CARA MENGHITUNG BIAYA PEMAKAIAN LISTRIK INDUSTRI

Bagaimana cara menghitung biaya pemakaian listrik buat Industri, dengan sistem instalasi listrik 3 phase tegangan 380 Volt (Phase-Phase) / 220 Volt (Phase-Netral)?
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas tentang bagaimana cara Menghitung Tagihan listrik sebulan, khususnya buat pemakaian listrik Rumah tangga.
Pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan buat pemakaian listrik Industri, yg memakai tegangan 380volt listrik 3phase.
Berbeda dengan perhitungan pemakaian listrik rumah tangga (tegangan 220Volt / 1phase), Untuk bisa menghitung pemakaian listrik industri menggunakan tegangan 380volt / 3phase, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terlebih dahulu, antara lain:
  • Total kebutuhan daya listrik (KW), Untuk menentukan akbar Daya Terpasang
  • Daya terpasang (KVA)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) pada Waktu Beban Puncak (WBP)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
  • Faktor perbandingan harga WBP menggunakan LWBP
  • Perhitungan KWH meter
  • Faktor perkalian CT dalam KWH meter
  • Faktor daya (Cosphi)
  • Total Daya reaktif (KVArh)
Baca pula: Perbedaan satuan KVA, KW, KVAr, KWH
Untuk detail, kita akan coba menciptakan model perhitungan porto tagihan listrik buat industri, berikut ini.

Menghitung Biaya Pemakaian Listrik Industri

Contoh perhitungan:
Pada suatu industri yang menggunakan Listrik berdasarkan PLN buat kebutuhan berbagai peralatan listriknya, adapun listrik yang dipakai merupakan listrik 3 phase menggunakan Tegangan 380Volt / 220Volt, dengan rincian kebutuhan daya berbagai alat-alat listrik yang dipakai menjadi berikut:
Total Kebutuhan Daya:
  • 1 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 75KW
  • 2 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 30KW
  • 1 Unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 15KW
  • 1 unit elektro motor 3 phase 380 volt daya 7,5 kw
  • 1 unit Heater tiga phase 380 Volt daya 22KW
  • 1 unit Blower 3phase 380 Volt daya 18KW
  • Lampu mercury 250watt sebanyak 30 butir (10 buah / phase), total dua,5kw
Total kebutuhan daya = 75kw + (dua x 30kw) + 15kw + 7,5kw + 22kw + 18kw + 2,5kw.
Total kebutuhan Daya: 200KW
Daya Terpasang
Dari perhitungan Total daya banyak sekali alat-alat listrik yg dipakai industri tadi diatas, bisa dijadikan sebagai acuan buat menentukan Daya Terpasang berdasarkan PLN.
Karena Total kebutuhan daya pada industri tadi merupakan sebesar 200KW, maka Daya yg terpasang pada Industri tadi termasuk pada Golongan Tarif I3/TM (Daya diatas 200KVA), menggunakan memakai sebuah Trafo menggunakan daya 250KVA.
Daya terpasang > Kebutuhan Daya
Daya terpasang adalah diatas 200KVA dan termasuk dalam Golongan Tarif I3/TM.
Lama Pemakaian Daya listrik
Karena Industri tersebut beroperasi selama 12 jam menurut mulai pukul 08.00-20.00 setiap harinya, Maka dapat dihitung lama pemakaian listrik merupakan sebagai berikut:
  • Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP)
Waktu beban puncak ditetapkan berdasarkan mulai jam 17.00 hingga dengan 20.00 atau selama tiga Jam.
Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP) selama sebulan, menjadi:
3 Jam x 30 Hari = 90 Jam/bulan.
  • Lama Pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
Lama pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) selama sebulam, menjadi:
(12 jam - tiga jam) x 30 Hari = 270 jam/bulan.
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K)
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K) disesuaikan dengan karakteristik beban sistem kelistrikan yang digunakan, dan hal ini ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan PT.pln
Nilai perbandingannya (K) antara 1,4 s/d 2
Contoh perhitungan: Dalam hal ini kita anggap Listrik industri tadi dikenakan perbandingan harga saat pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP) sebanyak 1,4.
K = 1,4.
Perhitungan KWH Meter
Perhitungan KWH meter buat mengetahui jumlah pemakaian atau KWH sebulan dalam instalasi listrik 3 phase/ 380volt, berbeda dengan perhitungan KWH meter pada listrik 1 phase misalnya yang biasa terpasang pada rumah-rumah.
KWH meter yg biasa kita gunakan di rumah, kita dapat mengetahui jumlah pemakaian KWH sebulan hanya menggunakan mengurangkan Angka KWH Akhir dengan Angka KWH Awal.
Namun untuk menghitung total pemakaian KWH sebulan dalam KWH meter Instalasi listrik tiga phase, menggunakan perhitungan:
(KWH Akhir - KWH Awal) x Faktor perkalian CT

Faktor Perkalian CT pada KWH meter 3 phase
Sebagai model: Jika Pada instalasi listrik Industri tersebut dipasang KWH-Meter 3phase, menggunakan menggunakan Ratio CT sebesar 500/lima, atau Faktor perkaliannya adalah 500 : lima = 100.
Berbeda menggunakan KWH Meter yang biasa dipakai buat instalasi listrik tempat tinggal tangga, KWH meter tiga phase dengan daya yang cukup besar biasanya wajib menggunakan faktor perkalian menurut CT yang terpasang.
Jika CT yang terpasang pada KWHmeter adalah 500/5, ini berarti setiap 500 Ampere daya yg terukur maka CT akan mengirimkan sinyal arus sebesar lima Ampere ke KWH meter.
Ukuran CT yg dipakai dalam KWH meter 3phase sebagai faktor perkalian buat menghitung total KWH yang terpakai.
Contoh perhitungan:
Pada KWH meter yg terpasang pada industri tadi tercatat data KWH awal serta KWH Akhir selama sebulan adalah menjadi berikut:
  • KWH awal : 00000
  • KWH akhir : 00540
  • Total Pemakaian (KWH): (KWH akhir - KWH awal) x Faktor perkalian (CT)
  • Total Pemakaian (KWH): (00540 - 00000) x 100
  • Total Pemakaian (KWH): 54.000 KWH/bulan
Dengan pembagian beban WBP dan LWBP, menjadi berikut:
  • Beban WBP = (54.000 kwh : 12 jam) x tiga Jam = 13.500 kwh/bulan
  • Beban LWBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 9 Jam = 40.500 kwh/bulan

Faktor Daya (Cosphi)
Faktor Daya (Cosphi) merupakan nilai perbandingan antara Daya Semu (KVA) menggunakan Daya Aktif (KW).
Semakin baik faktor daya pada instalasi listrik tiga phase maka nilai Daya Aktif semakin mendekati nilai daya semu.
Penjelasan mengenai Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif
Jika suatu instalasi listrik memiliki nilai faktor daya (cosphi) = 1, maka nilai daya aktif sama menggunakan nilai daya semu.
Jika Cosphi = 1,00. Maka Daya aktif (KW) = Daya Semu (KVA)
Faktor daya (Cosphi) ditentukan sang seberapa akbar Daya reaktif yg dihasilkan oleh instalasi listrik tersebut, serta daya reaktif ini asal berdasarkan pemakaian banyak sekali alat-indera listrik yg menghasilkan induksi atau daya harmonik.
Semakin poly jumlah pemakaian peralatan listrik yang membuat daya harmonik, maka Daya reaktif yang didapatkan akan semakin besar .Semakin akbar daya reaktif yg dihasilkan maka semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) pada instalasi listrik tadi.
Pada perhitungan Tagihan listrik buat industri, apabila faktor daya yg didapatkan lebih rendah berdasarkan 0,85. Maka akan terjadi penambahan biaya yg dihitung dari daya reaktif yang didapatkan.
Untuk menghindari meningkatnya porto tagihan listrik buat industri, maka faktor daya wajib diupayakan lebih besar menurut 0,85, cara buat memperbaiki faktor daya adalah menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tersebut.
Cara menghitung kebutuhan Kapasitor Bank
Contoh perhitungan: Faktor daya dalam listrik Industri tadi merupakan 0.90, nilai faktor daya diperbaiki menggunakan memakai Capasitor Bank, sebagai akibatnya perusahaan tadi nir dikenakan biaya kelebihan daya reaktif (KVArh).
Cara memasang Capasitor Bank dan rangkaiannya
Total Daya Reaktif (KVArh)
Jika suatu instalasi listrik 3phase memiliki faktor daya dibawah 0,85 maka akan dikenakan biaya kelebihan pemakaian daya reaktif yang nilainya buat golongan tarif I3, adalah sebesar:
Biaya kelebihan Daya reaktif buat Golongan Tarif I3 = Rp.1.114,74/KVArh.

Contoh perhitungan: Karena instalasi listrik pada industri tersebut memiliki faktor daya 0,90 atau lebih akbar dari 0,85. Maka tidak dikenakan porto kelebihan pemakaian daya reaktif (KVArh).
Total Biaya Pemakaian Listrik
Total Biaya Pemakaian Listrik untuk Industri Golongan Tarif I3 tersebut, adalah menjadi berikut:
  • Biaya Beban
Biaya Beban = Rp. 0 (Biaya beban dikenakan bila Lama pemakaian kurang menurut 40 Jam/bulan)
  • Total Biaya WBP + LWBP
Biaya Pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP):
K x KWH x Rp.1.035,78
1,4 x 13.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.19.576.242
Biaya Pemakaian Luar Waktu Beban Puncak (LWBP):
Kwh x Rp.1.035,78
40.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.41.949.090
Total Biaya Pemakaian Listrik: Rp.19.576.242 + Rp.41.949.090 = Rp.61.525.332
  • KVArh
Biaya pemakaian Daya Reaktif (KVArh) = Rp.0 (Dikenakan porto KVArh bila Faktor daya dibawah 0,85).
  • PPJ
Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ): tiga% x Rp.61.525.332 = Rp.1.845.759,96
  • Materai
Biaya Materai: Rp.6.000
Total biaya keseluruhan yg harus dibayar sang Industri tersebut, merupakan: Rp.63.377.091,96
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA MENGHITUNG BIAYA PEMAKAIAN LISTRIK INDUSTRI

Bagaimana cara menghitung porto pemakaian listrik buat Industri, menggunakan sistem instalasi listrik 3 phase tegangan 380 Volt (Phase-Phase) / 220 Volt (Phase-Netral)?
Pada postingan sebelumnya kita telah membahas mengenai bagaimana cara Menghitung Tagihan listrik sebulan, khususnya untuk pemakaian listrik Rumah tangga.
Pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan untuk pemakaian listrik Industri, yang memakai tegangan 380volt listrik 3phase.
Berbeda menggunakan perhitungan pemakaian listrik tempat tinggal tangga (tegangan 220Volt / 1phase), Untuk bisa menghitung pemakaian listrik industri dengan tegangan 380volt / 3phase, ada beberapa hal yg perlu kita ketahui terlebih dahulu, diantaranya:
  • Total kebutuhan daya listrik (KW), Untuk memilih akbar Daya Terpasang
  • Daya terpasang (KVA)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) pada Waktu Beban Puncak (WBP)
  • Lama pemakaian listrik (Jam) Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
  • Faktor perbandingan harga WBP dengan LWBP
  • Perhitungan KWH meter
  • Faktor perkalian CT pada KWH meter
  • Faktor daya (Cosphi)
  • Total Daya reaktif (KVArh)
Baca jua: Perbedaan satuan KVA, KW, KVAr, KWH
Untuk detail, kita akan coba menciptakan model perhitungan porto tagihan listrik buat industri, ini dia.

Menghitung Biaya Pemakaian Listrik Industri

Contoh perhitungan:
Pada suatu industri yg memakai Listrik menurut PLN buat kebutuhan berbagai alat-alat listriknya, adapun listrik yg dipakai merupakan listrik 3 phase dengan Tegangan 380Volt / 220Volt, dengan rincian kebutuhan daya banyak sekali peralatan listrik yg dipakai menjadi berikut:
Total Kebutuhan Daya:
  • 1 unit Elektro motor 3 phase 380 Volt daya 75KW
  • 2 unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 30KW
  • 1 Unit Elektro motor tiga phase 380 Volt daya 15KW
  • 1 unit elektronik motor 3 phase 380 volt daya 7,5 kw
  • 1 unit Heater 3 phase 380 Volt daya 22KW
  • 1 unit Blower 3phase 380 Volt daya 18KW
  • Lampu mercury 250watt sebesar 30 buah (10 butir / phase), total dua,5kw
Total kebutuhan daya = 75kw + (dua x 30kw) + 15kw + 7,5kw + 22kw + 18kw + 2,5kw.
Total kebutuhan Daya: 200KW
Daya Terpasang
Dari perhitungan Total daya banyak sekali alat-alat listrik yang digunakan industri tadi diatas, dapat dijadikan menjadi acuan untuk memilih Daya Terpasang berdasarkan PLN.
Karena Total kebutuhan daya dalam industri tersebut merupakan sebesar 200KW, maka Daya yang terpasang dalam Industri tadi termasuk pada Golongan Tarif I3/TM (Daya diatas 200KVA), menggunakan menggunakan sebuah Trafo dengan daya 250KVA.
Daya terpasang > Kebutuhan Daya
Daya terpasang merupakan diatas 200KVA serta termasuk pada Golongan Tarif I3/TM.
Lama Pemakaian Daya listrik
Karena Industri tadi beroperasi selama 12 jam menurut mulai pukul 08.00-20.00 setiap harinya, Maka bisa dihitung usang pemakaian listrik adalah sebagai berikut:
  • Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP)
Waktu beban zenit ditetapkan berdasarkan mulai jam 17.00 sampai dengan 20.00 atau selama tiga Jam.
Lama pemakaian listrik dalam Waktu Beban Puncak (WBP) selama sebulan, menjadi:
3 Jam x 30 Hari = 90 Jam/bulan.
  • Lama Pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
Lama pemakaian listrik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) selama sebulam, sebagai:
(12 jam - 3 jam) x 30 Hari = 270 jam/bulan.
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K)
Faktor perbandingan harga WBP serta LWBP (K) disesuaikan dengan karakteristik beban sistem kelistrikan yang digunakan, dan hal ini ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan PT.pln
Nilai perbandingannya (K) antara 1,4 s/d 2
Contoh perhitungan: Dalam hal ini kita anggap Listrik industri tersebut dikenakan perbandingan harga waktu pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP) sebesar 1,4.
K = 1,4.
Perhitungan KWH Meter
Perhitungan KWH meter untuk mengetahui jumlah pemakaian atau KWH sebulan dalam instalasi listrik tiga phase/ 380volt, tidak selaras dengan perhitungan KWH meter pada listrik 1 phase seperti yg biasa terpasang pada rumah-rumah.
KWH meter yg biasa kita gunakan pada rumah, kita bisa mengetahui jumlah pemakaian KWH sebulan hanya menggunakan mengurangkan Angka KWH Akhir menggunakan Angka KWH Awal.
Namun buat menghitung total pemakaian KWH sebulan dalam KWH meter Instalasi listrik tiga phase, memakai perhitungan:
(KWH Akhir - KWH Awal) x Faktor perkalian CT

Faktor Perkalian CT pada KWH meter tiga phase
Sebagai contoh: apabila Pada instalasi listrik Industri tersebut dipasang KWH-Meter 3phase, dengan memakai Ratio CT sebanyak 500/lima, atau Faktor perkaliannya merupakan 500 : lima = 100.
Berbeda menggunakan KWH Meter yg biasa dipakai buat instalasi listrik rumah tangga, KWH meter tiga phase dengan daya yg cukup akbar umumnya harus menggunakan faktor perkalian menurut CT yang terpasang.
Jika CT yang terpasang pada KWHmeter merupakan 500/lima, ini berarti setiap 500 Ampere daya yg terukur maka CT akan mengirimkan sinyal arus sebesar lima Ampere ke KWH meter.
Ukuran CT yg dipakai dalam KWH meter 3phase sebagai faktor perkalian untuk menghitung total KWH yang terpakai.
Contoh perhitungan:
Pada KWH meter yg terpasang dalam industri tadi tercatat data KWH awal dan KWH Akhir selama sebulan adalah sebagai berikut:
  • KWH awal : 00000
  • KWH akhir : 00540
  • Total Pemakaian (KWH): (KWH akhir - KWH awal) x Faktor perkalian (CT)
  • Total Pemakaian (KWH): (00540 - 00000) x 100
  • Total Pemakaian (KWH): 54.000 KWH/bulan
Dengan pembagian beban WBP serta LWBP, menjadi berikut:
  • Beban WBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 3 Jam = 13.500 kwh/bulan
  • Beban LWBP = (54.000 kwh : 12 jam) x 9 Jam = 40.500 kwh/bulan

Faktor Daya (Cosphi)
Faktor Daya (Cosphi) merupakan nilai perbandingan antara Daya Semu (KVA) menggunakan Daya Aktif (KW).
Semakin baik faktor daya dalam instalasi listrik 3 phase maka nilai Daya Aktif semakin mendekati nilai daya semu.
Penjelasan mengenai Daya Semu, Daya Aktif dan Daya reaktif
Jika suatu instalasi listrik memiliki nilai faktor daya (cosphi) = 1, maka nilai daya aktif sama menggunakan nilai daya semu.
Jika Cosphi = 1,00. Maka Daya aktif (KW) = Daya Semu (KVA)
Faktor daya (Cosphi) dipengaruhi oleh seberapa besar Daya reaktif yg didapatkan oleh instalasi listrik tersebut, dan daya reaktif ini berasal berdasarkan pemakaian aneka macam alat-alat listrik yang membuat induksi atau daya harmonik.
Semakin poly jumlah pemakaian peralatan listrik yang membuat daya harmonik, maka Daya reaktif yg dihasilkan akan semakin akbar.Semakin akbar daya reaktif yang dihasilkan maka semakin rendah nilai faktor daya (Cosphi) pada instalasi listrik tadi.
Pada perhitungan Tagihan listrik buat industri, apabila faktor daya yang dihasilkan lebih rendah menurut 0,85. Maka akan terjadi penambahan porto yg dihitung berdasarkan daya reaktif yang dihasilkan.
Untuk menghindari meningkatnya biaya tagihan listrik buat industri, maka faktor daya harus diupayakan lebih besar dari 0,85, cara buat memperbaiki faktor daya merupakan menggunakan memasang Capasitor Bank pada instalasi listrik tadi.
Cara menghitung kebutuhan Kapasitor Bank
Contoh perhitungan: Faktor daya pada listrik Industri tersebut adalah 0.90, nilai faktor daya diperbaiki dengan memakai Capasitor Bank, sehingga perusahaan tersebut nir dikenakan biaya kelebihan daya reaktif (KVArh).
Cara memasang Capasitor Bank dan rangkaiannya
Total Daya Reaktif (KVArh)
Jika suatu instalasi listrik 3phase memiliki faktor daya dibawah 0,85 maka akan dikenakan porto kelebihan pemakaian daya reaktif yang nilainya buat golongan tarif I3, adalah sebanyak:
Biaya kelebihan Daya reaktif buat Golongan Tarif I3 = Rp.1.114,74/KVArh.

Contoh perhitungan: Lantaran instalasi listrik pada industri tadi mempunyai faktor daya 0,90 atau lebih akbar menurut 0,85. Maka nir dikenakan biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (KVArh).
Total Biaya Pemakaian Listrik
Total Biaya Pemakaian Listrik untuk Industri Golongan Tarif I3 tersebut, adalah sebagai berikut:
  • Biaya Beban
Biaya Beban = Rp. 0 (Biaya beban dikenakan bila Lama pemakaian kurang dari 40 Jam/bulan)
  • Total Biaya WBP + LWBP
Biaya Pemakaian Waktu Beban Puncak (WBP):
K x KWH x Rp.1.035,78
1,4 x 13.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.19.576.242
Biaya Pemakaian Luar Waktu Beban Puncak (LWBP):
Kwh x Rp.1.035,78
40.500kwh x Rp.1.035,78 = Rp.41.949.090
Total Biaya Pemakaian Listrik: Rp.19.576.242 + Rp.41.949.090 = Rp.61.525.332
  • KVArh
Biaya pemakaian Daya Reaktif (KVArh) = Rp.0 (Dikenakan biaya KVArh bila Faktor daya dibawah 0,85).
  • PPJ
Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ): 3% x Rp.61.525.332 = Rp.1.845.759,96
  • Materai
Biaya Materai: Rp.6.000
Total biaya keseluruhan yang wajib dibayar oleh Industri tadi, adalah: Rp.63.377.091,96
Semoga berguna!
CARA FLEXI

BAGAIMANA CARA MENGHITUNG DAYA LISTRIK

Dua cara Perhitungan Daya Listrik
Bagaimana menghitung akbar daya listrik yang terpakai?
Dalam ilmu tentang listrik, terutama listrik AC arus bolak balik , baik itu listrik 1 Phase maupun Listrik 3 Phase, kita mengenal beberapa kata seperti, Tegangan, Arus, serta Daya listrik.
Kita mengenal kata Daya listrik pada ilmu kelistrikan yg memiliki satuan Watt serta dilambangkan dengan P (Power).
Dua cara perhitungan daya listrik
Daya listrik disimbolkan dengan P (Power) pada satuan Watt
Untuk dapat mengetahui seberapa besar Daya listrik dalam suatu instalasi listrik sangatlah krusial, karena dalam instalasi listrik pada rumah kita, yang dihitung dalam pemakaian listrik atau berapa tagihan yang harus kita bayar adalah berapa besar Daya listrik yang terpakai.

Apa yg dimaksud dengan daya listrik?
Definisi Daya listrik
Daya listrik didefinisikan menjadi laju hantaran tenaga listrik dalam rangkaian listrik.
Satuan SI daya listrik merupakan watt yg menyatakan banyaknya energi listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/dtk).
Daya merupakan banyaknya beban listrik yang terpakai dalam suatu Instalasi Listrik dengan satuan Watt.
Instalasi listrik yang poly kita pakai merupakan Listrik AC 1 Phase dan tiga phase.
Instalasi listrik yg biasa kita gunakan dibagi sebagai dua jenis instalasi listrik, yaitu :
  • Instalasi Listrik 1 (satu) phase
  • Instalasi Listrik 3 (tiga) phase

Instalasi Listrik 1 (satu) Phase
Instalasi listrik 1 phase merupakan Instalasi listrik yg memakai 3 jenis kabel, dengan tegangan antara phase serta netral 110 Volt atau 220 Volt.
3 (Tiga) jenis kabel pada listrik AC 1 phase yaitu, kabel Phase, kabel netral serta kabel grounding (Arde)
Instalasi Listrik tiga (3) Phase
Instalasi listrik tiga Phase merupakan instalasi listrik yg memiliki 5 (kabel), yaitu tiga (3) kabel buat Phase R,S,T , Kabel Netral dan kabel Arde (Grounding).
Tegangan listrik antara Phase menggunakan Phase yang berbeda dalam instalasi listrik tiga Phase masing-masing merupakan 380/415 Volt.
Dan tegangan listrik antara keliru satu Phase menggunakan Netral adalah 220 Volt.
Biasa juga instalasi listrik tiga phase mempunyai 4 kabel (ditambah dengan Netral) dengan tegangan antara Phase serta Netral adalah 220 Volt.

Rumus menghitung Daya listrik 1 Phase serta tiga Phase


Perhitungan Daya Instalasi Listrik 1 Phase
P = V x I x Cos phi
  • P = Power atau Daya pada satuan Watt
  • V = Voltage atau Tegangan pada satuan Volt
  • I = Intensitas atau Arus pada satuan Ampere
  • Cos phi = Cos phi dalam listrik satu Phase adalah 1
Karena Cosphi dalam Instalasi listrik 1 Phase merupakan satu, maka rumus yang biasa digunakan buat menghitung Daya listrik pada instalasi listrik 1 Phase, sebagai :
P = V x I
Contoh Perhitungan Daya listrik 1 fasa:
Suatu Instalasi listrik 1 Phase dengan tegangan 220 V, serta dialiri arus sebesar 2 Ampere, maka daya dalam Instalasi listrik tadi adalah :
P = V x I
P= 220 Volt x 2 Ampere
P = 440 VA, atau sama menggunakan 440 Watt
Perhitungan Daya Instalasi Listrik tiga Phase
P = V x I x Cos Phi x √3
  • P = Power atau Daya pada satuan Watt
  • V = Voltage atau Tegangan pada satuan Volt
  • I = Intensitas atau Arus pada satuan Ampere

Contoh Perhitungan Daya Listrik tiga fasa:
Suatu Instalasi Listrik 3 Phase dengan tegangan 380 Volt, Arus terukur adalah 30 Ampere buat tiap Phase, Cos phi dalam Instalasi listrik tersebut terukur 0,85, maka daya yang terpakai merupakan :
P = V x I x Cos phi x √3
P = 380 Volt x 30 Amp x 0,85 x 1,73
P = 16763,7 Watt
Cos phi mampu di sebut pula dengan Faktor daya atau kerugian daya yang disebabkan beban-beban yg memiliki daya harmonik.
Nilai cos phi yg paling baik merupakan 1 (tidak mempunyai kerugian daya) buat instalasi listrik 1 Phase umumnya mempunyai cos phi yang baik menggunakan nilai 1.
Sedangkan buat instalasi tiga Phase mempunyai cos phi bervariasi tergantung seberapa banyak beban menggunakan daya harmonik yang ditanggung instalasi tadi.
Namun usahakan dalam suatu Instalasi listrik 3 phase memiliki nilai Cosphi yang berkisar antara 0,85-0,95.
Dua cara perhitungan daya listrik
Semoga artikel mengenai daya listrik ini bisa menaruh tambahan pengetahuan yang berguna buat kita seluruh !
CARA FLEXI

BAGAIMANA CARA MENGHITUNG DAYA LISTRIK

Dua cara Perhitungan Daya Listrik
Bagaimana menghitung besar daya listrik yang terpakai?
Dalam ilmu tentang listrik, terutama listrik AC arus bolak kembali, baik itu listrik 1 Phase juga Listrik 3 Phase, kita mengenal beberapa istilah seperti, Tegangan, Arus, serta Daya listrik.
Kita mengenal kata Daya listrik pada ilmu kelistrikan yang memiliki satuan Watt serta dilambangkan dengan P (Power).
Dua cara perhitungan daya listrik
Daya listrik disimbolkan dengan P (Power) pada satuan Watt
Untuk bisa mengetahui seberapa akbar Daya listrik pada suatu instalasi listrik sangatlah penting, lantaran pada instalasi listrik di rumah kita, yg dihitung dalam pemakaian listrik atau berapa tagihan yg harus kita bayar adalah berapa besar Daya listrik yang terpakai.

Apa yang dimaksud menggunakan daya listrik?
Definisi Daya listrik
Daya listrik didefinisikan menjadi laju hantaran tenaga listrik dalam rangkaian listrik.
Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yg mengalir per satuan waktu (joule/dtk).
Daya adalah banyaknya beban listrik yg terpakai pada suatu Instalasi Listrik dengan satuan Watt.
Instalasi listrik yang poly kita pakai adalah Listrik AC 1 Phase serta tiga phase.
Instalasi listrik yg biasa kita gunakan dibagi sebagai 2 jenis instalasi listrik, yaitu :
  • Instalasi Listrik 1 (satu) phase
  • Instalasi Listrik 3 (3) phase

Instalasi Listrik 1 (satu) Phase
Instalasi listrik 1 phase merupakan Instalasi listrik yg memakai tiga jenis kabel, menggunakan tegangan antara phase serta netral 110 Volt atau 220 Volt.
3 (Tiga) jenis kabel dalam listrik AC 1 phase yaitu, kabel Phase, kabel netral serta kabel grounding (Arde)
Instalasi Listrik 3 (3) Phase
Instalasi listrik tiga Phase adalah instalasi listrik yang memiliki lima (kabel), yaitu 3 (tiga) kabel untuk Phase R,S,T , Kabel Netral dan kabel Arde (Grounding).
Tegangan listrik antara Phase dengan Phase yang tidak selaras dalam instalasi listrik tiga Phase masing-masing merupakan 380/415 Volt.
Dan tegangan listrik antara keliru satu Phase dengan Netral adalah 220 Volt.
Biasa pula instalasi listrik tiga phase memiliki 4 kabel (ditambah menggunakan Netral) dengan tegangan antara Phase dan Netral merupakan 220 Volt.

Rumus menghitung Daya listrik 1 Phase serta tiga Phase


Perhitungan Daya Instalasi Listrik 1 Phase
P = V x I x Cos phi
  • P = Power atau Daya dalam satuan Watt
  • V = Voltage atau Tegangan pada satuan Volt
  • I = Intensitas atau Arus pada satuan Ampere
  • Cos phi = Cos phi pada listrik satu Phase adalah 1
Karena Cosphi pada Instalasi listrik 1 Phase merupakan satu, maka rumus yang biasa dipakai untuk menghitung Daya listrik pada instalasi listrik 1 Phase, sebagai :
P = V x I
Contoh Perhitungan Daya listrik 1 fasa:
Suatu Instalasi listrik 1 Phase menggunakan tegangan 220 V, dan dialiri arus sebanyak 2 Ampere, maka daya pada Instalasi listrik tersebut merupakan :
P = V x I
P= 220 Volt x dua Ampere
P = 440 VA, atau sama dengan 440 Watt
Perhitungan Daya Instalasi Listrik 3 Phase
P = V x I x Cos Phi x √3
  • P = Power atau Daya dalam satuan Watt
  • V = Voltage atau Tegangan pada satuan Volt
  • I = Intensitas atau Arus pada satuan Ampere

Contoh Perhitungan Daya Listrik 3 fasa:
Suatu Instalasi Listrik 3 Phase menggunakan tegangan 380 Volt, Arus terukur adalah 30 Ampere buat tiap Phase, Cos phi pada Instalasi listrik tersebut terukur 0,85, maka daya yang terpakai merupakan :
P = V x I x Cos phi x √3
P = 380 Volt x 30 Amp x 0,85 x 1,73
P = 16763,7 Watt
Cos phi bisa di sebut jua menggunakan Faktor daya atau kerugian daya yg ditimbulkan beban-beban yg mempunyai daya harmonik.
Nilai cos phi yg paling baik merupakan 1 (tidak memiliki kerugian daya) untuk instalasi listrik 1 Phase biasanya mempunyai cos phi yg baik dengan nilai 1.
Sedangkan buat instalasi 3 Phase memiliki cos phi bervariasi tergantung seberapa poly beban menggunakan daya harmonik yang ditanggung instalasi tadi.
Namun sebaiknya pada suatu Instalasi listrik tiga phase mempunyai nilai Cosphi yang berkisar antara 0,85-0,95.
Dua cara perhitungan daya listrik
Semoga artikel mengenai daya listrik ini bisa memberikan tambahan pengetahuan yg bermanfaat buat kita seluruh !
CARA FLEXI

CARA MENGHITUNG TAGIHAN LISTRIK SEBULAN

Untuk anda yang ingin mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan
Bagi kita yang menggunakan listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), niscaya sudah tidak asing menggunakan yg namanya Meteran (KWH meter).
Alat ini sebenarnya memiliki fungsi buat menghitung pemakaian daya listrik terpakai dalam satuan Kilowatt per Hours (KWH).
Kilowatt per Hours Atau pada bahasa Indonesia berapa pemakaian daya listrik dalam satuan seribu watt (KW) dalam setiap jam (Hours).
Berapa sebenarnya pemakaian listrik anda sebulan?
Mungkin selama ini sebagian dari anda belum mengetahui cara menghitung tagihan listrik sebulan.
Untuk anda yg ingin mengetahui bagaimana cara menghitung pemakaian daya listrik yg anda gunakan selama sebulan, berikut kita akan menaruh cara menghitungnya.
Baca pula: Menghitung Tagihan Listrik buat Industri
Agar sehabis anda mengetahui total pemakaian listrik anda selama sebulan, anda akan mengetahui berapa kira-kira tagihan listrik anda sebulan.
Cara menurunkan tagihan listrik

Menghitung Tagihan Listrik sebulan

Disini kita coba menyebarkan bagaimana cara menghitung tagihan listrik perbulan:
  • Untuk bisa menghitung berapa pemakaian listrik anda sebulan, pertama anda wajib mencatat peralatan listrik apa saja yg anda gunakan.
  • Catat jua berapa besar daya listrik berdasarkan masing-masing alat-alat listrik tersebut pada satuan Watt. Biasanya besar daya listrik sudah tertera dalam masing-masing alat-alat listrik yang kita miliki.
  • Lalu anda juga wajib mencatat berapa lama kira-kira alat-alat listrik tersebut anda nyalakan pada satuan jam.

Setelah kita mendapatkan data berdasarkan beberapa hal diatas, selanjutnya kita mulai melakukan perhitungan.
Apa saja Peralatan Listrik yg digunakan
Sebagai contoh :
Jika pada rumah kita memiliki banyak sekali alat-alat listrik terpasang, antara lain:
  • Lampu buat penjelasan sebesar 10 butir Lampu dengan daya masing-masing 30 watt
  • Pendingin ruangan (AC) sebanyak 2 unit menggunakan daya masing-masing 1 PK (1 pk = 1 energi kuda, sama menggunakan 750 watt).
  • 1 set Televisi dan digital parabola sebesar 100 watt.
  • 1 unit setrika 300 watt.
  • 1 unit mesin cuci 350 watt.
  • 1 unit Lemari es 300 watt.

Lama Pemakaian Alat-indera listrik
Rincian usang pemakaian masing-masing indera listrik dalam satu hari:
  • 10 buah Lampu menyala dari jam 18.00 sampai dengan 06.00, berarti usang pemakaian merupakan: 12jam
Maka total kwh 10 butir lampu merupakan: 10 buah x 30 watt x 12 jam = 360 watt
  • 2 butir pendingin ruangan (AC) menyala berdasarkan jam 12.00 hingga dengan 24.00, berarti usang pemakaian adalah : 12jam
Maka total kwh 2 unit pendingin ruangan (AC) merupakan: 2 unit x 750 watt x 12 jam =18.000 watt
Cara menghitung kebutuhan AC
  • Televisi serta digital parabola menyala menurut jam 06.00 sampai dengan 22.00, berarti usang pemakaian adalah : 16jam
Maka total kwh televisi serta digital parabola adalah: 1 set x 100 watt x 16 jam = 1.600 watt
  • Setrika dipakai setiap hari selama 2 jam
Maka total kwh setrika merupakan: 1 unit x 300 watt x 2 jam = 600 watt
  • Mesin cuci dipakai setiap hari selama 2 jam
Maka total kwh mesin cuci adalah: 1 unit x 350 watt x 2 jam = 700 watt
  • Lemasi es menyala sepanjang hari , atau selama 24 jam
Maka total kwh lemari es merupakan: 1 unit x 300 watt x 24 = 7200 watt
Total daya listrik yg kita pakai setiap harinya merupakan:
360 watt + 18.000 watt + 1.600 watt + 600 watt + 700 watt + 7200 watt = 28.460 watt.
Karena nilai daya listrik total yg kita butuhkan merupakan pada satuan KW (1.000 Watt), maka Untuk mendapatkan nilai KWH , maka hasil total daya diatas wajib dibagi 1000.
Maka 28.460 watt dibagi 1000 sama dengan 28,46 KW
Jika alat listrik dan usang pemakaian alat listrik kita sinkron menggunakan contoh perhitungan diatas, maka Sekarang kita telah mendapatkan hasilnya, bahwa pemakaian daya listrik kita setiap hari merupakan 28,46 KWH
Dengan data diatas kita bisa menghitung berapa rupiah tagihan listrik anda menggunakan mengkalikan total KWH menggunakan TDL (Tarif dasar listrik) yang terpasang.
Jika Tarif dasar listrik menggunakan daya 1300 watt merupakan Rp.1410, maka biaya tagihan listrik anda sehari merupakan : 28,46 kwh x Rp 1410 = Rp 40.128,6 perhari.
Setelah kita mendapatkan pemakaian KWH selama satu hari, sekarang kita tinggal mengalikan dengan berapa hari dalam sebulan.
Jika sebulan adalah 30 Hari, maka biaya listrik sehari tersebut dikali dengan 30 Hari.
Jika pada sebulan pemakaian listrik anda sinkron atau sama menggunakan perhitungan pemakaian setiap harinya, maka tagihan listrik anda sebulan merupakan:
Rp 40.128,6 x 30 hari = Rp 1.203.858
Anda bisa melakukan perhitungan pemakaian listrik anda sendiri, diadaptasi menggunakan langkah-langkah diatas.
Dengan mencatat pemakaian indera-alat listrik anda masing-masing setiap harinya kemudian dikalikan menggunakan satu bulan.
Jika anda ingin mengurangi tagihan listrik anda setiap bulannya, maka mulailah berhemat menggunakan memakai aneka macam peralatan listrik dengan bijak serta sinkron menggunakan keperluan.
Demikian artikel tentang cara menghitung tagihan listrik anda sebulan.
Dengan mengetahui cara menghitung tagihan listrik perbulan, anda dapat mengetahui seberapa besar tagihan listrik anda sebulan dan berusaha buat mengontrolnya menggunakan menghemat pemakaian indera-alat listrik.
Semoga artikel ini bisa berguna !
CARA FLEXI

5 TIPS MENGHEMAT PEMAKAIAN LISTRIK DI RUMAH MUDAH DAN PRAKTIS

Bagaimana Cara yg Mudah serta Praktis buat berhemat pemakaian Listrik sehari-hari pada tempat tinggal anda?
Menghemat Pemakaian listrik, tampaknya telah sebagai asa bagi semua orang, tidak hanya buat meminimalkan tagihan listrik yang tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan TDL, tetapi hemat listrik pula telah menjadi acara pemerintah menggunakan tujuan efisiensi serta buat memenuhi kebutuhan masyarakat akan suplai listrik yg terus bertambah.
Oleh karena itu, selain untuk mengurangi tagihan listrik setiap bulannya, Hemat Listrik jua berarti kita ikut mensukseskan acara pemerintah.
Bagi seluruh orang, Kebutuhan Listrik pada kehidupan sehari-hari telah tidak mampu dihindari, hampir setiap kegiatan yg kita lakukan herbi listrik, menurut mulai bangun pagi, menyalakan pompa air buat keperluan mandi serta lainnya, Charger ponsel, menyalakan kipas angin, AC, Televisi, mengolah, mencuci serta poly lagi.
Mungkin jika kita semua nir menggunakan bijak mengatur penggunaan aneka macam alat listrik tadi, tak hanya Tagihan listrik yang melonjak, bahkan pasokan daya listrik yg ada tidak akan relatif buat memenuhi kebutuhan Listrik semua orang.
Lalu, bagaimana caranya menghemat pemakaian listrik, menggunakan cara yang mudah tetapi terbukti efektif?
Ada beberapa cara yang bisa menggunakan mudah kita lakukan, supaya bisa Menghemat pemakaian listrik kita sehari-hari, dan ini dia kita coba mengembangkan beberapa cara mudah buat berhemat pemakaian listrik dirumah sehari-sehari.

5 Cara gampang Menghemat Pemakaian Listrik di rumah, serta terbukti Praktis!


1. Hindari pemakaian listrik yang hiperbola di WBP (17.00 s/d 22.00)
Tagihan listrik yg harus kita bayarkan setiap bulannya, pada bagi menjadi 2 jenis Tarif, yaitu:
  • LWBP (Luar Waktu Beban Puncak)
  • WBP (Waktu Beban Puncak)
Sebisa mungkin, minimalkan pemakaian listrik pada WBP (Waktu Beban Puncak), yg termasuk dalam WBP adalah menurut jam 17.00 hingga menggunakan 22.00, lantaran dalam saat ini terjadi puncak pemakaian listrik secara bersamaan sang semua orang, lantaran itulah Tarif listrik dalam WBP akan lebih tinggi dibanding tarif dalam LWBP.
Jadi, jika kita ingin menghemat pemakaian listrik, utamakan mengurangi pemakaian listrik antara jam 17.00 s/d jam 22.00, agar tagihan listrik perbulan sanggup lebih Hemat, serta disamping itu kita juga telah ikut menjaga pasokan listrik yang hampir tidak mencukupi.
Sebagai contoh:
Jika umumnya anda menyetrika pakaian dalam jam 20.00, maka buat berhemat listrik anda wajib membarui saat menyetrika pakaian dalam jam 16.00, atau diatas jam 22.00.
Atau, bila selama ini anda mencuci sandang menggunakan mesin cuci pada jam 18.00, maka usahakan ubah ketika mencuci anda sebagai pukul 16.00, dan banyak sekali cara lainnya.
2. Pilih alat listrik yg irit listrik (Watt mini )
Berbagai alat listrik ketika ini telah diproduksi dengan daya yg lebih kecil, namun tetap mempunyai kualitas yg relatif indah, misalnya contohnya pemilihan jenis Lampu penerangan, sebaiknya anda menentukan Lampu Jenis LED, meski harganya sedikit lebih mahal tetapi terbukti lebih irit listrik dengan kualitas pencahayaan yg rupawan.
Tak hanya Lampu, Berbagai Alat listrik keluaran terbaru lainnya misalnya TV LED, AC Inverter Low Watt, Mesin cuci, dan berbagai Alat listrik lainnya sudah dilengkapi menggunakan teknologi yg lebih Hemat Listrik.
3. Sesuaikan Alat listrik dengan kebutuhan anda.
Untuk lebih berhemat pemakaian listrik, maka pilihlah berbagai peralatan listrik sesuai dengan kebutuhan anda, seperti misalnya mesin cuci, jika sandang yg anda cuci sehari-hari beratnya lebih kurang 5 kg, maka pilihlah mesin cuci menggunakan kapasitas 6kg, dan tentunya mesin cuci kap.6kg lebih irit listrik dibanding menggunakan mesin cuci kap.10kg.
Tak hanya mesin cuci, pemilihan banyak sekali peralatan listrik lainnya pula harus se-efisien mungkin, serta sesuai kebutuhan anda sehari-hari, beberapa hal yg dapat anda lakukan buat berhemat pemakaian listrik, antara lain:

3. Gunakan Stop kontak yang dilengkapi Saklar pemutus
Cara hemat listrik yang acapkali disarankan, adalah menggunakan "Mencabut steker" alat listrik berdasarkan stop hubungan apabila sedang nir dipakai, Namun, ada cara yg lebih simpel apabila anda merasa repot buat mencabut indera listrik apabila sedang tidak dipakai, serta mencolokkan pulang alat listrik tersebut ketika akan digunakan, yaitu dengan mengubah stopkontak anda dengan Stopkontak yang telah dilengkapi menggunakan saklar pemutus.
Cara ini akan memberikan kemudahan bagi anda, anda nir perlu mencabut serta mencolokkan alat listrik tadi, biarkan Steker permanen terpasang dalam stopkontak, cukup dengan menekan saklar pada posisi Off waktu Peralatan listrik akan dipakai atau kebalikannya.
Stopkontak yg dilengkapi saklar dapat anda beli di toko-toko alat listrik, atau bisa jua dengan memodifikasi Stopkontak yg ada menggunakan tambahan saklar.
4. Lakukan perawatan terjadwal peralatan listrik di tempat tinggal anda
Hal ini sering terabaikan, padahal setiap indera listrik yang kita pakai dirumah sehari-hari, membutuhkan perawatan rutin agar permanen berfungsi menggunakan baik, dan tentunya alat listrik yang terawat lebih ekonomis listrik.
Lakukan perawatan aneka macam indera listrik pada tempat tinggal anda, buat berhemat listrik, serta penjelasan lebih lengkapnya, dapat dilihat dalam: “Berbagai perawatan alat listrik dirumah, supaya tagihan listrik lebih hemat
5. Pasang lampu otomatis
Untuk berhemat listrik, terkadang kita melupakan hal yang satu ini bahwa Lampu merupakan keliru satu indera listrik pada tempat tinggal yang paling boros pemakaian listrik, sang karenanya gunakan lampu hanya dalam saat diharapkan, serta ingat memadamkannya saat nir dibutuhkan atau ketika hari telah terang.
Baca jua: Alat listrik di rumah yang paling besar biaya tagihannya
Mungkin buat lampu-lampu di dalam rumah, kita nir terlalu repot buat menyalakan dan memadamkannya, namun bagaimana menggunakan lampu-lampu penjelasan pada luar rumah, seperti lampu teras, lampu taman, dan lainnya.
Baca jua: Cara Memasang Lampu otomatis menggunakan Fotosel
Sebenarnya Ada cara yang lebih simpel, yaitu menggunakan melengkapi lampu-lampu tersebut dengan sensor cahaya (Fotosel), cara ini akan lebih simpel dan irit listrik, lantaran lampu bisa menyala waktu hari telah gelap dan akan padam secara otomatis ketika hari sudah jelas.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

MENGHITUNG RINCIAN BAHAN UNTUK INSTALASI LISTRIK RUMAH

Menghitung kebutuhan porto dan bahan buat pemasangan instalasi listrik di rumah
Bagi anda yang sedang membangun tempat tinggal , tentunya anda ingin mengetahui berapa kebutuhan porto buat pemasangan instalasi listrik di tempat tinggal tadi.
Atau , bagi anda yg ketika ini berencana buat memasang instalasi listrik pada rumah, pasti anda harus mengetahui terlebih dahulu berapa dana yg wajib anda siapkan buat pemasangan instalasi listrik.
Biaya buat suatu instalasi listrik pada rumah, terdiri dari porto buat upah kerja pemasangan instalasi dan biaya buat kebutuhan material instalasi listrik tersebut.
Pada umumnya buat menghitung berapa biaya yang diharapkan, kita akan meminta donasi kepada pihak penyedia jasa instalasi listrik buat pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal kita.
Namun, apabila anda ingin mengetahui bagaimana cara menghitung berbagai kebutuhan buat instalasi listrik yg akan dipasang, anda dapat memakai perhitungan sendiri.
Bagaimana cara menghitung kebutuhan untuk memasang instalasi listrik di tempat tinggal ?

Cara menghitung kebutuhan bahan buat pemasangan Instalasi listrik pada rumah


Langkah pertama
Tentukan ukuran rumah dan ruangan didalamnya.
Sebagai langkah pertama, tentunya anda harus mengetahui terlebih dahulu berukuran tempat tinggal serta ruangan yang terdapat didalamnya.
Untuk lebih memudahkan menghitung kebutuhan instalasi listriknya, anda bisa membuat gambar denah tempat tinggal secara sederhana.
Baca juga: Cara menghitung porto minimal menciptakan tempat tinggal sederhana
Langkah kedua
Sesuaikan instalasi listrik menggunakan kebutuhan anda
Langkah kedua, anda wajib memilih apa saja perlengkapan listrik yg anda butuhkan didalam tempat tinggal dan ruangan yang ada.
Umumnya suatu ruangan pastinya dilengkapi dengan beberapa lampu penerangan, saklar dan stop kontak.
Lampu
Sebagai model:
Untuk menentukan jumlah lampu dalam suatu ruangan, anda dapat menghitungnya sesuai menggunakan taraf pencahayaan yg sesuai dengan ruangan tersebut.
Untuk cara menghitungnya, anda dapat melihat artikel sebelumnya pada Blog ini mengenai menentukan kebutuhan lampu pada suatu ruangan.
Dan perlu diingat bahwa masing-masing ruangan tentunya memiliki kebutuhan taraf pencahayaan yg bhineka.
Cara memilih jumlah lampu yang sangat sederhana, sanggup anda gunakan rumus:
5 watt / m² luas ruangan.
Jadi bila ruangan kamar tidur anda memiliki berukuran 3m x 3m, berarti luas kamar tadi merupakan 9 m².
Maka lampu yg anda butuhkan dalam kamar tadi merupakan:
9 m² x lima watt = 45 watt.
Anda bisa memasang 1 buah lampu 40 watt, atau 2 buah lampu 20 watt di pada kamar tidur tadi.
Atau anda juga dapat memilih sendiri sinkron menggunakan kebutuhan anda.
Fitting lampu
Jumlah kebutuhan fitting atau gantungan lampu disesuaikan dengan jumlah lampu yg akan dipasang.
Namun bila lampu yang akan dipasang merupakan jenis lampu TL, maka tidak memerlukan fitting.
Saklar
Dan buat kebutuhan berapa jumlah saklar dapat disesuaikan dengan kebutuhan lampu yg akan dipasang.
Saklar pula mempunyai beberapa jenis, terdapat saklar tunggal, saklar ganda, dan lainnya, ini tergantung berdasarkan kebutuhan anda.
Sebagai model:
Jika anda memasang 2 buah lampu, tetapi ingin supaya kedua lampu tadi menyala serta padam secara bersamaan, dapat menggunakan 1 buah saklar tunggal untuk dua lampu tadi.
Dengan memasang 1 buah saklar buat dua butir lampu bisa menghemat porto pemasangan instalasi listrik anda.
Namun, bila anda ingin supaya masing-masing lampu tadi dapat menyala serta padam secara terpisah, anda dapat memakai 1 butir saklar tunggal buat 1 butir lampu, atau 1 butir saklar ganda buat 2 buah lampu.
Stop kontak
Begitu jua dengan kebutuhan stop hubungan, tentunya anda mempunyai perencanaan sendiri tentang jumlah alat-alat listrik yg akan anda gunakan.
Sebagai model:
Biasanya di setiap ruangan kita wajib menyediakan satu buah stop hubungan buat berbagai keperluan indera listrik.
Bahkan buat di kamar mandi, sebahagian orang jua ingin agar dilengkapi dengan stop hubungan, apabila anda ingin memasang stop kontak di kamar mandi, tentunya anda harus menentukan stop kontak yang berkualitas sangat baik, memiliki epilog, nir tembus air dan aneka macam pengaman lainnya.
Dan yang terpenting, instalasi listrik yg akan dipasang wajib sinkron dengan keinginan dan kebutuhan anda sendiri.
Baca juga: Cara menentukan stop kontak yang mengagumkan dan aman
Langkah ketiga
Menggambarkan diagram instalasi listrik.
Untuk menciptakan gambar instalasi listrik pada rumah, sebenarnya nir terlalu sulit.
Buatlah gambar instalasi listrik rumah sesuai dengan kemampuan serta kebutuhan anda.
Karena gambar instalasi listrik yang anda buat hanya buat memudahkan anda dalam menghitung kebutuhan bahan, tidak mesti memakai simbol-simbol yg sahih, relatif pakai simbol yg mudah anda jangan lupa.
Langkah keempat
Menghitung kebutuhan bahan buat instalasi tersebut.
Setelah berukuran telah kita dapat, kebutuhan peralatan listrik, serta telah kita buat gambar instalasi, maka selanjutnya menghitung semua kebutuhan material buat instalasi listrik rumah tersebut.
Dari gambar yang sudah kita untuk, dan sudah sesuai dengan ukuran tempat tinggal , tentunya kita dapat menggunakan mudah menghitung panjang seluruh kabel buat instalasi listrik tadi.
Untuk lebih jelasnya, kita coba membuat contoh perhitungan kebutuhan material serta porto buat memasang suatu instalasi listrik pada suatu tempat tinggal .
Contoh perhitungan bahan untuk pemasangan instalasi listrik pada tempat tinggal :
Sebuah tempat tinggal yg memiliki berukuran 6m x 6m, atau tempat tinggal dengan tipe 36 akan dipasang instalasi listrik, Rumah tersebut mempunyai ruangan sebagai berikut:
  • Dua kamar tidur dengan ukuran masing-masing 3m x 2,5m
  • Satu kamar mandi berukuran 1,5m x 1,5m
  • Dapur
  • Ruang tamu
  • Ruang keluarga
  • Teras

Kebutuhan Lampu
  • Kamar tidur masing-masing akan dipasangi 1 butir lampu 36 watt, karena ada dua kamar tidur, maka kebutuhan lampu buat kamar tidur adalah 2 butir lampu 36 watt.
  • Kamar mandi akan dipasangi 1 butir lampu 10 watt.
  • Dapur akan dipasangi 1 buah lampu 18 watt.
  • Ruang tamu akan dipasangi 1 butir lampu 36 watt.
  • Ruang keluarga akan dipasangi 2 butir lampu 18 watt
  • Teras akan dipasangi 1 butir lampu 18 watt.
  • Belakang tempat tinggal akan dipasangi 1 butir lampu 18 watt.
Cara memilih lampu penerangan
Kebutuhan Fitting lampu
Karena seluruh lampu menggunakan lampu irit energi, maka kebutuhan fitting adalah sama menggunakan jumlah lampu, yaitu sebesar 9 buah.
Kebutuhan Saklar
Saklar yang ingin digunakan adalah saklar tunggal serta saklar ganda.
saklar ganda digunakan buat lebih menghemat tempat pemasangan, dan pula berhemat porto.
  • Kamar tidur serta kamar mandi memakai saklar tunggal, maka kebutuhan saklar tunggal adalah sebanyak tiga butir.
  • Lampu ruang tamu dan teras menggunakan saklar ganda
  • Lampu ruang famili menggunakan saklar ganda
  • Lampu dapur dan halaman belakang menggunakan saklar ganda
  • Maka kebutuhan saklar ganda merupakan sebanyak tiga butir.
Karena saklar akan dipasang didalam tembok beton, maka pilihlah saklar yg khusus buat tembok lengkap dengan tedus (box).
Kebutuhan Stop kontak
Stop kontak akan dipasang di ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga dan dapur, masing-masing 1 buah.
maka kebutuhan stop kontak adalah sebesar lima buah.
Karena stop hubungan akan dipasang didalam tembok beton, maka pilihlah stop kontak yang khusus buat tembok lengkap menggunakan tedus (box).
Kotak sambungan kabel (Embodus)
Setiap sambungan kabel wajib dilengkapi dengan Kotak sambungan atau Embodus.
Kotak sambungan biasa disebut pula menggunakan Junction Box.
Kita dapat menghitung jumlah kotak sambungan dengan melihat gambar instalasi, setiap persimpangan kabel tentunya akan ada sambungan kabel, serta tiap sambungan kabel membutuhkan kotak sambungan.
Jika terdapat tiga cabang, maka dibutuhkan kotak sambungan dengan cabang tiga, jika masih ada 4 cabang maka membutuhkan kotak sambungan 4 cabang.
Namun, apabila ingin lebih mudah buat menghitungnya, kita sanggup membeli kotak sambungan dengan 4 cabang buat setiap persambungan kabel.
Kotak sambung menggunakan 4 cabang juga bisa dipakai jika sewaktu-waktu kita ingin melakukan penambahan instalasi listrik.
Kebutuhan kotak sambungan buat instalasi listrik tadi adalah kotak sambungan 4 cabang sebanyak 6 buah.
Kebutuhan Kabel
Untuk kebutuhan kabel, maka kita dapat membuat gambar instalasi listrik tempat tinggal tadi secara sederhana.
(contoh gambar instalasi mampu ditinjau menurut gambar diatas)
Kebutuhan kabel suatu instalasi listrik, sebaiknya terdiri berdasarkan tiga jenis kabel.
Kabel instalasi listrik rumah:
  1. Kabel Phase, kabel NYA berwarna merah (Hitam)
  2. Kabel Netral, kabel NYA berwarna hitam (Biru)
  3. Kabel Arde, kabel NYA berwarna kuning Hijau

Dari gambar yang dibentuk, kita bisa menghitung kebutuhan panjang kabel buat instalasi listrik.
Sebagai Contoh menurut gambar diatas, Panjang kabel yang diharapkan:
  • Kabel NYA merah buat kabel phase sepanjang 50 meter.
  • Kabel NYA hitam buat kabel netral sepanjang 40 meter.
  • Kabel NYA kuning untuk kabel arde sepanjang 30 meter.
Berapa ukuran kabel yg diperlukan?
Untuk menentukan berukuran kabel yg kita butuhkan harus diubahsuaikan dengan seberapa besar beban daya atau arus listrik yang akan dipakai.
Untuk pemasangan instalasi tempat tinggal , umumnya kita bisa memakai kabel NYA buat kabel phase menggunakan ukuran penampang 2,5mm². Cara menentukan ukuran kabel
Berapa arus aporisma yang sanggup dihantarkan kabel ukuran 2,5mm²?
Jika ditinjau menurut tabel kemampuan hantar arus (KHA) kabel dengan ukuran 2,5mm² bisa menghantarkan arus maksimal sebanyak 26 Ampere.
Ukuran kabel 2,5mm² telah sangat cukup buat instalasi rumah kita, karena beban arus dirumah umumnya kurang berdasarkan 26 Ampere.
Untuk Ukuran kabel Netral, kita bisa memakai berukuran kabel yang sama dengan kabel fasa, yaitu kabel NYA 2,5mm², lantaran kabel netral dan fasa memiliki beban arus yg sama besar .
Begitu pula dengan kabel Arde kita dapat memakai kabel ukuran 2,5mm²
Cara menentukan jenis kabel yg benar
MCB / ELCB
Untuk mengamankan instalasi listrik kita berdasarkan arus lebih atau untuk mengamankan menurut terjadinya korsleting (interaksi singkat), maka dipasang MCB dalam asal listrik sebelum ke instalasi.
Dan umumnya MCB sudah terpasang dalam KWH meter yg disediakan pihak PLN buat membatasi pemakaian listrik.
Namun usahakan, instalasi listrik pula dilengkapi dengan alat pengaman anti kontak yg biasa diklaim ELCB.
Cara menentukan ELCB atau anti hubungan yg benar
Beda MCB dengan ELCB
ELCB berguna untuk mengamankan instalasi listrik serta peralatan listrik dari kebocoran arus, sedangkan MCB hanya untuk mengamankan menurut arus lebih dan tidak bisa mengamankan kita berdasarkan kesetrum.
Dengan melengkapi ELCB dalam instalasi listrik pada rumah kita, bisa mencegah bahaya listrik yg mungkin terjadi pada kita.
ELCB yang berfungsi buat keselamatan manusia merupakan ELCB dengan sensitifitas < 30 mA.
Berapa ampere MCB atau ELCB yang akan dipakai?
Hal ini tergantung seberapa besar daya PLN yg terpasang pada rumah anda,
Jika daya dari PLN adalah 900watt, maka MCB atau ELCB yg dipakai adalah 4 Ampere.
Jika daya menurut PLN adalah 1300 watt,maka MCB atau ELCB yang dipakai adalah 6 Ampere.
Arus = daya dibagi menggunakan tegangan listrik (220 Volt)
I = P/V
Total kebutuhan material
Dari uraian diatas, maka dapat kita rincikan kebutuhan untuk memasang instalasi listrik rumah tipe.36, sebagai berikut:
  • Lampu 10 watt sebanyak 1 buah
  • Lampu 18 watt sebanyak lima buah
  • Lampu 36 watt sebesar tiga buah
  • Fitting lampu sebanyak 9 buah
  • Saklar tunggal (buat tembok lengkap tedus/box) sebesar 3 buah
  • Saklar ganda (buat tembok lengkap tedus/box) sebesar 3 buah
  • Stop hubungan (buat tembok lengkap tedus/box) sebanyak lima butir
  • Kabel NYA dua,5mm² rona merah sebanyak 50 meter
  • Kabel NYA dua,5mm² rona hitam sebesar 40 meter
  • Kabel NYA dua,5mm² warna kuning sebanyak 30 meter
  • ELCB 4 Ampere menggunakan sensitifitas <30mA sebesar 1 buah
Material lain:
  • Box MCB / ELCB sebesar 1 buah
  • Pipa PVC lima/8" sebanyak 40 meter (sama dengan panjang kabel Netral)
  • Klem pipa 5/8" sebesar 80 butir (pasang klem setiap 1/dua meter pipa)
  • Kotak sambungan (Junction box) 4 cabang sebanyak 6 buah
  • Isolasi sinkron kebutuhan

Berapa biaya yang diharapkan?
Jika kita ingin mengetahui berapa biaya holistik instalasi listrik tersebut, kita dapat mencari memahami harga beberapa material diatas pada toko-toko listrik terdekat.
Berapa upah kerjanya?
Untuk kebutuhan porto upah kerja pemasangan instalasi listrik, memiliki harga yg tidak sinkron pada masing-masing kota.
Namun sebagai acuan anda dapat mengambil perhitungan upah kerja instalasi listrik sebanyak Rp.75.000/titik.
Pengertian "Titik" dalam instalasi listrik
Jumlah Titik dalam Instalasi listrik, maksudnya merupakan jumlah lampu serta stop hubungan yg akan dipasang dalam suatu instalasi listrik.
Jadi untuk instalasi listrik tempat tinggal yang akan kita pasang adalah: 9 butir lampu dan 5 stop hubungan, jadi totalnya adalah 14 Titik.
Sekarang anda dapat menghitung sendiri apa saja kebutuhan buat memasang instalasi listrik pada tempat tinggal anda.
Dan pula anda dapat memilih berapa akbar biaya yang dibutuhkan untuk beli material serta bayar upah kerja pemasangan instalasi listrik tersebut.
Catatan:
  1. Lengkapi instalasi listrik di rumah anda menggunakan pengaman kebocoran listrik atau anti kontak ELCB. Cara memasang ELCB yg benar
  2. Lengkapi instalasi listrik menggunakan pemasangan kabel arde atau pentanahan yang baik.
  3. Gunakan bahan-bahan instalasi listrik yg berkualitas dan baku SNI.
  4. Pekerjaan instalasi listrik wajib dikerjakan sang teknisi pakar dan kompeten

Demikianlah artikel tentang cara menghitung kebutuhan dan biaya pemasangan instalasi listrik tempat tinggal , serta Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BENARKAH ALAT PENGHEMAT LISTRIK DAPAT MENGURANGI TAGIHAN LISTRIK

Benarkah menggunakan Memasang Alat Penghemat Listrik di rumah, Akan menghemat serta mengurangi tagihan listrik, atau malah bikin boros?
Banyak orang yg mempercayai, bahwa ada suatu Alat yg dapat mengurangi pemakaian Beban daya listrik yang digunakan sehari-hari, yang sering dianggap dengan "Alat Penghemat Listrik".
Mendengar kata “Alat Penghemat Listrik” yang banyak dijual dipasaran, tentu siapapun ingin mempunyai serta membelinya, dengan asa, meskipun wajib mengeluarkan Biaya sedikit buat membelinya, namun bisa berhemat biaya tagihan listrik setiap bulannya.
Baca Juga: Salah satu Penyebab "Tagihan Listrik anda Membengkak"
Namun, benarkah Alat Penghemat Listrik tersebut dapat berfungsi buat mengurangi pemakaian Listrik kita sehari-hari?, serta tidak perlu lagi pusing-pusing menggunakan aneka macam cara buat menghemat pemakaian listrik?
Pertanyaannya, Apakah Alat Penghemat Listrik itu benaran ada dan berfungsi?
Tidak Ada Alat Listrik yg dapat menghemat atau mengurangi Pemakaian Daya Listrik, sebaliknya Alat Penghemat Listrik malah dapat menambah Pemakaian Daya listrik, dan satu Hal yg perlu kita jangan lupa merupakan, Alat penghemat Listrik adalah Alat Listrik yg tentunya memerlukan Energi listrik saat dinyalakan, dan hal ini malah akan menambah pemakaian daya listrik kita sehari-hari.
Alat Penghemat Listrik, yang katanya bisa Menghemat pemakaian Listrik sebenarnya hanyalah sebuah komponen Elektronika yang diklaim menggunakan Kapasitor.
Pertanyaannya sebenarnya adalah, Kenapa kita butuh “Alat Penghemat Listrik”?, tentunya karena kita ingin mengurangi tagihan listrik setiap bulannya tanpa harus mengurangi pemakaian alat-alat listrik di tempat tinggal .
Baca Juga: Cara "Legal" Menurunkan Tagihan Listrik
Dan satu hal lagi yang perlu diingat adalah,Tagihan Listrik yg wajib kita bayar setiap bulanyya dihitung dari banyaknya pemakaian KWH.
KWH merupakan singkatan dari KiloWatt Hour, yang adalah pemakaian listrik pada satuan KW (1000Watt), dalam satuan ketika (Hour).
Baca pula: Cara Menghitung Tagihan Listrik sebulan
Misalnya, Setrika listrik dengan daya sebanyak 300Watt, kita pakai selama 1 jam setiap harinya, maka pemakaian KWH kita perhari, merupakan:
300Watt = 0,3KW, serta dipakai dalam ketika satu jam sehari, berarti pemakaian listrik kita merupakan 0,3KW selama 1Jam sehari atau 0,3KWH pada sehari.
Jika kita menggunakan setrika tersebut selama 1 jam setiap hari selama 30hari (1bulan), berarti pemakaian listrik kita sebulan, adalah:
0,3KWH/hari x 30 hari (1bulan) = 9KWH/bulan
Maka, biaya listrik yang harus kita bayar dalam sebulan adalah:
90KWH x TDL (Tarif Dasar Listrik) sinkron daya terpasang.
Dari perhitungan diatas, disimpulkan bahwa buat dapat menghemat biaya listrik caranya merupakan dengan Mengurangi pemakaian Daya (Watt) yang kita pakai sehari-hari.
Pertanyaannya, bisakah "Alat Penghemat Listrik" mengurangi pemakaian daya (Watt) kita sehari-hari?

Bisakah "Alat Penghemat Listrik", Mengurangi Tagihan listrik?


Alat Penghemat Listrik” adalah sebuah Kapasitor, yg bersifat “Kapasitif” dan berfungsi buat memperbaiki faktor daya atau disebut dengan Cosphi.
Baca pula: Apa Itu Cosphi?
Kenapa Cosphi perlu diperbaiki?, Faktor daya yg paling mengagumkan mempunyai nilai 1,00, karena Alat listrik yg umumnya dipakai dirumah-tempat tinggal memiliki sifat Induktif yang bisa menurunkan faktor daya, yg semula memiliki Nilai 1,00, sebagai lebih rendah dari 1,00.
Untuk lebih jelasnya, coba kita lihat Contoh perhitungan dibawah ini:
Rumus daya listrik 1 fasa:
jika cosphi mempunyai nilai 1,00, maka rumusnya relatif menggunakan:
P = V x I
namun apabila cosphi lebih rendah menurut 1,00 maka rumusnya sebagai:
P = V x I x Cosphi
Keterangan:
  • P = Daya Listrik (Watt)
  • V = Tegangan Listrik (Volt)
  • I = Arus Listrik (Ampere)
  • Cosphi = Faktor daya

Sebagai model:
Jika dirumah anda mempunyai Tegangan listrik normal sebanyak 220V, lalu anda menyalakan AC yang berukuran 1 PK atau sekitar 750Watt, serta nilai cosphi dirumah anda sebelum memakai "Alat Penghemat Listrik” adalah 0,80, maka yg bisa kita hitung selanjutnya adalah besarnya Arus listrik (Ampere), yaitu:
P = V x I x Cosphi
  • 750Watt = 220V x I x 0,80
  • I = 750Watt : (220V x 0,80)
  • I = 750Watt : 176
  • I = 4,26 Ampere
Selanjutnya, sehabis anda menggunakan “Alat Penghemat Listrik”, maka cosphi menjadi 0,90 maka yg menjadi berkurang adalah besaran arus listriknya, sebagai:
P = V x I x Cosphi
  • 750Watt = 220V x I x 0,90
  • I = 750Watt : (220V x 0,90)
  • I = 750Watt : 198
  • I = 3,78 Ampere
Dari perhitungan diatas, didapat bahwa selesainya memasang “Alat penghemat Listrik” yang berkurang adalah besaran Arus Listrik (Ampere), sedangkan Dayanya (Watt) tetap.
Pertanyaannya, Apakah menggunakan menurunkan besaran Arus listrik, maka pemakaian listrik anda menjadi lebih hemat, serta tagihan listrik anda berkurang?
Tidak, lantaran buat menghemat pemakaian listrik supaya tagihan listrik lebih murah maka yg wajib dikurangi atau dihemat adalah pemakaian daya listrik (Watt), sedangkan menurunkan Arus listrik hanya akan menambah Daya yg sanggup anda pakai, karena MCB yg seharusnya telah jeglek sebagai lebih tahan, dan hal ini malah akan menciptakan listrik sebagai Boros.
Sebenarnya, terdapat beberapa cara lebih gampang dan efektif yang bisa anda lakukan buat berhemat pemakaian listrik serta mengurangi porto tagihan listrik setiap bulannya.
Baca Juga: "Cara Efektif Menghemat Pemakaian Listrik"
Satu hal lagi yg perlu anda ketahui merupakan: saat Cosphi di tempat tinggal anda sudah cukup baik kemudian anda memakai Kapasitor, maka Kapasitor tadi tak lagi bersifat "Kapasitif" malah kebalikannya akan berubah menjadi bersifat "Induktif" yang akan menambah beban pemakaian listrik sebagai lebih boros.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

BENARKAH ALAT PENGHEMAT LISTRIK DAPAT MENGURANGI TAGIHAN LISTRIK

Benarkah menggunakan Memasang Alat Penghemat Listrik di tempat tinggal , Akan menghemat dan mengurangi tagihan listrik, atau malah bikin boros?
Banyak orang yang mempercayai, bahwa ada suatu Alat yang dapat mengurangi pemakaian Beban daya listrik yg digunakan sehari-hari, yang acapkali diklaim dengan "Alat Penghemat Listrik".
Mendengar kata “Alat Penghemat Listrik” yg banyak dijual dipasaran, tentu siapapun ingin mempunyai dan membelinya, menggunakan harapan, meskipun wajib mengeluarkan Biaya sedikit buat membelinya, namun bisa menghemat biaya tagihan listrik setiap bulannya.
Baca Juga: Salah satu Penyebab "Tagihan Listrik anda Membengkak"
Namun, benarkah Alat Penghemat Listrik tadi dapat berfungsi buat mengurangi pemakaian Listrik kita sehari-hari?, serta tidak perlu lagi pusing-pusing menggunakan banyak sekali cara buat menghemat pemakaian listrik?
Pertanyaannya, Apakah Alat Penghemat Listrik itu benaran terdapat serta berfungsi?
Tidak Ada Alat Listrik yg dapat berhemat atau mengurangi Pemakaian Daya Listrik, sebaliknya Alat Penghemat Listrik malah bisa menambah Pemakaian Daya listrik, dan satu Hal yang perlu kita jangan lupa merupakan, Alat penghemat Listrik merupakan Alat Listrik yg tentunya memerlukan Energi listrik ketika dinyalakan, dan hal ini malah akan menambah pemakaian daya listrik kita sehari-hari.
Alat Penghemat Listrik, yang pungkasnya dapat Menghemat pemakaian Listrik sebenarnya hanyalah sebuah komponen Elektronika yg dianggap menggunakan Kapasitor.
Pertanyaannya sebenarnya adalah, Kenapa kita butuh “Alat Penghemat Listrik”?, tentunya karena kita ingin mengurangi tagihan listrik setiap bulannya tanpa wajib mengurangi pemakaian indera-indera listrik pada tempat tinggal .
Baca Juga: Cara "Legal" Menurunkan Tagihan Listrik
Dan satu hal lagi yg perlu diingat merupakan,Tagihan Listrik yg harus kita bayar setiap bulanyya dihitung dari banyaknya pemakaian KWH.
KWH merupakan singkatan berdasarkan KiloWatt Hour, yang ialah pemakaian listrik pada satuan KW (1000Watt), pada satuan waktu (Hour).
Baca pula: Cara Menghitung Tagihan Listrik sebulan
Misalnya, Setrika listrik menggunakan daya sebesar 300Watt, kita gunakan selama 1 jam setiap harinya, maka pemakaian KWH kita perhari, merupakan:
300Watt = 0,3KW, serta digunakan pada saat satu jam sehari, berarti pemakaian listrik kita adalah 0,3KW selama 1Jam sehari atau 0,3KWH pada sehari.
Jika kita menggunakan setrika tersebut selama 1 jam setiap hari selama 30hari (1bulan), berarti pemakaian listrik kita sebulan, merupakan:
0,3KWH/hari x 30 hari (1bulan) = 9KWH/bulan
Maka, porto listrik yg harus kita bayar pada sebulan merupakan:
90KWH x TDL (Tarif Dasar Listrik) sinkron daya terpasang.
Dari perhitungan diatas, disimpulkan bahwa buat bisa menghemat porto listrik caranya merupakan dengan Mengurangi pemakaian Daya (Watt) yg kita pakai sehari-hari.
Pertanyaannya, bisakah "Alat Penghemat Listrik" mengurangi pemakaian daya (Watt) kita sehari-hari?

Bisakah "Alat Penghemat Listrik", Mengurangi Tagihan listrik?


Alat Penghemat Listrik” merupakan sebuah Kapasitor, yang bersifat “Kapasitif” serta berfungsi buat memperbaiki faktor daya atau diklaim dengan Cosphi.
Baca pula: Apa Itu Cosphi?
Kenapa Cosphi perlu diperbaiki?, Faktor daya yg paling cantik mempunyai nilai 1,00, karena Alat listrik yang umumnya digunakan dirumah-rumah mempunyai sifat Induktif yang bisa menurunkan faktor daya, yang semula memiliki Nilai 1,00, menjadi lebih rendah menurut 1,00.
Untuk detail, coba kita lihat Contoh perhitungan dibawah ini:
Rumus daya listrik 1 fasa:
jika cosphi memiliki nilai 1,00, maka rumusnya relatif menggunakan:
P = V x I
namun apabila cosphi lebih rendah menurut 1,00 maka rumusnya menjadi:
P = V x I x Cosphi
Keterangan:
  • P = Daya Listrik (Watt)
  • V = Tegangan Listrik (Volt)
  • I = Arus Listrik (Ampere)
  • Cosphi = Faktor daya

Sebagai contoh:
Jika dirumah anda memiliki Tegangan listrik normal sebesar 220V, lalu anda menyalakan AC yang berukuran 1 PK atau kurang lebih 750Watt, serta nilai cosphi dirumah anda sebelum memakai "Alat Penghemat Listrik” adalah 0,80, maka yg dapat kita hitung selanjutnya merupakan besarnya Arus listrik (Ampere), yaitu:
P = V x I x Cosphi
  • 750Watt = 220V x I x 0,80
  • I = 750Watt : (220V x 0,80)
  • I = 750Watt : 176
  • I = 4,26 Ampere
Selanjutnya, setelah anda menggunakan “Alat Penghemat Listrik”, maka cosphi sebagai 0,90 maka yg menjadi berkurang adalah besaran arus listriknya, menjadi:
P = V x I x Cosphi
  • 750Watt = 220V x I x 0,90
  • I = 750Watt : (220V x 0,90)
  • I = 750Watt : 198
  • I = 3,78 Ampere
Dari perhitungan diatas, didapat bahwa sesudah memasang “Alat penghemat Listrik” yang berkurang merupakan besaran Arus Listrik (Ampere), sedangkan Dayanya (Watt) tetap.
Pertanyaannya, Apakah dengan menurunkan besaran Arus listrik, maka pemakaian listrik anda sebagai lebih hemat, serta tagihan listrik anda berkurang?
Tidak, karena buat menghemat pemakaian listrik supaya tagihan listrik lebih murah maka yang wajib dikurangi atau dihemat adalah pemakaian daya listrik (Watt), sedangkan menurunkan Arus listrik hanya akan menambah Daya yang sanggup anda gunakan, lantaran MCB yg seharusnya telah jeglek sebagai lebih tahan, serta hal ini malah akan menciptakan listrik menjadi Boros.
Sebenarnya, terdapat beberapa cara lebih gampang serta efektif yang bisa anda lakukan buat berhemat pemakaian listrik dan mengurangi porto tagihan listrik setiap bulannya.
Baca Juga: "Cara Efektif Menghemat Pemakaian Listrik"
Satu hal lagi yg perlu anda ketahui adalah: ketika Cosphi pada rumah anda sudah cukup baik kemudian anda memakai Kapasitor, maka Kapasitor tersebut tidak lagi bersifat "Kapasitif" malah kebalikannya akan berubah menjadi bersifat "Induktif" yg akan menambah beban pemakaian listrik menjadi lebih boros.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

CARA MEMILIH LAMPU PENERANGAN YANG BAGUS

Beberapa Tips Memilih Lampu yg indah dan Hemat listrik buat penjelasan pada rumah anda.
Bagi anda yang ketika ini sedang berencana buat membeli Lampu buat penjelasan, Baik itu buat menggantikan lampu usang yang sudah rusak atau mungkin anda sedang memasang instalasi listrik di tempat tinggal dan mempersiapkan lampu penjelasan yg akan di beli.
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum menentukan lampu yg bagus buat penerangan.

Memilih Lampu penerangan


Apa yg wajib diperhatikan sebelum memilih lampu yg indah untuk penjelasan pada tempat tinggal ?
Baca jua: menghitung kebutuhan buat instalasi listrik
1. Indoor atau Outdoor
Dimana lampu penjelasan tadi akan dipasang?, Apakah lampu tersebut akan dipasang diteras rumah, di dalam kamar, di taman tempat tinggal , atau pada tempat lainnya?
Lampu dapat dibagi sebagai dua jenis dari tempat pemasangannya,yaitu:
  • Lampu Indoor
Ada lampu yang spesifik pada desain buat pemasangan didalam ruangan atau biasa disebut Lampu Indoor.
Jika lampu yg anda butuhkan buat dipasang di pada ruangan, maka lampu yang anda pilih merupakan lampu jenis Indoor.
Lampu Indoor hanya dapat dipasang di pada ruangan, serta jangan pasang lampu Indoor buat diluar ruangan lantaran lampu ini nir kedap air.
  • Lampu outdoor
Lampu outdoor memang dirancang buat pemasangan pada luar ruangan, sebagai akibatnya Lampu ini mempunyai kelebihan yaitu dilengkapi penutup yang rapat air.
Jika lampu yang anda butuhkan untuk dipasang diluar ruangan, misalnya pada teras, pada taman, maka anda wajib memilih lampu menggunakan jenis lampu Outdoor.
Meski Lampu outdoor pula dapat dipasang pada pada ruangan juga pada luar ruangan, tetapi mengingat harganya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan harga lampu indoor, maka lebih baik anda menggunakan lampu indoor buat di pada ruangan.
dua. Jenis lampu
Berbagai jenis lampu yg dapat kita jumpai di pasaran, serta semuanya memberikan aneka macam kelebihannya masing-masing.
Apa saja jenis-jenis lampu penerangan tersebut?, Berikut sedikit penerangan buat panduan anda sebelum menentukan lampu yang bagus.
  • Lampu pijar
Lampu ini termasuk jenis lampu yang telah ada semenjak dulu, Bentuknya yang bundar sedikit oval dan terbuat berdasarkan kaca yang transparan.
Lampu pijar biasa disebut pula menggunakan Bohlam.
Jika anda menginginkan lampu menggunakan harga yg murah, tentu lampu pijar merupakan pilihan yg sempurna, karena harga lampu pijar termasuk yg paling murah dibanding banyak sekali jenis lampu lainnya.
Namun Lampu pijar memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
  • Cahayanya kurang nyaman jika dipakai buat menerangi ruangan-ruangan utama pada rumah anda.
  • Tidak ekonomis energi, atau boros listrik.
  • Umur pemakaiannya nisbi pendek (kurang lebih 1000 jam gunakan), sehingga anda akan sering membarui bola lampu ini lantaran mudah rusak.

  • Lampu Neon
Lampu neon atau acapkali dianggap lampu TL (Tube Lamp) atau lampu Fluorescent, Cahaya dari lampu Neon terasa lebih nyaman dan terperinci dibanding lampu pijar.
Lampu TL atau Neon pula termasuk lampu yg ekonomis energi, sebagai akibatnya dapat sebagai pilihan yang bijak terutama untuk mengurangi pemakaian listrik.
Karena cahaya lampu TL 40 watt masih jauh lebih terperinci dibanding menggunakan lampu pijar yg 100 watt.
Umur pemakaian lampu TL pula tergolong lebih lama , bahkan anda bisa menggunakannya hingga 10.000 jam dengan catatan Pilihlah Lampu TL dengan merek yg bagus.
Kekurangan Lampu neon:
  • Lampu TL mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan menggunakan lampu pijar.
  • Bentuknya yang memanjang sebagai akibatnya membutuhkan lokasi pemasangan yg lebih luas.
  • Apalagi bagi anda yang ingin memiliki plafon ruangan primer yg terkesan elegan dan mewah, Lampu TL akan mengurangi estetika ruangan anda.
  • Perbaikan Lampu TL pula tergolong lebih sulit, karena mempunyai aneka macam komponen yg bisa saja rusak, misalnya bola lampu, Ballast, starter.

  • Lampu Hemat energi
Lampu irit tenaga sebagai pilihan selanjutnya bagi anda yg ingin memilih lampu penjelasan yg mengagumkan.
Sebenarnya lampu hemat energi ini memiliki prinsip kerja yg sama dengan lampu Neon, tetapi bentuknya lebih simple, tabung bulat melengkung membangun huruf U.
Berbagai kelebihan menurut Lampu irit energi, seperti:
  • Hemat listrik.
  • Cahayanya lebih jelas dan nyaman pada mata meski menggunakan daya listrik yg mini .
  • Bentuknya yg simple, sehingga tidak membutuhkan loka yg luas dibanding lampu neon.
  • Dapat dijadikan pilihan bagi anda yang ingin memiliki plafon ruangan yg glamor serta elegan.
  • Harganya pula masih lebih murah bila dibanding menggunakan lampu TL.
  • Memiliki usia teknis pemakaian yang lebih usang, bahkan sanggup mencapai 10.000 jam pemakaian.

  • Lampu LED
LED merupakan singkatan dari Light-emitting diode
Lampu LED merupakan jenis lampu yang terkini dan lebih sophisticated berdasarkan jenis lampu lainnya, Memiliki Cahaya yang jauh lebih terperinci, Lampu LED menggunakan daya 4 watt cahayanya hampir sama menggunakan Bohlam 25 watt.
Baca jua: Kelebihan Lampu LED
Lampu ini sangat Hemat terhadap pemakaian listrik anda, Meski harganya relatif jauh lebih mahal dibanding berbagai jenis lampu lainnya, tetapi bila kita hitung buat jangka panjang akan lebih irit.
Lampu LED memiliki umur teknis yang sangat lama , bisa dipakai hingga 15.000 jam, jikalau rata-rata pemakaian selama 10 jam/hari maka bisa bertahan selama lebih menurut 4 tahun.
3. Harga
Dalam memilih suatu produk, sebelum membelinya pasti kita akan mempertimbangkan kasus Harga.
Semua orang niscaya menginginkan harga yg murah dengan kualitas indah, Tetapi kenyataannya hal ini akan berbanding lurus, harga murah kualitas kurang rupawan dan harga mahal kualitas lebih baik.
Sebagai cara lain , anda dapat menentukan lampu yang nir terlalu mahal tetapi memiliki kualitas menengah.
Dan satu hal yg perlu kita ingat bahwa, porto terbesar yg kita keluarkan untuk lampu penjelasan bukanlah biaya ketika membelinya, namun yg terbesar adalah porto listrik buat lampu tersebut.
Lebih baik harga beli mahal, tetapi pemakaian listrik hemat dan umur lampu lebih lama . Daripada harga lampunya murah tapi listriknya boros serta seringkali rusak.
4. Merek lampu
Begitu banyak merek Lampu penjelasan yg terdapat pada pasaran menjadikan kita resah pada menentukan pilihan yang terbaik.
Namun, sedikit Tips buat memilih lampu yg bagus merupakan: Pilihlah merek lampu yg mempunyai standarisasi SNI.
Atau anda sanggup bertanya terlebih dahulu kepada sahabat atau kerabat tentang merek lampu yang cantik, tentunya merek lampu yg cantik merupakan yang jarang menerima keluhan berdasarkan konsumen.
Jangan mudah tergoda dengan berbagai bonus, dan iklan yg berlebihan, logikanya Lampu yg memang mengagumkan tidak perlu melakukan promo yang hiperbola, karena konsumen juga memahami menilainya.
Merek lampu yg memiliki garansi mampu menjadi alternatif anda. Meski bukan berarti lampu tanpa garansi itu kurang mengagumkan.
5. Besar Watt lampu
Memilih lampu yang rupawan, termasuk jua menentukan berapa Watt lampu yg harus anda beli.
Bagaimana menentukannya?
Untuk memilih berapa watt lampu yang wajib anda beli, terlebih dahulu tentukan dimana lampu ini akan dipasang.
Karena masing-masing ruangan mempunyai kebutuhan cahaya yg tidak sama, Untuk lebih jelasnya pada memilih jumlah lampu dan akbar wattnya, anda dapat melihat penjelasannya pada Cara menghitung kebutuhan lampu dalam suatu ruangan.
Sedikit Tips,
Jika dalam suatu ruangan diperlukan lampu dengan daya 40 Watt, anda bisa memilih lampu 20 watt dipasang sebesar dua butir pada ruangan tadi.
Keuntungannya, apabila galat satu lampu rusak, terdapat satu lampu lagi yg masih menyala, Selain itu bila ruangan tersebut sedang tidak terdapat orang, cukup nyalakan satu lampu saja. Pasti lebih irit listrik.
Demikianlah sedikit penjelasan tentang bagaimana cara memilih lampu penerangan yang rupawan, Semoga berguna!
CARA FLEXI