PENGERTIAN PENELITIAN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli
Menurut Nur Indrianto dan Supomo dalam kitab “Metode Penelitian Bisnis” (2002, p.16), penelitian adalah refleksi dari impian buat mengetahui sesuatu berupa liputan – informasi atau fenomena alam. Penelitian pada dasarnya merupakan penyelidikan yg sistematis dengan tujuan buat memperoleh pengetahuan yg bermanfaat buat menjawab pertanyaan atau memecahkan kasus dalam kehidupan sehari – hari.

Menurut Sugiyono (2006, p.1), Penelitian adalah cara ilmiah buat menerima data menggunakan tujuan dan kegunaan eksklusif. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu dari dalam karakteristik - ciri keilmuan yaitu rational (wajar), Empiris (bisa diamati sang indera manusia), serta sistematis (menggunakan langkah - langkah tertentu yang bersifat logis). Secara generik, penelitian bisa dibagi atas dua jenis, yaitu:

1. Penelitian dasar (basic research)
Penelitian dasar merupakan pencarian terhadap sesuatu lantaran ada perhatian serta keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Hasil menurut penelitian dasar adalah pengetahuan umum serta pengertian - pengertian tentang alam serta hukum - hukumnya.

2. Penelitian terapan (applied research)
Penelitian terapan adalah penyelidikan yg hati-hati, sistematik serta monoton terhadap suatu masalah dengan tujuan buat digunakan menggunakan segera buat keperluan tertentu. Hasil penelitian nir perlu menjadi suatu penemuan baru, namun merupakan aplikasi baru menurut penelitian yang sudah terdapat.

Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2005, p.37), Paradigma penelitian merupakan pola pikir yg memperlihatkan hubungan antara variabel yg akan diteliti yg sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan kasus yg perlu dijawab melalui penelitian, teori yg digunakan buat merumuskan hipotesis, dan statistik yg akan digunakan. 

Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p38) Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti buat dipelajari sehingga diperoleh kabar mengenai hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Adapun tipe - tipe menurut variabel, yakni :

1. Variabel Independen (bebas)
Adalah sebuah variabel yang menghipnotis atau yang sebagai sebab perubahannya atau timbulnya suatu variabel dependen.

2. Variabel Dependen (terikat)
Adalah sebuah variabel yg dipengaruhi atau yg sebagai akibat, lantaran adanya variabel bebas. Variabel bisa menjadi fokus utama pada perhatian suatu penelitian. Dengan istilah lain, variabel terikat adalah variabel utama yg membuahkan variabel ini sebuah faktor yang wajib diteliti. Tujuan menurut peneliti adalah buat mengerti serta menyebutkan variabel terikat ini.

Populasi serta Sampel Penelitian
Populasi
Menurut Sugiyono (2004, p72) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yg memiliki kualitas dan karakteristik eksklusif yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan lalu ditarik konklusi. Jadi populasi bukan hanya orang, namun juga objek dan benda – benda alam yg lainnya. Populasi pula bukan sekedar jumlah yg terdapat dalam objek atau subjek yang dipelajari, tetapi mencakup seluruh karakteristik atau sifat yang memiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi pada penelitian ini adalah Karyawan serta Staf pada PT. Aneka Tambang, Tbk sejumlah 2460 karyawan yang diseleksi melalui Tes CPNS maupun seleksi spesifik bagi tenaga ahli yg dibutuhkan.

Sampel
Menurut Sugiyono (pada bukunya “Metodologi Penelitian Administrasi” ,2004, p73) merupakan bagian berdasarkan jumlah dan karakteristik yang dimiliki sang populasi tadi. Jika populasi besar , peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang terdapat dalam populasi. Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.105), sampel yang baik umumnya mempunyai beberapa ciri. Karakteristik yg dimaksud mencakup:
a. Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel buat memperoleh jawaban yg dihendaki.
b. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas berdasarkan setiap unit analisis buat sebagai sampel.
c. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan imbas (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada hrus melakukan sensus.
d. Sampel yg baik memungkinkan peneliti menghitung derajat agama yang diterapkan pada estimasi populasi yg disusun dari sampel statistik.

Teknik Sampling Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.111), yg dimaksud menggunakan teknik sampling adalah cara pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2004, p74), teknik sampling dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu, Probability Sampling dan Nonprobability Sampling, tetapi pada penelitian ini, hanya akan menggunakan teknik pengambilan sample dengan probability sampling yaitu sample random samplig dimana pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yg terdapat pada populasi.

Probability sampling, merupakan teknik sampling yang menaruh peluang yg sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Simple secara acak sampling Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang terdapat pada populasi tadi. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003, pp.112), prinsip pemilihan sample pada desain ini merupakan setiap eleman pada populasi mempunyai kesempatan yg sama buat dipilih. Mekanisme pemilihan secara acak sederhana ini menjadi berikut Davis & Cosenza (1993, pp.227-231):
○ Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit pemilihan sampel
○ Tentukan besar sample yg dikehendaki
○ Ambil sampel secara acak dari unit pemilihan sampel

Menurut Mudrajat (2003, p.112), Ada beberapa kelebihan dari pemilihan random Sederhana, diantaranya:
○ Prosedur pemilihan sampel sangat mudah
○ Unit pemilihan sampel hanya satu macam
○ Kesalahan penjabaran bisa dihindarkan
○ Cukup menggunakan citra garis akbar dari populasi
○ Merupakan desain sampel yg paling sederhana serta mudah

Ukuran Sampel
Jumlah anggota sample sering dinyatakan dengan ukuran samplel. Jumlah sampel yang 100 % (seratus %) mewakili populasi merupakan sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Dalam penentuan jumlah sampel menurut populasi diharapkan tingkat kesalahan 1 % (satu persen), 5 % (lima persen) dan 10 % (sepuluh %). Rumus buat menghitung ukuran sampel berdasarkan populasi yg diketahui jumlahnya merupakan menjadi berikut :

ג2.N.P. Q
s =

d2(N-1) +ג2.P.Q


ג2Dengandk =1,tarafkesalahan1 %, lima %, 10 %
P =Q =0,lima.D =0,05.S =jumlahsampel.

Skala Likert
Menurut Sugiyono (2004, p86), skala likert dipakai buat mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tenaga atau fenomena sosial. Sedangkan Menurut Sugiyono (2004, p86), Kebaikan tipe likert merupakan variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tadi dijadikan menjadi titik tolak buat menyusun item- item instrumen yang didapat berupa pernyataan – pertanyaan. Untuk keperluan nilai, menjadi berikut :
UntukJawaban:

A. SangatSetuju                      diberiskor       5

B.setuju                                  diberiskor       4

C.kurang Setuju                     diberiskor       3

D. TidakSetuju                        diberiskor       2

E.sangatTidakSetuju           diberiskor       1

Kuesioner
Menurut Arikunto (2002, p128), Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yg digunakan untuk memperoleh keterangan dari responden pada arti laporan tentang pribadinya atau hal – hal yang beliau ketahui.

Tujuan pokok dari penyusunan informasi lapangan artinya :
1. Merupakan kabar yang relevan dengan tujuan survey.
2. Memberikan urutan pertanyaan yg logis dan terarah dalam utama masalah pada responden
3. Memberikan format baku pencatatan warta, pendapat dan sikap
4. Memudahkan pengolahan data.

Menurut Sugiyono (2004, p135) informasi lapangan merupakan teknik pengukuran data yang dilakukan menggunakan cara menaruh seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden buat serta setengah terbuka. Namun dalam penelitian ini memakai “Pertanyaan Tertutup, yaitu pertanyaan yang jawabannya telah disediakan, sebagai akibatnya responden dapat eksklusif memilih buat menjawab pertanyaan yang diberikan”.

Analisis Data Penelitian
Deskripsi Data Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.173), ada 2 klasifikasi metode numerik yang tersedia buat mendeskriptifkan data kuantitatif, yaitu:

(1). Ukuran kecenderungan sentral (central tendency)
Adalah suatu ukuran yang mengukur kecenderungan suatu himpunan data yang mengelompok atau memusat pada nilai numeric eksklusif. Ada tiga metode mengukur kecenderungan sentral, yaitu: homogen-homogen, median, serta modus. Berikut akan diuraikan ketiga macam metode berukuran tendensi sentral:

a. Rata-rata
Rata-rata hitung merupakan suatu himpunan data kuantitatif yg menjumlahkan semua data dibagi banyaknya data yang terdapat.

∑X
X = 

N




Gambar Rumus Rata-rata

Sumber:Mudrajat(2003, p.173)

Keterangan: ∑X  =Penjumlahtiapdataatautotalskor

N     =Banyaknyadatayangada

Menurut Mudrajat (2003, p.175), Keakuratan penggunaan rata-homogen tergantung menurut 2 faktor, yaitu:
○ Ukuran sampel, semakin besar sampel, semakin seksama estimasi rata-homogen populasi
○ Variabilitas menurut data yang kita miliki. Semakin poly variasi data, semakin berkurang akurasi estimasi homogen-rata.

b. Median
Median adalah nomor tengah yg diperoleh jika data disusun berdasarkan nilai terendah sampai nilai tertinggi. Menghitung median dengan cara:
○ Bila jumlah observasi (n) gasal, maka median diperoleh menurut nomor tengah
○ Bila jumlah observasi (n) genap, maka median diperoleh berdasarkan rata-rata antara dua angka.

c. Modus
Modus adalah nilai yg paling acapkali ada, atau frekuensinya paling tinggi. Dengan istilah lain, modus menampakan di mana data cenderung terkonsentrasi.

(dua). Ukuran Variabilitas Atau Penyimpangan
Menurut Mudrajat (2003, p.175), Ukuran variabilitas merupakan suatu berukuran yang mengatur sebaran data. Karena yang diukur adalah seberapa jauh data menyimpang berdasarkan rata-ratanya, maka ukuran variabilitas seringkali diklaim sebagai ukuran defleksi. Ukuran Variabilitas yang sering digunakan adalah skewness, range dan deviasi baku. Berikut ini akan diuraikan masing- masing metode:

○ Kecondongan (Skewness)
Adalah ukuran bentuk atau derajat simetris distribusi data. Kecondongan distribusi suatu data dapat dihitung dengan:

Rata-homogen- Modus
Skewness =  

Deviasistandar




Gambar Rumus skewness

Sumber: Mudrajat(2003,p.173)


○ Range (Rentang)
Adalah selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil dari suatu himpunan data. Semakin besar nilai rentang, maka meningkat defleksi data dari nilai rata-ratanya.
Rentang=X max– X min

Xmax=Nilaiterbesar

Xmin=Nilaiterkecil


Gambar Rumus range

Sumber: Sudjana,MetodeStatistika(Tarsito,Bandung 1996, p.93)


Skor Total didapat dengan memakai rumus menjadi berikut:
∑X      =X1+X2+….. +Xn

Xi        =Skorrespondenke-i

N         =JumlahResponden



Gambar Rumus Skor Total

Sumber:Sudjana, MetodeStatistika (Tarsito,Bandung1996,p.93)


Bila nilai baku deviasi nisbi besar berarti data yang digunakan sebaran atau variabilitasnya tinggi. Jika nilai deviasi standar relative kecil, adalah data yg dipakai mengelompok pada seputar nilai homogen- ratanya dan penyimpangannya mini .

Distribusi Frekuensi Skor
PerhitunganJumlahKelas(K );AturanSturgess :


K =1 +3,tiga Logn

PerhitunganPanjangKelas:




RentangSkor
Panjang Skor =   

JumlahKelas

PENGERTIAN PENELITIAN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli
Menurut Nur Indrianto dan Supomo pada kitab “Metode Penelitian Bisnis” (2002, p.16), penelitian adalah refleksi dari hasrat buat mengetahui sesuatu berupa liputan – liputan atau kenyataan alam. Penelitian pada dasarnya adalah penyelidikan yang sistematis menggunakan tujuan buat memperoleh pengetahuan yang berguna buat menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.

Menurut Sugiyono (2006, p.1), Penelitian adalah cara ilmiah buat mendapatkan data dengan tujuan serta kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti aktivitas penelitian itu menurut dalam karakteristik - ciri keilmuan yaitu rational (lumrah), Empiris (bisa diamati oleh alat manusia), dan sistematis (menggunakan langkah - langkah eksklusif yg bersifat logis). Secara generik, penelitian dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:

1. Penelitian dasar (basic research)
Penelitian dasar adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian serta keingintahuan terhadap output suatu kegiatan. Hasil menurut penelitian dasar merupakan pengetahuan generik dan pengertian - pengertian tentang alam serta hukum - hukumnya.

2. Penelitian terapan (applied research)
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan monoton terhadap suatu perkara menggunakan tujuan buat dipakai menggunakan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian nir perlu sebagai suatu inovasi baru, namun merupakan pelaksanaan baru menurut penelitian yg sudah terdapat.

Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2005, p.37), Paradigma penelitian adalah pola pikir yg menunjukkan interaksi antara variabel yang akan diteliti yg sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan perkara yg perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan buat merumuskan hipotesis, dan statistik yg akan dipakai. 

Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p38) Variabel merupakan segala sesuatu yg berbentuk apa saja yang ditetapkan sang peneliti buat dipelajari sebagai akibatnya diperoleh informasi mengenai hal tadi, lalu ditarik konklusi. Adapun tipe - tipe menurut variabel, yakni :

1. Variabel Independen (bebas)
Adalah sebuah variabel yang mensugesti atau yg sebagai karena perubahannya atau timbulnya suatu variabel dependen.

2. Variabel Dependen (terikat)
Adalah sebuah variabel yang ditentukan atau yg sebagai dampak, karena adanya variabel bebas. Variabel bisa sebagai fokus utama dalam perhatian suatu penelitian. Dengan kata lain, variabel terikat adalah variabel primer yg berakibat variabel ini sebuah faktor yg wajib diteliti. Tujuan dari peneliti adalah buat mengerti serta mengungkapkan variabel terikat ini.

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
Menurut Sugiyono (2004, p72) populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri menurut objek atau subjek yang mempunyai kualitas serta ciri tertentu yang diterapkan sang peneliti buat dipelajari serta kemudian ditarik konklusi. Jadi populasi bukan hanya orang, namun juga objek dan benda – benda alam yg lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh ciri atau sifat yang memiliki sang subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan dan Staf dalam PT. Aneka Tambang, Tbk sejumlah 2460 karyawan yang diseleksi melalui Tes CPNS maupun seleksi spesifik bagi energi ahli yg dibutuhkan.

Sampel
Menurut Sugiyono (pada bukunya “Metodologi Penelitian Administrasi” ,2004, p73) merupakan bagian dari jumlah serta ciri yg dimiliki oleh populasi tadi. Jika populasi besar , peneliti nir mungkin mempelajari seluruh yg terdapat dalam populasi. Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.105), sampel yang baik umumnya mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik yg dimaksud mencakup:
a. Sampel yang baik memungkinkan peneliti buat merogoh keputusan yg herbi besaran sampel buat memperoleh jawaban yg dihendaki.
b. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas menurut setiap unit analisis buat sebagai sampel.
c. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi serta impak (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada hrus melakukan sensus.
d. Sampel yg baik memungkinkan peneliti menghitung derajat agama yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun berdasarkan sampel statistik.

Teknik Sampling Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.111), yang dimaksud menggunakan teknik sampling merupakan cara pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2004, p74), teknik sampling dikelompokkan menjadi dua (2) yaitu, Probability Sampling serta Nonprobability Sampling, tetapi pada penelitian ini, hanya akan memakai teknik pengambilan sample dengan probability sampling yaitu sample secara acak samplig dimana pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara rambang tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.

Probability sampling, adalah teknik sampling yg memberikan peluang yg sama bagi setiap unsur (anggota) populasi buat dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Simple random sampling Dikatakan simple (sederhana) lantaran pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003, pp.112), prinsip pemilihan sample pada desain ini merupakan setiap eleman pada populasi mempunyai kesempatan yg sama untuk dipilih. Prosedur pemilihan secara acak sederhana ini sebagai berikut Davis & Cosenza (1993, pp.227-231):
○ Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit pemilihan sampel
○ Tentukan besar sample yg dikehendaki
○ Ambil sampel secara rambang berdasarkan unit pemilihan sampel

Menurut Mudrajat (2003, p.112), Ada beberapa kelebihan menurut pemilihan random Sederhana, diantaranya:
○ Prosedur pemilihan sampel sangat mudah
○ Unit pemilihan sampel hanya satu macam
○ Kesalahan penjabaran bisa dihindarkan
○ Cukup menggunakan citra garis akbar dari populasi
○ Merupakan desain sampel yang paling sederhana dan mudah

Ukuran Sampel
Jumlah anggota sample tak jarang dinyatakan dengan ukuran samplel. Jumlah sampel yang 100 % (seratus %) mewakili populasi adalah sama menggunakan jumlah anggota populasi itu sendiri. Dalam penentuan jumlah sampel dari populasi diperlukan tingkat kesalahan 1 % (satu persen), 5 % (lima %) serta 10 % (sepuluh persen). Rumus buat menghitung berukuran sampel menurut populasi yang diketahui jumlahnya adalah menjadi berikut :

ג2.N.P. Q
s =

d2(N-1) +ג2.P.Q


ג2Dengandk =1,tarafkesalahan1 %, 5 %, 10 %
P =Q =0,lima.D =0,05.S =jumlahsampel.

Skala Likert
Menurut Sugiyono (2004, p86), skala likert dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang energi atau kenyataan sosial. Sedangkan Menurut Sugiyono (2004, p86), Kebaikan tipe likert merupakan variabel yg akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan menjadi titik tolak buat menyusun item- item instrumen yg didapat berupa pernyataan – pertanyaan. Untuk keperluan nilai, sebagai berikut :
UntukJawaban:

A. SangatSetuju                      diberiskor       5

B.setuju                                  diberiskor       4

C.kurang Setuju                     diberiskor       3

D. TidakSetuju                        diberiskor       2

E.sangatTidakSetuju           diberiskor       1

Kuesioner
Menurut Arikunto (2002, p128), Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dipakai buat memperoleh keterangan menurut responden pada arti laporan mengenai pribadinya atau hal – hal yang dia ketahui.

Tujuan utama menurut penyusunan informasi lapangan merupakan :
1. Merupakan fakta yg relevan dengan tujuan informasi lapangan.
2. Memberikan urutan pertanyaan yang logis serta terarah dalam utama problem kepada responden
3. Memberikan format baku pencatatan keterangan, pendapat serta sikap
4. Memudahkan pengolahan data.

Menurut Sugiyono (2004, p135) informasi lapangan merupakan teknik pengukuran data yang dilakukan menggunakan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden buat dan 1/2 terbuka. Namun dalam penelitian ini memakai “Pertanyaan Tertutup, yaitu pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan, sebagai akibatnya responden bisa pribadi memilih buat menjawab pertanyaan yang diberikan”.

Analisis Data Penelitian
Deskripsi Data Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.173), ada dua penjabaran metode numerik yg tersedia buat mendeskriptifkan data kuantitatif, yaitu:

(1). Ukuran kecenderungan sentral (central tendency)
Adalah suatu berukuran yang mengukur tendensi suatu himpunan data yg mengelompok atau memusat pada nilai numeric tertentu. Ada 3 metode mengukur tendensi sentral, yaitu: homogen-rata, median, dan modus. Berikut akan diuraikan ketiga macam metode ukuran kecenderungan sentral:

a. Rata-rata
Rata-homogen hitung adalah suatu himpunan data kuantitatif yg menjumlahkan semua data dibagi banyaknya data yang ada.

∑X
X = 

N




Gambar Rumus Rata-rata

Sumber:Mudrajat(2003, p.173)

Keterangan: ∑X  =Penjumlahtiapdataatautotalskor

N     =Banyaknyadatayangada

Menurut Mudrajat (2003, p.175), Keakuratan penggunaan rata-homogen tergantung berdasarkan 2 faktor, yaitu:
○ Ukuran sampel, semakin besar sampel, semakin akurat estimasi homogen-rata populasi
○ Variabilitas menurut data yang kita miliki. Semakin banyak variasi data, semakin berkurang akurasi estimasi rata-rata.

b. Median
Median adalah angka tengah yang diperoleh jika data disusun berdasarkan nilai terendah hingga nilai tertinggi. Menghitung median menggunakan cara:
○ Jika jumlah observasi (n) ganjil , maka median diperoleh dari angka tengah
○ Bila jumlah observasi (n) genap, maka median diperoleh menurut homogen-homogen antara dua angka.

c. Modus
Modus adalah nilai yang paling tak jarang muncul, atau frekuensinya paling tinggi. Dengan istilah lain, modus memberitahuakn di mana data cenderung terkonsentrasi.

(dua). Ukuran Variabilitas Atau Penyimpangan
Menurut Mudrajat (2003, p.175), Ukuran variabilitas merupakan suatu berukuran yg mengatur sebaran data. Lantaran yang diukur merupakan seberapa jauh data menyimpang dari rata-ratanya, maka ukuran variabilitas acapkali diklaim menjadi ukuran penyimpangan. Ukuran Variabilitas yang seringkali dipakai merupakan skewness, range dan deviasi standar. Berikut ini akan diuraikan masing- masing metode:

○ Kecondongan (Skewness)
Adalah ukuran bentuk atau derajat simetris distribusi data. Kecondongan distribusi suatu data dapat dihitung menggunakan:

Rata-homogen- Modus
Skewness =  

Deviasistandar




Gambar Rumus skewness

Sumber: Mudrajat(2003,p.173)


○ Range (Rentang)
Adalah selisih antara nilai terbesar serta nilai terkecil dari suatu himpunan data. Semakin akbar nilai rentang, maka semakin tinggi penyimpangan data menurut nilai rata-ratanya.
Rentang=X max– X min

Xmax=Nilaiterbesar

Xmin=Nilaiterkecil


Gambar Rumus range

Sumber: Sudjana,MetodeStatistika(Tarsito,Bandung 1996, p.93)


Skor Total didapat dengan memakai rumus sebagai berikut:
∑X      =X1+X2+….. +Xn

Xi        =Skorrespondenke-i

N         =JumlahResponden



Gambar Rumus Skor Total

Sumber:Sudjana, MetodeStatistika (Tarsito,Bandung1996,p.93)


Bila nilai baku deviasi relatif akbar berarti data yg dipakai sebaran atau variabilitasnya tinggi. Jika nilai deviasi baku relative mini , ialah data yang dipakai mengelompok di seputar nilai rata- ratanya serta penyimpangannya kecil.

Distribusi Frekuensi Skor
PerhitunganJumlahKelas(K );AturanSturgess :


K =1 +3,3 Logn

PerhitunganPanjangKelas:




RentangSkor
Panjang Skor =   

JumlahKelas

PENGERTIAN INOVASI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli
Inovasi merupakan suatu inovasi baru yg tidak sama berdasarkan yang telah ada atau yang telah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yg slalu berinovasi, maka ia sapat dikatakan menjadi seseorang wirausahwan yang inovatif. 

Seseorang yg inovatif akan selalu berupaya melakukan pemugaran, menyajikan sesuatu yang baru/unik yg tidak sinkron dengan yg sudah ada. Inovatif jua merupakan perilaku penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh seorang wirausahawan. Wirausahawan yang slalu melakukan penemuan pada ushanya. Maka laba serta kesuksesan akan ia dapat. Inovatif adalah akibat berdasarkan karakteristik wirausahawan yg mampu membawa perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Inovatif secara nir eksklusif sebagai sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, juga pengusaha. Seseorang wirausahawan akan selalu memikirkan buat melakukan sesuatu yg tidak selaras, nir seperti yg dipikirkan serta dilakukan sang kebanyakan orang. Kreatif serta inovatif adalah suatu kemampuan buat memindahkan asal daya yang kurang produktif sebagai asal daya yg produktif sebagai akibatnya menaruh nilai hemat. Baik langsung juga tidak pribadi seorang wirausahawan merupakan orang yangmampu membawa perubahan dalam lingkunganya. Disisi lain ia juga orang yang bisa menerima perubahan yg terjadi dan menyikapi perubahan tersebut dengan positif. Ia juga berani merogoh resiko berhasil ataupun gagal pada setiap jalan yang ia ambil. Wirausahawan bisa bertahan pada kondisi perekonomian yg sulit dan serba kalut. Lantaran disaat seluruh resah, beliau memiliki kreasi dan inovasi buat memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi asal daya yang produktif sebagai akibatnya menaruh nilai irit.

Berdasarkan pengertian tadi, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama yaitu :
  • Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu kenyataan yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai dalam kemungkinan gagasan yang mengkristal. 
  • Produk serta jasa yaitu hasil langkah lanjutan berdasarkan adanya gagasan baru yg ditindak lanjuti dengan aneka macam kegiatan, kajian, penelitian serta percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih nyata dalam bentuk produk dan jasa yg siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil penemuan dibidang pendidikan. 
  • Upaya pemugaran yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sebagai akibatnya butir inovasi itu bisa dirasakan manfaatnya. 
Pengertian Inovasi berdasarkan para pakar :
Pengertian Inovasi dari Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa inovasi merupakan suatu ilham, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima menjadi suatu hal yang baru sang seseorang atau kelompok buat diadopsi.

Pengertian Inovasi berdasarkan Stephen Robbins
Mendefinisikan, penemuan sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Pengertian Inovasi menurut Van de Ven, Andrew H
Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana pada jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi menggunakan orang lain pada suatu tatanan organisasi.

Pengertian Inovasi menurut Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan aktivitas satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yg panjang serta kumulatif yang mencakup banyak proses pengambilan keputusan di dan sang organisasi dari mulai penemuan gagasan hingga implementasinya pada pasar.

Pengertian Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002
Inovasi merupakan kegiatan penelitian, pengembangan, serta/atau perekayasaan yg bertujuan menyebarkan penerapan simpel nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru buat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yg telah ada ke pada produk atau proses produksi.
Everett M. Rogers (1983) 

Mendefisisikan bahwa inovasi merupakan suatu ilham, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima menjadi suatu hal yang baru sang seseorang atau kelompok buat diadopsi.
Stephen Robbins (1994) 

Mendefinisikan, penemuan sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Inovasi memiliki 4 (empat) ciri yaitu :
  • Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yg khas dalam arti pandangan baru, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yg diperlukan. 
  • Memiliki karakteristik atau unsur kebaruan, pada arti suatu penemuan wajib mempunyai ciri sebagai sebuah karya dan butir pemikiran yang mempunyai kadar Orsinalitas dan kebaruan. 
  • Program inovasi dilaksanakan melalui acara yang bersiklus, dalam arti bahwa suatu penemuan dilakukan melalui suatu proses yg yang tidak tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang menggunakan program yg jelas dan direncanakan terlebih dahulu. 
  • Inovasi yg digulirkan memiliki tujuan, acara penemuan yang dilakukan harus memiliki arah yg ingin dicapai, termasuk arah dan strategi buat mencapai tujuan tersebut. 
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi pada penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, indera-indera atau sistem ujian yg lama diganti dengan yang baru.

2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas pengajar yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi pengajar pembimbing serta penyuluhan / membarui kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis sebagai kurikulum dan mata pelajaran yg berorientasi bernuansa keterampilan hidup mudah.

3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya sosialisasi cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar menggunakan tidak mengganti atau mengganti cara-cara penilaian yg telah ada.

4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun balik susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta berukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / holistik sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pelatihan karier baik buat tenaga edukatif maupun energi administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan holistik asal daya manusia dalam sistem pendidikan.

5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran eksklusif seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan buat senantiasa berpakaian seragam

6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Ø Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi adalah Proses mengelola penemuan pada suatu perusahaan agar bisa berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yg berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diharapkan karena buat mengakui bahwa ilham-inspirasi segar harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap ketika sebagai antisipasi perkembangan global yang semakin cepat, majemuk, serta bergerak maju tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu harus berperan krusial.

Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diharapkan karena wangsit-ide segar akan terus lahir pada sebuah perusahaan serta sebagai sangat poly. Keberadaan ide-inspirasi tadi harus diatur dan disusun secara sistematis supaya tidak terjadi kesemrawutan. Inovasi yg wajib dijalankan secara sistematis, efisien, serta berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem buat mengatur ide-inspirasi ini supaya lebih terstruktur. Dari 100 wangsit yang brilian, hanya satu yang sebagai inovatif. Jika dalam suatu perusahaan didapatkan 100 jenis produk pada satu tahunnya, maka diharapkan 10 ribu ilham cemerlang tersebut. Tanpa adanya manajemen yg baik, ide-ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat buat diperkenalkan pada pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sebagai akibatnya makin usang akan kehilangan kemampuan bersaing menggunakan yang lain.

Lihat saja perusahaan perusahaan yang menerapkan inovasi dengan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yg terus mengembangkan inovasinya terus sebagai akibatnya membuat produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima pada pasar . Google menggunakan berbagai layanan yang unik di Internet. Perusahaan perusahaan kecil yg sudah berinovasi dengan memperkecil saat proses pembuatan produknya.

Ø Perbedaan Inovasi
1. Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis inovasi: inovasi produk, proses inovasi, dan inovasi pasar. 
  • Inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu membentuk pendapatan.
  • Inovasi proses menyediakan sarana untuk menjaga serta meningkatkan kualitas serta untuk menghemat biaya . 
  • Inovasi pasar memperhatikan peningkatan target pasar campuran (mixed og target market) dan bagaimana pasar yang dipilih merupakan yg terbaik dilayani. 
2. Inovasi organisasi berkaitan dengan desain format organisasi baru dan filosofi manajemen baru. 
3. Inovasi perilaku berkaitan dengan aktivitas penemuan berdasarkan organisasi perusahaan. Sedangkan Meeus serta Edquist inovasi produk dibagi menjadi dua kategori:
  • barang baru: barang baru adalah inovasi produk material pada sektor manufaktur
  • layanan baru: jasa merupakan tidak berwujud, sering dikonsumsi secara bersamaan untuk produksi mereka serta memuaskan kebutuhan non-fisik dari pengguna (Edquist,2001.)
4. Meeus serta Edquist juga membagi menjadi 2 penemuan proses yaitu inovasi kategori-teknologi dan organisasi: 
  • inovasi proses teknologi membarui cara produk yang diproduksi menggunakan memperkenalkan perubahan teknologi (fisik peralatan, teknik, sistem); 
  • inovasi organisasi adalah penemuan pada struktur organisasi, strategi, dan proses administrasi (Damanpour, 1987).
5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yg sudah ditetapkan, dan sering memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan. Inovasi ini menaikkan kapabilitas fungsional teknologi yg ada menggunakan cara pemugaran dalam skala mini alam nilai tambah teknologi atau pemugaran pada skla kecil terhadap produk dan proses usaha yang ada ketika ini.

6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi mendatang merupakan inovasi inkremental yang mengarah dalam penciptaan sistem baru tetapi tidak tidak selaras secara radikal.

7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu dan membantu membentuk produk atau proses didasarkan dalam seperangkat teknik tidak selaras atau prinsip-prinsip ilmiah dan acapkali membuka baru pasar, atau sebagai output produk atau jasa yg didapatkan menurut cara/metode baru sama sekali.

PENGERTIAN INOVASI MENURUT PARA AHLI

Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli
Inovasi merupakan suatu penemuan baru yg tidak selaras berdasarkan yg sudah terdapat atau yang telah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka beliau sapat dikatakan sebagai seseorang wirausahwan yg inovatif. 

Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan pemugaran, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda menggunakan yg telah ada. Inovatif juga merupakan perilaku krusial bagi yang hendaknya dimiliki sang seorang wirausahawan. Wirausahawan yang slalu melakukan inovasi dalam ushanya. Maka keuntungan serta kesuksesan akan beliau dapat. Inovatif adalah implikasi berdasarkan ciri wirausahawan yg sanggup membawa perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Inovatif secara tidak eksklusif menjadi sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, maupun pengusaha. Seseorang wirausahawan akan selalu memikirkan buat melakukan sesuatu yang tidak sama, tidak seperti yg dipikirkan dan dilakukan sang kebanyakan orang. Kreatif serta inovatif adalah suatu kemampuan buat memindahkan asal daya yg kurang produktif sebagai sumber daya yg produktif sebagai akibatnya menaruh nilai irit. Baik pribadi juga tidak langsung seorang wirausahawan merupakan orang yangmampu membawa perubahan pada lingkunganya. Disisi lain beliau jua orang yang sanggup mendapat perubahan yang terjadi dan menyikapi perubahan tadi dengan positif. Beliau juga berani mengambil resiko berhasil ataupun gagal pada setiap jalan yg beliau ambil. Wirausahawan bisa bertahan pada kondisi perekonomian yg sulit dan serba kalut. Karena disaat seluruh galau, dia mempunyai ciptaan dan inovasi buat memindahkan asal daya yang kurang produktif sebagai asal daya yg produktif sebagai akibatnya menaruh nilai ekonomis.

Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada 3 hal utama yaitu :
  • Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yg sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa inovasi menurut suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem hingga pada kemungkinan gagasan yg mengkristal. 
  • Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan berdasarkan adanya gagasan baru yg ditindak lanjuti dengan banyak sekali aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga melahirkan konsep yg lebih nyata dalam bentuk produk serta jasa yg siap dikembangkan serta dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan. 
  • Upaya perbaikan yaitu bisnis sistematis buat melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yg terus menerus sebagai akibatnya buah inovasi itu bisa dirasakan manfaatnya. 
Pengertian Inovasi berdasarkan para ahli :
Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa penemuan adalah suatu wangsit, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru sang seseorang atau grup untuk diadopsi.

Pengertian Inovasi berdasarkan Stephen Robbins
Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yg diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses serta jasa.

Pengertian Inovasi berdasarkan Van de Ven, Andrew H
Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru sang orang dimana pada jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi menggunakan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.

Pengertian Inovasi dari Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yg panjang dan kumulatif yg meliputi banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi berdasarkan mulai penemuan gagasan hingga implementasinya pada pasar.

Pengertian Inovasi dari UU No. 18 tahun 2002
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yg bertujuan menyebarkan penerapan simpel nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru buat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yg telah ada ke pada produk atau proses produksi.
Everett M. Rogers (1983) 

Mendefisisikan bahwa penemuan adalah suatu wangsit, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru sang seseorang atau grup untuk diadopsi.
Stephen Robbins (1994) 

Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yg diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses serta jasa.

Inovasi memiliki 4 (empat) karakteristik yaitu :
  • Memiliki kekhasan / khusus merupakan suatu inovasi memiliki karakteristik yang spesial dalam arti ilham, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yg diharapkan. 
  • Memiliki karakteristik atau unsur kebaruan, pada arti suatu penemuan wajib mempunyai ciri menjadi sebuah karya dan butir pemikiran yg memiliki kadar Orsinalitas serta kebaruan. 
  • Program inovasi dilaksanakan melalui acara yang bersiklus, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yg yang tidak tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang menggunakan program yang kentara dan direncanakan terlebih dahulu. 
  • Inovasi yg digulirkan mempunyai tujuan, acara inovasi yg dilakukan wajib mempunyai arah yg ingin dicapai, termasuk arah dan taktik buat mencapai tujuan tersebut. 
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi pada penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, indera-indera atau sistem ujian yang lama diganti menggunakan yg baru.

2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas pengajar yg tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah menggunakan tugas menjadi pengajar pembimbing dan penyuluhan / mengganti kurikulum sekolah yg semula bercorak teoretis akademis sebagai kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup mudah.

3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya sosialisasi cara penyusunan dan analisis item tes objektif pada kalangan pengajar sekolah dasar menggunakan tidak membarui atau mengubah cara-cara evaluasi yg telah terdapat.

4. Penyusunan balik (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun pulang susunan alat-alat, menyusun kembali komposisi dan berukuran serta daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan sistem pedagogi, sistem kepangkatan, sistem pelatihan karier baik buat tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, pada upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia pada sistem pendidikan.

5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu misalnya mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan buat senantiasa berpakaian seragam

6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan energi serta fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif serta efisien.

Ø Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi adalah Proses mengelola penemuan di suatu perusahaan agar bisa berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yg berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena buat mengakui bahwa ide-wangsit segar wajib terus mengalir secepat mungkin serta setiap waktu menjadi antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, beragam, dan bergerak maju tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu wajib berperan penting.

Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena ide-ide segar akan terus lahir di sebuah perusahaan dan sebagai sangat banyak. Keberadaan inspirasi-pandangan baru tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar nir terjadi kesemrawutan. Inovasi yg harus dijalankan secara sistematis, efisien, serta berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem buat mengatur ilham-inspirasi ini agar lebih terstruktur. Dari 100 wangsit yg brilian, hanya satu yg menjadi inovatif. Jika pada suatu perusahaan didapatkan 100 jenis produk pada satu tahunnya, maka diperlukan 10 ribu wangsit brilian tadi. Tanpa adanya manajemen yang baik, pandangan baru-ilham itu malah akan menumpuk serta kemungkinan akan terlambat buat diperkenalkan di pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin usang akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.

Lihat saja perusahaan perusahaan yg menerapkan inovasi dengan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yg terus berbagi inovasinya terus sebagai akibatnya membuat produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima pada pasar . Google dengan aneka macam layanan yang unik di Internet. Perusahaan perusahaan kecil yang sudah berinovasi dengan memperkecil ketika proses pembuatan produknya.

Ø Perbedaan Inovasi
1. Tetapi demikian Johne (1999) pada Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis inovasi: penemuan produk, proses inovasi, serta penemuan pasar. 
  • Inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu membuat pendapatan.
  • Inovasi proses menyediakan wahana buat menjaga dan mempertinggi kualitas serta buat berhemat porto. 
  • Inovasi pasar memperhatikan peningkatan sasaran pasar campuran (mixed og target market) serta bagaimana pasar yg dipilih adalah yang terbaik dilayani. 
2. Inovasi organisasi berkaitan menggunakan desain format organisasi baru serta filosofi manajemen baru. 
3. Inovasi perilaku berkaitan dengan kegiatan inovasi berdasarkan organisasi perusahaan. Sedangkan Meeus serta Edquist penemuan produk dibagi menjadi dua kategori:
  • barang baru: barang baru merupakan penemuan produk material pada sektor manufaktur
  • layanan baru: jasa adalah tidak berwujud, tak jarang dikonsumsi secara bersamaan buat produksi mereka dan memuaskan kebutuhan non-fisik menurut pengguna (Edquist,2001.)
4. Meeus dan Edquist jua membagi sebagai dua penemuan proses yaitu penemuan kategori-teknologi serta organisasi: 
  • inovasi proses teknologi mengganti cara produk yang diproduksi dengan memperkenalkan perubahan teknologi (fisik alat-alat, teknik, sistem); 
  • inovasi organisasi merupakan penemuan dalam struktur organisasi, strategi, serta proses administrasi (Damanpour, 1987).
5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yang sudah ditetapkan, serta sering memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan. Inovasi ini menaikkan kapabilitas fungsional teknologi yg terdapat menggunakan cara perbaikan pada skala kecil alam nilai tambah teknologi atau pemugaran pada skla kecil terhadap produk dan proses bisnis yang terdapat waktu ini.

6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi mendatang adalah inovasi inkremental yang menunjuk pada penciptaan sistem baru tetapi nir berbeda secara radikal.

7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu serta membantu membentuk produk atau proses berdasarkan dalam seperangkat teknik tidak sama atau prinsip-prinsip ilmiah serta sering membuka baru pasar, atau sebagai hasil produk atau jasa yg dihasilkan menurut cara/metode baru sama sekali.

PENGERTIAN DEFINISI DAN PERBEDAAN INOVASI MENURUT PARA AHLI

Pengertian, Definisi serta Perbedaan Inovasi Menurut Para Ahli
Inovasi merupakan suatu inovasi baru yg berbeda berdasarkan yang sudah terdapat atau yg sudah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yg slalu berinovasi, maka beliau sapat dikatakan menjadi seorang wirausahwan yg inovatif. 

Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yg baru/unik yang tidak selaras menggunakan yang telah terdapat. Inovatif pula adalah sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh seorang wirausahawan. Wirausahawan yang slalu melakukan penemuan dalam ushanya. Maka keuntungan dan kesuksesan akan ia dapat. Inovatif adalah implikasi berdasarkan ciri wirausahawan yang bisa membawa perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Inovatif secara nir pribadi menjadi sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, juga pengusaha. Seseorang wirausahawan akan selalu memikirkan buat melakukan sesuatu yg tidak sama, nir seperti yg dipikirkan dan dilakukan sang kebanyakan orang. Kreatif dan inovatif merupakan suatu kemampuan buat memindahkan asal daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga menaruh nilai ekonomis. Baik langsung juga nir langsung seseorang wirausahawan adalah orang yangmampu membawa perubahan dalam lingkunganya. Disisi lain beliau juga orang yg bisa menerima perubahan yang terjadi dan menyikapi perubahan tadi menggunakan positif. Dia jua berani merogoh resiko berhasil ataupun gagal pada setiap jalan yang beliau ambil. Wirausahawan bisa bertahan dalam kondisi perekonomian yang sulit dan serba kalut. Karena disaat semua resah, ia mempunyai kreasi dan inovasi buat memindahkan asal daya yang kurang produktif sebagai sumber daya yang produktif sehingga menaruh nilai hemat.

Berdasarkan pengertian tadi, Robbins lebih memfokuskan dalam 3 hal primer yaitu : 
  • Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu kenyataan yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini bisa berupa penemuan berdasarkan suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai dalam kemungkinan gagasan yang mengkristal. 
  • Produk dan jasa yaitu output langkah lanjutan menurut adanya gagasan baru yg ditindak lanjuti dengan banyak sekali kegiatan, kajian, penelitian serta percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yg siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk output penemuan dibidang pendidikan. 
  • Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis buat melakukan penyempurnaan serta melakukan pemugaran (improvement) yang terus menerus sebagai akibatnya butir penemuan itu bisa dirasakan manfaatnya. 
Pengertian Inovasi menurut para ahli :
· Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa inovasi merupakan suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau grup buat diadopsi.

· Pengertian Inovasi menurut Stephen Robbins
Mendefinisikan, penemuan sebagai suatu gagasan baru yg diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

· Pengertian Inovasi dari Van de Ven, Andrew H
Inovasi merupakan pengembangan serta implementasi gagasan-gagasan baru sang orang dimana pada jangka ketika eksklusif melakukan transaksi-transaksi menggunakan orang lain pada suatu tatanan organisasi.

· Pengertian Inovasi dari Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan adalah aktivitas satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yg panjang dan kumulatif yg mencakup banyak proses pengambilan keputusan pada serta sang organisasi menurut mulai inovasi gagasan sampai implementasinya pada pasar.

· Pengertian Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002
Inovasi merupakan aktivitas penelitian, pengembangan, serta/atau perekayasaan yang bertujuan berbagi penerapan simpel nilai serta konteks ilmu pengetahuan yg baru, atau cara baru buat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yg sudah terdapat ke dalam produk atau proses produksi. 
Everett M. Rogers (1983) 

Mendefisisikan bahwa inovasi merupakan suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau grup buat diadopsi. 
Stephen Robbins (1994) 

Mendefinisikan, penemuan sebagai suatu gagasan baru yg diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Inovasi memiliki 4 (empat) ciri yaitu : 
  • Memiliki kekhasan / spesifik artinya suatu penemuan memiliki ciri yg khas pada arti pandangan baru, acara, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan output yang diharapkan. 
  • Memiliki karakteristik atau unsur kebaruan, pada arti suatu inovasi wajib mempunyai karakteristik sebagai sebuah karya serta buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan. 
  • Program inovasi dilaksanakan melalui acara yang terjadwal, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yg yang nir tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang menggunakan acara yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu. 
  • Inovasi yg digulirkan mempunyai tujuan, acara inovasi yg dilakukan harus memiliki arah yg ingin dicapai, termasuk arah serta strategi buat mencapai tujuan tadi. 
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi pada penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, indera-alat atau sistem ujian yang lama diganti menggunakan yang baru.

2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas pengajar yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas sebagai pengajar pembimbing dan penyuluhan / membarui kurikulum sekolah yg semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum serta mata pelajaran yg berorientasi bernuansa keterampilan hayati simpel.

3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya sosialisasi cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar menggunakan nir mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yg telah ada.

4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun kembali susunan alat-alat, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun balik urutan mata-mata pelajaran / holistik sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem training karier baik buat energi edukatif juga energi administratif, teknisi, pada upaya perkembangan holistik sumber daya insan dalam sistem pendidikan.

5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus norma buat senantiasa berpakaian seragam

6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga serta fasilitas sehingga berfungsi secara optimal pada permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif serta efisien.

Ø Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi adalah Proses mengelola penemuan pada suatu perusahaan supaya bisa berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yg berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena untuk mengakui bahwa ilham-ilham segar wajib terus mengalir secepat mungkin serta setiap ketika sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, majemuk, serta dinamis tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu wajib berperan penting.

Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena pandangan baru-pandangan baru segar akan terus lahir di sebuah perusahaan serta sebagai sangat banyak. Keberadaan wangsit-pandangan baru tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis supaya nir terjadi kesemrawutan. Inovasi yg wajib dijalankan secara sistematis, efisien, dan berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem buat mengatur inspirasi-ilham ini agar lebih terstruktur. Dari 100 ide yang cemerlang, hanya satu yang menjadi inovatif. Apabila dalam suatu perusahaan didapatkan 100 jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 10 ribu wangsit cemerlang tadi. Tanpa adanya manajemen yang baik, ide-pandangan baru itu malah akan menumpuk serta kemungkinan akan terlambat buat diperkenalkan pada pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin usang akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.

Lihat saja perusahaan perusahaan yg menerapkan inovasi menggunakan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yg terus membuatkan inovasinya terus sehingga membuat produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima pada pasar . Google dengan banyak sekali layanan yg unik pada Internet. Perusahaan perusahaan kecil yang telah berinovasi dengan memperkecil saat proses pembuatan produknya.
Ø Perbedaan Inovasi
1. Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis penemuan: penemuan produk, proses penemuan, serta penemuan pasar. 
· Inovasi produk mempunyai makna paling jelas yaitu menghasilkan pendapatan.
· Inovasi proses menyediakan sarana untuk menjaga dan menaikkan kualitas dan buat berhemat porto. 
· Inovasi pasar memperhatikan peningkatan sasaran pasar campuran (mixed og target market) serta bagaimana pasar yang dipilih adalah yg terbaik dilayani. 
2. Inovasi organisasi berkaitan menggunakan desain format organisasi baru dan filosofi manajemen baru. 
3. Inovasi perilaku berkaitan menggunakan aktivitas inovasi dari organisasi perusahaan. Sedangkan Meeus serta Edquist penemuan produk dibagi sebagai dua kategori:
· barang baru: barang baru adalah penemuan produk material di sektor manufaktur
· layanan baru: jasa merupakan tidak berwujud, tak jarang dikonsumsi secara bersamaan untuk produksi mereka serta memuaskan kebutuhan non-fisik dari pengguna (Edquist,2001.)

4. Meeus dan Edquist pula membagi sebagai 2 penemuan proses yaitu inovasi kategori-teknologi serta organisasi: 
· penemuan proses teknologi mengubah cara produk yg diproduksi dengan memperkenalkan perubahan teknologi (fisik peralatan, teknik, sistem); 
· penemuan organisasi adalah inovasi pada struktur organisasi, taktik, dan proses administrasi (Damanpour, 1987).

5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yang telah ditetapkan, dan acapkali memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan. Inovasi ini mempertinggi kapabilitas fungsional teknologi yang ada dengan cara pemugaran pada skala mini alam nilai tambah teknologi atau pemugaran dalam skla mini terhadap produk dan proses bisnis yang terdapat saat ini.

6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi mendatang adalah inovasi inkremental yg mengarah pada penciptaan sistem baru namun nir tidak selaras secara radikal.

7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu serta membantu membangun produk atau proses berdasarkan dalam seperangkat teknik berbeda atau prinsip-prinsip ilmiah dan seringkali membuka baru pasar, atau sebagai hasil produk atau jasa yang dihasilkan dari cara/metode baru sama sekali.

Generasi Inovasi
Banyak perubahan fundamental bagaimana perusahaan membentuk ide dan nilai-nilai baru serta membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana model ‘penemuan tertutup’ relatif berhasil menaikkan kinerja perusahaan. Tetapi seiring menggunakan banyaknya inovasi teknologi keterangan mengakibatkan poly kritikan terhadap contoh ‘inovasi tertutup’ dan beranjak ke arah model ‘penemuan terbuka’. Perubahan-perubahan ini menaruh pengaruh perubahan dalam global akademik pada dalam melihat fenomena dan keterkaitan dengan disiplin ilmu yang tidak sinkron semakin terbuka dari pada abad sebelumnya. Pergerakan perubahan konsep/teori penemuan melahirkan bepergian melalui regenerasi konsep serta pendekatan. Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi penemuan. Hal ini krusial buat melihat posisi penelitian ini dan pendekatan yang digunakan dalam bepergian teori inovasi serta metodologinya. Terdapat 2 pandangan pada mengurai generasi model inovasi yaitu diambil menurut Davenport (2003) dan Marinova (2003). 

Tabel  Lima Generasi Model Proses Inovasi
Generasi

Periode

Profil Kunci

Pertama/kedua
1960 an +
Model linier sederhana–tarikan kebutuhan dan dorongan teknologi
Ketiga
1970 an +
Modelcoupling,mengenali hubungan antaraunsur-unsur yg tidak sinkron danumpan balik  pada antara mereka
Keempat
1990 an +
Model pararel,integrasi antar perusahaan,ke hulu menggunakan pemasok kunci dan ke hilir denganpermintaandan pelanggan aktif, menekankan padahubungan serta aliansi
Kelima
2000 +
Integrasi sistemdanjaringan yang luas,respon untukpenyesuaiandanfleksibel, pengujian dan eksperimentasi terus-menerus
Sumber: Rothwell pada Davenport (2003)

Rothwell (1994) menyebutkan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi konduite penemuan, yaitu: 
1. Generasi pertama inovasi (1G) – technology push. Area inovasi lebih menekankan sebagai pondasi dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru buat membuatkan produk serta produksi.
2. Generasi ke 2 penemuan (2G) – need pull. Area penemuan berbasis pada fokus pasar serta konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran memilih kiprah menurut pemunculan wangsit-ide baru. 
3. Generasi ketiga penemuan. (3G) – coupling model. Area penemuan berkembangan sebagai model pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan inspirasi-ilham baru, namun teknologi produksi menaruh solusi. Alternatifnya, R&D membuatkan pandangan baru-inspirasi baru bagi pemasaran dengan feedback berdasarkan pasar, R&D dan pemasaran menyatu pada interaksi yang kuat. 
4. Generasi keempat inovasi (4G) – integrated model. Model penemuan yang terintegrasi memberitahuakn R&D serta pemasaran mempunyai aktivitas yg terintegrasi, beserta menggunakan supplier serta menghilangkan peran yang dikelompokkan buat memimpin konsumen.
5. Generasi kelima penemuan (5G) – system integration and networking contoh. Model penemuan yang dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen melalui sistem yg andal dan memiliki kerja sama antara pemasaran dan penelitian yg bertenaga. Penekanan dalam fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan penekanan pada kualitas dan faktor lainnya. 

Hampir sama dengan contoh Rothwell yaitu 5 generasi model inovasi maka dalam contoh Marinova serta Phillimore mengutarakan 6 tipologi penemuan yaitu:

(1) Generasi Pertama – Model Black Box. 
Tanpa memandang akan pentingnya pengakuan secara luas alokasi asal daya dalam semua bidang aktivitas manusia, ilmu pengetahuan ekonomi, penelitian dan pengembangan dan inovasi, telah bodoh selama puluhan tahun pada bidang penelitian. Model Black Box dipinjam oleh cybernetics dan menyatakan bahwa proses inovasi itu sendiri nir penting serta bahwa satu – satunya hal yg diperhitungkan merupakan input serta output. Model ini menempatka penemuan menjadi kegiatan ekonomi perusahaan yg penting. Model penemuan Black Box ini ada bersama dengan serta berdampingan dengan teori – teori sosiologis ilmu yang menekankan pentingnya otonomi ilmiah dan pentingnya kemerdekaan buat pengembangan ilmu pengetahuan. Model Black Box dan keengganan para ekonom serta peneliti lainnya untuk mengatasi hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan pembangunan industri adalah lantaran adanya faktor utama dalam kurangnya pada kebijakan publik yg mendorong penemuan.

(2) Generasi Kedua - Model Linier (termasuk tarikan kebutuhan serta dorongan teknologi). 
Pada tahun 1960 – an dan 1970 – an sebagai saksi atas terbuktinya bahwa Black Box dalam inovasi membuat para peneliti menjadi tertarik pada proses tertentu yang membuat teknologi baru dan pembelajaran yg terlibat dalam perubahan teknologi. Gambaran inovasi linier pertama memfokuskan pada kebaruan teknologi sebagai sebuah kekuatan pendorong buat inovasi. Model linier “tarikan kebutuhan” (need pull) atau model “dikendalikan pasar” dikembangkan tidak usang sehabis diakuinya pentingnya pasar serta tuntutan konsumen potensial atas teknologi. Dikotomi technology - push/ need-pull dipakai buat nir hanya mengungkapkan berhasil apa tidaknya banyak sekali macam teknologi baru namun pula memperkenalkan sejumlah masalah kegagalan. Sebuah konsep yang terkait dengan contoh linier adalah yg dianggap”kendala untuk inovasi” atau faktor yg sudah menghambat adopti teknologi baru.. Meskipun sangat jelas dan gampang dimengerti, namun model linier jua terlalu poly memiliki penyimpangan dari realitas. Dengan adanya defleksi atau kelemahan ini maka contoh linier ini segera diganti menggunakan contoh yg lebih canggih.

(3) Generasi Ketiga – Model Interaktif (termasuk contoh coupling dan integrasi).
Model linier dipercaya menjadi citra yang sangat sederhana menurut interaksi biasanya kompleks antara ilmu pengetahuan, teknologi dan pasar. Terdapat sebuah kebutuhan buat tahu lebih dalam serta lebih pelukisan atas semua aspek dan para aktor menurut proses sebuah inovasi. Rothwell serta Zegveld menyatakan bahwa “pola holistik proses penemuan bisa dianggap sebagai sebuah jaringan yg kompleks atas jalur komunikasi baik intra organisasi dan ekstra organisasi yang menghubungkan banyak sekali fungsi serta menghubungkan banyak sekali perusahaan dengan komunitas nasyarakat ilmiah serta teknologi lebih luas ke pasar”. Beiji menekankan pada model interaktif, penemuan nir lagi menjadi produk akhir menurut termin akhir kegiatan tetapi dapat terjadi pada banyak sekali tempat semua proses tadi. Hal ini dapat berulang (circular) disbanding berurutan.

Kekuatan primer berdasarkan model interaktif merupakan penerangan berdasarkan beberapa interaksi yang dibutuhkan untuk keberhasilandari sebuah inovasi. Model interaktif menarik perhatian para peneliti terhadap jarak antara wangsit – inspirasi teknologi baru serta output ekonomi. Model interaktif adalah upaya buat membawa bersama – sama dorongan teknologi dan tarikan pendekatan pasar menjadi contoh inovasi komprehensif dan sebagai hasilnya meberikan pendekatan yg lebih lengkap serta bernuansa ke info faktor serta pemain yang terlibat dalam inovasi. 

(4) Generasi Keempat – Model Sistem (termasuk jaringan kerja dan sistem inovasi nasional).
Kompleksitas penemuan membutuhkan hubungan yg nir hanya dari spectrum yg luas menurut pada perusahaan namun jua berdasarkan kerjasama antar perusahaan tadi. Mekanisme hierarki yang mapan tampaknya berhenti dan di dalamnya banyak perkara yg digantikan oleh entitas baru yg saling bersilangan antara batas organisasi dengan entitas pasar. Fokus primer menurut pendekatan contoh sistem ini merupakan bahwa penemuan menjadi sebuah sistem yang meliputi fokus pada hubungan, antar keterhubungan (inter connectedness) dan sinergi. Model sistem ini menaruh pendapat bahwa perusahaan – perusahaan yang nir mempunyai asal daya akbar buat menyebarkan penemuan pada perusahaan bias mendapatkan laba dari membentuk hubungan menggunakan jaringan perusahaan dan organisasi lain.

Hobday merangkum tentang keuntungan dari metode sistem yaitu:
a. Kelompok perusahaan kecil dapat mempertahankan teknologi terdepan menggunakan memakai dukungan menurut organisasi lain.
b. Akumulasi keterampilan serta pembelajaran kolektif terjadi pada dalam jaringan serta bermanfaat bagi seluruh peserta.
c. Jaringan mempromosikan arus individu “kunci” antara perusahaan.
d. Keterampilan bisa dikombinasikan dan dikembangkan pulang buat mengatasi kemacetan.
e. Inovasi waktu dan porto dapat dapat dikurangi.
f. Jaringan menyediakan pintu masuk ke industri bagi perusahaan mini yang inovatif.
g. Perusahaan individu pada jaringan beroperasi dengan fleksibilitas tinggi serta dengan cara porto rendah termasuk overhead yang mini .

Model system yang paling terkenal merupakan system nasional penemuan contohnya Freeman, Lundvall serta Nelson. Kekuatan utama berdasarkan contoh ini merupakan dalam mengungkapkan loka dan peran perusahaan kecil dalam inovasi serta bagaimana mereka bisa bertahan pada berkompetisi dan tekanan dari perusahaan besar . Efek sinergis berdasarkan jaringan penemuan mengungkapkan kapasitas mereka buat membuat pengaruh positif.

(lima) Generasi Kelima – Model Evolusi.
Menurut Saviotti kebutuhan buat pendekatan evolusi dalam ekonomi diusulkan atas dasar sejumlah kegagalan dalam neoklasik ekonomi termasuk ketidakmampuan buat menangani dinamis perubahan kualitatif serta fitur internal inovasi teknologi. Hodgson beropini bahwa metafora mekanik yg diadopsi dalam pemikiran ekonomi ortodoks mempunyai kekuatan penjelasan yg lemah.

Saviotti menjelaskan konsep – konsep kunci pada pendekatan evolusioner buat penemuan adalah menjadi berikut:
a. Generasi keragaman penemuan dipercaya menjadi yang setara dengan mutasi.
b. Seleksi proses seleksi dilakukan bersama – sama dengan prosedur yang menghasilkan berbagai keragaman.
c. Reproduksi dan pewarisan perusahaan yang dipercaya sebagai organisasi yang menghasilkan serta pewarisan dinyatakan dalam transedental dimana organisasi membuat keputusan, membuatkan produk serta umumnya dalam melakukan usaha mereka.
d. Daya tahan serta adaptasi. Prinsip Darwin “survival of the fittest” dicerminkan sang kecenderungan unit ekonomi buat menjadi sukses pada suatu lingkungan eksklusif.
e. Perspektif populasi keragaman adalah komponen krusial buat proses evolusi.
f. Interaksi dasar ini terutama mencakup terutama kompetisi (antara produk atau perusahaan) dan adalah hubungan paling banyak dipelajari dalam ilmu ekonomi.
g. Lingkungan yg eksternal elemen kunci dalam pendekatan evolusi.

Model evolusi ini tertantang sang konsep utama menurut teori ekonomi yang secara tradisional berfokus pada keseimbangan pasar dan keterangan lengkap. Pendekatan baru ini menjelaskan bahwa penemuan menggunakan definisi melibatkan perubahan dan keputusan yang dibentuk tidak hanya dalam harga.

(6) Generasi Keenam – Innovation Milieux.
Pentingnya lokasi geografis untukmelahirkan pengetahuan baru memunculkan contoh innovation milieux. Konsep ini merupakan donasi primer bagi geografis, ekonomi regional serta perencanaan perkotaan menggunakan bidang yg secara tradisional telah dipelajari sang ekonom dan sosiolog. Penjelasan dari Camagni mengenai innovation milieux masih ada komponen – komponen yaitu:
a. Suatu system yg produktif, contohnya perusahaan yang inovatif.
b. Hubungan teritorial yang aktif, contohnya antar perusahaan dan hubungan antar organisasi mendorong penemuan.
c. Pelaku berdasarkan banyak sekali wilayah sosio-ekonomi, misalnya swasta lokal atau institusi publik mendukung penemuan.
d. Kebudayaan tertentu serta proses representasi.
e. Proses pembelajaran kolektif tingkat lokal yang bergerak maju.

Camagni serta Capello menekankan bahwa interaksi menciptakan lingkungan penemuan nir harus berdasarkan pada prosedur pasar namun pula mencakup gerakan serta pertukaran barang, jasa, liputan, orang dan inspirasi. Selain komponen yang produktif lingkungan kerja baru – baru ini faktor lainnya yg telah mulai berdampak pada kapasitas lokasi supaya perusahaan membuat penemuan baru. Konsep innovation milieux membantu mengungkapkan keberhasilan usaha kecil dan menengah yang dalam umumnya kekurangan sumber daya buat mempertahankan taktik. Model ini pula mengungkapkan mengapa lokasi tertentu menaruh dan melahirkan sejumlah perusahaan mini yg inovatif yg letaknya berdekatan dan menyebarkan budaya dan pandangan hidup usaha serupa.

Open Innovation
Open innovation merupakan sebuah fenomena yang sudah mempunyai kiprah semakin penting baik teori maupun praktek (Enkel, 2009). Pada pusat contoh open innovation dan konsep innovasi lainnya yang senada merupakan bagaimana menggunakan inspirasi serta pengetahuan menurut aktor luar dalam proses innovasi (Lauren and Salter, 2006). Dengan kata lain maksud dari open innovation, bahwa perusahaan perlu membuka batas perusahaan buat menghadirkan arus pengetahuan bernilai dari luar dalam rangka membangun peluang untuk kerjsama proses innovasi menggunakan relasi, konsumen dan/atau pemasok (Enkel, 2009).

Sebaliknya organisasi yg terlalu focus pada internal akan membahayakan lantaran akan kehilangan sejumlah peluang karena banyak peluang-peluang datang berdasarkan aktivitas luar organisasi atau poly potensi yg perlu dikombinasikan denga teknologi ekstanl dalamg rangka mengoptimalkan pntesi perushaan (Chesbrough, 2003). Dalam contoh lama closed innovation (innovasi tertutup), perusahaan bertumpu dalam asumsi bahwa proses innovasi diharapkan kontrol menurut perusahaan. Chesbrough berpendapat bahwa penelitian serta pengem-bangan internal nir lagi sebagai asset strategic yang bernilai. Chesbrough, Open innovation menjadi “paradigma yg berasumsi bahwa perusahan dapat serta seharusnya memakai wangsit-ilham berdasarkan luar sebagaimana ilham-ide dari pada perusahaan, serta internal serta eksternal merupakan jalan menuju pasar, sebagaimana perusahaan memandanag keunggulan atas teknologi mereka”.

Paradigma closed innovation (penemuan tertutup) terkait menggunakan pola pikir industry ke arah pengorganisasian R & D sudah mengakibatkan prestasi penting serta banyak keberhasilan yang bersifat komersial. Keberhasilan masa kemudian menurut paradigma closed innovation adaqlah pada kemampuannya untu menaruh kontrubusi serta ketekunannya pada menghadapi perubahan lanskap pengetahuan. Closed innovation merupakan pendekatan yang mendasarkan dalam focus kedalam, yang cocok dengan lingkungan pengetahuan awal abad kedua puluh. Namun, paradigm ini semakin bertentangan dengan lanskap pengetahuan dalam awal abad kedua puluh satu. Konsep-konsep ini secara implisit berasumsi bahwa seluruh aktivitas ini dilakukandalam perusahaan. Tidak terdapat jalan lain buat gagasan yg akan tiba ke perusahaan, juga tidak terdapat jalan lain buat produk serta layanan buat meninggalkan perusahaan. Bila diilustrasikan maka landscape ilmu pengetahuan pada closed innovation bisa dilihat dalam Gambar.

Gambar Landscape Ilmu Pengetahuan Dalam Closed Innovation
Sumber: Henry W. Chesbrough, Open Innovation, 2003

Open Innovation (Inovasi Terbuka) merupakan bahwa ilham-ilham berharga bisa tiba dari pada atau luar perusahaan dan sanggup pergi ke pasar menurut pada atau luar perusahaan pula. Pendekatan ini menempatkan wangsit menurut eksternal dan jalan ekstrenal menuju pasar sama pentingnya menjadi-mana ide-ide internal serta jalan menuju pasar selama era Inovasi Tertutup. Adapun landscape ilmu pengetahuan pada open innovation bisa dilihat pada Gambar. 

Gambar Landscape Ilmu Pengetahuan Dalam Open Innovation
Sumber: Henry W. Chesbrough, Open Innovation, 2003

Dalam open innovation, manager dapat mengorganisasi transaksi pengetahuan melalui tiga besar keputusan: (1) knowledge acquisition (membuat atau membeli), (dua) knowledge integration (intergasi atau keterkaitan), dan (3) knowledge exploitation (mempertahankan atau jual). Konsep Open innovation berkaitan erat dengan (1) inovasi berdasarkan konsumen atau pemakai, (2) akumulasi penemuan, (tiga) perdagangan know-how, (4) manajemen pengetahuan, (5) demokrasi inovasi, (6) penemuan masal, serta (7) distribusi penemuan. Penelitian ini diasumsikan bahwa system inovasi regional serta sektoral bersifat terbuka, dimana ide pengembangan pembaharuan bisa datang menurut pihak luar serta pada, bahkan batas-batas perusahaan dalam konteks system penemuan telah mulai lentur lantaran tuntutan interaktsi antar pelaku pada system inovasi.

· Closed Innovation vs Open Innovation