PELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK

 PELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian Tindakan Kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai aktivitas pembelajaran.  Ada 5 tahapan aplikasi PTK antara lain: (1) pengembangan penekanan kasus, (2) perencanaan tindakan perbaikan, (tiga) pelaksanaan tindakan pemugaran, observasi dan interpretasi, (4) analisis dan refleksi,  serta (5) perencanaan tindak lanjut. Berikut ini daur PTK :

1.  Penetapan fokus kasus penelitian   (Pra PTK) 
  • Merasakan adanya masalah
Pertama-tama yang harus dimiliki pengajar adalah perasaan ketidakpuasan terhadap praktik pembelajaran yg  selama  ini  dilakukannya.  Manakala  pengajar merasa  puas  terhadap  apa  yang  dia  lakukan  pada  kelasnya, meskipun sebenarnya masih ada poly kendala, sulit kiranya bagi pengajar buat memunculkan masalah yg akan memicu dimulainya sebuah PTK.
  • Identifikasi kasus PTK
Bertanyalah  kepada diri sendiri misalnya : Apa yg sedang terjadi kini ?, Apakah yang terjadi itu  mengandung konflik?, Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?.  Bila pertanyaan tersebut ada  pada  pikiran,  maka  langkah  selanjutnya  menyebarkan  beberapa  pertanyaan  seperti:  saya berkeinginan  memperbaiki  ...,  berapa  siswa  yang merasa  kurang  puas tentang ...,  aku menentukan  untuk mengujicobakan gagasan ... Dan seterusnya.

  • Analisis masalah
Setelah  mengidentifikasi  sejumlah  perkara,  maka  selanjutnya  dilakukan  analisis  terhadap masalah masalah  tersebut.  Dalam  hal  ini,  akan  ditemukan  permasalahan  yang  sangat  mendesak  buat  diatasi. Hal yang perlu diperhatikan yaitu: pilih masalah yang dirasa penting oleh guru serta murid atau topik yg melibatkan  pengajar,  jangan  memilih  kasus  yg  berada  diluar  kemampuan  atau  kekuasaan  pengajar,  pilih serta tetapkan perseteruan yang skalanya cukup kecil dan terbatas,  serta  usahakan buat bekerja secara
kolaboratif.

2.  Perencanaan tindakan 
a.  Menentukan solusi tindakan perbaikan
Beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  melilih  tindakan  pemugaran  yaitu:  tindakan  yg  dipilih berdasarkan  hasil  kajian  agar  alternatif  tindakan  memiliki  landasan  kuat  dan  mantap  secara konseptual;  tindakan pemugaran berorientasi pada proses pembelajaran meliputi suatu taktik, model, pendekatan, metode,  atau  teknik  tertentu;  tindakan yang  dipilih  dikuasai  sang pelaku  tindakan  pada pelaksanaan proses pembelajaran menurut teori, temuan, kajian, atau pengembangan sebelumnya; tindakan pemugaran dipertimbangkan, dikaji ulang, serta dievaluasi berdasarkan segi relevansinya dengan tujuan, kelaikan, dan keterlaksanaannya; dan pilih alternatif tindakan dan mekanisme implementasi yg dievaluasi paling menjanjikan namun masih tetap pada jangkauan kemampuan pengajar.

b.  Merumuskan masalah

Rumuskan  perkara  secara  lebih  jelas,  khusus,  serta  operasional.  Perumusan  kasus  yang  kentara  akan membuka peluang buat tetapkan tindakan perbaikan atau cara lain solusi yang perlu dilakukannya, jenis  data  yang  perlu  dikumpulkan,   prosedur  perekamannya,  serta  cara  menginterpretasikannya. Masalah dirumuskan  pada  bentuk  pertanyaan. Contohnya:   apakah  penerapan  pembelajaran  koperatif Type STAD akan menaikkan proses serta output belajar IPA di kelas 5B SD Negeri dua Merauke?
c.  Merumuskan hipotesis tindakan
Bentuk  rumusan  hipotesis  tindakan  menyatakan  ”kita  percaya  tindakan  kita  akan  merupakan suatu solusi  yg  bisa  memecahkan  konflik  yg  diteliti”,  dirumuskan  dalam  bentuk  pernyataan. Contohnya: penerapan pembelajaran koperatif  Type STAD  dapat  menaikkan proses serta output belajar IPA pada kelas 5B SD Negeri dua Merauke.
d.  Analisis kelaikan hipotesis tindakan
Analisis  kelaikan  dilakukan  buat  mengetahui  situasi  riil  dibandingkan  situasi  ideal  yg dijadikan rujukan.  Guru  hendaknya  realistis  dalam  menghadapi  kenyataan  keseharian  di  sekolah  dalam melaksanakan  tugasnya.  Beberapa  hal  yg  perlu  diperhatikan  antara  lain:  apakah  pengajar  memiliki kemampuan dan komitmen buat melaksanakan PTK, apakah tindakan berpengaruh negatif pada siswa, apakah  fasilitas  serta  wahana  pendukungnya  tersedia,  dan  apakah  iklim  belajar  pada  kelas  atau  sekolah mendukung terlaksananya PTK.
e.  Menetapkan judul
Judul PTK minimal menggambarkan kasus, tindakan, dan subjek penelitian secara spesifik, diusahakan berkisar  15 istilah,  misalnya:  Penerapan  pembelajaran  koperatif  Type  STAD  buat  menaikkan  proses serta hasil belajar IPA pada kelas 5B Sekolah Dasar Negeri 2 Merauke.
f.  Persiapan tindakan
Persiapan yang dilakukan dalam melaksanakan PTK diantaranya:
  1. Membuat  skenario  pembelajaran  yang  berisikan  langkah-langkah  yg  dilakukan  pengajar  di  samping bentuk-bentuk aktivitas yg dilakukan murid dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang sudah direncanakan.
  2. Mempersiapkan fasilitas serta sarana pendukung yang diharapkan di kelas, seperti  lbr observasi, lembar kerja siswa, gambar-gambar, serta indera-alat peraga 
  3. Mempersiapkan  cara  merekam  dan  menganalisis  data  tentang  proses  serta  hasil  tindakan pemugaran.
  4. Melakukan  simulasi  pelaksanaan  tindakan  perbaikan  buat  menguji  keterlaksanaan  rancangan, sehingga  bisa  menumbuhkan  dan  mempertebal  kepercayaan   diri  dalam  pelaksanaannya  yg sebenarnya.  Sebagai  aktor  PTK,  guru  wajib   terbebas  menurut  rasa  takut  gagal  serta  takut  berbuat kesalahan.

3.  Pelaksanaan tindakan dan observasi interpretasi
a.  Pelaksanaan tindakan
Guru  melaksanakan  skenario  tindakan  perbaikan  yg  telah  direncanakan  pada  situasi   aktual.  Pada ketika  yang  bersamaan  kegiatan  pelaksanaan  ini  pula  dilakukan  menggunakan  kegiatan  observasi  dan interpretasi dan diikuti dengan kegiatan refleksi.
b.  Observasi serta interpretasi
Mengamati  serta  merekam  segala  peristiwa  serta  kegiatan  yg  terjadi  selama  tindakan  perbaikan berlangsung dengan atau tanpa indera bantu.  Observasi dalam kegiatan PTK bisa dibedakan  adanya 4 metode  observasi  yaitu  observasi  terbuka,  observasi  terfokus,  observasi  terstruktur,  serta  observasi sistematik.  Dalam  pelaksanaannya,  para  pelaksana  PTK  perlu  secara  jeli  dan  kreatif  memodifikasi metode-metode  observasi  agar  memenuhi  harapan  baik  menurut  segi  mutu  data  yg  dapat  dihasilkan maupun dari segi kelaikan implementasinya.
c.  Diskusi balikan
Diskusi balikan  bermanfaat optimal bila  diberikan tidak lebih dari 24 jam selesainya observasi, digelar dalam suasana yg saling mendukung dan tidak saling menyalahkan, bertolak dari rekaman data yg dibuat  oleh  pengamat,  diinterpretasikan  secara  bersama-sama  oleh  aktor  tindakan  dan  pengamat berdasar  kerangka  pikir  tindakan  pemugaran,  dan   pembahasan  mengacu  kepada  penetapan  target dan pengembangan taktik perbaikan buat menentukan perencanaan berikutnya.
4.  Analisis serta refleksi 
a.  Analisis data
Analisis  data  adalah  proses  menyeleksi,  menyederhanakan,  memfokuskan,  mengabstrak-sikan, mengorganisasikan  data  secara  sistematis  dan  rasional  buat  menampilkan  bahan-bahan  yang  bisa dipakai buat menyusun jawaban terhadap tujuan PTK.
Analisis  data  dilakukan  3  termin:  reduksi  data,  gambaran  data  serta  penyimpulan.  Reduksi  data adalah proses penyederhanaan yg dilakukan melalui seleksi, pemfokusan, serta pengabstraksian data mentah sebagai kabar yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana pada bentuk paparan naratif, representatif tabular termasuk dalam format matriks, representatif grafis dan sebagainya. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari menurut hidangan data yang telah terorganisir  tersebut  pada  bentuk  pernyataan  kalimat  serta/atau  formula  yang  singkat  dan  padat  namun mengandung pengertian luas.
b.  Refleksi
Refleksi dalam PTK merupakan upaya buat mengkaji apa yg sudah dan/atau nir terjadi, apa yang sudah dihasilkan atau yg belum berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yg sudah dilakukan. Hasil refleksi akan digunakan untuk memutuskan langkah lebih lanjut pada upaya mencapai tujuan PTK. Atau menggunakan  kata  laian,  refleksi  adalah  pengkajian  terhadap  keberhasilan  atau  kegagalan  dalam pencapaian tujuan sementara serta buat menentukan tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir yang mungkin ditetapkan dalam rangka pencapaian banyak sekali tujuan.
5.  Perencanaan tindak lanjut  

     Hasil analisis dan refleksi akan memilih apakah tindakan yg telah dilaksanakan sudah bisa mengatasi perkara atau belum. Jika hasilnya belum memuaskan atau masalahnya belum selesai, maka dilakukan perbaikan lanjutan menggunakan memperbaiki tindakan perbaikan sebelumnya, apabila perlu, menggunakan menyusun tindakan  perbaikan  yg  betul-benar   baru  buat  mengatasi  masalah  yg  ada.  Jika  pada  siklus  ke  2 permasalahannya  telah  selesai  (memuaskan),  maka  tidak  perlu  dilanjutkan  dengan  daur  ke  tiga, tetapi  apabila  siklus  ke  2  masalahnya  belum  selesai,  maka  perlu  dilanjutkan  dengan  siklus  ke  3  dan seterusnya.
   Jadi,  suatu  daur  pada  PTK  tidak  bisa  ditentukan  lebih  dahulu  jumlahnya,  karena  diubahsuaikan  dengan hakekatnya pertarungan yg kebetulan sebagai pemicunya.  Dapat dikatakan, poly sedikitnya jumlah daur  pada  PTK  itu  tergantung  pada  terselesaikannya  perkara  yg  diteliti  serta  munculnya  faktor-faktor lain yang berkaitan menggunakan masalah itu.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK BAGI GURU

1.  Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

       Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau  Classroom Action Research  (CAR)  adalah suatu bentuk kajian  reflektif  sang  peneliti  (pelaku  tindakan),  yg  dilakukan  buat  menaikkan  kemampuan  rasional tindakannya  pada  melaksanakan  tugas,  memperdalam  pemahaman  atas  tindakan-tindakan  itu,  dan memperbaiki syarat-kondisi aplikasi praktik-praktik pembelajaran (Tim pelatih proyek PGSM, 1999:lima).dalam  aplikasi  PTK,  peneliti  (pelaku  tindakan)  selalu  melakukan  kajian  sistematis  reflektif  selama penelitian buat memperbaiki kondisi pembelajaran yg terjadi di dalam kelasnya.  Peneliti dalam hal ini adalah  guru  itu  sendiri.  Hasil  penelitian  tindakan  dipakai  sendiri  sekalipun  nir  tertutup  kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak lain yang membutuhkan.
      Dalam  PTK,  guru  ikut  bertanggung  jawab  dan  berperan  serta  aktif  buat  membuatkan pengetahuan  serta  keterampilannya  melalui  tindakan  yg  dilakukan  terhadap  proses  pembelajaran  yg dikelolanya.  PTK  dibutuhkan  berpengaruh   langsung  dalam  memicu  perubahan  konduite  pengajar  dalam mengelola pembelajaran yang dibangun sendiri yang akan menghasilkan personal theory atau theory-in-use.
       PTK  dilakukan  buat  menuntaskan  bermacam-macam  permasalahan  yang  timbul  di  pada kelas/sekolah misalnya menaikkan motivasi belajar, menerapkan aneka macam macam metode pembelajaran, membuatkan  kegiatan  laboratorium,  membuatkan  bentuk  pekerjaan  tempat tinggal ,  membuatkan bentuk-bentuk  karya  ilmiah,  menyebarkan  pendekatan-pendekatan  baru  buat  pencapaian  belajar, menerapkan  berbagai  pendekatan  buat  memenuhi  kebutuhan  individual  anak didik  yang  berbeda-beda  dan sebagainya.

2.  Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas [PTK]
Prinsip penelitian tindakan kelas antara lain:
  1. Pekerjaan  utama  pengajar  adalah  mengajar,  apapun  metode  PTK  yang  dilakukan,  hendaknya  tidak mengganggu pekerjaanya sebagai pengajar.
  2. Merupakan perkara yg cukup merisaukan guru buat segera diatasi guna memberikan layanan yang terbaik pada siswa
  3. Pelaksanaan  PTK  harus  diketahui  oleh  ketua  sekolah  melalui  surat  ijin  meneliti  dan   disosialisasikan kepada rekan-rekan pengajar 
  4. Metodologi  yang  dipakai  harus  terpercaya  sehingga  guru  dapat  merumuskan  hipotesis, mengembangkan  taktik  yg  dapat  dilaksanakan  pada  situasi  kelasnya,  serta  memperoleh  data  yg bisa digunakan buat menjawab hipotesis yang dikemukakannya.
  5. Metode  pengumpulan  data  tidak  menuntut  ketika  yang  hiperbola  sehingga  berpeluang  mengganggu proses pembelajaran. 
  6. Penyelenggaraan PTK harus selalu konsisten, peduli terhadap mekanisme, etika, dan alamiah (dilaksanakan sesuai alokasi saat serta tidak merubah jadwal pelajaran yg ada)
  7. Dilakukan sesuai menggunakan kaidah-kaidah kajian  ilmiah  serta  dilaporkan hasilnya sesuai menggunakan tata krama penyusunan karya tulis akademik.
3.  Manfaat Penelitian Tindakan Kelas [PTK]
Manfaat bagi pengajar yg melakukan PTK diantaranya:
  • Mengembangkan  inovasi pembelajaran.  Dalam inovasi pembelajaran, guru selalu mencoba mengganti,memodifikasi,  serta  menaikkan  gaya  mengajarnya  agar  ia  sanggup  melahirkan  gaya  serta  model pembelajarn yang sesuai menggunakan tuntutan kelasnya. Guru setiap tahun  akan selalu berhadapan dengan siswa yg berbeda. Karena itu, jika guru melakukan PTK dari persoalannya sendiri, serta menghasilkan pemecahannya sendiri, maka secara tidak pribadi ia telah terlibat dalam penemuan pembelajaran. 
  • Meningkatan  profesionalisme  pengajar.  Dalam  PTK,  guru  ditantang  buat  terbuka  pada pengalaman  serta proses-proses  baru.  Dengan  demikian,  tindakan-tindakan  dalam PTK merupakan  pendidikan  bagi  guru dan secara tidak eksklusif dapat menaikkan keprofesionalan mereka dalam proses pembelajaran di kelas.
4.  Keunggulan Dan Kelemahan PTK

    Hingga  sekarang,  PTK  masih  mendapat  pro  dan  kontra  berkaitan  menggunakan  kelayakan  jenis penelitiannya, terutama bila diperbandingkan dengan penelitian formal, karena  hasil penelitiannya berguna bagi  dimensi  simpel  pada  situasi  tertentu,  namun  secara  tidak  pribadi memperbaiki  pembelajaran  serta ilmu pengetahuan.
      Keunggulan PTK  antara lain:  praktis serta eksklusif relevan buat situasi yang aktual;  menyediakan kerangka  yg  teratur  dan  terjadwal  untuk  pemecahan  masalah  atau  pengembangan  pembelajaran; dari dalam observasi yg konkret dan obyektif, bukan menurut pada pendapat subyektif;  fleksibel serta  adaptif  yaitu  mengadakan  perubahan-perubahan  selama  dalam  masa  penelitian  serta  mengorbankan kontrol  demi  kepentingan  inovasi;  dan  sarana  inovasi  pembelajaran  dan  kepakaran  atau  profesionalisme guru
       Adapun  Kelemahan PTK  antara lain:  kurang tertib ilmiah karena validitas internal dan eksternalnya lemah,  tujuan  penelitiannya  bersifat  situasional,  sampelnya  terbatas  sehingga  kurang  representatif serta kontrol terhadap variabel bebas sangat sedikit, serta hasilnya tidak dapat digeneralisasi

PRINSIPPRINSIP PTK PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PRINSIP-PRINSIP PTK [PENELITIAN TINDAKAN KELAS], Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran,  Action Research berkembang menjadi classroom Action Research (CAR) = Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat berguna bagi guru buat menaikkan proses dan kualitas atau output pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru bisa menemukan penyelesaikan bagi kasus yang terjadi pada kelasnya sendiri, serta bukan di kelas pengajar yang lain. Tentu saja dengan menerapkan aneka macam ragam teori serta teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu, menjadi peneliti simpel, PTK dilaksanakan bersamaan guru melaksanakan tugas utama yaitu mengajar pada pada kelas, tidak perlu wajib meninggalkan anak didik. Dengan demikian, PTK adalah suatu penelitian yg inheren pada guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual yang dialami sang guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, dibutuhkan guru mempunyai peran ganda, yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti
1.Tindakandan pengamatan pada proses penelitian yang dilakukan nir boleh menggangguatau Mengganggu aktivitas utama, contohnya bagi guru nir boleh sampaimengorbankan aktivitas atau proses belajar mengajar. Menurut Hopkins (1993:57-61), pekerjaan primer guru merupakan mengajar, dan apapun metode PTK yangkebetulan diterapkan, seyogyanya nir berdampak mengganggu komitmen gurusebagai pengajar. Ada tiga hal yg dapat dikemukakan berkenaan dengan prinsippertama ini. Pertama,pada mencobakansesuatu tindakan pembelajaran yang baru, selalu terdapat kemungkinan bahwasetidak-tidaknya pada awal-awalnya hasilnya kurang memuaskan dari yangdikehendaki. Bahkan mungkin kurang menurut yg diperoleh dengan “cara lama ”Lantaran bagaimanapun tindakan perbaika tadi masih pada taraf dicobakan.pengajar harus menggunakan pertimbangan serta tanggung jawab profesionalnya dalammenimbang-nimbang : jalan keluar” yg akan mereka tempuh pada rangkamemberikan yg terbaik kepada anak didik. Kedua,iterasi menurut daur tindakan pula dilakukan dengan mempertimbangkanketerlaksanaan kurikulum secara holistik, khususnya berdasarkan segi pembentukanpemahaman yang mendalam yg ditandai sang kemampuan menerapkan pengetahuanyang dipelajari melalui analisis, sintesis serta penilaian berita, bukanterbatas dari segi tersampaikannya GBPP kepada anak didik dalam rukun saat yangtelah dipengaruhi. Ketiga,penetapansiklus tindakan pada PTK mengacu kepada penguasaan yg ditargetkan dalam tahapperancangan, dan sama sekali tidak mengacu pada kejenuhan informasisebagaimana lazim dipedomani pada proses iteratif pengumpulan data penelitiankualitatif.

2.Masalahguru. Masalah penelitian yg diusahakan sang pengajar seharusnya merupakan masalahyang cukup merisaukannya, serta berpijak menurut tanggung jawab profesionalnya. Gurusendiri harus memiliki komitmen ini jua diharapkan menjadi motivator intrinsikbagi guru buat “bertahan” dalam aplikasi kegiatan yg jelas-kentara menuntutlebih berdasarkan yang sebelumnya diperlukan dalam rangka aplikasi tugas-tugasmengajarnya secara rutin. Dengan kata lain, pendorong utama pelaksanaan PTKadalah komitmen profesional untuk memberikan layanan yang terbaik kepada anak didik.dilihat berdasarkan sudut pandang ini, desakan buat sekedar mengungkapkan utama bahasansesuai menggunakan GBPP dapat serta perlu ditolak karena alasan profesional yangdimaksud .

3.Tidak terlalu menyita ketika. Metodepengumpulan data yang digunakan nir menuntut saat yang hiperbola bagi guru,sebagai akibatnya berpeluang menggangu proses pembelajaran pada kelas. Dengan kata lain,sejauh mungkin wajib digunakan prosedur pengumpulan data yg bisa ditanganisendiri sang guru, ad interim guru tetap aktif berfungsi menjadi pengajar yangbertugas secara penuh. Sebagai gambaran, penggunaan tape recorder memang akan menghasilkanrekaman yang lengkap dibanding menggunakan perekaman manual, tetapi peningkatan waktuyang dibutuhkan buat mencermati data melalui pemutaran ulang mungkin akansegera terasa berlebihan. Oleh karena itu, dikembangkan teknik-teknik perekamanyang cukup sederhana, tetapi bisa membuat keterangan yg cukup signifikanserta dapat dipercaya.

4.Metode serta teknik yangdigunakan nir boleh terlalu menuntut berdasarkan segi kemampuan juga waktunya.

5.Metodologi yg digunakan harus terpola cermat, sehingga tindakandapat dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji pada lapangan.pengajar bisa membuatkan strategi yg dapat diterapkan pada situasi kelasnya,serta memperoleh data yg dapat digunakan buat “menjawab” hipotesis yang dikemukakanoleh karena itu, meskipun dalam dasarnya “terpaksa” memperbolehkan “kelonggaran– kelonggaran” namun penerapan asas – asas dasar jajak taan kaidah permanen harusdipertahankan.

6.Permasalahan atau topik yang dipilih wajib benar – benar nyata, menarik,sanggup ditangani, serta berada pada jangkauan kewenangan peneliti buat melakukanperubahan. Peneliti harus merasa terpanggil buat mempertinggi diri.

7.Peneliti harus tetap memperhatikan etika serta tata krama penelitian sertarambu – rambu aplikasi yg berlaku umum. Dalam penyelenggaraan PTK, guruharus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proseduretika yang berkaitan menggunakan pekerjaannya. Hal ini krusial ditekankan karenaselain melibatkan para anak didik, PTK juga hadir pada suatu konteksorganisasional, sehingga penyelenggaraannya pun harus mengindahkan rapikan kramakehidupan berorganisasi. Artinya, prakarsa PTK wajib diketahui oleh pimpinanlembaga, disosialisasikan pada rekan – rekan dalam forum terkait, dilakukansesuai menggunakan tata krama penyusunan karya tulis akademik, di samping tetapmengedepankan kemaslahatan subjek didik.

8.Kegiatan penelitian tindakan dalam dasarnya harus adalah gerakan yangberkelanjutan ( on – going ), karena skope peningkatan serta pengembangan memangmenjadi tantangan sepanjang saat. Meskipun kelas, sekaligus mata pelajaranmerupakan cakupan tanggung jawab bagi seseorang guru, tetapi pada pelaksanaan PTKsejauh mungkin harus digunakan classroom exceeding perspective dalam artipermasalahan nir dilihat terbatas dalam konteks kelas dan / atau matapelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara holistik.perspektif yg lebih luas ini akan terlebih – lebih lagi terasa urgensinya,apabila pada suatu PTK, terlibat lebih berdasarkan seseorang peneliti. Dapat jugadilakukan kolaborasi pada antara 2 atau lebihguru pada satu sekolah dan / atau pengajar berdasarkan sekolah lain, termasuk dosen LPTK.

CONTOH ARTIKEL PTK MAPEL IPA SEKOLAH DASAR

Abstrak : Penelitianini dilakukan menggunakan pembelajaran secara individu dan kelompok.tujuanpenelitian ini merupakan buat menaikkan pemahaman danprestasi siswa dalam mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya pada benda dengan menggunakanalat peraga ilmiah.penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada 3 siklus, menggunakan tahapan planing,ackting,observing danreflekting dalam setiap siklusnya. Hasil penelitian tindakan kelas disimpulkan bahwa penggunaan alatperaga ilmiah dapat mempertinggi pemahaman dan prestasi sisw pada materipengaruh gaya dalam benda mata pelajaran IPA. Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1)Dalampembelajaran guru harus menggunakan aneka macam macam indera peraga supaya siswa dapatmemahami materi menggunakan baik.(2) Dalam pembelajaran guru perlumempersiapkan perangkat pembelajaran menggunakan baik, sebagai akibatnya pelaksanakan  pembelajaran bisa efektif dan efisien.(3)Kesulitan-kesulitan anak didik dalam tahu materi itumenjadi tanggung jawab guru bagaimanan caranya agar siswa sanggup mendapat materidengan optimal.
 
Kata Kunci : Alat Peraga, Pemahaman Materi Gaya, Hasil Belajar
Abstract : This research was conducted with individual and group learning. The purpose of this study was to improve understanding and student achievement in science subjects material effect on the body style using scientific props. Classroom action research conducted in three cycles, the planing stage, ackting, observing and reflekting in each cycle. Results of action research concluded that the use of scientific props can increase understanding and achievement sisw the influence of a force on the material science subjects. Furthermore, researchers recommend: (1) In lessons teachers should use a variety of props for students to understand the material well. (2) In lessons teachers need to prepare properly learning device, so that the implementation of a learning can be effective and efficient. (tiga) The difficulties of the students to understand the material it is the responsibility of teachers bagaimanan way that students are able to receive optimal material

Keywords: Viewer tool, Understanding of Materials Style, Learning Outcomes

PENDAHULUAN

Denganperkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dan saran dan pendapat para gurumaka pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan aneka macam pendekatansehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA yakni: menyajikan berbagaifakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman siswa baik dirumah maupun pada sekolah. Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi perkara bagisiswa kelas IV SDNegeri 3 Tarub UPTD Pendidikan Kecamatan Tawangharjo. Terbukti dalam satu kelas menurut 42 siswa yg memperoleh nilai 67 keatas 20 anak, siswa yang lainnya hanya menerima 60 kebawah.oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan pemugaran pembelajaranmelalui penelitian tindakan kelas buat menaikkan pemahaman serta prestasisiswa dan buat memenuhi unsur pengembangan profesi berkelanjutan guru.
Guru atausiswa selalu mengharapkan setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasilbelajar yang baik. Pengajar pada menyampaiakan materi mengharapkan murid bisa memahamisetiap materi yg diajarkan, sebagai akibatnya memperoleh output belajar sinkron KKM, akan namun harapan-harapan itu nir selalu bisa terwujud dan masih masih ada murid yang kurang memahamipenjelasan guru. Ada anak didik yg nilainya selalu rendah, bahkan terdapat anak didik yangtidak sanggup mengerjakan soal atau apabila mengerjakan soalpun jawabannyaasal–asalan. Semua itu menerangkan bahwa guru wajib selalu mengadakan perbaikansecara terus menerus pada pembelajarannya, supaya kasus kasus kesulitanbelajar siswa bisa diatasi, sebagai akibatnya  hasil belajar anak didik mencapai tujuanyang diharapkan.
Masalah masalah yg dialami sang siswa dalampembelajaran tidak ada begitu saja, namun ada factor faktor penyebabnya. Apabila guru bisa mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah yangdialami sang anak didik , maka guru tadi akan bisa melakukanpenanganan–penanganan yang sempurna dalam memecahkan kasus pembelajarannya.
Sejujurnya penggunaan alat peraga untuk pembelajaranIPA di Sekolah Dasar sporadis bahkan hampir tidak pernah digunakan sang pengajar-guru SD,padahal alat peraga itu terdapat. Akhirnya indera peraga itu hanya jadi pajangankantor  atau tersimpan rapi di lemari. Alat peraga IPA tidak perlu mahal,kita bisa menemukannya di sekitar kita misalnya kebun sekolah, sawah, sungai,dan semua yang kita lihat pada alam raya ini.  Oleh karenanya tugas Penelitian Tindakan Kelas yg saya laksanakanini menggunakan cara menerapkan“ Penggunaan Alat Peraga Lingkungan Untuk Meningkatkan  Kemampuan Siswa dalam Kompetensi Dasar Menyimpulkan output percobaan bahwa gaya (dorongan atautarikan) bisa membarui gerak suatu benda pada SDNegeri 3 Tarub KecamatanTawangharjo Kabupaten Grobogan”.
Berdasarkan Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 20 menyatakanPerencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaanpembelajaran yg memuat sekurang-skurangnya tujuan pembelajaran , bahan ajar,metode pedagogi, asal belajar, dan evaluasi hasil belajar.
Permasalahannya pada melakukanproses pembelajaran siswa-siswi belum optimal , sebagai akibatnya dalam pembelajaran hasilnyadibawah KKM sekolah. Hal ini ditimbulkan dalam pembelajaran penggunaan alatperaganya belum optimal.
Berdasarkan fenomena tersebut makapeneliti mencoba melakukan observasi output belajar anak didik dengan tindak lanjutmemberikan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga alamiah yang mudah dijumpai oleh anak-anak sebagai akibatnya bisa mengexplore kemampuan dan daya ingatsiswa.
Alat peraga pada mengajar memegangperanan penting sebagai indera bantu buat membangun proses belajar mengajarIPA yang efektif (Sujana, 2002 : 99). “Dalam kaitannya buat meningkatan hasilbelajar IPA, eksistensi indera peraga jelas mempunyai efek terhadap hasilbelajar siswa. Beberapa fungsi / manfaat indera peraga pada pedagogi IPA,yaitu :
a)Memperjelasinformasi atau pesan pembelajaran pada pembelajaran IPA.
b)Memotivasibelajar murid dalam pembelajaran IPA.
c)Memberivariasi dalam pedagogi IPA.
Siswa lebih cepat serta mudahmemahami pelajaran bahan ajar IPA.
Denganadanya indera peraga, anak-anak akan lebih poly mengikuti pelajaran dengangembira, sebagai akibatnya minatnya dalam mempelajari IPA semakin akbar. Anak akansenang, terangsang, tertarik serta bersikap positif terhadap pedagogi IPA.  Menurut Sujana, 2002: 99). Poly ragamjenis indera peraga IPA yang bisa digunakan pada pembelajaran IPA pada Sekolah Dasar.alat peraga dicermati berdasarkan jenis alat bisa digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:

a)Mediaaudio, yaitu indera perga yang didengar
b)Mediavisual, yaitu alat peraga yang bisa dilihat
c)Mediaaudio visual, yaitu alat peraga yg bisa didengar serta dilihat
Selain itu alat peraga dari dipandang darisumbernya dapat digolongkan sebagai dua yaitu: (a) Alat peraga alamiah (Natural),yaitu alat peraga yg sinkron menggunakan benda aslinya di alam. (b) Alat peragabuatan (Artificial), yaitu alat peraga output modifikasi atau menirubenda aslinya.
Dalam belajar sangat diperlukanya kegiatan, tanpaaktivitas aktivitas belajar dan mengajar tak mungkin berlangsung secara baik,keberhasilan siswa pada belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannyaselama proses pembelajaran. Menurut Rohani (2004) ”aktivitas belajar dilakukanoleh kegiatan fisik dan psikis. Aktivitas fisik merupakan siswa giat aktifdengan anggota badan. Siswa mendengarkan, mengamati, memeriksa, mengingat,menguraikan serta sebagainya. Sedangkan kegiatan psikis adalah jiwanya, sepertiberpikir, mengingat serta lain-lain”. Menurut Oemar Hamalik (2001: 175)”menyampaikan penggunaan kegiatan besar nilainya pada pembelajaran, sebabdengan melakukan kegiatan pada proses belajar murid bisa mencari pengalamansendiri, memupuk kerjasama yang serasi dikalangan siswa, anak didik bisa berhubungan menrut minat serta kemampuannya sendiri, murid dapat menyebarkan pemahamandan berfikir kritis, bisa membuatkan semua aspek langsung anak didik, suasanabelajar menjadi hayati sebagai akibatnya aktivitas yg dilakukan selama pembelajaranmenyenangkan bagi anak didik”. Dengan demikian, aktivitas belajar yang dimaksuddalam penelitian ini merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa setelahmengamati aktivitas pembelajaran yg pada lakukan oleh pengajar dalam KBM, kemudiansiswa berlatih dengan alat peraga yang sama yang dipakai sang guru. Indikatorkeberhasilan aktivitas belajar pada penelitian ini merupakan
1)Kemauan anak didik buat mendapat pelajaran sudahmenunjukkan peningkatan.

2)Perhatian siswa telah baik dalam memperhatikanpelajaran yg disampaikan oleh guru.

3)Siswa aktif dalam pembelajaran.

Dua pertiga dari holistik murid sudah beranimengajukan pertanyaan danb pendapat.
Menurut Oemar Hamalik, (2008:36)“Belajar adalahmodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is difinedas the modification or strengthening of behavior through experience)”.menurut Slameto, (2003:dua) “Berpendapat Secara psikologis belajar merupakansuatu proses perubahan tingkah laris sebagai output interaksi denganlingkungannya pada memenuhi kebutuhan hidupnya”. Perubahan-perubahan tersebutakan nyata pada seluruh aspek tingkah laris. Winataputra (2002) “belajar adalahproses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan. Seseorangdikatakan belajar apabila pikiran serta perasaannya aktif”. Contohnya : siswabertanya, anak didik menjawab pertanyaan, anak didik diskusi, dll. Sedangkan Surya(2001), “beropini bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh perilakusecara keseluruhan. Proses perilaku tersebut mencakup beberapa pola dasar,yaitu: generalisi, diskriminasi, pembentukan serta penghapusan”. Dari pendapatpara ahli tadi bisa disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatanyang sengaja dilakukan individu buat memperoleh perubahan tingkah laku yangbaru secara holistik. Sebagai output latihan pengalaman individu sendiridalam interaksinya menggunakan lingkungan yg ditandai menggunakan adanya perubahantingkah laris.
Surya, (2001), ”beropini bahwa output belajarditandai menggunakan perubahan tingkah laris. Prinsip ini mengandung makna bahwaperubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yg mencakup seluruh aspek tingkahlaku dan bukan hanya satu atau 2 saja. Perubahan tingkah laris meliputiaspek-aspek kognitif, afektif”. Selama output proses pembelajaran belum baik,latihan aneka macam cara wajib diupayakan supaya menjadikan hasil yg baik. Hasilproses pembelajaran tidak hanya mengenai kecerdasan (kognitif), akan tetapi jugakepribadian dan ketrampilan” Nasution, (2002). Dari uraian disimpulkan bahwahasil belajar merupakan suatu hasil belajar yang sudah dicapai sang siswasetelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar tersebut diwujudkandalam bentuk nilai angka juga alfabet yg ditulis dalam buku laporan nilaiatau rapor yang diberikan selesainya selesai mengikuti tes.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakanmulai dari perencanaan hingga menggunakan seminar output penelitian kurang lebihempat bulan lebih. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis danJumat lantaran disesuaikan jadwal pelajaran Kelas IV. Subjek penelitian dalampenelitian tindakan ini adalah siswa-siswi SD Negeri 3 Tarub Kelas IV TahunPelajaran 2015/2016 semester II. Subjek penelitian ini berjumlah 42 orang yangterdiri dari pria sebanyak 20 orang dan perempuan sebanyak 22 orang


Demikian mengenai contoh Artikel PTK Mapel IPA SD bisa bermanfaat dalam penyusunan bapak/mak

PENGERTIAN SUPERVISI AKADEMIK

Pengertian Supervisi Akademik 
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran buat mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik nir terlepas dari penilaian kinerja pengajar pada mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi mudah penilaian kinerja guru dalam pengawasan akademik adalah melihat kondisi konkret kinerja pengajar buat menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di pada kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh pengajar serta murid di pada kelas?, kegiatan-kegiatan mana berdasarkan holistik kegiatan pada dalam kelas itu yg bermakna bagi pengajar dan murid?, apa yg sudah dilakukan oleh guru pada mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru serta bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh warta mengenai kemampuan pengajar dalam mengelola pembelajaran. Tetapi satu hal yg perlu ditegaskan di sini, bahwa sesudah melakukan penilaian kinerja berarti selesailah pelaksanaan pengawasan akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan acara pengawasan akademik serta melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.

1. Tujuan serta fungsi pengawasan akademik
Tujuan pengawasan akademik di antaranya merupakan membantu guru menyebarkan kompetensinya, membuatkan kurikulum, membuatkan gerombolan kerja pengajar, serta membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987). Gambar tiga tujuan pengawasan akademik sebagaimana dapat dipandang pada gambar di bawah ini.

Segitiga tujuan supervisi akademik

Supervisi akademik merupakan galat satu (fungsi mendasar (essential function) pada holistik program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; serta Glickman, et al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi menjadi sumber liputan bagi pengembangan profesionalisme pengajar. 

2. Prinsip-prinsip pengawasan akademik
a. Mudah, merupakan mudah dikerjakan sinkron kondisi sekolah.
b. Sistematis, ialah dikembangan sesuai perencanaan acara supervisi yang matang dan tujuan pembelajaran.
c. Objektif, adalah masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
d. Realistis, adalah dari kenyataan sebenarnya. 
e. Antisipatif, ialah bisa menghadapi masalah-perkara yang mungkin akan terjadi.
f. Konstruktif, merupakan berbagi kreativitas serta inovasi guru dalam membuatkan proses pembelajaran.
g. Kooperatif, adalah terdapat kolaborasi yg baik antara supervisor dan guru pada berbagi pembelajaran.
h. Kekeluargaan, merupakan mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam membuatkan pembelajaran.
i. Demokratis, artinya supervisor nir boleh mendominasi pelaksanaan pengawasan akademik.
j. Aktif, ialah pengajar dan supervisor wajib aktif berpartisipasi.
k. Humanis, ialah bisa menciptakan interaksi humanisme yang serasi, terbuka, amanah, ajeg, tabah, antusias, serta penuh humor 
l. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh Kepala sekolah).
m. Terpadu, merupakan menyatu menggunakan dengan acara pendidikan. 
n. Komprehensif, merupakan memenuhi ketiga tujuan pengawasan akademik di atas (Dodd, 1972).

A. Teknik Supervisi Akademik
Teknik pengawasan akademik terdiri atas dua macam, yaitu teknik pengawasan individual serta teknik pengawasan gerombolan .

1. Teknik supervisi individual
Teknik supervisi individual merupakan aplikasi pengawasan perseorangan terhadap pengajar. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seseorang pengajar sebagai akibatnya dari hasil pengawasan ini akan diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik supervisi individual terdiri atas lima macam yaitu kunjungan kelas, observasi kelas, rendezvous individual, kunjungan antarkelas, serta menilai diri sendiri. 

a. Kunjungan kelas
Kunjungan kelas merupakan teknik training guru sang ketua sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah buat menolong guru pada mengatasi kasus pada pada kelas. Cara melaksanakan kunjungan kelas merupakan sebagai berikut:
1) dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan dan masalahnya,
2) atas permintaan pengajar bersangkutan,
3) sudah mempunyai instrumen atau catatan-catatan, dan
4) tujuan kunjungan wajib kentara. 

Adapun tahapan kunjungan kelas mencakup: 
1) Tahap persiapan. Pada termin ini, supervisor merencanakan saat, target, serta cara mengobservasi selama kunjungan kelas. 
2) Tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. 
3) Tahap akhir kunjungan. Pada termin ini, supervisor bersama pengajar mengadakan perjanjian buat membicarakan hasil-output observasi. 
4) Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.
Teknik supervisi individual melalui kunjungan kelas harus memakai enam kriteria, yaitu memiliki tujuan-tujuan tertentu, menyampaikan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan pengajar, menggunakan instrumen observasi buat mendapatkan data yang obyektif, terjadi interaksi antara pembina dan yg dibina sebagai akibatnya mengakibatkan perilaku saling pengertian, aplikasi kunjungan kelas nir menganggu proses pembelajaran; serta pelaksanaannya diikuti menggunakan program tindak lanjut.

b. Observasi kelas 
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti pada kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran. 

Secara generik, aspek-aspek yg diobservasi merupakan usaha-usaha dan kegiatan pengajar-anak didik dalam proses pembelajaran, cara menggunakan media pedagogi, variasi metode, ketepatan penggunaan media menggunakan materi, ketepatan penggunaan metode dengan materi, serta reaksi mental para anak didik dalam proses belajar mengajar. 

Pelaksanaan observasi kelas ini melalui tahapan, yaitu persiapan, aplikasi, penutupan, evaluasi output observasi; serta tindak lanjut. Supervisor: 1) telah siap menggunakan instrumen observasi, 2) menguasai masalah serta tujuan pengawasan, serta tiga) observasi tidak mengganggu proses pembelajaran. 

c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual merupakan satu pertemuan, dialog, obrolan, dan tukar pikiran antara supervisor pengajar. Tujuannya adalah: 
1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi;
2) membuatkan hal mengajar yang lebih baik;
3) memperbaiki segala kelemahan serta kekurangan pada diri pengajar; dan menghilangkan atau menghindari segala prasangka.

Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis pertemuan (dialog) individual menjadi berikut
a. Classroom-conference, yaitu percakapan individual yg dilaksanakan pada pada kelas saat murid-siswa sedang meninggalkan kelas (istirahat).
b. Office-conference. Yaitu dialog individual yang dilaksanakan pada ruang ketua sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi menggunakan indera-indera bantu yang bisa digunakan buat memberikan penerangan pada pengajar.
c. Causal-conference. Yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu menggunakan guru
d. Observational visitation. Yaitu percakapan individual yang dilaksanakan sehabis supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.

Supervisor wajib berusaha menyebarkan segi-segi positif pengajar, mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya, memberikan pengarahan, dan melakukan kesepakatan terhadap hal-hal yang masih menyangsikan.

d. Kunjungan antar kelas
Kunjungan antar kelas merupakan guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di sekolah itu sendiri. Tujuannya merupakan untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran. Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas, yaitu:
1) wajib direncanakan;
2) guru-guru yang akan dikunjungi wajib diseleksi;
3) tentukan guru-guru yg akan mengunjungi;
4) sediakan segala fasilitas yg diperlukan;
5) supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yg cermat;
6) adakah tindak lanjut selesainya kunjungan antar kelas terselesaikan, misalnya dalam bentuk percakapan langsung, penegasan, serta pemberian tugas-tugas eksklusif;
7) segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, menggunakan menyesuaikan pada situasi dan syarat yg dihadapi;
8) adakan perjanjian-perjanjian buat mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

e. Menilai diri sendiri
Menilai diri merupakan penilaian diri yg dilakukan sang diri sendiri secara objektif. Untuk maksud itu diharapkan kejujuran diri sendiri. Cara menilai diri sendiri adalah sebagai berikut.
1) Suatu daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada anak didik-siswa buat menilai pekerjaan atau suatu aktivitas. Biasanya disusun pada bentuk pertanyaan baik secara tertutup maupun terbuka, dengan nir perlu menyebut nama.
2) Menganalisa tes-tes terhadap unit kerja.
3) Mencatat aktivitas murid-murid pada suatu catatan, baik mereka bekerja secara individu maupun secara grup.

2. Teknik Supervisi kelompok
Teknik supervisi grup adalah satu cara melaksanakan acara supervisi yang ditujukan dalam 2 orang atau lebih. Guru-pengajar yang diduga, sesuai menggunakan analisis kebutuhan, memiliki kasus atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yg sama dikelompokkan atau dikumpulkan sebagai satu/beserta-sama. Kemudian pada mereka diberikan layanan pengawasan sinkron menggunakan perseteruan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn (1961), terdapat 3 belas teknik supervisi grup yaitu kepanitiaan-kepanitiaan, kerja gerombolan , laboratorium serta kurikulum, membaca terpimpin, demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan, organisasi profesional, buletin supervisi, rendezvous guru, lokakarya atau konferensi kelompok

Tidak satupun pada antara teknik-teknik pengawasan individual atau grup pada atas yang cocok atau mampu diterapkan buat seluruh pembinaan guru di sekolah. Oleh karena itu, seseorang kepala sekolah harus bisa menetapkan teknik-teknik mana yg sekiranya mampu membina keterampilan pembelajaran seorang guru. Untuk tetapkan teknik-teknik pengawasan akademik yang tepat tidaklah gampang. Seorang ketua sekolah, selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang akan dibina, pula harus mengetahui karakteristik setiap teknik pada atas serta sifat atau kepribadian pengajar sebagai akibatnya teknik yang digunakan benar -benar sesuai dengan pengajar yang sedang dibina melalui pengawasan akademik. Sehubungan dengan kepribadian pengajar, Lucio serta McNeil (1979) menyarankan agar ketua sekolah mempertimbangkan enam faktor kepribadian pengajar, yaitu kebutuhan pengajar, minat pengajar, bakat pengajar, temperamen guru, perilaku guru, serta sifat-sifat somatic pengajar.

PENGERTIAN SUPERVISI AKADEMIK

Pengertian Supervisi Akademik 
Supervisi akademik adalah serangkaian aktivitas membantu pengajar mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran buat mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak terlepas berdasarkan evaluasi kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi mudah penilaian kinerja pengajar dalam pengawasan akademik merupakan melihat syarat nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, contohnya apa yang sebenarnya terjadi pada pada kelas?, apa yg sebenarnya dilakukan oleh guru dan anak didik pada pada kelas?, aktivitas-kegiatan mana dari holistik kegiatan di dalam kelas itu yg bermakna bagi pengajar serta siswa?, apa yg sudah dilakukan sang guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan pengajar dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh berita tentang kemampuan pengajar pada mengelola pembelajaran. Tetapi satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa selesainya melakukan penilaian kinerja berarti selesailah aplikasi pengawasan akademik, melainkan wajib dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program pengawasan akademik dan melaksanakannya menggunakan sebaik-baiknya.

1. Tujuan dan fungsi supervisi akademik
Tujuan pengawasan akademik pada antaranya adalah membantu pengajar berbagi kompetensinya, berbagi kurikulum, membuatkan kelompok kerja pengajar, serta membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987). Gambar 3 tujuan pengawasan akademik sebagaimana bisa ditinjau pada gambar di bawah ini.

Segitiga tujuan pengawasan akademik

Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar (essential function) pada holistik program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi menjadi asal kabar bagi pengembangan profesionalisme pengajar. 

2. Prinsip-prinsip pengawasan akademik
a. Mudah, artinya mudah dikerjakan sinkron kondisi sekolah.
b. Sistematis, merupakan dikembangan sinkron perencanaan program supervisi yg matang dan tujuan pembelajaran.
c. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
d. Realistis, merupakan menurut fenomena sebenarnya. 
e. Antisipatif, artinya bisa menghadapi perkara-masalah yang mungkin akan terjadi.
f. Konstruktif, artinya membuatkan kreativitas serta inovasi pengajar dalam mengembangkan proses pembelajaran.
g. Kooperatif, adalah terdapat kerja sama yang baik antara supervisor dan guru pada berbagi pembelajaran.
h. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, serta asuh dalam mengembangkan pembelajaran.
i. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan pengawasan akademik.
j. Aktif, ialah pengajar dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
k. Humanis, artinya bisa menciptakan interaksi kemanusiaan yang harmonis, terbuka, amanah, ajeg, tabah, antusias, serta penuh humor 
l. Berkesinambungan (pengawasan akademik dilakukan secara teratur serta berkelanjutan oleh Kepala sekolah).
m. Terpadu, adalah menyatu dengan dengan program pendidikan. 
n. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan pengawasan akademik di atas (Dodd, 1972).

A. Teknik Supervisi Akademik
Teknik pengawasan akademik terdiri atas dua macam, yaitu teknik pengawasan individual dan teknik supervisi grup.

1. Teknik supervisi individual
Teknik pengawasan individual merupakan aplikasi supervisi perseorangan terhadap guru. Supervisor di sini hanya berhadapan menggunakan seseorang guru sebagai akibatnya dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik pengawasan individual terdiri atas lima macam yaitu kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri. 

a. Kunjungan kelas
Kunjungan kelas merupakan teknik training pengajar oleh kepala sekolah buat mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah buat menolong guru pada mengatasi kasus pada dalam kelas. Cara melaksanakan kunjungan kelas adalah sebagai berikut:
1) menggunakan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan serta masalahnya,
2) atas permintaan pengajar bersangkutan,
3) telah memiliki instrumen atau catatan-catatan, dan
4) tujuan kunjungan harus kentara. 

Adapun tahapan kunjungan kelas meliputi: 
1) Tahap persiapan. Pada termin ini, supervisor merencanakan saat, target, serta cara mengobservasi selama kunjungan kelas. 
2) Tahap pengamatan selama kunjungan. Pada termin ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. 
3) Tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian buat menyampaikan hasil-output observasi. 
4) Tahap terakhir merupakan tahap tindak lanjut.
Teknik pengawasan individual melalui kunjungan kelas wajib menggunakan enam kriteria, yaitu memiliki tujuan-tujuan eksklusif, membicarakan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru, memakai instrumen observasi buat mendapatkan data yg obyektif, terjadi hubungan antara pembina dan yg dibina sebagai akibatnya menyebabkan sikap saling pengertian, pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses pembelajaran; serta pelaksanaannya diikuti dengan acara tindak lanjut.

b. Observasi kelas 
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti pada kelas. Tujuannya merupakan buat memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-kesulitan pengajar pada bisnis memperbaiki proses pembelajaran. 

Secara generik, aspek-aspek yg diobservasi merupakan bisnis-bisnis dan kegiatan guru-siswa pada proses pembelajaran, cara memakai media pedagogi, variasi metode, ketepatan penggunaan media dengan materi, ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan reaksi mental para anak didik pada proses belajar mengajar. 

Pelaksanaan observasi kelas ini melalui tahapan, yaitu persiapan, aplikasi, penutupan, penilaian output observasi; dan tindak lanjut. Supervisor: 1) sudah siap menggunakan instrumen observasi, 2) menguasai kasus dan tujuan supervisi, dan tiga) observasi nir mengganggu proses pembelajaran. 

c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual merupakan satu rendezvous, percakapan, obrolan, serta tukar pikiran antara supervisor pengajar. Tujuannya adalah: 
1) menaruh kemungkinan pertumbuhan jabatan pengajar melalui pemecahan kesulitan yg dihadapi;
2) berbagi hal mengajar yg lebih baik;
3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan dalam diri guru; dan menghilangkan atau menghindari segala prasangka.

Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis rendezvous (dialog) individual sebagai berikut
a. Classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas waktu siswa-siswa sedang meninggalkan kelas (istirahat).
b. Office-conference. Yaitu dialog individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, pada mana telah dilengkapi dengan alat-indera bantu yg dapat digunakan buat memberikan penjelasan dalam guru.
c. Causal-conference. Yaitu dialog individual yg bersifat informal, yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru
d. Observational visitation. Yaitu dialog individual yg dilaksanakan sehabis supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.

Supervisor wajib berusaha berbagi segi-segi positif guru, mendorong pengajar mengatasi kesulitan-kesulitannya, menaruh pengarahan, dan melakukan kesepakatan terhadap hal-hal yg masih mewaspadai.

d. Kunjungan antar kelas
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yg lain pada sekolah itu sendiri. Tujuannya merupakan buat menyebarkan pengalaman pada pembelajaran. Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas, yaitu:
1) wajib direncanakan;
2) pengajar-pengajar yang akan dikunjungi wajib diseleksi;
3) tentukan guru-guru yg akan mengunjungi;
4) sediakan segala fasilitas yg diharapkan;
5) supervisor hendaknya mengikuti acara ini menggunakan pengamatan yang cermat;
6) adakah tindak lanjut selesainya kunjungan antar kelas selesai, contohnya dalam bentuk percakapan langsung, penegasan, dan hadiah tugas-tugas eksklusif;
7) segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas pengajar bersangkutan, menggunakan menyesuaikan dalam situasi dan syarat yg dihadapi;
8) adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

e. Menilai diri sendiri
Menilai diri adalah evaluasi diri yang dilakukan sang diri sendiri secara objektif. Untuk maksud itu diperlukan kejujuran diri sendiri. Cara menilai diri sendiri adalah sebagai berikut.
1) Suatu daftar pandangan atau pendapat yg disampaikan kepada siswa-anak didik buat menilai pekerjaan atau suatu kegiatan. Biasanya disusun pada bentuk pertanyaan baik secara tertutup maupun terbuka, menggunakan tidak perlu menyebut nama.
2) Menganalisa tes-tes terhadap unit kerja.
3) Mencatat kegiatan anak didik-anak didik dalam suatu catatan, baik mereka bekerja secara individu juga secara kelompok.

2. Teknik Supervisi kelompok
Teknik pengawasan gerombolan merupakan satu cara melaksanakan acara supervisi yang ditujukan dalam dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai menggunakan analisis kebutuhan, memiliki perkara atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan sebagai satu/beserta-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan pengawasan sesuai dengan konflik atau kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn (1961), terdapat 3 belas teknik supervisi grup yaitu kepanitiaan-kepanitiaan, kerja grup, laboratorium dan kurikulum, membaca terpimpin, demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan, organisasi profesional, buletin supervisi, rendezvous guru, lokakarya atau konferensi kelompok

Tidak satupun pada antara teknik-teknik supervisi individual atau kelompok di atas yg cocok atau mampu diterapkan buat semua pelatihan pengajar pada sekolah. Oleh karena itu, seseorang kepala sekolah wajib mampu memutuskan teknik-teknik mana yg sekiranya sanggup membina keterampilan pembelajaran seseorang pengajar. Untuk tetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah. Seorang ketua sekolah, selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yg akan dibina, pula harus mengetahui ciri setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian pengajar sehingga teknik yang dipakai benar -benar sinkron menggunakan pengajar yang sedang dibina melalui supervisi akademik. Sehubungan menggunakan kepribadian guru, Lucio dan McNeil (1979) menyarankan agar ketua sekolah mempertimbangkan enam faktor kepribadian pengajar, yaitu kebutuhan pengajar, minat pengajar, talenta pengajar, temperamen guru, sikap guru, dan sifat-sifat somatic pengajar.

SOAL DAN KUNCI JAWABAN PRETEST PPG UNTUK GURU SD TAHUN 2018

Soal serta Kunci Jawaban Pretest PPG untuk Pengajar SD Tahun 2018

Soal serta Kunci Jawaban Pretest PPG untuk Pengajar SD Tahun 2018 - Bapak serta mak guru Sekolah Dasar (SD) yang kami hormati buat sedikit membantu menemukan pencarian materi soal Pretest PPG tahun 2018, berikut ini kami bagikan model soalnya, barangkali pula bisa digunakan sebagai bahan latihan mengerjakan soal-soal.

Contoh Soal PPG Guru Kelas Sekolah Dasar Tahun 2018


Kerjakan Soal Berikutini!


1. Seorang anak didik diminta untuk mengidentifikasimasalah yang mereka hadapi, kemudian perkara itu didiskusikan dalam grup untukmendapatkan solusinya.
Ilustasi ini berkaitan menggunakan perkembangan ....
A. Kemampuan kognitif
B. Kemampuan interaksional
C. Kemampuan integrasi diri
D. Kemampuan komunikatif

2. Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilahkognitif merupakan….
A. Kemampuan berkomunikasi
B. Kemampuan untukmemecahkan masalah
C. Kemampuan berinteraksi
D. Kemampuan buat mengintegrasikan diri

3. Kemampuan berfikir buat mengoperasikankaidah-kaidah logika akan tetapi masih terkait menggunakan obyek-obyek bersifat konkritmerupakan karakteristik-ciri kemampuan anak berusia
A. 0 - dua tahun
B. 2 -- 7 tahun
C. 7 -- 11/12 tahun
D. 11/12/ -- 14/15 tahun

4.menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe,gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA dan IPS menjadi media adalahsesuai menggunakan tahapan perkembangan berfikir anak yg dikenal sebagai tahapan
A. Anak memahamibilangan dan angka namun masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit(operasional konkrit)
B. Pengamatan danpenginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)
C. Dominasi pengamatanbersifat egosentris
D. Kemampuan mengoperasikankaidah logika yang nir terikat lagi menggunakan obyek yg bersifat konkrit(operasional formal)

5. Kemampuan siswa buat membina hubungan dankemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….
A. Kognitif
B. Sosial
C. Emosional
D. Moral

6. Seorang siswa selalu ingin mendominasidalam suatu gerombolan belajar. Dia tidak memberi kesmpatan anggota lain untukmengemukakan pendapat. Jika teman lain yg memimpin serta mengendalikan jalannyadiskusi, dia memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri.
Peserta didik tersebut mengalami konflik dalamperkembangan
A. Sosial-emosional
B. Kognitif
C. Moral
D. Spritual

7. Peserta didik telah mempunyai yang memilikimoralitas benar-benar diinternalisasikan serta tidak didasarkan padastandar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral cara lain , menjajakipilihan-pilihan, serta lalu menetapkan menurut suatu kode moral langsung.
Hal ini adalah contoh perilaku moral-spritual padatahapan ...
A. Penalaranpascakonvensional
B. Penalaran konvensional
C. Penalaran prakonvensional
D. Penalaran interkonvensional

8. Individu memandang apa yg diperlukan olehkeluarga, gerombolan , masyarakat dan bangsa dan setia mendukung anggaran socialbukan hanya untuk kenyamanan tetapi disadari menjadi sesuatu yg berharga.
Pernyataan tadi merupakan tahapan perkembanganmoral
A. Prakonvensional
B. Konvensional
C. Pascakonvensional
D. Interkonvensional

9. Memaksimalkan aktivitas ekstrakurikuler, melakukanrekreasi menggunakan guru, serta melakukan kegiatan informal lainnya mempunyai fungsiuntuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal ….
A. Mengemukakan gagasan
B. Mengaktualisasikan diri
C. penciptaan interaksi yang baik
D. Menformulasikan tindakan

10. Seorang siswa merasa kurang bersemangatpada jam usai pembelajaran. Dia bahkan lebih senang tinggal di sekolah sampaisore, petugas kebersihan sekolah hingga menyuruhnya pergi karena mataharihampir karam.
Peserta didik tadi dicurigai memiliki hambatanpengembangan potensi berupa faktor ....
A. Intelegensi serta kognitif
B. Budaya serta pembiasaan
C. Keluarga danlingkungan masyarakat
D. Emosional dan kepribadian

11. Seorang siswa sanggup mendengarkan informasiyang disampaikan oleh pengajar namun dalam saat ditanya ia nir mengerti apa yangia dengar. Peserta didik tersebut mengalami kesulitan/ gangguan belajar dalamhal ....
A. Kesulitan akademis
B. Gangguan simbolik
C. Gangguan nonsimbolik
D. Gangguan sosial

12. Perbedaan antara konseling serta wawancara terletakpada maksud dan tujuannya. Tujuan konseling adalah....
A. Membantu anak didik supaya dapat memecahkan masalahpribadinya
B. Menbantu siswa supaya bisa melakukan penyesuaiandiri dengan lingkungannya
C. Membantu siswa agardapat mengatasi kesulitan belajar
D. Membantu anak didik agar memperoleh liputan tertentu

13. Teori ini memandang belajar sebagai hasil daripembentukan hubungan antara rangsangan menurut luar (stimulus) serta balasan darisiswa (response) yg bisa diamati. Semakin sering hubungan (bond) antararangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah interaksi keduanya(law of exercise). Teori belajar yg dimaksud merupakan…
A. Behaviorisme
B. Humanistik
C. Sibernetik
D. Kontruktivisme

14. Di pada proses pembelajaran, para siswadihadapkan menggunakan situasi pada mana beliau bebas buat mengumpulkan data, membuatdugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukanketeraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum,membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini adalah penerapan teoribelajar….
A. Sibernetik
B. Humannistik
C. Behaviorisme
D. Konstruktivisme

15. Menurut teori ini, peranan pengajar dalam pembelajaranadalah menjadi fasilitator, motivator, dan memberikan pencerahan tentang maknakehidupan pada anak didik. Teori belajar ini berusaha tahu konduite belajar darisudut pandang pelakunya bukan berdasarkan sudut pandang pengamatnya. Teori belajar iniadalah ….
A. Humanistik
B. Konstruktivisme
C. Kognitivisme
D. Nativisme

16. Pada masa sekarang murid dituntut buat bisa belajarsetiap waktu serta mampu terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuanteknologi yg memungkinkan belajar jeda jauh pada jaringan atau online.pernyataan diatas sejalan menggunakan teori belajar ….
A. Sibernetik
B. Konstruktivisme
C. Behaviorisme
D. Kognitivisme
 Soal dan Kunci Jawaban Pretest PPG Guru SD tahun 2018
17. Pendapat yg menyatakan bahwa pengetahuan ataupengalaman yang baru dapat terkait menggunakan pengetahuan lama yang sudah terdapat didalam struktur kognitif seseorang merupakan teori belajar…
A. Behaviorisme
B. Konstruktivisme
C. Kognitivisme
D. Sibernatik

18. Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses danhasil belajar yang dibutuhkan dicapai oleh siswa sinkron dengankompetensinya dimuat pada:
A. Silabus
B. RPP
C. Silabus serta RPP
D. SKL

19. Komponen rancangan aplikasi pembelajaranterdiri dari....
A. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar,indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumberbelajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
B. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar,tujuan pembelajaran, indikator,materi, metode, media pembelajaran, sumberbelajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
C. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar,indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, asal belajar, mediapembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
D. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar,indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumberbelajar, penilaian, langkah-langkah pembelajaran

20. Silabus serta RPP sama-sama sebagai rencana prosespembelajaran, perbedaannya adalah menjadi berikut:
A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rppmengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar
B. Silabus bersumber dari baku isi dan standarlulusan, sedangkan RPP bersumber berdasarkan baku kompetensi lulusan
C. RPP dibentuk oleh setiap guru, sedangkan silabusdibuat sang tim guru
D. RPP serta silabus keduanya disusun sang setiap satanpendidikan.

21. Salah satu prinsip pada penyusunan rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah
A. Materi atau bahan ajar berbasis kompetensi
B. Pembelajaran didesain menggunakan berpusat padapeserta didik
C. RPP bersumber berdasarkan silabus
D. Alokasi saat sesuai dengan jadwal pada setiapsatuan pendidikan

22. Perhatikan beberapa komponen menurut RPP buat matapelajaran bahasa Indonesia merupakan menjadi berikut ......
1) Kompetensi dasar :Mengenal kegiatan bermusyawarah
2) Indikator : mengungkapkan dua ciri kegiatanbermusyawarah
3) Tujuan Pembelajaran : setelah aplikasi pemilihanketua kelas siswa dapat mengungkapkan dua ciri aktivitas musyawarah menggunakan benar
Berdasarkan komoponen-komponen RPP tadi prinsipdigunakan merupakan....
A. Memberikan umpan balik serta tindak lanjut
B. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
C. Memperhatikan disparitas individu peserta didik
D. Keterkaitan dan keterpaduan

23. Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitifdengan urutan berikut:
A. Ingatan; pemahaman, analisis, pelaksanaan, buatan,dan penilaian;
B. ingatan, pemahaman, pelaksanaan, analisis,síntesis, dan evaluasi
C. Ingatan, pemahaman, síntesis, pelaksanaan, analsis,serta evaluasi
D. Ingatan, pemahaman, analisis, pelaksanaan, evaluasi,dan, síntesis.

24. Taksonomi Anderson serta Krathwol menyempurnakantaksonomi Benjamin S. Bloom membuatkan ranah kognitif dengan urutan berikut:
A. Ingatan; pemahaman, analisis, pelaksanaan, buatan,dan penilaian;
B. Ingatan, pemahaman, pelaksanaan, analisis, síntesis
C. Ingatan, pemahaman, síntesis, pelaksanaan, analsis,serta evaluasi
D. ingatan, pemahaman, aplikasi,analisis, evaluasi,dan, mencipta.

25. Model pembelajaran yang mempunyai keunggulanantara lain; berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapisecara realistis, merangsang perkembangan kemajuan berfikir anak didik untukmenyelesaikan kasus yg dihadapi dengan tepat, merupakan….
A. Role Playing
B. Inquiry
C. Problem Solving
D. Picture and Picture

26. Faktor yg penting dipertimbangkan pengajar dalammelaksanakan diskusi pemecahan kasus proses pembelajaran merupakan:
A. Waktu yang tersedia buat melaksanakan diskusi
B. Rumusan perkara yg harus didiskusikan
C. Jumlah peserta didik yg mengikti pembelajaran
D. Motivasi belajar siswa
27. Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda pada….
A. Pencapaian baku kompetensi
B. Pencapaian kompetensi dasar.
C. Pencapaian tujuan pembelajaran
D. Pencapaian standar kelulusan

28. Apa yg paling tepat dilakukan guru, apabila seorangpeserta didik nir memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan ?
A. Menunjuk siswa lain buat menjawabpertanyaan tersebut
B. Memberikan kritik agar peserta didik berusahamenjawab walaupun salah
C. Menyederhanakan isi pertanyaan agar gampang dipahamipeserta didik
D. Menjawab sendiri pertanyaan tadi.

29. Prinsip sistematis menjadi keliru satu prinsippengembangan silabus ialah ....
A. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutanpenyajian materi pada silabus sesuai dengan taraf perkembangan fisik,intelektual, sosial, emosional, serta spritual siswa.
B. Adanya hubungan yg konsisten (ajeg, taat asas)antara kompetensi dasar, indikator, materi utama/pembelajaran, pengalamanbelajar, sumber belajar, serta sistem penilaian.
C. Cakupan indikator, materi utama/pembelajaran,pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem evaluasi relatif buat menunjangpencapaian kompetensi dasar.
D. Komponen-komponen silabus saling bekerjasama secarafungsional pada mencapai kompetensi.

30. Ciri-karakteristik kelas yang menggunakan pembelajaran CTLadalah sebagai berikut, kecuali....
A. Sharing dengan teman
B. Pengajar kreatif
C. Pengalaman nyata
D. Menggunakan satu sumber

31. Dalam memilih serta menyebarkan materi pembelajaran,Ibu Murni Nugroho selalu menyeleksi materi pembelajaran yang sudah terujikebenarannya, tidak ketinggalan jaman dan menaruh donasi untuk pemahamanke depan. Kriteria penyeleksian serta pemilihan materi pembelajaran tersebutmemenuhi kriteria…
A. Sahih
B. Kebermanfaatan
C. Layak dipelajari
D. Menarik minat

32. Bu Rossa menyiapkan bahan ajar menggunakan caradimulai menurut materi-materi yang dikenal anak didik kemudian menuju hal-hal baru dandianggap lebih mendalam. Bentuk pengembangan materi yg disusun Bu Rossamengikuti pola....
A. Kausal
B. Spiral
C. Kronologis
D. inquiri

33. Memilih media pembelajaran hendaknya nir bolehsembarangan namun harus berdasarkan pada kriteria eksklusif. Misalnya, apakahuntuk belajar individual, gerombolan mini , gerombolan akbar atau massal.
Pernyataan tadi pada pemilihan media termasuk kedalam kriteria...
A. Tujuan
B. Target didik
C. Ketersediaan
D. konteks penggunaan

34. Pada waktu mempersiapkan pembelajaran seorang gurudapat menyusun strategi pembelajaran dan memilih media yg akan digunakandalam pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorangpendidik terkait menggunakan keterampilan memilih media pembelajaran merupakan…
A. Pendidik wajib mengetahui latar sosial budaya siswadan sekolah
B. Pendidik wajib tahu karakteristik berdasarkan mediapembelajaran tadi.
C. Pendidik harus mengikuti keadaan dengan kemampuansekolah.
D. Pendidik menyesuaikan dengan materi pembelajaran.

35. Pada waktu mempersiapkan pembelajaran seorang guruharus dapat memilih jenis media yg sempurna sinkron dengan materi. Di lihatdari kemampuan jangkauannya, media bisa dibagi ke dalam..
A. media yang mempunyai daya liput yg luas danmedia yang memiliki daya liput terbatas
B. Media yang dpat didengar saja dan media yg dapatdilihat
C. Media tradisional dan media berbasis TIK
D. Media 2 dimensi serta media 3 dimensi

36. Di ruang media tersedia banyak sekali macam media yangsudah berdebu serta agak usang. Sebagai seseorang pendidik yg kreatif, sebaiknyadapat memanfaatkan media serta memilih media mana yg akan digunakan. Diamemiliki beberapa pertimbangan dalam hal ini.
Pertimbangan pada menentukan media pembelajaran yangharus diperhatikan merupakan...
A. Tujuan, target didik, ciri media,ketika pengoperasian, biaya , ketersediaan,konteks penggunaan, serta mutu teknis.
B. Sasaran didik, karakteristik media, waktumengoperasikan, tujuan, misi visi sekolah dan konteks penggunaan.
C. Tujuan, sasaran didik, ciri media, visisekolah serta konteks penggunaan
D. Kultur sekolah, tujuan, ketika pengoperasiaan dankarakteristik media

37. Seorang guru harus sanggup memanfaatkan mediapembelajaran serta asal belajar buat mencapai tujuan pembelajaraan utuh.pernyataan berikut yg benar terkait dengan media pembelajaran merupakan:
A. Media pembelajaran yg paling baik adalah mediayang berbasis TIK
B. Sebuah media bisa digunakan untuk seluruh kegiatanpembelajaran
C. media dapat dipakai sebagai pembawa pesandalam suatu aktivitas pembelajaran
D. Menentukan media tidak perlu poly pertimbangan agartidak merepotkan

38. Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkatkesukaran yg bervariasi. Untuk memudahkan siswa tahu materi yangmemiliki taraf kesukaran tinggi pengajar tak jarang memanfaatkan media pembelajaran.misalnya, media gambar atau tayangan video yg berisi sistem sirkulasi darah.
Fungsi media dalam pernyataan tadi adalah:
A. Menampilkan objek yang terlalu besar
B. Membuat konkrit konsep yang abstrak
C. Menampilkan objek yg tidak bisa diamati denganmata telanjang.
D. Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat didalam lingkungan belajar.

39. Media mempunyai fungsi serta manfaat bagipembelajaran. Hal ini dirasakan juga sang pengajar pada membantu pembelajaranmenjadi lebih efisien serta efektif. Misalnya waktu pengajar ingin menyebutkan suatukonsep/ objek yang luas dan akbar, beliau tinggal memakai medianya saja.
Berikut ini adalah salah satu fungsi dari mediapembelajaran sesuai syarat tadi:
A. Menampilkan objek yang terlalu akbar, misalnyapasar, candi.
B. Membawa objek yg berbahaya atau sukar didapat didalam lingkungan belajar.
C. Membuat konkret konsep yang abstrak, contohnya untukmenjelaskan peredaran darah.
D. Menampilkan objek yang nir bisa diamati denganmata telanjang.

40. Seorang guru ingin membuka situs google untukmenuliskan catatan, pandangan baru, atau refleksi yang bersifat pribadi atau untukdibagikan secara generik. Fitur yang dapat dimanfaatkan oleh pengajar tersebut merupakan…
A. Book
B. Forum
C. blog
D. E-portofolio

41. Seorang guru sedang ber-googling atau membukasitus google buat mencari fakta mengenai pembelajaran berbasis TIK(Teknologi Informasi serta Komunikasi).
Pengertian googling pada istilah internet tersebutadalah…
A. Program mencari informasi
B. Acara desktop publishing
C. program untuk menjelajahi laman
D. Program penciptaan laman

42. Saat kita akan warta tentang suatu topik ataujudul bisa menggunakan aplikasi internet yang dikenal dengan kata mesinpencari (search engine).
Salah satu page yg berfungsi menjadi mesin pencariselain google merupakan...
A. Www.yahoo.com
B. Www.gmail.com
C. Www.hotmail.com
D. www.cari-data.com

43. Seorang pengajar akan membuat media buat menampilkancontoh surat, tabel, gambar serta berbagai dokumen lain. Aplikasi sederhanakeluaran Microsoft yang dapat dipakai buat memfasilitasi aktivitas gurutersebut adalah...
A. Microsoft Database
B. Microsoft PowerPoint
C. Microsoft Desktop Publishing
D. Microsoft Word

44. Seorang pengajar bisa menampilkan bahan tayang yangmenarik perhatihan anak didik pada pembelajaran. Program tampilan bahan tayang inidifasilitasi oleh Microsoft. Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yg dapatdigunakan buat membuat bahan presentasi merupakan....
A. Microsoft Database
B. Microsoft Spread Sheet
C. Microsoft powerpoint
D. Microsoft Desktop Publishing

45. Pertanyaan, mengumpulkan data (warta) denganberbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (kabar) danmenarik konklusi serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri menurut kesimpulanuntuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perilaku.
Langkah yang dilakukan Pak Ali itu merupakan bagiandari model pembelajaran…
A. Portofolio
B. Saintifik
C. Penemuan
D. Autentik

46. Pak Larso melaksanakan pembelajaran denganmenggunakan masalah menjadi langkah awal pada mengumpulkan danmengintergrasikan pengetahuan baru menurut pengalamannya, dimulai denganmemunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing pesertadidik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalamkurikulum.
Pembelajaran yang dilakanakan sang Pak Larso tersebutmerupakan contoh pembelajaran ....
A. Projek basedlearning
B. Discovery Learning
C. Problem Based Learning
D. Inquiry learning

47. Bu Rumini melaksanakan pembelajaran yangmengakomodasi semua anggota grup mengungkapkan pendapat, wangsit, serta tanggapanterhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macamalternatif pendapat.
Kegiatan yg dilakukan Bu Rumini tersebut merupakanimplementasi contoh pembelajaran ....
A. Project based learning
B. Inquiry learning
C. Discovery learning
D. Masalah basedlearning

48. Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajarandengan contoh pembelajaran project based learning :
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar,
2) Mendesain Perencanaan Proyek,
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule),
4) Memonitor peserta didik serta kemajuan proyek(Monitor the Students and the Progress of the Project),
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome),
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).
Urutan yg sahih adalah ....
A. 1-2-3-4-5-6
B. 1-tiga-dua-4-5-6
C. 1-3-2-lima-6-4
D. 1-2-tiga-5-4-6

49. Perhatikan langkah-langkah aktivitas pembelajaranyang masih acak berikut ini!
1) Mengorganisasi murid dalam belajar
2) Orientasi anak didik dalam masalah
3) Membimbing penyelidikan anak didik secara mandiri ataukelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutanmodel pembelajaran Problem Based Learning, urutan langkah yang sempurna merupakan....
A. 1-2-3-4
B. 2-tiga-1-4
C. Tiga-dua-1-4
D. Dua-3-1-4

50. Kriteria keberhasilan belajar murid ditentukandengan memakai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM merupakan rata-ratasetiap unsur menurut kriteria yg dipengaruhi. Untuk memilih KKM diperlukanfaktor-faktor….
A. Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuanguru
B. Kemampuan guru, wahana/prasarana, serta intake siswa
C. Kompleksitas indikator, daya dukung, serta intakesiswa
D. Kemampuan pengajar, tingkat kesulitan kompetensi dasar,serta intake siswa

51. Fungsi KKM adalah menjadi berikut, kecuali....
A. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan dirimengikuti penilaian mata pelajaran
B. Merupakan target satuan pendidikan pada pencapaiankompetensi tiap mata pelajaran
C. Dapat digunakan sebagai bagian berdasarkan komponen dalammelakukan evaluasi acara pembelajaran yang dilaksanakan pada sekolah.
D. Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yangdapat dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif.

52. Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda pada….
A. Pencapaian baku kompetensi
B. Pencapaian kompetensi dasar.
C. Pencapaian tujuan pembelajaran
D. Pencapaian standar kelulusan

53. Untuk memilih tindak lanjut pembelajaran, tindakanyang perlu dilakukan pengajar merupakan;
A. Menilai tingkat pencapaian hasil belajar siswa
B. Menambah bahan pelajaran baru
C. Mengetahui jumlah siswa yang tidak akan mengikutiprogram tindak lanjut
D. Memilih waktu yangtepat buat melaksanakan acara tindak lanjut

54. Instrumen yg diguanakan buat menilai perilakusiswa pada proses pembelajaran adalah:
A. Pedoman observasi
B. Kuesioner
C. Pedoman wawancara
D. Tes output belajar

55. Sebelum pengajar menyusun soal-soal buat menilaihasil belajar siswa, manakah yg pertama kali harus dipelajari:
A. Buku sumber yang digunakan
B. Kurikulum dan silabus
C. Indikator pencapaian kompetensi
D. Kemampuan awal siswa

56. Salah satu prinsip pada evaluasi output belajarpeserta didik merupakan penilaian harus terpadu artinya:
A. Evaluasi dari data yg mencerminkankemampuan yg harus diukur
B. Evaluasi adalah bagian yg tak terpisahkandari kegiatan pembelajaran
C. Penilian dari kriteria yg jelas tentangkompetensi yg wajib dicapai
D. Penilaian harusberkesinambungan sang pendidik buat seluruh aspek kompetensi

57. Instrumen evaluasi hasil belajar yang digunakanpendidik wajib memenuhi persayaratan berikut, kecuali:
A. Konstruksi buah soal memenuhi persayaratan yangsesuai menggunakan bentuk tes yg digunakan
B. Substansi yg diukur mempresentasiukan kompetensiyang dinilai
C. Bahasa yg digunakan komukinatif sesuai dengantaraf perkembangan peserta didik
D. Digunakan untukulangan tengah semester dan ulangan akhir semester

58. Untuk mengetahui prestasi belajar yg dicapaioleh seluruh peserta didik dalam satu rombongan belajar dapat dilakukan denganmenghitung nilai;
A. Mean
B. Modus
C. Median
D. Simpangan baku
59. Standar evaluasi pendidikan merupakan acuan bagiguru dalam melaksanakan
A. Penilaian hasil belajar peserta didik
B. Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan guru
C. Penilaian silabus serta RPP
D. Penilaian standar kompetensi lulusan

60. Penilaian adalah penafsiran output pengukuran danpenentuan pencapaian output belajar. Penilaian dapat berupa hasil belajarpeserta didik yang tidak dipengaruhi sang kepentingan penilai, disparitas latarbelakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, serta hubungan emosional.cara penilaian tersebut mengacu dalam aspek penilaian….
A. Objektivitas.
B. Transparan
C. Bermakna
D. Menyeluruh

61. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yangmencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:
A. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar daripengarang yg berbeda
B. Menaruh test tambahan dengan taraf kesukaranlebih tinggi
C. Memberikan tambahan sumber bacaan yang lebihmendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai
D. diberikan materi materi ajar yang lebih tinggi tingkatannyadan mengerjakan soal-soal yg memiliki kesulitan tinggi

62. Dasar rancangan program remidi bagi peserta didikyang capaian prestasinya pada bawah ketuntasan belajar ….
A. Proses pengajaran remedial dalam dasarnya adalahproses belajar mengajar biasa
B. Tujuan pedagogi remedial adalah sama menggunakan testdiagnostik
C. sasaran terpenting pedagogi remidial adalahpeningkatan kecerdasan siswa
D. Taktik yg dipilihhanya berbentuk test ulang

63. Salah satu prinsip merancang acara remidial bagipeserta didik tampak pada kegiatan guru ….
A. Membuat rancangan pembelajaran khusus buat siswapeserta remedial
B. Menggunakan rancangan pembelajaran yang telahdibuat dengan memperhatikan output temuan analisis penilaian belajar siswa
C. Menggunakan rancangan pembelajaran baru yangberbeda sama sekali dengan rancangan yang terdapat.
D. Merancang test ulang saja tanpa ada pengulanganpenjelasan materi

64. . Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakankriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah, dalam prinsipnyamerupakan:
A. Nilai batas ambang kompetensi
B. Nilai minimal yg dicapai peserta didik
C. Nilai aporisma yang dicapai peserta didik
D. Nilai batas ambang kelulusan ujian sekolah

65. Penilaian portofolio bisa dilaksanakan dengancara ….
A. Memberikan evaluasi menyeluruht erhadaptugas-tugas siswa
B. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban output testharian serta sumatif tiap siswa
C. Mengumpulkan output kerja masing-masing siswayang sudah diberikan masukan baik sang pengajar serta rekan anak didik dalam suatu albumsebagai bukti hasil belajar
D. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasilulangan tiap anak didik buat melihat kesulitan siswa dalam memahami utama bahasantertentu dan lalu diberikan pengajarandan test remedial

66. Penilaian output belajar siswa didasarkan padakarya anak didik dan tugas murid, kemampuan dalam proses pembelajaran serta output posttest disebut ....
A. Konstruktivisme
B. Authentic assesment
C. Efektif
D. Kondusif

67. Pendekatan tes ini menggunakan kebiasaan yg disusunsecara relatif menurut distribusi skor yang dicapai oleh para pengikutdalam suatu tes. Dengan demikian maka skor baku yang dicapai sang seseorangyang berdasarkan atas norma nisbi ini (PAN) mencerminkan status individu didalam grup.
Pendekatan tes yg dimaksud merupakan….
A. Penilaian berkelanjutan
B. Evaluasi menyeluruh
C. Penilaian acuan patokan
D. Penilaian acuannorma

 Soal dan Kunci Jawaban Pretest PPG untuk Guru SD tahun 2018

68. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaianyang disebut dengan kata evaluasi acuan kriteria (PAK). PAK merupakanpenilaian pencapaian kompetensi yg didasarkan pada kriteria ketuntasanminimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yangditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristikKompetensi Dasar yg akan dicapai, daya dukung, dan ciri pesertadidik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatanpenilaian yg didasarkan pada pendekatan ....
a. Penilaian berkelanjutan
b. Penilaian autentik
c. Penilaian acuanpatokan
d. Penilaian acuan norma

69. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didiktelah menguasai suatu kompetensi, merupakan…
A. Tujuan penilaian
B. Prinsip penilaian
C. Fungsi penilaian
D. Output penilaian

70. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalamsikap, pengetahuan, dan keterampilan yg sudah serta belum dikuasaiseorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remidialdan acara pengayaan merupakan….
A. Prinsip penilaian
B. Tujuan penilaian
C. Fungsi penilaian
D. Bentuk evaluasi.

71. Assesment hasil belajar peserta didik harusmemperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali:
A. Objektif
B. Adil
C. Kooperatif
D. Terpadu.

72. Penilaian yang berdasarkan pada data yangmencerminkan kemampuan yang diukur, hal tadi merupakan prinsip penilianyang:
A. Adil
B. Objektif
C. Valid
D. Sistematis

73. Penilaian yg bisa dipertanggungjawabkan, baikdari segi teknik, mekanisme, juga hasilnya, hal tadi adalah prinsippenilaian yg…
A. Adil
B. Akuntabel
C. Valid
D. Sistematis

74. Penilaian yang dilakukan secara berencana danbertahap menggunakan mengikuti langkah-langkah yang standar, hal tadi merupakanprinsip penilaian yang…
A. Adil
B. Objektif
C. Valid
D. Sistematis

75. Di bawah ini beberapa hal yg perlu diperhatikandalam melakukan assesmen hasil belajar peserta didik, kecuali….
A. Ditujukan buat mengukur pencapaian kompetensi
B. Menggunakan acuan kriteria menurut pencapaiankompetensi
C. Ditindaklanjuti menggunakan program remedial danpengayaan
D. Dilakukanpengulangan apabila ternyata hasilnya banyak yg jelek

76. Program pembelajaran remedial hendaknyamemungkinkan siswa buat belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan,dan gaya belajar masing-masing. Pembelajaran remedial wajib mengakomodasiperbedaan individual peserta didik.pernyataan di atas termasuk galat prinsipyang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial, yaitu...
A. Fleksibilitas
B. Interaktif
C. Adaptif
D. Kesinambungan

77. Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajarantentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya nir maksimal . Dari 30 siswadinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sebagai akibatnya mengikuti acara remidial.sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan.kegiatan pengayaan buat 15 anak didik bisa dilakukan sang pengajar dengan cara...
A. Mengadakan pendalamanmateri terkait dengan KD tersebut
B. Digabung menggunakan murid yg belum tuntas ikutremedial
C. Melanjutkan materi pada KD selanjutnya
D. Memberi tugas mengerjakan Lembar Kerja Siswa

78. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yangmencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:
A. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar daripengarang yg berbeda
B. Menaruh test tambahan dengan taraf kesukaranlebih tinggi
C. Memberikan tambahan sumber bacaan yang lebihmendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai
D. Diberikan materibahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya serta mengerjakan soal-soal yangmemiliki kesulitan tinggi

79. Dasar rancangan acara remidi bagi peserta didik yangcapaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….
A. Proses pengajaran remedial dalam dasarnya adalahproses belajar mengajar biasa
B. Tujuan pedagogi remedial adalah sama menggunakan testdiagnostik
C. Target terpentingpengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa
D. Taktik yg dipilihhanya berbentuk test ulang

80. Salah satu prinsip merancang acara remidial bagipeserta didik tampak pada aktivitas guru ….
A. Membuat rancangan pembelajaran khusus buat siswapeserta remedial
B. Menggunakanrancangan pembelajaran yg sudah dibentuk dengan memperhatikan output temuananalisis evaluasi belajar siswa
C. Menggunakan rancangan pembelajaran baru yangberbeda sama sekali dengan rancangan yang terdapat.
D. Merancang test ulang saja tanpa ada pengulanganpenjelasan materi

81. Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengantepat, Anda bisa melakukan aktivitas-aktivitas. Salah satu kegiatan itu adalahpengkajian teoretik di bidang pembelajaran/pendidikan.pernyataan tersebutmerupakan aktivitas PTK dalam langkah ...
A. Merumuskan masalah
B. Mengidentifikasi masalah
C. Merancang PTK denganmengajukan hipotesis tindakan
D. Menyusun proposal penelitian

82. Mengetahui proses tindakan, efek tindakan(yg disengaja serta tak sengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d)bagaimana keadaan serta hambatan tadi menghambat atau mempermudah tindakan danpengaruhnya adalah aktivitas PTK pada langkah ….
A. Refleksi
B. Observasi
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan

83. Model rancangan PTK terletak pada alur pelaksanaantindakan yang dilakukan. Hal ini sekaligus sebagai penanda atau karakteristik khususyang membedakan PTK menggunakan jenis penelitian lain. Adapun alur penelitiantindakan yang dimaksud adalah ….
A. Observasi --> refleksi --> perencanaan -->aplikasi tindakan
B. Refleksi --> perencanaan --> pelaksanaantindakan --> observasi
C. Perencanaan --> observasi --> pelaksanaantindakan --> refleksi
D. Perencanaan -->pelaksanaan tindakan --> observasi --> refleksi

84. Rumusan perkara pada PTK berikut, yang manapaling sempurna diklaim sebagai rumusan masalah PTK?
A. Apakah impak permainan kiprah dapat meningkatkankeaktifan siswa kelas XI SMA Negeri dua Boyolali?
B. Bagaimana carameningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan melalui metode tanyajawab dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada Kelas XI IPA dua?
C. Mengapa murid Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Boyolali selalu menjadijuara dalam berbagai perlombaan nasional?
D. Bagaimana cara memakai indera peraga yg berasaldari lingkungan sekitar sekolah?

85. Dalam Penelitian tindakan kelas, kasus yangditeliti dari menurut ....
A. Kerisauan pengajar akankinerjanya di kelas yang diajar
B. Keriasauan pendidik akan mutu pendidikan
C. Keinginan buat membantu guru
D. Kepedulian peneliti akan kinerja guru

86. Di bawah ini merupakan prinsip-prinsip penelitiantindakan kelas (PTK) dari Suharsimi Arikunto, kecuali….
A. Kesadaran diri buat memperbaiki kinerja
B. Kegiatan yangdirekayasa
C. Perencanaan
D. Upaya realitas dan sistematis

87. Pola perencanaan-aplikasi-observasi-refleksisecara sedikit demi sedikit dan monoton merupakan ciri PTK pada hal….
A. Pengumpulan data
B. Menganalisis masalah
C. Mencapai tujuan
D. Menentukan ruang lingkup

88. Peran guru pada PTK adalah menjadi…
A. Guru
B. Peneliti
C. Guru serta Peneliti
D. Objek Penelitian

89. Berikut ini kegiatan PTK dalam tahap pertengahantindakan, kecuali….
A. Pelaksanaan tindakan
B. Observasi dan intepretasi
C. Diskusi balikan
D. Analisis data

90. Tujuan PTK merupakan…
A. Perbaikan KBM
B. Menyusun teori baru
C. Memperbaiki teori
D. Menyusun generalisasi

91. Merenungkan balik tindakan perbaikan dandampaknya serta mencari jalan keluar buat tindak lanjut PTK merupakan…
A. Analisis
B. Refleksi
C. Observasi
D. Diskusi

92. Latar belakang, tujuan penelitian, dan manfaat penelitianharus menjadi bagian menurut PTK khususnya dalam bagian….
A. Kesimpulan
B. Prosedur penelitian
C. Pendahuluan
D. Metodologi penelitian

93. Persiapan awal dalam PTK adalah…
A. Menyiapkan cara wawancara
B. Membuat analisis kelayakan hipotesis
C. Membuat rencana(pemugaran) pembelajaran serta skenarionya
D. Menyiapkan fasilitas serta sarana

94. Proposal penelitian dalam PTK merupakan….
A. Usulan buat mendapatkan dana penelitian
B. Uraian tentang komponen-komponen yang harusdilakukan guru
C. Uraian projek penelitian pendidikan
D. Perencanaansistematik buat melaksanakan PTK

95. Berikut ini langkah-langkah pada tahapperencanaan tindakan dalam PTK, kecuali…
A. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
B. Analisis kelaikan hipotesis tindakan
C. Persiapan tindakan
D. Observasi daninperetasi.

96. Kegiatan yang wajib dilakukan sehabis pembelajaranadallah melakukan refleksi. Refleksi ini nir hanya dilaksanakan pendidiksaja, namun jua sang peserta didik. Tujuan dilakukannya refleksi pembelajaranbagi siswa merupakan....
A. Buat mengidentifikasi faktor-faktor penyebabkegagalan pendidik dalam pembelajaran
B. untuk mencapai kepuasaan diri peserta didikmemperoleh wadah yg tepat dalam menjalin komunikasi positif menggunakan pendidik.
C. Buat meningkatkan motivasi belajar peserta didikdalam mengikuti pembelajaran selanjutnya
D. Buat mencapai kepuasaan diri pendidik memperolehwadah yg tepat pada menjalin komunikasi positif menggunakan peserta pendidik.

97. Kegiatan yang wajib dilakukan sehabis pembelajaranadalah melakukan refleksi. Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran bagi pendidikantara lain merupakan ….
A. Untuk menganalisistingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik
B. Untuk melakukan evaluasi diri terhadap hasilbelajar yg sudah dilakukan
C. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabkegagalan pembelajaran
D. Untuk membuatkan model pembelajaran sesuaidengan mata pelajaran yg diampu

98. Kegiatan refleksi merupakan kegiatan terakhir daripelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan inilah guru akan dapat mengetahuiberhasil tidaknya rencana aplikasi pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukandengan memperhatikan beberapa prinsip, antara lain merupakan ....
A. Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan olehpendidik untuk perbaikan pembelajaran
B. Ada kesadaran pendidik buat meningkatkan kualitaspembelajaran
C. Penilaian dilaksanakan pada akhir pembelajaran
D. Penilaian dilaksanakan sejak awal pembelajaransampai akhir pembelajaran

99. Refleksi terhadap pembelajaran absolut harusdilakukan oleh pendidik buat menaikkan mutu pembelajaran dan meningkatkankinerjanya sendiri menggunakan memperhatikan beberapa prinsip, di antaranya adalah….
A. Penilaian dilaksanakan pada akhir pembelajaran
B. Ada kesadaran pendidik buat meningkatkan kualitaspembelajaran
C. Penilaian oleh siswa dilakukan dengansangat kritis
D. Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan olehpendidik buat perbaikan pembelajaran

100.untuk mengetahui keberhasilan belajar pesertadidik, baik selama juga sehabis siswa mengikuti pembelajaran tertentudapat dipandang melalui pengamatan keaktifan peserta didik pada berafiliasi atauwawancara tentang kesulitan-kesulitan yg dihadapi peserta didik selamamengikuti pembelajaran.pertanyaan-pertanyaan yg bisa menjelaskan memberikanpenjelasan tetang output wawancara atau pengamatan diantaranya adalah ...
A. Mengapa siswa tidak aktif pada mengikutipembelajaran?
B. Bagaimanakah proses pembelajaran yg dilakukanagar efektif?
C. Apakah kompetensi awal siswa untukmengikuti pembelajaran memadai?
D. mengapa siswa kita memberikan responnegatif atas aplikasi pembelajaran yg kita lakukan

Link terkait:
Materi selengkapnya silahkan download pilihan menu di bawah ini
Semoga materi Soal serta Kunci Jawaban Pretest PPG untuk Pengajar SD Tahun 2018 ini bermanfaat.