PENGERTIAN PENELITIAN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli
Menurut Nur Indrianto dan Supomo pada kitab “Metode Penelitian Bisnis” (2002, p.16), penelitian adalah refleksi dari hasrat buat mengetahui sesuatu berupa liputan – liputan atau kenyataan alam. Penelitian pada dasarnya adalah penyelidikan yang sistematis menggunakan tujuan buat memperoleh pengetahuan yang berguna buat menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.

Menurut Sugiyono (2006, p.1), Penelitian adalah cara ilmiah buat mendapatkan data dengan tujuan serta kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti aktivitas penelitian itu menurut dalam karakteristik - ciri keilmuan yaitu rational (lumrah), Empiris (bisa diamati oleh alat manusia), dan sistematis (menggunakan langkah - langkah eksklusif yg bersifat logis). Secara generik, penelitian dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:

1. Penelitian dasar (basic research)
Penelitian dasar adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian serta keingintahuan terhadap output suatu kegiatan. Hasil menurut penelitian dasar merupakan pengetahuan generik dan pengertian - pengertian tentang alam serta hukum - hukumnya.

2. Penelitian terapan (applied research)
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan monoton terhadap suatu perkara menggunakan tujuan buat dipakai menggunakan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian nir perlu sebagai suatu inovasi baru, namun merupakan pelaksanaan baru menurut penelitian yg sudah terdapat.

Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2005, p.37), Paradigma penelitian adalah pola pikir yg menunjukkan interaksi antara variabel yang akan diteliti yg sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan perkara yg perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan buat merumuskan hipotesis, dan statistik yg akan dipakai. 

Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p38) Variabel merupakan segala sesuatu yg berbentuk apa saja yang ditetapkan sang peneliti buat dipelajari sebagai akibatnya diperoleh informasi mengenai hal tadi, lalu ditarik konklusi. Adapun tipe - tipe menurut variabel, yakni :

1. Variabel Independen (bebas)
Adalah sebuah variabel yang mensugesti atau yg sebagai karena perubahannya atau timbulnya suatu variabel dependen.

2. Variabel Dependen (terikat)
Adalah sebuah variabel yang ditentukan atau yg sebagai dampak, karena adanya variabel bebas. Variabel bisa sebagai fokus utama dalam perhatian suatu penelitian. Dengan kata lain, variabel terikat adalah variabel primer yg berakibat variabel ini sebuah faktor yg wajib diteliti. Tujuan dari peneliti adalah buat mengerti serta mengungkapkan variabel terikat ini.

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
Menurut Sugiyono (2004, p72) populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri menurut objek atau subjek yang mempunyai kualitas serta ciri tertentu yang diterapkan sang peneliti buat dipelajari serta kemudian ditarik konklusi. Jadi populasi bukan hanya orang, namun juga objek dan benda – benda alam yg lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh ciri atau sifat yang memiliki sang subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan dan Staf dalam PT. Aneka Tambang, Tbk sejumlah 2460 karyawan yang diseleksi melalui Tes CPNS maupun seleksi spesifik bagi energi ahli yg dibutuhkan.

Sampel
Menurut Sugiyono (pada bukunya “Metodologi Penelitian Administrasi” ,2004, p73) merupakan bagian dari jumlah serta ciri yg dimiliki oleh populasi tadi. Jika populasi besar , peneliti nir mungkin mempelajari seluruh yg terdapat dalam populasi. Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.105), sampel yang baik umumnya mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik yg dimaksud mencakup:
a. Sampel yang baik memungkinkan peneliti buat merogoh keputusan yg herbi besaran sampel buat memperoleh jawaban yg dihendaki.
b. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas menurut setiap unit analisis buat sebagai sampel.
c. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi serta impak (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada hrus melakukan sensus.
d. Sampel yg baik memungkinkan peneliti menghitung derajat agama yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun berdasarkan sampel statistik.

Teknik Sampling Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.111), yang dimaksud menggunakan teknik sampling merupakan cara pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2004, p74), teknik sampling dikelompokkan menjadi dua (2) yaitu, Probability Sampling serta Nonprobability Sampling, tetapi pada penelitian ini, hanya akan memakai teknik pengambilan sample dengan probability sampling yaitu sample secara acak samplig dimana pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara rambang tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.

Probability sampling, adalah teknik sampling yg memberikan peluang yg sama bagi setiap unsur (anggota) populasi buat dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Simple random sampling Dikatakan simple (sederhana) lantaran pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003, pp.112), prinsip pemilihan sample pada desain ini merupakan setiap eleman pada populasi mempunyai kesempatan yg sama untuk dipilih. Prosedur pemilihan secara acak sederhana ini sebagai berikut Davis & Cosenza (1993, pp.227-231):
○ Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit pemilihan sampel
○ Tentukan besar sample yg dikehendaki
○ Ambil sampel secara rambang berdasarkan unit pemilihan sampel

Menurut Mudrajat (2003, p.112), Ada beberapa kelebihan menurut pemilihan random Sederhana, diantaranya:
○ Prosedur pemilihan sampel sangat mudah
○ Unit pemilihan sampel hanya satu macam
○ Kesalahan penjabaran bisa dihindarkan
○ Cukup menggunakan citra garis akbar dari populasi
○ Merupakan desain sampel yang paling sederhana dan mudah

Ukuran Sampel
Jumlah anggota sample tak jarang dinyatakan dengan ukuran samplel. Jumlah sampel yang 100 % (seratus %) mewakili populasi adalah sama menggunakan jumlah anggota populasi itu sendiri. Dalam penentuan jumlah sampel dari populasi diperlukan tingkat kesalahan 1 % (satu persen), 5 % (lima %) serta 10 % (sepuluh persen). Rumus buat menghitung berukuran sampel menurut populasi yang diketahui jumlahnya adalah menjadi berikut :

ג2.N.P. Q
s =

d2(N-1) +ג2.P.Q


ג2Dengandk =1,tarafkesalahan1 %, 5 %, 10 %
P =Q =0,lima.D =0,05.S =jumlahsampel.

Skala Likert
Menurut Sugiyono (2004, p86), skala likert dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang energi atau kenyataan sosial. Sedangkan Menurut Sugiyono (2004, p86), Kebaikan tipe likert merupakan variabel yg akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan menjadi titik tolak buat menyusun item- item instrumen yg didapat berupa pernyataan – pertanyaan. Untuk keperluan nilai, sebagai berikut :
UntukJawaban:

A. SangatSetuju                      diberiskor       5

B.setuju                                  diberiskor       4

C.kurang Setuju                     diberiskor       3

D. TidakSetuju                        diberiskor       2

E.sangatTidakSetuju           diberiskor       1

Kuesioner
Menurut Arikunto (2002, p128), Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipakai buat memperoleh keterangan menurut responden pada arti laporan mengenai pribadinya atau hal – hal yang dia ketahui.

Tujuan utama menurut penyusunan informasi lapangan merupakan :
1. Merupakan fakta yg relevan dengan tujuan informasi lapangan.
2. Memberikan urutan pertanyaan yang logis serta terarah dalam utama problem kepada responden
3. Memberikan format baku pencatatan keterangan, pendapat serta sikap
4. Memudahkan pengolahan data.

Menurut Sugiyono (2004, p135) informasi lapangan merupakan teknik pengukuran data yang dilakukan menggunakan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden buat dan 1/2 terbuka. Namun dalam penelitian ini memakai “Pertanyaan Tertutup, yaitu pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan, sebagai akibatnya responden bisa pribadi memilih buat menjawab pertanyaan yang diberikan”.

Analisis Data Penelitian
Deskripsi Data Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.173), ada dua penjabaran metode numerik yg tersedia buat mendeskriptifkan data kuantitatif, yaitu:

(1). Ukuran kecenderungan sentral (central tendency)
Adalah suatu berukuran yang mengukur tendensi suatu himpunan data yg mengelompok atau memusat pada nilai numeric tertentu. Ada 3 metode mengukur tendensi sentral, yaitu: homogen-rata, median, dan modus. Berikut akan diuraikan ketiga macam metode ukuran kecenderungan sentral:

a. Rata-rata
Rata-homogen hitung adalah suatu himpunan data kuantitatif yg menjumlahkan semua data dibagi banyaknya data yang ada.

∑X
X = 

N




Gambar Rumus Rata-rata

Sumber:Mudrajat(2003, p.173)

Keterangan: ∑X  =Penjumlahtiapdataatautotalskor

N     =Banyaknyadatayangada

Menurut Mudrajat (2003, p.175), Keakuratan penggunaan rata-homogen tergantung berdasarkan 2 faktor, yaitu:
○ Ukuran sampel, semakin besar sampel, semakin akurat estimasi homogen-rata populasi
○ Variabilitas menurut data yang kita miliki. Semakin banyak variasi data, semakin berkurang akurasi estimasi rata-rata.

b. Median
Median adalah angka tengah yang diperoleh jika data disusun berdasarkan nilai terendah hingga nilai tertinggi. Menghitung median menggunakan cara:
○ Jika jumlah observasi (n) ganjil , maka median diperoleh dari angka tengah
○ Bila jumlah observasi (n) genap, maka median diperoleh menurut homogen-homogen antara dua angka.

c. Modus
Modus adalah nilai yang paling tak jarang muncul, atau frekuensinya paling tinggi. Dengan istilah lain, modus memberitahuakn di mana data cenderung terkonsentrasi.

(dua). Ukuran Variabilitas Atau Penyimpangan
Menurut Mudrajat (2003, p.175), Ukuran variabilitas merupakan suatu berukuran yg mengatur sebaran data. Lantaran yang diukur merupakan seberapa jauh data menyimpang dari rata-ratanya, maka ukuran variabilitas acapkali diklaim menjadi ukuran penyimpangan. Ukuran Variabilitas yang seringkali dipakai merupakan skewness, range dan deviasi standar. Berikut ini akan diuraikan masing- masing metode:

○ Kecondongan (Skewness)
Adalah ukuran bentuk atau derajat simetris distribusi data. Kecondongan distribusi suatu data dapat dihitung menggunakan:

Rata-homogen- Modus
Skewness =  

Deviasistandar




Gambar Rumus skewness

Sumber: Mudrajat(2003,p.173)


○ Range (Rentang)
Adalah selisih antara nilai terbesar serta nilai terkecil dari suatu himpunan data. Semakin akbar nilai rentang, maka semakin tinggi penyimpangan data menurut nilai rata-ratanya.
Rentang=X max– X min

Xmax=Nilaiterbesar

Xmin=Nilaiterkecil


Gambar Rumus range

Sumber: Sudjana,MetodeStatistika(Tarsito,Bandung 1996, p.93)


Skor Total didapat dengan memakai rumus sebagai berikut:
∑X      =X1+X2+….. +Xn

Xi        =Skorrespondenke-i

N         =JumlahResponden



Gambar Rumus Skor Total

Sumber:Sudjana, MetodeStatistika (Tarsito,Bandung1996,p.93)


Bila nilai baku deviasi relatif akbar berarti data yg dipakai sebaran atau variabilitasnya tinggi. Jika nilai deviasi baku relative mini , ialah data yang dipakai mengelompok di seputar nilai rata- ratanya serta penyimpangannya kecil.

Distribusi Frekuensi Skor
PerhitunganJumlahKelas(K );AturanSturgess :


K =1 +3,3 Logn

PerhitunganPanjangKelas:




RentangSkor
Panjang Skor =   

JumlahKelas

PENGERTIAN PENELITIAN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli
Menurut Nur Indrianto dan Supomo dalam kitab “Metode Penelitian Bisnis” (2002, p.16), penelitian adalah refleksi dari impian buat mengetahui sesuatu berupa liputan – informasi atau fenomena alam. Penelitian pada dasarnya merupakan penyelidikan yg sistematis dengan tujuan buat memperoleh pengetahuan yg bermanfaat buat menjawab pertanyaan atau memecahkan kasus dalam kehidupan sehari – hari.

Menurut Sugiyono (2006, p.1), Penelitian adalah cara ilmiah buat menerima data menggunakan tujuan dan kegunaan eksklusif. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu dari dalam karakteristik - ciri keilmuan yaitu rational (wajar), Empiris (bisa diamati sang indera manusia), serta sistematis (menggunakan langkah - langkah tertentu yang bersifat logis). Secara generik, penelitian bisa dibagi atas dua jenis, yaitu:

1. Penelitian dasar (basic research)
Penelitian dasar merupakan pencarian terhadap sesuatu lantaran ada perhatian serta keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Hasil menurut penelitian dasar adalah pengetahuan umum serta pengertian - pengertian tentang alam serta hukum - hukumnya.

2. Penelitian terapan (applied research)
Penelitian terapan adalah penyelidikan yg hati-hati, sistematik serta monoton terhadap suatu masalah dengan tujuan buat digunakan menggunakan segera buat keperluan tertentu. Hasil penelitian nir perlu menjadi suatu penemuan baru, namun merupakan aplikasi baru menurut penelitian yang sudah terdapat.

Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2005, p.37), Paradigma penelitian merupakan pola pikir yg memperlihatkan hubungan antara variabel yg akan diteliti yg sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan kasus yg perlu dijawab melalui penelitian, teori yg digunakan buat merumuskan hipotesis, dan statistik yg akan digunakan. 

Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p38) Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti buat dipelajari sehingga diperoleh kabar mengenai hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Adapun tipe - tipe menurut variabel, yakni :

1. Variabel Independen (bebas)
Adalah sebuah variabel yang menghipnotis atau yang sebagai sebab perubahannya atau timbulnya suatu variabel dependen.

2. Variabel Dependen (terikat)
Adalah sebuah variabel yg dipengaruhi atau yg sebagai akibat, lantaran adanya variabel bebas. Variabel bisa menjadi fokus utama pada perhatian suatu penelitian. Dengan istilah lain, variabel terikat adalah variabel utama yg membuahkan variabel ini sebuah faktor yang wajib diteliti. Tujuan menurut peneliti adalah buat mengerti serta menyebutkan variabel terikat ini.

Populasi serta Sampel Penelitian
Populasi
Menurut Sugiyono (2004, p72) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yg memiliki kualitas dan karakteristik eksklusif yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan lalu ditarik konklusi. Jadi populasi bukan hanya orang, namun juga objek dan benda – benda alam yg lainnya. Populasi pula bukan sekedar jumlah yg terdapat dalam objek atau subjek yang dipelajari, tetapi mencakup seluruh karakteristik atau sifat yang memiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi pada penelitian ini adalah Karyawan serta Staf pada PT. Aneka Tambang, Tbk sejumlah 2460 karyawan yang diseleksi melalui Tes CPNS maupun seleksi spesifik bagi tenaga ahli yg dibutuhkan.

Sampel
Menurut Sugiyono (pada bukunya “Metodologi Penelitian Administrasi” ,2004, p73) merupakan bagian berdasarkan jumlah dan karakteristik yang dimiliki sang populasi tadi. Jika populasi besar , peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang terdapat dalam populasi. Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.105), sampel yang baik umumnya mempunyai beberapa ciri. Karakteristik yg dimaksud mencakup:
a. Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel buat memperoleh jawaban yg dihendaki.
b. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas berdasarkan setiap unit analisis buat sebagai sampel.
c. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan imbas (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada hrus melakukan sensus.
d. Sampel yg baik memungkinkan peneliti menghitung derajat agama yang diterapkan pada estimasi populasi yg disusun dari sampel statistik.

Teknik Sampling Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.111), yg dimaksud menggunakan teknik sampling adalah cara pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2004, p74), teknik sampling dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu, Probability Sampling dan Nonprobability Sampling, tetapi pada penelitian ini, hanya akan menggunakan teknik pengambilan sample dengan probability sampling yaitu sample random samplig dimana pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yg terdapat pada populasi.

Probability sampling, merupakan teknik sampling yang menaruh peluang yg sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Simple secara acak sampling Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang terdapat pada populasi tadi. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003, pp.112), prinsip pemilihan sample pada desain ini merupakan setiap eleman pada populasi mempunyai kesempatan yg sama buat dipilih. Mekanisme pemilihan secara acak sederhana ini menjadi berikut Davis & Cosenza (1993, pp.227-231):
○ Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit pemilihan sampel
○ Tentukan besar sample yg dikehendaki
○ Ambil sampel secara acak dari unit pemilihan sampel

Menurut Mudrajat (2003, p.112), Ada beberapa kelebihan dari pemilihan random Sederhana, diantaranya:
○ Prosedur pemilihan sampel sangat mudah
○ Unit pemilihan sampel hanya satu macam
○ Kesalahan penjabaran bisa dihindarkan
○ Cukup menggunakan citra garis akbar dari populasi
○ Merupakan desain sampel yg paling sederhana serta mudah

Ukuran Sampel
Jumlah anggota sample sering dinyatakan dengan ukuran samplel. Jumlah sampel yang 100 % (seratus %) mewakili populasi merupakan sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Dalam penentuan jumlah sampel menurut populasi diharapkan tingkat kesalahan 1 % (satu persen), 5 % (lima persen) dan 10 % (sepuluh %). Rumus buat menghitung ukuran sampel berdasarkan populasi yg diketahui jumlahnya merupakan menjadi berikut :

ג2.N.P. Q
s =

d2(N-1) +ג2.P.Q


ג2Dengandk =1,tarafkesalahan1 %, lima %, 10 %
P =Q =0,lima.D =0,05.S =jumlahsampel.

Skala Likert
Menurut Sugiyono (2004, p86), skala likert dipakai buat mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tenaga atau fenomena sosial. Sedangkan Menurut Sugiyono (2004, p86), Kebaikan tipe likert merupakan variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tadi dijadikan menjadi titik tolak buat menyusun item- item instrumen yang didapat berupa pernyataan – pertanyaan. Untuk keperluan nilai, menjadi berikut :
UntukJawaban:

A. SangatSetuju                      diberiskor       5

B.setuju                                  diberiskor       4

C.kurang Setuju                     diberiskor       3

D. TidakSetuju                        diberiskor       2

E.sangatTidakSetuju           diberiskor       1

Kuesioner
Menurut Arikunto (2002, p128), Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yg digunakan untuk memperoleh keterangan dari responden pada arti laporan tentang pribadinya atau hal – hal yang beliau ketahui.

Tujuan pokok dari penyusunan informasi lapangan artinya :
1. Merupakan kabar yang relevan dengan tujuan survey.
2. Memberikan urutan pertanyaan yg logis dan terarah dalam utama masalah pada responden
3. Memberikan format baku pencatatan warta, pendapat dan sikap
4. Memudahkan pengolahan data.

Menurut Sugiyono (2004, p135) informasi lapangan merupakan teknik pengukuran data yang dilakukan menggunakan cara menaruh seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden buat serta setengah terbuka. Namun dalam penelitian ini memakai “Pertanyaan Tertutup, yaitu pertanyaan yang jawabannya telah disediakan, sebagai akibatnya responden dapat eksklusif memilih buat menjawab pertanyaan yang diberikan”.

Analisis Data Penelitian
Deskripsi Data Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.173), ada 2 klasifikasi metode numerik yang tersedia buat mendeskriptifkan data kuantitatif, yaitu:

(1). Ukuran kecenderungan sentral (central tendency)
Adalah suatu ukuran yang mengukur kecenderungan suatu himpunan data yang mengelompok atau memusat pada nilai numeric eksklusif. Ada tiga metode mengukur kecenderungan sentral, yaitu: homogen-homogen, median, serta modus. Berikut akan diuraikan ketiga macam metode berukuran tendensi sentral:

a. Rata-rata
Rata-rata hitung merupakan suatu himpunan data kuantitatif yg menjumlahkan semua data dibagi banyaknya data yang terdapat.

∑X
X = 

N




Gambar Rumus Rata-rata

Sumber:Mudrajat(2003, p.173)

Keterangan: ∑X  =Penjumlahtiapdataatautotalskor

N     =Banyaknyadatayangada

Menurut Mudrajat (2003, p.175), Keakuratan penggunaan rata-homogen tergantung menurut 2 faktor, yaitu:
○ Ukuran sampel, semakin besar sampel, semakin seksama estimasi rata-homogen populasi
○ Variabilitas menurut data yang kita miliki. Semakin poly variasi data, semakin berkurang akurasi estimasi homogen-rata.

b. Median
Median adalah nomor tengah yg diperoleh jika data disusun berdasarkan nilai terendah sampai nilai tertinggi. Menghitung median dengan cara:
○ Bila jumlah observasi (n) gasal, maka median diperoleh menurut nomor tengah
○ Bila jumlah observasi (n) genap, maka median diperoleh berdasarkan rata-rata antara dua angka.

c. Modus
Modus adalah nilai yg paling acapkali ada, atau frekuensinya paling tinggi. Dengan istilah lain, modus menampakan di mana data cenderung terkonsentrasi.

(dua). Ukuran Variabilitas Atau Penyimpangan
Menurut Mudrajat (2003, p.175), Ukuran variabilitas merupakan suatu berukuran yang mengatur sebaran data. Karena yang diukur adalah seberapa jauh data menyimpang berdasarkan rata-ratanya, maka ukuran variabilitas seringkali diklaim sebagai ukuran defleksi. Ukuran Variabilitas yang sering digunakan adalah skewness, range dan deviasi baku. Berikut ini akan diuraikan masing- masing metode:

○ Kecondongan (Skewness)
Adalah ukuran bentuk atau derajat simetris distribusi data. Kecondongan distribusi suatu data dapat dihitung dengan:

Rata-homogen- Modus
Skewness =  

Deviasistandar




Gambar Rumus skewness

Sumber: Mudrajat(2003,p.173)


○ Range (Rentang)
Adalah selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil dari suatu himpunan data. Semakin besar nilai rentang, maka meningkat defleksi data dari nilai rata-ratanya.
Rentang=X max– X min

Xmax=Nilaiterbesar

Xmin=Nilaiterkecil


Gambar Rumus range

Sumber: Sudjana,MetodeStatistika(Tarsito,Bandung 1996, p.93)


Skor Total didapat dengan memakai rumus menjadi berikut:
∑X      =X1+X2+….. +Xn

Xi        =Skorrespondenke-i

N         =JumlahResponden



Gambar Rumus Skor Total

Sumber:Sudjana, MetodeStatistika (Tarsito,Bandung1996,p.93)


Bila nilai baku deviasi nisbi besar berarti data yang digunakan sebaran atau variabilitasnya tinggi. Jika nilai deviasi standar relative kecil, adalah data yg dipakai mengelompok pada seputar nilai homogen- ratanya dan penyimpangannya mini .

Distribusi Frekuensi Skor
PerhitunganJumlahKelas(K );AturanSturgess :


K =1 +3,tiga Logn

PerhitunganPanjangKelas:




RentangSkor
Panjang Skor =   

JumlahKelas

PENGERTIAN TURNOVER MENURUT PARA AHLI

Pengertian Turnover Menurut Para Ahli
Permasalahan turnover di Indonesia belum dapat terselesaikan, serta masih sebagai suatu momok yang berbahaya bagi setiap perusahaan. Seperti yg dikutip di dalam website majalah SWA, pada sektor perbankan, turnover SDM berkeahlian spesifik pula sangat tinggi. Survei Watson Wyatt yg dilaksanakan tahun 2007 ini menunjukkan persentase turnover posisi krusial di perbankan mencapai 6,3%-7,5%, ad interim pada industri lain 0,1%-0,74%. Survei jua menjelaskan bagaimana perusahaan mengatasi masalah attraction (merekrut) serta retention (mempertahankan) karyawan dikaitkan dengan praktik manajemen reward. Artikel ini membahas lebih mendalam tentang turnover yg terjadi pada perbankan nasional. Sektor industri ini sangat rentan terjadi turnover yg tinggi. Rata-rata turnover karyawan dalam perbankan nasional mencapai 10 - 11% per tahun. Meskipun jumlah ini lebih kecil menurut taraf turnoverpada industri migas yg mencapai 12% tetapi melebihi sektor manufaktur yang berkisar 8%.

Kesimpulan yang bisa di ambil menurut artikel pada atas, bahwa turnover karyawan masih sangat akbar pada Indonesia. Turnover karyawan ini terdapat di setiap sektor industri bisnis, mulai berdasarkan perbankan, industri migas, sektor manufaktur, serta sebagainya. Menurut Feinstein dan Harrah adanya turnover ini dapat mengganggu produktifitas perusahaan, menurunkan kepuasan kerja bagi karyawan yang masih bertahan diperusahaan, dan bisa mengakibatkan pandangan negatif tentang perusahaan yg mengalami turnovertersebut.

Arti turnover merupakan berhentinya seorang karyawan dari tempatnya bekerja secara sukarela, berdasarkan Zeffane (2003, p24-25). Dalam penelitian voluntary turnover yg menggunakan variabel tingkat perputaran sesungguhnya yg dihadapi perusahaan, maka jumlah karyawan yg meninggalkan organisasi lantaran alasan sukarela dengan sama maka akan mengalami kelemahan metodologi. Teori ini membagi perilaku berpindah secara suka rela (voluntary turnover) dalam dua kelompok, yg dapat dihindari (avoidable) serta yang tidak bisa dihindari (unavoidable). Menurut Zeffane (2003, p27-31) masih ada beberapa faktor yg mempengaruhi turnover, diantaranya merupakan faktor eksternal, yakni pasar energi kerja, faktor institusi, yakni kondisi ruang kerja, upah, keterampilan kerja, serta faktor menurut karyawan itu sendiri, misalnya intelegensi, sikap, masa lalu, jenis kelamin, minat, umur, dan usang bekerja

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2004, p125) turnoverbehubungan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Turnover adalah proses dimana karyawan-karyawan meninggalkan organisasi dan harus segera digantikan. Dan hal ini adalah salah satu kerugian terbesar yg akan dialami perusahaan waktu poly karyawannya yg meninggalkan perusahaannya, apalagi karyawan yg keluar adalah karyawan yg berpotensi.

Jenis Turnover
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2004, p125-126), turnoverdikelompokkan pada beberapa cara yang tidak sama. Setiap klasifikasi berikut dapat digunakan dan nir terpisah satu sama lain.

· Turnover secara nir sukarela
Adalah munculnya karyawan dampak menurut pemecatan karena kinerja yg jelek serta pelanggaran peraturan kerja.

· Turnover secara senang rela
Adalah munculnya karyawan yg dikarenakan keinginan sendiri (turnover intention).

Turnover secara tidak sukarela dipicu sang kebijakan organisasional, peraturan kerja, dan standar kinerja yang tidak dipenuhi oleh karyawan. Turnover secara sukarela dapat disebabkan oleh poly faktor, termasuk peluang karir, honor , pengawasan, geografi, dan alasan pribadi atau keluarga. Turnover sukarela pula tambah meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran organisasi, mungkin sekali dikarenakan semakin perusahaan besar memiliki lebih poly karyawan yg mungkin keluar, semakin perusahaan tersebut bersifat impersonal, begitu jua menggunakan birokrasi organisasi yang ada dalam perusahaan tersebut.

· Turnover Fungsional
Keluarnya karyawan yg mempunyai kinerja lebih rendah atau karyawan yang menganggu proses perusahaan.

· Turonover Disfungsional
Keluarnya karyawan krusial, berkompetensi, dan memiliki kinerja yg tinggi.

Tidak semua turnover memberi impak negatif bagi suatu organisasi lantaran kehilangan beberapa angkatan kerja sangat diinginkan, terutama jika karyawan-karyawan yg keluar adalah mereka yang masuk kedalam kategori berkinerja rendah, kurang bisa diandalkan, atau mereka yg mengganggu rekan kerja lainnya dalam perusahaan. Sayangnya bagi suatu perusahaan, perputaran disfungsional terjadi ketika karyawan yg penting keluar berdasarkan perusahaan, dan seringkali kali terjadi dalam ketika yg kurang sempurna.

· Turnover yg Tidak Dapat Dikendalikan
Suatu momentum munculnya karyawan karena alasan pada luar pengaruh pemberi kerja.

· Turnover yg Dapat Dikendalikan
Suatu momentum keluarnya karyawan lantaran faktor-faktor yang dipengaruhi oleh pemberi kerja.

Banyak alasan karyawan yang berhenti nir bisa dikendalikan sang perusahaan, serta alasan-alasan tersebut mencakup karyawan pindah menurut daerah geografis, karyawan tetapkan buat tinggal pada rumah buat alasan keluarga, suami atau istri karyawan dipindahkan, atau karyawan adalah mahasiswa yg baru lulus dari perguruan tinggi. Tetapi, yg harus disampaikan adalah turnover yg dapat dikendalikan. Perusahaan lebih sanggup memelihara karyawan bila mereka menangani masalah karyawan yang bisa menyebabkan turnover. Walaupun beberapa turnover tidak dapat dihindari, banyak pemberi kerja yg mengetahui bahwa mengurangi turnover sangatlah penting. Kerugian turnover, termasuk produktivitas perusahaan yg berkurang, telah menciptakan para pemberi kerja mengeluarkan usaha buat bisa memelihara dan mempertahankan karyawan.

Biaya Turnover
Menurut Robert L. Mathis serta John H.jackson (2004, p138) keliru satu kerugian terbesar pada terjadinya turnover adalah biaya yang harus dimuntahkan. Model asumsi biaya turnover ini selalu mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut merupakan :

· Biaya Perekrutan
Meliputi beban perekrutan dan iklan, biaya pencarian, saat serta honor pewawancara dan staf SDM, biaya penyerahan karyawan, biaya relokasi dan pemindahan, ketika serta honor supervisor serta manajerial, biaya pengujian perekrutan, waktu pengecekan referensi, beban medis sebelum pekerjaan, dan sebagainya.

· Biaya Pelatihan
Meliputi saat orientasi yang dibayar, waktu serta gaji staf latihan, biaya materi training, waktu serta honor para supervisor serta manajer, dan sebagainya.

· Biaya Produktivitas
Meliputi produktivitas yg hilang karena waktu pelatihan karyawan baru, hilangnya interaksi pelanggan, tidak biasa dengan produk dan jasa perusahaan, lebih banyak saat buat menggunakan sumber dan sistem perusahaan, serta sebagainya.

· Biaya Pemberhentian
Meliputi saat dan gaji staf dan supervisor SDM buat mencegah pemberhentian, waktu wawancara keluar kerja, beban pengangguran, porto aturan yg dituntut sang karyawan yg diberhentikan, serta sebagainya.

PENGERTIAN TURNOVER MENURUT PARA AHLI

Pengertian Turnover Menurut Para Ahli
Permasalahan turnover di Indonesia belum dapat terselesaikan, serta masih menjadi suatu momok yg berbahaya bagi setiap perusahaan. Seperti yang dikutip di dalam website majalah SWA, di sektor perbankan, turnover SDM berkeahlian khusus jua sangat tinggi. Survei Watson Wyatt yang dilaksanakan tahun 2007 ini menerangkan persentase turnover posisi krusial pada perbankan mencapai 6,tiga%-7,5%, ad interim di industri lain 0,1%-0,74%. Survei pula mengungkapkan bagaimana perusahaan mengatasi kasus attraction (merekrut) serta retention (mempertahankan) karyawan dikaitkan menggunakan praktik manajemen reward. Artikel ini membahas lebih mendalam mengenai turnover yang terjadi dalam perbankan nasional. Sektor industri ini sangat rentan terjadi turnover yg tinggi. Rata-rata turnover karyawan pada perbankan nasional mencapai 10 - 11% per tahun. Meskipun jumlah ini lebih kecil dari taraf turnoverpada industri migas yg mencapai 12% namun melebihi sektor manufaktur yang berkisar 8%.

Kesimpulan yg dapat di ambil berdasarkan artikel pada atas, bahwa turnover karyawan masih sangat akbar di Indonesia. Turnover karyawan ini ada di setiap sektor industri bisnis, mulai berdasarkan perbankan, industri migas, sektor manufaktur, serta sebagainya. Menurut Feinstein serta Harrah adanya turnover ini dapat mengganggu produktifitas perusahaan, menurunkan kepuasan kerja bagi karyawan yang masih bertahan diperusahaan, dan dapat mengakibatkan pandangan negatif tentang perusahaan yang mengalami turnovertersebut.

Arti turnover merupakan berhentinya seseorang karyawan menurut tempatnya bekerja secara sukarela, menurut Zeffane (2003, p24-25). Dalam penelitian voluntary turnover yg memakai variabel tingkat perputaran sesungguhnya yang dihadapi perusahaan, maka jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi lantaran alasan sukarela menggunakan sama maka akan mengalami kelemahan metodologi. Teori ini membagi konduite berpindah secara suka rela (voluntary turnover) dalam 2 grup, yang bisa dihindari (avoidable) serta yg tidak bisa dihindari (unavoidable). Menurut Zeffane (2003, p27-31) terdapat beberapa faktor yg mempengaruhi turnover, antara lain merupakan faktor eksternal, yakni pasar tenaga kerja, faktor institusi, yakni kondisi ruang kerja, upah, keterampilan kerja, dan faktor menurut karyawan itu sendiri, seperti intelegensi, perilaku, masa lalu, jenis kelamin, minat, umur, dan usang bekerja

Menurut Robert L. Mathis serta John H. Jackson (2004, p125) turnoverbehubungan menggunakan kepuasan kerja serta komitmen organisasional. Turnover adalah proses dimana karyawan-karyawan meninggalkan organisasi dan harus segera digantikan. Dan hal ini adalah keliru satu kerugian terbesar yang akan dialami perusahaan ketika banyak karyawannya yang meninggalkan perusahaannya, apalagi karyawan yang keluar adalah karyawan yg berpotensi.

Jenis Turnover
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2004, p125-126), turnoverdikelompokkan dalam beberapa cara yang tidak sama. Setiap pembagian terstruktur mengenai berikut bisa dipakai dan nir terpisah satu sama lain.

· Turnover secara tidak sukarela
Adalah munculnya karyawan dampak dari pemecatan karena kinerja yang buruk serta pelanggaran peraturan kerja.

· Turnover secara suka rela
Adalah keluarnya karyawan yang dikarenakan impian sendiri (turnover intention).

Turnover secara nir sukarela dipicu sang kebijakan organisasional, peraturan kerja, dan baku kinerja yg nir dipenuhi oleh karyawan. Turnover secara sukarela dapat ditimbulkan sang poly faktor, termasuk peluang karir, honor , supervisi, geografi, serta alasan eksklusif atau famili. Turnover sukarela jua tambah meningkat seiring menggunakan bertambahnya berukuran organisasi, mungkin sekali dikarenakan semakin perusahaan besar mempunyai lebih banyak karyawan yang mungkin keluar, semakin perusahaan tadi bersifat impersonal, begitu jua menggunakan birokrasi organisasi yg ada dalam perusahaan tersebut.

· Turnover Fungsional
Keluarnya karyawan yang mempunyai kinerja lebih rendah atau karyawan yang menganggu proses perusahaan.

· Turonover Disfungsional
Keluarnya karyawan penting, berkompetensi, serta memiliki kinerja yg tinggi.

Tidak seluruh turnover memberi dampak negatif bagi suatu organisasi karena kehilangan beberapa angkatan kerja sangat diinginkan, terutama bila karyawan-karyawan yg keluar merupakan mereka yg masuk kedalam kategori berkinerja rendah, kurang dapat diandalkan, atau mereka yg mengganggu rekan kerja lainnya pada perusahaan. Sayangnya bagi suatu perusahaan, perputaran disfungsional terjadi waktu karyawan yg krusial keluar berdasarkan perusahaan, dan sering kali terjadi pada waktu yang kurang tepat.

· Turnover yg Tidak Dapat Dikendalikan
Suatu momentum munculnya karyawan karena alasan pada luar efek pemberi kerja.

· Turnover yg Dapat Dikendalikan
Suatu momentum keluarnya karyawan lantaran faktor-faktor yang dipengaruhi oleh pemberi kerja.

Banyak alasan karyawan yang berhenti tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan, dan alasan-alasan tersebut meliputi karyawan pindah berdasarkan wilayah geografis, karyawan tetapkan buat tinggal pada rumah buat alasan keluarga, suami atau istri karyawan dipindahkan, atau karyawan adalah mahasiswa yg baru lulus dari perguruan tinggi. Tetapi, yang wajib disampaikan merupakan turnover yang bisa dikendalikan. Perusahaan lebih bisa memelihara karyawan bila mereka menangani problem karyawan yang dapat mengakibatkan turnover. Walaupun beberapa turnover nir bisa dihindari, poly pemberi kerja yang mengetahui bahwa mengurangi turnover sangatlah penting. Kerugian turnover, termasuk produktivitas perusahaan yg berkurang, sudah menciptakan para pemberi kerja mengeluarkan usaha buat dapat memelihara dan mempertahankan karyawan.

Biaya Turnover
Menurut Robert L. Mathis dan John H.jackson (2004, p138) salah satu kerugian terbesar pada terjadinya turnover merupakan biaya yg harus dikeluarkan. Model asumsi porto turnover ini selalu mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor-faktor tadi adalah :

· Biaya Perekrutan
Meliputi beban perekrutan dan iklan, biaya pencarian, ketika dan gaji pewawancara serta staf SDM, biaya penyerahan karyawan, biaya relokasi dan pemindahan, waktu dan honor supervisor serta manajerial, porto pengujian perekrutan, saat pengecekan surat keterangan, beban medis sebelum pekerjaan, dan sebagainya.

· Biaya Pelatihan
Meliputi waktu orientasi yang dibayar, ketika serta honor staf latihan, biaya materi training, saat dan honor para supervisor dan manajer, dan sebagainya.

· Biaya Produktivitas
Meliputi produktivitas yang hilang karena waktu pelatihan karyawan baru, hilangnya interaksi pelanggan, nir biasa dengan produk dan jasa perusahaan, lebih banyak ketika buat memakai asal dan sistem perusahaan, dan sebagainya.

· Biaya Pemberhentian
Meliputi ketika dan honor staf dan supervisor SDM buat mencegah pemberhentian, ketika wawancara keluar kerja, beban pengangguran, biaya hukum yg dituntut sang karyawan yang diberhentikan, dan sebagainya.

PENGERTIAN BERITA MENURUT PARA AHLI

Pengertian Berita menurut Para Ahli
Kata “informasi” sendiri asal menurut istilah sangsekerta, vrit (ada atau terjadi) atau vritta (insiden atau peristiwa). Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan, Berita adalah “laporan tercepat mengenai insiden atau insiden yg hangat”.berita dalam bahasa Inggris diklaim News. Dalam The Oxford Paperback Dictionary terbitan Oxford University Press (1979), news diartikan sebagai “keterangan tentang insiden modern”. 

Adapun definisi kabar yang dikemukakan para pakar komunikasi serta jurnalistik:

· Berita merupakan suatu fenomena atau pandangan baru yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca (Dean M Lyle Spencer).

· Berita merupakan sesuatu yg terbaru (baru) yang dipilih oleh wartawan buat dimuat dalam surat berita sebagai akibatnya dapat menarik atau mempunyai makana serta dapat menarik minat bagi pembaca (Willard C. Bleyer).

· Berita merupakan sesuatu penuturan secara sahih dan tidak memihak berdasarkan keterangan yg punya arti krusial serta baru terjadi, yang bisa menarik perhatian pembaca surat keterangan yang memuat hal tadi (William S. Maulsby).

· Berita merupakan laporan pertama dari kejadian krusial dan dapat menarik perhatian umum (Eric C. Hepwood).

· Berita adalah laporan tercepat berdasarkan suatu peristiwa atau insiden yang faktual, krusial, dan menarik bagi sebagian akbar pembaca serta menyangkut kepentingan mereka (Micthel V. Charnley). 
(Romli, 2003; 35)

Sedangkan menurut The New Glorier Webster International Dictionary, kabar merupakan:
1. Informasi hangat tentang sesuatu yg telah terjadi, atau mengenai sesuatu yg belum diketahui sebelumnya.
2. Berita adalah kabar yang tersaji oleh media semisal surat kabar, radio serta televisi.
3. Berita merupakan sesuatu atau seorang yang dilihat sang media merupakansubjek yang layak buat diberitakan.
(Hikmat, Purnama Kusumaningrat, 2005: 39)


Jenis-jenis Berita
Ada sejumlah jenis kabar yg dikenal di dunia jurnalistik, yang paling popular dan sebagai pilihan menu primer surat kabar merupakan:

1. Berita Langsung
Berita eksklusif (straight news) adalah laporan insiden yang ditulis secara singkat, padat, lugas, serta apa adanya. Ditulis menggunakan gaya memaparkan peristiwa pada keadaan apa adanya, tanpa ditambah menggunakan penerangan, apalagi interpretasi. Berita eksklusif dibagi menjadi 2 jenis: keterangan keras atau hangat (hard news) dan fakta lembut atau ringan (soft news).

2. Berita Opini
Berita opini (opinion news) yaitu informasi mengenai pendapat, pernyataan, atau gagasan seorang, umumnya pendapat para cendekiawan, sarjana, pakar, atau pejabat, tentang suatu insiden.

3. Berita Interpretatif
Berita interpretaif (interpretative news) adalah warta yang dikembangkan menggunakan komentar atau penilaian wartawan atau nara asal yang kompeten atas liputan yang timbul sebelumnya sehingga adalah gabungan antara keterangan dan interpretasi. Berawal berdasarkan liputan yang dirasakan kurang jelas atau tidak lengkap arti dan maksudnya.


4. Berita Mendalam
Berita mendalam (depth news) adalah warta yang adalah pengembangan menurut keterangan yg sudah ada, menggunakan pendalaman hal-hal yg ada di bawah suatu bagian atas. Bermula menurut sebuah warta yg masih belum selesai pengungkapannya serta bisa dilanjutkan pulang (follow up system). Pendalaman dilakukan dengan mencari fakta tambahan dari narasumber atau warta terkait.

5. Berita Penjelasan
Berita penerangan (explanatory news) adalah keterangan yang sifatnya mengungkapkan menggunakan menguraikan sebuah peristiwa secara lengkap, penuh data. Fakta diperoleh dijelaskan secara rinci menggunakan beberapa argumentasi atau pendapat penulisnya. Berita jenis ini umumnya panjang lebar sehingga wajib tersaji secara kontiniu serta berseri.

6. Berita Penyelidikan
Berita penyelidikan (investigative news) dalah berita yang diperoleh dan dikembangkan dari penelitian atau penyelidikan dari banyak sekali asal. Disebut juga penggalian karena wartawan menggali kabar dari aneka macam pihak, bahkan melakukan penyelidikan pribadi ke lapangan, bermula menurut data mentah atau warta singkat. Umumnya warta investigasi disajikan pada format tulisan feature.
(Romly, 2003 : 40-46).

Selain jenis-jenis informasi diatas, dikenal juga jenis-jenis warta lainnya, diantaranya:

1. Berita Singkat (spot news), yaitu berita atau laporan insiden yang sedang terjadi secara langsung atau siaran langsung.
2. Berita Basi, yaitu keterangan yang sudah tidak aktual lagi.
3. Berita Bohong (libel), yaitu kabar yg nir sahih atau tidak faktual sehingga menjurus dalam kasus pencemaran nama baik.
4. Berita Foto, yaitu laporan peristiwa yang ditampilkan pada bentuk foto tanggal, tidak ada kaitan menggunakan tulisan yg ada di sekelilingnya.
5. Berita Kilat (news flash), yaitu liputan yg krusial segera diketahui publik, dimuat di laman depan surat informasi.
6. Berita Pembuka Halaman (opening news), yaitu warta atau goresan pena yang ditempatkan pada bagian awal atau paling atas page surat fakta, semacam berita primer (headline).
(Romly, 2003 : 47)

Nilai Berita
Suatu kabar memiliki nilai layak liputan apabila didalamnya ada unsur kejelasan (clarity) tentang kejadiannya, terdapat unsur kejutannya (surprise), Ada unsur kedekatannya (proximity) secara geografis, dan ada impak (impact) serta pertarungan personalnya.

Tetapi, kriteria mengenai nilai warta ini kini sudah lebih disederhanakan serta disistimatiskan sebagai akibatnya sebuah unsur kriteria mencangkup jenis-jenis fakta yg lebih luas, pada kitab Jurnalistik Terapan Asep Syamsul M Romli (2003 : 37), mengemukakan unsur-unsur nilai berita yang sekarang digunakan pada menentukan berita, unsur-unsur tadi merupakan :

1. Aktualitas, peristiwa modern, modern, terhangat (up to date), sedang atau baru saja terjadi (recent events).
2. Faktual (factual), yakni ada faktanya (fact), sahih-sahih terjadi bukan fiksi (fitnah, khayalan, atau karangan). Fakta ada dari sebuah peristiwa konkret (real event), pendapat (opinion), serta pernyataan (statement).
3. Penting, akbar kecilnya dampak peristiwa dalam warga (consequences), adalah, insiden itu menyangkut kepentingan banyak atau berdampak dalam masyarakat.
4. Menarik, merupakan memunculkan rasa ingin tahu (curiousity) dan minat membaca (interesting). Peristiwa yg umumnya menarik perhatian pembaca, disamping aktual, faktual, dan penting, juga bersifat :

1. Menghibur, yakni insiden lucu atau mengandung unsur humor yang menimbulkan rasa ingin tertawa atau minimal tersenyum.
2. Mengandung Keganjilan, peristiwa yg penuh keanehan, keluarbiasaan, atau ketidaklaziman.
3. Kedekatan (proximity), insiden yang dekat baik secara geografis juga emosional. 
4. Human Interest, terkandung unsur menarik ikut merasakan, simpati atau menggugah perasaan khalayak yg membacanya.
5. Perseteruan, kontradiksi, serta ketegangan.

Isi Berita
Untuk mengetahui unsur-unsur yg membuat isi suatu warta layak dimuat. Sekiranya perlu menyimak isi menurut pasal lima Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia :

“Wartawan Indonesia menyajikan informasi secara berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan serta ketepatan, serta nir mencapurkan berita serta opini sendiri. Tulisan berisi interpretasi serta opini wartawan supaya tersaji menggunakan memakai nama kentara penulisnya.”

Dari ketentuan yg ditetapkan Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia itu menjadi jelas bahwa liputan pertama-tama wajib cermat serta tepat atau dalam bahasa jurnalistik wajib seksama, selain cermat serta tepat, warta pula wajib lengkap (complete) dalam hal ini menggunakan elemen 5W+1H: What (apa yg sedang terjadi), Where (dimana hal itu terjadi), When (kapan peristiwa itu terjadi), Who (siapa yg terlibat dalam insiden itu), Why (kenapa hal itu terjadi), serta How (bagaimana insiden itu terjadi), adil (fair) dan berimbang (balanced). Kemudian fakta harus nir mencampurkan kabar dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis diklaim objektif, dan fakta wajib sempurna (current), ringkas (concise) dan jelas (clear) dalam pemakaian gaya bahasa yang dipakai.

PENGERTIAN BERITA MENURUT PARA AHLI

Pengertian Berita berdasarkan Para Ahli
Kata “kabar” sendiri dari dari istilah sangsekerta, vrit (ada atau terjadi) atau vritta (peristiwa atau insiden). Kamus Besar Bahasa Indonesia mengungkapkan, Berita merupakan “laporan tercepat tentang peristiwa atau peristiwa yg hangat”.berita dalam bahasa Inggris diklaim News. Dalam The Oxford Paperback Dictionary terbitan Oxford University Press (1979), news diartikan sebagai “informasi mengenai insiden terbaru”. 

Adapun definisi liputan yg dikemukakan para pakar komunikasi serta jurnalistik:

· Berita merupakan suatu fenomena atau inspirasi yang benar dan bisa menarik perhatian sebagian akbar pembaca (Dean M Lyle Spencer).

· Berita adalah sesuatu yg modern (baru) yg dipilih sang wartawan buat dimuat dalam surat warta sehingga bisa menarik atau memiliki makana serta dapat menarik minat bagi pembaca (Willard C. Bleyer).

· Berita merupakan sesuatu penuturan secara benar serta nir memihak berdasarkan keterangan yg punya arti penting dan baru terjadi, yang bisa menarik perhatian pembaca surat kabar yg memuat hal tadi (William S. Maulsby).

· Berita merupakan laporan pertama berdasarkan peristiwa krusial dan bisa menarik perhatian umum (Eric C. Hepwood).

· Berita adalah laporan tercepat menurut suatu insiden atau kejadian yang faktual, krusial, serta menarik bagi sebagian akbar pembaca dan menyangkut kepentingan mereka (Micthel V. Charnley). 
(Romli, 2003; 35)

Sedangkan berdasarkan The New Glorier Webster International Dictionary, keterangan merupakan:
1. Informasi hangat tentang sesuatu yang sudah terjadi, atau tentang sesuatu yang belum diketahui sebelumnya.
2. Berita merupakan fakta yang tersaji sang media semisal surat warta, radio dan televisi.
3. Berita merupakan sesuatu atau seorang yg dipandang sang media merupakansubjek yang layak buat diberitakan.
(Hikmat, Purnama Kusumaningrat, 2005: 39)


Jenis-jenis Berita
Ada sejumlah jenis kabar yang dikenal di global jurnalistik, yang paling popular serta sebagai menu utama surat keterangan adalah:

1. Berita Langsung
Berita pribadi (straight news) merupakan laporan insiden yg ditulis secara singkat, padat, lugas, dan apa adanya. Ditulis menggunakan gaya memaparkan insiden pada keadaan apa adanya, tanpa ditambah dengan penerangan, apalagi interpretasi. Berita eksklusif dibagi menjadi 2 jenis: fakta keras atau hangat (hard news) dan berita lembut atau ringan (soft news).

2. Berita Opini
Berita opini (opinion news) yaitu liputan mengenai pendapat, pernyataan, atau gagasan seorang, umumnya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, tentang suatu peristiwa.

3. Berita Interpretatif
Berita interpretaif (interpretative news) adalah warta yg dikembangkan dengan komentar atau penilaian wartawan atau nara asal yg kompeten atas keterangan yg timbul sebelumnya sehingga adalah adonan antara kabar serta interpretasi. Berawal dari fakta yg dirasakan samar-samar atau nir lengkap arti dan maksudnya.


4. Berita Mendalam
Berita mendalam (depth news) adalah informasi yg adalah pengembangan dari kabar yang sudah timbul, menggunakan pendalaman hal-hal yang ada pada bawah suatu permukaan. Bermula menurut sebuah fakta yang masih belum selesai pengungkapannya serta mampu dilanjutkan pulang (follow up system). Pendalaman dilakukan menggunakan mencari keterangan tambahan berdasarkan narasumber atau berita terkait.

5. Berita Penjelasan
Berita penerangan (explanatory news) adalah keterangan yang sifatnya menyebutkan dengan menguraikan sebuah peristiwa secara lengkap, penuh data. Fakta diperoleh dijelaskan secara rinci menggunakan beberapa argumentasi atau pendapat penulisnya. Berita jenis ini biasanya panjang lebar sehingga wajib disajikan secara kontiniu serta berseri.

6. Berita Penyelidikan
Berita penyelidikan (investigative news) dalah informasi yang diperoleh serta dikembangkan menurut penelitian atau penyelidikan menurut aneka macam asal. Disebut juga ekskavasi karena wartawan menggali fakta berdasarkan aneka macam pihak, bahkan melakukan penyelidikan pribadi ke lapangan, bermula menurut data mentah atau fakta singkat. Umumnya informasi pemeriksaan tersaji dalam format tulisan feature.
(Romly, 2003 : 40-46).

Selain jenis-jenis berita diatas, dikenal juga jenis-jenis informasi lainnya, diantaranya:

1. Berita Singkat (spot news), yaitu kabar atau laporan insiden yg sedang terjadi secara eksklusif atau siaran langsung.
2. Berita Basi, yaitu berita yg sudah tidak aktual lagi.
3. Berita Bohong (libel), yaitu fakta yg tidak benar atau tidak faktual sehingga menjurus dalam masalah pencemaran nama baik.
4. Berita Foto, yaitu laporan peristiwa yg ditampilkan pada bentuk foto lepas, nir ada kaitan menggunakan goresan pena yang terdapat pada sekelilingnya.
5. Berita Kilat (news flash), yaitu fakta yang krusial segera diketahui publik, dimuat pada laman depan surat keterangan.
6. Berita Pembuka Halaman (opening news), yaitu liputan atau goresan pena yang ditempatkan di bagian awal atau paling atas page surat warta, semacam fakta primer (headline).
(Romly, 2003 : 47)

Nilai Berita
Suatu fakta memiliki nilai layak informasi apabila didalamnya terdapat unsur kejelasan (clarity) mengenai kejadiannya, ada unsur kejutannya (surprise), Ada unsur kedekatannya (proximity) secara geografis, dan terdapat impak (impact) serta perseteruan personalnya.

Tetapi, kriteria mengenai nilai berita ini kini sudah lebih disederhanakan dan disistimatiskan sehingga sebuah unsur kriteria mencangkup jenis-jenis berita yang lebih luas, pada buku Jurnalistik Terapan Asep Syamsul M Romli (2003 : 37), mengemukakan unsur-unsur nilai berita yg kini dipakai pada memilih liputan, unsur-unsur tadi adalah :

1. Aktualitas, insiden terbaru, terbaru, terhangat (up to date), sedang atau baru saja terjadi (recent events).
2. Faktual (factual), yakni terdapat faktanya (fact), benar-sahih terjadi bukan fiksi (rekaan, khayalan, atau karangan). Fakta muncul berdasarkan sebuah peristiwa konkret (real event), pendapat (opinion), dan pernyataan (statement).
3. Penting, besar kecilnya pengaruh peristiwa dalam rakyat (consequences), adalah, insiden itu menyangkut kepentingan banyak atau berdampak pada warga .
4. Menarik, artinya memunculkan rasa ingin tahu (curiousity) serta minat membaca (interesting). Peristiwa yg umumnya menarik perhatian pembaca, disamping aktual, faktual, serta penting, pula bersifat :

1. Menghibur, yakni insiden lucu atau mengandung unsur humor yang menyebabkan rasa ingin tertawa atau minimal tersenyum.
2. Mengandung Keganjilan, insiden yg penuh keanehan, keluarbiasaan, atau ketidaklaziman.
3. Kedekatan (proximity), peristiwa yg dekat baik secara geografis maupun emosional. 
4. Human Interest, terkandung unsur menarik ikut merasakan, simpati atau menggugah perasaan khalayak yang membacanya.
5. Pertarunga, pertentangan, serta ketegangan.

Isi Berita
Untuk mengetahui unsur-unsur yg membuat isi suatu warta layak dimuat. Sekiranya perlu menyimak isi dari pasal 5 Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia :

“Wartawan Indonesia menyajikan warta secara berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan serta ketepatan, serta tidak mencapurkan warta dan opini sendiri. Tulisan berisi interpretasi serta opini wartawan agar disajikan dengan memakai nama kentara penulisnya.”

Dari ketentuan yang ditetapkan Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia itu sebagai jelas bahwa informasi pertama-tama harus cermat serta sempurna atau dalam bahasa jurnalistik harus seksama, selain cermat serta sempurna, kabar jua harus lengkap (complete) pada hal ini memakai elemen 5W+1H: What (apa yg sedang terjadi), Where (dimana hal itu terjadi), When (kapan peristiwa itu terjadi), Who (siapa yg terlibat pada peristiwa itu), Why (kenapa hal itu terjadi), dan How (bagaimana insiden itu terjadi), adil (fair) serta berimbang (balanced). Kemudian liputan wajib tidak mencampurkan keterangan dan opini sendiri atau pada bahasa akademis dianggap objektif, dan kabar wajib tepat (current), ringkas (concise) dan kentara (clear) pada pemakaian gaya bahasa yang dipakai.

PENGERTIAN PERSEPSI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli
Persepsi adalah pengalaman tentang suatu objek, peristiwa, atau interaksi-hubungan yg diperoleh menggunakan menyimpulkan kabar dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah menaruh makna dalam stimulasi inderawi (sensory stimuli). 

Persepsi adalah proses internal yg kita lakukan untuk menentukan, mengevaluasi serta mengorganisasikan rangsangan menurut lingkungan eksternal. Persepsi meliputi : Penginderaan (sensasi) melalui indera-alat indera kita (indera perasa, alat peraba, indera pencium, indera pengecap serta alat pendengar), Semua indera itu memiliki andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia. Atensi atau perhatian merupakan pemprosesan secara sadar sejumlah mini keterangan dari sejumlah mini informasi yg tersedia. Informasi yg didapatkan berdasarkan penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Interpretasi merupakan proses komunikasi melalui verbal atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yg tak dapat menggunakan symbol-simbol yang sama, baik secara stimulant (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan), (Joyce Marcella Laurens, 2004 : 58). Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut : objek menimbulkan stimulus serta stimulus tentang indera alat (reseptor). Proses ini merupajan proses fisik. Stimulus yg diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf sensorik ke otak. Proses ini merupakan proses psikologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai sentra kesadaran sebagai akibatnya individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses ini merupakan proses terakhir menurut persepsi dan merupakan persepsi yang sebenarnya. 

Respon sebagai dampak dari persepsi dapat diambil sang individu dengan banyak sekali macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Dapat ditarik konklusi bahwa persepsi merupakan hasil sebuah proses seleksi, organisasi serta interpretasi (gambaran) yang terstimuli sang objek melalui alat-alat insan. 

Masyarakat
Ahli sosiologi berkata, suatu warga bisa dikatakan bila anggota-anggota suatu kelompok, bisa hayati beserta sedemikian rupa sebagai akibatnya mencicipi bahwa grup tadi bisa memenuhi kepentingan- kepentingan hidup yg utama pada suatu wilayah yang tertentu (Soekanto, 1990 : 162).

Adapun karakteristik-karakteristik warga adalah sebagai berikut : terdiri berdasarkan beberapa individu serta gerombolan , memiliki loka tinggal serta memenuhi kebutuhan hayati lainnya, hidup berkelompok serta saling bekerjasama, memiliki mata pencaharian buat kelangsungan hidupnya, serta masih ada sebuah pembagian kerja dan memiliki agama didalamnya.

Komunikasi Massa
Komunikasi massa diadopsi menurut kata bahasa Inggris, mass communication, menjadi kependekan berdasarkan mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yg memakai media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) menjadi kependekan menurut media of communication (Susanto, 1974). Menurut Nurudin (2003:1) komunikasi massa merupakan studi ilmiah mengenai media massa beserta pesan yg dihasilkan pembaca atau pendengar atau penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka.

Kata massa pada komunikasi massa dapat diartikan lebih menurut sekedar “orang poly” sebagaimana orang-orang yang sedang mengerumuni penjual obat ditrotoar atau sedang beserta-sama berhenti menanti pintu lintasan kereta api dibuka. Massa disini bukan sekedar orang banyak disuatu lokasi yg sama. Massa disini kita artikan menjadi “Meliputi semua orang yang sebagai target alat-alat komunikasi massa atau orang dalam ujung lain berdasarkan saluran” (Berlo, 1960). Massa mengandung pengertian orang poly. Mereka tidak harus berada dilokasi eksklusif yg sama. Mereka dapat tersebar atau terpencar pada banyak sekali lokasi, yg dalam saat yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. 

Pengertian komunikasi massa berdasarkan Mulyana merupakan ‘komunikasi yg memakai media massa, baik cetak (surat berita, majalah) atau elektronik (radio, televise) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang beredar dibanyak loka, anonim serta heterogen”. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara serempak dan selintas (khususnya media elektro). (Mulyana, 2001 : 75).

Nurudin pada bukunya yg berjudul pengantar komunikasi massa menjelaskan fungsi-fungsi komunikasi massa yaitu : kabar, persuasif, transmisi budaya, komunikasi massa mempunyai fungsi supervisi, dan hubungan. 

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang memakai media massa baik cetak atau elektronika serta berisi pesan-pesan yg disampaikan secara serempak serta selintas.

Media Massa
Media massa sendiri adalah “kependekan” berdasarkan media komunikasi massa. Media massa lahir buat menjembatani komunikasi antar massa. Massa merupakan rakyat luas yg heterogen, namun saling bergantung satu sama lain. Ketergantungan antar massa sebagai penyebab lahirnya media yang sanggup menyalurkan asa, gagasan serta kepentingan masing-masing supaya diketahui serta dipahami oleh orang lain (Pareno, 2005 : 7)

Media yg dimaksud pada proses komunikasi massa, yaitu media massa yg mempunyai karakteristik spesial , memiliki kemampuan buat memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). 

Menurut Hafied Cangara (2006 : 122) dalam Pengantar Ilmu Komunikasi, media massa merupakan indera yang digunakan pada penyampaian pesan berdasarkan sumber kepada khalayak (penerima) menggunakan memakai alat-alat komunikasi mekanis seperti surat liputan, film, radio, dan televisi.

Sebagai alat buat menyebarkan informasi serta menjadi alat kontrol sosial media mempunyai manfaatnya. (Efendy, 2005 : 149) idealisme yg inheren kepada media dijabarkan dalam pelaksanaan manfaatnya, selain menyiarkan kabar juga mendidik, menghibur dan menghipnotis.

Dapat disimpulkan bahwa media massa merupakan pesan-pesan berdasarkan sumber kepada khalayak (menerima) komunikasi mekanis misalnya televisi, radio, surat kabar, majalah, tabloid, buku, film, internet, serta lain-lain.

Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah aktivitas yang mendasar bagi insan sebagai makhluk sosial. Setiap proses komunikasi diawali dengan adanya stimulus yg masuk dalam diri individu yg ditangkap melalui panca indera. Stimulus diolah pada otak dengan pengetahuan, pengalaman, selera, serta iman yg dimiliki individu. Stimulus tersebut mengalami proses intelektual sebagai keterangan. Adapun keterangan yang telah dikomunikasikan diklaim menjadi pesan.

Schramm mengatakan bahwa buat berlangsungnya suatu aktivitas komunikasi, minimal diperlukan 3 komponen yaitu source, message, serta destination atau komunikator, pesan, komunikan.

Dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi adalah proses anugerah atau penyampaian pesan dari komunikator (acara program reality show “Catatan Si Olga”) pada komunikan (warga yang menonton acara acara reality show “Catatan Si Olga”) serta effect yang akan ditimbulkan sehabis menyaksikan tayangan tersebut.

Televisi
Televisi asal berdasarkan 2 kata yg tidak sama asalnya, yaitu tele (bahasa yunani) yang berarti jauh, serta visi (videre asal menurut bahasa latin) yang berarti penglihatan. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa inggrisnya television diartikan menjadi melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan menggunakan gambar serta bunyi yg diproduksi di suatu loka (studio televisi) bisa dicermati dari loka lain melalui sebuah penerima.

Pengertian televisi dari Effendy dalam kitab kamus komunikasi, (2003 : 361) adalah media komunikasi jeda jauh menggunakan penayangan gambar dan indera pendengaran bunyi, baik melalui dawai maupun secara elektromagnetik tanpa dawai. 

Televisi mempunyai 3 fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan serta hiburan (Effendy 1993, 93).
Dapat disimpulkan bahwa televisi adalah media yg bisa melihat berdasarkan jauh. Melihat berdasarkan jauh disini diartikan dengan gambar dan bunyi yang diproduksi disuatu tempat (studio televisi) serta bisa dilihat dari loka lain melalui sebuah penerima (televisi set).

Format Acara Televisi 
Televisi sebagai keliru satu media komunikasi memiliki aneka macam ragam bentuk tayangan dengan format yang berlainan. Kajian mengenai format acara televisi disertai menggunakan penelitian agar ada dasar yg kuat digunakan peneliti dalam mengkategorikan tayangan “Catatan Si Olga” pada keliru satu format atau acara acara televisi.

Menurut Alvin Toffler, banyak sekali jenis format atau acara acara televisi jumlahnya sangat poly serta jenisnya, antara lain : program liputan (news), program hiburan (non news), music, pertunjukkan, dan sport.

Program program yg dijadikan pada objek penelitian ini merupakan “Catatan Si Olga”. Melihat menurut format dan isi tayangan dari pendapat Alvin Toffler, maka format ini bisa dikategorikan sebagai format dalam gameshow khususnya termasuk pada reality show. Dikatakan sebagai format reality show karena berdasarkan menurut isi tayangan, mengisahkan empiris sosial kehidupan warga yaitu mengisahkan tentang kalangan menengah kebawah (penghasilan).

Program Reality Show
Reality show merupakan salah satu gendre pada acara televisi. Dalam Nirmala (2007), dijelaskan bahwa reality show berasal berdasarkan istilah televisi empiris, yaitu acara televisi yg menyajikan situasi yg dramatis atau lucu namun nir menggunakan naskah, adalah kejadian yang sebenarnya (walau terkadang direncanakan), serta mengutamakan orang biasa dari dalam aktor profesional. 

Dengan kata lain, reality show adalah suatu jenis program televisi yang menayangkan kehidupan seorang pada global nyata, bukan menampilkan tokoh ‘protesis’ yg diperankan oleh seorang aktor atau aktris. Hal ini sesuai menggunakan yang dikemukakan Reiss dan Wiltz (2004) bahwa ciri reality television/reality show merupakan orang biasa (bukan aktor) menjadi karakter utama dalam acara tadi. 

Dapat disimpulkan bahwa reality show adalah program yg menayangkan suatu realita kehidupan sosial tanpa dibuat-buat dan berdasarkan kisah konkret yang mana dalam kehidupan sosial rakyat memiliki perbedaan berdasarkan status sosialnya.

S-O-R Theory (Teori S-O-R)
Teori S-O-R menjadi singkatan berdasarkan Stimulus – Organism – Response ini semula dari dari psikologi. Kalau kemudian sebagai juga teori komunikasi, tidak mengherankan, lantaran objek material menurut psikologi serta ilmu komunikasi adalah sama, yaitu insan yg jiwanya mencakup komponen-komponen : perilaku, opini, perilaku, kognisi, afeksi serta konasi.

Menurut stimulus response ini, efek yang disebabkan merupakan reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sebagai akibatnya seorang bisa mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Jadi unsur-unsur dalam contoh ini adalah :
a. Pesan (Stimulus, S)
b. Komunikasi (Organism, O)
c. Efek (Response, R)

Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual)
Nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur (Uchjana 2003 : 275) ini lengkapnya merupakan “Individual Differences Theory of Mass Communication Effect”. Jadi teori ini mempelajari perbedaan-disparitas di antara individu-individu sebagai sasaran media massa waktu mereka diterpa sebagai akibatnya menimbulkan dampak-pengaruh tertentu. 

Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, memberikan perhatian pada pesan-pesan, terutama jika berkaitan menggunakan kepentingannya, konsisten dengan perilaku-sikapnya, sinkron dengan kepercayaannya yg didukung oleh nilai-nilainya. Tanggapannya terhadap pesan-pesan tadi diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, pengaruh media massa pada khalayak massa itu nir seragam, melainkan beragam disebabkan secara individual tidak selaras satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.

Oleh karena masih ada perbedaan individual pada setiap eksklusif anggota khalayak, maka secara alamiah bisa diduga akan muncul pengaruh yg bervariasi sesuai menggunakan disparitas individual itu.

Metode Penelitian
Metode dalam artikel ini merupakan naratif kualitatif
Hasil Penelitian 
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa yg sebagai penekanan penelitian ini adalah Persepsi Msyarakat tentang Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” pada Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda menggunakan beberapa indikator berdasarkan penelitian yang sudah dikemukakan sang penulis pada bab sebelumnya. Maka berikut dibawah ini bisa dipandang tentang penyajian data yang sudah diperoleh di lapangan dari hasil penelitian yg telah dilakukan sang penulis, Persepsi Masyarakat mencakup :

Persepsi
Dalam mempersepsikan sesuatu, perlu diperhatikan hal-hal yg melibatkan persepsi yakni sensai (penginderan), attention (perhatian). Ekspektasi, motivasi serta memori.

Berdasarkan output penelitian yg dilakukan pada rakyat Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda dapat disimpulkan bahwa acara “Catatan Si Olga” mempunyai nilai yang berguna bagi penonton/audiens yang melihatnya, karena program tersebut real artinya hal tadi konkret terjadi disekeliling kita. Dari persepsi masyarakat bahwa tayangan ini bisa membuat orang lain tersentuh hatinya menggunakan melihat keadaan warga yg tidak bisa yg serba kekurangan buat bertahan hidup. 

Sensasi
Berdasarkan penelitian, sensasi disini ditunjukkan kepada audiens yang pernah menonton acara reality show “Catatan Si Olga”, sebagai akibatnya audiens dapat mengetahui alur cerita yang terdapat pada acara tersebut sesuai menggunakan apa yang mereka ketahui. Berdasarkan output penelitian yg sudah dilakukan menunjukkan bahwa audiens bisa mendeskripsikan program reality show “Catatan Si Olga” sinkron dengan apa yg mereka lihat dalam tayangan tadi.

Attention 
Berdasarkan penelitian, perhatian disini merupakan proses pemusatan atau konsentrasi pada audiens terhadap suatu objek yg mereka lihat dalam hal ini merupakan tayangan acara acara reality show “Catatan Si Olga”. Dari output wawancara yang sudah dilakukan menampakan bahwa Olga sebagai pembawa acara dalam tayangan tadi menggunakan pembawaannya yg bisa membuat orang lain terharu melihatnya, membuat acara ini menarik buat ditayangkan.

Ekspektasi
Berdasarkan penelitian, ekspektasi pada acara program reality show ”Catatan Si Olga” bertujuan buat menaruh makna kehidupan yg bermanfaat bagi audiens agar penonton bisa mencicipi kesusahan hidup orang lain. Dari hasil penelitian yg telah dilakukan memperlihatkan bahwa acara reality show “Catatan Si Olga” ini selain memberikan makna yang positif dengan menaruh sejumlah berita mengenai kehidupan masyarakat yg tidak sanggup, juga berfungsi menjadi wadah buat beramal melalui sedekah yg diberikan pada rakyat yang menonton acara tadi misalnya dana, sembako, sandang serta lain-lain melalui media telekomunikasi menggunakan asa dapat meringankan beban mereka. 

Motivasi
Berdasarkan penelitian, motivasi pada program acara reality show “Catatan Si Olga” bertujuan buat memotivasi para penonton agar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya perlu memiliki perilaku pekerja keras sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi serta nir bergantung kepada orang lain misalnya meminta-minta (pengemis) diberbagai loka. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa acara ini menaruh pesan-pesan moral dimana dalam tayangan tadi mengajarkan kita buat melihat bagaimana kehidupan orang lain yang permanen sanggup bertahan hayati dalam keterbatasan mereka. Acara ini menaruh efek yg positif bagi siapapun yang melihat sehingga program ini menarik buat ditayangkan.

Memori
Berdasarkan penelitian, memori dalam acara acara reality show “Catatan Si Olga” bertujuan supaya audiens bisa mengingat-jangan lupa kembali apa saja yang disajikan dari program itu sebagai akibatnya mereka dapat mempersepsikan bagaimana isi tayangan tersebut. Dari output penelitian yang sudah dilakukan menandakan bahwa pada mempersepsikan sesuatu atau menanggapi sesuatu, kita wajib melihat acara ini bukan hanya sekali perlu namun perlu adanya perulangan sebagai akibatnya kita dapat tahu alur cerita acara tadi.

Model S-O-R
Stimulus
Dalam reality show “Catatan Si Olga” di Antv, setelah menerima stimulus atau pesan yg berupa keterangan atau pesan tadi maka menggunakan perhatian, pengertian serta penerimaan menurut berlangsungnya proses komunikasi, komunikan memberikan dampak yang terakhir berdasarkan informasi yang disampaikan. Kemampuan komunikan pada tahu fakta pada reality show “Catatan Si Olga” akan dapat membawa perubahan kepada diri komunikan. Berdasarkan penelitian yg sudah dilakukan mengambarkan bahwa isi atau pesan dalam program tadi dapat memberikan rangsangan bagi penonton sebagai akibatnya bisa mempersepsikan isi program secara keselurahan.

Organism
Komunikan dalam reality show “Catatan Si Olga” di Antv ini yakni penonton atau audiens yg menonton program tersebut (rakyat Kelurahan Gunung Lingai yg dijumpai serta pernah menonton acara tersebut). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan mengambarkan bahwa setiap komunikan pada menaruh persepsinya masing-masing berbeda tergantung dari pemaknaan mereka melihat isi program tadi.

Respons
Respons penonton atau audiens yg menonton acara reality show “Catatan Si Olga” akan menimbulkan reaksi tergantung dari stimulus yg mereka terima. Berdasarkan penelitian yg telah dilakukan membuktikan bahwa isi acara tersebut bisa memberikan pengaruh positif bagi auidens yg menonton program tadi serta mempunyai rasa ingin membantu serta peduli terhadap sesama. 

Penelitian ini bertujuan buat mengetahui persepsi rakyat tentang Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” pada Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 6 orang yg sinkron dengan kriteria-kriteria penelitian pada daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda. 

Jumlah pertanyaan yg dipakai dalam wawancara penelitian ini berjumlah 11 pertanyaan. Pada penelitian ini kasus yg akan dibahas merupakan persepsi warga tentang Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

Dari hasil penelitian yg sudah tersaji sebelumnya, dapat diketahui bahwa pada hubungannya dengan media dan persepsi, pengamatan, tanggapan dan penilaian terhadap apa yang didengar, dipandang dan dirasakan sang panca indra, lalu memberikan makna tentang apa yg sudah sebagai konklusi menurut pesan yg diterima. Penilaian atau tanggapan itu, mampu bersifat baik atau tidak baik sesuai dengan pesan yg diterima. Hal tadi sesuai menggunakan pernyataan yang dinyatakan Jalaluddin Rakhmat dalam kitab psikologi komunikasi (2009) persepsi merupakan pengalaman tentang objek, insiden atau interaksi-hubungan yg diperoleh menggunakan menyimpulkan keterangan dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 2009).

Berdasarkan teori disparitas individual (individual differences theory), menerangkan bahwa pada dasarnya setiap individu dalam mendapat stimuli atau warta, mereka mempunyai penilaian yang berbeda-beda pada menanggapi rangsangan tersebut. Hal ini ditimbulkan karena setiap individu mempunyai karakter yg tidak sinkron satu menggunakan yg lain. Pada program program reality show “Catatan Si Olga” ini, masyarakat Gunung Lingai yang menjadi sampel pada penelitian ini mengungkapkan tanggapannya yg masing-masing mempunyai evaluasi yg tidak sama dalam stimuli yang sama yakni informasi dan hiburan yg diberikan sang program tersebut. Banyak warga yg menduga bahwa acara tersebut baik buat ditayangkan dan dikonsumsi oleh penonton namun terdapat jua yang menduga bahwa program itu biasa saja lantaran sudah sebagai hal yang biasa serta tak jarang dijumpai sang warga dilingkungan sekitar loka mereka tinggal.

Menurut teori Gestalt, apabila kita mempersepsikan sesuatu, kita mempersepsinya menjadi suatu keseluruhan, kita tidak hanya melihat bagian-bagiannya kemudian menghimpunnya. Begitu juga persepsi masyarakat tentang acara acara reality show “Catatan Si Olga”, masyarakat Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda nir sanggup hanya mempersepsikan sebagian berdasarkan yg mereka ketahui saja, tidak hanya isi program namun persepsi yg bersifat holistik, barulah didapat persepsi yg sesungguhnya mengenai acara acara reality show “Catatan Si Olga di Antv. Dari hasil penelitian serta pengamatan yg peneliti lakukan pada 6 responden yg sudah menonton program program reality show “Catatan Si Olga” di Antv secara holistik menerangkan bahwa persepsi pada rakyat Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda Cukup Baik terhadap program tersebut sebagai media fakta serta hiburan. 

Analisis Kritis
Segi Acara
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, dapat diperoleh citra yakni ditinjau menurut segi program program, acara reality show “Catatan Si Olga” pada Antv mempunyai konsep yg memadukan antara reality dan komedi. Berdasarkan data yang diperoleh menurut media internet (www.ratting_catatansiolga.htm), menampakan bahwa program acara reality show “Catatan Si Olga” adalah program acara menggunakan rating ke-dua urutan tertinggi pada antara program program yang dimiliki Antv. Hal ini berarti acara acara tadi bisa dikatakan menarik sinkron ratting yg disandang oleh acara tadi. Acara reality show ”Catatan Si Olga” yg diproduserin sang Suwandi beserta tim kreatif yakni tim PIDI Project menaruh dampak yang berguna, baik menurut segi rakyat yg dibantu Olga dalam acara tersebut serta warga yang menonton tayangan itu. Banyak acara reality show yang pernah hadir sebelum reality show “Catatan Si Olga ini” yg mengemas sebuah pesan yg sama, namun deretan antara lawak serta reality show baru tayangan ini yang mempunyai variasi penayangan yg tidak sama dari reality show yang lainnya.

Segi Persepsi Masyarakat
Setelah penulis melakukan penelitian pada rakyat pada wilayah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, dapat disimpulkan bahwa tanggapan mereka selesainya mereka menonton acara tersebut sudah cukup baik. Acara reality show “Catatan Si Olga” menjadi salah satu kebutuhan warga yakni dalam hal berita serta hiburan pada penonton. Selain itu, acara ini memberikan stimuli atau pesan yang diterima oleh penonton lalu diproses sehingga menghasilkan interpretasi yang bhineka. Seseorang mempunyai rasa ingin tahu, dari proses tadi seorang dapat mempersepsikan stimuli yg beliau tangkap, oleh karenanya dalam hal ini masyarakat mengerti, menata serta menduga dan tahu stimuli yg diterima menurut program tadi. Dalam pemilihan program, seseorang sanggup menilai serta menyeleksi program-acara yang baik serta menaruh pesan yang berguna bagi penikmat program televisi. Acara tadi dapat diterima sang warga menjadi kebutuhan akan liputan serta hiburan mereka lantaran mengandung nilai kemanusiaan yg baik bagi kelangsungan hayati mereka serta menurut acara tadi bisa menaruh gambaran hidup orang lain yg mengalami kesusahan serta umumnya hal tadi terjadi disekeliling kita. Acara tadi sangat memotivasi serta banyak pesan-pesan moral yang berisikan nilai-nilai humanisme yg mana setiap kehidupan masyarakat perlu adanya saling bantu dan saling berbagi terhadap mereka yang kesusahan. Sebagian yg telah menonton acara tersebut merasakan bahwa hati dapat tersentuh bila melihat program itu bukan saja orang yg nir mampu yang dibantu pada program tersebut namun masyarakat yg mempunyai penyakit yang membutuhkan biaya yang relatif banyak, sedangkan adapun yang berkata bahwa selesainya melihat acara itu, nir terdapat perubahan yang begitu berarti atau bisa dikatakan hal tadi biasa-biasa saja serta hal tadi tergantung siapa saja yg melihat, menilai dan memaknai isi tayangan tadi.