aktivitas operasional organisasi dalam hubungannya dengan tujuan pencapaian efisiensi, efektivitas, maupun kehematan (irit) operasional. Tujuan audit operasional merupakan buat menilai kinerja, mengidentifikasi bidang-bidang yg memerlukan pembenahan, serta menaruh rekomendasi. Audit operasional sering dianggap pula menggunakan audit kinerja (performance audit) atau audit manajemen (management audit). Ukuran kesesuaian yang digunakan merupakan keefisienan, kefektifan, serta kehematan atau keekonomisan.

Sedangkan klasifikasi audit menurut buat siapa audit dilaksanakan, dari Abdul Halim (2003;7) adalah menjadi berikut:

“Klasifikasi audit berdasarkan pelaksana audit terbagi ke pada tiga kategori:
1. Auditing eksternal
2. Auditing Internal
3. Auditing Sektor Publik”.

Lebih lanjut klasifikasi audit berdasarkan pelaksana audit tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Auditing Eksternal
Auditing eksternal merupakan suatu kontrol sosial yang menaruh jasa untuk memenuhi kebutuhan fakta untuk pihak luar perusahaan yg diaudit. Auditornya adalah pihak luar perusahaan yg independen yaitu akuntan publik yang telah diakui oleh yang berwenang untuk melaksanakan tugas tadi. Auditing eksternal pada umumnya bertujuan untuk menaruh pendapat tentang kewajaran laporan keuangan.

2. Auditing Internal
Auditing internal adalah suatu kontrol organisasi yg mengukur dan mengevaluasi efektivitas organisasi. Informasi yg didapatkan, ditujukan buat manajemen organisasi itu sendiri. Auditor seringkali diklaim auditor internal serta adalah karyawan menurut organisasi tersebut. Auditor internal bertanggung jawab terhadap pengendalian intern perusahaan demi tercapainya efisiensi, efektifitas serta hemat dan ketaatan pada kebijakan yang diambil oleh perusahaan.

3. Auditing Sektor Publik
Auditing sektor publik adalah suatu kontrol atas organisasi pemerintah yang menaruh jasanya pada warga , seperti pemerintah pusat juga pemerintah wilayah. Audit bisa meliputi audit laporan keuangan, audit kepatuhan, juga audit operasional. Auditornya adalah auditor pemerintah.

PENGERTIAN AUDITING MENURUT PARA AHLI

Pengertian Auditing Menurut Para Ahli
Auditing adalah satu set prosedur yang sinkron menggunakan norma inspeksi akuntan yg memberikan keterangan sebagai akibatnya akuntan dapat menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan yg diperiksa disajikan secara lumrah sesuai menggunakan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Berikut ini adalah pengertian auditing berdasarkan Arens (2003;11) :

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by competent, independent person”.

Pengertian Audit menurut Mulyadi (2002;9) merupakan sebagai berikut:

“Proses sistematik buat memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan serta peristiwa ekonomi, menggunakan tujuan buat memutuskan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut menggunakan kriteria yg ditetapkan, serta membicarakan hasil-hasilnya pada pemakai yg berkepentingan”

Dari pengertian Auditing tadi diambil kesimpulan bahwa inspeksi (auditing) dilakukan sang pihak yang independen, berpengalaman dan mempunyai kecakapan dan pemahaman yang relatif mendalam tentang pemeriksaan akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yg berlaku.

Dari segi pengawasan, audit memberikan manfaat menjadi berikut :
  • Preventif control, dimana energi akuntan akan bekerja lebih berhati-hati serta akurat apabila mereka menyadari akan audit. 
  • Detective control, suatu penyimpangan atau kesalahan yang terjadi lazimnya akan bisa diketahui serta dikoreksi melalui suatu proses audit. 
  • Reporting control, setiap kesalahan perhitungan, penyajian atau pengungkapan yg tidak dikoreksi dalam laporan keuangan akan disebutkan pada laporan inspeksi. Dengan demikian pembaca laporan keuangan terhindar dari berita yang keliru atau menyesatkan. 
Pemeriksaan (audit) dapat dilaksanakan sang auditor internal maupun eksternal dalam 2 cara yaitu pelaksanaan secara monoton sepanjang periode akuntansi (interim audit) atau secara periodik per tahun, per semester atau per kwartal (periodical audit). Seorang auditor harus sanggup memilih tujuan inspeksi secara sempurna, pula wajib bisa merancang acara audit yang sinkron serta melaksanakan acara tadi sebagai akibatnya mampu diambil suatu konklusi yg berkaitan dengan pemeriksaannya.

Dalam kaitannya dengan skripsi ini, pemeriksaan dilakukan sang pihak intern perusahaan. Auditor akan menjamin terlaksananya prinsip pengawasan intern, karena secara kontinyu bagian ini melakukan inspeksi terhadap laporan keuangan yg tersaji, jua terhadap aktivitas operasional yang berlangsung serta terhadap ketaatan seluruh permukaan pengendalian intern perusahaan.

Pengertian audit internal menurut The Institute of Internal Auditor (IIA;2004) adalah :

“Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operation. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance procesess”.

Pengertian Audit Internal berdasarkan Mulyadi (2002;29) adalah menjadi berikut:

“Pemeriksaan yg bekerja dalam perusahaan, yg tugas pokoknya merupakan menentukan apakah kebijakan serta mekanisme yang diterapkan oleh manajemen puncak sudah dipatuhi, memilih baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, memilih efisiensi serta efektivitas prosedur aktivitas organisasi, serta menentukan keandalan keterangan yang didapatkan sang banyak sekali bagian organisasi”.

Dari pengertian tersebut, bisa diketahui bahwa tujuan pemeriksaan intern merupakan membentu semua tingkatan manajemen supaya tanggung jawabnya dapat dilaksanakan secara efektif. Untuk maksud tersebut, pemeriksa intern menyajikan analisis-analisis, penilaian-penilaian, saran-saran, bimbingan-bimbingan dan fakta yang berhubungan dengan aktivitas yang ditelaah, dipelajari, dan lainnya.

Klasifikasi Audit
Untuk kelangsungan sebuah perusahaan, diperlukan pengendalian dan supervisi agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Oleh karena itu perusahaan melakukan berbagai macam audit sebagai bentuk menurut pengendalian dan pengawasan tadi.

Klasifikasi audit menurut tujuan dan dilaksanakannya audit menurut Kell serta Boyton yg dikutip oleh Abdul Halim (2003;lima) merupakan menjadi berikut:

“Klasifikasi audit berdasarkan tujuan audit terbagi ke pada 3 kategori:
1. Audit laporan keuangan
2. Audit kepatuhan
3. Audit operasional”.

Lebih lanjut klasifikasi audit berdasarkan tujuan audit tadi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas menggunakan tujuan buat menaruh pendapat apakah laporan keuangan telah tersaji secara masuk akal sesuai kriteria yang telah dipengaruhi yaitu prinsip akuntansi yg berlaku generik. Ukuran kesesuaian audit laporan keuangan adalah kewajaran (fairness). Audit laporan keuangan ini umumnya dilakukan olah auditor eksternal yang ditunjuk sang perusahaan yg laporan keuangannya tengah diaudit.

2. Audit kepatuhan
Audit kepatuhan mencakup penghimpunan serta pengevaluasian bukti dengan tujuan buat memilih apakah kegiatan finansial juga operasi eksklusif dari sebuah entitas sesuai dengan syarat, ketentuan, dan peraturan yang sudah ditetapkan. Ukuran kesesuaian audit kepatuhan merupakan ketepatan (correctness). Auditor yg melakukan audit kepatuhan dalam umumnya dipercaya independen karena mereka nir terlibat pada aplikasi aktivitas yg diauditnya, serta mereka melapor pada otoritas yang lebih tinggi daripada yang diauditnya.

3. Audit operasional
Audit operasional mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti tentang aktivitas operasional organisasi pada hubungannya menggunakan tujuan pencapaian efisiensi, efektivitas, maupun kehematan (ekonomis) operasional. Tujuan audit operasional adalah buat menilai kinerja, mengidentifikasi bidang-bidang yg memerlukan pembenahan, serta menaruh rekomendasi. Audit operasional acapkali disebut juga menggunakan audit kinerja (performance audit) atau audit manajemen (management audit). Ukuran kesesuaian yg dipakai adalah keefisienan, kefektifan, serta kehematan atau keekonomisan.

Sedangkan penjabaran audit dari buat siapa audit dilaksanakan, dari Abdul Halim (2003;7) merupakan menjadi berikut:

“Klasifikasi audit berdasarkan pelaksana audit terbagi ke dalam 3 kategori:
1. Auditing eksternal
2. Auditing Internal
3. Auditing Sektor Publik”.

Lebih lanjut klasifikasi audit dari pelaksana audit tadi dapat dijelaskan menjadi berikut:

1. Auditing Eksternal
Auditing eksternal merupakan suatu kontrol sosial yang memberikan jasa buat memenuhi kebutuhan fakta untuk pihak luar perusahaan yg diaudit. Auditornya adalah pihak luar perusahaan yg independen yaitu akuntan publik yg sudah diakui sang yg berwenang buat melaksanakan tugas tadi. Auditing eksternal pada umumnya bertujuan buat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.

2. Auditing Internal
Auditing internal merupakan suatu kontrol organisasi yang mengukur dan mengevaluasi efektivitas organisasi. Informasi yang didapatkan, ditujukan buat manajemen organisasi itu sendiri. Auditor acapkali disebut auditor internal serta adalah karyawan dari organisasi tadi. Auditor internal bertanggung jawab terhadap pengendalian intern perusahaan demi tercapainya efisiensi, efektifitas dan irit dan ketaatan dalam kebijakan yang diambil sang perusahaan.

3. Auditing Sektor Publik
Auditing sektor publik adalah suatu kontrol atas organisasi pemerintah yg memberikan jasanya kepada warga , seperti pemerintah sentra juga pemerintah wilayah. Audit dapat mencakup audit laporan keuangan, audit kepatuhan, maupun audit operasional. Auditornya merupakan auditor pemerintah.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan 
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan bagian berdasarkan proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yg lengkap umumnya mencakup neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat tersaji pada berbagai cara contohnya, menjadi laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penerangan yang merupakan bagian integral berdasarkan laporan keuangan. Disamping itu pula termasuk skedul dan kabar tambahan yang berkaitan menggunakan laporan tersebut, contohnya, liputan keuangan segmen industri serta geografis serta pengungkapan dampak perubahan harga”.

Terkait menggunakan pengertian laporan keuangan ini, Kieso, Weygandt, dan Warfield (2004) beropini, “Financial statements are the principal means through which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statements provide the company’s history quantified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (tiga) the statement of cash flows, and (4) the statement of owners’ or stockholders’ equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement”.

Pengguna Informasi Akuntansi
Horngren, Harrison, serta Bamber (2002) menyatakan, “Decision makers need information. The more important the decision, the greater the need for information. Virtually all businesses and most individuals keep accounting records to aid in making decisions”.

IAI (2002) secara kentara menjelaskan beberapa pihak yang memanfaatkan informasi keuangan, “Pemakai laporan keuangan mencakup investor kini serta investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok serta kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta forum-lembaganya, serta masyarakat”.

Tujuan serta Manfaat Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) menyatakan, “The objectives of financial reporting are to provide (1) information that is useful in investment and credit decisions, (2) information that is useful in assesing cash flow prospects, and (tiga) information about enterprise resources, claims to those resources, and changes in them”

Sedangkan IAI (2002) memberi penjelasan menjadi berikut, “Tujuan laporan keuangan buat tujuan umum merupakan memberikan kabar mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan ekonomi dan menampakan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-asal daya yang dipercayakan pada mereka”

Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini akan diuraikan teori-teori mengenai pengertian, manfaat, dan keterbatasan (jika ada) dari tiap-tiap jenis laporan keuangan.

Laporan Laba Rugi
Kieso et al. (2004) berpendapat, “The income statement, often called the statement of income or statement of earnings, is the report that measures the success of enterprise operations for a given period of time” 

Mengenai kegunaan menurut laporan keuntungan rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The income statement provides investors and creditors with information that helps them predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. Also, the income statement helps users determine the risk (level of uncertainty) of not achieving particular cash flow” 

Terkait hal yg sama, IAI (2002) menyatakan, “Informasi kinerja keuangan perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan buat menilai perubahan potensial asal daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan … Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam membuat arus kas dari sumber daya yg terdapat. Di samping itu, keterangan tadi pula bermanfaat pada perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan pada memanfaatkan tambahan asal daya” 

Sedangkan mengenai keterbatasan laporan laba rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The limitations of an income statement are: (1) The statement does not include many items that contribute to general growth and well-being of an enterprise. (dua) Income numbers are often affected by the accounting methods used. (3) Income measures are subject to estimates”.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan dapat tersaji pada aneka macam bentuk, diantaranya dalam bentuk laporan perubahan ekuitas. Mengenai definisi dari laporan ini, Horngren et al. (2002) menyatakan, “The statement of owner’s equity presents a summary of the changes that occurred in the entity’s owner’s equity during a specific time period such as a month or a year”

Sedangkan IAI (2002) beropini, “Perubahan ekuitas perusahaan mendeskripsikan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran eksklusif yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yg berasal berdasarkan transaksi menggunakan pemegang saham misalnya setoran kapital serta pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan serta kerugian yang berasal menurut kegiatan perusahaan selama periode yg bersangkutan”.

Neraca
Horngren et al. (2002) mendefinisikan neraca sebagai berikut, “The balance sheet lists all the entity’s assets, liabilities, and owner’s equity as of a specific date, usually the end of a month or a year”. Mengenai hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The balance sheet, sometimes referred to as the statement of financial position, reports the assets, liabilities, and stockholders’ equity of a business enterprise at a specific date”. Sedangkan IAI (2002) tidak menaruh definisi atas neraca, akan tetapi menyatakan, “Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca”.

Mengenai manfaat neraca ini, IAI (2002) menyatakan, “Informasi asal daya ekonomi yg dikendalikan serta kemampuan perusahaan buat memodifikasi asal daya ini di masa kemudian bermanfaat buat memprediksi kemampuan perusahaan dalam membuat kas (dan setara kas) di masa depan. Informasi struktur keuangan bermanfaat buat memprediksi kebutuhan pinjaman di masa depan serta bagaimana penghasilan bersih (laba) dan arus kas pada masa depan akan didistribusikan kepada mereka yg mempunyai hak pada pada perusahaan; berita tadi jua berguna buat memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil menaikkan lebih lanjut asal keuangannya. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan pada pemenuhan komitmen keuangannya pada waktu jatuh tempo”

Keterbatasan neraca dijelaskan oleh Kieso et al. (2004) sebagai berikut, “The limitations of a balance sheet are: (1) the balance sheet does not reflect current value because accountants have adopted a historical cost basis in valuing and reporting assets and liabilities. (dua) Judgements and estimates must be used in preparing a balance sheet … (tiga) The balance sheet omits many items that are of financial value to the business but cannot be recorded objectively, such as human resources, customer base, and reputation”.

Laporan Arus Kas
Horngen et al. (2002) sehubungan menggunakan definisi dari laporan arus kas menyatakan, “ The statement of cash flows reports the amount of cash coming in (cash receipts) and the amount of cash going out (cash payments or disbursements) during a period”.

Manfaat berdasarkan laporan arus kas diungkapkan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The primary pupose of the statement of cash flows is to provide information about cash receipts and cash payments of an entity during a period. A secondary is to report the entity’s operating, investing, and financing activities during a period”.

Mengenai kegunaan fakta yang termuat dalam laporan ini, IAI (2002) menyatakan, “apabila digunakan pada kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas bisa menaruh kabar yg memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan pada aktiva higienis perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas serta solvabilitas) dan kemampuan buat mempengaruhi jumlah serta ketika arus kas dalam rangka adaptasi menggunakan perubahan keadaan serta peluang… menilai kemampuan perusahaan dalam membentuk kas serta setara kas serta memungkinkan para pemakai mengembangkan contoh buat menilai dan membandingkan nilai kini menurut arus kas masa depan (future cash flows) menurut berbagai perusahaan… mempertinggi daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan efek penggunaan perlakuan akuntansi yg berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yg sama.

Informasi arus kas historis acapkali dipakai sebagai indikator dari jumlah, saat, serta kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, kabar arus kas pula berguna buat meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yg sudah dibuat sebelumnya serta dalam memilih interaksi antara profitabilitas serta arus kas higienis serta pengaruh perubahan harga”.

Catatan atas Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) tentang catatan atas laporan keuangan menyatakan, “Notes are the means of amplifying or e×plaining the items presented in the main body of the statements” (pp. 1274-1475). Menurut Kieso et al. (2004), catatan atas laporan keuangan ini adalah salah satu berdasarkan beberapa teknik pengungkapan liputan dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, Kieso et al. (2004) mengidentifikasikan teknik-teknik tersebut, “These methods of disclosing pertinent information are available: parenthetical e×planations, notes, cross reference and contra items, and supporting schedules”.

Mengenai manfaat catatan atas laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “ If the information in the main body of the financial statements gives an incomplete picture of the performance and positions of the enterprise, additional information that is needed to complete picture should be included in the notes … The notes are not only helpful but also essential to understanding the enterprise’s performance and position” 

Hal yang serupa terkait dengan manfaat catatan atas laporan keuangan diungkapkan oleh IAI (2002) dengan menyatakan, “Dalam rangka membantu pengguna laporan tahu laporan keuangan serta membandingkannya dengan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan …”

Metode serta Teknik Analisis Laporan Keuangan
Mengenai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Basic financial statement analysis involves e×amining relationships between items on the statements (ratio and percentage analysis) and identifying trends in these relationships (comparative analysis)” 

Sedangkan Munawir (2002) mengklasifikasikan metode analisis menjadi analisis horisontal dan analisis vertikal. Munawir (2002) jua mengungkapkan beberapa teknik analisis yang biasa digunakan pada analisis laporan keuangan, yaitu mencakup analisis perbandingan laporan keuangan, analisis ekspresi dominan, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis sumber serta penggunaan modal kerja, analisis sumber serta penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan keuntungan kotor serta analisis break-even.

Terkait menggunakan analisis horisontal, Munawir (2002) mendefinisikannya menjadi berikut, “Analisa horisontal merupakan analisa menggunakan mengadakan perbandingan laporan keuangan buat beberapa periode atau beberapa ketika, sebagai akibatnya akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini disebut juga menjadi analisa dinamis” (h. 36). Kieso et al. (2004) tentang analisis ini menyatakan, “This approach, normally called horizontal analysis, indicates the proportionate change over a period of time. It is especially useful in evaluating a animo situation, because absolute changes are often deceiving”.

Sedangkan tentang analisis vertikal, Munawir (2002) menyatakan, “Analisa vertikal yaitu apabila laporan keuangan yg dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, … Analisa vertikal ini diklaim pula metode analisa statis” (h. 36). Terkait hal yg sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Another approach, called vertical analysis, is the proportional e×pression of each item on a financial statement in a given period to a base figure”.

Terhadap beragamnya teknik analisis laporan keuangan, Kieso et al. (2004) menyatakan, “No one device is more useful than another. Every situation faced by the investment analyst is different, and the answers needed are often obtained only upon close e×amination of the interrelationships among all the data provided” (p. 1306). Hal yg senada pun diungkapkan oleh Helfert seperti yg diterjemahkan Wibowo, H. (1997), “Tidak terdapat rasio buat menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban absolut. Setiap pandangan yg diperoleh bersifat nisbi, karena syarat serta operasi perusahaan sangat bervariasi menurut satu perusahaan ke perusahaan lain, serta dari satu industri ke industri lain”.

Bagi perusahaan yang berbentuk hukum BUMN diwajibkan buat menilai kinerjanya menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, lepas 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Seperti yang diatur dalam pasal 11 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, yg menyatakan, “Keputusan ini mulai berlaku buat evaluasi Tingkat Kesehatan BUMN tahun buku 2002”.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan 
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002) menyatakan, “Laporan keuangan merupakan bagian menurut proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap umumnya meliputi neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yg dapat tersaji dalam berbagai cara misalnya, menjadi laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain dan materi penerangan yg merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yg berkaitan dengan laporan tersebut, contohnya, berita keuangan segmen industri serta geografis serta pengungkapan imbas perubahan harga”.

Terkait dengan pengertian laporan keuangan ini, Kieso, Weygandt, serta Warfield (2004) beropini, “Financial statements are the principal means through which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statements provide the company’s history quantified in money terms. The financial statements most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (tiga) the statement of cash flows, and (4) the statement of owners’ or stockholders’ equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement”.

Pengguna Informasi Akuntansi
Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) menyatakan, “Decision makers need information. The more important the decision, the greater the need for information. Virtually all businesses and most individuals keep accounting records to aid in making decisions”.

IAI (2002) secara kentara menjelaskan beberapa pihak yg memanfaatkan warta keuangan, “Pemakai laporan keuangan mencakup investor sekarang serta investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor bisnis lainnya, pelanggan, pemerintah dan lembaga-lembaganya, dan masyarakat”.

Tujuan serta Manfaat Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) menyatakan, “The objectives of financial reporting are to provide (1) information that is useful in investment and credit decisions, (2) information that is useful in assesing cash flow prospects, and (3) information about enterprise resources, claims to those resources, and changes in them”

Sedangkan IAI (2002) memberi penerangan sebagai berikut, “Tujuan laporan keuangan buat tujuan generik merupakan menaruh liputan mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian akbar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan ekonomi serta memperlihatkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan asal-asal daya yg dipercayakan pada mereka”

Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini akan diuraikan teori-teori mengenai pengertian, manfaat, dan keterbatasan (jika ada) menurut tiap-tiap jenis laporan keuangan.

Laporan Laba Rugi
Kieso et al. (2004) berpendapat, “The income statement, often called the statement of income or statement of earnings, is the report that measures the success of enterprise operations for a given period of time” 

Mengenai kegunaan berdasarkan laporan keuntungan rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The income statement provides investors and creditors with information that helps them predict the amounts, timing, and uncertainty of future cash flows. Also, the income statement helps users determine the risk (level of uncertainty) of not achieving particular cash flow” 

Terkait hal yg sama, IAI (2002) menyatakan, “Informasi kinerja keuangan perusahaan, terutama profitabilitas, diharapkan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan … Informasi kinerja berguna untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam membentuk arus kas menurut sumber daya yg terdapat. Di samping itu, liputan tadi pula berguna pada perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan pada memanfaatkan tambahan asal daya” 

Sedangkan tentang keterbatasan laporan laba rugi, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The limitations of an income statement are: (1) The statement does not include many items that contribute to general growth and well-being of an enterprise. (2) Income numbers are often affected by the accounting methods used. (3) Income measures are subject to estimates”.

Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan bisa disajikan dalam aneka macam bentuk, diantaranya pada bentuk laporan perubahan ekuitas. Mengenai definisi berdasarkan laporan ini, Horngren et al. (2002) menyatakan, “The statement of owner’s equity presents a summary of the changes that occurred in the entity’s owner’s equity during a specific time period such as a month or a year”

Sedangkan IAI (2002) berpendapat, “Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva higienis atau kekayaan selama periode bersangkutan dari prinsip pengukuran tertentu yg dianut dan harus diungkapkan pada laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yg berasal berdasarkan transaksi menggunakan pemegang saham seperti setoran kapital serta pembayaran deviden, mendeskripsikan jumlah laba dan kerugian yang asal dari aktivitas perusahaan selama periode yg bersangkutan”.

Neraca
Horngren et al. (2002) mendefinisikan neraca menjadi berikut, “The balance sheet lists all the entity’s assets, liabilities, and owner’s equity as of a specific date, usually the end of a month or a year”. Mengenai hal yang sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “The balance sheet, sometimes referred to as the statement of financial position, reports the assets, liabilities, and stockholders’ equity of a business enterprise at a specific date”. Sedangkan IAI (2002) nir memberikan definisi atas neraca, akan tetapi menyatakan, “Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca”.

Mengenai manfaat neraca ini, IAI (2002) menyatakan, “Informasi sumber daya ekonomi yg dikendalikan serta kemampuan perusahaan untuk memodifikasi asal daya ini di masa lalu berguna buat memprediksi kemampuan perusahaan pada membentuk kas (dan setara kas) pada masa depan. Informasi struktur keuangan bermanfaat buat memprediksi kebutuhan pinjaman pada masa depan dan bagaimana penghasilan higienis (laba) dan arus kas di masa depan akan didistribusikan pada mereka yang mempunyai hak pada dalam perusahaan; fakta tersebut juga berguna buat memprediksi seberapa jauh perusahaan akan berhasil menaikkan lebih lanjut sumber keuangannya. Informasi likuiditas serta solvabilitas berguna buat memprediksi kemampuan perusahaan pada pemenuhan komitmen keuangannya dalam ketika jatuh tempo”

Keterbatasan neraca dijelaskan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The limitations of a balance sheet are: (1) the balance sheet does not reflect current value because accountants have adopted a historical cost basis in valuing and reporting assets and liabilities. (2) Judgements and estimates must be used in preparing a balance sheet … (tiga) The balance sheet omits many items that are of financial value to the business but cannot be recorded objectively, such as human resources, customer base, and reputation”.

Laporan Arus Kas
Horngen et al. (2002) sehubungan dengan definisi berdasarkan laporan arus kas menyatakan, “ The statement of cash flows reports the amount of cash coming in (cash receipts) and the amount of cash going out (cash payments or disbursements) during a period”.

Manfaat berdasarkan laporan arus kas diungkapkan sang Kieso et al. (2004) menjadi berikut, “The primary pupose of the statement of cash flows is to provide information about cash receipts and cash payments of an entity during a period. A secondary is to report the entity’s operating, investing, and financing activities during a period”.

Mengenai kegunaan warta yang termuat dalam laporan ini, IAI (2002) menyatakan, “apabila dipakai dalam kaitannya dengan laporan keuangan yg lain, laporan arus kas bisa memberikan fakta yang memungkinkan para pemakai buat mengevaluasi perubahan pada aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas serta solvabilitas) dan kemampuan buat mempengaruhi jumlah serta ketika arus kas pada rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang… menilai kemampuan perusahaan pada membentuk kas serta setara kas serta memungkinkan para pemakai berbagi model untuk menilai serta membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan… menaikkan daya banding pelaporan kinerja operasi banyak sekali perusahaan lantaran bisa meniadakan efek penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi serta peristiwa yang sama.

Informasi arus kas historis acapkali dipakai sebagai indikator dari jumlah, waktu, serta kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, berita arus kas pula bermanfaat buat meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibentuk sebelumnya dan pada memilih interaksi antara profitabilitas dan arus kas bersih dan impak perubahan harga”.

Catatan atas Laporan Keuangan
Kieso et al. (2004) tentang catatan atas laporan keuangan menyatakan, “Notes are the means of amplifying or e×plaining the items presented in the main body of the statements” (pp. 1274-1475). Menurut Kieso et al. (2004), catatan atas laporan keuangan ini adalah salah satu berdasarkan beberapa teknik pengungkapan berita dalam laporan keuangan. Lebih lanjut, Kieso et al. (2004) mengidentifikasikan teknik-teknik tadi, “These methods of disclosing pertinent information are available: parenthetical e×planations, notes, cross reference and contra items, and supporting schedules”.

Mengenai manfaat catatan atas laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “ If the information in the main body of the financial statements gives an incomplete picture of the performance and positions of the enterprise, additional information that is needed to complete picture should be included in the notes … The notes are not only helpful but also essential to understanding the enterprise’s performance and position” 

Hal yg serupa terkait menggunakan manfaat catatan atas laporan keuangan diungkapkan oleh IAI (2002) menggunakan menyatakan, “Dalam rangka membantu pengguna laporan tahu laporan keuangan serta membandingkannya menggunakan laporan keuangan perusahaan lain, maka catatan atas laporan keuangan …”

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Mengenai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Basic financial statement analysis involves e×amining relationships between items on the statements (ratio and percentage analysis) and identifying trends in these relationships (comparative analysis)” 

Sedangkan Munawir (2002) mengklasifikasikan metode analisis sebagai analisis horisontal dan analisis vertikal. Munawir (2002) juga menyebutkan beberapa teknik analisis yang biasa dipakai pada analisis laporan keuangan, yaitu meliputi analisis perbandingan laporan keuangan, analisis musim, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis sumber dan penggunaan kapital kerja, analisis asal dan penggunaan kas, analisis rasio, analisis perubahan laba kotor dan analisis break-even.

Terkait dengan analisis horisontal, Munawir (2002) mendefinisikannya menjadi berikut, “Analisa horisontal adalah analisa menggunakan mengadakan perbandingan laporan keuangan buat beberapa periode atau beberapa ketika, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini diklaim juga menjadi analisa dinamis” (h. 36). Kieso et al. (2004) mengenai analisis ini menyatakan, “This approach, normally called horizontal analysis, indicates the proportionate change over a period of time. It is especially useful in evaluating a ekspresi dominan situation, because absolute changes are often deceiving”.

Sedangkan tentang analisis vertikal, Munawir (2002) menyatakan, “Analisa vertikal yaitu bila laporan keuangan yg dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, … Analisa vertikal ini dianggap juga metode analisa tidak aktif” (h. 36). Terkait hal yang sama, Kieso et al. (2004) menyatakan, “Another approach, called vertical analysis, is the proportional e×pression of each item on a financial statement in a given period to a base figure”.

Terhadap beragamnya teknik analisis laporan keuangan, Kieso et al. (2004) menyatakan, “No one device is more useful than another. Every situation faced by the investment analyst is different, and the answers needed are often obtained only upon close e×amination of the interrelationships among all the data provided” (p. 1306). Hal yang senada pun diungkapkan oleh Helfert misalnya yang diterjemahkan Wibowo, H. (1997), “Tidak ada rasio buat menilai kinerja perusahaan yang dapat memberi jawaban mutlak. Setiap pandangan yang diperoleh bersifat relatif, lantaran syarat dan operasi perusahaan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dan dari satu industri ke industri lain”.

Bagi perusahaan yg berbentuk aturan BUMN diwajibkan untuk menilai kinerjanya dari Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, lepas 4 Juni 2002, tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Seperti yang diatur dalam pasal 11 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002, tanggal 4 Juni 2002, yang menyatakan, “Keputusan ini mulai berlaku untuk penilaian Tingkat Kesehatan BUMN tahun buku 2002”.

DOWNLOAD APLIKASI PENDIDIKAN FORMAT EXCEL TERKINI

Download Aplikasi Pendidikan Format Excel Terkini

Berbagai bentuk Aplikasi Pendidikan Terkini - Aplikasi merupakan sebuah karya seorang menggunakan tujuan utamanya adalah meningkatkan kecepatan, sedangkan uraian lebih lanjut kami kutip berdasarkan blog punya teman  sebagai berikut.
Aplikasi berasal menurut kata application yaitu bentuk benda berdasarkan kata kerja to apply yg dalam bahasa Indonesia berarti pengolah. Secara kata, aplikasi personal komputer merupakan suatu subkelas perangkat lunak komputer yg menggunakan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yg diinginkan pemakai. Contoh primer perangkat lunak pelaksanaan merupakan program pengolah istilah, lbr kerja, serta pemutar media. Kumpulan pelaksanaan komputer yg digabung sebagai suatu paket umumnya dianggap paket atausuite aplikasi (application suite).

Contohnya adalah Microsoft Office serta OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu pelaksanaan pengolah istilah, lembar kerja, dan beberapa aplikasi lainnya pelaksanaan-pelaksanaan dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yg memiliki kecenderungan sebagai akibatnya memudahkan pengguna buat mempelajari dan menggunakan tiap pelaksanaan. Umumnya pelaksanaan-pelaksanaan tadi mempunyai kemampuan buat saling berinteraksi sehingga menguntungkan pemakai. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dimasukkan pada suatu dokumen pengolah istilah walaupun dibentuk dalam pelaksanaan lbr kerja yg terpisah.

Aplikasi adalah acara siap pakai yang dapat digunakan buat menjalankan printah-printah dari pengguna aplikasi tersebut menggunakan tujuan mendapatkan output yang lebih akurat sesuai menggunakan tujuan pembuatan aplikasi tadi, aplikasi memiliki arti yaitu pemecahan kasus yg menggunakan galat satu tehnik pemrosesan data aplikasi yang umumnya berpacu dalam sebuah komputansi yg diinginkan atau diharapkan juga pemrosesan data yg diharapkan

Pengertian aplikasi secara generik merupakan indera terapan yg difungsikan secara spesifik serta terpadu sinkron kemampuan yg dimilikinya aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yg siap gunakan bagi user.

Pengertian aplikasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
  1. Menurut Jogiyanto (1999:12) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yg disusun sedemikian rupa sehingga personal komputer dapat memproses input menjadi hasil.
  2. Menurut Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 52) merupakan penerapan menurut rancang sistem buat memasak data yg memakai anggaran atauketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yg dibuat buat mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna.
  3. Menurut Rachmad Hakim S, Aplikasi adalah aplikasi yg dipakai buat tujuan eksklusif, seperti mengolah dokumen, mengatur Windows &, permainan (game), dan sebagainya.
  4. Menurut Harip Santoso, Aplikasi adalah suatu grup file (form, class, rePort) yg bertujuan untuk melakukan kegiatan eksklusif yg saling terkait, contohnya pelaksanaan payroll, pelaksanaan fixed asset, serta lain-lain.

Beberapa bentuk aplikasi yang digabung beserta menjadi suatu paket kadang dianggap sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya merupakan Microsoft Office serta OpenOffice.org, Bahasa Pemrograman yg menggabungkan suatu pelaksanaan pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi pada suatu paket umumnya mempunyai antarmuka pengguna yang mempunyai kesamaan sebagai akibatnya memudahkan pengguna buat memeriksa dan menggunakan tiap pelaksanaan.

Berdasarkan jenisnya, aplikasi personal komputer bisa dibagi sebagai beberapa kategori, yaitu :

1.enterprise

Digunakan buat organisasi yang relatif akbar dengan maksud menghubungkan aliran data dan kebutuhan kabar antar bagian, contoh : IT Helpdesk, Travel Management serta lain-lain.

2.enterprise – SupPort

Sebagai pelaksanaan pendukung menurut Enterprise, contohnya : Database Management, Email Server serta Networking System.

3.individual Worker

Sebagai pelaksanaan yang biasa dipakai buat memasak/edit data oleh tiap individu. Contoh : Ms.office, Photoshop, Acrobat Reader dan lain-lain.

4.aplikasi Akses Konten

Adalah aplikasi yg digunakan sang individu (hanya) buat mengakses konten tanpa kemampuan untuk memasak atau mengedit datanya melainkan hanya melakukan kustomisasi terbatas. Contoh : Games, Media Player, Web Browser.

5. Aplikasi Pendidikan

Biasanya berbentuk simulasi dan mengandung konten yg spesifik buat pembelajaran.

6. Aplikasi Simulasi

Biasa dipakai untuk melakukan simulasi penelitian, pengembangan dan lain-lain. Contoh: Simulasi pengaturan lampu kemudian lintas.

7. Aplikasi Pengembangan Media

Berfungsi buat memasak/menyebarkan media umumnya buat kepentingan komersial, hiburan serta pendidikan. Contoh : Digital Animation Software,
AudioVideo Converter dan lain-lain.

8. Aplikasi Mekanika dan Produk

Dibuat menjadi pelaksana/pengolah data yang spesifik untuk kebutuhan eksklusif. Contoh : Computer Aided Design (CAD), Computer Aided Engineering (CAE), SPSS serta lain-lain.

Berikut ini daftar aplikasi yang bisa memperlancar pekerjaan anda semuanya:
Aplikasi Absensi 2017.xlsm
Aplikasi Analisis Nilai KK-2013 SD.rar
Aplikasi Analisis Soal Pilihan Ganda UAS dan UTS.xlsx
Aplikasi Analisis UH -Kelas-7-9-Semester-I.xlsx
Aplikasi Cetak Masal NISN.xlsm
APLIKASI DCM SMP - Sekolah Menengah Atas VERSI 40 ( MASTER ).rar
Aplikasi Keuangan Sekolah Toop's.rar
Aplikasi Kartu Soal, Kisi-Kisi dan Naskah Soal New Versions.zip
Aplikasi Laporan Pencapaian Kompetensi Siswa SMP 2016 menggunakan Excel.xlsb
Aplikasi KKM K-2013 MTK-2016 76.xlsx
APLIKASI PENILAIAN DAN RAPORT MTs.rar
APLIKASI RAPOR KK-13 Kelas 1 (sesuai dengan Permendikbud No. 23 tahun 2017).xlsx
Aplikasi Nilai 2013.xlsxAPLIKASI RAPOR SD 1-2-4-lima.rar
Aplikasi Raport K13 Kelas 4 Semester dua.rar
Aplikasi Raport K-2013 Sekolah Dasar Permendikbud No 23 Thn 2016.xlsx
APLIKASI RAPORT K13 MTs seri 07.516 Ranking.xlsb
APLIKASI RAPORT K13.rar
aplikasi raport k13 sd permendikbud 23 Tahun 2016.xlsx
Aplikasi Raport K13.xlsm
Aplikasi Raport Kls 4 Kurikulum 2013 Edisi Revisi.xlsm
APLIKASI RAPORT MI, MTS DAN MA TP.zip
Aplikasi Raport MTs K-13 Rev.4 (1).xlsm
APLIKASI RAPORT Sekolah Dasar 2013 FINAL.xlsx
Aplikasi Raport SMK Kurikulum 2013.rar
Aplikasi Raport UAS Ganjil K13 All in One.xlsx
Aplikasi Raport UTS Semester 1 Lengkap Deskriptif.xlsx
Aplikasi Raport_MI.rar
Aplikasi Raport UTS Semester 1.xlsx
Aplikasi SKUM PTK 2017.xlsm
Aplikasi-Administrasi-US-UN_SMP-MTs.xlsm
Aplikasi Surat Mutasi Siswa.xlsm
Aplikasi-KKM-K-13-SMP-MTs-Bahasa Indonesia.xlsx
Aplikasi-Penilaian-1 K13 P53-SD.xlsm
Aplikasi-Kwitansi-Excel-100-Lembar.xlsm
Aplikasi-Penilaian-Raport-IV SD.xlsm
APP PENILAIAN K13 REV 2017 - KELAS 1 news.rar
Semoga Berbagai bentuk Aplikasi Pendidikan Format Excel Terkini ini dapat membantu kelancaran pada merampungkan tugas bapak serta ibu menjadi pendidik generasi muda harapan bangsa.

Bentuk-Bentuk Aplikasi Pendidikan lainnya:
  1. Aplikasi Nilai Harian-Analisis-Raport Sekolah Menengah pertama-MTs KTSP
  2. Aplikasi Super Sederhana untuk Mencetak Surat Tugas
  3. Aplikasi Peta KI dan KD Sekolah Dasar Kelas 1 Kurikulum 2013 Revisi 2017
  4. Aplikasi KKM Kelas 1-6 Sekolah Dasar Kurikulum 2013 Revisi Terbaru
  5. Aplikasi KKM/KBM Kurikulum 2013 Sekolah Menengah pertama/MTs Revisi 2017
  6. Animasi Media Pembelajaran Gratis Untuk Kelas 1-6
  7. Aplikasi Daftar Nilai Kurikulum 2013 Revisi 2017 Kelas 1-2-4-5
  8. Aplikasi Excel Multi Cetak Surat Keputusan Kegiatan Sekolah
  9. Aplikasi Analisis Koreksi Soal Penilaian Kurikulum 2013
  10. Aplikasi Lembar Analisa Penilaian Harian Kurikulum 2013
  11. Aplikasi Supervisi KS SD, SMP, SMA Kurikulum 2013 Dan KTSP
  12. Aplikasi RKT Jenjang Sekolah Dasar,MI Terbaru
  13. Aplikasi Kelengkapan PPDB serta Materi MOS Tahun 2018-2019
  14. Juknis Pengisian Blangko Ijazah Tahun 2018 jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas, SMK

Terima kasih atas kunjungannya kami siap menunggu dan mengupdate data keterangan pendidikan terkini lainnya.

Dikutip/asal dari: lesmardin1988.wordpress.com