PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) membawa konsekuensi logispada upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran yg disesuaikan dengankarakteristik serta lingkungan lebih kurang sekolah. Proses belajar yang diperlukan melaluikurikulum ini bukan sekedar membahas materi dalam kitab -buku panduan pelajaranatau menginformasikan pengetahuan pada anak didik, melainkan menekankan padapemberian pengalaman secara eksklusif kepada murid untuk memahami tanda-tanda yangterjadi sebagai akibatnya dalam pelaksanaannya dibutuhkan strategi pembelajaran yangtepat.
Permasalahan umum pada proses pembelajaran artinya lebih poly dilakukan didalam kelas, kurang bervariasi, dan kurang memanfaatkan lingkungan sekitarsebagai asal belajar. Materi pelajaran disampaikan secara teoritik serta tidakberhubungan menggunakan kehidupan nyata. Proses pembelajaran tersebut menimbulkankecenderungan murid bersikap pasif. Dinamika serta hubungan dalam kelas jugabelum optimal. Akibatnya, penguasaan kompetensi masih rendah.
Oleh sebab itu perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas sebagai upayamemperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih berkualitas sehinggapenguasaan kompetensi anak didik semakin tinggi.
Penelitian tindakan merupakanperkembangan baru yang muncul pada tahun 1940-an menjadi keliru satu pendekatanpenelitian yg lahir di tempat kerja, tempat pada mana peneliti melakukanpekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Penelitian yg dilakukan pada tempatpeneliti bekerja atau beraktivitas adalah buat memperbaiki kinerja di mana sipeneliti bekerja tanpa wajib melakukan penelitian pada loka lain. Penelitian tindakanmerupakan penelitian yg bersifat pragmatis (mudah) tanpa wajib membutuhkanwaktu khusus. Penelitian tindakan dilakukan bersamaan waktu si peneliti sedangbekerja atau beraktivitas di tempat kerjanya, tanpa mengganggu secara berartipekerjaannya tersebut.
Perkembangan PTK di Indonesia
Perkembangan PTK diIndonesia masih relative belia. Pada tahun 1994-1995 proyek PGSD memprogramkanpenelitian kebijakan serta penelitian tindakan menggunakan topic ke-SD-an. Namun padawaktu itu belum ditekankan dalam penelitian tindakan kelas, karena PTK masihmerupakan “hal baru”. Kemudian pada tahun 1996-1997, proyek penelitian pengajar SDmemprogramkan penelitian tindakan kelas bagi dosen-dosen PGSD di seluruhIndonesia, bekerja sama menggunakan pengajar-pengajar Sekolah Dasar. Sejak saat itu, penelitiantindakan kelas mulai berkembang menjadi suatu penelitian kolaboratif pada dalamkelas menjadi upaya perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran.
Akhir-akhirini action research menjadipopuler dilakukan oleh para profesional pada upaya merampungkan perkara danpeningkatan mutu. Dengan demikian, actionresearch bermula dari suatu perkara yang terjadi pada suatuaktivitas eksklusif. Demikian pula halnya pada bidang pendidikan serta pengajaran.awal mulanya actionresearch yang dikembangkan oleh seseorang psikolog yg bernama KurtLewin yang dimaksudkan buat mencari penyelesaian terhadap sosial diantaranya;pengangguran, kenakalan remaja yg berkembang di rakyat dalam waktuitu. Action research dilakukandengan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu problema tersebut secarasistematis. Hasil kajian ini kemudian dijadikan dasar buat menyusun suaturencana kerja sebagai upaya buat mengatasi perkara tadi. Dalam prosespelaksanaan dan rencana kerja yg telah disusun, dilakukan suatu observasi danevaluasi yang hasilnya dipakai menjadi tambahkan buat melakukan refleksi atasapa yang terjadi terdapat ketika pelaksanaan. Hasil dari proses seleksi ini kemudianmelandasi upaya pemugaran serta penyempurnaan planning tindakan selanjutnya.
PengertianPenelitian Tindakan Kelas Menurut Para Ahli
Suharsimi (2007:dua)mendefinisikan penelitian tindakan kelas melalui paparan adonan definisi darikata "penelitian," "tindakan" dan "kelas."Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan . Memakai aturanmetodologi eksklusif buat memperoleh data atau liputan yg berguna untukmeningkatkan mutu suatu hal menarik minat serta krusial bagi peneliti. Tindakanadalah suatu mobilitas aktivitas yg sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yangdalam penelitian berbentuk rangkaian daur aktivitas. Kelas adalah sekelompoksiswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yg sama oleh pengajar. Jadi,Suharsimiberkesimpulan bahwa penelitiantindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap aktivitas belajar berupa sebuahtindakan, yg sengaja dimunculkan serta terjadi pada sebuah kelas secarabersama. Tindakan tadi diberikan sang pengajar atau denganarahan berdasarkan pengajar yang dilakukan sang siswa.
Suhardjono mendefinisikan penelitian tindakan kelas merupakan penelitiantindakan yang dilakukan di kelas menggunakan tujuan memperbaiki/ menaikkan mutupraktik pembelajaran. Rustam serta Mundilarto mendefinisikan penelitian tindakankelas merupakan sebuah penelitian yang dilakukan sang pengajar pada kelasnya sendiridengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secarakolaboratif serta partisipatif menggunakan tujuan buat memperbaiki kinerjanya sebagaiguru sebagai akibatnya output belajar murid bisa meningkat. Tim PGSM (1999)mendefinisikan penelitian tindakan kelas merupakan kajian yg bersifatreflektif oleh pelaku tindakan, ditujukan buat menaikkan kemantapanrasional menurut tindakan mereka, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yangdilakukan, dan memperbaiki praktik pembelajaran yg diselenggarakan.penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada bentuk proses pengkajian berdauratau siklik.
Dari beberapa definisi tadi pada atas, penelitian tindakan kelas dapatdidefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif denganmelakukan tindakan-tindakan tertentu buat memperbaiki dan menaikkan praktikpembelajaran pada kelas secara lebih berkualitas sehingga murid dapat memperoleh hasilbelajar yg lebih baik.
Oleh karenanya, penelitian tindakan kelas pula merupakan penelitianyang bersifat reparatif. Artinya, penelitian yg dilakukan buat memperbaikiproses pembelajaran supaya anak didik mampu mencapai output yg aporisma.
Komponen-komponen dalam suatu kelas yang dapat dikaji melalui penelitiantindakan kelas, menurut Suhardjono, mencakup:
1.Siswa, bisa dilihat objeknya saat anak didik yangbersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran dikelas/lapangan/laboratorium/ bengkel, waktu sedang asyik mengerjakan pekerjaanrumah pada malam hari, atau ketika sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah.
2.Guru, bisa ditinjau saat guru yg bersangkutansedang mengajar pada kelas, sedang membimbing murid-siswa yang sedangberdarmawisata, atau sedang mengadakan kunjungan ke tempat tinggal murid.
3.Materi pelajaran, dapat ditinjau ketika pengajar sedangmengajar atau menjadi bahan yang ditugaskan kepada anak didik.
4.Peralatan atau sarana pendidikan, bisa dicermatiketika pengajar sedang mengajar, dengan tujuan mempertinggi mutu hasil belajar,yg diamati adalah pengajar, anak didik, atau keduanya.
5.Hasil pembelajaran, merupakan produk yg harusditingkatkan, pasti terkait dengan tindakan unsur lain, yaitu prosespembelajaran, peralatan atau wahana pendidikan, guru, dan anak didik itu sendiri.
6.Lingkungan, baik lingkungan siswa pada kelas, sekolah,juga yang melingkungi murid pada rumahnya. Bentuk perlakuan atau tindakan yangdapat dilakukan merupakan membarui syarat lingkungan menjadi lebih aman.
7.Pengelolaan, merupakan kegiatan yang sedang diterapkandan bisa diatur/direkayasa pada bentuk tindakan. Unsur pengelolaan, yangjelas-kentara .merupakan mobilitas aktivitas sehingga mudah diatur dan direkayasadalam bentuk tindakan. Dalam hal ini yang digolongkan menjadi kegiatanpengelolaan contohnya cara pengelompokan siswa saat pengajar menaruh tugas,pengaturan jadwal, pengaturan tempat duduk siswa, penempatan papan tulis,penataan alat-alat milik murid, serta sebagainya.
KarakteristikPenelitian Tindakan Kelas.
MenurutSuyanto, bisa ditinjau menurut bentuk konkret kegiatan penelitian tindakan kelas itusendiri. Penelitian tindakan kelas memiliki ciri yang khas, yaituadanya "tindakan-tindakan eksklusif buat memperbaiki proses pembelajarandi kelas. Kemudian berdasarkan Suhardjono, mengajukan beberapa karakteristik penelitiantindakan kelas, yaitu:
1.Adanya tindakan (action).tindakan itu dilakukan pada situasi alami (bukan dalam laboratorium) danditujukan buat memecahkan pertarungan simpel. Tindakan tadi merupakansesuatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan eksklusif.
2.Penelitian tindakan kelasmerupakan aktivitas penelitian yang nir saja berupaya buat memecahkanmasalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. Penelitian tindakan kelasmerupakan bagian krusial dari upaya pengembangan profesional pengajar (tumbuhnyasikap profesional dalam diri guru) lantaran penelitian tindakan kelas mampumembelajarkan pengajar buat berpikir kritis dan sistematis, sanggup membiasakanmembelajarkan guru buat menulis dan membuat catatan.
3.Hal yg dipermasalahkanbukan dihasilkan dari kajian teoretis atau menurut output penelitian terdahulu,namun dari dari adanya perseteruan yang nyata dan aktual yg terjadidalam pembelajaran di kelas. Dengan kalimat Iain, penelitian tindakan kelasberfokus dalam kasus praktis bukan persoalan teoritis atau bersifat bebaskonteks.
4.Penelitian tindakan kelasdimulai menurut perseteruan yang sederhana, konkret, jelas, serta tajam mengenaihal-hal yang terjadi di pada kelas.
5.Adanya kerja sama(kerjasama) antara praktisi (pengajar, kepala sekolah, murid, serta lain-lain) danpeneliti dalam pemahaman, konvensi mengenai permasalahan, pengambilankeputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action).
6.Di samping itu, penelitiantindakan kelas dilakukan hanya apabila terdapat (a) keputusan grup dan komitmenuntuk pengembangan, (b) bertujuan meningkatkan profesionalisme guru, (c) alasanpokok: ingin tahu, ingin membantu, ingin menaikkan, dan (d) bertujuanmemperoleh pengetahuan dan/atau menjadi pemecahan kasus.
Mencermati uraian serta ilustrasi di atas,sesungguhnya dapat dikemukakan beberapa karakteristik inti dari penelitiantindakan kelas, yaitu:
1.Masalah dari menurut guru
2.Tujuannya memperbaikipembelajaran
3.Metode primer adalahrefleksi diri menggunakan permanen mengikuti kaidah-kaidah penelitian
4.Fokus penelitian berupakegiatan pembelajaran
5.Guru bertindak sebagaipengajar serta peneliti.
KelebihanPenelitian Tindakan Kelas
Ada sejumlah kelebihan penelitian tindakan kelas apabila dilaksanakan menggunakan baik,yaitu sebagai berikut.
1.Kerjasama menggunakan sahabat sejawat dalam penelitiantindakan kelas bisa mengakibatkan rasa mempunyai. Kerjasama ini memberikan wahanauntuk membangun grup dasar yg baru pada antara para guru dan mendoronglahirnya rasa keterkaitan di antara mereka buat saling tukar pikiran dan salingmemberikan masukan dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran masing-masingyang selama ini dilakukan. Pengajar akan menjadi saling termotivasi satu sama laindengan adanya kerjasama atau diskusi menggunakan sahabat sejawat buat memperbaikiproses pembelajarannya. Apalagi, jika output diskusi dengan sahabat sejawat itumampu membuat perbaikan yang konkret pada proses pembelajaran dan hasilbelajar siswanya.
2.Kerjasama pada penelitian tindakan kelas mendorongberkembangnya pemikiran kritis serta kreativitas pengajar. Melalui hubungan dandiskusi dengan sahabat sejawat atau peneliti menurut perguruan tinggi kependidikanatau orang lain pada melakukan penelitian tindakan kelas, pengajar itu akan dapatmenemukan serta membuatkan kesadaran bahwa setiap insan mempunyai kekurangan dankelebihan. Dengan cara demikian itu, guru akan dapat menerimadirinya sendiri secara lumrah. Melalui diskusi dengan sahabat sejawat ataupeneliti berdasarkan perguruan tinggi kependidikan, guru akan dapat melihat lebihbanyak cara memandang masalah, lebih poly saran-saran dan pemikiran untukpenyelesaian perkara pembelajaran yg dihadapi, lebih poly analisis dankritikan terhadap planning tindakan yg diajukan. Situasi keterbukaan sepertiini dapat mendorong berkembangnya pemikiran kritis dan kreativitas pada diriguru.
Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas
Selain memiliki sejumlah kelebihan-kelebihan seperti sudah dipaparkan pada atas,penelitian tindakan kelas, sebagaimana pula jenis penelitian lainnya, jugamengandung beberapa kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagaiberikut:
1.Kurang mendalamnya pengetahuan dan keterampilan dalamteknik-teknik dasar penelitian tindakan dalam pihak peneliti. Akibatnya, paraguru pada umumnya kurang tertarik buat melakukan penelitian sebagai akibatnya menjadikurang akrab dengan aktivitas penelitian atau bahkan cenderung mengalamikesulitan buat melakukan penelitian. Kondisi semacam ini jika dibiarkanberlarut-larut kentara tidak menguntungkan posisi para guru pada melakukan penelitiantindakan kelas.
2.Tidak gampang menemukan serta merumuskan kasus yanghendak diteliti. Karena pengajar kebanyakan selalu bekerja menggunakan kegiatan rutinpembelajaran dan jarang melakukan penelitian, maka tidak jarang pengajar mengalamikesulitan dalam menemukan serta merumuskan kasus yang hendak diteliti.
3.Tidak gampang mengelola saat antara aktivitas rutin yangsekaligus dilakukan dengan kegiatan penelitian. Karena penelitian tindakankelas memerlukan komitmen guru menjadi peneliti untuk terlibat dalam prosesnya,maka faktor saat ini bisa menjadi kendala yg berfokus.
4.Keengganan atau bahkan kesulitan buat melakukanperubahan. Pada umumnya, orang enggan, merasa berat, atau bahkan menentangterhadap perubahan karena perubahan berarti kerja keras.
Sumber: