PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Ahli
Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan dengan menyelidiki hubungan-interaksi buat menentuka posisi keuangan dan output operasional dan perkembangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan yg tersaji sang perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Munawir (2002:36) analisis laporan keuangan adalah proses penelaahan atau menilik hubungan-interaksi serta tendensi atau kesamaan (isu terkini) buat memilih posisi keuangan dan output operasi dan perkembangan perusahaan yg bersangkutan.

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan penelaahan tentang interaksi-hubungan serta kecenderungan atau animo buat menentukan posisi keuangan serta output operasi dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisis digunakan buat memilih serta mengukur hubungan antara pos-pos yang ada pada laporan sehingga bisa diketahui.

Jenis Rasio keuangan
Analisis rasio keuangan poly digunakan sang calon investor. Sebenarnya analisis ini didasarkan pada hubungan antar pos pada laporan keuangan perusahaan yg akan mencerminkan keadaan keuangan serta hasil menurut operasional perusahaan.

Dalam melakukan analisis rasio keuangan, Sofyan Syafri Harahap (2001:301) mengelompokkan beberapa jenis rasio buat mengukur kinerja keuangan antara lain merupakan:

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuditas menggambarkan kemampuan perusahaan buat menuntaskan kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Rasio ini dapat dihitung menurut pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mendeskripsikan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya jika perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat di hitung berdasarkan pos-pos yg sifatnya jangka panjang seperti aktiva permanen dan hutang jangka panjang.

3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, serta asal yang ada misalnya kegiatan penjualan, kas, kapital, jumlah karyawan, jumlah cabang serta lain-lain.

4. Rasio Leverage
Rasio leverage mendeskripsikan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. 

5. Rasio Aktivitas
Rasio kegiatan mendeskripsikan seberapa jauh kegiatan yg dilakukan perusahaan dalam mempergunakan sumber-sumbernya atau menjalankan operasinya baik dalam aktivitas penjualan, pembelian serta aktivitas lainnya.

6. Rasio Pasar
Rasio pasar merupakan rasio yang lazim dan yang spesifik dipergunakan dipasar kapital yg mendeskripsikan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar kapital.

7. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan mendeskripsikan presentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun.

8. Rasio produktivitas
Rasio produktivitas menunjukkan tingkat produktivitas menurut unit atau aktivitas yang dinilai maka bisa dihitung rasionya.

Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah analisis yg lazim dipakai oleh investor dan pimpinan perusahaan buat mengukur seberapa akbar laba yg sebagai hak pemilik kapital sendiri. Salah satu alasan primer perusahaan beroperasi adalah membentuk laba yg bermanfaat bagi para pemegang saham, berukuran berdasarkan keberhasilan pencapaian alasan ini adalah nomor ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam membentuk keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.

ROE dari Lukman Syamsudin (2002:64) adalah suatu pengukuran menurut penghasilan (income) yang tersedia bagi pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas kapital yg mereka investasikan pada pada perusahaan.

Para pemegang saham melakukan investasi buat mendapatkan pengembalian atas uang mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik mereka telah melakukan hal tersebut ditinjau berdasarkan kacamata akuntansi (Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, 2006:110). Equitas pemilik adalah jumlah aktiva higienis perusahaan, sebagai akibatnya perhitungan ROE sebuah perusahaan bisa dihitung dengan menggunakan rumus (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002:74):

Berdasarkan uraian pada atas, dapat disimpulkan bahwa ROE merupakan pengukuran efektivitas perusahaan buat mendapatkan keuntungan menggunakan mengguanakan kapital perusahaan yang dimilikinya.

PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Ahli
Analisis laporan keuangan adalah penelaahan dengan memeriksa hubungan-hubungan buat menentuka posisi keuangan serta hasil operasional dan perkembangan perusahaan menurut laporan keuangan yg tersaji oleh perusahaan yg bersangkutan.

Menurut Munawir (2002:36) analisis laporan keuangan merupakan proses penelaahan atau menyelidiki interaksi-interaksi dan tendensi atau kesamaan (animo) buat menentukan posisi keuangan serta output operasi dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan penelaahan mengenai interaksi-interaksi dan kesamaan atau isu terkini untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi dan perkembangan perusahaan yg bersangkutan. Metode dan teknik analisis digunakan buat memilih dan mengukur interaksi antara pos-pos yang ada pada laporan sebagai akibatnya bisa diketahui.

Jenis Rasio keuangan
Analisis rasio keuangan poly digunakan oleh calon investor. Sebenarnya analisis ini didasarkan pada interaksi antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang akan mencerminkan keadaan keuangan dan output menurut operasional perusahaan.

Dalam melakukan analisis rasio keuangan, Sofyan Syafri Harahap (2001:301) mengelompokkan beberapa jenis rasio buat mengukur kinerja keuangan antara lain adalah:

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuditas menggambarkan kemampuan perusahaan buat menuntaskan kewajiban jangka pendeknya yg jatuh tempo. Rasio ini bisa dihitung menurut pos-pos aktiva lancar serta hutang lancar.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan pada membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini bisa pada hitung menurut pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva permanen serta hutang jangka panjang.

3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan melalui seluruh kemampuan, dan sumber yang terdapat seperti kegiatan penjualan, kas, kapital, jumlah karyawan, jumlah cabang serta lain-lain.

4. Rasio Leverage
Rasio leverage mendeskripsikan interaksi antara hutang perusahaan terhadap kapital juga asset. 

5. Rasio Aktivitas
Rasio kegiatan mendeskripsikan seberapa jauh aktivitas yg dilakukan perusahaan pada mempergunakan asal-sumbernya atau menjalankan operasinya baik dalam aktivitas penjualan, pembelian serta aktivitas lainnya.

6. Rasio Pasar
Rasio pasar adalah rasio yang lazim serta yg spesifik digunakan dipasar kapital yg mendeskripsikan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal.

7. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan menggambarkan presentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan berdasarkan tahun ke tahun.

8. Rasio produktivitas
Rasio produktivitas menerangkan tingkat produktivitas berdasarkan unit atau kegiatan yang dievaluasi maka sanggup dihitung rasionya.

Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan analisis yang lazim digunakan sang investor dan pimpinan perusahaan buat mengukur seberapa besar keuntungan yg sebagai hak pemilik kapital sendiri. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yg bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah nomor ROE berhasil dicapai. Semakin akbar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan pada membuat laba yg tinggi bagi pemegang saham.

ROE dari Lukman Syamsudin (2002:64) adalah suatu pengukuran dari penghasilan (income) yg tersedia bagi pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa juga pemegang saham preferen) atas kapital yg mereka investasikan pada dalam perusahaan.

Para pemegang saham melakukan investasi buat menerima pengembalian atas uang mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik mereka sudah melakukan hal tadi dilihat menurut kacamata akuntansi (Eugene F. Brigham serta Joel F. Houston, 2006:110). Equitas pemilik merupakan jumlah aktiva higienis perusahaan, sehingga perhitungan ROE sebuah perusahaan bisa dihitung dengan menggunakan rumus (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2002:74):

Berdasarkan uraian pada atas, bisa disimpulkan bahwa ROE merupakan pengukuran efektivitas perusahaan buat menerima keuntungan dengan mengguanakan modal perusahaan yg dimilikinya.

PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL

Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis keuangan perusahaan yang dilakukan menggunakan mengamati harga saham yang berlaku pada pasar. Pengamatan dilakukan dengan mengamati tren harga saham. Berdasarkan tren tadi, analis menciptakan keputusan apakah akan menjual atau membeli saham perusahaan. Seorang analis teknikal yang sejati mempercayai bahwa syarat keuangan perusahaan tercermin pada harga saham. 

Analisis mendasar merupakan analisis keuangan perusahaan yang berdasarkan atas laporan keuangan yang dimuntahkan oleh perusahaan. Agar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi lebih berarti maka diperlukan berbagai analisis atas laporan keuangan. Beberapa contoh analisis yang lazim dipakai adalah analisis horisontal, analisis trend, analisis vertikal/common size (analisis pembandingan laporan keuangan), analisisi rasio, analisis penggunaan dan asal dana, analisis arus kas, analisis kredit. Berikut ini penerangan singkat tentang analisis-analisis yang masih ada pada analisis mendasar.

Analisis horisontal merupakan suatu analisis yang membandingkan 2 periode laporan keuangan atau lebih. Untuk kepentingan analisis 2 atau lebih laporan keuangan tersaji secara komparatif lalu diselisihkan periode ketika ini dengan periode sebelumnya. Dalam laporan ini disajikan kenaikan atau penurunan setiap elemen laporan keuangan yang dinyatakan pada % serta atau nilai mata uang tertentu.

Analisis demam isu memberitahuakn perubahan data keuangan perusahaan dalam % buat beberapa tahun berdasar suatu tahun dasar tertentu. Analisis ini akan lebih bermanfaat buat menilai perkembangan perusahaan dalam periode yg nisbi lebih lama , misalnya lima tahun. Analisis ini diterapkan dalam setiap elemen yang ada pada laporan keuangan.

Laporan common size merupakan suatu bentuk laporan yang menunjukkan item-item didalamnya yang dinyatakan dengan persentase serta juga dalam mata uang. Dalam laporan keuntungan rugi, persentasenya berdasarkan dalam total penjualan dan pada neraca persentasenya didasarkan atas total aktiva.

Analisis rasio keuangan merupakan suatu cara yg membuat perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti. Rasio keuangan sebagai dsar buat menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan keuangan perusahaan yang meliputi diantaranya: likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kemampuan manajemen mendanai investasinya, hasil yang diperoleh pemegang saham berdasarkan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisis penggunaan asal dana adalah keliru satu cara lain yg bisa dipakai buat mengetahui apaka manajemen dapat memakai dana serta memperoleh dana secara efektif dan efisien dan untuk mengetahui apakah perusahaan mempunyai modal kerja yg cukup buat operasi perusahaan. Berdasarkan analisis ini dapat diungkap pula karena-karena kelebihan serta kekuarangan kapital kerja bagi perusahaan.

Analisis arus kas adalah salah satu analisis rasio yg didasarkan atas arus kas perusahaan. Hal ini tidak sama menggunakan analisis rasio pada atas. Kebanyakan pemakai laporan keuangan mendasarkan perhitungannya pada laba rugi serta neraca. Pemakai wajib menyadari bahwa rasio yg diperoleh menurut keuntungan rugi dan neraca memiliki kelemahan. Rasio yg berdasarkan dalam arus kas memiliki kekuatan tersendiri.

Analisis kredit perlu dilakukan khususnya bagi kreditor/investor (forum keuangan) yg bermaksud memberikan bantuan dana kepada perusahaan yg membutuhkan dana. Tujuannya adalah supaya dana yang diberikan dalam perusahaan aman serta perusahaan bisa memakai dana secara efektif serta efisien serta mempu buat mengembalikan dana tadi. Perlu diperhatikan rasio-rasio keuangan serta analisis yg lain seperti kondisi kredit, capita budgeting. 

Pembahasan selanjutnya akan mendasarkan pada analisis mendasar. Namun demikian tidak mengesampingkan bahwa pendekatan teknikal tidak penting. Sebagian akbar pelaku pasar kapital justru melakukan analisis dari analisis teknikal menggunakan alasan bahwa liputan-warta mendasar telah tercermin pada analisis teknikal ini. 

Analisis mendasar merupakan analisis yang didasarkan atas laporan keuangan yang dibentuk oleh perusahaan. Analisis ini juga disebut analisis kuantitatif. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, analis berusaha buat memprediksi kinerja perusahaan pada masa yg akan datang menurut kinerja dalam masa lampau. Analis mendasar mempercayai bahwa harga saham terbentuk dari kinerja perusahaan yg tercermin pada laporan keuangan. Oleh karenanya, laporan keuangan adalah hal yg paling krusial dalam analisis mendasar.

Periode pembuatan laporan keuangan bisa kuartalan, semesteran ataupun tahunan. Namun demikian, umumnya, pengguna laporan keuangan (pihak ekstern) memperoleh laporan keuangan tahunan. 

Laporan keuangan adalah “ladang emas” bagi investor yang bisa menginterpretasikan laporan keuangan. Interpretasi laporan keuangan tadi memperhatikan hal-hal menjadi berikut:

1. Periode laporan keuangan: kuartalan dan tahun
Laporan keuangan yg dibentuk sang manajemen jua mencakup hal-hal menjadi berikut:
a. Ringkasan tahun sebelumnya
b. Informasi tentang perusahaan secara generik, sejarahnya, product and line of business
c. Catatan buat pemegang saham berdasarkan manajemen (chief executive officer)
d. Laporan auditor yg menyatakan bahwa laporan keuangan tadi akurat
e. Diskusi yg mendalam berkaitan menggunakan output finansial serta faktor-faktor yang lain pada bisnis
f. Laporan keuangan yg terdiri menurut keuntungan rugi, neraca serta arus kas
g. Catatan atas laporan keuangan
h. Informasi lainnya: manajemen perusahaan, officers, offices, new location, etc.

2. Diskusi manajemen dan analisis
Analis perlu mengkritisi diskusi dan analisis yg dilakukan oleh manajemen. Analis perlu mencari informasi yang berguna. Untuk itu perlu dipikirkan hal-hal berikut adalah:
a. Apakah komentar manajemen amanah serta seksama? Seberapa jauh?
b. Apakah manajemen mendiskusikan tren keuangan yg signifikan dua periode yg lampau?
c. Apakah komentar manajemen jelas? Hati-hati menggunakan penjelasan yang membingungkan dengan menggunakan bahasa yang muluk-muluk dan slogan-jargon eksklusif. Apabila manajemen memakai ini, mungkin manajemen menyembunyikan sesuatu.

3. Laporan auditor
Pastikan bahwa laporan keuangan yg dibuat sang perusahaan sudah diaudit oleh auditor independen. Hal ini penting buat mengklaim kebenaran dan kejujuran manajemen. 

4. Neraca
Pengguna laporan keuangan harus familier menggunakan kata asset, kewajiban dan ekuitas. Istilah-kata tadi, yang dijumpai di neraca, adalah komponen berdasarkan persamaan dasar akuntansi yaitu assets = kewajiban + ekuitas. Neraca merupakan potret kondisi keuangan perusahan dalam ketika eksklusif. 

5. Laporan laba rugi
Analis jangan terkecoh dengan bottom line. Belum tentu laba higienis yg tinggi menerangkan kinerja perusahaan yang baik. Analis perlu memperhatikan elemen-elemen lain yg ada pada keuntungan rugi. Lihatlah laporan keuangan berdasarkan top line to bottom line.

6. Laporan arus kas
7. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Catatan laporan keuangan ini memberikan kabar-berita yang berkaitan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Catatan laporan keuangan juga mengungkap metoda akuntansi serta hal-hal lain yang mempengaruhi laporan keuangan.

PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL

Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis keuangan perusahaan yg dilakukan menggunakan mengamati harga saham yg berlaku di pasar. Pengamatan dilakukan menggunakan mengamati tren harga saham. Berdasarkan tren tadi, analis menciptakan keputusan apakah akan menjual atau membeli saham perusahaan. Seorang analis teknikal yang sejati mempercayai bahwa syarat keuangan perusahaan tercermin dalam harga saham. 

Analisis mendasar merupakan analisis keuangan perusahaan yang didasarkan atas laporan keuangan yang dimuntahkan oleh perusahaan. Agar informasi yang tersaji pada laporan keuangan sebagai lebih berarti maka diperlukan banyak sekali analisis atas laporan keuangan. Beberapa model analisis yang lazim dipakai adalah analisis horisontal, analisis trend, analisis vertikal/common size (analisis pembandingan laporan keuangan), analisisi rasio, analisis penggunaan dan sumber dana, analisis arus kas, analisis kredit. Berikut ini penjelasan singkat tentang analisis-analisis yang terdapat dalam analisis mendasar.

Analisis horisontal merupakan suatu analisis yg membandingkan 2 periode laporan keuangan atau lebih. Untuk kepentingan analisis 2 atau lebih laporan keuangan disajikan secara komparatif lalu diselisihkan periode ketika ini menggunakan periode sebelumnya. Dalam laporan ini tersaji kenaikan atau penurunan setiap elemen laporan keuangan yg dinyatakan dalam persen dan atau nilai mata uang eksklusif.

Analisis musim memperlihatkan perubahan data keuangan perusahaan pada % buat beberapa tahun berdasar suatu tahun dasar tertentu. Analisis ini akan lebih berguna buat menilai perkembangan perusahaan pada periode yg nisbi lebih usang, contohnya 5 tahun. Analisis ini diterapkan dalam setiap elemen yg terdapat dalam laporan keuangan.

Laporan common size adalah suatu bentuk laporan yg menerangkan item-item didalamnya yang dinyatakan menggunakan persentase dan pula pada mata uang. Dalam laporan keuntungan rugi, persentasenya berdasarkan dalam total penjualan serta dalam neraca persentasenya didasarkan atas total aktiva.

Analisis rasio keuangan adalah suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan sebagai lebih berarti. Rasio keuangan menjadi dsar buat menjawab beberapa pertanyaan krusial tentang kesehatan keuangan perusahaan yang meliputi diantaranya: likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kemampuan manajemen mendanai investasinya, hasil yang diperoleh pemegang saham menurut investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisis penggunaan sumber dana merupakan galat satu alternatif yg bisa dipakai untuk mengetahui apaka manajemen bisa menggunakan dana serta memperoleh dana secara efektif serta efisien serta buat mengetahui apakah perusahaan mempunyai modal kerja yg relatif buat operasi perusahaan. Berdasarkan analisis ini bisa diungkap pula sebab-karena kelebihan serta kekuarangan kapital kerja bagi perusahaan.

Analisis arus kas adalah galat satu analisis rasio yang didasarkan atas arus kas perusahaan. Hal ini tidak selaras menggunakan analisis rasio di atas. Kebanyakan pemakai laporan keuangan mendasarkan perhitungannya dalam keuntungan rugi dan neraca. Pemakai wajib menyadari bahwa rasio yang diperoleh dari keuntungan rugi dan neraca mempunyai kelemahan. Rasio yg didasarkan dalam arus kas mempunyai kekuatan tersendiri.

Analisis kredit perlu dilakukan khususnya bagi kreditor/investor (forum keuangan) yang bermaksud menaruh bantuan dana kepada perusahaan yang membutuhkan dana. Tujuannya merupakan supaya dana yg diberikan pada perusahaan aman serta perusahaan bisa memakai dana secara efektif serta efisien serta mempu buat mengembalikan dana tersebut. Perlu diperhatikan rasio-rasio keuangan dan analisis yang lain misalnya kondisi kredit, capita budgeting. 

Pembahasan selanjutnya akan mendasarkan pada analisis mendasar. Namun demikian tidak mengesampingkan bahwa pendekatan teknikal nir penting. Sebagian besar pelaku pasar kapital justru melakukan analisis berdasarkan analisis teknikal dengan alasan bahwa warta-warta mendasar telah tercermin pada analisis teknikal ini. 

Analisis mendasar merupakan analisis yang berdasarkan atas laporan keuangan yang dibentuk oleh perusahaan. Analisis ini pula disebut analisis kuantitatif. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, analis berusaha buat memprediksi kinerja perusahaan di masa yg akan datang menurut kinerja dalam masa lampau. Analis mendasar mempercayai bahwa harga saham terbentuk berdasarkan kinerja perusahaan yg tercermin pada laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan adalah hal yang paling krusial pada analisis mendasar.

Periode pembuatan laporan keuangan bisa kuartalan, semesteran ataupun tahunan. Tetapi demikian, umumnya, pengguna laporan keuangan (pihak ekstern) memperoleh laporan keuangan tahunan. 

Laporan keuangan adalah “ladang emas” bagi investor yg bisa menginterpretasikan laporan keuangan. Interpretasi laporan keuangan tadi memperhatikan hal-hal menjadi berikut:

1. Periode laporan keuangan: kuartalan dan tahun
Laporan keuangan yg dibentuk sang manajemen juga mencakup hal-hal menjadi berikut:
a. Ringkasan tahun sebelumnya
b. Informasi mengenai perusahaan secara umum, sejarahnya, product and line of business
c. Catatan buat pemegang saham dari manajemen (chief executive officer)
d. Laporan auditor yg menyatakan bahwa laporan keuangan tadi akurat
e. Diskusi yang mendalam berkaitan dengan output finansial serta faktor-faktor yang lain pada bisnis
f. Laporan keuangan yang terdiri menurut keuntungan rugi, neraca serta arus kas
g. Catatan atas laporan keuangan
h. Informasi lainnya: manajemen perusahaan, officers, offices, new location, etc.

2. Diskusi manajemen dan analisis
Analis perlu mengkritisi diskusi dan analisis yg dilakukan oleh manajemen. Analis perlu mencari liputan yang bermanfaat. Untuk itu perlu dipikirkan hal-hal berikut adalah:
a. Apakah komentar manajemen amanah dan akurat? Seberapa jauh?
b. Apakah manajemen mendiskusikan tren keuangan yang signifikan dua periode yang lampau?
c. Apakah komentar manajemen jelas? Hati-hati dengan penerangan yg membingungkan menggunakan memakai bahasa yang muluk-muluk dan jargon-slogan eksklusif. Jika manajemen memakai ini, mungkin manajemen menyembunyikan sesuatu.

3. Laporan auditor
Pastikan bahwa laporan keuangan yg dibentuk oleh perusahaan telah diaudit oleh auditor independen. Hal ini penting buat mengklaim kebenaran serta kejujuran manajemen. 

4. Neraca
Pengguna laporan keuangan wajib familier menggunakan kata asset, kewajiban dan ekuitas. Istilah-kata tadi, yg dijumpai pada neraca, merupakan komponen berdasarkan persamaan dasar akuntansi yaitu assets = kewajiban + ekuitas. Neraca merupakan potret kondisi keuangan perusahan dalam waktu tertentu. 

5. Laporan keuntungan rugi
Analis jangan terkecoh dengan bottom line. Belum tentu keuntungan higienis yang tinggi menerangkan kinerja perusahaan yg baik. Analis perlu memperhatikan elemen-elemen lain yg terdapat pada keuntungan rugi. Lihatlah laporan keuangan menurut top line to bottom line.

6. Laporan arus kas
7. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Catatan laporan keuangan ini memberikan berita-fakta yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan. Catatan laporan keuangan jua mengungkap metoda akuntansi dan hal-hal lain yang mempengaruhi laporan keuangan.

MANAJEMEN KEUANGAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif serta Kualitatif 
Seiring menggunakan krisis multi dimensi yg melanda Indonesia, banyak masalah dan penderitaan yg dialami bangsa ini. Yang termasuk menonjol merupakan dalam aspek ekonomi, yakni terpuruknya aktivitas ekonomi karena semakin poly perusahaan yang bangkrut, perbankan yg dilikuidasi serta meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur. Penyebab berdasarkan krisis ini, bukanlah lantaran mendasar ekonomi yang lemah saja, tetapi lantaran utang swasta luar negeri yang sudah mencapai jumlah yg relatif besar . Krisis yg berkepanjangan ini merupakan krisis merosotnya nilai tukar rupiah yang sangat tajam, dampak adanya spekulasi serta jatuh temponya utang partikelir luar negeri dalam jumlah yg akbar dan secara bersamaan sebagai akibatnya permintaan akan dolar meningkat, ditambah lagi menggunakan banyak terjadinya bala alam yg mengakibatkan nilai tukar rupiah yang semakin lemah. 

Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dicermati dan diukur melalui laporan keuangan. Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan galat satu sumber warta mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja dan perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat bermanfaat buat mendukung pengambilan keputusan yang sempurna, data keuangan wajib dikonversi menjadi keterangan yang bermanfaat pada pengambilan keputusan hemat. Hal ini ditempuh menggunakan cara melakukan analisis pada bentuk rasio-rasio keuangan. Terdapat empat hal yang mendorong analisis laporan keuangan menggunakan contoh rasio keuangan yaitu :
1. Untuk mengendalikan impak perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu
2. Untuk membuat data menjadi lebih memenuhi perkiraan alat statistik yg digunakan
3. Untuk menginvestigasi teori yang terkait dengan rasio keuangan
4. Untuk menelaah interaksi empirik antara rasio keuangan serta perkiraan atau prediksi variabel eksklusif (seperti kebangkrutan atau financial distress). 

Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan berdasarkan sebuah perusahaan adalah buat meramal kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan. Prediksi kelangsungan hayati perusahaan sangat penting bagi manajemen serta pemilik perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya potensi kebangkrutan. 

Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan kombinasi berdasarkan data keuangan suatu perusahaan yang mendeskripsikan kemajuan perusahaan serta dibentuk secara periodik. Ada beberapa pengertian laporan keuangan antara lain menjadi berikut: 
a. Menurut Munawir (2002), laporan keuangan merupakan output menurut proses akuntansi yang bisa digunakan menjadi indera buat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan menggunakan pihak-pihak yg berkepentingan menggunakan dana atau aktivitas perusahaan tadi.
b. Sedangkan dari Harnanto (1998), laporan keuangan merupakan keadaan keuntungan serta output usaha perusahaan dan memberikan rangkuman historis menurut asal ekonomi, kewajiban perusahaan dan aktivitas yang menyebabkan perubahan terhadap asal ekonomi yg dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan mata uang. 

Laporan keuangan mendeskripsikan pengaruh keuangan dari transaksi serta insiden lain yang diklasifikasikan dalam beberapa gerombolan akbar menurut karakteristik ekonominya.

Laporan keuangan bersama pengungkapannya dibuat perusahaan dengan tujuan memberikan liputan yang berguna buat pengambilan keputusan–keputusan investasi dan pendanaan

Tujuan ini terangkum dengan disajikannya laporan keuntungan rugi, neraca, laporan arus kas dan pengungkapan laporan keuangan. Selain itu, tujuan generik laporan keuangan adalah menaruh liputan mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas, perusahaan yg bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan pada rangka menciptakan keputusan-keputusn ekonomi serta memperlihatkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya yg dipercayakan pada mereka dalam rangka mencapai tujuan tadi, suatu laporan keuangan menyajikan berita tentang perusahaan yg meliput: 1) aktiva, dua) kewajiban, 3) ekuitas, 4) pendapatan, beban termasuk laba serta kerugian, 5) arus kas. 

Laporan keuangan yg lengkap terdiri menurut komponen-komponen menjadi berikut ini:
a. Neraca
Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yg mendeskripsikan posisi keuangan suatu perusahaan dalam waktu eksklusif maksudnya merupakan memberitahuakn keadaan keuangan pada tanggal eksklusif umumnya dalam ketika tutup kitab . 

b. Laporan laba rugi 
Laporan keuntungan rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya , rugi laba yang diperoleh sang suatu perusahaan selama periode tertentu. Tujuan pokok laporan keuntungan rugi adalah melaporkan kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan laba. Laporan laba rugi perusahan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan banyak sekali unsur kinerja keuangan yang diharapkan bagi penyajian secara masuk akal. 

c. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas mendeskripsikan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan wajib menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen primer laporan keuangan,yg pertanda:

Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yang asal menurut transaksi dengan pemegang saham misalnya setoran kapital serta pembayaran dividen, menggambarkan jumlah laba dan kerugian yg dari menurut kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan. 

d. Laporan arus kas 
Laporan arus kas dapat memberikan liputan yg memungkinkan para pemakai buat mengevaluasi perubahan pada aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) serta kemampuan buat mensugesti jumlah dan waktu arus kas dalam rangka adaptsi menggunakan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas bermanfaat buat menilai kemampuan perusahaan dalam membentuk kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan contoh untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) berdasarkan berbagai perusahaan.

e. Catatan atas lapoaran keuangan
Catatan atas laporan keuangan wajib tersaji secara sistematis. Setiap pos pada neraca, laporan keuntungan rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan liputan yang terdapat catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan menyampaikan: 
  • Informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan serta kebijakan akuntansi yg dipilih serta diterapkan terhadap peristiwa serta transaksi yg penting
  • Informasi yg diwajibkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak tersaji pada neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas
  • Informasi tambahan yang tidak tersaji pada laporan keuangan tetapi dibutuhkan pada rangka penyajian secar wajar
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Leopold A. Bernstein, analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yg penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan dalam masa kini dan masa kemudian, dengan tujuan buat menentukan estimasi serta prediksi yang paling mungkin mengenai syarat serta kinerja perusahaan dalam masa mendatang (Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty, 2002). 

Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan pada rangka buat memperoleh ukuran-ukuran serta interaksi-hubungan yg berarti serta berguna dalam proses pengambilan keputusan.

Tujuan analisis laporan keuangan sendiri berdasarkan Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2002) antara lain : 
  • sebagai indera screening awal pada menentukan alternatif investasi atau merger 
  • sebagai indera forecasting mengenai syarat serta kinerja keuangan pada masa datang
  • sebagai proses penaksiran terhadap perkara-perkara manajemen, operasi atau perkara lainnya 
  • sebagai indera evaluasi terhadap manajemen. 
Menurut Dwi Prastowo, teknik analisis laporan keuangan mengkategorikan menjadi 2 metode, yaitu :
1) Metode analisis horizontal, merupakan metode analisis yang dilakukan menggunakan cara membandingkan laporan keuangan oleh beberapa periode sehingga dapat diketahui perkembangan serta kecenderungannya. Metode ini terdiri berdasarkan 4 analisis, diantaranya :
a. Analisis komparatif (comparative financial statement analysis) 
Analisis ini dilakukan dengan cara mempelajari neraca, laporan laba rugi atau laporan arus kas yang berurutan menurut satu periode ke periode berikutnya. 

b. Analisis demam isu 
Adalah suatu metode atau teknik analisa buat mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah memberitahuakn kecenderungan tetap, naik atau bahkan turun. Sebuah alat yang berguna buat perbandingan tren jangka panjang adalah tren angka indeks. Analisis ini memerlukan tahun dasar yang menjadi acum buat seluruh pos yang umumnya diberi nomor indeks 100. Lantaran tahun dasar menjadi rujukan buat seluruh perbandingan, pilihan terbaik adalah tahun dimana kondisi usaha normal. 

c. Analisis arus kas (cash flow analysis) 
Adalah suatu analisa untuk karena-sebab berubahnya jumlah uang kas atau buat mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. Analisis ini terutama digunakan sebagai indera buat mengevaluasi asal dana penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan mengenai bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya serta menggunakan asal dananya. Walaupun analisis sederhana laporan arus kas menaruh poly kabar tentang sumber dan penggunaan dana, krusial buat menganalisis arus kas secara lebih rinci. 

d. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis) 
Adalah suatu analisa buat mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan berdasarkan periode ke periode yng lain atau perubahan laba kotor suatu periode menggunakan laba yang dibudgetkan buat periode tersebut. 

2) Metode analisis vertikal, adalah metode analisis yg dilakukan menggunakan cara menganalisis laporan keuangan dalam periode eksklusif. Metode ini terdiri berdasarkan tiga analisis, diantaranya : 

Analisis common size 
Adalah suatu metode analisis untuk mengetahui prosentase investasi dalam masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, pula buat mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosannya yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. Analisis common size menekankan pada 2 faktor, yaitu : pertama asal pendanaan, termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar dan ekuitas dan yg ke 2, komposisi aktiva, termasuk jumlah buat masing-masing aktiva lancar aktiva tidak lancar. 

Analisis impas (break-even) 
Adalah analisa buat memilih tingkat penjualan yg harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut nir mengalami kerugian, tetapi jua belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini jua akan diketahui berbagai tingkat laba atau kerugian untuk berbagai taraf penjualan. 

Analisis ratio. 
Analisis ratio adalah suatu cara buat menganalisis laporan keuangan yang membicarakan hubungan matematik antara suatu jumlah menggunakan jumlah lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya. 

Analisis Ratio Keuangan
Analisis rasio (ratio analysis) adalah suatu alat analisis keuangan yang sangat populer serta poly dipakai. Tetapi kiprahnya seringkali disalah pahami serta sebagai konsekuensinya, kepentingan sering dilebih-lebihkan.

Input dasar untuk analisa rasio keuangan adalah laporan rugi laba serta neraca dalam suatu periode eksklusif yg akan dinilai. Kita harus ingat bahwa rasio adalah indera untuk menyatakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari, dalam hal ini adalah kondisi financial perusahaan. Rasio adalah titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengidentifikasikan area yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Analisis rasio bisa mengungkapkan interaksi krusial dan sebagai dasar perbandingan dalam menemukan syarat dan tren yg sulit buat dideteksi dengan menyelidiki masing-masing komponen yg membentuk rasio (Wild, Subramanyan, Hasley, 2004). 

Analisa ratio digunakan buat membandingkan aneka macam perkiraan dalam kategori tidak sama, yaitu perkiraan antara perkiraan satu menggunakan yg lainnya, baik asumsi antar R/L, maupun R/L dengan neraca.

Analisa rasio tidak hanya memakai rumus terhadap data keuangan, tetapi jua mengintrepretasikan nilai rasio tadi menggunakan menggunakan beberapa analisa, yaitu:

a. Analisa antar perusahaan
Rasio perbandingan antar perusahaan yg tidak sinkron pada saat yang sama yaitu membandingkan kinerja perusahaan menggunakan perusahaan pembanding dimana nilai ratio perusahaan dibandingkan menggunakan nilai rasio perusahaan pembanding dengan tujuan buat pemugaran. Hal ini dilakukan buat menilik apakah terjadi defleksi terhadap standar industri. 

b. Analisa terencana menurut saat ke ketika atau analisa deret berkala
Hal ini dilakuakan berdasarkan pada teori bahwa perusahaan wajib dievaluasi keadaan masa lalunya buat mengetahui arah perkembangannya serta tindakan apa yang sinkron yang harus dilakukan perusahaan untuk jangka menengah serta panjang.

c. Analisa adonan 
Pendekatan yg lebih informatif terhadap analisa rasio merupakan adonan berdasarkan analisa antar perusahaan dan analisa deret bersiklus. Dalam analisa adonan terdapat kaitan antara analisa retio perusahaan menggunakan trend dari industri. Pada umumnya semakin rendah ratio mencerminkan rata-homogen penagihan perusahaan semakin baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada melakukan analisa ratio, antara lain:
1. Sebuah ratio tunggal secara umum tidaklah bisa menaruh keterangan yang memadai buat mengetahui semua kinerja perusahaan.
2. Laporan keuangan yg dibandingkan wajib dalam periode yang sama. Apabila tidak maka penyimpangan yg ditimbulkan sang impak musiman dapat menghasilkan konklusi yang keliru lantaran pembuatan keputusan yang keliru.
3. Sebaiknya menggunakan dasar laporan keuangan yang sudah diaudit lantaran data keuangan perusahaan dapat mencerminkan syarat keuangan perusahaan yg sebenarnya.
4. Data yg diperbandingkan disususn menggunakan cara yang sama dengan menggunakan perlakuan akuntansi yang tidak sinkron khususnya buat penyusutan serta persediaan bisa menyebabkan penyimpangan dalam output analisa ratio.

Rasio wajib diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang mensugesti pembilang dapat berkorelasi menggunakan faktor yang mempengaruhi penyebut. Sebagai contoh, perusahaan bisa memperbaiki rasio beban operasi terhadap penjualan dengan mengurangi biaya yg menstimulasi penjualan. Pengurangan jenis porto seperti ini, kemungkinan membuahkan pada penurunan penjualan atau pangsa pasar jangka panjang. Dengan demikian, profitabilitas yg tampaknya membaik pada jangka pendek, bisa Mengganggu prospek perusahaan pada masa depan. Kita wajib menginterpretasikan perubahan tadi dengan tepat. Banyak rasio mempunyai variabel penting yg sama menggunakan rasio lainnya. Dengan demikian, tidaklah perlu buat menghitung seluruh rasio yang mungkin buat menganalisis sebuah situasi. Rasio, seperti sebagian akbar teknik analisis keuangan, tidak relevan pada isolasi. Rasio bermanfaat jika diinterpretasikan dalam perbandingan dengan 1) rasio tahun sebelumnya, dua) standar yang dipengaruhi sebelumnya, tiga) rasio pesaing. Pada akhirnya, variabilitas rasio sepanjang waktu sama pentingnya menggunakan trennya. 

Dengan memakai hasil analisis rasio, dapat mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan (strngth serta weakness) perusahaan pada masa lalu sebagai dasar penetapan strategi dalam masa tiba. Artinya, tujuan analisis merupakan buat mengetahui posisi keuangan pada masa lalu dan sekarang yg akan digunakan menjadi dasar pengambilan keputusan tentang kebijakan masa tiba.

Jenis-Jenis Analisa Ratio
Pada umumnya analisis terhadap rasio adalah langkah awal pada analisis keuangan guna menilai prestasi dan syarat keuangan suatu perusahaan. Ukuran yg digunakan merupakan rasio yang memperlihatkan interaksi antara dua data keuangan. Beberapa rasio keuangan dapat dikelompokkan sebagai lima macam, yaitu antara lain:
1. Rasio Likuiditas, menampakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Rasio ini ditunjukkan dalam besar kecilnya aktiva lancar.
a. Current Ratio (ratio lancar), merupakan perbandingan antara aktiva lancar menggunakan hutang lancar. Dimana kemampuan untuk membayar hutang yg segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
b. Cash ratio (ratio of immediate solvency), adalah kemampuan buat membayar utang yg segera wajib dipenuhi menggunakan kas yang tersedia pada perusahaan dan pengaruh yang dapat segera diuangkan.
c. Quick Ratio (ratio cepat), dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar, lalu membagi sisanya menggunakan hutang lancar Dimana kemampuan untuk membayar utang yang segera wajib dipenuhi menggunakan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets).

2. Rasio aktivitas, mengukur seberapa efektif perusahaan memakai sumber – sumber daya sebagaimana digariskan sang kebijaksanaan perusahaan sebagai penjualan atau kas. Rasio ini menyangkut perbandingan antara penjualan dengan aktiva pendukung terjadinya penjualan artinya rasio ini menduga bahwa suatu perbandingan yang “layak” sine qua non antara penjualan dan berbagai aktiva contohnya : persediaan, piutang, aktiva tetap, dan lain-lain. Rasio produksi mencakup : 
a. Account receivable ratio, mengetahui jumlah saat yang diharapkan buat mengumpulkan piutang selama satu tahun yg bisa dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan homogen-homogen piutang.
b. Inventaory ratio, menhitung kemampuan persediaan berputar selama satu tahun yang diukur menggunakan menggunakan inventory turnover dan waktu homogen-rata persediaan tertahan di gudang. Semakin mini nomor , maka semakin baik lantaran resiko yg semakin kecil.
c. Total asset turnover, kemampuan total aktiva buat berputar selama satu tahun buat membentuk penjualan.

3. Rasio Leverage, menunjukkan penjaminan utang, baik dengan menggunakan total aktiva maupun modal sendiri.
a. Total debt, mengukur presentase penggunaan dana berdasarkan kreditur yang dihitung dengan cara membagi total hutang dengan total aktiva. Dimana beberapa bagian menurut keseluruhan kebutuhan dana yg dibelanjai menggunakan utang atau berapa bagian berdasarkan aktiva yg digunakan buat menjamin utang.
b. Debt to equity ratio, adalah bagian dari setiap rupiah kapital sendiri yg dijadikan agunan buat keseluruhan utang. Secara sistematis bisa ditulis sebagai perbandingan antara total utang menggunakan kapital. 
c. Long term debt to equity ratio, merupakan bagian menurut setiap rupiah kapital sendiri yang dijadikan agunan buat utang jangka panjang. 
Utang jangka panjang
      Long term debt to equity ratio =      -----------------------------
                                                                     Modal sendiri
d. Tangible assets debt coverage, adalah besarnya aktiva permanen tangible yg dipakai buat mengklaim utang jangka panjang setiap rupiahnya.
Jumlah aktiva – Intangibles – utang lancar
Tangible assets debt coverage =   ------------------------------------------------------------
                                                                                    Hutang jangka panjang

e. Time interest earned, dihitung menggunakan membagi keuntungan sebelum bunga dan pajak (EBIT) menggunakan beban bunga. Rasio ini mengukur seberapa jauh laba bisa berkurang tanpa menyulitkan perusahaan pada memenuhi kewajiban membayar bunga tahunan. Dimana besarnya jaminan keuntungan buat membayar bunga utang jangka panjang.

4. Rasio profitabilitas, dipakai buat mengukur seberapa efekif pengelolaan perusahaan sebagai akibatnya membuat keuntungan sebagai berikut: 
Gross profit margin, menampakan kemampuan penjualan pada membuat keuntungan kotor. 
Net profit margin, kemampuan setiap rupiah penjualan buat membuat laba bersih (Earning After Tax, EAT) 
Return on total assets, menampakan kemampuan total aktiva membuat keuntungan sebelum dipotong bunga serta pajak (EBIT) 
Rate of return on investment, kemampuan aktiva rata-rata dalam membuat laba setelah pajak. 
Return on equity, Kemampuan dari kapital sendiri untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham preferen serta saham biasa. 

5. Rasio pasar, diterapkan buat perusahaan yg telah go public serta mengukur kemampuan perusahaan pada membangun nilai terutama dalam pemegang saham serta calon investor. Rasio pasar mencerminkan penilaian pemgang saham menurut segala aspek atas kinerja masa lalu perusahaan dan asa kinerja pada masa yang akan tiba. 
Earning per share, menerangkan jumlah pendapatan bersih yg tersedia buat pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yg beredar. 
Price earning ratio, rasio antara harga pasar saham menggunakan laba per lbr saham. Jika rasio ini lebih rendah menurut dalam rasio industri homogen, bisa merupakan indikasi bahwa investasi dalam saham perusahaan ini lebih beresiko daripada rata -rata industri. Rasio harga pasar dalam biasanya dipakai buat melihat saham perusahaan dan mengukur julah uang dimana investor bersedia membayar buat setiap rupiah pendapatan perusahaan. Besarnya rasio harga pasar menunjukkan taraf agama investor terhadap kinerja perusahaan pada masa depan. 
Market to book value, perbandingan antara nilai pasar saham dengan nilai kitab saham, pula adalah indikasi bahwa para investor menghargai perusahaan. Ratio harga pasar per nilai buku menunjukkan bagaimana evaluasi investor terhadap kinerja perusahaan. Ratio ini menghubungkan nilai pasar saham perusahaan terhadap nilai kitab atau nilai akutansi. Untuk menghitungnya pertama harus dihitung nilai kitab per lembar saham biasa. 
                                                                                    Ekuitas saham biasa
      Niali buku per lembar saham biasa = ------------------------------------------------------    
Jumlah lembar saham biasa yang beredar

Tabel  Ratio keuangan buat Perusahaan x
Ratio Keuangan

Cara Perhitungan

19x2

19x3

Ratio Liquiditas:




Curent ratio
Aktiva lancar
2,2
2,17

Utang lancar


Quick ratio
Kas+surat berharga+piutang
1,3
1,26

Utang lancar


Cash ratio
Kas+surat berharga+piutang
0,91
1,00

Utang lancar






Ratio Aktivitas




Account receivable turnover
Penjualan kredit bersih
8,16
4,57

Piutang rata-rata


Average collection periode
______365______
44,7 hari
79,9 hari

Perputaran piutang


Inventory turnover
Harga pokok penjualan
1,26
1,05

rata-homogen persediaan


Average age of inventory
_________365_________
289,7 hari
3,47 hari

Perputaran persediaan


Operating cycle
Average collection periode+
334,4 hari
427,lima hari

Average age of inventory


Total asset turnover
__Penjualan bersih__
0,530
0,381

Total aktiva homogen-rata






Ratio Leverage




Debt ratio
Total utang
0,63
0,62

Total aktiva


Debt/ Equity ratio
__Total utang__
1,67
1,60

Modal sendiri


Time interest eamed
___EBIT___
11 kali
9 kali

Biaya bunga






Ratio Profitabilitas




Gross profit margin
__Laba kotor__
0,41
0,12

Penjualan bersih


Profit margin
________EAT______
0,12
0,12

Penjualan bersih


Return on total assets
________EAT______
0,0623
0,1200

Total aktiva homogen-rata


Return on common equity
_______EAT_______
0,17
0,17

Modal sendiri






Nilai pasar




Eamings per share
EAT - Dividend Sh Preferen
Rp dua,67
Rp dua,13

Jumlah Sh biasa beredar


Price/Eamings ratio
Harga pasar per saham
8,24
9,39

Eamings per share


Book value per share
Modal sendiri - saham preferen
Rp 16,67
Rp 18,80

Jumlah Sh biasa beredar


Dividend yield
__Dividend per saham__



Harga pasar per saham


Dividend payout
__Dividend per saham__



Pendapatan per saham






Sumber: Moeljadi, 2006

Intrepretasi Analisa Ratio
Dari model analisa ratio dalam tabel 1. Untuk Perusahaan x, maka nilai ratio buat tahun 19x3 tadi dapat diintrepretasikan:

1. Rasio Likuiditas, 
a. Current Ratio = dua,17 : berarti setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin sang aktiva lancar sebanyak Rp dua,17
b. Cash ratio = 1,26 : berarti setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin sang kas, surat berharga dan piutang sebesar Rp 1.26
c. Quick Ratio = 0,91 : berarti setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin Rp 0,91 uang kas.

Liquiditas persediaan yang rendah dapat diakibatkan oleh dua faktor yaitu:
a) terlalu banyak macam persediaan macam persediaan yg tidak bisa dijual menggunakan gampang karena merupakan barang setengan jadi, barang lama atau barang buat kegunaan eksklusif.
b) apabila barang tadi dijual menggunakan kredit maka akan sebagai piutang terlebih dahulu sebelum sebagai uang kas. Ratio cepat merupakan alat ukur likuiditas yg lebih baik jika persediaan nir mudah diuangkan. Jika persediaan likuid maka rasio lancar merupakan ukuran likuiditas yg lebih disukai.

Pada umumnya menurut ke 3 indera ukur likuiditas yang telah diterangkan diatas, apabila meningkat nilainyan maka likuiditas perusahaan semakin baik. Kelebihan likuiditas akan mengurangi resiko ketidakmampuan memenuhi kewajiban jangka pendek yang sudah jatuh tempo sehingga akan mengurangi keuntungan. Jadi porto buat meningkatkan likuiditas adalah pertukaran antara laba serta likuiditas.

2. Rasio kegiatan: 
a. Account receivable ratio = 4,57 kali, ialah dana yang tertanam pada piutang itu mampu berputar sebesar 4,57 kali dalam satu tahun. Averege Collection Periodenya merupakan 80 hari, yang artinya dibutuhkan saat homogen-rata 80 hari buat mengumpulkan mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali. Semakin singkat, maka semakin baik sebab semakin cepat tertagih.

b. Inventaory ratio = 1,05 kali, merupakan kemampuan dana yg tertanam pada persediaan buat berputar pada tahun 19x3 itu adalah 1,05 kali. Sedangkan saat rata-rata menurut persediaan tertahan di gudang dihitung menggunakan average of inventory, atau sama dengan 347,6 hari. Semakin kecil nomor , maka semakin baik karena resiko yang semakin mini .

Untuk mengetahui siklus operasi pada bisnis tertentu digunakan berukuran operating cycle yang memberitahuakn jumlah hari yg diharapkan buat mengonversikan persediaan piutang hingga kembali sebagai uang kas.

Operating cycle = Averege Collection Periode + average of inventory

c. Total asset turnover = 0.381, artinya kemampuan dana yang tertanam dalam total aktiva rata-rata hanya dapat berputar 0,381 kali dalam 1 tahun sehingga menghasilkan penerimaan penjualan bersih. Dengan kata lain, setiap Rp 1,00 aktiva hanya sanggup menghasilkan penjualan sebesar Rp 0,381. Semakin kecil ratio tersebut, maka semakin buruk.

3. Rasio Leverage.
a. Total debt = 0,62 : adalah 62% berdasarkan total aktiva itu dibiayai dengan menggunakan dana yang dari menurut utang.
b. Debt to equity ratio = 1,60 : artinya bagian menurut utang yang dijamin sang modal sendiri hanya sebesar 1/(1,6) = 0,625 stsu 62,lima%. Jadi, jika perusahaan itu dilikuidasi, maka bagian utang yang dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri hanya 62,5%. 
c. Long term debt to equity ratio = 0,95 adalah hanya 95% menurut modal sendiri yang akan digunakan untuk mengklaim utang jangka panjang.
d. Time interest earned = 9 kali, adalah EBIT yg diperoleh itu 9 kali porto bunga, atau bisa pula diartikan bahwa setiap Rp 1,00 bunga dijamin sang Rp 9,00 EBIT

4. Rasio profitabilitas
a. Gross profit margin = 0,38 artinya setiap penjualan Rp 1,00 akan membuat keuntungan kotor sebesar Rp 0,38
b. Net profit margin = 0,12 adalah Rp 1,00 penjualan bisa menghasilkan Rp 0,12 keuntungan sehabis pajak (EAT)
c. Return on total assets = 0,08 adalah Rp 1,00 total aktiva sanggup membentuk Rp 0,08 keuntungan sebelum dipotong bunga dan pajak (EBIT)
d. Rate of return on investment = 0,0457 adalah setiap Rp 1,00 aktiva rata-rat mempu menghasilkan laba sesudah pajak sebesar Rp 0,0457
e. Return on equity = 0,123 adalah setiap Rp 1,00 kapital sendiri bisa membuat Rp 0,123 buat para pemegang saham.

5. Rasio pasar 
Earning per share =dua,12 
Price earning ratio = 9,39 ialah semakin tinggi nilai ratio P/E ini maka semakin baik karena dapt menerangkan tingginya tingkat pertumbuhan dividen yg dibutuhkan oleh para pemodal. 
Market to book value = 18,80 

Analisa Ratio Keseluruhan
Dalam menganalisis analisa Rasio Keseluruhan bisa memakai pendekatan ANALISA SISTEM DUPONT

Analisa sistem DuPont dipakai oleh manager keuangan buat membedah secara terstruktur laporan keuangan dan menilai syarat keuangan perusahaan (Ridwan, 2003). Sistem DuPont menggabungkan laporan keuntungan/rugi dan neraca pada dua kompendium indera ukur yaitu Hasil Atas Aset atau HAA (Return on Total Aset) dan Hasil Atas Equitas atau HAE (Return on Equity)

HAA = Margin Laba Bersih x Perputaran Total Aktiva
            Laba bersih selesainya pajak                 Penjualan                       Laba higienis sesudah pajak
            ------------------------------   x   ---------------          =   -----------------------------
   Penjualan                                    Total aktiva                         Total aktiva

HAE = HAA x PTK (Pengganda Tingkat Keuangan)
            Laba higienis setelah pajak        Total aktiva                 Laba bersih selesainya pajak
            ------------------------------    x  -----------------     =   ---------------------------------
                        Total aktiva                   Ekuitas                                  Ekuitas

Analisa sistem DuPont

MANAJEMEN KEUANGAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif 
Seiring menggunakan krisis multi dimensi yang melanda Indonesia, poly kasus serta penderitaan yg dialami bangsa ini. Yang termasuk menonjol merupakan dalam aspek ekonomi, yakni terpuruknya aktivitas ekonomi lantaran semakin banyak perusahaan yang bangkrut, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah energi kerja yang menganggur. Penyebab dari krisis ini, bukanlah lantaran fundamental ekonomi yg lemah saja, namun karena utang partikelir luar negeri yg sudah mencapai jumlah yang relatif besar . Krisis yang berkepanjangan ini adalah krisis merosotnya nilai tukar rupiah yang sangat tajam, dampak adanya spekulasi serta jatuh temponya utang swasta luar negeri pada jumlah yg besar dan secara bersamaan sehingga permintaan akan dolar semakin tinggi, ditambah lagi dengan banyak terjadinya bala alam yg mengakibatkan nilai tukar rupiah yg semakin lemah. 

Kebangkrutan suatu perusahaan bisa ditinjau dan diukur melalui laporan keuangan. Laporan Keuangan yg diterbitkan oleh perusahaan adalah galat satu asal informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja dan perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna buat mendukung pengambilan keputusan yang tepat, data keuangan wajib dikonversi menjadi keterangan yang berguna pada pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh menggunakan cara melakukan analisis dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Terdapat empat hal yang mendorong analisis laporan keuangan menggunakan model rasio keuangan yaitu :
1. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu
2. Untuk menciptakan data sebagai lebih memenuhi perkiraan alat statistik yang digunakan
3. Untuk menginvestigasi teori yg terkait menggunakan rasio keuangan
4. Untuk mempelajari hubungan empirik antara rasio keuangan dan perkiraan atau prediksi variabel eksklusif (seperti kebangkrutan atau financial distress). 

Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan dari sebuah perusahaan merupakan buat meramal kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan. Prediksi kelangsungan hidup perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan buat mengantisipasi kemungkinan adanya potensi kebangkrutan. 

Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah kombinasi dari data keuangan suatu perusahaan yg menggambarkan kemajuan perusahaan serta dibentuk secara periodik. Ada beberapa pengertian laporan keuangan antara lain menjadi berikut: 
a. Menurut Munawir (2002), laporan keuangan merupakan hasil menurut proses akuntansi yg bisa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau kegiatan suatu perusahaan dengan pihak-pihak yg berkepentingan dengan dana atau aktivitas perusahaan tadi.
b. Sedangkan dari Harnanto (1998), laporan keuangan adalah keadaan laba serta output usaha perusahaan serta memberikan rangkuman historis berdasarkan asal ekonomi, kewajiban perusahaan serta aktivitas yg menyebabkan perubahan terhadap asal ekonomi yg dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan mata uang. 

Laporan keuangan menggambarkan efek keuangan berdasarkan transaksi dan insiden lain yang diklasifikasikan pada beberapa kelompok besar berdasarkan ciri ekonominya.

Laporan keuangan bersama pengungkapannya dibentuk perusahaan menggunakan tujuan memberikan informasi yang berguna buat pengambilan keputusan–keputusan investasi dan pendanaan

Tujuan ini terangkum menggunakan disajikannya laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas serta pengungkapan laporan keuangan. Selain itu, tujuan umum laporan keuangan merupakan memberikan fakta mengenai posisi keuangan, kinerja serta arus kas, perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka menciptakan keputusan-keputusn ekonomi dan memberitahuakn pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan asal daya yg dipercayakan pada mereka pada rangka mencapai tujuan tadi, suatu laporan keuangan menyajikan keterangan tentang perusahaan yg meliput: 1) aktiva, dua) kewajiban, tiga) ekuitas, 4) pendapatan, beban termasuk laba serta kerugian, 5) arus kas. 

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai ini dia:
a. Neraca
Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yg menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dalam waktu eksklusif maksudnya merupakan memperlihatkan keadaan keuangan dalam tanggal eksklusif umumnya pada saat tutup buku. 

b. Laporan keuntungan rugi 
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis mengenai penghasilan, porto, rugi keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Tujuan utama laporan keuntungan rugi adalah melaporkan kemampuan riil perusahaan pada membuat laba. Laporan laba rugi perusahan tersaji sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yg dibutuhkan bagi penyajian secara masuk akal. 

c. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan wajib menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan,yang menerangkan:

Laporan perubahan ekuitas, kecuali buat perubahan yang dari menurut transaksi menggunakan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah keuntungan serta kerugian yg dari menurut kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan. 

d. Laporan arus kas 
Laporan arus kas bisa memberikan kabar yang memungkinkan para pemakai buat mengevaluasi perubahan pada aktiva higienis perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) serta kemampuan buat mempengaruhi jumlah dan ketika arus kas dalam rangka adaptsi menggunakan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan pada membentuk kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan contoh buat menilai serta membandingkan nilai kini berdasarkan arus kas masa depan (future cash flow) dari aneka macam perusahaan.

e. Catatan atas lapoaran keuangan
Catatan atas laporan keuangan wajib tersaji secara sistematis. Setiap pos pada neraca, laporan laba rugi serta laporan arus kas harus berkaitan menggunakan keterangan yg masih ada catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan menyampaikan: 
  • Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih serta diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yg penting
  • Informasi yang diwajibkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak tersaji pada neraca, laporan keuntungan rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas
  • Informasi tambahan yg nir disajikan dalam laporan keuangan namun diharapkan dalam rangka penyajian secar wajar
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Leopold A. Bernstein, analisis laporan keuangan adalah suatu proses yg penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan serta output operasi perusahaan pada masa sekarang serta masa kemudian, dengan tujuan buat memilih estimasi serta prediksi yang paling mungkin tentang kondisi dan kinerja perusahaan dalam masa mendatang (Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty, 2002). 

Analisis laporan keuangan meliputi pengaplikasian banyak sekali alat serta teknik analisis dalam laporan dan data keuangan dalam rangka buat memperoleh berukuran-ukuran dan interaksi-hubungan yang berarti dan bermanfaat pada proses pengambilan keputusan.

Tujuan analisis laporan keuangan sendiri berdasarkan Dwi Prastowo serta Rifka Juliaty (2002) antara lain : 
  • sebagai alat screening awal dalam menentukan alternatif investasi atau merger 
  • sebagai alat forecasting tentang kondisi dan kinerja keuangan di masa datang
  • sebagai proses penaksiran terhadap perkara-perkara manajemen, operasi atau kasus lainnya 
  • sebagai alat penilaian terhadap manajemen. 
Menurut Dwi Prastowo, teknik analisis laporan keuangan dikategorikan menjadi 2 metode, yaitu :
1) Metode analisis horizontal, merupakan metode analisis yang dilakukan menggunakan cara membandingkan laporan keuangan sang beberapa periode sebagai akibatnya dapat diketahui perkembangan serta kecenderungannya. Metode ini terdiri dari 4 analisis, diantaranya :
a. Analisis komparatif (comparative financial statement analysis) 
Analisis ini dilakukan dengan cara mempelajari neraca, laporan keuntungan rugi atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. 

b. Analisis ekspresi dominan 
Adalah suatu metode atau teknik analisa buat mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menampakan kecenderungan tetap, naik atau bahkan turun. Sebuah alat yang berguna buat perbandingan tren jangka panjang adalah tren angka indeks. Analisis ini memerlukan tahun dasar yg menjadi acum buat seluruh pos yg umumnya diberi nomor indeks 100. Lantaran tahun dasar menjadi acum buat semua perbandingan, pilihan terbaik adalah tahun dimana kondisi bisnis normal. 

c. Analisis arus kas (cash flow analysis) 
Adalah suatu analisa buat sebab-karena berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui asal-asal serta penggunaan uang kas selama periode eksklusif. Analisis ini terutama dipakai sebagai indera buat mengevaluasi sumber dana penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya serta menggunakan asal dananya. Walaupun analisis sederhana laporan arus kas memberikan banyak kabar tentang asal dan penggunaan dana, krusial untuk menganalisis arus kas secara lebih rinci. 

d. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis) 
Adalah suatu analisa untuk mengetahui karena-sebab perubahan keuntungan kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yng lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yg dibudgetkan buat periode tadi. 

2) Metode analisis vertikal, adalah metode analisis yang dilakukan menggunakan cara menganalisis laporan keuangan pada periode eksklusif. Metode ini terdiri berdasarkan tiga analisis, diantaranya : 

Analisis common size 
Adalah suatu metode analisis buat mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosannya yang terjadi dihubungkan menggunakan jumlah penjualannya. Analisis common size menekankan dalam 2 faktor, yaitu : pertama sumber pendanaan, termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar dan ekuitas dan yg ke 2, komposisi aktiva, termasuk jumlah buat masing-masing aktiva lancar aktiva nir lancar. 

Analisis impas (break-even) 
Adalah analisa buat memilih taraf penjualan yg harus dicapai oleh suatu perusahaan supaya perusahaan tersebut nir mengalami kerugian, namun juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini pula akan diketahui aneka macam taraf keuntungan atau kerugian buat berbagai tingkat penjualan. 

Analisis ratio. 
Analisis ratio merupakan suatu cara buat menganalisis laporan keuangan yg mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah menggunakan jumlah lainnya atau perbandingan antara satu pos menggunakan pos lainnya. 

Analisis Ratio Keuangan
Analisis rasio (ratio analysis) merupakan suatu indera analisis keuangan yg sangat populer serta banyak dipakai. Tetapi perannya seringkali disalah pahami dan sebagai konsekuensinya, kepentingan sering dilebih-lebihkan.

Input dasar buat analisa rasio keuangan merupakan laporan rugi laba dan neraca dalam suatu periode tertentu yg akan dinilai. Kita harus ingat bahwa rasio merupakan indera untuk menyatakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari, dalam hal ini adalah kondisi financial perusahaan. Rasio merupakan titik awal, bukan titik akhir. Rasio yg diinterpretasikan menggunakan sempurna mengidentifikasikan area yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Analisis rasio dapat menyampaikan hubungan penting serta menjadi dasar perbandingan pada menemukan syarat dan tren yang sulit buat dideteksi dengan menyelidiki masing-masing komponen yang menciptakan rasio (Wild, Subramanyan, Hasley, 2004). 

Analisa ratio digunakan buat membandingkan aneka macam asumsi dalam kategori tidak sama, yaitu perkiraan antara perkiraan satu menggunakan yang lainnya, baik perkiraan antar R/L, maupun R/L dengan neraca.

Analisa rasio tidak hanya menggunakan rumus terhadap data keuangan, tetapi juga mengintrepretasikan nilai rasio tadi menggunakan menggunakan beberapa analisa, yaitu:

a. Analisa antar perusahaan
Rasio perbandingan antar perusahaan yg tidak selaras dalam saat yg sama yaitu membandingkan kinerja perusahaan menggunakan perusahaan pembanding dimana nilai ratio perusahaan dibandingkan dengan nilai rasio perusahaan pembanding dengan tujuan buat pemugaran. Hal ini dilakukan buat menilik apakah terjadi penyimpangan terhadap baku industri. 

b. Analisa terjadwal berdasarkan waktu ke waktu atau analisa deret berkala
Hal ini dilakuakan dari dalam teori bahwa perusahaan wajib dievaluasi keadaan masa lalunya buat mengetahui arah perkembangannya dan tindakan apa yg sinkron yg wajib dilakukan perusahaan buat jangka menengah dan panjang.

c. Analisa adonan 
Pendekatan yg lebih informatif terhadap analisa rasio adalah campuran menurut analisa antar perusahaan serta analisa deret bersiklus. Dalam analisa adonan masih ada kaitan antara analisa retio perusahaan menggunakan animo dari industri. Pada umumnya semakin rendah ratio mencerminkan rata-rata penagihan perusahaan semakin baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisa ratio, antara lain:
1. Sebuah ratio tunggal secara umum tidaklah dapat memberikan berita yg memadai buat mengetahui seluruh kinerja perusahaan.
2. Laporan keuangan yg dibandingkan harus dalam periode yg sama. Apabila nir maka penyimpangan yang ditimbulkan sang efek musiman bisa menghasilkan konklusi yang keliru lantaran pembuatan keputusan yg keliru.
3. Usahakan memakai dasar laporan keuangan yang telah diaudit karena data keuangan perusahaan bisa mencerminkan syarat keuangan perusahaan yg sebenarnya.
4. Data yang diperbandingkan disususn menggunakan cara yg sama menggunakan memakai perlakuan akuntansi yg tidak selaras khususnya buat penyusutan dan persediaan bisa menyebabkan distorsi pada hasil analisa ratio.

Rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati lantaran faktor-faktor yg menghipnotis pembilang dapat berkorelasi dengan faktor yang mensugesti penyebut. Sebagai contoh, perusahaan bisa memperbaiki rasio beban operasi terhadap penjualan menggunakan mengurangi biaya yang menstimulasi penjualan. Pengurangan jenis biaya seperti ini, kemungkinan mengakibatkan pada penurunan penjualan atau pangsa pasar jangka panjang. Dengan demikian, profitabilitas yang tampaknya membaik dalam jangka pendek, dapat menghambat prospek perusahaan pada masa depan. Kita wajib menginterpretasikan perubahan tadi menggunakan tepat. Banyak rasio mempunyai variabel krusial yg sama dengan rasio lainnya. Dengan demikian, tidaklah perlu untuk menghitung semua rasio yg mungkin buat menganalisis sebuah situasi. Rasio, misalnya sebagian besar teknik analisis keuangan, tidak relevan pada isolasi. Rasio bermanfaat apabila diinterpretasikan dalam perbandingan menggunakan 1) rasio tahun sebelumnya, dua) standar yang ditentukan sebelumnya, tiga) rasio pesaing. Pada akhirnya, variabilitas rasio sepanjang saat sama pentingnya dengan trennya. 

Dengan memakai output analisis rasio, bisa mengetahui kekuatan-kekuatan serta kelemahan-kelemahan (strngth serta weakness) perusahaan dalam masa lalu sebagai dasar penetapan strategi dalam masa datang. Artinya, tujuan analisis adalah buat mengetahui posisi keuangan dalam masa kemudian serta sekarang yang akan digunakan menjadi dasar pengambilan keputusan tentang kebijakan masa datang.

Jenis-Jenis Analisa Ratio
Pada umumnya analisis terhadap rasio merupakan langkah awal pada analisis keuangan guna menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Ukuran yang dipakai merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara 2 data keuangan. Beberapa rasio keuangan dapat dikelompokkan sebagai 5 macam, yaitu antara lain:
1. Rasio Likuiditas, menampakan kemampuan perusahaan pada memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Rasio ini ditunjukkan pada besar kecilnya aktiva lancar.
a. Current Ratio (ratio lancar), merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dimana kemampuan buat membayar hutang yg segera wajib dipenuhi dengan aktiva lancar.
b. Cash ratio (ratio of immediate solvency), adalah kemampuan buat membayar utang yang segera harus dipenuhi menggunakan kas yg tersedia pada perusahaan serta imbas yg dapat segera diuangkan.
c. Quick Ratio (ratio cepat), dihitung dengan mengurangkan persediaan berdasarkan aktiva lancar, lalu membagi sisanya dengan hutang lancar Dimana kemampuan buat membayar utang yang segera wajib dipenuhi dengan aktiva lancar yg lebih likuid (quick assets).

2. Rasio kegiatan, mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan asal – asal daya sebagaimana digariskan oleh kebijaksanaan perusahaan sebagai penjualan atau kas. Rasio ini menyangkut perbandingan antara penjualan menggunakan aktiva pendukung terjadinya penjualan ialah rasio ini menganggap bahwa suatu perbandingan yg “layak” sine qua non antara penjualan dan banyak sekali aktiva contohnya : persediaan, piutang, aktiva permanen, serta lain-lain. Rasio produksi mencakup : 
a. Account receivable ratio, mengetahui jumlah waktu yang diharapkan buat mengumpulkan piutang selama satu tahun yang bisa dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan rata-rata piutang.
b. Inventaory ratio, menhitung kemampuan persediaan berputar selama satu tahun yang diukur dengan menggunakan inventory turnover dan ketika homogen-homogen persediaan tertahan pada gudang. Semakin mini nomor , maka semakin baik lantaran resiko yg semakin kecil.
c. Total asset turnover, kemampuan total aktiva buat berputar selama satu tahun buat menghasilkan penjualan.

3. Rasio Leverage, memberitahuakn penjaminan utang, baik menggunakan menggunakan total aktiva juga kapital sendiri.
a. Total debt, mengukur presentase penggunaan dana menurut kreditur yang dihitung dengan cara membagi total hutang dengan total aktiva. Dimana beberapa bagian menurut holistik kebutuhan dana yg dibelanjai dengan utang atau berapa bagian berdasarkan aktiva yang digunakan buat menjamin utang.
b. Debt to equity ratio, adalah bagian dari setiap rupiah kapital sendiri yang dijadikan jaminan buat keseluruhan utang. Secara sistematis bisa ditulis sebagai perbandingan antara total utang menggunakan modal. 
c. Long term debt to equity ratio, merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yg dijadikan agunan buat utang jangka panjang. 
Utang jangka panjang
      Long term debt to equity ratio =      -----------------------------
                                                                     Modal sendiri
d. Tangible assets debt coverage, merupakan besarnya aktiva permanen tangible yang dipakai buat menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya.
Jumlah aktiva – Intangibles – utang lancar
Tangible assets debt coverage =   ------------------------------------------------------------
                                                                                    Hutang jangka panjang

e. Time interest earned, dihitung menggunakan membagi laba sebelum bunga serta pajak (EBIT) dengan beban bunga. Rasio ini mengukur seberapa jauh laba bisa berkurang tanpa menyulitkan perusahaan pada memenuhi kewajiban membayar bunga tahunan. Dimana besarnya jaminan keuntungan buat membayar bunga utang jangka panjang.

4. Rasio profitabilitas, dipakai buat mengukur seberapa efekif pengelolaan perusahaan sehingga membuat laba sebagai berikut: 
Gross profit margin, memperlihatkan kemampuan penjualan pada membuat keuntungan kotor. 
Net profit margin, kemampuan setiap rupiah penjualan untuk menghasilkan laba higienis (Earning After Tax, EAT) 
Return on total assets, menunjukkan kemampuan total aktiva membentuk keuntungan sebelum dipotong bunga serta pajak (EBIT) 
Rate of return on investment, kemampuan aktiva homogen-homogen dalam membuat laba selesainya pajak. 
Return on equity, Kemampuan menurut kapital sendiri buat membentuk laba bagi pemegang saham preferen dan saham biasa. 

5. Rasio pasar, diterapkan buat perusahaan yg telah go public dan mengukur kemampuan perusahaan dalam membangun nilai terutama pada pemegang saham dan calon investor. Rasio pasar mencerminkan penilaian pemgang saham dari segala aspek atas kinerja masa kemudian perusahaan serta harapan kinerja pada masa yang akan tiba. 
Earning per share, menampakan jumlah pendapatan bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dibagi menggunakan jumlah lbr saham biasa yg beredar. 
Price earning ratio, rasio antara harga pasar saham menggunakan laba per lembar saham. Apabila rasio ini lebih rendah dari dalam rasio industri homogen, sanggup adalah indikasi bahwa investasi dalam saham perusahaan ini lebih beresiko daripada homogen -rata industri. Rasio harga pasar pada umumnya digunakan buat melihat saham perusahaan serta mengukur julah uang dimana investor bersedia membayar buat setiap rupiah pendapatan perusahaan. Besarnya rasio harga pasar memperlihatkan tingkat agama investor terhadap kinerja perusahaan di masa depan. 
Market to book value, perbandingan antara nilai pasar saham menggunakan nilai kitab saham, jua merupakan pertanda bahwa para investor menghargai perusahaan. Ratio harga pasar per nilai buku memperlihatkan bagaimana evaluasi investor terhadap kinerja perusahaan. Ratio ini menghubungkan nilai pasar saham perusahaan terhadap nilai kitab atau nilai akutansi. Untuk menghitungnya pertama wajib dihitung nilai kitab per lbr saham biasa. 
                                                                                    Ekuitas saham biasa
      Niali buku per lembar saham biasa = ------------------------------------------------------    
Jumlah lbr saham biasa yang beredar

Tabel  Ratio keuangan buat Perusahaan x
Ratio Keuangan

Cara Perhitungan

19x2

19x3

Ratio Liquiditas:




Curent ratio
Aktiva lancar
2,2
2,17

Utang lancar


Quick ratio
Kas+surat berharga+piutang
1,3
1,26

Utang lancar


Cash ratio
Kas+surat berharga+piutang
0,91
1,00

Utang lancar






Ratio Aktivitas




Account receivable turnover
Penjualan kredit bersih
8,16
4,57

Piutang rata-rata


Average collection periode
______365______
44,7 hari
79,9 hari

Perputaran piutang


Inventory turnover
Harga pokok penjualan
1,26
1,05

rata-homogen persediaan


Average age of inventory
_________365_________
289,7 hari
3,47 hari

Perputaran persediaan


Operating cycle
Average collection periode+
334,4 hari
427,lima hari

Average age of inventory


Total asset turnover
__Penjualan bersih__
0,530
0,381

Total aktiva homogen-rata






Ratio Leverage




Debt ratio
Total utang
0,63
0,62

Total aktiva


Debt/ Equity ratio
__Total utang__
1,67
1,60

Modal sendiri


Time interest eamed
___EBIT___
11 kali
9 kali

Biaya bunga






Ratio Profitabilitas




Gross profit margin
__Laba kotor__
0,41
0,12

Penjualan bersih


Profit margin
________EAT______
0,12
0,12

Penjualan bersih


Return on total assets
________EAT______
0,0623
0,1200

Total aktiva homogen-rata


Return on common equity
_______EAT_______
0,17
0,17

Modal sendiri






Nilai pasar




Eamings per share
EAT - Dividend Sh Preferen
Rp 2,67
Rp 2,13

Jumlah Sh biasa beredar


Price/Eamings ratio
Harga pasar per saham
8,24
9,39

Eamings per share


Book value per share
Modal sendiri - saham preferen
Rp 16,67
Rp 18,80

Jumlah Sh biasa beredar


Dividend yield
__Dividend per saham__



Harga pasar per saham


Dividend payout
__Dividend per saham__



Pendapatan per saham






Sumber: Moeljadi, 2006

Intrepretasi Analisa Ratio
Dari contoh analisa ratio pada tabel 1. Buat Perusahaan x, maka nilai ratio buat tahun 19x3 tersebut bisa diintrepretasikan:

1. Rasio Likuiditas, 
a. Current Ratio = dua,17 : berarti setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebanyak Rp dua,17
b. Cash ratio = 1,26 : berarti setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin sang kas, surat berharga serta piutang sebanyak Rp 1.26
c. Quick Ratio = 0,91 : berarti setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin Rp 0,91 uang kas.

Liquiditas persediaan yang rendah dapat diakibatkan oleh 2 faktor yaitu:
a) terlalu poly macam persediaan macam persediaan yang tidak dapat dijual dengan mudah lantaran merupakan barang setengan jadi, barang lama atau barang buat kegunaan eksklusif.
b) apabila barang tadi dijual dengan kredit maka akan sebagai piutang terlebih dahulu sebelum menjadi uang kas. Ratio cepat adalah alat ukur likuiditas yg lebih baik bila persediaan tidak gampang diuangkan. Jika persediaan likuid maka rasio lancar merupakan ukuran likuiditas yg lebih disukai.

Pada umumnya dari ke tiga indera ukur likuiditas yg sudah diterangkan diatas, bila meningkat nilainyan maka likuiditas perusahaan semakin baik. Kelebihan likuiditas akan mengurangi resiko ketidakmampuan memenuhi kewajiban jangka pendek yg sudah jatuh tempo sehingga akan mengurangi keuntungan. Jadi biaya buat menaikkan likuiditas adalah pertukaran antara keuntungan dan likuiditas.

2. Rasio aktivitas: 
a. Account receivable ratio = 4,57 kali, adalah dana yang tertanam pada piutang itu sanggup berputar sebanyak 4,57 kali dalam satu tahun. Averege Collection Periodenya merupakan 80 hari, yg ialah diharapkan saat homogen-rata 80 hari buat mengumpulkan mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali. Semakin singkat, maka semakin baik karena semakin cepat tertagih.

b. Inventaory ratio = 1,05 kali, artinya kemampuan dana yg tertanam pada persediaan untuk berputar dalam tahun 19x3 itu merupakan 1,05 kali. Sedangkan ketika homogen-rata menurut persediaan tertahan pada gudang dihitung menggunakan average of inventory, atau sama menggunakan 347,6 hari. Semakin kecil angka, maka semakin baik karena resiko yg semakin mini .

Untuk mengetahui siklus operasi pada bisnis tertentu digunakan berukuran operating cycle yang menunjukkan jumlah hari yg dibutuhkan buat mengonversikan persediaan piutang hingga pulang menjadi uang kas.

Operating cycle = Averege Collection Periode + average of inventory

c. Total asset turnover = 0.381, ialah kemampuan dana yg tertanam dalam total aktiva rata-homogen hanya dapat berputar 0,381 kali pada 1 tahun sehingga menghasilkan penerimaan penjualan bersih. Dengan kata lain, setiap Rp 1,00 aktiva hanya mampu menghasilkan penjualan sebanyak Rp 0,381. Semakin mini ratio tersebut, maka semakin tidak baik.

3. Rasio Leverage.
a. Total debt = 0,62 : ialah 62% menurut total aktiva itu dibiayai menggunakan memakai dana yang dari dari utang.
b. Debt to equity ratio = 1,60 : adalah bagian berdasarkan utang yang dijamin oleh modal sendiri hanya sebanyak 1/(1,6) = 0,625 stsu 62,5%. Jadi, jika perusahaan itu dilikuidasi, maka bagian utang yg dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri hanya 62,5%. 
c. Long term debt to equity ratio = 0,95 artinya hanya 95% berdasarkan modal sendiri yang akan dipakai buat menjamin utang jangka panjang.
d. Time interest earned = 9 kali, ialah EBIT yg diperoleh itu 9 kali porto bunga, atau dapat pula diartikan bahwa setiap Rp 1,00 bunga dijamin oleh Rp 9,00 EBIT

4. Rasio profitabilitas
a. Gross profit margin = 0,38 ialah setiap penjualan Rp 1,00 akan membuat keuntungan kotor sebesar Rp 0,38
b. Net profit margin = 0,12 ialah Rp 1,00 penjualan sanggup membuat Rp 0,12 keuntungan selesainya pajak (EAT)
c. Return on total assets = 0,08 merupakan Rp 1,00 total aktiva mampu menghasilkan Rp 0,08 laba sebelum dipotong bunga serta pajak (EBIT)
d. Rate of return on investment = 0,0457 artinya setiap Rp 1,00 aktiva rata-rat mempu membentuk laba selesainya pajak sebesar Rp 0,0457
e. Return on equity = 0,123 adalah setiap Rp 1,00 modal sendiri mampu menghasilkan Rp 0,123 buat para pemegang saham.

5. Rasio pasar 
Earning per share =2,12 
Price earning ratio = 9,39 adalah meningkat nilai ratio P/E ini maka semakin baik lantaran dapt memperlihatkan tingginya taraf pertumbuhan dividen yg diharapkan oleh para pemodal. 
Market to book value = 18,80 

Analisa Ratio Keseluruhan
Dalam menganalisis analisa Rasio Keseluruhan dapat memakai pendekatan ANALISA SISTEM DUPONT

Analisa sistem DuPont digunakan sang manager keuangan buat membedah secara terstruktur laporan keuangan serta menilai syarat keuangan perusahaan (Ridwan, 2003). Sistem DuPont menggabungkan laporan keuntungan/rugi serta neraca dalam dua ringkasan alat ukur yaitu Hasil Atas Aset atau HAA (Return on Total Aset) dan Hasil Atas Equitas atau HAE (Return on Equity)

HAA = Margin Laba Bersih x Perputaran Total Aktiva
            Laba bersih sesudah pajak                 Penjualan                       Laba higienis selesainya pajak
            ------------------------------   x   ---------------          =   -----------------------------
   Penjualan                                    Total aktiva                         Total aktiva

HAE = HAA x PTK (Pengganda Tingkat Keuangan)
            Laba higienis sehabis pajak        Total aktiva                 Laba bersih selesainya pajak
            ------------------------------    x  -----------------     =   ---------------------------------
                        Total aktiva                   Ekuitas                                  Ekuitas

Analisa sistem DuPont