PENGERTIAN DEFINISI DAN PERBEDAAN INOVASI MENURUT PARA AHLI
Pengertian, Definisi dan Perbedaan Inovasi Menurut Para Ahli
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang tidak sama menurut yg telah ada atau yang telah dikenal sebelumnya. Orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka dia sapat dikatakan sebagai seseorang wirausahwan yg inovatif.
Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan pemugaran, menyajikan sesuatu yang baru/unik yg berbeda menggunakan yang sudah terdapat. Inovatif pula merupakan perilaku penting bagi yg hendaknya dimiliki sang seseorang wirausahawan. Wirausahawan yg slalu melakukan inovasi pada ushanya. Maka laba dan kesuksesan akan dia bisa. Inovatif adalah akibat dari ciri wirausahawan yang bisa membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya. Inovatif secara nir langsung menjadi sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, juga pengusaha. Seseorang wirausahawan akan selalu memikirkan untuk melakukan sesuatu yg tidak sinkron, tidak misalnya yang dipikirkan serta dilakukan oleh kebanyakan orang. Kreatif dan inovatif merupakan suatu kemampuan buat memindahkan sumber daya yang kurang produktif sebagai asal daya yang produktif sehingga memberikan nilai irit. Baik eksklusif juga nir pribadi seorang wirausahawan adalah orang yangmampu membawa perubahan dalam lingkunganya. Disisi lain beliau juga orang yang sanggup menerima perubahan yang terjadi serta menyikapi perubahan tadi menggunakan positif. Ia juga berani merogoh resiko berhasil ataupun gagal di setiap jalan yang beliau ambil. Wirausahawan mampu bertahan pada kondisi perekonomian yg sulit dan serba kalut. Karena disaat seluruh gundah, dia mempunyai kreasi dan inovasi buat memindahkan asal daya yg kurang produktif sebagai sumber daya yg produktif sebagai akibatnya memberikan nilai irit.
Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal primer yaitu :
- Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yg sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan menurut suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem hingga dalam kemungkinan gagasan yg mengkristal.
- Produk serta jasa yaitu output langkah lanjutan menurut adanya gagasan baru yg ditindak lanjuti menggunakan aneka macam aktivitas, kajian, penelitian serta percobaan sehingga melahirkan konsep yg lebih konkret dalam bentuk produk serta jasa yg siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan.
- Upaya pemugaran yaitu usaha sistematis buat melakukan penyempurnaan serta melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya.
Pengertian Inovasi menurut para pakar :
· Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa penemuan merupakan suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima sebagai suatu hal yang baru sang seseorang atau kelompok buat diadopsi.
· Pengertian Inovasi menurut Stephen Robbins
Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
· Pengertian Inovasi menurut Van de Ven, Andrew H
Inovasi merupakan pengembangan serta implementasi gagasan-gagasan baru sang orang dimana pada jangka ketika tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.
· Pengertian Inovasi berdasarkan Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan adalah aktivitas satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yg panjang dan kumulatif yang mencakup banyak proses pengambilan keputusan pada dan sang organisasi berdasarkan mulai penemuan gagasan hingga implementasinya pada pasar.
· Pengertian Inovasi dari UU No. 18 tahun 2002
Inovasi adalah aktivitas penelitian, pengembangan, serta/atau perekayasaan yg bertujuan menyebarkan penerapan mudah nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah terdapat ke dalam produk atau proses produksi.
Everett M. Rogers (1983)
Mendefisisikan bahwa penemuan merupakan suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yg disadari serta diterima sebagai suatu hal yang baru sang seseorang atau kelompok buat diadopsi.
Stephen Robbins (1994)
Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan buat memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Inovasi mempunyai 4 (empat) karakteristik yaitu :
- Memiliki kekhasan / spesifik artinya suatu penemuan memiliki karakteristik yg khas pada arti inspirasi, acara, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan output yg diharapkan.
- Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu penemuan harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan butir pemikiran yg memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.
- Program penemuan dilaksanakan melalui program yg berkala, pada arti bahwa suatu penemuan dilakukan melalui suatu proses yg yang nir tergesa-gesa, tetapi keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan acara yg kentara serta direncanakan terlebih dahulu.
- Inovasi yang digulirkan mempunyai tujuan, program penemuan yg dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan taktik buat mencapai tujuan tadi.
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :
1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem ujian yang usang diganti menggunakan yang baru.
2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas pengajar yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah menggunakan tugas sebagai guru pembimbing serta penyuluhan / mengganti kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum serta mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup simpel.
3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif pada kalangan guru sekolah dasar menggunakan tidak mengganti atau mengganti cara-cara evaluasi yg sudah ada.
4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun balik susunan alat-alat, menyusun balik komposisi serta berukuran dan daya tampung kelas, menyusun balik urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pelatihan karier baik buat energi edukatif juga energi administratif, teknisi, pada upaya perkembangan keseluruhan sumber daya insan pada sistem pendidikan.
5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran eksklusif seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus norma buat senantiasa berpakaian seragam
6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan energi serta fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Ø Manajemen Inovasi
Manajemen Inovasi merupakan Proses mengelola penemuan pada suatu perusahaan supaya dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yg berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi dibutuhkan lantaran buat mengakui bahwa wangsit-pandangan baru segar harus terus mengalir secepat mungkin serta setiap ketika sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, majemuk, dan bergerak maju tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu wajib berperan penting.
Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diharapkan karena inspirasi-wangsit segar akan terus lahir pada sebuah perusahaan dan sebagai sangat banyak. Keberadaan wangsit-pandangan baru tersebut wajib diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi kesemrawutan. Inovasi yang harus dijalankan secara sistematis, efisien, dan berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem buat mengatur inspirasi-ilham ini agar lebih terstruktur. Dari 100 wangsit yang cemerlang, hanya satu yg sebagai inovatif. Jika pada suatu perusahaan dihasilkan 100 jenis produk pada satu tahunnya, maka diharapkan 10 ribu wangsit cemerlang tersebut. Tanpa adanya manajemen yg baik, inspirasi-ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat buat diperkenalkan di pasar. Terlambat diperkenalkan pada pasar maka akan kehilangan pendapatan sebagai akibatnya makin lama akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yg lain.
Lihat saja perusahaan perusahaan yang menerapkan penemuan dengan baik. Seperti halnya perusahaan Apple yang terus berbagi inovasinya terus sebagai akibatnya menghasilkan produk produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima pada pasar . Google menggunakan aneka macam layanan yang unik pada Internet. Perusahaan perusahaan kecil yang sudah berinovasi dengan memperkecil ketika proses pembuatan produknya.
Ø Perbedaan Inovasi
1. Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis penemuan: inovasi produk, proses inovasi, dan penemuan pasar.
· Inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu menghasilkan pendapatan.
· Inovasi proses menyediakan sarana buat menjaga dan menaikkan kualitas serta buat menghemat porto.
· Inovasi pasar memperhatikan peningkatan target pasar adonan (mixed og target market) serta bagaimana pasar yang dipilih merupakan yang terbaik dilayani.
2. Inovasi organisasi berkaitan dengan desain format organisasi baru serta filosofi manajemen baru.
3. Inovasi konduite berkaitan menggunakan aktivitas inovasi menurut organisasi perusahaan. Sedangkan Meeus serta Edquist penemuan produk dibagi menjadi 2 kategori:
· barang baru: barang baru merupakan inovasi produk material di sektor manufaktur
· layanan baru: jasa merupakan nir berwujud, sering dikonsumsi secara bersamaan buat produksi mereka serta memuaskan kebutuhan non-fisik menurut pengguna (Edquist,2001.)
4. Meeus dan Edquist pula membagi menjadi 2 inovasi proses yaitu penemuan kategori-teknologi serta organisasi:
· penemuan proses teknologi mengubah cara produk yang diproduksi menggunakan memperkenalkan perubahan teknologi (fisik alat-alat, teknik, sistem);
· penemuan organisasi merupakan inovasi pada struktur organisasi, taktik, dan proses administrasi (Damanpour, 1987).
5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yg telah ditetapkan, serta acapkali memperkuat penguasaan kemampanan suatu perusahaan. Inovasi ini menaikkan kapabilitas fungsional teknologi yg ada dengan cara perbaikan dalam skala kecil alam nilai tambah teknologi atau pemugaran dalam skla kecil terhadap produk dan proses usaha yang terdapat ketika ini.
6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi mendatang adalah inovasi inkremental yang menunjuk pada penciptaan sistem baru namun tidak tidak sinkron secara radikal.
7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu serta membantu membangun produk atau proses didasarkan dalam seperangkat teknik tidak sama atau prinsip-prinsip ilmiah serta tak jarang membuka baru pasar, atau menjadi hasil produk atau jasa yang didapatkan dari cara/metode baru sama sekali.
Generasi Inovasi
Banyak perubahan mendasar bagaimana perusahaan membuat ilham serta nilai-nilai baru serta membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana contoh ‘inovasi tertutup’ cukup berhasil mempertinggi kinerja perusahaan. Namun seiring menggunakan banyaknya inovasi teknologi berita berakibat poly kritikan terhadap model ‘penemuan tertutup’ dan berkecimpung ke arah model ‘penemuan terbuka’. Perubahan-perubahan ini memberikan pengaruh perubahan pada global akademik pada dalam melihat kenyataan serta keterkaitan dengan disiplin ilmu yg tidak selaras semakin terbuka menurut pada abad sebelumnya. Pergerakan perubahan konsep/teori inovasi melahirkan bepergian melalui regenerasi konsep dan pendekatan. Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi inovasi. Hal ini penting buat melihat posisi penelitian ini serta pendekatan yg digunakan pada perjalanan teori penemuan dan metodologinya. Terdapat dua pandangan pada mengurai generasi contoh penemuan yaitu diambil menurut Davenport (2003) serta Marinova (2003).
Tabel Lima Generasi Model Proses Inovasi
Generasi
Periode
Profil Kunci
Pertama/kedua
1960 an +
Model linier sederhana–tarikan kebutuhan serta dorongan teknologi
Ketiga
1970 an +
Modelcoupling,mengenali interaksi antaraunsur-unsur yang berbeda danumpan pulang pada antara mereka
Keempat
1990 an +
Model pararel,integrasi antar perusahaan,ke hulu menggunakan pemasok kunci dan ke hilir denganpermintaandan pelanggan aktif, menekankan padahubungan serta aliansi
Kelima
2000 +
Integrasi sistemdanjaringan yang luas,respon untukpenyesuaiandanfleksibel, pengujian dan eksperimentasi terus-menerus
Sumber: Rothwell pada Davenport (2003)
Rothwell (1994) mengungkapkan bahwa evolusi penemuan terbagi dalam 5 generasi perilaku inovasi, yaitu:
1. Generasi pertama inovasi (1G) – technology push. Area penemuan lebih menekankan menjadi pondasi menurut revolusi industri. Inovasi hadir beserta teknologi baru buat membuatkan produk dan produksi.
2. Generasi kedua inovasi (2G) – need pull. Area inovasi berbasis dalam penekanan pasar dan konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran memilih peran berdasarkan pemunculan ide-inspirasi baru.
3. Generasi ketiga inovasi. (3G) – coupling model. Area penemuan berkembangan menjadi contoh pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan wangsit-ide baru, namun teknologi produksi memberikan solusi. Alternatifnya, R&D berbagi ide-wangsit baru bagi pemasaran dengan feedback menurut pasar, R&D serta pemasaran menyatu pada interaksi yang kuat.
4. Generasi keempat penemuan (4G) – integrated contoh. Model penemuan yang terintegrasi memberitahuakn R&D serta pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama menggunakan supplier dan menghilangkan kiprah yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen.
5. Generasi kelima penemuan (5G) – system integration and networking model. Model penemuan yg dikembangkan mengintegrasikan taktik mitra menggunakan supplier dan konsumen melalui sistem yg andal serta memiliki kolaborasi antara pemasaran serta penelitian yang bertenaga. Penekanan dalam fleksibilitas serta kecepatan pengembangan menggunakan penekanan dalam kualitas serta faktor lainnya.
Hampir sama dengan model Rothwell yaitu lima generasi model penemuan maka dalam model Marinova dan Phillimore mengutarakan 6 tipologi penemuan yaitu:
(1) Generasi Pertama – Model Black Box.
Tanpa memandang akan pentingnya pengakuan secara luas alokasi sumber daya dalam semua bidang kegiatan manusia, ilmu pengetahuan ekonomi, penelitian serta pengembangan dan penemuan, telah bodoh selama puluhan tahun di bidang penelitian. Model Black Box dipinjam oleh cybernetics serta menyatakan bahwa proses penemuan itu sendiri tidak krusial dan bahwa satu – satunya hal yg diperhitungkan merupakan input serta output. Model ini menempatka inovasi menjadi kegiatan ekonomi perusahaan yang penting. Model penemuan Black Box ini timbul beserta menggunakan dan berdampingan dengan teori – teori sosiologis ilmu yang menekankan pentingnya swatantra ilmiah serta pentingnya kemerdekaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Model Black Box serta keengganan para ekonom dan peneliti lainnya buat mengatasi hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi serta pembangunan industri adalah karena adanya faktor primer dalam kurangnya dalam kebijakan publik yang mendorong inovasi.
(2) Generasi Kedua - Model Linier (termasuk tarikan kebutuhan serta dorongan teknologi).
Pada tahun 1960 – an dan 1970 – an menjadi saksi atas terbuktinya bahwa Black Box pada penemuan menciptakan para peneliti sebagai tertarik dalam proses tertentu yang membuat teknologi baru serta pembelajaran yang terlibat dalam perubahan teknologi. Gambaran penemuan linier pertama memfokuskan dalam kebaruan teknologi menjadi sebuah kekuatan pendorong buat penemuan. Model linier “tarikan kebutuhan” (need pull) atau contoh “dikendalikan pasar” dikembangkan nir usang sehabis diakuinya pentingnya pasar dan tuntutan konsumen potensial atas teknologi. Dikotomi technology - push/ need-pull dipakai buat nir hanya menjelaskan berhasil apa tidaknya banyak sekali macam teknologi baru namun jua memperkenalkan sejumlah masalah kegagalan. Sebuah konsep yang terkait dengan contoh linier adalah yang diklaim”hambatan buat inovasi” atau faktor yang sudah merusak adopti teknologi baru.. Meskipun sangat kentara dan mudah dimengerti, namun contoh linier pula terlalu poly memiliki penyimpangan berdasarkan empiris. Dengan adanya defleksi atau kelemahan ini maka model linier ini segera diganti menggunakan contoh yang lebih sophisticated.
(3) Generasi Ketiga – Model Interaktif (termasuk model coupling serta integrasi).
Model linier dianggap menjadi citra yg sangat sederhana berdasarkan interaksi umumnya kompleks antara ilmu pengetahuan, teknologi serta pasar. Terdapat sebuah kebutuhan untuk tahu lebih pada serta lebih deskripsi atas seluruh aspek dan para aktor menurut proses sebuah inovasi. Rothwell dan Zegveld menyatakan bahwa “pola holistik proses penemuan dapat dianggap menjadi sebuah jaringan yg kompleks atas jalur komunikasi baik intra organisasi serta ekstra organisasi yang menghubungkan aneka macam fungsi serta menghubungkan aneka macam perusahaan menggunakan komunitas nasyarakat ilmiah dan teknologi lebih luas ke pasar”. Beiji menekankan pada contoh interaktif, penemuan nir lagi sebagai produk akhir dari tahap akhir aktivitas tetapi bisa terjadi di aneka macam loka seluruh proses tadi. Hal ini bisa berulang (circular) disbanding berurutan.
Kekuatan primer menurut model interaktif adalah penjelasan dari beberapa hubungan yg dibutuhkan buat keberhasilandari sebuah inovasi. Model interaktif menarik perhatian para peneliti terhadap jeda antara wangsit – inspirasi teknologi baru serta output ekonomi. Model interaktif merupakan upaya buat membawa beserta – sama dorongan teknologi dan tarikan pendekatan pasar menjadi model inovasi komprehensif serta sebagai hasilnya meberikan pendekatan yg lebih lengkap dan bernuansa ke informasi faktor serta pemain yg terlibat pada inovasi.
(4) Generasi Keempat – Model Sistem (termasuk jaringan kerja dan sistem inovasi nasional).
Kompleksitas penemuan membutuhkan interaksi yg tidak hanya berdasarkan spectrum yg luas dari dalam perusahaan tetapi juga menurut kerjasama antar perusahaan tersebut. Mekanisme hierarki yg mapan tampaknya berhenti dan pada dalamnya banyak perkara yang digantikan sang entitas baru yang saling bersilangan antara batas organisasi menggunakan entitas pasar. Fokus utama dari pendekatan contoh sistem ini adalah bahwa inovasi menjadi sebuah sistem yang mencakup penekanan dalam hubungan, antar keterhubungan (inter connectedness) serta sinergi. Model sistem ini menaruh pendapat bahwa perusahaan – perusahaan yg tidak memiliki sumber daya akbar buat membuatkan penemuan dalam perusahaan bias mendapatkan keuntungan menurut membangun hubungan menggunakan jaringan perusahaan dan organisasi lain.
Hobday merangkum tentang laba berdasarkan metode sistem yaitu:
a. Kelompok perusahaan kecil dapat mempertahankan teknologi terdepan menggunakan menggunakan dukungan berdasarkan organisasi lain.
b. Akumulasi keterampilan serta pembelajaran kolektif terjadi pada dalam jaringan dan berguna bagi semua peserta.
c. Jaringan mempromosikan arus individu “kunci” antara perusahaan.
d. Keterampilan dapat dikombinasikan serta dikembangkan balik buat mengatasi stagnasi.
e. Inovasi waktu dan biaya dapat bisa dikurangi.
f. Jaringan menyediakan pintu masuk ke industri bagi perusahaan mini yg inovatif.
g. Perusahaan individu dalam jaringan beroperasi menggunakan fleksibilitas tinggi dan dengan cara porto rendah termasuk overhead yang mini .
Model system yang paling terkenal adalah system nasional inovasi misalnya Freeman, Lundvall dan Nelson. Kekuatan utama dari contoh ini merupakan pada menyebutkan tempat dan kiprah perusahaan mini pada inovasi dan bagaimana mereka bisa bertahan dalam berkompetisi dan tekanan menurut perusahaan akbar. Efek sinergis menurut jaringan inovasi mengungkapkan kapasitas mereka buat membentuk pengaruh positif.
(5) Generasi Kelima – Model Evolusi.
Menurut Saviotti kebutuhan buat pendekatan evolusi dalam ekonomi diusulkan atas dasar sejumlah kegagalan dalam neoklasik ekonomi termasuk ketidakmampuan buat menangani bergerak maju perubahan kualitatif dan fitur internal inovasi teknologi. Hodgson beropini bahwa metafora mekanik yang diadopsi pada pemikiran ekonomi ortodoks mempunyai kekuatan penjelasan yg lemah.
Saviotti menjelaskan konsep – konsep kunci pada pendekatan evolusioner buat inovasi merupakan menjadi berikut:
a. Generasi keragaman penemuan dipercaya sebagai yang setara dengan mutasi.
b. Seleksi proses seleksi dilakukan beserta – sama dengan prosedur yang membuat banyak sekali keragaman.
c. Reproduksi dan pewarisan perusahaan yang dianggap sebagai organisasi yang menghasilkan dan pewarisan dinyatakan pada kesinambungan dimana organisasi menciptakan keputusan, membuatkan produk serta umumnya dalam melakukan bisnis mereka.
d. Daya tahan dan adaptasi. Prinsip Darwin “survival of the fittest” dicerminkan oleh kesamaan unit ekonomi buat menjadi sukses pada suatu lingkungan eksklusif.
e. Perspektif populasi keragaman adalah komponen krusial buat proses evolusi.
f. Interaksi dasar ini terutama meliputi terutama kompetisi (antara produk atau perusahaan) dan adalah interaksi paling poly dipelajari dalam ilmu ekonomi.
g. Lingkungan yang eksternal elemen kunci dalam pendekatan evolusi.
Model evolusi ini tertantang oleh konsep utama dari teori ekonomi yg secara tradisional serius dalam ekuilibrium pasar serta fakta lengkap. Pendekatan baru ini mengungkapkan bahwa penemuan menggunakan definisi melibatkan perubahan dan keputusan yg dibentuk tidak hanya dalam harga.
(6) Generasi Keenam – Innovation Milieux.
Pentingnya lokasi geografis untukmelahirkan pengetahuan baru memunculkan model innovation milieux. Konsep ini merupakan donasi utama bagi geografis, ekonomi regional dan perencanaan perkotaan dengan bidang yang secara tradisional sudah dipelajari oleh ekonom dan sosiolog. Penjelasan dari Camagni tentang innovation milieux terdapat komponen – komponen yaitu:
a. Suatu system yang produktif, misalnya perusahaan yg inovatif.
b. Hubungan teritorial yang aktif, contohnya antar perusahaan serta interaksi antar organisasi mendorong penemuan.
c. Pelaku dari aneka macam wilayah sosio-ekonomi, contohnya partikelir lokal atau institusi publik mendukung inovasi.
d. Kebudayaan tertentu serta proses representasi.
e. Proses pembelajaran kolektif taraf lokal yang bergerak maju.
Camagni dan Capello menekankan bahwa hubungan menciptakan lingkungan penemuan nir harus didasarkan dalam prosedur pasar namun juga mencakup gerakan dan pertukaran barang, jasa, warta, orang dan wangsit. Selain komponen yg produktif lingkungan kerja baru – baru ini faktor lainnya yg sudah mulai berdampak pada kapasitas lokasi supaya perusahaan membuat inovasi baru. Konsep innovation milieux membantu mengungkapkan keberhasilan bisnis mini serta menengah yang dalam umumnya kekurangan asal daya buat mempertahankan strategi. Model ini pula menyebutkan mengapa lokasi tertentu memberikan serta melahirkan sejumlah perusahaan kecil yg inovatif yang letaknya berdekatan serta berbagi budaya dan pandangan hidup bisnis serupa.
Open Innovation
Open innovation adalah sebuah fenomena yang telah memiliki peran semakin penting baik teori maupun praktek (Enkel, 2009). Pada sentra model open innovation dan konsep innovasi lainnya yang senada adalah bagaimana menggunakan inspirasi dan pengetahuan berdasarkan aktor luar pada proses innovasi (Lauren and Salter, 2006). Dengan kata lain maksud dari open innovation, bahwa perusahaan perlu membuka batas perusahaan untuk menghadirkan arus pengetahuan bernilai berdasarkan luar pada rangka membentuk peluang buat kerjsama proses innovasi menggunakan rekanan, konsumen dan/atau pemasok (Enkel, 2009).
Sebaliknya organisasi yg terlalu focus dalam internal akan membahayakan karena akan kehilangan sejumlah peluang lantaran banyak peluang-peluang tiba dari aktivitas luar organisasi atau poly potensi yang perlu dikombinasikan denga teknologi ekstanl dalamg rangka mengoptimalkan pntesi perushaan (Chesbrough, 2003). Dalam model lama closed innovation (innovasi tertutup), perusahaan bertumpu dalam asumsi bahwa proses innovasi dibutuhkan kontrol dari perusahaan. Chesbrough berpendapat bahwa penelitian dan pengem-bangan internal nir lagi sebagai asset strategic yang bernilai. Chesbrough, Open innovation menjadi “kerangka berpikir yang berasumsi bahwa perusahan bisa dan seharusnya memakai wangsit-wangsit dari luar sebagaimana inspirasi-ilham berdasarkan pada perusahaan, dan internal dan eksternal adalah jalan menuju pasar, sebagaimana perusahaan memandanag keunggulan atas teknologi mereka”.
Paradigma closed innovation (inovasi tertutup) terkait dengan pola pikir industry ke arah pengorganisasian R & D sudah menyebabkan prestasi penting dan banyak keberhasilan yg bersifat komersial. Keberhasilan masa lalu berdasarkan kerangka berpikir closed innovation adaqlah pada kemampuannya untu memberikan kontrubusi serta ketekunannya dalam menghadapi perubahan lanskap pengetahuan. Closed innovation adalah pendekatan yang mendasarkan pada focus kedalam, yang cocok dengan lingkungan pengetahuan awal abad ke 2 puluh. Tetapi, paradigm ini semakin bertentangan dengan lanskap pengetahuan pada awal abad kedua puluh satu. Konsep-konsep ini secara tersirat berasumsi bahwa seluruh aktivitas ini dilakukandalam perusahaan. Tidak terdapat jalan lain buat gagasan yang akan datang ke perusahaan, juga tidak terdapat jalan lain buat produk dan layanan buat meninggalkan perusahaan. Jika diilustrasikan maka landscape ilmu pengetahuan pada closed innovation bisa dipandang pada Gambar.
Gambar Landscape Ilmu Pengetahuan Dalam Closed Innovation
Sumber: Henry W. Chesbrough, Open Innovation, 2003
Open Innovation (Inovasi Terbuka) adalah bahwa inspirasi-ilham berharga bisa datang berdasarkan dalam atau luar perusahaan serta bisa pergi ke pasar berdasarkan pada atau luar perusahaan pula. Pendekatan ini menempatkan ilham dari eksternal dan jalan ekstrenal menuju pasar sama pentingnya sebagai-mana ide-pandangan baru internal dan jalan menuju pasar selama era Inovasi Tertutup. Adapun landscape ilmu pengetahuan pada open innovation dapat ditinjau dalam Gambar.
Gambar Landscape Ilmu Pengetahuan Dalam Open Innovation
Sumber: Henry W. Chesbrough, Open Innovation, 2003
Dalam open innovation, manager dapat mengorganisasi transaksi pengetahuan melalui 3 akbar keputusan: (1) knowledge acquisition (membuat atau membeli), (2) knowledge integration (intergasi atau keterkaitan), serta (tiga) knowledge exploitation (mempertahankan atau jual). Konsep Open innovation berkaitan erat menggunakan (1) inovasi menurut konsumen atau pemakai, (2) akumulasi inovasi, (3) perdagangan know-how, (4) manajemen pengetahuan, (lima) demokrasi inovasi, (6) penemuan masal, dan (7) distribusi penemuan. Penelitian ini diasumsikan bahwa system penemuan regional dan sektoral bersifat terbuka, dimana pandangan baru pengembangan pembaharuan bisa tiba dari pihak luar serta pada, bahkan batas-batas perusahaan pada konteks system penemuan sudah mulai lentur lantaran tuntutan interaktsi antar pelaku pada system inovasi.
· Closed Innovation vs Open Innovation