PIKIRAN BENAR DELAPAN RUAS JALAN KEMULIAAN

Dua. Pikiran Benar


Pikiran Benar dapat dibagi atas 3 ruas pengertian,yaitu :
- Pikiran yang tanpa keserakahan [lobha],kebencian [dosa] serta kebodohan batin[moha]
- Pikiran yang berisi cinta kasih [metta]
- Pikiran yang berisi afeksi [karuna]
Keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin adalahhalangan utama atau 3 racun global bagi kita dalam menuju Pencerahan. Kitaharus senantiasa berusaha buat memelihara pikiran benar, supaya sanggup mengatasitiga racun global tersebut, sehingga memasuki Jalan KeBuddhaan.
Pikiran adalah hal yang sangat mensugesti dalamusaha kita memperoleh Pencerahan. Pikiran yang nir dapat diatasi akanmerupakan halangan sehingga dapat menimbulkan sifat kebencian kepada orang laintanpa terdapat dasar sama sekali.
Mahabhikshu Menggendong Wanita Cantik

Dalam perjalanan menuju kembali ke vihara, seorang Mahabhikshu Zen bersamamuridnya seseorang bhikshu belia tiba pada tepian sungai yg deras. Pada saat ituseorang wanita muda manis dengan sandang jaman dulu (panjang hingga ke tumit)berdiri kebingungan di tepian sungai. Melihat Mahabhikshu dan bhikshu muda yangbermaksud menyeberang tersebut, maka perempuan muda ini meminta tolong untukdiseberangkan. Dengan spontan Mahabhikshu memperlihatkan kesediaannya untukmembantu, serta secara sigap mengendong wanita muda tersebut ke seberang. Bhikshumuda yang ikut menyeberang hanya bisa terpelongo menyaksikan pemandangantersebut yang berdasarkan pikiran beliau sangatlah nir pantas dilakukan olehgurunya.

Namun menjadi seseorang anak didik yang setia, maka bhikshu belia ini mengurungkanniatnya untuk menegur gurunya. Setelah 3 malam nir mampu tidur karenaselalu memikirkan tingkah laku gurunya tersebut, dimana sampai muncul kebencianyang sangat akbar terhadap gurunya. Maka akhirnya bhikshu belia ini memutuskanuntuk bertanya kepada gurunya, dimana apabila tidak diperoleh jawaban yangmemuaskan maka beliau akan berhenti sebagai muridnya.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali dengan mata yg masih kuyuh, bhikshumuda tersebut menemui gurunya yang sedang duduk minum teh. Mahabhikshu agakkaget pula melihat kemunculan muridnya yg nir umumnya tadi.sesampainya bhikshu belia ini, langsung dia menanyakan, "Pengajar, ini adapikiran yg menganggu aku dan sampai waktu ini masih belum bisa saya perolehjawabannya. Untuk itu harap guru mau menaruh penerangan. Kenapa guru tigahari yang lalu menggendong wanita belia cantik menyeberang sungai tanpa merasarisih, padahal itukan tidak sopan sama sekali?"

Mahabhikshu tersebut sempat bingung dan tidak mengerti apa yang dimaksudkarena peristiwa tadi sudah nir diingatnya lagi. Setelah dijelaskan lebihdetail, dan sesudah Mahabhikshu mengerti duduk persoalannya, maka diapuntertawa sambil mengungkapkan, "Ha...ha...ha..., muridku yang malang, guruhanyalah mengendongnya buat membantu dia menyeberangi sungai yang derastersebut , tetapi Anda benar-benar malang sekali, malah mengendongnya dari tigahari yang lalu sampai kini !"



Comments