PENGERTIAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN

Pengertian Pemasaran serta Manajemen Pemasaran 
Pengertian pemasaran dari pendapat beberapa ahli sudah mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya berbeda meskipun sebenarnya sama. Perbedaan ini disebabkan lantaran mereka meninjau pemasaran yang paling luas, ada beberapa pendapat tentang definisi pemasaran diantaranya dikemukakan oleh (William J. Stanton,1994) yaitu:
  • Pemasaran adalah sistem holistik menurut aktivitas usaha yg ditujukan buat merencanakan, memilih harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pada pembeli yg terdapat juga pembeli potensial (Basu Swasta, 2000). Dari definisi tersebut pada atas terlihat bahwa pemasaran meliputi usaha perusahaan yang dimulai diantaranya menggunakan mengidentifikasikan kebutuhan debitur yg perlu dipuaskan melalui pelayanan yg bermutu.
  • Selanjutnya Stanton beranggapan bahwa keberhasilan pelayanan dalam pemasaran menentukan keberhasilan perusahaan. Untuk itu kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik. Manajemen pemasaran menurut Philip Kotler didefinisikan sebagai berikut:Pengertian pemasaran dari pendapat beberapa ahli sudah mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya berbeda meskipun sebenarnya sama. Perbedaan ini disebabkan lantaran mereka meninjau pemasaran yang paling luas, ada beberapa pendapat tentang definisi pemasaran diantaranya dikemukakan oleh (William J. Stanton,1994) yaitu: Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu Swasta, 2000). 
Dari definisi tadi di atas terlihat bahwa pemasaran meliputi bisnis perusahaan yang dimulai antara lain dengan mengidentifikasikan kebutuhan debitur yg perlu dipuaskan melalui pelayanan yang bermutu. Selanjutnya Stanton beranggapan bahwa keberhasilan pelayanan dalam pemasaran memilih keberhasilan perusahaan. Untuk itu aktivitas pemasaran wajib dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik. Manajemen pemasaran dari Philip Kotler didefinisikan sebagai berikut: Manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, penerapan serta pengendalian terhadap acara yg dirancang buat membangun, membangun, serta mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan pasar target dengan maksud buat mencapai tujuan organisasi (James F, Angel , 1990). Dari definisi di atas, manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yg meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan supervisi terhadap aktivitas yg dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan serta asa pasar, dan mendorong proses pertukaran secara paripurna serta menguntungkan pihak-pihak yang terlibat.konsep Pemasaran Pemasaran adalah faktor krusial bagi keberhasilan suatu perusahaan, maka faktor pelayanan sebagai faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Dengan demikian, maka konsep pemasaran bisa didefinisikan sebagai berikut: Konsep pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yg menyatakan bahwa pemuas kebutuhan debitur merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hayati perusahaan (Herry Assael, 1990). Berdasarkan definisi tersebut, dapat diambil makna bahwa semua kegiatan pada perusahaan wajib ditujukan kepada pemuas kebutuhan debitur, sebagai akibatnya dapat diperoleh laba maksimum pada jangka panjang, demi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Basu Swasta pada bukunya “Asas-asas marketing” disebutkan bahwa ada 3 faktor yg mendasari konsep pemasaran, yaitu: 
1.seluruh perencanaan dan aktivitas perusahaan harus berorientasi dalam debitur atau pasar. 
2.volume penjualan yang menguntungkan wajib menjadi tujuan perusahaan.
3.seluruh aktivitas perusahaan dalam pemasaran harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.berdasarkan hal tersebut, maka konsep pemasaran ini memiliki interaksi yg erat dengan perkembangan manajemen pemasaran. Sejak terjadinya revolusi industri, manajemen pemasaran sudah mengalami beberapa tahap perkembangan, yaitu:

1.tahap Orientasi Produksi
Pada termin ini perusahaan mempunyai perkara utama bagaimana caranya untuk mempertinggi produksi, faktor layanan yang baik menggunakan harga yang layak supaya bisa diperoleh laba yg besar . Konsep yg dianut sang perusahaan yang berada pada termin ini adalah konsep produk, yang menyatakan bahwa produk yg dijual dengan harga yang layak, dan dibutuhkan sedikit bisnis pemasaran agar tercapai penjualan yg memuaskan.

2.tahap Orientasi Penjualan
Setelah masalah produksi teratasi jumlah produk menjadi berlimpah. Oleh karena pangsa pasarnya terbatas, maka muncul pertarungan bagaimana supaya bisa menjual produk-produk yg telah dihasilkan. Perusahaan yg berada pada tahap ini menganut sebuah konsep yaitu konsep penjualan, yang menyatakan bahwa debitur nir akan bersedia membeli suatu produk dalam jumlah yang cukup poly tanpa didorong menggunakan bisnis-usaha kenaikan pangkat yg kuat. Perusahaan yang mengaplikasikan konsep ini lebih mementingkan penjualan dari pada kepuasan debitur. Cara misalnya ini dalam hakekatnya justru merugikan perusahaan sendiri, sebab pembeli merasa tertipu dan kecewa sehingga nir akan mengulang pembeliannya. 

3.tahap Orientasi Pemasaran
Dengan adanya berbagai perubahan rakyat yg cepat, kemajuan teknologi yg semakin maju serta rasa jenuh debitur, maka orientasi penjualan nir bisa lagi menaruh pemecahan atau jawaban secara holistik terhadap usaha-usaha buat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan wajib lebih mementingkan kebutuhan serta asa debitur. Perusahaan yang demikian ini menganut orientasi pemasaran, yang menyatakan bahwa kunci buat mencapai tujuan perusahaan terdiri berdasarkan penentuan kebutuhan serta harapan debitur serta anugerah kepuasaan yg diinginkan secara lebih efektif dan efisien berdasarkan yang dilakukan sang pesaing. Jadi konsep pemasaran adalah suatu orientasi dalam debitur yang didukung oleh pemasaran yg terpadu dan ditujukan untu mecapai kepuasan yang semakin meningkat menjadi kunci tercapainya tujuan perusahaan.

4.orientasi Manusia serta Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan yg berupaya memberikan kepuasan kepada debitur dan kemakmuran rakyat pada jangka panjang menganut konsep pemasaran kemasyarakatan. Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan harus membuat kepuasan debitur serta kesejahteraan warga pada jangka panjang menjadi kunci buat mencapai tujuan perusahaan yg poly herbi masalah penciptaan dan pencapaian faktor hidup yg lebih baik, maka konsep ini ditinjau menjadi konsep pemasaran yg baru.perkembangan masyarakat serta teknlogi sudah mengakibatkan perkembangan konsep pemasaran. Sekarang ini perusahaan dituntut buat bisa menanggapi cara-cara atau kebiasaan masyarakat. Perusahaan tidak hanya berorientasi dalam debitur saja, tetapi jua harus berorientasi pada warga . Dengan konsep pemasaran sosial (Social Market Concept), perusahaan berusaha menaruh kepuasan debitur serta kesejahteraan warga buat jangka panjang.artikel from: //mm.unsoed.net/index.php

PENGERTIAN PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN

Pengertian Pemasaran serta Manajemen Pemasaran 
Pengertian pemasaran menurut pendapat beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya tidak selaras meskipun sebenarnya sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran yang paling luas, ada beberapa pendapat mengenai definisi pemasaran antara lain dikemukakan sang (William J. Stanton,1994) yaitu:
  • Pemasaran merupakan sistem holistik dari kegiatan bisnis yg ditujukan buat merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang serta jasa yg dapat memuaskan kebutuhan pada pembeli yang terdapat maupun pembeli potensial (Basu Swasta, 2000). Dari definisi tadi di atas terlihat bahwa pemasaran mencakup usaha perusahaan yg dimulai antara lain dengan mengidentifikasikan kebutuhan debitur yg perlu dipuaskan melalui pelayanan yang bermutu.
  • Selanjutnya Stanton beranggapan bahwa keberhasilan pelayanan dalam pemasaran menentukan keberhasilan perusahaan. Untuk itu kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik. Manajemen pemasaran menurut Philip Kotler didefinisikan sebagai berikut:Pengertian pemasaran menurut pendapat beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya tidak selaras meskipun sebenarnya sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran yang paling luas, ada beberapa pendapat mengenai definisi pemasaran antara lain dikemukakan sang (William J. Stanton,1994) yaitu: Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu Swasta, 2000). 
Dari definisi tersebut di atas terlihat bahwa pemasaran meliputi usaha perusahaan yg dimulai diantaranya menggunakan mengidentifikasikan kebutuhan debitur yg perlu dipuaskan melalui pelayanan yang bermutu. Selanjutnya Stanton beranggapan bahwa keberhasilan pelayanan dalam pemasaran memilih keberhasilan perusahaan. Untuk itu aktivitas pemasaran harus dikoordinasikan serta dikelola dengan cara yg baik. Manajemen pemasaran menurut Philip Kotler didefinisikan sebagai berikut: Manajemen pemasaran merupakan analisis perencanaan, penerapan serta pengendalian terhadap program yg dirancang buat membentuk, menciptakan, serta mempertahankan pertukaran serta hubungan yg menguntungkan pasar target menggunakan maksud buat mencapai tujuan organisasi (James F, Angel , 1990). Dari definisi pada atas, manajemen pemasaran dirumuskan menjadi suatu proses manajemen yg meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan pada memenuhi kebutuhan dan hasrat pasar, dan mendorong proses pertukaran secara sempurna dan menguntungkan pihak-pihak yg terlibat.konsep Pemasaran Pemasaran merupakan faktor krusial bagi keberhasilan suatu perusahaan, maka faktor pelayanan menjadi faktor krusial yang tidak boleh diabaikan. Dengan demikian, maka konsep pemasaran dapat didefinisikan menjadi berikut: Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah usaha yg menyatakan bahwa pemuas kebutuhan debitur adalah kondisi ekonomis serta sosial bagi kelangsungan hayati perusahaan (Herry Assael, 1990). Berdasarkan definisi tersebut, bisa diambil makna bahwa semua kegiatan pada perusahaan harus ditujukan pada pemuas kebutuhan debitur, sehingga bisa diperoleh keuntungan maksimum pada jangka panjang, demi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Basu Swasta pada bukunya “Asas-asas marketing” disebutkan bahwa ada 3 faktor yang mendasari konsep pemasaran, yaitu: 
1.seluruh perencanaan serta aktivitas perusahaan wajib berorientasi dalam debitur atau pasar. 
2.volume penjualan yang menguntungkan wajib menjadi tujuan perusahaan.
3.seluruh kegiatan perusahaan pada pemasaran wajib dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.berdasarkan hal tersebut, maka konsep pemasaran ini memiliki hubungan yang erat menggunakan perkembangan manajemen pemasaran. Sejak terjadinya revolusi industri, manajemen pemasaran sudah mengalami beberapa tahap perkembangan, yaitu:

1.tahap Orientasi Produksi
Pada tahap ini perusahaan memiliki perkara utama bagaimana caranya buat mempertinggi produksi, faktor layanan yg baik menggunakan harga yang layak agar bisa diperoleh keuntungan yg akbar. Konsep yg dianut sang perusahaan yang berada pada tahap ini adalah konsep produk, yang menyatakan bahwa produk yang dijual dengan harga yang layak, serta diharapkan sedikit bisnis pemasaran supaya tercapai penjualan yang memuaskan.

2.tahap Orientasi Penjualan
Setelah masalah produksi teratasi jumlah produk sebagai berlimpah. Oleh lantaran pangsa pasarnya terbatas, maka muncul perseteruan bagaimana supaya dapat menjual produk-produk yg telah didapatkan. Perusahaan yg berada pada tahap ini menganut sebuah konsep yaitu konsep penjualan, yang menyatakan bahwa debitur nir akan bersedia membeli suatu produk dalam jumlah yg cukup banyak tanpa didorong menggunakan usaha-bisnis kenaikan pangkat yang bertenaga. Perusahaan yang mengaplikasikan konsep ini lebih mementingkan penjualan berdasarkan pada kepuasan debitur. Cara misalnya ini dalam hakekatnya justru merugikan perusahaan sendiri, karena pembeli merasa tertipu serta kecewa sehingga tidak akan mengulang pembeliannya. 

3.tahap Orientasi Pemasaran
Dengan adanya aneka macam perubahan rakyat yang cepat, kemajuan teknologi yang semakin maju serta rasa jenuh debitur, maka orientasi penjualan tidak dapat lagi memberikan pemecahan atau jawaban secara keseluruhan terhadap bisnis-usaha buat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan wajib lebih mementingkan kebutuhan serta keinginan debitur. Perusahaan yg demikian ini menganut orientasi pemasaran, yg menyatakan bahwa kunci buat mencapai tujuan perusahaan terdiri berdasarkan penentuan kebutuhan dan impian debitur dan anugerah kepuasaan yang diinginkan secara lebih efektif serta efisien berdasarkan yang dilakukan sang pesaing. Jadi konsep pemasaran merupakan suatu orientasi dalam debitur yang didukung sang pemasaran yg terpadu dan ditujukan untu mecapai kepuasan yang semakin semakin tinggi menjadi kunci tercapainya tujuan perusahaan.

4.orientasi Manusia dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan yang berupaya memberikan kepuasan pada debitur serta kemakmuran masyarakat pada jangka panjang menganut konsep pemasaran kemasyarakatan. Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan harus membentuk kepuasan debitur serta kesejahteraan warga pada jangka panjang sebagai kunci buat mencapai tujuan perusahaan yg banyak herbi kasus penciptaan serta pencapaian faktor hidup yang lebih baik, maka konsep ini dilihat sebagai konsep pemasaran yang baru.perkembangan warga dan teknlogi telah mengakibatkan perkembangan konsep pemasaran. Sekarang ini perusahaan dituntut buat dapat menanggapi cara-cara atau norma warga . Perusahaan tidak hanya berorientasi pada debitur saja, namun pula harus berorientasi kepada rakyat. Dengan konsep pemasaran sosial (Social Market Concept), perusahaan berusaha memberikan kepuasan debitur dan kesejahteraan masyarakat buat jangka panjang.artikel from: //mm.unsoed.net/index.php

PENGERTIAN STRATEGI DAN MANAJEMEN STRATEGI

Pengertian Strategi serta Manajemen Strategi 
Kata Strategi berasal dari menurut Yunani, yaitu stratogos atau strategis yang berarti Jendral, taktik berarti seni para Jendral dimana Jendral ini yg memimpin serta memberi komando terahadap pasukannya supaya bisa menang dalam suatu pertempuran dimana aplikasinya pada dunia usaha Jendral ini di jabat oleh para CEO ( Chief Executive Officers) yg menjalankan roda organisasi atau perusahaan supaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik serta memberi laba kepada para stakeholders serta permanen mampu bersaing menggunakan para kompetitornya pada global usaha. 

Strategi menurut William F Glueck dan Lawrence Jauch adalah sebuah planning yang disatukan, luas serta terintegrasi yang menghubungkan keunggulan taktik perusahaan dengan tantangan lingkungan serta yg dirancang buat memastikan bahwa tujuan primer perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yg tepat oleh organisasi (Djaslim Saladin, 2003). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan merupakan suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif dan terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan 

Pengertian manajemen taktik dari Gregory G Dees serta Alex Miller adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas yaitu analisis strategi, perumusan strategi dan implentasi taktik (Djaslim Saladin, 2003). Sedangkan Thomas L Wheelen- J David Hunger memberikan pengertian mengenai manajemen strategi yg menuturkan bahwa manajemen taktik adalah serangkaian daripada keputusan manajerial serta kegiatan-aktivitas yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang aktivitas tadi terdiri menurut perumusan/perencanaan strategi , pelaksanaan /implementasi, serta evaluasi (Djaslim Saladin, 2003). Dari dua pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa manajemen strategis pada intinya adalah menentukan cara lain taktik yg terbaik bagi organisasi atau perusahaan dalam segala hal buat mendukung mobilitas usaha perusahaan dan pelaksanan manajemen strategi ini harus dilakukan oleh perusahaan secara terus menerus serta wajib fleksibel dengan tuntutan kondisi pada lapangan. Oleh karenanya manajemen taktik sangat penting bagi suatu organisasi/ perusahaan pada dunia bisnis karena : 
  • Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan 
  • Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak 
  • Dapat mengantisipasi setiap perubahan balik secara merata 
  • Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas 
Merek 
Pada awalnya merek hanyalah sebuah nama untuk membedakan, dalam perkembangan selanjutnya merek sanggup sebagai nama yg dianggap mewakili sebuah objek sesudah itu merek dianggap sebagai simbol serta lalu berkembang sebagai citra. Merek merupakan wahana bagi perusahaan buat berbagi serta memelihara loyalitas pelanggan. Merek dari AAker adalah nama dan atau simbol yg bersifat membedakan (misalnya sebuah logo cap atau kemasan ) buat mengidentifikasikan barang atau jasa menurut seorang penjual atau grup penjual eksklusif dan membedakannya dari barang atau jasa yg dihasilkan para pesaing (A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko, 2004). Perkembangan merek selanjutnya dipengaruhi oleh perubahan internal juga eksternal. Merek merupakan indicator value yang ditawarkan sang perusahaan pada pelanggan. Merek adalah asset yg membentuk value dimana value sebagai total get atau semua manfaat yg didapat oleh pelanggan dibagi total give atau semua pengorbanan yang diberikan oleh pelanggan.

Total get mencakup dua komponen 
  • Manfaat fungsional (functional benefit) berkaitan eksklusif menggunakan fungsi-fungsi yang dilakukan oleh sebuah produk 
  • Manfaat emosional (emotional benefit) adalah manfaat yg diperoleh pelanggan berupa stimulasi terhadap emosi dan perasaan 
Total give meliputi 
1. Harga (price)yg dibayarkan pelanggan 
Biaya lain (other expense) yang ada selama pelanggan memakai dan mengkonsumsi produk ke 4 komponen diataslah yg menentukan kekuatan sebuah merek. Merek yg bertenaga disatu sisi akan ditandai sang manfaat fungsional serta emosional yg tinggi serta dipihak lain ditandai sang harga serta porto lain yg rendah. Artinya dia membuat rasio total get dan total give sebesar mungkin. Dengan memperkuat kepuasan serta loyalitasnya merek sebagai indera ukur bagi kualitas value yg perusahaan tawarkan 

Dengan merek perusahaan atau produk mampu tanggal dari perangkap komoditasasi merek memungkinkan produk dan layanan suatu perusahaan terbebas dari aturan dasar kurva permintaan serta penawaran serta memiliki merek yg bertenaga akan membentuk harga yg menarik dan sebagai penghalang bagi masuknya pesaing

Membangun Merek yg bertenaga 
Dalam mengelola merek dibutuhkan kerangka kerja yg berbasis kerangka kerja manajemen pemasaran. Kerangka kerja Manajemen Pemasaran (Power Marketing) yang disusun oleh The Jakarta Consulting Group mempunyai landasan utama yaitu memanusiakan pelanggan. Pelanggan harus benar-benar dijadikan subyek dan bukannya obyek Perusahaan wajib mencanangkan tujuan berdasarkan visi jauh ke depan membina interaksi jangka panjang dengan lingkungan yang akan menaikkan kepuasan konsumen dan pada gilirannya akan menaruh konstribusi bagi kesejahteraan stakeholders

Landasan pola pikir Power marketing terletak pada 3 kunci 
  • Pergerakan (moving). Pergerakan adalah tumpuan buat menjawab persaingan serta dinamika permintaan yang selalu begolak lantaran ekseptasi pelanggan meningkat. 
  • Kepedulian (caring). Pergerakan wajib disertai menggunakan kepedulian pada pelanggan melalui penemuan dibidang taktik, manajerial juga produk atau jasa. 
  • Inovasi ( Inovating). Inovasi dibidang strategi dan manajerial membuat produk atau jasa yg inovatif merupakan proses buat menaruh nilai tambah bagi pelanggan sebagai akibatnya terjadi kepuasan pada pelanggan yang akan menumbuhkan kepercayaan dan interaksi jangka panjang yg berkelanjutan serta tercipta loyalitas pelanggan. 
Konsumen yg puas akan menimbulkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yg berkelanjutan serta terciptalah loyalitas pelanggan. Dalam mewujudkan seluruh itu diharapkan suatu nilai menjadi acuan pada melakukan tindakan, nilai tadi merupakan 9 nilai starategis (strategic value) tiga nilai pengembangan (value development) serta lima nilai penyampaian (value delivery)

Nilai strategis pertama adalah Stakeholders adalah kesuksesan organisasi akan bermuara dalam kesejahteraan stakeholders jadi bukan hanya memberikan kesejahteraan bagi karyawan, pemegang saham atau konsumen saja namun kesejahteraan itu wajib mengalir ke semua stakeholders menjadi konsekuensinya diperlukan pendekatan holistic dalam usaha dan pemasaran

Nilai strategis ke dua adalah layanan (service), layanan adalah nilai tambah yang akan disampaikan ke pelanggan hingga nilai tambah itu dapat memenuhi kebutuhan atau harapan konsumen, agar dapat memberikan layanan terbaik pada pihak eksternal layanan pada kalangan internal oraganisasi juga wajib berjalan menggunakan baik. Apabila layanan dalam saluran internal tersumbat maka kinerja performansi organisasi menjadi suatu sistem akan terhambat, proses nilai tambah akan terganggu dan akan menghipnotis kualitas output akhir yang diberikan pada pelanggan

Nilai ketiga merupakan taktik, pada merancang bagaimana tujuan yg pada jabarkan pada perencanaan pemasaran, acara serta tindakan wajib dibuat dalam konteks Korporat-Bisnis-Pemasaran. Pendekatan yang keseluruhan komprehensif dan integral harus dipakai supaya pembuatan planning pemasaran, program dan tindakan, terangkai sang benang merah taktik pada taraf korporat taktik, di taraf usaha dan strategi pemasaran itu sendiri.

Nilai yang ke empat adalah segmentasi. Segmentasi adalah indera strategis buat menyampaikan nilai tambah bagi pelanggan, pemasar wajib melakukan pemetaan terhadap profil konsumen serta kebutuhannya sebelum dia menentukan wilayah yang menjadi sasarannya. Langkah awal pemetaan adalah memilah pasar sebagai ke1ompok-grup dan lalu menaruh identitas (group identity) sehingga anggota suatu segmen memiliki persamaan dan disparitas dibandingkan anggota segmen yang lain. Anggota suatu segmen diharapkan mempunyai pola perilaku tertentu terutama dalam memberi reaksi terhadap bauran pemasaran (marketing mix) sehingga pemasar dapat membuatkan bauran pemasaran yang efisien pada menjangkau segmen tadi.

Landasan nilai yg kelima adalah solusi (solution). Apa yg diberikan kepada konsumen bukan sekadar produk, melainkan solusi nir hanya memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang bersifat generik tetapi bisa memenuhi keinginan dan harapan konsumen, bahkan jika memungkinkan melampaui harapan konsumen itu sendiri. Sehingga, selain ‘memuaskan’ jua ‘menyenangkan’ konsumen menggunakan kejutan-kejutan tidak terduga dalam penawaran. Pendekatan yg dipakai kepada konsumen adalah pendekatan konsultatif, guna menggali kasus yg dihadapi konsumen.

Nilai ke enam merupakan strike. Dinamika serta persaingan adalah landasan pada melihat pasar, yg dapat diumpamakan menjadi arena peperangan untuk memperebutkan pelanggan. Diperlukan keberanian buat melakukan agresi menggunakan Iangkah-Iangkah inovatif dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen 

Nilai ke tujuh merupakan surprise, Pemasar wajib sering memberi kejutan menggunakan kecepatan tindakan dan 1angkah-1angkah inovatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang bisa mengejutkan pasar. 

Nilai ke delapan merupakan system. Langkah ini membutuhkan kombinasi antara intuisi usaha serta asumsi yg sistematis menurut pertimbangan manajemen risiko yang rasional 

Dan nilai terakhir merupakan shake, Semua kegiatan pemasaran harus dijalankan secara sistematis dan terintegrasi sehingga bisa dicapai kemenangan dengan melakukan kekacauan pasar.

Rangkaian nilai yg lain adalah “tiga N” nilai pengembangan yg terdiri dari : 
  • Newness mendeskripsikan bahwa dalam pengembangan nir hanya dibutuhkan peningkatan tetapi pula penemuan yang didukung sang daya cipta serta bukan sekadar modifikasi. 
  • Nourishment pada implementasinya menerapkan relationship marketing yang bertumpu pada program pemeliharaan jejaring. 
  • Networking adalah acara ekspansi jejaring 
Rangkaian terakhir dan nilai matriks 9-3-5 adalah lima c nilai penyampaian yaitu : 
1. Competence dicapai melalui usaha yang terfokus dalam manajemen pemasaran yang didukung sang keterampilan interpersonal serta komunikasi yang efektif.
2. Customer berarti memperlakukan pelanggan sebagai raja dan menganggap aktivitas pemasaran menjadi kegiatan konsultasi
3. Competition berarti apa yang disampaikan wajib kompetitif dalam citra serta kecepatan
4. Convenience berarti aturan dasar dalam penyampaian adalah bagaimana agar pelanggan merasa nyaman 
5. Care berarti kepedulian buat memuaskan harapan .pelanggan dan peduli terhadap pengembangan komunitas dan perlindungan Iingkungan. 

Landasan nilai inilah yang dipakai sebagai acuan dalam mendekati konsumen berdasarkan pemahaman terhadap konduite konsumen serta proses pengambilan keputusan konsumen. Dengan memakai pertimbangan keputusan strategis pada taraf korporat, pada taraf usaha serta strategi pemasaran maka dilakukan acara segmentation-targeting-positioning & image creation Penciptaan citra (image creation) dilandasi sang konsep capability-care-consistency yg wajib didukung oleh konsistensi pada “nilai penyampaian”, serta kemampuan buat menjaga serta menaikkan kualitas produk

Dalam menciptakan strategi yang kukuh hal yang pertama dilakukan merupakan perusahaan wajib mampu melihat pasar secara kreatif dan membagi-bagi pasar tadi ke dalam banyak sekali segmen. Hal hal yg harus dipertimbangkan pada menentukan segmen bahkan ceruk pasar yg hendak dimasuki 
Seberapa besar ukuran pasarnya 
Seberapa akbar pertumbuhan segmen/ceruk tadi 
Bagaimana situasi persaingan pada segmen/ceruk pasar yg bersangkutan 
Bagaimana juga keunggulan bersaing anda 

Berdasarkan hasil segmentasi penetapan sasaran serta posisi selanjutnya dilakukan penetapan posisi merek. Ditengah kebingungan konsumen pada memilih produk yang berada pada pasar industri mengakibatkan manajemen merek sangat krusial. Mereka harus segera melakukan penempatan posisi merek (brand positioning), mengomunikasikan proposisi nilai yg memperlihatkan keunggulan sebuah merek dibandingkan dengan pesaingnya, sehingga menjadi alasan mengapa konsumen memilih mereka. Setelah itu diposisikan dibenak konsumen, merek ini diberi bukti diri (merk identity) yang didukung sebuah kepribadian (Stratyegic brand personality) supaya mengena di hati konsumen sasaran. Dalam sebuah bukti diri tersimpan sejumlah karakteristik yang membedakan satu dengan yg lain Seperti sebuah kartu identitas terdapat sejumlah atribut yg menjadi pembeda. Bagi para penilik merek yg sangat berkepentingan menggunakan citra merek, bukti diri merek merupakan apa yg disodorkan pemasar dan citra merek merupakan bagaimana kesan konsumen terhadapnya. Agar mempunyai gambaran merek yg kuat perlu diperhatikan konsistensi mengomunikasikan kepribadian merek pada menempatkan posisi merek. Setelah konsumen akhirnya mengenal merek itu (brand awarenes) dan lalu mempunyai kesan tertentu terhadapnya (brand image), selanjutnya dia akan mengasosiasikannya menggunakan serangkai atribut serta meletakan merek tersebut dalam ingatannya. 

Salah satu hambatan yg dihadapi adalah apa yg ingin dikomunikasikan pemasar belum tentu dipersepsikan oleh konsumen seperti yang diharapkan sang pemasar. Tantangan terbesar dalam memanajemeni merek merupakan bagaimana caranya supaya apa yg kita pikirkan (menjadi pemasar) dan ingin kita sampaikan kepada konsumen bisa dipersepsikan sesuai dengan yg kita inginkan. Aspek terpenting berdasarkan merek berada dipikiran konsumenlah yang bekerja buat memengaruhi keputusan konsumen serta memberi manfaat yg sangat akbar bagi pemasar. 

Perusahaan wajib terus menerus mengelola portofolio mereknya agar tetap bisa bersaing dalam merebut hati konsumen buat memakai produk yg didapatkan buat itu Menurut Hermawan Kartajaya dalam mengelola portofolio merek suatu perusahaan wajib : 
  • Memutuskan dulu berapa pasar yg akan dimaki sesuaikan menggunakan kemampuan, daya saing dan aspirasinya. 
  • Merek adalah sebuah nama yg kelak wajib anda populerkan buat dibangun hingga seberapa jauh 
  • Pertemukan ke 2 hal tadi. Tujuannya buat pencapaian tujuan usaha pada rangka pembangunan perusahaan. 
(Hermawan Kartajaya,2004)

Strategi mempertahankan merek
Citra sebuah merek mampu menurun hal ini haruslah diwaspadai sang perusahaan, kegagalan layanan (service failure) wajib segera diimbangi menggunakan program perbaikan layanan (service recovery acara) karena bila pelanggan mengalami ketidak puasan pada penggunaan produk mereka akan sangat mudah buat berpaling ke pesaing 

Merek seperti halnya intangible asset yg lain memang sangat ringkih, merek harus dibangun serta dijaga menurut ketika ke saat akan tetapi lantaran suatu peristiwa eksklusif merek bisa amblas seketika. Perusahaan yang mempunyai ekuitas merek yang kuat sanggup habis dalam satu malam. Ada semacam ledakan disruptive yg mampu memusnahkan bangunan merek tuntas sampai ke akar-akarnya. Sebuah merek mampu meninggal dikarenakan merek tersebut telah nir mempunyai integritas dan dapat dipercaya. Inilah sisi gelap ekuitas merek. Dalam penurunan sebuah merek Mannie Jackson memiliki 3 prinsip buat menyelamatkan merek yg telah terlanjur merosot yaitu : 
  • Produk wajib direinvented supaya kembali relevan 
  • Konsumen wajib sebagai pusat perhatian 
  • Organisasi wajib dirombak agar sahih-sahih berorientasi bisnis 
(Hermawan Kartajaya 2004), selain 3 prinsip tersebut Mennie Jackson menerapkan prinsip Ed Spencer dalam menaikan merek yang sedang merosot yaitu: 
1. Ciptakan kultur tanggung jawab 
2. Pikirkan bagaimana memanfaatkan ketika, 
3. Jangan puas dengan output tahun kemarin, 
4. Lihatlah potensi orang lain 
5. Dan pikirkan selalu bahwa bos senatiasa bersama kita
(Hermawan kartajaya 2004). Merek yg telah merosot sanggup dihidupkan kembali dari berpegang dalam visi yg jelas. 

PENGERTIAN STRATEGI DAN MANAJEMEN STRATEGI

Pengertian Strategi serta Manajemen Strategi 
Kata Strategi dari menurut dari Yunani, yaitu stratogos atau strategis yg berarti Jendral, taktik berarti seni para Jendral dimana Jendral ini yg memimpin dan memberi komando terahadap pasukannya agar bisa menang dalam suatu pertempuran dimana aplikasinya dalam global bisnis Jendral ini di jabat sang para CEO ( Chief Executive Officers) yang menjalankan roda organisasi atau perusahaan supaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik dan memberi laba kepada para stakeholders dan permanen mampu bersaing dengan para kompetitornya dalam dunia bisnis. 

Strategi dari William F Glueck dan Lawrence Jauch merupakan sebuah planning yg disatukan, luas serta terintegrasi yang menghubungkan keunggulan taktik perusahaan dengan tantangan lingkungan serta yg dibuat buat memastikan bahwa tujuan primer perusahaan dapat dicapai melalui aplikasi yg tepat oleh organisasi (Djaslim Saladin, 2003). Dari pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa taktik perusahaan merupakan suatu kesatuan planning yg menyeluruh, komprehensif dan terpadu yang diarahkan buat mencapai tujuan perusahaan 

Pengertian manajemen strategi menurut Gregory G Dees serta Alex Miller adalah suatu proses kombinasi antara tiga kegiatan yaitu analisis strategi, perumusan taktik serta implentasi taktik (Djaslim Saladin, 2003). Sedangkan Thomas L Wheelen- J David Hunger memberikan pengertian mengenai manajemen strategi yang menuturkan bahwa manajemen taktik adalah serangkaian daripada keputusan manajerial dan aktivitas-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang kegiatan tersebut terdiri menurut perumusan/perencanaan strategi , aplikasi /implementasi, dan penilaian (Djaslim Saladin, 2003). Dari 2 pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen strategis pada intinya adalah memilih alternatif strategi yang terbaik bagi organisasi atau perusahaan pada segala hal untuk mendukung mobilitas usaha perusahaan dan pelaksanan manajemen strategi ini wajib dilakukan oleh perusahaan secara terus menerus serta harus fleksibel dengan tuntutan syarat pada lapangan. Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi/ perusahaan pada dunia bisnis lantaran : 
  • Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan 
  • Membantu memikirkan kepentingan banyak sekali pihak 
  • Dapat mengantisipasi setiap perubahan pulang secara merata 
  • Berhubungan menggunakan efisiensi dan efektifitas 
Merek 
Pada awalnya merek hanyalah sebuah nama untuk membedakan, dalam perkembangan selanjutnya merek mampu menjadi nama yang dianggap mewakili sebuah objek setelah itu merek dianggap sebagai simbol dan kemudian berkembang menjadi gambaran. Merek adalah wahana bagi perusahaan untuk berbagi serta memelihara loyalitas pelanggan. Merek menurut AAker adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (misalnya sebuah logo cap atau bungkus ) buat mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau gerombolan penjual tertentu serta membedakannya menurut barang atau jasa yg didapatkan para pesaing (A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko, 2004). Perkembangan merek selanjutnya dipengaruhi oleh perubahan internal juga eksternal. Merek adalah indicator value yg ditawarkan oleh perusahaan pada pelanggan. Merek merupakan asset yang membentuk value dimana value menjadi total get atau semua manfaat yg didapat oleh pelanggan dibagi total give atau seluruh pengorbanan yg diberikan sang pelanggan.

Total get mencakup 2 komponen 
  • Manfaat fungsional (functional benefit) berkaitan pribadi dengan fungsi-fungsi yg dilakukan sang sebuah produk 
  • Manfaat emosional (emotional benefit) adalah manfaat yang diperoleh pelanggan berupa stimulasi terhadap emosi dan perasaan 
Total give meliputi 
1. Harga (price)yang dibayarkan pelanggan 
Biaya lain (other expense) yang muncul selama pelanggan menggunakan dan mengkonsumsi produk ke 4 komponen diataslah yg memilih kekuatan sebuah merek. Merek yg bertenaga disatu sisi akan ditandai oleh manfaat fungsional serta emosional yang tinggi serta dipihak lain ditandai sang harga serta biaya lain yang rendah. Artinya dia menghasilkan rasio total get dan total give sebanyak mungkin. Dengan memperkuat kepuasan dan loyalitasnya merek sebagai indera ukur bagi kualitas value yang perusahaan tawarkan 

Dengan merek perusahaan atau produk mampu lepas dari perangkap komoditasasi merek memungkinkan produk dan layanan suatu perusahaan terbebas berdasarkan aturan dasar kurva permintaan dan penawaran serta mempunyai merek yg kuat akan menghasilkan harga yg menarik serta sebagai penghalang bagi masuknya pesaing

Membangun Merek yg kuat 
Dalam mengelola merek diperlukan kerangka kerja yg berbasis kerangka kerja manajemen pemasaran. Kerangka kerja Manajemen Pemasaran (Power Marketing) yang disusun sang The Jakarta Consulting Group memiliki landasan utama yaitu memanusiakan pelanggan. Pelanggan harus sahih-benar dijadikan subyek dan bukannya obyek Perusahaan harus mencanangkan tujuan menurut visi jauh ke depan membina interaksi jangka panjang menggunakan lingkungan yg akan menaikkan kepuasan konsumen dan pada gilirannya akan memberikan konstribusi bagi kesejahteraan stakeholders

Landasan pola pikir Power marketing terletak dalam 3 kunci 
  • Pergerakan (moving). Pergerakan adalah tumpuan buat menjawab persaingan serta dinamika permintaan yang selalu begolak lantaran ekseptasi pelanggan meningkat. 
  • Kepedulian (caring). Pergerakan harus disertai menggunakan kepedulian pada pelanggan melalui penemuan dibidang taktik, manajerial juga produk atau jasa. 
  • Inovasi ( Inovating). Inovasi dibidang taktik dan manajerial menghasilkan produk atau jasa yg inovatif adalah proses buat menaruh nilai tambah bagi pelanggan sebagai akibatnya terjadi kepuasan pada pelanggan yg akan menumbuhkan agama dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan serta tercipta loyalitas pelanggan. 
Konsumen yg puas akan mengakibatkan agama serta interaksi jangka panjang yg berkelanjutan serta terciptalah loyalitas pelanggan. Dalam mewujudkan semua itu diharapkan suatu nilai menjadi acuan dalam melakukan tindakan, nilai tadi merupakan 9 nilai starategis (strategic value) tiga nilai pengembangan (value development) dan lima nilai penyampaian (value delivery)

Nilai strategis pertama merupakan Stakeholders merupakan kesuksesan organisasi akan bermuara dalam kesejahteraan stakeholders jadi bukan hanya menaruh kesejahteraan bagi karyawan, pemegang saham atau konsumen saja namun kesejahteraan itu wajib mengalir ke seluruh stakeholders sebagai konsekuensinya diperlukan pendekatan holistic pada usaha serta pemasaran

Nilai strategis ke 2 merupakan layanan (service), layanan merupakan nilai tambah yg akan disampaikan ke pelanggan hingga nilai tambah itu bisa memenuhi kebutuhan atau harapan konsumen, supaya bisa menaruh layanan terbaik pada pihak eksternal layanan dalam kalangan internal oraganisasi pula wajib berjalan dengan baik. Jika layanan pada saluran internal tersumbat maka kinerja performansi organisasi sebagai suatu sistem akan terhambat, proses nilai tambah akan terganggu dan akan menghipnotis kualitas output akhir yg diberikan kepada pelanggan

Nilai ketiga merupakan taktik, dalam merancang bagaimana tujuan yang pada jabarkan dalam perencanaan pemasaran, program dan tindakan wajib dibuat dalam konteks Korporat-Bisnis-Pemasaran. Pendekatan yang keseluruhan komprehensif serta integral wajib digunakan supaya pembuatan planning pemasaran, program dan tindakan, terangkai oleh benang merah strategi pada tingkat korporat strategi, pada tingkat usaha serta taktik pemasaran itu sendiri.

Nilai yg ke empat merupakan segmentasi. Segmentasi adalah alat strategis buat membicarakan nilai tambah bagi pelanggan, pemasar wajib melakukan pemetaan terhadap profil konsumen serta kebutuhannya sebelum dia memilih daerah yang menjadi sasarannya. Langkah awal pemetaan merupakan memilah pasar sebagai ke1ompok-grup serta lalu memberikan bukti diri (class identity) sebagai akibatnya anggota suatu segmen memiliki persamaan dan perbedaan dibandingkan anggota segmen yg lain. Anggota suatu segmen diperlukan memiliki pola konduite tertentu terutama pada memberi reaksi terhadap bauran pemasaran (marketing mix) sehingga pemasar dapat berbagi bauran pemasaran yg efisien dalam menjangkau segmen tadi.

Landasan nilai yg kelima merupakan solusi (solution). Apa yg diberikan kepada konsumen bukan sekadar produk, melainkan solusi nir hanya memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yg bersifat generik tetapi dapat memenuhi impian dan asa konsumen, bahkan jika memungkinkan melampaui harapan konsumen itu sendiri. Sehingga, selain ‘memuaskan’ pula ‘menyenangkan’ konsumen menggunakan kejutan-kejutan tak terduga dalam penawaran. Pendekatan yang dipakai pada konsumen adalah pendekatan konsultatif, guna menggali kasus yang dihadapi konsumen.

Nilai ke enam merupakan strike. Dinamika dan persaingan adalah landasan dalam melihat pasar, yang dapat diumpamakan menjadi arena peperangan untuk memperebutkan pelanggan. Diperlukan keberanian buat melakukan serangan menggunakan Iangkah-Iangkah inovatif pada rangka memenuhi kebutuhan konsumen 

Nilai ke tujuh adalah surprise, Pemasar harus seringkali memberi kejutan dengan kecepatan tindakan serta 1angkah-1angkah inovatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang dapat mengejutkan pasar. 

Nilai ke delapan adalah system. Langkah ini membutuhkan kombinasi antara bisikan hati bisnis serta perkiraan yg sistematis menurut pertimbangan manajemen risiko yang rasional 

Dan nilai terakhir adalah shake, Semua kegiatan pemasaran harus dijalankan secara sistematis dan terintegrasi sehingga bisa dicapai kemenangan dengan melakukan kekacauan pasar.

Rangkaian nilai yang lain adalah “3 N” nilai pengembangan yang terdiri berdasarkan : 
  • Newness menggambarkan bahwa pada pengembangan tidak hanya dibutuhkan peningkatan namun jua inovasi yg didukung sang daya cipta dan bukan sekadar modifikasi. 
  • Nourishment pada implementasinya menerapkan relationship marketing yg bertumpu pada program pemeliharaan jejaring. 
  • Networking merupakan acara ekspansi jejaring 
Rangkaian terakhir dan nilai matriks 9-3-5 merupakan 5 c nilai penyampaian yaitu : 
1. Competence dicapai melalui bisnis yang terfokus pada manajemen pemasaran yang didukung sang keterampilan interpersonal serta komunikasi yang efektif.
2. Customer berarti memperlakukan pelanggan menjadi raja dan menduga aktivitas pemasaran menjadi aktivitas konsultasi
3. Competition berarti apa yg disampaikan wajib kompetitif pada citra serta kecepatan
4. Convenience berarti anggaran dasar pada penyampaian adalah bagaimana supaya pelanggan merasa nyaman 
5. Care berarti kepedulian buat memuaskan harapan .pelanggan dan peduli terhadap pengembangan komunitas dan konservasi Iingkungan. 

Landasan nilai inilah yang dipakai menjadi acuan dalam mendekati konsumen berdasarkan pemahaman terhadap konduite konsumen dan proses pengambilan keputusan konsumen. Dengan memakai pertimbangan keputusan strategis pada tingkat korporat, di tingkat bisnis serta strategi pemasaran maka dilakukan program segmentation-targeting-positioning & image creation Penciptaan citra (image creation) dilandasi oleh konsep capability-care-consistency yg harus didukung sang konsistensi dalam “nilai penyampaian”, serta kemampuan buat menjaga dan mempertinggi kualitas produk

Dalam membangun strategi yg kukuh hal yang pertama dilakukan adalah perusahaan harus mampu melihat pasar secara kreatif dan membagi-bagi pasar tersebut ke dalam banyak sekali segmen. Hal hal yg harus dipertimbangkan dalam menentukan segmen bahkan ceruk pasar yg hendak dimasuki 
Seberapa akbar berukuran pasarnya 
Seberapa besar pertumbuhan segmen/ceruk tersebut 
Bagaimana situasi persaingan pada segmen/ceruk pasar yg bersangkutan 
Bagaimana juga keunggulan bersaing anda 

Berdasarkan output segmentasi penetapan sasaran dan posisi selanjutnya dilakukan penetapan posisi merek. Ditengah kebingungan konsumen pada menentukan produk yang berada pada pasar industri membuahkan manajemen merek sangat penting. Mereka harus segera melakukan penempatan posisi merek (merk positioning), mengomunikasikan proposisi nilai yg menerangkan keunggulan sebuah merek dibandingkan dengan pesaingnya, sehingga menjadi alasan mengapa konsumen memilih mereka. Setelah itu diposisikan dibenak konsumen, merek ini diberi identitas (merk identity) yg didukung sebuah kepribadian (Stratyegic merk personality) supaya mengena di hati konsumen target. Dalam sebuah bukti diri tersimpan sejumlah ciri yg membedakan satu menggunakan yang lain Seperti sebuah kartu identitas terdapat sejumlah atribut yg sebagai pembeda. Bagi para penilik merek yg sangat berkepentingan dengan gambaran merek, identitas merek merupakan apa yang disodorkan pemasar dan gambaran merek adalah bagaimana kesan konsumen terhadapnya. Agar mempunyai citra merek yg bertenaga perlu diperhatikan konsistensi mengomunikasikan kepribadian merek pada menempatkan posisi merek. Setelah konsumen akhirnya mengenal merek itu (merk awarenes) serta kemudian memiliki kesan tertentu terhadapnya (brand image), selanjutnya beliau akan mengasosiasikannya menggunakan serangkai atribut serta meletakan merek tersebut dalam ingatannya. 

Salah satu kendala yg dihadapi merupakan apa yg ingin dikomunikasikan pemasar belum tentu dipersepsikan oleh konsumen misalnya yg diperlukan sang pemasar. Tantangan terbesar pada memanajemeni merek adalah bagaimana caranya supaya apa yg kita pikirkan (sebagai pemasar) serta ingin kita sampaikan pada konsumen dapat dipersepsikan sinkron menggunakan yang kita inginkan. Aspek terpenting menurut merek berada dipikiran konsumenlah yang bekerja buat memengaruhi keputusan konsumen dan memberi manfaat yang sangat besar bagi pemasar. 

Perusahaan wajib terus menerus mengelola portofolio mereknya supaya tetap mampu bersaing dalam merebut hati konsumen buat menggunakan produk yg dihasilkan buat itu Menurut Hermawan Kartajaya pada mengelola portofolio merek suatu perusahaan wajib : 
  • Memutuskan dulu berapa pasar yg akan dimaki sesuaikan dengan kemampuan, daya saing serta aspirasinya. 
  • Merek adalah sebuah nama yg kelak harus anda populerkan untuk dibangun sampai seberapa jauh 
  • Pertemukan kedua hal tadi. Tujuannya buat pencapaian tujuan usaha pada rangka pembangunan perusahaan. 
(Hermawan Kartajaya,2004)

Strategi mempertahankan merek
Citra sebuah merek bisa menurun hal ini haruslah diwaspadai oleh perusahaan, kegagalan layanan (service failure) wajib segera diimbangi menggunakan program perbaikan layanan (service recovery program) karena jika pelanggan mengalami ketidak puasan pada penggunaan produk mereka akan sangat mudah untuk berpaling ke pesaing 

Merek misalnya halnya intangible asset yang lain memang sangat ringkih, merek wajib dibangun dan dijaga berdasarkan waktu ke waktu tapi karena suatu insiden tertentu merek sanggup amblas seketika. Perusahaan yg memiliki ekuitas merek yg kuat bisa habis dalam satu malam. Ada semacam ledakan disruptive yg sanggup memusnahkan bangunan merek tuntas sampai ke akar-akarnya. Sebuah merek mampu mangkat dikarenakan merek tadi sudah nir memiliki integritas serta dapat dipercaya. Inilah sisi gelap ekuitas merek. Dalam penurunan sebuah merek Mannie Jackson memiliki tiga prinsip buat menyelamatkan merek yang telah terlanjur merosot yaitu : 
  • Produk wajib direinvented agar balik relevan 
  • Konsumen wajib sebagai sentra perhatian 
  • Organisasi wajib dirombak agar benar-benar berorientasi bisnis 
(Hermawan Kartajaya 2004), selain tiga prinsip tersebut Mennie Jackson menerapkan prinsip Ed Spencer pada menaikan merek yang sedang merosot yaitu: 
1. Ciptakan kultur tanggung jawab 
2. Pikirkan bagaimana memanfaatkan ketika, 
3. Jangan puas dengan hasil tahun kemarin, 
4. Lihatlah potensi orang lain 
5. Dan pikirkan selalu bahwa bos senatiasa bersama kita
(Hermawan kartajaya 2004). Merek yg telah merosot bisa dihidupkan balik asal berpegang pada visi yang jelas. 

MANAJEMEN PEMASARAN KONSEP DAN STRATEGI

Manajemen Pemasaran Konsep Dan Strategi 
Pengertian Manajemen Strategis
Definisi manajemen strategi dari David (2006 : 6) adalah sebagai seni serta ilmu buat memformulasikan, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi bisa mencapai tujuannya. Seperti tersirat pada definisi, manajemen strategis berfokus dalam mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produk/operasi, penelitian serta pengembangan, serta sistem keterangan computer buat mencapai tujuan organisasi.

Selanjutnya Pearce serta Robinson (2008 : lima) mendefinisikan Manajemen strategis menjadi satu set keputusan dan tindakan yg membentuk formulasi dan impelementasi planning yg dirancang buat meraih tujuan suatu perusahaan/organisasi.

Perencanaan adalah tindakan awal dalam aktifitas manajerial setiap organisasi. Perencanaan strategis merupakan instrumen kepemimpinan serta suatu proses. Sebagai suatu proses, beliau memilih apa yang dikehendaki suatu organisasi dimasa depan dan bagaimana usaha mencapainya. Seperti yang ditegaskan sang Steiss yg disadur sang Salusu (2006 : 500) bahwa perencanaan strategis sebagai komponen menurut manajemen strategis bertugas untuk memperjelas tujuan serta sasaran, memilih banyak sekali kebijaksanaan, terutama dalam memperoleh dan mengalokasikan sumber daya dan membangun suatu panduan pada menerjemahkan kebijaksanaan organiasi.

Manfaat Manajemen Strategis
Perencanaan menjadi salah satu fungsi menurut manajemen yang pertama mempunyai peranan yang sangat penting. Dengan perencanaan yg rupawan, sebuah organisasi akan memiliki arah dan langkah yg kentara.

Dengan menggunakan manajemen strategis sebagai suatu kerangka kerja untuk menyelsesaikan setiap perkara strategis di pada organisasi, maka para pemimpin organisasi diajak buat berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik. Ada beberapa manfaat yg diperoleh organisasi jika menerapkan manajemen strategis, yaitu :
1) Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
2) Membantu organisasi mengikuti keadaan pada perubahan-perubahan yg terjadi
3) Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4) Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi pada lingkungan yang semkin beresiko
5) Aktifitas pembuatan taktik akan menaikkan kemampuan organisasi buat mencegah keluarnya perkara dimasa mendatang
6) Keterlibatan karyawan/anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka dalam tahap pelaksanaannya
7) Aktifitas tumpang tindih akan dikurangi
8) Keengganan buat berubah dari karyawan/anggota organisasi akan dapat dikurangi

Analisis Lingkungan Eksternal
Menurut Porter yang dikutip oleh Umar (2005) Lingkungan eksternal dibagi kedalam 2 katagori yaitu lingkungan makro serta lingkungan industri. Penjelasan ke 2 katagori eksternal yakni menjadi berikut :

1) Lingkungan Makro
Elemen-elemen yang terdapat pada lingkungan ini memberikan dampak yg nir langsung pada perusahaan. Elemen-elemen yg perlu diperhatikan adalah menjadi berikut :

a) Elemen Perekonomian
Perekonomian berkaitan dengan bagaimana orang atau bangsa menghasilkan, mendistribusikan, dan mengonsumsi berbagai barang serta jasa. Perusahaan perlu memperhatikan sejauh mana perekonomian bisa menghipnotis perusahaan/organisasi berdasarkan segi upah tenaga kerja, inflasi, perpajakan, pengangguran, serta harga barang yg dikelola.

b) Elemen Politik serta Legal
Situasi politik, perpolitikan, serta perkara sah sangat terkait menggunakan keberlangsungan perusahaan buat jangka panjang. Situasi perpolitikan yang kondusif menaruh ketenangan bagi para organisasi/pelaku bisnis.

c) Elemen Sosial-Budaya
Kondisi sosial yang dimaksud merupakan misalnya syarat demografi, perilaku, gaya hayati, tata cara istiadat, serta norma dari orang-orang eksternal perusahaan. Begitupula dari kondisi budaya seperti ekologis, demografis, religious, pendidikan dan etnis.

d) Elemen Lingkungan Teknologi
Ilmu serta pengetahuan manusia terus berkembang dari waktu ke saat. Ini menciptakan teknologi juga berkembang pesat. Teknologi tidak hanya mencakup penemuan-inovasi yg baru saja, namun jua meliputi cara-cara pelaksanaanya atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan, merupakan teknologi menaruh suatu citra yang luas mencakup mendesain, membentuk, dan mendistribusikan.

2) Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri akan lebih menunjuk dalam aspek persaingan pada-mana usaha perusahaan berada. 

a) Ancaman Pelaku Bisnis Baru
Masuknya perusahaan menjadi pendatang baru akan menyebabkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada.

b) Ancaman Produk Substitusi
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri eksklusif akan bersaing pula menggunakan produk pengganti.

c) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Pembeli ini umumnya mampu memaksa perusahaan buat menurunkan harga atau menuntut mempertinggi kualitas produk/jasa, dan mengadu perusahaan dengan kompetitornya.

d) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Bila pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka semakin kurang menarik industrinya.

e) Persaingan Dalam Industri

Persaingan dalam industri akan menghipnotis kebijakan serta kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoly, perusahaan memiliki kekuatan yang relatif akbar buat mensugesti pasar. Sedangkan dalam pasar persaingan sempurna umumnya akan memaksa perusahaan sebagai follower termasuk pada hal harga produk.

Analisis Lingkungan Internal
Secara garis akbar, aspek-aspek lingkungan internal perusahaan yg hendaknya diamati bisa ditinjau menurut beberapa pendekatan, yakni sebagai berikut :

1) Pendekatan Fungsional
Pada pendekatan ini, pegkatagorian analisis internal seringkali diarahkan pada pasar dan pemasaran, kondisi keuangan dan akunting, produksi, asal daya manusia, dan struktur organisasi serta manajemen.

2) Pendekatan Rantai Nilai (Value Chains)
Analisis dengan pendekatan Rantai Nilai didasarkan dalam serangkaian kegiatan yang berurutan menurut sekumpulan kegiatan nilai (value activities) yang dilaksanakan buat mendesain, menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan mendukung produk dan jasa mereka dalam perusahaan yang terdiri berdasarkan satu SBU saja.

Analisis SWOT
Menurut David (2006), buat menganalisis penentuan taktik sebagai jelas, ada sembilan macam matriks yang bisa dipakai yakni menjadi berikut :
a. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
b. Matriks Internal Factor Evalution (IFE)
c. Matriks Competitive Profile (CP)
d. Matriks SWOT
e. Matriks Strategic Position and Action Evalution (SPACE)
f. Matriks Internal-Exsternal (IE)
g. Matriks Boston Consulting Group (BCG)
h. Matriks Grand Strategy
i. Matriks Quantitative Strategies Planning (QSP)

Pengertian Pemasaran 
Definisi pemasaran dari Gitosudarmo (2001 : 1) merupakan suatu aktivitas yg mengusahakan agar produknya yg dipasarkan dapat diterima dan disenangi oleh pasar.

Kemudian berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Stanton yg disadur sang Swastha (2001 : 6), pemasaran adalah sistem keseluruhan pada aktivitas bisnis yg ditujukan buat merencanakan, memilih harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang serta jasa yg dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada juga pembeli potensial.

Pengertian Manajemen Pemasaran
Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler (2000 : 9), manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan aplikasi konsepsi, penentuan harga, kenaikan pangkat serta distribusi barang, jasa serta gagasan buat membangun pertukaran dengan kelompok target yang memenuhi tujuan pelanggan serta organisasi.

Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2000), Bauran pemasaran merupakan suatu perangkat pemasaran yg bisa dipakai oleh perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran pada sasaran pasarnya.

Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau aktivitas yg merupakan inti menurut sistem pemasaran perusahaan yaitu product, price, promotion, place, disingkat menjadi 4P.
1) Product (produk)
2) Price (harga)
3) Promotion (kenaikan pangkat )
4) Place (loka/saluran distribusi)

Strategi Pemasaran
Berikut taktik pemasaran menurut unsur-unsur bauran pemasaran merupakan menjadi berikut :

1) Strategi produk
Dalam bahasan ini akan diuraikan proses pengembangan dan pemasaran produk-produk baru dihubungkan menggunakan tujuh tahap daur hidup suatu produk. Ketujuh termin siklus hidup produk tersebut adalah :

a) Membangkitkan dan menyaring konsep atau gagasan
Produk-produk baru dimulai berdasarkan gagasan atau konsep. Tahap pertama pada mengembangkan produk baru meliputi membangkitkan dan menyarig konsep atau gagasan.

b) Perencanaan serta pengembangan produk
Dalam tahap ini mencakup penilaian yg lebih mendalam, perencanaan, dan pengembangan konsep produk yg lolos berdasarkan proses penyaringan konsep atau gagasan.

c) Uji pemasaran atau stimulasi pasar
Dalam tahapan ini, reaksi konsumen terhadap produk diselidiki. Produk-produk diuji pasar pada wilayah tertentu buat menentukan potensi penjualannya. Uji pasar ini berdasarkan pada sampel mini dari sebagian rakyat konsumen potensial.

d) Tahap komersialisasi atau pengenalan
Tahap ini adalah tahap akhir dari proses pengembangan produk baru serta adalah termin awal dari daur hayati produk. Sasaran primer dalam produk ini adalah menciptakan konsumen mengetahui produk tersebut serta mencoba membelinya.

e) Tahap pertumbuhan pasar
Dalam tahap pertumbuhan, penjualan produk mulai meningkat secara cepat serta produk tadi mulai member sedikit laba. Pasar semakin luas disebabkan semakin meningkatnya pembelian ulang sang pembeli sebelumnya dan pembeli-pembeli baru pada jumlah akbar yang ditentukan sang para pembeli sebelumnya.

f) Tahap kejenuhan atau kedewasaan
Dalam tahap kejenuhan, pertumbuhan penjualan mulai berkurang atau melambat dan semakin usang semakin mendekati pertumbuhan nol. Kebanyakan konsumen yg pernah melakukan pembelian produk mungkin akan melanjutkan pembelian produk tadi, atau mungkin mulai mencoba produk merek lainnya.

g) Tahap penurunan atau penghapusan produk
Dalam tahap ini, pasar produk nir normal lagi serta penjualan mulai turun secara cepat atau drastis. Dalam tahap ini produk mungkin dapat dihapus atau tidak diproduksi lagi.

2) Strategi harga
Terdapat tiga hal penting yang menghipnotis strategi harga yaitu sebagai berikut:
a) Karakteristik konsumen
b) Karakteristik perusahaan
c). Karakteristik persaingan
3) Strategi saluran distribusi

Pilihan pasar, segmentasi pasar, serta sasaran pasar sangat terkait menggunakan saluran distribusi. Dalam saluran pribadi, pabrikasi atau perusahaan menjual secara pribadi kepada pemakai akhir. Dalam saluran nir langsung, pabrik atau perusahaan menggunakan satu atau lebih mediator buat menjual produk ke pemakai akhir. Jenis-jenis mediator pemasaran, yaitu :
a) Perantara
b) Agen
c) Perwakilan perusahaan
d) Pedagang besar
e) Pengecer
f) Pedagang perantara
g) Agen penjualan
h) Distributor atau perantara
i) Dealer
j) Pemborong
4) Strategi promosi
a) Periklanan
b) Promosi penjualan
c) Publisitas
d) Penjualan personal

MANAJEMEN PEMASARAN KONSEP DAN STRATEGI

Manajemen Pemasaran Konsep Dan Strategi 
Pengertian Manajemen Strategis
Definisi manajemen taktik dari David (2006 : 6) merupakan sebagai seni serta ilmu buat memformulasikan, mengimplementasi, serta mengevaluasi keputusan lintas fungsi yg memungkinkan organisasi bisa mencapai tujuannya. Seperti implisit dalam definisi, manajemen strategis serius dalam mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produk/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem liputan computer untuk mencapai tujuan organisasi.

Selanjutnya Pearce serta Robinson (2008 : lima) mendefinisikan Manajemen strategis sebagai satu set keputusan serta tindakan yang membentuk formulasi serta impelementasi rencana yg dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan/organisasi.

Perencanaan adalah tindakan awal pada aktifitas manajerial setiap organisasi. Perencanaan strategis merupakan instrumen kepemimpinan serta suatu proses. Sebagai suatu proses, ia menentukan apa yang dikehendaki suatu organisasi dimasa depan serta bagaimana bisnis mencapainya. Seperti yang ditegaskan oleh Steiss yg disadur sang Salusu (2006 : 500) bahwa perencanaan strategis menjadi komponen dari manajemen strategis bertugas buat memperjelas tujuan dan target, memilih berbagai kebijaksanaan, terutama pada memperoleh dan mengalokasikan asal daya serta menciptakan suatu pedoman pada menerjemahkan kebijaksanaan organiasi.

Manfaat Manajemen Strategis
Perencanaan menjadi galat satu fungsi menurut manajemen yang pertama memiliki peranan yg sangat penting. Dengan perencanaan yang mengagumkan, sebuah organisasi akan memiliki arah serta langkah yg kentara.

Dengan menggunakan manajemen strategis sebagai suatu kerangka kerja untuk menyelsesaikan setiap kasus strategis di pada organisasi, maka para pemimpin organisasi diajak buat berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik. Ada beberapa manfaat yg diperoleh organisasi apabila menerapkan manajemen strategis, yaitu :
1) Memberikan arah jangka panjang yg akan dituju
2) Membantu organisasi mengikuti keadaan dalam perubahan-perubahan yang terjadi
3) Membuat suatu organisasi sebagai lebih efektif
4) Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi pada lingkungan yang semkin beresiko
5) Aktifitas pembuatan taktik akan menaikkan kemampuan organisasi untuk mencegah keluarnya kasus dimasa mendatang
6) Keterlibatan karyawan/anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka dalam tahap pelaksanaannya
7) Aktifitas tumpang tindih akan dikurangi
8) Keengganan buat berubah menurut karyawan/anggota organisasi akan dapat dikurangi

Analisis Lingkungan Eksternal
Menurut Porter yg dikutip oleh Umar (2005) Lingkungan eksternal dibagi kedalam 2 katagori yaitu lingkungan makro serta lingkungan industri. Penjelasan kedua katagori eksternal yakni menjadi berikut :

1) Lingkungan Makro
Elemen-elemen yang terdapat dalam lingkungan ini memberikan efek yg nir eksklusif dalam perusahaan. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan merupakan sebagai berikut :

a) Elemen Perekonomian
Perekonomian berkaitan menggunakan bagaimana orang atau bangsa memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi banyak sekali barang dan jasa. Perusahaan perlu memperhatikan sejauh mana perekonomian bisa mensugesti perusahaan/organisasi berdasarkan segi upah energi kerja, inflasi, perpajakan, pengangguran, serta harga barang yang dikelola.

b) Elemen Politik dan Legal
Situasi politik, perpolitikan, serta kasus sah sangat terkait menggunakan keberlangsungan perusahaan untuk jangka panjang. Situasi perpolitikan yg kondusif menaruh kenyamanan bagi para organisasi/pelaku usaha.

c) Elemen Sosial-Budaya
Kondisi sosial yang dimaksud merupakan seperti syarat demografi, perilaku, gaya hayati, adat norma, dan kebiasaan dari orang-orang eksternal perusahaan. Begitupula dari syarat budaya misalnya ekologis, demografis, religious, pendidikan dan etnis.

d) Elemen Lingkungan Teknologi
Ilmu serta pengetahuan manusia terus berkembang menurut waktu ke saat. Ini menciptakan teknologi juga berkembang pesat. Teknologi tidak hanya mencakup penemuan-penemuan yg baru saja, tetapi jua mencakup cara-cara pelaksanaanya atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan, merupakan teknologi memberikan suatu gambaran yang luas mencakup mendesain, menghasilkan, dan mendistribusikan.

2) Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan pada-mana bisnis perusahaan berada. 

a) Ancaman Pelaku Bisnis Baru
Masuknya perusahaan menjadi pendatang baru akan menimbulkan sejumlah akibat bagi perusahaan yg telah ada.

b) Ancaman Produk Substitusi
Perusahaan-perusahaan yang berada pada industri tertentu akan bersaing pula dengan produk pengganti.

c) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Pembeli ini biasanya mampu memaksa perusahaan buat menurunkan harga atau menuntut menaikkan kualitas produk/jasa, dan mengadu perusahaan dengan kompetitornya.

d) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Bila pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka semakin kurang menarik industrinya.

e) Persaingan Dalam Industri

Persaingan pada industri akan mempengaruhi kebijakan serta kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan yg oligopoly, perusahaan memiliki kekuatan yang cukup akbar buat mempengaruhi pasar. Sedangkan pada pasar persaingan sempurna umumnya akan memaksa perusahaan sebagai follower termasuk pada hal harga produk.

Analisis Lingkungan Internal
Secara garis akbar, aspek-aspek lingkungan internal perusahaan yang hendaknya diamati dapat dipandang menurut beberapa pendekatan, yakni menjadi berikut :

1) Pendekatan Fungsional
Pada pendekatan ini, pegkatagorian analisis internal seringkali diarahkan pada pasar serta pemasaran, syarat keuangan serta akunting, produksi, sumber daya insan, dan struktur organisasi serta manajemen.

2) Pendekatan Rantai Nilai (Value Chains)
Analisis dengan pendekatan Rantai Nilai didasarkan dalam serangkaian aktivitas yg berurutan dari sekumpulan kegiatan nilai (value activities) yg dilaksanakan buat mendesain, menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan mendukung produk serta jasa mereka pada perusahaan yang terdiri dari satu SBU saja.

Analisis SWOT
Menurut David (2006), buat menganalisis penentuan strategi menjadi kentara, terdapat sembilan macam matriks yang dapat dipakai yakni menjadi berikut :
a. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
b. Matriks Internal Factor Evalution (IFE)
c. Matriks Competitive Profile (CP)
d. Matriks SWOT
e. Matriks Strategic Position and Action Evalution (SPACE)
f. Matriks Internal-Exsternal (IE)
g. Matriks Boston Consulting Group (BCG)
h. Matriks Grand Strategy
i. Matriks Quantitative Strategies Planning (QSP)

Pengertian Pemasaran 
Definisi pemasaran menurut Gitosudarmo (2001 : 1) merupakan suatu aktivitas yg mengusahakan agar produknya yang dipasarkan bisa diterima serta disenangi oleh pasar.

Kemudian menurut pengertian yg dikemukakan sang Stanton yang disadur sang Swastha (2001 : 6), pemasaran merupakan sistem holistik pada kegiatan usaha yg ditujukan buat merencanakan, memilih harga, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa yg dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yg ada juga pembeli potensial.

Pengertian Manajemen Pemasaran
Definisi manajemen pemasaran dari Kotler (2000 : 9), manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan serta aplikasi konsepsi, penentuan harga, kenaikan pangkat serta distribusi barang, jasa dan gagasan untuk membangun pertukaran dengan kelompok sasaran yg memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.

Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2000), Bauran pemasaran adalah suatu perangkat pemasaran yang bisa dipakai oleh perusahaan pada mencapai tujuan pemasaran dalam target pasarnya.

Bauran pemasaran adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti menurut sistem pemasaran perusahaan yaitu product, price, promotion, place, disingkat sebagai 4P.
1) Product (produk)
2) Price (harga)
3) Promotion (promosi)
4) Place (loka/saluran distribusi)

Strategi Pemasaran
Berikut strategi pemasaran menurut unsur-unsur bauran pemasaran adalah menjadi berikut :

1) Strategi produk
Dalam bahasan ini akan diuraikan proses pengembangan serta pemasaran produk-produk baru dihubungkan menggunakan tujuh tahap siklus hidup suatu produk. Ketujuh termin siklus hidup produk tadi merupakan :

a) Membangkitkan serta menyaring konsep atau gagasan
Produk-produk baru dimulai dari gagasan atau konsep. Tahap pertama dalam berbagi produk baru meliputi membangkitkan serta menyarig konsep atau gagasan.

b) Perencanaan dan pengembangan produk
Dalam termin ini mencakup evaluasi yang lebih mendalam, perencanaan, serta pengembangan konsep produk yang lolos dari proses penyaringan konsep atau gagasan.

c) Uji pemasaran atau stimulasi pasar
Dalam tahapan ini, reaksi konsumen terhadap produk diselidiki. Produk-produk diuji pasar di wilayah tertentu untuk menentukan potensi penjualannya. Uji pasar ini berdasarkan pada sampel mini menurut sebagian warga konsumen potensial.

d) Tahap komersialisasi atau pengenalan
Tahap ini adalah tahap akhir dari proses pengembangan produk baru dan adalah tahap awal berdasarkan daur hidup produk. Sasaran primer dalam produk ini merupakan menciptakan konsumen mengetahui produk tersebut serta mencoba membelinya.

e) Tahap pertumbuhan pasar
Dalam termin pertumbuhan, penjualan produk mulai meningkat secara cepat serta produk tersebut mulai member sedikit laba. Pasar semakin luas disebabkan semakin meningkatnya pembelian ulang oleh pembeli sebelumnya dan pembeli-pembeli baru pada jumlah akbar yang ditentukan oleh para pembeli sebelumnya.

f) Tahap kejenuhan atau kedewasaan
Dalam termin kejenuhan, pertumbuhan penjualan mulai berkurang atau melambat dan semakin usang semakin mendekati pertumbuhan nol. Kebanyakan konsumen yg pernah melakukan pembelian produk mungkin akan melanjutkan pembelian produk tadi, atau mungkin mulai mencoba produk merek lainnya.

g) Tahap penurunan atau penghapusan produk
Dalam tahap ini, pasar produk nir normal lagi dan penjualan mulai turun secara cepat atau drastis. Dalam tahap ini produk mungkin dapat dihapus atau tidak diproduksi lagi.

2) Strategi harga
Terdapat tiga hal krusial yang mempengaruhi strategi harga yaitu menjadi berikut:
a) Karakteristik konsumen
b) Karakteristik perusahaan
c). Karakteristik persaingan
3) Strategi saluran distribusi

Pilihan pasar, segmentasi pasar, serta sasaran pasar sangat terkait menggunakan saluran distribusi. Dalam saluran eksklusif, pabrikasi atau perusahaan menjual secara pribadi pada pemakai akhir. Dalam saluran tidak pribadi, pabrik atau perusahaan memakai satu atau lebih mediator buat menjual produk ke pemakai akhir. Jenis-jenis mediator pemasaran, yaitu :
a) Perantara
b) Agen
c) Perwakilan perusahaan
d) Pedagang besar
e) Pengecer
f) Pedagang perantara
g) Agen penjualan
h) Distributor atau perantara
i) Dealer
j) Pemborong
4) Strategi promosi
a) Periklanan
b) Promosi penjualan
c) Publisitas
d) Penjualan personal

PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN MENURUT AHLI

Pengertian Dan Fungsi Manajemen Keuangan Menurut Ahli
Manajemen keuangan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tadi (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva serta pemilihan sumber-sumber dana buat membelanjai aktiva tadi. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan memperolehnya menurut pada juga luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal menurut pasal kapital, bisa berbentuk hutang atau kapital sendiri.

Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut Bambang Riyanto (2001:4) manajemen keuangan bisa diartikan sebagai keseluruhan aktivitas yg bersangkutan menggunakan usaha buat mendapatkan dan memakai atau mengalokasikan dana tadi.

James C. Van Horne serta John M. Wachowichz (2005:tiga) mendefinisikan manajemen keuangan menjadi manajemen yang berkaitan dengan perolehan, pendanaan serta manajemen aktiva dengan beberapa tujuan generik sebagai latar belakang.

Mengacu dalam pengertian di atas, manajemen keuangan adalah alat buat mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Efisiensi serta efektifitas yang terbentuk dalam suatu perusahaan tentunya akan menaruh nilai tambah bagi perusahaan tersebut.

Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan bisa didefinisikan dari tugas serta tanggungjawab manajer keuangan. Tugas utama manajemen keuangan diantaranya mencakup keputusan tentang investasi, pembiayaan aktivitas usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, menggunakan demikian tugas manajer keuangan merupakan merencanakan buat memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut Bambang Riyanto (2001:10) masih ada 3 fungsi primer dalam manajemen keuangan antara lain yaitu:

Keputusan Investasi (investment Decision) 
Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang pada kelola sang perusahaan. Keputusan investasi ini meurpakan keputusan paling krusial diantara ketiga fungsi keputusan lainnya. Hal ini Lantaran keputusan investasi akan berpengaruh secara pribadi terhadap besarnya rentabilitas investasi serta genre kas perusahaan buat saat-ketika berikutnya. Dengan demikian keputusan investasi ini akan memilih holistik jumlah aktiva yg ada dalam perusahaan, komposisi menurut aktiva-aktiva tadi beserta tingkat risiko perusahaannya.

Keputusan pemenuhan kebutuhan dana 
Keputusan tentang kebutuhan dana bersangkutan menggunakan penentuan sumber dana yg akan digunakan, penentuan pertimbangan pembelanjaan yg terbaik atau penentuan struktur kapital yang optimal. Apakah perusahaan akan menggunakan sumber ekstern yg asal dari utang atau emisi obligasi atau dengan cara emisi saham baru, adalah aspek primer dari jenis keputusan tentang kebutuhan kebutuhan pemenuhan dana.

Keputusan Dividen 
Keputusan mengenai dividen bersangkutan menggunakan penentuan persentase berdasarkan laba netto yang akan dibayarkan menjadi “cash dividend”, penentuan “stock dividend” pembelian kembali saham. Keputusan tentang dividen ini sangat erat kaitannya dengan keputusan pemenuhan kebutuhan dana.