MOTIVASI ISLAMI

Kau tidak pernah tau dia acapkali memperhatikanmu dan merogoh pesan yang tersirat berdasarkan setiap perkataanmu. Dan diam2 beliau berterimakasih padamu atas itu
“apabila keburukan orang lain sahih-benar mengganggu kita, itu mungkin demi mengingatkan kita terhadap keburukan kita sendiri.”
“Segala sesuatu pada dunia ini yg bisa berkarat pasti terdapat pemolesnya serta pemoles hati merupakan zikir.”
Engkau harus menggali dasar seluruh jalan menuju hatimu lalu menciptakan sebuah istana dg amal shaleh
Seorang muslim adalah orang yg bersih lahir serta batinnya. Cermin yg bersih dari hatimu akan memantulkan seluruh yang indah serta benar
 Manusia termiskin adlh mereka yang paling poly penghasilannya dr yg haram. Ia sudah berutang secara zalim maka ia harus mengembalikannya
Istighfar sendiri misalnya tobat. Ia menghapus dosa, menghilangkan bekasnya, serta menjauhkan keburukannya. -Ibnu Qayyim al-Jawziyah"
bersyukur akan setiap sel tubuh kita yg masih sanggup hayati menggunakan normal :')
bersyukur atas segalnya :')
ketika hal kecil saja bisa kita syukuri, betapa Allaah akan memberikan nikmat lain yang lebih akbar nantinya :')
pasti terdapat pesan yang tersirat menurut semua yang kita alami..
ayo coba pandang, dengar serta rasakan dari sisi yang lain :')
ketika begitu banyak cobaan yang dirasa berat, ingatlah ada Allaah yang maha tahu, maha bijaksana, maha pemurah, dan maha segalanya :')
"Barang siapa mencintai Allah serta menyayangi lantaran Allah, maka benar-benar telah sempurna cintanya." (Syekh Abu al-Hasan al-Syadzili)
Ada dua hal yang paling acapkali menciptakan insan terhijab dari Allah, yaitu susah soal rezeki dan takut pada makhluk.” [al-Syadzili]"
"Di antara pertanda kematian hati adalah tdk merasa murung saat tak sanggup menjalankan kebaikan&tidak menyesal sehabis melakukan dosa." [al-Syadzili]"
"Allah melimpahkan nikmat-Nya. Jika nir disyukuri, nikmat itu berbalik sebagai siksa" -Al-Hasan Al-Bashri"
"Di antara matinya kalbu adalah tidak bersedih atas ketaatan yg terlewat dan tidak menyesal atas dosa yg diperbuat" #AlHikam"
"Setiap anak Adam niscaya berbuat dosa, serta sebaik-baik pembuat dosa merupakan mereka yang bertaubat”. (HR.tirmidzi)."
3 rahasia kematian;  ketika, loka, Cara. Kapanpun, dimanapun serta cara apapun ajal tiba yg penting HUSNUL KHOTIMAH" (aa gym)
Orang yg akan sulit berubah merupakan orang yang paling susah melihat serta mengakui kesalahan diri sendiri" (Aa gym)
Luruskan pulang niat, tingkatkan taat, jadikan al Qur'an sebaik-baik sahabat
Semoga Allah mempermudah apa yang sulit, melapangkan apa yg sempit.
Tips sukses sederhana; Minta do'a orang tua, karena restu mereka adalah ridhoNya.
Perbaiki akhlaqmu, karena jodoh merupakan cerminanmu.
Jika masa lalu kelam, sadarlah itu hanya masa silam, ubahlah dengan taubatan nasuha kepada Sang Penguasa Alam.
Tugas kita kini hanyalah ikhtiar terus menerus, do'a yg tak pernah putus, tawakal yg lurus. #Penantian
Wahai hati, sungguh hanya cintaNya lah yg sahih-sahih menaungi.
Wahai asa tak usah bingung gulana, ingat janjiNya pasti adanya.
Wahai diri tidak usah bersedih hati manakala jodoh belum menghampiri
setidaknya kita telah mengingatkan..
selemah-lemahnya iman artinya menolak dengan hati, yang sebelumnya sudah menolak dgn tindakan dan ucapan
jika lingkungan kita tidak mau menerima masukan pencerahan menurut kita dengan menunjukkan ajaran yang benar (lewat hadist dan quran), maka mari kita memulainya buat keluarga kita terdahulu,, mewartakan kebenaran sesuai ajaran islam yang sahih bukan membenarkan diri :')
Jika kamu bertemu dgn seorang yang berilmu, maka ucapkan dlm hatimu: "orang ini memperoleh karunia yang tdk aku peroleh, … mencapai kedudukan yang tdk akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tdk ku ketahui & beliau mengamalkan ilmu nya, tentu beliau lbh baik drpdku"
“Tempat yg seorang hamba sangat dekat menggunakan Rabbnya yaitu saat beliau sujud.”
Allah itu dekat menggunakan hamba-Nya ketika ia berdoa yakinlah bahwa Allah mendengar doa dan akan mengabulkan doa tadi.
yg lagi move on menurut masa lalu keep istiqomah jg belajar jalan itu kudu pelan-pelan pula, kalo tetiba lari bakal lebih byk tersungkurnya
kalo centimeter buat cari pujian anggun mah, foto selfie-nya simpen dulu buat suami besok jamin deh, gak bakal dtk terlewat tanpa muji km cantik
Ayat2 Al-Quran bukanlah rangkaian huruf2 meninggal. Setiap kalimat, setiap istilah, bahkan setip alfabet Al-Quran mempunyai jiwa.
kalimat yang paling agung & paling berguna adl kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah” sebuah ikatan yg kuat & pula merupakan kalimat taqwa
Ya Allaah, tiada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah, serta Engkau berakibat yg sulit menjadi hal yang gampang, jika Engkau menghendaki
Apakah terdapat sesuatu yang lebih keras daripada batu?”Hati orang munafik itu lebih keras daripada batu.”
Apakah terdapat sesuatu yg lebih kaya daripada bahari?”Hati yang qona`ah itu lebih kaya daripada bahari.”
Cobaan itu sentiasa terdapat. 
Kadang kita merungut kan?
Sabarlah,
Ada pesan tersirat. 
Ikhlas kan hati,
Ucap Alhamdulilah.
Jarak antara kegagalan serta keberhasilan hanya mampu ditempuh sang impian yg bertenaga serta usaha pantang menyerah buat terus mencoba.
Lumuran dosa ibarat mobil yg kacanya kotor, selalu akan gelisah dan penuh kesulitan walaupun jalan terbentang dihadapannya" (aa gym)
Kata-istilah kdng lebih tajam dari pisau yang menyayat, lebih berbahaya dr anak panah yang melesat.
Belajar buat lapang dada itu sulit, sangat sulit. Tapi kita tak akan pernah bisa tulus tanpa belajar
Ya Allah, lindungilah kami berdasarkan nikmat yang melenakan, akal budi yg menyesatkan, harta yg memabukkan, kuasa yg menjerumuskan
Bisa jadi hujan merupakan bulir segar yg selalu kamu rindukan, pada tengah panas dan gersangnya hayati.tiap tetesnya menyampaikan kesejukan
Kumpulan Kata Hikmah @PusatHikmah  ·  17 j
"Jika kehidupan sibuk akan kebanggaan sesama manusia, tdk mungkin punya kepekaan hati terhadap sesama.
"Org gampang melupakan kebaikan2 kita, tapi saat ada kesalahan org tdk akan melupakannya.
"Bukan berada dimana kini , tapi kita mau kemana nanti.
"Barangsiapa berbuat baik kepadamu, balaslah beliau, apabila kamu tidak bisa, berdoalah untuknya." (HR Baihaqi)
"Yang terbaik konfiden datangnya dari Allah...
"Mencintai adalah belajar mengikhlaskan. Bukan memaksa utk memiliki. Lantaran seluruh hal dlm hidup adalah miliknya Allah.
"Ya Allah Ampunilah aku menurut dosa yg aku sembunyikan & yg aku tampakkaan Dan semua semua dosaku yg Engkau lebih mengetahui berdasarkan diriku.
"Saya tidak berharap menjadi segalanya buat setiap orang, Saya lebih senang menjadi sesuatu untuk seseorang."
"Tidak dicintai orang lain memang menyedihkan, namun lebih menyedihkan lagi bila nir mampu menyayangi orang lain."

KISAH ISLAMI KARENA ANJING DUA ORANG BISA BERTAUBAT NASUHA

Kisah Islami, Lantaran Anjing Dua Orang Bisa Bertaubat Nasuha CARA FLEXI - Apa warta Sobat semua? Selamat berjumpa balik , sekarang admin ingin menunjukkan cerita Islami pada bentuk goresan pena ini, dengan asa semoga bermanfaat. Yuk langsung saja dibaca cerita di bawah ini, barangkali sobat seluruh bertanya-tanya, langsung saja simak Cerita Islami yg berjudul Kisah Islami, Lantaran Anjing Dua Orang Bisa Bertaubat Nasuha di bawah ini.

Cerita Islami


Ketika Rasullullah duduk-duduk beserta Anas bin Malik, datang-tiba datanglah seseorang lelaki sambil mengaduh karena betisnya di berlumuran darah.
"Apa yang terjadi atas dirimu?" tanya Rasullullah. "Mangapa hingga begini?"
"Ya Rasullullah, waktu aku sedang enak-lezat berjalan tiba-tiba berpapasan dengan anjing milik Fulan. Anjing itu kemudian menggit betis saya," kata lelaki itu.

Dan baru saja ketika lelaki yg mengadu itu duduk pada dekat Rasullullah, datang teman lain. Dia pula mengalami nasib yg sama, ke 2 betisnya berlumuran darah pada gigit anjing itu pula. Melihat kejadian tersebut Rasullullah bangkit serta mengajak para sahabat mencari anjing yg menggit itu untuk pada bunuh. Dan begitu anjing itu pada temukan, galat seseorang teman Nabi mengayunkan pedangnya ke arah tubuh anjing itu, namun hewan itu mendekati Rasullullah dan mengungkapkan denga lafal yg fasih ;
"Jangan kau bunuh saya, karena saya yg beriman pada Allah serta juga kepadamu, ya Rasullullah," ujar fauna itu.
"Namun mengapa kau menggit betis kedua sahabatku itu?" tanya Rasullullah.
"Aku memang pada tugaskan buat menggigit orang yg mencaci maki Abu Bakar serta Umar," jawab anjing itu.
Mendengar jawaban anjing itu, Rasullullah ganti bertanya kepada kedua lelaki yang di gigit hewan itu.
"Kalian berdua mendengar apa yang di katakan anjing itu. Benarkah apa yang di katakannya?" tanya Rasullullah.
Kedua lelaki itu merasa membuat malu atas apa yg sudah di lakukannya, dan tanpa bisa mengelak lagi kedua lelaki itu menjawab :
"Benar Rasullullah. Kini aku bertaubat pada Allah serta kepadamu sebagau Rasul-Nya."

Gambar Ilustrasi. Kisah Islami, Lantaran Anjing Dua Orang Bisa Bertaubat Nasuha

Kisah Islami, Lantaran Anjing Dua Orang Bisa Bertaubat Nasuha


Demikianlah Cerita Islami yg berjudul Kisah Islami, Lantaran Anjing Dua Orang Bisa Bertaubat Nasuha yang sanggup admin berikan pada bentuk goresan pena. Besar Harapan admin semoga cerita islami ini berguna bagi kita seluruh terutama bagi anda yang kemungkinan waktu ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan serta motivasi buat kita semua. Terima kasih atas kunjungannya. Untuk cerita Islami yang lebih seru serta sangat memotivasi banget lagi sobat mampu baca kisah yg berjudul Subhanallah! Inilah Wanita Pertama Yang Masuk Surga Bahagia Selamanya.

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PEMBANGUNAN

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Pembangunan 
Prioritas pembangunan nasional diletakkan dalam bidang ekonomi seiring menggunakan peningkatan kualitas asal daya insan (SDM), terlebih dalam menghadapi era globalisasi, khususnya perdagangan bebas di daerah ASEAN 2003 dan pada daerah Asia-Pasifik 2020, yg diwarnai menggunakan persaingan yang ketat dan memilih jati diri suatu bangsa pada antara bangsa-bangsa maju lainnya pada global. Dalam mengisi swatantra daerah, peningkatan kualitas SDM mutlak dibutuhkan. Hal ini terbukti dengan banyaknya dibuka program-program pendidikan lanjutan misalnya Pascasarjana (S2/S3) pada banyak sekali bidang studi yg pada tahun 1990-an hanya ada di bunda kota (Jakarta) serta kota-kota akbar di pulau Jawa.

Era globalisasi membuka mata kita buat melihat ke masa depan yang penuh tantangan dan persaingan. Era kesejagatan yang tidak dibatasi ketika dan tempat membuat SDM yg terdapat selalu ingin menaikkan kualitas dirinya supaya nir tertinggal menurut yang lain.

Kebijakan pembangunan nasional dengan berpegang pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 mengenai Otonomi Daerah membawa perubahan strategik dalam kualitas SDM yang diharapkan setiap daerah buat dapat bersaing secara positif dengan wilayah lain di Indonesia. Berbagai upaya perlu dilakukan buat mewujudkan kualitas SDM. Pendidikan merupakan galat satu upaya primer buat mengimplikasikan hasrat tadi, tetapi juga memerlukan saat yang cukup usang serta biaya yg besar . Berbagai jenis serta jenjang pendidikan ditawarkan sang pemerintah. Peningkatan kualitas SDM adalah tanggung jawab seluruh pihak. Dengan demikian, pembangunan pada bidang pendidikan merupakan galat satu keberhasilan suatu negara/wilayah.

Pemerintah, khususnya Depdiknas, semenjak PJP I telah mengatur strategi dasar dalam pengembangan SDM melalui pemerataan, relevansi, dan kualitas serta manajemen pendidikan. Ditambah menggunakan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Daerah bagi Propinsi Daerah spesial Aceh sebagai Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), diatur setiap lini menggunakan kurikulum yang bernuansa Islami, mulai berdasarkan jenjang pendidikan dasar sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Dengan demikian, diperlukan kualitas SDM akan meningkat, baik segi intelektual, moral, maupun spiritual.

Beberapa argumentasi pada atas, pada menghadapi kesejagatan liberalisasi ekonomi dalam awal abad ke-21, khususnya kawasan ASEAN 2003 serta Asia-Pasifik 2020, menyambut Otonomi Daerah 1999 dan Otonomi Khusus 2001, memberi pertanda bahwa telah saatnya kualitas pendidikan memperoleh fokus yang lebih berfokus pada rangka peningkatan kualitas SDM. 

Artikel ini mencoba menyampaikan pemikiran yang memberikan konsep-konsep peningkatan kualitas SDM pada memasuki era globalisasi serta mengisi era swatantra wilayah. Pemikiran konseptual ini akan bisa diimplikasikan secara kontekstual sehabis diadakan penelitian yang mendalam dan objektif.

Kajian Teori
Pendidikan adalah keliru satu wahana untuk menaikkan kualias SDM. Untuk menaikkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, perlu ditingkatkan kualitas manajemen pendidikan. Berkaitan dengan kasus ini, Engkoswara (2001:lima) mengungkapkan bahwa “Manajemen Pendidikan yg diharapkan menghasilkan pendidikan yg produktif, yaitu efektif dan efisien, memerlukan analisis kebudayaan atau nilai-nilai serta gagasan vital dalam berbagai dimensi kehidupan yang berlaku buat kurun ketika yang cukup pada mana manusia hayati.”

Kualitas pendidikan bisa dipandang dari nilai tambah yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan, baik produk dan jasa juga pelayanan yg bisa bersaing pada lapangan kerja yg ada dan yang dibutuhkan. Peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan. Sehubungan menggunakan perkara ini, Supriadi (1996:54) mengemukakan bahwa “Agar pendidikan dapat memainkan perannya maka wajib terkait dengan global kerja, merupakan lulusan pendidikan semestinya mempunyai kemampuan dan keterampilan yg relevan dengan tuntutan dunia kerja. Hanya dengan cara ini, pendidikan memiliki kontribusi terhadap ekonomi.” 

Mengenai relevansi pendidikan pada arti adanya kesepadanan sebagaimana ditawarkan Djoyonegoro (1995:5) dalam bentuk link and match, pada kenyataannya pendidikan sudah sinkron dengan keperluan masyarakat yg sedang membentuk. Pendidikan sampai saat ini dianggap sebagai unsur utama pada pengembangan SDM. SDM lebih bernilai bila mempunyai perilaku, perilaku, wawasan, kemampuan, keahlian dan keterampilan yang sinkron dengan kebutuhan berbagai bidang serta sektor. Pendidikan adalah salah satu indera untuk menghasilkan perubahan dalam diri manusia. Manusia akan bisa mengetahui segala sesuatu yg tidak atau belum diketahui sebelumnya. Pendidikan adalah hak seluruh umat insan. Hak buat memperoleh pendidikan wajib diikuti oleh kesempatan dan kemampuan dan kemauannya. Dengan demikian, dapat dicermati menggunakan kentara betapa pentingnya peranan pendidikan dalam menaikkan kualitas SDM supaya sejajar menggunakan manusia lain, baik secara regional (otonomi daerah), nasional, maupun internasional (dunia).

Berbagai kenyataan kehidupan pada segala dimensi, baik sosial, budaya, ekonomi, maupun politik yang terjadi pada sekitar kita menerangkan citra yang semakin jelas bahwa sesungguhnya apa yg kita miliki akhirnya akan menjadi nir berarti jika kita tidak sanggup memanfaatkannya. Hal ini bermula berdasarkan problem rendahnya kualitas SDM.

Tinggi rendahnya kualitas SDM diantaranya ditandai menggunakan adanya unsur kreativitas dan produktivitas yang direalisasikan menggunakan output kerja atau kinerja yg baik secara perorangan atau kelompok. Konflik ini akan bisa diatasi jika SDM mampu menampilkan output kerja produktif secara rasional serta memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yg biasanya dapat diperoleh melalui pendidikan. Dengan demikian, pendidikan merupakan galat satu solusi buat menaikkan kualitas SDM.

Sanusi (1998:7) mengemukakan ”apabila abad silam diklaim abad kualitas produk/jasa, maka masa yang akan datang merupakan abad kualitas SDM. SDM yg berkualitas serta pengembangan kualitas SDM bukan lagi merupakan informasi atau tema-tema retorik, melainkan merupakan taruhan atau andalan dan ujian setiap individu, grup, golongan masyarakat, serta bahkan setiap bangsa.”

Pengembangan SDM adalah proses sepanjang hayat yg meliputi aneka macam bidang kehidupan, terutama dilakukan melalui pendidikan. Apabila dipandang dari sudut pandang ekonomi, peningkatan kualitas SDM lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, serta teknologi yang diperlukan sang dunia kerja dalam upaya peningkatan efisiensi serta efektivitas proses produksi dan mempertahankan ekuilibrium ekonomi.

Sehubungan dengan pengembangan SDM buat peningkatan kualitas, Kartadinata (1997:6) mengemukakan bahwa “Pengembangan SDM berkualitas adalah proses kontekstual, sebagai akibatnya pengembangan SDM melalui upaya pendidikan bukanlah sebatas menyiapkan insan yg menguasai pengetahuan serta keterampilan yg cocok menggunakan global kerja dalam ketika ini, melainkan jua insan yang sanggup, mau, serta siap belajar sepanjang hayat.”

Program peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan akan memberi manfaat pada organisasi berupa produktivitas, moral, efisiensi, efektivitas, dan stabilitas organisasi pada mengantisipasi lingkungan, baik dari dalam maupun ke luar organisasi yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Perencanaan SDM yg berkualitas, pada Malaysia’s 2020 (1995), sebagaimana yg dikutip Kartadinata (1997:7) merumuskan beberapa kesamaan yg terjadi dalam masyarakat dunia yang perlu menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan kualitas SDM. Kecenderungan tersebut adalah: (1) Dibandingkan menggunakan dasawarsa 1970-an serta 1980-an, 3 dasawarsa mendatang diperkirakan akan terjadi eksplosi yang hebat, terutama yang menyangkut teknologi fakta dan bioteknologi. Dalam konteks peningkatan kualitas SDM, implikasi yg dapat diangkat adalah para ilmuwan wajib bekerja dalam pendekatan multidisipliner dan adanya program pendidikan berkelanjutan (S2/S3), serta (2) Eksplosi teknologi komunikasi yang semakin sophisticated dapat mempersingkat jeda serta meningkatkan kecepatan bepergian. Hal ini akan membuat bangsa yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan yg relevan dan menguasai teknologi baru secara substantif bisa menaikkan produktivitasnya.

Hasil pemikitan pada atas menghadapkan kita dalam arah, tantangan, dan tuntutan umum pendidikan pada kehidupan abad ke-21 sebagai masa depan suatu forum. Sehubungan menggunakan masalah ini, UPI (dulu IKIP Bandung 1997:9) membuat kajian mengenai arah, tantangan, dan tuntutan abad ke-21 pada peningkatan kualitas SDM. Hasil menurut kajian tersebut adalah sebagai berikut: (1) Pendidikan merupakan modal dasar pembangunan bangsa yg terarah dalam upaya memberdayakan semua potensi insan Indonesia, baik yg menyangkut nilai-nilai intrinsik, instrumental juga kesinambungan; (dua) Pendidikan meliputi target khalayak yang amat luas yang mengandung target, tujuan, serta kepentingan yg bhineka dan menuntut suasana yg bervariasi serta multymethods serta multymedia; (tiga) Fungsi pendidikan akan terarah pada upaya mendorong orang buat belajar aktif dan memberdayakan seluruh potensi yg terdapat dalam dirinya; (4) Produk pendidikan yg berwujud SDM harus menampilkan kualitas yang berdikari serta mengandung keunggulan, baik komparatif juga kompetitif, baik di taraf lokal, nasional maupun internasional; (lima) Kualitas organisasi (forum), kualitas manajemen, serta kualitas kepemimpinan sebagai tuntutan yang semakin luas, terbuka, serta menghendaki ketertiban dalam seluruh unsur yang terarah untuk mencapai pendidikan yg berkualitas pada gilirannya akan mencapai kualitas SDM yang makin baik serta merata; serta (6) Pengembangan sikap sadar teknologi serta sains serta peningkatan kualitas diri para pendidik serta staf adalah hal yang absolut perlu ditanamkan dan akan dipakai menjadi wahana pada menyiapkan SDM yg berwawasan teknologi serta memiliki kesiapan belajar sepanjang hayat.

Program peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan akan memberikan manfaat dalam lembaga berupa produktivitas, moral, efisiensi kerja, stabilitas, serta fleksibilitas forum pada mengantisipasi lingkungan, baik berdasarkan dalam maupun ke luar forum yang bersangkutan. Fungsi dan orientasi pendidikan dalam peningkatan kualitas SDM sudah dibentuk pada suatu kebijakan Depdiknas (2001:5) dalam tiga taktik pokok pembangunan pendidikan nasional, yaitu: (1) pemerataan kesempatan pendidikan, (dua) peningkatan relevansi serta kualitas pendidikan, serta (tiga) peningkatan kualitas manajemen pendidikan. Untuk melaksanakan ketiga taktik utama pembangunan pendidikan tadi di atas, seyogianya ditinjau bagian-bagian sistem pendidikan nasional pada kaitannya dengan orientasi masing-masing serta dijabarkan dalam rencana serta prioritas pembangunan pendidikan.

Titik tolak pemikiran tentang orientasi pendidikan nasional adalah: (1) mencerdaskan kehidupan bangsa, (2) mempersiapkan SDM yg berkualitas, terampil, dan ahli yang dibutuhkan dalam proses memasuki era globalisasi serta swatantra daerah, serta (tiga) membina serta berbagi dominasi banyak sekali cabang keahlian ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Dalam membicarakan peningkatan kualitas SDM dewasa ini, ada 2 sisi yang perlu ditinjau secara lebih khusus, yaitu peningkatan kualitas SDM pada era globalisasi serta peningkatan kualitas SDM di era swatantra daerah.

Peningkatan Kualitas SDM Era Globalisasi
Dalam rakyat terkini misalnya kini ini, terlebih lagi dalam menuju era globalisasi, kita dituntut agar mampu menghadapi persaingan yg makin kompetitif, baik pada dalam maupun di luar negeri. Salah satu cara buat mengantisipasi persaingan yang makin kompetitif tadi merupakan melalui peningkatan kualitas SDM yang komprehensif.

Pemerintah Republik Indonesia dalam menghadapi era globalisasi telah merencanakan peningkatan kualitas SDM secara konseptual. Hal ini dituangkan pada GBHN 1998 yang berbunyi “Peningkatan kualitas SDM menjadi pelaku utama pembangunan yg mempunyai kemampuan memanfaatkan, menyebarkan, dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi serta permanen dilandasi sang motivasi dan kendali keimanan serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Globalisasi makin mendorong peluang terbukanya pasar internasional; bagi produk barang dan jasa (pendidikan).”

Selanjutnya, Siagian (1998:96) mengemukakan bahwa SDM abad ke-21 ditandai oleh “Salah satu segi kehidupan yang muncul ke permukaan dewasa ini menggunakan gaung yang lebih kuat dibandingkan masa lalu adalah peningkatan kualitas hidup umat manusia. Kualitas hayati dalam dasarnya bermuara pada pengakuan atas harkat dan martabat manusia.”

Setelah menyelidiki beberapa uraian pada atas, jelaslah bahwa buat melaksanakan tugas pada masa depan diharapkan SDM yg berkualitas. Hal ini sesuai menggunakan ungkapan Kartadinata (1997:4) berikut adalah, yaitu “SDM berkualitas yg wajib disiapkan untuk memasuki abad ke-21 merupakan SDM yg mampu melakukan life long learning.” Hal ini tampak dengan jelas pada sebagian SDM kita yang terus-menerus menimba ilmu menggunakan nir memikirkan usia. Makin tua usia SDM tadi, makin matang pula cara berpikirnya, ini dibantu oleh pengalaman yg poly, baik di dalam juga di luar dinas.

Peningkatan Kualitas SDM Era Otonomi Daerah 
Otonomi wilayah merupakan dambaan masyarakat Indonesia dewasa ini pada setiap daerah. Masyarakat NAD memperoleh anugerah dalam rangka swatantra wilayah menggunakan swatantra khusus, yg berarti relatif berbeda menggunakan wilayah lain di Indonesia. Perbedaan (kekhususan) ini bukanlah suatu hal yang gampang karena memerlukan penanganan yg profesional berdasarkan SDM yang ada pada wilayah. Timbul pertanyaan, apakah wilayah yang diberi otonomi khusus ini telah siap pada pengertian yg luas, terutama SDM-nya?

Otonomi khusus buat NAD diatur pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 yang dianggap dengan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Sebelumnya, Aceh diklaim dengan Daerah Istimewa, yg nir ada bedanya menggunakan daerah lain pada Indonesia. Dalam swatantra khusus ini, hal yg tidak sama merupakan tentang biaya pendidikan. Hal ini dimuat pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2000 pasal 7 ayat (dua) yaitu: “Sekurang-kurangnya 30 % pendapatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) alfabet (a), ayat (4) serta ayat (5) dialokasikan buat biaya pendidikan di NAD”. Dengan adanya peningkatan/kenaikan porto pendidikan yang mencukupi kebutuhan, maka dibutuhkan peningkatan kualitas bisa dilaksanakan dengan mudah. Hal ini masih adalah harapan seluruh pihak, tetapi kenyataannya belum bisa diketahui (memerlukan penelitian yg seksama serta berlanjut). 

Fattah (2000:6) menyebutkan bahwa “SDM terdiri dari 2 dimensi, yaitu dimensi kualitatif serta dimensi kuantitatif.” Dimensi kualitatif adalah terdiri atas prestasi energi kerja yang memasuki dunia kerja pada jumlah waktu belajar, sedangkan dimensi kuantitatif meliputi berbagai potensi yang terkandung pada setiap insan, diantaranya pikiran (wangsit), pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memberi pengaruh terhadap kapasitas kemampuan insan buat melaksanakan pekerjaan yang produktif. Apabila pengeluaran untuk menaikkan kualitas SDM ditingkatkan, nilai produktivitas dari SDM tersebut akan membuat nilai pulang (rate of return) yang positif.

Dalam upaya peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan perlu diadakan beberapa pendekatan, yaitu:
  1. Pendekatan Religius. Dalam mengisi swatantra spesifik NAD, sudah disusun kurikulum dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, serta pendidikan tinggi menggunakan kurikulum yang bernuansa Islami yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Bergerak dari kurikulum sekolah yg bernuansa Islami, menggunakan proses pendidikan yang Islami, akan dihasilkan output yang Islami jua. Output pendidikan yg Islami akan melahirkan SDM yang Islami dan dapat mengisi setiap lowongan kerja/jabatan yg terdapat pada NAD, sehingga dibutuhkan setiap lini akan membuat pekerjaan yg Islami, yaitu pekerjaan yg sinkron menggunakan firman Allah swt pada Al Qur’an yg adalah “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah engkau ke pada Islam keseluruhannya, serta jangan kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al Qur’an Surat Al Baqarah 208). Dari ayat pada atas jelaslah bahwa SDM Islam wajib melaksanakan segala segi kehidupan menggunakan pekerjaan yang Islami, nir boleh sepotong-potong (masuklah ke pada Islam secara kaffah/keseluruhan) lantaran segala segi kehidupan itu saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Dalam ayat lain Allah swt berfirman, yang artinya “Kamu adalah sebaik-baik umat yg diturunkan buat manusia. Kamu mengajak yang makruf dan melarang yang mungkar serta beriman kepada Allah” (Al Qur’anulkarim Surat Ali Imran 110). Dalam ayat pada atas ditegaskan bahwa umat Islam (SDM Islam) merupakan sebaik-baik umat dalam menjalankan misinya menjadi khalifah pada muka bumi. Dalam ayat itu ditegaskan jua SDM harus mengerjakan yg disuruh serta meninggalkan yang tidak boleh oleh agama jika ingin mendapat Rahmat Allah swt. Siapakah yg tidak ingin memperoleh rahmat Alllah swt? Apabila ingin memperoleh rahmat Allah swt bekerjalah sesuai menggunakan anggaran yg berlaku. Adalah kewajiban bagi umat muslim (SDM muslim) untuk menanggapi pengakuan Allah swt, apakah akan disambut menggunakan perilaku tidak peduli atau ditanggapi menggunakan rasa tanggung jawab yg tinggi atas rahmat Allah swt. Selanjutnya, hadis Nabi Besar Muhammad saw menurut Abdullah yang meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda “Sesungguhnya kebenaran membawa kebaikan serta sesungguhnya kebaikan membawa kepada syurga. Dan sesungguhnya seseorang yang menyampaikan benar sampai dia menjadi orang yang dapat dipercaya. Dan sesungguhnya kebohongan membawa kejahatan dan kejahatan membawa pada neraka. Dan sesungguhnya seorang yang berdusta hingga ia ditetapkan di sisi Allah sebagai seseorang pendusta,” Hadis Shahih Bukhari (Hussein Bahreisy, 1980:348). Dari hadis pada atas jelaslah kepada kita bahwa seseorang (SDM) yang bekerja secara Islami akan selalu jujur pada pekerjaan, lantaran resiko seorang (SDM) berdusta pada kehidupannya adalah neraka. Setiap umat Islam akan sangat takut pada neraka. Untuk melahirkan SDM yg Islami, wajib dididik oleh pendidik yang Islami pula. Timbul pertanyaan, telah siapkan SDM yg Islami untuk mengisi setiap lini? Dalam pendekatan religius ini, GBHN 1998 menekankan pada “kendali keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.” Bergerak dari pendekatan ini, SDM akan beranjak pada bidangnya pada bentuk kualitas yg tinggi buat melaksanakan tanggung jawabnya yang besar .
  2. Pendekatan Politik. Telah umum diketahui bahwa terlepas berdasarkan sistem politik yg dianut oleh suatu negara, keliru satu tujuan negara adalah buat menaikkan kesejahteraan rakyatnya. Dalam konteks kehidupan kenegaraan, kesejahteraan warga tidak lagi dibatasi pada kesejahteraan fisik yang terwujud pada kemakmuran ekonomi yang semakin merata, namun pula kesejahteraan mental spiritual. Bahkan, kesejahteraan dimaksud dewasa ini acapkali dikaitkan dengan kualitas hidup umat manusia sinkron dengan harkat serta martabatnya yang nir hanya diikuti, akan tetapi pula dijunjung tinggi.
  3. Pendekatan Ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan serta seakan-akan tak kunjung reda di negara kita berdampak sangat buruk bagi peningkatan kualitas SDM. Banyak anggota rakyat (SDM) yang adalah aset suatu negara tidak bisa melanjutkan studi (pendidikan) ke jenjang lebih tinggi lantaran ketidakmampuan ekonominya. Hal ini akan bisa diatasi jika pengambil kebijakan dalam mengelola pembiayaan pendidikan lebih arif serta bijaksana pada mengelola porto pendidikan yang tersedia. Mereka hendaknya membantu SDM yg betul-benar membutuhkan, sehingga bantuan itu sangat bermanfaat. Pada kenyataannya, SDM yg tidak membutuhkan bantuan (SDM yang mempunyai kemampuan ekonomi tinggi) jua memperoleh atau bahkan menginginkan donasi tersebut. Ironis sekali bukan?
  4. Pendekatan Hukum. Salah satu indikator kehidupan rakyat modern adalah makin tingginya kesadaran anggota warga akan pentingnya keseimbangan antara kewajiban dan hak masing-masing. Instrumen primer buat menjamin keseimbangan tadi adalah kepastian aturan. Kualitas SDM dapat ditingkatkan dengan mematuhi hukum-aturan yg berlaku di negaranya. Dengan mematuhi hukum termasuk peraturan-peraturan pada loka ia bekerja, sebagai akibatnya pelanggaran sporadis terjadi atau bahkan nir terjadi, kualitas SDM akan meningkat. 
  5. Pendekatan Sosio-Kultural. Nilai-nilai budaya memilih baik atau jelek serta sahih atau salah . Dalam peningkatan kualitas SDM, nilai sosio-kultural adalah suatu faktor yg sangat krusial buat diperhatikan. Seseorang (SDM) akan membuat malu berbuat tidak baik karena masyarakat akan menilainya serta bahkan mengucilkannya jika seseorang terbukti berbuat hal-hal yg berbenturan menggunakan istiadat tata cara (budaya) suatu kelompok. Oleh sebab itu, budaya memalukan itu perlu dipupuk. Peningkatan kualitas nir bisa dilakukan apabila nir ada yang mengikutinya.
  6. Pendekatan Administratif/Manajerial. Salah satu karakteristik yg menonjol di abad ini adalah terciptanya banyak sekali jenis organisasi. Oleh sebab itu, manusia modern tak jarang diklaim insan organisasional yang menjadi fokus administratif/manajerial. Apabila suatu pekerjaan dilaksanakan secara administratif/manajerial, maka efektivitas, efisiensi, dan produktivitas akan dapat dicapai dengan gampang. Dengan demikian, kualitas pun akan semakin tinggi. Di pada proses manajemen diharapkan perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan. Jika ketiga proses ini diikuti menggunakan sahih, peningkatan kualitas akan bisa dicapai. Salah satu filsafat manajemen merupakan mengurangi ketidakpastian. Jika memang itu benar, kualitas akan dapat ditingkatkan. Manajemen pendidikan merupakan suatu ilmu yg memeriksa bagaimana menata sumber daya, baik SDM juga sumber daya lain untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu, penataan manajemen pendidikan sangat diharapkan pada mencapai kualitas pendidikan yang akan berdampak positif pada peningkatan kualitas SDM.

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PEMBANGUNAN

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Pembangunan 
Prioritas pembangunan nasional diletakkan dalam bidang ekonomi seiring menggunakan peningkatan kualitas asal daya manusia (SDM), terlebih pada menghadapi era globalisasi, khususnya perdagangan bebas di tempat ASEAN 2003 serta di tempat Asia-Pasifik 2020, yang diwarnai dengan persaingan yg ketat dan memilih jati diri suatu bangsa pada antara bangsa-bangsa maju lainnya pada dunia. Dalam mengisi otonomi wilayah, peningkatan kualitas SDM mutlak diperlukan. Hal ini terbukti dengan banyaknya dibuka program-acara pendidikan lanjutan seperti Pascasarjana (S2/S3) dalam berbagai bidang studi yang dalam tahun 1990-an hanya terdapat pada mak kota (Jakarta) dan kota-kota besar di pulau Jawa.

Era globalisasi membuka mata kita buat melihat ke masa depan yang penuh tantangan serta persaingan. Era kesejagatan yang nir dibatasi ketika dan tempat membuat SDM yang terdapat selalu ingin menaikkan kualitas dirinya agar nir tertinggal dari yg lain.

Kebijakan pembangunan nasional menggunakan berpegang pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 mengenai Otonomi Daerah membawa perubahan strategik pada kualitas SDM yang diharapkan setiap wilayah buat dapat bersaing secara positif dengan wilayah lain pada Indonesia. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mewujudkan kualitas SDM. Pendidikan merupakan salah satu upaya primer untuk mengimplikasikan asa tersebut, namun pula memerlukan ketika yg relatif lama serta biaya yg besar . Berbagai jenis dan jenjang pendidikan ditawarkan sang pemerintah. Peningkatan kualitas SDM merupakan tanggung jawab seluruh pihak. Dengan demikian, pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu keberhasilan suatu negara/wilayah.

Pemerintah, khususnya Depdiknas, sejak PJP I telah mengatur strategi dasar pada pengembangan SDM melalui pemerataan, relevansi, serta kualitas dan manajemen pendidikan. Ditambah menggunakan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Daerah bagi Propinsi Daerah spesial Aceh menjadi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), diatur setiap lini menggunakan kurikulum yg bernuansa Islami, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga ke jenjang pendidikan tinggi. Dengan demikian, diperlukan kualitas SDM akan semakin tinggi, baik segi intelektual, moral, maupun spiritual.

Beberapa argumentasi di atas, pada menghadapi kesejagatan liberalisasi ekonomi dalam awal abad ke-21, khususnya tempat ASEAN 2003 serta Asia-Pasifik 2020, menyambut Otonomi Daerah 1999 serta Otonomi Khusus 2001, memberi indikasi bahwa sudah saatnya kualitas pendidikan memperoleh fokus yang lebih berfokus pada rangka peningkatan kualitas SDM. 

Artikel ini mencoba menyampaikan pemikiran yang menunjukkan konsep-konsep peningkatan kualitas SDM dalam memasuki era globalisasi dan mengisi era otonomi daerah. Pemikiran konseptual ini akan bisa diimplikasikan secara kontekstual selesainya diadakan penelitian yg mendalam serta objektif.

Kajian Teori
Pendidikan merupakan salah satu sarana buat menaikkan kualias SDM. Untuk menaikkan efektivitas serta efisiensi penyelenggaraan pendidikan, perlu ditingkatkan kualitas manajemen pendidikan. Berkaitan dengan kasus ini, Engkoswara (2001:5) mengungkapkan bahwa “Manajemen Pendidikan yang dibutuhkan membuat pendidikan yang produktif, yaitu efektif serta efisien, memerlukan analisis kebudayaan atau nilai-nilai dan gagasan vital pada banyak sekali dimensi kehidupan yang berlaku buat kurun waktu yang relatif pada mana insan hayati.”

Kualitas pendidikan dapat dicermati dari nilai tambah yang dihasilkan sang forum pendidikan, baik produk dan jasa maupun pelayanan yg bisa bersaing pada lapangan kerja yg ada dan yang diharapkan. Peningkatan kualitas SDM bisa dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan. Sehubungan dengan perkara ini, Supriadi (1996:54) mengemukakan bahwa “Agar pendidikan bisa memainkan perannya maka harus terkait menggunakan dunia kerja, adalah lulusan pendidikan semestinya mempunyai kemampuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan dunia kerja. Hanya menggunakan cara ini, pendidikan memiliki kontribusi terhadap ekonomi.” 

Mengenai relevansi pendidikan pada arti adanya kesepadanan sebagaimana ditawarkan Djoyonegoro (1995:5) pada bentuk link and match, pada kenyataannya pendidikan sudah sesuai dengan keperluan warga yg sedang menciptakan. Pendidikan sampai ketika ini dipercaya menjadi unsur utama dalam pengembangan SDM. SDM lebih bernilai apabila memiliki sikap, perilaku, wawasan, kemampuan, keahlian dan keterampilan yg sesuai menggunakan kebutuhan banyak sekali bidang dan sektor. Pendidikan adalah keliru satu alat buat menghasilkan perubahan dalam diri manusia. Manusia akan dapat mengetahui segala sesuatu yg tidak atau belum diketahui sebelumnya. Pendidikan merupakan hak seluruh umat insan. Hak buat memperoleh pendidikan wajib diikuti sang kesempatan dan kemampuan serta kemauannya. Dengan demikian, dapat dipandang menggunakan jelas betapa pentingnya peranan pendidikan dalam menaikkan kualitas SDM agar sejajar menggunakan insan lain, baik secara regional (swatantra wilayah), nasional, maupun internasional (dunia).

Berbagai fenomena kehidupan dalam segala dimensi, baik sosial, budaya, ekonomi, maupun politik yang terjadi di sekitar kita menunjukkan citra yang semakin kentara bahwa sesungguhnya apa yang kita miliki akhirnya akan menjadi tidak berarti jika kita nir sanggup memanfaatkannya. Hal ini bermula berdasarkan problem rendahnya kualitas SDM.

Tinggi rendahnya kualitas SDM diantaranya ditandai menggunakan adanya unsur kreativitas dan produktivitas yg direalisasikan dengan output kerja atau kinerja yang baik secara perorangan atau gerombolan . Permasalahan ini akan bisa diatasi apabila SDM mampu menampilkan output kerja produktif secara rasional serta mempunyai pengetahuan, keterampilan, serta kemampuan yg umumnya bisa diperoleh melalui pendidikan. Dengan demikian, pendidikan adalah galat satu solusi buat menaikkan kualitas SDM.

Sanusi (1998:7) mengemukakan ”Jika abad silam diklaim abad kualitas produk/jasa, maka masa yang akan tiba merupakan abad kualitas SDM. SDM yg berkualitas dan pengembangan kualitas SDM bukan lagi adalah gosip atau tema-tema retorik, melainkan merupakan taruhan atau andalan serta ujian setiap individu, gerombolan , golongan masyarakat, serta bahkan setiap bangsa.”

Pengembangan SDM adalah proses sepanjang hayat yg meliputi aneka macam bidang kehidupan, terutama dilakukan melalui pendidikan. Jika dicermati berdasarkan sudut pandang ekonomi, peningkatan kualitas SDM lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yg dibutuhkan sang global kerja pada upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas proses produksi dan mempertahankan keseimbangan ekonomi.

Sehubungan menggunakan pengembangan SDM buat peningkatan kualitas, Kartadinata (1997:6) mengemukakan bahwa “Pengembangan SDM berkualitas merupakan proses kontekstual, sehingga pengembangan SDM melalui upaya pendidikan bukanlah sebatas menyiapkan insan yg menguasai pengetahuan dan keterampilan yg cocok menggunakan global kerja pada ketika ini, melainkan jua manusia yang sanggup, mau, dan siap belajar sepanjang hayat.”

Program peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan akan memberi manfaat pada organisasi berupa produktivitas, moral, efisiensi, efektivitas, dan stabilitas organisasi dalam mengantisipasi lingkungan, baik menurut dalam maupun ke luar organisasi yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Perencanaan SDM yang berkualitas, dalam Malaysia’s 2020 (1995), sebagaimana yang dikutip Kartadinata (1997:7) merumuskan beberapa kecenderungan yg terjadi pada masyarakat global yg perlu sebagai bahan pertimbangan pada pengembangan kualitas SDM. Kecenderungan tersebut adalah: (1) Dibandingkan dengan dasawarsa 1970-an serta 1980-an, tiga dasawarsa mendatang diperkirakan akan terjadi eksplosi yang hebat, terutama yang menyangkut teknologi kabar serta bioteknologi. Dalam konteks peningkatan kualitas SDM, implikasi yg bisa diangkat merupakan para ilmuwan harus bekerja dalam pendekatan multidisipliner serta adanya program pendidikan berkelanjutan (S2/S3), serta (2) Eksplosi teknologi komunikasi yang semakin canggih dapat mempersingkat jarak serta meningkatkan kecepatan bepergian. Hal ini akan membuat bangsa yg mempunyai kemampuan dan pengetahuan yg relevan dan menguasai teknologi baru secara substantif sanggup menaikkan produktivitasnya.

Hasil pemikitan pada atas menghadapkan kita dalam arah, tantangan, serta tuntutan umum pendidikan pada kehidupan abad ke-21 sebagai masa depan suatu lembaga. Sehubungan menggunakan masalah ini, UPI (dulu IKIP Bandung 1997:9) menciptakan kajian mengenai arah, tantangan, dan tuntutan abad ke-21 dalam peningkatan kualitas SDM. Hasil menurut kajian tadi adalah menjadi berikut: (1) Pendidikan merupakan modal dasar pembangunan bangsa yang terarah pada upaya memberdayakan semua potensi manusia Indonesia, baik yang menyangkut nilai-nilai intrinsik, instrumental maupun kesinambungan; (2) Pendidikan mencakup sasaran khalayak yang amat luas yg mengandung target, tujuan, dan kepentingan yg bhineka serta menuntut suasana yg bervariasi serta multymethods dan multymedia; (tiga) Fungsi pendidikan akan terarah pada upaya mendorong orang buat belajar aktif serta memberdayakan semua potensi yang terdapat pada dirinya; (4) Produk pendidikan yang berwujud SDM harus menampilkan kualitas yang mandiri serta mengandung keunggulan, baik komparatif juga kompetitif, baik pada tingkat lokal, nasional juga internasional; (lima) Kualitas organisasi (lembaga), kualitas manajemen, dan kualitas kepemimpinan sebagai tuntutan yg semakin luas, terbuka, dan menghendaki ketertiban pada seluruh unsur yang terarah buat mencapai pendidikan yang berkualitas dalam gilirannya akan mencapai kualitas SDM yg makin baik serta merata; serta (6) Pengembangan sikap sadar teknologi serta sains serta peningkatan kualitas diri para pendidik serta staf merupakan hal yg absolut perlu ditanamkan serta akan digunakan menjadi sarana pada menyiapkan SDM yang berwawasan teknologi serta memiliki kesiapan belajar sepanjang hayat.

Program peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan akan memberikan manfaat dalam lembaga berupa produktivitas, moral, efisiensi kerja, stabilitas, serta fleksibilitas lembaga pada mengantisipasi lingkungan, baik menurut pada juga ke luar lembaga yg bersangkutan. Fungsi serta orientasi pendidikan dalam peningkatan kualitas SDM telah dibentuk pada suatu kebijakan Depdiknas (2001:5) pada tiga strategi utama pembangunan pendidikan nasional, yaitu: (1) pemerataan kesempatan pendidikan, (2) peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan, dan (tiga) peningkatan kualitas manajemen pendidikan. Untuk melaksanakan ketiga strategi pokok pembangunan pendidikan tersebut pada atas, seyogianya dicermati bagian-bagian sistem pendidikan nasional pada kaitannya menggunakan orientasi masing-masing dan dijabarkan dalam planning dan prioritas pembangunan pendidikan.

Titik tolak pemikiran tentang orientasi pendidikan nasional merupakan: (1) mencerdaskan kehidupan bangsa, (2) mempersiapkan SDM yg berkualitas, terampil, dan pakar yang dibutuhkan dalam proses memasuki era globalisasi dan swatantra daerah, dan (tiga) membina serta menyebarkan penguasaan berbagai cabang keahlian ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Dalam mengungkapkan peningkatan kualitas SDM dewasa ini, ada dua sisi yg perlu dicermati secara lebih spesifik, yaitu peningkatan kualitas SDM di era globalisasi dan peningkatan kualitas SDM pada era swatantra daerah.

Peningkatan Kualitas SDM Era Globalisasi
Dalam warga modern seperti kini ini, terlebih lagi pada menuju era globalisasi, kita dituntut supaya sanggup menghadapi persaingan yg makin kompetitif, baik di pada maupun pada luar negeri. Salah satu cara buat mengantisipasi persaingan yg makin kompetitif tersebut adalah melalui peningkatan kualitas SDM yang komprehensif.

Pemerintah Republik Indonesia pada menghadapi era globalisasi telah merencanakan peningkatan kualitas SDM secara konseptual. Hal ini dituangkan dalam GBHN 1998 yg berbunyi “Peningkatan kualitas SDM menjadi pelaku primer pembangunan yg mempunyai kemampuan memanfaatkan, menyebarkan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta tetap dilandasi sang motivasi serta kendali keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Globalisasi makin mendorong peluang terbukanya pasar internasional; bagi produk barang serta jasa (pendidikan).”

Selanjutnya, Siagian (1998:96) mengemukakan bahwa SDM abad ke-21 ditandai oleh “Salah satu segi kehidupan yang timbul ke permukaan dewasa ini dengan gaung yang lebih kuat dibandingkan masa kemudian adalah peningkatan kualitas hayati umat insan. Kualitas hidup dalam dasarnya bermuara pada pengakuan atas harkat dan martabat manusia.”

Setelah menyelidiki beberapa uraian di atas, jelaslah bahwa buat melaksanakan tugas pada masa depan diperlukan SDM yg berkualitas. Hal ini sinkron dengan ungkapan Kartadinata (1997:4) berikut adalah, yaitu “SDM berkualitas yg harus disiapkan buat memasuki abad ke-21 merupakan SDM yg mampu melakukan life long learning.” Hal ini tampak dengan kentara pada sebagian SDM kita yang terus-menerus menimba ilmu dengan nir memikirkan usia. Makin tua usia SDM tersebut, makin matang juga cara berpikirnya, ini dibantu oleh pengalaman yg poly, baik pada pada juga di luar dinas.

Peningkatan Kualitas SDM Era Otonomi Daerah 
Otonomi daerah merupakan dambaan rakyat Indonesia dewasa ini di setiap daerah. Masyarakat NAD memperoleh pemberian dalam rangka swatantra daerah dengan otonomi khusus, yg berarti agak berbeda menggunakan daerah lain di Indonesia. Perbedaan (kekhususan) ini bukanlah suatu hal yang gampang karena memerlukan penanganan yang profesional dari SDM yg ada pada daerah. Timbul pertanyaan, apakah daerah yg diberi otonomi khusus ini telah siap dalam pengertian yg luas, terutama SDM-nya?

Otonomi spesifik buat NAD diatur pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 yang diklaim dengan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Sebelumnya, Aceh dianggap menggunakan Daerah Istimewa, yang nir ada bedanya dengan wilayah lain di Indonesia. Dalam otonomi khusus ini, hal yang tidak sinkron merupakan tentang biaya pendidikan. Hal ini dimuat pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2000 pasal 7 ayat (2) yaitu: “Sekurang-kurangnya 30 % pendapatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (tiga) huruf (a), ayat (4) dan ayat (5) dialokasikan buat biaya pendidikan pada NAD”. Dengan adanya peningkatan/kenaikan biaya pendidikan yg mencukupi kebutuhan, maka dibutuhkan peningkatan kualitas dapat dilaksanakan dengan gampang. Hal ini masih merupakan harapan seluruh pihak, namun kenyataannya belum dapat diketahui (memerlukan penelitian yang akurat dan berlanjut). 

Fattah (2000:6) mengungkapkan bahwa “SDM terdiri menurut 2 dimensi, yaitu dimensi kualitatif dan dimensi kuantitatif.” Dimensi kualitatif merupakan terdiri atas prestasi tenaga kerja yg memasuki global kerja pada jumlah waktu belajar, sedangkan dimensi kuantitatif mencakup banyak sekali potensi yg terkandung dalam setiap manusia, antara lain pikiran (wangsit), pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yg memberi dampak terhadap kapasitas kemampuan insan buat melaksanakan pekerjaan yang produktif. Jika pengeluaran buat meningkatkan kualitas SDM ditingkatkan, nilai produktivitas dari SDM tadi akan membentuk nilai pulang (rate of return) yg positif.

Dalam upaya peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan perlu diadakan beberapa pendekatan, yaitu:
  1. Pendekatan Religius. Dalam mengisi otonomi spesifik NAD, sudah disusun kurikulum dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, serta pendidikan tinggi dengan kurikulum yang bernuansa Islami yg diatur dalam perda Nomor 6 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Bergerak dari kurikulum sekolah yg bernuansa Islami, menggunakan proses pendidikan yg Islami, akan dihasilkan output yg Islami pula. Output pendidikan yg Islami akan melahirkan SDM yg Islami serta bisa mengisi setiap lowongan kerja/jabatan yg ada pada NAD, sehingga diperlukan setiap lini akan membuat pekerjaan yang Islami, yaitu pekerjaan yg sinkron menggunakan firman Allah swt dalam Al Qur’an yang adalah “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke pada Islam keseluruhannya, serta jangan engkau mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yg nyata bagimu.” (Al Qur’an Surat Al Baqarah 208). Dari ayat pada atas jelaslah bahwa SDM Islam wajib melaksanakan segala segi kehidupan dengan pekerjaan yang Islami, nir boleh sepotong-pangkas (masuklah ke dalam Islam secara kaffah/keseluruhan) karena segala segi kehidupan itu saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Dalam ayat lain Allah swt berfirman, yang artinya “Kamu merupakan sebaik-baik umat yg diturunkan buat manusia. Kamu mengajak yg makruf serta melarang yang mungkar serta beriman pada Allah” (Al Qur’anulkarim Surat Ali Imran 110). Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa umat Islam (SDM Islam) merupakan sebaik-baik umat pada menjalankan misinya menjadi khalifah pada muka bumi. Dalam ayat itu ditegaskan pula SDM wajib mengerjakan yang disuruh serta meninggalkan yg dihentikan oleh agama apabila ingin mendapat Rahmat Allah swt. Siapakah yang nir ingin memperoleh rahmat Alllah swt? Jika ingin memperoleh rahmat Allah swt bekerjalah sinkron menggunakan aturan yg berlaku. Adalah kewajiban bagi umat muslim (SDM muslim) buat menanggapi pengakuan Allah swt, apakah akan disambut dengan perilaku tidak peduli atau ditanggapi menggunakan rasa tanggung jawab yg tinggi atas rahmat Allah swt. Selanjutnya, hadis Nabi Besar Muhammad saw berdasarkan Abdullah yg meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda “Sesungguhnya kebenaran membawa kebaikan dan sesungguhnya kebaikan membawa pada syurga. Dan sesungguhnya seseorang yg berkata sahih hingga beliau menjadi orang yg dapat dipercaya. Dan sesungguhnya kebohongan membawa kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Dan sesungguhnya seorang yang berdusta sampai dia ditetapkan di sisi Allah menjadi seorang pendusta,” Hadis Shahih Bukhari (Hussein Bahreisy, 1980:348). Dari hadis di atas jelaslah pada kita bahwa seorang (SDM) yang bekerja secara Islami akan selalu jujur dalam pekerjaan, lantaran resiko seseorang (SDM) berdusta pada kehidupannya merupakan neraka. Setiap umat Islam akan sangat takut kepada neraka. Untuk melahirkan SDM yg Islami, harus dididik oleh pendidik yang Islami pula. Timbul pertanyaan, telah siapkan SDM yg Islami buat mengisi setiap lini? Dalam pendekatan religius ini, GBHN 1998 menekankan pada “kendali keimanan serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.” Bergerak dari pendekatan ini, SDM akan beranjak pada bidangnya dalam bentuk kualitas yang tinggi buat melaksanakan tanggung jawabnya yang akbar.
  2. Pendekatan Politik. Telah umum diketahui bahwa terlepas dari sistem politik yg dianut oleh suatu negara, galat satu tujuan negara adalah untuk menaikkan kesejahteraan rakyatnya. Dalam konteks kehidupan kenegaraan, kesejahteraan rakyat nir lagi dibatasi dalam kesejahteraan fisik yg terwujud pada kemakmuran ekonomi yg semakin merata, tetapi pula kesejahteraan mental spiritual. Bahkan, kesejahteraan dimaksud dewasa ini acapkali dikaitkan menggunakan kualitas hidup umat insan sesuai menggunakan harkat dan martabatnya yg tidak hanya diikuti, akan namun pula dijunjung tinggi.
  3. Pendekatan Ekonomi. Krisis ekonomi yg berkepanjangan serta seakan-akan tidak kunjung reda di negara kita berdampak sangat tidak baik bagi peningkatan kualitas SDM. Banyak anggota warga (SDM) yang adalah aset suatu negara nir dapat melanjutkan studi (pendidikan) ke jenjang lebih tinggi karena ketidakmampuan ekonominya. Hal ini akan bisa diatasi bila pengambil kebijakan dalam mengelola pembiayaan pendidikan lebih arif dan bijaksana pada mengelola porto pendidikan yg tersedia. Mereka hendaknya membantu SDM yang benar -betul membutuhkan, sebagai akibatnya donasi itu sangat berguna. Pada kenyataannya, SDM yg tidak membutuhkan bantuan (SDM yang memiliki kemampuan ekonomi tinggi) jua memperoleh atau bahkan menginginkan donasi tersebut. Ironis sekali bukan?
  4. Pendekatan Hukum. Salah satu indikator kehidupan warga terbaru adalah makin tingginya pencerahan anggota rakyat akan pentingnya keseimbangan antara kewajiban dan hak masing-masing. Instrumen utama buat mengklaim ekuilibrium tersebut adalah kepastian hukum. Kualitas SDM bisa ditingkatkan menggunakan mematuhi aturan-hukum yg berlaku pada negaranya. Dengan mematuhi aturan termasuk peraturan-peraturan di loka beliau bekerja, sebagai akibatnya pelanggaran jarang terjadi atau bahkan nir terjadi, kualitas SDM akan semakin tinggi. 
  5. Pendekatan Sosio-Kultural. Nilai-nilai budaya menentukan baik atau jelek dan sahih atau keliru. Dalam peningkatan kualitas SDM, nilai sosio-kultural merupakan suatu faktor yg sangat penting buat diperhatikan. Seseorang (SDM) akan memalukan berbuat jelek lantaran rakyat akan menilainya serta bahkan mengucilkannya apabila seseorang terbukti berbuat hal-hal yang berbenturan dengan norma istiadat (budaya) suatu kelompok. Oleh karena itu, budaya memalukan itu perlu dipupuk. Peningkatan kualitas nir bisa dilakukan apabila nir ada yg mengikutinya.
  6. Pendekatan Administratif/Manajerial. Salah satu ciri yang menonjol di abad ini merupakan terciptanya berbagai jenis organisasi. Oleh karena itu, manusia terkini tak jarang disebut manusia organisasional yg menjadi fokus administratif/manajerial. Jika suatu pekerjaan dilaksanakan secara administratif/manajerial, maka efektivitas, efisiensi, dan produktivitas akan bisa dicapai dengan gampang. Dengan demikian, kualitas pun akan meningkat. Di dalam proses manajemen diharapkan perencanaan, aplikasi, serta supervisi. Jika ketiga proses ini diikuti dengan benar, peningkatan kualitas akan dapat dicapai. Salah satu filsafat manajemen adalah mengurangi ketidakpastian. Apabila memang itu sahih, kualitas akan dapat ditingkatkan. Manajemen pendidikan merupakan suatu ilmu yang mengusut bagaimana menata asal daya, baik SDM juga asal daya lain buat mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu, penataan manajemen pendidikan sangat diperlukan pada mencapai kualitas pendidikan yg akan berdampak positif dalam peningkatan kualitas SDM.

AMALAN YANG SIA SIA TIGA PULUH TAHUN MENANGIS

Amalan Yang Sia Sia, Tiga Puluh Tahun Menangis CARA FLEXI - Apa keterangan semuanya ? Semoga kita masih dalam lindungan Allah SWT. Amiin ya Robbal'alamin. Alhamdulillah terima kasih sobat yg telah setia mengunjungi postingan admin kembali, dan waktu ini admin akan memberikan sebuah cerita Islami yang sangat seru serta yang pastinya sangat membuat sobat semua bertanya-tanya. Semoga apa yg admin tulis ini dapat sebagai sebuah renungan serta motivasi untuk anda semua agar tidak terjerumus pada kegelapan maksiat. Baik, admin nir akan panjang lebar lagi ayo mari di simak kisahnya Cerita Islami yang berjudul Amalan Yang Sia Sia, Tiga Puluh Tahun Menangis berikut adalah.

Cerita Islami

Amalan Yang Sia Sia, Tiga Puluh Tahun Menangis

Amalan Yang Sia Sia, Tiga Puluh Tahun Menangis

Untuk bermunjat, Syaikh Ahmad al-Ghaznawi menempati sebuah goa yang terletak di dekat kota Syam. Cukup lama dia tinggal sendiri pada pada goa itu. Suatu hari Syaikh Mu'inuddin mengunjunginya, saat melihat Syaikh Ahmad al-Ghaznawi yang tubuhnya sangat kurus sedang duduk di atas sajadahnya dan pada sampingnya duduk 2 ekor harimau menemaninya, Syaikh Mu'inuddin sangat iba hatinya. Kondisi Syaikh Ahmad sahih-sahih sangat menyedihkan. Melihat terdapat seseorang tamu datang yang berkunjung ke tempatnya, Syaikh Ahmad al-Ghaznawi bertanya ;
"Siapakah anda, serta datang dari mana?" tanya Syaikh Ahmad al-Ghaznawi.
"Aku Syaikh Mu'inuddin dari Bagdad." Jawab Syaikh Mu'inuddin.
"Silahkan duduk saudara ku serta selamat tiba pada tempat ku yg kotor ini." istilah Syaikh Ahmad al-Ghaznawi memberi hormat.
"Mengapa anda tinggal pada loka ini dan telah berapa lama berada pada sini?" tanya Syaikh Mu'inuddin seraya duduk pada depan Syaikh Ahmad al-Ghaznawi.
"Sudah 40 tahun saya berada di dalam goa ini," jawab Syaikh Ahmad al-Ghaznawi.
"Apa yg Anda lakukan di sini?" tanya pulang Syaikh Mu'inuddin.
"Menyepi, menghindar dari keramaian, dan selama 30 tahun terakhir ini saya tidak mampu berhenti menurut menangis."jawab Syaikh Ahmad al-Ghaznawi.
"Mengapa?" tanya Syaikh Mu'inuddin.
"Aku takut pada sesuatu." jawab dari Syaikh Ahmad al-Ghaznawi.
"Apa yang kau takutkan itu?" tanya Syaikh Mu'inuddin.
"Shalat." jawab Syaikh Ahmad al-Ghaznawi.
"Apa maksudnya Anda?" tanya Syaikh Mu'inuddin.
"Ketika saya mengerjakan shalat, aku selalu menangis serta menyampaikan dalam hati. Kalau saja dalam hal mengerjakan atau syarat-syaratnya sampai cacad shalat ku, walau sebiji dzarrah, tentu akan sia-sia semua amalan ku....." jawab Syaikh Ahmad al-Ghaznawi.

Sejenak Syaikh Ahmad al-Ghaznawi menghentikan ucapannya, lalu ia menangis.
Kemudian Syaikh Mu'inuddin berbicara baik menggunakan Syaihk Ahmad al-Ghaznawi.
"Oleh karena itu, wahai hamba Allah, bila kamu nanti lolos berdasarkan tuntutan shalat (di akhirat kelak), berarti kamu berada pada ke untungan. Tetapi bila tidak demikian, berarti engkau habiskan umurmu dalam kelalaian yg sia-sia."
Baik, itulah tadi Cerita Islami yang berjudul Amalan Yang Sia Sia, Tiga Puluh Tahun Menangis yg bisa admin berikan dalam bentuk goresan pena. Besar harapan admin semoga cerita islami ini bermanfaat bagi kita seluruh terutama bagi anda yg kemungkinan saat ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan dan motivasi buat kita semua. Terima kasih. Untuk cerita Islami yg lebih seru serta sangat memotivasi banget sobat sanggup baca sebelumnya yg terbaru berjudul Pentingnya Menghormati Orang Tua.

AGAR LEBIH MENCINTAI ALLAH SWT

Agar Lebih Mencintai Allah SWT CARA FLEXI - Apa kabar kalian ? semoga kita masih diberikan kesehatan jasmani maupun rohani serta masih dalam lindungan Allah SWT. Amiin ya Robbal'alamin. Alhamdulillah terima kasih kalian yang sudah setia mengunjungi postingan admin kembali, dan saat ini admin akan membagikan sebuah cerita Islami yang sangat seru dan yang pastinya sangat membuat kalian semua penasaran. Semoga apa yang admin tulis ini dapat menjadi sebuah renungan dan motivasi untuk kalian semua supaya tidak terjerumus dalam kegelapan maksiat. Baik, admin tidak akan panjang lebar lagi yuk mari di simak kisahnya Cerita Islami yang berjudul Inilah Agar Lebih Mencintai Allah SWT berikut ini.

Cerita Islami

Agar Lebih Mencintai Allah SWT

Agar Lebih Mencintai Allah SWT

Samnun dalam usianya yang sudah senja baru mengawini seorang wanita. Dalam perkawinannya itu, Alhamdulillah dia pada anugerahi seseorang anak perempuan yg cantik serta molek. Samnun sangat menyayangi anak perempuan satu-satunya itu. Ketika usia anaknya itu 3 tahun, suatu malam Samnun bermimpi hari kiamat sudah tiba. Di lihatnya bendera masing-masing Nabi serta para Waliullah bersinar menjulang ke ufuk. Samnun kemudian berlari serta masuk barisan itu, tetapi tiba-tiba malaikat menariknya keluar barisan.
"Aku mengasihi Allah, dan ini adalah barisan orang-orang yg mengasihi-Nya. Mengapu saya pada larang masuk?" tanya Samnun.
"Anda memang termasuk orang yg mencintai Allah, namun sehabis Anda ddi karuniai seseorang anak, Anda telah lupa pada-Nya. Anda lebih menyayangi anak daripada menyayangi Allah. Nama Anda telah pada hapus berdasarkan barisan ini," jawab malaikat.
Mendengar jawaban itu, Samnun berdoa, "Ya Allah, bila anakku sebagai penghalang diriku buat lebih dekat serta mengasihi-Mu, maka lebih baik ambil saja anakku itu,"
Tiba-datang Samnun terjaga berdasarkan mimpinya karena mendengar suara ribut di luar. Ketika beliau keluar melihatnya, ternyata anak perempuan di sayanginya telah terjatuh berdasarkan atap rumahya serta mangkat . Samnun hanya terdiam serta menunduk melihat insiden itu.
"Ternyata Allah sudah mencabut sesuatu yg menjadi penghalang diriku buat lebih mengasihi-Nya," gumannya dalam hati.

Demikianlah tadi Cerita Islami yg berjudul Agar Lebih Mencintai Allah SWT yg sanggup admin berikan dalam bentuk goresan pena. Besar asa admin semoga cerita islami ini berguna bagi kita semua terutama bagi anda yg kemungkinan saat ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan dan motivasi buat kita seluruh. Terima kasih. Untuk cerita Islami yang lebih seru serta sangat memotivasi banget sobat sanggup baca sebelumnya yang modern berjudul Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa.

LARANGAN MENGGUNAKAN JIMAT MUSYRIK

Larangan Menggunakan Jimat, Musyrik CARA FLEXI - Apa informasi semuanya ? Semoga kita masih dalam lindungan Allah SWT. Amiin ya Robbal'alamin. Alhamdulillah terima kasih sobat yang sudah setia mengunjungi postingan admin balik , serta waktu ini admin akan membagikan sebuah cerita Islami yang sangat seru dan yang pastinya sangat membuat sobat seluruh bertanya-tanya. Semoga apa yg admin tulis ini dapat menjadi sebuah renungan serta motivasi buat anda seluruh agar tidak terjerumus dalam kegelapan maksiat. Baik, admin tidak akan panjang lebar lagi yuk mari pada simak kisahnya Cerita Islami yang berjudul Larangan Menggunakan Jimat, Musyrik berikut ini.

Cerita Islami

Larangan Menggunakan Jimat, Musyrik

Larangan Menggunakan Jimat, MusyrikMenurut Ibnu Amir al Jauhani, suatu hari Rasullullah di datangi sang rombongan. Sembilan rombongan itu menghadap Rasullullah buat di baiat sebagai orang muslim. Tetapi, keliru seorang dari rombongan itu terdapat yg pada tolak Rasullullah. Tentu saja hal itu sebagai indikasi tanya mereka.
"Wahai Rasullullah, yang sembilan ini kau baiat, namun mengapa yg seseorang ini kau tolak?" tanya salah seorang di antara mereka.
"Karena beliau memakai tamimah," jawab Rasullullah Tamimah merupakan sebuah cincin berdasarkan batu mulia atau sejenisnya yg dulu di pergunakan oleh orang-orang jahiliyah buat azimat atau penolak bala. Caranya dengan memakai di jari tangan atau mengalungkan pada lehernya.
Dengan tersipu orang yang memakainya dengan diam-membisu melepaskan tamimah yg pada kenakan. Baru setelah itu Rasullullah mau mebaiatnya.
"Barang siapa yg mengalungkan zimat, maka sesungguhnya dia sudah musyrik," sabda Rasullullah.
Di kesempatan lain, Rasullullah melihat lagi seorang pria yg mengenakan cincin yang terbuat menurut kuningan di tangannya.
"Apa ini?" tanya Rasullullah.
"Azimat buat menjaga diri," jawab lelaki itu.
"Buanglah! Sesungguhnya, azimat itu tidak akan menambah kekuatan, bahkan akan menambah kelemahan.
Jika nanti kau mati serta cincin itu masih kau gunakan, kau tidak akan selamat buat selama-lamanya."
Baik, itulah tersebut Cerita Islami yang berjudul Larangan Menggunakan Jimat, Musyrik yang bisa admin berikan dalam bentuk tulisan. Besar harapan admin semoga cerita islami ini berguna bagi kita semua terutama bagi anda yang kemungkinan saat ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan dan motivasi buat kita seluruh. Terima kasih. Untuk cerita Islami yg lebih seru dan sangat memotivasi banget sobat bisa baca sebelumnya yg terkini berjudul Azab Mengerikan Bagi Kaum Homo Dan Lesbi.

PENTINGNYA MENGHORMATI ORANG TUA

Pentingnya Menghormati Orang Tua CARA FLEXI - Apa warta semuanya ? Semoga kita masih dalam lindungan Allah SWT. Amiin ya Robbal'alamin. Alhamdulillah terima kasih sobat yg telah setia mengunjungi postingan admin pulang, serta waktu ini admin akan memberikan sebuah cerita Islami yang sangat seru dan yang pastinya sangat menciptakan sobat semua bertanya-tanya. Semoga apa yg admin tulis ini bisa sebagai sebuah renungan dan motivasi buat anda seluruh supaya nir terjerumus pada kegelapan maksiat. Baik, admin nir akan panjang lebar lagi mari ayo pada simak kisahnya Cerita Islami yang berjudul Pentingnya Menghormati Orang Tua berikut adalah.

Cerita Islami

Pentingnya Menghormati Orang Tua

Pentingnya Menghormati Orang Tua

Tergesa Ali masjid, shubuh itu beserta Namun, pada terhambat oleh lelaki tua tertatih donasi tongkat kirinya memegang lentera sebagai penerang jalan. Untuk menghormati orang tua itu, dan sebagai perilaku rendah hati, Sayyidina Ali tak ingin mendahului lelaki tua itu, maka dia berjalan di belakangnya. Lantaran keadaan itu Sayyidina Ali sebagai terlambat tiba berjama'ah di masjid. Celakanya, ternyata lelaki tua itu nir shalat pada masjid, lantaran beliau orang Nasrani.
Ketika Sayyidina Ali memasuki masjid, jama'ah shalat sedang rukuk, Rasullullah waktu itu sengaja memanjangkan rukuknya menggunakan bacaan yang panjang, sehingga Sayyidina Ali bisa mengikutinya sebagai makmum.
"Usai shalat, Sayyidina Ali bertanya kepada Rasullullah;
"Ya Rasullullah, mengapa kamu memanjangkan rukukmu, suatu hal yang belum pernah ku jumpai selama ini."
"Saat ruku dan membaca Subhana Rabbiyal'adzimi, sebagaiman umumnya saya akan berdiri tegak, sebelum kepalaku terangkat, Malaikat Jibril telah mendahului menekan punggungku. Aku baru sanggup mengangkat kepala serta berdiri tegak untuk membaca ikhtidal," jawab Rasullullah.
Mendengar penjelasan Rasullullah, kemudian Sayyidina Ali menceritakan peristiwa dalam bepergian menuju masjid yang baru saja di alami. Rupanya Allah telah memberi isyarat pada Rasullullah supaya Sayyidina Ali bisa ikut berjama'ah shalat shubuh beserta Rasullullah. Ternyata bukan itu saja, riwayat yang luar biasa Sayyidina Ali ini, di ceritakan dalam waktu Malaikat Mika'il pada perintahkan Allah untuk menunda lajunya mentari hanya agar Sayyidina Ali tidak ketinggalan shalat berjama'ah shubuh pada masjid beserta Rasullullah. Hal itu gara-gara godaan berdasarkan lelaki tua orang Nasrani itu.
Baik, itulah tersebut Cerita Islami yang berjudul Pentingnya Menghormati Orang Tua yg sanggup admin berikan pada bentuk tulisan. Besar harapan admin semoga cerita islami ini berguna bagi kita seluruh terutama bagi anda yang kemungkinan waktu ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan dan motivasi buat kita seluruh. Terima kasih. Untuk cerita Islami yg lebih seru dan sangat memotivasi banget sobat sanggup baca sebelumnya yg terbaru berjudul Larangan Menggunakan Jimat, Musyrik.

INILAH UJIAN SEBUAH KEADILAN YANG PATUT DI TIRU

Inilah Ujian Sebuah Keadilan Yang Patut Di Tiru CARA FLEXI - Assalamu'alikum Wr. Wb. Sobat seluruh admin kini ingin menunjukkan cerita Islami dalam bentuk goresan pena ini. Dimana aturan sebuah keadilan itu memang harus benar-benar pada terapkan, negara akan sangat maju jika hukumnya diterapkan menggunakan adil tanpa bulu. Hemmm tapi sayang dengan hukum di Indonesia ini masih bisa pada beli dengan yang namanya Uang (Materi). Itu menandakan bahwa aturan pada Indonesia masih belum bisa pada katakan dengan adil seadil-adilnya. Untuk itu marilah kita meniru serta mencontohkan aturan pada kisah Islami ini. Barangkali sobat semua penasaran, pribadi saja simak Cerita Islami yang Berjudul Inilah Ujian Sebuah Keadilan Yang Patut Di Tiru pada bawah ini.

Gambar Kisah Islami. Ujian Sebuah Keadilan

Inilah Ujian Sebuah Keadilan Yang Patut Di TiruUmar bin Abdul Aziz waktu menjadi Khalifah pernah pada guncang oleh timbulnya pemberontakan yang sangat hebat. Kaum pemberontak bertindak sangat kejam terhaddap rakyat jelata, maka pemerintah bertekad buat membasmi hingga tuntas. Para pemberontak yang nir mau menyerahkan diri, apabila tertangkap akan di jatuhi sanksi meninggal. Suatu ketika, seorang pemberontak tertangkap. Ia di jatuhi hukuman pancung. Algojo yang melaksanakan tugas hukuman telah siap serta pelaksanaan sanksi akan segera di lakukan. Rakyat yang menyaksikan menunggu dengan berdebar-debar. Sesuai dega peraturan, sebelum pelaksanaan pada mulai, kepada terhukum di berikan kesempatan buat menyampaikan permintaan terakhirnya.
"Hai pemberontak yg berhati kejam, kau ku berikan kesempatan buat mengajukan permohonan terakhir. Sampaikan apa keinginanmu sebelum sanksi atas dirimu di laksanakan!" kata Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
"Terima kasih Amirul Mukminin," jawab pemberontak itu. "Aku hanya menginginkan semangkuk air putih."
"Hanya itu permintaanmu?" tanya Khalifah keheranan.
"Benar, Tuanku." jawab pemberontak itu.
"Baiklah, akan ku penuhi permintaanmu," ucap Khalifah, lalu Khalifah memerintahkan keliru seseorang pengawal mengambil semangkuk air buat pada berikan pada terhukum yang sebentar lagi akan mati.
Setelah mangkuk berisi air itu pada terima sang pemberontak itu, dia mengungkapkan ; "Apakah Khalifah mau berjanji, apa apabila air yang terdapat pada dalam mangkuk ini belum saya minum, Khalifah nir akan memerintahkan algojo melaksanakan sanksi atas diri saya?"
"Ya, aku berjanji. Jika air dalam mangkuk itu belum kau minum, hukuman tidak akan di laksanakan," sahut Khalifah memberi agunan.
Mendengar Khalifah Umar bin Abdul Aziz, datang-datang pemberontak itu membuang air dalam mangkuk itu sampai habis.
"Janji adalah suatu hal yang harus di tepati. Bukankah demikian, wahai pemimpin orang-orang yang beriman?" pungkasnya.
"Pasti. Janji memang harus pada tepati, itulah keadilan," jawab Khalifah yang masih belum tahu apa yang di maksud pemberontak itu dengan perbuatannya yang di anggap tidak waras. Ia sudah membuang air yg baru saja pada mintanya.
"Tadi Khalifah berjanji, jika air pada mangkuk itu belum saya minum, Tuanku tidak akan melaksanakan sanksi terhadap aku . Air itu telah aku tumpahkan, dan sekarang sudah kemarau di tanah, sehingga saya nir bisa lagi meminum air itu. Berarti Khalifah tidak akan sanggup melaksanakan sanksi sesuai dengan janji Khalifah tersebut," ucap pemberontak dengan sangat liciknya.
Mendengar itu, Khalifah mengerutkan keningnya buat beberapa lama . Kemudian dia tersenyum dan membebaskan pemberontak tadi berdasarkan sanksi matinya. Pada kesempatan lain, pulang seseorang pemberontak tertangkap. Dengan muka menunda murka ia memerintahkan buat segera menghukum pemberontak itu denga hukuman pancung. Menjelang hukuman meninggal itu di laksanakan, datang-tiba pemberontak itu menangis tersedu-sedu, menggunakan paras sinis Khalifah mencemoohnya.
"Mengapa kamu menangis? Seorang pemberontak yg syahdan gagah berani ternyata menangis dalam menghadapi kematiannya. Apakah engkau kini sudah menjadi tikus yang pengecut?"
"Demi Allah, wahai Amirul Mukminin, saya menangis bukan karena takut mangkat , ajal sudah menjadi ketentuan. Mati pasti akan pada temui oleh siapapun yang pernah hidup," sahut pemberontak itu.
"Lalu, kenapa engkau menangis?" jawab Khalifah.
"Saya menangis karena aku akan mangkat pada ketika Khalifah sedang marah. Saya sangat menyesal sekali."
Mendengar jawaban itu Khalifah Umar bin Abdul Aziz tertunduk. Ia teringat, dalam islam melarang penganutnya melakukan sesuatu dengan dasar nafsu amarah. Rasullullah pun melarang untuk menjatuhkan suatu keputusan aturan ketika sedang marah. Maka Khalifah segera memberi perintah buat membebaskan pemberontak tadi menurut sanksi pancung. Akhirnya menggunakan kegigihan yang tidak mengenal lelah, Khalifah bisa menumpas habis semua pemberontak itu. Dalam penyerangan yg jitu keliru seseorang kepala pemberontak dapat di ringkusnya. Dengan pada rantai ketua pemberontak itu di hadapkan pada Khalifah.
"Wahai Amirul Mukminin, Tuan sudah pada beri kemenangan sehingga sekarang saya sebagai tawanan Anda. Sebelum Khalifah menjatuhkan sanksi mangkat terhadap saya, anugerahilah aku yang kalah ini dengan sesuatu yg melebihi kemenangan," istilah kepala pemberontak itu.
"Apa maksudmu?" tanya Khalifah.
"Berilah saya ampunan serta kesempatan buat bertaubat dan memperbaiki kesalahan."
"Tidak! Engkau pada aturan justru karena dirimu bersalah serta menolak buat menyerah. Aku harus menegakkan keadilan.
"Ucapan Khalifah memang benar. Tetapi, bukankah Khalifah pernah menyatakan bahwa terdapat yg lebih tinggi harganya dari keadilan, yaitu memberi maaf? Maka saya mohon, maafkanlah aku . Karena Allah mencintai orang yang mengassihi sesamanya, terutama orang yg lemah, kalah dan berdosa."
Khalifah menjadi terbungkam, ia telah terpengaruhi sang ucapan tadi, sehingga kepala pemberontak itu pada bebaskan menggunakan harapan dapat bertaubat serta menempuh jalan yg benar di belakang hari.
Demikianlah Cerita Islami yg berjudul Inilah Ujian Sebuah Keadilan Yang Patut Di Tiru yg sanggup admin berikan dalam bentuk goresan pena. Besar Harapan admin semoga cerita islami ini berguna bagi kita semua terutama bagi anda yang kemungkinan ketika ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan serta motivasi buat kita seluruh. Terima kasih. Untuk cerita Islami yang lebih seru dan sangat memotivasi banget sobat bisa baca Kisah Pemuda Kesayangan Rasullullah SAW.

KISAH RATAPAN SEORANG GADIS KECIL DI ATAS KUBUR

Kisah Ratapan Seorang gadis Kecil Di Atas Kubur CARA FLEXI - Alhamdulillah terima kasih sobat yg telah setia mengunjungi postingan admin pulang, dan saat ini admin akan memberikan cerita Islami yg sangat seru serta yg pastinya sangat menciptakan sobat seluruh penasaran. Admin tidak akan panjang lebar lagi ayo yuk di simak Cerita Islami yg berjudul Kisah Ratapan Seorang gadis Kecil Di Atas Kubur di bawah ini.

Kisah Ratapan Seorang gadis Kecil Di Atas Kubur

Kisah Ratapan Seorang gadis Kecil Di Atas Kubur

Cerita Islami

Dengan rambut terurai yang kusut masal, seorang gadis mini berlari-lari sambil menangis mengikuti jenazah ayahnya yang pada usung menuju tempat pemakaman. Melihat iring-iringan jenazah lewat depan rumahnya, Hasan Al Basri yang duduk pada depan pintu bangkit serta bergabung pada iring-iringan itu.
"Ayah, mengapa begitu singkat umurmu?" ratap gadis mini mengikuti iring-iringan itu.
Hasan Al Basri melihat keadaan gadis itu hatinya terasa trenyuh (tersentuh), perasaannya menjadi iba. Takdir sudah menentukan bahwa gadis sekecil itu harus kehilangan bapak, padahal gadis seumurnya masih memerlukan proteksi dan bimbingan berdasarkan seseorang bapak. Esok harinya, ketika Hasan Al Basri balik duduk pada muka pintu seperti hari kemarin, gadis kecil itu lewat lagi. Gadis mini itu berlari-lari sambil meratap dan menangis menuju makam ayahnya. Hal itu membuat Hasan Al Basri mengikutinya dari belakang, beliau ingin tahu apa yg akan di perbuat gadis mini itu.
Setiba di pemakaman, Hasan Al Basri melihat gadis kecil itu memeluk makam ayahnya, pipinya di letakan pada atas gundukan tanah sembari meratap-ratap. Dari persembunyiannya Hasan Al Basri selalu mengikuti apa yang pada lakukan gadis kecil itu, serta dia mendengar apa yang pada ucapkannya.
"Ayah, malam ini kamu sendirian terbaring pada kegelapan kubur, tanpa lampu penjelasan serta penghibur. Apabila malam kemarin, saya masih sanggup menyalakan penerangan untukmu. Tapi sekarang, siapakah yg menerangimu dan siapa jua yang menghiburmu? Ayah, malam kemarin saya masih sanggup menggelar tikar untuk alas tidurmu, tapi sekarang siapakah yang menggelarkan tikar untukmu? Jika malam-malam kemarin aku massih mampu memijitimu tangan dan kakimu, sekarang siapakah yang memijitimu?" terdengar memilukan ratap gadis kecil itu. Hasan Al Basri yang mendengarkan dari loka persembunyiannya sebagai trenyuh (tersentuh).
"Ayah, bila kemarin saya yang menyelimuti tubuhmu, tetapi sekarang siapa yg menyelimutimu tersebut malam," balik terdengar suara gadis itu di antara isak tangisnya. "Kemarin engkau masih sanggup memanggilku, Ayah, dan aku menjawab untukmu, tetapi semalam siapa yang engkau panggil dan siapa pula yang menjawabmu?"
"Ayah, apabila kemarin engkau minta makan serta aku yg melayani, apakah kau semalam minta makan? Serta siapa jua yang melayanimu? Dulu saya yang selalu memasak makanan untukmu, namun kemarin siapa yang memasak untukmu?"
Karena tak tahan mendengar ratapan-ratapan mengharukan gadis mini diatas makam ayahnya itu, Hasan Al Basri keluar menurut persembunyiannya dan mendekati gadis kecil itu, tidak terasa air matanya menetes jatuh karena haru.
"Anakku, janganlah engkau mengucap seperti itu," kata Hasan Al Basri sehabis berusaha menenangkan hati gadis mini itu. "Seharusnya ucapkanlah kata-istilah misalnya ini : Ayah, kau sudah ku klafani dengan kain yang bagus, masihkah kau memakai kain kafan itu? Dan kata orang shaleh, bahwa kain kafan orang telah meninggal ada yang di ganti dengan kain kafan menurut nirwana dan ada jua yg berdasarkan neraka. Kain kafan dari mana yg ayah kenakan sekarang? Ayah, kemarin aku telah meletakan tubuhmu yg segar bugar pada kubur, masih bugarkah tubuhmu hari ini?"
Gadis kecil itu terus mendengarkan ucapan yang pada contohkan Hasan Al Basri tanpa henti.
"Ayah, orang-orang alim menyampaikan bahwa seluruh hamba besok di tanya tentang imannya. Di antara mereka ada yang mampu menjawab, tetapi ada juga yg cuma membisu. Yang ku pikirkan, apakah ayah sanggup menjawab atau hanya membisu? Ayah ; ucapnya kuburan itu bisa pada buat menjadi luas atau sempit. Bagaimana kuburan ayah kini , bertambah luas ataukah bertambah menyempit? Dan kuburan itu pungkasnya merupakan secuil taman berdasarkan taman nirwana, namun mampu jua adalah sebuah lubang berdasarkan lubang neraka. Yang menjadi pikiranku, bagaimana kuburan ayah kini ? Taman nirwana atauka lubang neraka?
Ayahku, ucapnya bahwa liang kubur itu bisa menghangati mayat menggunakan memeluknya misalnya pelukan seseorang bunda terhadap anaknya, tetapi mampu jua merupakan lilitan erat yg meremukan tulang-tulang. Bagaimana keadaan tubuh ayah sekarang? Jangan-jangan ayah terhimpit lubang kubur.
Ayah, orang shaleh mengungkapkan, orang yg di kebumikan itu terdapat yang menyesal mengapa dulu semasa hidupnya tak memperbanyak amalan bagus, justru sebagai pendurhaka, serta poly melakukan maksiat. Yang ku tanyakan dalam Ayah, apaka engkau termasuk orang yang meratapi karena perbuatan maksiat atau menyesal karena sedikit melakukan amal kebagusan?
Ayah, dulu setiap aku memanggilmu kamu selalu menjawab, namun sekarang engkau ku panggil-panggil tak lagi mau menjawabku. Kini kamu telah berpisah denganku, serta tidak akan berjumpa hingga hari qiamat. Semoga Allah tidak menghalangi perjumpaanku denganmu."
Demikianlah beberapa nasehat Hasan Al Basri yg di sampaikan pada gadis kecil itu pada menyesali ayahnya yg sudah tewas.
"Sungguh baik nasehat Bapak, saya sangat berterima kasih sekali," istilah gadis kecil itu.
Kemudian Hasan Al Basri mengajak gadis mini itu pergi, meninggalkan kuburan ayahnya.
Baik itulah tersebut Cerita Islami yg berjudul Kisah Ratapan Seorang gadis Kecil Di Atas Kubur yang sanggup admin berikan pada bentuk goresan pena. Besar Harapan admin semoga cerita islami ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi anda yg kemungkinan ketika ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan serta motivasi buat kita semua. Terima kasih. Untuk cerita Islami yang lebih seru dan sangat memotivasi banget sobat bisa baca sebelumnya yg terkini berjudul Kisah Islami, Lantaran Anjing Dua Orang Bisa Bertaubat Nasuha.