PANDANGAN BENAR DELAPAN RUAS JALAN KEMULIAAN

1. Pandangan Benar

Pandangan Benar merupakan pengetahuan mengenai EmpatKebenaran Mulia. Dengan kata lain berusaha memahami diri sendiri sebagaimanaadanya. Kata kunci dalam paham Buddhisme adalah Pandangan Benar. Ajaran SangBuddha pada umumnya adalah berdasarkan pengetahuan dan bukan berdasarkan suatukepercayaan yang tidak beralasan.
Pandangan Benar sangat penting dan merupakan hal utamayang harus kita pelajari terlebih dahulu, sebelum mempelajari lebih lanjutAjaran Sang Buddha. Seperti proses tahapan dalam sekolah, maka Pandangan Benardapat disebut kelas SD, kemudian berlanjut kepada Hukum Sebab Akibat yang dapatdisebut SLTP, lalu pengertian Sunyata(Kekosongan) yg dapat digolongkan tahap lanjutan atas atau SLTA, kemudianbaru pengembangan Prajna(Kebijaksanaan) yg dapat dikategorikan sebagai sarjana lengkap.
Terdapat tiga Pandangan Utama yang harus diperhatikanagar kita selalu berada dalam jalur Pandangan Benar, yaitu :
Pandangan benar terhadapkarma dimana semua makhluk adalah pemilik karmanya sendiri, lahir berdasarkan karmanyasendiri, dan ahli waris karmanya sendiri.
Pandangan sahih terhadapsepuluh masalah, yaitu :
·Kebajikantinggi pada berdana
·Kebajikandalam pemberian yang poly
·Kebajikandalam hadiah yang sedikit
·Akibatdari perbuatan yang jelek serta baik
·Kebajikanperbuatan terhadap ibu
·Kebajikanperbuatan terhadap ayah
·Adanyamakhluk yg lahir secara spontan
·Adanyadunia ini
·Adanyadunia dan alam kehidupan yg lain
·Adanyamakhluk hayati yg melakukan latihan yang sahih serta mempunyai pencapaian yangbenar yang menggunakan usahanya sendiri pada aneka macam kehidupan dan kemudianmengajarkan Kebenaran kepada makhluk lainnya.
Pandangan sahih terhadap Empat KebenaranMulia.
Pandangan benar dalam kenyataan kehidupan modern saat inijuga meliputi mengenai banyak sekali pengetahuan yang semestinya kita sadari,sebagai akibatnya bisa membuka wawasan kita terhadap berbagai hal yg terjadi disekeliling kita.
Katak Dalam Sumur

Ada seekor katak yg seumur hayati tinggal di suatu sumur. Katak tersebutsangat menyenangi kehidupannya di lingkungan sumur tersebut. Kalau siang hariyang panas dia berendam pada kedalaman sumur, dan pada malam hari beliau loncat keluar sumur, bermain pada sekeliling pinggiran sumur. Sampai suatu hari datanglahseekor kura-kura berdasarkan samudera . Katak tersebut menggunakan bangganya menceritakanbagaimana senangnya dia menjalani kehidupannya pada dalam sumur, dan menawarkankura-kura tadi untuk tinggal di dalamnya.

Kura-kura yang melihat kecilnya sumur tadi tentu saja menolak, danmengatakan bahwa dia bahagia tinggal di luar sumur, karena bisa menyelamiberbagai lautan menggunakan banyak sekali corak kehidupannya. Sang kura-kura menceritakanberbagai hal-hal menarik pada luar sumur yg belum pernah dialami sang sangkatak. Namun seluruh cerita kura-kura tadi dianggap sebagai dongeng yangtidak masuk akal saja. Sehingga oleh katak tidak peduli akan kehidupan di luarsumur, dan tetap memilih tinggal pada sumur kecil kebanggaannya.

Demikian jua seringkali terjadi dalam kehidupan ini yangtanpa disadari telah menarik garis-garis pemisah yg membentuk kotak yangmenutup diri kita sendiri. Memang kehidupan sang katak akan menyenangkan buatkatak itu sendiri, tetapi dengan menceritakan kebahagiaan hidup pada sumur kepadaseekor kura-kura yg biasa hidup pada samudera luas, akanlah nir terdapat artinya.demikian jua sebaliknya bagi seekor kura-kura yg menikmati kebahagian hidupdi laut, menceritakan kehidupan tadi pada seekor katak pada sumur jugasia-sia adanya. Kita acapkali terkotak oleh pengetahuan terbatas yg kitayakini. Buddhadharma tidaklah terbatas, sebagaimana dicontohkan sang SangBuddha menggunakan segenggam daun ditanganNya dibandingkan dengan daun-daun yg adadi seluruh hutan. Bagaimana bisa melampaui pengetahuan yg tertulis, itulah yang penting untuk kita raihdalam kehidupan kali ini. Tentunya dengan suatu Pandangan Benar, maka segalapengetahuan akan dapat kita alami juga pada akhirnya.


Comments