PENGERTIAN PENELITIAN MENURUT PARA AHLI
Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli
Menurut Nur Indrianto dan Supomo dalam kitab “Metode Penelitian Bisnis” (2002, p.16), penelitian adalah refleksi dari impian buat mengetahui sesuatu berupa liputan – informasi atau fenomena alam. Penelitian pada dasarnya merupakan penyelidikan yg sistematis dengan tujuan buat memperoleh pengetahuan yg bermanfaat buat menjawab pertanyaan atau memecahkan kasus dalam kehidupan sehari – hari.
Menurut Sugiyono (2006, p.1), Penelitian adalah cara ilmiah buat menerima data menggunakan tujuan dan kegunaan eksklusif. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu dari dalam karakteristik - ciri keilmuan yaitu rational (wajar), Empiris (bisa diamati sang indera manusia), serta sistematis (menggunakan langkah - langkah tertentu yang bersifat logis). Secara generik, penelitian bisa dibagi atas dua jenis, yaitu:
1. Penelitian dasar (basic research)
Penelitian dasar merupakan pencarian terhadap sesuatu lantaran ada perhatian serta keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Hasil menurut penelitian dasar adalah pengetahuan umum serta pengertian - pengertian tentang alam serta hukum - hukumnya.
2. Penelitian terapan (applied research)
Penelitian terapan adalah penyelidikan yg hati-hati, sistematik serta monoton terhadap suatu masalah dengan tujuan buat digunakan menggunakan segera buat keperluan tertentu. Hasil penelitian nir perlu menjadi suatu penemuan baru, namun merupakan aplikasi baru menurut penelitian yang sudah terdapat.
Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2005, p.37), Paradigma penelitian merupakan pola pikir yg memperlihatkan hubungan antara variabel yg akan diteliti yg sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan kasus yg perlu dijawab melalui penelitian, teori yg digunakan buat merumuskan hipotesis, dan statistik yg akan digunakan.
Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p38) Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti buat dipelajari sehingga diperoleh kabar mengenai hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Adapun tipe - tipe menurut variabel, yakni :
1. Variabel Independen (bebas)
Adalah sebuah variabel yang menghipnotis atau yang sebagai sebab perubahannya atau timbulnya suatu variabel dependen.
2. Variabel Dependen (terikat)
Adalah sebuah variabel yg dipengaruhi atau yg sebagai akibat, lantaran adanya variabel bebas. Variabel bisa menjadi fokus utama pada perhatian suatu penelitian. Dengan istilah lain, variabel terikat adalah variabel utama yg membuahkan variabel ini sebuah faktor yang wajib diteliti. Tujuan menurut peneliti adalah buat mengerti serta menyebutkan variabel terikat ini.
Populasi serta Sampel Penelitian
Populasi
Menurut Sugiyono (2004, p72) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yg memiliki kualitas dan karakteristik eksklusif yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan lalu ditarik konklusi. Jadi populasi bukan hanya orang, namun juga objek dan benda – benda alam yg lainnya. Populasi pula bukan sekedar jumlah yg terdapat dalam objek atau subjek yang dipelajari, tetapi mencakup seluruh karakteristik atau sifat yang memiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi pada penelitian ini adalah Karyawan serta Staf pada PT. Aneka Tambang, Tbk sejumlah 2460 karyawan yang diseleksi melalui Tes CPNS maupun seleksi spesifik bagi tenaga ahli yg dibutuhkan.
Sampel
Menurut Sugiyono (pada bukunya “Metodologi Penelitian Administrasi” ,2004, p73) merupakan bagian berdasarkan jumlah dan karakteristik yang dimiliki sang populasi tadi. Jika populasi besar , peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang terdapat dalam populasi. Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.105), sampel yang baik umumnya mempunyai beberapa ciri. Karakteristik yg dimaksud mencakup:
a. Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel buat memperoleh jawaban yg dihendaki.
b. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas berdasarkan setiap unit analisis buat sebagai sampel.
c. Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan imbas (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada hrus melakukan sensus.
d. Sampel yg baik memungkinkan peneliti menghitung derajat agama yang diterapkan pada estimasi populasi yg disusun dari sampel statistik.
Teknik Sampling Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.111), yg dimaksud menggunakan teknik sampling adalah cara pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2004, p74), teknik sampling dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu, Probability Sampling dan Nonprobability Sampling, tetapi pada penelitian ini, hanya akan menggunakan teknik pengambilan sample dengan probability sampling yaitu sample random samplig dimana pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yg terdapat pada populasi.
Probability sampling, merupakan teknik sampling yang menaruh peluang yg sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Simple secara acak sampling Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang terdapat pada populasi tadi. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003, pp.112), prinsip pemilihan sample pada desain ini merupakan setiap eleman pada populasi mempunyai kesempatan yg sama buat dipilih. Mekanisme pemilihan secara acak sederhana ini menjadi berikut Davis & Cosenza (1993, pp.227-231):
○ Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit pemilihan sampel
○ Tentukan besar sample yg dikehendaki
○ Ambil sampel secara acak dari unit pemilihan sampel
Menurut Mudrajat (2003, p.112), Ada beberapa kelebihan dari pemilihan random Sederhana, diantaranya:
○ Prosedur pemilihan sampel sangat mudah
○ Unit pemilihan sampel hanya satu macam
○ Kesalahan penjabaran bisa dihindarkan
○ Cukup menggunakan citra garis akbar dari populasi
○ Merupakan desain sampel yg paling sederhana serta mudah
Ukuran Sampel
Jumlah anggota sample sering dinyatakan dengan ukuran samplel. Jumlah sampel yang 100 % (seratus %) mewakili populasi merupakan sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Dalam penentuan jumlah sampel menurut populasi diharapkan tingkat kesalahan 1 % (satu persen), 5 % (lima persen) dan 10 % (sepuluh %). Rumus buat menghitung ukuran sampel berdasarkan populasi yg diketahui jumlahnya merupakan menjadi berikut :
ג2.N.P. Q
s =
d2(N-1) +ג2.P.Q
ג2Dengandk =1,tarafkesalahan1 %, lima %, 10 %
P =Q =0,lima.D =0,05.S =jumlahsampel.
Skala Likert
Menurut Sugiyono (2004, p86), skala likert dipakai buat mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tenaga atau fenomena sosial. Sedangkan Menurut Sugiyono (2004, p86), Kebaikan tipe likert merupakan variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tadi dijadikan menjadi titik tolak buat menyusun item- item instrumen yang didapat berupa pernyataan – pertanyaan. Untuk keperluan nilai, menjadi berikut :
UntukJawaban:
A. SangatSetuju diberiskor 5
B.setuju diberiskor 4
C.kurang Setuju diberiskor 3
D. TidakSetuju diberiskor 2
E.sangatTidakSetuju diberiskor 1
Kuesioner
Menurut Arikunto (2002, p128), Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yg digunakan untuk memperoleh keterangan dari responden pada arti laporan tentang pribadinya atau hal – hal yang beliau ketahui.
Tujuan pokok dari penyusunan informasi lapangan artinya :
1. Merupakan kabar yang relevan dengan tujuan survey.
2. Memberikan urutan pertanyaan yg logis dan terarah dalam utama masalah pada responden
3. Memberikan format baku pencatatan warta, pendapat dan sikap
4. Memudahkan pengolahan data.
Menurut Sugiyono (2004, p135) informasi lapangan merupakan teknik pengukuran data yang dilakukan menggunakan cara menaruh seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden buat serta setengah terbuka. Namun dalam penelitian ini memakai “Pertanyaan Tertutup, yaitu pertanyaan yang jawabannya telah disediakan, sebagai akibatnya responden dapat eksklusif memilih buat menjawab pertanyaan yang diberikan”.
Analisis Data Penelitian
Deskripsi Data Penelitian
Menurut Mudrajat Kuncoro (2003, p.173), ada 2 klasifikasi metode numerik yang tersedia buat mendeskriptifkan data kuantitatif, yaitu:
(1). Ukuran kecenderungan sentral (central tendency)
Adalah suatu ukuran yang mengukur kecenderungan suatu himpunan data yang mengelompok atau memusat pada nilai numeric eksklusif. Ada tiga metode mengukur kecenderungan sentral, yaitu: homogen-homogen, median, serta modus. Berikut akan diuraikan ketiga macam metode berukuran tendensi sentral:
a. Rata-rata
Rata-rata hitung merupakan suatu himpunan data kuantitatif yg menjumlahkan semua data dibagi banyaknya data yang terdapat.
∑X
X =
N
Gambar Rumus Rata-rata
Sumber:Mudrajat(2003, p.173)
Keterangan: ∑X =Penjumlahtiapdataatautotalskor
N =Banyaknyadatayangada
Menurut Mudrajat (2003, p.175), Keakuratan penggunaan rata-homogen tergantung menurut 2 faktor, yaitu:
○ Ukuran sampel, semakin besar sampel, semakin seksama estimasi rata-homogen populasi
○ Variabilitas menurut data yang kita miliki. Semakin poly variasi data, semakin berkurang akurasi estimasi homogen-rata.
b. Median
Median adalah nomor tengah yg diperoleh jika data disusun berdasarkan nilai terendah sampai nilai tertinggi. Menghitung median dengan cara:
○ Bila jumlah observasi (n) gasal, maka median diperoleh menurut nomor tengah
○ Bila jumlah observasi (n) genap, maka median diperoleh berdasarkan rata-rata antara dua angka.
c. Modus
Modus adalah nilai yg paling acapkali ada, atau frekuensinya paling tinggi. Dengan istilah lain, modus menampakan di mana data cenderung terkonsentrasi.
(dua). Ukuran Variabilitas Atau Penyimpangan
Menurut Mudrajat (2003, p.175), Ukuran variabilitas merupakan suatu berukuran yang mengatur sebaran data. Karena yang diukur adalah seberapa jauh data menyimpang berdasarkan rata-ratanya, maka ukuran variabilitas seringkali diklaim sebagai ukuran defleksi. Ukuran Variabilitas yang sering digunakan adalah skewness, range dan deviasi baku. Berikut ini akan diuraikan masing- masing metode:
○ Kecondongan (Skewness)
Adalah ukuran bentuk atau derajat simetris distribusi data. Kecondongan distribusi suatu data dapat dihitung dengan:
Rata-homogen- Modus
Skewness =
Deviasistandar
Gambar Rumus skewness
Sumber: Mudrajat(2003,p.173)
○ Range (Rentang)
Adalah selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil dari suatu himpunan data. Semakin besar nilai rentang, maka meningkat defleksi data dari nilai rata-ratanya.
Rentang=X max– X min
Xmax=Nilaiterbesar
Xmin=Nilaiterkecil
Gambar Rumus range
Sumber: Sudjana,MetodeStatistika(Tarsito,Bandung 1996, p.93)
Skor Total didapat dengan memakai rumus menjadi berikut:
∑X =X1+X2+….. +Xn
Xi =Skorrespondenke-i
N =JumlahResponden
Gambar Rumus Skor Total
Sumber:Sudjana, MetodeStatistika (Tarsito,Bandung1996,p.93)
Bila nilai baku deviasi nisbi besar berarti data yang digunakan sebaran atau variabilitasnya tinggi. Jika nilai deviasi standar relative kecil, adalah data yg dipakai mengelompok pada seputar nilai homogen- ratanya dan penyimpangannya mini .
Distribusi Frekuensi Skor
PerhitunganJumlahKelas(K );AturanSturgess :
K =1 +3,tiga Logn
PerhitunganPanjangKelas:
RentangSkor
Panjang Skor =
JumlahKelas
Comments
Post a Comment