DOWNLOAD INSTRUMEN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SD SMP SMA KURIKULUM 2018 DAN KTSP

Download Instrumen Supervisi Kepala Sekolah SD, SMP, Sekolah Menengah Atas Kurikulum 2013 Dan KTSP

Download Instrumen Supervisi Kepala Sekolah SD, SMP, Sekolah Menengah Atas Kurikulum 2013 Dan KTSP -  Kegiatan Supervisi dilaksanakan oleh Kepala Sekolah serta Pengawas Sekolah terhadap guru juga ketua sekolah dilakuan setiap semester minimal 1 kali. Artinya Guru disupervisi sang Kepala Sekolah dan Pengawas, sedangkan Kepala Sekolah disupervisi oleh Pengawas Sekolah. Kegiatan ini bertujuan buat mengetahui kinerja guru serta ketua sekolah, dan mengetahui proses pembelajaran yg ada pada sekolah. Pengawas sekolah wajib memmberikan pengarahan serta motivasi kepada para guru dan kepala sekolah agar aktivitas pembelajaran dan aktivitas sekolah lainnya berjalan baik serta semakin maju.
Baca jua: RPP IPS Ekonomi Kelas X, XI, XII Semester 1 serta 2
Instrumen Supervisi Kepala Sekolah Sekolah Dasar, Sekolah Menengah pertama, SMA Kurikulum 2013 Dan KTSP ini terdiri dari:
1. Instrumen Supervisi Kepala Sekolah Sekolah Dasar, SMP, Sekolah Menengah Atas Kurikulum 2013
  • Format 1 Instrumen Supervisi RPP  
  • Format dua Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran
  • Format 3a Instrumen Supervisi Administrasi Pembelajaran
  • Format 3b Instrumen Supervisi Administrasi Khusus  Pengajar Bimbingan  Konseling (BK)

2. Instrumen Supervisi Kepala Sekolah SD, Sekolah Menengah pertama, SMA KTSP
  • Format 2 Instrumen Supervisi Penilaian RPP
  • Format tiga Instrumen Supervisi Administrasi Pembelajaran
  • Format 4 Instrumen Supervisi Administrasi Pembelajaran
  • Format 4a Instrumen Supervisi Administrasi Khusus  Guru Bimbingan  Konseling (BK)

Berikut ini saya bagikan model Blangko Instrumen Supervisi Kepala Sekolah serta Guru Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 SD-Sekolah Menengah pertama-SMA. Jadi bapak/bunda pengajar silahkan siapkan administarsi yg ada di blangko supervsi tersebut.


Demikian semoga materi Download Instrumen Supervisi Kepala Sekolah Sekolah Dasar, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas Kurikulum 2013 Dan KTSP yg kami bagikan ini dapat berguna bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Baca kembali: Administrasi Pembelajaran Kelas 7 SMP Kurikulum 2013 Semester 1 serta 2
Kurang dan lebihnya mohon maaf, Terima kasih atas kunjungannya kami nantikan kunjungan berikutnya.

INSTRUMEN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH KURIKULUM KTSP DAN KURIKULUM 2018

Instrumen Supervisi Kepala Sekolah - Untuk yang ke sekian kalinya blog yang sangat sederhana ini memberikan arsip dokumen pendidikan yang selalu banyak dicari sang guru serta kepala sekolah, bahkan oleh seluruh kalangan pendidik.



Dan pada kesempatan kali ini kami share link download file Instrumen Supervisi Kepala Sekolah dalam 2 pilihanyaitu bagi sekolah yang memakai Kurikulum 2006 serta bagi sekolah yg menggunakan Kurikulum 2013. Untuk materi Instrumen Supervisi Kepala Sekolah silahkan download pada menu pada bawah ini:

Instrumen pengawasan Kurikulum 2006 Terdiri Dari:
  1. Instrumen Penilaian Silabus
  2. Instrumen Penilaian RPP
  3. Instrumen pengawasan aktivitas pembelajaran
  4. Instrumen Monitoring Administrasi Pembelajaran  Sekolah Dasar/Sekolah Menengah pertama/Sekolah Menengah Atas/SMK
  5. Instrumen Monitoring Administrasi Khusus  Guru BK Sekolah Dasar/Sekolah Menengah pertama/SMA/SMK


Instrumen pengawasan Kurikulum 2013 Terdiri Dari:
  1. Instrumen Supervisi RPP
  2. Instrumen pengawasan aktivitas pembelajaran SD/SMP/SMA/SMK
  3. Instrumen Monitoring Administrasi Pembelajaran Sekolah Dasar/SMP/SMA/SMK
  4. Instrumen Monitoring Administrasi Khusus  Pengajar BK Sekolah Menengah pertama/Sekolah Menengah Atas/SMK


Demikian materi tentang Instrumen Supervisi Kepala Sekolah semoga berguna

BLANGKO INSTRUMEN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN GURU KURIKULUM KTSP DAN KK 2018 SD SMP SMA


Blangko Instrumen Supervisi Kepala Sekolah serta Guru
 Kurikulum KTSP dan KK 2013 Sekolah Dasar-Sekolah Menengah pertama-SMA

Selamat malam sahabt pengajar dan rekan tenaga kependidikan yg terdapat di semua nusantara.selamat tiba serta berjumpa kembali menggunakan saya masih di log administrasipendidik.cf.pada kesempatan malam ini saya akan berbagi materi seputar Blangko Instrumen Supervisi Kepala Sekolah serta Pengajar Kurikulum KTSP dan KK 2013 SD-SMP-SMA yg mungkin diharapkan sang rekan guru ,ketua sekolah maupun Pengawas sekolah sebagai bahan petunjuk pembuatan administrasi pada sekolah.
Pada kesempatan yg kemudian aku sudah membuatkan materi seputar perangkat pembelajaran kurikulum 2013 SD/MI.bagi yg belum sempat mengunduh silahkan Download di sini.kemudian juga Aplikasi Pembuatan KKM Kurikulum 2013 jua telah saya bagikan kepada rekan pengajar sekalian,termasuk jadwal pembelajaran kurikulum 2013.

Administrasi pembelajaran harus dibuat oleh rekan pengajar serta ketua sekolah menjadi bukti fisik bahwa kita telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.administrasi pembelajaran ini dibentuk oleh guru pada athun baru pelajaran juga pada waktu awal semester dua.terdapat beberapa perbedaan administarsi pembelajaran kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013.mulai dari format RPP,Silabus,Promes serta kreteria penilain terhadap murid.

Kegiatan Supervisi Pengawas terhadap pengajar maupun kepala sekolah dilakuan setiap semester minimal 1 kali.kegiatan ini bertujuan buat mengetahui kinerja pengajar dan ketua sekolah,dan mengetahui proses pembelajaran yang terdapat pada sekolah.pengawas sekolah wajib emmberikan pengarahan serta motivasi kepada para guru serta ketua sekolah agar kegiatan pembelajaran dan kegiatan sekolah lainnya berjalan baik serta semakin maju.

Blangko Instrumen Supervisi Kepala Sekolah serta Guru
 Kurikulum KTSP dan KK 2013 Sekolah Dasar Sekolah Menengah pertama SMA

Berikut ini saya bagikan contoh Blangko Instrumen Supervisi Kepala Sekolah serta Pengajar Kurikulum KTSP dan KK 2013 SD-SMP-SMA.jadi bapak/ibu guru silahkan siapkan administarsi yang ada di blangko supervsi tersebut.

Link Download:
  1. Instrumen Supervisi RPP Kurikulum 2013 SD-Sekolah Menengah pertama-SMA 
  2. Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar-Sekolah Menengah pertama-SMA
  3. Instrumen Supervisi Administrasi Pembelajaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar-Sekolah Menengah pertama-SMA
  4. Instrumen Supervisi Monitoring Administrasi Khusus Guru BK Kurikulm 2013
Berikut i ni contoh instrumen Penilaian Kepala Sekolah dan Guru Kurikulum KTSP:
  1. Instrumen Supervisi Penilaian Silabus Pembelajaran Sekolah Dasar-Sekolah Menengah pertama-Sekolah Menengah Atas KTSP
  2. Instrumen Supervisi Penilaian RPP  SD-Sekolah Menengah pertama-Sekolah Menengah Atas KTSP
  3. Instrumen Supervisi Penilaian Administrasi Pembelajaran SD-SMP-SMA KTSP
  4. Instrumen Supervisi Penilaian Monitoring Administrasi Guru BK Kurikulum KTSP
Demikian materi seputar Blangko Instrumen Supervisi Kepala Sekolah serta Pengajar Kurikulum KTSP dan KK 2013 SD-SMP-SMA yang dapat say bagikan kepada rekan guru dan Bapak Kepala sekoalh serta pengawas sekolah.semoga contoh format tersbeut sesuai dengan harapan bapak/ibu guru di sekolah.

CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SD KURIKULUM 2018 TAHUN 2018

Contoh Program Supervisi Kepala Sekolah Sekolah Dasar Kurikulum 2013 Tahun 2018 ini merupakan arsip modern yg akan aku share dalam postingan kali ini yang telah dilengkapi menggunakan Jadwal Supervisi menjadi referensi dalam membuat Program dan Jadwal. Perangkat ini mutlak diharapkan buat Kepala Sekolah/Madrasah dalam melakukan penilaian serta supervisi terhadap kinerja pengajar. Peran seseorang Kepsek merupakan menjadi Supervisor, serta buat menjalankan kiprahnya tadi perlu didukung dengan Program Supervisi yg akan saya bagikan ini.



Seorang ketua sekolah memiliki tugas Supervisi (Supervisi Akademik) sebagaimana dimuat dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 menyatakan bahwa seseorang Kepala Sekolah harus menguasai Standar Kompetensi Kepala Sekolah yg terdiri atas : kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi supervisi, kompetensi kewirausahaan serta kompetensi sosial.

Selain itu jua Proker ini dibagikan buat melengkapi Bukti Fisik Akreditasi SD/MI Standar Proses khususnya Instrumen No. 25-27. Untuk mendonwload arsip ini silahkan kli tautan yang disediakan dibawah ini.



Download Juga !!!

FORMAT SUPERVISI KELAS KEPALA SEKOLAH/ MADRASAH TERHADAP GURU SAAT MENGAJAR

Format Supervisi Kelas Kepala Sekolah/ Madrasah Terhadap Pengajar Saat Mengajar ini adalah arsip terkini yang akan aku share pada anda buat Bukti Fisik Akreditasi Sekolah Dasar/MI. Seorang Kepala Sekolah/ Madrasah menjadi mana perannya sebagai supervisor harus untuk melakukan supervisi kelas pada proses belajar mengajar dikelas. Format Supervisi Kepala Sekolah ini hanya sekedar referensi yg mungkin mampu dipakai buat menciptakan format yg sinkron menggunakan impian anda.



Tujuan dari pelaksanaan Supervisi Kelas Kepala Sekolah atau disebut jua Supervisi Akademik ini adalah dimana Kepala Sekolah menjadi supervisor mengunjungi kelas serta melakukan observasi serta wawancara serta studi dokumen. File ini jua diperuntukan pada memenuhi Bukti Fisik Akreditasi Sekolah Dasar/MI Standar Proses khususnya Instrumen No.16 (Poin dua).

Bagi yang membutuhkanya, silahkan langsung saja download filenya melalui link yang saya sediakan dibawah ini secara gratis.



Download Juga !!!

PROGRAM TINDAK LANJUT SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SD TERBARU

Program Tindak Lanjut Supervisi Kepala Sekolah SD Terbaru ini merupakan arsip terbaru yg akan caraflexi.blogspot.com/ bagikan secara perdeo pada kesempatan kali ini. Dalam proses Supervisi Akademik terutama hasil menurut pengawasan wajib ditindak lanjuti sesuai dengan feedback yang diterima. 



Dari segi isi pada Program Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kepala Sekolah pada Proses Pembelajaran ini masih ada tiga proses primer yakni Pelaksanaan, Pendekatan (Pola Pembinaan), serta Sasaran. Tetapi yg mendasari berdasarkan ketiga proses tadi wajib dilakukan dulu analisis kebutuhan peserta menurut analisis hasil supervisi akademik dengan tahapan sebagai berikut.

  • Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan terkait perkara-perkara pembelajaran dan disparitas (gap) apa saja yang ada antara pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang nyata dimiliki pengajar dan yang seharusnya dimiliki guru?Perbedaan tersebut kemudian dikelompokkan, disintesiskan serta diklasifikasikan untuk memilih jenis aktivitas tindak lanjut.
  • Mencatat mekanisme-mekanisme untuk mengumpulkan kabar tambahan tentang pengetahuan, ketrampilan serta sikap yang dimiliki pengajar.
  • Mengidentifikasi serta mencatat kebutuhan-kebutuhan khusus training ketrampilan pembelajaran guru.
  • Menetapkan jenis pelatihan ketrampilan pembelajaran pengajar.
  • Menetapkan tujuan pemilihan jenis pelatihan.
  • Mengidentifikasi dukungan lingkungan dan hambatan-hambatannya.
  • Mengidentifikasi tugas-tugas manajemen yang diperlukan buat pelaksanaan tindak lanjutseperti keuangan,sumber-asal belajar, sarana prasarana.


Sekaligus file ini ditujukan buat memenuhi Bukti Fisik Akreditasi Sekolah Dasar/MI Standar Proses khusunya dalam Instrumen No.29-31 bagi sekolah/ madrasah yg sedang mempersiapkan aplikasi akreditasi.


Download Juga !!!

BUKTI FISIKAKREDITASI SD 2018 STANDAR PROSES INSTRUMEN 1131

Bukti FisikAkreditasi SD 2018 Standar Proses Instrumen 11-31 ini merupakan dokumen yg wajib dipersiapkan dalam menghadapi Akreditasi SD 2017. Dalam Dokumen Akreditasi ini aku khususkan untuk Bukti Fisik Standar Proses berdasarkan 8 Standar yg wajib dipersiapkan. Bagi sekolah dan madrasah (Sekolah Dasar/MI) yg akan melaksanakan akreditasi tentunya harus mempunyai persiapan yg matang pada memenuhi tuntutan administrasi yg harus dilihat pribadi sang Asesor. Untuk memudahkan anda dalam mempersiapkan dokumen bukti fisik tersebut, disini aku akan share kepada anda administrasi sekolah yang wajib dipersiapkan.


Dalam Bukti Fisik Standar Proses Akreditasi Sekolah Dasar/Mi ini masih ada 20 berdasarkan 119 Instrumen yg sebagai bahan evaluasi dimana instrumen akreditasi tersebut didasarkan pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam postingan ini saya fokuskan ke Bukti Fisik Instrumen 11-31 yang terdapat dalam Bukti Fisik untuk Standar Proses. Dan buat baku lainnya seperti Standar Isi, Standar Penilaian, Standar Pembiayaan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan, Standar Kompetensi Lulusan saya sediakan pada artikel lainnya pada blog ini.


Bukti Fisik Akreditasi Sekolah Dasar/MI Standar Proses (Instrumen 11-31)


Instrumen 11
Dibuktikan menggunakan:
  1. Kelengkapan komponen serta isi silabus yg dimiliki sekolah/madrasah buat seluruh tema dan mata pelajaran.

Instrumen 12
Dibuktikan menggunakan:
  1. RPP yg disusun oleh guru pada sekolah/madrasah.

Instrumen 13
Dibuktikan menggunakan:
Jadwal pembelajaran serta kalender akademik.pembagian tugas guru serta tugas tambahan lainnya.dokumen Silabus Mata pelajaran.
Instrumen 14
Dibuktikan menggunakan:
  1.  absensi murid per kelas

Instrumen 15
Dibuktikan menggunakan:
Melihat pencantuman kitab teks mata pelajaran pada RPP.melihat daftar buku teks pelajaran.menanyakan pada beberapa anak didik tentang ketersediaan dan penggunaan kitab teks pelajaran pada bentuk cetak juga eBook.

Instrumen 16
Dibuktikan menggunakan:
Mengamati proses pembelajaran pada 1-2 kelas, yg dipilih sang asesor menggunakan memerhatikan keterlaksanaan dua belas hal di atas.melihat rekap hasil supervisi kelas sang kepala sekolah/madrasah

Instrumen 17
Dibuktikan menggunakan:
Mengamati aplikasi langkah pendahuluan pembelajaran yang dilakukan pengajar pada kelas.melihat kesesuaian antara RPP dengan aplikasi pembelajaran.melihat rekap hasil pengawasan kelas sang ketua sekolah/madrasah.

Instrumen 18
Dibuktikan menggunakan:
Menelaah ragam contoh pembelajaran yang dipakai pengajar dalam: a) RPP. B) Proses pembelajaran di 1-2 kelas, yang dipilih sang asesor.

Instrumen 19
Dibuktikan menggunakan:
Menelaah ragam metode pembelajaran yang dipakai guru pada: a) RPP. B) Proses pembelajaran pada 1-dua kelas, yg dipilih oleh asesor.


Instrumen 20
Dibuktikan menggunakan:
  1. Menelaah ragam media pembelajaran yg digunakan pengajar pada: a) RPP. B) Proses pembelajaran di 1-dua kelas, yg dipilih sang asesor.


Instrumen 21
Dibuktikan menggunakan:
  1. Menelaah ragam sumber belajar yg digunakan guru pada: a) RPP. B) Proses pembelajaran pada 1-2 kelas, yg dipilih oleh asesor.


Instrumen 22
Dibuktikan menggunakan:
  1. Menelaah ragam pendekatan pembelajaran yg digunakan pengajar dalam: a) RPP. B) Proses pembelajaran pada 1-2 kelas, yang dipilih oleh asesor.


Instrumen 23
Dibuktikan menggunakan:
  1. Mengamati pelaksanaan langkah penutupan pembelajaran yg dilakukan guru pada kelas.
  2. Melihat kesesuaian antara RPP dengan aplikasi pembelajaran.
  3. Melihat rekap output supervisi kelas sang kepala sekolah/madrasah.


Instrumen 24
Dibuktikan menggunakan:
  1. Memeriksa dokumen: a) Instrumen penilaian otentik. B) Bukti pelaksanaan evaluasi otentik. C) Hasil penilaian otentik.


Instrumen 25
Dibuktikan menggunakan:
  1. Dokumen bukti pemanfaatan hasil evaluasi otentik yang dilakukan sang pengajar (satu tahun terakhir). Hasil perbaikan dan pengayaan murid setiap mata pelajaran.


Instrumen 26
Dibuktikan menggunakan:
  1. Dokumen bukti perencanaan serta aplikasi pengawasan yg dilakukan sang kepala sekolah/madrasah, dan tindak lanjut output pengawasan dalam peningkatan mutu secara berkelanjutan.


Instrumen 27
Dibuktikan menggunakan:
  1. Dokumen bukti aplikasi pengawasan proses pembelajaran yang dilakukan sang kepala sekolah/madrasah atau pengajar senior yang diberi wewenang oleh kepala sekolah/madrasah.


Instrumen 28
Dibuktikan menggunakan:
  1. Dokumen bukti pemantauan proses pembelajaran yang dilakukan ketua sekolah/madrasah.


Instrumen 29
Dibuktikan menggunakan:


  1. Memeriksa dokumen bukti tindak lanjut pengawasan proses pembelajaran yang dilakukan ketua sekolah.


Instrumen 30
Dibuktikan menggunakan:
  1. Laporan hasil pemantauan, supervisi, serta penilaian proses pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah/madrasah.
  2. Dokumen program tindak lanjut hasil supervisi.


Instrumen 31
Dibuktikan menggunakan:
  1. Dokumen bukti pelaksanaan tindak lanjut supervisi yg dilakukan ketua sekolah/madrasah berupa: a) Bukti keikutsertaan pengajar dalam acara PKB. B) Bukti pemberian penguatan serta penghargaan.

Download Juga !!!

LAPORAN SUPERVISI PROSES PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH

Laporan Supervisi Proses Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah ini merupakan file modern yang akan caraflexi.blogspot.com bagikan pada kesempatan kali ini. Laporan Supervisi mengacu pada perangkat / instrumen supervisi yang disediakan, penyerahan berkas output pengawasan kepada guru buat dapat persetujuan, ketua sekolah membicarakan laporan rangkuman hasil Supervisi pada Pengawas.

Program Supervisi Kepala Sekolah adalah rangkaian proses menurut evaluasi kepala sekolah/ madrasah pada setiap pengajar yg mengajar disekolah tersebut. Laporan dari output proses tadi pula harus dibentuk menjadi pertanggungjawaban dari kewajiban kepala sekolah pada tugasnya menjadi supervisor.



File ini ditujukan buat memenuhi Bukti Fisik Akreditasi SD/MI Standar Proses khusunya pada Instrumen No.30 bagi sekolah/ madrasah yang sedang mempersiapkan pelaksanaan akreditasi.



Download Juga !!!

PENGERTIAN SUPERVISI AKADEMIK

Pengertian Supervisi Akademik 
Supervisi akademik adalah serangkaian aktivitas membantu pengajar mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran buat mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak terlepas berdasarkan evaluasi kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi mudah penilaian kinerja pengajar dalam pengawasan akademik merupakan melihat syarat nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, contohnya apa yang sebenarnya terjadi pada pada kelas?, apa yg sebenarnya dilakukan oleh guru dan anak didik pada pada kelas?, aktivitas-kegiatan mana dari holistik kegiatan di dalam kelas itu yg bermakna bagi pengajar serta siswa?, apa yg sudah dilakukan sang guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan pengajar dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh berita tentang kemampuan pengajar pada mengelola pembelajaran. Tetapi satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa selesainya melakukan penilaian kinerja berarti selesailah aplikasi pengawasan akademik, melainkan wajib dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program pengawasan akademik dan melaksanakannya menggunakan sebaik-baiknya.

1. Tujuan dan fungsi supervisi akademik
Tujuan pengawasan akademik pada antaranya adalah membantu pengajar berbagi kompetensinya, berbagi kurikulum, membuatkan kelompok kerja pengajar, serta membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987). Gambar 3 tujuan pengawasan akademik sebagaimana bisa ditinjau pada gambar di bawah ini.

Segitiga tujuan pengawasan akademik

Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar (essential function) pada holistik program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi menjadi asal kabar bagi pengembangan profesionalisme pengajar. 

2. Prinsip-prinsip pengawasan akademik
a. Mudah, artinya mudah dikerjakan sinkron kondisi sekolah.
b. Sistematis, merupakan dikembangan sinkron perencanaan program supervisi yg matang dan tujuan pembelajaran.
c. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.
d. Realistis, merupakan menurut fenomena sebenarnya. 
e. Antisipatif, artinya bisa menghadapi perkara-masalah yang mungkin akan terjadi.
f. Konstruktif, artinya membuatkan kreativitas serta inovasi pengajar dalam mengembangkan proses pembelajaran.
g. Kooperatif, adalah terdapat kerja sama yang baik antara supervisor dan guru pada berbagi pembelajaran.
h. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, serta asuh dalam mengembangkan pembelajaran.
i. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan pengawasan akademik.
j. Aktif, ialah pengajar dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
k. Humanis, artinya bisa menciptakan interaksi kemanusiaan yang harmonis, terbuka, amanah, ajeg, tabah, antusias, serta penuh humor 
l. Berkesinambungan (pengawasan akademik dilakukan secara teratur serta berkelanjutan oleh Kepala sekolah).
m. Terpadu, adalah menyatu dengan dengan program pendidikan. 
n. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan pengawasan akademik di atas (Dodd, 1972).

A. Teknik Supervisi Akademik
Teknik pengawasan akademik terdiri atas dua macam, yaitu teknik pengawasan individual dan teknik supervisi grup.

1. Teknik supervisi individual
Teknik pengawasan individual merupakan aplikasi supervisi perseorangan terhadap guru. Supervisor di sini hanya berhadapan menggunakan seseorang guru sebagai akibatnya dari hasil supervisi ini akan diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik pengawasan individual terdiri atas lima macam yaitu kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri. 

a. Kunjungan kelas
Kunjungan kelas merupakan teknik training pengajar oleh kepala sekolah buat mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah buat menolong guru pada mengatasi kasus pada dalam kelas. Cara melaksanakan kunjungan kelas adalah sebagai berikut:
1) menggunakan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan serta masalahnya,
2) atas permintaan pengajar bersangkutan,
3) telah memiliki instrumen atau catatan-catatan, dan
4) tujuan kunjungan harus kentara. 

Adapun tahapan kunjungan kelas meliputi: 
1) Tahap persiapan. Pada termin ini, supervisor merencanakan saat, target, serta cara mengobservasi selama kunjungan kelas. 
2) Tahap pengamatan selama kunjungan. Pada termin ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. 
3) Tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian buat menyampaikan hasil-output observasi. 
4) Tahap terakhir merupakan tahap tindak lanjut.
Teknik pengawasan individual melalui kunjungan kelas wajib menggunakan enam kriteria, yaitu memiliki tujuan-tujuan eksklusif, membicarakan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru, memakai instrumen observasi buat mendapatkan data yg obyektif, terjadi hubungan antara pembina dan yg dibina sebagai akibatnya menyebabkan sikap saling pengertian, pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses pembelajaran; serta pelaksanaannya diikuti dengan acara tindak lanjut.

b. Observasi kelas 
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti pada kelas. Tujuannya merupakan buat memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi pembelajaran, kesulitan-kesulitan pengajar pada bisnis memperbaiki proses pembelajaran. 

Secara generik, aspek-aspek yg diobservasi merupakan bisnis-bisnis dan kegiatan guru-siswa pada proses pembelajaran, cara memakai media pedagogi, variasi metode, ketepatan penggunaan media dengan materi, ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan reaksi mental para anak didik pada proses belajar mengajar. 

Pelaksanaan observasi kelas ini melalui tahapan, yaitu persiapan, aplikasi, penutupan, penilaian output observasi; dan tindak lanjut. Supervisor: 1) sudah siap menggunakan instrumen observasi, 2) menguasai kasus dan tujuan supervisi, dan tiga) observasi nir mengganggu proses pembelajaran. 

c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual merupakan satu rendezvous, percakapan, obrolan, serta tukar pikiran antara supervisor pengajar. Tujuannya adalah: 
1) menaruh kemungkinan pertumbuhan jabatan pengajar melalui pemecahan kesulitan yg dihadapi;
2) berbagi hal mengajar yg lebih baik;
3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan dalam diri guru; dan menghilangkan atau menghindari segala prasangka.

Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis rendezvous (dialog) individual sebagai berikut
a. Classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas waktu siswa-siswa sedang meninggalkan kelas (istirahat).
b. Office-conference. Yaitu dialog individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, pada mana telah dilengkapi dengan alat-indera bantu yg dapat digunakan buat memberikan penjelasan dalam guru.
c. Causal-conference. Yaitu dialog individual yg bersifat informal, yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru
d. Observational visitation. Yaitu dialog individual yg dilaksanakan sehabis supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.

Supervisor wajib berusaha berbagi segi-segi positif guru, mendorong pengajar mengatasi kesulitan-kesulitannya, menaruh pengarahan, dan melakukan kesepakatan terhadap hal-hal yg masih mewaspadai.

d. Kunjungan antar kelas
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yg lain pada sekolah itu sendiri. Tujuannya merupakan buat menyebarkan pengalaman pada pembelajaran. Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas, yaitu:
1) wajib direncanakan;
2) pengajar-pengajar yang akan dikunjungi wajib diseleksi;
3) tentukan guru-guru yg akan mengunjungi;
4) sediakan segala fasilitas yg diharapkan;
5) supervisor hendaknya mengikuti acara ini menggunakan pengamatan yang cermat;
6) adakah tindak lanjut selesainya kunjungan antar kelas selesai, contohnya dalam bentuk percakapan langsung, penegasan, dan hadiah tugas-tugas eksklusif;
7) segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas pengajar bersangkutan, menggunakan menyesuaikan dalam situasi dan syarat yg dihadapi;
8) adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

e. Menilai diri sendiri
Menilai diri adalah evaluasi diri yang dilakukan sang diri sendiri secara objektif. Untuk maksud itu diperlukan kejujuran diri sendiri. Cara menilai diri sendiri adalah sebagai berikut.
1) Suatu daftar pandangan atau pendapat yg disampaikan kepada siswa-anak didik buat menilai pekerjaan atau suatu kegiatan. Biasanya disusun pada bentuk pertanyaan baik secara tertutup maupun terbuka, menggunakan tidak perlu menyebut nama.
2) Menganalisa tes-tes terhadap unit kerja.
3) Mencatat kegiatan anak didik-anak didik dalam suatu catatan, baik mereka bekerja secara individu juga secara kelompok.

2. Teknik Supervisi kelompok
Teknik pengawasan gerombolan merupakan satu cara melaksanakan acara supervisi yang ditujukan dalam dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai menggunakan analisis kebutuhan, memiliki perkara atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan sebagai satu/beserta-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan pengawasan sesuai dengan konflik atau kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn (1961), terdapat 3 belas teknik supervisi grup yaitu kepanitiaan-kepanitiaan, kerja grup, laboratorium dan kurikulum, membaca terpimpin, demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan, organisasi profesional, buletin supervisi, rendezvous guru, lokakarya atau konferensi kelompok

Tidak satupun pada antara teknik-teknik supervisi individual atau kelompok di atas yg cocok atau mampu diterapkan buat semua pelatihan pengajar pada sekolah. Oleh karena itu, seseorang kepala sekolah wajib mampu memutuskan teknik-teknik mana yg sekiranya sanggup membina keterampilan pembelajaran seseorang pengajar. Untuk tetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah. Seorang ketua sekolah, selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yg akan dibina, pula harus mengetahui ciri setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian pengajar sehingga teknik yang dipakai benar -benar sinkron menggunakan pengajar yang sedang dibina melalui supervisi akademik. Sehubungan menggunakan kepribadian guru, Lucio dan McNeil (1979) menyarankan agar ketua sekolah mempertimbangkan enam faktor kepribadian pengajar, yaitu kebutuhan pengajar, minat pengajar, talenta pengajar, temperamen guru, sikap guru, dan sifat-sifat somatic pengajar.

CONTOH ADMINISTRASI KEPALA SEKOLAH SD FORMAT DOC

Perangkat Manajemen Sekolah Dasar : Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi serta inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Di satu pihak ada yang permanen cenderung menggunakan istilah manajemen, sebagai akibatnya dikenal menggunakan istilah manajemen pendidikan. Di lain pihak, nir sedikit jua yang menggunakan kata administrasi sehingga dikenal kata adminitrasi pendidikan. Dalam studi ini, penulis cenderung buat mengidentikkan keduanya, sebagai akibatnya kedua kata ini bisa digunakan menggunakan makna yang sama.

“Manajemen merupakan proses untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi menggunakan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (rencana), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen merupakan sebuah kegiatan yg berkesinambungan”.

“Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta supervisi  usaha-bisnis para anggota organisasi serta penggunaan sumber daya-asal daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yg telah ditetapkan”.

Secara khusus dalam konteks pendidikan, menjadi “holistik proses kerjasama dengan memanfaatkan semua asal personil serta materil yang tersedia serta sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yg telah ditetapkan secara efektif serta efisien”. Administrasi pendidikan menjadi rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian bisnis kerjasama sejumlah orang buat mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yg diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal”.

Meski ditemukan pengertian manajemen atau administrasi yg majemuk, baik yg bersifat umum maupun spesifik mengenai kependidikan, tetapi secara esensial bisa ditarik benang merah mengenai pengertian manajemen pendidikan, bahwa : (1) manajemen pendidikan adalah suatu aktivitas; (2) manajemen pendidikan memanfaatkan banyak sekali asal daya; serta (tiga) manajemen pendidikan berupaya buat mencapai tujuan tertentu.

Link Download: Contoh Administrasi Kepala Sekolah SD Format Doc
Download Bk Catatan Prestasi Sekolah, KS, Guru serta Staf.doc
Download Catatan Prestasi Peserta Lomba Akademik, Non Akademik.doc  
Download Program Perpustakaan.docx
Demikian Contoh Administrasi Kepala Sekolah SD Format Doc semoga bisa bermanfaat buat bapak/bunda ketua sekolah

FUNGSI SISTEM INFORMASI EDS

Fungsi Sistem Informasi EDS 
Berbicara tentang pengawas sekolah tentu nir akan terlepas berdasarkan fungsi pengawas itu sendiri,sampai dimana ruang lingkup pengawas,serta,tugas dan tanggung jawabnya didalam melaksanakan dan mengimplementasikan program dan kegiatan kepengawasan baik secara akademik juga secara manajerial.pada satuan pendidikan. Adapun bidang supervisi sebagaimana yg dinyatakan pada Permenegpan dan RB angka 21 tahun 2010 terdiri atas pengawasan taman kanak-kanak/raudhatul athfal, sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, supervisi rumpun mata pelajaran/mata pelajaran, pendidikan luar biasa, serta bimbingan konseling menggunakan beban kerja selama 37.5 jam perminggu.

Didalam melaksanakan tugas dengan beban kerja selama 37.lima jam per minggu sebagaimana yg disebutkan diatas, maka kewajiban pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas merupakan: 
a. Menyusun program pengawasan, melaksanakan acara pengawasan, melaksakan evaluasi hasil aplikasi program pengawasan serta membimbing dan melatih profesional guru; 
b. Menaikkan dan mengembangkan kualifikasi akademik serta kompetensi secara berkelanjutan sejalan menggunakan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; 
c. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, nilai kepercayaan dan etika; serta 
d. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa 

Pada poin b diatas dinyatakan bahwa kewajiban pengawas sekolah merupakan meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal ini berarti, bahwa pengembangan kompetensi sang pengawas khususnya mengikuti perkembangan teknologi nir bisa ditawar-tawar lagi karena kedepan banyak sekali acara yang sedang serta akan dilaksanakan sangat berkaitan dengan pemanfaatan kabar serta teknologi. 

Salah satu program yg berkaitan menggunakan teknologi, liputan dan komunikasi serta menggunakan pengawas sebagai ujung tombak di lapangan merupakan program Evaluasi Diri Sekolah Tahun 2012. Sebagaimana kita ketahui beserta bahwa program EDS sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2011 menggunakan jumlah satuan pendidikan yang menjadi sasaran di provinsi Sulawesi Selatan dan Barat merupakan sebanyak 1475 satuan pendidikan mulai dari jenjang Sekolah Dasar/MI, Sekolah Menengah pertama/MTs, Sekolah Menengah Atas/MA dan Sekolah Menengah Kejuruan/MAK. 

Berbicara EDS tentu nir akan terlepas dari peraturan atau regulasi yang melatarbelakanginya misalnya UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, PP Nomor 19 tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan serta Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan EDS.

Pada bab II Pasal tiga UU Sisdiknas Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi menyebarkan kemampuan dan membangun tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat pada rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yg bertujuan buat berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari, dan menjadi warga negara yg demokratis dan bertanggung jawab. Dalam hal ini upaya peningkatan mutu pada sekolah diperlukan menjadi fokus perhatian berdasarkan banyak sekali unsur atau instansi terkait pemerintah atau non pemerintah sebagai akibatnya peningkatan mutu pendidikan sahih-sahih bisa tercapai sebagaimana amanat UU Sisdiknas tahun 2003.

Pada UU Sisdinas bab IX pasal 35 ayat 1 dinyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan terdiri atas baku isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yg wajib ditingkatkan secara berencana dan terjadwal. Pemenuhan atau pencapaian SNP sang sekolah sudah harus segera diupayakan segera sebagai akibatnya perlu diukur dan dianalisis buat dapat direkomendasi agar sekolah secara bertahap dapat mencapai pemenuhan akan SNP. Pada PP 19 tahun 2005 bab II pasal dua pula dinyatakan bahwa untuk penjaminan serta pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, serta sertifikasi. Disinilah titik dasar acara EDS dimana implementasi EDS ditujukan buat mengukur tingkat pemenuhan satuan pendidikan terhadap 8 SNP.

Didalam Permendiknas angka 63 tahun 2009 mengenai SPMP dinyatakan bahwa tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya kecerdasan kehidupan insan dan bangsa sebagaimana dicita-citakan sang Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui penerapan SPMP. Adapun tujuan antara penjaminan mutu pendidikan adalah:
a. Terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, nonformal, serta/atau informal;
b. Pembagian tugas dan tanggung jawab yg kentara dan proporsional dalam penjaminan mutu pendidikan formal serta/atau nonformal dalam satuan atau acara pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, serta Pemerintah;
c. Ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau nonformal;
d. Terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal serta nonformal yg dirinci menurut provinsi, kabupaten atau kota, dan satuan atau acara pendidikan;
e. Terbangunnya sistem liputan mutu pendidikan formal serta nonformal berbasis teknologi informasi serta komunikasi yg andal, terpadu, serta tersambung yang menghubungkan satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, serta Pemerintah.

Pelaksanaan instrumen EDS tahun 2012 dilaksanakan pada sekolah serta didampingi oleh pengawas. Instrumen EDS diisi oleh beberapa responden yang mencakup kepala sekolah, guru, komite sekolah, serta siswa. Di satu sekolah jumlah responden yang diperlukan adalah: (1) buat kepala sekolah, satu orang, (2) buat pengajar, minimum sama menggunakan jumlah mata pelajaran yg terdapat pada sekolah itu dan maksimum 30 pengajar, (3) buat siswa minimum 30 serta maksimum 60 anak didik. Hal yg harus diperhatikan adalah, anak didik yang sebagai responden wajib anak didik yg mengikuti mata pelajaran atau guru yang dievaluasi/diberi masukan dan dalam ketika pengisian instrumen, murid didampingi oleh pengawas. Selain itu, di sekolah juga terdapat Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang bertugas memasukkan atau meng-entry data dari responden ke program excel EDS atau instrumen elektro EDS.

Untuk implementasi EDS tahun 2012, pengawas dituntut buat dapat berperan secara optimal lantaran jika kita meninjau pulang tugas utama pengawas dalam Permenegpan dan RB nomor 21 tahun 2010 pasal lima bahwa tugas supervisi akademik dan manajerial dalam satuan pendidikan meliputi: 1) penyusunan acara supervisi, dua) pelaksanaan pembinaan, tiga) pemantauan aplikasi 8 SNP, 4) evaluasi, lima) pembimbingan dan pembinaan professional Guru, 6) evaluasi aplikasi program supervisi, serta 7) tugas kepengawasan pada wilayah spesifik. Pada poin 3 jelas dinyatakan bahwa pemantauan aplikasi 8 SNP termasuk tugas pengawasan serta manajerial pengawas pada satuan pendidikan. Kaitannya menggunakan EDS, bahwa buat instrumen EDS tahun 2012, pengawas wajib memiliki kompetensi dan keterampilan dalam mendampingi satuan pendidikan buat mengisi instrumen EDS menggunakan sahih. Kompetensi-kompetensi tadi adalah pengawas wajib memiliki kemampuan membimbing, membina, mendampingi satuan pendidikan tentang 1) konsep EDS serta manual penjaminan mutu, 2) instrumen EDS, 3) desain profil sekolah, 4) penyusunan RKS/RKAS, 5) verifikasi instrumen serta 6) upload instrumen secara online. Poin enam ini mengisyaratkan bahwa pengawas harus mampu bukan hanya menggunakan personal komputer namun pula mampu mengirim data secara online. Kemampuan ini yg akan diajarkan pada sekolah sebagai akibatnya pengawas harus dapat mempertinggi kemampuannya pada ber-IT lantaran mutu profesionalisme pengawas berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan.

Pada pelaksanaan EDS ini, kompetensi teknologi informasi dan komunikasi sangat krusial sebagai akibatnya kondisi pengawas yang terlibat wajib mempunyai kemampuan IT yang baik. Dalam implementasinya, Ada 4 level akun yaitu admin LPMP, Operator LPMP, Operator Pengawas, Operator Sekolah.

Operator pengawas bertanggungjawab buat mendampingi sekolah baik dalam hal pengisian instrumen e-EDS, download format arsip EDS maupun upload arsip EDS. Operator pengawas bisa melakukan download file EDS serta upload file EDS buat sekolah binaannya, dan bertanggungjawab memonitoring perkembangan upload file EDS.

Berikut ini akan disampaikan, kompetensi-kompetensi misalnya apa yang dibutuhkan dari pengawas sekolah pada dalam implementasi EDS tahun 2012. Kompetensi tadi meliputi kemampuan pengawas melakukan pendampingan kepada Tim Pengembang Sekolah (TPS) pada satuan pendidikan yang adalah binaannya serta atau sekolah yang sebagai tanggung jawabnya dalam acara EDS.

Pendampingan yg wajib dilakukan sang pengawas dalam program EDS tahun 2012 adalah:
1) pembimbingan tentang konsep EDS 
2) pembimbingan manual penjaminan mutu, 
3) pembimbingan pengenalan serta cara mengisi instrumen EDS tahun 2012
4) pembimbingan tentang desain profil,
5) pembimbingan mengenai penyusunan RKS/RKAS, 
6) Memverifikasi instrumen 
7) dan pembimbingan tentang cara mengupload instrumen secara online

Ketujuh pembimbingan ini mesti dilakukan sang pengawas dalam satuan pendidikan yang adalah binaannya ataukah tanggung jawabnya dalam program EDS tahun 2012. Selain membimbing pengawas sekolah juga mendampingi TPS pada memverifikasi instrumen dan mengupload instrumen dan beserta-sama menyusun RKS dan RKAS

Pengawas mesti memahami apa itu EDS yg didalamnya meliputi konsep, regulasi serta kebijakan EDS. Pengawas mesti memahami manual mutu buat setiap standar sinkron jenjang sekolah binaannya. Sehingga diperlukan, implementasi EDS pada sekolah berjalan sesuai harapan termasuk penyediaan data sang sekolah yg benar-sahih objektif lantaran telah diverifikasi sebelumnya oleh pengawas. 

DOWNLOAD FORMULIR SUPERVISI KELAS TERBARU GRATIS

Pengertian Supervisi Kelas

Menurut Wajowasito dan Poerwadarminta,  secara etimologis pengawasan dialih bahasakandari bahasa Inggris, yaitu “Supervision” merupakan supervisi.

Sedangkan menurut Ametembun, mengungkapkan bahwa dipandang daribentuk perkataannya, supervisi terdiri dari 2 buah kata super + vision :Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi. Makna yg terkandung daripengertian tersebut, bahwa seorang supervisor memiliki kedudukan atau posisilebih dari orang yg disupervisi, tugasnya merupakan melihat, menyelidiki ataumengawasi orang-orang yang disupervisi. Demikian jua para pakar dalam bidangadministrasi pendidikan memberikan kesepakatan bahwa supervisi pendidikanmerupakan disiplin ilmu yg memfokuskan diri pada pengkajian peningkatansituasi belajar-mengajar.

Supervisi yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan,tentu memiliki misi yg tidak sinkron menggunakan supervisi oleh ketua sekolah. Dalamhal ini pengawasan lebih ditujukan buat memberikan pelayanan kepada kepalasekolah dalam melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisienserta membuatkan mutu kelembagaan pendidikan.

Sependapat dengan Razik  yang menyatakan bahwa pada konteks pengawasanmutu pendidikan, maka supervisi sang pengawas satuan pendidikan antara lainkegiatannya berupa pengamatan secara intensif terhadap proses pembelajaran padalembaga pendidikan, kemudian ditindak lanjuti dengan pemberian feed back.

Rifa’i merumuskan istilah pengawasan adalah pengawasanprofesional, karena hal ini di samping bersifat lebih spesifik pula melakukanpengamatan terhadap aktivitas akademik yg mendasarkan dalam kemampuan ilmiah,dan pendekatannya pun bukan lagi pengawasan manajemen biasa, namun lebihbersifat menuntut kemampuan professional yang demokratis serta humanistik olehpara pengawas pendidikan.
Dalam penelitian ini, yg dimaksud supervisi adalah bantuandalam pengembangan situasi belajar-mengajar sang pengawas sekolah agarmemperoleh syarat yg lebih baik.

Bagi yang memerlukan formulir yang akan melakukan supervisi pengajar kelas khususnya bagi kepala sekolah yg akan melaksanakan kegiatan tadi, silahkan anda download file nya di bawah postingan ini. 

Formulir ini saya sengaja sisihkan agar dalam saat mendownloadnya anda tidak terlalu gundah, sebagai akibatnya nanti dalam ketika pengerjaannya anda nir lagi direpotkan buat membuat formulir tadi. Setelah anda mendownloadnya, lalu anda sesuaikan dengan syarat di sekolah anda masing-masing.

Download Formulir Supervisi Kelas Terbaru Gratis di bawah ini :


Sumber: s3mlah