PRINSIP JAJAR LEGOWO

PENANAMAN

•Bibitlebih muda menghasilkan anakan lebih tinggi, dan nir mengalami stres
•Umurbibit dipakai 10 – 15 hari.

JUMLAHBIBIT DAN SISTEM TANAM

Direkomendasikanmenanam bibit per rumpun dengan jumlah yg lebih sedikit. 
            Jumlah bibit yg ditanam tidaklebih dari 3 bibit per rumpun.
            Gunakan jeda tanam beraturan,
     20 cm x 20 centimeter (25 rmp/m2),
     25 cm x 25 cm (16 rmp/m2)
atau Legowo
Catatan:
Populasitanaman > 150.000rmp/ha


Cara danTata Tanam
Tanam pindah(Tapin) pada umur 15-21 hari (4 daun). Menggunakan dua-tiga bibit per lubang

LEGOWO dua : 1
•Jumlah Rumpun tanam biasa  = 160.000/ha
•Jumlah Rumpun tanam legowo dua:1 =213.000/ha
–Produksi per rumpun = 50 gram x 53.000 =2.650.000 gr/ha
–Tambahan produksi per ha : 2.650 kg/ha
Jumlahrumpun per m2
•Untuksistem tanam Legowo 4:1 = (20 x10 cm) x 40 cm, pakai bambu berukuran 1 m x 1 m sebagai akibatnya dihasilkan 4 baris kali10 baris tumbuhan = 40 rumpun per meter persegi.
•Untuksistem tanam Legowo 4:1 = (25 x12,5 cm) x 50 centimeter, pakai bambu berukuran 1,25 m x 1 m sebagai akibatnya didapatkan 4 bariskali 8 baris tanaman = 32 rumpun x 0,8 (1 m2/1,25m2) = 26rumpun per meter persegi.
•Untuksistem tanam Legowo 2:1 = (20 x10 cm) x 40 centimeter, gunakan bambu berukuran  0,6m x 1 m sehingga didapatkan dua baris kali 10 baris tumbuhan = 20 rumpun per 0,6 m2= 33 rumpun per meter persegi.
•Untuksistem tanam Legowo 2:1 = (25 x12,5 centimeter) x 50 cm, gunakan bambu berukuran 0,75 m x 1 m sehingga didapatkan 2 bariskali 8 baris tanaman = 16 rumpun per 0,75 m2 =  21 rumpun per meter persegi.

PRINSIPJAJAR LEGOWO
  • Terdapat lorong panjang bebas tanaman
  • Barisan flora yang dihilangkan
disisipkankedalam sisi barisan terdekat
  • Sisi barisan yang lain disisipkan
tanamanbaru
Sehingga,
sistemtegel
            jaraktanam
            (25x 25)cm = 160.000rmp/ha    
Kalau : 20 centimeter x20 cm = 250.000 rmp/ha











KENDALA SEKTOR PERTANIAN YANG SEDANG TERJADI DI INDONESIA

Dalam pengembangan sektor pertanian di negara kita,kita tidak sanggup begitu saja menutup mata serta mengabaikan setiap kendala yangterjadi karena dalam setiap bisnis pasti menemui batu kerikil yg menjadipenghambat dalam kemajuan. Begitu juga yg kita lihat dalam sektor pertanian diIndonesia banyak sekali hambatan atau faktor yang sebagai penghambat dalampengembangan sektor pertanian contohnya misalnya ketersediaan huma, keterbatasanmodal, syarat iklim yang kurang mendukung dan lain-lain. Perlu kita kaji demipenemuan penyelesaiannya dalam penuntasan perkara tersebut. Berikut beberapapenjelasan generik tentang problema yg menghampiri para petani pada Indonesiayang jelas menjadi berikut:

1.kondisiLahan Pertanian di Indonesia

Luas kepemilikan huma yang dimiliki oleh petani diIndonesia homogen-rata kecil mengingat harga tanah yg semakin mahal sedangkankemampuan para petani buat memenuhi kebutuhan sehari-hari saja telah minimditambah harus membeli huma yg harganya semakin melonjak. Yang memungkinkanhanya bisa menggarap lahan milik orang lain sebagai akibatnya hasilnya pun harus dibagidua.

Semakin sempitnya lahan buat bertani karenapenyebaran pembangunan gedung-gedung industry yg bertambah jumlahnya disetiaplokasi. Hal ini tentunya dapat mengurangi daerah para petani buat bercocoktanam. Sedangkan kebutuhan insan akan pangan semakin semakin tinggi tidakdiimbangi sang ketersediaan huma dan pembangunan gedung-gedung industry yangtidakterencana tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Sedangkan padadaerah-wilayah pedalaman masih banyaknya “Lahan Tidur” yg ialah lahantersebut belum tergarap juga tersentuh sang tangan-tangan manusia sementaralahan disuatu daerah strategis cenderung sebagai rebutan dengan harga yangmahal. Ini mencerminkan bahwa penyebaran penduduk diwilayah Indonesia yangbelum merata.

Banyaknya huma para petani yang belum bersertifikatmenambah efek tidak baik bagi masa depan para petani yang menyebabkan terjadinyapersengketaan antara pihak petani serta pihak yg mencoba merampas hak milikpetani dimana posisinya memanfaatkan kesempatan pada lahan yang belum berlabelpemilik. Bahkan kerap terjadi persengketaan antara petani dengan pihakpemerintah dalam kepemilikan lahan.

2.masalahDari Petani Sendiri serta Mentalitasnya

Pendidikan formal petani yg masih rendahmenyebabkan pengetahuannya pada pengembangan sektor pertanian tidak berkembangdan cenderung monoton hanya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian tanpamenciptakan inovasi-penemuan terkini demi peningkatan output pangan yangberlimpah. Hasil panen yang nir seberapa mengakibatkan petani nir memilikimodal dalam pengembangan usahanya ini menjadi salah satu faktor yangmenyebabkan kehidupan para petani kurang sejahtera pada wilayah Indonesia. Sertamenyebabkan tingginya taraf kemiskinan pada Indonesia, ad interim 50 jutapenduduk Indonesia bermata pencaharian menjadi petani.
Kaum petani cenderung menggantungkan hidupnya padapemerintah dan lebih bersikap pasrah dalam syarat kehidupannya pada ketika ini.seharusnya mereka lebih mempertinggi jiwa kewirausahaanya dalam pengembangansector bisnis diberbagai bidang dan jangan hanya terpacu pada sector pertanianyang hasilnya diperoleh dalam periode dan animo-trend eksklusif.
3.masalahTeknologi
Sistem pengalihan teknologi menurut tradisional menjadimodern dalam pengelolaan pangan,belum bisa diterima secara luas oleh parapetani yang lebih poly menggunakan alat-alat tradisional seperti : cangkul,arit, dll. Yang dalam kenyataannya lebih poly memakan ketika dan tenaga.dibanding memakai alat-alat dan teknologi terkini yg sudah diterapkandinegaranegara luar. Penerapan teknologi pada negara kita terkadang kurang tepatpada target dimana disatu sisi peralatan teknologi tersebut bisa membantu danmeningkatkan kualitas pangan namun disisi lain peralatan tadi merusakekosistem yang ada tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.

Disini perlu adanya sebuah penyuluhan akbar-besarandalam penyampaian kabar serta pendidikan bagi para petani dalampengambangan buduaya pertaniannya serta peragaan alat pertanian yangberteknologi terkini sehingga bisa menaikkan hasil panen para petani demipemenuhan kebutuhan hidup rakyat banyak serta pensejahteraan kehidupan parakaum petani di daerah Indonesia. Perlu jua adanya pengkajian ulang terhadapkebijakan para pemerintah disektor pertanian guna penggalangan dana dalampeningkatan sector pertanmian pada Indonesia supaya memberikan fasilitas yg layakdan sempurna bagi para petani pada pengeloaan lahannya.

PENGGEREK BUAH KAKAO PBK

I.pendAHULUAN
1.1LatarBelakang
Hama penggerek butir kakao merupakan hama primer  flora kako di Indonesia, jumlah serangannyasangat poly.  Hama PBK terdapat dilapangansepanjang tahun. Populasinya mengikuti pola pembuahan kakao. Buah-butir yangdiserang adalah buah-buah besar yang panjangnya > 8 cm. Semakin banyak buah yang ukuran besar taraf serangannyaringan. Sedangkan pada populasi buah kecil (isu terkini terek) taraf serangan akanlebih berat.
            Kerusakan butir kakao akibat seranganhama PBK ini terjadi pada buah belia sampai butir tua. Pada buah yg diserangterjadi perubahan rona kulit buah dan kerusakan yang ditimbilkan oleh larvaPBK mengakibatkan kerusakan biji, bakal biji akan tewas atau terhentiperkembangnnya. Adanya agresi berat hama ini dapat menurunkan produksi sampai80 %.
1.2Tujuan
Adapuntujuan menjadi berikut :
a.untukmengetahui tingkat serangan hama PBK dan cara pengendaliannya.
b.untukmengetahui cara pencegahan dan mengenal lingkungan yang aman untukpertumbuhnnya



II.pengGEREK BUAH KAKAO (PBK)
2.1SiklusHidup Penggerek Buah Kakao (PBK)
a.telur(tiga-7 hari)
Telur hama PBK berwarna jingga, relatif pipih danberbentuk lonjong, diletakkan satu persatu dalam bagian atas buah kulit kakao. Umumyalebih menyukai butir yg tipe kulit tidak mulus dibandingkan dengan buah yangberkulit mulus dan mengkilat. Panjang telur > 0,lima mm dan umur telur hanya6-7 hari.
b.larva(14-18 hari)
Larva berwrna putih kekuningan atau hijau belia.larva yg baru menetas menurut telur berwarna kekuningan dengan berukuran 1 mm,sedangkan panjang larva dewasa 11 mm. Larva yang baru menetas pribadi menggerekdan melubangi kulit butir kakao melalui dasar telur. Umurnya didalam buah kakao15-18 hari. Ulat yang siap untuk berkepompong akan keluar berdasarkan butir yg ada,baik buah yg masih hijau serta butir yang telah tua serta menjelang panen. Larvayang keluar darai buah akan segera menggantung dengan memakai benang yg keluar menurut bagian tubuhnya. Larva akanbergantung serta turun kebawah secara tegak lurus selam beberapa usang untukmencari loka  yg sesuai dengankepompong.
                        Pada malam hari antara jam 21.00-01.00ulat-ulat ini keluar menurut butir buat melkukan proses kepompong.  Tempat yang dicari pada bagian kulit buahtepat dibawah loka keluarnya larva dari buah-butir sebelah atasnya, daun-daunyang masih segar, pada serasah (daun Kering) yg bertebaran pada bawah pohon.larva akan segera mencari tempat yg sesuai buat berkepompong yaitu padabahian atas sarasah. Larva yg umumnya terjebak waktu pemanenan buah tua, akansegera keluar menurut kulit dan melakukan proses kepompong pada bagian atastumpukan kulit-kulit butir. Apabila larva terbawa ke bagian biji atau plasma buahmaka larva akan berkepompong pada tempat diletakkan biji tadi. Jikabiji-biji difermentasikan dikarung atau pada keranjang, maka larva akanmelakukan perkepompongan dtempat tersebut.
c.pupa(lima-7 hari)
Pupa PBK ini pada awalnya berwarna putih mengkilatbeberapa hari akan berubah menjadi berwarna coklat. Bentuknya lonjong menggunakan warnacoklat dan panjangnya 11-15 mm. Stadianya berlangsung selama 6-8 hari. Prosesperkepompongan biasanya memerlukan saat 20-30 menit. Pada saat larva menemukantempat yang paling sinkron menurutnya, maka larva akan segera mengeluarkancairan dari lisan menggunakan menjalin lapisan tipis dalam bagian atas loka tersebut.setelah usai menjalin lapisan yg diperkirakannya cukup buat membungkustubuhnya, larva berhenti sejenak serta  kemudian mencungkil bagian ujung jalinan kepompong yang telah terdapat danlarva masuk kedalamnya. Larva akan berbalik arah dan menutup bagian lubangtempat masuknya tersebut. Larva kemudian terdiam diri didalam kepompong yang sudahsiap dibuatnya sampai menetas sebagai imago.


d.imago(tiga-7 hari)
Imago berwarna coklat belia hingga coklat tua.panjangnya 7 mm dengan bentangan sayap 12 mm. Ciri khas dari kupu-kupu ini padakeempat sayapnya garis zig-zag berwarna putih serta berakhir menggunakan bercakberwarna kuning orange pada ujungnya. Antena dari kupu-kupu ini lebih panjangdari sayapnya dan posisi istirahat selalu dilipat kebelakang sepanjangtubuhnya. Kupu-kupu PBK aktif dalam malam hari dan kemampuan terbangnya mencapai40 meter. Kupu-kupu akan mulai bertelur pada umur tiga-7 hari. Kupu-kupu betinamenghasilkan telur 50-100 buah selammasa hidupnya. Sedanagakan masa stadiumkupu-kupu berlangsung selama 1 minggu.
Kupu-kupu PBK pada siang hari akan beristirahattempat yang teduh serta lembab dalam pohon kakao. Kupu-kupu akan berada padabagian bawah cabang kakao yang horizontal, khususnya pada cabang-cabang yangberukuran berdiameter 5-15 cm. Posisi tubuh selalu melintang berlawanan denganposisi cabang.
2.2Gejalaserangan dan Kerusakannya
vPadaBuah Muda
Buahmuda yang terjangkit akan terlihat bercak-bercak kuning. Kulit buah dan tempatmasuknya larva serta saluran (plasenta) biji loka larva merogoh makananterlihat berwarna coklat dampak serangan larva. Sedangkan daging butir masihtetap berwarna putih. Sedangkan pada serangan berat bagian dalam butir berwarna coklatkehitaman.
vPadaBuah Dewasa
Buahmuda yang terserang PBK masih mampu berkembang menjadi butir dewasa. Padapermukaan kulit luar butir terdapat bercak berwarna kuning, sedangkan bagianlainnya tetap berwarna hijau atau merah tergantung tipe butir kakao yang ada.apabila ditelusuri jalur-jalur gerekan dengan membelah butir akan bisa terlihatdenagan kentara. Pertumbuhan buji terganggu, serta biji satu sama lainnyamelengket.
vPadaBuah Masak
Padabuah masak tanda-tanda serangan yang terlihat dalam kulit luar butir masak secaravisual dengan adanya bercak kuning. Apabila butir tadi dipeatik akan tersasalebih berat dan apabila diguncang nir akan terdengar suara ketukan biji-bijidengan kulit buah. Hal ini terjadi karena biji-biji yang rusak terbentuk lendiryang dapat memenuhi ruangan dalam buah. Sedangkan biji-biji kakao sebagai rusakdan inheren satu sama lainnya, karena lendir inilah maka butir yang terdapat  sebagai lebih berat serta tidak terdengarketukan jika diguncang.
        apabila buah dibelah daging butir berwarna coklat kehitamansampai hitam, biji saling melekat dan bila dikeringkan biji-biji akanberkeriput. Tingkat agresi serta intensitas kerusakan biji-biji kakao akibatserangan hama PBK ini sangat dipengaruhi dalam stadia buah yg terserang danjumlah larva yang Mengganggu didalam buah tersebut.
vMutuBiji Kakao Terserang PBK
Biji-bijikakao yang tersserang hama PBK waktu dikeringkan menjadi keriput serta salinglengket antara biji yg satu menggunakan yg lainnya. Akibat adanya agresi hamaini menjadi pekerjaan tambahan untuk memisahkan biji-biji tadi. Hal inidilakukan karena saat penilaian mutu biji ditingkat pembeli jika biji-biji yanglengket tidak dipisahkan akan dinilai sebagai sampah. Akibat adanya seranganPBK jua menjadikan kulit  atau cangkang,kulit ari biji kakao kering menjadi menjadi lebih tebal, ukurannya biji danisinya seringkali kurang bernas. 
        Adanya agresi PBK ini juga membuahkan mutu kakao menjadimenurun. Hal ini terjadi lantaran biji-biji kakao terjangkit PBK akan lebih ringanbobotnya dibandingkan dengan biji kakao kering yang sehat. Adanya penurunanbobot berakibat  jumlah biji dalam 100gram biji kering sebagai lebih banyak jumlahnya. Sementara pada SNI mutu bijikakao ataupun standar umum yg sering dijadikan patokan buat penjualan bijikakao bahwa batas minimal bean-count merupakan 150. Maksudnya dalam 100 gram bijikakao kering yang sudah memenuhi standar minimal sebesar 150 biji.
2.3MusuhAlami PBK
Berbagai jenis musuh alami yang ditemukan diekosistem kakao banyak. Mulai dari jenis yg gampang terlihat sapertisemut,cocopet, laba-keuntungan, cecak pohon, capung, lalat pemburu, belalang sembah.sementara yg sporadis yang terlihat misalnya parasitoid,  dan jamur patogen baik yg berperanmenyerang telur, larva, serta pupa dan imago PBK.
Pada flora kakao serimg ditemukan aneka macam jenissemut baik yg berada dibagian sesarah dedaunan yg mengering. Semutyang  berperan menjadi musuh alami adalahsemut hitam (Delichoderus thoraxycus) serta semut rang-rang (Oesophylasmaragdina). Semut hitam telah poly yg menggunkannya sebagai pengendalihama kakao, ad interim semut rang-rang belum banyak yang memperlakukannyakhusus. Semut yang berada diberad di bagian serasah atau dedaunan yg keringbanyak ditemukan dan sangat berperan untuk memangsa larva PBK yang akanmelukukan perkepompongan pada serasah daun kemarau.
Sementara jenis serangga musuh alami yang lainnyaseperti keuntungan-keuntungan yg berada dibagian ats atau cabang, ranting serta daun akanmemangsa ngengat PBK, yang ada di serasah daun dapat memangsa larva yang baruturun menurut butir-buah kakao ketika akan melakukan perkepompongan. Jenis cocopet,cecak pohon, capung, lalat pemburu, belalang sembah masih belum banyakdiungkpakan pada proses pemangsaan terhadap PBK ini.
Jenis parasitoid berdasarkan golongan serangga musuh alamiyang lebih mini berperan dalam memangsa telur serta kepompong PBK. Sementaraberbagai jenis musuh alalmi yg berperan menjadi patogen serta telah banyakdimanfaatkan berdasarkan golongan jamur yaitu Beauveria bassiana. Jamur ini mampudiperbanyak menggunakan media buatan serta dapat diaplikasikan menggunakan gampang padaekosistem kakao.
2.4PengendalianPBK dengan PsPSP
vPanenSering
Panenbuah kakao secara acapkali dan serentak serta teratur tiap minggu telah terbuktimamapu unutk mengurangi secara konkret hama PBK. Pemanenan butir-buah kakao dapatdimulai bila buah kakao yg ada sudah masak. Masaknya butir kakao ditandai denagn perubahan warna  kulit buah. Buah kakao yg sudah masak harussegera dipanen dengan tujuan agar buji tidak berkecambah didlam butir, terhindardari seranagan hama dan penyakit.
Panensering yg dimaksud buat sanggup mengendalikan hama PBK ini merupakan tindakanmemanen seluruh butir yg sudah masak atau masak awal menggunakan frekuensi seminggusekali. Panen buah kakao diperlukan bisa memutus siklus hayati hama PBK padatahap larva. Lantaran pada biasanya masih cukup besar larva pada ketika panen beradadibagian kulit butir kakao. Kulit-kulit akan dibenam kedalam tanah sehinggalarva kan mati. Jika sulit melakukannya bisa pula dengan melakukan menutuprapat-kedap dengan plastik lembaran atau terpal yg lebar selama 7-10 hari.memasukkan kulit-kulit buah kedalam kantong plastik.
vPemangkasan
Denganmelakukan pemangkasan terhadap kakao bisa mengendaliakn hama PBK lantaran selainuntuk mengatur tajuk flora dan menaikkan produksi, dengan memangkas tajuktanaman otomatis kanopinya tidak terlalu rimbun serta lembab. Kondisi kanopi yangrimbun sangat aman bagi pertumbuhan hama PBK. Salah satu kelemahan hama PBKadalah nir menyukai sinar surya pribadi, sebagai akibatnya apabila dilakukanpemangkasan yg seringkali dan teratur akan bisa menekan populasi karenapendistribusian sinar mentari dalam bagian tumbuhan juga kebun menjadi homogen.
vSanitasi
Sanitasiberarti membersihkan areal kebun berdasarkan daun-daun kemarau, tanaman tidak sehat,ranting kemarau, kulit buah, maupun gulma yg berada disekitar flora. Keadaanini akan membentuk kondisi yang tidak sinkron dengan lingkungan untukperkembangbiakan hama PBK.
vPemupukan
Bertolakdari pemikiran bahwa ketersediaan unsur hara berkaitan erat menggunakan pertumbuhan danproduktivitas yg optimal, maka pengendalian hama bisa dilakukan menggunakan caramemberikan yg cukup. Maksudnya adalah terpenuhinya unsur hara yang dibituhkantanaman akan memperlancar proses metabolisme tumbuhan. Lancarnya prosesmetabolisme akan meningkatkan kecepatan masaknya buah, sehingga akan mengurangi tingkatkerusakan butir dan memungkinkan frekuensi panen lebih seringkali. Pertumbuhantanaman akan optimal akan menghipnotis daya tahan tanaman terhadap seranaganhama PBK.







III.kesiMPULAN
Adapunkesimpulan menjadi berikut :
1.pbkadalah hama primer kakao dan dapat menyebabkan kerugian atas serangannya sampai80%, PBK menyerang mulai butir belia sampai buah masak sebagai akibatnya biji-biji kakaosaling lengket satu sama lain dan bobotnya ringan.
2.mutubiji kakao yg terjangkit menjadi tendah karena dianggap sebagai sampah karenabijinya keriput dan bobornya sangat ringan.

3.denganPsPSP dapat mengendalikan hama PBK karena dapat memutus daur hayati hama PBK.

SAMBUNG PUCUK KAKAO

I.PENDAHULUAN


1.1LatarBelakang
Sambungpucuk adalah keliru satu metode peremajaan kakao yg tidak selaras tekniknya tetapiperlakuannya hampir sama menggunakan metode sambung samping. Perbedaanya adalahsambung pucuk dilakukan pada chupon atau tunas air sedangkan sambung sampingdilakukan pada pohon yg dewasa atau pohon yg tidak produktif lagi.
     Dengan sambung pucuk akan dapatmneghasilkan tanaman kakao yang memiliki produktifitas tinggi serta tahanterhadap agresi hama dan penyakit lantaran diambil berdasarkan klon-klon yang ungguldan terpilih sesuai yang diinginkan. Sambung pucuk dilakukan menggunakan denganmengganti bagian pucuk tanaman menggunakan bagian tanaman yang diingikan  (mataa tunas atau entris). 

1.2Tujuan
Adapun tujuannyasebagai berikut adalah :
1.untukmendapatkan tanaman kakao yg mwmpunyai kwaliatas dan kwantitas yg lebuhbaik menurut flora kakao yang sebelumnya.
2.meningkatkanpendapatan petani lantaran flora kakao dapat berproduksi lebih tinggi.





II.SAMBUNGPUCUK

2.1PersiapanDilapangan
§Pohonkakao yg terpilih buat sambung pucuk pada tahap awal memerlukan pemangkasanringan. Pemangkasan perlu dilakukan sedikit demi sedikit selesainya sambungan berhasil.tujuannnya merupakan buat menghindari pancaran cahaya surya langsungkesambungan yang mengakibatkan pembusukan dalam sambungan.
§Kawasanpohon kakao boleh dipupuk terlebih dahulu menggunakan menggunkan pupuk Urea 250gram/pohon. Pemupukan ini dilakukan buat menerima mata tunas yang kuat dansehat sewaktu melakukan penyambungan. Tujuan lainnya adalah pohon yg barumengeluarkan mata tunas air akan meningkatkan kecepatan perkembangannnya.
2.2Alatdan Bahan
Adapun indera dan bahanyang dipakai buat sambung pucuk adalah tali rafia, palstik sungkup, nescofilm, gunting pangkas, pisau, gunting kain, batu asah dan mata tunas (entris).
2.3PersiapanTapak Sambungan Pada Tunas Air atau Chupon.
§Sambunganboleh dilakukan chupon yg mempunyai rona batang hijau kecoklatan muda atauberumur lebih 2 bulan menggunakan diameter 10 mm. Chupon yg baik buat dilakukanpenyambungan merupakan chupon yng dekat dengan bagian atas tanah. Penyambungan jugadapat dilakukan dalam chupon dewasa menggunakan slide grafting.
§Potongbagian atas tunas dengan hanya meninggalkan tiga daun serta buatlah pembelahanmengarah ke bawah 1,5-2 centimeter.
2.4PersiapanMata Tunas (Entris)
Kayu mata tunasberwarna hijau muda sampai agak coklat muda serta mempunyai tunas yg muncul tiga-5mata tunas. Entris diambil berdasarkan cabang kipas (plagiotrof). Bagian bawah entrisdipotong serong sepeti tombak sepanjang 1,lima-2,lima cm arah berlawanan sebelahmenyabelah.
2.5LangkahKerja Sambung Pucuk
§Entrisyang telah siap segera dimasukkan secara perlahan-lahan kedalam tapaksambungan.
§Salahsatu bagian potongan entris wajib melekat pada belahan tapak sambungan tunasair atau chupon.
§Setelahentris masuk kedalam tapak sambungan dengan baik segera diikat dengan talirafia atau tali palstik.
§Bagianyang sudah disambung ditutupi menggunakan plastik yg ukuran 15x25 centimeter. Plastikpenutup juga perlu diikat menggunakan tali rafia lebih kurang tiga-5 cm kebawah daripengikatan tapak.
§Plastikdibuka setelah 15-20 hari menurut penyambungan dilakukan. Ikatan dibuka i minggusetelah pembukaan plastik.
§Semprotdeengan insektisida/fungisida/pupuk daun dalam saat membuka palstik penutupsambungan. Tergantung pada serangan hama serta penyakit perlu dilakukan dua minggusekali.
§Pemupukanpohon boleh dilakukan sesudah daun pohon sambungan telah hijau (1-dua bulansetelah penyambungan) serta iikuti tiga-4 bulan sekali atau dua kali satahun.
§Pohonutama hendaklah dipotong sesudah 9-12 bulan umur sambungan. Potongan harus dilakukandibawah tapak sambungan dengan serong atau kemiringan 45 serta bagian potongandiolesi dengan cat.
§Pemangkasanpemeliharaan dilakukan 1-tiga bulan sekalimengikuti keadaan. Pemangkasanpembentukan dilakukan 1-dua kali setahun sesudah ekspresi dominan hujan. Tinggi pohondipertahankan 3-4 m.


III.KESIMPULAN

Adapunkesimpulannya merupakan sebagai berikut :
1.sambungpucuk adalah metode peremajaan tanaman kakao yg sangat gampang dilakukan dandapat menghasilkan flora kakao yg baru yang mempunyai kwalitas dankwantitas yang laebih tinggi.
2.keberhasilansambung pucuk tergantung dalam rabat mata tunas serta kesterilan indera yangdigunakan serta percepatan proses sambung pucuk artinya penempelan entris padatapak sambungan harus segera dilakukan agar entiris nir kemarau sehinggakegagalan sambung pucuk tidak terjadi.



SAMBUNG SAMPING KAKAO

I.PENDAHULUAN


1.1Latar Belakang

Sambung samping merupakan satu teknik okulasi yangmenggunakan kayu mata tunas berdasarkan klon terpilih yg dipotong serta ditempel padatanaman yang dewasa. Peremajaan kakao menggunakan bahan tanam yang baik melaluisambung samping adalah metode yg baik disebabkan persentasikeberhasilannya tinggi, hasilnya yg cepat serta biayanya murah. Denagan metodesa,bung samping ini hasil yg rendah dalam satu tempat bisa ditingkatkansehingga menghasilkan homogen-rata diatas 1,lima ton/ha. Sambung samping dapatdilakukan dalam flora yang sehat.

1.2Tujuan
Adapuntujuannya adalah menjadi berikut :
1.untukmendapatkan tanman kakao yang lebih baik (kwalitas yg baik lantaran diambildari klon yang baik dan mampunyai produktifitas lebih tinggi).
2.untukmeningkatkan pendapatan petani dan mempunyai kebun kakao yg memiliki kwalitasdan kwantitas yang lebih tinggi.




II.SAMBUNGSAMPING KAKAO

2.1Persiapan  dilapangan dan Pohon Sebelum Menyambung
üPohonkakao yang terpilih buat smabung samping perlu dilakukan pemangkasan 40-50%sebelum disambung. Pohon-pohon pelindung yg mempunyai cabang-cabang yangrimbun dan menghalangi masuknya cahaya mentari kepohon kakao perlu dipotong.
üKawasanpohon kakao perlu dipupuk terlebih dahulu dengan menggunakn pupuk Urea atau NPKdengan dosis 250-500 gram per pohon. Pemupukan ini perlu dilakukan, terutama padakawasan yang kurang fertile atau yg sporadis dilakukan pemupukan. Tujuannyaadalah buat menerima batang pohon yang sehat sewaktu melakukan sambungsamping.
2.2Alatdan Bahan Menyambung
Adapun indera serta bahanyang dipakai merupakan : gunting pangkas, pisau okulasi yang tajam, batu asah,plastik, tali rapia, mata tunas yang bebas hama serta penyakit serta gergaji mesin.
2.3PersediaanTapak Sambungan pada Pohon Kakao Dewasa
üTapaksambungan dibentuk dalam ketinggian 45-75 centimeter dari dasar tanah batang primer.
üPadabatang yg kurang sehat sambungan dapat dibuat dalam chupon dewasa ataumelakukan sambung pucuk dalam chupon yang masih muda.
üBuatdua torehan menunjuk kebawah 7-10 cm dengan bentuk segitiga sama kaki. Torehandibuat hingga ke kayu atau kambiun batang pohon.
üTapaksambungan yg baik kan memberitahuakn warna keputihan jika kulit tapak torehanterbuka. Kulit torehan wajib ditutup kembali sesudah dibuka sementara menunggukayu mata tunas disediakan.
üUsahandua sambungan 1 pohon jeda diantara sambungan pertama dan kedua yaitu 45-70 cm.
üCarapengikatan tali menggunakan teknik segitiga .
2.4PenyediaanPotongan Kayu Mata Tunas (Entris)
üKayumatas tnas yang berwarna hujau kecoklatan hingga agak coklat memiliki matatunas yang  ada. Kayu mata tunas iniharus memiliki 3-lima mata tunas yng ada. Kayu mata tunas  diambil dari cabang kipas. Mata tunas yangdigunakan yang berasal dari loka yg jauh bisa bertahan 2-tiga hari.
üBagianbawah mata tunas hendaklah dipotong serong seperti tombak sepanjang 3-4,5 cmdan ujung lainnya lagi dipotong serong sepanjang dua-tiga cm bersebelahan denganpotongan bagian bawah kayu mata tunas.
2.5LangkahKerja Penyambungan
üKayumata tunas yang sudah disediakan hendaklah dimasukkan secara perlahan ke dalamtapak sambungan dengan membuka lidah torehan agar bagian rabat tidakrusak.
üBagianpotongan serong panjang kayu mata tunasmenghadap/dilengkatkan kearah kayu tapaksambungan dan bagian rabat serong pendek membelakangi klit pohon. Setelahkayu mata tunas dimasukkan kedalam tapak sambungan dendaklah dibungkus denganplastik sebagai akibatnya menutup kayu mata tunas serta tapak sambungan dan diikat kuatdan pastikan air hujan nir akan masuk.
üPlastikperlu dibuka selesainya 20-30 hari penyambungan dilakukan, ikatan dan talidibagian bawah dibiarkan supaya bagian sambungan akan melekat bertenaga.
üSemprotdengan insektisida/fungisida/pupuk daun sewaktu membuka plastik penutup sambungantergantung pada seranagan hama serta penyakit.
üPotonganpucuk pada sambungan yang berumur 3 bulan. Sambungan yang perlu ditinggalkanadalah 45 cm dari tempat penyambungan dan tinggalkan tiga-5 mata tunas untukmembentuk cabang-cabang primer.
üPemupukanpohon boleh dilakukan setelah daun pohon dambungan telah hijau 1-2 bulansetelah menyambung, dan diikuti tiga-4 bulan sakali atau 2 kali setahun.
üPohonutama hendaklah dipotong sehabis umur 9 bulan sehabis sambungan. Potonganmestilah dapat dibuat sekurang-kurangnya 60-90 centimeter dari tapak sambungan.potongan hendaklah dibuat serong. Bagian potongan diolesi menggunakan obat lukapohon yang mengandung TAR atau diolesi dengan cat biasa.
üPemangkasanpemeliharaan hendaklah dilakukan 1-3 bulan sekali beradaptasi pemangkasanpembentukan hendaklah dilakukan 1-dua kali setahun. Setiap kali setelah musimbuah tinggi pohon dipertahankan dalam ketinggian tiga-4 m buat memudahkan panendan perawatan kebun.

2.6WaktuPenyambungan
Waktu yang terbaikmelakukan sambung samping merupakan dalam akhir trend hujan dan 3-4 bulan sebelummusim hujan.


III.KESIMPULAN

Adapunkesimpulan merupakan sebagai berikut :
1.sambungsamping mampu dilakukan pada pohon kakao yang sudah nir produktif lagi, pohonyeng terkena serangan hama serta penyakit, pohon yang bentuknya tidak seimbangagar bentuknya menjadi seimbang atau dalam pohon yang diremajakan.
2.keberhasilansambung samping tergantung pada irisan mata tunas, sterilnya alat-indera tangdigunakan, cara pengikatan dan waktu melakukan penyambungan.


SOSIALISASI DAN APLIKASI TEKNOLOGI PEMUPUKAN BERIMBANG SPESIFIK LOKASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN HASIL TANAMAN KAKAO

Dewasa ini Pemerintah terus-menerus berupayamendorong peningkatan ekspor nonmigas. Peranan ekspor nonmigas dalammeningkatkan pendapatan devisa negara selama ini belum maksimal , tetapi relatifcukup stabil. Adapun komoditi yang poly berperan pada ekspor nonmigas iniadalah komoditi perkebunan. Salah satu diantaranya yg pula telah berkembangdi wilayah Bali dari tahun 1990 merupakan komoditi kakao. Komoditi ini diusahakanoleh petani dalam bentuk organisasi gerombolan tani (Subak Abian) berupa kebunrakyat menggunakan sistem diversivikasi dibawah flora kelapa.

Sebagaimana diketahui bahwa pada biasanya produksiperkebunan rakyat baik kuantitas maupun mutunya relatif lebih rendah biladibandingkan dengan produksi kakao yang didapatkan oleh perkebunan besarswasta, sehingga menyebabkan produksi yang dihasilkan sering kurang memenuhistandar mutu ekspor (Disbun Bali, 1988). Halini tidak terlepas berdasarkan beberapafaktor diantaranya : masih kurangnya pengetahuan petani pada budidaya kakaosecara benar sinkron dengan perkembangan teknologi waktu ini, misalnya teknologipemupukan yang sempurna sinkron menggunakan karakteristik serta tingkat kesuburan tanah.terlebih lagi varietas kakao yg ditanam petani tergolong kakao hibrida yang rakusdengan unsur hara, sehingga memerlukan anugerah pupuk (input) yg lebihbanyak (Suyoto, 1993).

Sentra tanaman kakao di Bali terdapat di KabupatenTabanan serta Jemberana. Di Kabupaten Tabanan, kebun kakao paling luas terdapatdi Kecamatan Selemadeg yaitu mencapai luas 1.095,134 hektar menggunakan produksibiji kemarau lebih kurang 1.139,41 kg per hektar setiap tahun, yg diusahakan dalambentuk gerombolan tani (Subak Abian) (Wibowo, 2002). Hasil kakao yg dicapaioleh petani tersebut masih tergolong rendah, dan sebenarnya masih dapatditingkatkan, baik jumlah juga mutunya. Hal ini disebabkan lantaran tingkatpengetahuan petani kakao khususnya dibidang teknologi pemupukan berimbang,pemeliharaan, serta pengendalian hama/penyakit masih relatif rendah (PengamatanLangsung, 2008).

Sesuai dengan hasil penelitian (Wibowo, 2002) dan(Supadma, 2004) pada kecamatan Selemadeg dan Pupuan Tabanan, bahwa karaktersistiktanah di kecamatan tersebut mempunyai korelasi yang sangat kuat terhadapproduksi kakao yang bisa dicapai, karena karakteristik tanah mencerminkanstatus kesuburan tanah yg ada pada tempat tadi. Status kesuburan tanah yangada saat ini, sangat memilih keberhasilan pada upaya meningkatkan output danmutu output kakao pada lokasi tersebut secara maksimal . Untuk itu perludilakukan upaya-upaya buat mempertinggi pengetahuan petani dibidang pemupukanberimbang antara pupuk anorganik dan pupuk organik (pupuk kompos). Dalam halini maka para petani sangat perlu diberikan pengetahuan praktis mengenaiteknologi pemupukan berimbang spesifik lokasi untuk tumbuhan kakao, serta carapemeliharaan dan pengendalian hama/penyakit terpadu.
Kondisi kesuburan tanah pada kecamatan Selemadegkhususnya dalam beberapa kebun kakao petani memperlihatkan kesuburan yang relatifrendah. Ini terbukti berdasarkan output analisis tanah yang dilakukan tahun 2008menunjukkan pH (relatif asam), C-organik (rendah-sedang), kadar N-total (rendah),P-tersedia dan K-tersedia (rendah-sedang) (Supadma, 2008). Menurut Sunanto(1992) bahwa kondisi tanah yg baik buat tumbuhan kakao merupakan : solum tanahminimal 90 centimeter, gembur, mengandung bahan organik tinggi, mengandung unsur harayang tinggi serta berimbang, memiliki pH tanah netral (6-7,5). Oleh lantaran ituuntuk mencapai pertumbuhan dan output kakao yg baik di kecamatan Selemadegperlu dilakukan tindakan pemupukan yang tepat dan berimbang sinkron dengantingkat kesuburan tanah yang terdapat waktu ini.
Pemupukan yang dimaksud adalah pemupukan berimbangspesifik lokasi yaitu : pemupukan dengan menaruh pupuk anorganik atau pupukbuatan dan pupuk organik atau pupuk kompos secara berimbang, termasuk pulajenis unsur dan dosisnya sinkron dengan syarat kesuburan tanah dan kebutuhantanaman kakao. Hal ini sangat krusial, mengingat rekomendasi pemupukan tanamankakao yang ada pada Kabupaten Tabanan sangat umum serta telah berlaku semenjak tahun1990, sebagai akibatnya perlu diadaptasi lagi menggunakan kondisi status kesuburan tanahsaat ini di masing-masing lokasi, supaya pemupukan yang dilakukan mampumeningkatkan output serta mutu hasil secara efisien.
            Berdasarkankarakteristik dan tingkat kesuburan tanah di wilayah kecamatan Selemadeg Timur,dan output uji takaran pemupukan yg telah dilakukan, maka dapatdirekomendasikan pemupukan berimbang khusus lokasi menjadi berikut : untuktanaman kakao yg sudah membentuk (umur > lima tahun) : Urea (dua x 270 g),SP-36 (dua x 150 - 180 g), KCl (dua x 150 g), pupuk sangkar atau kompos (2 x tiga kg)serta pupuk Dolomit (2 x 80 g) per pohon setiap tahun (Tabel 1). Pemberian pupukdilakukan 2 kali pada setahun yaitu awal animo penghujan (kurang lebih bulanOktober) dan akhir isu terkini penghujan (sekitar bulan April), menggunakan caramembenamkan pupuk pada parit (10 centimeter) melingkar pada piringan tanaman , kemudianpupuk ditimbun balik dengan tanah.

Agar petani dapat menyerap teknologi pemupukantersebut, maka sosialisasi serta aplikasi pengetahuan teknologi pemupukanberimbang spesifik lokasi sangat penting diberikan kepada para petani kakao dikecamatan Selemadeg Timur, melalui penyuluhan dan demonstrasi plot pemupukan tanamankakao langsung dalam kebun petani.


Kelompok Tani (Subak Abian Buana Sari) Dusun Megati,terletak pada KecamatanSelemadeg Timur, mempunyai anggota sebesar 91 orang, danrata-homogen memilikikebun kakao yg sudah membentuk seluas : 35 – 50 are.tetapi pemeliharaannyamasih bersifat tradisional (belum intensif), sang karenaitu pelaksanaan pengabdiankepada warga , khususnya penerapan Ipteksteknologi pemupukan berimbangspesifik lokasi buat tumbuhan kakao pada daerah ini,sangat mendesak untukdilaksanakan, guna bisa mempertinggi pengetahuan petanidibidang pemupukan sertapemeliharaan kesuburan tanah secara berkelanjutan.
Hasil kegiatan ini menerangkan bahwa respon parapetani Subak Abian BuanaSari Dusun Megati Kelod Desa Megati cukup baik. Hal initerbukti menurut banyaknyapetani yg hadir pada acara penyuluhan juga dalampelaksanakan demplot yaitusebanyak 48 orang menurut 50 orang petani yang diundang.pada acara penyuluhantersebut yang hadir merupakan Kelian Subak Abian Buana Sari (I Gede Supartana ), 4orang petani pelopor ( I Nyoman Suartana, I KetutSugiarta, I NyomanGuna Antara, IWayan Budiada ), kepala Tempek dan para petanilahan kemarau atau petani kakao.pada ketika acara penyuluhan diberikan berupamakalah ringkas yg memuatpetunjuk simpel pada budidaya tumbuhan kakao,pemupukan flora kakao,pengendalian penyakit tanaman pisang. Para petanimengikuti penjelasan yangdiberikan secara tekun serta benar-benar benar-benar selama 3jam.

Materi yangdisuluhkan meliputi :
1.perkembangankemajuan teknologi serta budidaya tumbuhan kakao oleh Ir. IWayan Sudarka,MP.selama 30 mnt.
2. Penjelasan tentang karakteristik tanah ataukesuburan tanah kebun kakao yangada pada daerah Desa Megati , KecamatanSelemadeg Timur oleh Ir. I NyomanDibia,MSi., selama 30 m
3.penjelasanmengenai perkembagan teknologi pemupukan berimbang spesifiklokasi untuktanamankakao dalam unit lahan kakao yang ada pada SelemadegTimur khususnya pada DusunMegati Kelod, Desa Megati serta penjelasanmengenai manfaat hadiah pupukkandang atau kompos serta pupuk mineralDolomit oleh Ir. A.A.nyoman Supadma,MP,selama 30 mnt.
4.pengetahuanmengenai upaya buat menaikkan hasil serta mutu hasil kakaosecaraberkelanjutan, termasuk pengendalian hama/penyakit secara terpadu danpenangananpasca panen butir kakao buat memperoleh mutu yg lebih baikoleh Ir I GustiNgurah Bagus , MP., selama 30 mnt .
5.dilanjutkandengan diskusi selama kurang lebih 30-45 menit.pada saat diskusi terdapat 6 orangpetani mengajukan pertanyaan seputar tanamankakao dan pisang.pertanyaan-pertanyaan yang diajukan diantaranya : 1)Bagaimana cara memilihbibit tumbuhan kakao yg baik agar mau nantinyaberbuah lebat, 2) Bagaimanacara memangkas flora kakao sesudah berunur lebih berdasarkan 4 tahun dan berapatingkat dibiarkan cabang jorquetnya, tiga) Pupuk apasaja yg wajib diberikan agartanaman mau berbuah poly dan akbar-akbar serta berapa takaran yang tepat, 4)Penyakit atau hama apa yg menyerang buahkakao, dimana buahnya menjadi hitam ,keras serta nir mau berkembang, lima)Kenapa flora pisang seringkali mangkat serta busuksebelum berbuah, serta bagaimana cara pengendaliannya?
Semua pertanyaan-pertanyaan yg diajukan tersebutdapat dijawab dandijelaskan dengan baik oleh tim penyuluh, baik dari bidangbididaya,pemupukan, juga hama/penyakit kakao dan pisang, sebagai akibatnya petanimerasasangat puas dan mengerti atas penerangan yg diberikan. Denganpenjelasantersebut petani akhirnya mengetahui budidaya tanaman kakao yangbenar, paketdosis pemupukan khusus lokasi buat flora kakao di dusun MegatiKelod,dan cara pengendalian hama terpadu pada flora kakao dan pisang.
Khusus tentang pelaksanaan demplot pemupkan tanamankakao, telahdilaksanakan mulai lepas 17 Juni 2008 seluas 50 are pada lahanpetanipelopor, yang disebar menjadi 4 lokasi demplot masing-masing 12,lima aredengantanaman kakao yang sudah berumur > 4 tahun. Peserta demplot pemupukanyaitu I Nyoman Suartana, I Ketut Sugiarta, I Nyoman Guna Antara, dan IGedeSupartana, dengan paket takaran pemupukan misalnya Tabel 2, yg diberikanpada
akhirmusim hujan.

TABEL
Berdasarkan penerapan paket pemupukan tadi,dengan pemupukan satu kalipada akhir animo hujan, serta selesainya pemupukanpemupukan berjalan 3 bulan yaitu daritanggal : 17 Juni 2008 sampai 16 September2008, selanjutnya dilakukan pengamatanke lapangan buat melihat pertumbuhan danhasil tanaman kakao, dan respon petani kakao disekitar demplot
Berdasarkan output pengamatan oleh petani pesertademplot, ternyata output butir kakao mengalami peningkatan yg signifikan yaitusebelum demplot pemupukanhasilnya rata-rata 45 kg biji kemarau per bulan per12,lima are, mengalami peningkatanmenjadi 80 kg biji kemarau per bulan per 12,lima areatau semakin tinggi kurang lebih 78 %. Demikianpula serangan hama/penyakit butir mengalamipenurunan, lantaran dahan tanaman kakaotelah dipangkas secara sahih. Jadi untukmencapai taraf produksi kakao yang tinggidengan kualitas yg baik, mutlakdiperlukan pemupukan yang sempurna serta kultur tehnis yang sahih.
Menurut Soepardi (1985) bahwa penggunaan pupuksecara rasional danberimbang wajib memperhatikan kadar unsur hara dalam tanah,jenis pupuk, mutupupuk, serta mempertimbangkan kebutuhan hara flora untukpertumbuhan serta hasilyang optimal. Ini berarti bahwa keberhasilan pemupukanyang dilakukan untukmeningkatkan output dan mutu output kakao, sangat ditentukanoleh syarat kesuburan tanah yang ada ketika kini . Selain itu pemangkasantanaman kakao yang telah berproduksi sangat memilih keberhasilan bungamenjadi buah pentil, dan yangdewasa, lantaran sangat kondisi ini berhubungan eratdengan jumlah sinar surya yang masuk serta sirkulasi udara di areal kebunagar kondisi kebun tidak terlalu lembab. Apabila syarat kebun terlalu lembab dansirkulasi udara pada areal kebun jelek, makatanaman akan mudah diserang olehpenyakit busuk buah yang ditimbulkan sang fungi,serta serangan hama Helopeltisyang menyerang buah menjelang dewasa (Disbun Bali,1995).



Hasil pengamatan langsung menunjukkan bahwa responpetani anggota subakabian Buana Sari sangat baik serta antusias terhadappelaksanaan dan hasil demplotpemupukan, hal ini bisa ditinjau bahwa kebunpetani diluar demplot nampak sudah baikpemangkasannya serta beberapa petanitelah melakukan pemupukan menggunakan pupuk kotoran sapi yang mereka miliki.

Dari output kegiatan pengabdian pada rakyat ini,diperlukan dapatmemotivasi para petani anggota subak, buat menerapkanpengetahuan dan pengalamanyang diperoleh, sebagai akibatnya hasil tanaman kakao dapatditingkatkan serta kesuburan tanah bisa terpelihara secara berkelanjutan.

PEMANFAATAN TRICHODERMA

Trichoderma sp.merupakan sejenis cendawan/ jamur/fungi yg termasukkelas ascomycetes.Trichoderma sp. memiliki aktivitas antifungal.di alam, trichoderma poly ditemukan di tanah hutanmaupun tanah pertanian atau pada substrat berkayu.
            Pada sebuahpenelitian ditemukan bahwa trichoderma merupakan keliru satu jamuryang dapat menjadi agen biokontrolkarena bersifat antagonis bagi jamurlainnya, terutama yg bersifat patogen.aktivitasantagonis yang dimaksud dapat meliputipersaingan, parasitisme, predasi, atau pembentukkan toksin misalnya antibiotik. Untuk keperluan bioteknologi, agen biokontrol ini dapatdiisolasi dari trichoderma serta dipakai buat menangani masalahkerusakan tanaman dampak patogen.
            Trichoderma memproduksimetabolit yg bersifat volatil dan nonvolatil. Metabolit non volatil lebih efektif dibandingkan menggunakan yang volatil.metabolit yang didapatkan trichoderma bisa berdifusi melalui membran dialisisyang lalu bisa merusak pertumbuhan beberapa patogen. Salah satu contohmetabolit tersebut merupakan monooksigenase yang muncul ketika adanya kontak antarjenis trichoderma, serta semakin optimal dalam pH 4. Ketiadaan metabolit ini tidakakan mengganti morfologi dari Trichoderma tetapi hanya akan menurunkan kemampuanpenghambatan patogen.
            Potensi jamur trichoderma sebagaiagensia pengendali hayati sudah tidak terbantahkan. Beberapa penyakit tanamansudah dapat dikendalikan menggunakan pelaksanaan fungi trichoderma. Diantaranya adalahbusuk pangkal btg dalam flora vanili yg disebabkan oleh jamur fusarium,Jamur Akar Putih (JAP) yang menyerang tumbuhan lada dan karet serta beberapapenyakit terbawa tanah (soil borne) lainnya.
            Jamur trichoderma sebagai jamurantagonis yang bersifat preventif terhadap serangan penyakit flora telahmenjadikan jamur tersebut semakin luas dipakai oleh petani pada usahapengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Kemampuan dan mekanisme trichodermadalam menghambat pertumbuhan patogen secara rinci bervariasi dalam setiapspesiesnya. Perbedaan kemampuan ini disebabkan oleh faktor ekologi yg membuatproduksi bahan metabolit yg bervariasipula.






1.FUNGSI EKOLOGIS

            Trichodermaharzianum merupakan keliru satu contoh yang palingbanyak dipelajari karena memiliki aktivitas antifungal yang tinggi. Trichodermaharzianum dapat memproduksi enzim litik serta antibiotik antifungal. Selain itu Trichodermaharzianum pula dapat berkompetisi dengan patogen serta bisa membantupertumbuhan flora. Tricoderma harzianum mempunyai kisaran penghambatanyang luas karena bisa merusak berbagai jenis fungi.
            Trichodermaharzianum memproduksi metabolit misalnya asam sitrat, etanol, serta berbagai enzimseperti urease, selulase,glukanase, serta kitinase.hasil metabolit ini dipengaruhi kandungan nutrisi yg terdapat dalam media. Trichodermaharzianum bisa memproduksi beberapa pigmen yang bervariasi pada media tertentu sepertipigmen ungu yang didapatkan pada media yangmengandung amoniumoksalat, serta pigmen jingga yang dihasilkanpada media yg mengandung gelatin atau glukosa, serta pigmen merah dalam medium cairyang mengandung glisin dan urea.
            Saat berada padakondisi yg kaya akan kitin, Trichodermaharzianum memproduksi protein kitinolitikdan enzim kitinase.Enzim ini bermanfaat untuk meningkatkanefisiensi kegiatan biokontrolterhadap patogen yang mengandung kitin.
            Sebagai agensiahayati, Trichoderma berpotensi menjaga sistem ketahanan tanaman misalnyadari serangan patogen misalnya cendawan patogen. Pada pertanaman sengon yangrentan yang terserang penyakit busuk akar (Ganodermasp.), pertanaman kubis yang rentan penyakit akar gada, penggunaan trichoderma menjadi agen antagonismerupakan keliru satu alternatif pengendalian yang direkomendasikan.

2.PERBANYAKAN TRICHODERMA

            Disampingkarakternya menjadi berlawanan diketahui pula bahwa trichoderma juga berfungsi menjadi dekomposer dalam pembuatan pupukorganik. Aplikasi jamur trichodermapada pembibitan tanaman guna mengantisipasi agresi OPT sedini mungkinmembuktikan bahwa taraf kesadaran petani akan arti krusial perlindunganpreventif perlahan telah tumbuh.
            Penggunaan fungi trichoderma secara luas dalam usahapengendalian OPT perlu disebarluaskan lebih lanjut agar petani dapatmemproduksi fungi trichoderma secaramandiri. Diharapkan sehabis mengetahui langkah-langkah perbanyakan massal jamurtrichoderma, petani dapatmempraktikkan dan mengaplikasikannya.
            Berikut dijelaskanlangkah-langkah perbanyakan massal fungi trichodermayang menggunakan gampang dilakukan oleh petani. Alat dan bahan yg diharapkan untukperbanyakan massal fungi trichodermaadalah:
Alat:
1)Dandang (lebih baik bila adapanci/dandang presto)
2)Kompor gas/kompor minyak
3)Bak plastik
4)Plastik meteran (plastikterpal)
5)Centong/spatula kayu
Bahan:
1)Sekam
2)Bekatul (dedak)
3)Air
4)Alkohol 96 %
5)Isolat (bibit) jamur trichoderma.
Langkah-langkahperbanyakan jamur trichoderma:
1)Campurkan media (sekam danbekatul) menggunakan perbandingan 1 : 3 pada bak plastik
2)Berikan air kedalam mediatersebut kemudian aduk rata sampai rata
3)Tambahkan air hingga kelembabanmedia mencapai 70 % (dapat di cek dengan meremas media tadi, tidak ada airyang menetes tetapi media menggumpal)
4)Masukkan media kedalam kantongplastik
5)Siapkan dandang untukmensterilkan media
6)Isi dandang menggunakan air sebanyak1/3 volume dandang
7)Masukkan media kedalam dandang
8)Sterilkan media denganmenggunakan dandang selama 1 (satu) jam sesudah air mendidih. Sterilisasidiulang dua (dua) kali, sesudah media dingin sterilkan kembali media selama 1jam. Sterilisasi bertingkat ini bertujuan buat membunuh mikroorganisme yangmasih dapat bertahan dalam proses sterilisasi pertama
9)Tiriskan media pada dalam ruanganyang lantainya telah beralas plastik. Sebelum digunakan semprot alas plastikmenggunakan Alkohol 96persen
10)Ratakan permukaan media dengan ketebalan 1-lima cm
11)Semprot media dengan suspensi fungi trichoderma (isolat fungi trichodermayang telah dilarutkan kedalam air, 1 (satu) isolat dilarutkan menggunakan 500 mlair)
12)Tutup dengan plastik lalu inkubasikan selama 7 (tujuh) hari. Ruanganinkubasi diusahakan minim cahaya, menggunakan suhu ruangan berkisar 25-27 derajatcelcius
13)Amati pertumbuhan jamur trichoderma,fungi telah dapat dipanen selesainya semua permukaan media sudah ditumbuhi jamurtrichoderma, (koloni fungi berwarnahijau).
Kunci keberhasilan perbanyakan massal fungi trichoderma adalah:
1)Aseptisitas proses produksi;artinya petani selaku pembuat harus mengetahui titik-titik kritis dimana prosesproduksi wajib dilakukan secara aseptis (bersih). Penyiapan dan prosessterilisasi media merupakan titik kritis pertama yang wajib diperhatikan;
2)Kualitas isolat jamur trichoderma; isolat fungi trichoderma yg diperbanyak secaramassal harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya jumlah serta viabilitasspora tinggi, umur biakan tidak lebih berdasarkan 3 (tiga) bulan serta isolat dalamkeadaan segar (baru dipindahkan ke media yg baru);

3)Inkubasi; Ruangan inkubasiharus mendukung pertumbuhan jamur trichoderma.intensitas cahaya, suhu serta kelembaban ruangan wajib diatur sedemikian rupaagar pertumbuhan jamur berjalan optimal.
            Dengan berkembangnyapenggunaan jamur trichoderma sebagaiAgensia Pengendali Hayati oleh para petani dibutuhkan pemakaian fungisida kimiayang dipakai buat mengendalikan penyakit tanaman bisa ditekan dan dapatmenurun tiap tahunnya.
3.PEMANFAATAN TRICHODERMA

            Untukmemanfaatkannya, trichoderma dapatdiaplikasikan secara tunggal maupun digunakan sebagai starter pembuatan kompos. Kompos yg menggunakan starter trichoderma dikenal dengan namatrichokompos. Berikut akan dijelaskan teknik pembuatan trichokompos.

a.Bahan dasar KotoranTernak
      Bahan :
1)Kotoran ternak lima karung
2)Arang sekam 1karung  
3)Trichoderma padat 500 gram atau cair 500ml
4)Air secukupnya



Cara menciptakan:

1)Campurkan kotoran ternak,arangsekam dan Trichoderma
2)Aduk sampai rata serta lembabkandengan air secukupnya
3)Tutup menggunakan plastikhitam/karung
4)inkubasi 7-10 hari
5)Trichokompos siapdiaplikasikan.
CaraAplikasi Trichokompos:
1)Dapat digunakan menjadi pupuk dasar dengan takaran 200-300gr/lubang tanam buat flora sayuran buah
2)Dapat dipakai menjadi pupuk dasar serta susulan menggunakan takaran 3-4kg/m²

b.Bahan dasarRumput/Gulma/Dedaunan

     Bahan:

1)Rumput/gulma/daun-daunan 1m3
2)Kotoran ternak 1 karung
3)Trichoderma padat ½ kg  atau cair500 ml
4)Air secukupnya
Cara menciptakan:

1)Tumpuk bahan 1 setinggi 10 cm,siram menggunakan konsentrat/larutan Trichodermakemudian hamparkan kotoran ternak pada atasnya selanjutnya siram dengan trichoderma lagi, demikian seterusnyadisusun tumpuk hingga habis
2)Lembabkan menggunakan air secukupnya
3)Tutup menggunakan plastikhitam/karung
4)Inkubasi 10-20 hari
5)Trichokompos siapdiaplikasikan.
Caraaplikasi Trichokompos:
1)Dapat digunakan menjadi pupuk dasar menggunakan dosis 200-300gram/lubang tanam
2)Dapat dipakai sebagai pupukdasar dan susulan menggunakan takaran tiga-4 kg/m².


c.Bahan dasar Jerami Padi

            Bahan:
1)Jerami padi 6-9 ton (sebaiknyadicincang)
2)Kotoran ternak 10 karung
3)Trichoderma padat 5 kg  atau cair 5liter
4)Air secukupnya

            Cara menciptakan:
1)Kumpulkan jerami yang akandijadikan trichokompos, sebaiknya dicincang-cincang supaya lebih mudahterdekomposisi
2)Hamparkan jerami denganketinggian 20-30 centimeter siram dengan konsentrat/larutan Trichoderma lalu hamparkan kotoran ternak di atasnyaselanjutnya siram dengan trichodermalagi, demikian seterusnya disusun tumpuk hingga habis
3)Lembabkan menggunakan air secukupnya
4)Tutup menggunakan plastikhitam/karung
5)Inkubasi selama 10-20 hari
6)Trichokompos bahan jerami yangtelah matang siap digunakan dipadukan menjadi pupuk dasar bagi tanaman padi
7)Penggunaan dalam huma sawahsebaiknya diberikan ketika pengolahan tanah.





PEMANFAATAN KULIT BUAH KAKAO FERMENTASI SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK DI DAERAHSENTRA KAKAO

Nagari Pakandangan terletak di Kecamatan EnamLingkung Kabupaten Padang Pariaman. Di wilayah ini terdapat penduduk sekitar4000 orang menggunakan mata pencaharian 70% menjadi petani, 25% menjadi pedagang dan5% sebagai pegawai. Pada umumnya taraf pendidikan rakyat di desa inikebanyakan berpendidikan Sekolah Dasar serta Sekolah Menengah pertama, hanya beberapa yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas danPerguruan tinggi. Perekonomian masyarakat dalam umumnya bertumpu kepada usahaperkebunan, pertanian dan peternakan. Potensi yang ada didesa ini adalahluasnya tanah untuk perkebunan, disamping jua terdapat tanah sawah untukbertanampadi. Adapun komoditi perkebunan yang terdapat didaerah KabupatenPadang Pariaman ini adalah kakao, kelapa, kelapa sawit, karet serta kopi.

Berdasarkan survei lapangan kulit buah kakao dibuangbegitu saja, tanpa terdapat yang memanfaatkan. Padahal dilihat dari potensinyakulit buah kakao bisa dijadikan menjadi pakan alternatif ternak baikruminansia maupun unggas. Ketersediaan kulit butir kakao cukup banyak karenasekitar 75% menurut satu buah kakao utuh merupakan berupa kulit butir, sedangkan bijikakao sebesar 23% dan plasenta dua% (Wawo, 2008). Ditinjau dari segi kandunganzat-zat makanan kulit butir kakao dapat dijadikan sebagai pakan ternak karenamengandung protein kasar 11,71%, serat kasar 20,79%, lemak 11,80% dan BETN34,90% (Nuraini, 2007).

Penggunaan kulit buah kakao menjadi pakan ternaktelah banyak dilakukan peneliti seperti Martini (2002) kulit buah kakao dapatdiberikan pada broiler hingga level 10% lantaran terbatasnya penggunaan kulitbuah kakao menjadi pakan ternak unggas ditimbulkan tingginya kandungan seratkasar lantaran unggas tidak bisa membuat enzim selulase yg dapatmendegradasi selulosa sebagai glukosa. Selanjutnya dijelaskan bahwa faktorpembatas anugerah kulit buah kakao menjadi pakan ternak merupakan terdapatnyaanti nutrisi theobromin pada kulit buah kakao. Theobromin merupakan alkaloidtidak berbahaya yg bisa dirusak menggunakan pemanasan atau pengeringan, tetapipemberian pakan yg mengandung theobromin secara terus menerus dapatmenurunkan pertumbuhan (Tarka et al., 1998). Oleh karena itu untukmemaksimalkan penggunaan kulit butir kakao baik bagi ternak maka perluditingkatkan kualitasnya galat satunya menggunakan jalan fermentasi.

Teknologi fermentasi memakai kapang Neurospora crassayang berwarna orange relatif sederhana, mudah buat diterapkan di lapangan dandapat disosialisasikan ke masyarakat terutama peternak. Bahan kuliner yangtelah mengalami fermentasi mempunyai kandungan dan kualitas gizi yang lebihbaik dari bahan asalnya karena mikroba bersifat katabolik atau memecahkomponen- komponen komplek menjadi zat –zat yang lebih sederhana sebagai akibatnya lebihmudah dicerna disamping itu mikroba bisa pula menghasilkan asam amino danbeberapa vitamin misalnya riboflavin, vitamin B12, provitamin A, dapatmenghasilkan flavour yang lebih disukai serta dapat mengurangi racun/anti nutrisiyang terdapat dalam bahan (Carlile serta Watkinson, 1995).

Inokulum Neurospora crassa yg berwarna orangekemerahan merupakan kapang karotenogenik (produsen  karoten) tertinggi yg telah diisolasi daritongkol jagung (Nurainidan Marlida , 2005). Inokulum Neurospora crassa dapatmemproduksi pakan kaya  karoten (270.60mg/g) dan bisa mempertinggi protein menurut 4.56 % sebagai 21.20 % pada substratcampuran 60 % ampas sagu dengan 40% ampas memahami (Nuraini, 2006). Senyawa karotenadalah senyawa karotenoid yg berfungsi menjadi provitamin A, menjadi pemberiwarna kuning dalam kuning telur serta bisa menurunkan kolesterol telur (Kohlmeierdan Hastings, 1995, Nurdin, 1994 serta Nuraini, 2006).

Dari output penelitian yang sudah dilakukan ternyatapakan fermentasi menggunakan Neurospora crassa yg kaya  karoten dapat digunakan sebanyak 20- 30%dalam ransum ayam serta 40% dalam ransum itik yang dapat mengurangi penggunaanjagung 30-40% dan mengurangi konsentrat 20-25% dan bisa menurunkankolesterol telur ayam serta itik hingga 30-40% (Nuraini,2006 dan 2008).

Didaerah Pakandangan terdapat sebuah koperasi yangberanggotakan 25 orang petani ternak sapi dan ayam menggunakan nama ”Stater “. Setiapanggota grup tani rata homogen memelihara lebih kurang tiga-5 ekor sapi serta 500 – 1000ekor ayam. Sistim pemeliharaan sapi dan ayam umumnya bersifat semi intensif.pada siang hari sapi dan ayam dilepas dipekarangan dan malam hari dikandangkan.biasanya petani ternak membiarkan sapi dan ayam mencari makan sendiri disekitarlokasi tempat tinggal mereka, sapi hanya makan rumput serta ayam hanya diberikan dedakpadi, sebagai akibatnya tampak pada lapangan pertumbuhan serta produktivitas sapi serta ayamrendah. Hal ini disebabkan mahalnya harga bahan pakan seperti jagung dankonsentrat.

Sebelum terjadi krisis ekonomi, para peternak didaerah ini menaruh jagung serta konsentrat buat ternak ayam mereka, tapikarena mahalnya harga jagung serta konsentrat maka muncul kasus yaitu peternak lebihbanyak menaruh campuran dedak padi dibandingkan jagung serta konsentrat dankadang kadang hanya dedak padi saja yg diberikan pada ternak. Akibatnyamakanan yg dikonsumsi sang ternak nir memenuhi standar gizi yang dibutuhkanoleh ternak tersebut sebagai akibatnya produktifitas ternak rendah lantaran tampak darihasil pengamatan di lapangan, pertambahan bobot badan atau pertumbuhan ternaktidak sinkron menggunakan umur pemeliharaannya, akibatnya bisnis peternakan kurangmenguntungkan.

Untuk mengatasi perkara tersebut maka perludilakukan suatu strategi yaitu memanfaatkan secara efektif dan efisien bahan-bahan kuliner yang berasal menurut limbah pertanian yang terbuang begitu saja danbanyak tersedia di desa Pakandangan Kabupaten Padang Pariaman misalnya kulit buahkakao. Dalam hal ini integrasi usaha peternakan menggunakan pertanian memberikanharapan lantaran kulit buah kakao yang sudah difermentasi dengan Neurosporacrassa memainkan peranan krusial menjadi pakan ayam yang dapat mengurangipenggunaan jagung serta konsentrat.

Berdasarkan uraian diatas maka pada rangka membantupetani ternak ayam dalam menghadapi masalah pakan ternak maka perlu ditindaklanjuti menggunakan memanfaatkan hasil limbah pertanian/industri yg berkualitasrendah melalui teknologi fermentasi tepat guna serta sederhana bisa berubahmenjadi bahan pakan cara lain yang bergizi tinggi. Melalui aktivitas pengabdiankepada warga di wilayah ini dilakukan dengan tujuan:

1.meningkatkanpengetahuan dan memperkenalkan kepada para peternak mengenai bahan pakan alternatifberkualitas yaitu kulit buah kakao fermentasi yang bisa digunakan sebagaipakan cara lain bagi ternak unggas.
2.meningkatkanpengetahuan para peternak dan mengadaptasikan teknologi fermentasi sederhanadan mudah dilakukan buat meningkatkan kualitas limbah perkebunan seperti kulitbuah kakao sebagai akibatnya pemanfaatannya menjadi pakan ternak dapat maksimal .
3.meningkatkanperforma serta kualitas ternak yang dipelihara menggunakan menaruh formula ransumyang sesuai dengan kebutuhan zat-zat makanan ternak dengan hadiah kulit buahkakao fermentasi. Kulit butir kakao berasal dari limbah perkebunan kakao yangbanyak tersedia di kurang lebih lokasi peternakan .
4.menurunkanbiaya pengeluaran untuk pembelian ransum dengan memanfaatkan limbah yaitu kulitbuah kakao dan lalu ditingkatkan kualitasnya melalui fermentasi denganNeurospora crassa sebagai akibatnya produk kulit butir kakao fermentasi dapat dijadikansebagai pakan cara lain bagi ternak unggas.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan buat meningkatkanpengetahuan para petani ternak pada desa Pakandangan Kecamatan Enam LingkungKabupaten Padang Pariaman dalam memelihara ternak unggas terutama ayam.


Pada ketika survei ke lapangan sebelum pelaksanaankegiatan ini, para petani ternak pada nagari ini sedang menghadapi kesulitandalam pengadaan makanan terutama jagung serta konsentrat yg harganya mahal.para peternak ayam sebelumnya menaruh adonan pakan menggunakan perbandinganyaitu 2 konsentrat, 3 jagung serta 5 dedak halus, namun pada saat kini inikarena mahalnya harga jagung serta konsentrat maka peternak lebih banyakmemberikan campuran dedak padi dibandingkan jagung serta konsentrat dan seringhanya dedak padi saja yang diberikan pada ternak. Akibatnya pertumbuhan danproduksi ternak nir sesuai menggunakan umur pemeliharaannya serta produksi telurmenurun lantaran makanan yg dikonsumsi sang ternak tidak memenuhi standar giziyang diharapkan oleh ternak tersebut sebagai akibatnya produktifitas ternak rendah,akibatnya biaya produksi permanen lebih tinggi berdasarkan hasil yg diperoleh atau dengankata lain bisnis yang dilakukan kurang menguntungkan.


Pemanfaataan secara efektif dan efisien bahan- bahanmakanan yang berasal menurut limbah pertanian yg terbuang begitu saja serta banyaktersedia pada lokasi misalnya kulit buah coklat, ampas memahami serta dedak merupakansalah satu strategi pada menjawab dan mengatasi permasalahan pakan ternakpengganti jagung dan konsentrat. Berdasarkan hasil wawancara, tampak bahwa parapeternak nir mengetahui bahwa campuran kulit buah kakao sebagai asal energidan ampas tahu menjadi sumber protein dapat dijadikan sebagai substrat untukpertumbuhan Neurospora crassa sebagai akibatnya dihasilkan pakan fermentasi kaya  karoten. Produksi kulit buah kakao, ampastahu dan dedak di wilayah ini relatif poly buat dijadikan menjadi pakan ternak,lantaran di lokasi ini banyak masih ada tanaman kakao dan 2 loka penggilinganpadi serta tiga tempat pembuatan tahu.

Teknologi fermentasi yg diberikan relatif sederhana,gampang buat diterapkan dilapangan serta bisa disosialisasikan ke masyarakatterutama peternak. Fermentasi bisa menaikkan kandungan dan kualitas gizibahan, membuat aroma serta rasa/flavour yg disukai sehingga palatabilitasmeningkat dan bisa mempertinggi daya cerna (Winarno, 1980). Campuran kulitbuah kakao serta ampas tahu yg telah difermentasi menggunakan Neurospora crassadapat memproduksi pakan kaya  karoten(235.08 mg/g) dan bisa menaikkan protein dari 11.71 % sebagai 20.78 % padasubstrat campuran 60 % kulit buah kakao menggunakan 40% ampas tahu (Nuraini, 2008).senyawa  karoten merupakan senyawakarotenoid yang berfungsi menjadi provitamin A, sebagai pemberi warna kuningpada kuning telur serta dapat menurunkan kolesterol telur. Penggunaan produkpakan kaya karoten sebesar 20 % pada ransum broiler serta 30-40% pada ransumitik dan ayam petelur, bisa mengurangi sebesar 30 - 40% penggunaan jagung dan30-35 % konsentrat tanpa menurunkan pertambahan bobot badan broiler danproduksi serta bobot telur bahkan bisa menurunkan 30-40% kolesterol telur danmeningkatkan 30 -35% warna kuning telur (Nuraini, 2006 serta Nuraini 2008).

Pada ketika aktivitas darma masyarakat di daerahPakandangan ini dilakukan maka program aktivitas yang telah diberikan adalahpenyuluhan tentang cara pemeliharaan ternak unggas yang sinkron dengan PancaUsaha Ternak, pemanfaatan limbah – limbah hasil pertanian yang poly tersediadi lebih kurang wilayah ini untuk dijadikan sebagai pakan ternak, peningkatankualitas limbah secara hayati melalui fermentasi, penyusunan ransum ternakunggas menggunakan memakai limbah – limbah output pertanian fermentasi tersebutdan pemberiannya pada ternak. Disamping itu jua dilakukan demonstrasi/peragaancara melakukan fermentasi limbah output pertanian menggunakan menggunakan inokulumNeurospora crassa.

Hasil pengamatan dilapangan, menerangkan bahwakegiatan pengabdian ini disenangi oleh peserta karena para peternak selainmendapatkan materi cara pemeliharaan ternak unggas yang sesuai dengan PancaUsaha Ternak ( managemen pemeliharaan, makanan, sangkar, penyakit), peningkatankualitas limbah secara hayati yaitu fermentasi; teknik memformulasi ransumdengan menggunakan bahan pakan lokal, mereka pula ingin mengetahui carapeningkatan kualitas limbah dengan cara lainnya yaitu secara fisik serta secarakimia misalnya amoniasi jerami padi serta pembuatan silase.


Setelah kegiatan penyuluhan dan demonstrasi sertaevaluasi dilakukan ternyata beberapa peternak sudah sanggup melakukan fermentasisendiri serta sudah mencoba memberikannya pada ternak unggas yang dipelihara.hasil penilaian dilapangan selesainya kegiatan penyuluhan serta demonstrasi dilakukanternyata beberapa peternak telah mampu melakukan fermentasi sendiri serta telahmencoba memberikannya dalam ternak unggas yang dipelihara. Para pesertamenyadari bahwa menggunakan pembuatan produk fermentasi akan didapatkan 2 keuntunganyaitu produk fermentasi kaya karoten dapat digunakan sebagai kuliner ternakyang mengurangi penggunaan sebagian jagung dan konsentrat sebagai akibatnya biayaberkurang serta kedua menggunakan memberikan produk fermentasi dalam ternak akanmenghasilkan telur rendah kolesterol.

MEMBUAT MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN MEDIA CETAK DALAM BENTUK POSTER


            Poster adalahmedia yg diggunakan buat menyampaikan suatu berita, saran, ilham,rekomendasi, ajakan, himbauan, peringatan tertentu, sebagai akibatnya dapat merangsangkeinginan yang melihatnya buat melakukan/melaksanakan isi pesan tersebut.misalnya poster mengenai flu burung, bahaya antrax, ajakan menggunakan pupukberimbang serta lain sebagainya.
Oleh karena itu poster harus mempunyai daya tarik pandangyang bertenaga bila ingin menarik perhatian dan mempunyai efek cukup kuat dalampenyampaian pesan, atau penyampai pesan terus menerus sebagai akibatnya dapatmenimbulkan kesan yg nir gampang dilupakan.
Untuk menjadikan poster sebagai media yg menarik taklepas menurut bentuk design serta redaksi isi pesan. Paduan aneka macam elemen designberupa rona, bentuk alfabet , ilustrasi pendukung, ukuran, redaksional bahasadalam isi pesan dan kualitas bahan sangat berpengaruh dalam menarik perhatianyang melihatnya.

1.ciri – ciri poster
  1. Berupa suatu citra/gambaran disertai kata – istilah yg memiliki daya visual dan bisa menarik perhatian
  2. Adanya pesan yg akan disampaikan bagi yg melihatnya
  3. Merangsang orang yang melihat buat melaksanakan maksud poster
  4. Menangkap penglihatan yang akurat terhadap orang yg melihat dan bisa dibaca pada waktu singkat  sekitar 7 detik
  5. Mempunyai ukuran tertentu (A4, Folio, A3, B4,  A1, A0)

2.hal yg wajib diperhatikan pada pembuatan poster
a.untuk siapa poster tersebut diproduksi/ditujukan (usia,jenis kelamin, profesi, penguna dan segmentasi target)
b.ukuran poster harus diadaptasi menggunakan area serta ruanganyang akan dipasang (area terbuka /pada pada ruangan)
c.kualitas bahan diubahsuaikan  dengan loka pemasangan terkait dengankekuatan bahan terhadap cuaca, keamanan (indoor/outdoor)
d.lama pemasangan diubahsuaikan dengan kebutuhan yangdiiginkan
e.tempat pemasangan ditempatkan pada posisi strategis(gampang dipandang, tidak tertutup sesuatu, jarak pandang sesuai)

2.syarat – kondisi dalam pembuatan poster
a.ilustrasi jangan terlalu poly, namun menarik serta mudahdimengerti
b.teks yang dicantumkan ringkas, jelas serta bermakna
c.adanya transedental dan keseimbangan antara ilustrasidan teks
d.dapat dibaca pada waktu singkat
e.warna ilistrasi dan kata – kata kontras menggunakan  warna latar
f.adanya titik pusat perhatian

4.  Cara PembuatanPoster
a.menentukan konsep/pandangan baru/gagasan
b.merencanakan gambar dengan sketsa kasar
c.membuat pada bentuk digital (memakai personal komputer ) ataumanual dengan memperhatikan kesesuaian elemen design (warna, bentuk huruf,jeda, berukuran)
d.membuat pada bentuk skala kecil serta terbatas untukdikoreksi (proofing)
e.membuat pada bentuk sesunguhnya
f.memperbanyak pada jumlah yg dibutuhkan

3.anatomi design Poster terdiri menurut :
a.judul(Heading)
b.subjudul ( Sub Heads)
c.tulisan(Article)
d.ilustrasi/Gambar (Illustrations)

e.Penerbit (Producer)