FALSAFAH TIMUR KEHIDUPAN MENURUT ZEN

Apakah ini Makna Hidup?
Buddhisme - Zen sangat pragmatis dan membumi. Pada dasarnya ini adalah praktik, pengalaman, bukan teori atau dogma.
Zen tidak menganut filsafat atau iman eksklusif, serta tidak mempunyai dogma yang wajib diterima atau dipercaya oleh pengikutnya, namun secara tradisi mendapat konsep hukuman alam serta samsara.

Saya sangat yakin bahwa kita semua memegang kebijaksanaan intuitif tertentu pada diri kita masing-masing, serta itu adalah kebijaksanaan yg mengisyaratkan sifat alami kita yang harmonis serta saling bekerjasama.

Dan kebijaksanaan intuitif inilah yg ingin saya bagikan, yaitu semangat Zen. Zen adalah sekte Buddhisme yang serius pada latihan meditasi.

Kita mungkin tidak berlatih atau belajar Zen, meditasi, atau bahkan benar-benar akrab menggunakan Zen, tetapi kebijaksanaan yg dibicarakannya bergema menggunakan kita karena itu sejalan dengan cara kita merasa bahwa kita harus menjalani hidup kita.

Kita tidak perlu sebagai biksu Zen buat menemukan ide hebat dalam cara mereka menjalani kehidupan mereka. Kesederhanaan, konsentrasi, dan perhatian penuh dalam setiap kegiatan memiliki janji buat sepenuhnya membarui hayati  kita serta membuat  kita jauh lebih produktif.
Untuk menjaga tubuh pada keadaan sehat merupakan sebuah kewajiban ... Bila nir, kita nir akan bisa menjaga pikiran kita permanen bertenaga serta jernih." ~ Buddha
Sebagai guru Zen, Shunryu Suzuki menyampaikan, "Zen bukan semacam kegembiraan, namun konsentrasi dalam rutinitas sehari-hari misalnya biasa." Ini berarti dapat diakses sang seluruh orang dengan membuat beberapa praktik sederhana sebagai bagian menurut rutinitas kita.

Dalam kehidupan seseorang biksu Zen, meditasi duduk adalah keliru satu bagian terpenting dari kesehariannya. Latihan meditasi yang sahih hanya mengenai kehadiran. Kita dapat melakukan ini kapan saja, hanya duduk dan mengamati apa yg terjadi di kurang lebih kita, dan bagaimana perasaan pada pada tubuh kita tanpa terlalu memikirkannya.

Memasak, membersihkan, menari dan lain sebagainya adalah dua bagian terpenting menurut hari seorang biarawan Zen. Keduanya adalah cara hebat untuk melatih perhatian serta dapat menjadi ritual yg sangat baik buat dilakukan dalam saat eksklusif.
permukaan laut terganggu sang angin, maka pikiran serta emosi insan terganggu sang badai keadaan, tetapi bagian yg lebih pada berdasarkan bahari tidak terganggu sang badai. Setiap berdasarkan kita adalah wilayah kedamaian, di mana Diri tinggal selamanya pada anugrah. Buddha menyampaikan tentang Diri yg tercerahkan, "sangat dalam, tak terukur, tak terduga, seperti Samudra Lautan".
Zen percaya akan pentingnya keberadaan pada ketika sekarang, menjadi sadar akan diri yang kini . Seringkali, kita mengganti wajah atau kepribadian ketika terdapat orang lain di rumah kita, dibandingkan waktu kita sendirian. Mungkin kita menjadi kaku, atau kita bersembunyi serta bertindak berbeda. 

Dalam poly hal, kita sebagai tidak wajar lantaran kehadiran orang lain. Yang krusial adalah pengalaman aktual Zen. Pengalaman seperti itu akan berkontribusi secara signifikan untuk meredakan kecemasan insan modern, yang diliputi menggunakan efek mematikan dari autisme massa dan kehidupan yg mekanis.

Dalam Zen, kita berbicara mengenai disiplin. Disiplin utamanya merupakan 'nir mengikuti', atau nir terikat. Kita membiarkan setiap pemikiran yang tidak terkendali pulang menggunakan nir melekat padanya.

Objek disiplin Zen bertujuan buat memperoleh sudut pandang baru serta buat melihat esensi menurut setiap hal. Apabila kita mempunyai norma berpikir logis sinkron dengan aturan dualisme, lepaskan diri kita menurut itu dan ini akan memungkinkan datangnya sedikit pengetahuan menuju sudut pandang Zen.
Ketika Dunia berubah pada depan mata kita, setiap hari terdapat jalan baru, pilihan baru, pilihan baru saat kita telah mencapai tujuan, udara tampak lebih segar, rasa makanan lebih anggun serta kita sudah sebagai diri kita yg sepenuhnya.
Hidup merupakan tentang pilihan. Dari ketika kita bangun sampai kita dapat tidur, kita akan membuat banyak pilihan pada kehidupan sehari-hari kita. Namun akan ada saat, pada mana kita nir tahu pilihan yg tepat karena kita nir akrab dengannya serta konsekuensi darinya.
Menurut Zen, cara terbaik buat hayati adalah dengan menyeimbangkan hayati kita dan menjadi pahlawan sekaligus sebagai polos atau pemula misalnya anak kecil. Artinya, akan ada waktu di mana kita harus berani serta berani seperti seorang pahlawan, namun kita pula sanggup selembut serta lucu seperti anak mini .
Dengan mengetahui kapan menjadi siapa, kita akan membuat pilihan yang lebih baik serta mendapatkan kebahagiaan.
Petunjuk buat arti Zen
  • Karena Zen begitu sulit buat dijelaskan pada sini merupakan beberapa kutipan yg bisa membantu kita menerima pandangan baru tentangnya:.inti berdasarkan Buddhisme Zen merupakan mencapai kesadaran menggunakan melihat pikiran orisinil seorang (atau sifat orisinil) secara langsung; tanpa campur tangan intelek.
  • Zen memiliki pemahaman bisikan hati yang besar , hanya dengan 'memahaminya'.
  • Zen peduli dengan apa yg sebenarnya daripada apa yang kita pikirkan atau rasakan mengenai apa itu.
  • Zen memperhatikan hal-hal sebagaimana adanya, tanpa berusaha menafsirkannya.
  • Zen menunjuk sesuatu sebelum berpikir, sebelum semua wangsit Anda.
  • Kunci buat ke-Buddha-an dalam Zen hanyalah pengetahuan diri.
  • Menjadi manusia adalah sebagai seseorang Buddha. Sifat Buddha hanyalah nama lain buat sifat insan - sifat manusia sejati.
  • Zen hanya benar-benar hayati.
  • Zen adalah kependekan menurut Buddhisme Zen. Kadang-kadang disebut kepercayaan dan kadang-kadang dianggap filsafat.
  • Zen bukanlah filsafat atau agama.
  • Zen mencoba membebaskan pikiran dari perbudakan istilah-kata serta penyempitan logika.
  • Zen dalam pada dasarnya adalah seni melihat ke dalam sifat eksistensi diri sendiri, serta menampakan jalan berdasarkan belenggu menuju kebebasan.
  • Zen adalah meditasi.
Good luck and keep philosophical ❤️

FAKTA DAN LEGENDA ISTRI DEWA BRAHMA

Saraswati adalah Dewi Kebijaksanaan
Nama Saraswati (atau Sarasvati; Dewanagari: सरस्वती) asal dari "saras" (yang berarti "genre") serta "wati" (berarti "beliau yang memiliki ..."), yaitu "beliau yang memiliki aliran" atau dapat berarti sara yg berarti "esensi" dan swa yg berarti "diri" ".
Secara Etimologi asal berdasarkan istilah 'saras' dan 'wati'. Kata "saras" yg jua asal berdasarkan urat kata sansekerta "sr" memiliki arti mata air, terus-menerus atau sesuatu yang terus-menerus mengalir. Sedangkan Kata "wati" berarti yang mempunyai.
Jadi, Saraswati adalah simbol pengetahuan, alirannya (atau pertumbuhan) seperti sungai serta pengetahuannya sangat memikat, seperti wanita anggun. Tanpa dia hanya terdapat kekacauan dan kebingungan. Untuk mewujudkannya, seseorang wajib melampaui kesenangan alat dan bersukacita pada ketenangan jiwa.
Saraswati digambarkan menjadi Dewi anggun yg anggun dengan Empat lengan, mengenakan sari putih higienis serta duduk pada atas teratai putih.
Saraswati tidak menggunakan permata atau melukis dirinya sendiri menggunakan rona-rona cerah. Sari putih yg dia kenakan mencerminkan kemurniannya yang hakiki, penolakannya terhadap semua yg fundamental dan materialistik.
Saraswati mengatasi keinginan daging serta bersukacita dalam kekuatan pikiran sebagai pelindung kebijaksanaan murni. Dia mewujudkan seluruh yg murni dan luhur pada Alam.

Dalam Hinduisme Saraswati adalah dewi pengetahuan, musik, seni serta sains. Dia merupakan istri Brahma, juga dihormati sebagai Shakti-Nya. Sosoknya juga populer di kepercayaan Jain pada India barat serta tengah.
Sebagian orang Hindu percaya bahwa seluruh makhluk dilahirkan dari persatuan Brahma dan Sarasvati yang dimulai dengan Manu, insan pertama.

Lebih khusus lagi, putra Saraswati adalah resi (orang bijaksana) Sarasvata. Dia, dipelihara sang air yg melimpah menurut ibunya, mampu menahan Kekeringan Besar mitologi Hindu dan bertahan menjadi repositori definitif teks kudus Veda.

Sarasvati disembah pada saat datangnya musim semi (Januari-Februari), ketika citranya diambil dalam prosesi gembira, namun beliau juga dipanggil terus menerus dan dalam ketika ujian oleh murid dan oleh artis serta seniman menurut segala jenis. Sarasvati jua populer pada Jain serta mitologi Buddha.

Kisah serta Legenda Dewi Saraswati

Awalnya terdapat kekacauan. Semuanya terdapat pada keadaan tanpa bentuk serta cair. "Bagaimana saya membawa gangguan ini?" penasaran Brahma, sang pencipta. "Dengan Pengetahuan", istilah Dewi Saraswati.

Dalam mitologi Hindu, Saraswati merupakan istri dari Dewa Brahma yang agung. Namun, menurut beberapa tradisi, dia adalah istri pertama Wisnu. Ada beberapa variasi tentang pasangan Saraswati, namun kebanyakan menampilkan Brahma sebagai suaminya.

Dalam satu tradisi, beliau menikahi Brahma selesainya ia membantunya membangun alam semesta. Legenda lain mengklaim dia pertama kali menikah menggunakan Wisnu, dewa pemelihara trimurti. Wisnu memiliki tiga istri pada waktu itu, dan memutuskan buat memberikan Saraswati ke Brahma.

Brahma jarang secara aktif disembah. Dalam mitologi, ini dijelaskan menjadi akibat menurut kutukan dari Saraswati. Kutukan itu sahih-sahih dibawa melalui kesalahpahaman. 

Suatu hari, ketika, menunggu istrinya buat memulai upacara keagamaan yg krusial dan nir dapat memulai ritual sempurna waktu, Brahma meminta nasihat para tuhan.

Mereka menanggapi menggunakan membangun seorang istri baru untuknya, Gayatri, sehingga upacara sanggup berjalan sempurna waktu.

Namun, waktu Saraswati akhirnya muncul dia tidak senang melihat suaminya dengan wanita lain serta Saraswatipun mengutuk Brahma yg nir pernah disembah oleh manusia, meskipun beliau merupakan pencipta alam semesta.

Fakta Menarik Dewi Saraswati

  • Di dalam kesusastraan Weda, Saraswati adalah nama sungai yg diklaim Dewa Nadi ialah sungainya para ilahi. Sungai Saraswati terletak pada selatan wilayah Brahmawarta atau Kuruksetra. Di sebelah utara Kuruksetra ada sungai bernama sungai Dasdwati. Kedua sungai itu diyakini berasal berdasarkan Indraloka. Karena itulah diklaim Dewa Nadi.
  • Dewi Saraswati megutuk Dewa Brahma
Marah sang penampilannya tentang nafsu yg tidak terkendali Saraswati mengutuk Brahma, 
"Kamu sudah memenuhi global dengan kerinduan yang merupakan benih ketidakbahagiaan. Kamu telah membelah jiwa dalam daging. Kamu tidak layak untuk dihormati. Mungkin hampir nir ada kuil atau festival. Atas namamu." 
 Jadi terjadilah bahwa hanya terdapat dua kuil Brahma di India; satu di Pushkar, Rajasthan dan yang lainnya di Kumbakonam, Tamil Nadu.
  • Saraswati (atau Sarasvati) merupakan dewi Hindu belajar, kebijaksanaan, musik, dan estetika. 
  • Dewi Saraswati juga dikenal menjadi Bharati (kefasihan), Shatarupa (eksistensi), Vedamata ('mak menurut Veda'), Brahmi, Sarada, Vagisvari, dan Putkari.
  •  Saraswati pertama kali ada dalam Rgveda serta dalam teks-teks keagamaan kemudian
  • Saraswati diidentifikasi menjadi penemu Sanskrit (penemu bahasa Sanskerta)
  • dewi Saraswati memberi Ganesha hadiah pena serta tinta. Dia juga merupakan pelindung seni dan sains, dan istri tuhan Brahma
  •  Sarasvati pula dipuja menjadi dewi pembelajaran pada Jainisme serta sang beberapa sekte Buddha.
  • Lotus: Dewi Saraswati acapkali digambarkan sebagai perempuan manis berpakaian putih higienis acapkali duduk di atas teratai putih, yg melambangkan bahwa beliau didirikan dalam pengalaman "Kebenaran Mutlak". Dengan demikian, dia nir hanya mempunyai pengetahuan namun pula pengalaman Realitas Tertinggi. Lotus pada tangannya melambangkan pengetahuan sejati.
  • Dewi Saraswati adalah sakti dari Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta. Dewi Saraswati adalah Dewi yg menurunkan Ilmu Pengetahuan pada manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri, rakyat, bangsa serta negara dalam menjalani kehidupan.

Saraswati - Makna dan Simbol

Simbol adalah suatu tanda kultural yg berfungsi buat mengungkapkan suatu empiris yg tidak tampak atau suatu kebenaran yg tersembunyi.

Simbol keagamaan merupakan manifestasi menurut sesuatu yang kudus, yang menyangkut segala data keagamaan misalnya : gambar, arca, pratima, patung, upacara-upacara, sesajen, mitos-mitos dan sebagainya.

Makna serta simbol-simbol ini merupakan:
  • Berkulit putih, bermakna: sebagai dasar ilmu pengetahuan (vidya) yang putih, higienis serta suci
  • Kitab/pustaka ditangan kiri, bermakna: Semua bentuk ilmu dan sains yang bersifat se-kular. Tetapi walaupun vidya (ilmu pengetahuan spiritual) dapat mengarahkan kita ke moksha, tetapi avidya (ilmu pengetahuan sekular jangan diabaikan dulu). Seperti yg dijelaskan Isavasya-Upanishad: “Kita melampaui kelaparan dan da-haga melalui avidya, lalu baru melalui vidya meniti serta mencapai moksha.”
  • Veena, atau Wina bermakna : seni, musik, budaya dan bunyi AUM. Juga merupakan simbol keharmonisan pikiran, budhi, kehidupan dengan alam lingkungan. Wina simbol Rta yaitu hukum alam yg kekal serta pula melambangkan nada Brahman yaitu suara suci OM, yg merupakan musik alam semesta atau musik angkasa.
  • Akshamala/ganatri/tasbih di tangan kanan, bermakna: Ilmu pengetahuan spiritual itu lebih berarti daripada aneka macam sains yang bersifat secular (ditangan kiri). Akan namun bagaimanapun pentingnya buku-kitab serta ajaran aneka macam ilmu pengetahuan, tetapi tanpa penghayatan serta bakti yang nrimo, maka semua ajaran ini akan mubazir atau sia-sia.
  • Wajah anggun jelita dan kemerah-merahan, bermakna: Simbol kebodohan serta kemewahan duniawi yang sangat memukau tetapi menye-satkan (avidya).
  • Angsa (Hamsa), melambangkan: Bisa me-nyaring air serta memisahkan mana kotoran serta mana yang bisa dimakan, mana yang baik mana yang tidak baik, walaupun berada di pada air yg kotor dan keruh maupun Lumpur, (simbol vidya).
  • Merak , bermakna: berbulu indah, anggun dan brilian biarpun habitatnya pada hutan. Dan ber-sama dengan angsa bermakna sebagai wahana (indera, perangkat, penyampai pesan-pesan-Nya).
  • Bunga Teratai/Lotus, bermakna: sanggup tumbuh menggunakan fertile dan membentuk bunga yang in-dah walaupun hidupnya di atas air yg kotor.

TIPS MENARIK ALTAR HATI PEREMPUAN

Tips Menarik - Setiap perempuan dan setiap laki-laki pada hal cinta tidak sinkron, itu lantaran jiwa mereka sering merupakan produk menurut nilai inti serta latar belakang budaya mereka masing-masing, jadi pada dasarnya bahwa setiap orang itu unik dan setiap upaya buat memenangkan pujaan hati itu unik dan sulit.
Sebagai contoh, wanita pertama kali melihat usia sebelum mereka mengizinkan Anda masuk ke altar hati mereka. Beberapa perempuan lainnya ingin orang yang lebih tua, karena ini lebih aman dalam hayati mereka, serta sebagian wanita lainnya, mereka lebih menyukai seseorang yang lebih dekat menggunakan usia mereka sendiri sebagai akibatnya mereka bisa dewasa bersama.
Apakah aku bisa memasuki altar hati perempuan ? Sebelum Anda dapat menjawab pertanyaan teresebut, Anda wajib bertanya perihal pujaan hati yg ingin anda milikki; apakah dia mempunyai minat yg sama denganmu? Jika Anda seorang penari, apakah beliau suka menari? Apabila Anda bermain gitar, apakah ia suka menulis lirik lagu? Apabila Anda seseorang fotografer, apakah beliau senang selfie
Perempuan yg Anda sukai perlu memahami bahwa Anda mempunyai perasaan padanya, apabila Anda tidak ingin mengakuinya, abaikan beliau setidaknya tahu bahwa Anda bukan hanya orang asing baginya, dia mengenal Anda terlebih dahulu. Mungkin sebagai sahabat, sahabat sekelas, keliru satu sahabat temannya.
Setiap wanita memiliki kata atau kata-istilah yg akan memenangkan altar hatinya, sebagai akibatnya buat berbicara. Masalahnya adalah, ada miliaran wanita di global ini, serta masing-masing dari mereka betapa unik, sang karena itu terdapat miliaran kemungkinan kombinasi istilah-istilah yang mungkin berhasil buat menakhlukkan altar hati perempuan .

Intinya yg ingin aku katakan adalah temukan perempuan yang Anda sukai dan mulailah berkata semuanya. Anda harus menjadi kreatif di sini!!! Lalu sehabis Anda kehabisan kombinasi istilah-istilah normal, mulailah mencampurkannya. Bicaralah menggunakan cepat serta mulailah mengungkapkan hal-hal yang terdengar gila yang nir akan pernah ditebak. Berteriak padanya untuk memastikan beliau mendengar Anda.
Namun, nir terdapat kata-kata yang tepat buat memenangkan altar hati wanita. Yang bisa Anda lakukan adalah jujur, lembut, tenang, serta sangat sabar dengannya. Seorang wanita akan selalu menghargai seorang laki-laki yang berbicara kebenaran serta percaya diri pada cara dia berbicara.
Seorang pria sejati, akan selalu mendengarkan serta berada pada sana buat cinta pada hidupnya. Tidak peduli apapun yg terjadi. Jadi, bila Anda mencicipi cintanya dan ingin bersama perempuan istimewa ini buat jangka ketika yang lama , maka jadilah diri Anda sendiri, dan yg paling penting merupakan jangan pernah menyerah padanya.
Good Luck and keep philosophical

AJARAN TAO 15 LAO TZU DAPATKAH ENGKAU TETAP DIAM

Para guru antik pada serta halus
kebijaksanaan mereka tidak bisa pada duga
tidak ada cara buat melukiskannya
Kita hanya dapat melukiskan penampakannya 

Mereka berhati-hati
seperti orang yg sedang menyebrangi sungai berselimut es
waspada misalnya prajurit diwilayah musuh
                                                                                                               sopan misalnya seorang tamu
cair misalnya es yg mencair
dapat dibentuk misalnya sebatang balok kayu
bersifat mendapat misalnya lembah
jernih misalnya segelas air
Apakah engkau memiliki kesabaran menunggu
hingga lumpurnya mengendap
dan airnya terjenihkan
dapatkah engkau tetap diam
hingga tindakan yg tepat timbul dengan sendirinya

Sang guru nir mengusahakan pemenuhan
tidak mencari-cari pula tidak mengharapkan
dia hadir dan menyambut semua hal


JENISJENIS METODE MEDITASI

Meditasi merupakan suatu proses refleksi serta relaksasi. Proses relaksasi ini jua menaikkan genre darah dalam tubuh serta menaruh majemuk manfaat buat tingkat psikologis. Ini membantu penurunan kecemasan, perubahan suasana hati, depresi, serta iritasi sebagai akibatnya menciptakan Anda bebas stres.

Dalam kepercayaan Buddha istilah meditasi digunakan sebagai sinonim menurut semadi (samadhi) serta pengembangan batin (bhavana). Tradisi meditasi sudah dikenal pada zaman sebelum Buddha Gotama.


Buddha sendiri menyatakan bahwa ia mendapat pelajaran berdasarkan 2 orang brahmana yg terkenal yaitu Alara Kalama serta Uddaka Ramaputta, serta Gotama dapat menguasai seluruh teknik yoga sampai berhasil mencapai konsentrasi tingkat tertinggi menyamai oleh guru. Semadi sahih didefinisikan sebagai pikiran yang baik, yaitu pencerahan (citta) serta corak batin (cetasika) yang baik, terpusat dengan mapan pada satu objek.


Dalam kehidupan modern ketika ini, poly sekali terjadi kesalahan pemakaianobat terlarang menggunakan tujuan buat menenangkan pikiran yg pada akhirnyasering menyebabkan ketagihan sebagai akibatnya mendatangkan banyak sekali malapetaka.

Selainharus mengeluarkan uang yang nir sedikit hanya buat memperoleh ketenanganpikiran yg sebentar tadi, pula menyebabkan seseorang itu terperosok dalamjurang kebodohan batin yg akan menyeretnya pada penderitaan yangberkepanjangan.

Sangat disayangkan jika generasi muda waktu ini mengabaikan danmenganggap remeh ajaran antik meditasi yg sudah dikenal dalam sejarah manusiasejak lebih dari 5000 tahun yg kemudian, dimana ketenangan pikiran yg terbentukdari latihan meditasi ini akan selamanya tumbuh beserta pada latihan spiritualkita tanpa perlu mengeluarkan biaya sama sekali.

Dalam kehidupan ketika ini, dapat dirasakan manfaat yang akbar pada meditasimisalnya buat pelajar akan lebih mudah berkonsentrasi dalam mata pelajaransekolah, buat yang bekerja tentunya akan menjadi lebih produktif, ibu rumahtangga akan menjadi lebih tabah, buat para politikus yang sering melakukanmeditasi akan membuat keputusan pemerintahan yang arief serta bijaksana, danbagi para rohaniawan akan sebagai lebih bijaksana, damai serta senantiasamenyatu pada jati diri sejati, alam semesta serta Yang Maha Kuasa.

Demikian jua pada para pecandu narkotika serta orang-orang yang mengalamitekanan jiwa yang sulit disembuhkan, sudah terbukti banyak terapi penyembuhanmelalui meditasi tersebut dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Dinegara-negara eksklusif, kegiatan meditasi telah dijadikan aktivitas rutin setiaphari terhadap para narapidana yg berdiam di pada forum kemasyarakatan(penjara).


Hasil yang diperoleh ternyata sangat menggembirakan khususnya dalammembina para terpidana buat mempersiapkan mereka balik ke warga dengankebaikan budi pekerti serta moralitas yg tinggi.


Bagaimanapun kita tidaklahperlu menunggu hingga menderita tekanan jiwa atau masuk penjara buat belajarmeditasi, tentunya lebih baik sedia payung sebelum hujan daripada bayah kuyupdi tengah kehujanan.
Perlu dipahami juga, terdapat ad interim orang yang salah mengerti mengenaitujuan meditasi yg dilihat sebagai memperoleh ilmu waskita atau kekuatanbathin [iddhi] semata-mata, sepertipenglihatan nir terbatas [clairvoyant/dibba-cakku]dan indera pendengaran tidak terbatas [clairaudience/dibba-sota].

Memang kebolehan seperti itu bisa timbul apabila seseorang sudah mencapaitataran alam eksklusif dalam samadhi, namun perlu kita sadari bahwa kebolehanseperti ini masih berada dalam tataran alam yg sangat rendah.

Tanpa bimbinganseorang Guru Sejati, tak jarang akhirnya seorang itu tersesat dalam kebolehansemacam itu sehingga menyombongkan kebolehannya yg bisa menyebabkan orangtersebut akhirnya terperosok dalam jurang kebodohan batin.

Dengan makinberkembangnya ilmu teknologi waktu ini, maka seharusnya kitapun perlu menyadaribahwa kebolehan semacam itu sama sekali tidak perlu dibanggakan lagi, apalagidengan adanya dunia internet maka dalam sekejab saja semua orang pula bisamelakukan penglihatan, pembicaraan, serta telinga yg nir terbatas.
Negara Barat yang telah jenuh dengan berbagai kehidupan yg mengacu kepadakapitalisme serta liberalisme dimana pada akhirnya mengakibatkan berbagai efekkemerosotan batin, sudah mulai menoleh banyak sekali kebudayaan Timur, khususnyailmu menenangkan batin misalnya meditasi.

Tidaklah mengherankan apabila dariberbagai situs jaringan yg dapat dijumpai pada internet, masih ada banyaksekali serikat meditasi di berbagai negara yg memberikan suatu pusatkegiatan meditasi, ataupun pertemuan rutin pada acara retreat pada loka-tempattertentu selama beberapa hari, hanya buat melepaskan diri menurut kejenuhan atasberbagai aktivitas keduniawian.


Memilih Metode Meditasi

Berbagai metode meditasi yang dikenal sang banyak sekali agama ataupun ajaranspiritual yang berkembang dewasa ini, pada dasarnya mengandung nilai yang samauntuk membantu mengembangkan pikiran hening yg terkonsentrasi menggunakan memahamiKebenaran yg melandasinya.

Dengan pikiran yang terkonsentrasi ini kita akanmampu mengawasi segala nafsu hasrat, senang serta benci, susah serta sedih,menyadari bahwa seluruh itu tidak abadi adanya, penuh penderitaan serta tanpa intiadanya.


Apabila kita ingin berlatih meditasi, maka kita wajib mampu juga untukmemilih salah satu metode meditasi yg cocok dengan kepribadian kita.

Metodeyang cocok ini bisa diukur menurut munculnya kebijaksanaan serta ketenangan batinkita setelah belajar metode meditasi tadi. Sebaiknya banyak sekali metodemeditasi yang sekarang banyak dijabarkan pada bentuk buku bacaan tersebutdapat dilakukan dengan bimbingan seseorang guru yang memang telah diketahuiberpengalaman dalam meditasi.


Berikut akan diuraikan sekilas berbagai metodemeditasi yang diketahui dalam umumnya.
Buddhisme Mahayana mengembangkanempat metode meditasi sebagaimana tadi dalam ajaran Yogacara, Lankavatara Sutra, yaitu :
BalopacarikaDhyana, yaitu meditasiyang dilakukan sang Sravaka serta Pratyekabuddha dengan merenungkantentang Ketidakkekalan berdasarkan sifat ke-saya-an.

ArtapravicayaDhyana, yaitu meditasiyang dilaksanakan oleh para Bodhisattvayang sudah mengerti hakekat Keberadaan dari alam semesta.

TathatalambanaDhyana, yaitu meditasiyang terdiri menurut pengkajian atas Keberadaan menurut Kebenaran sertamerenungkannya.

Tathagata Dhyana, yaitu meditasi yang dilakukan sang para Tathagata yg sudah mengalamiPengetahuan yang Tertinggi serta selalu bersedia buat mengabdi pada semuamakhluk.

Buddhisme Theravada mengenalempat tahapan meditasi yaitu, pertama, pengumpulan pengalaman menurut meditasi Triratna (Buddha, Dharma serta Sangha) , ke 2, meditasi tubuh; ketiga,meditasi kehilangan tubuh serta keempat, meditasi cinta kasih universal [metta] . Terdapat 2 latihan utamameditasi dalam Buddhisme Theravada [satiphatana] yang dikenal, yaitu :
Samatha atau Meditasi Sikap Tenang, yaitu konsentrasi pada suatuobyek dengan tidak membiarkan pikiran berkelana pada hal-hal lain. Misalnyakonsentrasi dalam keluar masuknya nafas [anapanasati];berjalan menggunakan konsentrasi mobilitas langkah [cankamana];konsentrasi untuk membangkitkan kasih sayang [metta] ; konsentrasi menggunakan pengucapan mantra sesuai dengan keluarmasuknya nafas contohnya BUD (tarikan nafas) DHO (hembusan nafas).

Vipassana, atau Meditasi Pandangan Terang, yaitu menggunakan membukapikiran kepada segala sesuatu dari sifat dasar menurut Ketidakkekalan [anicca]; penderitaan [dukkha] serta tanpa inti / tanpa aku [anatta] buat mengusut fenomenajasmani serta mental.
Buddhisme Tantrayanamengembangkan 3 (tiga) tahapan meditasi menjadi latihan Penyadaran Diri,terdiri dari:
Meditasi Mandala, yaitu konsentrasi meditasi menggunakan orientasi diri menujukebersamaan dengan alam semesta.

Meditasi Mantra, yaitu konsentrasi diri dalam meditasi denganmendengarkan suara-suara gaib.

MeditasiVisualisasi, yaitu meditasiyang dilakukan sehabis merampungkan tahapan meditasi Mandala serta Mantra dimanadalam konsentrasi meditasi ini akan merasakan kekuatan halus yg nyata sepertikehadiran para Bodhisattva.

Buddhisme Zen mengenalMeditasi Zazen , yaitu suatu carameditasi menggunakan duduk dalam saat yang lama dengan posisi yang dianggap lotus [Sesshin]. Meditasi tadi dilakukandengan menghadap ke tembok dalam ruangan spesifik yg dianggap Zendo.

Dalam ajaran kuno misalnya yg terdapat pada aneka macam genre Yoga dariIndia dikenal adanya metode pembangkitan Kundalini(suatu gulungan tiga setengah bulat yg pada keadaan 'tidur' beradadi bawah tulang ekor) dengan pembukaan cakra mulai menurut cakra dasar [muladhara] sampai cakra mahkota [sahasrara].

Dalam tubuh insan terdapattujuh cakra utama yg melewati jalur utama [sushumna], yaitu cakra yg terletak di ujung tulang ekor ataudisebut cakra dasar [muladhara],cakra organ kelamin [svadisthana],cakra pusar [manipura], cakra jantung[anahata], cakra tenggorokan [vishuddhi], cakra mata kebijaksanaan [ajna] serta cakra mahkota [sahasrara]. 


Selain tujuh cakra utamatersebut masih terdapat banyak sekali cakra-cakra biasa serta cakra mini yangseluruhnya berjumlah 365 buah. Proses pembukaan cakra itu sendiri sebenarnyabertujuan untuk membersihkan timbunan karma yang mana biasanya akan lebihefektif apabila dalam latihan disertai dengan pikiran, ucapan serta perbuatanyang baik. 


Namun perlu diingat jua bahwa teknik pembangkitan Kundalini tersebut bila tidakdibimbing secara sahih sang seorang Pengajar Sejati akan mengakibatkan impak sampingnegatif yang bisa mempengaruhi taraf kesadaran jiwa orang bersangkutan.


Perkembangan lebih lanjut menurut teknik pencucian cakra ini pada akhirnya dapatdilakukan oleh seseorang Guru Sejati yang mana mampu membantu muridnya untukmelewati proses pembersihan cakra dengan membuka langsung cakra matakebijaksanaan [ajna] sehingga sangmurid tidak membuang waktu terlalu lama hanya untuk menjalani proses pembukaancakra di bawah alis mata yang biasanya dapat menimbulkan efek samping negatifyang lebih besar khususnya pada saat pembukaan cakra alat kelamin serta cakrajantung.


Tujuan terakhir meditasi adalah sama dengan tujuan akhir dari Buddha Dharma, yaitu untuk mencapai Nirwana, serta menghapuskan, serta diluar bentuk-bentuk pengalaman manusia biasa.


Oleh karena itu mereka tidak banyak membicarakan tentang Nirwana sebelum mendapat kemajuan untuk mencapainya sendiri, sebagai suatu jalan yang langsung diluar pemikiran logika serta rasa pencerapan.


Akan tetapi dalam agama Buddha lebih banyak mengarahkan pelajarannya pada dua macam yang lebih penting, langsung, nyata, serta dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan pengalaman.


Pertama adalah pemeliharaan serta bertambahnya serta berkembangnya perasaan-perasaan yang positif serta mulia, seperti: cinta kasih, kasih sayang, kesucian batin, keseimbangan, serta perasaan simpati pada orang lain. Dan yang kedua adalah melenyapkan kelobaan, kebencian, kegelapan batin, kesombongan, nafsu-nafsu, serta semua perasaan negatif (buruk).

ZEN MEDITATION MIND CONTROL

Mind ControlThe Buddha said: "The world is controlled by the mind, the mind of the world is disturbed, and the thought itself is one thing that brings all the others under its control." (Samyutta Nikaya I, 39)
The mind is the source of all calamities and virtues in this world. Negative thoughts will create negative things, otherwise positive thoughts will create positive things as well.
Sometimes the mind becomes wildly uncontrollable like a Sun-Go-Kong magic monkey who constantly jumps and moves nonstop. The mouth can be controlled when it will speak and still, the body can be set to be still and move, but the mind is the most difficult thing to control. The mind that is difficult to control will then affect our mouth and body. So that uncontrollable mind will produce various actions from speech and actions that can cause suffering. Happiness can be achieved if we have managed to control the mind well.
The Buddha said: "It is difficult to be controlled by a wicked mind and to wander as it pleases, it is good to control the mind, a good mind control will bring happiness." (Dhammapada, 35)
There is often a misunderstanding that meditation is emptying the mind so that we are afraid to meditate. The mind is not a form containing where it needs to be emptied. The mind is always moving and attached to the various forms of desire that arise from sight, smell and perceived feeling. So that happy mind wanders need to be controlled by silencing the form of outer sight, negating the sound of outside hearing, describing smell and perceived taste. The outer forms that are seen are only the mind-makers within us. Understanding this will lead us to a deep level of personal authenticity that can only be felt intuitively.
Flag Or Wind Moves
Mahabhikshu The Sixth Elders Zen, Hui-neng one day arrives at the Fa-hsing Vihara and sees the two monks disagreeing with an emotion once in front of a flagpole.
One of the monks said, "If there is no wind, how can the flag fly? That is why I say that the wind is moving."
The other bhikshu replied with emotion too, "If there is no flag, how can we know that the wind is moving? So I think that the flag is moving." This argument eventually turns into a coachman's debate in which each insists on their own most correct opinion.
Hui-neng finally intervened and said, "There's really nothing to argue about, I want to solve this problem, it's not a moving wind, nor a moving flag.

One's view is often different because of the underlying concepts of thought which make a difference. When our mind is calm, everything will be in happiness. As the mind moves, various concepts will be formed. Without realizing the essence of the dilema the mind itself will bundle us in an endless circle of suffering. How to escape from that conception of mind is important and one of the main points of the Buddha's teaching. Mind is often formed by attachment to intellectual understanding. In reality we can be trapped in thinking and not thinking is a contradiction. But the meaning implied in it, has its own meaning.
Thinking Not to Think
A Mahabhikshu Zen is meditating. A young monk passed by, waiting for him to finish meditation, and asked, "The temperature sits here silently like a rock. What's the temperature of mind?"
Mahabhikshu answered, "I am thinking of not thinking."
The young monk asked further, "How does temperature do it?"
Mahabhikshu replied, "With no thinking."

Thoughts are not necessarily sought to be controlled, but a subdued consciousness with no imaginative thoughts will lead us to the stage of attainment of enlightenment.

Not Successfully Finding the Mind
Shen-kuang Hui-k'o went to Bodhidharma and said, "My mind is not calm, please help me to calm my chaotic mind!"
Bodhidharma replied, "Where to bring your mind here! I will calm him down for you!"
Hui-k'o amazedly exclaimed, "I can not find my mind!"
Bodhidharma smiled and said, "I have calmed your mind."
At that very moment Hui-k'o attained enlightenment.

The mind is hard to find or to see because it is so gentle, subtle and moving as it pleases. If we can keep our minds we will live with wisdom and happiness.
The Buddha said: "The mind is very difficult to see, very soft and smooth, the mind moves at will, the wise man always keeps his mind, the one who keeps his mind happy." (Dhammapada, 36)

SANGHA PEMUDA MENIRU BUDDHA


Sang Buddha bersabda : " Tinggalkan apa yang telah kemudian, yang akan datang juga yangsekarang (kemelekatan terhadap lima grup kehidupan) dan capailah ` PantaiSeberang ' (nibbana). Dengan pikiran yg sudah bebas berdasarkan segala sesuatu, makaengkau tidak akan mengalami kelahiran dan kelapukan lagi."(Dhammapada, 348).
Sangha yang pada permulaannya adalah merupakan persaudaraan paraBhikshu/Bhikkhu, sekarang sudah mengalami perkembangan terutama dalam ajaranBuddhisme Mahayana, dimana meliputijuga para Bhikshuni/Bhikkhuni dan umat Buddha laki-laki dan wanita yang bertujuanuntuk memperoleh kedudukan Bodhisattva.
Bhikshu/ni [Bhikkhu/ni] adalah seseorang yang sebagai anak didik Sang Buddha,dimana sudah memisahkan diri dari segala hubungan sanak keluarganya danmenganut Dharma dan tidak mempunyai loka kediaman lagi bagi badan danpikirannya, yg berarti sudah nir mempunyai tempat tinggal, demikianlah SabdaSang Buddha.
Peraturan serta rapikan tertib serta rapikan susila seorang Bhikshu/ni diatur dalamVinaya Pitaka. Kehidupan seorangBhiksu/ni bukanlah kehidupan yg mudah. Dia tidak akan dapat melakukankewajibannya, jika dia nir dapat membebaskan pikirannya menurut ketamakan dankemarahan atau nir dapat menguasai pikiran atau kelima inderanya [panca-skandha].
Terdapat lima sifat primer yg harus diperhatikan oleh seorangBhikshu/Bhikkhu [Navakabhikkhu-Dhamma],yaitu:
Mengendalikan diri sinkron dengan peraturan Pratimoksa [Patimokkha] dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang sang SangBuddha serta hanya melakukan hal-hal yang diajarkan oleh Sang Buddha.
Mengendalikan Indera mata, indera pendengaran, hidung, lidah, badanjasmani dan pikiran. Demikian pula jangan membiarkan diri hanyut dalamkegembiraan duniawi atau kebencian terhadap segala bentuk-bentuk luar.
Tidak bertingkah laku terlalu ribut, kasar ataupunterlalu poly berbicara.
Selalu mengusahakan berdiam diri di loka-loka yangsunyi
Senantiasa membina diri sebagai akibatnya mempunyai kebijaksanaandan pengertian yg sahih.
Tugas atau misi suci seseorang Bhikshu/ni adalah memberikan penerangantentang Ajaran Sang Buddha, dimana beliau mesti berkhotbah tentang Dharma padasetiap orang, meluruskan faham yang keliru, menolong orang buat memilikipengertian sahih, melakukan bepergian pada manapun dalam berbagi Dharma,walaupun wajib mengorbankan jiwanya sendiri. Dalam memberikan khotbah Dharma,maka masih ada 5 sifat utama yang harus diperhatikan, yaitu :
Menerangkan Dharma secara sistimatis dengan tanpameloncat ataupun menyingkat bagian eksklusif sebagai akibatnya mengurangi arti yangsebenarnya.
Memberikan alasan yang jelas pada pendengar sehinggamereka menjadi mengerti
Memiliki cinta-kasih [metta]yg mendalam dengan harapan agar para pendengar bisa memetik faedah darikhotbah Dharma yang diberikannya.
Tidak bertujuan buat memiliki keuntungan materi bagidirinya sendiri
Tidak mengunggulkan diri sendiri dan merendahkan oranglain.
Terdapat Empat Persoalan Utama yg harus diperhatikan oleh paraBhikshu/ni, yaitu :
Memperhatikan kelakuan diri sendiri.
Memperhatikan dan menentukan ucapan-ucapan mereka, ketikamereka mendekati dan mengajar orang lain.
Memperhatikan dan mengetahui motif mereka, agar merekadapat mengajar dan mengakhiri apa yg ingin mereka selesaikan.
Memperhatikan rasa belas kasihan yg besar .
Seorang Bhikshu/ni haruslah dapat menjadi teman sejati [kalyanamitra/kalyanamitta] bagi oranglain menggunakan senantiasa memperhatikan hal-hal berikut :
Priya [Piyo] : mengakibatkan afeksi, lemah lembut, dan menyenangkan

Guru [Garu] : dihormati, dalam pergaulan menimbulkan ketentramanhati dan terasa kondusif

Bhavanija[Bhavaniyo] : menimbulkankemajuan batin atau dijunjung, bisa membimbing ke arah yg baik danmenimbulkan kebijaksanaan

Vaktr ca [Vattaca] : pandai berbicarauntuk hal-hal yang baik sehingga mengakibatkan pengertian serta dapat dijadikanteman berunding dalam kesulitan

Vacasksama[Vacanakkhamo] : sabar dalammendengar pembicaraan, nir merasa jemu serta dapat bertukar pikiran secara baikdan menyenangkan

Gambhiranca kathamkartr [Gambhiranca katham] : mampumemberikan penjelasan/penjelasan dilema yang sulit sehingga timbulpengertian yg baik bagi yg bertanya dan memberikan petunjuk buat mengatasipersoalan tersebut.

No catthaneniyojaye [No catthane niyojaye] : nir menerangkan jalan yang sesat atau menghancurkan kehidupan oranglain.
Sebagai umat umum maka kitapun wajib senantiasa mengingat bahwa Sangha merupakan loka yg tiadabandingannya bagi kita buat menanam benih perbuatan baik dimana laksana sebuahladang dengan tanah fertile serta tentunya hasil yang berlimpah akan dapatdiharapkan. Kitapun janganlah menganggap remeh anggota Sangha hanya karena penampilannya yang sederhana, merendah diri danseadanya saja.
Pemuda Meniru Buddha

Niu-tzu, merupakan seorangpemuda yang senang sekali menilik meditasi serta menggunakan rutin belajar bersamaseorang Mahabhikshu. Setelah sekian usang belajar dan merasa sudah mencapaitingkat tertentu, maka Niu-tzu terdorong buat menilai dirinya sendiri , dandiapun bertanya pada Mahabhikshu , "Suhu, bagaimanakah kemajuan meditasisaya selama ini?" . Mahabhikshu tersebut menyampaikan, "Bagus sekali,indah sekali....., Anda telah duduk menggunakan sempurna misalnya Sang Buddha."Niu-tzu bahagia sekali menerima kebanggaan tadi serta bangga sekali hatinya.

Mahabhikshu yang mengetahuipemuda ini dan terdorong buat menguji pemuda tersebut bertanya lebih lanjut,"Menurut Niu-tzu, jikalau Suhu meditasinya bagaimana?" Niu-tzu yangmerasa telah lebih maju meditasinya serta memang selama ini tak jarang merasa gelikalau melihat postur meditasi Mahabhikshu tersebut, merasa mempunyai kesempatanuntuk melepaskan ganjalan hatinya, "Suhu maaf dulu yah, akan tetapi lantaran sayaharus bicara sejujurnya, maka postur meditasi Suhu persis bentuknya misalnya taikerbau." (tai kerbau yang berbentuk kerucut, kecil di atas serta melebar kebawah, diumpamakan dengan jubah Mahabhikshu yg bergelai menutupi keseluruhankaki dalam ketika duduk meditasi, sebagai akibatnya berbentuk kerucut).

Hari itu, Niu-tzu denganriang balik ke rumah serta menceritakan pengalaman tersebut pada adiknya,"Ha..ha...ha..., adikku sayang, hari ini kakak senang sekali lantaran telahberhasil mencapai meditasi seperti Sang Buddha." Adiknya yg relatif bingungmenanyakan lebih lanjut dan sesudah mengetahui persis cerita menurut kakaknya,diapun berkomentar, "Kakak telah keliru besar sekali, jika di dalampikiran kakak hanya ada tai kerbau, maka di pada pikiran Suhu hanya terdapat SangBuddha."
Para Bhikshu/ni berdasarkan berbagai aliran serta sekte Buddhismedapat dicermati perbedaannya menurut jubah yg dikenakannya dan pada menjalankanpuja bhakti. Namun dalam pada dasarnya ajaran yang disampaikan merupakan sama yaituAjaran Sang Buddha, hanya perbedaannya terdapat dalam rapikan cara penyampaiannya.kemunculan banyak sekali genre dan sekte Buddhisme yg terdapat waktu ini terjadisesudah Sang Buddha Parinirvana, dimana bisa dicermati menurut adanyakonsili-konsili yang diadakan .
Ketika kita menyatakan berlindung pada Sangha (SanghangSaranang Gacchami) berarti kita harus menghormati para Bhikkhu/Bhikshu danBhikkhuni/Bhishuni tanpa membedakan apakah mereka sudah mencapai tingkat arahatatau belum, karena para anggota Sangha telah menyadari Kebenaran Ajaran SangBuddha serta mereka pula membantu para umat buat menyadari Ajaran Sang Buddha.demikian jua para anggota Sangha mengingatkan kita mengenai Tri-Ratna

SEBAB AKIBAT YANG SALING BERGANTUNGAN DAN KEBENARAN

Terdapat 2 Kebenaran yang harus disadari dalam Ajaran Sang Buddha yaituKebenaran Duniawi [Sammati-satya/Sammuti-sacca]dan Kebenaran Tertinggi/Akhir [Paramartha-satya/Paramattha-sacca].

Nagarjuna yang adalah peletakdasar doktrin Sunyata dalam sekte Madhyamakapada pertengahan abad kedua, mengungkapkan, "Ajaran Sang Buddha berdasarkan atas dua Kebenaran, yaituKebenaran Duniawi (Sammuti-sacca/Sammati-satya) serta Kebenaran Tertinggi/Akhir(Paramattha-sacca/Paramartha-satya). Mereka yang nir mengerti perbedaanantara 2 Kebenaran ini nir akan mmahami arti yg mendalam menurut Ajaran SangBuddha."



Kebenaran Duniawi adalah adalah suatu persepsi atas kebenaran umumdimana segala sesuatu adalah benar-benar-sungguh ada karena secara langsungdirasakan dan diperkuat oleh bukti-bukti ilmiah.

Sedangkan Kebenaran Akhirdapatlah diidentikkan dengan Kekosongan [Sunyata/Sunnata].kebenaran Akhir ini nir mendapat adanya disparitas subyek serta obyek dimanatidak berasal-mula dan nir hancur.


Kebenaran Akhir nir bisa diuraikandengan istilah-kata dan nir dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan karenaberhubungan menggunakan hal yg transendental dimana hanya dapat direalisasikanoleh diri sendiri, sebagai akibatnya nir bisa dijelaskan atau ditransfer olehseseorang pada orang lain.


Tanpa adanya pencerahan disparitas terhadap keduaKebenaran tersebut maka akan sulit sekali bisa menyelami hakikat yg dalamdari Ajaran Sang Buddha.

“Dhamma itu latif pada awalnya, indah dalam pertengahannya dan latif dalam akhirnya” -Buddha
Sri Buddha serta jua para ahli Abhidhamma yg diskusi-diskusi mereka dari pada pedagogi Sri Buddha, secara pasti menyampaikan bahwa Kebenaran Sejati/Mutlak tidaklah lebih tinggi berdasarkan Kebenaran Konvensional/Relatif dan tidak terdapat disparitas pada tingkat antara keduanya.

Yang paling penting, ke 2 Kebenaran ini bisa digunakan buat mencapai pemahaman mendalam serta mengikuti jalan menuju Pencerahan. Sri Buddha telah memakai ke 2 Kebenaran ini pada pengajaran-Nya tergantung dalam kemampuan intelektual dari para pendengar.

Menurut ajaran Buddha, kebenaran itu satu dan tiada duanya. Kebenaran yg satu itu merupakan kebenaran yang nir diperdebatkan  sang siapapun. Misalnya, setiap orang tidak ingin hidup menderita adalah sebuah kebenaran yg tidak dipungkiri dan dibantah siapapun. Orang miskin-kaya, laki-laki -wanita, tua-belia, cantik-jelek semua ingin bebas dari derita batin maupun fisik. Ini adalah model kebenaran yang diungkapkan pada ajaran Buddhis.

SEBAB AKIBAT YANG SALING BERGANTUNGAN DAN KEBAHAGIAAN

Sebab Akibat yg SalingBergantungan dan Kebahagiaan.
Sebagian kalangan yang nir mengerti tentang Buddhisme berpendapat bahwaagama Buddha mengajarkan penderitaan. Hal ini tidak benar adanya lantaran justrudi dalam penderitaan ini kita bisa menemukan kebahagiaan yang sejati sehinggamembawa kita pada kesucian pikiran sebagaimana dikatakan sang Sang Buddhadalam Samyutta Nikaya :
"Penderitaan menimbulkan Kepercayaan [Saddha];

Saddha mengakibatkan rasa gembira[Pamoja];

Pamojja mengakibatkan Kesenangan [Piti];

Piti mengakibatkan Ketenangan [Passadhi];

Passadhi menimbulkan Kebahagiaan[Sukha];

Sukha menyebabkan Pemusatan Pikiran[Samadhi];

Samadhi mengakibatkan Pengetahuan danPandangan akan benda-benda sebagaimana adanya [Yathabhutananadassana];

Yathabhutananadassana mengakibatkan rasabenci [Nibbida];

Nibbida mengakibatkan Ketidakmelekatan[Viraga];

Viraga mengakibatkan Pelepasan [Vimutti];


Vimutti menyebabkan Pemadaman NafsuKeinginan [Khaye Nana] yaitu Pencapaian tahap Kesucian" .

HUKUM SEBAB AKIBAT YANG SALING BERGANTUNGAN DAN NIDANAS


Hukum Sebab Akibat
Hukum karena akibat menaruh suatu pengertian atas timbulnya suatu kejadianberdasarkan karena sebelumnya. Ketidak-tahuan adalah suatu maya atau khayalanyang kuat yang mengakibatkan kita menjalani proses lahir dan mati terus menerus.sang Buddha menguraikan adanya duabelas rantai yang saling bergantungan dimanamerupakan karena-muasal berdasarkan penderitaan manusia dan cara pengakhirannya , yaitu:
Dari Ketidak-tahuan [Avidya/Avijja]sebagai karena timbul Bentuk-bentuk Karma [Samskaras/ Samkhara]
Dari Bentuk-bentuk Karma menjadi karena timbulnyaKesadaran [Vijnana/Vinnana]
Dari Kesadaran menjadi karena timbulnya Nama serta Wujud [Nama-rupa]
Dari Nama serta Wujud sebagai timbulnya Enam BidangPengertian [Sad-ayatana/Salayatana]
Dari Enam Bidang Pengertian menjadi sebab timbulnyaHubungan [Sparca/Phassa]
Dari Hubungan menjadi sebab timbulnya Perasaan [Vedana/ Vadana]
Dari Hubungan menjadi sebab timbulnya Keinginan [Trsna/ Tanha]
Dari Keinginan sebagai sebab timbulnyaKetamakan/Kemelekatan [Upadana]
Dari Kemelekatan menjadi karena timbulnya Kejadian [Bhava]
Dari Kejadian menjadi karena timbulnya Kelahiran [Jati]
Dari Kelahiran sebagai sebab timbulnya usia tua,kematian, duka-cita, ratapan, perasaan sakit, kekesalan, dan keputusasaan [Jara Marana].
Fenomena demikian sering dikaitkan bahwa seluruh alam semesta ini tidakdapat diketahui permulaan ataupun akhirnya, sebagai akibatnya alasan adanya`sebab-pertama' (first-cause)bukanlah menjadi masalah dalam pengertian Buddhisme. Namun disisi lain dapatjuga dikatakan bahwa terhentinya suatu rangkaian fenomena kehidupan tersebutdapat didahului dengan berhentinya syarat yang mendahuluinya. Hubungan sebabakibat tersebut memperlihatkan suatu kebenaran dari keadaan yang sebenarnya,dimana tidak terdapat suatu kondisi yang timbul tanpa adanya suatu sebab.dengan menghayati Hukum Sebab Akibat ini maka kitapun akan bisa terbebas daripandangan yang salah mengenai kehidupan ini.

Perbuatan para Buddha serta Arahat telah tidak bisa diklaim bentuk-bentukkarma [samkhara] lantaran mereka telahmenghancurkan ketidak-tahuan [avijja].sang Buddha berkata bahwa dengan menghancurkan maya/imajinasi dan menembuskegelapan yang tebal, tidak akan mengembara lagi; sebab- dampak tiada lagi padamereka. 

HUKUM SEBAB AKIBAT YANG SALING BERGANTUNGAN DAN KELAHIRAN KEMBALI



Segala sesuatu asal dari sebab serta syarat. Suatu kecambah, contohnya,berasal menurut biji atau benih serta pertumbuhannya tergantung pada tanah,kelembaban, suhu serta mentari . Jika terdapat suatu kondisi yg kurang, makakecambah tadi tidak akan dapat tumbuh. Nyala lampu minyak tergantung darisumbu serta minyak, sehingga apabila sumbunya telah terbakar semua atau minyaknyatelah habis, maka nyala lampu tersebut akan padam. Demikian juga dengankehidupan ini dari dari sebab serta kondisi, bukan karena suatu kesempatansaja.
Sebab - Akibat yang SalingBergantungan dan Kelahiran Kembali.
Sebagaimana nyala lampu minyak yang tergantung dalam sumbu serta minyak untukkeberadaannya, demikian pula dengan kelahiran kembali (tumimbal lahir) danpenderitaan terjadi tergantung dalam kesesatan pikiran serta karma.
Pikiran adalah sesat adanya sejauh masih belum bebas berdasarkan ketidak-pedulianatau ketidak-tahuan, cita-cita, kemelekatan. Kebodohan batin merupakankegagalan melihat sesuatu sebagaimana adanya. Selain ketidak-tahuan, kitaselalu berkeinginan buat menerima hal-hal yang menyenangkan, sehinggamenimbulkan kemelekatan. Kita gagal buat tahu bahwa hal-hal yangmenyenangkan seperti kekayaan, persahabatan, usia muda serta bahkan kehidupan adalahtidak abadi adanya. Semua ini misalnya memenggam pasir pada tangan, dimana akanlolos semua melalui jari tangan.
Pikiran sesat akan menyebabkan perbuatan tercela pada usaha mendapatkanapa yg diinginkan, dimana akhirnya akan sebagai terbiasa. Jika seseorangsudah mendapatkan apa yang dia mau secara tercela, maka dia selalu berusahamelakukannya lagi dalam kesempatan lain. Akhirnya ketidak-jujuran sebagai suatukebiasaan. Bagaimanapun terdapat juga orang yg mendapatkan sesuatu menggunakan bekerjakeras, sebagai akibatnya mendorong orang tersebut buat bekerja keras pada setiappekerjaan, dimana akhirnya kerja keras menjadi suatu kebiasaan.
Dengan istilah lain, kebiasaan yg ada ikut membentuk dan adalah bagiandari suatu kepribadian. Jika kita menghadapi suatu situasi baru, kita akanmemberikan reaksi sinkron menggunakan cara norma kita. Sesudah meninggal, makapikiran sesat menggunakan kebiasaan tindakan tadi menjadi sebab seseorangdilahirkan pulang misalnya biji atau benih yg disemai menggunakan tanah,kelembaban, suhu, dan matahari akan menumbuhkan kecambah. Sejauh pikiran orangbelum bebas menurut ketidak-tahuan, asa dan kemelekatan, maka dia akanmelakukan tindakan sesuai dengan kebiasaannya, sebagai akibatnya orang tadi akanmengalami kelahiran pulang.
Kelahiran balik adalah menderita, lantaran syarat ketidak-tahuan,impian dan kemelekatan yg nir pernah terpuaskan. Bahkan hal-hal yangmenyenangkan dimana diinginkan dan dimiliki orang adalah tidak abadi adanya.sebagai akibatnya, orang akan menderita lantaran kehilangan, usia tua, kematian,sedih dan sedih.
Untuk mengakhiri kelahiran balik serta penderitaan, kita perlu mensucikanpikiran berdasarkan ketidak-tahuan, hasrat dan kemelekatan. Jika kita telahdapat membebaskan pikiran kita dari kesesatan, maka hukuman alam tidak akanberlangsung. Sehingga kelahiran pulang serta penderitaan akan hancur danterbebas menurut bulat hayati dan meninggal.
bacaan segar: Sebab dampak nidanas
Sang Buddha bersabda : " Dengan melalui poly kelahiran, aku telah mengembaradalam samsara (siklus kehidupan). Terus mencari, tetapi tidak kutemukan pembuatrumah ini. Sungguh menyakitkan kelahiran yg berulang-ulang ini. O,penghasil rumah, kamu sudah kulihat, kamu tidak dapat membentuk rumah lagi.seluruh atapmu telah runtuh dan tiangmu berandarmu sudah patah. Sekarangbatinku telah mencapai Keadaan Tak Berkondisi (Nibbana). Pencapaian inimerupakan akhir daripada nafsu keinginan."(Dhammapada , 153 - 154).

KETANPAINTIAN/KETANPAAKUAN ANATMANLAKSANA/ ANATTALAKKHANA TANDA KEBERADAAN ALAM SEMESTA

3. Ketanpa-intian/Ketanpa-akuan [Anatman-laksana/ Anatta-lakkhana]
Sang Buddha bersabda: " Segala sesuatu yg berkondisi adalah tanpa inti.jika menggunakan kebijaksanaan orang bisa melihat hal ini, maka beliau akan merasajemu dengan penderitaan. Inilah Jalan yg membawa pada kesucian."(Dhammapada , 279).
Kita selalu berpikir bahwa kitamempunyai kepribadian atau diri yg nyata dan kekal, sehingga seseorang dapathidup dengan mengalami berbagai pengalaman hidup. Tetapi Sang Buddhamengajarkan bahwa nir ada yg nyata, tak pernah mati dan kepribadian yg bebas atausifat diri atau inti menurut segala sesuatu. Ini adalah indikasi keberadaanketiga.
Jika kekekalan serta kebebasandiri sahih ada, seseorang seharusnya bisa mengidentifikasikannya. Ada orangyang menyatakan bahwa tubuh adalah diri, atau pikiran merupakan diri. Tetapi keduapernyataan tersebut galat adanya. Baik tubuh juga pikiran tidaklah abadi,selalu berubah dan akan hancur, dimana tergantung poly faktor untukkeberadaannya. Tidak terdapat tubuh ataupun pikiran yang kekal dan bebas adanya.
Seandainya tubuh merupakan diri,maka beliau akan mampu mengendalikan dirinya sendiri buat menjadi perkasa atauadil. Namun tubuh cepat lelah, lapar dan sakit terhadap kebutuhannya, sehinggatubuh nir bisa sebagai pribadi atau diri tadi. Demikian pula, seandainyapikiran adalah diri, maka dia akan berbuat apa yg diinginkannya. Tetapipikiran selalu menghindari apa yg beliau memahami sahih, serta berbuat apa yg dia tahusalah. Sehingga menjadi terganggu, tertarik dan bangga atas keinginannya. Olehkarena itu pikiran pula bukan adalah diri tersebut.
AnggotaTubuh Yang Egois

Suatu waktu seluruh anggota tubuh merasa benci terhadapperut. Mereka semua iri lantaran mereka selalu harus bekerja keras mempersiapkanmakanan serta membawanya hingga ke perut, ad interim perut sendiri tidak pernahberbuat lain kecuali mencerna hasil jerih payah pekerjaan mereka.

Sehingga mereka mengambil keputusan buat melakukandemonstrasi menggunakan mogok membawa kuliner ke perut. Pikiran tidak mau memikirkanuntuk makan, anggota tangan tidak mau merogoh kuliner ke ekspresi, gigi tidakmau mengunyah, serta tenggorakan nir mau menelan, itulah konvensi mereka.hal ini, berdasarkan mereka akan memaksa perut untuk bekerja bagi dirinya sendiritanpa wajib tergantung sama mereka.

Tetapi output keputusan tadi menghasilkan pikiran yanglemah, tubuh yang lesuh, tidak bersemangat sampai hampir membuat mereka beradadalam garis kematian. Akhirnya dengan lemah, mereka baru menyadari kesalahankeputusan mereka, dimana mereka sadar bahwa tubuh ini tidaklah murni berdirisendiri adanya, dimana perasaan ke-aku -an hanya akan menyebabkan penderitaan,dan satu sama lain seharusnya saling bergantungan.

Ketika orang mengatakan,contohnya, "Aku punya kendaraan beroda empat", maka orang tadi memakai katadiri yg sangat menyenangkan yaitu, `Aku' buat memperlihatkan faktor jiwa danfisiknya. Pada kenyataannya, tidak ada sifat `Aku' atau `diri'. Sejauh orangmemikirkan, bahwa diri adalah abadi dan bebas, maka beliau akan terikat padadirinya serta sifat keakuannya. Tidak saja dia akan merasa selalu dipersulit olehorang lain serta situasi, tetapi beliau juga akan merasa dipaksa buat melindungidirinya sendiri, harta bendanya, bahkan opininya menggunakan segala daya upaya.
Apabila orang sudah menyadari,bahwa diri hanyalah suatu nama yang menyenangkan buat menampung segala faktorperubahan jiwa serta fisik, maka dia nir akan terikat pada perasaaan takut dantidak kondusif. Dia akan menemukan lebih gampang buat tumbuh, belajar, berkembang,dan bersifat sopan, rendah hati, serta simpati, lantaran dia nir perlu lagimempertahankan segala sesuatunya.
Menyadari kenyataan dariketanpa-akuan merupakan indikasi keberadaan ketiga. Segala sesuatu yg nir abadi adalah menderita, dan segala sesuatuyang nir tak pernah mati serta menderita adalah tanpa inti adanya. Mereka yg menyadari kebenaran dariketiga berita keberadaan tersebut, akan sanggup mengatasi penderitaan, karenapikiran mereka telah bebas dari imajinasi dan kekekalan, kesenangan serta sifatkeakuan.

"Kebebasan berdasarkan nafsu adalah kebahagiaan didunia, suatu keadaan yg mengatasi seluruh nafsu asa inderawi. Tetapipenghancuran kesombongan yang menduga `Inilah Aku', ini adalah kebahagiaanyang tertinggi."(Udana,10) 

PENDERITAAN DUHKHALAKSANA/ DUKKHALAKKHANA TANDA KEBERADAAN ALAM SEMESTA

Dua. Penderitaan [Duhkha-Laksana/ Dukkha-Lakkhana]
Sang Buddha bersabda : " Segala sesuatu yang berkondisi adalah menderita.apabila menggunakan kebijaksanaan orang dapat melihat hal ini, maka ia akan merasajemu menggunakan penderitaan. Inilah Jalan yang membawa pada kesucian." (Dhammapada,278).
Kesunyataan Mulia mengenai adanyapenderitaan adalah adalah hal yang pertama berdasarkan Empat Kebenaran Mulia yangdiajarkan sang Sang Buddha. Penderitaan merupakan fenomena hayati, dimanaselalu dialami oleh setiap orang serta merupakan galat satu tanda keberadaan.
Segala sesuatu yg tidak kekaljuga mengalami penderitaan. Apa yg muncul hanya bersifat sementara, dimanaakan rusak dan akhirnya tewas. Kelahiran dan kematian yang berulang-kalimerupakan suatu beban yg menyiksa, dimana mempengaruhi pikiran dan rasatenteram kita sebagai akibatnya merupakan penyebab penderitaan.
Dengan demikian, umur tua,sakit, dan kematian adalah kejadian ketidak-kekalan hidup yg adalah bentukdari penderitaan. Lantaran manusia sangat peduli terhadap usia belia, kesehatan,hubungan dan pemenuhan material menggunakan tanpa menyadari adanya ketidak-kekalanakan mengakibatkan kekhawatiran serta ketakutan. Disebutkan pada sutra, bahwa paradewa sampai bergetar kebimbangan ketika Sang Buddha mengingatkan bahwa surgajuga tidak abadi adanya.
Apabila kita perinci secaradetail maka akan terdapat 12 jenis penderitaan dimana masing-masing memilikinamanya sendiri yang dikaitkan menggunakan penyebab penderitaan yang ditimbulkannya,yaitu
Penderitaandari kelahiran [jati-dukkha]
Penderitaandari ketuaan [jara-dukkha]
Penderitaandari kesakitan [byadhi-dukkha]
Penderitaandari kematian [marana-dukkha]
Penderitaandari kesedihan [soka-dukkha]
Penderitaandari ratap tangis [parideva-dukkha]
Penderitaandari jasmani [Kayika-dukkha]
Penderitaandari batin [domanassa-dukkha]
Penderitaandari putus asa [upayasa-dukkha]
Penderitaankarena berkumpul dengan orang yang tidak disenangi [appiyehisampayoga-dukkha]
Penderitaankarena terpisah dengan sesuatu yang dicintai [Piyehippayoga-dukkha]
Penderitaankarena nir tercapai apa yang dicita-citakan [yampicchannalabhi-dukkha]
Diantara ke 2-belas jenispenderitaan tadi maka penderitaan atas kelahiran, kelapukan atau ketuaan,serta kematian adalah yg paling penting harus kita sadari. Menyadari bahwapenderitaan tersebut bersifat universal dan tidak bisa dihindari, maka akanmenyebabkan seseorang lebih hening pada menghadapi kenyataan hayati, sehinggaakan sanggup menghadapi umur tua, sakit dan tewas tanpa merasa ada beban dankecewa. Hal ini jua mendorong insan untuk mengatasi kasus penderitaansebagaimana yang dialami sang Pangeran Siddharta.
Adakalanya dalam saat kita sedangberkonsentrasi terhadap sesuatu maka segala penderitaan dapat kita lupakan,apalagi dalam waktu sedang bersenang. Tetapi kenyataan tadi tidaklah langgengadanya, dimana sehabis konsentrasi tadi hilang atau kesenangan telahberlalu, maka kitapun mengingat pulang seluruh penderitaan yg kita alami.
baca juga ya: ALAM SEMESTA TANPA AKU
PenderitaanNenek Kacang

Dahulu masih ada seorang nenek yang sejak mini hidupnyasudah menderita sekali karena hidupnya sebatang kara tanpa terdapat sanak danfamili. Nenek ini populer dengan sebutan Lo-pakme pengulit kacang atau nenektua pengulit kacang, lantaran tugasnya menguliti kacang sebagai penghidupannya .lo-pakme pengulit kacang walaupun buta alfabet namun tetap senang menghormatiBuddha serta Bodhisattva di vihara serta banyak berbuat amal. Dia tidak bisamenghafal banyak sekali sutra yang menurutnya rumit sekali, sehingga hanya ada satumantra yg selalu dihafalnya yaitu mantra "Om Mani Padme Hum" yangdilafalnya menjadi "Hung Mami Pana Hung".

Begitu senangnya Lo-pakme terhadap mantra tersebutsehingga setiap kali menguliti kacang, beliau melafal mantra tadi menggunakan senang ,melupakan segala penderitaan hayati yang dialaminya. Setelah lebih menurut 40 tahunmelafal mantra tadi secara salah tanpa terdapat yg membetulkan lafalannyatersebut, hingga hal tadi mengetuk hati para Bodhisattva, sampai suatuhari, diciptakanlah suatu keajaiban, dimana setiap kali Lo-pakme menyebutkansekali "Hung Mami Pana Hung", maka kacang yang belum dikuliti akanloncat ke keranjang lainnya menggunakan kulit yang sudah dibuang. Hal ini makinmembuat Lo-pakme senang akan mantranya serta segala penderitaan hidupnyapun sudahtidak diingat lagi, yang diingat hanya menguliti kacang sembari membaca"Hung Mami Pana Hung".

Sampai suatu hari datanglah seorang bhikshu mudapengembara yang melewati tempat tinggal tempat tinggal sang Lo-pakme. Mendengar Lo-pakmetersebut membaca mantra yang galat, maka bhikshu belia tersebut berbaik hatiuntuk membetulkannya menggunakan berkata, "A-pho (Nenek), mantra yang A-phobaca itu keliru, seharusnya 'Om Mani Padme Hum'......, dengan nada belakang agakpanjang, ....hummmmm.........., dan mulutnya ditutup....hummmmmmm......."

Lo-pakme yang sangat menghormati Buddha, tentunya senangada bhikshu yang mengajarinya, dan baru sadar bahwa selama ini dia telahmenglafal mantra yg salah , maka sehabis beberapa kali melakukan lafalansebagaimana yg diajarkan bhikshu muda tadi, akhirnya lafalan tersebutpuntelah sebagai sahih kembali, menjadi "Om Mani Padme Hummm.....",tentunya menggunakan nada belakang yg agak panjang sembari mulut ditutup.


Keesokan harinya, sehabis menjamu bhikshu muda tersebutsarapan pagi karena diajak untuk menginap serta sehabis bhikshu belia tersebutmeninggalkan tempatnya sambil sekali lagi mengingatkan Lo-pakme untuk melafalmantra secara benar, khususnya penutupan lisan pada saat 'Hummmm......' .kemudian Lo-pakme sudah siap dengan mantra barunya buat menguliti kacang,diapun melafal, "Om Mani Padme Hummmmm....", sambil menutup mulutpada bunyi mantra terakhir. Tetapi kacang tidak melompat sama sekali...., tidakpercaya akan penglihatannya, diapun mengulangi balik hingga beberapa kali,permanen saja tidak terjadi keajaiban kacang yang terkuliti sendiri serta melompat.akhirnya Lo-pakme menyerah serta pasrah dan memilih buat melafal mantra yangbenar saja karena menghormati nasehat bhikshu belia, dan memulai berdasarkan awal lagimenguliti kacang menggunakan tangannya yang telah makin bertambah keriput.

KETIDAKKEKALAN TANDA KEBERADAAN ALAM SEMESTA



1. Ketidak-kekalan[Anitya-laksana/Anicca-lakkhana]

Sang Buddha bersabda : " Segala sesuatu yang berkondisi nir abadi adanya.apabila menggunakan kebijaksanaan orang dapat melihat ini; maka ia akan merasa jemudengan penderitaan. Inilah Jalan yg membawa dalam kesucian." (Dhammapada , 277).
Sang Buddha mengajarkan, bahwa setiap keberadaan merupakan tidak abadi karenatidak ada sesuatu baik itu internal ataupan eksternal yg kekal, stabil, tidakhabis, membusuk, musnah, dan selalu sama. Segala sesuatu senantiasa berubah.keberadaan misalnya genre air sungai atau nyala barah lilin yg mana tidakpernah selalu sama alirannya atau nyalanya. Kita akan menyadari bahwa nyala apililin itu muncul hanya sementara saja yang mana merupakan bentuk materi yangtidak tak pernah mati adanya. Dalam nyala api tersebut kita bisa mengamati adanya limafenomena yang berkaitan menggunakan ketidak-kekalan yaitu, lahir (muncul), tumbuh,berlangsung, lapuk dan tewas (padam).
Contoh lainnya tubuh kita terdiri berdasarkan daging, tulang, serta darah yang manatidak pernah tak pernah mati. Dari sejak kita dilahirkan, tubuh selalu mengalamiperubahan. Demikian jua dengan tubuh manusia tergantung dari aneka macam faktordan selalu berubah. Baik tubuh maupun pikiran adalah nir kekal serta senantiasaberubah. Ilmu pengetahuan menyatakan bahwa benda-benda yang kelihatan tetapseperti samudera , kepulauan, pegunungan bahkan bumi, surya, serta yang terakhirditemukan sang para para ilmuwan UCLA mengenai sekilas bintang raksasa yangpaling terperinci dan paling akbar cahayanya pada alam semesta, yg mengeluarkanenergi 10 juta kali berdasarkan mentari dan 200 kali lebih akbar berdasarkan mentari (dinamakan Bintang Pistol), terus mengalami perubahan hingga suatu hari akanmusnah (Suara Pembaruan, tgl 8 Oktober1997). Benda-benda tadi yang berdasarkan kita abadi jua akan hancur,sebagai akibatnya tidaklah diragukan adanya ketidak-kekalan dalam kehidupan ini.kehidupan dapat berakhir setiap ketika. Tidak ada seorangpun yang dapatmenghindari kematian dan kehancuran tubuh ini. Perubahan-perubahan yg terjaditersebut berlangsung secara perlahan-huma tanpa dapat disadari [Annathabhava]. Perubahan yang radikaljuga bisa terjadi pada alam semesta ini dimana suatu keberadaan tiba-tiba telahtiada contohnya musnahnya hewan-binatang purba [Viparinama].
Pengertian tentang pertanda ketidak-kekalan menguntungkan insan ditinjaudari 2 faktor. Pertama, akan menaikkan kegiatan serta hubungan antar insan.kedua, akan mendorong manusia buat mengikuti Delapan Ruas Jalan Kemuliaan.adakalanya manusia menyadari kesalahan mereka dalam interaksi menggunakan sesama,disebabkan kegagalannya dalam memperhitungkan faktor perubahan yang terjadipada dirinya dan temannya. Sering suatu persahabatan berakhir karena keliru satupihak gagal menyadari adanya perubahan dalam langsung, kesukaan dan tingkah lakutemannya. Jika kita menyadari manusia dan setiap situasi adalah nir kekaladanya serta selalu berubah, maka akan muncul saling tahu diri masing-masingsehingga akan terjadi hubungan persahabatan yg baik.

bacaan segar: Inilah Jalan Menuju Ketentraman

Perbedaan Dua Sahabat Berubah MenjadiPersamaan

Terdapat sebuah kisahtentang dua orang bersahabat yg bernama Ayin serta Ayang. Mereka berdua adalahorang yg saleh, berjiwa besar , dan penuh cinta kasih. Ayin mempunyai agamaatau agama yang berbeda menggunakan Ayang. Walaupun begitu mereka secarateratur bertemu buat mendiskusikan keyakinan mereka, menggunakan tujuan mencarisuatu persamaan yg mereka nir ketahui namanya.

Meskipun mereka salingmenghormati dan mengajukan argumentasi menggunakan penuh sopan santun, tetapi padasetiap akhir pertemuan, mereka tidak pernah merasa puas. Segala cara dan metodediskusi yang diketahui telah mereka tempuh akan tetapi tetap nir menghasilkanapa-apa. Sampai mereka merasa putus harapan, mereka mulai kehilangan kendali diri,dalam hati masing-masing mulai timbul perasaan "lebih unggul".akhirnya tercetus istilah-kata Ayin, "Ah, seandainya kamu adalah aku , tentuakan sanggup memahami apa yg ingin kusampaikan, serta diskusi ini akan dapatmembawa kita lebih mengerti 'sesuatu' itu." Ayang menimpali, "Hei,aku pula berpikir begitu. Tapi bagaimana cara kita bisa saling tukar diri kitamasing-masing?"

Karena memang mereka tidakdapat saling tukar diri, maka tidak lama kemudian mereka menemukan pemecahan yangdisetujui paling tepat. Diputuskan, Ayin akan menilik agama ataukepercayaan Ayang serta Ayang akan menyelidiki kepercayaan atau agama Ayin.lantaran mereka memang menginginkan output terbaik serta terbenar, maka merekaberikrar akan memeriksa menggunakan sepenuh hati, berusaha memahami dengan hatiterbuka, tidak malah mencari-cari titik kelemahan yg akan digunakan untukmenyerang lawannya. Akhirnya mereka berikrar, setelah 40 tahun mereka akanbertemu lagi buat saling berdebat sampai terdapat yang mengaku kalah.

Konon cerita, 40 tahunkemudian, Ayin dan Ayang yang telah sama-sama tua, memenuhi ikrar mereka untuksaling bertemu dalam senja hari di loka terakhir mereka bertemu. Mereka salingberpandangan, tak sepatah kata pun yg terucapkan. Sinar mata mereka penuhkasih yang menghanyutkan sukma, senyum mereka begitu halus dan nrimo. Merekasaling memeluk. Resonansi getaran jiwa mereka dalam angin yang membelai, padadaun-daun yang berbisik, dalam semua relung ruang pada jagad raya ini:"Saudaraku, kau selalu pada pada diriku, serta saya selalu pada pada dirimu." Sejak ketika itu tidak ada lagi diskusi, lantaran dalam pelukan itu merekamengerti tanpa mengetahui dan menerima tanpa mencari.


Keberhasilan pada hidup ini tergantung dalam kemampuan kita beradaptasiterhadap perubahan yang muncul pada setiap situasi serta menjadikannya suatukesempatan yang terbaru. Dengan memahami bahwa usia muda, kesehatan, kekayaandan bahkan hayati kita sendiri merupakan tidak abadi adanya, maka kita seharusnyadapat memanfaatkan keadaan yg terdapat sebaik mungkin sebelum semuanya berakhir.ini berarti kita wajib mempraktekkan Delapan Ruas Jalan Kemuliaan untukmencapai kebahagiaan serta Pencerahan. Sabda Sang Buddha yang terakhir, "Semuanyasenantiasa berubah, berjuanglah menggunakan kerja keras."