KONSENTRASI BENAR BERARTI MEDITASI DENGAN CARA PEMUSATAN PIKIRAN



8. KonsentrasiBenar
Konsentrasi Benar berarti meditasi dengan cara pemusatan pikiran. Meditasiberarti suatu proses latihan yang terus menerus menggunakan mengfokuskan suatu objekutama secara permanen tanpa tergoyahkan. Konsebtrasi benar merupakan praktek meditasi yg monoton akanmembantu kita pada mengembangkan konsentrasi pikiran memperoleh Kebijaksanaandan Pencerahan.
Pikiran merupakan sukar dikendalikan, tak jarang sebelum kita duduk menjalanimeditasi, kita berikrar buat nir memikirkan hal-hal lainnya. Tetapi padakenyataannya, pikiran seringkali terusik buat ikut bereaksi terhadap banyak sekali halyang timbul pada ketika kita sedang meditasi.
Meditasi Tanpa Suara

Suatu hari terdapatlah limaorang pemuda yang bermaksud mengadakan retreat selama tujuh hari denganmeditasi pada hutan. Selama retreat berlangsung, maka ada satu pantangan yangharus dipatuhi, yaitu tidak boleh berbicara antar sesama serta konsentrasi hanyapada nafas. Alhasil, masing-masing memakai bahasa isyarat tarzan, dimanasepanjang siang hari pertama, bisa dilalui menggunakan berhasil tanpa satu patahkata yg keluar menurut kelima pemuda tersebut.


lihatlah: Alam semesta buddha
Kemudian dalam malam harinya,maka masing-masing telah siap buat masuk ke gubug tempat mereka tidur yanghanya diterangi satu-satunya api lilin. Menjelang tengah malam, bertiuplahangin yg kencang sehingga memadamkan barah lilin tersebut, dan mulailah timbulkegelisahan pada antara mereka. Setelah sekian lama dalam keadaan gelap-gulita,maka mulailah pemuda pertama berbisik pada teman disebelahnya,"Kelihatannya barah lilin itu padam!" Pemuda ke 2 menyahutsambil berbisik juga, "Iya..., sebaiknya ada yang menyalahkannya."Pemuda ketiga menimpali dan mengingatkan akan janji mereka,"Hei...bukankah kita setuju buat tidak berbicara?" Pemuda keempatmengiyakan, "Iya nih,.... Koq jadi pada berisik sih..." , dan merekaberempatpun baru mulai menyadari hanya ada satu orang yg berhasil tidakberbicara sama sekali, namun belum sampai sedetik kemudian, pemuda kelimapunmulai berseru serta yang paling nyaring, "Ha..ha..ha..., lihatlah hanya sayayang paling hebat karena nir berbicara sama sekali!"



sudahkah anda gosok gigi hari ini?

4 DASAR POKOK KESADARAN BENAR

7. KesadaranBenar

Kesadaran Benar adalah suatu pencerahan yang ditujukan kepada diri kitasendiri dengan menyadarinya sebagai suatu proses kehidupan yg selalu tidakkekal adanya, dimana terdapat empat dasar kesadaran pokok di dalam pencerahan benar tadi, yaitu :
(1) tubuh kitakotor dan tidak murni
(dua) seluruh perasaan akan selalu mengakibatkan penderitaan
(tiga) pikiran itu tidak kekal
(4) segala sesuatu bergantung dalam yang lain serta nir mempunyai suatu intiyang abadi
Adakalanya kita berpikir bahwa tubuh kita ini sehat, kita bebas berbuat apasaja serta nir tergantung satu sama lain. Tetapi di lain waktu dalam saat tubuhkita sakit, kita akan mencela tubuh ini yg tidak bermanfaat dimana harustergantung orang lain. Kita tak jarang tidak sadar dan menyalahkan sekeliling kitayang nir benar, jarang seorang itu mau bercermin diri melihat kesalahan dankelemahan sendiri.

Tas Berisi Kotoran

Dalam suatu persamuan yangdiketuai oleh seseorang Mahabhikshu, tibalah sesi buat membicarakan segalapermasalahan yg dihadapi sang para bhikshu. Seorang bhikshu muda yg bernamaDasa, terkenal seringkali pindah-pindah vihara karena aneka macam alasan, dan kali inipundia telah siap dengan permasalahannya buat membicarakan kepada Mahabhikshutersebut, bahwa dia bermaksud pindah ke vihara lain menggunakan aneka macam alasan yangtelah dipersiapkannya.


Mahabhikshu tersebutmengetahui muridnya ini, maka permintaan tersebut dikabulkan saja. Begitubhikshu Dasa mempersiapkan diri dan mengambil tasnya siap untuk memohon ijinberangkat, maka tiba-tiba Mahabhikshu berseru, "Bhikshu Dasa selalumembawa tas yang isinya penuh menggunakan tai anjing, karenanya selalu mengeluh sekelilingnyabau tai anjing!" Bhikshu Dasa seketika itu jua sadar akan ucapanMahabhikshu tersebut serta mencapai pencerahan. Diapun membatalkan niatnya untukpindah vihara dan terus menetap pada vihara tadi. 

USAHA BENAR SANG BUDDHA

6. Usaha Benar
Usaha Benar adalah suatu bisnis yg dilakukan terus menerus untukmembersihkan diri serta membuatkan kebaikan, dimana masih ada empat ruas, yaitu:
(1) untukkejahatan yang nir ada, biarlah tidak ada.
(dua) buat kejahatan yg timbul,biarlah lenyap.
(3) buat kebaikan yang nir timbul, biarlah ada.
(4) untuk kebaikan yg timbul, biarlah berlanjut.
Penyesalan tak jarang tiba terlambat setelah kita menyadari perbuatan yangtidak seharusnya kita lakukan. Tidak ada penyesalan yang ada sebelumperbuatan itu dilakukan. Manusia memang lemah karena tertutup sang berbagaikebodohan yg tanpa disadarinya akan menyeretnya ke ruang penderitaan yangtidak akan habis disesalinya.

Kasep Penjaga Kereta

Kasep, seorang penjaga relkereta barah telah lama melakukan tugasnya dan sangat disukai orang karenasikapnya yg ramah dan sopan. Namun ada satu sifat tidak baik Kasep yang sulitdihilangkannya, yaitu acapkali meminum bir buat menghangatkan tubuhnya padamalam yg dingin. Jika terdapat orang yang menegurnya, maka beliau akan bilangbahwa dia tetap masih sadar dan tidak perlu khawatir.

Pada suatu malam, hujanturun menggunakan lebatnya, dan kereta barah relatif terlambat menurut jadwalnya. Untukmenghilangkan kekesalannya menunggu, Kasep mulai mengeluarkan botol araknyasampai, tanpa disadarinya, sudah hampir dihabiskannya setengah botol minumanarak tersebut. Walaupun telah ditegur sang Kepala Peron , akan tetapi Kasep tetapmeyakinkan bahwa dia masih sadar serta nir perlu khawatir.

Tiba-datang muncullah suarakereta api berdasarkan dua arah yg antagonis, rel harus segera diarahkan. Kepalaperon menggunakan panik segera menuju arah belakang buat menutup palang kendaraanumum supaya nir melewati jalur kereta api, serta meminta Kasep buat melakukantugasnya mengarahkan rel yg pada depan. Kasep sembari tertawa mengungkapkan,"Tenang saja Pak, nir perlu tergopoh-gopoh." Kepala Peronmenegaskan pulang supaya segera memperhatikan pekerjaannya, serta akhirnya denganperlahan Kasep mulai bangkit dan menuju tempatnya bekerja.

Kepala Peron dengan cepatberlari ke arah belakang, sedangkan Kasep masih hening berjalan dan bermaksudmeneguk lagi seteguk minuman beralkohol untuk menghangatkan badannya sembari kemudianmengenakan jas hujannya. Dengan santai beliau memegang lampu petromak serta berjalanmenyusuri rel kereta, namun baru melangkah datang-datang terdengar suara pluitkedatangan kereta api. Kasep mulai tergopoh-gopoh berlari ke depan dengansekuat energi, tetapi semuanya telah terlambat. Kedua kereta api tadi salingmenghantam gerbong masing-masing misalnya dua naga yg sedang bertarung.berbagai jeritan dan isakan penumpang terdengar histeris bercampur benturansuara keras yg memekakkan telinga.


Sesudah bala tersebutberakhir, Kasep nir berhasil ditemukan. Namun dalam malam berikutnya,orang-orang melihat Kasep duduk di pinggiran kereta barah sembari memegangpetromak dalam keadaan tidak sadar, sambil melambaikan petromaknya danberteriak, "Kenapa tidak aku lakukan,.....kenapa nir aku lakukan,......kenapa..................." 

MATA PENCAHARIAN BENAR MICCHAVANIJJA/MITHAYAVANIJYA

5. Mata Pencaharian Benar
Mata Pencaharian Benar berkaitan dengan adanya 5 jenisperdagangan yang harus dihindarkan [micchavanijja/mithayavanijya]karena bisa merugikan diri sendiri serta orang lain, yaitu:
(1) berdagang senjata yang mematikan [sattha-vanijja/sastra-vanijya]
(2) berdagang makhluk hidup [satta-vanijja/sattva-vanijya]
(3) berdagang daging [mamsa-vanijja/mamsavanijya]
(4) berdagang minuman memabukkan [majja-vanijja/madya-vanijya]
(5) berdagang racun [visa-vanijja/visavanijya]

Sering kita membaca pada koran tentang banyak sekali tindakpeperangan yg menyebabkan musnahnya penduduk suatu kota hanya karenapenggunaan senjata yg mematikan. Perdagangan makhuk hayati termasuk manusiatelah menyebabkan banyak sekali penderitaan, belum lagi banyak sekali penyakit yg mudahmenyerang fauna peliharaan misalnya masalah sapi gila di Eropa, perkara virus burungdi Hong Kong, dan masalah flu babi di Malaysia, dimana semuanya itu menimbulkankerugian yang relatif besar hanya untuk mencegah bertambahnya korban insan,dengan jalan mematikan secara masal hewan peliharaan tadi, mulai dari pemberiangas beracun, dipukul, dikubur hayati-hidup, dibakar hayati-hayati serta berbagaipembasmian kejam lainnya. Kasus-perkara tadi jua mengakibatkan poly pedagangdaging terpaksa rol tikar karena nir terdapatnya pasokan daging, danberkurangnya niat pembeli yang takut terjangkit virus fauna peliharaantersebut.

Berbagai kejahatan sudah acapkali kita dengar yangditimbulkan oleh lantaran seseorang itu sedang mabuk minuman keras ataupun habismenegak pil, ganja, morfin yg menciptakan kesadaran seseorang itu sebagai rendahseperti binatang. Demikian jua aneka macam masalah bunuh diri dengan meminum racunataupun kasus kematian korban yg diracuni tak jarang juga terpampang dalamberbagai koran harian .

PERBUATAN BENAR MURID YANG MENOLONG SEMUT

4. Perbuatan Benar

Perbuatan Benar merupakan nir membunuh, nir mencuri,tidak berjinah, serta nir bermabuk-mabukan. Disamping tindakan pasif untukmenjauhi perbuatan dursila, kita pula seharusnya secara aktif melakukan perbuatanbaik. Dengan melakukan perbuatan baik akan menyebarkan karakter seseorang,yaitu pengendalian diri dan kesadaran akan hak orang lain.
Perbuatan menghargai makhluk hidup sekecil apapun akanmenghasilkan buah hukuman alam yang baik, bukan karena kebaikan makhluk itu untukmembalas kita, namun karena kebaikan hati nurani kita sendiri yang sanggupmenimbulkan kasih yang setulusnya.

Murid Yang Menolong Semut

Guru Hui-gan yg mempunyai waskita mata surgawi [divyacakshu/dibbacakkhu]merasa murung sekali dalam suatu hari lantaran mengetahui bahwa muridnya, Li-changyang baru berusia 19 tahun harus mati satu bulan lagi lantaran karma burukmasa kemudian yg dibuatnya. Beliau tidak menceritakan output penglihatannyatersebut agar nir menciptakan Li-chang bersedih, melainkan menasehatkan muridnyauntuk pergi ke tempat tinggal orangtuanya, berkumpul selama 40 hari dengan alasan sudahlama sekali nir menjenguk orangtuanya. Dengan demikian dibutuhkan, Li-changdapat menghabiskan hari-hari terakhirnya beserta orangtuanya.

Li-chang mematuhi dan melakukan perjalanan menembus hutan yang memakanwaktu relatif usang pula. Di tengah perjalanan, Li-chang menemukan satu koloni(berjumlah jutaan) semut terperangkap dalam genangan air dan berada ditengah-tengah batu yang dikelilingi oleh air banjir. Li-chang menggunakan sigap danspontan mencari dahan kayu yang poly dan dibuatkan sebagai jembatan, sehinggaseluruh semut berikut telur-telur semut yang belum menetas bisa diseberangkanke loka yang kemarau sang para semut pekerja. Sesudahnya, beliau melanjutkanperjalanan lagi pulang ke rumah orangtuanya.

Setelah melewati masa 40 hari sebagaimana ijin yang diperolehnya darigurunya, Li-chang kemudian ada di hadapan gurunya yg terkejut melihatkedatangannya tanpa kekurangan apapun. Pengajar Hui-gan mencoba melihat kembalidengan mata surgawinya serta mendapatkan bahwa muridnya akan hidup hingga umur 91tahun. Guru Hui-gan menanyakan apa yg telah dilakukannya selama perjalanandan pula mengungkapkan hasil waskitanya. Li-chang hanya mampu menjawab tidakmelakukan apa-apa. Pengajar Hui-gan mencoba melihat perjalanan muridnya ini, dankemudian sebagai maklum bahwa muridnya telah menolong jutaan makhluk hidupdengan tulus dan penuh kasih sehingga menggetarkan para Bodhisattva yangdiliputi Kasih Sayang , dimana secara nir langsung sudah memperpanjangusianya. Guru Hui-gan berucap terima kasih kepada Bodhisattva.



PERKATAAN BENAR DELAPAN RUAS JALAN KEMULIAAN

Tiga. Perkataan Benar
Perkataan Benar berarti tidak dibenarkan untuk mengatakansesuatu yg tidak benar, memfitnah, mencaci-maki, mengucapkan kata-kata kasardan kotor. Pepatah generik mengatakan, bahwa " Kuman memasuki tubuh kita melalui verbal; bencanamuncul melalui mulut jua."

Pemuda Yang Kehilangan Domba

Yongmae, seorang pemuda yg menggembala domba. Pemuda ini memang terkenaliseng serta suka membuat onar menggunakan menceritakan hal-hal yg adakalanya tidakmasuk di logika sama sekali. Pada hari pertama menggembala domba, terbetik dalampikirannya buat membuat onar penduduk kampungnya, maka menjelang tengah haridengan tergopoh-gopoh beliau berlari turun gunung memasuki kampungnya denganberseru, "Tolong....tolong......., terdapat gerombolan serigala yang memangsadomba-dombaku." Mendengar teriakan yg histeris tadi, maka cukupbanyak penduduk yang keluar menggunakan membawa banyak sekali perkakas serta berlari kegunung bermaksud membantu Yongmae mengusir gerombolan serigala tersebut.sesampainya pada gunung, terlihat domba-domba menggunakan damai masih merumput, danmenyaksikan aktualisasi diri tersebut, Yongmae melepaskan ketawanya denganberguling-guling pada rumput saking senangnya berhasil membohongi hampir seluruhpenduduk kampungnya.

Beberapa minggu kemudian, Yongmae mengulangi balik aksinya yang dimanajuga berhasil mengelabui penduduk kampungnya. Sampai suatu hari pada saatsedang menggembala, terlihatlah dengan mata kepala beliau sendiri, serombonganserigala rakus muncul dari semak-semak. Dengan pucat pasi, Yongmae berlariseperti dikejar setan ke kampungnya. Sampai suaranya habis berteriak untukmeminta donasi, tetapi penduduk kampung yang merasa telah kapok diberlakukanoleh Yongme, tidak mempercayainya dan hanya menebis dengan menyampaikan,"Yongmae...yongmae ...mau aksi apalagi sih..., kami tidak mungkin dapat Andakelabui tiga kali. Sudah sana balik ." Akhirnya Yongmae sembari menangiskembali ke kelompok dombanya serta menemukan hampir sebagian akbar dombagembalaanya telah menjadi santapan kelompok serigala kelaparan tadi.



PIKIRAN BENAR DELAPAN RUAS JALAN KEMULIAAN

Dua. Pikiran Benar


Pikiran Benar dapat dibagi atas 3 ruas pengertian,yaitu :
- Pikiran yang tanpa keserakahan [lobha],kebencian [dosa] serta kebodohan batin[moha]
- Pikiran yang berisi cinta kasih [metta]
- Pikiran yang berisi afeksi [karuna]
Keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin adalahhalangan utama atau 3 racun global bagi kita dalam menuju Pencerahan. Kitaharus senantiasa berusaha buat memelihara pikiran benar, supaya sanggup mengatasitiga racun global tersebut, sehingga memasuki Jalan KeBuddhaan.
Pikiran adalah hal yang sangat mensugesti dalamusaha kita memperoleh Pencerahan. Pikiran yang nir dapat diatasi akanmerupakan halangan sehingga dapat menimbulkan sifat kebencian kepada orang laintanpa terdapat dasar sama sekali.
Mahabhikshu Menggendong Wanita Cantik

Dalam perjalanan menuju kembali ke vihara, seorang Mahabhikshu Zen bersamamuridnya seseorang bhikshu belia tiba pada tepian sungai yg deras. Pada saat ituseorang wanita muda manis dengan sandang jaman dulu (panjang hingga ke tumit)berdiri kebingungan di tepian sungai. Melihat Mahabhikshu dan bhikshu muda yangbermaksud menyeberang tersebut, maka perempuan muda ini meminta tolong untukdiseberangkan. Dengan spontan Mahabhikshu memperlihatkan kesediaannya untukmembantu, serta secara sigap mengendong wanita muda tersebut ke seberang. Bhikshumuda yang ikut menyeberang hanya bisa terpelongo menyaksikan pemandangantersebut yang berdasarkan pikiran beliau sangatlah nir pantas dilakukan olehgurunya.

Namun menjadi seseorang anak didik yang setia, maka bhikshu belia ini mengurungkanniatnya untuk menegur gurunya. Setelah 3 malam nir mampu tidur karenaselalu memikirkan tingkah laku gurunya tersebut, dimana sampai muncul kebencianyang sangat akbar terhadap gurunya. Maka akhirnya bhikshu belia ini memutuskanuntuk bertanya kepada gurunya, dimana apabila tidak diperoleh jawaban yangmemuaskan maka beliau akan berhenti sebagai muridnya.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali dengan mata yg masih kuyuh, bhikshumuda tersebut menemui gurunya yang sedang duduk minum teh. Mahabhikshu agakkaget pula melihat kemunculan muridnya yg nir umumnya tadi.sesampainya bhikshu belia ini, langsung dia menanyakan, "Pengajar, ini adapikiran yg menganggu aku dan sampai waktu ini masih belum bisa saya perolehjawabannya. Untuk itu harap guru mau menaruh penerangan. Kenapa guru tigahari yang lalu menggendong wanita belia cantik menyeberang sungai tanpa merasarisih, padahal itukan tidak sopan sama sekali?"

Mahabhikshu tersebut sempat bingung dan tidak mengerti apa yang dimaksudkarena peristiwa tadi sudah nir diingatnya lagi. Setelah dijelaskan lebihdetail, dan sesudah Mahabhikshu mengerti duduk persoalannya, maka diapuntertawa sambil mengungkapkan, "Ha...ha...ha..., muridku yang malang, guruhanyalah mengendongnya buat membantu dia menyeberangi sungai yang derastersebut , tetapi Anda benar-benar malang sekali, malah mengendongnya dari tigahari yang lalu sampai kini !"



PANDANGAN BENAR DELAPAN RUAS JALAN KEMULIAAN

1. Pandangan Benar

Pandangan Benar merupakan pengetahuan mengenai EmpatKebenaran Mulia. Dengan kata lain berusaha memahami diri sendiri sebagaimanaadanya. Kata kunci dalam paham Buddhisme adalah Pandangan Benar. Ajaran SangBuddha pada umumnya adalah berdasarkan pengetahuan dan bukan berdasarkan suatukepercayaan yang tidak beralasan.
Pandangan Benar sangat penting dan merupakan hal utamayang harus kita pelajari terlebih dahulu, sebelum mempelajari lebih lanjutAjaran Sang Buddha. Seperti proses tahapan dalam sekolah, maka Pandangan Benardapat disebut kelas SD, kemudian berlanjut kepada Hukum Sebab Akibat yang dapatdisebut SLTP, lalu pengertian Sunyata(Kekosongan) yg dapat digolongkan tahap lanjutan atas atau SLTA, kemudianbaru pengembangan Prajna(Kebijaksanaan) yg dapat dikategorikan sebagai sarjana lengkap.
Terdapat tiga Pandangan Utama yang harus diperhatikanagar kita selalu berada dalam jalur Pandangan Benar, yaitu :
Pandangan benar terhadapkarma dimana semua makhluk adalah pemilik karmanya sendiri, lahir berdasarkan karmanyasendiri, dan ahli waris karmanya sendiri.
Pandangan sahih terhadapsepuluh masalah, yaitu :
·Kebajikantinggi pada berdana
·Kebajikandalam pemberian yang poly
·Kebajikandalam hadiah yang sedikit
·Akibatdari perbuatan yang jelek serta baik
·Kebajikanperbuatan terhadap ibu
·Kebajikanperbuatan terhadap ayah
·Adanyamakhluk yg lahir secara spontan
·Adanyadunia ini
·Adanyadunia dan alam kehidupan yg lain
·Adanyamakhluk hayati yg melakukan latihan yang sahih serta mempunyai pencapaian yangbenar yang menggunakan usahanya sendiri pada aneka macam kehidupan dan kemudianmengajarkan Kebenaran kepada makhluk lainnya.
Pandangan sahih terhadap Empat KebenaranMulia.
Pandangan benar dalam kenyataan kehidupan modern saat inijuga meliputi mengenai banyak sekali pengetahuan yang semestinya kita sadari,sebagai akibatnya bisa membuka wawasan kita terhadap berbagai hal yg terjadi disekeliling kita.
Katak Dalam Sumur

Ada seekor katak yg seumur hayati tinggal di suatu sumur. Katak tersebutsangat menyenangi kehidupannya di lingkungan sumur tersebut. Kalau siang hariyang panas dia berendam pada kedalaman sumur, dan pada malam hari beliau loncat keluar sumur, bermain pada sekeliling pinggiran sumur. Sampai suatu hari datanglahseekor kura-kura berdasarkan samudera . Katak tersebut menggunakan bangganya menceritakanbagaimana senangnya dia menjalani kehidupannya pada dalam sumur, dan menawarkankura-kura tadi untuk tinggal di dalamnya.

Kura-kura yang melihat kecilnya sumur tadi tentu saja menolak, danmengatakan bahwa dia bahagia tinggal di luar sumur, karena bisa menyelamiberbagai lautan menggunakan banyak sekali corak kehidupannya. Sang kura-kura menceritakanberbagai hal-hal menarik pada luar sumur yg belum pernah dialami sang sangkatak. Namun seluruh cerita kura-kura tadi dianggap sebagai dongeng yangtidak masuk akal saja. Sehingga oleh katak tidak peduli akan kehidupan di luarsumur, dan tetap memilih tinggal pada sumur kecil kebanggaannya.

Demikian jua seringkali terjadi dalam kehidupan ini yangtanpa disadari telah menarik garis-garis pemisah yg membentuk kotak yangmenutup diri kita sendiri. Memang kehidupan sang katak akan menyenangkan buatkatak itu sendiri, tetapi dengan menceritakan kebahagiaan hidup pada sumur kepadaseekor kura-kura yg biasa hidup pada samudera luas, akanlah nir terdapat artinya.demikian jua sebaliknya bagi seekor kura-kura yg menikmati kebahagian hidupdi laut, menceritakan kehidupan tadi pada seekor katak pada sumur jugasia-sia adanya. Kita acapkali terkotak oleh pengetahuan terbatas yg kitayakini. Buddhadharma tidaklah terbatas, sebagaimana dicontohkan sang SangBuddha menggunakan segenggam daun ditanganNya dibandingkan dengan daun-daun yg adadi seluruh hutan. Bagaimana bisa melampaui pengetahuan yg tertulis, itulah yang penting untuk kita raihdalam kehidupan kali ini. Tentunya dengan suatu Pandangan Benar, maka segalapengetahuan akan dapat kita alami juga pada akhirnya.


SANG BUDDHA DELAPAN RUAS JALAN KEMULIAAN

SangBuddha bersabda : " Di antarasemua jalan, maka ` Delapan Ruas Jalan Kemuliaan ' adalah yang terbaik. Diantara seluruh kesunyataan, maka ` Empat Kesunyataan Mulia ' merupakan yang terbaik.di antara seluruh keadaan, maka keadaan tanpa nafsu merupakan yang terbaik; serta diantara semua makhluk hidup, maka orang yg `melihat' merupakan yangterbaik." (Dhammapada, 273).
Seperti seseorang dokter yang berpengalaman, Sang Buddhamengenali dulu penyakit penderitaan tadi. Beliau kemudianmengidentifikasikan penyebabnya serta menentukan penyembuhannya. Untuk kemudianguna kepentingan umat manusia, Beliau meracik penemuannya tadi dalam suaturumusan yg sistimatis, dimana dapat menggunakan mudah diikuti sang umat manusiaguna melenyapkan penderitaan . Rumusan tadi mencakup pengobatan fisik danmental, dimana galat satunya dianggap Delapan Ruas Jalan Kemuliaan.
Delapan Ruas Jalan Kemuliaan yang ditemukan oleh SangBuddha merupakan galat satu jalan buat melenyapkan penderitaan serta menujuNirvana. Jalan ini menghindari penyiksaan diri yg berlebihan yang mana dapatmelemahkan intelektual seorang serta pemanjaan diri hiperbola yg dapatmenghambat kemajuan spiritual seorang. Delapan Ruas Jalan Kemuliaan tersebutterdiri menurut Pandangan Benar, Pikiran Benar, Perkataan Benar, Perbuatan Benar,Mata Pencaharian Benar, Usaha Benar, Kesadaran Benar serta Konsentrasi Benar.
lihat selengkapnya: kesadaran bernar


NAMO BUDDHAYA EMPAT KEBENARAN MULIA JALAN MENUJU PELENYAPAN PENDERITAAN

Kebenaran Mulia keempat ini adalah suatu jalan yang ditemukan oleh SangBuddha pada mengakhiri penderitaan sebagai akibatnya mencapai Pembebasan yaitu terlepasdari daur kelahiran dan kematian. Jalan ini merupakan suatu cara yangmenghindari penyiksaan diri yg melemahkan kecerdasan serta juga pemuasan nafsukeinginan rendah yg Mengganggu kemajuan spiritual seorang.
Jalan Tengah
Pangeran Siddharta mengalami hayati bergelimang dalam kesenangan pada kerajaanayahndaNya. Setelah dia menolak kehidupan duniawi serta hidup sebagai seorangpertapa pada hutan, Beliau menjalankan latihan pertapaan menyiksa pikiran danbadan. Hingga akhirnya pada ketika sebelum Beliau memperoleh Pencerahan, disadaribahwa cara pertapaan menyiksa diri tadi merupakan sia-sia belaka. Beliau menyadari,bahwa jalan menuju kebahagiaan dan Pencerahan hanyalah dengan menghindarilatihan penyiksaan diri tadi yang lalu diuraikan menjadi Jalan Tengah.
Tiga bentuk kehidupan yang dialami sang Sang Buddha tadi dapatdiumpamakan seperti senar dalam kecapi. Senar yg terlalu longgar (dapatdiumpamakan hayati yang telalu manja) membuat bunyi kecapi yg sumbang danlemah. Apabila senar yg terlalu kencang (dapat diumpamakan hidup menyiksadiri) juga akan membentuk suara yang terlalu melengking, lagipula senarnyaakan cepat putus. Hanyalah senar yg sedang, dimana nir terlalu longgar dantidak terlalu kencang (bisa diumpamakan Jalan Tengah) yang akan menghasilkansuara yang indah serta harmonis.
Oleh sebab itu bagi siapapun yang mengikuti Jalan Tengah dengan menghindarijalan pemanjaan diri terhadap nafsu impian juga jalan penyiksaan diri yangberlebihan, dialah yang akan menemukan kebahagiaan, pikiran yg hening danPencerahan. Inilah yg dinamakan Kesunyataan Mulia Keempat; yaitu Jalan menujupelenyapan penderitaan.
Terdapat aneka macam Jalan yang diajarkan oleh Sang Buddha dalam menujupelenyapan penderitaan tadi yg dalam dasarnya adalah penjabaran lebihlanjut menurut Delapan Ruas Jalan Kemuliaan seperti Empat Kondisi Pikiran SangBuddha Yang Tidak Terbatas, Empat Prasetya, Tri-Laksana, Lima Sila, SepuluhPerbuatan Bermanfaat, Tujuh Ciri-karakteristik Bodhi, Tiga Puluh Tujuh Keadaan MenujuBodhi atau Kebuddhaan, dan Enam Paramitta.
Sang Buddha Bersabda: "Engkau sendirilah yg wajib berusaha, para Tathagata hanya menerangkan`Jalan'. Mereka yang tekun bersemadi serta memasuki `Jalan' ini akan terbebasdari belenggu Mara." (Dhammapada, 276).
Demikianlah kita harus berusaha buat mencapai Kebebasan diri kita sendiritanpa harus tergantung kepada bentuk-bentuk luar. Para Tathagata hanya menunjukkan Jalan dan kitalah yang harus menujuarah yang ditunjuk itu, bukan terpaku dalam 'telunjuk' Tathagata. Telunjuk dapat adalah sarana, tetapi nir merupakanpemujaan. Sang Buddha menyampaikan bahwa Dharma yg sesungguhnya tidak dapat diungkapkan dengankata-kata, serta hanya sesama Yang Tercerahkan yang dapat mengetahuinya.
Kitab Panduan

Pada suatu masa kehidupandahulu masih ada seorang guru yg kemana-mana selalu memberitakan kebenaranhidup. Semua hal yang telah diberitakan diminta untuk dicatat olehmurid-muridnya. Sehingga kemana-mana buku kebenaran yg telah dicatat iniselalu sebagai bahan acum dalam melakukan segala perbuatan.
Sampai suatu ketika, pengajar danrombongan muridnya berjalan melintasi jembatan yang di bawahnya melintas arussungai yg deras. Lantaran tidak hati-hati, guru tersebut terpeleset dan jatuhke bawah. Pengajar tersebut berteriak dengan nyaring meminta pertolongan muridnya,beberapa murid yunior berusaha turun buat menolong gurunya, tetapi terdapatbeberapa murid senior yang ingat akan wejangan gurunya agar segala perbuatanharuslah merujuk pada `buku kudus kebenaran' yg sudah tercatat, sehinggaseorang anak didik senior sambil membolak-balik `buku suci' tersebut berteriakkepada gurunya yang sudah hampir karam terbawa arus sungai,"Guru...pengajar.....sabar.., harap jangan tenggelam dulu, izin sayamencarikan bab pertolongan terhadap pengajar yang sedang tenggelam pada sungai yangderas!" 

AJARAN DHARMA EMPAT KEBENARAN MULIA TENTANG PELENYAPAN PENDERITAAN

Kesadaran pertapa Gautama akan pelenyapan penderitaan,sebagai akibatnya memperoleh Pencerahan Sempurna menjadi Buddha dalam usia 35 tahun,membuktikan bisnis Beliau mencari Kebenaran sanggup berhasil. Selama enam tahun,pertapa Gautama mengalami bisnis yang sia-sia pada mencari solusi terhadapmasalah penderitaan makhluk hayati. Beliau juga sudah mencoba aneka macam carabertapa menurut para pengajar pertapa buat melenyapkan penderitaan yang ternyatamereka juga belum berhasil. Hingga akhirnya Beliau menemukan solusi masalahkehidupan tadi menggunakan caranya sendiri .
Keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha [Sraddha/Saddha]
Setelah menyadari Kebenaran menggunakan usaha Beliau sendiri,Buddha Gautama menunjukkan kepada semua orang yg siap buat mendengarkan.

Kura-kura dan Ikan

Ada suatu cerita antik mengenai kura-kura dan ikan. Kura-kura dapat tinggaldi darat dan jua di bahari, sedangkan ikan hanya tinggal di laut. Pada suatuhari, saat kura-kura pulang menurut perjalanannya pada darat, beliau menceritakankepada ikan tentang pengalamannya. Dia menyebutkan, bahwa segala makhluk hidupberjalan dan nir ada yg berenang. Ikan tersebut menolak untuk percaya bahwaada jalan yg kemarau pada daratan, lantaran ikan nir pernah mengalami haltersebut.

Sama seperti insan yg belum mengalami pelenyapanpenderitaan, namun bukan berarti bahwa tidaklah mungkin untuk melenyapkanpenderitaan. Seorang pasien haruslah mempunyai kepercayaan terhadap dokter yangberpengalaman, kalau nir dia tidak akan menebus obatnya di apotik,sebagaimana resep yang diberikan sang dokter tadi, sehingga sakitnya tidakbisa disembuhkan. Demikian jua kita harus mempercayai ajaran Buddha Gautamayang sudah menerangkan jalan buat melenyapkan penderitaan.
Pelenyapan Penderitaan
Pelenyapan penderitaan adalah tujuan utama AjaranBuddha Gautama. Hal tadi bisa dialami sang setiap orang dimanapun merekaberada. Sebagai contoh, jika keserakahan serta kemarahan muncul di dalampikiran akan menyebabkan ketidakbahagiaan. Apabila perasaan serakah serta marahtersebut telah lenyap, maka pikiran akan senang dan tenang. Untuk melenyapkanpenderitaan secara tuntas, seorang wajib menghilangkan nafsu keinginanrendah, kebencian serta kebodohan batin. Inilah yang diklaim Kebenaran MuliaKetiga, yaitu Pelenyapan Penderitaan.
Mungkin Anda akan merasa bergidik, apabila mendengar kata`pelenyapan' dimana seolah-olah Ajaran Buddha Gautama menganjurkan agar semuahal-hal duniawi wajib lenyap berdasarkan diri Anda, sebagai akibatnya Anda nir bebas untukberkeluarga, mencari uang, memiliki kedudukan yg tinggi serta menikmatikesenangan hayati duniawi. Semua kekhawatiran tadi tidaklah benar adanya.ajaran Buddha Gautama adalah suatu ajaran yang bertujuan untuk mencariKebahagiaan. Ajaran Buddha Gautama tidak menolak kehidupan normal, namun hanyamenolak kehidupan yg berlebihan akan kemelekatan terhadap kenikmatan materiduniawi yang rendah saja. Sehingga bila Anda mempercayai Ajaran BuddhaGautama, masih dapat berkeluarga, bekerja buat mencari nafkah, dan hidupsebagaimana kehidupan normal. Dalam keliru satu Sutra diuraikan, bahwa terdapatseorang umat umum yang bernama Vimalakirtiyang telah menikah serta sangat kaya. Akan tetapi dia nir sebagai budaknafsu cita-cita materi. Di dalam Sutra, dia digambarkan, " Meskipun menjalankan kehidupan berumah tangga, dia tidakmemiliki keterikatan pada tiga jenis alam; meskipun menikah, dia selalu melatihkehidupan kudus"

Kebahagiaan

Buddha Gautama mengajarkan, bahwa pelenyapan penderitaanmerupakan kebahagiaan paripurna. Setiap langkah yg menuju pada pelenyapanpenderitaan selalu disertai menggunakan peningkatan kebahagiaan. Mereka yangmengikuti Ajaran Buddha Gautama akan hayati senang tanpa keserakahan di antaramereka yg masih dikuasai oleh nafsu keserakahan. Mereka akan merasakan hidupbahagia tanpa kebencian di antara mereka yg masih diperbudak sang kebencian.makin poly keserakahan yg bisa dijauhkan, makin besarlah kebahagiaan yangakan diperoleh. Apabila kita sudah dapat menghilangkan holistik sifatserakah dan kebencian , maka akan diperoleh kebahagiaan paripurna sebagaimanayang dialami oleh Buddha Gautama.
BuddhaGautama bersabda : " Sungguhbahagia apabila kita hayati tanpa membenci di antara orang-orang yang membenci; diantara orang-orang yg membenci kita hidup tanpa membenci. Sungguh senang ,apabila kita hidup tanpa keserakahan di antara orang-orang yang serakah; pada antaraorang-orang yg serakah kita hayati tanpa keserakahan." (Dhammapada,197, 199)

Pencerahan
Dengan menempatkan ajaran Buddha Gautama dalam kehidupansehari-hari, maka akan diperoleh juga Pencerahan Sempurna. Pencerahan merupakansuatu hal yang tidak dapat dikuantifikasikan, dimana kebijaksanaan serta kasihsayang merupakan yg paling primer. Dengan kebijaksanaan serta afeksi, Beliaumampu menolong semua makhluk mengatasi penderitaan.
Bagaimanakah keadaan seseorang yg telah memperolahPencerahan ? Bagi mata orang biasa, insan yang sudah mencapai Pencerahantampak sangat aneh. Dalam catatan Buddhisme Zen[Ch'an] , para Mahabhikshu Zenyang telah mencapai Pencerahan memiliki cara-cara yg tidak selaras untukmengekspresikannya. Beberapa pada antaranya tertawa terbahak-bahak, atau berdiamdiri tanpa mengeluarkan sepatah katapun, sampai ada yg memukul guru mereka,pada mana guru mereka bisa menyetujui tindakan tersebut. Jenis kelakuan sepertiini sahih-benar nir dapat diterima sang orang biasa. Akan namun, bagimanusia yg sudah memperoleh Pencerahan, ekspresi misalnya ini adalah Zen [Ch'an].
Pada saat kita menyadari Kebenaran Sejati, maka dalam saatitulah kita sudah memperoleh Pencerahan. Sering terdapat orang yang berusahamencari kebahagian menurut hal-hal diluar dirinya, padahal Pencerahan itu sendiriada pada diri masing-masing. Bentuk luar hanyalah adalah penampakan mayayang menghalangi pandangan sejati kita.
Meniru Sang Guru

Ada suatu cerita dimana masih ada seseorang bhikshu belia yg berguru kepadaseorang Mahabhikshu Zen yg populer telah memperoleh Pencerahan, sehinggadinamakan Yang Tercerahkan. Tetapi sesudah mengikuti sekian tahun segala tingkahlaku gurunya tersebut, mulai menurut bangun siang, makan berisik, jalan seenaknya,hingga hal-hal lainnya termasuk cara berteriak serta bicara, permanen saja bhikshumuda ini merasa belum mencapai kesadaran. Akhirnya muncul keraguan dalamdirinya bahwa kemungkinan akbar gurunya ini belum mencapai pencerahansebagaimana julukan yang diberikan kepadanya.

Pagi-pagi berikutnya, si bhikshu belia menemui gurunya dan telah memutuskanuntuk pergi menggunakan mengatakan, "Guru, aku telah mengikuti pengajar sekian lamadan telah meniru segala perbuatan guru misalnya bangun siang, makan berisik,jalan dan teriak seenaknya hingga kadang-kadang 3 hari nir mandi jugasebagaimana kebiasan guru, namun aku permanen merasakan belum memperolehpencerahan. Dan saya sendiri ragu jika pengajar telah mencapai pencerahan. Untukitu aku memutuskan meninggalkan guru!"

Mendengar itu sang Mahabhikshu ketawa, "Ha....ha....ha...., muridkuyang malang. Siapa suruh kamu mencari pencerahan pada luar dari dirimu sendiri.masih laba aku nir bertingkah laris misalnya seorang kudus yang telahmencapai pencerahan, karena kemungkinan Anda akan nantinya membenci seluruh orangsuci yg engkau temui." Begitulah akhirnya bhikshu muda itupun menyadariakan suatu Kebenaran Sejati dan langsung tercerahkan, lalu dia membatalkankeputusan buat meninggalkan gurunya.

Kebenaran Nirvana
Pelenyapan penderitaan sudah diuraikan sebagaikebahagiaan paripurna serta Pencerahan. Bagaimanapun, syarat ini tidaklah seluruhnyamencerminkan kesunyataan dari pelenyapan penderitaan atau Nirvana. Nirvanatidak dapat begitu saja diuraikan dengan kata-kata. Usaha untuk menguraikanNirvana hanyalah seperti berkata durian itu lezat serta nir seperti ketimunatau kentang. Seseorang haruslah memakan durian buat mengetahui cita rasanya.demikian juga kebenaran Nirvana haruslah dialami sendiri. Kebenaran Nirvanabukanlah didapatkan [uppadetabba]namun haruslah dicapai sendiri [pattabba].proses pencapaian Nirvana tersebut bisa diperoleh pada kehidupan kali inijuga, sebagai akibatnya kita janganlah lantaran berpedoman adanya konsep tumimbal-lahirlalu menahan pencapaian Nirvana tersebut pada kelahiran yang akan datang.
Apabila setiap orang memiliki keyakinan akan Ajaran SangBuddha dan mengamalkannya, maka mereka akan memperoleh kebahagiaan yang damaidan mengalami Pencerahan. Disebutkan dalam sutra, " apabila seseorang ingin mengetahui tentangkeadaan pikiran Buddha, dia harus menyebarkan pikirannya seperti ruangkosong."
Cendekiawan Meminum Teh

Pada jaman dulu pada Tiongkok masih ada seseorang cendekiawan yang sangatmenguasai segala filsafat kehidupan dan memiliki kedudukan yg tinggi dipemerintahan. Tetapi karena adanya suatu kesalahan dalam keputusannya yangdisebabkan oleh sifat kesombongannya, maka raja mengutuskannya buat bertemudengan seseorang Mahabhikshu Zen.

Setelah bertemu dengan Mahabhikshu tadi yang duduk tanpamemperdulikannya, demikian juga cendekiawan tadi yang lantaran kesombongannyatidak mau menaruh hormat pada Mahabhikshu tadi. Maka mereka berduasaling duduk tanpa terucap sepatah katapun, malah saling membuang muka persisseperti orang pacaran yang baru bertengkar hebat.

Setelah sekian lama , Mahabhikshu mulai menuangkan teh ke cawan cendekiawantersebut. Teh terus dituangkan hingga semua cawan itu telah penuh serta air tehmeluber keluar. Melihat ini cendekiawan tadi berteriak, "Kenapa Andamasih menuangkan teh ini terus padahal sudah penuh?" Sang Mahabhikshumemberikan suatu jawaban yang ringkas, "Sama seperti pikiran Anda yangtelah penuh, sangatlah sulit buat bisa diisi lagi!" Cendekiawan yangmemang pandai ini eksklusif mengerti dan bersujud memanggil pengajar kepadaMahabhikshu tadi.



AJARAN BUDDHA EMPAT KEBENARAN MULIA TENTANG PENYEBAB PENDERITAAN

2. Kebenaran Mulia mengenai Penyebab Penderitaan

Sebelum Buddha Gautama menemukan solusi terhadap kasus penderitaan dalam kehidupan ini, maka dihayati dulu penyebab berdasarkan penderitaan tadi.

Sebagaimana layaknya seorang dokter yang mengobservasi penyakit pasiennya dan mengidentifikasikan penyebab menurut penyakit tadi sebelum membuka resep obat. Buddha Gautama menemukan, bahwa penyebab pribadi penderitaan adalah nafsu harapan rendah serta kebodohan batin/ketidak-pedulian.


Empat Kebenaran Mulia ini diklaim pula menjadi Empat Kesunyataan Mulia, Terdiri menurut :


1. Dukkha Ariya Sacca

(Kebenaran Mulia tentang penderitaan)
2. Dukkha Samudaya Ariya Sacca
(Kebenaran Mulia mengenai asal-mula timbulnya penderitaan)
3. Dukkha Nirodha Ariya Sacca
(Kebenaran Mulia tentang lenyapnya penderitaan)
4. Dukkha Nirodha Gaminipatipada Ariya Sacca
(Kebenaran Mulia tentang Jalan menuju lenyapnya penderitaan).

Keempat rumusan itu merupakan Pilar dari Pembebasan diri dari segala Penderitaan, yg kita kenal sebagai Empat Kebenaran Mulia ( Cattari Ariya Saccani ), dimana Sang Buddha buat pertama kalinya membabarkan Dhamma serta mengajarkannya kepada lima bhikkhu Pertama ( Panca Vaggiya Bhikkhu) Di Taman Rusa Isipatana, dalam bulan Asalha.
(Dhammacakkappavattana Sutta; Samyutta Nikaya 56.11 S 5.420)


Dhamma berarti "kebenaran universal" yg ditemukan Sang Buddha.  Dhamma tetap terdapat walaupun Sang Tathagatha ( sebutan Buddha untuk dirinya sendiri ) terdapat/hadir pada dunia ini ataupun tidak.  Dhamma adalah kebenaran yg berada di alam semesta ini tidak terkecuali apakah seorang mengakui atau nir, mengetahui atau tidak, kebenaran ini akan tetap ada.

Ada 2 macam kebenaran

1,  Kebenaran mutlak : kebenaran yg berlaku bagi siapapun serta apapun tanpa tergantung tempat, waktu dan syarat. Segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak tak pernah mati, bersifat ada dan karam, sehabis lahir kemudian hancur. Semua yg berawal, pasti terdapat akhir.
2,    Kebenaran relatif :  kebenaran yg tergantung tempat, waktu serta syarat.  Misalnya aturan gravitasi dimana ketika seluruh benda dilepaskan pada bumi akan jatuh ke bawah, namun tidak waktu diletakkan di luar angkasa.

 Di alam semesta ini, terdapat begitu banyak kebenaran. Tetapi Buddha mengajarkan kebenaran yang lebih bermanfaat buat semua makhluk. Kebenaran yg akan mengantarkan seorang buat bisa mengenali kebenaran-kebenaran lainnya dengan benar.  Yaitu,  Kebenaran tentang Empat Kebenaran Mulia.


Nafsu Keinginan Rendah [trsna/ tanha]
Nafsu hasrat rendah merupakan suatu kemauan yg dalamterhadap kesenangan jasmani, rohani dan nafsu keduniawian. Sebagai model,setiap orang selalu ingin mencari makanan yg enak, permainan yg baru danteman yg menyenangkan. Tetapi hal tersebut umumnya nir memberikan kepuasanyang kekal. Sesudah kuliner enak selesai disantap, permainan baru sudahdimainkan, teman yg menyenangkan sudah ketemu, masih saja dirasakan adanyayang kurang.walaupun demikian tetap saja orang selalu ingin menikmati kembalikesenangan tersebut dalam kesempatan apapun dan sesering mungkin.

Orang yg ingin mempunyai segala sesuatu tidaklah pernahmerasa puas. Seperti anak mini ketika diajak ke toko mainan, mereka inginsemua mainan menarik yg dapat ditemukannya. Tetapi sementara waktu saja anak-anaktersebut akan merasa bosan menggunakan apa yg telah mereka dapatkan danmenginginkan kembali sesuatu yg baru. Kadang kala mereka hingga tidak inginmakan serta tidur hanya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.


Walaupunkemudian waktu mereka mendapatkannya, tetap saja kegembiraan mereka tidakberakhir panjang. Kebanyakan mereka juga merasa risi akan kehilangan barangmainan kesayangannya yg baru. Sehingga barang mainan baru tersebutjatuh serta pecah, dimana terpaksa wajib dibuang, maka mereka akan merasa kecewadan murung .


Adakalanya waktu kita sudah mendapatkan sesuatu yangdiinginkan masih saja kita menginginkan lebih, sehingga muncul keserakahan.karena asa serta keserakahan, maka orang akan berbohong, menipu serta mencuriuntuk menerima apa yg mereka inginkan.

Keinginan yg nir dapatdikontrol akan menyebabkan ketagihan, contohnya merokok, minum minuman keras,makan berlebihan, dimana semuanya akan menyebabkan kerusakan mental dan fisiksehingga mengakibatkan penderitaan. Selama akar nafsu hasrat rendah masihbelum dihancurkan, maka penderitaan akan ada berulang kali.


BuddhaGautama bersabda : " Sebatangpohon yg telah ditebang masih akan bisa tumbuh serta bersemi lagi, apabilaakar-akarnya masih kuat serta tidak dihancurkan. Begitu jua selama akar nafsukeinginan nir dihancurkan, maka penderitaan akan tumbuh berulang kali."(Dhammapada, 338)



Jika seorang dihalangi buat menerima apa yg diainginkan, maka akan menimbulkan kemarahan orang tadi. Keinginan yangdihalangi bisa mengakibatkan kebencian dan kemarahan. Sehingga dapat berbalikmenjadi caci-maki, pertengkaran ekspresi dan bahkan perkelahian atau penghilangan nyawa.semua ini merupakan penderitaan yg mana akan memperkuat ikatan belenggu bagidirinya sendiri.

BuddhaGautama bersabda : " Orang yangpikirannya rancu, penuh dengan nafsu, dan hanya melihat dalam hal-hal yang menyenangkan saja,maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti itu hanyaakan memperkuat ikatan belenggunya sendiri." (Dhammapada, 349)

Kebodohan batin [moha]
Keinginan atau kemauan misalnya sebatang pohon besar yangmemiliki banyak cabang. Ada cabang keserakahan, cabang kebencian dan cabangkemarahan. Buah yang ada dari cabang tadi adalah buah penderitaan,tetapi bagaimana pohon hasrat ini masih mampu tumbuh ? Dimana pohon tersebutdapat tumbuh ? 

Jawabannya merupakan pohon tersebut berakar pada ketidakpedulianatau kebodohan batin. Pohon tadi tumbuh lantaran ketidak-pedulian ataukebodohan batin kita sendiri. Tanpa disadari maka hal tadi akan menggerotibatin kita ke alam yang menyedihkan bagaikan karat yg ada dari besi itusendiri.


BuddhaGautama bersabda : " Bagaikan zat oksidasi yangtimbul dari besi, apabila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri. Begitupula perbuatan-perbuatan sendiri yg buruk akan menjerumuskan pelanggarnya kealam yg menyedihkan." (Dhammapada, 240).

Kebodohan batin adalah suatu syarat ketidak-mampuanuntuk melihat inti kebenaran dari segala sesuatu sebagaimana seharusnya.terdapat banyak sekali kebenaran di global ini yg tidak dipedulikan sang orangkarena keterbatasan pengertian serta pengetahuan yg dimilikinya.

Harta atau Tenggelam

Ada suatu cerita menarik yg dapat mendeskripsikan situasi ini. Dimana dalamsuatu bahtera yang sedang akan tenggelam, orang-orang seluruh berusahamenyelamatkan diri tanpa peduli akan harta bendanya lagi. Namun dalam perahutersebut masih ada seseorang yang masih sibuk mengikatkan segala harta bendanyake semua badannya tanpa memperdulikan perahu yg akan tenggelam tersebut.teman-temannya yg sudah hingga ke tepian, berteriak agar dia membuang segalahartanya dan menyelamatkan dirinya. Namun hal itu ditolak mentah-mentah dan diatetap mementingkan harta emasnya yang berat, sehingga akhirnya menenggelamkandirinya bersamaan dengan tenggelamnya harta emas yang diikatkan ke seluruhbadannya.



Begitulah kita sulit sekali mempercayai sesuatu yangbelum terbukti sebagaimana adanya, dan selalu berpegang teguh akan keyakinansendiri tanpa peduli terhadap sekeliling kita. Ilmu ekamatra menandakan, bahwaterdapat suara yang nir dapat didengar serta gelombang cahaya yg tidak dapatdilihat.

Orang mungkin nir sadar adanya gelombang radio atau sinar ultra violet,jikalau tidak ada alat khusus yg ditemukan buat membolehkan merekamengobservasi hal tersebut. Sejauh manusia masih tetap dilandasiketidak-pedulian terhadap segala sesuatu yang menyangkut kehidupan pada duniaini, mereka akan permanen menderita yg disebabkan sang kesalah-pengertian danpikiran delusi (maya) mereka.

Apabila insan telah memasak pikiran mereka danmemperoleh kebijaksanaan dari belajar, pemikiran yang sahih dan meditasi yangbenar, maka mereka akan melihat Kebenaran menjadi suatu Kebenaran. Mereka akanmelihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Mereka akan mengerti penderitaan danketidak-kekalan dalam kehidupan ini, aturan Sebab Akibat dan Empat KebenaranMulia.

Dengan mengalahkan nafsu impian rendah serta kebodohan batin serta selalumengarahkan batin ke Kebebasan Sejati, mereka akan memperoleh kebahagiaan danPencerahan misalnya yang dilakukan sang Sang Buddha lebih kurang 2500 tahun yanglalu.


BuddhaGautama bersabda : " Mereka yangsenantiasa sadar, tekun melatih diri siang dan malam, selalu mengarahkan batinke nibbana, maka semua kekotoran batin pada dirinya akan hancur." (Dhammapada, 226)



Buddha Gautama mengajarkan, " Semua perbuatan tidaklah abadi.". Karma tidak baik pula nir kekal serta tidak memiliki sifat diri yangmendasar. Jika kita berhenti membentuk hukuman alam jelek dan terus menerusmelakukan hukuman alam baik, suatu hari kita akan bebas dari penderitaan dan mencapaikebahagian. Sebagaimana suatu gelas berisi air garam yang bila dituangiterus menggunakan air tawar, maka akan hilanglah rasa asin pada air gelas tersebut.

BUDHA GAUTAMA EMPAT KEBENARAN MULIA TENTANG ADANYA PENDERITAAN

1. Kebenaran Mulia tentang Adanya Penderitaan

Buddha Gautama menemukan bahwa pelenyapan daripenderitaan dimulai menggunakan mengakui kehidupan pada dunia ini penuh denganpenderitaan. Jika direnungi kehidupan ini akan disadari, bahwa global penuhdengan penderitaan, baik penderitaan secara fisik juga penderitaan secaramental. Penderitaan fisik terwujud pada berbagai bentuk, dimulai saatkelahiran [jati], usia tua [jara], sakit [vyadhi] dan kematian [marana].sedangkan penderitaan mental diantaranya; orang yang pikirannya diliputi dengankebencian, merana, berpisah menggunakan orang yang dicintai, berkumpul menggunakan orangyang nir disenangi, nir tercapai kehidupan yang penuh diliputi olehberbagai harapan dan nafsu yang dirasakan sang Lima Unsur Kemelekatan yangmerupakan obyek yg dicerap sang panca indera [pancarammana/pancalambana]; yaitu obyek bentuk (penglihatan),obyek bunyi (indera pendengaran), obyek bau (penciuman), obyek rasa (pengecapan,perasaan) serta obyek sentuhan (persentuhan) ; termasuk keinginan akan kekayaan,teman yg menyenangkan, kuliner minuman dan ketenaran.
Oleh karena itu, tahu keberadaan penderitaan hanyalahsatu bagian menurut proses. Bagaimana mengakhiri penderitaan, sehingga kita dapatbebas adalah tujuan terakhir mengenai penderitaan dalam Ajaran Sang Buddha. Jikakita bisa memahami dengan kentara penyebab penderitaan itu dan menemukan jalanuntuk mengatasinya, kita akan bebas dari lautan penderitaan yang pada danmenikmati kebahagiaan sejati pada kehidupan ketika ini.
Demikian pula terdapat hakekat timbulnya suatupenderitaan yg ditimbulkan banyak sekali faktor ketidak-harmonisan, antara lain:
- Ketidak-harmonisan antara benda-benda materi menggunakan diri kita.
- Ketidak-harmonisan antara orang-orang menggunakan diri kita.
- Ketidak-seimbangan antara tubuh dengan diri kita.
- Ketidak-seimbangan antara pikiran dengan diri kita.
- Ketidak-harmonisan antara keinginan menggunakan diri kita.
- Ketidak-harmonisan antara pandangan dengan diri kita.
- Ketidak-harmonisan antara alam menggunakan diri kita.
Penderitaan serta kebahagiaan pada hakekatnya seringterjadi lantaran ketidak-harmonisan antara pandangan dengan diri kita sendiri.sudut pandang negatif sering menyebabkan cara berpikir pesimis, sebaliknyasudut pandang positif akan menghasilkan cara berpikir yg optimis, sebagaimanadapat dihayati dalam cerita berikut ini.
Ibunda Yang Risau

Terdapat seorang nenek tua yang mempunyai 2 anak wanita yang menopangkehidupan keluarganya menggunakan masing-masing berjualan payung dan dupa. Anakperempuan pertama selalu mengharapkan hujan agar payungnya lebih laku .sedangkan anak perempuan ke 2 mengharapkan matahari bersinar terperinci supayadupanya bisa terjemur menggunakan kering.

Setiap kali hujan turun, ibunya yg sangat menyayangi ke 2 putrinyatersebut selalu merisaukan putrinya yg berjualan dupa, dan mengharapkan hujansegera berhenti. Sebaliknya kalau matahari bersinar cerah, ibunya jugamerisaukan putrinya yg berjualan payung, serta mengharapkan agar segera hujanturun. Demikianlah kerisauan ibunda ini berjalan terus setiap hari, tanpadisadarinya beliau sudah terlarut pada kesedihan dan penderitaan yg diciptakanoleh pikirannya sendiri.

Sampai suatu hari, datanglah seorang mahabhikshu yang melewatinya danmelihatnya sedang berkeluh-kesah. Mahabhikshu tersebut mulai menanyakannya,"Kenapa Anda bersedih sekali, apakah sudah terjadi sesuatu yang menimpakeluarga Anda?" Ibu yang sangat menghormati kehidupan bhikshu ini terkejutdengan teguran tersebut serta segera menaruh hormat kepada mahabhikshu, danmenceritakan kejadian yang membuatnya hatinya risau serta sedih. Mahabhikshu yangsetelah mengerti duduk kasus yang membuat mak ini risau, maka menasehatinya,"Ibunda yang baik, mulai kini coba Anda memikirkan kebahagiaan putriAnda yg berjualan payung pada saat hujan, sedangkan pada waktu mataharibersinar cerah pikirkanlah kebahagiaan putri Anda yang berjualan dupa. Dengandemikian Anda nir perlu terlarut lagi dalam kesedihan."


Ibunda tersebut menuruti nasehat mahabhikshu, serta mulai memikirkankebahagiaan putrinya yg berjualan payung pada ketika turun hujan, sedangkanpada ketika matahari bersinar cerah dia memikirkan kebahagiaan putrinya yangsedang menjemur dupa. Demikianlah akhirnya ibu ini tidak lagi menderita karenakerisauan pikirannya, tetapi dapat menjalani kehidupannya dengan berbahagiakarena sudut pandang positifnya sendiri.

SIDDHARTA GAUTAMA PENCERAHAN SEMPURNA

Sesudah Sang Buddha mengalami Pencerahan Sempurna dimanabaru saja mengalami batin yg luhur, keleluasan dan kebajikan diri sejati,maka Beliau merasakan sangat sukar buat dapat menyampaikan pengalamanbatinNya tadi kepada pihak lain yang tidak akan bisa mengerti. KemudianSang Buddha berpikir, "Bagaimana seandainyaaku hayati menghormati serta memuja AjaranKu sendiri yang telah kupahamisendiri?"Beliau terus merenungakan keraguan orang lain yg masih dikuasai sang keserakahan dan kebenciandapat menyerap AjaranNya yg berjalan menentang arus, yg sulit dimengerti,mendalam, sukar dirasakan serta halus.
Namun pada keraguanNya itu, muncullah pada hadapan Beliau,Brahma Sahampati dari alam Brahmadan memohon kepadaNya, "Bangkitlah, O Pahlawan, pemenang pada pertempuran,pemimpin iring-iringan, Yang bebas menurut hutang, serta berkelana di global! BiarlahYang Mulia mengajarkan Dharma. Akan ada yg mampu tahu Dharma."

Dengan kebijaksanaanNya yg tinggi, Sang Buddhamemeriksa global, Beliau melihat makhluk menggunakan sedikit serta poly debu pada matamereka, dengan kecerdasan yang tajam serta tumpul, dengan sifat yg baik danburuk, makhluk yg mudah serta makhluk yang sulit buat diajarkan Dharma, danada sedikit yg memandang kejahatan dan kehidupan selesainya ini denganketakutan, lalu Beliau menyapa Brahma Sahampati, "Terbukalah bagi mereka Pintu menujukeabadiaan. Biarlah mereka yang mempunyai indera pendengaran bersandar pada keyakinan.sadar akan adanya kebosanan, O Brahma, Aku tidak mengajar pada antara manusia,Dharma yg latif dan hebat."

Setelah menerima permintaan buat mengajarkan Dharmaberulang kali dari Brahma Sahampati, maka akhirnya Sang Buddha berpikir kepadasiapa wajib dimulai tugas agung pertama Beliau tersebut. Kemudian Beliaubermaksud mencari lima pertapa (Kondanna, Bhaddiya, Vappa, Mahanama serta Assaji)yg pernah menemaniNya dulu dalam cara pertapaan menyiksa diri. Setelah tibadi Taman Rusa di Benares, maka menggunakan penampilan Beliau yg demikian hebattelah memaksa ke 5 pertapa buat memberikan penghormatan. Sesudah meyakinkanpara pertapa yg pada mulanya relatif keras kepala buat bisa menerima AjaranSang Buddha, akhirnya kelima pertama tersebut dapat dibimbing dan diberi petunjukoleh Sang Buddha ke dalam bentuk pemahaman bahwa Kebebasan adalah merupakanpencapaian Nirvana [Nibbana] , yaitubebas berdasarkan kelahiran, kelapukan, penyakit, kematian, penderitaan, dan nafsukeinginan.
Dalam khotbah Dharma pertama yg dinamakan PemutaranRoda Dharma [DharmacakraPravartana/Dhammacakka Pavattana] , Sang Buddha menyebutkan Jalan Tengah [Madhyama Pratipada/Majjhima Patipada]yg telah Beliau temukan dimana adalah intisari Ajaran Beliau. Beliaumengawali khotbah ini menggunakan menasihati ke 5 pertapa yang waktu itu masihmempercayai cara bertapa menyiksa diri, agar dapat menghindari kemelekatan padanafsu hasrat inderawi yang rendah [kamasukhallikanuyoga]serta cara bertapa menyiksa diri [attakilamathanuyoga]lantaran hal tadi tidak akan membawa Kedamaian serta Kebebasan.
Manusia menjadi makhluk hidup memang lemah adanya dimanapada waktu kita mati, keempat unsur --tanah, air, barah, dan udara-- salingmelebur satu per satu, dan akhirnya menyatu dengan alam semesta. Tetapi ketikakita hayati, kita membuatkan energi yg bisa melakukan segala-galanya, darisehelai rumput sampai menjadi seekor gajah, tumbuh serta hayati, kemudian yangtidak mampu dihindarkan, tua dan tewas. Pemahaman bijaksana akan Kebebasanmerupakan kelahiran yang terakhir sebagai akibatnya akan bebas berdasarkan segala penderitaan.

BuddhaGautama bersabda : " Ia yg telahberlindung kepada Buddha, Dhamma serta Sangha, dengan bijaksana bisa melihatEmpat Kebenaran Mulia, yaitu : dukkha, karena dari dukkha, akhir menurut dukkha,dan Delapan Ruas Jalan Kemuliaan yg menuju pada akhir dukkha. Sesungguhnyaitulah perlindungan yg utama. Dengan pulang mencari perlindungan seperti itu,orang akan bebas berdasarkan segala penderitaan." (Dhammapada, 190 - 192).

ZEN STORY AJARANAJARAN POKOK SANG BUDDHA DHARMA

Secara generik ajaran Buddha Gautama dapat diringkas menjadi berikut :
A. Tri-Ratna : Buddha, Dharma serta Sangha
Ini adalah pokok ajaran Buddha Gautama, dimana umatBuddha menyatakan perlindungan terhadap Buddha, Dharma dan Sangha (dalamBuddhisme Vajrayana/Tantrayana dibubuhi pernyataaan proteksi terhadapGuru spiritual yang membimbingnya pada Dharma ).
B. Empat Kebenaran Mulia

[Catvari Arya Satyani/ Ariya Sacca], terdiri dari :
·KebenaranMulia tentang Adanya Penderitaan [DukkhaArya Satyani/ Dukkha Ariya Sacca].
·KebenaranMulia tentang Penyebab Penderitaan [DukkhaSamudya Arya Satyani/Dukka Samudaya Ariya Sacca].
·KebenaranMulia tentang Pelenyapan Penderitaan [DukkhaNirodha Arya Satyani/ Dukkha Nirodha Ariya Sacca].
·KebenaranMulia mengenai Jalan menuju Pelenyapan Penderitaan [Dukkha Nirodha Gamini

·Patipada Arya Satyani/ Dukkha Nirodha Gamini PatipadaAriya Sacca], yang mana
·mencakup
 Delapan Ruas Jalan Kemuliaan  [HastaArya Marga], yaitu :
1. Pandangan Benar [Samyag-drsti/Samma-ditthi].
2. Pikiran Benar[Samyag-samkalpa/ Samma-samkappa].
3. Ucapan Benar [Samyag-vag/Samma-vaca].
4. Perbuatan Benar [Samyag-karmanta/Samma-kammanta].
5. Mata Pencaharian Benar [Samyag-ajiva/ Samma-ajiva].
6. Usaha Benar [Samyag-vyayama/Samma- vayama].
7. Kesadaran Benar [Samyag-smrti/Samma-sati].
8. Konsentrasi Benar [Samyag-samadhi/Samma-samadhi].
bacaan seru >> Tao te Ching
C. Tiga Tanda Keberadaan AlamSemesta
 [Trilaksana/Tilakhana] , terdiri dari :
1. Ketidak-kekalan [Anitya/ Anicca].
2. Penderitaan [Dukkha].
3. Ketanpa-intian/Ketanpa-aku -an [Anatma / Anatta].
Hukum Sebab Akibat

[Pratityasamudpada / PatticcaSamuppada] : Hukum tentang sebabakibat yg saling berkaita (HUKUMKARMA) DAN Tiga Keranjang Sutra [Tripitaka/Tipitaka].



BUDDHA GAUTAMA WUJUD DAN KEHADIRAN BUDDHA


Buddha nir hanya dapat diketahui menggunakan hanya melihatwujud serta sifatNya semata-mata, lantaran wujud serta sifat luar tersebut bukanlahBuddha yg sejati. Jalan yang sahih buat mengetahui Buddha adalah denganjalan mencapai Pencerahan Sempurna. Buddha sejati tidak dapat dicermati sang matamanusia biasa, sehingga Sifat Agung seorang Buddha tidak dapat dilukiskandengan kata-istilah. Tetapi Buddha dapat mewujudkan diriNya dalam segala bentukdengan sifat yg serba luhur. Apabila seseorang bisa melihat kentara wujudNyaatau mengerti Sifat Agung Buddha, namun nir tertarik kepada wujudNya atausifatNya, dialah yg sesungguhnya yg telah memiliki kebijaksanaan untukmelihat serta mengetahui Buddha dengan benar.
Buddha pada Rumah

Fu-hauzi adalah seseorang pemuda yg berwatak nir sopan terhadap ibunyayang telah tua serta tinggal sendirian bersamanya. Fu-hauzi selain malas jugapemarah sekali, sehingga ibunya yang masih bekerja sendirian tadi seringmenjadi obyek amarahnya. Namun ibunya permanen tabah serta mencintai anaktunggalnya tadi.

Sampai suatu hari, pemuda ini menerima khabar bahwa pada seberang lautandekat puncak gunung, terdapat seseorang Buddha yang sangat sakti dimana setiappermintaan bisa dipenuhinya. Fu-hau-zi yg memang sifatnya malas, berminatuntuk bertemu Buddha tadi supaya dapat eksklusif memperoleh kesaktian sehinggatidak perlu susah bekerja. Maka berangkatlah Fu-hauzi seseorang diri yangtentunya tanpa pamit kepada ibunya.

Sampai di gunung seberang, dia bertemu menggunakan seseorang bhikshu tua sederhanayang telah berjenggot, maka diapun bertanya , "Kakek tua, saya inginbertemu menggunakan Buddha". Kakek tua tersebut yang mengetahui pemuda ini,menyahut, "Anak muda, kini Buddha itu sedang menunggu di rumahmu.ciri-cirinya adalah berpakaian terbalik serta sandal yg terbalik yg akanmenyambutmu pada depan pintu rumahmu. Pergilah menemuinya karena beliau sudah lamamenunggumu."

Merasa girang bahwa rupanya Buddha sudah tiba ke rumahnya danmenungguinya, maka Fu-hauzi segera pergi ke rumah sembari berpikir dalam hati,"Sungguh sakti Buddha tadi, serta benar-benar beruntung saya karena telahditunggui oleh Buddha pada tempat tinggal ". Sesampai pada depan pintu rumahnya, segeraFu-hauzi menggedor pintu serta memanggil nyaring ibunya buat membukakan pintu.ibunya yg sedang tidur siang, terkejut serta lantaran khawatir membuat anaknyamarah serta senang juga mendengar anaknya sudah balik sehabis pergi sekianlama tanpa permisi ,maka dengan tergopoh-gopoh bunda tua ini menggunakan bajuterbalik serta sandal terbalik. Segera dibukakannya pintu tempat tinggal , pemuda inimelihat persis ciri seorang Buddha yg digambarkan oleh bhikshu tua di gunungseberang, yg malah menangis memeluknya. Segera Hauzi berlutut pada depan ibunyadan sadar akan watak buruknya selama ini. Sejak itu Hauzi menjadi anak yangberbakti serta bekerja dengan rajin.

Demikianlah Buddha merupakan Pencerahan Sempurna, sehinggatidak bisa dicari menurut bentuk luar saja lantaran tidak berbentuk serta berwujud.tubuh Buddha merupakan badan tak pernah mati yg perwujudanNya merupakan Kebijaksanaan.pencerahan Sempurna memberitahuakn diri sebagai cahaya kebijaksanaan yang membangkitkanorang ke pada suatu kehidupan baru serta menyebabkan mereka terlahir pada tanahBuddha.
Ajaran esoterik menguraikan Buddha memiliki tiga rangkapbadan [Tri-Kaya], yaitu Dharma-Kaya, Sambogha-Kaya dan Nirmana-Kaya. Dharma-Kaya merupakan sumbernya Dharma, dimana adalah kesunyataansebagai hakikat yg hakiki tanpa bentuk serta rona. Buddha menjadi perwujudan Dharma-Kaya selalu berada di seluruhalam semesta, nir peduli apakah orang percaya atau nir percaya padakeberadaanNya. Sambogha-Kaya merupakansifat Agung Buddha yang adalah adonan Kasih Sayang serta Kebijaksanaan. Sambhogha-Kaya berwujud menjadi kekuatanatau cahaya yang hanya bisa dirasakan secara rohani, serta diwujudkan dalambentuk simbol menurut kelahiran serta kematian. Nirmana-Kayamerupakan Buddha Hidup atau Manusia Buddha yang berarti perwujudan fisik dariseorang Buddha, pada usaha melaksanakan misiNya kepada insan sebagaimanatercermin dalam tubuh Buddha Gautama. Buddha Gautama menggunakan menggunakanperwujudan Nirmana-Kaya membimbingumat insan, supaya dapat terbebaskan dari penderitaan lantaran umur tua dankematian. Dalam perwujudanNya sebagai Nirmana-kaya, terdapat Buddha Masa Lalu,Buddha Sekarang serta Buddha Yang Akan Datang. Buddha Masa Lalu merupakan sebelumkehadiran Buddha Gautama, yaitu BuddhaKanogamana, Buddha Kakusundha serta Buddha Kassapa. Sedangkan Buddha Yang Akan datang sebagaimana sabdaBuddha Gautama merupakan Buddha Maitreya[Metteya], yang sekarang masihbertugas sebagai Bodhisattva serta berdiam di Tanah Suci Tusita. Buddha Gautama bersabda, bahwa Bodhisattva Maitreya akanmenjadi Buddha Yang Akan Datang 5.000 tahun sehabis Parinibbana Buddha Gautama,atau berdasarkan perhitungan lain yaitu 5.670.000.000 tahun insan.

Bacaan Selanjutnya: to be beautiful


Kehadiran seorang Buddha yang telah mencapai PencerahanSempurna untuk mengajarkan Dharma di dunia ini sangatlah jarang terjadi.kehadiran Buddha di dunia ini, karena terpanggil oleh jeritan penderitaan umatmanusia. Muncul serta hilangnya Buddha merupakan suatu kenyataan dari hukum sebabakibat yang saling bergantungan, namun Kebuddhaan selalu ada serta dalam keadaanyang sama. Untuk itu sebagai umat Buddha hendaknya selalu tetap pada JalanPencerahan Sempurna, sehingga dapat mencapai kebijaksanaan sempurna, dimanatidak terpengaruh oleh kehadiran Buddha. Bentuk asli Buddha pada hakekatnyatidak akan muncul atau lenyap. Buddha selalu ada di sekeliling kita, serta didalam diri kita, namun sering kita tidak menyadarinya.
BuddhaGautama bersabda: "Sekarang Akuingat, Ananda, ketika Aku masuk ke dalam kumpulan orang-orang penting,orang-orang religius, perumahtangga, orang-orang dari kepercayaan lain, danberagam dewa; sebelum Aku duduk serta berbicara kepada mereka, Aku mengubahdiriKu sendiri menjadi seperti mereka, berbicara seperti mereka. Tatkala Akutelah selesai membabarkan Ajaran, mereka sangat gembira. Namun, mereka tidakmengetahui siapa Aku, bahkan setelah Aku tiada!" (Mahaparinibbana-sutta)



Selama matahari serta bulan tidak terbentuk, tidak terdapat cahaya cemerlang dari cahaya agung, tidak terdapat sinar agung; yang ada hanya kegelapan serta tanpa penglihatan.

Tidak ada siang maupun malam, tidak ada bulan, setengah bulan maupun musim-musim yang berganti. Namun ketika matahari serta bulan terbentuk, terdapatlah cahaya cemerlang dari cahaya agung, sinar agung; kegelapan serta tanpa penglihatan tidak lagi ada. Siang, malam, bulan, setengah bulan serta musim-musim berganti.


‘Dengan cara yang sama, selama sang Tathagata, Yang Mulia, Buddha Yang Tercerahkan Sepenuhnya tidak ada, maka tidak terdapat cahaya cemerlang dari cahaya agung (Dhamma), tidak terdapat sinar agung; yang ada hanya kegelapan serta tanpa penglihatan.



Tidak ada penegasan, tidak ada yang memperjelas Empat Kebenaran Mulia. Namun ketika sang Tathagata, Yang Mulia, Buddha Yang Tercerahkan Sepenuhnya lahir, maka terdapatlah cahaya cemerlang dari cahaya agung, sinar agung; tidak ada lagi kegelapan serta tanpa penglihatan. Terdapat sebuah penegasan, sebuah Ajaran, sebuah penjelasan, sebuah pernyataan, sebuah pendahuluan, sebuah analisis, sebuah penjelasan mengenai Empat Kebenaran Mulia.’