CONTOH LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK GURU SD TERBARU 2018

Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Guru SD Terbaru 2018 ini merupakan arsip terkini yg akan aku share dalam kesempatan kali ini khususnya untuk guru baik SD, SMP, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dalam membuat laporan atas PTK yang telah dibuatnya. PTK adalah penelitian yang dilakukan sang pengajar di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan buat memperbaiki kinerjanya menjadi guru. Contoh Laporan PTK yg aku bagikan ini hanya sekedar referensi yg mungkin sesuai dengan asa anda.

File ini sekaligus buat memenuhi Bukti Fisik Akreditasi Sekolah Dasar/MI Standar Pendidik serta Tenaga Kependidikan (PTK) khususnya pada Instrumen No.42 (Poin 4) buat sekolah/madrasah yg akan melaksanakan akreditasi. 



Kerangkat dalam Laporan PTK ini secara garis bersarnya mengandung Pendahuluan, Kajian Pustaka, Pelaksanaan Penelitian, Hasil dan Pembahasan Penelitian, Kesimpulan dan Saran. Berikut link download buat Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas dibawah ini.





Download Juga !!!

CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK IPA SMP

Berikut ini model PENELITIAN TINDAKAN KELAS [PTK] IPA SMP menggunakan judul “Peningkatan prestasi belajar fisika materi gerak lurus mobilitas melalui taktik pembelajaran Quantum Teaching dengan media papan luncur dalam siswa kelas VII- H  SMPN 1 Baureno tahun pelajaran 2012 - 2013”

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)khusunya fisika berkaitan menggunakan cara mencari memahami tentang alamsecara sistematis, sebagai akibatnya fisika bukan hanya dominasi kumpulanpengetahuan yg berupa informasi-berita, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip sajatetapi jua adalah suatu proses penemuan (Depdiknas, 2006 : 5). Pendidikan fisikadi Sekolah Menengah pertama dibutuhkan dapat menjadi sarana bagi siswa buat mempelajaridiri sendiri dan alam lebih kurang, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalammenerapkannya pada pada kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankanpada anugerah pengalaman langsung untuk menyebarkan kompetensi agarmenjelajahi serta tahu alam kurang lebih secara ilmiah. Pendidikan IPA fisikadiarahkan buat inkuiridan berbuat sehingga bisa membantu pesertadidik buat memperoleh pemahaman yg lebih mendalam tentang alam lebih kurang.
Pembelajaran Fisika pada SMP Negeri 1 Baureno seharusnyamengaktifkan dan mendorong murid buat bekerja secara ilmiah, selama inipembelajaran IPA pada SMPN 1 Baureno lebihbanyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Realitas menampakan sebesar 55 % nilai IPA pada kelas VII H darihasil ulangan harian kurang dari KKM Individu yang dipengaruhi sekolah yaitu sebesar 75. Sedangkan rata – homogen nilaikelas adalah 74,50. Ini menunjukkan bahwa selama ini prestasi belajar anak didik dikelas VII H pada mata pelajaran IPA Fisika masih rendah. Hal ini ditimbulkan kurangnyamotivasi dan antusiasme murid pada belajar ekamatra. Sehingga Perlu pada terapkansuatu strategi pembelajaran inovatif yang bisa menambah motivasi danantusiasme anak didik pada belajar IPA.
Salah satujenis strategi pembelajaran yg memberikan kesempatan siswasecara aktif berpartisipasi dalam pembelajaran serta membangun suasanayang menyenangkan dalam belajar adalahPembelajaran dengan menerapkan taktik QuantumTeaching. Dalam Quantum teaching,pembelajaran berusaha mengakomodir setiapbakat siswa atau dapat menjangkau setiap anak didik sehingga diharapkan siswa dapatmelibatkan seluruh emosinya pada belajar.
Menurut Bobby De Porter pada kitab Quantum Teaching (pada Ani , 2003:3) menjelaskanQuantum Teaching merupakan konsep yangmenguraikan cara-cara baru pada memudahkan proses belajar mengajar , lewatpemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yg terarah, apapun matapelajaran yg diajarkan. Dengan menerapkan quantum teaching dalam pembelajaranIPA dibutuhkan dapat lebih menggairahkan suasana pembelajaran sebagai akibatnya siswalebih termotivasi dalam belajar yang pada akhirnya dapat melejitkan prestasibelajar.
Berdasarkanuraian di atas maka penelitian ini mengambil judul :
Peningkatan prestasi belajar ekamatra materigerak lurus mobilitas melalui taktik pembelajaran Quantum Teaching menggunakan mediapapan luncur dalam murid kelas VII- H SMPN 1 Baureno tahun pelajaran 2012 - 2013

DOWNLOAD PENELITIAN TINDAKAN KELAS [PTK] IPA Sekolah Menengah pertama

CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK MATEMATIKA SD

Contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Matematika SD
BABI
PENDAHULUAN

A.LatarBelakang Masalah
Pembelajaran Matematika umumnya didominasi sang pengenalan rumus-rumusserta konsep-konsep secara verbal, tanpa ada perhatian yg cukup terhadappemahaman siswa. Disamping itu proses belajar mengajar hampir selaluberlangsung dengan metode “chalk and talk” pengajar menjadi pusat dari seluruhkegiatan di kelas (Somerset, 1997 dalam Sodikin, 2004:1).
Pembelajaran matematika seringkali diinterpretasikan sebagai kegiatan utamayang dilakukan guru, yaitu pengajar mengenalkan materi, mungkin mengajukan satuatau dua pertanyaan, dan meminta anak didik yang pasif buat aktif menggunakan memulaimelengkapi latihan dari buku teks, pelajaran diakhiri menggunakan pengorganisasianyang baik serta pembelajaran selanjutnya dilakukan dengan sekenario yg serupa.
Kondisi pada atas tampak lebih parah pada pembelajaran geometri. Sebagiansiswa tidak mengetahui mengapa dan buat apa mereka belajar konsep-konsepgeometri, lantaran semua yg dipelajari terasa jauh dari kehidupan merekasehari-hari. Siswa hanya mengenal objek-objek geometri dari apa yang digambaroleh pengajar di depan papan tulis atau dalam buku paket matematika, dan hampirtidak pernah mendapat kesempatan buat memanipulasi objek-objek tadi.akibatnya banyak murid yang beropini bahwa konsep-konsep geometri sangatsukar dipelajari (Soedjadi, 1991 pada Sodikin 2004:dua).
Pada umumnya, sekelompok siswa beranggapan bahwa mata pelajaranmatematika sulit difahami. Hal ini disebabkan sang beberapa faktor, antaralain: Pertama, siswa kurang mempunyai pengetahuan prasyarat serta kurangmengetahui manfaat pelajaran matematika yg ia pelajari. Kedua, daya abstraksisiswa kurang dalam tahu konsep-konsep matematika yg bersifat abstrak.
Dalam mengajarkan matematika, usahakan diusahakan supaya siswa gampang memahamikonsep yg beliau pelajari, sebagai akibatnya siswa lebih berminat buat mempelajarinya.jika sekiranya diharapkan media atau alat peraga yg bisa membantu siswadalam memahami konsep matematika, maka seyogyanya guru menyiapkan media ataualat peraga yg dibutuhkan.
Dari pengalaman peneliti pada menaruh pembelajaran matematika pada siswaselama ini, sebagian besar siswa sulit memahami materi dimensi 3, khususnyatentang irisan bidang dengan bangun ruang. Meskipun peneliti sudah berupayamembimbing murid dalam tahu konsep irisan bidang dengan bangun ruang dengancara menunjukkan sketsa gambar, tetapi output belajar siswa belum sesuai denganyang diharapkan, yaitu masih banyak siswa yg nilainya kurang menurut standarketuntasan belajar minimal.
Menurut Dienes (dalam Ruseffendi, 1980:134)menyatakan bahwa setiap konsep matematika bisa difahami menggunakan mudah apabilakendala primer yang menyebabkan anak sulit memahami dapat dikurangi ataudihilangkan. Dienes berkeyakinan bahwa anak pada umumnya melakukan abstraksiberdasasarkan bisikan hati dan pengalaman kongkrit, sehingga cara mengajarkankonsep-konsep matematika dapat dilakukan menggunakan menggunakan donasi objekkongkrit. Dengan demikian, pada mengajarkan matematika perlu adanyabenda-benda kongkrit yang adalah model menurut wangsit-inspirasi matematika, yangselanjutnya diklaim sebagai alat peraga menjadi alat bantu pembelajaran. Alatbantu pembelajaran ini dipakai dengan maksud agar anak dapat mengoptimalkanpanca inderanya pada proses pembelajaran, mereka dapat melihat, meraba,mendengar, dan mencicipi objek yang sedang dipelajari.
Untuk mengatasi kasus di atas, perlu diadakan penelitian tindakan kelastentang penggunaan media visual atau alat peraga pada pembelajaran materiirisan suatu bidang dengan bangun ruang. Dengan serangkaian tindakan, mulaidari perencanaan, aplikasi, hingga menggunakan evaluasi, dibutuhkan dapatmeningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi irisan suatu bidang denganbangun ruang.

Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Download doc Melalui LINK INI

CONTOH LAPORAN PTK GURU SD PDF TERBARU TAHUN 2018

Contoh Laporan PTK Guru Sekolah Dasar Pdf Terbaru Tahun 2018 ini adalah file terkini yg akan saya bagikan dalam postingan kali ini. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah penelitian yang dilakukan sang guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan buat memperbaiki kinerjanya menjadi guru. Untuk menciptakan Laporan PTK, anda mampu menggunakan format ini menjadi tambahan referensi.

File ini sekaligus buat memenuhi Bukti Fisik Akreditasi Sekolah Dasar/MI Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) khususnya dalam Instrumen No.42 (Poin 4) buat sekolah/madrasah yg akan melaksanakan akreditasi. 


Kerangkat dalam Laporan PTK SD ini secara garis bersarnya mengandung Pendahuluan, Kajian Pustaka, Pelaksanaan Penelitian, Hasil serta Pembahasan Penelitian, Kesimpulan dan Saran. Berikut link download buat Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas dibawah ini.


Download Juga !!!

CONTOH ARTIKEL PTK MAPEL IPA SEKOLAH DASAR

Abstrak : Penelitianini dilakukan menggunakan pembelajaran secara individu dan kelompok.tujuanpenelitian ini merupakan buat menaikkan pemahaman danprestasi siswa dalam mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya pada benda dengan menggunakanalat peraga ilmiah.penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada 3 siklus, menggunakan tahapan planing,ackting,observing danreflekting dalam setiap siklusnya. Hasil penelitian tindakan kelas disimpulkan bahwa penggunaan alatperaga ilmiah dapat mempertinggi pemahaman dan prestasi sisw pada materipengaruh gaya dalam benda mata pelajaran IPA. Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1)Dalampembelajaran guru harus menggunakan aneka macam macam indera peraga supaya siswa dapatmemahami materi menggunakan baik.(2) Dalam pembelajaran guru perlumempersiapkan perangkat pembelajaran menggunakan baik, sebagai akibatnya pelaksanakan  pembelajaran bisa efektif dan efisien.(3)Kesulitan-kesulitan anak didik dalam tahu materi itumenjadi tanggung jawab guru bagaimanan caranya agar siswa sanggup mendapat materidengan optimal.
 
Kata Kunci : Alat Peraga, Pemahaman Materi Gaya, Hasil Belajar
Abstract : This research was conducted with individual and group learning. The purpose of this study was to improve understanding and student achievement in science subjects material effect on the body style using scientific props. Classroom action research conducted in three cycles, the planing stage, ackting, observing and reflekting in each cycle. Results of action research concluded that the use of scientific props can increase understanding and achievement sisw the influence of a force on the material science subjects. Furthermore, researchers recommend: (1) In lessons teachers should use a variety of props for students to understand the material well. (2) In lessons teachers need to prepare properly learning device, so that the implementation of a learning can be effective and efficient. (tiga) The difficulties of the students to understand the material it is the responsibility of teachers bagaimanan way that students are able to receive optimal material

Keywords: Viewer tool, Understanding of Materials Style, Learning Outcomes

PENDAHULUAN

Denganperkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dan saran dan pendapat para gurumaka pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan aneka macam pendekatansehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA yakni: menyajikan berbagaifakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman siswa baik dirumah maupun pada sekolah. Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi perkara bagisiswa kelas IV SDNegeri 3 Tarub UPTD Pendidikan Kecamatan Tawangharjo. Terbukti dalam satu kelas menurut 42 siswa yg memperoleh nilai 67 keatas 20 anak, siswa yang lainnya hanya menerima 60 kebawah.oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan pemugaran pembelajaranmelalui penelitian tindakan kelas buat menaikkan pemahaman serta prestasisiswa dan buat memenuhi unsur pengembangan profesi berkelanjutan guru.
Guru atausiswa selalu mengharapkan setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasilbelajar yang baik. Pengajar pada menyampaiakan materi mengharapkan murid bisa memahamisetiap materi yg diajarkan, sebagai akibatnya memperoleh output belajar sinkron KKM, akan namun harapan-harapan itu nir selalu bisa terwujud dan masih masih ada murid yang kurang memahamipenjelasan guru. Ada anak didik yg nilainya selalu rendah, bahkan terdapat anak didik yangtidak sanggup mengerjakan soal atau apabila mengerjakan soalpun jawabannyaasal–asalan. Semua itu menerangkan bahwa guru wajib selalu mengadakan perbaikansecara terus menerus pada pembelajarannya, supaya kasus kasus kesulitanbelajar siswa bisa diatasi, sebagai akibatnya  hasil belajar anak didik mencapai tujuanyang diharapkan.
Masalah masalah yg dialami sang siswa dalampembelajaran tidak ada begitu saja, namun ada factor faktor penyebabnya. Apabila guru bisa mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah yangdialami sang anak didik , maka guru tadi akan bisa melakukanpenanganan–penanganan yang sempurna dalam memecahkan kasus pembelajarannya.
Sejujurnya penggunaan alat peraga untuk pembelajaranIPA di Sekolah Dasar sporadis bahkan hampir tidak pernah digunakan sang pengajar-guru SD,padahal alat peraga itu terdapat. Akhirnya indera peraga itu hanya jadi pajangankantor  atau tersimpan rapi di lemari. Alat peraga IPA tidak perlu mahal,kita bisa menemukannya di sekitar kita misalnya kebun sekolah, sawah, sungai,dan semua yang kita lihat pada alam raya ini.  Oleh karenanya tugas Penelitian Tindakan Kelas yg saya laksanakanini menggunakan cara menerapkan“ Penggunaan Alat Peraga Lingkungan Untuk Meningkatkan  Kemampuan Siswa dalam Kompetensi Dasar Menyimpulkan output percobaan bahwa gaya (dorongan atautarikan) bisa membarui gerak suatu benda pada SDNegeri 3 Tarub KecamatanTawangharjo Kabupaten Grobogan”.
Berdasarkan Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 20 menyatakanPerencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaanpembelajaran yg memuat sekurang-skurangnya tujuan pembelajaran , bahan ajar,metode pedagogi, asal belajar, dan evaluasi hasil belajar.
Permasalahannya pada melakukanproses pembelajaran siswa-siswi belum optimal , sebagai akibatnya dalam pembelajaran hasilnyadibawah KKM sekolah. Hal ini ditimbulkan dalam pembelajaran penggunaan alatperaganya belum optimal.
Berdasarkan fenomena tersebut makapeneliti mencoba melakukan observasi output belajar anak didik dengan tindak lanjutmemberikan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga alamiah yang mudah dijumpai oleh anak-anak sebagai akibatnya bisa mengexplore kemampuan dan daya ingatsiswa.
Alat peraga pada mengajar memegangperanan penting sebagai indera bantu buat membangun proses belajar mengajarIPA yang efektif (Sujana, 2002 : 99). “Dalam kaitannya buat meningkatan hasilbelajar IPA, eksistensi indera peraga jelas mempunyai efek terhadap hasilbelajar siswa. Beberapa fungsi / manfaat indera peraga pada pedagogi IPA,yaitu :
a)Memperjelasinformasi atau pesan pembelajaran pada pembelajaran IPA.
b)Memotivasibelajar murid dalam pembelajaran IPA.
c)Memberivariasi dalam pedagogi IPA.
Siswa lebih cepat serta mudahmemahami pelajaran bahan ajar IPA.
Denganadanya indera peraga, anak-anak akan lebih poly mengikuti pelajaran dengangembira, sebagai akibatnya minatnya dalam mempelajari IPA semakin akbar. Anak akansenang, terangsang, tertarik serta bersikap positif terhadap pedagogi IPA.  Menurut Sujana, 2002: 99). Poly ragamjenis indera peraga IPA yang bisa digunakan pada pembelajaran IPA pada Sekolah Dasar.alat peraga dicermati berdasarkan jenis alat bisa digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:

a)Mediaaudio, yaitu indera perga yang didengar
b)Mediavisual, yaitu alat peraga yang bisa dilihat
c)Mediaaudio visual, yaitu alat peraga yg bisa didengar serta dilihat
Selain itu alat peraga dari dipandang darisumbernya dapat digolongkan sebagai dua yaitu: (a) Alat peraga alamiah (Natural),yaitu alat peraga yg sinkron menggunakan benda aslinya di alam. (b) Alat peragabuatan (Artificial), yaitu alat peraga output modifikasi atau menirubenda aslinya.
Dalam belajar sangat diperlukanya kegiatan, tanpaaktivitas aktivitas belajar dan mengajar tak mungkin berlangsung secara baik,keberhasilan siswa pada belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannyaselama proses pembelajaran. Menurut Rohani (2004) ”aktivitas belajar dilakukanoleh kegiatan fisik dan psikis. Aktivitas fisik merupakan siswa giat aktifdengan anggota badan. Siswa mendengarkan, mengamati, memeriksa, mengingat,menguraikan serta sebagainya. Sedangkan kegiatan psikis adalah jiwanya, sepertiberpikir, mengingat serta lain-lain”. Menurut Oemar Hamalik (2001: 175)”menyampaikan penggunaan kegiatan besar nilainya pada pembelajaran, sebabdengan melakukan kegiatan pada proses belajar murid bisa mencari pengalamansendiri, memupuk kerjasama yang serasi dikalangan siswa, anak didik bisa berhubungan menrut minat serta kemampuannya sendiri, murid dapat menyebarkan pemahamandan berfikir kritis, bisa membuatkan semua aspek langsung anak didik, suasanabelajar menjadi hayati sebagai akibatnya aktivitas yg dilakukan selama pembelajaranmenyenangkan bagi anak didik”. Dengan demikian, aktivitas belajar yang dimaksuddalam penelitian ini merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa setelahmengamati aktivitas pembelajaran yg pada lakukan oleh pengajar dalam KBM, kemudiansiswa berlatih dengan alat peraga yang sama yang dipakai sang guru. Indikatorkeberhasilan aktivitas belajar pada penelitian ini merupakan
1)Kemauan anak didik buat mendapat pelajaran sudahmenunjukkan peningkatan.

2)Perhatian siswa telah baik dalam memperhatikanpelajaran yg disampaikan oleh guru.

3)Siswa aktif dalam pembelajaran.

Dua pertiga dari holistik murid sudah beranimengajukan pertanyaan danb pendapat.
Menurut Oemar Hamalik, (2008:36)“Belajar adalahmodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is difinedas the modification or strengthening of behavior through experience)”.menurut Slameto, (2003:dua) “Berpendapat Secara psikologis belajar merupakansuatu proses perubahan tingkah laris sebagai output interaksi denganlingkungannya pada memenuhi kebutuhan hidupnya”. Perubahan-perubahan tersebutakan nyata pada seluruh aspek tingkah laris. Winataputra (2002) “belajar adalahproses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan. Seseorangdikatakan belajar apabila pikiran serta perasaannya aktif”. Contohnya : siswabertanya, anak didik menjawab pertanyaan, anak didik diskusi, dll. Sedangkan Surya(2001), “beropini bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh perilakusecara keseluruhan. Proses perilaku tersebut mencakup beberapa pola dasar,yaitu: generalisi, diskriminasi, pembentukan serta penghapusan”. Dari pendapatpara ahli tadi bisa disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatanyang sengaja dilakukan individu buat memperoleh perubahan tingkah laku yangbaru secara holistik. Sebagai output latihan pengalaman individu sendiridalam interaksinya menggunakan lingkungan yg ditandai menggunakan adanya perubahantingkah laris.
Surya, (2001), ”beropini bahwa output belajarditandai menggunakan perubahan tingkah laris. Prinsip ini mengandung makna bahwaperubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yg mencakup seluruh aspek tingkahlaku dan bukan hanya satu atau 2 saja. Perubahan tingkah laris meliputiaspek-aspek kognitif, afektif”. Selama output proses pembelajaran belum baik,latihan aneka macam cara wajib diupayakan supaya menjadikan hasil yg baik. Hasilproses pembelajaran tidak hanya mengenai kecerdasan (kognitif), akan tetapi jugakepribadian dan ketrampilan” Nasution, (2002). Dari uraian disimpulkan bahwahasil belajar merupakan suatu hasil belajar yang sudah dicapai sang siswasetelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar tersebut diwujudkandalam bentuk nilai angka juga alfabet yg ditulis dalam buku laporan nilaiatau rapor yang diberikan selesainya selesai mengikuti tes.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakanmulai dari perencanaan hingga menggunakan seminar output penelitian kurang lebihempat bulan lebih. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis danJumat lantaran disesuaikan jadwal pelajaran Kelas IV. Subjek penelitian dalampenelitian tindakan ini adalah siswa-siswi SD Negeri 3 Tarub Kelas IV TahunPelajaran 2015/2016 semester II. Subjek penelitian ini berjumlah 42 orang yangterdiri dari pria sebanyak 20 orang dan perempuan sebanyak 22 orang


Demikian mengenai contoh Artikel PTK Mapel IPA SD bisa bermanfaat dalam penyusunan bapak/mak

PENGERTIAN PENELITIAN KUALITATIF MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli
Metode penelitian kualitatif tak jarang disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natural setting) diklaim pula sebagai metode etnographi, karena dalam awalnya metode ini banyak dipakai buat penelitian bidang antropologi budaya, disebut pula sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul serta analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Penelitian kualtatif adalah penelitian yang nir menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun perkiraan dasar serta aturan berpikir yang akan dipakai pada penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak memakai angka pada mengumpulkan data serta pada memberikan penafsiran terhadap hasilnya.

Bogdan serta taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa istilah-istilah tertulis atau verbal dari orang-orang serta konduite yg dapat diamati. Sedangkan kirk serta miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu pada ilmu pengtahuan sosial yg secara mendasar bergantung dalam pengamatan dalam insan pada kawasannya sendiri serta berhubungan dengan orang-orang tadi dalam bahasannya serta dalam peristilahannya.

Metodologi penelitian adalah sesuatu yg berusaha membahas konsep teoristik aneka macam metode, kelebihan serta kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan menggunakan pemilihan metode yanng akan dipakai. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih dalam uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karenanya penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung akibat melekat pada dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yg melandasi aneka macam metodologi penelitian yang ada. Maka berdasarkan itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi menggunakan fokus kasus penelitian.

Objek penelitian kualitatif merupakan seluruh bidang/aspek kehidupan insan, yakni insan serta segala sesuatu yg dipengaruhi insan. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan menggunakan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan pada kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik serta tuntas.

Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang interaksi datta yg satu menggunakan data yg lain dan konteksnya pada masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif:
  1. Untuk menanggulangi banyaknya fakta yg hilanng misalnya yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yg terdapat pada data dapat diungkap.
  2. Untuk menanggulangi kesamaan menggali data empiris dengan tujuan pertanda kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif misalnya dalam penelitian kuantitatif.
  3. Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, misalnya pada penelitian kuantitatif, padahal perseteruan serta variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
  4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti pada penelitian kuantitatif yang memakai pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yg ada dari data.
Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto
Penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif
1.kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data telah mantap dan rinci semenjak awal.


2.langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.
3.dapat menggunakan sampel serta hasil penelitiannya diberlakukan buat populasi.






4.hipotesis: (jika memang perlu)
a.mengajukan hipotesis yg akan diuji pada penelitian
b.hipotesis memilih output yang diramalkan........A priori


5.desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang dibutuhkan.


6.pengumpulan data: aktivitas pada pengumpulan data memungkinkan buat diwakilkan.
7.analisis data: dilakukan selesainya semua data terkumpul
1.kejelasan unsur: subjek sampel, asal data tidak mantap serta rinci, masih fleksibel, muncul serta berkembangnya sambil jalan (emergent).
2.langkah penelitian: baru diketahui menggunakan mantap dan kentara selesainya penelitian selesai.
3.tidak bisa menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dengan kata lain, pada penelitian kualitatif nir dikenal istilah populasi serta sampel. Istilah yang dipakai merupakan setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yg bersangkutan.
4.hipotesis:
a.tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, namun dapat lahir selama penelitian berlangsung ......tentotif
b.hasil penelitian terbuka
5.desain: desain penelitiannya merupakan fleksibel menggunakan langkah dan hasil yg nir dapat dippastikan sebelumnya.

6.pengumpulan data: aktivitas pengumpulan data selalu wajib dilakukan sendiri oleh peneliti
7.analisis data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hamid potilima
Penelitian kualitatif
Penelitian kuantitatif
1.satuan-satuan individual tidak dipilah-pilah pada variabel-variabel

2.tidak ada konsep sampel


3.data dalam bentuk narasi atau angka
4.analisis data dijadikan bukti buat mendukung kebenaran berdasarkan hipotesa yang dibuat

5.instrumen penelitian adalah diri sendiri
1.satuan individu digolongkan ke pada variabel-variabel menggunakan karakteristik eksklusif sinkron kepentingan panalitian.
2.lantaran besarnya populasi maka dalam penelitian kuantitatif digunakan sampel
3.data dalam bentuk angka

4.analisis data dijadikan verifikasi yg dapat digunakan buat mendapat atau menolak hiipotesa yang dibuat
5.instrumen penelitian merupakan kuisioner

Perbedaan istilah dalam pengujian keabsahan data antara metode kualitatif dan kuantitatif 
Aspek
Metode kualitatif
Metode kuantitatif
1.nilai kebenaran
2.penerapan

3.konsistensi
4.netralisasi
Validitas internal
Validitas eksternal/ generalisasi
Reliabilitas
Objektivitas
Kreadibilitas (credibility)
Transferability/ keteralihan

Auditability dependability
Confirmability (bisa di konfirmasi)

Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif 
Dari output penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan serta Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) terdapat sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
  1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau dalam konteks dari suatu keutuhan (enity)
  2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau menggunakan donasi orang lain
  3. Penelitian kualitatif memakai metode kualitatif
  4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
  5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang asal menurut data
  6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data naratif (kata-istilah, gambar) bukan angka-angka
  7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
  8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul menjadi perkara dalam penelitian
  9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yg lazim dipakai dalam penelitian klasik
  10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus diubahsuaikan menggunakan fenomena lapangan (bersifat sementara)
  11. Penelitian kualitatif menghendaki supaya pengertian dan hasil interpretasi yg diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yg dijadikan asal data.
Ciri-karakteristik penelitian kualitatif:
  1. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
  2. Manusia adalah alat (instrumen) utama pengumpulan data
  3. Analisis data dilakukan secara induktif
  4. Penelitian bersifat naratif analitik (data berupa istilah-kata, gambar, konduite) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ nomor statistik
  5. Tekana penalitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih poly mementingkan segi proses daripada output.
  6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
  7. Perencanaan bersifat lentur serta terbuka
  8. Hasil penelitian adalah kesepakatan bersama
  9. Pembentukan teori dari dari dasar
  10. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif
  11. Teknik sampling cenderung bersifat purposive
  12. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)
  13. Makna sebagai perhatian utama penelitian
Karakteristik penelitian kualitatif:
1) Latar alamiah
  • Penelitian kualitatif melakukan penelitian dalam latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan
  • Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya pada sekolah, famili, tetangga serta lokasi lainnya buat meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi
2) Manusia menjadi indera (instrumen)
Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.

3) Metode kualitatif
  • Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan fenomena ganda
  • Menyajikan secara langsung hakikat interaksi antara peneliti serta responden
  • Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri menggunakan banyak penyamaan dampak beserta serta terhadap pola-pola nilai yg dihadapi
4) Analisis data secara induktif
  • Proses induktif lebih dapat menemukan fenomena-fenomena ganda sebagian yg terdapat pada data
  • Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh serta dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya
  • Analisis induktif lebih bisa menemukan efek beserta yg mempertajam hubungan-hubungan
  • Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian berdasarkan struktur analitik
5) Teori menurut dasar 
6) Deskriptif
7) Lebih mementingkan proses daripada hasil
8) Adanya batas yg ditentukan sang fokus
9) Adanya kriteria spesifik buat keabsahan data
10) Desain yg bersifat sementara

Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif mempunyai susunan langkah-langkah menjadi berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. Menentukan pendekatan
6. Menentukan variabel serta asal data
7. Menentukan dan menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan

Teknik Pengumpulan Data
Berbagai cara pengumpulan data buat penellitian kualitatif terus berkembang, namun demikian pada dasarnya terdapat empat cara yang mendasar buat mengumpulkan kabar yaitu:

1. Observasi
Observasi yaitu tindakan yg merupakan penafsiran menurut teori (karl popper). Namun pada penelitian, dalam ketika memasuki ruang kelas menggunakan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori buat menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan berita melalui media pengamatan.

Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yg berkaitan menggunakan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, saat, insiden, tujuan dan perasaan.

Observasi yg paling efektif adlaah melengkapinya menggunakan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yg disusun berisi item-item tentang insiden atau tingkah laku yg digambarkan akan terjadi.

Metode observasi dibedakan sebagai:
a. Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat pada interaksi emosi pelaku yang menjadi target penelitian

b. Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dan dikondisi-syarat yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati serta dikendalikan si peneliti

c. Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan berdasarkan warga yg pada teliti buat dapat melihat serta tahu gejala yg ada, sesuai maknanya menggunakan yang diberikan dipahami oleh para masyarakat yang ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati tanda-tanda yg ada pada warga yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara, mendengarkan, memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yang dilakukan sang rakyat yang diteliti.

Keterlibatan peneliti bisa dibedakan menjadi empatkelompok yaitu:
  • Keterlibatan pasif: peneliti tidak terlibat pada kegiatan yg dilakukan oleh pelaku yang diamati dan nir terjadi interaksi sosial menggunakan pelaku yg diamati
  • Keterlibatan setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada dalam dua hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yg menjadi wadah bagi kegiatan yg diamati serta struktur dimana pelaku menjadi pendukung
  • Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yg diamati dalam kehidupan sehari-hari
  • Keterlibatan penuh/ lengkap: jika aktivitas peneliti sudah sebagai bagian menurut kehidupan pelaku yang diamati.
Hal-hal yg wajib diperhatikan dalam melakukan observasi:
  • Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yg wajib diamati apakah yang umum atau yg spesifik.
  • Menentukan kriteria yang diobservasi, menggunakan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yg akan digunakan.
Fase-fase pada observasi:
  • Pertemuan perencanaan
  • Observasi kelas
  • Diskusi balikan
Ada banyak sekali keterbatasan observasi, yaitu menjadi berikut:
  • Banyak kejadian yang tidak bisa dicapai menggunakan observasi pribadi, misalnya kehidupan pribadi seorang yang sangat rahasia
  • Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin menggunakan maksud-maksud eksklusif dengan sengaja berusaha menyebabkan kesan yg menyenangkan atau kebalikannya pada observer.
  • Timbul kejadian yang tidak selalu bisa diramalkan sebagai akibatnya observer dapat hadir buat mengobservasi peristiwa itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yg dibutuhkan itu secara impulsif kerapkali memakan waktu yang panjang serta sangat membosankan.
  • Tugas observasi sebagai terganggu pada saat-waktu ada peristiwa yang nir terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.
  • Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian
Kelebihan observasi:
a) Merupakan metode yang dapat langsung digunakan buat meneliti bermacam-macam tanda-tanda. Banyak aspek tingkah laris insan yang hanya bisa diteliti melalui observasi eksklusif.
b) Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yg selalu sibukpun mungkin nir berkeberatan buat diamat-amati, walau dia mungkin keberatan menjawab kuesioner.
c) Memungkinkkan pencatatan yg serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
d) Tidak tergantung kepada self-report
e) Dengan metode observasi, peneliti bisa memperoleh pandangan yg keseluruhan/ menyeluruh terhadap responden yang diteliti
f) Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada insiden khusus mendalam serta realistik serta merefleksikan keadaan responden)
g) Peneliti dapat melihat hal-hal yg nir bisa diungkap menggunakan teknik lain termasuk perilaku biasa
h) Peneliti bisa mengetahui dan melaporkan apa adanya mengenai perilaku responden yang biasa juga diluar konteks pertarungan yang hendak diteliti.

Hambatan-kendala dalam pengamatan asal menurut 2sumber, yaitu:
a. Hambatan berdasarkan dalam, termasuk diantaranya:
  • Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi menggunakan responden
  • Perasaan terasing menurut peneliti terhadap responden
  • Kurang bisanya peneliti beradaptasi menggunakan kegiatan, kebiasaan,serta rapikan cara hayati responden
  • Tidak bisa memanfaatkan peran informan pada lapangan.

b. Hambatan yang asal dari luar, antara lain:
  • Peneliti larut menggunakan responden serta kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil berdasarkan hubungan dengan responden
  • Peneliti nir dapat mengidentifikasi tanda-tanda yg diinginkan lantaran adanya aturan yg wajib ditaati di lapangan
  • Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan

2. Wawancara
Wawancara yaitu rendezvous yg pribadi direncanakan antara pewawancara serta yang diwawancarai buat menaruh/ menerima kabar eksklusif. Menurut Moleong (1988:148) wawancra adalah aktivitas dialog menggunakan maksud tertentu yg dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.

Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara mulut kepada orang-orang yang dianggap bisa memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang ditinjau perlu. Ada 3 teknik wawancara yaitu:
  • Wawancara baku serta terjadwal
  • Wawancara baku serta nir terjadwal
  • Wawancara tidak baku

Beberapa hal yg harus diperhatikan supaya wawancara berlangsung efektik:
¨ Bersikaplah sebagai pewawancara yg simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik, nir berperan terlalu aktif, buat memberitahuakn bahwa anda menghargai pendapat anak
¨ Bersikaplah netral pada relevansinya dengan pelajaran
¨ Bersikaplah damai, nir terburu-buru atau ragu-ragu serta anak akan memperlihatkan sikap yg sama.
¨ Secara khusus perhatikan bahasa yg anda gunakan buat wawancara

Ada beberapa bentuk wawancara:
  • Wawancara terstruktur yaitu bila pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu
  • Wawancara nir terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di wawancarai
  • Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yg sudah dipersiapkan, akan tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan relatif panjang mungkin nir eksklusif ke penekanan bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.

3. Dokumen
Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang fundamental, yang termasuk didalamnya:
a. Koleksi serta analisis kitab teks
b. Kurikulum dan panduan pelaksanaannya
c. Arsip penerimaan murid baru
d. Catatan rapat
e. Catatan mengenai siswa
f. Rencana pelajran serta catatan guru
g. Hasil karya siswa
h. Kumpulan dokumen pemerintah
i. Koleksi file pengajar berupa buku harian, catatan peristiwa penting (logs) serta kenang-kenangan menurut siswa angkatan lama

Macam-macam dokumen dari Elliot (1991:78):
  • Silabi serta rencana pembelajaran
  • Laporan diskusi-diskusi mengenai kurikulum
  • Berbagai macam ujian dan tes
  • Laporan rapat
  • Laporan tugas siswa
  • Bagian-bagian dari buku teks yang dipakai pada pembelajaran
  • Contoh essay yg ditulis siswa
4. Triangulasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan asal data yang telah terdapat, tujuan berdasarkan triangulasi bukan buat mencari kebenaran mengenai beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yg sudah ditemukan.

Validitas Dan Reliabilitas
Validitas alat ukur diselidiki menggunakan (1) akal (2) statistik validitas terdapat macam-macam yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk)

1. Validitas isi
Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yg diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman serta latar belakang orang yang diuji.

Validitas diperoleh menggunakan menagadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item yang representatif menurut holistik bahan yg berkenaan dengan hal yg mengenai bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan menggunakan validitas isi artinya pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni berdasarkan akal si peneliti.

2. Validitas prediktif
Dengan validitas prediktif pada maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan (prediksi) mengenai kelakuan seseorang menggunakan kelakuannya yang konkret.

3. Validitas konstruk
Digunakan jika kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung satu dimensi, bila ternyata gejala itu mengandung lebih menurut satu dimensi, maka validitas itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponen-komponen sikap/sifat yang diukur dengan tes itu.

Validitas adalah derajad ketepatan antara data yg terjadi dalam objek penelitian menggunakan data yg dapat dilaporkan sang peneliti. Jadi data yg valid merupakan data yg nir berbeda antara data yg dilaporkan sang peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Validitas dibedakan menjadi:
  • Validitas internal: berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian menggunakan output yang dicapai.
  • Validitas eksternal: berkenaan menggunakan derajat akurasi apakah output penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada objek penelitian.
Reliabilitas
Berkenaan dengan derajat konsistensi serta stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel apabila 2 atau lebih peneliti pada objek yang sama atau peneliti sama dalam saat yanng tidak sama akan menghasilkan data yg sama atau sekelompok data jika dipecah sebagai 2 sebagai data yg nir tidak sama. Suatu data yg reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.

Suatu indera pengukur dikatakan reliable jika indera itu dalam mengukru suatu gejala dalam ketika yg berlainan senantiasa memberitahuakn hasil yg sama. Jadi indera yanng reliable secara konsisten memberi output berukuran yang sama. Reliabilitas merupakan syarat mutlak buat menentukan dampak variabel yang satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga adalah kondisi bagi validitas satu tes, tes yg nir reliable menggunakan sendirinya nir valid.

Pengujian validitas serta reliabilitas
Dalam uji keabsahan data mencakup::
1) Uji kredibilitas
Uji dapat dipercaya data atau kepercayaan terhadap data output penelitian dapat dilakukan menggunakan;
  • Perpanjangan pengamatan
  • Meningkatkan ketekunan
  • Triagulasi (pengecekan data menurut berbagai sumber menggunakan berbagai cara dan banyak sekali waktu)
  • Analisis kasus negatif
  • Menggunakan bahan referensi
  • Mengadakan member check (proses pengecekan data yg diperoleh peneliti pada pemberi data). 
Tujuan menurut member check adalah supaya kabar yang diperoleh serta digunakan pada penulisan laporan sesuai dengan apa yanng dimaksud asal data atau informan.

2) Pengujian transferability
Transferability merupakan validitas eksternal

3) Pengujian depenability
Dilakukan denga melakukan audit terhadap holistik proses penelitian.

4) Pengujian konfirmability
  • Uji konfirmability seperti menggunakan uji depenobility, sehingga pengujian bisa dilakukan secara bersamaan.
  • Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yg dilakukan.

PENGERTIAN PENELITIAN KUALITATIF MENURUT PARA AHLI

Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli
Metode penelitian kualitatif acapkali diklaim sebagai metode penelitian naturalistik lantaran penelitiannya dilakukan pada syarat yang alamiah (natural setting) diklaim juga menjadi metode etnographi, lantaran dalam awalnya metode ini banyak dipakai buat penelitian bidang antropologi budaya, diklaim jua menjadi metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Penelitian kualtatif adalah penelitian yg nir memakai contoh-contoh matematik, statistik atau personal komputer . Proses penelitian dimulai dengan menyusun perkiraan dasar serta anggaran berpikir yg akan digunakan pada penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitiian yg pada kegiatannya peneliti tidak memakai nomor pada mengumpulkan data dan pada menaruh penafsiran terhadap hasilnya.

Bogdan serta taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yg menghasilkan data naratif berupa istilah-kata tertulis atau mulut dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk serta miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara mendasar bergantung pada pengamatan dalam insan pada kawasannya sendiri dan herbi orang-orang tadi pada bahasannya serta pada peristilahannya.

Metodologi penelitian adalah sesuatu yg berusaha membahas konsep teoristik banyak sekali metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang pada karya ilmiah dilanjutkan menggunakan pemilihan metode yanng akan dipakai. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis aplikasi lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi melekat di pada diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yg melandasi aneka macam metodologi penelitian yang terdapat. Maka menurut itu menggunakan mengetahui metodologi penelitian yang dipakai, filsafat ilmu serta kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diperlukan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.

Objek penelitian kualitatif merupakan semua bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang ditentukan insan. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang dianggap ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, kepercayaan dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yg pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (akal) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.

Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan pada berpikir, tentang interaksi datta yang satu menggunakan data yg lain dan konteksnya pada perkara yg akan diungkapkan. Beberapa alasan tentang maksud dilakukannya penelitian kualitatif:
  1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng misalnya yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yg ada pada data dapat diungkap.
  2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data realitas menggunakan tujuan menandakan kebenaran hipotesis dari berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.
  3. Untuk menanggulangi kesamaan restriksi variabel yg sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal konflik serta variabel pada kasus sosial sangat kompleks.
  4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti pada penelitian kuantitatif yang memakai pengukuran enumirasi (perhitungan) realitas, padahal inti sebenarnya berada dalam konsep-konsep yg muncul berdasarkan data.
Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian kuantitatif serta penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto
Penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif
1.kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data telah mantap dan rinci semenjak awal.


2.langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang saat persiapan disusun.
3.dapat menggunakan sampel dan output penelitiannya diberlakukan buat populasi.






4.hipotesis: (jika memang perlu)
a.mengajukan hipotesis yang akan diuji pada penelitian
b.hipotesis memilih output yg diramalkan........A priori


5.desain: pada desain kentara langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.


6.pengumpulan data: kegiatan pada pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.
7.analisis data: dilakukan setelah seluruh data terkumpul
1.kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap serta rinci, masih fleksibel, muncul serta berkembangnya sambil jalan (emergent).
2.langkah penelitian: baru diketahui menggunakan mantap serta jelas sesudah penelitian terselesaikan.
3.tidak dapat memakai pendekatan populasi serta sampel. Dengan kata lain, pada penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yg digunakan adalah setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yg bersangkutan.
4.hipotesis:
a.tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung ......tentotif
b.hasil penelitian terbuka
5.desain: desain penelitiannya adalah fleksibel menggunakan langkah dan output yg nir dapat dippastikan sebelumnya.

6.pengumpulan data: kegiatan pengumpulan data selalu wajib dilakukan sendiri sang peneliti
7.analisis data: dilakukan bersamaan menggunakan pengumpulan data.

Perbedaan penelitian kuantitatif serta kualitatif berdasarkan hamid potilima
Penelitian kualitatif
Penelitian kuantitatif
1.satuan-satuan individual tidak dipilah-pilah pada variabel-variabel

2.tidak terdapat konsep sampel


3.data dalam bentuk narasi atau angka
4.analisis data dijadikan bukti untuk mendukung kebenaran berdasarkan hipotesa yang dibuat

5.instrumen penelitian adalah diri sendiri
1.satuan individu digolongkan ke dalam variabel-variabel menggunakan karakteristik tertentu sinkron kepentingan panalitian.
2.karena besarnya populasi maka dalam penelitian kuantitatif digunakan sampel
3.data dalam bentuk angka

4.analisis data dijadikan pembuktian yg dapat digunakan buat menerima atau menolak hiipotesa yang dibuat
5.instrumen penelitian adalah kuisioner

Perbedaan istilah pada pengujian keabsahan data antara metode kualitatif serta kuantitatif 
Aspek
Metode kualitatif
Metode kuantitatif
1.nilai kebenaran
2.penerapan

3.konsistensi
4.netralisasi
Validitas internal
Validitas eksternal/ generalisasi
Reliabilitas
Objektivitas
Kreadibilitas (credibility)
Transferability/ keteralihan

Auditability dependability
Confirmability (bisa di konfirmasi)

Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif 
Dari hasil penelaahan pustaka yg dilakukan Moleong atas output menurut mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln serta Guba (1985:39-44) terdapat sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
  1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks berdasarkan suatu keutuhan (enity)
  2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan donasi orang lain
  3. Penelitian kualitatif memakai metode kualitatif
  4. penelitian kualitatif memakai analisis data secara induktif
  5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data
  6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (istilah-istilah, gambar) bukan angka-angka
  7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
  8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas pada penelitiannya atas dasar penekanan yg timbul sebagai perkara dalam penelitian
  9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas pada versi lain dibandingkan menggunakan yang lazim dipakai pada penelitian klasik
  10. Penelitian kualitatif menyusun desain yg secara terus menerus diadaptasi dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)
  11. Penelitian kualitatif menghendaki supaya pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati sang insan yang dijadikan asal data.
Ciri-karakteristik penelitian kualitatif:
  1. Lingkungan alamiah menjadi asal data langsung
  2. Manusia merupakan alat (instrumen) primer pengumpulan data
  3. Analisis data dilakukan secara induktif
  4. Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa istilah-istilah, gambar, perilaku) nir dituangkan pada bentuk bilangan/ nomor statistik
  5. Tekana penalitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada output.
  6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
  7. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka
  8. Hasil penelitian merupakan konvensi bersama
  9. Pembentukan teori berasal berdasarkan dasar
  10. Pendekatan penelitian memakai metode kualitatif
  11. Teknik sampling cenderung bersifat purposive
  12. Penelitian bersifat menyeluruh (keseluruhan)
  13. Makna sebagai perhatian utama penelitian
Karakteristik penelitian kualitatif:
1) Latar alamiah
  • Penelitian kualitatif melakukan penelitian dalam latar alamiah atau dalam konteks berdasarkan suatu keutuhan
  • Peneliti memasuki serta melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga, tetangga serta lokasi lainnya buat meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi
2) Manusia sebagai alat (instrumen)
Peneliti/ dengan bantuan orang lain adalah indera pengumpul data utama.

3) Metode kualitatif
  • Menyesuaikan metode kualitatif lebih gampang bila berhadapan menggunakan fenomena ganda
  • Menyajikan secara pribadi hakikat interaksi antara peneliti serta responden
  • Metode ini lebih peka serta lebih bisa menyesuaikan diri dengan poly penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
4) Analisis data secara induktif
  • Proses induktif lebih bisa menemukan fenomena-fenomena ganda sebagian yg terdapat dalam data
  • Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh serta bisa menciptakan keputusan-keputusan tentang bisa-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya
  • Analisis induktif lebih bisa menemukan efek bersama yg mempertajam interaksi-hubungan
  • Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian berdasarkan struktur analitik
5) Teori menurut dasar 
6) Deskriptif
7) Lebih mementingkan proses daripada hasil
8) Adanya batas yg dipengaruhi sang fokus
9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
10) Desain yang bersifat sementara

Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif mempunyai susunan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. Menentukan pendekatan
6. Menentukan variabel dan asal data
7. Menentukan serta menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan

Teknik Pengumpulan Data
Berbagai cara pengumpulan data buat penellitian kualitatif terus berkembang, namun demikian dalam dasarnya ada empat cara yang fundamental buat mengumpulkan informasi yaitu:

1. Observasi
Observasi yaitu tindakan yang adalah penafsiran dari teori (karl popper). Tetapi pada penelitian, dalam waktu memasuki ruang kelas dengan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori buat menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi adalah tindakan atau proses pengambilan berita melalui media pengamatan.

Observasi yaitu teknik pengumpulan yg mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan menggunakan ruang, loka, pelaku, kegiatan, waktu, insiden, tujuan dan perasaan.

Observasi yg paling efektif adlaah melengkapinya menggunakan format atau blangko pengamatan menjadi instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang insiden atau tingkah laris yg digambarkan akan terjadi.

Metode observasi dibedakan menjadi:
a. Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, pada observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat pada interaksi emosi pelaku yg menjadi target penelitian

b. Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yg akan diamati serta dikondisi-kondisi yg ada dalam loka kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti

c. Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yg mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan menurut rakyat yang pada teliti buat dapat melihat dan tahu gejala yang ada, sinkron maknanya dengan yang diberikan dipahami sang para warga yg ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati tanda-tanda yg terdapat pada masyarakat yang diteliti, namun jua melakukan wawancara, mendengarkan, memahamidan pada batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yg dilakukan oleh warga yang diteliti.

Keterlibatan peneliti dapat dibedakan menjadi empatkelompok yaitu:
  • Keterlibatan pasif: peneliti nir terlibat pada aktivitas yang dilakukan oleh pelaku yang diamati serta tidak terjadi interaksi sosial menggunakan pelaku yang diamati
  • Keterlibatan setengah-1/2: peneliti merogoh sesuatu kedudukan yg berada dalam 2 hubungan struktural yang tidak sinkron, yaitu antara struktur yg menjadi wadah bagi aktivitas yang diamati serta struktur dimana pelaku sebagai pendukung
  • Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang diamati dalam kehidupan sehari-hari
  • Keterlibatan penuh/ lengkap: apabila kegiatan peneliti sudah menjadi bagian dari kehidupan pelaku yg diamati.
Hal-hal yg wajib diperhatikan dalam melakukan observasi:
  • Memperhatikan fokus penelitian, aktivitas apa yg wajib diamati apakah yang generik atau yang spesifik.
  • Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan berukuran-berukuran apa yg akan digunakan.
Fase-fase pada observasi:
  • Pertemuan perencanaan
  • Observasi kelas
  • Diskusi balikan
Ada aneka macam keterbatasan observasi, yaitu menjadi berikut:
  • Banyak peristiwa yang tidak dapat dicapai dengan observasi eksklusif, misalnya kehidupan eksklusif seseorang yang sangat rahasia
  • Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin menggunakan maksud-maksud eksklusif dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau kebalikannya dalam observer.
  • Timbul insiden yg nir selalu bisa diramalkan sehingga observer dapat hadir buat mengobservasi peristiwa itu. Apabila penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yang diperlukan itu secara spontan kerapkali memakan ketika yang panjang serta sangat membosankan.
  • Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-ketika terdapat peristiwa yang nir terduga-duga, contohnya keadaan cuaca.
  • Terbatasi sang lamanya kelangsungan suatu kejadian
Kelebihan observasi:
a) Merupakan metode yang bisa pribadi dipakai buat meneliti bermacam-macam tanda-tanda. Banyak aspek tingkah laku insan yg hanya bisa diteliti melalui observasi pribadi.
b) Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin nir berkeberatan buat diamat-amati, walau beliau mungkin keberatan menjawab kuesioner.
c) Memungkinkkan pencatatan yang serempak menggunakan terjadinya sesuatu gejala.
d) Tidak tergantung pada self-report
e) Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan yang keseluruhan/ menyeluruh terhadap responden yg diteliti
f) Peneliti bisa memakai variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan pada insiden spesifik mendalam dan realistik dan merefleksikan keadaan responden)
g) Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk konduite biasa
h) Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang konduite responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yg hendak diteliti.

Hambatan-hambatan dalam pengamatan dari berdasarkan 2sumber, yaitu:
a. Hambatan menurut pada, termasuk diantaranya:
  • Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden
  • Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden
  • Kurang bisanya peneliti menyesuaikan diri menggunakan aktivitas, kebiasaan,serta tata cara hidup responden
  • Tidak bisa memanfaatkan peran informan pada lapangan.

b. Hambatan yg dari dari luar, antara lain:
  • Peneliti larut menggunakan responden dan kehilangan arah mengenai liputan apa yg perlu diambil berdasarkan interaksi dengan responden
  • Peneliti nir bisa mengidentifikasi tanda-tanda yg diinginkan karena adanya aturan yg harus ditaati pada lapangan
  • Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi pada lapangan

2. Wawancara
Wawancara yaitu rendezvous yang pribadi direncanakan antara pewawancara dan yg diwawancarai buat memberikan/ menerima keterangan tertentu. Menurut Moleong (1988:148) wawancra adalah aktivitas dialog dengan maksud tertentu yg dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yg diwawancarai.

Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara lisan kepada orang-orang yang dianggap bisa memberikan liputan atau penerangan hal-hal yg dilihat perlu. Ada 3 teknik wawancara yaitu:
  • Wawancara baku serta terjadwal
  • Wawancara standar dan tidak terjadwal
  • Wawancara tidak baku

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsung efektik:
¨ Bersikaplah sebagai pewawancara yg simpatik, yg berperhatian serta pendengar baik, tidak berperan terlalu aktif, untuk memberitahuakn bahwa anda menghargai pendapat anak
¨ Bersikaplah netral pada relevansinya menggunakan pelajaran
¨ Bersikaplah damai, nir terburu-buru atau ragu-ragu serta anak akan menerangkan sikap yang sama.
¨ Secara khusus perhatikan bahasa yang anda pakai buat wawancara

Ada beberapa bentuk wawancara:
  • Wawancara terstruktur yaitu jika pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu
  • Wawancara nir terstruktur yaitu jika prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di wawancarai
  • Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang telah dipersiapkan, akan namun menaruh keleluasaan pada responden buat menerangkan relatif panjang mungkin tidak langsung ke penekanan bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.

3. Dokumen
Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yg menyangkut para partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang fundamental, yg termasuk didalamnya:
a. Koleksi dan analisis buku teks
b. Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya
c. Arsip penerimaan siswa baru
d. Catatan rapat
e. Catatan mengenai siswa
f. Rencana pelajran dan catatan guru
g. Hasil karya siswa
h. Kumpulan dokumen pemerintah
i. Koleksi arsip pengajar berupa buku harian, catatan insiden krusial (logs) dan kenang-kenangan menurut anak didik angkatan lama

Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):
  • Silabi serta rencana pembelajaran
  • Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum
  • Berbagai macam ujian dan tes
  • Laporan rapat
  • Laporan tugas siswa
  • Bagian-bagian berdasarkan kitab teks yang digunakan pada pembelajaran
  • Contoh essay yang ditulis siswa
4. Triangulasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan asal data yang telah ada, tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran mengenai beberapa kenyataan, namun lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Validitas Dan Reliabilitas
Validitas indera ukur diselidiki menggunakan (1) akal (2) statistik validitas terdapat macam-macam yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk)

1. Validitas isi
Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yg diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman dan latar belakang orang yg diuji.

Validitas diperoleh menggunakan menagadakan sampling yang baik, yakni menentukan item-item yang representatif berdasarkan keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yg tentang bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan dengan validitas isi merupakan pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni dari logika si peneliti.

2. Validitas prediktif
Dengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan (prediksi) mengenai kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang konkret.

3. Validitas konstruk
Digunakan jika kita sangsikan apakah gejala yg dites hanya mengandung satu dimensi, bila ternyata tanda-tanda itu mengandung lebih berdasarkan satu dimensi, maka validitas itu bisa diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponen-komponen sikap/sifat yg diukur menggunakan tes itu.

Validitas adalah derajad ketepatan antara data yg terjadi dalam objek penelitian menggunakan data yang bisa dilaporkan sang peneliti. Jadi data yg valid merupakan data yg tidak tidak sinkron antara data yang dilaporkan sang peneliti menggunakan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Validitas dibedakan menjadi:
  • Validitas internal: berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian menggunakan hasil yang dicapai.
  • Validitas eksternal: berkenaan menggunakan derajat akurasi apakah output penelitian bisa digeneralisasikan atau diterapkan pada objek penelitian.
Reliabilitas
Berkenaan menggunakan derajat konsistensi serta stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel bila dua atau lebih peneliti pada objek yang sama atau peneliti sama dalam saat yanng tidak selaras akan membentuk data yang sama atau sekelompok data bila dipecah sebagai 2 menjadi data yang nir tidak sinkron. Suatu data yg reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.

Suatu alat pengukur dikatakan reliable apabila alat itu pada mengukru suatu gejala dalam waktu yang berlainan senantiasa memperlihatkan hasil yg sama. Jadi alat yanng reliable secara konsisten memberi output ukuran yg sama. Reliabilitas adalah syarat absolut buat menentukan efek variabel yg satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas jua merupakan syarat bagi validitas satu tes, tes yang nir reliable dengan sendirinya tidak valid.

Pengujian validitas serta reliabilitas
Dalam uji keabsahan data mencakup::
1) Uji kredibilitas
Uji kredibilitas data atau agama terhadap data output penelitian dapat dilakukan menggunakan;
  • Perpanjangan pengamatan
  • Meningkatkan ketekunan
  • Triagulasi (pengecekan data dari aneka macam sumber menggunakan berbagai cara serta banyak sekali ketika)
  • Analisis perkara negatif
  • Menggunakan bahan referensi
  • Mengadakan member check (proses pengecekan data yang diperoleh peneliti pada pemberi data). 
Tujuan dari member check merupakan agar berita yang diperoleh dan dipakai dalam penulisan laporan sinkron dengan apa yanng dimaksud asal data atau informan.

2) Pengujian transferability
Transferability adalah validitas eksternal

3) Pengujian depenability
Dilakukan denga melakukan audit terhadap holistik proses penelitian.

4) Pengujian konfirmability
  • Uji konfirmability seperti dengan uji depenobility, sebagai akibatnya pengujian dapat dilakukan secara bersamaan.
  • Uji konfirmability berarti menguji output penelitian dikaitkan dengan proses yg dilakukan.