PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL

Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis keuangan perusahaan yg dilakukan menggunakan mengamati harga saham yg berlaku di pasar. Pengamatan dilakukan menggunakan mengamati tren harga saham. Berdasarkan tren tadi, analis menciptakan keputusan apakah akan menjual atau membeli saham perusahaan. Seorang analis teknikal yang sejati mempercayai bahwa syarat keuangan perusahaan tercermin dalam harga saham. 

Analisis mendasar merupakan analisis keuangan perusahaan yang didasarkan atas laporan keuangan yang dimuntahkan oleh perusahaan. Agar informasi yang tersaji pada laporan keuangan sebagai lebih berarti maka diperlukan banyak sekali analisis atas laporan keuangan. Beberapa model analisis yang lazim dipakai adalah analisis horisontal, analisis trend, analisis vertikal/common size (analisis pembandingan laporan keuangan), analisisi rasio, analisis penggunaan dan sumber dana, analisis arus kas, analisis kredit. Berikut ini penjelasan singkat tentang analisis-analisis yang terdapat dalam analisis mendasar.

Analisis horisontal merupakan suatu analisis yg membandingkan 2 periode laporan keuangan atau lebih. Untuk kepentingan analisis 2 atau lebih laporan keuangan disajikan secara komparatif lalu diselisihkan periode ketika ini menggunakan periode sebelumnya. Dalam laporan ini tersaji kenaikan atau penurunan setiap elemen laporan keuangan yg dinyatakan dalam persen dan atau nilai mata uang eksklusif.

Analisis musim memperlihatkan perubahan data keuangan perusahaan pada % buat beberapa tahun berdasar suatu tahun dasar tertentu. Analisis ini akan lebih berguna buat menilai perkembangan perusahaan pada periode yg nisbi lebih usang, contohnya 5 tahun. Analisis ini diterapkan dalam setiap elemen yg terdapat dalam laporan keuangan.

Laporan common size adalah suatu bentuk laporan yg menerangkan item-item didalamnya yang dinyatakan menggunakan persentase dan pula pada mata uang. Dalam laporan keuntungan rugi, persentasenya berdasarkan dalam total penjualan serta dalam neraca persentasenya didasarkan atas total aktiva.

Analisis rasio keuangan adalah suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan sebagai lebih berarti. Rasio keuangan menjadi dsar buat menjawab beberapa pertanyaan krusial tentang kesehatan keuangan perusahaan yang meliputi diantaranya: likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kemampuan manajemen mendanai investasinya, hasil yang diperoleh pemegang saham menurut investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisis penggunaan sumber dana merupakan galat satu alternatif yg bisa dipakai untuk mengetahui apaka manajemen bisa menggunakan dana serta memperoleh dana secara efektif serta efisien serta buat mengetahui apakah perusahaan mempunyai modal kerja yg relatif buat operasi perusahaan. Berdasarkan analisis ini bisa diungkap pula sebab-karena kelebihan serta kekuarangan kapital kerja bagi perusahaan.

Analisis arus kas adalah galat satu analisis rasio yang didasarkan atas arus kas perusahaan. Hal ini tidak selaras menggunakan analisis rasio di atas. Kebanyakan pemakai laporan keuangan mendasarkan perhitungannya dalam keuntungan rugi dan neraca. Pemakai wajib menyadari bahwa rasio yang diperoleh dari keuntungan rugi dan neraca mempunyai kelemahan. Rasio yg didasarkan dalam arus kas mempunyai kekuatan tersendiri.

Analisis kredit perlu dilakukan khususnya bagi kreditor/investor (forum keuangan) yang bermaksud menaruh bantuan dana kepada perusahaan yang membutuhkan dana. Tujuannya merupakan supaya dana yg diberikan pada perusahaan aman serta perusahaan bisa memakai dana secara efektif serta efisien serta mempu buat mengembalikan dana tersebut. Perlu diperhatikan rasio-rasio keuangan dan analisis yang lain misalnya kondisi kredit, capita budgeting. 

Pembahasan selanjutnya akan mendasarkan pada analisis mendasar. Namun demikian tidak mengesampingkan bahwa pendekatan teknikal nir penting. Sebagian besar pelaku pasar kapital justru melakukan analisis berdasarkan analisis teknikal dengan alasan bahwa warta-warta mendasar telah tercermin pada analisis teknikal ini. 

Analisis mendasar merupakan analisis yang berdasarkan atas laporan keuangan yang dibentuk oleh perusahaan. Analisis ini pula disebut analisis kuantitatif. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, analis berusaha buat memprediksi kinerja perusahaan di masa yg akan datang menurut kinerja dalam masa lampau. Analis mendasar mempercayai bahwa harga saham terbentuk berdasarkan kinerja perusahaan yg tercermin pada laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan adalah hal yang paling krusial pada analisis mendasar.

Periode pembuatan laporan keuangan bisa kuartalan, semesteran ataupun tahunan. Tetapi demikian, umumnya, pengguna laporan keuangan (pihak ekstern) memperoleh laporan keuangan tahunan. 

Laporan keuangan adalah “ladang emas” bagi investor yg bisa menginterpretasikan laporan keuangan. Interpretasi laporan keuangan tadi memperhatikan hal-hal menjadi berikut:

1. Periode laporan keuangan: kuartalan dan tahun
Laporan keuangan yg dibentuk sang manajemen juga mencakup hal-hal menjadi berikut:
a. Ringkasan tahun sebelumnya
b. Informasi mengenai perusahaan secara umum, sejarahnya, product and line of business
c. Catatan buat pemegang saham dari manajemen (chief executive officer)
d. Laporan auditor yg menyatakan bahwa laporan keuangan tadi akurat
e. Diskusi yang mendalam berkaitan dengan output finansial serta faktor-faktor yang lain pada bisnis
f. Laporan keuangan yang terdiri menurut keuntungan rugi, neraca serta arus kas
g. Catatan atas laporan keuangan
h. Informasi lainnya: manajemen perusahaan, officers, offices, new location, etc.

2. Diskusi manajemen dan analisis
Analis perlu mengkritisi diskusi dan analisis yg dilakukan oleh manajemen. Analis perlu mencari liputan yang bermanfaat. Untuk itu perlu dipikirkan hal-hal berikut adalah:
a. Apakah komentar manajemen amanah dan akurat? Seberapa jauh?
b. Apakah manajemen mendiskusikan tren keuangan yang signifikan dua periode yang lampau?
c. Apakah komentar manajemen jelas? Hati-hati dengan penerangan yg membingungkan menggunakan memakai bahasa yang muluk-muluk dan jargon-slogan eksklusif. Jika manajemen memakai ini, mungkin manajemen menyembunyikan sesuatu.

3. Laporan auditor
Pastikan bahwa laporan keuangan yg dibentuk oleh perusahaan telah diaudit oleh auditor independen. Hal ini penting buat mengklaim kebenaran serta kejujuran manajemen. 

4. Neraca
Pengguna laporan keuangan wajib familier menggunakan kata asset, kewajiban dan ekuitas. Istilah-kata tadi, yg dijumpai pada neraca, merupakan komponen berdasarkan persamaan dasar akuntansi yaitu assets = kewajiban + ekuitas. Neraca merupakan potret kondisi keuangan perusahan dalam waktu tertentu. 

5. Laporan keuntungan rugi
Analis jangan terkecoh dengan bottom line. Belum tentu keuntungan higienis yang tinggi menerangkan kinerja perusahaan yg baik. Analis perlu memperhatikan elemen-elemen lain yg terdapat pada keuntungan rugi. Lihatlah laporan keuangan menurut top line to bottom line.

6. Laporan arus kas
7. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Catatan laporan keuangan ini memberikan berita-fakta yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan. Catatan laporan keuangan jua mengungkap metoda akuntansi dan hal-hal lain yang mempengaruhi laporan keuangan.

PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL

Pengertian Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis keuangan perusahaan yang dilakukan menggunakan mengamati harga saham yang berlaku pada pasar. Pengamatan dilakukan dengan mengamati tren harga saham. Berdasarkan tren tadi, analis menciptakan keputusan apakah akan menjual atau membeli saham perusahaan. Seorang analis teknikal yang sejati mempercayai bahwa syarat keuangan perusahaan tercermin pada harga saham. 

Analisis mendasar merupakan analisis keuangan perusahaan yang berdasarkan atas laporan keuangan yang dimuntahkan oleh perusahaan. Agar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi lebih berarti maka diperlukan berbagai analisis atas laporan keuangan. Beberapa contoh analisis yang lazim dipakai adalah analisis horisontal, analisis trend, analisis vertikal/common size (analisis pembandingan laporan keuangan), analisisi rasio, analisis penggunaan dan asal dana, analisis arus kas, analisis kredit. Berikut ini penerangan singkat tentang analisis-analisis yang masih ada pada analisis mendasar.

Analisis horisontal merupakan suatu analisis yang membandingkan 2 periode laporan keuangan atau lebih. Untuk kepentingan analisis 2 atau lebih laporan keuangan tersaji secara komparatif lalu diselisihkan periode ketika ini dengan periode sebelumnya. Dalam laporan ini disajikan kenaikan atau penurunan setiap elemen laporan keuangan yang dinyatakan pada % serta atau nilai mata uang tertentu.

Analisis demam isu memberitahuakn perubahan data keuangan perusahaan dalam % buat beberapa tahun berdasar suatu tahun dasar tertentu. Analisis ini akan lebih bermanfaat buat menilai perkembangan perusahaan dalam periode yg nisbi lebih lama , misalnya lima tahun. Analisis ini diterapkan dalam setiap elemen yang ada pada laporan keuangan.

Laporan common size merupakan suatu bentuk laporan yang menunjukkan item-item didalamnya yang dinyatakan dengan persentase serta juga dalam mata uang. Dalam laporan keuntungan rugi, persentasenya berdasarkan dalam total penjualan dan pada neraca persentasenya didasarkan atas total aktiva.

Analisis rasio keuangan merupakan suatu cara yg membuat perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti. Rasio keuangan sebagai dsar buat menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan keuangan perusahaan yang meliputi diantaranya: likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kemampuan manajemen mendanai investasinya, hasil yang diperoleh pemegang saham berdasarkan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Analisis penggunaan asal dana adalah keliru satu cara lain yg bisa dipakai buat mengetahui apaka manajemen dapat memakai dana serta memperoleh dana secara efektif dan efisien dan untuk mengetahui apakah perusahaan mempunyai modal kerja yg cukup buat operasi perusahaan. Berdasarkan analisis ini dapat diungkap pula karena-karena kelebihan serta kekuarangan kapital kerja bagi perusahaan.

Analisis arus kas adalah salah satu analisis rasio yg didasarkan atas arus kas perusahaan. Hal ini tidak sama menggunakan analisis rasio pada atas. Kebanyakan pemakai laporan keuangan mendasarkan perhitungannya pada laba rugi serta neraca. Pemakai wajib menyadari bahwa rasio yg diperoleh menurut keuntungan rugi dan neraca memiliki kelemahan. Rasio yg berdasarkan dalam arus kas memiliki kekuatan tersendiri.

Analisis kredit perlu dilakukan khususnya bagi kreditor/investor (forum keuangan) yg bermaksud memberikan bantuan dana kepada perusahaan yg membutuhkan dana. Tujuannya adalah supaya dana yang diberikan dalam perusahaan aman serta perusahaan bisa memakai dana secara efektif serta efisien serta mempu buat mengembalikan dana tadi. Perlu diperhatikan rasio-rasio keuangan serta analisis yg lain seperti kondisi kredit, capita budgeting. 

Pembahasan selanjutnya akan mendasarkan pada analisis mendasar. Namun demikian tidak mengesampingkan bahwa pendekatan teknikal tidak penting. Sebagian akbar pelaku pasar kapital justru melakukan analisis dari analisis teknikal menggunakan alasan bahwa liputan-warta mendasar telah tercermin pada analisis teknikal ini. 

Analisis mendasar merupakan analisis yang didasarkan atas laporan keuangan yang dibentuk oleh perusahaan. Analisis ini juga disebut analisis kuantitatif. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, analis berusaha buat memprediksi kinerja perusahaan pada masa yg akan datang menurut kinerja dalam masa lampau. Analis mendasar mempercayai bahwa harga saham terbentuk dari kinerja perusahaan yg tercermin pada laporan keuangan. Oleh karenanya, laporan keuangan adalah hal yg paling krusial dalam analisis mendasar.

Periode pembuatan laporan keuangan bisa kuartalan, semesteran ataupun tahunan. Namun demikian, umumnya, pengguna laporan keuangan (pihak ekstern) memperoleh laporan keuangan tahunan. 

Laporan keuangan adalah “ladang emas” bagi investor yang bisa menginterpretasikan laporan keuangan. Interpretasi laporan keuangan tadi memperhatikan hal-hal menjadi berikut:

1. Periode laporan keuangan: kuartalan dan tahun
Laporan keuangan yg dibentuk sang manajemen jua mencakup hal-hal menjadi berikut:
a. Ringkasan tahun sebelumnya
b. Informasi tentang perusahaan secara generik, sejarahnya, product and line of business
c. Catatan buat pemegang saham berdasarkan manajemen (chief executive officer)
d. Laporan auditor yg menyatakan bahwa laporan keuangan tadi akurat
e. Diskusi yg mendalam berkaitan menggunakan output finansial serta faktor-faktor yang lain pada bisnis
f. Laporan keuangan yg terdiri menurut keuntungan rugi, neraca serta arus kas
g. Catatan atas laporan keuangan
h. Informasi lainnya: manajemen perusahaan, officers, offices, new location, etc.

2. Diskusi manajemen dan analisis
Analis perlu mengkritisi diskusi dan analisis yg dilakukan oleh manajemen. Analis perlu mencari informasi yang berguna. Untuk itu perlu dipikirkan hal-hal berikut adalah:
a. Apakah komentar manajemen amanah serta seksama? Seberapa jauh?
b. Apakah manajemen mendiskusikan tren keuangan yg signifikan dua periode yg lampau?
c. Apakah komentar manajemen jelas? Hati-hati menggunakan penjelasan yang membingungkan dengan menggunakan bahasa yang muluk-muluk dan slogan-jargon eksklusif. Apabila manajemen memakai ini, mungkin manajemen menyembunyikan sesuatu.

3. Laporan auditor
Pastikan bahwa laporan keuangan yg dibuat sang perusahaan sudah diaudit oleh auditor independen. Hal ini penting buat mengklaim kebenaran dan kejujuran manajemen. 

4. Neraca
Pengguna laporan keuangan harus familier menggunakan kata asset, kewajiban dan ekuitas. Istilah-kata tadi, yang dijumpai di neraca, adalah komponen berdasarkan persamaan dasar akuntansi yaitu assets = kewajiban + ekuitas. Neraca merupakan potret kondisi keuangan perusahan dalam ketika eksklusif. 

5. Laporan laba rugi
Analis jangan terkecoh dengan bottom line. Belum tentu laba higienis yg tinggi menerangkan kinerja perusahaan yang baik. Analis perlu memperhatikan elemen-elemen lain yg ada pada keuntungan rugi. Lihatlah laporan keuangan berdasarkan top line to bottom line.

6. Laporan arus kas
7. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Catatan laporan keuangan ini memberikan kabar-berita yang berkaitan menggunakan laporan keuangan perusahaan. Catatan laporan keuangan juga mengungkap metoda akuntansi serta hal-hal lain yang mempengaruhi laporan keuangan.

RAHASIA SUKSES MEMBANGUN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual 
A. Pengertian, Hakekat Dan Makna Kecerdasan Spiritual
1. Pengertian
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang menyangkut moral yg mampu menaruh pemahaman yg menyatu untuk membedakan sesuatu yang sahih menggunakan yang salah

Dalam Emotional Spiritual Quotient, kecerdasan spiritual adalah kemampuan buat memberi makna spiritual terhadap pemikiran, konduite dan kegiatan, serta mampu menyinergikan Intellectual Quotient, Emotional Quotient serta Spiritual Quotient secara komprehensif.

2. Hakekat
Kecerdasan spiritual dalam hakekatnya, merupakan kecerdasan buat menghadapi serta memecahkan perkara makna dan nilai menempatkan konduite serta hidup insan dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Kecerdasan spiritual yg bertumpu dalam bagian pada diri kita yang herbi kearifan di luar ego atau jiwa sadar.

Kecerdasan spiritual berakibat manusia yang benar-sahih utuh secara intelektual, emosional serta spiritual. Kecerdasan spiritual merupakan fasilitas yg berkembang selama jutaan tahun yg memungkinkan otak buat menemukan serta memakai makna pada pemecahan problem.

Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik bisa berakibat seorang memiliki “makna” dalam hidupnya. Dengan makna hayati ini seseorang akan mempunyai kualitas “sebagai”, yaitu suatu modus eksistensi yg dapat membuat seseorang merasa gembira, menggunakan kemampuannya secara produktif dan bisa menyatu dengan global.

3. Makna 
Harjani Hefni (2005) menyatakan makna kecerdasan spiritual merupakan kemampuan mendengarkan bunyi hati buat cerdas berhubungan dengan Tuhan YME serta sesama pada menaruh yg terbaik dan berguna. Dengan demikian kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan jiwa pada memaknai hidup yang dapat membantu seseorang dapat membentuk dirinya buat tumbuh, berkembang dan seimbang.

B. Meta Kecerdasan 
Menurut Taufik Bahaudin dikatakan seseorang itu Cerdas jika mempunyai beberapa kecerdasan atau dianggap berfungsinya meta kecerdasan sinergi. Meta kecerdasan itu antara lain IQ, EQ, SQ, CQ ( creativity Quotient) , AQ (Advercity Quotient).
  • Definisdi IQ ( intelligent quotient ) : kecerdasan yang berhubungan fisik, aritmatika, 
  • Definisi EQ ( emotional quotient ) : kecderdasan mengelola emos
  • Definisi CQ ( creativity quotient) : kecerdasan untuk mencari solusi 
Definisi AQ ( adversity quotient ) : kecerdasan daya tahan dalam penderitaan dan bisa merubah kemalangan sebagai peluang keberuntungan SI ( Spiritual quotient) : kecerdasan spiritual sebagai poros seluruh kecerdasan yang lain. Danah Zohar menyampaikan IQ serta EQ akan berfungsi efektif apabila SQ bekerja. 

Ary ginanjar (2003,) menyebutkan meta kecerdasan sinergi merupakan integrasi berdasarkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi serta kecerdasan spiritual yg berorientasi pada spiritualisme tauhid dan diwujudkan menggunakan kemampuan memecahkan kasus dan tantangan dengan radar bunyi hati.

Begitupula yg dikatakan oleh Dadang Hawari (2003), integrasi dari IQ, EQ, CQ dan SQ diharapkan dalam menciptakan SDM pemimpin yg berkualitas serta higienis berdasarkan KKN. 

C. Sinergi Kompetensi Spiritual, Kompetensi Sosial Dan Kompetensi Teknis Sebagai SDM Profesional 
Kata kompetensi adalah saduran berdasarkan bahasa Inggris ‘Competence’ yg berarti kemampuan atau kecakapan. Menurut Susanto (2003) definisi tentang kompetensi yg acapkali dipakai adalah karakteristik-karakteristik yang mendasari individu buat mencapai kinerja superior. Kompetensi juga adalah pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, dan kemampuan yg diharapkan buat pekerjaan-pekerjaan non-rutin. Kompetensi adalah karakteristik diri yang sebagai pembeda antara performance yang sangat baik dengan performance yg biasa dalam suatu pekerjaan atau organisasi. Ife (1995) menyatakan bahwa secara generik kompetensi dimaknai sama dengan keterampilan-keterampilan yg dimiliki sang seorang (skills) buat melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan, Mendiknas pada Surat Keputusan No. 045/U/2002 menyatakan bahwa kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat buat dianggap sanggup oleh rakyat pada melaksanakan tugas-tugas pada bidang pekerjaan tertentu. 

Sejalan dengan pernyataan Mujiman menurut Badan Nasional Sertifikasi Pelatihan ( 2005) kompetensi sebenarnya adalah suatu kemampuan buat menguasai dan menerapkan pengetahuan, keterampilan/keahlian, perilaku serta mental kerja eksklusif di tempat kerja, sesuai menggunakan prosedur dan kinerja yang dipersyaratkan.

Profesionalisme merupakan Orientasi dan sikap kerja kompeten, pada melakukan pekerjaan yg disertai dengan tanggung jawab fungsional serta moral sinkron menggunakan kode etik profesi. Untuk sebagai SDM yang profesional perlu kompetensi kompetensi spiritual dan kompetensi sosial serta kompetensi teknis. 

1. Kompetensi spiritual
Tiga dimensi kompetensi spiritual menurut Mujiman ( APNI, 2008) :
  • Bersumber dari dan terkait menggunakan nilai-nilai spiritual keagamaan dan agama pada kaitannya dengan pengabdiannya kepada Tuhan YME. 
  • Membentuk sikap mental bahwa bekerja adalah bagian dari amal serta ibadah kepada Tuhan YME.
  • Aplikasinya pada pekerjaan tercermin dalam bentuk disiplin, pengabdian , integritas serta loyalitas, ethos kerja, motivasi kerja
  • Harjani Hefni ( 2005) menyebutkan kompetensi spiritual sebagai kemampuan pada membaca serta melaksanakan perintah Tuhan. 
2. Kompetensi sosial 
Dimensi Kompetensi sosial berdasarkan Mujiman ( APNI, 2008) :
  • Bersumber menurut dan terkait dengan nilai-nilai sosial budaya dan emasyarakatan dalam kaitannya menggunakan kebutuhan hidup ermasyarakat sebagai makhluk sosial
  • Membentuk kepribadian serta sikap sosial dalam hidup ermasyarakat
Menurut Harjani Hefni ( 2005) kompetensi sosial adalah kemampuan dalam menaruh kenyamanan pada orang lain.

Dimensi kompetensi sosial 
  • Bersumber dari dan terkait menggunakan nilai-nilai sosial budaya serta kemasyarakatan dalam kaitannya dengan kebutuhan hayati bermasyarakat sebagai makhluk sosial
  • Membentuk kepribadian serta sikap sosial dalam hidup bermasyarakat
  • Aplikasinya di tempat kerja tercermin pada bentuk kemampuan berhubungan, kemampuan berteman dan berkomunikasi, kemampuan berkoordinasi, kemampuan mengapresiasi pendapat orang lain, kemampuan kerjasama pada tim
3. Kompetensi teknis adalah kemampuan pengetahuan serta keterampilan yg diharapkan dalam melakukan pekerjaan.
  • Bersumber dari dan terkait menggunakan penguasaan IPTEK di bidangnya
  • Membentuk kemampuan teknikal pada kehidupan bermasyarakat
  • Aplikasinya di loka kerja tercermin pada bentuk kemampuan aplikasi tugas pekerjaan sesuai menggunakan mekanisme dan kinerja ang ditetapkan atau pada atas kinerja yang ditetapkan.
BUKTI ILMIAH KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PENINGKATAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS JABATANNYA
A. Bukti Ilmiah Kecerdasan Spiritual
Titik Ketuhanan ( God spot )
Para peneliti mencari hubungan antara ilmu pengetahuan menggunakan dimensi spiritual. Dari eksperimen yang dilakukan para pakar diperoleh pada lobus frontalis (bagian otak depan ) terdapat titik yg menghubungkan dengan jiwa, kalbu dan lalu dengan Tuhan. Titik ini disebut God Spot ( Ramachandran,V.1998; Marshall,I; Johar,D.2002) Bagian otak tersebut bila diberi rangsangan dengan gelombang mikro elektro maka yg bersangkutan akan merasakan damai, khusyu, dan rasa dekat pada Tuhan. 


Pendapat para ahli tersebut sesuai menggunakan pandangan kepercayaan Islam yang menyatakan manusia merupakan makhluk fitrah yaitu makhluk yang berke-Tuhan-an ( QS. Ar Ruum, 30 :30)


Para peneliti misalnya Harrington , A. Juthani.N.V. Serta Monakow, V. Goldstein dalam Dadang Hawari, 2002 hal.70 mencari interaksi antara ilmu menggunakan dimensi spiritual. Diyakini adanya God Spot dalam susunan saraf pusat (otak). Sebagai model orang yg menderita kecemasan akan menjadi tenang selesainya diberi obat anti cemas. Sementara itu orang yg berdoa dan berdzikir memperoleh jua ketenangan. Hal ini sebagaimana dikatakan Christy, J.H. ( pada Dadang Hawari 2002, hal 71) prayer is medicine. Hal ini di dukung berdasarkan penelitian berdasarkan Snyderman ( pada Dadang Hawari,2002 hal 71) terapi medis akan efektif bila disertai doa serta dzikir. 

B. Pengalaman (Success Story) Kecerdasan Spiritual Dalam Peningkatan Kinerja
1. Pemberdayaan SDM dalam organisasi 
Dari output penelitian penulis dalam galat satu unit kerja pada Pusdiklat Hukum serta Ham dalam tahun 2005, menggunakan kompetensi spiritual pimpinan unit kerja itu berhasil membangun unit kerja yg dipimpinnya menjadi suatu tim kerja yang solid. Penelitian mengamati perilaku ketua seksi yang semula kurang peduli, kurang memperhatikan atribut kerja serta jam kerja. Dengan kecerdasan spiritual ia mengajak anak buahnya buat membangun visi bekerja dan menciptakan komitmen bersama. Perubahan terjadi 4 bulan setelah itu menggunakan peningkatan pada disiplin, tanggung jawab, motivasi dan prestasi kerja. Ia berhasil mewujudkan tim kerja yg sinergi dimana satu sama lain saling membantu apabila temannya berhalangan serta baru pulang manakala semua pekerjaan sudah diselesaikan. Kecerdasan spiritual telah meningkatkan self belonging serta self responsibility dalam unit kerja tersebut. 

2. PT. Taspen. 
Kecerdasan spiritual sudah menciptakan karakter pelayanan prima pada PT. Taspen. Subiyanto telah berhasil merubah kinerja pegawainya buat nir bekerja menurut ego (kemauannya sendiri) namun bekerja ditujukan untuk mencari ridho Allah SWT. Karyawan nir mau mendapat bantuan gratis, tetapi menyalurkan ke kotak amal yang disediakan. Seorang hakim yg mengurus Taspennya di Cabang Bogor merasa tersentuh hatinya menerima purna tugas dan THT yg cukup besar dalam saat kurang menurut 1 jam. Dia sangat terkesan akan kecepatan pelayanan serta memberikan uang 1 juta pada petugas pada depan loket. Namun petugas tersebut berkata dia tidak diperkenankan menerima apapaun dari peserta Taspen. Sang Hakim meneteskan air mata mendengarkan ucapan petugas itu. Hal sama juga terjadi pada petugas counter di kantor Taspen yg lain, yang menolak hadiah peserta Taspen. 

3. Pengaruh pelatihan emotional and spiritual quotient (esq) terhadap motif berprestasi pegawai negeri sipil (pns) dalam lembaga penjaminan mutu pendidikan (lpmp) lampung.

4 Penelitian ini dilakukan buat mengetahui pengaruh training ESQ terhadap otif berprestasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung. 

Metode yg digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survei yang dilaksanakan pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung menggunakan jumlah sampel sebesar 46 orang. Pengumpulan datanya dilakukan menggunakan metode berita umum, wawancara serta dokumentasi. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan memakai Regresi Logistik Binari. 

Berdasarkan output analisis bisa disimpulkan bahwa variabel Training ESQ berpengaruh positif terhadap motif berprestasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Lembaga Penajaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung. Hal ini ditunjukkan sang koefisien regresi variabel tadi yg bernilai positif yakni 0,290. Selain itu pula diperoleh hasil analisis besarnya koefisien diterminasi R2 = 0,2165, artinya pelatihan ESQ memiliki konstribusi 21,65 % terhadap motif berprestasi pegawai, sedangkan sisanya 78,35 % ditentukan sang faktor lain.

Faktor kualitas sumber daya manusia sangat secara umum dikuasai buat menentukan tercapai tidaknya tujuan organisasi, sehingga terkait menggunakan penelitian mengenai impak pembinaan ESQ terhadap PNS pada LPMP Lampung, maka disarankan agar pimpinan forum melakukan pembinaan terhadap para alumni pembinaan ESQ secara berkesinambungan dan menaruh kesempatan training ESQ pada pegawai yang belum mengikuti training, kepada para pegawai alumni training ESQ hendaknya konsisten terhadap prinsip-prinsip yang sudah dijabarkan selama mengikuti pembinaan, sebagai akibatnya tujuh nilai dasar pada ESQ bisa terlaksana.

4. Perusahaan kosmetik wardah serta zahra 
1985 home industri, 1990 - musibah kebakaran, rumah dan aset habis terbakar.harus membayar hutang – hutang. Semangat bangkit balik tersentuh dengan nasib karyawan yg kehilangan pekerjaan. Tidak memiliki ilmu pemasaran. Modal silaturahmi dan keyakinan akan pertolongan Allah. Tapi ia terus kerja keras, nir putus asa serta berdoa.

Ia mendapatkan pinjaman tempat serta pinjaman produk. Dengan modal pemasaran silaturahmi dalam 2 minggu mampu menaruh THR kepada 30 orang karyawan. Setahun kemudian berhasil membentuk rumah serta pabrik. Kini nurhayati memimpin lebih menurut 300 karyawan dengan omset mencapai milyaran rupiah ( sumber ’nebula’ ESQ).

C. Karakteristik Kecerdasan Spiritual Orang-Orang Sukses Dan Mulia
Peringkat karakter CEO ideal hasil penelitian menurut The Leadership Challenge th. 1987, 1995 dan 2002 di 6 benua: Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Eropa dan Australia. Tujuh karakter Chief Executive Officer ( CEO)  : 
1. Jujur
2. Berpikiran maju ( forward looking )
3. Kompeten
4. Dapat memberikan inspirasi
5. Cerdas
6. Adil
7. Berpandangan luas ( broad minded )

Menurut hasil rendezvous top ekeskutif internasional dalam tahun 2002 di Harvard Business School, terdapat 5 karakter powerful leader  yaitu:
1. Kejujuran
2. Semangat
3. Ide atau inisiatif
4. Bijaksana
5. Keberanian mengambil keputusan

Michael E. Hart (2009 ) telah membuat peringkat terhadap 100 orang yg paling berpengaruh pada dunia yg telah memberikan efek terbesar sepanjang sejarah bepergian global. Sebagai peringkat pertama dia menjelaskan Muhammad SAW. Ia menentukan Muhammad SAW menjadi tokoh teratas dalam daftar orang yg paling berpengaruh pada global lantaran satu -satunya orang pada sejarah yg sangat berhasil, baik dalam keagamaan juga sekuler. Karakter primer nabi Muhammad SAW adalah:
1. Jujur 
2. Tanggung jawab
3. Cerdas
4. Mampu menyampaikan dengan bunyi hati 

MENGINTERNALISASI KECERDASAN SPIRITUAL
A. PENYADARAN DIRI
1. Mengenali konsep diri manusia
Perubahan diri insan di mulai sejak proses kejadiannya berdasarkan Zygot yang tumbuh berkembang pada rahim mak sampai terlahir ke dunia. Sejak bayi pada pangkuan sampai dewasa terjadi proses pembentukan nilai-nilai pada diri insan. Konsep diri seorang di bangun oleh nilai-nilai yang diyakininya dan imbas lingkungan yang membentuknya. 

Untuk mengenal konsep diri, manusia perlu mengetahui siapa yang menciptakannya, dari apa beliau diciptakan, buat apa hidup serta kemana akan pulang. 

Nanusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang menciptakan serta menguasai sekalian alam. Tuhan yg menghidupkan dan yg mematikan mahkluk . Tuhan yang hayati abadi waktu seluruh tiada. Tuhan yang menguasai global dani akherat. 

Manusia diciptakan menurut tanah. Manusia selanjutnya terjadi melalui proses reproduksi yaitu bertemunya sperma serta sel telur. Sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an ”Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, serta segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus menggunakan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluq yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci-lah Allah, Pencipta yang Paling Baik ”. ( QS. 23 : 14 ). ” Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke pada (tubuh) manusia ruh (ciptaan ) Nya serta beliau mengakibatkan bagi engkau indera pendengaran, penglihatan serta hati, (tetapi ) engkau sedikit sekali bersyukur ” ( QS. 32 : 9)

Manusia hayati buat beribadah kepada Tuhan YME. Sesuai firmanNya pada Al Qur’an : ” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” ( QS .51 :56 ). 

Setelah kehidupan ini insan akan tewas menjadi ketentuan berdasarkan Sang Pencipta dan manusia kembali ke akhirat, menghadap Tuhan YME. 

Di Akhirat segala perbuatan manusia pada global akan diberi ganjaran sesuai dengan amalnya. Bagi orang yang poly beriman serta beramal soleh maka akan diberi ganjaran nirwana. Bagi orang yg poly berbuat dosa diberi ganjaran neraka. 

Dengan menjadari insan sebagai hamba Tuhan, nir ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Tuhan YME. Kita mampu mensyukuri segala nikmat yang sudah diberikan untuk memakai menggunakan sebaik-baiknya sinkron menggunakan tuntunanNya untuk bisa memberikan manfaat sebesar-banyak pada orang lain an lingkungan.

Dengan menyadari konsep diri insan akan menumbuhkan pencerahan serta semangat untuk melakukan perubahan. Brain Tracy (2007) menyatakan perubahan diri kuncinya merupakan pada pikiran. Pikiran sesorang yg mengantarkannya pada kesuksesan atau kegagalan. Pikiran dipengaruhi sang hati ( keyakinan). Ary Ginanjar Agustian ( 2003) menyatakan perlu nya Zero mind proses (ZMP) buat membersihkan hati menurut belenggu bunyi hati yg menutupi god spot. 

2. Mengenali mental block
Pikiran adalah pekerjaan mental, menggunakan demikian sehat pikiran merupakan sehat jua mental seseorang. Kesehatan jiwa didefinisikan sang para psikolog menjadi kematangan emosional serta sosial. Dengan sehat jiwa akan bisa beradaptasi menggunakan lingkungan kerja, bisa mengemban tanggung jawab kehidupan serta dapat menghadapi semua duduk perkara hayati dengan realistis, kemampuan inilah yg bisa memilih taraf kebahagiaan dan kebermaknaan hayati ( Dr.M. Utsman Najati, 2005). Yang menciptakan seorang sukar buat berubah adalah adanya kendala (mental block) dalam diri seorang yg mempengaruhi pikiran seorang. Ada lima blok mental berdasarkan Lembaga Training & Consultancy serta training mindset (2007) yang menjadi hambatan mental yang dari berdasarkan dalam diri yaitu : 
  • Blok persepsi
  • Blok emosi
  • Blok kultur / lingkungan
  • Blok intelektual
  • Blok ego 
Sedangkan Faktor ekternal adalah :
  • Lingkungan
  • Teman sejawat
  • Anak buah
  • Iklim kerja 
3. Penjernihan suara hati
Hati nurani acapkali tertutup sang berbagai belenggu yg mengakibatkan orang menjadi buta hati. Hal ini menyebabkan seorang nir bisa lagi mendengar berita-warta maha krusial yang asal menurut bunyi-suara hatinya sendiri, pada mana hal ini akan menyebabkan seorang akan menjadi tidak mampu buat membaca lingkungan pada luar dirinya atau membaca dirinya sendiri. Akibatnya, dia tak jarang sekali terperosok ke dalam banyak sekali kegagalan dan tidak mampuan buat memanfaatkan potensi dirinya atau potensi lingkungannya.

Ari Ginanjar Agustian ( 2003) mengemukakan 7 belenggu yg menutupi bunyi hati yaitu :
  • Prasangka negatif. 
  • Prinsip hidup
  • Pengaruh kepentingan
  • Pengaruh pengalaman
  • Pengaruh sudut pandang
  • Pengaruh pembanding
  • Pengaruh literatur
Menurut Dr. Sayyid Muhammad Nuh ( 2004), terdapat 7 penyakit hati yang menjangkiti hati manusia yaitu : 
  • Membanggakan diri
  • Terpedaya sang perasaan sendiri
  • sombong
  • pamer ( riya ) serta ingin didengar (sum’ah)
  • Buruk sangka
  • Kikir
  • Dendam
Poniman, dkk ( 2005) mengidentifikasikan 12 kotoran hati pada diri seorang, sbb : Dengki, Sombong, Angan –angan, Ingkar, Malas, Egois, Cepat puas, Putus harapan, tamak, Pelit, menghambat dan riya. Untuk mensucikan hati dengan 12 epos ( enersi positip ) penawarnya yaitu :
  1. Dengki diganti dengan penyayang. 
  2. Lawan sombong menggunakan rendah hati, 
  3. Lawan angan dengan tawakal, 
  4. Lawaningkar menggunakan taat, 
  5. lawan malas denganrajin,
  6. Lawan Egois menggunakan bebagi, 
  7. Lawan cepat puas menggunakan harapan, 
  8. Lawan Putus harapan dengan ikhtiar, 
  9. Lawan tamak menggunakan sahaja, 
  10. Lawan pelit menggunakan pemurah, 
  11. Lawan norma merusak dengan memelihara, 
  12. Lawan riya dengan terbang rendah. 
Penjernihan bunyi hati ini dilaksanakan melalui kontemplasi atau perenungan buat mengungkap balik hal-hal positip dan negatif dari dalam diri serta dapat mengenali kesalahan serta keburukan diri. Proses ini diiringi dengan bertobat ( tobat nasuha ) buat membersihkan hati. Bertobat dilakukan menggunakan cara sbb :
  • Mengenali / mengidentifikasi kesalahan diri
  • Mohon ampun pada Tuhan Yang Maha Esa 
  • Berjanji untuk nir mengulangi kesalahan / dosa 
  • Melakukan perbaikan 
Hati itu ibarat cermin, apabila seorang berbuat dosa, maka cermin akan ternodai menggunakan satu tiitk hitam. Makin poly dosa, semakin banyak titik nodanya. Apabila dia bertobat, maka cemerlanglah hatinya (hadist). 


Gambar Tujuh langkah perubahan

5. Membangun komitmen spiritual 
Komitmen diartikan sebagai perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu ( Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2005). Untuk melakukan perubahan serta perbaikan perlu adanya suatu komitmen dalam diri sendiri. Setiap diri memiliki potensi baik. Murdoko ( 2006) dalam hakekatnya manusia itu mempunyai potensi baik misalnya kejujuran,kesetiaan, dapat bertanggung jawab, pantang menyerah dsb. Dimensi hakekat diri merupakan kebenaran-kebenaran alamiah serta dasariah yang mutlak. Namun mengapa seorang tidak bisa memunculkan dalam konduite yg riil, karena ’kekayaan’ itu nir diasah serta nir ada nya kemauan serta upaya buat kewujudkannya. Komitmen spiritual adalah pernyataan kemauan atau tekad yg kuat buat mengangkat potensi baik yang terdapat pada setiap diri. Cobalah temukan potensi baik yg ada dalam diri anda. Komitmen dalam potensi baik buat maju dapat menaruh motivasi buat bangkit mewujudkannya. Pernyataan komitmen ini di ucapkan menggunakan ekspresi, diakui sang hati dan diikuti oleh perbuatan. Komitmen merupakan suatu janji yg diucapkan dan jika disaksikan ( orang lain ) akan lebih mantap lantaran sekaligus sebagai indera kontrol atau cermin diri. 

B. Pemahaman Konsep Nilai
1. Berbagai konsep nilai 
Berbagai konsep-konsep mengenai nilai dikemukakan sang para ahli antar lain Steven Covey menggunakan 7 norma efektif, Ary Ginanjar Agustian menggunakan 7 budi primer serta kubik leadership dengan 3 kepemimpinan diri dan Harjani Hefni menggunakan 7 norma hayati sukses serta barokah B5KB. 

B5KB adalah konsep nilai yg berasal menurut negeri sendiri, yg teraplikasi di warga lantaran ia disarikan menurut surah Al Fatihah.

Harjani Hefni (2008) mengemukakan 7 kebiasaan hidup Sukses serta barokah sbb : 
a. Berdoa waktu memulai kerja 
b. Bersyukur atas segala ni’mat
c. Berfikir positif terhadap Sang Pencipta serta terhadap sesama
d. Berorientasi akhirat
e. Bekerja menjadi ibadah dan berdoa
f. Konsisten dalam komitmen
g. Bercermin

2. Elemen kompetensi spiritual PNS
Dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 jo UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah secara siginifikan telah memberikan perubahan pada penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Ciri utama berdasarkan kedua UU tadi merupakan makin luasnya swatantra daerah dan makin meningkatnya diskresi wilayah pada melaksanakan otonomi wilayahnya.

Demikian halnya ketika ini, menggunakan keluarnya PP No 41/2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Permendagri No. 57 Ttg Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, yg mengatur jumlah Dinas wilayah, Lembaga Teknis wilayah serta perangkat lainnya, sinkron menggunakan tipologi berdasarkan masing2 daerah. Ditetapkanya PP No. 41/2007 yang merupakan PP pengganti menurut PP 8/ 2003 merupakan buat lebih menaikkan kinerja pemerintah daerah dalam hal pelayanan publik dan buat mengurangi pro dan kontra yang selama ini disampaikan sang provinsi dan kab/kota pada Indonesia yg dalam tataran implementasi banyak yang menolak pemberlakuannya di daerah masing-masing.

Salah satu indikator baik tidakya organisasi adalah tercapainya tujuan menurut organisasi sinkron menggunakan apa yang sudah dicanangkan para pengelolanya. Proses pencapaian tujuan tersebut dipengaruhi sang banyak sekali faktor, galat satunya adalah faktor asal daya insan yang ada pada organisasi.

Elemen kompetensi spiritual bisa dilihat dari panca prasetia KORPRI, yaitu diantaranya : kejujuran, tanggung jawab, daya juang, visioner, kedisiplinan, kerjasama, keadilan, serta kepedulian 

3. Syarat perubahan mindset
Empat kondisi perubahan pola pikir dari Juni Pranoto (2008) :
a. Konsep yang benar
b. Proses yg konsisten
c. Motivasi yg tinggi 

Dilakukan secara kontinyu serta melalui pembiasaan ‘habit’ 

C. Pemantapan Diri
1. Penetapan tujuan ( goal setting ) 
Ary Ginanjar Agustian (2008) dalam training mission character building (MCB) mulai dengan penetapan visi serta misi semenjak tingkat pribadi, keluarga hingga pekerjaan. Poniman,dkk ( 2005) pada merencanakan tantangan 90 hari memulai menggunakan bintang terang. Menurut Poniman,dkk (2005) Bintang terang adalah suatu prestasi terbesar yg yg kita ingin capai pada hidup ( the ultimate life achievement ). Disebut sebagai bintang karena bintang adalah sesuatu yang tinggi, bukan sesuatu yang gampang dicapai. Sedang terperinci ialah mimpi tentang prestasi besar itu haruslah yg menarik serta sangat berarti bagi kita. Dengan begitu mampu sebagai petunjuk arah dan memberikan penerangan kepada kita dalam masa-masa sulit. Bintang terang yg terbaik adalah perwujudan dari dorongan nurani kita. Orang –orang akbar global memiliki bintang terperinci. Bill Gates pendiri microsoft memimpikan adanya komputer pribadi di setiap rumah. Henry Ford pendiri Ford Motor Company memimpikan semua orang bisa memiliki mobil dsb.

Untuk mencari bintang terang anda, bayangkan sebuah prestasi besar yang diidam-idamkan dalam hidup. Jika sudah didapat, apakah prestasi tersebut sesuai dengn garis nurani ( cocok menggunakan akal dan kalbu 100%). Itulah bintang terperinci anda. 

Ada 3 manfaat mempunyai bintang terang, yaitu :
1. Bintang terperinci menaruh arah tujuan hayati (to be) dan menaikkan valensi.
2. Bintang terperinci memfokuskan semua kemampuan kita.
3. Bintang jelas memberikan motivasi buat berjuang.

Dalam penetapan tujuan harus kentara. Untuk itu ada lima (lima) kondisi pada penetapan tujuan ( SMART ) :
  • Specific ( khusus )
  • Measurement ( terukur )
  • Achievable ( dapat dicapai )
  • Rational ( rasional )
  • Time bound ( saat )
Langkah penetapan tujuan :
  • Mulai menurut bintang jelas. Setelah itu tetapkanlah sasaran 6 – 12 bulan. Setelah itu rencanakan buat : 1) menaikkan expertis, dua) mengkapitalisasi aset dan tiga) memperbanyak epos. 
  • Meningkatkan expertis menggunakan cara menentukan kompetensi yan perlu dikuasai untuk mencapai prestasi 90 hari. Mengkapitalisasi aset adalah mengoptimalkan setiap aset yang ada baik aset diri maupun aset lingkungan.
  • Sedang memperbanyak epos (energi positif) menggunakan cara memperbanyak kegiatan yg mempunyai impak yang besar .
2. Membuat agenda
Agenda merupakan aktualialisasi tujuan kedalam planning harian. Merencanakan ketika setiap harinya buat melakukan rencana rencana perbaikan menjadi bahan monitoring pengembangan diri, 

Langkah-langkah tetapkan tujuan dengan mulai berdasarkan tujuan jangka panjang ( tujuan hidup ), tujuan jangka menengah ( tujuan bekerja ) dan tujuan jangka pendek ( Rencana harian ). Rencana harian dituangkan dalam rencana. Agenda ini menjadi alat yang efektif buat monitor serta evaluasi proses pemugaran diri yang berkelanjutan. 

Contoh rencana:

RAHASIA SUKSES MEMBANGUN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual 
A. Pengertian, Hakekat Dan Makna Kecerdasan Spiritual
1. Pengertian
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yg menyangkut moral yang sanggup memberikan pemahaman yg menyatu buat membedakan sesuatu yang benar menggunakan yang salah

Dalam Emotional Spiritual Quotient, kecerdasan spiritual adalah kemampuan buat memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku serta kegiatan, dan mampu menyinergikan Intellectual Quotient, Emotional Quotient serta Spiritual Quotient secara komprehensif.

2. Hakekat
Kecerdasan spiritual pada hakekatnya, adalah kecerdasan buat menghadapi serta memecahkan perkara makna serta nilai menempatkan perilaku dan hidup insan pada konteks makna yang lebih luas dan kaya. Kecerdasan spiritual yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yg berhubungan dengan kearifan pada luar ego atau jiwa sadar.

Kecerdasan spiritual mengakibatkan manusia yg benar-sahih utuh secara intelektual, emosional serta spiritual. Kecerdasan spiritual merupakan fasilitas yang berkembang selama jutaan tahun yang memungkinkan otak buat menemukan dan memakai makna dalam pemecahan dilema.

Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik dapat membuahkan seseorang mempunyai “makna” pada hidupnya. Dengan makna hidup ini seseorang akan mempunyai kualitas “menjadi”, yaitu suatu modus eksistensi yg bisa membuat seseorang merasa gembira, menggunakan kemampuannya secara produktif serta bisa menyatu menggunakan dunia.

3. Makna 
Harjani Hefni (2005) menyatakan makna kecerdasan spiritual merupakan kemampuan mendengarkan suara hati untuk cerdas herbi Tuhan YME serta sesama dalam memberikan yang terbaik serta berguna. Dengan demikian kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa dalam memaknai hayati yg bisa membantu seseorang bisa membentuk dirinya buat tumbuh, berkembang serta seimbang.

B. Meta Kecerdasan 
Menurut Taufik Bahaudin dikatakan seseorang itu Cerdas bila mempunyai beberapa kecerdasan atau dianggap berfungsinya meta kecerdasan sinergi. Meta kecerdasan itu diantaranya IQ, EQ, SQ, CQ ( creativity Quotient) , AQ (Advercity Quotient).
  • Definisdi IQ ( intelligent quotient ) : kecerdasan yang berhubungan fisik, aritmatika, 
  • Definisi EQ ( emotional quotient ) : kecderdasan mengelola emos
  • Definisi CQ ( creativity quotient) : kecerdasan buat mencari solusi 
Definisi AQ ( adversity quotient ) : kecerdasan daya tahan dalam penderitaan dan bisa merubah kemalangan sebagai peluang keberuntungan SI ( Spiritual quotient) : kecerdasan spiritual sebagai poros seluruh kecerdasan yang lain. Danah Zohar mengatakan IQ dan EQ akan berfungsi efektif jika SQ bekerja. 

Ary ginanjar (2003,) menjelaskan meta kecerdasan sinergi adalah integrasi dari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual yang berorientasi dalam spiritualisme tauhid serta diwujudkan dengan kemampuan memecahkan masalah serta tantangan menggunakan radar suara hati.

Begitupula yang dikatakan sang Dadang Hawari (2003), integrasi dari IQ, EQ, CQ serta SQ diperlukan pada membangun SDM pemimpin yang berkualitas dan higienis dari KKN. 

C. Sinergi Kompetensi Spiritual, Kompetensi Sosial Dan Kompetensi Teknis Sebagai SDM Profesional 
Kata kompetensi adalah saduran dari bahasa Inggris ‘Competence’ yg berarti kemampuan atau kecakapan. Menurut Susanto (2003) definisi tentang kompetensi yg seringkali dipakai adalah karakteristik-karakteristik yg mendasari individu buat mencapai kinerja superior. Kompetensi jua merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non-rutin. Kompetensi adalah ciri diri yang sebagai pembeda antara performance yang sangat baik menggunakan performance yang biasa pada suatu pekerjaan atau organisasi. Ife (1995) menyatakan bahwa secara umum kompetensi dimaknai sama dengan keterampilan-keterampilan yang dimiliki sang seorang (skills) buat melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan, Mendiknas dalam Surat Keputusan No. 045/U/2002 menyatakan bahwa kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yg dimiliki seseorang menjadi kondisi untuk dianggap sanggup oleh warga pada melaksanakan tugas-tugas pada bidang pekerjaan eksklusif. 

Sejalan menggunakan pernyataan Mujiman dari Badan Nasional Sertifikasi Pelatihan ( 2005) kompetensi sebenarnya merupakan suatu kemampuan buat menguasai serta menerapkan pengetahuan, keterampilan/keahlian, sikap dan mental kerja eksklusif di tempat kerja, sesuai menggunakan mekanisme dan kinerja yang dipersyaratkan.

Profesionalisme merupakan Orientasi dan sikap kerja kompeten, dalam melakukan pekerjaan yang disertai menggunakan tanggung jawab fungsional dan moral sinkron menggunakan kode etik profesi. Untuk menjadi SDM yang profesional perlu kompetensi kompetensi spiritual serta kompetensi sosial dan kompetensi teknis. 

1. Kompetensi spiritual
Tiga dimensi kompetensi spiritual menurut Mujiman ( APNI, 2008) :
  • Bersumber berdasarkan dan terkait menggunakan nilai-nilai spiritual keagamaan dan kepercayaan pada kaitannya menggunakan pengabdiannya pada Tuhan YME. 
  • Membentuk perilaku mental bahwa bekerja adalah bagian dari amal dan ibadah pada Tuhan YME.
  • Aplikasinya pada pekerjaan tercermin pada bentuk disiplin, dedikasi, integritas dan loyalitas, ethos kerja, motivasi kerja
  • Harjani Hefni ( 2005) mengungkapkan kompetensi spiritual menjadi kemampuan pada membaca dan melaksanakan perintah Tuhan. 
2. Kompetensi sosial 
Dimensi Kompetensi sosial menurut Mujiman ( APNI, 2008) :
  • Bersumber menurut dan terkait dengan nilai-nilai sosial budaya serta emasyarakatan pada kaitannya menggunakan kebutuhan hayati ermasyarakat sebagai makhluk sosial
  • Membentuk kepribadian serta perilaku sosial dalam hayati ermasyarakat
Menurut Harjani Hefni ( 2005) kompetensi sosial merupakan kemampuan pada memberikan kenyamanan kepada orang lain.

Dimensi kompetensi sosial 
  • Bersumber dari dan terkait dengan nilai-nilai sosial budaya dan kemasyarakatan pada kaitannya menggunakan kebutuhan hidup bermasyarakat menjadi makhluk sosial
  • Membentuk kepribadian serta perilaku sosial pada hidup bermasyarakat
  • Aplikasinya pada tempat kerja tercermin pada bentuk kemampuan bekerjasama, kemampuan bergaul serta berkomunikasi, kemampuan berkoordinasi, kemampuan mengapresiasi pendapat orang lain, kemampuan kerjasama pada tim
3. Kompetensi teknis adalah kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan pada melakukan pekerjaan.
  • Bersumber berdasarkan dan terkait dengan penguasaan IPTEK pada bidangnya
  • Membentuk kemampuan teknikal pada kehidupan bermasyarakat
  • Aplikasinya pada tempat kerja tercermin pada bentuk kemampuan aplikasi tugas pekerjaan sinkron menggunakan mekanisme dan kinerja ang ditetapkan atau pada atas kinerja yang ditetapkan.
BUKTI ILMIAH KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PENINGKATAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS JABATANNYA
A. Bukti Ilmiah Kecerdasan Spiritual
Titik Ketuhanan ( God spot )
Para peneliti mencari interaksi antara ilmu pengetahuan menggunakan dimensi spiritual. Dari eksperimen yang dilakukan para ahli diperoleh dalam lobus frontalis (bagian otak depan ) terdapat titik yg menghubungkan dengan jiwa, kalbu serta lalu dengan Tuhan. Titik ini diklaim God Spot ( Ramachandran,V.1998; Marshall,I; Johar,D.2002) Bagian otak tadi apabila diberi rangsangan dengan gelombang mikro elektronika maka yang bersangkutan akan merasakan hening, khusyu, dan rasa dekat kepada Tuhan. 


Pendapat para pakar tersebut sinkron dengan pandangan agama Islam yg menyatakan insan merupakan makhluk fitrah yaitu makhluk yg berke-Tuhan-an ( QS. Ar Ruum, 30 :30)


Para peneliti seperti Harrington , A. Juthani.N.V. Serta Monakow, V. Goldstein dalam Dadang Hawari, 2002 hal.70 mencari hubungan antara ilmu dengan dimensi spiritual. Diyakini adanya God Spot pada susunan saraf pusat (otak). Sebagai contoh orang yg menderita kecemasan akan sebagai hening selesainya diberi obat anti cemas. Sementara itu orang yang berdoa serta berdzikir memperoleh juga ketenangan. Hal ini sebagaimana dikatakan Christy, J.H. ( dalam Dadang Hawari 2002, hal 71) prayer is medicine. Hal ini di dukung berdasarkan penelitian berdasarkan Snyderman ( dalam Dadang Hawari,2002 hal 71) terapi medis akan efektif apabila disertai doa serta dzikir. 

B. Pengalaman (Success Story) Kecerdasan Spiritual Dalam Peningkatan Kinerja
1. Pemberdayaan SDM dalam organisasi 
Dari hasil penelitian penulis dalam keliru satu unit kerja pada Pusdiklat Hukum serta Ham pada tahun 2005, menggunakan kompetensi spiritual pimpinan unit kerja itu berhasil membentuk unit kerja yg dipimpinnya menjadi suatu tim kerja yang solid. Penelitian mengamati konduite kepala seksi yg semula kurang peduli, kurang memperhatikan atribut kerja dan jam kerja. Dengan kecerdasan spiritual beliau mengajak anak buahnya buat menciptakan visi bekerja dan membangun komitmen bersama. Perubahan terjadi 4 bulan selesainya itu menggunakan peningkatan pada disiplin, tanggung jawab, motivasi dan prestasi kerja. Ia berhasil mewujudkan tim kerja yg sinergi dimana satu sama lain saling membantu apabila temannya berhalangan serta baru pulang manakala semua pekerjaan telah diselesaikan. Kecerdasan spiritual telah menaikkan self belonging serta self responsibility dalam unit kerja tadi. 

2. PT. Taspen. 
Kecerdasan spiritual sudah membentuk karakter pelayanan prima pada PT. Taspen. Subiyanto sudah berhasil merubah kinerja pegawainya buat tidak bekerja berdasarkan ego (kemauannya sendiri) tetapi bekerja ditujukan buat mencari ridho Allah SWT. Karyawan tidak mau menerima hadiah, tetapi menyalurkan ke kotak amal yang disediakan. Seorang hakim yang mengurus Taspennya di Cabang Bogor merasa tersentuh hatinya menerima pensiun dan THT yg cukup besar pada ketika kurang menurut 1 jam. Dia sangat terkesan akan kecepatan pelayanan serta menaruh uang 1 juta pada petugas pada depan loket. Namun petugas tersebut berkata dia nir diperkenankan menerima apapaun menurut peserta Taspen. Sang Hakim meneteskan air mata mendengarkan ucapan petugas itu. Hal sama juga terjadi dalam petugas counter pada tempat kerja Taspen yang lain, yg menolak pemberian peserta Taspen. 

3. Pengaruh pelatihan emotional and spiritual quotient (esq) terhadap motif berprestasi pegawai negeri sipil (pns) dalam forum penjaminan mutu pendidikan (lpmp) lampung.

4 Penelitian ini dilakukan buat mengetahui efek training ESQ terhadap otif berprestasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung. 

Metode yang dipakai pada penelitian ini merupakan metode survei yang dilaksanakan pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung dengan jumlah sampel sebesar 46 orang. Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode survey, wawancara serta dokumentasi. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan menggunakan Regresi Logistik Binari. 

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel Training ESQ berpengaruh positif terhadap motif berprestasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Lembaga Penajaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Lampung. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi variabel tersebut yg bernilai positif yakni 0,290. Selain itu pula diperoleh output analisis besarnya koefisien diterminasi R2 = 0,2165, adalah training ESQ mempunyai konstribusi 21,65 % terhadap motif berprestasi pegawai, sedangkan sisanya 78,35 % ditentukan oleh faktor lain.

Faktor kualitas sumber daya insan sangat lebih banyak didominasi buat memilih tercapai tidaknya tujuan organisasi, sebagai akibatnya terkait dengan penelitian mengenai imbas pembinaan ESQ terhadap PNS di LPMP Lampung, maka disarankan supaya pimpinan forum melakukan training terhadap para alumni pembinaan ESQ secara berkesinambungan dan memberikan kesempatan pelatihan ESQ pada pegawai yang belum mengikuti training, pada para pegawai alumni pembinaan ESQ hendaknya konsisten terhadap prinsip-prinsip yg sudah dijabarkan selama mengikuti pembinaan, sehingga tujuh nilai dasar dalam ESQ dapat terealisasi.

4. Perusahaan kosmetik wardah dan zahra 
1985 home industri, 1990 - musibah kebakaran, tempat tinggal dan aset habis terbakar.harus membayar hutang – hutang. Semangat bangkit balik tersentuh menggunakan nasib karyawan yang kehilangan pekerjaan. Tidak memiliki ilmu pemasaran. Modal silaturahmi dan keyakinan akan pertolongan Allah. Tapi beliau terus kerja keras, tidak putus harapan dan berdoa.

Ia menerima pinjaman loka dan pinjaman produk. Dengan kapital pemasaran silaturahmi pada dua minggu mampu menaruh THR pada 30 orang karyawan. Setahun kemudian berhasil menciptakan rumah serta pabrik. Kini nurhayati memimpin lebih dari 300 karyawan dengan omset mencapai milyaran rupiah ( sumber ’nebula’ ESQ).

C. Karakteristik Kecerdasan Spiritual Orang-Orang Sukses Dan Mulia
Peringkat karakter CEO ideal output penelitian berdasarkan The Leadership Challenge th. 1987, 1995 dan 2002 pada 6 benua: Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Eropa dan Australia. Tujuh karakter Chief Executive Officer ( CEO)  : 
1. Jujur
2. Berpikiran maju ( forward looking )
3. Kompeten
4. Dapat memberikan inspirasi
5. Cerdas
6. Adil
7. Berpandangan luas ( broad minded )

Menurut output pertemuan top ekeskutif internasional pada tahun 2002 pada Harvard Business School, terdapat 5 karakter powerful leader  yaitu:
1. Kejujuran
2. Semangat
3. Ide atau inisiatif
4. Bijaksana
5. Keberanian mengambil keputusan

Michael E. Hart (2009 ) telah menciptakan peringkat terhadap 100 orang yang paling berpengaruh pada dunia yg sudah memberikan imbas terbesar sepanjang sejarah bepergian global. Sebagai peringkat pertama ia mengungkapkan Muhammad SAW. Ia menentukan Muhammad SAW sebagai tokoh teratas pada daftar orang yg paling berpengaruh di global karena satu -satunya orang dalam sejarah yang sangat berhasil, baik dalam keagamaan juga sekuler. Karakter primer nabi Muhammad SAW adalah:
1. Jujur 
2. Tanggung jawab
3. Cerdas
4. Mampu membicarakan menggunakan suara hati 

MENGINTERNALISASI KECERDASAN SPIRITUAL
A. PENYADARAN DIRI
1. Mengenali konsep diri manusia
Perubahan diri manusia pada mulai semenjak proses kejadiannya berdasarkan Zygot yang tumbuh berkembang dalam rahim ibu sampai terlahir ke global. Sejak bayi pada pangkuan sampai dewasa terjadi proses pembentukan nilai-nilai dalam diri insan. Konsep diri seseorang di bangun oleh nilai-nilai yang diyakininya serta pengaruh lingkungan yg membentuknya. 

Untuk mengenal konsep diri, insan perlu mengetahui siapa yang menciptakannya, menurut apa dia diciptakan, buat apa hidup dan kemana akan pulang. 

Nanusia diciptakan sang Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yg membangun serta menguasai sekalian alam. Tuhan yg menghidupkan dan yg mematikan mahkluk . Tuhan yg hayati abadi ketika semua tiada. Tuhan yang menguasai dunia dani akherat. 

Manusia diciptakan menurut tanah. Manusia selanjutnya terjadi melalui proses reproduksi yaitu bertemunya sperma serta sel telur. Sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an ”Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, kemudian tulang belulang itu kami bungkus menggunakan daging. Kemudian Kami jadikan beliau makhluq yg (berbentuk) lain. Maka Maha Suci-lah Allah, Pencipta yang Paling Baik ”. ( QS. 23 : 14 ). ” Kemudian Dia menyempurnakan serta meniupkan ke pada (tubuh) manusia ruh (kreasi ) Nya dan beliau menjadikan bagi engkau pendengaran, penglihatan serta hati, (namun ) kamu sedikit sekali bersyukur ” ( QS. 32 : 9)

Manusia hidup buat beribadah pada Tuhan YME. Sesuai firmanNya dalam Al Qur’an : ” Dan Aku tidak membangun jin serta insan melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” ( QS .51 :56 ). 

Setelah kehidupan ini insan akan meninggal menjadi ketentuan berdasarkan Sang Pencipta serta manusia kembali ke akhirat, menghadap Tuhan YME. 

Di Akhirat segala perbuatan insan pada global akan diberi ganjaran sinkron dengan amalnya. Bagi orang yang banyak beriman dan beramal soleh maka akan diberi ganjaran nirwana. Bagi orang yang banyak berbuat dosa diberi ganjaran neraka. 

Dengan menjadari manusia sebagai hamba Tuhan, nir terdapat daya serta upaya kecuali dengan pertolongan Tuhan YME. Kita bisa mensyukuri segala nikmat yg telah diberikan buat menggunakan menggunakan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunanNya buat sanggup menaruh manfaat sebesar-banyak kepada orang lain an lingkungan.

Dengan menyadari konsep diri insan akan menumbuhkan pencerahan dan semangat buat melakukan perubahan. Brain Tracy (2007) menyatakan perubahan diri kuncinya merupakan dalam pikiran. Pikiran sesorang yg mengantarkannya pada kesuksesan atau kegagalan. Pikiran ditentukan sang hati ( keyakinan). Ary Ginanjar Agustian ( 2003) menyatakan perlu nya Zero mind proses (ZMP) untuk membersihkan hati dari belenggu bunyi hati yg menutupi god spot. 

2. Mengenali mental block
Pikiran merupakan pekerjaan mental, dengan demikian sehat pikiran adalah sehat pula mental seorang. Kesehatan jiwa didefinisikan sang para psikolog sebagai kematangan emosional dan sosial. Dengan sehat jiwa akan bisa mengikuti keadaan dengan lingkungan kerja, sanggup mengemban tanggung jawab kehidupan dan bisa menghadapi seluruh masalah hidup dengan realistis, kemampuan inilah yang dapat menentukan tingkat kebahagiaan serta kebermaknaan hayati ( Dr.M. Utsman Najati, 2005). Yang menciptakan seorang sukar untuk berubah merupakan adanya hambatan (mental block) dalam diri seorang yg mempengaruhi pikiran seorang. Ada 5 blok mental menurut Lembaga Training & Consultancy dan training mindset (2007) yg menjadi kendala mental yg berasal dari pada diri yaitu : 
  • Blok persepsi
  • Blok emosi
  • Blok kultur / lingkungan
  • Blok intelektual
  • Blok ego 
Sedangkan Faktor ekternal merupakan :
  • Lingkungan
  • Teman sejawat
  • Anak buah
  • Iklim kerja 
3. Penjernihan bunyi hati
Hati nurani tak jarang tertutup sang aneka macam belenggu yang mengakibatkan orang menjadi buta hati. Hal ini menyebabkan seorang tidak mampu lagi mendengar fakta-warta maha penting yg asal menurut suara-bunyi hatinya sendiri, di mana hal ini akan mengakibatkan seseorang akan menjadi nir sanggup untuk membaca lingkungan pada luar dirinya atau membaca dirinya sendiri. Akibatnya, dia sering sekali terperosok ke dalam berbagai kegagalan serta tidak mampuan buat memanfaatkan potensi dirinya atau potensi lingkungannya.

Ari Ginanjar Agustian ( 2003) mengemukakan 7 belenggu yg menutupi suara hati yaitu :
  • Prasangka negatif. 
  • Prinsip hidup
  • Pengaruh kepentingan
  • Pengaruh pengalaman
  • Pengaruh sudut pandang
  • Pengaruh pembanding
  • Pengaruh literatur
Menurut Dr. Sayyid Muhammad Nuh ( 2004), ada 7 penyakit hati yang menjangkiti hati manusia yaitu : 
  • Membanggakan diri
  • Terpedaya sang perasaan sendiri
  • sombong
  • pamer ( riya ) serta ingin didengar (sum’ah)
  • Buruk sangka
  • Kikir
  • Dendam
Poniman, dkk ( 2005) mengidentifikasikan 12 kotoran hati pada diri seorang, sbb : Dengki, Sombong, Angan –angan, Ingkar, Malas, Egois, Cepat puas, Putus asa, tamak, Pelit, Mengganggu dan riya. Untuk mensucikan hati dengan 12 epos ( enersi positip ) penawarnya yaitu :
  1. Dengki diganti menggunakan penyayang. 
  2. Lawan sombong menggunakan rendah hati, 
  3. Lawan angan dengan tawakal, 
  4. Lawaningkar dengan taat, 
  5. lawan malas denganrajin,
  6. Lawan Egois dengan bebagi, 
  7. Lawan cepat puas dengan impian, 
  8. Lawan Putus harapan dengan ikhtiar, 
  9. Lawan tamak dengan sahaja, 
  10. Lawan pelit dengan pemurah, 
  11. Lawan norma menghambat dengan memelihara, 
  12. Lawan riya menggunakan terbang rendah. 
Penjernihan bunyi hati ini dilaksanakan melalui kontemplasi atau perenungan buat mengungkap kembali hal-hal positip dan negatif menurut pada diri serta dapat mengenali kesalahan dan keburukan diri. Proses ini diiringi dengan bertobat ( tobat nasuha ) untuk membersihkan hati. Bertobat dilakukan menggunakan cara sbb :
  • Mengenali / mengidentifikasi kesalahan diri
  • Mohon ampun pada Tuhan Yang Maha Esa 
  • Berjanji buat tidak mengulangi kesalahan / dosa 
  • Melakukan perbaikan 
Hati itu ibarat cermin, jika seorang berbuat dosa, maka cermin akan ternodai menggunakan satu tiitk hitam. Makin poly dosa, semakin poly titik nodanya. Apabila dia bertobat, maka cemerlanglah hatinya (hadist). 


Gambar Tujuh langkah perubahan

5. Membangun komitmen spiritual 
Komitmen diartikan menjadi perjanjian (keterikatan) buat melakukan sesuatu ( Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2005). Untuk melakukan perubahan dan pemugaran perlu adanya suatu komitmen dalam diri sendiri. Setiap diri mempunyai potensi baik. Murdoko ( 2006) dalam hakekatnya insan itu mempunyai potensi baik misalnya kejujuran,kesetiaan, bisa bertanggung jawab, pantang menyerah dsb. Dimensi hakekat diri adalah kebenaran-kebenaran alamiah serta dasariah yang absolut. Tetapi mengapa seseorang nir dapat memunculkan pada perilaku yg riil, lantaran ’kekayaan’ itu nir diasah serta nir ada nya kemauan serta upaya buat kewujudkannya. Komitmen spiritual merupakan pernyataan kemauan atau tekad yang bertenaga buat mengangkat potensi baik yg terdapat pada setiap diri. Cobalah temukan potensi baik yang terdapat pada diri anda. Komitmen pada potensi baik buat maju bisa menaruh motivasi buat bangkit mewujudkannya. Pernyataan komitmen ini di ucapkan dengan mulut, diakui sang hati serta diikuti oleh perbuatan. Komitmen merupakan suatu janji yang diucapkan dan jika disaksikan ( orang lain ) akan lebih mantap karena sekaligus menjadi indera kontrol atau cermin diri. 

B. Pemahaman Konsep Nilai
1. Berbagai konsep nilai 
Berbagai konsep-konsep tentang nilai dikemukakan oleh para ahli antar lain Steven Covey dengan 7 norma efektif, Ary Ginanjar Agustian menggunakan 7 budi primer dan kubik leadership menggunakan 3 kepemimpinan diri dan Harjani Hefni dengan 7 norma hayati sukses dan barokah B5KB. 

B5KB adalah konsep nilai yg dari dari negeri sendiri, yang teraplikasi pada warga karena dia disarikan dari surah Al Fatihah.

Harjani Hefni (2008) mengemukakan 7 norma hayati Sukses dan barokah sbb : 
a. Berdoa saat memulai kerja 
b. Bersyukur atas segala ni’mat
c. Berfikir positif terhadap Sang Pencipta dan terhadap sesama
d. Berorientasi akhirat
e. Bekerja sebagai ibadah dan berdoa
f. Konsisten dalam komitmen
g. Bercermin

2. Elemen kompetensi spiritual PNS
Dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 jo UU No. 32 Tahun 2004 mengenai pemerintahan daerah secara siginifikan sudah menaruh perubahan pada penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Ciri utama menurut kedua UU tadi merupakan makin luasnya otonomi daerah dan makin meningkatnya diskresi wilayah pada melaksanakan swatantra wilayahnya.

Demikian halnya saat ini, dengan munculnya PP No 41/2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Permendagri No. 57 Ttg Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, yang mengatur jumlah Dinas daerah, Lembaga Teknis wilayah dan perangkat lainnya, sesuai dengan tipologi berdasarkan masing2 wilayah. Ditetapkanya PP No. 41/2007 yang merupakan PP pengganti dari PP 8/ 2003 merupakan buat lebih meningkatkan kinerja pemerintah wilayah pada hal pelayanan publik dan buat mengurangi pro serta kontra yg selama ini disampaikan oleh provinsi serta kab/kota pada Indonesia yang pada tataran implementasi banyak yang menolak pemberlakuannya di daerah masing-masing.

Salah satu indikator baik tidakya organisasi adalah tercapainya tujuan berdasarkan organisasi sesuai menggunakan apa yg telah dicanangkan para pengelolanya. Proses pencapaian tujuan tersebut dipengaruhi sang banyak sekali faktor, keliru satunya merupakan faktor sumber daya insan yang ada pada organisasi.

Elemen kompetensi spiritual dapat dipandang berdasarkan panca prasetia KORPRI, yaitu antara lain : kejujuran, tanggung jawab, daya juang, visioner, kedisiplinan, kerjasama, keadilan, serta kepedulian 

3. Syarat perubahan mindset
Empat kondisi perubahan pola pikir dari Juni Pranoto (2008) :
a. Konsep yang benar
b. Proses yg konsisten
c. Motivasi yang tinggi 

Dilakukan secara kontinyu dan melalui pembiasaan ‘habit’ 

C. Pemantapan Diri
1. Penetapan tujuan ( goal setting ) 
Ary Ginanjar Agustian (2008) dalam training mission character building (MCB) mulai dengan penetapan visi serta misi semenjak taraf pribadi, famili sampai pekerjaan. Poniman,dkk ( 2005) pada merencanakan tantangan 90 hari memulai menggunakan bintang terperinci. Menurut Poniman,dkk (2005) Bintang terang adalah suatu prestasi terbesar yang yg kita ingin capai pada hidup ( the ultimate life achievement ). Disebut sebagai bintang karena bintang merupakan sesuatu yg tinggi, bukan sesuatu yg gampang dicapai. Sedang jelas artinya mimpi tentang prestasi besar itu haruslah yg menarik serta sangat berarti bagi kita. Dengan begitu bisa sebagai petunjuk arah dan memberikan penerangan pada kita pada masa-masa sulit. Bintang terang yang terbaik merupakan perwujudan dari dorongan nurani kita. Orang –orang akbar global memiliki bintang jelas. Bill Gates pendiri microsoft memimpikan adanya komputer langsung di setiap tempat tinggal . Henry Ford pendiri Ford Motor Company memimpikan seluruh orang mampu memiliki kendaraan beroda empat dsb.

Untuk mencari bintang jelas anda, bayangkan sebuah prestasi akbar yg diidam-idamkan pada hayati. Apabila sudah didapat, apakah prestasi tersebut sesuai dengn garis nurani ( cocok menggunakan logika dan kalbu 100%). Itulah bintang terperinci anda. 

Ada 3 manfaat memiliki bintang terang, yaitu :
1. Bintang terperinci memberikan arah tujuan hayati (to be) dan mempertinggi valensi.
2. Bintang terperinci memfokuskan semua kemampuan kita.
3. Bintang terang menaruh motivasi buat berjuang.

Dalam penetapan tujuan harus kentara. Untuk itu terdapat 5 (lima) syarat dalam penetapan tujuan ( SMART ) :
  • Specific ( spesifik )
  • Measurement ( terukur )
  • Achievable ( bisa dicapai )
  • Rational ( rasional )
  • Time bound ( saat )
Langkah penetapan tujuan :
  • Mulai dari bintang terang. Setelah itu tetapkanlah target 6 – 12 bulan. Setelah itu rencanakan buat : 1) menaikkan expertis, dua) mengkapitalisasi aset serta 3) memperbanyak epos. 
  • Meningkatkan expertis dengan cara memilih kompetensi yan perlu dikuasai untuk mencapai prestasi 90 hari. Mengkapitalisasi aset adalah mengoptimalkan setiap aset yang ada baik aset diri juga aset lingkungan.
  • Sedang memperbanyak epos (energi positif) menggunakan cara memperbanyak aktivitas yg memiliki imbas yang akbar.
2. Membuat agenda
Agenda merupakan aktualialisasi tujuan kedalam rencana harian. Merencanakan saat setiap harinya buat melakukan planning planning perbaikan menjadi bahan monitoring pengembangan diri, 

Langkah-langkah memutuskan tujuan menggunakan mulai menurut tujuan jangka panjang ( tujuan hayati ), tujuan jangka menengah ( tujuan bekerja ) serta tujuan jangka pendek ( Rencana harian ). Rencana harian dituangkan pada rencana. Agenda ini sebagai alat yang efektif buat monitor serta evaluasi proses perbaikan diri yg berkelanjutan. 

Contoh agenda:

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

Perencanaan Dan Pembangunan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem 
Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yg dimaksudkan buat mencapai suatu tujuan eksklusif. Apabila dalam suatu sistem terdapat elemen yg tidak memberikan manfaat atau kontribusi terhadap tercapainya tujuan, maka elemen tadi bukanlah bagian menurut sistem. 

Elemen Sistem
Beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
  • Tujuan 
  • Masukan 
  • Keluaran 
  • Proses 
  • Mekanisme Pengendalian 
  • Umpan Balik 
Selain itu sistem pula berinteraksi dengan lingkungan yang sedikit atau poly ikut mensugesti sistem tadi. Antara sistem serta lingkungan dibatasi sang batas sistem (boundary). Gambar 3.1 memberitahuakn hubungan antar elemen dalam sistem dan hubungannya dengan lingkungan.

Tujuan
Tujuan menurut suatu sistem sanggup hanya satu atau banyak. Tujuan inilah yg sebagai motivator bagi sistem serta sekaligus mengarahkan sistem. Tanpa tujuan sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan antara sistem satu dengan sistem yang lain berbeda-beda.

Masukan
Masukan (input) merupakan segala sesuatu yg masuk ke pada sistem dan selanjutnya sebagai bahan buat diproses.

Gambar Sistem, elemen sistem dan lingkungan

Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transfromasi menurut masukan sebagai keluaran yang bermanfaat.

Keluaran
Keluaran (output) adalah hasil menurut pemrosesan. Keluaran mempunyai nilai lebih (value added) dari masukannya.

Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik 
Mekanisme pengendalian (control mechanism) bisa diwujudkan dengan adanya umpan pulang (feed back) yang menganalisa keluaran apakah sudah memenuhi tujuan. Hal ini dipakai buat mengendalikan baik masukan juga proses agar membentuk keluaran yang sinkron tujuan. 

Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak serta Sistem Fisik
Sistem tak berbentuk (Abstract System) adalah sistem yg berisi gagasan atau konsep, contohnya sistem teologi yg membahas tentang hubungan manusia menggunakan Tuhan. 

Sistem fisik (Physical System) adlah sistem yg secara fisik dapat dicermati, misalnya sistem komputer. 

b. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik (Deterministic System) adalah suatu sistem yang operasinya bisa diprediksi secara sempurna, contohnya sistem personal komputer .

Sistem probablistik (Probabilistic System) adalah sistem yang tidak bisa diramal dengan pasti karena mengandung unsure probabilitas, misalnya sistem persediaan.

c. Sistem Tertutup serta Sistem Terbuka
Sistem tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak bertukar materi, warta, atau tenaga menggunakan lingkungan. Dengan istilah lain sistem ini nir berinteraksi menggunakan lingkungan.

Sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang herbi lingkungan serta dipengaruhi lingkungan.

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi lantaran alam (tidak dibuat sang manusia), contohnya sistem rapikan surya.

Sistem protesis manusia (Human Made System) adalah sistem yang sengaja dibentuk sang insan, misalnya sistem komputer.

Konsep Dasar Sistem Informasi
Data versus Informasi
Data Nilai/value yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau peristiwa (event). Data adalah bentuk yg belum bisa memberikan manfaat yg besar bagi penerimanya, sebagai akibatnya perlu suatu contoh yg nantinya akan dikelompokkan serta diproses buat membuat keterangan. Sebagai model data adalah :
a. Laporan penjualan penjualan setiap salesman, yg berfungsi buat memberikan besarnya komisi serta bonus.
b. Laporan penjualan setiap daerah, yg berfungsi buat pelaksanaan promosi serta periklanan.
c. Laporan penjualan setiap jenis barang, yang berfungsi untuk mengontrol persediaan barang serta buat mengevaluasi barang yg nir atau kurang laris terjual.

Informasi
Merupakan hasil pengolahan data pada suatu bentuk yg lebih berguna serta lebih berarti bagi penerimannya serta digunakan buat pengambilan keputusan.

Pengolahan Data (Data Processing)
Adalah masa atau ketika yang dipakai buat mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi liputan yang mempunyai kegunaan. Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam pengolahan data merupakan:

a. Data Input
1. Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (model, punching number ke dalam kalkulator).
2. Coding transaction data ke dalam bentuk lain (model, converting atribut kelamin female ke alfabet F).
3. Storing data or information buat pengambilan keputusan (potential information for future).

b. Data Transformation
1. Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
2. Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari pada seminggu sebagai nilai total jam kerja perminggu).
3. Classifying data group-class eksklusif :
a) Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik eksklusif (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif). 
b) Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan nomor induk karyawan secara ascending).
c) Merging buat 2 atau lebih set data berdasar kriteria eksklusif (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari serta Maret kedalam class triwulanan).
d) Matching data berdasar hasrat pengguna terhadap group data (model, menentukan seluruh karyawan yang total pendapatannya lebih menurut 15 juta pertahun).

c. Information Output
1. Displaying result, menampilkan keterangan yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.
2. Reproducing, penyimpanan data yg digunakan buat pemakai lain yg membutuhkan. 
3. Telecommunicating, penyimpanan data secara elektro melalui saluran komunikasi.
Gambar mendeskripsikan skema proses primer dan fungsi menurut pengolahan data.


Gambar Skema proses primer dan fungsi berdasarkan pengolahan data.

Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI)
Suatu sistem pada suatu organisasi yang adalah kombinasi dari orang-orang fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur serta pengendalian untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, serta menyediakan suatu dasar keterangan buat pengambilan keputusan.

Gambar Definisi Sistem Informasi

Kualitas Informasi
Kualitas kabar (quality of information) sangat ditentukan atau ditentukan tiga hal, yaitu :
1. Relevan (relevancy)
Berarti liputan harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi warta buat tiap-tiap orang satu dengan yg lainnya tidak sinkron. Misalnya keterangan mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada pakar teknik perusahaan

2. Akurat (accuracy)
Informasi wajib bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, serta wajib jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi lantaran sumber berita (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sebagai akibatnya menghambat atau merubah data-data orisinil tadi. Komponen seksama :

Completeness (kelengkapan)
Berarti liputan yg didapatkan atau diharapkan wajib mempunyai kelengkapan yg baik, lantaran apabila informasi yg dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan menghipnotis dalam pengambilan keputusan atau memilih tindakan secara keseluruhan, sebagai akibatnya akan berpengaruh terhadap kemampuannya buat mengontrol atau memecahkan suatu kasus dengan baik.
· Correctness (kebenaran)
· Security (keamanan)

3. Tepat ketika (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang lama nir memiliki nilai yg baik, sehingga jikalau digunakan menjadi dasar pada pengambilan keputusan akan membuahkan fatal atau kesalahan pada keputusan serta tindakan. Kondisi demikian mengakibatkan mahalnya nilai suatu fakta, sebagai akibatnya kecepatan buat menerima, mengolah serta mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi modern. 
4. Ekonomis (Economy)
5. Efisien (Efficiency)
6. Dapat dipercaya (Reliability)

Komponen Sistem Informasi
Dalam sistem keterangan masih ada kompenen-komponen misalnya :
· Perangkat keras (Hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti computer, printer, serta peripheral.

· Perangkat lunak (Software)
Sekumpulan instruksi yg memungkinkan piranti keras untuk melakukan pemrosesan data.

· Prosedur
Sekumpulan aturan yg digunakan buat mewujudkan pemrosesan data serta pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

· Manusia
Semua pihak yang bertanggung jawab pada pengembangan sistem kabar, pemrosesan serta penggunaan sistem informasi.B dalam pengembangan sistem n pembangkitan keluaran yg dikehendaki.) yg menganalisa keluaran apak

· Basis Data (Database)
Sekumpulan table, interaksi yang berhubungan dengan penyimpanan data.

· Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan asal (resources) digunakan secara bersama atau diakses sang sejumlah pemakai. 

Sistem Design
IDEF0
IDEF0 (Integration DEFinition language 0) adalah bahasa pemodelan yg menggunakan gambar menggunakan disertai penerangan yg komprehensif buat menjelaskan tahapan/ metodologi pengembangan dari suatu sistem. Sistem dimodelkan menjadi deretan fungsi-fungsi yg saling berkaitan satu dengan yg lain buat membangun suatu fungsi utama. Fungsi-fungsi tersebut menjelaskan apa yang dikerjakan sang sistem, sebagai akibatnya apa saja yang mengontrol, memproses, diproses, dan dihasilkan oleh sistem tadi bisa diketahui.

Building blocks merupakan komponen penyusun system yang digambarkan pada contoh. Building blocks terdapat 2 macam, yaitu:
a. Aktivitas, yaitu komponen suatu sistem yang menjalankan atau melakukan suatu tindakan .
b. ICOM, yaitu komponen suatu sistem yang dipergunakan oleh suatu kegiatan.

ICOM terdiri berdasarkan :
1. Input : sesuatu yg ditransformasikan sang suatu aktivitas.
2. Control : sesuatu yang memilih bagaimana suatu aktivitas terjadi namun tidak ditransformasikan olehnya.
3. Output : sesuatu yg didapatkan oleh aktivitas
4. Mechanism : orang, fasilitas, mesin, atau lainnya yang menjalankan kegiatan. 

IDEF0 memandang suatu sistem sebagai sesuatu yg terdiri berdasarkan formasi aktivitas yang menggunakan ICOM – ICOM buat mewujudkan tugas – tugasnya. Aktivitas dan ICOM merupakan komponen penyusun sistem yang wajib diidentifikasi pada pembentukan model. Dengan kata lain, contoh menurut suatu sisten dengan memakai metode IDEF0 adalah adalah pengambaran aktivitas serta ICOM suatu sistem.

Secara holistik kegiatan dan ICOM digambarkan pada gambar

Gambar  Building Blocks pada IDEF0

Gambar Decomposition dalam IDEF0

Penggambaran model pada IDEF0 dilakukan secara bertingkat (hirarkis) mulai dari kegiatan umum sampai rinciannya.pada taraf tertinggi diklaim Context Page yang berisi satu aktivitas yg memberitahuakn semua sistem sebagai satu kegiatan dan menampakan jua interface sistem menggunakan lingkungannya. Context Diagram juga biasa dianggap Diagram A0 atau Parent Diagram. 

Pada strata berikutnya dibentuk Decomposition Page atau Child Diagram yg adalah rincian lebih jauh berdasarkan sistem. Setiap pembagian terstruktur mengenai pada Decomposition Page dinamakan Diagram A1,Diagram A2, Diagram A3, … Diagram A11, Diagram A22, serta seterusnya. Setiap ICOM yang muncul dalam suatu Parent Diagram akan dirinci dalam child diagram. Child Diagram akan terus dibentuk hingga tingkatan di mana proses berbentuk algoritma pengerjaan aktivitas tersebut.

Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yg mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD dipakai buat memodelkan struktur data dan hubungan antar data, lantaran hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji contoh dengan mengabaikan proses yang wajib dilakukan.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk menggambarkan struktur dan interaksi antar data, terdapat 3 macam symbol yg digunakan, yaitu:
Entiti : adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi pada lingkungan pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.
Atribut : Entiti memiliki elemen yg dianggap menggunakan atribut, dan berfungsi mendeskiripsikan karakter entiti.
Relationship : Hubungan ; misalnya halnya entity maka pada hubunganpun wajib dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entity menggunakan isi berdasarkan hubungan itu sendiri. 

Jenis-jenis hubungan
Satu ke satu (1:1) 
Contoh, diagram yang memberitahuakn bahwa tiap pekerja memiliki satu tempat kerja yang khas.
Satu ke poly (1:B) 
Contoh, seseorang dokter yg menangani poly pasien, tetapi tiap pasien hanya boleh dirawat oleh satu dokter
Banyak ke Banyak (B:B) 
Entitas memiliki hubungan yg poly pada satu atau dua arah. Contoh, siswa bisa mengikuti banyak jenis kursus dan kursus jug dapat diikuti oleh banyak murid.

Gambar menggambar interaksi yang terjadi dalam Entity Relationship Diagram.

Gambar  Hubungan antar Entitas

Basis Data
Kumpulan berdasarkan item data yang saling bekerjasama satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur eksklusif, tersimpan dalam hardware komputer dan menggunakan aplikasi buat melakukan manipulasi buat kegunaan tertentu.

Peran basis data dalam SI
Salah satu komponen dalam sistem keterangan, karena adalah dasar dalam menyediakan pada fakta 
Menentukan kualitas warta: seksama, sempurna pada waktunya serta relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai jika keuntungannya lebih efektif dinadingkan menggunakan porto untuk mendapatkannya. 
Mengurangi duplikasi data 
Hubungan data bisa ditingkatkan 
Mengurangi pemborosan tempat simpanan diluar/fisik 

Database Management System (DBMS)
DBMS adalah software yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol serta mengakses basis data menggunakan cara yang efektif dan efisien. DBMS pula dapat mengakomodir aneka macam macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. Administrator Basis Data (DBA atau Database Administrator) merupakan orang yg bertanggungjawab terhadap manajemen basis data.

Hubungan antara pemakai menggunakan database digambarkan misalnya gambar berikut. Hubungan tadi bisa dilakukan menggunakan 2 cara yaitu :
1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language)
2. Dengan menggunakan program pelaksanaan yang sudah dibuat.

Gambar  Data Base Management System

Arsitektur Basis Data
Arsitektur basis data dimaksudkan buat membuat abstraksi terhadap basis data. Tujuannya merupakan supaya DBMS dapat diakses secara efisien tanpa mengharuskan pemakai memahami detail mengenai cara data disimpan dan dipelihara. ANSI-SPARC (American National Standard Institute Standard Planning And Requirement Committee) mendefinisikan arsitektur 3 level yaitu;
1. Level eksternal
2. Level konseptual
3. Level internal

Level eksternal merupakan level yg berhubungan langsung dengan pemakai. Pemakai hanya cukup mengetahui struktur data sederhana agar bisa mengakses basis data tanpa wajib mengetahui lebih jelasnya mengenai atribut data (misal, berukuran data, jenis data dll) 

Level konseptual menjabarkan data apa yang disimpan serta basis data dan pula menjabarkan interaksi-hubungan antar data. Level ini biasa digunakan oleh administrator basis data.

Level internal merupakan level yg berhubungan langsung menggunakan basis data. Dan menjabarkan bagaimana data disimpan pada sebuah basis data. Level ini berurusan menggunakan dengan diantaranya :
· Alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
· Deskripsi rekaman dalam penyimpanan
· Kompresi data dan teknik enkripsi

Contoh ketiga level tadi masih ada dalam gambar 
Level eksternal, pemakai melihat tabel dan tabel. Tabel berisi data: NIP, nama, masakerja, serta honor sedangkan tabel  berisi mengenai data: NIP, nama, alamat, dan notelp. Pada level konseptual 2 buah tabel ini saling bekerjasama membangun satu kesatuan. Pada level eksternal data pada tabel-tabel tadi disimpan dalam bentuk-bentuk yg lebih logis serta berupa bentuk fisik. Sebagai model tabel  akan dibuat serta field-field yg berada didalamnya ditentukan tipe datanya create table pegawai(NIP int, nama varchar, masakerja int, gaji int; 

Gambar Arsitektur Basisdata

Struktur Basis Data
Model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yg dipakai buat menjabarkan data, interaksi antardata serta kekangan terhadap data yg digunakan buat menjaga konsistensi. 

Struktur basisdata yg umum dalam waktu ini merupakan:
1. Struktur basisdata hierarkis
2. Struktur basisdata jaringan
3. Struktur basisdata relasional
4. Strukutur basisdata berbasis objek

Struktur Basisdata Hierarkis
Seringkali dijabarkan pada bentuk pohon terbalik. Dalam contoh ini dikenal adanya orang tua dan anak. Terdapat suatu hubungan pada mana setiap anak hanya boleh mempunyai satu orang tua, sedangkan orangtua bisa mempunyai banyak anak. Struktur basisdata hierarkis dapat dilihat dalam gambar dua.9. Simpul tertinggi disebut menjadi akar nir memiliki bapak. Masalah primer struktur DBMS hierarkis terletak dalam ketidakpraktisan dalam menyatakan hubungan M:M (many to many) mengingat satu anak nir boleh memiliki lebih menurut satu bapak. Dapat dilihat bahwa mahasiswa yang sama dan merogoh mata kuliah lain wajib dituliskan lebih berdasarkan satu kali. 

Gambar Struktur Basisdata Hierarkis

Struktur Basisdata Jaringan
Struktur data jaringan menyerupai struktur data hierarkis, tetapi terdapat disparitas yaitu:
  • Tidak mengenal akar
  • Setiap anak boleh memiliki lebih dari satu orang tua
Gambar menunjukkan model struktur basisdata jaringan. Struktur data jaringan mengatasi perkara interaksi M:M tetapi penanganannya jauh lebih kompleks buat skala data yg lebih akbar lagi.

Gambar Struktur Basisdata Jaringan

Struktur Basisdata Relasional
Model data ini memakai sekumpulan tabel bedimensi 2, menggunakan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom didefinisikan menjadi satu satuan data terkecil dalam sebuah table yg mempunyai makna.

Setiap tabel dalam database relational memiliki kunci primer (primary key). Primary key dapat tersusun dari sebuah field atau beberapa field dalam suatu tabel. Primary key berperan sebagai identitas yang unik (tak kembar dari masing-masing baris data). Selain primary key, masih ada jua kunci tamu (foreign key atau secondary index) yang berperan sebagai penghubung primary key dalam tabel satu dengan tabel yg lain. Secara garis besar primary key berfungsi buat mencegah duplikasi record pada field yg sama, karena primary key dipakai sebagai referensi pada suatu tabel. 

Sedangkan foreign key/secondary index digunakan buat keperluan berikut :
  • Sebagai alternatif buat mendapatkan buat mendapatkan urutan pada tabel.
  • Sebagai kunci penghubung pada rekanan data atau table lain menggunakan table tersebutsebagai tabase relational ikut :
  • Mempercepat proses pencarian suatu data.
Logika berdasarkan proses pencarian data menggunakan secondary index adalah bahwa sebenarnya saat suatu index telah ditetapkan dalam suatu tabel maka seluruh data pada field tersebut telah disusun secara urut sinkron urutan index tersebut. Sehingga apabila terjadi pencarian suatu data maka wajib menghubungi index tesebut terlebih dahulu sebagai akibatnya pencarian bisa dilakukan dengan urut sebagai akibatnya membentuk proses pencarian yg lebih cepat.edangkan ey digunakan sebagai surat keterangan pada suatu tabel.

Gambar Struktur Basisdata Relational 

Struktur Basis Data Berbasis Objek (Object Oriented Database)
Merupakan tanggapan terhadap perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek yang menekankan pada objek, atribut dan metode. Berbeda menggunakan 3 struktur database yg sudah dibicarakan di depan, struktur data ini mengemas data serta fungsi buat mengakses data (metode) ke pada bentuk objek. Saat ini sudah dikembangkan metode baru yang menggabungkan antara struktur data relational menggunakan object oriented database atau yg dikenal menggunakan OORDBMS (Object Oriented Relational Database Management System)

Bahasa Basis Data
DBMS memiliki 3 macam bahasa yang digunakan buat mengelola, mengorganisasikan dan memanipulasi data, yaitu :

1. Bahasa Definisi Data (Data Definition Language atau DDL)
Adalah perintah-perintah yg digunakan untuk mendefinisikan jenis data yang akan dibentuk (dapat berupa nomor atau alfabet ), cara relasi data, validasi data serta lain lain. DDL terdiri dari pernyataan-pernyataan SQL buat menciptakan (CREATE), memodifikasi (ALTER) juga menghapus (DROP) objek-objek basis data.

2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation Language atau DML)
Data yang sudah dibuat atau didefinisikan akan dilakukan beberapa pengerjaan seperti disaring, dipilih buat ditampilkan bahkan dimanipulasi. DML terdiri menurut pernyataan-pernyataan SQL buat menambah (INSERT), menghapus (DELETE), mengupdate (UPDATE) maupun buat menerima kembali (SELECT) data yang tersimpan.

3. Bahasa Kontrol Data (Data Control Language)
Adalah perintah yang dipakai buat mendefinisikan hak akses (privileges) yg diberikan pada pengguna basis data. DCL terdiri berdasarkan pernyataan-pernyataan SQL untuk anugerah hak akses (GRANT) atau pencabutan hak akses (REVOKE).

Normalisasi
Merupakan sebuah teknik pada logical design sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut menurut suatu rekanan sehingga menciptakan struktur rekanan yang baik (tanpa redundansi).

Tahap-tahap normalisasi adalah ;
1.  NF
  • Mendefinisikan atribut kunci
  • Tidak adanya group berulang
  • Semua atribut bukan kunci tergantung dalam atribut kunci
2.  NF
  • Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu
  • Sudah nir terdapat ketergantungan parsial, pada mana seluruh field hanya tergantung dalam sebagian field kunci
3.  NF
  • Sudah tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci)
  • Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung dalam field bukan kunci lainnya)
Pengertian Sistem
Pengertian sistem tergantung pada latar belakang cara pandang orang yg mencoba mendefinisikannya. Menurut aturan, sistem dicermati sebagai formasi anggaran-aturan yang membatasi, baik sang kapasitas sistem itu sendiri juga lingkungan di mana sistem itu berada, buat menjamin keserasian dan keadilan. Menurut rekayasa, sistem dipandang menjadi proses masukan (input) yang ditransformasikan sebagai keluaran (hasil) eksklusif. Menurut umum , sistem dicermati sebagai cara atau metode buat mencapai suatu tujuan.

Secara garis besar sistem bisa didefinisikan menjadi suatu jaringan kerja menurut prosedur-mekanisme yg saling berhubungan, berkumpul beserta-sama buat melakukan suatu aktivitas atau buat merampungkan suatu target tertentu. 

Selain definisi di atas, sistem pula dapat diartikan sebagai jalinan menurut berbagai bagian yang saling berinteraksi. Sistem ditandai dengan adanya masukan (input) dan keluaran (hasil). 

Dengan demikian sistem dapat berupa kesatuan yg terdiri atas jaringan kerja kausal dari bagian-bagian yang saling bergantungan. Pilihan terhadap hubungan antara tiap-tiap bagian ini akan dipengaruhi oleh tujuan spesifik berdasarkan sistem. Singkatnya, sistem merupakan deretan objek-objek yg saling berinteraksi serta bekerja beserta-sama buat mencapai tujuan eksklusif dalam lingkungan yg kompleks. Objek yg dimaksudkan di sini merupakan bagian-bagian berdasarkan sistem, misalnya input, proses, output, pengendalian umpan kembali, serta batasan-batasan, dimana setiap bagian ini memiliki beberapa nilai atau harga yg beserta-sama menggambarkan keadaan sistem pada suatu saat tertentu. Interaksi ini membuat suatu ikatan antar objek-objek dalam proses sistem, antara sistem dan subsistem, sebagai akibatnya didapatkan suatu konduite sistem eksklusif. Setiap perilaku menunjuk dalam suatu performansi (unjuk kerja) yang mengendalikan serta mengarahkan sistem pada suatu tingkat prestasi tertentu. 

Unsur Utama Sistem 
Semua definisi mengenai sistem mencakup tujuh unsur primer yang terdapat dalam sistem, yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)
Komponen dari sistem nir wajib adalah benda-benda fisik. Komponen tersebut dapat berupa benda abstrak, misalnya informasi, numerical variabel misalnya biaya , serta lainnya. Suatu komponen dikatakan memiliki arti jika masih ada satu atau lebih atribut padanya dalam ketika tertentu. Komponen yg sama bisa memiliki arti yg tidak sama jika komponen tersebut ada pada sistem yg lain serta atau atribut yang lain padanya yg turut diperhitungkan.

2. Hubungan Sistem (Relationship)
Setiap sistem mempunyai interaksi baik satu atau beberapa sistem lainnya. Dalam arti setiap sistem wajib berinteraksi satu menggunakan lainnya. Biasanya penjelasan mengenai sistem bisa jua dibuat sampai kepada level-level yang lebih rinci, sehingga sistem tak jarang dijelaskan sebagai sistem yang mengandung subsistem-subsistem yg saling berinteraksi. Subsistem-subsistem ini sendiri jua ditinjau menjadi sistem-sistem yg lebih rendah tingkatannya yg jua mempunyai subsistem-subsistem sendiri yang jua saling berinteraksi, serta demikian seterusnya.

3. Aktivitas Sistem (Activities or Transformation Process)
Aktivitas di sini adalah aspek kepentingan utama berdasarkan oleh analis. Kegiatan dari sistem ini umumnya adalah tranformasi menurut input sebagai output. Aktivitas ini merupakan sebuah proses yg menyebabkan terjadinya suatu perubahan. 

4. Lingkungan Sistem (Environment)
Merupakan aneka macam macam aspek yg bisa mensugesti kegiatan sistem serta tidak secara signifikan terpengaruh oleh sistem yang terdapat tersebut. Lingkungan sistem ini lebih dilihat sebagai bagian pada luar sistem, bukan menjadi bagian sistem itu sendiri. Unsur ini menaruh input terhadap sistem yang ada dan mendapat output menurut sistem tersebut. 

5. Masukan Sistem (Input)
Input adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh sistem buat berfungsi yang diproduksi oleh lingkungan sistem. Input ini dapat berupa bahan mentah, kabar, ataupun konstrain yang memilih baku kualitas suatu output. 

6. Keluaran Sistem (Output)
Adalah hasil dari tenaga yg telah diolah serta diklasifikasikan menjadi keluaran yang bermanfaat. Keluaran pada sini nir selalu berpengaruh secara signifikan terhadap environment system yang terdapat, meskipun hasil ini didapatkan oleh input sistem yang berasal menurut environment system. Interaksi-intrakasi yg terjadi di pada suatu sistem terkadang memungkinkan bahwa hasil menurut beberapa subsistem dapat menjadi input bagi subsistem-subsistem yang lain.

7. Sasaran Sistem (Special Interest of the Observer)
Setiap sistem niscaya mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem merupakan tujuan yg hendak dicapai dengan adanya sistem tadi. 

Sistem Informasi
Pada hakekatnya manusia yg bekerja secara bersamaan dalam sebuah organisasi, secara nir eksklusif mereka bekerja menjadi sebuah sistem. Jenis apapun pekerjaan itu apakah itu pembelian, penjualan, transportasi, pengiriman serta lain sebagainya. Secara alami sistem fakta didapatkan menurut insan yg bekerja dengan manusia. 

Sistem warta dapat diartikan menjadi berikut:
Sistem informasi merupakan kumpulan menurut manusia, data, proses, tampilan warta, serta teknologi keterangan yang saling berinteraksi buat perkembangan sebuah operasi dari hari ke hari serta mendukung aktivitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yg diperlukan oleh pihak manajemen maupun pengguna sistem tadi. 

Sistem keterangan (SI) bisa didefinisikan menjadi kumpulan elemen yang saling berafiliasi satu sama lain yg membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan istilah lain, SI adalah kesatuan elemen-elemen yg saling berinteraksi secara sistematis serta teratur buat membentuk dan membentuk genre informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. 

Pada ketika ini, banyak organisasi menganggap sistem liputan serta teknologi fakta menjadi bagian yg penting dalam persaingan. Kebanyakan organisasi bisnis menyadari bahwa seluruh pekerjanya wajib berpartisipasi dalam pengembangan sistem warta itu sendiri.

Struktur Bangunan Sistem Informasi (Information System Building Blocks)
Dalam menciptakan sebuah sistem warta, terdapat beberapa penekanan primer yg harus diperhatikan, antara lain adalah :
  • Fokus pada asal daya manusia (people)
  • Fokus dalam data
  • Fokus dalam proses
  • Fokus dalam interface
  • Fokus dalam pembangunan sistem
Gambar pada bawah ini mendeskripsikan secara garis akbar tentang bagaimana membentuk sebuah sistem kabar dan siapa saja yang dilibatkan pada pembangunan sistem liputan.

Gambar System Infotmation Building Blocks
Sumber: Jeffery, L Whitten “System Analysis and Design Method 5th Edition”, 2002

Fokus Pada Manusia (Focus on People)
Secara garis besar arsitektur sistem warta menyediakan pondasi bagi pengorganisasian aneka macam macam komponen berdasarkan sistem kabar yang akan dibangun. Kita bisa memulainya menurut perspektif sistem itu sendiri. Setiap orang mempunyai perspektif yang tidak sama satu menggunakan yg lain tentang sebuah sistem fakta. Manajer, pengguna (user), dan spesialis teknik lainnya kita menyebutnya sebagai system stakeholder. Ada beberapa macam system stakeholder yaitu:

1. Pemilik Sistem (System Owner) 
Pemilik sistem melakukan pembayaran terhadap pembangunan dan pemeliharaan sistem, menentukan prioritas menurut sistem serta memilih anggaran-anggaran yg akan digunakan pada sistem tadi. Pada beberapa perkara pemilik sanggup saja sekaligus menjadi pengguna (user). Seperti yang terlihat pada gambar, system owners cenderung tertarik pada bagaimana nantinya sistem yg akan dibentuk ini memberikan laba dalam bisnisnya. Apakah tujuan menurut sistem tadi? Apakah sasaran berdasarkan sistem tersebut? Berapa porto yang dimuntahkan pada pembuatan sistem itu? Berapa biaya yang dikeluarkan jika sistem itu beroperasi? Apakah seluruh biaya yg dimuntahkan bisa mengimbangi keuntungan yang didapat? 

2. Pengguna Sistem (System Users) 
Adalah orang yg biasanya mengoperasikan sistem tadi buat menuntaskan pekerjaan. Pengguna mendefinisikan spesifikasi kebutuhan dan ekspektasi performa dari sistem yg akan dibangun. Tidak misalnya system owners, system users nir terlalu memperhatikan porto dan keuntungan dari sistem tadi. Seperti dalam gambar, mereka lebih memperhatikan kemampuan menurut sistem tersebut terhadap bisnis mereka. Terdapat 3 jenis system users, yaitu:
a. Internal Users
b. External Users
c. Remote and Mobile Users

3. Desainer Sistem (System Designer) 
Adalah spesialis teknik yg mendesain sistem supaya sinkron menggunakan kebutuhan serta permintaan pengguna. Pada beberapa masalah desainer pula merupakan pembagun sistem. Pada gambar, desainer sistem lebih tertarik pada pemilihan teknologi warta yg akan dipakai dan desain menurut sistem itu sendiri pada batasan teknologi yg sudah dipilih. Pada waktu ini, desainer sistem lebih memfokuskan diri pada kemampuan teknikal seperti basis data, network, user interface, ataupun perangkat lunak. 

4. Pembangun Sistem (System Builder) 
Adalah seorang ahli yg mentransfer sistem dalam sebuah operasi. Pembangun sistem ini menciptakan sistem liputan yang menurut spesifikasi desain yg telah dibentuk sang desainer sistem. Biasanya pembangun sistem itu adalah programmer, baik itu application programmer, systems programmer, database programmer, network administrators, dan microcomputer perangkat lunak specialist.

5. Analis Sistem (System Analysts) 
Adalah fasilitator pembangunan sistem fakta dengan tetap menjembatani komunikasi antara pemilik, pengguna, desainer serta pembangun sistem. Seperti yang terlihat dalam gambar, system analyst wajib berinteraksi menggunakan seluruh system stakeholders lantaran system analyst wajib sanggup menjembatani semua bagian menurut system stakeholders. Terdapat enam langkah yang wajib dilakukan sang analis sistem, antara lain:
a. Mengidentifikasi konflik yang ada
b. Menganalisa serta mengerti permasalahan tersebut
c. Mengidentifikasi kebutuhan buat menerima solusi
d. Mengidentifikasi alternatif solusi dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan
e. Mendesain serta mengimplementasikan solusi yg terbaik
f. Mengevaluasi hasilnya. 
6. Vendor dan Konsultan 

Adalah fasilitator penjualan hardware, aplikasi dan pelayanan terhadap korporasi yg bersangkutan. Vendor serta konsultan pada sini bukan lagi hanya adalah pemain pada luar sistem, tetapi juga telah menjadi partner bagi usaha yg dijalankan. 

Fokus Pada Data (Focus on Data)
Seperti halnya kata sistem kabar dan sistem keterangan manajemen, pemakaian istilah data dan informasipun acapkali kali dibaurkan. Secara konseptual data dan warta mempunyai arti yg berbeda. Data adalah kata jamak berdasarkan datum yang berarti gambar­an tentang liputan, statistik serta lain sebagainya, yg belum memiliki “makna”. Sedangkan fakta didefinisikan sebagai perpaduan dari informasi, statistik dan lain-lain yang mempunyai “makna”. Jadi yg membedakan data menurut berita adalah makna yg dikandungnya. Oleh karenanya nir heran kalau pemakaian istilah data dan informasi tak jarang kali dipertukarkan.

Untuk lebih memperjelas perbedaan data serta warta kita lihat definisi menjadi berikut:

Data merupakan fakta dasar mengenai sebuah organisasi maupun transaksi usaha. Kebanyakan data mempunyai makna yg terbatas dan hanya bermanfaat buat diri mereka sendiri. 

Informasi merupakan data yang didapatkan dan diorganisasikan melalui suatu proses dan memiliki maksud eksklusif bagi yang menggunakannya. 

Setelah memahami perbedaan data serta liputan pada atas, dalam membentuk sebuah sistem informasi sangat penting buat mengetahui tentang perancangan skema basis data (database) yg pada dalamnya masih ada beberapa pemahaman penting sebagai berikut:

1) Basis Data
Basis data adalah komponen terpenting dalam pembangunan Sistem Informasi, lantaran basis data merupakan tempat untuk menampung dan mengorganisasikan semua data yg ada pada sistem, sebagai akibatnya bisa dieksplorasi buat menyusun berita-berita pada aneka macam bentuk. Basis data merupakan himpunan gerombolan data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa supaya nir terjadi duplikasi yang nir perlu, sebagai akibatnya bisa diolah atau dieksplorasi secara cepat serta mudah buat membentuk berita.

2) Entitas
Sebuah entitas adalah deretan atau satu kesatuan data yg memiliki ciri yg sama. Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan bisa dibedakan dari sesuatu yg lain. Sekelompok entitas yg sejenis serta berada pada lingkup yg sama menciptakan sebuah Himpunan Entitas (Entitas Set). Sederhananya, entitas menunjuk dalam individu suatu objek, sedang Himpunan Entitas menunjuk pada rumpun (Family) dari individu tadi. Seseorang memang dapat sebagai sebuah entitas, akan tetapi bisa berada dalam Himpunan Entitas yang berbeda dengan seseorang yg lain. Entitas mampu berupa nama orang, tempat, benda atau peristiwa. Sebagai contoh pada bidang manufaktur, yg termasuk entitas adalah suplier, bahan baku, pengadaan serta pengeluaran bahan baku. Sedang himpunan entitas contohnya suplier dan entitas semua nama suplier, bahan baku menggunakan seluruh nama bahan baku serta sebagainya. Entitas terkadang diklaim tipe entitas atau kelas entitas, dapat menyatakan insiden, atau objek. 

3) Atribut 
Atribut adalah item data yg sebagai bagian menurut dari suatu entitas. Istilah lain berdasarkan atribut merupakan properti yang dimiliki oleh sebuah entitas. 

4) Atribut Kunci (Primary Key)
Beberapa atribut memiliki sifat, bahwa dengan mengetahui nilai yg diberikan oleh sebagian atribut berdasarkan entitas eksklusif, dapat diidentifikasikan nilai-nilai yang terkandung pada atribut-atribut lain pada entitas yang sama. Elemen penentu di atas dianggap sebagai atribut kunci.

Dalam sebuah entitas, dimungkinkan adanya lebih dari satu atribut kunci, yang secara unik dapat mengidentifikasikan sebuah entitas. Data atribut-atribut kunci ini adalah suatu calon (candidates key) untuk menjadi atribut kunci utama. Pemilihan elemen kata kunci ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

5) Atribut Tamu (Foreign key)
Merupakan atribut yang berasal dari entitas lain yg berada pada suatu entitas eksklusif, atau pointer record arsip yang berbeda berdasarkan sebuah database. Atribut tamu merupakan penghubung antar entitas satu dengan entitas lainnya. 

6) Relasi 
Relasi memberitahuakn adanya interaksi diantara sejumlah entitas yg berasal daris himpunan entitas yg berbeda. 

Fokus Pada Proses (Focus on Process)
Dalam perancangan sebuah sistem keterangan terdapat beberapa indera pengembangan sistem yg bisa digunakan buat merancang sebuah skema kegiatan atau proses pada sistem tersebut. Untuk itu diperlukan adanya sebuah alat pengembangan sistem yg berorientasi dalam proses pada merancang sebuah sistem warta. Ada beberapa macam alat pengembangan sistem yang berorientasi pada proses, diantaranya adalah seperti yg akan dijelaskan di bawah ini.

a. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah pola penggambaran yang berfungsi buat memberitahuakn interaksi SI tadi dengan lingkungan pada mana sistem tersebut ditempatkan. Serta buat memilih jangkauan berdasarkan sistem. 

Dalam penggambaran itu, sistem dipercaya sebagai sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci lantaran yg ditekankan adalah hubungan sistem menggunakan lingkungan yg akan mengaksesnya.

Dalam pembentukan diagram konteks, terdapat beberapa hal yg perlu diperhatikan :
1. Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, dan departemen yg terkait. Di mana sistem itu akan dipakai, harus diidentifikasi secara rinci dan jangan hingga ada yg terlewatkan.
2. Kemungkinan kejadian-kejadian yg akan terjadi dalam penggunaan sistem wajib diidentifikasi secara lengkap.
3. Arah anak panah yg menunjukkan genre data jangan hingga terbalik agar dapat menaruh pemahaman yang sahih terhadap seluruh proses sistem yg akan dibuat.
4. Setiap insiden digambarkan dalam bentuk tekstual yg sederhana serta mudah dipahami oleh produsen sistem.

Dalam DFD terdapat beberapa komponen penting yaitu : 
1. Proses, digambarkan dalam bentuk persegi panjang bersudut tumpul (bentuk Gane dan Sarson) yg menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan. Pada umumnya, proses didefinisikan menggunakan istilah tunggal atau kalimat sederhana misalnya dapat dicermati pada gambar berikut . 

Gambar  Contoh Proses

2. Agen Eksternal (external agent), digambarkan dengan persegi empat (bentuk Gane serta Sarson) yang mendefinisikan orang, unit organisasi, sistem lain, atau organisasi lain, yg berada pada luar lingkup proyek itu namun berinteraksi dengan sistem. Gambar berikut menampakan contoh agen eksternal. 

Gambar Contoh Agen Eksternal

3. Aliran data, merupakan komunikasi antara proses serta lingkungan sistem. Komponen ini digambarkan menggunakan memakai anak panah menuju ke/berdasarkan proses. Aliran data berdasarkan data store ke proses mengindikasikan bahwa data tersebut akan pada-”baca” buat tujuan eksklusif. Sedangkan aliran data berdasarkan proses menuju data store menandakan bahwa data akan dibentuk, dihilangkan, atau diperbarui. Gambar  berikut menunjukkan model genre data. 

Gambar Contoh Aliran data dari serta ke Data store

4. Data Store, sebagian akbar sistem liputan mengcapture data buat dipakai kemudian. Data tersebut disimpan dalam data store, simbol akhir dalam diagram aliran data. Simbol tadi dinyatakan dengan kotak open-end (bentuk Gane dan Sarson). Data store merupakan “inventori” data. Sinonimnya antara lain file serta database. Gambar  berikut memperlihatkan contoh data store. 

Gambar Contoh Data Store

b. Use Case List atau Event Response
Use Case List atau Event Responsedisusun buat mengidentifikasi dan menentukan response yang wajib disediakan sang sistem jika terjadi sebuah event. Event adalah bagian dari unit logical yg harus diselesaikan secara keseluruhan. Dalam arti event ini dipacu oleh sebuah input yang kemudian baru akan berakhir jika sebuah proses telah menaruh output. Pada beberapa situasi, event jua diklaim juga sebagai transaksi.

c. Hierarcy plus Input-Output-Prosess (HIPO)
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output) adalah alat dokumentasi program yg dikembangkan serta didukung oleh IBM. Tetapi kini HIPO pula telah banyak dipakai menjadi alat bantu buat merancang serta mendokumentasikan siklus pengembangan sistem.

HIPO telah dirancang dan dikembangkan untuk menggambarkan struktur bertingkat guna memahami fungsi menurut modul-modul suatu sistem. HIPO pula dirancang buat mendeskripsikan modul-modul yang harus diselesaikan oleh pemrogram. HIPO nir dipakai buat memberitahuakn instruksi-instruksi program yang akan digunakan, disamping itu HIPO menyediakan penerangan yang lengkap terhadap input yang akan dipakai, proses yg akan dilakukan dan hasil yg diinginkan.

Fokus Pada Tampilan (Focus on Interface)
Sistem warta wajib dirancang sedemikian rupa pada hal interface dengan tujuan agar sistem tadi dapat menggunakan mudah dipahami oleh pengguna sistem dan pemakai kabar. Selain itu sistem pula harus didesain agar mempunyai compatibility menggunakan sistem lainnya yg dibutuhkan.

Dalam merancang interface dalam sistem liputan masih ada beberapa aspek sudut pandang dari stakeholder system yg dipertimbangkan antara lain:

· Sudut pandang pemilik sistem
Kebanyakan pemilik sistem tidak tertarik mengenai bagai mana data mentah itu terdapat, namun lebih tertarik pada bagai mana sebuah sistem kabar bisa menambahkan pengetahuan yang baru (Bussiness Knowledge) yg didalamnya menyangkut akurasi serta kabar yang relevan.

· Sudut pandang pengguna sistem
Data yg merepresentasikan kebutuhan pengguna baik itu pada hal enitas, atribut, interaksi antar data dan aturan-anggaran yang berlaku pada sistem tadi.

· Sudut pandang desainer sistem
Setelah pengguna mengutarakan kebutuhannya akan data, selanjutnya desainer sistem menerjemahkan data-data tadi kedalam sebuah skema database.

· Sudut pandang pembangun sistem
Mengaplikasikan skema database ke pada bahasa pemrograman.

Normalisasi
Normalisasi bisa didefinisikan sebagai upaya pemodelan basis data menurut bentuk yg hubungan datanya nir terstruktur ke bentuk basis data yang lebih terstruktur dan kentara hubungannya menggunakan data lainnya. Proses normalisasi dilakukan menggunakan memecah relasi menjadi 2 atau lebih relasi yang lebih kecil menggunakan jumlah atribut yg lebih mini juga sampai sebagai bentuk normal. 

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan dalam relasi-rekanan pada basis data dan wajib dipenuhi oleh rekanan-relasi tadi dalam level-level normalisasi. Beberapa level yang biasa dipakai dalam normalisasi merupakan :

a. Bentuk Tidak Normal 
Bentuk ini adalah perpaduan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti format eksklusif, sebagai akibatnya terdapat kemungkinan data tersebut nir lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai menggunakan waktu melakukan input.

b. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1-NF)
Langkah pertama dari proses normalisasi adalah mentransformasikan ke dalam bentuk tabel 2 dimensi. Perpotongan antara baris serta kolom hanya memuat satu nilai data, tidak boleh ada pengulangan nilai pada perpotongan antara baris dan kolom.

Bentuk normal pertama mempunyai karakteristik yaitu setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk pada satu demi satu record dan nilai dari field-field berupa ”atomic value” (bagian yg masih memiliki sifat induknya, jika dipecah lagi maka ia tidak mempunyai sifat induknya), tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda, tiap field hanya memiliki satu pengertian, bukan gugusan data yg memiliki arti mendua, hanya satu arti saja dan pula bukanlah pecahan kata-istilah sebagai akibatnya ialah lain.

c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / dua-NF)
Bentuk normal ke 2 memiliki syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama, atribut bukan kunci (atribut yg bukan merupakan bagian kunci utama) haruslah bergantung sepenuhnya secara fungsi dalam kunci utama (primary key). Sehingga buat menciptakan normal kedua haruslah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus unik serta dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Setiap rekanan bentuk normal kedua jua termasuk pada bentuk normal pertama, kebalikannya rekanan pada bentuk normal pertama belum tentu termasuk dalam bentuk normal kedua.

d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / tiga-NF)
Relasi dikatakan mempunyai bentuk normal ketiga yaitu jika sudah berada dalam bentuk normal kedua, serta setiap atribut bukan kunci nir memiliki dependensi transitif terhadap kunci utama 

System Development Process
Menurut Jeffery, L Whitten dalam System Analysis and Design Methode 5th Edition, System Development Process (2002) adalah sekumpulan kegiatan, metode serta alat-alat yg dibutuhkan sang stakeholder system dalam membangun dan memelihara sistem. 

Adapun fasa kegiatan tadi dibagi dalam tujuh langkah dasar yaitu:

1. Investigasi Awal (Preliminary Investigation)
Tujuan menurut pemeriksaan awal terdapat dua, yang pertama menjawab pertanyaan “Apakah keuntungan yang didapat berdasarkan pembangunan sistem yg bersangkutan?” Untuk menjawab pertanyaan ini harus mendefinisikan perseteruan secara kentara, peluang keberhasilan, petunjuk yang menjadi pemicu adanya proyek. Kedua, fasa ini jua wajib menghasilkan Project Charter, yaitu berupa menciptakan perencanaan aktivitas, identifikasi awal kebutuhan dan batasan dalam sistem, pihak yg berpartisipasi pada proyek, biaya yg diperlukan dan jadwal.

2. Tahap Analisis Permasalahan (Problem Analysis)
Pada fasa ini diidentifikasi sistem yang telah terdapat kini , baik itu menurut segi proses-proses genre liputan yang terdapat, entitas yang terlibat, dokumen-dokumen berdasarkan genre liputan. Pada termin ini akan digambarkan secara garis besar sistem yang ada kini buat selanjutnya dianalisis perseteruan dan kelemahannya, lalu ditindaklanjuti pada bagian perancangan menjadi bagian yang akan diperbaiki. Di sini tim pembangun sistem diharapkan mengetahui secara lebih lebih jelasnya mengenai apa yang menjadi penyebab diadakannya pembangunan sistem dengan menjawab pertanyaan “Apakah laba pemugaran sistem ini akan melebihi porto yang diperlukan dalam perbaikan sistem?”

3. Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Sebelum melangkah lebih jauh pada tahap desain sistem, terlebih dahulu wajib mengetahui apa yg wajib dilakukan sang sistem yang akan dibangun, bukan bagaimana sistem tersebut harus melakukan sesuatu. Dengan demikian akan bisa didefinisikan apa yg dibutuhkan oleh sistem. Secara esensial, tujuan berdasarkan analisis kebutuhan sistem adalah buat mengidentifikasikan data, proses dan interface yang diharapkan dalam sistem yg akan dibangun.

4. Tahap Analisis Keputusan (Decision Analysis)
Pada tahapan sebelumya, yaitu termin analisis kebutuhan mungkin saja masih ada poly alternatif buat mendesain sistem infomasi yg akan dibangun. Untuk itu pada fasa ini terdapat beberapa pertanyaan yaitu:
  • Berapa poly sistem yg wajib terkomputerisasi?
  • Haruskah kita membeli perangkat lunak atau menciptakan sendiri?
  • Apakah sistem hanya terbatas pada jaringan internal, atau berbasis WEB?
  • Apa jenis teknologi fakta yang sempurna digunakan pada pelaksanaan yang akan dibuat?
5. Tahap Perancangan Sistem
Tujuan menurut termin ini adalah buat mentransformasikan kebutuhan sistem ke pada desain sinkron spesifikasi yg diperlukan sang termin pembangunan sistem. Dengan istilah lain tahap ini mengalamatkan dalam bagaimana teknologi yang akan diterapkan pada sistem yg baru. Desain membutuhkan wangsit dan pendapat berdasarkan banyak sekali pihak, terutama stakeholder dari sistem itu sendiri. Pada tahap ini desainer mengimplementasikan sasaran sistem yg sudah ditetapkan dalam tahapan sebelumnya. 

6. Tahap Pembangunan (Construction)
Merupakan implementasi dari desain yg telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman. Pada tahapan ini tim proyek wajib menyusun database, pelaksanaan serta interface berdasarkan sistem menggunakan memakai bahasa pemrograman misalnya Visual Basic, Java, C++, atau Delphi.

7. Tahap Implementasi 
Merupakan tahap peralihan menurut sistem usang ke sistem baru. Pada tahapan ini tim pembangun sistem wajib memastikan apakah sistem yang baru berjalan menggunakan baik. 

Pada tahapan ini terdapat banyak kegiatan yg dilakukan, antara lain :

a. Pemrograman serta pengujian.
Pemrograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan instruksi yang digunakan buat mengatur personal komputer agar bekerja sesuai menggunakan maksud masing-masing instruksi. Setiap program menjalani pengujian secara individual buat memastikan bahwa acara bebas menurut kesalahan.
b. Instalasi perangkat keras serta aplikasi.
c. Konversi
Konversi merupakan tahapan yg digunakan buat mengoperasikan sistem baru pada rangka menggantikan sistem yg lama .
d. Pelatihan kepada pemakai.
e. Dokumentasi.

Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan sebagai acuan dalam tahapan operasi dan pemeliharaan. Pada tahapan implementasi, dokumentasi yg dibentuk dapat dibagi menjadi tiga jenis, pertama, dokumentasi operasi yang mencakup jadwal pengoperasian, cara pengoperasian alat-alat, faktor-faktor keamanan, serta masa berlakunya suatu berkas. Kedua, dokumentasi pengembangan yg menjabarkan sistem secara lengkap, meliputi deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, dan output pengujian. Ketiga, dokumentasi pemakai yg berisi petunjuk buat menggunakan masing-masing acara dan pula mencakup materi training