BUDDHA GAUTAMA WUJUD DAN KEHADIRAN BUDDHA
Buddha nir hanya dapat diketahui menggunakan hanya melihatwujud serta sifatNya semata-mata, lantaran wujud serta sifat luar tersebut bukanlahBuddha yg sejati. Jalan yang sahih buat mengetahui Buddha adalah denganjalan mencapai Pencerahan Sempurna. Buddha sejati tidak dapat dicermati sang matamanusia biasa, sehingga Sifat Agung seorang Buddha tidak dapat dilukiskandengan kata-istilah. Tetapi Buddha dapat mewujudkan diriNya dalam segala bentukdengan sifat yg serba luhur. Apabila seseorang bisa melihat kentara wujudNyaatau mengerti Sifat Agung Buddha, namun nir tertarik kepada wujudNya atausifatNya, dialah yg sesungguhnya yg telah memiliki kebijaksanaan untukmelihat serta mengetahui Buddha dengan benar.
Buddha pada Rumah
Fu-hauzi adalah seseorang pemuda yg berwatak nir sopan terhadap ibunyayang telah tua serta tinggal sendirian bersamanya. Fu-hauzi selain malas jugapemarah sekali, sehingga ibunya yang masih bekerja sendirian tadi seringmenjadi obyek amarahnya. Namun ibunya permanen tabah serta mencintai anaktunggalnya tadi.
Sampai suatu hari, pemuda ini menerima khabar bahwa pada seberang lautandekat puncak gunung, terdapat seseorang Buddha yang sangat sakti dimana setiappermintaan bisa dipenuhinya. Fu-hau-zi yg memang sifatnya malas, berminatuntuk bertemu Buddha tadi supaya dapat eksklusif memperoleh kesaktian sehinggatidak perlu susah bekerja. Maka berangkatlah Fu-hauzi seseorang diri yangtentunya tanpa pamit kepada ibunya.
Sampai di gunung seberang, dia bertemu menggunakan seseorang bhikshu tua sederhanayang telah berjenggot, maka diapun bertanya , "Kakek tua, saya inginbertemu menggunakan Buddha". Kakek tua tersebut yang mengetahui pemuda ini,menyahut, "Anak muda, kini Buddha itu sedang menunggu di rumahmu.ciri-cirinya adalah berpakaian terbalik serta sandal yg terbalik yg akanmenyambutmu pada depan pintu rumahmu. Pergilah menemuinya karena beliau sudah lamamenunggumu."
Merasa girang bahwa rupanya Buddha sudah tiba ke rumahnya danmenungguinya, maka Fu-hauzi segera pergi ke rumah sembari berpikir dalam hati,"Sungguh sakti Buddha tadi, serta benar-benar beruntung saya karena telahditunggui oleh Buddha pada tempat tinggal ". Sesampai pada depan pintu rumahnya, segeraFu-hauzi menggedor pintu serta memanggil nyaring ibunya buat membukakan pintu.ibunya yg sedang tidur siang, terkejut serta lantaran khawatir membuat anaknyamarah serta senang juga mendengar anaknya sudah balik sehabis pergi sekianlama tanpa permisi ,maka dengan tergopoh-gopoh bunda tua ini menggunakan bajuterbalik serta sandal terbalik. Segera dibukakannya pintu tempat tinggal , pemuda inimelihat persis ciri seorang Buddha yg digambarkan oleh bhikshu tua di gunungseberang, yg malah menangis memeluknya. Segera Hauzi berlutut pada depan ibunyadan sadar akan watak buruknya selama ini. Sejak itu Hauzi menjadi anak yangberbakti serta bekerja dengan rajin.
Demikianlah Buddha merupakan Pencerahan Sempurna, sehinggatidak bisa dicari menurut bentuk luar saja lantaran tidak berbentuk serta berwujud.tubuh Buddha merupakan badan tak pernah mati yg perwujudanNya merupakan Kebijaksanaan.pencerahan Sempurna memberitahuakn diri sebagai cahaya kebijaksanaan yang membangkitkanorang ke pada suatu kehidupan baru serta menyebabkan mereka terlahir pada tanahBuddha.
Ajaran esoterik menguraikan Buddha memiliki tiga rangkapbadan [Tri-Kaya], yaitu Dharma-Kaya, Sambogha-Kaya dan Nirmana-Kaya. Dharma-Kaya merupakan sumbernya Dharma, dimana adalah kesunyataansebagai hakikat yg hakiki tanpa bentuk serta rona. Buddha menjadi perwujudan Dharma-Kaya selalu berada di seluruhalam semesta, nir peduli apakah orang percaya atau nir percaya padakeberadaanNya. Sambogha-Kaya merupakansifat Agung Buddha yang adalah adonan Kasih Sayang serta Kebijaksanaan. Sambhogha-Kaya berwujud menjadi kekuatanatau cahaya yang hanya bisa dirasakan secara rohani, serta diwujudkan dalambentuk simbol menurut kelahiran serta kematian. Nirmana-Kayamerupakan Buddha Hidup atau Manusia Buddha yang berarti perwujudan fisik dariseorang Buddha, pada usaha melaksanakan misiNya kepada insan sebagaimanatercermin dalam tubuh Buddha Gautama. Buddha Gautama menggunakan menggunakanperwujudan Nirmana-Kaya membimbingumat insan, supaya dapat terbebaskan dari penderitaan lantaran umur tua dankematian. Dalam perwujudanNya sebagai Nirmana-kaya, terdapat Buddha Masa Lalu,Buddha Sekarang serta Buddha Yang Akan Datang. Buddha Masa Lalu merupakan sebelumkehadiran Buddha Gautama, yaitu BuddhaKanogamana, Buddha Kakusundha serta Buddha Kassapa. Sedangkan Buddha Yang Akan datang sebagaimana sabdaBuddha Gautama merupakan Buddha Maitreya[Metteya], yang sekarang masihbertugas sebagai Bodhisattva serta berdiam di Tanah Suci Tusita. Buddha Gautama bersabda, bahwa Bodhisattva Maitreya akanmenjadi Buddha Yang Akan Datang 5.000 tahun sehabis Parinibbana Buddha Gautama,atau berdasarkan perhitungan lain yaitu 5.670.000.000 tahun insan.
Bacaan Selanjutnya: to be beautiful
Bacaan Selanjutnya: to be beautiful
Kehadiran seorang Buddha yang telah mencapai PencerahanSempurna untuk mengajarkan Dharma di dunia ini sangatlah jarang terjadi.kehadiran Buddha di dunia ini, karena terpanggil oleh jeritan penderitaan umatmanusia. Muncul serta hilangnya Buddha merupakan suatu kenyataan dari hukum sebabakibat yang saling bergantungan, namun Kebuddhaan selalu ada serta dalam keadaanyang sama. Untuk itu sebagai umat Buddha hendaknya selalu tetap pada JalanPencerahan Sempurna, sehingga dapat mencapai kebijaksanaan sempurna, dimanatidak terpengaruh oleh kehadiran Buddha. Bentuk asli Buddha pada hakekatnyatidak akan muncul atau lenyap. Buddha selalu ada di sekeliling kita, serta didalam diri kita, namun sering kita tidak menyadarinya.
BuddhaGautama bersabda: "Sekarang Akuingat, Ananda, ketika Aku masuk ke dalam kumpulan orang-orang penting,orang-orang religius, perumahtangga, orang-orang dari kepercayaan lain, danberagam dewa; sebelum Aku duduk serta berbicara kepada mereka, Aku mengubahdiriKu sendiri menjadi seperti mereka, berbicara seperti mereka. Tatkala Akutelah selesai membabarkan Ajaran, mereka sangat gembira. Namun, mereka tidakmengetahui siapa Aku, bahkan setelah Aku tiada!" (Mahaparinibbana-sutta)
Selama matahari serta bulan tidak terbentuk, tidak terdapat cahaya cemerlang dari cahaya agung, tidak terdapat sinar agung; yang ada hanya kegelapan serta tanpa penglihatan.
Tidak ada siang maupun malam, tidak ada bulan, setengah bulan maupun musim-musim yang berganti. Namun ketika matahari serta bulan terbentuk, terdapatlah cahaya cemerlang dari cahaya agung, sinar agung; kegelapan serta tanpa penglihatan tidak lagi ada. Siang, malam, bulan, setengah bulan serta musim-musim berganti.
‘Dengan cara yang sama, selama sang Tathagata, Yang Mulia, Buddha Yang Tercerahkan Sepenuhnya tidak ada, maka tidak terdapat cahaya cemerlang dari cahaya agung (Dhamma), tidak terdapat sinar agung; yang ada hanya kegelapan serta tanpa penglihatan.
Tidak ada penegasan, tidak ada yang memperjelas Empat Kebenaran Mulia. Namun ketika sang Tathagata, Yang Mulia, Buddha Yang Tercerahkan Sepenuhnya lahir, maka terdapatlah cahaya cemerlang dari cahaya agung, sinar agung; tidak ada lagi kegelapan serta tanpa penglihatan. Terdapat sebuah penegasan, sebuah Ajaran, sebuah penjelasan, sebuah pernyataan, sebuah pendahuluan, sebuah analisis, sebuah penjelasan mengenai Empat Kebenaran Mulia.’
Selama matahari serta bulan tidak terbentuk, tidak terdapat cahaya cemerlang dari cahaya agung, tidak terdapat sinar agung; yang ada hanya kegelapan serta tanpa penglihatan.
Tidak ada siang maupun malam, tidak ada bulan, setengah bulan maupun musim-musim yang berganti. Namun ketika matahari serta bulan terbentuk, terdapatlah cahaya cemerlang dari cahaya agung, sinar agung; kegelapan serta tanpa penglihatan tidak lagi ada. Siang, malam, bulan, setengah bulan serta musim-musim berganti.
‘Dengan cara yang sama, selama sang Tathagata, Yang Mulia, Buddha Yang Tercerahkan Sepenuhnya tidak ada, maka tidak terdapat cahaya cemerlang dari cahaya agung (Dhamma), tidak terdapat sinar agung; yang ada hanya kegelapan serta tanpa penglihatan.
Tidak ada penegasan, tidak ada yang memperjelas Empat Kebenaran Mulia. Namun ketika sang Tathagata, Yang Mulia, Buddha Yang Tercerahkan Sepenuhnya lahir, maka terdapatlah cahaya cemerlang dari cahaya agung, sinar agung; tidak ada lagi kegelapan serta tanpa penglihatan. Terdapat sebuah penegasan, sebuah Ajaran, sebuah penjelasan, sebuah pernyataan, sebuah pendahuluan, sebuah analisis, sebuah penjelasan mengenai Empat Kebenaran Mulia.’
Comments
Post a Comment